1
1.1 Latar Belakang Masalah
Sehubungan dengan meningkatnya persaingan dalam pasar global, permintaan
pelanggan yang semakin komplek dan semakin banyaknya produk baru yang
bermunculan, maka setiap perusahaan harus mampu bersaing untuk menciptakan
produk yang inovatif dengan cepat agar perusahaan tersebut dapat meningkatkan
keunggulan kompetitifnya. CV.CIPTA MANDIRI berdiri pada tahun 2012 yang
merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Sparepart, penyediaan barang untuk didistribusikan ke berbagai cabang, berupa produk jadi. Berdasarkan hasil wawancara
dengan Mananger CV.CIPTA MANDIRI CIMAHI, mengingat pentingnya masalah
inventori dan distribusi, perlu diadakan suatu sistem informasi berbasis komputer
yang harusnya sistematis, terarah dan lengkap yang tentunya dipakai untuk
membantu dalam menganalisa maupun pembuatan laporan dan juga sangat membantu
dalam memperoleh informasi tentang data persediaan barang. Hal tersebut dapat
dicapai dengan menerapkan konsep Supply Chain Management (SCM), dimana SCM dapat digunakan untuk mengelola aliran informasi, aliran produk, maupun aliran
material antara supplier, perusahaan dan distributornya.
Masalah pertama adalah mengenai Source (sumber barang), yaitu mengenai jumlah barang yang kadang tidak sesuai dengan jumlah permintaan oleh cabang.
Selain itu masalah yang kedua adalah mengenai Return (pengembalian) dimana kadang terdapat proses pengiriman produk yang tidak sesuai (cacat). Terakhir adalah
mengenai Pengiriman yaitu waktu pengiriman yang kadang tidak selalu tepat waktu
(terlambat). Sistem yang akan dibangun berbasis web agar dapat memudahkan dalam
memberikan informasi dan layanan kepada pengguna atau bagian perusahaan.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka akan
dibangun suatu sistem yang dapat mengantisipasi masalah mengenai inventori dan
MENGGUNAKAN PENDEKATAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA CV.CIPTA MANDIRI CIMAHI”.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas CV.CIPTA MANDIRI CIMAHI memiliki sistem
inventori dan distribusi yang belum efisien, sehingga perlu dilakukan penelitian, yaitu
bagaimana membangun sistem informasi Inventori dan Distribusi dengan
menggunakan pendekatan Supply Chain Management pada CV.CIPTA MANDIRI CIMAHI.
1.3 Maksud dan Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang diteliti tersebut, maka maksud dari penulisan
tugas akhir ini adalah membangun sistem inventori dan distribusi dengan metode
pendekatan Supply Chain Management pada CV.CIPTA MANDIRI.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai
berikut:
1. Membuat sistem yang dapat memudahkan bagian gudang terhadap segala
masalah mengenai pengendalian stok dan monitoring stok.
2. Membuat sistem yang dapat membantu bagian pengiriman dalam memberikan
informasi mengenai jumlah barang dan jadwal yang harus didistribusikan.
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang ditentukan dalam Analisis dan Perancangan
sistem Informasi inventori pada CV.CIPTA MANDIRI CIMAHI adalah sebagai
berikut :
1. Sistem ini berbasis web online
2. Sistem ini hanya untuk mengetahui informasi mengenai inventori (pengendalian
stok dan monitoring stok) dan pendistribusian di CV.CIPTA MANDIRI CIMAHI.
3. Sisitem ini hanya mengelola jenis barang Clutch cover (Tutup Kopling) dan Clutch
4. Sistem ini hanya menganalisis bagian Hilir dari SCM.
5. Sistem ini hanya menampilkan daftar dan jumlah stok, hasil peramalan data yang
akan didistribusikan, jadwal pengiriman, serta laporan-laporan yang terkait dalam
sistem.
6. Sistem ini menyediakan fitur-fitur sebagai berikut :
a. Inventori control CV.CIPTA MANDIRI CIMAHI
Fitur ini berguna untuk pusat CV.CIPTA MANDIRICIMAHI dalam mengolah
dan menganalisis inventori yang masuk dan keluar .
b. Direktori pendistribusian barang
Fitur ini berguna untuk CV.CIPTA MANDIRI CIMAHIdalam mengolah data
distribusi yang terjadi pada setiap transaksi bulan/tahun.
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan untuk membangun aplikasi sistem
informasi inventori dan distribusi pada CV.CIPTA MANDIRI CIMAHI ini
menggunakan metode analisis deskriptif yaitu suatu metodeyang bertujuan untuk
mendapatkan gambaran yang jelas tentang hal-hal yang diperlukan, melalui tahapan
sebagai berikut:
1. Metode Pengumpulan data
a. Studi Literatur
Studi ini dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelaah
berbagai literatur-literatur dari perpustakaan yang bersumber dari buku-buku,
teks, jurnal ilmiah, situs-situs di internet, dan bacaan-bacaan yang ada
kaitannya dengan topik penelitian.
b. Observasi
Studi ini dilakukan dengan cara mengunjungi tempat yang akan diteliti
dan pengumpulan data dilakukan secara lansung terhadap permasalahan yang
diambil.
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan komunikasi langsung
dengan narasumber yaitu berupa serangkaian pertanyaan yang akan diajukan
pada responden untuk menjawab pertanyaan.
2. Metode Pembangunan Perangkat Lunak
Metode analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan metode
waterfall, metode waterfall adalah metode yang digunakan dalam pendekatan yang sistematis dan sequensial melalui tahapan-tahapan yang ada untuk
membangun sebuah aplikasi. Berikut gambar dari metode waterfall menurut Ian Sommerville (2011) :
Gambar 1.1 Diagram Metode Waterfall[2]
Berikut penjelasan dari fase-fase yang terdapat dalam metode waterfall :
A. System Engineering
Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek,
dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang
diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat
B. System Analysis
Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksaan
proyek pembuatan perangkat lunak.
C. System Design
Tahap penerjemah dari data yang dianalisis kedalam bentuk desain interface
atau antarmuka.
D. System Coding
Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang
kedalam bahasa pemograman tertentu.
E. System Testing
Merupakan tahap pengujian aplikasi terhadap sistem yang telah dibangun.
F. System Maintenance
Tahap akhir dimana suatu aplikasi yang sudah selesai dapat mengalami
perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan penguji.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun untuk memberikan gambaran
umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini
adalah sebagai berikut :
BAB 1
PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah , rumusan masalah, maksud dan tujuan,
batasan masalah, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Membahas mengenai konsep dasar yang berkaitan dengan Inventori dan Distribusi,
pengertian SCM (Supply Chain Management), peramalan ARIMA maupun teori teori pendukung yang digunakan untuk membuat sistem Inventori dan Distribusi
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi tentang analisis masalah, analisis prosedur perencanaan kinerja sistem,
analisis basis data, analisis kode, serta analisis kebutuhan non-fungsional dan
fungsional, terdapat juga DFD (Data flow Diagram), dan segala model matematis untuk melakukan perancangan sistem yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis
yang telah dibuat.
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Pada bab ini berisi hasil implementasi dari analisis dan perancangan sistem yang telah
dibuat disertai juga hasil pengujian sistem yang dilakukan di CV.CIPTA MANDIRI
CIMAHI sehingga diketahui apakah sistem yang dibangun sudah memenuhi syarat
sebagai aplikasi yang user-friendly.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan yang bisa ditarik dari latar belakang yang telah
diuraikan yaitu membangun sistem inventori dan distribusi. Dan adapun saran untuk
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Perusahaan
2.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
CV. CIPTA MANDIRI pada mulanya merupakan sebuah toko yang bergerak
di bidang penjualaan sparepart berbagai merek, antara lain : merek Mitsubishi, Suzuki, Mazda, Honda, Toyota, Yamaha dan sebagainya. Toko tersebut
bernama"Toko Mandiri", yang berdiri pada tahun 2007 dan beralokasi di Jalan
Sariwangi No. 23 Bandung.Pada saat itu toko Mandiri tersebut hanyalah merupakan
toko pengecer biasa, belum menjadi agen atau distributor.
Tahun 2012, toko Cipta dipercaya menjadi distributor sparepart di daerah cimahi-Bandung. Juga pada Tahun 2012 pula toko Mandiri secara resmi menjadi
"CV. CIPTA MANDIRI", CV.CIPTA MANDIRI merupakan perusahaan yang
didirikan oleh dua orang keluarga, yaitu :
1. Andrija Salam Raharja (Pimpinan)
2. Imas Heryani (Asisten)
Bapak Andri Dikaryanto sebagai pemilik tunggal CV. CIPTA MANDIRI.
CIMAHI adalah distributor sparepart berbagai merk untuk wilayah cimahi sampai saat ini. CV.CIPTA MANDIRI dipercaya oleh PT. MITRA menjadi distributor
sparepart dan kebutuhan kendaraan lainnya seperti oli, aki motor, dan sebagainya.
Adapun jenis-jenis sparepart yang tersedia di CV. CIPTA MANDIRI CIMAHI ini di
1. Water Pump
2. Pinion gear dan side gear
3. Klem Accu
4. Master Rem
5. Clutch Cover (Tutup Kopling), Clutch Disc (Pelat Kopling), dan sebagainya.
2.1.2. Struktur Organisasi CV.CIPTA MANDIRI CIMAHI
Adapun Struktur Organisasi CV.CIPTA MANDIRI CIMAHI disajikan dalam
gambar 2.1.
Pimpinan
Bagian pengadaan Bagian Gudang Bagian Distribusi
Supplier Cabang
Gambar 2.1.Struktur Organisasi CV.CIPTA MANDIRI CIMAHI
2.1.3. Tugas pokok dan Fungsi
1. Pimpinan
Bertanggungjawab atas pengelolaan operasi dan pemeliharaan produk,
mengelola transaksi pembelian, pemesanan, pengiriman, dan pelayanan
pelanggan sesuai dengan kewenangannya dalam rangka meningkatkan pelayanan
secara efisien dan efektif dengan mutu dan keandalan untuk mencapai target
kinerja perusahaan.
Tugas Pokok :
b. Menetapkan pola operasional pelayanan guna menjamin kepuasan pelanggan
c. Menetapkan pola dan memonitor pelaksanaan pengiriman sehingga tercapai
akurasi yang tinggi.
d. Merencanakan prakiraan pemesanan produk untuk diinformasikan kepada
supplier.
e. Memutuskan untuk melakukan pengembangan usaha perusahaan.
f. Menerima laporan dari bawahannya sekaligus membebas tugaskan para
bawahannya apabila diperlukan.
2. Bagian Pengadaan
Bagian pengadaan bertanggungjawab atas proses pembelian kepada cabang
maupun oleh supplier.
Tugas Pokok:
a. Melakukan pemesanan barang pada supplier
b. Memelihara hubungan kerjasama yang baik dengan supplier
c. Menerbitkan jadwal pemesanan atau distribusi
d. Membuat laporan pengadaan setiap bulannya
3. Bagian Gudang
Bagian gudang bertanggungjawab atas penyediaan stok di gudang perusahaan.
Tugas Pokok:
a. Menerima barang yang di beli.
b. Mencocokan dengan permintaan pembelian atau pengiriman.
c. Meneliti kuantitas dan kualitas barang.
d. Membuat laporan dan mencatat barang yang di beli atau yang akan di
distribusikan.
4. Bagian Distribusi
Bagian distribusi bertanggungjawab atas semua hal yang berhubungan dengan
Tugas Pokok:
a. Menerima jadwal pengiriman barang
b. Mengawasi semua kegiatan dalam proses distribusi
c. Membuat laporan pengiriman/distribusi bila terjadi kesalahan atau hambatan
dalam pengiriman
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Pengertian Sistem
Sistem adalah kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki
unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya. [1]
Sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau
prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan
bersama dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu rujukan tertentu
untuk menghasilkan informasi dan/atau energi dan/atau barang. [2]
Dari dua pengertian tersebut, terdapat dua kelompok pendekatan di dalam
mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada
komponen atau elemennya.Dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari
elemen-elemen atau prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan memiliki tujuan.
2.2.1.1. Bentuk Dasar Sistem
Bentuk umum dari suatu sistem terdiri atas masukan (input), proses dan
keluaran (output). Dalam bentuk umum sistem ini terdapat satu atau lebih masukan
Input Proses Output
Gambar 2.2 Bentuk Dasar Sistem [3]
2.2.1.2. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu
mempunyai komponen-komponen, batasan sistem, lingkungan luar sistem,
penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan.
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen (susbsistem) yang saling
berinteraksi dan bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Setiap subsitem
mempunyai karakteristik dari sistem yang disajikan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batasan Sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.Batas
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang
4. Penghubung Sistem
Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan antara satu
subsistem dengan subsistem lainnya.Melalui penghubung ini kemungkinan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Dengan
penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya
membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem
Masukan (input) adalah energi yang memasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat terbagi dua yaitu berupa masukan perawatan (maintenance
input) yang artinya energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat
beroperasi, dan masukan sinyal (signal input) yang diartinya energy yang
diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat
merupakan untuk subsistem yang lain atau kepada suprasistem. Misalnya untuk
sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan
merupakan hasil sisa buangan,sedang informasi adalah keluaran yang
dibutuhkan.
7. Pengolahan Sistem
Pengolahan sistem adalah suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian
pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem
Sasaran sistem adalah suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau
dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.Sasaran sangat
berpengaruh pada masukan dari keluaran yang dihasilkan.
2.2.1.3. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah
sebagai berikut
1. Sistem abstrak (abstrack system) dan sistem fisik (phisycal system).
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa
pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.Sedangkan
Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.Misalnya, sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan sebagainya.
2. Sistem Alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human
made system).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.Sedangkan Sistem
buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human
machine system). Sistem informasi merupakan contoh dari human machine system, karena menyangkut pengguna komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu
(probabilistic system)
Sistem tertentu (deterministic system) merupakan sistem dengan
tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang
dijalankan sehingga dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya
diramalkan.Komputer merupakan contoh dari sistem tertentu yang tingkah
lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan.
Sedangkan Sistem tak tentu (probabilistic sistem) adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
Contoh sistem sosial, sistem politik, dan sistem demokrasi.
4. Sistem Tertutup (close system) dan system terbuka (open system)
Sistem tertutup (close system) merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini
bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya
walaupun sebenarnya bersifat relatively closed system (secara relative tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sedangkan Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
Sistem ini menerima masukan dan menghasilakan keluaran untuk lingkungan
luar atau subsistem yang lain. [4]
2.3. Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti
bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau
mendatang.
Informasi juga berarti kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari
pengolahan satu atau beberapa data yang memberikan arti dan manfaat untuk dapat
diambil sebuah keputusan saat ini dan masa mendatang.
Informasi yang diperoleh dari pengolahan data dapat dinilai berdasarkan
sifatnya. Sifat informasi yang menentukan nilai informasi adalah sebagai berikut :
2. Sifat luas dan kelengkapannya.
3. Ketelitian (accuracy).
4. Kecocokan dengan pengguna (relevance).
5. Ketepatan waktu.
6. Kejelasan (clarity).
7. Fleksibilitas/keluwesannya.
8. Dapat dibuktikan.
9. Tidak ada prasangka, dan Dapat diukur. [5]
2.3.1. Konsep Dasar Informasi
Terbentuknya informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data hingga
sampai ke pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai
kualitas yang baik. Adapun kualitas informasi (quality of information) tersebut diantaranya ditentukan oleh beberapa hal, yaitu :
1. Relevan (Relevancy), dalam hal ini informasi yang diterima harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Kadar relevancy informasi antara orang satu dengan yang lainnya berbeda-beda tergantung kepada kebutuhan
masing-masing pengguna informasi tersebut. How is the message used for
problem solving (decision masking)?
2. Akurat (Accurate), yaitu berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Selain itu informasi yang didapatkan tidak boleh bias atau
menyesatkan bagi penggunanya, serta harus dapat mencerminkan dengan jelas
maksud dari informasi tersebut. Ketidak akuratan data terjadi karena sumber
dari informasi tersebut mengalami gangguan dalam penyampaiannya baik hal
itu dilakukan secara sengaja maupun tidak sehingga menyebabkan data asli
3. Tepat waktu (TimeLines), Informasi yang dibutuhkan oleh si pemakai tidak dalam hal penyampaiannya tidak boleh terlambat (usang) karena informasi
yang usang maka informasi tersebut tidak mempunyai nilai yang baik dan
kualitasnya pun menjadi buruk sehingga tidak berguna lagi. Jika informasi
tersebut digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan maka akan berakibat
fatal sehingga salah dalam pengambilan keputusan tersebut. Kondisi tersebut
mengakibatkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk
mendapatkan, mengolah serta mengirimnya memerlukan teknologi terbaru.
4. Ekonomis (Economy), What level of resources is needed to move information through the problem-solving cycle ?. Kualitas dari Informasi yang digunakan
dalam pengambilan keputusan juga bergantung pada nilai ekonomi yang terdapat didalamnya.
5. Efisien (Efficiency) What level of resources is required for each unit of
information output ?
6. Dapat dipercaya (Reliability), Informasi yang didapatkan oleh pemakai harus
dapat dipercaya, hal ini menentukan terhadap kualitas informasi serta dalam
hal pengambilan keputusan setiap tingkatan manajemen. [6]
2.4. Pengertian Sistem Informasi
Informasi merupakan komponen yang penting dalam suatu sistem.Informasi
dibutuhkan bagi manajemen untuk pengambilan keputusan. Sistem Informasi dapat
didefinisikan sebagai berikut:
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasasi, dan menyediakan pihak luar
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu alat yang
membantu dalam menyediakan informasi bagi penerimanya dan untuk membantu
dalam pengambilan keputusan bagi manajemen didalam operasi perusahaan
sehari-hari dan informasi yang layak untuk pihak luar perusahaan. Sistem Informasi juga
memiliki beberapa komponen, diantaranya:
1. Orang (People)
Semua pihak yang bertanggung jawab dalam hal penyokong atau
sponsor sistem informasi (system owner), pengguna sistem (system users), perancang sistem (system designer) dan pengembang sistem informasi (sistem development).
2. Prosedur
Sekumpulan aturan atau tahapan-tahapan untuk membuat, memakai,
memproses dan mengolah sistem informasi ataupun hasil keluaran dari sistem
informasi tersebut.
3. Basis Data
Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian,
aktivitas, dan transaksi yang tidak mempunyai makna dan tidak berpengaruh
langsung secara langsung kepada pemakainya atau disebut juga sebagai
sekumpulan fakta mentah dalam isolasi.
4. Perangkat Keras (hardware)
Mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer, printer, monitor,
harddisk, DLL.
5. Perangkat Lunak (sotfware)
Sekumpulan instruksi-instruksi atau perintah-perintah yang
memungkinkan perangkat keras bisa digunakan untuk memproses data, atau
sering disebut sebagai program.
Sistem penghubung yang memungkinkan suatu sumber dipakai secara
bersama-sama, baik pada waktu dan tempat bersamaan ataupun berbeda
2.4.1. Komponen Sistem Informasi
Komponen – komponen yang ada dalam sistem informasi meliputi beberapa blok, yaitu:
1. Blok masukan (input)
Blok masukan ini mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi.Input
disini termasuk Metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukan, yang dapat berupa dokumen - dokumen dasar.
2 . Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara
yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok keluaran (output)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta
semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan alat yang digunakan untuk menerima
masukan,menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan
dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara
keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu Teknisi, perangkat
lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
5. Blok Basis Data.
Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan
dimanipulasi dengan menggunakan paket perangkat lunak yang disebut data base
manajemen sistem ( DBMS ).
6. Blok kendali
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan
bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem bisa dicegah ataupun bila terlanjur
terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. [8]
2.5. Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem
Alat bantu dalam perancangan sistem merupakan pemodelan data,
mendeskripsikan data yang terlibat dalam perangkat lunak. Adapun alat bantu dalam
perancangan sistem berupa Flowmap, Context Diagram dan Data Flow Diagram, Kamus Data, dan Entity Relationship Diagram.
2.5.1. Flowmap / Document Flowchart
Disebut juga sebagai forms flowchart atau diagram alir dokumen atau
mapping flow chart atau paperwork flowchart atau diagram sistem prosedur kerja.
Flowmap merupakan diagram alir yang menunjukkan arus dari dokumen, aliran data fisik, entitas, entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang digunakan dengan
sistem informasi. Terdapat dua jenis entitas:
1. Entitas dalam (Internal): pelaku proses yaitu personal, tempat/bagian, atau
mesin seperti komputer dalam suatu sistem yang melakukan kegiatan
pemrosesan/pengolahan (transformasi) data atau kegiatan pemrosesan informasi.
2. Entitas luar (External): entitas atau satuan unit yang terletak di lingkungan/di
luar sistem yang mengirim data ke sistem tersebut, atau menerima data dari sistem
2.5.2. Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) atau dalam bahasa Indonesia menjadi Diagram Alir Data (DAD) adalah representasi grafik yang menggambarkan aliran informasi
dan transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari
masukan (input) dan keluaran (output).
DFD dapat digunakan untuk merepresentasikan sebuah sistem atau perangkat
lunak pada beberapa level abstraksi. DFD dapat dibagi menjadi beberapa level yang
lebih detail untuk merepresentasikan aliran informasi atau fungsi yang lebih detail.
[10]
2.5.3. Kamus Data (Data Dictionary)
Kamus data (data dictionary) digunakan untuk memperjelas aliran data yang digambarkan pada DFD. Kamus data adalah kumpulan daftar elemen data yang
mengalir pada sistem perangkat lunak sehingga masukan (input) dan keluaran (output) dapat dipahami secara umum (memiliki standar cara penulisan). [6] Kamus data biasanya berisi :
1. Nama-nama dari data.
2. Digunakan pada – merupakan proses-proses yang terkait data. 3. Deskripsi – merupakan deskripsi data.
4. Informasi tambahan – seperti tipe data, nilai data, batas nilai data, dan komponen yang membentuk data.
Kamus data pada DFD nanti harus dapat dipetakan dengan hasil perancangan
basisi data yang dilakukan sebelumnya.Jika ada kamus data yang tidak dapat
dipetakan pada tabel hasil perancangan basis data berarti hasil perancangan basis data
dengan perancangan DFD belum sesuai, sehingga harus ada yang diperbaiki baik
2.5.4. ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD adalah suatu pemodelan basis data konseptual yang menggambarkan
basis data ke dalam bentuk entitas dan relasi yang terjadi diantara
entitas-entitas yang ada. Entitas diartikan sebagai objek di dunia nyata yang bisa dibedakan
dengan objek lain. Relasi diartikan sebagai hubungan yang terjadi diantara satu
entitas dengan entitas lainya. [12]
2.6. Pengertian Inventori dan Klasifikasinya
Inventory meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu,
dengan tujuan untuk dijual kembali atau dikomsumsikan dalam siklus operasi normal
perusahaan sebagai barang yang dimiliki untuk dijual atau diasumsikan untuk dimasa
yang akan datang, semua barang yang berwujud dapat disebut sebagai inventori,
tergantung dari sifat dan jenis usaha perusahaan.
Inventori adalah bahan baku dan penolong, barang jadi dan barang dalam
proses produksi dana barang-barang yang tersedia, yang dimiliki dalam perjalanan
dalam tempat penyimpanan atau konsinyasikan kepada pihak lain pada akhir periode.
Secara umum pengertian Inventory adalah merupakan suatu aset yang ada
dalam bentuk barang-barang yang dimiliki untuk dijual dalam operasi perusahaan
maupun barang-barang yang sedang di dalam proses pembuatan.
Diantara pengertian diatas maka inventory dapat diklasifikasikan yang
ditentukan oleh perusahaan, apabila jenis perusahaan yang membeli barang akan
dijual lagi, maka klasifikasi hanya ada satu macam saja persedian barang dagangan.
Sedangkan bila jenis perusahaan adalah pabrikasi yaitu perusahaan yang mengolah
bahan mentah menjadi bahan jadi, maka klasifikasi inventory dibagi menjadi 3
kelompok yaitu:
1. Persediaan bahan baku
3. Persediaan barang jadi
Setelah diperhatikan definisi inventory diatas, dapat disimpulkan bahwa
yang dimaksud dengan persediaan bahan baku adalah barang-barang berwujud
yang dimiliki dengan tujuan untuk diproses menjadi barang jadi. Barang ini
dihasilkan sendiri dan dibeli dari perusahaan lain yang merupakan produk akhir
dari perusahaan itu sendiri, barang ini merupakan bahan utama dalam
menghasilkan produk akhir, persediaan barang penolong atau pembantu adalah
bahan-bahan yang diperlukan untuk menghasilkan produk akhir, tapi tidak secara
langsung ikut serta dalam hasil produk akhir. Persediaan barang dagangan adalah
barang-barang yang dibeli dan dimiliki oleh perusahaan dagang untuk dijual
kembali. [13]
2.7. Pengertian Distribusi dan Klasifikasinya
Perkembangan perekonomian di era globalisasi saat ini sangatlah pesat dan
dinamis, Hal itu mengakibatkan adanya persaingan dalam perdagangan bebas untuk
mengusai dan merebut pangsa pasar. Oleh karena itu perusahaan harus berusaha
memanfaatkan segala sumber daya atau instrumen yang dimilikinya secara optimal
dalam perencanaan serta operasinya. Dalam hal ini, perusahaan harus mampu
mengefektifkan strategi pemasaran yang baik untuk mengetahui karakteristik selera
dan keinginan pembeli dengan melakukan serangkaian kebijakan dalam pemasaran.
Dalam mempelajari arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen
perusahaan melakukan kegiatan pemasaran.Kegiatan pemasaran merupakan salah
satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan.Kegiatan itu terdiri dari perencanaan
produk, penetapan harga, distribusi dan promosi.Distribusi merupakan faktor penting
dalam pemasaran. Adapun definisi distribusi adalah Saluran yang digunakan oleh
produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau
Dalam menyampaikan produk dari produsen ke konsumen perusahaan harus
menentukan metode dan saluran distribusi yang akan digunakan baik melalui
distribusi langsung maupun distribusi tidak langsung. Distribusi langsung adalah
penyaluran produk ke konsumen akhir dengan tidak mengunakan perantara,
sedangkan distribusi tidak langsung adalah penyaluran produk ke konsumen akhir
dengan menggunakan perantara. Saluran distribusi berpengaruh terhadap peningkatan
volume penjualan, karena banyak sedikitnya produk yang sampai ke tangan
konsumen ditentukan oleh perantara yang merupakan penghubung dari produsen ke
konsumen. Dengan pemilihan saluran distribusi yang benar produk kita akan sampai
pada konsumen secara cepat dan dapat bersaing dengan produk lainnya yang ada di
pasar.[14]
2.8. Pengertian Perencanaan
Pengertian / Definisi Perencanaan adalah suatu kegiatan atau proses
penganalisisan dan pemahaman sistem, penyusunan konsep dan kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan demi masa depan yang baik.
Perencanaan atau rencana (plan) itu merupakan inti dari kegiatan manajemen, dan perencanaan memiliki banyak macam yaitu :
1. Perencanaan dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana
a. Rencana Jangka Panjang (long term planning) adalah perencanaan yang berlaku antara 10-25 tahun.
b. Rencana Jangka Menengah (medium range planning) adalah perencanaan yang berlaku antara 5-7 tahun.
c. Rencana Jangka Pendek (short range planning) adalah perencanaan umumnya
2. Perencanaan dilihat dari tingkatannya
a. Rencana Induk (masterplan), adalah perencanaan yang menitik beratkan uraian kebijakan organisasi. Rencana ini mempunyai tujuan jangka panjang dan
mempunyai ruang lingkup yang luas.
b. Rencana Operasional (operational planning) adalah perencanaan yang
lebih menitik beratkan pada pedoman atau petunjuk dalam melaksanakan suatu
program.
c. Rencana Harian (day to day planning) adalah perencanaan harian yang bersifat rutin.
3. Perencanaan ditinjau dari ruang lingkupnya
a. Rencana Strategis (strategic planning) adalah perencanaan yang berisikan uraian tentang kebijakan tujuan jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang
lama. Model perencanaan ini sulit untuk dirubah.
b. Rencana Taktis (tatical planning) adalah rencana yang berisi uraian yang bersifat jangka pendek, mudah menyesuaikan kegiatan-kegiatannya, asalkan
tujuan tidak berubah.
c. Rencana menyeluruh (comprehensive planning) ialah rencana yang mengandung uraian secara menyeluruh dan lengkap.
d. Rencana Terintegrasi (integrated planning) ialah rencana yang mengandung uraian yang menyeluruh bersifat terpadu. [15]
2.9. Supply Chain Management
Supply Chain Management atau SCM adalah konsep atau mekanisme untuk meningkatkan produktivitas seluruh perusahaan yang tergabung dalam rantai pasok
melalui optimalisasi kualitas dan waktu. Supply Chain Management dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktifitas (dalam bentuk entitas/fasilitas) yang
awal dali alam sampai produk jadi pada konsumen akhir. Arsitektur dalam SCM
terdiri dari distribution, sales department, purchasing department, manufacturing
department, dan database.
Sistem harus di dukung dengan jaringan internet untuk menghubungkan
semua aliran informasi.Yang diperoleh dengan menggunakan metode SCM ini pada dasarnya terdiri dari aliran fisik berupa material atau produk, aliran pembayaran
berupa uang atau credit, dan aliran informasi berupa kapasitas, jadwal pengiriman,
order. Sistem informasi yang dibutuhkan berbasis web yang dapat menyediakan
informasi secara real-time, sehingga proses pengambilan keputusan dalam SCM dapat berjalan dengan baik. 5 komponen dasar SCM diataranya perencanaan, sumber barang, Manufacturing, pengiriman, dan pengembalian.Dengan menerapkan sistem
inventori dan distribusi ini diharapkan perusahaan dapat terus berkembang untuk
menghadapi persaingan bisnisnya.
a. Konsep SCM
1. Mengintegrasikan dan mensingkronkan pemasok, manufaktur dan
distributor. Artinya produk yang dihasilkan dan didistribusikan memenuhi
kualitas, jumlah, waktu, dan tujuan. Serta mengoptimalkan biaya dan
meningkatkan daya sing dan layanan pelanggan.
2. Mengurangi jumlah pemasok. Artinya mengurangi ketidak-seragaman,
biaya tambahan, proses negosiasi dan waktu pelacakan (tracking). Dan perubahan kecenderungan dari konsep multiple suppliers ke single
supplier.
3. Kemitraan. Artinya Supplier partnership merupakan kemitraan yang dapat
menjamin kelancaran arus barang. Dan melaksakan pengembangan secara
4. Kegiatan SCM mendekat ke sumber dan pelaksanaan pengadaan langsung
ke produsen, tanpa melalui perantara yang akan menambah biaya. Supplier
dalam SCM berarti produsen, bukan perantara.
b. Prinsip SCM
1. Prinsip Integrasi, semua elemen yang terlibat dalam rangkaian SCM
berada dalam satu kesatuan yang kompak dan bersama menyadari adanya
saling ketergantungan.
2. Prinsip Jejaring, semua elemen berada dalam hubungan kerja selaras.
3. Prinsip Ujung ke Ujung, proses operasional mencakup elemen pemasok
yang paling hulu sampai ke konsumen yang paling hilir.
4. Prinsip saling Tergantung, setiap elemen dalam SCM menyadari bahwa
untuk mencapai tujuan bersama dan meningkatkan daya saing, diperlukan
kerjasama yang saling menguntungkan.
5. Prinsip Komunikasi, data yang akurat memberikan informasi tepat untuk
memperlancar aliran barang.
6. Prinsip kemitraan, pemasok, manufaktur, distributor dan pelanggan
bekerjasama, saling membagi dan mengkomunikasikan informasi,
mempunyai tujuan yang sama, saling percaya dan mengutamakan kualitas
dan waktu.
7. Prinsip dukungan, mendapatdukungan penuh dari manajemen dan fungsi
opersional perusahaan dalam proses perencanaan, koordinasi, pelaksaan
dan pengendalian. [16]
2.10. Metode Peramalan ARIMA
Model ARIMA merupakan salah satu teknik peramalan time series (deret
waktu) yang hanya berdasarkan perilaku data variabel yang diamati. Model ARIMA
sama sekali mengabaikan variabel independen karena model ini menggunakan nilai
peramalan jangka pendek yang akurat. Secara harfiah, model ARIMA merupakan
gabungan antara model AR (Autoregressive) dan model MA (Moving Average). Model ARIMA hanya dapat diterapkan untuk deret waktu yang stasioner.
Oleh karena itu, pertama kali yang harus dilakukan adalah menyelidiki apakah data
yang kita gunakan sudah stasioner atau belum. Jika data tidak stasioner, yang perlu
dilakukan adalah memeriksa pada pembedaan beberapa data akan stasioner, yaitu
menentukan berapa nilai d. Proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan
koefisien ACF (Auto Correlation Function), atau uji akar-akar unit (unit roots test) dan derajat integrasi. Jika data sudah stasioner sehingga tidak dilakukan pembedaan
terhadap data runtun waktu maka d diberi nilai 0.
Disamping menentukan d, pada tahap ini juga ditentukan berapa jumlah nilai
lag residual (q) dan nilai lag dependen (p) yang digunakan dalam model. Alat utama
yang digunakan untuk mengidentifikasi q dan p adalah ACF dan PACF (Partial Auto
Correlation Funtion / Koefisien Autokorelasi Parsial), dan correlogram yang menunjukkan plot nilai ACF dan PACF terhadap lag. Koefisien autokorelasi parsial
mengukur tingkat keeratan hubungan antara Xt dan Xt-k sedangkan pengaruh dari time
lab 1,2,3,…,k-1 dianggap konstan. Dengan kata lain, koefisien autokorelasi parsial mengukur derajat hubungan antara nilai-nilai sekarang dengan nilai-nilai sebelumnya
(untuk time lag tertentu), sedangkan pengaruh nilai variabel time lab yang lain
dianggap konstan. Secara matematis, koefisien autokorelasi parsial berorde m
didefinisikan sebagai koefisien autoregressive terakhir dari model AR(m).
Ketepatan jumlah dan waktu pengiriman barang pada setiap cabang harus
diperhitungkan perusaahaan dengan metode peramalan ARIMA. Pemenuhan stok
barang dan jadwal distribusi barang dapat ditentukan. Penentuan jumlah barang yang
harus di penuhi jumlah stoknya dimulai dengan menggunakan metode ACF untuk
menemukan pola autokorelasi dan (fungsi autokorelasi parsial) PACF, nilai dari
periode sebelumnya. Dengan autokorelasi, ada suatu korelasi otomatis antar
pengamatan dalam sebuah deret. Autokorelasi merupakan hasil dari pengaruh luar
dalam skala besar dan pengaruh sistematik lainnya seperti trend dan musiman.
Hasil perhitungan ini diperlukan untuk menentukan model ARIMA yang
sesuai, apakah ARIMA(p,0,0) atau AR(p),ARIMA(0,0,q) atau MA(q), ARIMA(p,0,q)
atau ARMA(p,q), ARIMA(p,d,q). Sedangkan untuk menentukan ada atau tidaknya
nilai d dari suatu model, ditentukan oleh data itu sendiri. Jika bentuk datanya
stasioner,d bernilai 0, sedangkan jika bentuk datanya tidak stasioner, nilai d tidak
sama dengan 0 (d> 0). Proses peramalannya sendiri antara lain :
start Penjualan
Proses penghitungan
ACF
Proses penghitungan
PACF
Proses penentuan nilai p, d, q
Proses penghitungan
AR
Proses penghitungan
MA
Proses penghitungan
ARMA
Proses penentuan model terbaik
Gambar 2.3 Flowchart ARIMA [17]
1. Proses penghitungan Auto Corellation Function (ACF) dengan rumus :
Keterangan :
k : time lag
rk : nilai ACF pada lag k
Xt : nilai deret berkala pada waktu t
X : rata-rata data
Srk : standart error ACF
Trk : trk statistik ACF
n : jumlah data
b : orde differencing
2. Proses penghitungan Partial Auto Correlation Function (PACF) dengan rumus :
Keterangan :
k : time lag
rk : nilai ACF pada lag k
rkk : nilai PACF pada lag k
Srk : standart error PACF
Trkk : t statistik PACF
n : jumlah data
Proses penentuan nilai p, d, q dengan menggunakan Plot hasil dari ACF dan
PACF. Ditentukan berapa jumlah nilai lag residual (q) dan nilai lag dependen (p) yang
digunakan dalam model. Alat utama yang digunakan untuk mengidentifikasi q dan p
adalah ACF dan PACF (Partial Auto Correlation Funtion / Koefisien Autokorelasi Parsial), dan correlogram yang menunjukkan plot nilai ACF dan PACF terhadap lag.
3. Proses penghitungan Autoregressive (AR), yaitu suatu model yang menjelaskan pergerakan suatu variabel melalui variabel itu sendiri di masa lalu. Model autoregressive
orde ke-p dapat ditulis sebagai berikut:
………..[17]
Keterangan :
Xt : data ke t
µ : nilai konstanta
Ø : parameter Ar ke j
et : nilai error pada ke t
4. Proses penghitungan Moving Average (MA), yaitu suatu model yang melihat pergerakan variabelnya melalui residualnya di masa lalu. Model Moving Average orde-q
dapat ditulis sebagai berikut:
………[17]
keterangan :
Xt : data ke t
µ : nilai konstanta
ϴ : parameter Ar ke j et : nilai error pada ke t
pembedaan sebanyak d kali menjadi stasioner, maka data itu dikatakan nonstasioner homogen tingkat d. Proses pembedaan disini bertujuan untuk mencapai kestasioneran, karena itu model ARIMA (p, d, q) dapat ditulis sebagai berikut:
Xt = µ + Ø Xt-1 + Ø2Xz-2 + Øp Xt-p + et - ϴ2 et2 - ϴ2 et q Keterangan :
Xt : data ke t
µ : nilai konstanta
Ø : parameter AR ke j
et : nilai error pada ke t ϴ : parameter MA ke j
6. Proses penentuan model terbaik yaitu menuliskan modelnya dan mengevaluasi nilai
MSE. Hasil ramalan dikatakan baik apabila nilai dari model ramalannya mendekati data
aktual serta memiliki tingkat kesalahan yang paling kecil. Mengevaluasi nilai MSE (nilai
Miss / error) dapat dilakukan dengan rumus :
……….. [17]
Istilah – istilah dalam ARIMA : 1. Stasioneritas
Stasioneritas berarti bahwa tidak terdapat pertumbuhan atau penurunan pada
data.Data secara kasarnya harus horisontal sepanjang sumbu waktu. Dengan kata lain,
fluktuasi data berada di sekitar suatu nilai rata-rata yang konstan, tidak tergantung pada
waktu dan varians dari fluktuasi tersebut pada dasarnya tetap konstan setiap waktu.
Kestasineran merupakan kondisi yang diperlukan dalam analisis deret waktu. So, data
yang digunakan untuk peramalan harus stasioner.
2. Differencing (pembedaan)
Apabila data yang digunakan tidak stasioner maka dilakukan differencing
(pembedaan) agar data tersebut menjadi stasioner. Secara umum, apabila terdapat
………..………..[17] sebagai deret yang stasioner, dan model umum ARIMA (0,d,0) akan menjadi:
ARIMA (0,d,0)
……….…….…………[17]
2.11. Alat Bantu Dalam Pembangunan Aplikasi
Alat bantu dalam pembangunan aplikasi yang akan dibuat adalah Dreamweaver
CS5, MySQL, dan iReport.
2.11.1 Sekilas Tentang Dreamweaver CS5
Macromedia Dreamweaver CS5 adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Saat ini terdapat
software dari kelompok Adobe yang belakangan banyak digunakan untuk mendesain
suatu web.Versi terbaru dari Adobe Dreamwever CS5 memiliki beberapa kemampuan
bukan hanya sebagai software untuk desain web saja, tetapi juga menyunting kode serta
pembuatan aplikasi web. Antara lain: JSP, PHP, ASP, XML, dan ColdFusion.
Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan oleh Web Desainer dan
Web Programmer dalam mengembangkan suatu situs web.Hal ini disebabkan oleh ruang
kerja, fasilitas, dan kemampuan Dreamwever yang mampu meningkatkan produktivitas
dan efektivitas, baik dalam desain maupun membangun suatu situs web. [18]
2.11.2 Sekilas Tentang MySQL
MySQL merupakan software yang tergolong database server dan bersifat Open Source. Open Source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code
dengan cara mengunduh di Internet secara gratis. MySQL juga bersifat
multiplatform.MySQL dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi.
Pengaksesan data dalam database dapat dilakukan dengan mudah melalui SQL (Structured Query Language). Data dalam database bisa diakses melalui aplikasi non-Web (misalnya dengan Visual Basic) maupun aplikasi non-Web (misalnya dengan PHP). [19]
2.11.3 Sekilas Tentang iReport
iReport merupakan software pembuat laporan secara visual. Mesin dalam iReport menggunakan library Java yang bernama Jasper Report (Jasper Soft).
iReport menghasilkan laporan yang dapat digabung ke dalam berbagai bahasa
pemrograman atau aplikasi lain yang bertipe desktop maupun web, seperti:
1. Visual Basic
2. .Net
3. PHP
4. Delphi
5. Java
6. HTML
Laporan yang dihasilkan dapat berupa:
1. Tampilan ke layar.
2. Dapat di ekspor menjadi file lain seperti pdf, open office dan microsoft office. 3. Dapat dikirimkan ke web aplikasi.
4. Langsung di cetak ke printer.
iReport mendukung banyak basis data seperti: mySQL, PostGreSQL, SQL yog, SQL
31
3.1. Analisis Sistem
Analisis system adalah tahapan yang memiliki tujuan untuk mempelajari
prosedur yang sedang berjalan saat ini dan kebutuhan pengguna dari aplikasi yang
akan di bangun. Dalam analisis sistem ini dilakukan pembahasan yang lebih
terperinci agar masalah yang di buat dapat lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan
yang ada di CV.CIPTA MANDIRI CIMAHI.
3.1.1. Analisis Masalah
Analisis masalah merupakan tahap pertama dalam tahapan analisis yang
bertujuan untuk mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang terjadi
sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Masalah dapat diidentifikasikan
sebagai suatu pertanyaan yang akan dipecahkan agar sistem dapat terpecahkan secara
maksimal. Masalah yang timbul dalam sistem inventori dan distribusi di CV.CIPTA
MANDIRI CIMAHI ini ialah:
1. Source (sumber barang), yaitu mengenai jumlah barang yang kadang
tidak sesuai dengan jumlah permintaan oleh cabang.
2. Return (pengembalian), yaitu dimana kadang terdapat proses pengiriman
produk yang tidak sesuai (cacat).
3. Pengiriman, yaitu mengenai waktu pengiriman yang kadang tidak selalu
3.1.2. Prosedur yang Sedang Berjalan
Analisis sistem yang sedang berjalan menjelaskan tentang terjadinya proses
dan kegiatan sistem yang sedang berjalan pada kegiatan inventori dan distribusi di
CV.CIPTA MANDIRI CIMAHI. Prosedur yang terjadi dalam kegiatan yaitu prosedur pembelian barang dan prosedur distribusi.
3.1.2.1 Prosedur Pembelian Barang
Prosedur pembelian barang adalah proses untuk mendapatkan daftar dan
dokumen mengenai pembelian, yang ditangani oleh beberapa pihak/bagian dalam
perusahaan yang sedang berjalan diantaranya bagian gudang, bagian pengadaan,
pimpinan, dan supplier. Proses-proses yang terjadi dalam prosedur pembelian seperti
pada gambar 3.1 dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Bagian gudang akan memberikan daftar barang yang hasilnya akan
berupa daftar pembelian barang.
2. Bagian pengadaan akan menerima daftar pembelian barang oleh
bagian gudang untuk menghasilkan dokumen pengadaan barang yang
belum di ACC. Pimpinan akan menerima dokumen pengadaan yang
belum di ACC untuk selanjutnnya akan di ACC-kan dan diberikan
kembali kepada bagian pengadaan.
3. Dokumen yang telah berupa dokumen pengadaan barang ACC akan
diberikan kepada supplier, menghasilkan dokumen pengiriman barang. 4. Supplier akan memberikan dokumen pengiriman barang kepada
Prosedur Pembelian Barang
Bagian Gudang Bagian Pengadaan Pimpinan Supplier
Daftar Barang
1. Arsip Daftar Pembelian Barang 2. Dokumen Pengadaan Barang ACC 3. Dokumen Pengiriman Barang 4. Daftar Pengadaan Barang Baru
3.1.2.2 Prosedur Distribusi
Prosedur distribusi barang pada CV.CIPTA MANDIRI adalah prosedur
yang dilakukan untuk mendapatkan jadwal distribusi barang dan dokumen
pengiriman barang. Proses distribusi barang mencakup beberapa pihak diantaranya
bagian distribusi, bagian gudang, pimpinan, dan cabang. Proses-proses yang terjadi
dalam prosedur distribusi barang seperti pada gambar 3.2 dengan penjelasan
sebagai berikut :
1. Bagian gudang akan menerima daftar permintaan barang dari bagian
distribusi. Bagian gudang akan melakukan pengecekan.
2. Hasil pengecekan bagian gudang berupa daftar ketersediaan barang,
lalu diberikan kembali kepada bagian distribusi.
3. Bagian distribusi akan melakukan menjadwalan distribusi barang.
Hasil berupa dua dokumen jadwal distribusi barang dan diberikan
kepada cabang.
4. Penjadwalan distribusi barang menghasilkan dokumen pengiriman
barang belum ACC, untuk selanjutnya diberikan kepada pimpinan
untuk di ACC.
5. Tiga dokumen pengiriman barang ACC oleh pimpinan akan di berikan
Prosedur Distribusi Barang
Bagian Distribusi Bagian Gudang Pimpinan Cabang
2
Keterangan :
1. Jadwal Distribusi Barang 2. Dokumen Pengiriman Barang ACC
Daftar Permintaan
3.1.3. Analisis Aturan Bisnis
Analisis aturan bisnis berisikan analisis aturan-aturan yang berlaku pada
sistem yang sedang berjalan. Analisis aturan bisnis dibagi menjadi dua bagian yaitu :
3.1.3.1Analisis Aturan Bisnis Berdasarkan Fakta
Aturan bisnis yang terdapat pada sistem inventori dan distribusi di CV.CIPTA
MANDIRI CIMAHI adalah sebagai berikut :
1. Source (sumber barang) ditangani oleh bagian pembelian disaat cabang meminta pengiriman barang, sebelum dikirimkan bagian pembelian akan
mengecek dahulu stok yang tersedia di gudang.
2. Return (pengembalian) ditangani oleh bagian pembelian dan distribusi, dimana saat cabang memberikan komplain bahwa barang yang diterima tidak
utuh/cacat.
3. Pengiriman ditangani oleh bagian distribusi disaat cabang meminta barang
dan ada informasi dari bagian pembelian bahwa barang harus segera
dikirimkan sesuai jadwal yang disepakati.
3.1.3.2Analisis Aturan Bisnis Berdasarkan Kebutuhan
Aturan bisnis yang terdapat pada sistem CV.CIPTA MANDIRI CIMAHI
adalah sebagai berikut :
1. Admin/asisten dari pimpinan CV.CIPTA MANDIRI dapat
meminimalisir kerugian yang cukup besar pada perusahaan.
2. Admin/asisten dari pimpinan CV.CIPTA MANDIRI dapat
meminimalkan dampak kurang baik terhadap kualitas barang atau produk.
3. Admin/asisten dari pimpinan CV.CIPTA MANDIRI dapat
meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan kepada customer.
Dari aturan bisnis berdasarkan fakta dan kebutuhan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa semua aturan yang ada sudah cukup dan dapat memenuhi
kebutuhan untuk pembangunan sistem inventori dan distribusi di CV.CIPTA
MANDIRI menggunakan pendekatan Supply Chain Management.
3.1.4 Analisis Supply Chain Management
Supply Chain atau rantai pasok adalah suatu sistem organisasi dalam kegiatan
penyaluran barang (flow of goods) kepada pelanggan. Supply Chain merupakan jaringan dari berbagai organisasi yang saling berhubungan dan mempunyai tujuan
yang sama dalam menyelenggarakan penyaluran barang dengan baik. Supply Chain
Management adalah suatu konsep atau mekanisme untuk meningkatkan produktivitas
seluruh perusahaan yang tergabung dalam rantai pasok melalui optimalisasi kualitas
dan waktu. Supply Chain Management melaksanakan kegiatan aliran barang yang
meliputi perencanaan, pengadaan, produksi, penyimpanan, transportasi, dan
distribusi, mulai dari titik awal bahan baku (hulu) sampai ke titik pemakaian (hilir).
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut ini:
Adapun area cakupan dari SCM dapat terlihat dalam table berikut ini:
Tabel 3.3 Cakupan dari SCM[9]
Setiap channel dalam SCM akan memiliki ativitas-aktivitas yang saling
mendukung. Secara keseluruhan, aktivitas-aktivitas tersebut meliputi peramalan
kebutuhan, pengadaan materiil, produksi, pengendalian persediaan, distribusi,
pergudangan dan sebagainya.
Berdasarkan data permintaan, SCM memiliki dua macam cara perhitungan,
yaitu: 1. Rantai supply 2 level (Two level supply chain)Pada model ini hanya
menghitung jumlah barang yang harus dipesan oleh suatu pihak kepada pihak lain.
Misalnya jumlah barang yang harus dipesan perusahaan kepada supplier atau dari
retail ke perusahaan. Dan data permintaan yang digunakan adalah data permintaan
Bagian Cakupan Kegiatan Antara lain:
Pengembangan
Produk
Melakukan riset pasar, merancang produk baru,
melibatkan supplier dalam perancangan produk baru
Pengadaan Memilih supplier mengevaluasi kinerja supplier,
melakukan pembelian bahan baku dan komponen,
memonitor supply risk, membina dan memelihara
hubungan dengan supplier
Perencanaan dan
Pengendalian
Demand Planning, peramalan permintaan, perencanaan
kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan
Produksi Eksekusi produksi, pengendalian kualitas
Distribusi Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan
pengiriman, mencari dan memelihara hubungan dengan
perusahaan jasa pengiriman, memonitor servie level tiap
aktual.2. Rantai supply 3 level atau lebih (Three or more level supply chain)Pada
rantai supply 3 level, perhitungan jumlah barang yang harus dipesan dua pihak atau
lebih secara berurutan didasarkan pada data permintaan rata-rata (average deman).
Dimana data permintaan rata-rata dapat dihitung dengan metode moving average.[11]
Dalam menentukan jumlah barang yang dipesan, perlu dipertimbangkan on
hand inventory (persediaan yang ada), on order quantity (jumlah bahan yang sedang
dipesan tetapi belum datang), dan order quantity (jumlah barang yang harus di pesan
untuk periode selanjutnya). Pertimbangan diatas akan menghasilkan order up to target
yaitu jumlah pemesanan barang pada periode tertentu secara tepat waktu dan tepat
jumlah. Menurut Askin (2001), apabila D adalah permintaan bahan baku per periode,
σ merupakan lead time, dan SS adalah safety stock, maka order up to target (R) adalah:R = D x (σ + 1) + SSOn hand inventory atau persediaan awal yang diinginkan setiap periode di notasikan dengan I* adalah hasil penjumlahan antara permintaan (D)
dengan safety stock (SS), sehingga:I* = D + SS maka: R = D x σ + I*Jumlah bahan
baku yang harus dipesan pada setiap periode (Qt) adalah hasil perhitungan order up to
target (R) dikurangi on hand inventory (It) dan on order quantity (Ot) yang dapat
dirumuskan :Qt = R – It – Ot.[12]
3.1.4.1 Analisis SCM di Hilir
Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang
melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply
chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan
after-sales-service.[14].
Contoh kasus pada perusahaan CV.CIPTA MANDIRI :
Selain itu masalah yang kedua adalah mengenai Return (pengembalian) dimana kadang terdapat proses pengiriman produk yang tidak sesuai (cacat). Terakhir adalah
mengenai Pengiriman yaitu waktu pengiriman yang kadang tidak selalu tepat waktu
(terlambat).
3.1.4.2 Analisis Metode ARIMA pada kasus Inventori dan Distribusi di
CV.CIPTA MANDIRI
ARIMA (Autoregressive – Integreated – Moving Average) pertama kali dikembangkan oleh George Box dan Gwilym Jenkins untuk pemodelan analisis deret
waktu. ARIMA sering disebut juga dipanggil Box-Jenkins models. ARIMA adalah
penggabungan dua metode yaitu AR dan MA, ARIMA mewakili tiga pemodelan
yaitu dari autoregressive model (AR), moving average (MA), dan autoregressive dan
moving average model (ARMA/ARIMA) (Whitten, 2007). Tahapan pelaksanaan dalam pencarian model yaitu :
1. Identifikasi model sementara dengan menggunakan data masa lalu untuk
mendapatkan model dari ARIMA. Tahap identifikasi dilakukan dengan
mengamati pola estimasi ACF (Autocorellation Function) dan PACF (Parcial Autocorellation Function) yang diperoleh dari data yang selanjutnya digunakan untuk mendapatkan dugaan model yang sesuai dengan pola data.
2. Penafsiran atau estimasi parameter dari model ARIMA dengan menggunakan data
masa lalu.
3. Pengujian diagnostik untuk menguji kelayakan model. Bila model tidak layak
maka lakukan langkah identifikasi, estimasi, pengujian diagnostik hingga
mendapat model yang layak.
4. Penerapan, yaitu peramalan nilai deret berkala yang akan datang menggunakan
metode yang telah diuji.
5. Setelah ARIMA pada sistem inventori dan distribusi dilakukan cara manual.
Data Penjualan
Proses penghitungan
ACF
Proses penghitungan
PACF
Proses penentuan nilai p, d, q
Proses penghitungan
AR
Proses penghitungan
MA
Proses penghitungan
ARMA
Proses penentuan model terbaik
End Start
Asumsi Kasus
Input :
- Data penjualan tahun 2013, yaitu periode bulan Januari sampai bulan Juni.
- Data barang yang tersedia di gudang. Jenis barang yang diramalkan hanya dari 1
jenis barang, Clutch Cover saja atau Clutch Disc saja.
Variabel yang digunakan dalam analisis ini adalah data bulanan penjualan
sparepart dari bulan Januari 2013 sampai dengan bulan Juni 2013. Periode yang diramalkan adalah sebulan setelahnya, yaitu bulan Juli. Tujuan analisis ini adalah
untuk menentukan model terbaik yang bisa digunakan untuk peramalan. Berikut
adalah data yang digunakan.
Tabel 3.4 Data penjualan untuk barang Clutch Cover.
Cabang Periode
Jumlah Barang (Clutch cover)
Cabang Periode
Jumlah Barang (Clutch cover)
Cabang Periode
Jumlah
Data penjualan barang Clutch Cover yang akan diproses adalah untuk cabang
Barokah
Tabel 3.5 Data penjualan untuk barang Clutch Cover cabang Barokah
Cabang Periode Data Barokah Januari 200
Barokah Februari 210 Barokah Maret 199 Barokah April 230 Barokah Mei 210
1. Proses penghitungan Auto Correlation Function (ACF)
(Xt – X)(Xt+k – X)
(Xt – X)2
Rata-rata dari data barang(DP) = (207,8333333)
r1= Ʃ (200 – 207,8333333)(200 – 207,8333333)
Ʃ (200- 207,8333333)2
= Ʃ (-7,8333333)*(-7,8333333)
Ʃ -7,83333332 = (Xt+k– X )
200 – 207,8333333 = - 7,8333333 - 7,83333332 = -61,3611105889
210 – 207,8333333 = 2,1666667 2,16666672 = 4,6944445889
199 – 207,8333333 = -8,8333333 - 8,83333332 = -78,0277771889
230 – 207,8333333 = 22,1666667 22,16666672 = 491,3611125889
210 – 207,8333333 = 2,1666667 2,16666672 = 4,6944445889
198 – 207,8333333 = -9,8333333 - 9,83333332 = -96,6944437889 +
736,8333333334
- 7,8333333 * 2,1666667 = -16,9722224111
2,1666667 * -8,8333333 = -19,1388891111
-8,8333333 * 22,1666667 = -195,8055551111
22,1666667 * 2,1666667 = 48,0277785889
2,1666667 * -9,8333333 = -21,3055558111
-9,8333333 * 0 = 0 +
-205,1944438555
r1 = -205,1944438555 = -0,2784814891
736,8333333334
-8,8333333 * 22,1666667 = 48.0278
22,1666667 * 2,1666667 = -19.1389
2,1666667 * -9,8333333 = -217.972
-9,8333333 * 0 = 0
0 * 0 = 0 +
-119.889
r2 = -119.889 = -0.16270829
736,8333333334
(Dan seterusnya sampai dengan r6 )
Mencari nilai Sr
Rumus:
)
1/2
( n – b + 1 )1/2
Sr1 = ( 1 + 2 * (-0,2784814891))1/2
(6 – 1 + 1)1/2
Sr1 = 1,6497025522 = 0.56903
2
(Dan seterusnya sampai dengan Sr6)
Mencari tr1
Rumus :
trk = rk
Srk
tr1 = r1 = -0,2784814891= -0.38745
2. Proses penghitungan Parcial Auto Correlation Function (PACF)
rk - j
rk - j
r1 = -0,2784814891 (0- (-0,2784814891)) (nilai 0 diambil dari nilai sebelumnya)
1 – (0 – (-0,2784814891)) = -0.15818
r2 = -0.16270829 – (-0.15818 – (-0.16270829)) (nilai -0.15818 diambil dari nilai sebelumnya)
1 – (-0.15818 – (-0.16270829)) = -0.20879
(Dan seterusnya sampai dengan r6)
Mencari Sr1
Rumus : Srk = 1/(n – b + 1)1/2
Sr1 = 1 = 0.40825
(6 – 1 + 1)1/2
(Dan seterusnya sampai dengan Sr6)
Mencari tr1
Rumus :
trk = rk
Srk
tr1 = r = -0.15818 = -0.38745
Sr 0.40825
3. Proses penentuan nilai p,d,q
Hasil dari semua perhitungan dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 3.4 Hasil Perhitungan ACF dan PACF
Dari hasil perhitungan ACF dan PACF didapat pola grafiknya seperti berikut:
ACF
Gambar 3.5 Grafik ACF
PACF
-0.6 -0.5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0 0.1 0.2 0.3
1 2 3 4 5 6
Gambar 3.6 Grafik PACF
4. Proses penghitungan AutoCorrelation (AR)
Perhitungan peramalannya dengan matriks
β = (z’ z)-1 z’ y 1 200
z’ = 1 x p Xp 1 ………. Xp-1 = 1 210
1xp+1 Xp…………. 1 199
⁞ ⁞ ⁞ 1 230
1x n-1 Xn Xn p 1 210
z = 1 1 ………… xn p = 1 1 1 1 1
Xp Xp+1……… Xn p 200 210 199 230 210 -0.7
-0.6 -0.5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0 0.1 0.2 0.3
1 2 3 4 5 6
y = 200
Xn 1 = 210
Xn 2 199
⁞ 230
Xn 210
(z’ z)’ = 1 1 1 1 1 * 1 200 = 5 1049
200 210 199 230 210 1 210
1 199 1049 220701
1 230
1 210
=
71,1021 -0,3379
-0,3379 0,0016
Z’ y =
1 1 1 1 1 * 200 = 1047
200 210 199 230 210 210 219440
199
230
210
Ar/β =
71,1021 -0,3379 * 1047 = 283,951