• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Aplikasi Pembelajaran E-Test Di SMA Negeri 1 Ciranjang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Aplikasi Pembelajaran E-Test Di SMA Negeri 1 Ciranjang"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1. Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi saat ini sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan manusia sehari-hari terutama dalam bidang pendidikan. Teknologi informasi dapat memberikan efektivitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Saat ini, penggunaan teknologi informasi di era globalisasi telah berkembang pesat. Dalam hitungan perdetik saja, informasi sudah menyebar dari satu negara ke negara lainnya. Maka dari itu, sudah tidak asing lagi masyarakat di dunia ini menggunakan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dan kegiatan sehari-harinya.

(2)

Penggunaan komputer serta dukungan aplikasi yang baik diperlukan sebagai suatu media atau alat yang dapat menyajikan informasi.

Pada umumnya semua siswa akhir semester di wajibkan untuk mempersiapkan diri terlebih dahulu agar mampu mengukur sejauh mana tingkat kesiapan siswa dalam menghadapi ujian. Test Tryout, Ujian Latihan, Quiz dan berbagai jenis ujian lainnya dapat didefinisikan sebagai wahana latihan ujian siswa, untuk menghadapi ujian nasional. Berbagai jenis ujian tersebut sudah merupakan suatu kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh kelas 12 bukan hanya terfokus kepada ujian semester saja. Akan tetapi untuk saat ini berbagai jenis ujian itu lebih ditekankan untuk menghadapi ujian nasional. Hal yang membedakannya adalah bahwa ujian untuk menghadapi ujian nasional kelas 12 itu waktunya sudah ditentukan oleh Dinas pendidikan kabupaten, sedangkan untuk ujian semester itu tergantung sepenuhnya kepada sekolah masing-masing.

Tujuan dilaksanakannya berbagai jenis ujian itu adalah sebagai wahana pembiasaan siswa kelas 12 terhadap penyelesaian soal-soal terutama yang sifatnya ujian bersama, baik yang diselenggarakan oleh dinas, gugus kecamatan, maupun pusat yang berarti mempersiapkan siswa untuk menghadapi ujian nasional.

(3)

Mengacu dari sistem ujian yang dilakuan secara manual yang hanya menggunakan aplikasi microsoft word dan microsoft excel untuk pembuatan soal ujian dan hasil ujian, juga dalam pelaksanaannya yang hanya menggunakan pensil, penghapus dan selembar kertas, maka kurang efektif seperti dalam pembagian soal dan dalam mengevaluasi hasil ujian membutuhkan waktu yang lama sehingga perlu adanya media atau sistem baru untuk mendukung pelaksanaan untuk berbagai macam jenis ujian.

Tabel 1.1 Data Siswa SMA Negeri 1 Ciranjang Tahun 2011-2015

Tahun Jumlah Siswa Mendaftar

(4)

ujian-ujian lain tahun berikutnya. Selain itu juga dapat meminimalisir biaya penyediaan print out soal, lembar jawaban, meminimalisir alat pengoreksi jawaban dan tenaga

pengoreksi jawaban. Dan pada akhirnya penulis mengambil skripsi ini dengan judul : “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI APLIKASI PEMBELAJARAN

E-TEST DI SMA NEGERI 1 CIRANJANG BERBASIS WEB.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Identifikasi dan rumusan masalah yang akan dibahas untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka identifikasi masalah yang dapat diungkapkan adalah :

1. Kurangnya ruang laboratorium di sman 1 ciranjang, sehingga jika ujian online dilaksanakan, akan terjadi rolling class dan itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar

2. Media ujian sebelumnya dirasa sebagian siswa masih kurang efektif karena siswa masih harus membawa peralatan ujian yang biasa terjadi siswa kehilangan peralatan ujian atau lupa membawa peralatan ujian.

3. Penyajian hasil ujian masih secara manual sehingga dirasa masih banyak kekurangan dalam penyajian hasil ujian.

1.2.2. Rumusan Masalah

(5)

1. Bagaimana sistem ujian yang sedang berjalan di sma negeri 1 ciranjang. 2. Bagaimana perancangan dalam membangun aplikasi sebagai media

alternatif ujian di sma negeri 1 ciranjang.

3. Bagaimana menguji aplikasi sebagai media alternatif ujian berbasis web di sma negeri 1 ciranjang.

4. Bagaimana mengevaluasi dan menerapkan aplikasi sebagai media alternatif pendukung ujian berbasis web di sma negeri 1 ciranjang.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Dalam penelitian terdapat maksud dan tujuan dari penelitian itu sendiri, diantaranya sebagai berikut:

1.3.1. Maksud Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun aplikasi sebagai media pelaksanaan ujian berbasis web pada SMA Negeri 1 Ciranjang. 1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa masalah-masalah yang telah dirumuskan dan memberikan alternatif solusi pemecahan masalah dengan cara sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem ujian yang sedang berjalan di sma negeri 1 ciranjang yang akan dideskripsikan dengan prosedur yang sedang berjalan, use case diagram, skenario use case dan activity diagram.

(6)

prosedur yang diusulkan melalui komponen-komponen yang terkait terdiri dari perancangan use case, skenario use case, activity diagram, sequence diagram, class diagram, object diagram, dan deployment diagram.

3. Untuk menguji aplikasi sebagai media alternatif ujian berbasis web di sma negeri 1 ciranjang.

4. Untuk mengevaluasi dan menerapkan aplikasi sebagai media alternatif pendukung ujian berbasis web di sma negeri ciranjang.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian terbagi menjadi dua bagian, diantaranya adalah sebagai berikut :

1.4.1. Kegunaan Akademis a. Bagi Pengembangan Ilmu

Dapat memberikan informasi terbaru bagi pengembangan ilmu, terutama pada teknologi informasi dalam penerapan aplikasi sebagai media pelaksanaan ujian pada lembaga pendidikan di Indonesia.

b. Bagi Peneliti Lain

(7)

Dengan penelitian ini, penulis berharap untuk dapat lebih mengasah ilmu pemograman yang dimiliki dan dapat lebih mengerti cara menerapkan aplikasi sebagai media pelaksanaan ujian yang efektif pada lembaga pendidikan di Indonesia.

1.4.2. Kegunaan Praktis

a. Bagi SMA Negeri 1 Ciranjang

Dapat memberikan informasi berupa metode pelaksanaan ujian dengan aplikasi sebagai media pelaksanaan ujian berbasis web.

b. Bagi Lembaga pendidikan

Dapat dijadikan sebagai sumber pemikiran dan rekomendasi dalam upaya menerapkan suatu aplikasi sebagai media pelaksanaan ujian yang baik untuk memberi informasi metode pelaksanaan ujian yang dapat membantu siswa dan guru dalam kegiatan melaksanakan ujian.

c. Bagi Guru

Dapat membantu guru untuk mempermudah melakukan pengoreksian jawaban, pengolahan soal dan penyimpanan nilai siswa dalam pelaksanaan ujian.

d. Bagi Siswa

Suatu cara yang dapat membantu dan mempermudah proses kegiatan pelaksanaan ujian.

1.5. Batasan Masalah

(8)

1. Aplikasi ini hanya menyediakan pengolahan data soal, data siswa, data guru, mata pelajaran dan pelaksanaan berbagai jenis ujian, beserta cara penyelesaian berupa kunci jawaban dari latihan ujian yang didapat berdasarkan referensi dari buku-buku pembelajaran dan soal-soal ujian nasional atau ujian-ujian lain tahun-tahun sebelumnya yang digunakan oleh para guru di SMA Negeri 1 Ciranjang

2. Hasil nilai dan daftar soal pada aplikasi ini dapat langsung di print dan di download.

3. Pada aplikasi ini menyediakan form login user dengan hak akses masing-masing, digunakan untuk mengolah berbagai data, untuk user admin dan guru, dan pelaksanaan ujian langsung untuk user siswa.

4. Aplikasi ini langsung menghitung hasil nilai ujian dan memperlihatkan hasil nilai ujian setelah siswa selesai melaksanakan ujian.

5. Aplikasi ini hanya berbentuk soal-soal ujian pilihan ganda. 1.6. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Adapun lokasi dan waktu pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.6.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan pada di SMA Negeri 1 Ciranjang yang beralamatkan di Jl. Jati Pasirsanta Kec. Ciranjang Kab. Cianjur.

1.6.2. Waktu Penelitian

(9)

Tabel 1.2. Jadwal Penelitian

3 Menguji Prototype

4 Memperbaiki Prototype

1.7. Sistematika Penulisan

(10)

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan masalah, lokasi dan jadwal penelitian, dan sistematikapenulisan.

2. BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori pendukung yang berhubungan dengan pembangunan sistem.

3. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bab ini membahas Objek Penelitian, Metodologi Penelitian yang digunakan, deskripsi sistem yang berjalan dan Analisis Sistem yang berjalan.

4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas deskripsi sistem yang diusulkan, analisis kebutuhan, perancangan sistem yang dikembangkan, implementasi sistem yang dibangun, ujicoba dan hasil pengujian sistem.

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(11)

11

2.1. Pengertian Aplikasi, Media, Pembelajaran, dan Latihan Ujian

Dalam hal ini, penulis mendefinisikan arti kata dari judul skripsi agar penulis lebih mengerti dan memahami maksud penelitian ini.

2.1.1. Pengertian Aplikasi

Aplikasi merupakan kumpulan atau rangkaian instruksi komputer (program komputer) yang bila kita eksekusi atau jalankan akan menghasilkan performansi dan fungsi yang kita kehendaki.[2,p. 3]

2.1.2. Pengertian Media

Media secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar atau segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan atau keterampilan pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.[3]

2.1.3. Pengertian Pembelajaran

Modul pembelajaran merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.[4]

2.1.3.1. Pembelajaran Aktif

(12)

membangun kerja kelompok dalam waktu yang singkat membuat mereka berpikir tentang materi pelajaran.[5]

Pembelajaran aktif merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan mahasiswa berperan aktif dalam proses pembelajaran baik dalam bentuk interaksi sesama mahasiswa maupun mahasiswa dengan pengajar pada proses pembelajaran aktif tersebut. [5]

2.1.3.2. Karakteristik Pembelajaran Aktif

Pembelajaran aktif memiliki karakteristik sebagai berikut [5] :

1. Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan keterampilan pemikiran analistis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas.

2. Siswa tidak mendengarkan pelajaran secara pasif, tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pelajaran.

3. Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi pelajaran.

4. Siswa lebih banyak dituntut berpikir kritis menganalisa dan melakukan evaluasi.

5. Umpan balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran. 2.1.3.3. Keuntungan Pembelajaran Aktif

Pembelajaran aktif selain mengoptimalkan segi keaktifan dalam pembelajaran juga banyak memberikan keuntungan lain yang mendukung kegiatan pembelajaran. Keuntungan pembelajaran aktif diantaranya sebagai berikut [5] :

(13)

2. Berlangsung dalam lingkungan yang tenang, karena percobaan dan kegagalan diterima.

3. Adanya partisipasi dari semua kelompok

4. Tiap orang bertanggung jawab atas pembelajarannya masing-masing. 5. Fleksibel dan relevan.

6. Sesuatu menyatakan pemikirannya.

7. Masing-masing memberikan koreksi jika ada kesalahan. 2.1.3.4. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah mahasiswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap mahasiswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam Pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran. [6]

(14)

2.1.4. Pengertian Latihan Ujian

Pada umumnya semua siswa yang akan menghadapi ujian nasional (UN) dan ujian akhir semester (UAS) di wajibkan untuk mempersiapkan diri terlebih dahulu agar mampu mengukur sejauh mana tingkat kesiapan siswa dalam menghadapi ujian. Tryout, latihan ujian, quiz dan berbagai jenis ujian lainnya dapat didefinisikan sebagai wahana latihan ujian siswa, untuk menghadapi ujian nasional atau ujian akhir semester (UAS). Tryout dan jenis ujian lainnya sudah merupakan suatu kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh kelas 7, 8, 9, 10, 11 dan 12 bukan hanya terfokus kepada ujian semester saja. Akan tetapi untuk saat ini tryout dan berbagai jenis ujian itu lebih ditekankan untuk menghadapi ujian nasional. Hal yang membedakannya adalah bahwa tryout untuk menghadapi ujian nasional kelas 9 dan 12 itu waktunya sudah ditentukan oleh Dinas pendidikan kabupaten, sedangkan untuk ujian semester itu biasanya untuk kelas 7, 8, 10, dan 11 waktunya juga tergantung sepenuhnya kepada sekolah masing-masing.

Tujuan dilaksanakannya tryout dan berbagai ujian itu adalah sebagai wahana pembiasaan siswa terhadap penyelesaian soal-soal terutama yang sifatnya ujian bersama, baik yang diselenggarakan oleh dinas, gugus kecamatan, maupun pusat yang berarti mempersiapkan siswa untuk menghadapi ujian nasional.[10] 2.2. Pendekatan Berorientasi Objek

(15)

2.2.1 Metodologi Berorientasi Objek

Metodologi berorientasi objek adalah suatu strategi pembangunan perangkat lunak yang merorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data dan poreasi yang diberlakukan terhadapnya. Metodologi berorientasi objek merupakan suatu cara bagaimana sistem perangkat lunak dibangun melalui pendekatan objek secara sistematis. Metode berorientasi objek didasarkan pada penerapan prinsip-prinsip pengelolaan kompleksitas. Metode berorientasi objek meliputi rangkaian aktivitas analisis orientasi objek, pemrograman berorientasi objek, dan pengujian berorientasi objek.[9,p. 82]

Keuntungan menggunakan metodologi berorientasi objek adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Produktivitas

Karena kelas dan objek yang ditemukan dalam suatu masalah masih dapat dipakai ulang untuk masalah lainnya yang melibatkan objek tersebut (reusable).

2. Kecepatan Pengembangan

Karena sistem yang dibangun dengan baik dan benar pada saat analisis dan perancangan akan menyebabkan berkurangnya kesalahan pada saat pengkodean.

3. Kemudahan Pemeliharaan

Karena dengan model objek, pola-pola yang cenderung tetap dan stabil dapat dipisahkan dan pola-pola yang mungkin sering berubah-ubah.

(16)

Karena sifat pewarisan dan penggunaan notasi yang sama pada saat analisis, perancangan, maupun pengkodean.

5. Meningkatkan Kualitas Perangkat Lunak

Karena pendekatan pengembangan lebih dekat dengan dunia nyata dan adanya konsistensi pada saat pengembangannya, perangkat lunak yang dihasilkan akan mampu memenuhi kebutuhan pemakai serta mempunyai sedikit kesalahan.

2.2.2. Object Oriented Programming (OOP)

Object oriented programming merupakan suatu cara mengorganisasi program dengan memodelkan objek-objek dunia nyata seperti benda, sifat, sistem, dan lainnya ke dalam sebuah bahasa pemograman.

2.2.2.1. Use Case

Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan actor-actor. Diagram ini penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.[2,p. 201-202]

2.2.2.2. Skenario Use Case

Skenario Use Case digunakan untuk memudakan dalam menganalisa skenario yang akan digunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut.

2.2.2.3. Activity Diagram

(17)

2.2.2.4. Sequence Diagram

Diagram ini menggambarkan alur kerja dari fungsi-fungsi dalam sistem dengan usecase dimana didalamnya terdapat actor. Actor merupakan orang atau sistem yang menerima atau memberikan informasi dari sistem. Diagram ini sangat memperhatikan waktu atau terurut berdasarkan kejadian.[2,p. 202-203]

2.2.2.5. Class Diagram

Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi. Diagram ini umum ditemui pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meski sifatnya statis, sering pula memuat kelas-kelas aktif.[2,p. 201]

2.2.2.6. Object Diagram

Diagram ini memperlihatkan objek-objek serta relasi-relasi antar objek. Diagram objek memperlihatkan instantiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai dari pada diagram kelas.[2,p. 201]

2.2.2.7. Deployment Diagram

Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time), memuat simpul-simpul atau node beserta komponen-komponen yang ada

didalamnya.[2,p. 207-208]

2.2.3. UML (Unified Modelling Language)

(18)

pemodelan bisnis dan sistem non perangkat lunak lainnya. Selain itu UML adalah bahasa pemodelan yang menggunakan konsep orientasi objek.[2,p. 192-193]

UML menyediakan notasi-notasi yang membantu memodelkan sistem dari berbagai perspektif. UML tidak hanya digunakan dalam pemodelan perangkat lunak, namun hamper dalam semua bidang yang membutuhkan pemodelan.

2.3. Pengembangan Sistem Prototype

Prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Selain itu prototype juga membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah.

Berikut ini merupakan mekanisme pengembangan sistem dengan menggunakan prototype:

Gambar 2.1. Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype

(Sumber: Pengenalan Sistem Informasi [10,p. 417]) Mengidentifikasikan

1, Pengembangan dan pemakai bertemu 2. Pemakai menjelaskan kebutuhan sistem

3. Pengembangan mulai membuat Prototype

4. Pemakai menguji Prototype dan memberikan kritikan atau saran

5. Pengembangan melakukan modifikasi sesuai dengan masukan pemakai (user)

(19)

Tahapan-tahapan prototype antara lain: 1. Identifikasi Kebutuhan Pemakai

Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah aplikasi, di mana antara pemakai sistem (users) dan pengembang sistem bertemu. Users menjelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun oleh pengembang sistem. Pada tahapan ini, penulis melakukan observasi dan wawancara untuk menentukan konten yang dibutuhkan pemakai dan merancang alur sistem.

2. Pembuatan Prototype

Setelah menganalisa sistem yang akan dikembangkan serta kebutuhan-kebutuhan sistem untuk sistem yang akan dibangun, pengembang sistem mulai membuat prototype. Pembuatan ini meliputi: perancangan sistem yang akan dibangun, dan kemudian diimplementasikan dengan pembuatan coding, yaitu menerjemahkan hasil rancangan ke dalam bentuk bahasa pemrograman yang akan menjadi sebuah aplikasi yang diharapkan oleh Users. Pada tahap ini, penulis mulai membuat aplikasi sesuai dengan alur

yang dibuat pada tahap sebelumnya. 3. Pengujian Prototype

(20)

sesuai dengan kebutuhan, dan users memberikan saran atau masukan bila terdapat kekurangan pada program.

4. Perbaikan Prototype

Pada tahap ini, pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi sesuai dengan masukan atau saran dari user.

5. Mengembangkan Versi Produksi

Pada tahap ini, pengembang sistem menyelesaikan sistem yang telah dibuatnya sesuai dengan masukan atau saran terakhir dari pemakai sistem. 2.4. Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer merupakan gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan ini menghasilkan pengolahan data yang didistribusikan, mencakup pemakaian database, software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan.

2.4.1 Tipe-Tipe Jaringan Komputer

Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan beberapa criteria, seperti luas area, media transmisi, pola operasi, dan sebagainya [11,p. 108]. Berdasarkan luas areanya, maka jaringan komputer dapat dibedakan menjadi :

1. PAN (Personal Area Network)

Jaringan komputer yang digunakan untuk komunikasi antara komputer perangkat (termasuk telepon dan asisten pribadi digital) dekat dari satu orang.

(21)

Suatu jaringan area lokal nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media transmisinya. Link terakhir yang digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area sekitar.

3. MAN (Metropolitan Area Network)

Menggunakan metode yang sama dengan LAN, tetapi daerah cakupannya lebih luas. Daerah cakupan MAN dapat meliputi satu kampus, bahkan satu provinsi. Dapat dikatakan, MAN merupakan pengembangan dari LAN. 4. WAN (Wide Area Network)

Merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar. Sebagai contoh, yaitu jaringan komputer antarwilayah bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik.

2.4.2. Topologi Jaringan

Topologi jaringan adalah hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Macam topologi jaringan ada 5 macam yaitu topologi bintang, cincin, bus, mesh, pohon.

1. Topologi Bintang

Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna.

2. Topologi Cincin

(22)

terhubung dengan kabel backbone. Setelah sampai pada komputer terakhir maka ujung kabel akan kembali dihubungkan dengan komputer pertama. 3. Topologi Bus

Topologi bus banyak digunakan diawal penggunaan jaringan komputer dan dapat dikatakan sebagai topologi yang paling sederhana.

4. Topologi Mesh

Topologi mesh dapat dikenali dengan hubungan point to point atau satu-satu ke setiap komputer. Setiap komputer terhubung ke komputer lain melalui kabel, dapat menggunakan kabel coaxial, twisted pair, bahkan serat optik. Topologi meshsangat jarang diimplementasikan. Selain sangat rumit, juga sangat boros. Apabila jaringan komputer semakin banyak, maka isntalasi kabel jaringan akan semakin rumit juga.

5. Topologi Pohon

(23)

2.4.3. Client Server

Client server adalah jaringan komputer yang salah satu (boleh lebih) komputer difungsikan sebagai server atau induk bagi komputer lain. Server melayani komputer lain yang disebut client. Layanan yang diberikan dapat berupa akses Web, e-mail, file, atau yang lain. Client server banyak sekali dipakai pada Internet. Namun LAN atau jaringan lain pun dapat mengimplementasikan client

server. Hal ini sangat bergantung pada kebutuhan masing-masing.

2.5. Perangkat Lunak Pendukung

Untuk membuat aplikasi E-learning tentu memerlukan perangkat lunak yang berfungsi sebagai pendukung pembuatan aplikasi E-learning tersebut. Dibawah ini akan dijelaskan perangkat lunak pendukung yang digunakan penulis. 2.5.1. Apache

Apache adalah sebuah nama web server yang bertanggung jawab pada request-response HTTP dan logging informasi secara detail (kegunaan dasarnya). Selain itu, Apache juga diartikan sebagai suatu web server yang kompak, modular, mengikuti standar protokol HTTP, dan tentu saja sangat digemari.

2.5.2. MySQL

MySQL merupakan database yang paling digemari dikalangan programer web, dengan alasan bahwa program ini merupakan database yang sangat kuat dan

(24)

Kemampuan lain yang dimiliki MySQL adalah mendukung Relasional Database Managemen Sistem (RDBMS), sehingga dengan kemampuannya ini MySQL akan dapat mampu menangani data-data sebuah perusahaan yang berukuran sangat besar hingga berukuran Giga Byte.[13,p. 133-144]

2.5.3. PHP

PHP (Personal Home Page) adalah sebuah bahasa pemograman yang berbentuk scripting. Sistem kerja dari program ini adalah sebagai Interpreter bukan sebagai Compiler.[13,p. 201]

2.5.4 PHPMyAdmin

PHPMyAdmin merupakan sebuah program bebas berbasis web yang dibuat menggunakan aplikasi PHP. Tujuan dibuatnya program ini adalah untuk mengakses database MySQL, intinya adalah untuk menjadi administator dari server MySQL.

Dengan adanya program ini akan mempermudah dan mempersingkat kinerja kita, dengan kelebihan yang ada mengkibatkan para pengguna awam tidak harus mampu mengetahui sintaks-sintaks SQL dalam pembuatan database.[13,p. 171]

2.5.5. XAMPP

(25)

2.5.6 Codeigniter

Codeigniter adalah sebuah web application framework yang bersifat open source digunakan untuk membngun aplikasi php dinamis. Tujuan utama

(26)

26 3.1. Objek Penelitian

Sebelum melakukan sebuah penelitian penulis harus dapat menentukan objek penelitian yang akan di teliti. Objek penelitian ini akan membantu kegiatan penelitian sehingga penelitian dapat dilakukan sesuai dengan tema yang di angkat. Objek pada penelitian ini adalah Implementasi sistem informasi aplikasi e-tryout berbasis web di SMA Negeri 1 Ciranjang .

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

(27)

Ciranjang yang berlokasi di Jl. Jati Pasirsanta Ciranjang sampai saat ini SMA Negeri 1 Ciranjang telah dikepalai oleh 9 (sembilan) orang Kepala Sekolah yang definitif dan empat orang pejabat sementara (PJS) Kepala SMA Negeri 1 Ciranjang. Untuk pertama kalinya Kepala SMA Negeri 1 Ciranjang dijabat oleh kepala SMA Negeri 1 Cianjur yaitu A. Riswana sebagai pejabat sementara dari tahun 1979 s.d. 1980, setelah SMA Negeri 1 Ciranjang mendapat Surat Keputusan Menteri maka diangkat Kepala Sekolah Definitif yaitu M. Goenawan Atma Widjaja dari tahun 1981 s.d. tahun 1988 kemudian dijabat oleh Elom Zainul Alam, BA. Selaku pejabat sementara, yang selanjutnya diserahterimakan kepada pejabbat yang definitif yaitu Adang Ansar yang bertugas mulai tahun 1988 s.d. tahun 1990. Selanjutnya tahun 1990 s.d. 1993 jabatan kepala sekolah digantikan oleh Drs. H. Kusdana, kemudian dijabat oleh Drs. Nanai Sa’id sebagai pejabat sementara sampai diserahterimakan

kepada Drs. H. Sadjidin Hidayat dari tahun 1993 s.d. tahun a998 dari tahun 1998 s.d 2000, SMA Negeri 1 Ciranjang dipimpin oleh Drs. Mohammad Tayun, sampai masa pensiun, dan setelah itu dijabat Drs. H. Mudjiono, Sampai masa pensiun dan selanjutnya pada bulan Desember 2002 kepemimpinan SMA Negeri 1 Ciranjang diserah terimakan dari pejabat lama Drs. H. Mudjiono kepada pejabat baru Drs. Gun Gun Guswandi, M.Pd. dan mulai tanggal 20 November 2002 s.d 2009 dan kepala SMA Negeri 1 Ciranjang tahun 2009 s.d 2011 kemudian di pimpin oleh Drs. H. Ombi Romli tahun 2011 s.d 2013 dan terakhir SMA Negeri 1 Ciranjang di pimpin oleh Haruman taufik K, S.Pd., M.Mpd dari 2013 sampai sekarang.

(28)

instansi baik negeri maupun swasta. Lokasi SMA Negeri 1 Ciranjang sangat baik untuk lingkungan belajar karena sedikit berjauhan dengan keramaian dan lokasi penduduk, letaknya berada disebuah bukit atau pasir bekas pemakaman umum yang disebut pasirsanta. Setelah 33 tahun berdiri SMA Negeri 1 Ciranjang sedikit demi sedikit berbenah diri dan sampai saat ini SMA Negeri 1 Ciranjang telah mempunyai 27 kelas yang terdiri masing-masing 9 kelas untuk kelas X, XI, dan XII.

Pada tahun ajaran 2008/2009 SMA Negeri 1 Ciranjang menjadi sekolah dengan akreditasi sekkolah bertipe A dari Badan Akreditasi Provinsi (BAP). Di samping itu SMA Negeri 1 Ciranjang menampung siswa SLTP/MTs dari 5 kecamatan yang berada di kab. Cianjur khususnya wilayah 2 ciranjang, dan dari kec. Cipatat yang berada diwilayah kab. Bandung, sehingga di SMA Negeri 1 Ciranjang setiap tahunnya selalu terjadi seleksi yang mengakibatkan banyak siswa yang tidak dapat tertampung karena terbatasnya ruang kelas. Dari jumlah siswa yang mendaftar rata-rata setiap tahun 600-900 siswa yang mendaftar hanya 400-500 yang dapat di terima di SMA Negeri 1 Ciranjang.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

(29)

3.1.2.1. Visi Program Studi Sistem Informasi

Tercapainya optimalisasi sekolah yang unggul dalam prestasi dan dapat membekali peserta didik dengan kecakapan hidup dengan berdasarkan iman dan taqwa.

3.1.2.2. Misi Program Studi Sistem Informasi :

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien sehingga diharapkan setiap siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya (life skill).

2. Menumbuhkan semangat keunggulan secara kompetitif dan intensif kepada seluruh warga sekolah.

3. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk menggali potensi yang ada pada siswa, sehingga dapat dikembangkan secara optimal.

4. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah (stackholder) meningkatkan pelayanan yang profesional dalam upaya mencapai prestasi kerja dan prestasi belajar yang optimal.

5. Mengembangkan sikap yang terpuji terhadap semua komponen yang terkait dengan menanamkan budaya belajar, budaya bekerja, budaya bersih, dan budaya tertib di setiap penyelenggaraan pendidikan.

(30)

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah kerangka kerja dan pola hubungan yang relatif mantap dan stabil antara fungsi-fungsi tugas, posisi-posisi dan orang-orang dalam organisasi. Fungsi struktur organisasi adalah memberikan kepuasan kepada individu-individu dalam organisasi tersebut. Berikut ini adalah struktur organisasi di SMA Negeri 1 Ciranjang sebagai berikut :

Tata Usaha

Kepala Sekolah

Wakil kepala sekolah Sarana dan Prasarana

Wakil kepala sekolah Kurikulum

BP/BK

Wakil kepala sekolah Kesiswaan

Staf Perpustakaan Staf Laboratorium

Guru

Siswa

Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Ciranjang

(31)

3.1.4. Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas dari struktur organisasi di SMA Negeri 1 Ciranjang adalah sebagai berikut :

1. Tugas Kepala Sekolah:

Tugas dari kepala sekolah adalah sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab penuh atas semua kegiatan yang terjadi di sekolah b. Membuat perencanaan terkait semua kegiatan sekolah untuk jangka pendek

maupun jangka panjang.

c. Melakukan pengorganisasian semua aktivitas koordinator yang ada di lingkungan sekolah.

d. Melakukan koordinasi terhadap semua kegiatan yang akan dilaksanakan oleh seluruh koordinator.

e. Melakukan pengarahan, pengawasan dan evaluasi terhadap semua kegiatan yang dilakukan oleh semua koordinator.

f. Melakukan dan memimpin musyawarah kerja

g. Melakukan evaluasi terhadap Proses Belajar Mengajar

h. Memberikan pengarahan kepada semua dosen di dalam Program Studi Sistem Informasi terkait pelaksanaan Proses Belajar Mengajar.

i. Melaksanakan budaya organisasi SMA Negeri 1 Ciranjang, ASSIK (Andal, Serasi, Simpatik, Inovatif, Kreatif), sebagai landasan kerja di SMA Negeri 1 Ciranjang

(32)

k. Meningkatkan Akreditasi sekolah.

l. Membangun Soliditas dan Kekompakan setiap staff.

m. Melakukan Pengawasan secara Ketat atas Kehadiran guru di ruang guru pada saat jam pelajaran.

n. Memberi Peringatan Lisan dan Tertulis atas pelanggaran yang dilakukan guru atau staf karyawan terkait Kehadiran, Pembelajaran, Sistem Pendidikan, dan Layanan Akademik.

o. Mengawasi secara ketat Nilai Akhir Siswa, Transkrip Akademik, Ijazah, dan Legalisasi Ijazah/Transkrip dari Penyimpangan, Penyalagunaan, Manipulasi, dan Pemalsuan.

p. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester.

q. Bertanggung jawab atas Laporan Beban Kerja seluruh guru yang terlibat dengan rasio kecukupan guru di sekolah.

r. Membangun budaya Kompetisi di lingkungan sekolah.

s. Membangun keunggulan akademik dalam kompetisi di tingkat Nasional dan Internasional.

(33)

2. Tugas wakil kepala sarana prasarana sekolah :

Adapun tugas wakil kepala sekolah sarana prasarana adalah sebagai berikut: a. Menyusun program kerja pengadaan pemanfaatan, pemeliharaan dan perawatan serta pengembangan sarana/prasarana secara bulanan maupun tahunan.

b. Mengkoordinasikan penyusunan kebutuhan sarana/prasarana. c. Mengkoordinasikan pelaksanaan investarisasi sarana/prasarana.

d. Mengkoordinasi pelaksanaan pengadaan bahan praktik siswa seta perlengkapan sekolah.

e. Mengkoordinasikan pemeliharaan, perbaikan, pengembangan dan penghapusan sarana.

f. Mengkordinir penggunaan ruang praktik.

g. Mengkordinasikan pengawasan penggunaan sarana/prasarana sekolah. h. Melaksanakan budaya organisasi SMA Negeri 1 Ciranjang, ASSIK (Andal,

Serasi, Simpatik, Inovatif, Kreatif), sebagai landasan kerja di SMA Negeri 1 Ciranjang

3. Tugas Wakil kepala sekolah Kurikulum:

Adapun tugas dari wakil kepala sekolah kurikulum adalah sebagai berikut : a. Menyusun program kerja tahunan (action plan).

b. Mengkoordinir pemasyarakatan dan pengembangan kurikulum.

(34)

d. Mengkoordinir kegiatan belajar mengajar dan sebagainya. e. Menganalisis ketercapaian target kurikulum dan daya serap.

f. Mengkoordinasikan persiapan pelaksanaan UNAS/UAN, uji profesi, dan sebagainya.

g. Menyusun kriteria kenaikan kelas dan persyaratan kelulusan bersama para pengurus sekolah.

h. Mengarahkan penyusunan perencanaan pembelajaran. i. Mengkoordinir kegiatan kurikulum dan program pendidikan.

j. Mengkoordinir pelaksanaan penerimaan siswa baru dan masa pengenalan lingkungan sekolah.

k. Melaksanakan budaya organisasi SMA Negeri 1 Ciranjang, ASSIK (Andal, Serasi, Simpatik, Inovatif, Kreatif), sebagai landasan kerja di SMA Negeri 1 Ciranjang

4. Tugas Wakil kepala sekolah Kesiswaan :

Adapun tugas dari wakil kepala sekolah kesiswaan adalah sebagai berikut : a. Menyusun program pembinaan kesiswaan/OSIS

b. Melaksanakan bimbingan pengarahan dan pegendalian kegiatan siswa OSIS dalam rangka menegakan kedisiplinan dan tata tertib sekolah.

c. Mengadakan pemilihan pengurus OSIS.

(35)

e. Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, ketertiban, keindahan dan kekeluargaan.

f. Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan siswa penerima beasiswa. g. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan

diluar sekolah.

h. Mengatur mutasi siswa.

i. Menyusun program kerja ekstrakurikuler.

j. Menyusun laporan pelaksanaan kesiswaan secara berkala.

k. Melaksanakan budaya organisasi SMA Negeri 1 Ciranjang, ASSIK (Andal, Serasi, Simpatik, Inovatif, Kreatif), sebagai landasan kerja di SMA Negeri 1 Ciranjang

5. Tugas BP/BK :

Adapun tugas dari BP/BK adalah sebagai berikut : a. Menyusun program kegiatan BP/BK.

b. Memeriksa kemajuan siswa.

c. Menindak lanjuti laporan guru wali kelas atas pelanggaran tata tertib siswa. d. Melakukan bimbingan dan konseling terhadap siswa yang bermasalah. e. Melaksanakan pembinaan siswa.

f. Melaksanakan pengelolaan sistem administrasi BP/BK g. Melakukan kunjungan rumah (home visit).

(36)

i. Melaksanakan budaya organisasi SMA Negeri 1 Ciranjang, ASSIK (Andal, Serasi, Simpatik, Inovatif, Kreatif), sebagai landasan kerja di SMA Negeri 1 Ciranjang

6. Tugas Tata Usaha :

Adapun tugas dari tata usaha adalah sebagai berikut : a. Menyusun program tata usaha.

b. Mengkoordinir tugas-tugas tata usaha.

c. Membina dan mengembangkan tugas-tugas ketatausahaan. d. Mengatur pengurusan kepegawaian.

e. Meneliti dan kemudian membuat surat, baik surat masuk maupun surat keluar sesuai dengan disposisi/instruksi kepala sekolah.

f. Mengawasi dan mengendalikan penggunaan alat-alat sekolah. g. Bertanggunng jawab atas penggunaan stempel sekolah.

h. Melaksanakan budaya organisasi SMA Negeri 1 Ciranjang, ASSIK (Andal, Serasi, Simpatik, Inovatif, Kreatif), sebagai landasan kerja di SMA Negeri 1 Ciranjang

7. Tugas Staf Labolatorium :

Adapun tugas dari Staf Labolatorium adalah sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab atas segala fasilitas sekolah yang ada di labolatorium. b. Melakukan pembersihaan rutin setiap hari pada peralatan/ fasilitas dan

(37)

c. Membuat laporan jika ada kerusakan fasilitas/peralatan labolatorium. d. Bertugas memperbaiki dan mengganti peralatan/fasilitas yang rusak di

labolatorium.

e. Melaksanakan budaya organisasi SMA Negeri 1 Ciranjang, ASSIK (Andal, Serasi, Simpatik, Inovatif, Kreatif), sebagai landasan kerja di SMA Negeri 1 Ciranjang

8. Tugas Staf Perpustakaan :

Adapun tugas dari Staf perpustakaan adalah sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab penuh atas semua kegiatan yang terjadi di perpustakaan. b. Memberikan fasilitas berupa pelayanan peminjaman buku untuk para siswa. c. Memberikan hukuman berupa denda kepada siswa yang melalaikan peraturan perpustakaan baik berupa menghilangkan buku perpustakaan atau merusak fasilitas yang ada di perpustakaan.

d. Membuat laporan tentang buku baru yang masuk di perpusatakaan. e. Mengawasi setiap siswa yang berkunjung ke perpustakaan.

(38)

9. Tugas Guru :

Adapun tugas dari Guru adalah sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab penuh atas semua kegiatan yang ada di dalam kelas. b. Membimbing dan membina para siswa.

c. Memberikan materi-materi pelajaran, tugas dan nilai kepada siswa. d. Mengembangkan dan mengasah bakat para siswa.

e. Menjadi contoh yang baik untuk para siswa. f. Mengawasi perkembangan siswa.

g. Memberikan pengarahan agar siswa dapat berkembang.

h. Melaksanakan budaya organisasi SMA Negeri 1 Ciranjang, ASSIK (Andal, Serasi, Simpatik, Inovatif, Kreatif), sebagai landasan kerja di SMA Negeri 1 Ciranjang

10.Tugas Siswa :

Adapun tugas dari Siswa adalah sebagai berikut : a. Melakukan setiap kegiatan akademik.

b. Mentaati setiap peraturan yang ada di sekolah.

c. Bertanggung jawab atas semua yang terjadi di lingkungan sekolah. d. Mendapatkan materi, mengerjakan tugas dan mendapatkan nilai dari guru. e. Bersaing menjadi murid berprestasi di sekolah.

(39)

g. Melaksanakan budaya organisasi SMA Negeri 1 Ciranjang, ASSIK (Andal, Serasi, Simpatik, Inovatif, Kreatif), sebagai landasan kerja di SMA Negeri 1 Ciranjang

3.2. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian dengan desain penelitian deksriptif dan tindakan. Dalam memecahkan masalah yang ada pada suatu penelitian diperlukan penyelidikan yang hati–hati, teratur, dan terus menerus. Sedangkan untuk mengetahui bagaimana seharusnya langkah–langkah penelitian dilakukan, peneliti menggunakan metode penelitian.

Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dengan kata lain, penelitian merupakan suatu kegiatan yang menggunakan metode-metode untuk mendapatkan data primer maupun sekunder untuk menunjang penelitian sehingga dalam penelitian ini sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan penelitian tindakan.

(40)

Penelitian tindakan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru, cara pendekatan baru, atau produk pengetahuan yang baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia aktual (lapangan).

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini sumber data primer diperoleh dari observasi dan wawancara dengan pihak wakil kepala sekolah bagian kurikulum di SMA Negeri 1 Ciranjang, sedangkan data sekunder yakni dokumen-dokumen yang ada di SMA Negeri 1 Ciranjang yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Data primer didapatkan dengan cara melakukan observasi dan wawancara dengan pihak wakil kepala sekolah bagian kurikulum di SMA Negeri 1 Ciranjang. Adapun langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam pengumpulan data diantaranya adalah :

a. Observasi

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi di SMA Negeri 1 Ciranjang. Hal ini dilakukan untuk melihat dari dekat masalah-masalah yang berhubungan dengan pokok bahasan yang diperlukan dalam penelitian ini.

b. Wawancara

(41)

mengajukan tanya jawab secara lisan dengan pihak pada bagian kurikulum serta guru-guru di SMA Negeri 1 Ciranjang.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan mempelajari data yang telah tersedia atau diberikan oleh pihak pada bagian kurikulum di SMA Negeri 1 Ciranjang. Data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait seperti struktur organisasi, uraian tugas dan fungsi dari struktur organisasi.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem merupakan sistematis dari proses penelitian yang dilakukan guna menyelesaikan permasalahan yang ada pada awal perencanaan penelitian hingga tercapainya penelitian tersebut dan pengembangan sistem yang diinginkan.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan Pemodelan Berorientasi Objek yang ditandai dengan adanya Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, Object

Diagram dan Deployment Diagram.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

(42)

Selain itu prototype juga membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah.

Berikut ini merupakan mekanisme pengembangan sistem dengan menggunakan prototype:

Gambar 3.2. Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype

(Sumber: Pengenalan Sistem Informasi [8,p. 417]) Tahapan-tahapan prototype antara lain:

1. Identifikasi Kebutuhan Pemakai

Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah aplikasi, di mana antara pemakai sistem (users) dan pengembang sistem bertemu. Users menjelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun oleh pengembang sistem. Pada tahapan ini, penulis melakukan observasi dan wawancara untuk menentukan konten yang dibutuhkan pemakai dan merancang alur sistem.

1, Pengembangan dan pemakai bertemu 2. Pemakai menjelaskan kebutuhan sistem

3. Pengembangan mulai membuat Prototype

4. Pemakai menguji Prototype dan memberikan kritikan atau saran

5. Pengembangan melakukan modifikasi sesuai dengan masukan pemakai (user)

(43)

2. Pembuatan Prototype

Setelah menganalisa sistem yang akan dikembangkan serta kebutuhan-kebutuhan sistem untuk sistem yang akan dibangun, pengembang sistem mulai membuat prototype. Pembuatan ini meliputi: perancangan sistem yang akan dibangun, dan kemudian diimplementasikan dengan pembuatan coding, yaitu menerjemahkan hasil rancangan ke dalam bentuk bahasa pemrograman yang akan menjadi sebuah aplikasi yang diharapkan oleh Users. Pada tahap ini, penulis mulai membuat aplikasi sesuai dengan alur

yang dibuat pada tahap sebelumnya. 3. Pengujian Prototype

Setelah tahap pembuatan prototype selesai, kemudian pengembang sistem dan Users melakukan pengujian program agar program dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, dan users memberikan saran atau masukan bila terdapat kekurangan pada program.

4. Perbaikan Prototype

Pada tahap ini, pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi sesuai dengan masukan atau saran dari user.

5. Mengembangkan Versi Produksi

(44)

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Adapun beberapa alat bantu yang dapat digunakan dalam analisis dan perancangan sistem dalam metode pendekatan sistem berorientasi objek adalah sebagai berikut:

1. Use Case Diagram

Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan actor-actor. Diagram ini penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

2. Activity Diagram

Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek. 3. Sequence Diagram

Diagram ini menggambarkan alur kerja dari fungsi-fungsi dalam sistem dengan usecase dimana didalamnya terdapat actor.

4. Class Diagram

(45)

5. Object Diagram

Diagram ini memperlihatkan objek-objek serta relasi-relasi antar objek. Diagram objek memperlihatkan instantiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai dari pada diagram kelas.kolaborasi-kolaborasi.

6. Deployment Diagram

Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time), memuat simpul-simpul atau node beserta komponen-komponen yang

ada didalamnya. 3.2.4. Pengujian Software

Pengujian sistem merupakan bagian yang sangat penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang handal.

(46)

Dalam tahap pengujian ini penulis menggunakan pengujian black box. Alasannya karena pengujian black box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian black-box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black-box bukan merupakan alternatif dari teknik white-box, tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan dari pada metode white-box.

Pengujian black box dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian black box harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah, misalkan untuk kasus

proses login maka kasus uji yang dibuat adalah :

1. Jika user memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang benar.

2. Jika user memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang salah, misalnya nama pemakai benar tapi kata sandi salah, atau sebaliknya, atau keduanya salah.

Ciri-ciri Black Box Testing adalah sebagai berikut :

(47)

2. Black Box Testing bukan teknik alternatif daripada White Box Testing. Lebih daripada itu, ia merupakan pendekatan pelengkap dalam mencakup error dengan kelas yang berbeda dari metode White Box Testing.

3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan yang ada pada sebuah sistem. Dalam analisis sistem akan ditemukan masalah yang mungkin akan mempengaruhi kerja sistem. Agar sistem yang dirancang dapat berjalan sebagaimana mestinya, perlu dilakukan analisis terhadap kinerja sistem yang pada akhirnya bertujuan untuk pengembangan sistem. Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai analisis pembelajaran test tryout yang berjalan di SMA Negeri 1 Ciranjang yang akan dideskripsikan dengan prosedur yang sedang berjalan, use case diagram, skenario use case dan activity diagram.

3.3.1. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisis terhadap prosedur yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana kerja suatu sistem dan mengetahui masalah yang dihadapi sistem untuk dapat dijadikan landasan usulan perancangan sistem yang baru. Adapun analisis prosedur sistem pembelajaran test tryout yang sedang berjalan di SMA Negeri 1 Ciranjang adalah sebagai berikut :

1. Staff TU menginput data siswa, data guru, data kelas dan mata pelajaran. 2. Guru membuat dan menyiapkan soal dan jawaban lalu menyerahkan ke

Staff TU untuk di cetak.

(48)

4. Siswa dan guru bertemu secara langsung di dalam satu ruangan.

5. Guru memberitahukan peraturan-peraturan test tryout kepada para siswa. 6. Guru memberikan soal tryout kepada siswa.

7. Apabila siswa ada pertanyaan atau ada yang belum paham tentang sistem cara mengerjakan soal tryout, para siswa bisa langsung menanyakan kepada guru.

8. Siswa mengerjakan soal tryout tersebut.

9. Guru memeriksa semua jawaban yang telah siswa kerjakan.

10. Guru melihat hasil nilai, membuat salinan hasil nilainya, menyimpan salinan hasil nilainya lalu memberikan hasil nilai kepada para siswa. 11. Siswa menerima hasil nilai dari test tersebut lalu menyimpannya. 3.3.2. Use Case Diagram

(49)

Gambar 3.3. Use Case Diagram yang sedang berjalan 3.3.2.1. Definisi Aktor dan Deskripsinya

Adapun deksripsi pendefinisian aktor di SMA Negeri 1 Ciranjang adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1. Definisi Aktor dan Deskripsinya

No. Aktor Deskripsi

1. Guru Pihak yang membuat soal dan jawaban, memberikan pengawasan ujian, memberikan soal, dan hasil test kepada siswa.

2. Siswa Peserta test dan pihak yang mendapatkan pengawasan, mendapatkan soal dan hasil test dari guru.

(50)

3.3.2.2. Definisi Use Case dan Deskripsinya

Adapun deksripsi pendefinisian UseCase di SMA Negeri 1 Ciranjang adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2. Definisi Use Case dan Deskripsiya

No. Nama UseCase Deskripsi

1. Melaksanakan Test Merupakan proses dimana para siswa mendapatkan soal juga proses mengerjakan ujian dan mendapatkan pengawasan dari guru.

2. Melihat, Menerima dan Menyimpan hasil Nilai

Merupakan proses dimana guru memberikan hasil, melihat hasil lalu menyimpan hasil nilai ujian yang telah di jalani oleh para siswa .

3. Membuat soal dan jawaban

Merupakan proses dimana guru membuat soal dan jawaban yang akan di ujian kan dan di berikan kepada Staff TU untuk di cetak

4. Mencetak soal Proses dimana soal-soal yang telah disiapkan di cetak untuk di ujiankan.

5. Menginput data dan mata pelajaran

Merupakan proses dimana Staff TU menginput data siswa, data guru, data kelas, dan mata pelajaran.

3.3.3. Skenario Use Case

(51)

3.3.3.1. Skenario Use Case Melaksanakan Test

Berikut adalah skenario use case melaksanakan test yang sedang berjalan. Tabel 3.3. Skenario Use Case Diagram MelaksanakanTest

Identifikasi

Nama Use Case Melaksanakan Test

Aktor yang terlibat Guru dan Siswa

Tujuan Untuk memberikan pengawasan dan

soal kepada para peserta ujian. Skenario Utama

Aksi Reaksi

1. Guru memberikan soal dan pengawasan pada saat pelaksanaan ujian berlangsung.

2. Siswa menerima soal dan mengerjakan soal ujian yang telah di terima.

3.3.3.2. Skenario Use Case Melihat, Menerima dan Menyimpan Hasil Nilai Berikut adalah skenario use case melihat, menerima dan menyimpan hasil nilai yang sedang berjalan.

Tabel 3.4. Skenario Use Case Diagram Melihat, Menerima dan Menyimpan

Hasil Nilai

Identifikasi

Nama Use Case Melihat, Menerima dan menyimpan Hasil Nilai

Aktor yang terlibat Guru dan Siswa

Tujuan

(52)

siswa dapat menerima dan

menyimpan hasil nilai sebagai hasil dari pelaksanaan ujian.

Skenario Utama

Aksi Reaksi

1. Guru melihat hasil nilai siswa yang telah mengikuti ujian, membuat salinan dan menyimpan salilan hasil nilai ujian lalu memberikan hasil nilai tersebut kepada siswa.

2. Siswa mendapatkan hasil nilai dari pelaksanaan ujian yang telah dikerjakan lalu menyimpannya.

3.3.3.3. Skenario Use Case Membuat Soal dan Jawaban

Berikut adalah skenario use case membuat soal dan jawaban yang sedang berjalan :

Tabel 3.5. Skenario Use Case Diagram Membuat Soal dan Jawaban Identifikasi

Nama Use Case Membuat soal dan jawaban

Aktor yang terlibat Guru dan Staff TU

Tujuan

Untuk menguji ingatan siswa dalam setiap pelajaran yang telah di dapat dan agar ujian dapat dilaksanakan. Skenario Utama

Aksi Reaksi

1. Guru membuat soal dan jawaban untuk ujian lalu soal yang akan di ujiankan di

(53)

serahkan kepada Staff TU untuk di cetak. .

menyesuaikan berapa lembar soal yang harus di cetak.

3.3.3.4. Skenario Use Case Mencetak Soal

Berikut adalah skenario use case mencetak soal yang sedang berjalan :. Tabel 3.6. Skenario Use Case Diagram Mencetak Soal

Identifikasi

Nama Use Case Mencetak Soal

Aktor yang terlibat Staff TU

Tujuan Agar soal dapat dibagikan dan ujian

dapat dilaksanakan. Skenario Utama

Aksi Reaksi

1. Staff TU akan menyiapkan soal yang sudah di siapkan dan sudah melakukan pengecekan data lalu

melakukan pencetakan soal.

2. Soal akan tercetak sesuai dengan kebutuhan yang telah disesuaikan dengan data.

3.3.3.5. Skenario Use Case Menginput Data dan Mata Pelajaran

Berikut adalah skenario use case menginput data dan mata pelajaran yang sedang berjalan.

Tabel 3.7. Skenario Use Case Diagram Menginput Data dan Mata Pelajaran Identifikasi

(54)

Tujuan

Agar sekolah dapat menentukan berapa banyak kelas, siswa, guru, dan apa saja mata pelajaran yang siap atau akan di ujiankan. Skenario Utama

Aksi Reaksi

1. Staff TU menginput nama-nama guru, siswa dan kelas lalu menginput mata pelajaran agar pelaksanaan ujian dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan data yang ada.

2. Data-data yang telah di input akan di simpan dalam file berupa dokumen-dokumen untuk data sekolah.

3.3.4. Activity Diagram

Activity Diagram merupakan teknik yang menggambarkan proses bisnis

dan urutan aktivitas dalam sebuah proses. Berikut activity diagram pada sistem yang sedang berjalan.

3.3.4.1. Activity Diagram Melaksanakan Test

(55)

Gambar 3.4. Activity Diagram Melaksanakan Test yang berjalan

(56)

Gambar 3.5. Activity Diagram Melihat, Menerima dan Menyimpan Hasil Nilai yang berjalan

3.3.4.3. Activity Diagram Membuat Soal dan Jawaban

(57)

Gambar 3.6. Activity Diagram Membuat Soal dan Jawaban yang berjalan

3.3.4.4. Activity Diagram Mencetak Soal

(58)

Gambar 3.7. Activity Diagram Mencetak soal yang berjalan

3.3.4.5. Activity Diagram Menginput Data dan Mata Pelajaran

(59)

Gambar 3.8. Activity Diagram Menginput Data dan Mata Pelajaran yang berjalan

3.3.5. Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

(60)

Tabel 3.8. Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

Permasalahan Solusi

1. Kurangnya ruang laboratorium di sman 1 ciranjang, sehingga jika ujian online dilaksanakan, akan terjadi rolling class dan itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

1. Sistem yang baru diharapkan bisa berguna agar jika ujian online dilaksanakan para siswa tidak terganggu dengan sistem rolling class dan para siswa dapat melakukan

ujian online dimanapun dan kapanpun.

2. Media ujian sebelumnya dirasa sebagian siswa masih kurang efektif karena siswa masih harus membawa peralatan ujian yang biasa terjadi siswa kehilangan peralatan ujian atau lupa membawa peralatan ujian.

2. Sistem yang baru lebih praktis karena siswa tidak perlu lagi membawa peralatan ujian ketika ujian dilaksanakan.

3. Penyajian hasil ujian masih secara manual sehingga membutuhkan waktu untuk siswa mendapatkan hasil ujiannya.

(61)

61 4.1 Perancangan Sistem

Perancangan sistem digambarkan ke dalam bentuk pemodelan sebagai tahapan lebih lanjut untuk menghasilkan suatu sistem aplikasi yang layak. Untuk mengetahui kebutuhan dari sistem yang akan dibangun, maka dirancang suatu desain sistem yang menggambarkan tahapan-tahapan untuk mendesain program melalui suatu alat pemodelan.

4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan perancangan sistem merupakan tahap untuk memperbaiki atau meningkatkan efisiensi kerja sistem. Tahap ini sangat penting untuk menentukan baik atau tidaknya hasil perancangan sistem yang diperoleh.

Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk membangun aplikasi sebagai media pelaksanaan ujian yang dapat mendukung proses test atau ujian di SMA Negeri 1 Ciranjang. Dengan adanya aplikasi media pelaksanaan ujian ini diharapkan dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan dari sistem ujian yang sedang berjalan.

4.1.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

(62)

menyediakan fasilitas login. Fasilitas ini digunakan sebagai verifikasi hak akses user di sistem. Verifikasi yang digunakan ada dua yaitu username dan password, dimana username yang digunakan oleh admin yang merupakan wakasek bagian kurikulun, juga guru dan siswa memakai username yang telah ditentukan sebelumnya.

Secara garis besar aplikasi yang akan diimplementasikan atau dibuat mempunyai beberapa sub bagian disesuaikan dengan kegiatan ujian di SMA Negeri 1 Ciranjang yang meliputi bagian pelayanan untuk guru sebagai pengawas juga pengajar dan pelayanan untuk siswa sebagai peserta ujian dan pihak yang mendapatkan pengawasan serta ada bagian pendukung atau penunjang dua bagian sebelumnya yang akan dikelola oleh admin yang merupakan wakasek bagian kurikulum.

4.1.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan proses dalam suatu sistem dilakukan untuk memudahkan dalam pengaliran suatu data dalam program sehingga memudahkan seseorang dalam pembuatan sistem agar sistem dapat dengan mudah dimengerti oleh orang yang menggunakan sistem tersebut.

Pada tahap perancangan proses prosedur yang diusulkan ini, komponen-komponen yang terkait terdiri dari :

1. Perancangan Use Case

(63)

5. Perancangan Diagram Class 6. Perancangan Diagram Object 7. Perancangan Diagram Deployment 4.1.3.1. Use Case Diagram

Adapun use case diagram yang diusulkan terhadap sistem pelaksanaan ujian yang berlangsung di SMA Negeri 1 Ciranjang ialah sebagai berikut :

(64)

a. Definisi Aktor dan Deskripsinya

Adapun deskripsi pendefinisian aktor pada sistem di SMA Negeri 1 Ciranjang adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1. Definisi Aktor dan Deskripsinya

No. Aktor Deskripsi

1. Guru Pihak yang mengelola dan menggunakan sistem 2. Siswa Pihak yang menggunakan sistem.

3. Admin Pihak yang mengelola dan menggunakan sistem

b. Definisi Use Case dan Deskripsinya

Adapun deksripsi pendefinisian UseCase pada sistem di SMA Negeri 1 Ciranjang adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2. Definisi UseCase dan Deskripsiya

No. Nama UseCase Deskripsi

1. Melaksanakan Test Merupakan proses dimana siswa dapat mengerjakan soal-soal ujian yang di berikan. 2. Melihat dan menerima

hasil nilai

Merupakan proses dimana siswa mendapatkan hasil ujian yang telah dikerjakan. Guru dan admin juga dapat melihat nilai jika siswa telah menyelesaikan ujian tersebut.

3. Mengolah soal dan jawaban

Merupakan proses dimana guru dan admin dapat mengubah soal, menambah soal dan menghapus soal, jawabanpun sama halnya dapat diolah seperti soal.

4. Mengolah data guru Merupakan proses dimana admin mengolah data seperti menambah, mengubah, dan menghapus data guru.

5. Mengolah data siswa Merupakan proses dimana admin mengolah data seperti menambah, mengubah, dan menghapus data siswa.

6. Mengolah data mata pelajaran

(65)

4.1.3.2. Skenario Use Case

Skenario use case digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan digunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut. Adapun tahapan dari skenario use case pada sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

1. Skenario Use Case Melaksanakan Test

Adapun skenario use case melaksanakan test yang diusulkan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3. Skenario Use Case Melaksanakan Test yang Diusulkan

Nama Use Case Melaksanakan Test

Deskripsi

Proses pengujian test kepada siswa melalui soal-soal yang diunggah oleh guru atau admin.

Aktor Siswa

Tujuan

Memperoleh nilai sempurna dari hasil pengujian test yang sedang

dilaksanakan. Skenario Utama

Aktor Sistem

1. Siswa memilih menu ujian

2. Sistem menampilkan menu ujian 3. Siswa memilih mata pelajaran yang

akan diujiankan.

4. Sistem menampilkan pelajaran yang akan diujiankan

5. Siswa memilih button ikuti ujian untuk memulai ujian

6. Sistem menampilkan soal-soal yang akan dikerjakan user

7. Siswa memilih jawaban untuk setiap soal-soal yang telah disediakan.

(66)

2. Skenario Use Case Melihat dan Menerima Hasil Nilai

Adapun skenario use case melihat dan menerima hasil nilai yang diusulkan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4. Skenario Use Case Melihat dan Menerima Hasil Nilai yang Diusulkan

Nama Use Case Melihat dan Menerima Hasil Nilai

Deskripsi

Proses pengecekan hasil ujian siswa, guru dan admin dapat melihat nilai jika siswa tersebut telah selesai melakukan ujian.

Aktor Guru dan Admin

Tujuan

Memberikan hasil ujian yang telah dikerjakan siswa. Guru dan Admin dapat melakukn pengecekan nilai. Skenario Utama

Aktor Sistem

1. Guru memilih menu hasil ujian

2. Sistem menampilkan menu hasil

5. Guru memiklik button lihat hasil

6. Sistem menampilkan informasi dan data-data siswa yang telah melaksanakan ujian

7. Guru mengklik button cetak

(67)

3. Skenario Use Case Mengolah Soal dan Jawaban

Adapun skenario use case mengolah soal dan jawaban yang diusulkan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5. Skenario Use Case Mengolah Soal dan Jawaban yang Diusulkan

Nama Use Case Mengolah soal dan jawaban Deskripsi

Guru atau admin melakukan

pengolahan soal dan jawaban, seperti mengubah, menambah dan menghapus

Aktor Guru dan admin

Tujuan

Agar ujian dapat dilaksanakan dan para siswa dapat mengerjakan soal-soal ujian dan mendapatkan nilai. Skenario Utama

Aktor Sistem

1. Guru memilih menu soal

2. Sistem menampilkan menu soal. 3. Guru memilih mata pelajaran yang

akan di olah soalnya

4. Sistem menampilkan daftar pelajaran yang sudah di buat.

5. Guru mengklik button tambah data

6. Sistem akan menampilkan form tambah soal

7. Guru mengisi data soal dan jawaban yang akan ditambahkan lalu mengklik simpan.

(68)

4. Skenario Use Case Mengolah Data Guru.

Adapun skenario use case mengolah data guru yang diusulkan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6. Skenario Use Case Mengolah Data Guru yang Diusulkan

Nama Use Case Mengolah data guru.

Deskripsi Proses dimana data guru di olah, baik itu ditambah, diedit maupun dihapus.

Aktor Admin

Tujuan Untuk mengatur siapa saja user yang

dapat menggunaan akses sebagai guru. Skenario Utama

Aktor Sistem

1. Admin memilih menu data guru

2. Sistem menampilkan menu data guru 3. Admin memilih button tambah

4. Sistem akan menampilkan form tambah guru.

5. Admin menginput data guru

6. Sistem akan menambahkan data guru dan menyimpannya di database

5. Skenario Use Case Mengolah Data Siswa.

Adapun skenario use case mengolah data siswa yang diusulkan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.7. Skenario Use Case Mengolah Data Siswa yang Diusulkan

Nama Use Case Mengolah data siswa.

Deskripsi Proses dimana data siswa di olah, baik itu ditambah, diedit maupun dihapus.

Aktor Admin

Tujuan Untuk mengatur siapa saja user yang

dapat menggunaan akses sebagai siswa. Skenario Utama

(69)

1. Admin memilih menu data siswa

2. Sistem menampilkan menu data siswa

3. Admin memilih button tambah

4. Sistem akan menampilkan form

6. Skenario Use Case Mengolah Data Mata Pelajaran.

Adapun skenario use case mengolah data mata pelajaran yang diusulkan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8. Skenario Use Case Mengolah Data Mata Pelajaran yang

Diusulkan

Nama Use Case Mengolah data mata pelajaran. Deskripsi

Proses dimana data mata pelajaran di olah, baik itu ditambah, diedit maupun dihapus.

Aktor Admin

Tujuan Untuk mengolah berbagai jenis

pelajaran yang akan diujiankan. Skenario Utama

Aktor Sistem

1. Admin memilih menu data mata pelajaran

2. Sistem menampilkan menu data mata pelajaran

3. Admin memilih button tambah

4. Sistem akan menampilkan form tambah mata pelajaran.

(70)

6. Sistem akan menambahkan data mata pelajaran dan menyimpannya di database

4.1.3.3.Activity Diagram

Pada diagram ini, digambarkan alur kerja pada sistem yang diusulkan. Berikut adalah activity diagram pada sistem yang diusulkan :

1. Activity Diagram Melaksanakan Test

Berikut adalah activity diagram Melaksanakan test yang diusulkan :

Gambar

Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Ciranjang
Gambar 3.2. Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype
Tabel 3.1. Definisi Aktor dan Deskripsinya
Tabel 3.4. Skenario Use Case Diagram Melihat, Menerima dan Menyimpan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mendapatkan tanaman yang tahan terhadap penyakit yang disebabkan oleh cendawan misalnya, dapat dilakukan seleksi pada tahapan kultur in vitro dengan menambahkan fusaric

Suatu struktur Smarandache near-ring tidak hanya teridentifikasi oleh suatu himpunan yang near-ring dengan himpunan bagian sejatinya yang near-field tetapi juga

Siswa hendaknya dapat memberikan respon yang baik terhadap guru dalam menyajikan materi sistem koloid dengan menggunakan metode pembelajaran PBL sehingga dapat

1 Flat rate service time (FRT) adalah waktu standard yang diperlukan untuk menyervis sebuah sepeda motor, yang terdaftar di dalam parts catalog ini untuk

Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian- bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

yang disitasi Ariffin (2010), VBAC tidak dilakukan pada pasien yang pernah seksio sesarea dua kali berurutan atau lebih, sebab pada kasus tersebut seksio sesarea

Hareket etmedikçe insan kendini tanıyamaz Hayvanî makineye kumanda etmek, derunî hal ve gidişe emretmek­ ten daha kolay olduğu için, hisdeki kendiliğinden gelen âlicenablık

Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif analisis, yakni untuk mendeskripsikan mengenai subyek penelitian