• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arsitektur kota

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Arsitektur kota"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

ARSITEKTUR

 

KOTA

JURUSAN

 

TEKNIK

 

ARSITEKTUR

UNIKOM

(2)

S

atuan

A

cara

P

erkuliahan

Š

Pendahuluan

ƒ

Definisi

Š

Image

 

of

 

the

 

City

ƒ

Paths

ƒ

Definisi

ƒ

Sejarah

Š

Elemen

 

Perancangan

 

K t

ƒ

Paths

ƒ

Edges

 

ƒ

Nodes

ƒ

Di t i t

Kota

ƒ

Tataguna

 

Lahan

 

&

 

Aktifitas

 

Pendukung

ƒ

B

t k & M

ƒ

Districts

ƒ

Landmark

Š

Peremajaan

 

Kota

ƒ

Bentuk

 

&

 

Massa

 

Bangunan

ƒ

Linkage

 

System :

 

Sirkulasi

dan Pedestrian

dan Pedestrian

ƒ

Ruang

 

Terbuka

ƒ

Tata

 

Informasi

ƒ

Preservasi & Konservasi

(3)

Minggu ke 1

PENDAHULUAN

Pengertian

Definisi

Sejarah

(4)

SEJARAH

 ‐

1

BANGSA/ ZAMAN

BANGSA/ ZAMAN

TAHUN

TAHUN

KARAKTER KOTA/ KONSEP

KARAKTER KOTA/ KONSEP

KOTA

KOTA

POPULASI

POPULASI

Sumeria

Sumeria

Assiria

Assiria

4000

4000 –

3000

3000

s.m.

s.m.

Ziggurat

Ziggurat

Taman gantung

Taman gantung

Tembok mengelilingi seluruh

Tembok mengelilingi seluruh

kota

kota

Babilon

Babilon

10.000

10.000

kota

kota

Mesir

Mesir

Piramida

Piramida

Sistem jalan

Sistem jalan

Kahun

Kahun

Giza

Giza

20.000

20.000

Sistem jalan

Sistem jalan

Giza

Giza

Yunani

Yunani

500 s.m.

500 s.m.

– 146

146

Sistem jalan sejajar / pola

Sistem jalan sejajar / pola

grid

grid

Athena

Athena

Miletus

Miletus

40.000 +

40.000 +

100 000

100 000

146

146

s.m.

s.m.

grid

grid

Bentuk geometris ruang

Bentuk geometris ruang

perkotaan

perkotaan

Agora

Agora

Æ

Æ

pusat perdagangan

pusat perdagangan

Miletus

Miletus

Priene

Priene

100.000

100.000

budak &

budak &

Orang asing

Orang asing

Pnyx

Pnyx

Æ

Æ

forum lapangan

forum lapangan

(5)
(6)

SEJARAH

 ‐

2

BANGSA/ ZAMAN

BANGSA/ ZAMAN

TAHUN

TAHUN

KARAKTER KOTA/ KONSEP

KARAKTER KOTA/ KONSEP

KOTA

KOTA

POPULASI

POPULASI

Romawi

Romawi

500 s.m.

500 s.m.

– 324

324

s.m.

s.m.

Forum ( setiap kaisar baru )

Forum ( setiap kaisar baru )

> daripada pendahulunya

> daripada pendahulunya

Jalan ( I nggris

Jalan ( I nggris –

– Babilon &

Babilon &

Roma

Roma

250.000

250.000 –

– 2

2

juta

juta

Jalan ( I nggris

Jalan ( I nggris Babilon &

Babilon &

Spanyol

Spanyol –

– Mesir )

Mesir )

Kota militer

Kota militer

Æ

Æ

kota koloni

kota koloni

Æ

Æ

seluruh imperium

seluruh imperium

Dark Ages /

Dark Ages /

Abad

Abad

500 M

500 M

Kota terpecah

Kota terpecah

Kekuasaan sentral diganti

Kekuasaan sentral diganti

Abad

Abad

Kegelapan

Kegelapan

Kekuasaan sentral diganti

Kekuasaan sentral diganti

kekuasaan setempat

kekuasaan setempat

Æ

Æ

(7)
(8)

SEJARAH

3

SEJARAH

 

3

BANGSA/ ZAMAN

BANGSA/ ZAMAN

TAHUN

TAHUN

KARAKTER KOTA/ KONSEP

KARAKTER KOTA/ KONSEP

KOTA

KOTA

POPULASI

POPULASI

P t

h

/

P t

h

/

800

800

P

P

t k t

t k t

G

G

j

j

1000

1000

Pertengahan /

Pertengahan /

Middle Ages

Middle Ages

800

800

--1200

1200

Pusat kota = Gereja

Pusat kota = Gereja

Gaya Arsitektur

Gaya Arsitektur

Æ

Æ

Romanesque

Romanesque

Kota berbentuk Benteng

Kota berbentuk Benteng

1000

1000

g

g

Renaissance

Renaissance

=

= Kebangkitan

Kebangkitan

Seni, Sastra &

Seni, Sastra &

Humanisme

Humanisme

1400

1400

Florence

Florence

Venesia =

Venesia =

pusat

pusat

perdagangan

perdagangan

90.000

90.000

200.000

200.000

Humanisme

Humanisme

1500

1500

a)

a) Penemuan Mesiu

Penemuan Mesiu

b)

b) Kota Artistik, dengan

Kota Artistik, dengan

konsep :

konsep :

ƒƒ

Sumbu ( Axis ) sebagai garis

Sumbu ( Axis ) sebagai garis

perdagangan

perdagangan

ƒƒ

Sumbu ( Axis ) sebagai garis

Sumbu ( Axis ) sebagai garis

pengatur

pengatur

ƒƒ

Piazza / Plaza / Squares,

Piazza / Plaza / Squares,

(9)

S j

h 4

Sejarah

4

BANGSA/ ZAMAN

BANGSA/ ZAMAN

TAHUN

TAHUN

KARAKTER KOTA/ KONSEP

KARAKTER KOTA/ KONSEP

KOTA

KOTA

POPULASI

POPULASI

Baroque

Baroque

1700

1700

--1800

1800

Monumentalisme

Monumentalisme

Monarki

Monarki

Versailles

Versailles

Ruang terbuka semakin luas

Ruang terbuka semakin luas

Jalan besar bertaman (

Jalan besar bertaman (

boulevard )

boulevard )

I ndustri

I ndustri

1769

1769

Penemuan mesin uap

Penemuan mesin uap

Æ

Æ

I ndustri

I ndustri

( Revolusi

( Revolusi

I ndustri )

I ndustri )

1769

1769

Penemuan mesin uap

Penemuan mesin uap

Æ

Æ

pabrik

pabrik

Dampaknya pada kota :

Dampaknya pada kota :

„

„

Masalah transportasi

Masalah transportasi

„

„

Bahaya keamanan

Bahaya keamanan

„

(10)

Sejarah

5

BANGSA/ ZAMAN

BANGSA/ ZAMAN

TAHUN

TAHUN

KARAKTER KOTA/ KONSEP

KARAKTER KOTA/ KONSEP

KOTA

KOTA

POPULASI

POPULASI

Eropa

Eropa

1800

1800

--1900

1900

Perumahan sub urban

Perumahan sub urban

I nfrastruktur kota :

I nfrastruktur kota :

I nfrastruktur kota :

I nfrastruktur kota :

„

„

Penyediaan air

Penyediaan air

„

„

Transportasi

Transportasi

„

„

Jalan

Jalan

„

„

Kesehatan & sanitasi

Kesehatan & sanitasi

Kesadaran sosial industri

Kesadaran sosial industri

raksasa

raksasa

Konsep “Kota Taman”

Konsep “Kota Taman”

Membuat kota

Membuat kota

baru :

baru :

„

„

Saltaire

Saltaire

„

„

Krupp

Krupp

3.000

3.000

Konsep Kota Taman

Konsep Kota Taman

(Garden City)

(Garden City)

„

„

Krupp

Krupp

„

„

Bournemouth

Bournemouth

Eriopa

Eriopa -- Amerika

Amerika

Abad 15

Abad 15

Bangsa penjelajah, kemudian

Bangsa penjelajah, kemudian

& 16

& 16

Abad 17

Abad 17

menjadi penjajah.

menjadi penjajah.

Kota benteng

Kota benteng

Rumah dengan pola Grid

Rumah dengan pola Grid

mengelilingi Taman / Balai

mengelilingi Taman / Balai

„

„

New England

New England

mengelilingi Taman / Balai

mengelilingi Taman / Balai

Pertemuan / I stana

(11)
(12)

Rencana thn 1682 untuk

Rencana thn 1682 untuk

(13)
(14)
(15)

Sejarah

6

Sejarah 6

BANGSA/ ZAMAN

BANGSA/ ZAMAN

TAHUN

TAHUN

KARAKTER KOTA/ KONSEP

KARAKTER KOTA/ KONSEP

KOTA

KOTA

POPULASI

POPULASI

Amerika

Amerika

1893

1893

1900

1900

City Beautiful Movement ( =

City Beautiful Movement ( =

Kota Putih )

Kota Putih )

Karakter Monumental, Plaza

Karakter Monumental, Plaza

Besar, Jalan Lebar, Monumen,

Besar, Jalan Lebar, Monumen,

Chicago

Chicago

San Fransisco

San Fransisco

1900

1900

Besar, Jalan Lebar, Monumen,

Besar, Jalan Lebar, Monumen,

Konsep Sumbu

Konsep Sumbu..

Gerakan Reformasi

Gerakan Reformasi

Perencanaan Fisik, integrasi

Perencanaan Fisik, integrasi

dengan sosial & ekonomi

dengan sosial & ekonomi

dengan sosial & ekonomi

dengan sosial & ekonomi

lingkungan.

lingkungan.

Kontemporer

Kontemporer

Mekanisme Pengendalian :

Mekanisme Pengendalian :

a)

a)))

Tataguna Lahan dan

Tataguna Lahan dan

g

g

Peraturan Bangunan

Peraturan Bangunan

b)

b)

Rencana Permukiman

Rencana Permukiman

c)

c)

Pengendalian

Pengendalian

Urbanisasi

Urbanisasi

Urbanisasi

Urbanisasi

d)

(16)

1/ 26/ 2010

1

Pengertian

 

Kota

Urban

 

seringkali

 

juga

 

dimengerti

 

sebagai

 

kota,

 

untuk

 

membedakan nya dengan rural pengertian urban

membedakan

 

nya

 

dengan

 

rural,

 

pengertian

 

urban

 

sendiri

 

lebih

 

kepada

 

permukiman,

 

dimana

 

kawasan

 

terbangun

 

lebih

 

mendominasi,

 

sedangkan

 

rural

 

didominasi

 

oleh

 

kawasan

 

tidak

 

terbangun,

 

atau

 

ruang

 

terbuka

Pengertian

 

Kota

 

(kamus)

Di negara barat ada 2 istilah kota yaitu:

• Town : kumpulan rumah, dengan ukuran lebih besar dari desaTown : kumpulan rumah, dengan ukuran lebih besar dari desa • City : a large town

• Di Inggris kata city kadang‐kadang dipakai untuk  mengacu ke kota kecil yang juga merupakan pusat  kekuasaan gereja.

(17)

1/ 26/ 2010

2

The City In Terms Of Social, Cultural And  Territorial Variables

• Proses terjadinya kota berangkat dari

berkumpulnya(clustering)

berkumpulnya(clustering)

kelompok-kelompok orang yang berbeda yang memilih

tempat tinggal dan kualitas lingkungan

tertentu.

• Terjadi proses

Terjadi proses inclusion

inclusion

dan

dan

exclusion

exclusion

dalam

dalam

menetapkan batas dan menekankan identitas

sosial dengan mempergunakan isyarat dan

simbol-simbol(Rapoport, 1977).

Isyarat

isyarat

 

tertentu

 

harus

 

dapat

 

dibaca

 

d

d

h

dan

 

dipatuhi;

 

seperti

 

settings

yang

 

digunakan

 

dan

 

dihubungkan

 

dengan

 

berbeda.

 

Karenanya

 

pasti

 

ada

 

beberapa

 

homogenitas

 

kultur

 

dan

 

berbagi

 

peraturan

 

yang tidak tertulis simbol dan perilaku

yang

 

tidak

 

tertulis

 

,

 

simbol

 

dan

 

perilaku,

 

(18)

1/ 26/ 2010

3

Pengertian

 

Nasional

Kota

 

adalah

 

kelompok

 

orang

orang

 

dalam

 

jumlah

    

tertentu

   

hidup

p

 

dan

 

bertempat

p

 

tinggal

gg

 

bersama

 

dalam

 

satu

 

wilayah

   

geografis

 

tertentu,

 

berpola

 

hubungan

 

rasional,

 

ekonomis

  

dan

 

individualistis.

Kota

 

adalah

 

pusat

 

permukiman

 

dan

 

kegiatan

 

penduduk

 

yg

 

mempunyai

 

batasan

 

wilayah

 

administrasi

 

yang

 

diatur

 

dalam

   

peraturan

 

d

k

l h

perundangan

 

serta

 

permukiman

 

yang

 

telah

   

memperlihatkan

 

watak

 

dan

 

ciri

 

kehidupan

 

perkotaan.

(19)

1/ 26/ 2010

4

Historis

Dari

 

aspek

 

historis

 

kota

kota

 

di

 

Indonesia

 

dimulai dengan keberadaan alun alun kota

dimulai

 

dengan

 

keberadaan

 

alun

alun

 

kota

 

yang

 

merupakan

 

pusat

 

kota

 

dan

 

pusat

 

kekuasaan

 

serta

 

politik

 

pada

 

saat

 

itu.

(20)

1/ 26/ 2010

5

Sebuah

 

kota

 

terbentuk

 

dan

 

berkembang

 

secara

 

bertahap

 

sesuai

 

dengan

 

peningkatan

 

kegiatan

 

manusia

 

didalamnya,

 

dimana

 

manusia

 

sebagai

 

pelaku

 

kegiatan

 

saling

 

berinteraksi

 

dalam

 

menjalani

 

kehidupannya.

 

(21)

1/ 26/ 2010

6

Kota

 

dipandang

 

dari

 

arsitektur

Kota

 

adalah

 

arsitektur,

 

yaitu

 

obyek

 

hasil

 

karya

 

fisik

 

dan hasil karya artistik manusia Sebagai produk

dan

 

hasil

 

karya

 

artistik

 

manusia.

 

Sebagai

 

produk

 

manusia,

 

kota

 

adalah

 

hasil

 

cipta

 

kultural

 

dan

 

hasil

 

cipta

 

sosial.

 

Sebagai

 

hasil

 

cipta

 

cultural

 

kota

 

merupakan

 

realitas

 

hasil

 

transformasi

 

alam

 

dan

 

cerminan

 

cara

 

manusia

 

menghadapi realitas itu

menghadapi

 

realitas

 

itu.

 

Sebagai

 

hasil

 

cipta

 

sosial

 

kota

 

adalah

 

tempat

 

bagi

 

segala

 

dimensi

 

kehidupan

 

manusia.

Aldo

 

Rossi,

 

1982

 

dalam

 

bukunya

 

“The

 

architecture

 

of

 

the

 

city”,

• Menurutnya kota dipandang sebagai obyek buatan manusia dalam skala  besar (urban artifact), dan sebuah arsitektur yaitu berupa konsentrasi  elemen‐elemen fisik spasial yang selalu tumbuh dan berkembang elemen elemen fisik spasial yang selalu tumbuh dan berkembang. 

• Elemen‐elemen fisik tersebut terbentuk karena adanya fungsi‐fungsi  kegiatan yang berlangsung dalam suatu kota, yang terbentuk dan  terakumulasi dari waktu ke waktu. 

• Menurutnya kota dihipotesakan sebagai total architecture, berlandas pada  proposisi : pertama, bahwa dimensi perkembangan kota bersifat temporal,  kedua, bahwa kota (bagian tertentu dalam kota) dianggap sebagai artifak  yang homogen sehingga tercipta kontinuitas‐spasial. Ketiga, bahwa dalam 

(22)

1/ 26/ 2010

7

Perancangan

 

Kota

 

(Marcus

 

Zahnd)

• Arsitektur kota dapat diamati dari segi bentuk, waktu, serta susunannya  yang melibatkan banyak aspek dan prinsip arsitektural yang bersifat  universal, tetapi perlu diterapkan secara kontekstual. Secara umum, Ali  Madanipour memberikan suatu kesimpulan yang menarik terhadap  arsitektur kota:

arsitektur kota:

• Konsepsi pertama adalah pemahaman bahwa ruang perkotaan adalah  ruang yang bersifat fisik dengan dimensinya yang sosial dan mental  (psikis). Bentuk kota adalah sebuah geometri dari ruang tersebut

• Konsepsi kedua adalah pemahaman terhadap ruang perkotaan dari dua  tingkat, yaitu dari atas dan dari bawah.... Dari atas berarti memahami  perspektif ekonomi‐politik, dimana sistem‐sistem dan kekuatan 

dilangsungkan untuk menciptakan lingkungan‐lingkungan pembangunan...  dari bawah berarti memahami perspektif kehidupan sehari‐hari

K i k i d l h b h h h d k

• Konsepsi ketiga adalah bahwa pemahaman terhadap ruang perkotaan,  dalam segala dimensinya, paling dimungkinkan melalui perhatian pada  proses perkembangannya. Melalui proses perkembangan tersebutlah kita  bisa menghubungkan dunia artefak dengan dunia orang.

Perancangan

 

Kota

 

(Marcus

 

Zahnd)

• Konsepsi pertama adalah pemahaman bahwa ruang perkotaan adalah  ruang yang bersifat fisik dengan dimensinya yang sosial dan mental  (psikis) Bentuk kota adalah sebuah geometri dari ruang tersebut (psikis). Bentuk kota adalah sebuah geometri dari ruang tersebut

• Konsepsi kedua adalah pemahaman terhadap ruang perkotaan dari dua  tingkat, yaitu dari atas dan dari bawah.... Dari atas berarti memahami  perspektif ekonomi‐politik, dimana sistem‐sistem dan kekuatan 

dilangsungkan untuk menciptakan lingkungan‐lingkungan pembangunan...  dari bawah berarti memahami perspektif kehidupan sehari‐hari

• Konsepsi ketiga adalah bahwa pemahaman terhadap ruang perkotaan,  dalam segala dimensinya, paling dimungkinkan melalui perhatian pada  proses perkembangannya. Melalui proses perkembangan tersebutlah kita  bisa menghubungkan dunia artefak dengan dunia orang

(23)

1/ 26/ 2010

8

• Kota adalah sebuah kumpulan artefak (pembuatan) beserta  manusia. 

• Ruang kota terwujud di dalam dimensi fisik (nyata), sosial,  serta mental (psikis/psikologis). 

• Bentuk kota memperhatikan aspek morfologi kota secara  fungsional, visual, dan struktural. 

• Semua hal tersebut membutuhkan sebuah pandangan  terhadapnya, dengan memakai perspektif dari atas (sistem  politik/ekonomi/budaya) serta dari bawah (tindakan perilaku  sehari‐hari). 

• Oleh sebab semua dimensi, aspek, dan perspektif tersebut,  arsitektur kota tampil sebagai suatu produk maupun sebagai  suatu proses yang bersifat sosio‐spasial. 

P d k d k hi t f k t • Produknya dan prosesnya akan mempengaruhi artefak serta 

manusia yang ada didalam kota. 

(24)

1/ 26/ 2010

9

Bangunan

bangunan

 

sebagai

 

artifak

Dalam

 

pengertian

 

sejarah,

 

bangunan

 

dapat

 

di

ti

b

i

b

h

tif k k t

dimengerti

 

sebagai

 

sebuah

 

artifak

 

kota

 

primer:

 

ini

 

dapat

 

dilepaskan

 

dari

 

fungsi

 

originalnya,

 

atau

 

setelah

 

waktu

 

berselang

 

terjadi

 

ambil

 

alih

 

fungsi

 

yang

 

berbeda

 

dari

 

semula

 

ia

 

didisain,

 

tetapi

 

kualitasnya

 

sebagai

 

artifak

 

kota,

 

sebagai

 

pembangkit

 

dari

 

bentuk

 

kota,

 

tetap

 

konstan.

Dalam

 

hal

 

ini,

 

artifak

 

kota

 

dan

 

arsitekturnya

 

adalah

 

satu dan sama bersama sama membentuk

satu

 

dan

 

sama,

 

bersama

sama

 

membentuk

 

pekerjaan/hasil

 

dari

 

seni.

 

(25)

Minggu ke 2

KARAKTER

KARAKTER

KOTA

KOTA

(26)

KARAKTER KOTA

KARAKTER

 

KOTA

(27)

KARAKTER KOTA

KARAKTER

 

KOTA

Perioda Helenistic

(28)

KARAKTER KOTA

KARAKTER

 

KOTA

Kota

 

Miletus,

 

dirancang

 

oleh

 

perencana

 

kota

 

Hippodamus.

Pola

 

grid

iron.

Massa

 

bangunan

g

 

merupakan

p

 

pengulangan

 

modul

 

dan

 

blok

 

segi

empat

 

yang

 

mengikuti

 

irama

 

dan

 

komposisi

 

bangunan

 

publik.

Bangunan

 

publik

 

:

 

kuil,

 

gimnasia,

 

stoa.

(29)
(30)
(31)
(32)

EVOLUSI

 

KOTA

Titik

 

hitam

 

=

 

gereja

 

sebagai

 

pusat

 

kegiatan

Hijau

 

=

 

square

 

(alun2)

Blok

 

hitam

 

=

 

perumahan

 

yang

 

(33)
(34)
(35)
(36)

Minggu ke 3

ELEMEN

 

PERANCANGAN

 

ARSITEKTUR

 

KOTA

1. Tataguna Lahan & Aktivitas Pendukung

1. Tataguna

 

Lahan

 

&

 

Aktivitas

 

Pendukung

2. Bentuk

 

&

 

Massa

 

Bangunan

3. Linkage

 

System

k l

Sirkulasi

Pedestrian

4. Ruang

g

 

Terbuka

 

Kota

5. Tata

 

Informasi

(37)

1.

 

Tataguna

 

Lahan

 

(

 

Land

 

Use

 

) dan

P

d k

Ak i i

( A i i

S

)

Pendukung

 

Aktivitas

 

(

 

Activity

 

Support

 

)

Mi

L

d U

Micro

 

Land

 

Use

 

:

Peruntukkan

 

penggunaan

 

ruang

 

atau

 

lahan

 

pada

 

suatu

 

tempat

 

yang

 

secara

 

langsung

 

disesuaikan

 

dengan

 

masalah

masalah

 

yang

 

terkait dan bagaimana seharusnya suatu daerah atau ona

terkait,

 

dan

 

bagaimana

 

seharusnya

 

suatu

 

daerah

 

atau

 

zona

 

dikembangkan.

Z

i

Zoning

 

:

Perangkat

 

pengendali

 

fisik

 

– spasial

 

dan

 

kekuatan

 

kebijakan.

 

Menetapkan

 

peruntukkan

 

lahan,

 

intensitas

 

pembangunan,

 

set

back

 

b

d

k t

t

b

b

i d

l

b

bangunan,

 

dan

 

ketentuan

 

bonus

 

bagi

 

developer

 

yang

 

membangun

 

fasilitas

 

umum.

Ketentuan

 

di

 

atas

 

untuk

 

menjamin

 

:

 

kesehatan,

 

keselamatan

 

dan

 

kesejahteraan umum bagi penghuni kota

(38)

Konsep Zoning

Konsep

 

Zoning

Perangkat

 

pengendali

Density zoning : mempertahankan kontrol yang telah ada terhadap

Density

 

zoning

 

:

 

mempertahankan

 

kontrol

 

yang

 

telah

 

ada

 

terhadap

 

ketinggian

 

koefisien

 

lantai

 

bangunan

 

(FAR).

Conditional

use

 

zoning

Impact

 

zoning

Precentage

 

zoning

Bonus

 

atau

 

Insentif

P d k

d li

Produk

 

pengendali

Guidelines

 

:

Prescriptive

 

guidelines

Performance guidelines

Performance

 

guidelines

Ketentuan

 

zoning

 

:

Peruntukan

 

lahan

Intensitas pembangunan

Intensitas

 

pembangunan

(39)

Mixed

use

Mixed use

Tantangan perkotaan masa depan, menuntut

Tantangan

 

perkotaan

 

masa

 

depan,

 

menuntut

 

efisiensi

 

dan

 

rasionalisasi

 

sumber

 

daya

 

lahan

 

kota.

Pemanfaatan

 

tataguna

g

 

lahan

 

(land

(

use)

) y

 

yang

g

 

menggabungkan

 

:

 

usaha,

 

rekreasi,

 

belanja,

 

tempat

 

tinggal

 

di

 

dalam

 

suatu

 

kawasan.

Sehingga

 

memberi

 

keuntungan,

 

karena

 

saling

 

(40)

Intensitas

 

Pembangunan

Intensitas

 

pembangunan

p

g

 

dimaksudkan

 

untuk

 

menetapkan

 

seberapa

 

besar

 

volume

 

kegiatan

 

yang

 

diperkenankan

 

dari

 

berbagai

 

jenis

 

peruntukkan

 

(floor

 

area district) yang dinyatakan dengan

Floor Area

area

 

district)

 

yang

 

dinyatakan

 

dengan

 

Floor

 

Area

 

Ratio

 

(FAR)

 

dan

 

menetapkan

 

ketinggian

 

dan

 

persyaratan

 

setback

 

bangunan.

p

y

g

Ketetapan

 

mengenai

 

ambang

 

dasar

 

volume

 

pembangunan

 

yang

 

dinyatakan

 

dengan

 

FAR

 

dan

 

k ti

i

b

dij dik

d

d l

ketinggian

 

bangunan,

 

dijadikan

 

dasar

 

dalam

 

mengevaluasi

 

rencana

 

pembangunan

 

mekanisme

 

perizinan

 

dalam

 

suatu

 

Land

use

 

Zone.

(41)

Guidelines

Guidelines

Pembatasan

 

desain

 

melalui

 

pengendalian

 

zoning

 

pada

 

suatu

 

setting

 

lingkungan

 

untuk

 

mendapatkan

 

kesesuaian

 

visual

 

dengan

 

tetap

 

menyerahkan

 

kreativitas

 

dan inovasi

 

di

 

tangan

 

arsitek.

Aturan

 

Zoning

 

tentang

 

konsep

 

massa

 

bangunan

 

terutama

 

dimaksudkan

 

untuk

 

:

Menata

 

keteraturan

 

bangunan

 

dan

 

kesesuaian

 

visual

 

yang

 

kontekstual

 

dengan

 

sifat

sifat

 

khas

 

lingkungan.

Pengendalian

 

atas

 

koridor

 

udara

 

untuk

 

mengatur

 

masuknya

 

cahaya

 

matahari dan ruang ruang yang cukup bagi sirkulasi udara melalui

matahari

 

dan

 

ruang

ruang

 

yang

 

cukup

 

bagi

 

sirkulasi

 

udara,

 

melalui

 

ketentuan

 

setback

 

dari

 

bagian

bagian

 

bangunan.

Ampelop

 

massa

 

bangunan,

 

untuk

 

memberi

 

panduan

 

kepada

 

perancang

 

tentang

g

 

batas

batas

 

maksimum

 

p

pembangunan

g

 

dan

 

ketentuan

 

pemberian

 

bonus.

(42)

Pendukung

 

Kegiatan

 

(Activity

 

Support)

Š

Berarti

 

potensi

 

/

 

elemen

 

yang

 

mendukung

 

kegiatan

 

sesuatu.

Š

Dalam

 

kaitan

 

dengan

 

perancangan

 

kota,

 

pendukung

 

kegiatan

 

ini

 

berarti

 

suatu

 

elemen

 

k

d k

2

l bih

kota

 

yang

 

mendukung

 

2

 

atau

 

lebih

 

pusat

 

(43)

Bentuk

 

Pendukung

 

Kegiatan

Š

Ruang terbuka :

Š

Bangunan umum :

Š

Ruang

 

terbuka

 

:

ƒ

Taman

 

rekreasi

ƒ

Taman

 

kota

Š

Bangunan

 

umum

 

:

ƒ

Kelompok

 

pertokoan

 

eceran

ƒ

Plaza

ƒ

Taman

 

budaya

ƒ

Pusat

 

pemerintahan

ƒ

Pusat

 

jasa

 

dan

 

kantor

ƒ

Kawasan

 

pedagang

 

kaki

 

lima

ƒ

Department

 

store

ƒ

Perpustakaan

 

umum

ƒ

Jalur

 

pedestrian

ƒ

Kumpulan

 

pedagang

 

makanan kecil

(44)

2 Bentuk & Massa Bangunan

(45)

Bentuk

 

dan

 

Massa

 

Bangunan

Aspek bentuk fisik :

Aspek

 

bentuk

 

fisik

 

:

Ketinggian

 

bangunan

Pemunduran

 

(setback)

P

t

(

)

Penutupan

 

(coverage)

Penampilan

 

dan

 

Konfigurasi

 

bangunan

 

:

Kepejalan

 

(bulk)

Warna

Material

Tekstur

Tekstur

Fasad

Skala

G

b

(46)

Prinsip

prinsip

 

Dasar

 

Perancangan

 

Kota

Menyatukan masalah bentuk bangunan dan massa

Menyatukan

 

masalah

 

bentuk

 

bangunan

 

dan

 

massa

 

bangunan

 

dengan

 

prinsip

prinsip

 

skala,

 

ruang

 

kota

 

(urban

 

space)

 

dan

 

massa

 

kota

 

(urban

 

mass).

Sk l

d

/

lih

i (h

Skala

 

=

 

pandangan/penglihatan

 

manusia

 

(human

 

vision),

 

sirkulasi,

 

bangunan

 

berdampingan,

 

ukuran

 

lingkungan.

Ruang

 

Kota

 

=

 

artikulasi

 

ruang

 

oleh

 

bentuk

 

kota,

 

pembatas,

 

tipe

tipe

 

ruang

 

kota.

Massa Kota = bangunan permukaan tanah dan

Massa

 

Kota

 

=

 

bangunan,

 

permukaan

 

tanah

 

dan

 

(47)

Pengendalian Bentuk dan Massa Bangunan

Pengendalian

 

Bentuk

 

dan

 

Massa

 

Bangunan

Konfigurasi

Konfigurasi

Penampilan

Ketinggian

 

Bangunan

Penutupan

 

Tapak

 

(site

 

Penampilan

Konteks

Kontras

coverage)

Ampelop

 

Bangunan

Pemunduran dan Muka

Pemunduran

 

dan

 

Muka

 

Bangunan

Kepejalan

 

Bangunan

(48)
(49)
(50)
(51)

Perangkat Pengendalian

Perangkat

 

Pengendalian

Ditujukan

 

untuk

 

:

ƒ

M

d lik

k

d t

Perangkat pengendali

ƒ

Mengendalikan

 

kepadatan

 

bangunan.

ƒ

Mengendalikan

 

jenis

 

peruntukan

 

di

 

lantai

 

dasar,

 

sebagai ruang pergerakan

Perangkat

 

pengendali

meliputi

 

:

Š

Koefisien

 

Lantai

 

Bangunan (KLB)

sebagai

 

ruang

 

pergerakan

 

(sirkulasi).

ƒ

Mengendalikan

 

koridor

 

udara

 

(masuknya

 

cahaya

 

matahari

 

dan sirkulasi udara)

Bangunan

 

(KLB)

Š

Koefisien

 

Dasar

 

Bangunan

 

(KDB)

dan

 

sirkulasi

 

udara).

ƒ

Koridor

 

visual

 

untuk

 

kenyamanan

 

pandangan

 

dan

 

skala

 

orientasi.

ƒ

M

d lik

Š

Garis

 

Sempadan

 

Bangunan

 

(GSB)

ƒ

Mengendalikan

 

pembangunan

 

baru

 

dihubungkan

 

dengan

 

(52)

Kontrol

 

Cahaya

 

Matahari

 

dan

 

Angin

Perangkat

 

Pengendali

 

:

B

K i

i

Batas

 

Ketinggian

Setback

Ketinggian yang kondisional

Ketinggian

 

yang

 

kondisional

Sudut

 

Matahari

Sudut

 

Pandang

(53)

1

Tat aguna Lahan

Akt ivit as Pendukung

Bent uk & Massa Bangunan

g

Linkage Syst em

Linkage Syst em

Æ

Æ

Sirkulasi

Sirkulasi &

& Parkir

Parkir

Æ

Æ

Pedest rian

Pedest rian

Ruang Terbuka Kot a

Tat a Inf ormasi

Preservasi & Konservasi

€

Linkage = ……” act ion or manner of

linkage or being linked” at au suat u

linkage or being linked at au suat u

hubungan dari gerakan at au keragaman.

€

Dalam kont eks urban design = suat u

hubungan dari pergerakan (akt ivit as)

yang t erj adi pada beberapa zona macro

maupun micro, dengan at au t anpa

hist oris, ekonomi, sosial, budaya dan

polit ik.

(54)
(55)

3

€Berasal dari kat a

“ pedos” (=kaki, €Prasarana Pej alan Kaki :

Yunani).

€Fakt or yang mempengaruhi

panj ang/ j arak orang unt uk berj alan kaki yait u :

ƒ Wakt u

Kaki :

ƒ Jalur pej alan kaki

ƒ Jalur menyeberang = zebra cross, skyway, subway

ƒ Jalur pej alan kaki yang bersif at rekreat if

ƒ Kenyamanan

ƒ Ket ersediaan

kendaraan bermot or

ƒ Pola Tat aguna Lahan

yang bersif at rekreat if = pl aza, t aman kot a

(56)
(57)

5

€Konsep Int egrasi dalam Sist em Transport asi :

ƒMass Transport at ion Syst em

ƒMass Transport at ion Syst em

ƒThe Privat e-vehicle Syst em

ƒThe Highway Syst em

ƒAir Transport at ion Problem

€Sumber daya t ransport asi dari suat u wilayah

€Sumber daya t ransport asi dari suat u wilayah urban t erdiri dari j alan raya, j alan rel, kendaraan t ransit , mobil pribadi, t empat parkir, j alur sepeda/ mot or dan f asilit as pedest rian.

€Perencanaan t empat parkir

€Lokasi parkir

€Lokasi parkir

ƒCurb parking = di t epi j alan

ƒTempat parkir ring menerus di sekit ar pusat kot a.

ƒTempat parkir di daerah sub-urban

ƒPark Ride Syst em, di pinggir kot a.

€Jenis Ruang unt uk t empat parkir

€Jenis Ruang unt uk t empat parkir

ƒParkir di dalam bangunan

(58)

1

Tat aguna Lahan & Akt ivit as Pendukung Tat aguna Lahan & Akt ivit as Pendukung Bent uk & Massa Bangunan Bent uk & Massa Bangunan Linkage Syst em Linkage Syst emgg yy

Ruang Terbuka Kot a

Ruang Terbuka Kot a

Tat a Inf ormasi Tat a Inf ormasi Preservasi & Konservasi Preservasi & Konservasi

“ b k di h b t t i di t id k b l h

“ bukannya dimana harus membangun t et api dimana t idak boleh membangun”

Sif at ruang t erbuka :

•Hard space

•Sof t space

(59)

2

Bent uk Ruang Terbuka :

€

Lorong ( corridor )

ƒ Misalnya = j alan, sungai, pedest rian dan lain-lain

€

Kant ong ( clust er )

ƒ Ruang t erbuka ini mempunyai bat as-bat as di sekelilingnya = plaza, square, lapangan, bundaran dan lain-lain.

€

Ruang Ant ar Bangunan

ƒ Berf ungsi sebagai ruang perant ara sebagai akibat penyelesaian t apak ant ara bangunan sat u akibat penyelesaian t apak ant ara bangunan sat u dengan lainnya.

€

Sudut Bangunan

ƒ Merupakan “ sumbangan” domain privat unt uk

(60)

3

Aspek Pengendalian Ruang Terbuka Kot a :

€

Aspek Fisik

(61)

1

Tat aguna Lahan & Akt ivit as Pendukung Tat aguna Lahan & Akt ivit as Pendukung Bent uk & Massa Bangunan Bent uk & Massa Bangunan Linkage Syst em Linkage Syst em Ruang Terbuka Kot a Ruang Terbuka Kot a

Tat a Inf ormasi

Tat a Inf ormasi

Preservasi & Konservasi Preservasi & Konservasi

€Pengert ian Inf ormasi dan Orient asi Kot a

Makna simbolik

ƒMakna simbolik

ƒTerbaca / graf is

€Tanda (Signage)

ƒTulisan (huruf , angka at au kat a)

ƒGambar (ilust rasi, dekorasi at au iklan)

ƒLambang (simbol/ merk dagang at au st at us Lambang (simbol/ merk dagang at au st at us t ert ent u)

(62)

2

€Ident it as

€Nama bangunan

€Nama bangunan

€Pet unj uk sirkulasi

€Komersial

€Pet unj uk ke lokasi dan f asilit as lain

€Inf ormasi

A. Free-standing signs B. Traffic directional sign

A. Public services and accessory signs B. Business identification

sign

(63)

3

Window signs Special Canopy sign

(64)

4

Projecting signs Building I dentification sign

€Let ak Tanda

ƒZona Pedest rian

ƒZona Pedest rian

ƒZona Lalulint as

ƒZona Reklame

€Ket erkait an Ruang dan Wakt u

ƒBersif at Langsung

ƒBersif at Tak Langsung

€Int egrasi dengan Bangunan dan Lansekap

€Int egrasi dengan Bangunan dan Lansekap

€Int egrasi dengan Elemen Lansekap

€Kemudahan unt uk dibaca

(65)
(66)

1

€Tat aguna Lahan & Akt ivit as Pendukung

€Bent uk & Massa Bangunan

€Linkage Syst em R T b k K t

€Ruang Terbuka Kot a

€Tat a Inf ormasi

€

Preservasi & Konservasi

€Bat asan dan Terminologig

1. Preservasi

Pemeliharaan suat u t empat persis menj adi sepert i aslinyg dan mencegah proses kerusakannya.

2. Konservasi

Pemeliharaan suat u t empat sedemikian rupa sehingga mempert ahankan nilai kult uralnya.

3. Rest orasi

Upaya mengembalikan kondisi f isik bangunan sepert i

(67)

2

4. Rehabilit asi

Upaya mengembalikan kondisi bangunan yang t elah rusak at au menurun, sehingga dapat berf ungsi kembali sepert i sediakala.

5. Renovasi

Upaya mengubah int erior bangunan, sebagian maupun keseluruhan, disesuaikan dengan penggunaan baru at au konsep modern.

6. Rekonst ruksi

Upaya mengembalikan at au membangun kembali semirip ki d il li dik t h i

mungkin dengan penampilan asli yang diket ahui.

7. Adapt asi

Segala upaya unt uk mengubah t empat agar dapat digunakan unt uk f ungsi yang sesuai.

€Perspect ive Guidelines

Ber pa pengat ran dan pet nj k

Berupa pengat uran dan pet unj uk

menyangkut persyarat an building

coverage, f loor area rat io yang

diperkenankan di kawasan t ert ent u.

€Perf ormance Guidelines

(68)

3

€Pengendalian ket inggian bangunan

€Pengat uran pengunduran bangunan

€Pengat uran pengunduran bangunan

(set back), unt uk menj aga j arak-ruang ant ara bangunan laman dan baru.

€Pengat uran bahan/ mat erial baru yang senada dengan mat erial lama, f asade bangunan.

€Proporsi, ket inggian bangunan dan gaya at au

€Proporsi, ket inggian bangunan dan gaya at au langgam.

€Pengat uran zoning di kawasan yang dipert imbangkan area konservasi.

(69)

4

DATA BANGUNAN

Nama Bangunan :Rektorat I TB

Alamat :Jl. Tamansari 64 Fungsi Semula :Kantor Fungsi Sekarang :Rektorat I TB Arsitek :belum ada data Tahun :1925 Pemilik Sekarang : swasta

KUALI TAS BANGUNAN

1. Arsitek Ternama : 2. Bangunan Bernilai Sejarah: 3. Mewakili Gaya Arsitektur : 4. Penting Dalam Lingkungan: 5 D l K Dili d i 5. Dalam Kawasan Dilindungi:

FI SI K BANGUNAN

1. Luas Kapling : 2. Luas Bangunan : 3. Jumlah Lantai :

4. Bentuk Atap :

Nama Bangunan :Tiga Villa

Alamat :Jl. I r. H. Juanda 111,113,115

DATA BANGUNAN

KUALI TAS BANGUNAN

1. Arsitek Ternama : F. Albers 2. Bangunan Bernilai Sejarah: 3. Mewakili Gaya Arsitektur: 4. Penting Dalam Lingkungan:

a at J Jua da , 3, 5 Fungsi Semula : 3 Villa’s

Fungsi Sekarang :Rumah Tinggal Arsitek :A.F. Aalbers Tahun :1937 Pemilik Sekarang :Mashudi

FI SI K BANGUNAN

1. Luas Kapling : 2. Luas Bangunan : 3. Jumlah Lantai :

(70)

1

Images of the City

( Kevin A. Lynch )

• Jalur (paths) • Tepian (edges) • Kawasan (district) • Simpul (nodes) • Tengaran (landmark)

5 elements

paths

, the streets, sidewalks, trails, and other

channels in which people travel;

channels in which people travel;

edges

, perceived boundaries such as walls,

buildings, and shorelines;

districts

, relatively large sections of the city

distinguished by some identity or character;

d

f

l

i t

i t

ti

l

i

d

nodes

, focal points, intersections or loci; and

landmarks

, readily identifiable objects which

(71)

2

Elemen Fisik Kota

• Lintasan (paths)

– Jalur, lorong.

– Saluran pergerakan Ægang, jalan mobil, jalan KA dan semacamnya.

– Ciri yang paling penting dalam gambaran terhadap kota.

– Merupakan penghubung dan jalur sirkulasi manusia serta kendaraan dari sebuah ruang ke ruang lain di dalam kota.

• Tepian (edges)

– Elemen linier yang tidak dipergunakan sebagai lintasan. – Bentukan massa-massa bangunan yang membentuk

dan membatasi suatu ruang di dalam kota.

(72)

3

• Distrik (district)

– Suatu daerah yang memiliki ciri-ciri yang hampir sama dan memberikan citra yang sama.

– Distrik/daerah yang membentuk pusat kota bisa bermacam-macam, baik distrik pemukiman, tempat bekerja, rekreasi/hiburan, perbelanjaan dan lain-lain. – Pada distrik kadang-kadang terjadi percampuran fungsi.Pada distrik kadang kadang terjadi percampuran fungsi. – Distrik di pusat kota berupa daerah komersial yang

didominasi oleh kegiatan ekonomi

.

• Simpul (node)

– Pertemuan antara beberapa jalan/lorong yang ada di kota, sehingga membentuk suatu ruang tersendiri. – Daerah pusat kota = persimpangan pejalan kaki &

kendaraan bermotor, plaza-plaza pertemuan pejalan , p p p p j kaki.

– Ciri ruang pusat kota = banyak simpul-simpul.

– Masing-masing simpul mempunyai ciri yang berbeda pada bentukan ruang & pola aktivitas umum yang terjadi.

– Secara fisik dipengaruhi oleh bentuk ruang yang dibentuk bangunan-bangunan yang ada di sekitarnya.g g y g y – Bangunan yang berada pada simpul biasanya

dirancang secara khusus untuk memberikan citra tertentu atau identitas ruang.

(73)

4

• Tengaran (landmarks)

– Bangunan yang memberikan citra tertentu, sehingga mudah dikenal dan diingat, bisa dijadikan orientasi. – Salah satu unsur yang turut memperkaya ruang kota. – Orientasi bagi orang dan kendaraan yang bersirkulasi. – Bangunan unik (skalanya sangat besar, tinggi

(74)

1

Memperkuat Lintasan

• Memberi tiap lintasan karakter yang kuat, karakter yang kuat, mudah dibedakan oleh pemakai.

• Menunjukkan

kepentingan dari tiap lintasan

• Kejelasan lintasan dipengaruhi

dipengaruhi

lingkungannya pada denah dan potongan.

(75)

2

• Lingkungan dipengaruhi oleh kesinambungan pada denah elemen pelingkung (4) dan oleh bentuk lintasan sebagai keseluruhan (5,6).

Lingkungan Lintasan

(76)

3

• Celah dapat ditutupi

oleh dinding tralis

oleh dinding, tralis

atau pohon.

• Pengolahan pojok

dengan

g

menempatkan

bukaan dan

pemecahan detail.

Memperkuat Simpul

• Peran fungsional dari jalan penghubung. • Tingkat berkaitan publik

(77)

4

Simpul

• Simpul merupakan l b pelebaran lintasan. • Simpul besar

memungkinka n lebih banyak posisi pintu masuk. • Efek ini • Efek ini

diperkuat jika bukaan tidak satu garid lurus.

• Ratio tinggi / lebar dapat dibuka sampai kira-kira 1 : 4.

L b f k if d • Lebar efektif dapat

dikurangi oleh pohon atau dinding.

(78)

5

Piazza del Campo Siena

Piazza del Campo, Siena.

• Bentuk denah kompak, dengan keterlingkungan kuat pada denah dan potongan.

(79)

1

Rangkaian Pemberi Tanda

• Pemberi tanda perantara perantara

dibutuhkan untuk mengingatkan pemakai akan posisi mereka di sepanjang lintasan ybs.

• Untuk memberi kesan sampai/ tiba di suatu tempat.

• Pemberi tanda di l k

diperlukan guna memperlihatkan lokasi.

• Memberi kesan pada suatu tempat. • Menunjang

(80)

2

Tepi

Ruang

Ruang

Bentuk ditekuk tepi ruangnya lebih panjang daripada • Bentuk ditekuk, tepi ruangnya lebih panjang daripada

bentuk kotak atau lingkaran.

• Ruang tekukan tersebut menimbulkan perasaan terlindungi.

• Arcade, merupakan pelindung bagian tepi dari cuaca. • Arcade yang ditinggikan akan memberikan

(81)

3

Petunjuk Kontekstual

• Untuk melakukan analisis visual mulailah dari karakter visual yang paling dominan

• Misalnya : garis vertikalMisalnya : garis vertikal atau horisontal

Implikasi Jarak Pandang

• Jarak memandang

maksimum dan minimum dicatat untuk tiap

bangunan.

(82)

4

• Bila permukaan bangunan memperlihatkan kurang dari 5 elemen visual berbeda, maka diolah kembali sampai maksimum 9 elemen.

(83)

5

(84)
(85)
(86)
(87)

9

(88)
(89)

1

PENYUSUNAN RENCANA RANCANG KOTA

PENYUSUNAN RENCANA RANCANG KOTA PENYUSUNAN RENCANA RANCANG KOTA

TIK

Menyusun rencana rancang kot a secara lengkap dengan menggabungkan seluruh komponen perancangan

BIBLIOGRAPHY

English Part nership, The housing Corporat ion.Urban Design Compendium. Ll eweiyn-Davies, 2000. Gindroz, Ray. , et al. The Urban Design Handbook. W. W. Nort on & Company, 2003. Harris, Charles W. , et al . , , Time-Savers Standards for Landscape Architecture.p McGraw-Hill , 1995,

Lang, J. Urban Design, The American Experience.Van Nost rand Reinhold Company, 1994. Lynch, Kevin; Gary Hack (1984). Sit e Planning. Cambridge: The MIT Press Mought in, Clif f . Urban Design: Street and Square. But t erwort h Archit ect ure, 1992. Wat son, Donald. , et . al. Time-Saver Standards for Urban Design. McGraw-Hil l , 2003. Wang, Thomas C. (2001). Gambar Denah dan Pot ongan. Trans. N. T. Harwadi. Jakart a: Erl angga

PENYUSUNAN RENCANA RANCANG KOTA

DEFINISI PERANCANGAN

The search of form that satisfy a program (Lynch 1980)

A process of envisioning and weighing possibilities

A process of envisioning and weighing possibilities, mindful of past experience (Lynch 1980)

Finding the right physical components of a physical structure (Alexander 1963, in Jones 1970)

A goal-directed problem solving activity (Archer 1965, in Jones 1970)

The imaginative jump from present facts to future possibilities (Page 1966, in Jones 1970)

(90)

2

Design deals with particular solutions; while program concerns with general characteristics and desired outcomes

PENYUSUNAN RENCANA RANCANG KOTA

PROGRAM DESI GN

karakteristik umum

Hasil yang diinginkan

Bentuk yang dapat mewadahi program

Solusi-solusi khusus

feed back modification

Solusi solusi khusus

PENYUSUNAN RENCANA RANCANG KOTA

LINGKUP PERANCANGAN

Activities: land use pattern, service center

Behavior setting, linkage, nature/characteristics, density and grain, in line with the program.

Accessibility: circulation

Movement layout, channel and its relation with land use. Sensed form: appropriate pattern of forms to support

activities and accessibility

(91)

3

PENYUSUNAN RENCANA RANCANG KOTA

RENCANA DESAIN/

PERANCANGAN

Rencana umum (design plan), yaitu panduan yang bersifat umum suatu kawasan tertentu, meliputi rencana peruntukan lahan, rencana perpetakan, rencana tapak, rencana sistem , p p , p , pergerakan, rencana prasarana/sarana lingkungan, rencana aksesibilitas lingkungan, dan rencana wujud bangunan.

• Pemanfaatan ruang

• Sirkulasi dan sistem penghubung (linkage)

• Ruang terbuka dan tata hijau • Tata massa bangunan

Tata informasi(signage)dan wajah jalan(streetscape)

LINGKUP RENCANA RANCANG

KOTA

• Tata informasi(signage) dan wajah jalan(streetscape)

Focal point dan Image (Citra)

PENYUSUNAN RENCANA RANCANG KOTA

CONTOH RENCANA PEMANFAATAN

RUANG

(92)

4

PENYUSUNAN RENCANA RANCANG KOTA

CONTOH RENCANA PEMANFAATAN RUANG

RESORT PLAN

PENYUSUNAN RENCANA RANCANG KOTA

CONTOH RENCANA SIRKULASI DAN

SISTEM

Berupa jalan, jalur pejalan dan parkir, baik secara horisontal maupun vertikal. Penyajiannya dalam bentuk plan (tampak atas) dan section (potongan)

SISTEM PENGHUBUNG

(93)

5

PENYUSUNAN RENCANA RANCANG KOTA

CONTOH RENCANA SIRKULASI DAN SISTEM PENGHUBUNG

Rencana Parkir

PENYUSUNAN RENCANA RANCANG KOTA

CONTOH RENCANA

RUANG TERBUKA DAN

Berupa lansekap dan ruang terbuka, baik secara horisontal maupun vertikal. Penyajiannya dalam bentuk plan(tampak atas), section(potongan) dan gambar 3D (perspektif/ aksonometri).

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Namun hasil pengujian secara parsial menunjukkan Belanja Modal berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan daerah, dan Dana Perimbangan berpengaruh negatif terhadap

Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa: 1) Terdapat pengaruh kompetensi terhadap kepuasan mengajar guru yang ditunjukkan dengan koefisien jalur sebesar 0,593

Pertanyaan berkaitan dengan data demografi responden serta opini atau tanggapan terhadap skeptisme profesional auditor, fraud risk assessment , dan prosedur audit

Maslow, dengan menganalisis motivasi tindakan yang tidak biasa yang dilakukan tokoh Mashiro Moritaka Pada komik Bakuman karya Oba Tsugumi berdasarkan tindakan untuk memenuhi

menjauhkan seseorang dari berbuat buruk dan jahat." Sebagaimana telah Hadhrat Masih Mau’ud as juga jelaskan bahwa Allah telah berfirman dan bertanya juga kepada manusia,

Jika kompetensi yang bernilai dimiliki oleh perusahaan- perusahaan lain , dan tiap-tiap perusahaan memiliki kemampuan untuk menggunakannya dengan metode/teknik yang