ANALISIS PERILAKU
GIRDER
BETON PRATEGANG
BERDASARKAN PELAKSANAAN PEMASANGAN
GIRDER
JEMBATAN
(Skripsi)
Oleh :
DEDY DWI PUJIYANTO
1015011005
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
ABSTRAK
ANALISIS PERILAKU
GIRDER
BETON PRATEGANG
BERDASARKAN PELAKSANAAN PEMASANGAN
GIRDER
JEMBATAN
Oleh
DEDY DWI PUJIYANTO
Konstruksi beton prategang umum digunakan sebagai girder jembatan. Berbagai sistem pelaksanaan pemasangan (erection) girder jembatan mempengaruhi perilaku struktur girder. Dalam penelitian ini ada dua sistem erection girder
jembatan yang akan ditinjau, yaitu sistem full span dan balanced cantilever. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan perilaku struktur girder
berdasarkan kedua sistem erection tersebut. Objek penelitian yang dilakukan analisis struktur yaitu PCI girder dan box girder.
Analisis struktur girder yang dilakukan yaitu menghitung gaya prategang awal, menentukan lintasan tendon prategang, menghitung kehilangan prategang, serta kontrol tegangan yang terjadi pada penampang girder.
Dari hasil analisis yang dilakukan, didapatkan perbedaan perilaku struktur girder
yaitu pada lintasan inti tendon prategang. Pada sistem full span, posisi inti tendon sebagian besar terletak di bawah garis netral penampang, sedangkan pada sistem
balanced cantilever, posisi inti tendon selain di bawah garis netral penampang
juga terdapat di atas garis netral. Perbedaan lintasan inti tendon diakibatkan perbedaan posisi inti tendon pada tiap titik yang dipengaruhi oleh momen yang terjadi pada struktur girder. Pada sistem full span, konstruksi girder jembatan didesain dalam satu bentang dengan tumpuan sendi – rol. Sedangkan pada sistem
balanced cantilever, konstruksi girder jembatan didesain sebagai bentang
menerus. Sehingga dari perbedaan desain konstruksi tersebut mengakibatkan perbedaan momen yang terjadi pada struktur girder.
ABSTRACT
ANALYSIS OF BEHAVIOR GIRDER PRESTRESSED
CONCRETE BY SET IMPLEMENTATION GIRDER OF
BRIDGE
By
DEDY DWI PUJIYANTO
The Construction of prestressed concrete general used as girder of bridge. Some system of set implementation (erection) girder of bridge influence of behavior structure girder. In this examination are two system erection girder of bridge that will observation, there are system full span and balanced cantilever. The purpose of this examination is for know difference of behavior structure girder by both that system. Object of examination that do analysis structure that are PCI girder and box girder.
Analysis structure girder that do them are calculated of the beginning force prestressed, determined of line of prestressed tendon, calculated lose of prestressed, and control of pressure that occured at longitudinal section of girder. From output of analysis that do it, be found difference of behavior structure girder that is at the center line of prestressed tendon. At system full span, the position of center tendon dominant under neutral line of longitudinal section, and for system balanced cantilever, the position of tendon beside under neutral line of longitudinal section too be found on neutral line. The difference of center line of tendon consequenced by difference of position center tendon at each point that influenced by moment that occured at structure girder. At system full span, the construction of girder of bridge designed as one span with shoring joint – roll. And for system balanced cantilever, the construction of girder of bridge designed as continue span. So, from difference of construction design consequence for difference moment that occured at structure girder.
ANALISIS PERILAKU
GIRDER
BETON PRATEGANG
BERDASARKAN PELAKSANAAN PEMASANGAN
GIRDER
JEMBATAN
Oleh :
DEDY DWI PUJIYANTO
1015011005
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA TEKNIK
Pada
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Lampung
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kotabumi, Lampung Utara pada tanggal 22 September 1993, sebagai anak kedua dari Bapak Untung Sutrisno dan Ibu Sri Bandi Wati. Penulis memiliki satu saudara laki-laki bernama Pujo Prastiyo.
Pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SDN 2 Madukoro diselesaikan pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 6 Kotabumi diselesaikan pada tahun 2007, Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 2 Kotabumi diselesaikan pada tahun 2010.
Persembahan
Alhamdulillahirabbil’alamiin
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas karunia dan rahmatnya sehingga aku
sampai juga pada titik ini
Hasil kerja kerasku ini tidak terlepas dari orang-orang disekitarku
Kupersembahkan karya ini
Untuk orang yang selalu tidak lelah menyemangatiku, kedua orang tuaku
Bapak Untung Sutrisno dan Ibu Sri Bandi Wati serta saudaraku Pujo Prastiyo
Terima kasih atas segala dukungan dan motivasinya baik secara moril maupun
materil
Teman-teman dekatku Rifki Ananda Saputro, Dian Setiawan, Fransiskus Afrie
Adi Saputra, Fernando Nainggolan, Aldharin Rizky Akbar
Terima kasih atas segala masukan dan semangatnya
Kemudian untuk teman-teman seperjuangan Teknik Sipil Unila 2010 yang
tidak dapat tersebutkan namanya
Terima kasih banyak untuk semuanya
SANWACANA
Puji syukur mutlak milik Allah swt. karena atas rahmat, karunia, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS PERILAKU
GIRDER BETON PRATEGANG BERDASARKAN PELAKSANAAN
PEMASANGAN GIRDER JEMBATAN“ sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Teknik Sipil di Universitas Lampung.
Pada penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan, dukungan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak. Prof. Dr. Suharno, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Lampung.
2. Bapak Ir. Idharmahadi Adha, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung sekaligus sebagai Dosen Penguji Kerja Praktik.
3. Bapak Suyadi, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Utama atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak Bayzoni, S.T., M.T. selaku Penguji Utama pada ujian skripsi. Terimakasih untuk masukan dan saran-saran dalam proses penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Ir. Ahmad Zakaria, M.T., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Akademik. 7. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Sipil yang telah membimbing dan
memberikan ilmu yang bermanfaat.
8. Kedua orang tuaku Bapak Untung Sutrisno dan Ibu Sri Bandi Wati tercinta dan adikku Pujo Prastiyo yang sudah menjadi charger dalam mengisi semangatku.
9. Teman-teman Teknik Sipil khususnya angkatan 2010 yang sudah banyak membantu dan memberi semangat.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun di kemudian hari. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Bandar Lampung, Agustus 2014 Penulis,
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ...i
DAFTAR TABEL ...iii
DAFTAR GAMBAR ...vi
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1
B. Rumusan Masalah ...2
C. Batasan Masalah ...2
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Beton Prategang ...4
B. Konsep Beton Prategang ...4
C. Keuntungan Dan Kekurangan Beton Prategang ...7
D. Material Beton Prategang. ...7
E. Concrete Girder ...11
F. Sistem Pelaksanaan Pemasangan Girder Jembatan ...14
G. Tahap Pembebanan ...20
H. Perhitungan Struktur Beton Prategang ...21
ii
B. Lokasi Penelitian ...33
C. Data Penelitian ...33
D. Prosedur Penelitian ...38
E. Kerangka Penelitian ...39
BAB III. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data ...40
B. Pengolahan Data ...44
C. Analisis Struktur ...65
D. Pembahasan ...133
BAB III. PENUTUP A. Kesimpulan ...139
B. Penutup ...140
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kawat-kawat untuk beton prategang...8
Tabel 2.2 Strand standar 7 kawat untuk beton prategang ...8
Tabel 2.3 Spesifikasi strand 7 kawat ...10
Tabel 2.4 Nilai��ℎ untuk komponen struktur post tension ...27
Tabel 2.5 Nilai Kre dan J ...28
Tabel 2.6 Nilai C ...28
Tabel 2.7 Koefisien wobble dan kelengkungan ...29
Tabel 3.1 Tata letak tendon PCI girder ...35
Tabel 3.2 Tata letak tendon box girder ...37
Tabel 4.1 Jumlahdanposisi tendon padaPCI girder ...41
Tabel 4.2 Jumlahdanposisi tendon padabox girder ...42
Tabel 4.3 Perhitungan karakteristik penampang PCI girder ...45
Tabel 4.4 Perhitungan karakteristik penampang box girder ...47
Tabel 4.5 Perhitungan berat sendiri struktur PCI girder...49
Tabel 4.6 Perhitungan beban mati tambahan PCI girder ...49
Tabel 4.7 Perhitungan kombinasi beban PCI girder ...56
Tabel 4.8 Perhitungan berat sendiri struktur box girder ...57
Tabel 4.9 Perhitungan beban mati tambahan box girder ...57
iv
Tabel 4.11 Perhitungan lintasan inti tendon PCI girder sistem full span ...67
Tabel 4.12 Perhitungan posisi inti tendon pada PCI girdersistem full span ...68
Tabel 4.13 Perhitungan karakteristik penampang komposit PCI girder...79
Tabel 4.14 Hasil perhitungan momen kantilever PCI girder ...84
Tabel 4.15 Perhitungan gaya prategang awal pada tendon kantilever ...84
Tabel 4.16 Perhitungan kebutuhan tendon kantilever PCI girder ...86
Tabel 4.17 Perhitungan daerah batas eksentrisitas tendon PCI girder ...88
Tabel 4.18 Perhitungan posisi tendon pada PCI girder sistem balanced cantilever ...89
Tabel 4.19 Perhitungan tegangan pada PCI girder tahap kantilever ...95
Tabel 4.20 Data tendon kantilever box girder ...100
Tabel 4.21 Perhitungan lintasan inti tendon box girder sistem balanced cantilever ...101
Tabel 4.22 Perhitungan posisi tendon pada box girder sistem balanced cantilever ...102
Tabel 4.23 Kebutuhan profil baja konstruksi tumpuan sementara ...107
Tabel 4.24 Perhitungan momen kantilever box girder pada tumpuan pier tengah ...109
Tabel 4.25 Perhitungan momen kantilever box girder pada tumpuan sementara ...110
Tabel 4.26 Perhitungan gaya prategang awal tendon kantilever box girder pada tumpuan pier tengah ...110
v
Tabel 4.28 Perhitungan tegangan pada box girder tahap kantilever pada tumpuan
pier tengah ...120
Tabel 4.29 Perhitungan tegangan pada box girder tahap kantilever pada tumpuan sementara...120
Tabel 4.30 Perhitungan daerah batas eksentrisitas tendon box girder ...125
Tabel 4.31 Perhitungan posisi inti tendon box girder sistem full span ...126
Tabel 4.32 Posisi inti tendon PCI girder ...134
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Metode pemberian prategang pratarik...5
Gambar 2.2 Metode pemberian prategang pascatarik ...6
Gambar 2.3 Jenis-jenis baja yang dipakai untuk beton prategang ...9
Gambar 2.4 Strand 7 kawat ...10
Gambar 2.5 Temporary tendon ...11
Gambar 2.6 PC Voided slab ...11
Gambar 2.7 Box girder ...12
Gambar 2.8 PCI girder ...13
Gambar 2.9 PCU girder ...13
Gambar 2.10 Portal hoise ...15
Gambar 2.11 Mobile crane ...15
Gambar 2.12 Launcer truss ...16
Gambar 2.13 Launching gantry ...18
Gambar 2.14 Lifting frame ...19
Gambar 2.15 Crane ...19
Gambar 2.16 Form traveler ...20
Gambar 2.17 Distribusi tegangan pada penampang ...22
Gambar 2.18 Daerah batas tendon pada saat transfer ...32
vii
Gambar 3.1 Data PCI girder ...34
Gambar 3.2 Data box girder...36
Gambar 3.3 Diagram alir penelitian ...39
Gambar 4.1 Penampang PCI girder ...40
Gambar 4.2 Penampang box girder ...42
Gambar 4.3 Pembagian penampang PCI girder ...44
Gambar 4.4 Pembagian penampang box girder ...46
Gambar 4.5 Detail diafragma PCI girder ...48
Gambar 4.6 Beban truk “TT” pada PCI girder ...51
Gambar 4.7 Kerja gaya rem pada PCI girder ...52
Gambar 4.8 Kerja gaya angin pada PCI girder...53
Gambar 4.9 Grafik respon spektrum wilayah gempa 5...52
Gambar 4.10 Detail sandaran dan median box girder...57
Gambar 4.11 Penyebaran pembeban lajur arah melintang...58
Gambar 4.12 Beban truk pada box girder ...59
Gambar 4.13 Kerja gaya rem pada box girder ...60
Gambar 4.14 Kerja gaya angin pada box girder ...61
Gambar 4.15 Grafik respon spektrum wilayah gempa 4...63
Gambar 4.16 Konstruksi PCI girder sistem full span ...66
Gambar 4.17 Lintasan inti tendon PCI girder sistem full span ...69
Gambar 4.18 Penampang komposit PCI girder ...76
Gambar 4.19 Pembagian penampang komposit PCI girder ...78
Gambar 4.20 Bidang momen PCI girder sistem full span ...80
viii
Gambar 4.22 Ilustrasi erection PCI girder sistem balanced cantilever...82
Gambar 4.23 Segmen PCI girder...83
Gambar 4.24 Bidang momen PCI girder tahap kantilever ...84
Gambar 4.25 Bidang momen PCI girder sistem balanced cantilever ...86
Gambar 4.26 Lintasan inti tendon PCI girder sistem balanced cantilever...90
Gambar 4.27 Konstruksi box girder sistem balanced cantilever ...96
Gambar 4.28 Segmen box girder ...99
Gambar 4.29 Lintasan inti tendon box girder sistem balanced cantilever ...104
Gambar 4.30 Ilustrasi erection box girder sitem balanced cantilever ...106
Gambar 4.31Desain konstruksi tumpuan sementara ...106
Gambar 4.32 Analisis kebutuhan profil rangka baja konstruksi tumpuan sementara ...107
Gambar 4.33 Bidang momen box girder tahap kantilever pada tumpuan pier tengah ...109
Gambar 4.34 Bidang momen box girder tahap kantilever pada tumpuan sementara ...110
Gambar 4.35 Bidang momen box girder sistem balanced cantilever ...122
Gambar 4.36 Konstruksi box girder sistem full span ...123
Gambar 4.37 Bidang momen box girder sistem full span ...124
Gambar 4.38 Lintasan inti tendon box girder sistem full span ...127
Gambar 4.39 Lintasan inti tendon PCI girder ...135
1
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan infrastruktur yang merupakan bidang sipil umumnya menggunakan berbagai konstruksi seperti beton bertulang, baja, kayu, dan bahan lainnya. Umumnya bangunan-bangunan besar membutuhkan dimensi konstruksi yang besar agar mengimbangi beban yang diterima. Dengan dimensi yang besar tentunya konstruksi sudah harus memikul beban yang cukup besar hanya akibat beban sendiri.
Kehadiran beton prategang menjadi solusi dari permasalahan tersebut. Dalam konstruksi bangunan beton prategang memiliki kelebihan dibandingkan beton bertulang biasa. Dilihat dari segi dimensi, untuk bentang yang sama penampang beton prategang lebih kecil dibanding beton bertulang biasa. Hal ini mempengaruhi dalam hal penghematan bahan beton. Salah satu contoh, pada konstruksi bangunan jembatan untuk beton bertulang biasa sebagai girder
jembatan dibatasi pada panjang bentang tertentu. Dengan menggunakan girder
jembatan dari beton prategang maka dapat digunakan pada jembatan bentang panjang.
2
erection girder jembatan yang umum digunakan. Sistem yang pertama, erection
girder jembatan dilakukan langsung satu bentang penuh pada tumpuan, atau biasa
disebut dengan sistem full span. Sistem yang kedua, erection girder jembatan dilakukan tiap segmen langsung pada tumpuan, dimana penggabungan antar segmen girder dilakukan di atas sehingga membentuk sistem kantilever, dan biasa disebut dengan sistem balanced cantilever.
Beberapa perlakuan sistem pelaksanaan pemasangan girder jembatan tersebut tentunya menimbulkan perbedaan perilaku struktur. Oleh karena itu, akan dilakukan analisis struktur girder jembatan berdasarkan tiap sistem pelaksanaan pemasangan.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas maka dapat dilihat permasalahan yang akan dicoba untuk diselesaikan yaitu terkait adanya beberapa sistem pelaksanaan pemasangan girder jembatan sehingga menimbulkan perilaku struktur yang berbeda.
C. Batasan Masalah
Dalam hal ini masalah dibatasi pada hal-hal berikut.
1. Analisis perilaku girder jembatan akibat 2 sistem pelaksanaan pemasangan yaitu sistem full span dan sistem balanced cantilever.
2. Analisisstruktur girder jembatan dilakukan pada PCI girder dan box girder.
3
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis perilaku struktur girder beton prategang akibat pelaksanaan pemasangan girder jembatan.
2. Menghitung tegangan pada penampang girder.
3. Menentukan lintasan tendon akibat pelaksanaan pemasangan girder jembatan.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui perilaku struktur girder beton prategang akibat pelaksanaan pemasangan girder jembatan.
2. Untuk mengetahui distribusi tegangan pada penampang girder.
3. Untuk mengetahui lintasan tendon akibat pelaksanaan pemasangan girder
jembatan.
33
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, karena hasil penelitian yang dilakukan berupa angka atau bilangan yaitu merupakan hasil analisis perilaku struktur suatu girder beton prategang. Peneliti menggunakan pendekatan tersebut dikarenakan akan melakukan perbandingan terhadap hasil penelitian, sehingga dengan angka atau bilangan lebih mudah.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dilakukannya penelitian. Dalam hal ini, penelitian dilakukan di daerah Bandar Lampung.
C. Data Penelitian
Data penelitian menjelaskan mengenai objek yang akan diteliti. Objek dari penelitian ini yaitu PCI girder dan box girder. Untuk data PCI girder yang digunakan diambil dari proyek fly over Jl. Gajah Mada – Jl. Hi. Juanda, Bandar Lampung. Sedangkan untuk data box girder yang digunakan diambil dari proyek
34
35
Tabel 3.1 Tata letak tendon PCI girder
No. Tendon
No PC Strand Dia. 12,7 mm
Camble Coor
Profil (mm) Anchor Angle
Distance From Beam Edge (mm)
Edge Middle 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 15300
1 12 X 1400 200 8,71 1125 868 652 479 347 257 209 200
2 12 Y 1100 100 7,27 871 656 477 332 222 147 107 100
X 0 -150 0 0 0 0 0 -41 -82 -123 -150
3 12 Y 800 100 -36,66 724 561 424 310 221 156 116 103
X 0 150 0 0 0 0 41 82 123 150
4 12 X 250 100 -14,04 234 199 169 145 126 112 103 101
36
Gambar 3.2 Data box girder
T7 T8
POTONGAN ~ 4
SKALA 1 : 50 6.30 0.35
1.69 1.25 2.05 5.35
0.20 1.40
0.200.200.300.300.200.20 1.80 0.25 0.50 0.25 0.25 0.20 0.15
CL BOX GIRDER 17.00 2.0 % 2.0 %
W2 W1 T6
POTONGAN ~ 5
SKALA 1 : 50 6.30 0.35
1.69 1.25 2.05 5.35
0.25 0.25
0.251.060.70
W2 W1 W2 W1 T1 T2 T3 T5 T4 T6
W1 W2 0.44 T6 0.25 B6 0.250.25 B4 B3 0.20 B4 B3 B6 B6 B8 0.20 0.05 B6 B8 T8 T8 45,00 45,00
B1 B2 B3 B4 B5 B6 B5 B4 B3 B2 B1 B7 B8 B9 B10 B11 B11 B10 B9 B8 B7
11 25 325 589 2050 13 36 15 50 17 00 325 15 0 300
18,00 27,00 27,00 18,00
15 0 300 11 25 325 150 1500 2500 1500 1500 1500 5000 5000 1500 1500 1500 2500 1500
T6 T5 T4 T3 T2+T8 T1+T7 700 10 60
1 2 3 4
5
SKEMATIK TENDON
CL BOX GIRDER
0.50 0.25
3.50 3.50
1.00
3.50 3.50
17.00
2.0 % 2.0 %
W1 W2
POTONGAN ~ 1
SKALA 1 : 50 6.30 0.35
1.69 1.25 2.05 5.35
W1 W2 1.12 0.32 0.25 0.47 0.50
CL BOX GIRDER
2.0 % 2.0 %
B1 B2 W1 W2
POTONGAN ~ 2
SKALA 1 : 50 6.30 0.35
1.69 1.25 2.05 5.35
0.72 0.56 0.79 0.25 B5 0.25 0.25 0.25 B1B2 B5 0.15 0.40 0.25 0.30 0.31
CL BOX GIRDER 17.00 2.0 % 2.0 %
B1 B2 B3 B4 B5 B7
W2 W1
0.50
POTONGAN ~ 3
SKALA 1 : 50 6.30 0.35
1.69 1.25 2.05 5.35
B1B2 B3 B4 B5 B7 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.15 0.15 W2 W1 0.25 0.25 0.25 0.50
CL BOX GIRDER 17.00 2.0 % 2.0 %
0.50
W2 W1T1 T2 T3 T5 T4 T6 T7 T8
37
Tabel 3.2 Tata letak tendon box girder
No. Tendon
Jumlah strand dia.15,2 mm
Jarak dari tepi (mm) 0 18000 45000
W1 44 1450 300 2050
W2 44 1125 150 1900
B1 44 - 150 -
B2 44 - 150 -
B3 44 - 150 -
B4 44 - 150 -
B5 44 - 150 -
B6 44 - 150 -
B7 44 - 150 -
B8 44 - 150 -
T1 44 - - 2050
T2 44 - - 2050
T3 44 - - 2050
T4 44 - - 2050
T5 44 - - 2050
T6 44 - - 2050
T7 44 - - 2050
38
D. Prosedur Penelitian
Berikut prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini : 1. Menyiapkan data penelitian.
2. Melakukan studi literatur.
3. Mengolah data penelitian untuk digunakan pada perhitungan, diantaranya : a. Menghitung pembebanan.
b. Menghitung titik berat penampang, luas penampang, dan inersia penampang girder.
4. Melakukan analisis struktur girder beton prategang pada PCI girder dan box
girder akibat pelaksanaan pemasangan girder jembatan :
a. Menentukan lintasan tendon. b. Menghitung gaya prategang. c. Menghitung kehilangan prategang.
d. Menghitung tegangan pada penampang girder.
39
E. Kerangka Penelitian
Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini dapat dilihat pada flow chart
berikut:
Gambar 3.3 Diagram alir penelitian Mulai
Penyiapan data
Analisis struktur Menentukan lintasan tendon Menghitung gaya prategang Menghitung tegangan
Sistem full span
(PCI girder dan box girder)
Sistem balanced cantilever
(PCI girder dan box girder)
Perbandingan perilaku girder
Perbedaan lintasan tendon
Pembahasan
Selesai Studi literatur
139
BAB V. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan perilaku struktur girder beton prategang akibat pelaksanaan pemasangan girder jembatan yaitu pada lintasan inti tendon. 2. Pada sistem full span, posisi inti tendon sebagian besar terletak di bawah garis
netral penampang, sedangkan pada sistem balanced cantilever, posisi inti tendon selain di bawah garis netral penampang juga terdapat di atas garis netral.
3. Perbedaan lintasan inti tendon diakibatkan perbedaan posisi inti tendon pada tiap titik yang dipengaruhi oleh momen yang terjadi pada struktur girder. 4. Pada sistem full span, konstruksi girder jembatan didesain dalam satu
bentang dengan tumpuan sendi – rol, sedangkan pada sistem balanced
cantilever, konstruksi girder jembatan didesain sebagai bentang menerus.
Sehingga dari perbedaan desain konstruksi tersebut mengakibatkan perbedaan momen yang terjadi pada struktur girder.
140
6. Secara analisis struktur kedua sistem pelaksanaan pemasangan girder
jembatan tersebut aman untuk dilaksanakan. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis bahwa tegangan maksimum yang terjadi pada penampang girder baik saat transfer ataupun saat layan lebih kecil dari tegangan izin.
B. SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan setelah melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Diperlukan analisis perhitungan terhadap struktur girder sebelum dilakukannya erection sebagai kontrol tegangan yang terjadi pada penampang
girder baik saat transfer maupun saat layan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. PERENCANAAN JEMBATAN BRAWIJAYA KEDIRI MENGGUNAKAN
BOX GIRDER PRATEKAN DENGAN BENTANG TIDAK SIMETRIS.
(http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27397-3107100703-Paper.pdf) Hardwiyono, S., dkk. 2013. Perencanaan Ulang Struktur Atas Jembatan Gajah
Wong Yogyakarta dengan Menggunakan Box Girder. Semesta Teknika.
Yogyakarta.
Ilham, Noer. 2008. PERHITUNGAN BALOK PRATEGANG (PCI – GIRDER) JEMBATAN SRANDAKAN KULON PROGO D.I. YOGYAKARTA. MNI-EC. Yogyakarta
Ilham, Noer. 2008. PERHITUNGAN BOX GIRDER BETON PRESTRESS
GEJAYAN FLY OVER, YOGYAKARTA. MNI-EC. Yogyakarta
Lin, T. Y. & Burns, Ned. H. 2000. DESAIN STRUKTUR BETON PRATEGANG.
Binarupa Aksara. Jakarta.
Masnul, Cut Retno. 2009. ANALISA PRESTRESS (POST-TENSION) PADA
PRECAST CONCRETE U GIRDER “Studi Kasus Pada Jembatan Flyover
Amplas”. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Sipil USU. Sumatra Utara
Nawy, Edward G; alih bahasa, Bambang Suryoatmono. 2001. BETON
PRATEGANG SUATU PENDEKATAN MENDASAR. Erlangga. Jakarta
Sebayang, Surya. 2000. Diktat Ajar Beton Prategang. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Sholeh, M Nur. 2013.
Sistem Kantilever (Balance Cantilever) Pada
Jembatan. (
http://nursholeh-sipil.blogspot.com/2013/10/sistem-kantilever-balance-cantilever.html
)
Standard Nasional Indonbesia (SNI). 2005. Standar Pembebanan untuk Jembatan
(RSNI T-02-2005). Puslitbang Prasarana Transpoortasi.
(
http://www.scribd.com/document_downloads/direct/135815074?e
xtension=pdf&ft=1406698618<=1406702228&user_id=249575
Standard Nasional Indonbesia (SNI). 2009. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton
untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002). Cetakan kedua.
ITSPRESS. Surabaya.
Sutarja, Nyoman. 2008. PENGARUH RANGKAK, SUSUT, DAN RELAKSASI BAJA TERHADAP LENDUTAN BALOK JEMBATAN KOMPOSIT
BETON PRATEGANG. Jurusan Teknik Sipil Universitas Udayana.
Denpasar.
Universitas Lampung. 2013. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas