• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Location Base Service (LBS) Memanfaatkan Sensor GPS untuk Menentukan Waktu Shalat, Posisi Kiblat dan Mesjid Terdekat pada Smartphone Android

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Implementasi Location Base Service (LBS) Memanfaatkan Sensor GPS untuk Menentukan Waktu Shalat, Posisi Kiblat dan Mesjid Terdekat pada Smartphone Android"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI LOCATION BASED SERVICE (LBS) MEMANFAATKAN SENSOR GPS UNTUK MENENTUKAN WAKTU SHALAT, POSISI KIBLAT

DAN MASJID TERDEKAT PADA SMARTPHONE ANDROID

TUGAS AKHIR

MOHAMMAD IQBAL 092406075

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

IMPLEMENTASI LOCATION BASED SERVICE (LBS) MEMANFAATKAN SENSOR GPS UNTUK MENENTUKAN WAKTU SHALAT, POSISI KIBLAT

DAN MASJID TERDEKAT PADA SMARTPHONE ANDROID

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

MOHAMMAD IQBAL 092406075

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : IMPLEMENTASI LOCATION BASED SERVICE (LBS)

MEMANFAATKAN SENSOR GPS UNTUK MENENTUKAN WAKTU SHALAT, POSISI KIBLAT DAN MASJID TERDEKAT PADA SMARTPHONE ANDROID

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : MOHAMMAD IQBAL

Nomor Induk Mahasiswa : 092406075

Program Studi : TEKNIK INFORMATIKA Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di, Medan, Juni 2012

Diketahui

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Dosen Pembimbing,

(4)

PERNYATAAN

IMPLEMENTASI LOCATION BASED SERVICE (LBS) MEMANFAATKAN SENSOR GPS UNTUK MENENTUKAN WAKTU SHALAT, POSISI KIBLAT DAN MASJID

TERDEKAT PADA SMARTPHONE ANDROID

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Mei 2012

Mohammad Iqbal 092406075

(5)

Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirabbilalamin,Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan dalam waktu yang telah ditetapkan.

Selama penyusunan Tugas Akhir ini penulis banyak menerima bantuan moril maupun materil yang tak ternilai harganya. Karenanya penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. James Piter Marbun M.kom selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membantu penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.

2. Bapak Drs. Syahril Efendi, S,Si.,M.IT dan Syahriol Sitorus S.Si, M.IT selaku Ketua dan Sekertaris Program Studi Diploma 3 Teknik Informatika Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara

3. Prof. Drs. Tulus, Vordipl.Math.,M.Si dan Dra. Mardiningsih, M.Si., selaku Ketua dan Sekertaris Departemen Matematika Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara.

4. Dr. Sutarman, MSc selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

5. Seluruh Staf Pengajar dan Pegawai Program Studi D3 Teknik InformatikaFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

6. Untuk sahabat–sahabat penulis: Reza Andika, Syaiful Syamri, Frans Karunia Purba, Abdul Rauf, Dicky Agustian, Dani Mestika, Ribcha br Ginting, Erna Wati, Rahmad Nugraha, Dwi Andini, Efendi Pramono Bakara, Saiful Bakri, Amminiyani, Suvi Fulvia Dini, Tiara Kesuma Noor Utami.

7. Untuk Sepupu Penulis yang telah memberikan bantuan dan dukungannya dalam penulisan karya Ilmiah ini: Muhammad Solihin, A.Md, Hadi Hidayat, S.T, Iva Hayuni, A.Md, S.si , Rizki Alisah Sinaga, S.E

8. Seluruh mahasiswa Diploma 3 Teknik Informatika, khususnya KOM A 2009. 9. Terkhusus penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

keduaorang tua penulis Ayahanda Asbullah, S.T dan Ibunda Roslina, yang dengankeikhlasan dan ketulusan hatinya membesarkan, mendidik, memberikan doarestu, cinta kasih, pengorbanan, dan dukungan baik dukungan moril maupunmateril yang diberikan kepada penulis.

(6)

Akhir ini.Semoga Allah SWT member rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

Demikian Tugas Akhir ini saya perbuat. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Medan, Juni 2012 Penulis

(7)

ABSTRAK

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Abstrak vi

Daftar Isi vii

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Tujuan Penelitian 4

1.5 Manfaat Penelitian 4

1.6 Metode Penelitian 5

1.7 Sistematika Penulisan 5

Bab 2 Landasan Teori

2.1 Shalat 7

2.1.1 Pengertian Shalat 7

2.1.2Waktu Shalat Fardhu 8

2.1.3 Menghitung Waktu Shalat 11

(9)

2.2.1Pengertian Kiblat 16

2.2.2 Menentukan Arah Kiblat 16

2.2.2.1 Koordinat Posisi Geografis 16

2.2.2.2 Ilmu Ukur Segitiga Bola 18

2.2.2.3 Rumus Segitiga Bola 20

2.3 Location Based Service (LBS) 21

2.3.1 Komponen LBS 22

2.3.2 Google Maps 23

2.4 Android 25

2.4.1 Pengertian Android 25

2.4.2 Sejarah Android 26

2.4.3 Anatomi Android 27

2.4.3.1 Linux Kernel 28

2.4.3.2 Libraries 29

2.4.3.3 Android Runtime 29

2.4.3.4 Application Framework 30

2.4.3.5 Application Layer 31

2.4.4 Komponen Aplikasi 32

2.4.4.1 Activities 32

2.4.4.2 Services 34

2.4.4.3 Intents 35

2.4.4.4 Broadcast Receivers 35

2.4.4.5 Content Providers 36

2.4.5 Tipe Aplikasi Android 36

2.4.6 Siklus Hidup Aplikasi Android 37

2.4.7 Kelebihan Android 38

2.4.8 Lingkungan Pengembangan Android 40

2.4.8.1 Java Development Kit (JDK) 40

(10)

2.4.8.3 Android SDK 42

2.4.8.4 Build Target 42

2.4.8.5 Android Development Tools (ADT) 42

Bab 3 Perancangan Sistem

3.1 Perancangan Aplikasi 43

3.1.1 Form Jendela Utama 43

3.1.2 Form Pencari Kiblat 45

3.1.3 Form Jadwal Shalat 46

3.1.4 Form Atur Pengingat Waktu Shalat 47

3.1.5 Form Pencari Posisi Masjid 48

3.1.6 Form Tentang Program 49

3.2 Diagram Alir (Flowchart) 50

3.3 Sequence Diagram 51

Bab 4 Implementasi Sistem

4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Lunak 53

4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras 53

4.1.2 Spesifikasi Perangkat Lunak 54

4.2 Pengujian 55

4.2.1 Pengujian Fitur Jadwal Shalat 56

4.2.2 Pengujian Fitur Arah Kiblat 58

4.2.3 Pengujian Fitur Pencari Masjid 63

4.3 Distribusi 66

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan 68

5.2 Saran 69

Daftar Pustaka 70

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Altitude Matahari Saat Subuh dan Isya 14

Tabel 2.2 Versi-Versi Android 27

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pembagian Bumi Berdasarkan Bujur dan Lintang 17

Gambar 2.2 Segitiga Bola ABC 19

Gambar 2.3 Segitiga Bola 20

Gambar 2.4 Detail Anatomi Android 28

Gambar 2.5 Prioritas Aplikasi Berdasarkan Activity 38

Gambar 2.6 Eclipse Indigo 41

Gambar 3.1 Desain Layar Tampilan Menu Utama 44

Gambar 3.2Desain Layar Pencari Posisi Kiblat 45

Gambar 3.3 Desain Layar Tampilan Jadwal Shalat 46

Gambar 3.4 Desain Layar Tampilan Atur Pengingat Jadwal Shalat 47

Gambar 3.5Desain Layar Pencari Posisi Masjid Terdekat 48

Gambar 3.6Desain Layar Tampilan Tentang Program 49

Gambar 3.7 Diagram Alir Sistem 50

Gambar 3.8 Diagram Sequence 52

Gambar 4.1 Jadwal Shalat Tasbih 56

Gambar 4.2 Jadwal Shalat PKPU 57

Gambar 4.3 Jadwal Shalat RHI 58

Gambar 4.4 Arah Kiblat RHI Untuk Kota Medan 59

Gambar 4.5 Pencari Kiblat Tasbih 59

Gambar 4.6 Perbandingan Arah Kiblat Sebenarnya Dengan Aplikasi Tasbih 60

Gambar 4.7 Perangkat Diputar 900 61

Gambar 4.8 Perangkat Diputar 1800 61

Gambar 4.9 Perangkat Diputar 2700 62

(13)

Gambar 4.11 Posisi User di Tandai Marker Warna Hitam 64

Gambar 4.12 Koordinat Posisi User 64

Gambar 4.13 Koordina Posisi User pada Google Map 65

Gambar 4.14 Kotak Dialog Posisi dan Koordinat Jika Marker Disentuh 66

(14)

ABSTRAK

(15)

Bab 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini seolah mengubah pola hidup manusia pada umumnya. Manusia di tuntut untuk bekerja secara cepat dan efisien untuk mengimbangi alur perkembangan teknologi. Untuk menangani hal tersebut, manusia memanfaatkan teknologi itu sendiri untuk membuat berbagai macam alat bantu yang dapat mendukung manusia itu sendiri dalam menjalankan berbagai aktivitas.

(16)

Selain masalah peringatan jadwal shalat terkadang umat muslim juga terkendala dengan penentuan posisi kiblat. Mengingat kiblat merupakan arah umat muslim menghadap saat melakukan shalat, terkadang saat memasuki lokasi baru, yang belum pernah di kunjungi sebelumnya umat muslim sering terkendala dan tersita waktunya untuk mencari arah kiblat.

Faktor lain yang menjadi kendala adalah pencarian posisi tempat ibadah terdekat, terkadang saat berada dalam perjalanan dan sudah memasuki waktu shalat. Kebanyakan umat muslim menghabiskan waktu yang cukup lama untuk mencari tempat ibadah terdekat. Hal ini seringkali mengakibatkan waktu shalat tertunda cukup lama.

(17)

Pada tugas akhir ini diterapkan teknologi LBS memanfaatkan sensor GPS dan koneksi internet pada handphone dengan platformAndroid. Aplikasi ini dapat menampilkan secara otomatis jadwal dan notifikasi waktu shalat, posisi kiblat, dan letak masjid terdekat sesuai dengan posisi pengguna berada. Adapun pengguna disediakan pilihan untuk mengatur waktu pengingat shalat, serta disediakan peta yang secara otomatis akan menunjukkan jalan menuju ke tempat ibadah terdekat dari tempat pengguna berada.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan. Bagaimana membangun dan merealisasikan suatu aplikasi pada paltform Android yang dapat digunakan di berbagai tempat untuk informasi arah kiblat dan posisi tempat ibadah terdekat serta secara otomatis mengingatkan pada saat tiba waktu shalat.

1.3. Batasan Masalah

Agar pembahasan penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang telah dirumuskan, maka diperlukan batasan-batasan. Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah:

1. Aplikasi ini memiliki beberapa fitur di antaranya: a. Pengingat shalat

(18)

c. Pencari posisi tempat ibadah (masjid) terdekat

2. Aplikasi ini berjalan pada sistem operasi Android 2.2 dengan sdk Google API8.

3. Perangkat yang digunakan untuk aplikasi ini adalah smartphoneAndroid.

1.4.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun sebuah aplikasi pencari arah kiblat, posisi masjid dan pengingat waktu shalat untuk platform perangkat mobile dengan sistem operasi Android yang dapat digunakan dimanapun dengan memanfaatkan sensor GPS.

1.5.Manfaat Penelitian

Dalam penelitian tugas akhir ini manfaat yang diperoleh adalah:

1. Membantu umat muslim khususnya pengguna Android yang memiliki tingkat mobilitas tinggi untuk senantiasa tahu waktu shalat dan arah kiblat.

2. Membantu umat muslim untuk senantiasa melaksanakan ibadah shalat tepat waktu dan arah kiblat yang tepat.

(19)

1.6.Metode Penelitian

Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahap tahap atau metode pengerjaan, seperti berikut:

1. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan pengumpulan bahan yang berkenaan dengan perhitungan waktu shalat, pemrograman GPSdan LBS pada sistem operasi smartphoneAndroid.

2. Analisis Sistem

Dalam tahap ini dilakukan analisa terhadap kebutuhan sistem serta fitur-fitur yang diperlukan dalam proses pembuatan aplikasi.

3. Desain Sistem

Dalam tahap ini dilakukan perancangan untuk menyelesaikan masalah yang ditemukan pada tahap analisis, dan dalam tahap ini kita akan melakukan desain form yaitu proses untuk menentukan alur dari proses dan model dari tampilan awal serta halaman-halaman yang lainnya. ‘

4. Implementasi Sistem

Dalam tahap ini dilakukan pengujian, apakah sistem yang di buat telah sesuai, dan dapat digunakan dengan baik oleh user.

1.7. Sistematika Penulisan

(20)

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisikan Latar Belakang, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini Menjelaskan tentang tinjauan teoritis yang meliputi uraian singkat mengenai Perhitungan Waktu Shalat, LBS, Android dan Lingkungan Pengembangannya.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang analisis permasalahan dan kebutuhan serta perancangan yang dilakukan dalam membuat program aplikasi beserta konfigurasi perangkat lunak yang digunakan.

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang implementasi perangkat lunak dari analisis dan perancangan yang telah dilakukan.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

(21)

Bab 2

LANDASAN TEORI

2.1. Shalat

2.1.1. Pengertian Shalat

Salat (Bahasa Arab: صلاة; transliterasi: Shalat), merujuk kepada ritual ibadah pemeluk agama Islam. Menurut syariat Islam, praktik salat harus sesuai dengan segala petunjuk tata cara Rasulullah SAW sebagai figur pengejawantah perintah Allah. Rasulullah SAW bersabda, Salatlah kalian sesuai dengan apa yang kalian lihat aku mempraktikkannya.

(22)

2.1.2. Waktu Shalat Fardhu

Waktu salat dari hari ke hari, dan antara tempat satu dan lainnya bervariasi. Waktu salat sangat berkaitan dengan peristiwa peredaran semu Matahari relatif terhadap bumi. Pada dasarnya, untuk menentukan waktu salat, diperlukan letak geografis, waktu (tanggal), dan ketinggian. urutan waktu salat (dari pagi sampai malam) yaitu imsak, Subuh, syuruq, Zuhur, Asar, Maghrib dan Isya.

1. Syuruq

Syuruq adalah terbitnya Matahari. Waktu syuruq menandakan berakhirnya waktu Subuh. Waktu terbit Matahari dapat dilihat pada almanak astronomi atau dihitung dengan menggunakan algoritma tertentu.

2. Zuhur

Waktu istiwa’ (zawaal) terjadi ketika Matahari berada di titik tertinggi. Istiwa’ juga dikenal dengan sebutan tengah hari (bahasa Inggris: midday/noon). Pada saat istiwa’, mengerjakan ibadah salat (baik wajib maupun sunah) adalah haram. Waktu Zuhur tiba sesaat setelah istiwa’, yakni ketika Matahari telah condong ke arah barat. Waktu tengah hari dapat dilihat pada almanak astronomi atau dihitung dengan menggunakan algoritma tertentu.

(23)

istiwa’dengan masuknya zhuhur membutuhkan waktu 2,5 menit, dan untuk faktor keamanan, biasanya pada jadwal salat, waktu Zuhur adalah 5 menit setelah istiwa’.

3. Asar

Menurut mazhab Syafi'i, Maliki, dan Hambali, waktu Asar diawali jika panjang bayang-bayang benda melebihi panjang benda itu sendiri. Sementara madzab Imam Hanafi mendefinisikan waktu Asar jika panjang bayang-bayang benda dua kali melebihi panjang benda itu sendiri. Waktu Ashar dapat dihitung dengan algoritma tertentu yang menggunakan trigonometri tiga dimensi.

Waktu salat dari hari ke hari, dan antara tempat satu dan lainnya bervariasi. Waktu salat sangat berkaitan dengan peristiwa peredaran semu Matahari relatif terhadap bumi. Pada dasarnya, untuk menentukan waktu salat, diperlukan letak geografis, waktu (tanggal), dan ketinggian.

4. Magrib

Waktu Magrib diawali ketika terbenamnya Matahari. Terbenam Matahari di sini berarti seluruh "piringan" Matahari telah "masuk" di bawah horizon (cakrawala).

5. Isya dan Subuh

Waktu Isya didefinisikan dengan ketika hilangnya cahaya merah (syafaq) di langit, hingga terbitnya fajar shaddiq. Sedangkan waktu Subuh diawali ketika terbitnya fajar shaddiq, hingga sesaat sebelum terbitnya Matahari (syuruq).

(24)

berada di bawah horizon (ufuk barat), masih ada cahaya Matahari yang direfraksikan di langit.

Dari sisi astronomis, cahaya di langit yang terdapat sebelum terbitnya Matahari dan setelah terbenamnya Matahari dinamakan twilight, yang secara harfiah artinya cahaya di antara dua, yakni antara siang dan malam. Dalam bahasa Arab, twilight disebut syafaq. Secara astronomis, terdapat tiga definisi twilight:

a. Twilight Sipil, yakni ketika Matahari berada 6° di bawah horizon b. Twilight Nautikal, yakni ketika Matahari berada 12° di bawah horizon c. Twilight Astronomis, yakni ketika Matahari berada 18° di bawah horizon

Astronom menganggap Twilight Astronomis Petang menandakan dimulainya malam hari; namun definisi ini adalah untuk keperluan praktis saja.

Secara astronomis, waktu Subuh merupakan kebalikan dari waktu Isya. Menjelang pagi hari, fajar ditandai dengan adanya cahaya yang menjulang tinggi (vertikal) di ufuk timur; Ini dinamakan "fajar kadzib". Cahaya tersebut kemudian menyebar di cakrawala (secara horizontal), dan ini dinamakan fajar shaddiq.

(25)

Sebuah penelitian dan observasi di berbagai tempat di dunia menunjukkan bahwa penentuan sudut twilight tertentu ternyata tidak valid (tidak bisa berlaku) untuk seluruh tempat di bumi ini terhadap peristiwa fajar shaddiq dan hilangnya syafaq. Peristiwa tersebut merupakan fungsi dari letak lintang dan musim yang bervariasi di tempat satu dan lainnya. (Wikipedia,2012).

.

2.1.3. Menghitung Waktu Shalat

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan para ahli astronomi berusaha membuat rumus waktu shalat berdasarkan konsep posisi matahari disuatu daerah, dengan melihat berdasarkan geografis dan ketinggian suatu tempat di permukaan bumi.

Sehingga dengan adanya rumusan matematika ini dapat ditentukan posisi matahari tanpa harus melihat secara langsung dimana matahari berada. Untuk menentukan waktu lima shalat wajib di suatu tempat pada tanggal tertentu, ada beberapa parameter yang mesti diketahui:

1. Koordinat lintang tempat tersebut (L) ataulatitude. Daerah yang terletak di sebelah utara garis khatulistiwa (ekuator) memiliki lintang positif. Sebaliknya, untuk yang disebelah selatan lintangnya negatif.

(26)

3. Zona waktu tempat tersebut (Z). Daerah yang terletak di sebelah timur Greenwich memiliki Z positif.

4. Ketinggian lokasi dari permukaan laut (H) atau altidude. ketinggian lokasi dari permukaan laut (H) menentukan waktu kapan terbit dan terbenamnya matahari. Tempat yang berada tinggi di atas permukaan laut akan lebih awal menyaksikan matahari terbit serta lebih akhir melihat matahari terbenam, dibandingkan dengan tempat yang lebih rendah. Satuan H adalah meter.

5. Tanggal (D), Bulan (M) dan Tahun (Y). Merupakan parameter yang diperlukan untuk waktu shalat pada tanggal tersebut. Dari tanggal, bulan dan tahun selanjutnya di hitung nilai Julian Day (JD). Dengan rumus sebagai berikut:

�� = 17220994.5 +���(365.25 �) + ����30.6001(�+ 1)�+�+�

Keterangan:

a. INT: nilai hasil penjumlahan di ubah ke nilai integer (bilangan bulat) b. Jika M>2, maka M dan Y tidak berubah,

c. Jika M = 1 atau M = 2, maka M +12 dan Y dikurangi 1 d. �= 2 +��� ��

4� − �; dimana �= ���(

100).

Nilai JD berlaku untuk pukul 12.00 UT atau saat tengah hari di Greenwich. Untuk JD yang digunakan dalam perhitungan yaitu JD lokasi tempat yang ingin ditentukan waktu shalat. Diperoleh dari JD pukul 12.00 UT waktu Greenwich dikurangi dengan Z/24, dimana Z adalah zona waktu lokal tersebut.

(27)

��= 0.37877 + 23.264

× sin(57.297 ×� −79.547) + 0.3812

× sin(2 × 57.297 ×� −82.682) + 0.17132

× sin(3 × 57.297 ×� − 59.722)

Keterangan:

T adalah Sudut tanggal, dengan rumus,�= 2 ×�× (�� −2451545)/365.25

7. Equation of Time (ET). Equation of Time untuk satu tanggal dapat dihitung, dengan rumus:

��= (−(1789 + 237 ×�) × sin(�0)−(7146−62 ×�) × cos(�0) +

9934− 14 ×�) × sin(2 ×�0) + (74 + 10 ×�) × sin(3 ×�0) +

(320−4 ×�) × cos(3 ×�0)−212 × sin(4 ×�0))/1000

Keterangan:

a. L0 adalah Bujur rata-rata matahari,L0 = 280,46607 + 36000,7698 × U b. U = (JD – 2451545)/36525.

(28)

memberikan perbedaan waktu sekitar 4 menit. Terdapat beberapa pendapat mengenai nilai altitude matahari seperti tampak pada tabel berikut.

Tabel 2.1 Altitude Matahari Saat Subuh dan Isya

9. Tetapan panjang bayangan Ashar, dalam hal ini terdapat dua pendapat berbeda. Pendapat madzhab Imam Syafi'i menyatakan panjang bayangan benda saat Ashar adalah tinggi benda ditambah panjang bayangan saat Zhuhur. Sementara madzhab Imam Hanafi menyatakan panjang bayangan benda saat Ashar sama dengan dua kali tinggi benda ditambah panjang bayangan saat Zhuhur.

(29)

Waktu shalat dapat ditentukan dengan menggunakan rumus-rumus pergerakkan matahari dengan tepat. Berikut adalah rumus waktu shalat:

1. Rumus Waktu Shalat Subuh

2. Rumus Waktu Shalat Zuhur

�������ℎ��= 12 +� − � 15−

�� 60

3. Rumus Waktu Shalat Ashar

Dimana MA merupakan Mazhab yang digunakan, MA sama dengan 1 untuk mazhab imam Syafi'i dan MA sama dengan 2 untuk Mazhab imam Hanafi.

(30)

5. Rumus Waktu Shalat Isya

2.2 Kiblat

2.2.1. Pengertian Kiblat

Dalam Qur'an, dikatakan Muslim harus menghadap Kabah di Mekkah selagi menegakkan shalat. Cukuplah bagi mereka yang tidak berada di Mekkah berdiri mengarah ke sana sehingga orang bisa mengatakan “ia berdiri dalam arah Kiblat.”Agama Islam memperkenalkan Kabah sebagai pusat pemujaan Allah dan Muslim diperintahkan menghadap Kiblat di mana pun mereka berada di bumi, sehingga persaudaraan, kesatuan, dan ketertiban di antara mereka dapat dipertahankan. (HarunYahya, 2012).

2.2.2. Menentukan Arah Kiblat

2.2.2.1. Koordinat Posisi Geografis

(31)

Setiap titik di permukaan bumi dapat dinyatakan dalam duat koordinat, yaitu bujur (longitude) dan lintang (latitude). Semua titik yang memiliki bujur nol terletak pada garis meridian Greenwich (setengah lingkaran besar yang menghubungkan kutub utara dan selatan dan melewati Greenwich). Sementara itu semua titik yang memiliki lintang nol terletak pada garis ekuator (khatulistiwa).

[image:31.595.111.524.394.630.2]

Bujur timur terletak di sebelah timur Greenwich, sedangkan bujur barat terletak di sebelah barat Greenwich. Sesuai kesepakatan umum, bujur timur bernilai positif, sedangkan bujur barat bernilai negatif. Sementara itu semua titik yang terletak di sebelah utara ekuator disebut lintang utara, demikian juga untuk titik di selatan ekuator disebut lintang selatan. Lintang utara bernilai positif, sedangkan lintang selatan bernilai negatif.

(32)

2.2.2.2. Ilmu Ukur Segitiga Bola

Ilmu ukur segitiga bola atau disebut juga dengan istilah trigonometri bola (spherical trigonometri) adalah ilmu ukur sudut bidang datar yang diaplikasikan pada permukaan berbentuk bola yaitu dalam hal ini Bumi. Segitiga bola menjadi ilmu andalan tidak hanya untuk menghitung arah kiblat bahkan termasuk jarak lurus dua buah tempat di permukaan bumi.

Sebagaimana yang sudah disepakati secara umum bahwa yang disebut arah adalah jarak terpendek berupa garis lurus ke suatu tempat, sehingga Kiblat juga menunjukkan arah terpendek dari suatu lokasi ke Ka'bah. Karena bentuk bumi yang bulat, jarak ini membentuk busur besar sepanjang permukaan bumi. Lokasi Ka'bah berdasarkan pengukuran menggunakan Global Positioning System (GPS) maupun menggunakan software Google Earth secara astronomi berada di 21° 25' 21.04” Lintang Utara dan 39° 50' 34.04”. Perhitungan dan pengukuran arah kiblat dilakukan dengan derajat sudut dari titik kutub Utara, dengan menggunakan alat bantu mesin hitung atau kalkulator. Adapun untuk menghitung arah kiblat, ada 3 buah variabel yang diperlukan, yaitu:

1. Lokasi Ka'bah (Mekah)

(33)
[image:33.595.192.455.86.346.2]

Gambar 2.2 Segitiga Bola ABC yang menghubungkan titik A (Ka'bah), titik B (Lokasi), dan titik C (Kutub Utara)

Berdasarkan ketiga variabel ini, lokasi Ka'bah dan Kutub Utara adalah dua variabel yang tetap, sedangkan Lokasi yang akan ditentukan arah kiblat senantiasa berubah. Bila ketiga variabel tersebut digambarkan pada permukaan bumi, maka akan membentuk segitiga bola ABC seperti tampak pada Gambar. Dimana titik A merupakan Lokasi Ka'bah, B Lokasi yang ditentukan arah kiblat dan titik C Kutub Utara. Titik A (Ka'bah) memiliki koordinat bujur Ba dan lintang La. Titik B (Lokasi) memiliki koordinat bujur Bb dan lintang Lb. Titik C memiliki lintang 90 derajat. Busur a adalah panjang busur yang menghubungkan titk B dan C. Busur b adalah panjang busur yang menghubungkan titik A dan C. Busur c adalah panjang busur yang menghubungkan titik A dan B. Sudut C tidak lain adalah selisih antara bujur Ba dan bujur Bb. Jadi sudut C = Ba – Bb. Sementara sudut B adalah arah menuju titk A (Ka'bah). Jadi arah kiblat dari titik B dapat diketahui dengan menentukan besar sudut B.

(34)

adalah La, maka busur b sama dengan 90 – La. Karena lintang titik B adalah Lb, maka busur a sama dengan 90 – Lb.

2.2.2.3. Rumus Segitiga Bola

[image:34.595.238.413.234.405.2]

Dalam trigonometri bola, terdapat rumus-rumus standar sebagai berikut:

Gambar 2.3. Segitiga Bola cos(b) = cos(a) cos(c) + sin(a) sin(c) cos(B)

cos(c) = cos(a) cos(b) + sin(a) sin(b) cos (C)

Dengan menggabungkan ketiga rumus di atas diperoleh rumus sebagai berikut:

(35)

Azimuth arah kiblat ditujukkan oleh sudut B. Azimuth 0 derajat menunjukkan arah utara (true north). Nilai B sangat tergantung dari pembilang dan penyebut pada ruas kanan rumus tan(B). Dengan kata lain, nilai B bergantung pada nilai sin(Ba – Bb) dan nilai cos(Lb)*tan(La) – sin(Lb)*cos(Ba – Bb). Untuk memudahkan, tan(B) dapat ditulis sama dengan y/x. Sehingga nilai sudut B yang sesuai bergantung pula dari positif atau negatifnya nilai x dan y, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Jika x positif dan y positif, maka tan(B) positif yang menghasilkan 0 < B < 90.

2. Jika x negatif dan y positif, maka tan(B) negatif yang menghasilkan 90 < B < 180.

3. Jika x negatif dan y negatif, maka tan(B) positif yang menghasilkan 180 < B < 270 atau -180 < B < -90. Jika B negatif, maka ditambahkan dengan 360 derajat.

4. Jika x positif dan y negatif, maka tan(B) negatif yang menghasilkan 270 < B < 360 atau -90 < B < 0.

Setelah mengetahui sudut azimuth kiblat, maka selanjutnya menentukan kutub utara sejati (true north). Dari kutub utara sejati tersebut ditambahkan dengan nilai azimuth yang ditemukan dengan pergerakkan searah jarum jam, sehingga didapatkan arah kiblat pada lokasi.

2.3. Location Based Service (LBS)

(36)

layanan untuk mendapatkan informasi yang dia butuhkan, dengan referensi posisi pengguna tersebut. Layanan berbasis lokasi dapat digambarkan sebagai suatu layanan yang berada pada pertemuan tiga teknologi yaitu:Geographic Information System, Internet Service, dan Mobile Devices, hal ini dapat dilihat pada gambar LBS adalah pertemuan dari tiga teknologi.

Secara Garis besar jenis Layanan Berbasis Lokasi juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1.Pull Service: Layanan diberikan berdasarkan permintaan dari pelanggan akan kebutuhan suatu informasi. Jenis layanan ini dapat dianalogikan seperti menggakses suatu web pada jaringan internet.

2.Push Service: Layanan ini diberikan langsung oleh sevice provider tanpa menunggu permintaan dari pelanggan, tentu saja informasi yang diberikan tetap berkaitan dengan kebutuhan pelanggan.

2.3.1 Komponen LBS

Dalam Layanan Berbasis Lokasi terdapat Lima komponen penting yaitu:

(37)

2. Comunication Network: Komponen kedua adalah jaringan komunikasi yang mengirim data pengguna dan informasi yang diminta dari mobile terminal ke Service Provider kemudian mengirimkan kembali informasi yang diminta ke pengguna. Communicationnetwork dapat berupa jaringan seluler (GSM, CDMA), Wireless Local Area Network (WLAN), atau Wireless Wide Area Network (WWAN)

3. Positioning Component: Untuk memproses suatu layanan maka posisi pengguna harus diketahui

4. Service and Aplication Provider: Penyedia layanan menawarkan berbagai macam layanan kepada pengguna dan bertanggung jawab untuk memproses informasi yang diminta oleh pengguna.

5. Data and Content Provider: Penyedia layanan tidak selalu menyimpan semua data yang dibutuhkan yang bisa diakses oleh pengguna. Untuk itu, data dapat diminta daridata and Content Provider.

Selanjutnya Service and Aplication Provider mengirim informasi yang telah diolahmelaui jaringan internet dan jaringan komunikasi.Pada akhirnya pengguna dapat menerima informasiyang diinginkan.

2.3.2. Google Maps

(38)

dalam situs web.Dengan menggunakan Google Maps APImemungkinkan untuk menanamkan situs GoogleMaps ke dalam situs eksternal, di mana situs datatertentu dapat dilakukan overlay.

Meskipun pada awalnya hanya JavaScriptAPI, API Maps sejak diperluas untuk menyertakansebuah API untuk Adobe Flash aplikasi, layananuntuk mengambil gambar peta statis, dan layananweb untuk melakukan geocoding, menghasilkanpetunjuk arah mengemudi, dan mendapatkan profilelevasi.

Kelas kunci dalam perpustakaan Mapsadalah MapView, sebuah subclass dari ViewGroupdalam standar perpustakaan Android. SebuahMapView menampilkan peta dengan data yangdiperoleh dari layanan Google Maps. BilaMapView memiliki fokus, dapat menangkap tombolyang ditekan dan gerakan sentuh untuk pan danzoom peta secara otomatis, termasuk penangananpermintaan jaringan untuk ubin peta tambahan. Inijuga menyediakan semua elemen UI yangdiperlukan bagi pengguna untuk mengendalikanpeta. Aplikasi tersebut juga dapat menggunakanmetode MapView kelas untuk mengontrolMapView secara terprogram dan menariksejumlah jenis Tampilan di atas peta.

(39)

sehingga tidak mungkin adapada beberapa perangkat Android biasa.Demikian pula, perpustakaan Maps eksternaltidak termasuk dalam perpustakaan Androidstandar yang disediakan dalam SDK. Google APIpengaya menyediakan perpustakaan Maps untuksehingga dapat mengembangkan, membangun,dan menjalankan aplikasi berbasis peta di SDKAndroid, dengan akses penuh ke data GoogleMaps.(Arifin et al., 2012).

2.4. Android

2.4.1. Pengertian Android

Android adalah satu kumpulan perangkat lunak yang dapat berupa sistem operasi, middleware, dan aplikasi kunci perangkat mobile. Android terdiri dari satu tumpukan yang lengkap, mulai dari boot loader, device driver, dan fungsi-fungsi pustaka, hingga perangkat lunak API, termasuk aplikasi dan SDK (Software Depelopment Kit). Jadi, sebenarnya Android bukanlah satu perangkat tertentu, melainkan sebuah platform yang dapat digunakan dan di adaptasikan untuk mendukung berbagai konfigurasi perangkat keras. Walaupun kelas utama perangkat yang didukung oleh Android adalah telepon mobile, tetapi sekarang ini juga digunakan pada electronic book readers, netbooks, table, dan set-top boxes (STB) (Collins et al., 2012).

(40)

Pada mulanya terdapat berbagai macam sistem operasi pada perangkat selular, diantaranya sistem operasi Symbian, Microsoft Windows Mobile, Mobile Linux, iPhone, dan sistem operasi lainnya. Namun diantara sistem operasi yang ada belum mendukung standar dan penerbitan API yang dapat dimanfaatkan secara keseluruhan dan dengan biaya yang murah. Kemudian Google ikut berkecimpung didalamnya dengan platformAndroid, yang menjanjikan keterbukaan, keterjangkauan, open source, dan framework berkualitas.

Pada tahun 2005, Google mengakuisisi perusahaan Android Inc. Untuk memulai pengembangan platformAndroid. Dimana terlibat dalam pengembangan ini Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Pada pertengahan 2007 sekelompok pemimpin industri bersama-sama membentuk aliansi perangkat selular terbuka, Open Handset Alliance (OHA). Bagian dari tujuan aliansi ini adalah berinovasi dengan cepat dan menanggapi kebutuhan konsumen dengan lebih baik, dengan produk awalnya adalah platformAndroid. Dimana Android dirancang untuk melayani kebutuhan operator telekomunikasi, manufaktur handset, dan pengembang aplikasi. OHA berkomitmen untuk membuat Androidopen source dengan lisensi Apache versi 2.0.

(41)

beberapa versi Android untuk menyempurnakan versi sebelumnya. Selain berdasarkan penomoran, pada setiap versi Android terdapat kode nama berdasarkan nama-nama kue. Hingga saat ini sudah terdapat beberapa versi yang telah diluncurkan, pada tabel berikut diberikan daftar lengkap versi-versi Android hingga peluncuran terakhirnya pada tahun 2011.

Tabe1 2.2 Versi-Versi Android

Versi Android Tanggal Peluncuran API Level Nama Kode

1.0 23 September 2008 1 -

1.1 9 Februari 2009 2 -

1.5 30 April 2009 3 Cupcake

1.6 15 September 2009 4 Donut

2.0 26 Oktober 2009 5 Eclair

2.01 3 Desember 2009 6

2.1 31 Maret 2010 7

2.2 20 Mei 2010 8 Froyo (Frozen Yoghurt)

2.3 6 Desember 2010 9 Gingerbread

2.3.3 9 Februari 2011 10

3.0 12 Februari 2011 11 HoneyComb

3.1 10 Mei 2011 12

3.2 2 Juli 2011 13

4.0 19 Oktober 2011 14 Ice Cream Sandwitch

4.03 16 Desember 2011 15

2.4.3 Anatomi Android

[image:41.595.87.527.259.547.2]
(42)
[image:42.595.111.527.83.377.2]

Gambar 2.4 Detail Anatomi Android

2.4.3.1 Linux Kernel

Android dibangun di atas kernel Linux 2.6. Namun secara keseluruhan Android bukanlah linux, karena dalam Android tidak terdapat paket standar yang dimiliki oleh linux lainnya. Linux merupakan sistem operasi terbuka yang handal dalam manajemen memori dan proses. Oleh karenanya pada Android hanya terdapat beberapa servis yang diperlukan seperti keamanan, manajemen memori, manajemen proses, jaringan dan driver. Kernel linux menyediakan driver layar, kamera, keypad, WiFi, Flash Memory, audio, dan IPC (Interprocess Communication) untuk mengatur aplikasi dan lubang keamanan.

(43)

Android menggunakan beberapa paket pustaka yang terdapat pada C/C++ dengan standar Berkeley Software Distribution (BSD) hanya setengah dari yang aslinya untuk tertanam pada kernel Linux. Beberapa pustaka diantaranya:

1. Media Library untuk memutar dan merekam berbagai macam format audio dan video.

2. Surface Manager untuk mengatur hak akses layer dari berbagai aplikasi.

3. Graphic Library termasuk didalamnya SGL dan OpenGL, untuk tampilan 2D dan 3D.

4. SQLite untuk mengatur relasi database yang digunakan pada aplikasi. 5. SSl dan WebKit untuk browser dan keamanan internet.

Pustaka-pustaka tersebut bukanlah aplikasi yang berjalan sendiri, namun hanya dapat digunakan oleh program yang berada di level atasnya. Sejak versi Android 1.5, pengembang dapat membuat dan menggunakan pustaka sendiri menggunakan Native Development Toolkit (NDK).

2.4.3.3. Android Runtime

(44)

yang membuat aplikasi Android menjadi lebih tangguh dengan paket pustaka yang telah ada. Dalam Android Runtime terdapat 2 bagian utama, diantaranya:

1. Pustaka Inti, Android dikembangkan melalui bahasa pemrograman Java, tapi Android Runtime bukanlah mesin virtual Java. Pustaka inti Android menyediakan hampir semua fungsi yang terdapat pada pustaka Java serta beberapa pustaka khusus Android.

2. Mesin Virtual Dalvik, Dalvik merupakan sebuah mesin virtual yang dikembangkan oleh Dan Bornstein yang terinspirasi dari nama sebuah perkampungan yang berada di Iceland. Dalvik hanyalah interpreter mesin virtual yang mengeksekusi file dalam format Dalvik Executable (*.dex). Dengan format ini Dalvik akan mengoptimalkan efisiensi penyimpanan dan pengalamatan memori pada file yang dieksekusi. Dalvik berjalan di atas kernel Linux 2.6, dengan fungsi dasar seperti threading dan manajemen memori yang terbatas.

2.4.3.4. Application Framework

Kerangka aplikasi menyediakan kelas-kelas yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi Android. Selain itu, juga menyediakan abstraksi generik untuk mengakses perangkat, serta mengatur tampilan user interface dan sumber daya aplikasi. Bagian terpenting dalam kerangka aplikasi Android adalah sebagai berikut:

1. Activity Manager, berfungsi untuk mengontrol siklus hidup aplikasi dan menjaga keadaan ”Backstack“ untuk navigasi penggunaan.

(45)

3. Resuource Manager, untuk mengatur sumber daya yang ada dalam program. Serta menyediakan akses sumber daya diluar kode program,seperti karakter, grafik, dan file layout.

4. Location Manager, berfungsi untuk memberikan informasi detail mengenai lokasi perangkat Android berada.

5. Notification Manager, mencakup berbagai macam peringatan seperti, pesan masuk, janji, dan lain sebagainya yang akan ditampilkan pada status bar.

2.4.3.5. Application Layer

Puncak dari diagram arsitektur Android adalah lapisan aplikasi dan widget. Lapisan aplikasi merupakan lapisan yang paling tampak pada pengguna ketika menjalankan program. Pengguna hanya akan melihat program ketika digunakan tanpa mengetahui proses yang terjadi dibalik lapisan aplikasi. Lapisan ini berjalan dalam Android runtime dengan menggunakan kelas dan service yang tersedia pada framework aplikasi.

Lapisan aplikasi Android sangat berbeda dibandingkan dengan sistem operasi lainnya. Pada Android semua aplikasi, baik aplikasi inti (native) maupun aplikasi pihak ketiga berjalan diatas lapisan aplikasi dengan menggunakan pustaka API (Application Programming Interface) yang sama.

(46)

Fitur penting Android adalah bahwa satu aplikasi dapat menggunakan elemen dari aplikasi lain (untuk aplikasi yang memungkinkan). Sebagai contoh, sebuah aplikasi memerlukan fitur scroller dan aplikasi lain telah mengembangkan fitur scroller yang baik dan memungkinkan aplikasi lain menggunakannya. Maka pengembang tidak perlu lagi mengembangkan hal serupa untuk aplikasinya, cukup menggunakan scroller yang telah ada.

Agar fitur tersebut dapat bekerja, sistem harus dapat menjalankan aplikasi ketika setiap bagian aplikasi itu dibutuhkan, dan pemanggilan objek java untuk bagian itu. Oleh karenanya Android berbeda dari sistem-sistem lain, Android tidak memiliki satu tampilan utama program seperti fungsi main() pada aplikasi lain. Sebaliknya, aplikasi memiliki komponen penting yang memungkinkan sistem untuk memanggil dan menjalankan ketika dibutuhkan.

2.4.4.1. Activities

Activity merupakan bagian yang paling penting dalam sebuah aplikasi, karena Activity menyajikan tampilan visual program yang sedang digunakan oleh pengguna. Setiap Activity dideklarasikan dalam sebuah kelas yang bertugas untuk menampilkan antarmuka pengguna yang terdiri dari Views dan respon terhadap Event. Setiap aplikasi memiliki sebuah activity atau lebih. Biasanya pasti akan ada activity yang pertama kali tampil ketika aplikasi dijalankan.

(47)

dalam tumpukan acitivity, LIFO (Last In First Out) dari semua aplikasi yang sedang berjalan. Bila suatu activity baru dimulai, activity yang sebelumnya digunakan maka akan dipindahkan ketumpukan paling atas. Jika pengguna ingin menggunakan activity sebelumnya, cukup menekan tombol Back, atau menutup activity yang sedang digunakan, maka activity yang berada diatas akan aktif kembali. Memory Manager Android menggunakan tumpukkan ini untuk menentukan prioritas aplikasi berdasarkan activity, memutuskan untuk mengakhiri suatu aplikasi dan mengambil sumber daya dari aplikasi tersebut.

Ketika activity diambil dan disimpan dalam tumpukkan activity terdapat 4 kemungkinan kondisi transisi yang akan terjadi, yaitu:

1. Active, setiap activity yang berada ditumpukan paling atas, maka dia akan terlihat, terfokus, dan menerima masukkan dari pengguna. Android akan berusaha untuk membuat activity aplikasi ini untuk untuk tetap hidup dengan segala cara, bahkan akan menghentikan activity yang berada dibawah tumpukkannya jika diperlukan. Ketika activity sedang aktif, maka yang lainnya akan dihentikan sementara.

(48)

3. Stopped, ketika sebuah activity tidak terlihat, maka itulah yang disebut stopped. Activity akan tetap berada dalam memori dengan semua keadaan dan informasi yang ada. Namun akan menjadi kandidat utama untuk dieksekusi oleh sistem ketika membutuhkan sumberdaya lebih. Oleh karenanya ketika suatu activity dalam kondisi stopped maka perlu disimpan data dan kondisi antarmuka saat itu. Karena ketika activity telah keluar atau ditutup, maka dia akan menjadi inactive.

4. Inactive, kondisi ketika activity telah dihentikan dan sebelum dijalankan. Inactive activity telah ditiadakan dari tumpukan activity sehingga perlu restart ulang agar dapat tampil dan digunakan kembali. Kondisi transisi ini sepenuhnya ditangani oleh manajer memori Android. Android akan memulai menutup aplikasi yang mengandung activity inactive, kemudian stopped activity, dan dalam kasus luar biasa paused activity juga akan di tutup.

2.4.4.2. Services

(49)

2.4.4.3. Intents

Intens merupakan sebuah mekanisme untuk menggambarkan tindakan tertentu, seperti memilih foto, menampilkan halaman web, dan lain sebagainya. Intents tidak selalu dimulai dengan menjalankan aplikasi, namun juga digunakan oleh sistem untuk memberitahukan ke aplikasi bila terjadi suatu hal, misal pesan masuk. Intents dapat eksplisit atau implisit, contohnya jika suatu aplikasi ingin menampilkan URL, sistem akan menentukan komponen apa yang dibutuhkan oleh Intents tersebut.

2.4.4.4. Broadcast Receivers

Broadcast Receivers merupakan komponen yang sebenarnya tidak melakukan apa-apa kecuali menerima dan bereaksi menyampaikan pemberitahuan. Sebagian besar Broadcast berasal dari sistem misalnya, Baterai sudah hampir habis, informasi zona waktu telah berubah, atau pengguna telah merubah bahasa default pada perangkat. Sama halnya dengan service, Broadcast Receivers tidak menampilkan antarmuka pengguna. Namun, Broadcast Receivers dapat menggunakan Notification Manager untuk memberitahukan sesuatu kepada pengguna.

2.4.4.5. Content Providers

(50)

untuk saling berbagi data. Komponen ini sangat berguna ketika sebuah aplikasi membutuhkan data dari aplikasi lain, sehingga mudah dalam penerapannya.

2.4.5. Tipe Aplikasi Android

Terdapat tiga kategori aplikasi pada Android, yaitu:

1. Foreground Activity

Aplikasi yang hanya dapat dijalankan jika tampil pada layar dan tetap efektif walaupun tidak terlihat. Aplikasi dengan tipe ini pasti mempertimbangkan siklus hidup activity, sehingga perpindahan antar activity dapat berlangsung dengan lancar.

2. Background Service

Aplikasi yang memiliki interaksi terbatas dengan user, selain dari pengaturan konfigurasi, semua dari prosesnya tidak tidak tampak pada layar. Contohnya aplikasi penyaringan panggilan atau sms auto respon.

3. Intermittent Activity

Aplikasi yang masih membutuhkan beberapa masukkan dari pengguna, namun sebagian sangat efektif jika dijalankan di background dan jika diperlukan akan memberi tahu pengguna tentang kondisi tertentu. Contohnya pemutar musik. Untuk aplikasi yang kompleks akan sulit untuk menentukan kategori aplikasi tersebut apalagi aplikasi memiliki ciri-ciri dari semua kategori. Oleh karenanya perlu pertimbangan bagaimana aplikasi tersebut digunakan dan menentukan kategori aplikasi yang sesuai. 2.4.6. Siklus Hidup Aplikasi Android

(51)

Sistem sangat berperan dalam menentukan apakah aplikasi dijalankan, dihentikan sementara, atau dihentikan sama sekali. Jika pengguna ketika itu sedang menjalankan sebuah Activity, maka sistem akan memberikan perioritas utama untuk aplikasi yang tersebut. Sebaliknya, jika suatu Activity tidak terlihat dan sistem membutuhkan sumber daya yang lebih, maka Activity yang prioritas rendah akan ditutup.

[image:51.595.197.474.466.716.2]

Android menjalankan setiap aplikasi dalam proses secara terpisah, yang masing-masing memliki mesin virtual pengolah sendiri, dengan ini melindungi penggunaan memori pada aplikasi. Selain itu juga Android dapat mengontrol aplikasi mana yang layak menjadi prioritas utama. Karenanya Android sangat sensitive dengan siklus hidup aplikasi dan komponen-komponennya. Perlu adanya penanganan terhadap setiap kondisi agar aplikasi menjadi stabil. Gambar 2.2 Prioritas menunjukkan prioritas dari aplikasi.

(52)

2.4.7. Kelebihan Android

Sudah banyak platform untuk perangkat selular saat ini, termasuk didalamnya Symbian, iPhone, Windows Mobile, BlackBerry, Java Mobile Edition, Linux Mobile (LiM0), dan banyak lagi. Namun ada beberapa hal yang menjadi kelebihan Android. Walaupun beberapa fitur-fitur yang ada telah muncul sebelumnya pada platform lain, Android adalah yang pertama menggabungkan hal seperti berikut:

1. Keterbukaan, Bebas pengembangan tanpa dikenakan biaya terhadap sistem karena berbasiskan Linux dan open source. Pembuat perangkat menyuka hal ini karena dapat membangun platform yang sesuai yang diinginkan tanpa harus membayar royality. Sementara pengembang software menyukai karena Android dapat digunakan diperangkat manapun dan tanpa terikat oleh vendor manapun.

2. Arsitektur komponen dasar Android terinspirasi dari teknologi internet Mashup. Bagian dalam sebuah aplikasi dapat digunakan oleh aplikasi lainnya, bahkan dapat diganti dengan komponen lain yang sesuai dengan aplikasi yang dikembangkan.

(53)

4. Siklus hidup aplikasi diatur secara otomatis, setiap program terjaga antara satu sama lain oleh berbagai lapisan keamanan, sehingga kerja sistem menjadi lebih stabil. Pengguna tak perlu kawatir dalam menggunakan aplikasi pada perangkat yang memorinya terbatas.

5. Dukungan grafis dan suarat terbaik, dengan adanya dukungan 2D grafis dan animasi yang diilhami oleh Flash menyatu dalam 3D menggunakan OpenGL memungkinkan membuat aplikasi maupun game yang berbeda.

6. Portabilitas aplikasi, aplikasi dapat digunakan pada perangkat yang ada saat ini maupun yang akan datang. Semua program ditulis dengan menggunakan bahas pemrograman Java dan dieksekusi oleh mesin virtual Dalvik, sehingga kode program portabel antara ARM, X86, dan arsitektur lainnya. Sama halnya dengan dukungan masukan seperti penggunaan Keyboard, layar sentuh, trackball dan resolusi layar semua dapat disesuaikan dengan program.

2.4.8. Lingkungan Pengembangan Android

Untuk membangun perangkat lunak aplikasi Android, ada beberapa perkakas (tools) yang diperlukan, mulai dari lingkungan pengembangan, alat-alat bantu pengembagan kompiler, dll. (Haseman, 2008; Mednieks et al., 2010).

(54)

JDK menyediakan perkakas yang diperlukan untuk mengembangkan program Java, yang memuat semua perkakas (tools) dan pustaka (libraries) yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi berbasis Java, misalnya Java compiler yang digunakan oleh IDE dan SDK. Disamping itu, JDK juga memuat Java Runtime Environment (JRE) yang memungkinkan program Java seperti Eclipse, hanya JRE nilai yang diperlukan.

2.4.8.2. IDE Eclipse

Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platform -independent). Berikut ini adalah sifat dari Eclipse:

1. Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows, Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.

2. Multi-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java, akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain sebagainya.

(55)
[image:55.595.146.488.81.304.2]

Gambar 2.6 Eclipse Indigo

Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan komponen yang dinamakan plug-in.

2.4.8.3. Android SDK

Android Software Development Kit (SDK) adalah sekumpulan file yang terdiri dari pustaka, kode eksekusi, skrip, dokumentasi dll. Android SDK dapat di unduh secara gratis di Google.

2.4.8.4. Build Target

(56)

Programming Interface). Untuk keperluan ini digunakan SDK dan AVD (Android Virtual Device) Manager. API merupakan inti dari Android SDK yang memuat kumpulan fungsi, metode, sifat-sifat, class, dan pustaka yang digunakan oleh pengembang aplikasi untuk mebuat program yang sesuai untuk platform tertentu. API terdiri dari kumpulan Google API dan Optional API.

2.4.8.5. Android Development Tools (ADT)

(57)

Bab 3

PERANCANGAN SISTEM

3.1. Perancangan Aplikasi

Sistem aplikasi pengingat shalat, pencari arah kiblat dan posisi masjid ini diberi nama Tasbih, sehingga untuk selanjutnya penyebutan sistem aplikasi pengingat shalat dan arah kiblat ini adalah Tasbih.Aplikasi Tasbih memiliki beberapa buah form yang dirancang untuk mempermudah penggunaannya. Form-form tersebut dirancang sesederhana mungkin yang bertujuan untuk mengurangi ketidak-jelasan informasi yang akan diberikan aplikasi ini.

3.1.1. Form Jendela Utama

(58)
[image:58.595.217.415.81.355.2]

Gambar 3.1 Desain Layar Tampilan Menu Utama

Keterangan Gambar:

1. Teks dan Gambar

Berisi teks Pencari Kiblat dan gambar Ka’bah. 2. Teks dan Gambar

Berisi teks Jadwal Shalat dan gambar Jam. 3. Teks dan Gambar

Berisi teks Cari Masjid dan gambar Masjid. 4. Teks dan Gambar

Berisi teks Tentang Program dan gambar tanda tanya 5. Teks dan Gambar

(59)

3.1.2. Form Pencari Kiblat

[image:59.595.176.459.224.558.2]

Form ini berisi informasi tentang posisi kiblat yang dalam prakteknya form ini akan Menunjukkan arah kiblat dari posisi user berada.

Gambar 3.2 Desain Layar Tampilan Pencari Posisi Kiblat

Keterangan: 1. Kompas Kiblat

(60)

3.1.3. Form Jadwal Shalat

[image:60.595.213.427.236.492.2]

Form ini berisi informasi tentang jadwal shalat pada daerah user berada. Form ini berisikan waktu shalat wajid mulai dari waktu shalat subuh sampai isya. Dalam form ini terdapat sebuah Menu pengaturan pengingat jadwal shalat yang akan mendirect user ke form atur pengingat waktu shalat jika Menu di tekan.

Gambar 3.3 Desain Layar Tampilan Jadwal Shalat

Keterangan Gambar: 1. Latar Belakang

Latar belakang ini akan dibuat berisikan gambar berbentuk masjid. 2. Teks

(61)

3.1.3.1. Form Atur Pengingat Waktu Shalat

[image:61.595.205.434.216.486.2]

Form ini berisi dua text view jam dan menit waktu shalat terdekat dan dua tombol start dan stop untuk menghidupkan dan menghentikan modul notifikasi alarm.

Gambar 3.4 Desain Layar Tampilan Atur Pengingat Waktu Shalat

Keterangan: 1. Judul

Merupakan judul dari form yaitu Atur Pengingat Waktu Shalat 2. Teks

Berisikan Jam dan Menit waktu shalat Terdekat. 3. Button

Button Trigger/Pemicu yang akan mengatur alarm pengingat waktu shalat sesuai dengan yang diisikan oleh user.

(62)

Button Trigger/Pemicu yang akan menghentikan alarm pengingat yang telah di setting sebelumnya.

5. Latar Belakang

Latar belakang ini akan dibuat berisikan gambar berbentuk masjid

3.1.2. Form Pencari Posisi Mesjid

[image:62.595.228.410.331.556.2]

Form ini berisi tampilan Google Map yang di dalamnya berada marker-marker yang menandai posisi kita dan posisi masjid-masjid yang berada di sekitar user.

Gambar 3.5 Desain Layar Tampilan Pencari Posisi Masjid Terdekat

Keterangan:

1. Map

(63)

3.1.3. Form Tentang Program

[image:63.595.208.425.274.544.2]

Tampilan antar muka tentang program dibuat dengan tampilan layaknya tampilan web. Sehingga dalam implementasi nantinya menggunakan kode program HTML. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengguna dalam menghubungi pengembang. Adapun desain perancangan antarmuka tentang program adalah sebagai berikut:

Gambar 3.6 Desain Layar Tampilan Tentang Program

Keterangan Gambar:

1. Teks

Berisi teks penjelasan mengenai aplikasi tasbih. 2. Gambar

(64)

Berisi informasi mengenai fitur-fitur yang tersedia pada aplikasi. 4. Teks

Berisi teks ucapan terima kasih terhadap pihak-pihak yang ikut terlibat dalam pengembangan aplikasi.

5. Teks

Berisi teks informasi umum mengenai pengembang, alamat sistus dan dukungan email langsung kepada pengembang.

3.2. Diagram Alir (Flowchart)

Diagram Alir atau Flowchart merupakan serangkaian bagan-bagan

[image:64.595.154.517.399.731.2]

yangmenggambarkan alur program. Pada diagram alir ini digambarkan urutan prosedurdalam program Tasbih.

(65)

3.3. Sequence Diagram

(66)
[image:66.595.113.586.82.712.2]

Gambar 3.8 Diagram Sequence

Menghentikan Peringatan

user

Tasbih Location Manager Sensor Manager Notification Manager

Lihat Jadwal Shalat Meminta Lokasi

Latitude,Longitude, Altitude Tampil Jadwal

Shalat

Lihat Arah Kiblat

Meminta Lokasi

Latitude, Longitude

Posisi Perangkat Arah Kiblat

Cari Masjid Terdekat

Meminta Lokasi

Latitude, Longitude

Posisi Perangkat Peta Masjid

Atur Alarm Pengingat

(67)

Bab 4

IMPLEMENTASI SISTEM

4.1. Spesifikasi Perangkat Keras dan Lunak

Dalam menerapkan rancangan yang telah dibuat, ada beberapa hal yangharus dibutuhkan. Perangkat keras dan perangkat lunak merupakan dua hal yangselalu dibutuhkan dalam mengimplementasikan rancangan yang telah ada.

4.1.1. Spesifikasi Perangkat Keras

Dalam menerapkan dari rancangan yang telah dijelaskan sebelumnyadibutuhkan beberapa perangkat keras untuk menyajikan aplikasi ini. Adapun alat-alatyang dibutuhkan adalah:

1. Handphone Berbasiskan Sistem Operasi Android

Handphone digunakan untuk menjalankan program aplikasi yang telah dikembangkan. Adapun handphone yang digunakan adalah Samsung Galaxy Y dengan spesifikasi sebagai berikut:

(68)

b. CPU: 832 MHz Processor

c. Ruang Penyimpanan: 160 MB(internal) dan 2GB(micro SD) d. Dimensi Layar: 240 X 320 pixel

e. Masukkan: Touch screen kapasitif

f. Konektivitas:BT 3.0 HS Bluetooth, 2.0 High Speed USB, Android Internet HTML Browser, WiFi 802.11b/g/n

2. Kabel data serial port

Fungsi dari kabel data ini adalah untuk menghubungkan antara Komputer dengan Handphone.

3. Satu unit PC dengan spesifkasi antara lain: a. Prosesor : Pentium IV

b. Memori : 1 Gb

c. Ruang Penyimpan : 80 Gb

4.1.2. Spesifikasi Perangkat Lunak

Dalam menerapkan rancangan yang telah dibuat, dibutuhkan beberapasoftware untuk membuat program pengingat shalat yaitu:

1. Bahasa Pemrograman Java

Dalam hal ini digunakan Java Development Kit (JDK) 1.7 dan Java Runtime Environment (JRE).

(69)

Untuk penggunaan sistem operasi dapat digunakan Windows XP, Windows Vista, atau Windows Seven, Mac OS X 10.4.8 atau diatasnya, dan Linux.

3. Integrated Development Environment (IDE)

Eclipse 3.4 atau 3.5 untuk memudahkan dalam pengembangan aplikasi, maka digunakan IDE karena memiliki beberapa fasilitas yang diperlukan dalam pembangunan perangkat lunak. Dalam pengembangan ini digunakan Eclipse versi 3.4 atau 3.5 dikarenakan telah mendukung Android Development Tools. 4. Android Software Development Kit (Android SDK)

Android SDK menyediakan development environment dengan semua komponen yang diperlukan. Antara lain tools pengembangan, libraries, dokumentasi, dan contoh aplikasi serta disertakan pula emulator untuk mensimulasikan aplikasi berjalan pada perangkat.

5. Android Development Tools (ADT)

Android membuat kostum plugin untuk IDE Eclipse, sehingga dengan adanya ADT ini memberikan kemudahan dalam pengembangan aplikasi, membuat tampilan antarmuka aplikasi, menambahkan komponen yang diperlukan, men-debug aplikasi dengan menggunakan perangkat SDK Android, dan bahkan membungkus aplikasi yang telah dikembangkan untuk di distribusikan. Adapun ADT yang digunakan adalah ADT 18.0.0.

4.2. Pengujian

(70)

Pengujian white box dilakukan dengan menguji atribut dan methodyang ada pada kelas-kelas yang dibangun. Pengujian ini dilakukan pada prosespengembangan.Pengujian black box dilakukan dengan cara Acceptance Testing yaitu untukmenguji apakah sistem yang dikembangkan sesuai dengan apa yang tertuangdalam spesifikasi fungsional sistem.

4.2.1 Pengujian Fitur Jadwal Shalat

[image:70.595.226.407.497.738.2]

Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa keabasahan waktu shalat yang ditampilkan apakah sesuai dengan waktu sebenarnya dengan membandingkanpada sumber yang terpercaya. Pada pengujian ini membandingkan jadwal shalat pada Tasbih (Gambar 4.1) dengan jadwal shalat yang terdapat pada situs PKPU (Pos KeadilanPeduli Umat) (Gambar 4.2), dan Situs Rukyatul Hilal Indonesia dengan lokasi Medan (Gambar 4.3), pada tanggal 30Mei 2012.

(71)
[image:71.595.151.485.101.466.2]
(72)
[image:72.595.141.494.81.430.2]

Gambar 4.3 Jadwal Shalat RHI(30/05/2012)

Berdasarkan hasil pengujian di atas, didapatkan bahwa waktu shalat yangditampilkan pada Tasbih sangat mendekati jadwal shalat pada situs PKPU danhanya memiliki perbedaan alam detik. Sementara pada jadwal shalat yangtedapat pada situs RHI, jadwal shalat yang ditampilkan memiliki perbedaan waktubeberapa menit. Perbedaan ini mungkin disebabkan dalam penentuan nilaivariabel koordinat Lintang, Bujur, dan Ketinggian lokasi suatu wilayah yangberbeda.

4.2.2. Pengujian Fitur Arah Kiblat

(73)
[image:73.595.114.521.152.428.2]

perangkat berubah. Pada pengujian sudut Arah Kiblat dilakukan dengan membandingkan nilai sudut yang ditampilkan oleh aplikasi Tasbih dengan nilai Arah Kiblat pada situs Rukyatul Hilal Indonesia di kota Medan.

Gambar 4.4 Arah Kiblat RHI Untuk Kota Medan

(74)
[image:74.595.172.461.172.467.2]
(75)
[image:75.595.204.432.81.341.2]

Gambar 4.7 Perangkat Diputar 900

[image:75.595.141.495.389.618.2]
(76)
[image:76.595.118.515.82.330.2]

Gambar 4.9 Perangkat Diputar 2700

(77)

4.2.3. Pengujian Fitur Pencari Masjid

[image:77.595.97.533.265.396.2]

Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa apakah aplikasi sudah dapat menemukan posisi dan koordinat masjid yang telah tersimpan dalam database. Dan dapat menentukan jarak antara pengguna dan masjid–masjid yang ada dalam Map. Dibawah ini adalah data masjid yang telah di tambahkan ke Aplikasi Tasbih.

Tabel 4.1 Koordinat dan Nama Tempat Ibadah

No. Latitude Longitude Nama

1. 3.589586247 98.643551 Mushola Spbu Sei Sikambing Medan 2. 3.6189182 98.6806812 Masjid Al Ikhlas

3. 3.559537 98.657178 Musholla Iqra Perpustakaan Usu

4. 3.56091 98.653643 Masjid Asy-Syifa Fakultas Farmasi Usu

Beriku ini adalah tampilan map dari fitur pencari masjid aplikasi Tasbih.

[image:77.595.225.408.453.696.2]
(78)
[image:78.595.227.408.152.394.2]

Pada saat pengujian program posisi user berada pada Gedung Unit Dua FMIPA Usu. Posisi marker warna hitam mewakili posisi user saat ini pada peta seperti yang dapat kita lihat di bawah ini.

Gambar 4.11 Posisi User di Tandai Marker Warna Hitam

Untuk melihat koordinat posisi user, maka user dapat mengklik marker warna hitam sehingga tampil dialog posisi user seperti gambar di bawah ini.

[image:78.595.226.407.491.733.2]
(79)
[image:79.595.113.562.173.440.2]

Untuk memastikan apakah koordinat dan tampilan map pada aplikasi sesuai dengan posisi sebenarnya maka kita melakukan perbandingan koordinat posisi user pada aplikasi tasbih dengan situs Google Map. Berikut adalah tampilan Google Map jika di inputkan koordinat lintang dan bujur seperti gambar 4.12.

Gambar 4.13 Posisi Koordinat pada Google Map

(80)
[image:80.595.137.497.80.324.2]

Gambar 4.14 Kotak Dialog Posisi dan Jarak Tempat Jika Marker Disentuh

Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa posisi tempat ibadah terdekat ada Masjid Asy-Syifa Fakultas Farmasi Usu.

4.3. Distribusi

(81)

Gambar 4.15 Google Play Store

(82)

Bab 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Perancangan Aplikasi Tasbih ini dibuat secara one to one mapping.

2. Aplikasi Tasbih memanfaatkan Sistem Location Based Service (LBS) pada ponsel android yang menggunakan sensor GPS dan Internet Untuk Mendeteksi Lokasi Pengguna.

3. Teknologi dapat dijadikan alat bantu menentukan acuan perhitungan dalam praktik pelaksanaan ibadah.

(83)

5.2.Saran

Dari hasil penelitian, penulis menyarankan beberapa hal, yaitu:

1. IPTEK pada zaman sekarang sudah sangat maju, sehingga masyarakat sebaiknya selalu memperbaharui informasi tentang IPTEK tersebut.

2. Untuk pengembangan lebih lanjut sebaiknya dirancang sebuah server yang menyimpan database lokasi masjid untuk aplikasi ini. Sehingga aplikasi dapat mengambil data loksi masjid degan skala yang lebih besar dari pada database pada media penyimpanan lokal.

(84)

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Salat_lima_waktu. Diakses tanggal 14 Mei 2012.

http://id.wikipedia.org/wiki/kiblat. Diakses tanggal 14 Mei 2012.

Munir, S. 2011. Lebih dekat dengan si robot hijau. Info Linux 07/2011: hal. 46-52.

http://id.wikipedia.org/wiki/Eclipse_(perangkat_lunak). Diakses tanggal 17 Maret 2012.

Wijoyono, S.M., Wijoyono, H. S. G., dan Suharto, H. B. 2004. JavaTMSE dengan Jbuilder Yogyakarta:Penerbit ANDI.

Siregar Michael Ivan, ST. 2011. Membongkar Source Code Berbagai Aplikasi Android. Bandung: Penerbit Gava Media.

Hanseman, C. 2008. Android Essentials. New York: Apress.

Mednieks, Z., Dornin, L., Meike, G.L. & Nakamura, M. 2010. Programming Android. California: O’Reilly Media.

Amiral Muhammad. 2010. Aplikasi Pengingat Shalat dan Arah Kiblat Menggunakan GlobalPositioning System (GPS) Berbasis Android 1.6, Serpong: Institut Teknologi Indonesia.

Gambar

Tabel 2.1 Altitude Matahari Saat Subuh dan Isya
Gambar 2.1 Pembagian Bumi Berdasarkan Bujur dan Lintang
Gambar 2.2 Segitiga Bola ABC yang menghubungkan titik A (Ka'bah), titik B
Gambar 2.3. Segitiga Bola
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini adalah 10 klasifikasi, 8 tata bentukan kata, dan 2 fungsi ragam bahasa yang digunakan di kalangan pecandu narkoba, yakni sebagai alat

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa renda Bangku merupakan suatu seni kerajinan yang berasal dari daerah Kotogadang Kabupaten Agam, Renda Bangku yang biasa digunakan

Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria Nomor 2 Tahun 1999 tentang Izin Lokasi definisi izin lokasi adalah izin yang diberikan kepada perusahaan untuk memperoleh tanah yang

Ingat bahwa pada saat menyusun atau menulis sebuah teks, pengetahuan akan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan adalah sebuah keharusan agar teks

Kewenangan yang dimiliki Balai Besar POM terkait dengan perlindungan hukum terhadap konsumen jajanan berbahaya adalah: Badan POM berwenang menentukan takaran untuk BTP yang

Julukan ini kemudian dipakai juga oleh David Bauscher dalam The Original Aramaic Gospels in Plain English untuk kelompok sarjana Alkitab yang menganggap bahwa

Agar upaya ini bisa terwujud diperlukan perubahan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa, yang meliputi : (i) pembanguan perdesaan dilaksanakan melalui

Bagaimana rancangan Pusat Peragaan Mainan Tradisional Bugis yang sesuai dengan kebutuhan daya kreatifitas permainan masyarakat Makassar dan sekitarnya.. Bagaimana