• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bauran Promosi Perumahan Pada Perum Perumnas Regional II cabang Bandar Lampung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bauran Promosi Perumahan Pada Perum Perumnas Regional II cabang Bandar Lampung"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Bauran Promosi Perumahan Pada Perum Perumnas Regional II cabang Bandar Lampung

Oleh Vidi Brillanto

Perum Perumnas Regional II cabang Bandar Lampung merupakan Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang properti. Perum Perumnas

Regional II cabang Bandar Lampung menawarkan berbagai macam jenis tipe

rumah seperti : rumah tipe 36, tipe 45, tipe 54, dan tipe 60 yang banyak diminati

oleh konsumen. Perusahaan melaksanakan bauran pemasaran dalam kegiatan

usahanya, salah satu komponen itu adalah promosi.

Masalah yang dihadapi oleh Perum Perumnas Regional II cabang Bandar

Lampung adalah volume penjualan rumah tipe 45 ditahun-tahun ini mengalami

penurunan dan berfluktasi.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kebijakan promosi rumah tipe

45 oleh Perum Perumnas Regional II cabang Bandar Lampung sudah dilakukan

(2)

Vidi Brillianto.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebijakan promosi yang dilakukan

oleh Perum Perumnas Regional II cabang Bandar Lampung dan dapat

memberikan sumbangan pemikiran kepada Perum Perumnas Regional II cabang

Bandar Lampung dalam melaksanakan kegiatan promosi.

Hasil pembahasan secara kualitatif memperlihatkan bahwa kebijakan promosi

Perum Perumnas Regional II cabang Bandar Lampung sudah dilaksanakan namun

belum maksimal.

Saran yang peneliti ajukan adalah sebaiknya perusahaan meningkatkan media

periklanan dengan melalui radio dan persentasi secara langsung kepada konsumen

agar konsumen dapat mengetahui lebih jelas tentang produk yang dimiliki oleh

perusahaan.

Sebaiknya perusahaan juga menggunakan promosi penjualan, dengan

memberikan hadiah, seperti memberikan cashback atau potongan harga pada

(3)

Oleh

Vidi Brillianto

Laporan Akhir

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

AHLI MADYA (A.Md)

Pada

Program Studi D III Pemasaran

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)
(5)
(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 16 Desember 1991, sebagai

anak tunggal putra dari Bapak AM Hendri AS dan Ibu Siti Sunryati.

Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) Melati Puspa Bandar Lampung

diselesaikan pada tahun 1996, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Al-Azhar

Bandar Lampung pada tahun 2002, Sekolah Menengah Pertama (SMP)

diselesaikan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung pada tahun 2005, kemudian

melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 15 Bandar Lampung pada tahun 2009.

Dan pada tahun 2010, Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Program Studi D3 Pemasaran

melalui jalur PMPD.

Pada tanggal 8 Juni 2013 sampai tanggal 6 September 2013, Penulis

melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Perum Perumnas Regional II

(7)

Moto

“Bekerjalah seperti kita akan hidup selamanya, dan bersodaqohlah seperti kita akan meninggal esok hari”

(H.R.buchori)

“Cintai apa yang Anda jalani dan kerjakan, maka Anda tidak akan menyesali hasil nya.”

(8)

PERSEMBAHAN

(9)

DAFTAR ISI

2.3.1 Advertising (Periklanan) ... 17

2.3.1.1 Tujuan Periklanan ... 18

2.3.1.2 Keunggulan dan Kelemahan ... 19

2.3.2 Penjualan Perseorangan ... 21

2.3.2.1 Arti Pentingnya Penjualan Perseorangan ... 21

2.3.3 Promosi Penjualan (sales Promotion) ... 23

2.3.4 Publisitas (Publicity) ... 24

2.3.5 Pemasaran Langsung (Direct Marketing) ... 25

III. METODOLOGI PENULISAN

(10)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kebijakan Promosi………..………. 36 4.2 Periklanan (Advertising) ……… ... 38 4.3 Perseorangan………. ... 39

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ………. ... 42 5.2 Saran ……….. ... 43

(11)
(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Produk saluran distribusi pada

Perum- Perumnas Regional II Cabang Bandar lampung 2013 ... 9 2. Struktur organisasi pada

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh suatu

perusahaan dengan tujuan agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup

perusahaan sehingga dapat berkembang. di samping itu, pemasaran didalam suatu

perusahaan merupakan suatu kegiatan penting Karena apabila kegiatan pemasaran

didalam suatu perusahaan terhenti, maka kegiatan didalam perusahaan tersebut

ikut terhenti pula.

Menurut Kotler, Philip (2000:7) :

“Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana idividu dan

kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan dan diinginkan dengan

menciptakan menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai

dengan pihak lain”.

Definisi tersebut diketahui bahwa pemasaran sebagai suatu sistem dari

kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, mempromosikan dan mendistribusikan barang

dan jasa kepada pembeli. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai guna menghadapi

sasaran konsumen yang sama. Perusahaan harus mampu menerapkan strategi

(14)

2

Strategi pemasaran dari setiap perusahaan merupakan suatu rencana keseluruhan

untuk mencapai tujuan, laba, dan sasaran yang dikehendaki dengan

rencana-rencana dan teknik yang merupakan tindakan atau keputusan sebagai pedoman

bagi kegiatan yang dilakukan personalia pemasaran yang telah direncanakan.

Berhasil atau tidaknya perusahaan tergantung pada strategi pemasaran perusahaan

tersebut.

Saat ini perusahaan tidak hanya bersaing dalam hal produk yang ditawarkan

tetapi memberikan pelayanan yang memuaskan terhadap pelanggan secara

optimal. Mengingat persaingan tersebut perusahaan harus memikirkan kemapuan

sumber daya manusia yang ada khususnya bagi perusahaan yng bergerak di

bidang jasa. Demikian halnya juga dengan dunia properti,

perusahaan-perusahaan-perusahaan perumahan baik swasta maupun negeri mulai banyak hadir di

tengah-tengan masyarakat, oleh sebab itu perusahaan –perusahaan perumahan harus

memberikan promosi yang tepat dan yang terbaik kepada para konsumen nya,

agar dapat mengembangkan perusahaan tersebut sehingga dapat berjalan stabil

sesuai harapan.

Dalam menghadapi persaingan dan kondisi pasar saat ini pihak perum perumnas

regional II cabang Bandar lampung melaksanakan kegiatan promosi yang dapat

meningkatkan penjualan dan pencapaian laba yang optimal, diantara

kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan oleh perum perumnas regional II cabang Bandar

(15)

Bauran pemasaran yang digunakan oleh Perum Perumnas Regional II cabang

Bandar Lampung menggunakan 4 P yang terdiri dari :

1 . Kebijakan Produksi

Menurut Kotler, Philip (2000 : 212 ) :

“Produk adalah segala sesuatu yang ditawaran kepasar untuk diperhatikan,

dimiliki, digunakan atau dikonsumsi, yang dapat memuaskan keinginan

atau kebutuhan”.

Kebijakan produksi merupakan unsure yang paling penting karena dapat

mempengaruhi kebijakan pemasaran lainnya. Tujuan utama kebijakan produksi

adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dengan meningkatkan

kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan.

Perum Perumnas Regional II cabang Bandar lampung merupakan perusahaan

yang bergerak di bidang properti. Dan jenis-jenis rumah yang tersedia di Perum

Perumnas Regional II cabang Bandar lampung beraneka ragam jenis dan

keunggulan nya masing masing dengan demikian kebijakan produksi yang

dilakukan oleh Perum Perumnas Regional II cabang Bandar lampung sudah cukup

(16)

4

Tabel 1.1 Produk yang dipasarkan oleh Perum- Perumnas Regional II Cabang Bandar lampung 2013.

NO Produk yang ditawarkan

1 Tipe RS T36

2 Tipe RS T45

3 Tipe RS T54

4 Tipe RS T60

5 Ruko 33

Sumber: Perum- Perumnas Regional II Cabang Bandar lampung 2013.

Tabel diatas memperlihatkan beberapa jenis tipe rumah yang di tawarkan oleh

perum Perumnas Regional II cabang Bandar lampung.

Disaat krisis ekonomi yang terjadi beberapa tahun yang lalu, membawa dampak

negative bagi perusahaan, hal ini diakibatkan karena menurunnya daya beli

masyarakat. Namun seluruh pihak perusahaan telah berupaya secara maksimal

(17)

2 . Kebijakan Harga

Menurut Swasta DH, Basu dan Irawan (2002 : 147) :

“Harga adalah sejumlah uang (ditambah barang kalau mungkin) yang

dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang serta

pelayanannya”.

Harga merupakan satu-satunya unsur kebijakan pemasaran yang menghasilkan

pendapatan penjualan, sedangkan unsur yang lainnya hanya merupakan unsur

biaya. Oleh karena itu harga dapat mempengaruhi posisi persaingan perusahaan.

Pendapatan harga jual bertujuan untuk meningkatkan penjualan, mempertahankan

dan memperbaiki pangsa pasar serta memaksimumkan laba.

Kebijakan penetapan harga jual yang diberlakukan oleh Perum Perumnas

Regional II cabang Bandar lampung adalah didasarkan pada penetapan harga dari

(18)

6

Tabel 2.1 Daftar harga Rumah pada Perum Perumnas Regional II cabang Bandar lampung tahun 2013.

No Tipe Rumah Harga (Rp)

1 Tipe RS T36 Rp. 153.250.000,00

2 Tipe RS T45 Rp. 203.355.500,00

3 Tipe RS T54 Rp. 292.187.000,00

4 Tipe RS T60 Rp. 321.098.000,00

Sumber: Perum - Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung 2013.

(19)

Tabel 3.1 Target Dan Realisasi Penjualan Tipe 45 Rumah Pada Perum-Perumnas Regional II Lampung 2012-2013

Bulan dan Tahun Target Penjualan Rumah Kenyataan Penjualan Rumah

Agustus 2012 4 4

September 2012 4 4

Oktober 2012 4 5

November 2012 4 3

Desember 2012 4 4

Sumber: Perum-Perumnas Regional II Cabang Lampung 2012

Tabel 3 dapat dilihat bahwa target penjualan rumah Perum Perumnas Regional II

cabang Bandar lampung sudah cukup sesuai, namun sedikit mengalamin

penurunan pada bulan November, dan pada bulan berikut nya sudah mulai stabil

kembali.

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa kebijakan harga yang di lakukan Perum

Perumnas Regional II cabang bandar lampung sesuai dengan tujuan yaitu untuk

(20)

8

3 . Kebijakan saluran Distribusi

Perum Perumnas Regional II cabang Bandar lampung menerapkan saluran

distribusi langsung kepada pelanggannya. Pemilihan distribusi yang tepat, besar

pengaruhnya terhadap keberhasilan pemasaran produksi tersebut. Suatu produksi

yang baik mutunya dapat diikuti pendistribusian yang tepat dan merata, akan

menyebabkan perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Menurut kotler, Philip yang dikutip oleh Marius P, Angipora (2002 : 216) :

“ Saluran distribusi diartikan sebagai himpunan perusahaan atau

perorangan yang mengambil alih hak atau membantu dalam mengalihkan

(21)

Adapun saluran distribusi rumah yang digunakan oleh Perum Perumnas Regional

II cabang Bandar lampung adalah sebagai berikut :

Gambar 1.1 Saluran Distribusi pada Perum-Perumnas Regional II cabang Bandar lampung

Sumber : Perum-Perumnas Regional II Cabang Bandar lampung 2013.

Perum Perumnas Regional II cabang Bandar lampung menjadi pendistribusi

rumah dari GM Regional yang berpusat di Jakarta.

Jenis distribusi yang digunakan oleh Perum Perumnas Regional II cabang

Bandar lampung adalah distribusi langsung. Perum-Perumnas Regional II

(22)

10

4 . Kebijakan Promosi

Menurut Swasta DH, Basu dan Irawan (2002 : 237) :

“Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat

untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan untuk

menciptakan pertukaran dalam pemasaran”.

Promosi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kegiatan

pemasaran promosi sangat berperan dalam memberikan, mengingatkan dan

membujuk calon konsumen serta pihak lainnya yang berpengaruh dalam proses

penjualan rumah. Dengan adanya kegiatan promosi diharapkan dapat

menimbulkan tindak lanjut menuju terjadinya proses pertukaran atau transaksi.

Perum Perumnas Regional II cabang Bandar lampung harus tetap melakukan

aktifitas promosi walaupun promosinya tidak setiap hari dilakukan.

Tabel 3.2 Biaya promosi perumahan untuk semua tipe pada Perum Perumnas Regional II cabang Bandar lampung tahun 2012

No Tahun Biaya Promosi

(23)

Dalam menghadapi persaingan dan kondisi pasar saat ini Perum Perumnas

Regional II cabang Bandar lampung melaksanakan kegiatan promosi yang dapat

meningkatkan penjualan dan pencapaian laba yang optimal. Diantara kegiatan-

kegiatan promosi yang dilakukan oleh Perum Perumnas Regional II cabang

Bandar lampung adalah :

1 . Periklanan (Advertising)

Perum Perumnas Regional II cabang Bandar lampung memasang iklan dengan

cara memasang gambar papan reklame di tepi-tepi jalan raya besar, hal tersebut

dilakukan agar masyarakat yang sedang melintas di jalan raya dapat melihat

promosi yang ditawarkan oleh Perum Perumnas Regional II cabang Bandar

lampung menyediakan beberapa jenis tipe rumah.

2 . Penjualan pribadi ( Personal Selling )

Promosi yang dilakukan penjual dengan mengadakan komunikasi secara individu

ataupun berhadapan langsung dengan konsumen atau pembeli yang merupakan

cara paling efektif untuk menanamkan pilihan pembelian keyakinan pada tingkat

tertentu dengan tujuan terealisasikanya penjualan. Perum Perumnas Regional II

cabang Bandar lampung melakukan pendekatan secara langsung kepada

konsumen yang ada di daerah Bandar lampung, untuk menjaga hubungan baik

(24)

12

Pemilihan bauran promosi meliputi keputusan-keputusan mengenai

persoalan-persoalan seperti apakah mengiklankan, menggunakan penjualan perseorangan

atau membuat publisitas. Pemilihan media ditentukan oleh keputusan mengenai

cara menciptakan promosi yang paling menguntungkan.

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

laporan akhir dengan judul “Bauran Promosi Perumahan Pada Perum Perumnas Regional II cabang Bandar Lampung”.

1.2. Permasalahan

Jika dilihat pada tabel 3, target dan realisasi penjualan rumah pada Perum

Perumnas Regional II cabang Bandar lampung cukup stabil namum masih sedikit

mengalami penurunan dan berubah- ubah tiap tahunnya.

Berdasarkan data tersebut, permasalahan yang akan dirumuskan oleh peneliti

adalah :

Apakah Bauran Promosi Produk Perumahan Perum Perumnas Sudah

(25)

1.3 Manfaat Penelitian

1.3.1 untuk mengetahui kebijakan promosi yang dilakukan oleh Perum

Perumnas Regional II cabang Bandar lampung.

1.3.2 Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran kepada Perum Perumnas Regional II cabang Bandar lampung

(26)

14

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para

pengusaha dalam mempertahankan hidup perusahaannya untuk berkembang,

mendapatkan laba dan merupakan sebuah factor penting dalam siklus yang

bermula dan berakhir dengan kebutuhan pengonsumsi.

Pemasaran memegang peranan penting dalam kehidupan sosial ekonomi bagi

perusahaan dalam mencapai tujuan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan

tersebut,kegiatan pemasaran adalah kegiatan yang bersifat aktual,karena

berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara

individual,kelompok maupun masyarakat secara keseluruhan.

Kegiatan pemasaran dilakukan perusahaan dalam upaya mempertahankan

kelangsungan hidupnya serta menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu

pemasaran menjadi faktor yang sangat penting dalam perusahaan,karena tidak ada

(27)

dihasilkan. Persaingan yang semakin tajam mengakibatkan terjadinya perubahan

dari pasar penjual menjadi pasar pembeli. Kekuatan pasar berada ditangan

pembeli, sehingga perusahaan harus merubah orientasi dari orientasi produksi

menjadi orientasi pengonsumsi (pasar). Pemasaran dewasa ini lebih menekankan

pada pentingnya pemuasan pengonsumsi dengan melihat peluang-peluang pasar

dan mencari kebutuhan pelanggan berpotensi yang belum terpenuhi.

Menurut Kotler, Philip (2000 : 7) :

“Pemasaran adalah proses social dan manejerial dimana individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

penciptaan, penawaran dan pertukaran barang dan jasa yang bernilai satu

sama lain”.

Pengertian serta pandangan-pandangan tentang pemasaran yang telah diuraikan

diatas dapat disimpulkan, bahwa pemasarn adalah semua kegiatan yang bertujuan

untuk memperlancar arus penyampaian barang dari produsen ke pengonsumsi

secara efisien.

Sedangkan pengertian manajemen pemasaran menurut kotler, Philip (2000 : 20) :

Manajemen peasaran adalah analisis, perencanaan, Pelaksanaan, dan

(28)

16

membangun dan mempertahankan pertukaran dan hubungan yang

menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai

tujuan organisasi.

2.2 Konsep Promosi Dalam Pemasaran

Menurut Swastha DH, Bashu dan Irawan (2002 : 237) :

Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk

mengarahkan atau organisasi kepada tindakan-tindakan yang menciptakan

pertukaran dalam pemasaran.

Sedangkan Menurut Kotler, Philip (2000 : 467) :

Promosi adalah kegiatan yang mencakup semua alat yang berada dalam

bauran pemasaran dimana peranan utamanya adalah mengadakan

komunikasi yang membujuk.

Definisi diatas menjelaskan bahwa promosi merupakan komunikasi yang

dilaksanakandalam usaha penyampaian informasi yang berkenaan menciptakan

(29)

2.3 Kegiatan- Kegiatan Promosi

Menurut Gregorius Chandra (2002 : 175) :

Secara garis besar kegiatan-kegiatan promosi/bauran komunikasi

pemasaran terintergrasi terdiri atas lima elemen yang masing-masing

memiliki keunikan.

2.3.1 Advertising (Periklanan)

Merupakan segala bentuk persentasi dan promosi gagasan, barang atau jasa yang

dibayar oleh sponsor yang teridentifikasi.

Contoh : Iklan media cetak, Iklan media elektronik, kemasan, brosur, logo,

symbol, dan lain-lain.

Dalam pengembangan program periklanan, langkah pertamanya adalah

mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli. Setelah itu, barulah ditetapkan

lima keputusan pokok yang terdiri atas:

a. Mission, yaitu menyangkut sasaran penjualan dan tujuan periklanan.

b. Money, yaitu besarnya anggaran iklan yang ditetapkan.

c. Message, yaitu perancangan, evaluasi, pemilihan dan aksekusi pesan yang

disampaikan kepada audiens sasaran.

d. Media, yaitu keputusan mengenai pemilihan media periklanan yang akan

(30)

18

e. Measurement, yaitu mengukur dampak komunikasi dan dampak

penjualan.

Ukuran-ukuran yang biasa digunakan antara lain awareness, knowledge, preference dan penjualan.

2.3.1.1 Tujuan Periklanan

Penetapan tujuan periklanan berguna untuk memberikan pedoan bagi penyusunan

keputusan pesan dan media. Selain itu, tujuan periklanan juga berfungsi sebagai

standar evaluasi kinerja program periklanan. Tanpa adanya standar yang jelas,

ajakan sulit mengevaluasi hasil yang dicapai. Tujuan periklanan harus mencakup

tiga sasaran utama komunikasi : siapa audiens sasarannya (who), apa yang ingin

dicapai (what), dan kapan sasaran tersebut harus diwujudkan (when).

Secara garis besar, tujuan periklanan dapat diklasifikasikan kedalam delapan jenis

pokok yang dapat dikombinasikan satu sama lain, yaitu :

1. Menciptakan kesadaran (awarness) atas nama merek, konsep produk atau

informasi mengenai tempat dan cara membeli produk

2. Mengingatkan kembali para pembeli agar menggunakan atau membeli lagi

(restock) produk.

3. Mengubah sikap terhadap penggunaan bentuk produk.

(31)

5. Mengubah keyakinan terhadap merek.

6. Memperkuat sika[ pelanggan.

7. Membangun citra korporet dan lini produk.

8. Mendapatkan respon langsung.

2..3.1.2 Keunggulan dan Kelemahan Berbagai Medium

Keunggulan dan kelemahan dari berbagai medium dalam program periklanan ini

(32)

20

Tabel 4.1 Keunggulan dan Kelemahan Beberapa Media Periklanan

Medium Keunggulan Kelemahan

Koran Flesibel, tepat waktu, cakupan pasar, local bagus, aksesptabilitas luas, terpecaya.

Usianya singkat, kualitas resproduksi jelek, pass along audience kecil.

Televisi Cakupan pasar masal bagus, biaya pereksposur rendah, kombinasi antar gambar, suara dan gerak lebih menarik.

Biaya absolute mahal, eksposur kilat, selektifitas audience rendah.

Radio Akseptensi local bagus, selektifitas geografis dan demografis tinggi, biaya rendah.

Hanya radio, eksposur kilat, perhatian rendah, audience terfragmentasi.

Majalah Selektifitas geografis dan demografis tinggi. Kredibel dan prestisius, kualitas reproduksi tingg, berumur relatif panjang, pass-along rader-ship bagus.

Waktu tunggu pembeli iklan tinggi, biaya mahal, tak ada jaminan posisi.

Direct mail Selektifitas audiens tinggi, fleksibel tidak ada kompetisi, iklan dalam medium yang sama, memungkinkan personalisasi.

Biaya eksposur relatif mahal.

Luar ruang (out door)

Fleksibel, tinggi eksposur ruang tinggi biaya rendah, selektifitas posisi bagus.

Selektifitas audiens rendah, keterbatasan kreatif.

On line Selektifitas tinggi, biaya rendah, kapabilitas interaktif.

Audiens sedikit dan secara demografis skewed, impact relative rendah, audiens yang mengendalikan eksposur.

(33)

Menurut Swasta DH, Bashu yang dikutip oleh Marius P. Angipora, S.E (2002 :

366)

“Personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka

yang bertujuan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau

mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan

dengan pihak lain”.

2.3.2.1 Arti Pentingnya Penjualan Perseorangan

Personal selling adalah suatu bentuk penyajian secara lisan dalam suatu

pembicaraan dengan seseorang atau lebih dengan tujuan meningkatkan penjualan

produk. Dalam personal selling akan terjadi interaksi langsung antara pembeli

dengan penjual. Kegiatan personal selling tidak hanya terjadi di tempat pembeli

saja, akan tetapi dapat juga di tempat penjual.

Ada beberapa pengertian personal selling menurut para ahli diantaranya sebagai

berikut :

Definisi Personal Selling menurut Sutisna, (2001 : 311)

“Personal Selling adalah satu-satunya alat promosi yang digunakan untuk

berkomunikasi dengan konsumen potensial secara langsung. Artinya,

(34)

22

diwakili oleh tenaga penjual dengan konsumen potensial yang melibatkan

pikiran dan emosi, serta tentu saja berhadapan langsung.”

Definisi Personal Selling menurut Djaslim Saladin :

“Personal Selling adalah persentasi lisan dalam suatu percakapan dengan

satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan menciptakan penjualan.”

Menurut Basu Swastha (1996 : 260), personal selling didefinisikan sebagai

berikut :

Personal Selling adalah interaksi individu saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau

mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan

dengan pihak lain.”

Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa personal selling merupakan satu-satunya alat promosi yang menyajikan presentasi pribadi dalam bentuk percakapan langsung antara penjual dengan satu atau lebih calon

pembeli dimana tenaga penjual dapat membujuk atau mempengaruhi pembeli

(35)

Personal selling melibatkan hubungan interaksi antara dua orang atau lebih, sehingga kedua belah pihak dapat saling memperhatikan kebutuhan serta

karakteristik.

2.3.3 Promosi penjualan (Sales Promotion)

Menurut Gregorius Chandra (2002 : 194) :

“promosi penjualan (sales promotion) merupakan segala bentuk

penawaran atau insentif jangka pendek yang ditujukan bagi pembeli,

pengecer atau pedagang grosir dan dirancang untuk memperoleh respon

spesifik dan segera”.

Philip kotler mengemukakan sarana-saran promosi penjualan dapat berupa :

1. Promosi konsumen, meliputi : contoh/sampel/gratis, kupon, premi,

stiker dagang dan memberikan pada konsumen penghematan diluar

harga biasa dari sebuah produk, dipsang pada label atau kemasan.

2. Promosi dagang meliputi : tunjangan pembeli, keringanan dagang,

tunjangan iklan, anggaran pameran, barang gratis, uang perangsang,

(36)

24

3. Promosi wiraniaga : seperti kontes, undian, permainan, dan kontes

dagang. Promosi penjualan akan menghasilkan penjualan yang lebih

cepat dibandingkan dengan periklanan. Namun promosi penjualan

dinilai kurang efektif untuk jangka panjang.

2.3.4 Publisitas (Publicity)

Publisitas menurut Swasta DH, Bashu yang dikutip oleh Marius P Angipora(2002

: 327) :

“Sejumlah informasi tentang seseorang, barang atau organisasi yang

disebar luaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya, atau

tanpa pengawas dari sponsor”.

Publisitas merupakan pelengkap yang efektif bagi alat promosi yang lain, seperti

periklanan, penjualan perseorangan dan promosi penjualan. Jika dibandingkan

dengan alat promosi lain seperti periklanan, publisitas mempunyai beberapa

keuntungan, antara lain :

1. Publisitas dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca

sebuah iklan.

2. Publisitas dapat ditempatkan pada halaman depan dari sebuah surat kabar

atau pada posisi lain yang tidak mencolok.

3. Lebih dapat dipercaya, apabila sebuah surat kabar atau majalah

mempublikasikan sebuah cerita, pembaca menganggap bahwa cerita

tersebut merupakan berita,dan berita umumnya dapat lebih dipercaya

(37)

4. Publisitas jauh lebih murah karena dilakukan secara bebas dan hamper

tanpa dipungut biaya.

2.3.5 Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Menurut Gregorius Chandra (2002 : 213) :

“Program direct marketing merupakan system pemasaran interaktif yang menggunakan berbagai media komunikasi untuk meningkatkan respon

langsung yang sifatnya spesifik dan terukur”.

Program direct marketing dapat dirancang untuk mencapai beberapa alternatif tujuan berikut :

a. Mendorong leads atau percobaan produk baru

Direct marketing dapat dimanfaatkan untuk memperluas basis pelanggan perusahaan dengan cara menarik para non pemakai ke katagori produk

tertentu atau merebut pelanggan pesaing, yakni diantaranya dengan cara

menawarkan kupon khusus pada konsumen yang membeli merk pesaing,

menawarkan insentif kepada pelanggan saat ini agar mereka bersedia

memberikan daftar nama teman atau kenalanya yang dapat menjadi

pelanggan, menyediakan saluran telepon bebas pulsa atau website agar

(38)

26

b. Meningkatkan kualitas relasi dengan pelanggan.

c. Mempertahankan pelanggan.

d. Mengaktifkan kembali mantan pelanggan.

Salah satu bentuk direct marketing yang pesat perkembangan nya adalah internet marketing. Internet memiliki sebuah fitur yang memungkinkan aplikasi yang efektif dalam hal penyebar luasan informasi secara interaktif,

menciptakan awareness terhadap perusahaan dan produknya, mengumpulkan informasi riset pasar, menciptakan citra yang diharapkan dan menstimulasi

percobaan (terutama lewat simulasi dan fasilitas free trials).

Keunggulan- keunggulan internet marketing antara lain :

1. Target marketing yaitu dapat menargetkan kelompok individu yang sangat spesifik dengan waste converrage minimum.

2. Massage tailoring, yakni pesan dapat dirangcang khusus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan spesifik audiens sasaran.

3. Internet capabilities, yaitu memungkinkan keterlibatan pelanggan yang tinggi. Para pengunjung situs tertentu biasanya adalah mereka

yang telah cukup tertarik dengan perusahaan atau produk yang

(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

3.1.1 Metode Pengumpulan Data

3.1.1.1 Metode Wawancara

Dimana peneliti melakukan Tanya jawab langsung kepada

karyawan pada Perum Perumnas Regional II cabang Bandar

lampung tempat peneliti melakukan praktek kerja lapangan.

3.1.1.2 Dokumentasi

Dimana peneliti mengumpulkan data-data dari Perum Perumnas

Regional II cabang bandar lampung.

3.1.2 Metode Analisis Data

3.1.2.1 Analisis kualitatif

Menganalisis permasalahan dan mencari pemecahannya dengan

menggunakan konsep pemasaran terpadu, mencari jalan

(40)

28

3.1.3 gambaran Umum perusahaan

3.1.3.1 Sejarah singkat Perusahaan

Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk

Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki oleh

Pemerintah. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan

perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.

Perusahan didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1974,

diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1988, dan disempurnakan

melalui Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2004 tanggal 10 Mei 2004. Sejak

didirikan tahun 1974, Perumnas selalu tampil dan berperan sebagai pioneer dalam

penyediaan perumahan dan permukiman bagai masyarakat berpenghasilan

menengah ke bawah.

Melalui konsep pengembangan skala besar, Perumnas berhasil memberikan

kontribusi signifikan dalam pembentukan kawasan permukiman dan kota – kota

baru yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai BUMN pengembang dengan

jangkauan usaha nasional, Perumnas mempunyai 7 wilayah usaha Regional I

(41)

Visi dan Misi Perum Perumnas

1. Visi

Menjadi pengembang perumahan dan pemukiman terpecaya Indonesia

2. Misi

Menyediakan perumahan dan pemukiman yang berkualitas dan

bernilai bagi masyarakat

Memberikan kepuasan pelanggan secara berkesinambungan melalui

layanan prima

Mengembangkan dan memberdayakan profesionalisme serta

meningkatkan kesejahteraan karyawan

Menerapkan manajemen perusahaan yang efektif dan efisien

Mengoptimalkan sinergi dengan pemerintah, BUMN dan instansi

lain.

(42)

30

Pelayanan Prima

Mengutamakan kepentingan dan kepuasan pelanggan dalam menunjang

perkembangan perusahaan

Bertindak proaktif dan dinamis untuk memberikan pelayanan terbaik

kepada pelanggan

Tanggap dan peduli terhadap kebutuhan pelanggan

Semangat

Selalu bersemangat tinggi untuk mencapai tujuan

Selalu berkeinginan kuat untuk mencapai tujuan

Bersikap optimis menghadapi tantangan

Antusias dalam pekerjaan

Integritas

Mengutamakan kepentingan korporasi dari kepentingan yang lain

Memiliki Komitmen yang tinggi demi kemajuan perusahaan

Bermoral baik

Jujur dan bertanggun jawab terhadap setiap perkataan dan perbuatan

Inovatif

Selalu mengupayakan terobosan baru untuk mendapatkan peluang

(43)

Berpikir terbuka dan kreatif untuk melakukan perbaikan / peningkatan

Secara kreatif mencari ide baru untuk meningkatkan produk, proses dan

pelayanan

Fokus

Konsisten dalam melaksanakan tugas sesuai dengan skala prioritas

Mengerjakan pekerjaannya secara cermat, konsisten dan tuntas

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta

posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan

kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan

dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang yang

lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi yang dibatasi. Dalam struktur

organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor

kepada siapa.

Empat elemen dalam struktur Organisasi yaitu:

a) adanya Spesialisasi kegiatan kerja

b) Adanya Standarisasi kegiatan kerja

(44)

32

d) Besaran Seluruh Organisasi

Struktur organisasi yang digunakan Perum-Perumnas Regional II Bandar

Lampung adalah menggunakan Struktur Organisasi garis. Karena pada struktur

organisasi tersebut terdapat garis wewenang dari atas hingga bawah, dan

hubungan bersifat langsung hanya melalui satu garis wewenang yaitu secara

langsung bertanggung jawab kepada seorang atasan. Struktur Organisasi yang

memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat. Tujuan pemisahan fungsi-

fungsi perusahaan adalah untuk menghindari adanya perangkapan tugas yang

dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan yang merugikan perusahaan.

Berikut ini Struktur Organisasi Pada Perum-Perumnas Regional II Bandar

(45)

4.1.2 Struktur Organisasi

Gambar 3. Struktur Organisasi Perum- Perumnas Regional II Cabang Bandar Lampung.

Assisten Manager Keuangan

Assisten Manager Pemasaran

Staff Keuangan Staff Pemasaran

33

Manager Cabang

Assisten Manager

Produksi

(46)

34

Dari Struktur Organisasi tersebut dapat diuraikan tugas dan wewenang dari

beberapa bagian, yaitu:

1. Manajer

Tugas dan Wewenang yang dimiliki:

a) Memberikan instruksi untuk melakukan pekerjaan

b) Mengawasi pegawai-pegawai dalam melakukan tugasnya

c) Mengembangkan metode-metode baru untuk melakukan pekerjaan

2. Assisten Manajer Pemasran

Tugas dan Wewenang yang dimiliki:

a) Membuat strategi pemasaran untuk produk yang akan dilaunching

b) Membuat analisa terhadap para kompetitor di pasaran

c) review atas budget dan pencapaiannya

3. Assisten Manajer Keuangan

Tugas dan wewenang yang dimiliki:

(47)

b) Mengambil keputusan pembelanjaan perusahaan

c) Mengambil keputusan Dividen

3. Assisten Manager Produksi

Tugas dan wewenang yang dimiliki:

a) Menentukan tipe rumah yang akan diproduksi

b) Memberi keputusan jumlah rumah yang diproduksi

4. Staff Keuangan

Tugas dan Wewenang:

a) memenuhi pelayanan operasional, administrasi pembiayaan dan

kepegawaian dengan cepat dan benar

5. Staff Pemasaran

Tugas dan Wewenang:

a) Melaksanakan kegiatan promosi personal selling, membantu

assisten Manager Pemasaran dalam merancang

ide-ide baru untuk membuat produk yang baru.

6. Staff Produksi

Tugas dan Wewenang:

(48)

42

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa

program promosi yang diterapkan oleh Perum Perumnas Regional II cabang

Bandar lampung belum seluruhnya dilaksanakan sesuai dengan harapan,

a) periklanan (advertising) yang dilakukan perusahaan kurang maksimal

karena media periklanannya belum sepenuhnya dilaksanakan oleh

perusahaan, hanya memasang papan reklame dan brosur.

b) Penjualan perseorangan (personal selling) yang dilakukan oleh

perusahaan melalui staff pemasaran lebih diprioritaskan sebagai ujung

tombak perusahaan.

c) Promosi penjualan yang dilakukang oleh perusahaan belum maksimal

karna perusahaan hanya menggunakan promosi penjualan potongan

(49)

5.2 Saran

a. Sebaiknya perusahaan meningkatkan media periklanan dengan melalui

radio. Agar konsumen yang dicakup dapat lebih luas lagi serta konsumen

dapat mengetahui lebih jelas tentang produk yang dimiliki oleh

perusahaan.

b. Sebaiknya perusahaan juga menggunakan promosi penjualan, dengan

memberikan cashback disetiap pembelian rumah, untuk menarik

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Candra, Gregorius. 2002, Strategi dan Program Pemasaran. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Kotler, Philip, 2000. Management Pemasaran Analisis Perencanaan dan

Pengendalian. Jilid I dan II. Edisi Kedelapan. Alih Bahasa Ancella Aniwati Hermawan. Penerbit Salemba empat, Jakarta.

P. Anggipora, Marius. 2002. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi ke-2. Penerbit Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sutisna, 2001 .Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, Bandung : Rosdakarya.

Swastha, Basu. 1996. Manajemen Penjualan. Edisi ke-3. Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Gambar

Tabel diatas memperlihatkan beberapa jenis tipe rumah yang di tawarkan oleh
Tabel 2.1 Daftar harga Rumah pada Perum Perumnas Regional II cabang
Tabel 3.1 Target Dan Realisasi Penjualan Tipe 45 Rumah Pada Perum-
Gambar 1.1 Saluran Distribusi pada Perum-Perumnas Regional II cabang
+4

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai upaya menumbuhkembangkan sikap sportifitas dan memperkenalkan oleh raga billiard pada masyarakat umum/ “Totti” specialis interior mobil mengadakan sebuah kegiatan

dilakukan yang meliputi: (1) penapisan gen HD-Zip yang merespon kekeringan, (2) peningkatkan ekspresi (overexpression) gen Oshox4 yang merupakan salah satu gen HD-Zip di

Dalam Pasal 78 dan Pasal 81 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, ditegaskan bahwa dalam upaya peningkatan pendapatan desa Pemerintah Desa dapat

3.1 Pola Pemanfaatan Lahan Usahatani Padi Menanam padi lokal spesifik lokasi merupakan salah satu kearifan lokal yang masih tetap dilakukan dan dipertahankan oleh

Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 9 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Media transmisi nirkabel yang digunakan sebagai backbone pada jaringan infrastruktur LAN dan WLAN Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan Tanjungkarang Kampus – A

Kendala yang dihadapi oleh guru dalam pemanfaatan internet sebagai. media pembelajaran di SD Negeri 1 Sindurejo Kecamatan

 Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang pengoperasian