• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hukum bisnis internasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hukum bisnis internasional"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Dalam kegiatan dan perumusan strategi bisnis, perusahaan internasional biasanya mempertimbangkan berbagai faktor eksternal, tidak hanya ekonomi tetapi juga sosial-budaya politik dan kedaulatan hukum. Konsep kepentingan nasional dan pandangan hidup masyarakat setiap Negara berbeda karena itu perusahaan multinasional tidak bias secara bebas mengendalkikan seluruh kegiatannya di Negara tuan rumah. Perbedaan kepentingan nasional tidak menutup kemungkinan terjadinya konflik perusahaan internasional dengan mitra usahanya, masyarakat, konsumen, tenaga kerja lokal tuan rumah.

Kedaulatan nasional Kehidupan nasional suatu negara jelas berbeda dengan kehidupoan negara-negar lain di dunia. Kehidupan nasional yang meliputi kehidupan ekonomi, sosial budaya, politik serta hukum secara unik berkembang atas dasar kedaulatan dalam batas wilayah nasional suatu negara, meskipun tidak tertutup kemungkinan terjadinya lintas sosial budaya, politik, ekonomi antar negara. Seperti apa yang dikemukakan oleh Farmer dan Richman.”suatu negara bangsa secara khas memiliki sistem moneternya sendiri dan dikelola dengan cara apapun yang dinilai sesuai.”

Oleh karena itu, untuk memasuki wilayah pemasaran negara lain, kemampuan untuk memahami serta beradaptasi dengan lingkungan kehisdupan setempat perlu dimiliki oleh perusahaan asing. Sebab, analisis aspek kehidupan negara tersebut sangat diperlukan dalam perumusan strategi perusahaan.

Disamping adanya dampak positif terhadap kehidupan ekonomi bagi pembangunan ekonomi suatu negara, peranan perusahaan multinasional sering mendapat kritikan. Dengan kata lain masuknya perusahaan asing dikhawatirkan akan melunturkan kedaulatan suatu bangsa. Kritik-kritik semacam ini, akan memperoleh kebenaran apabila perusahaan multinasional tidak menyesuaikan diri dengan tata kehidupan negara tuan rumah dan terlebih lagi apabila condong memaksakan atau berusaha mengendalikan sistem sosial budaya, politik dan ekonomi negara asal ke negara tuan rumah.

(2)

1.2 RUMUSAN MASALAH

Bagaimana lingkungan hukum, politik dan sosial budaya lingkungan bisnis global? 1.3 TUJUAN

Untuk mengetahui dan memahami lingkungan hukum, politik dan sosial budaya lingkungan bisnis global.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 ASPEK HUKUM,POLITIK DAN ETIKA DALAM BISNIS INTERNASIONAL Lingkungan politik telah diakui sebagai faktor penting dalam banyak keputusan bisnis internasional. Pemerintah menganggap bahwa nasionalisme dan perundangan dianggap sebagai salah satu masalah pokok bagi manajemen internasional. Bagi perusahaan internasional permasalahan politik ini merupakan permasalahan yang sangat penting, bahkan ada banyak sekali perusahaan yang melakukan analisi politik sebelum menanamkan modalnya.

(3)

aspek tersebut merupakan variable penting dalam penentuan strategi dalam perumusan kebijaksanaan perusahaan.

A. BUDAYA DAN POLITIK

Budaya dan Politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan benegara, penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, hukum, adat istiadat, dan norma kebiasaan yang dihayati oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya. Budaya politik juga dapat di artikan sebagai suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yang memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya.

Secara umum budaya dan politik terbagi atas tiga :

1. Budaya politik apatis (acuh, masa bodoh, dan pasif)

2. Budaya politik mobilisasi (didorong atau sengaja dimobilisasi) 3. Budaya politik partisipatif (aktif)

Kekuatan budaya, dapat digunakan untuk mengerjakan analisis ekonomi yang dimanfaatkan oleh sebuah korporasi maupun lembaga perekonomian lain. Mampu menelurkan inovasi, mendongkrak ekuitas, efisiensi, dan digunakan untuk memacu organisasi dalam mencapai tujuannya.

Sehubungan dengan relasi bisnis, budaya dapat digunakan oleh korporat untuk membantu koordinasi dalam memfasilitasi pertukaran ekonomi secara efisien. Dalam relasi bisnis internasional, budaya selalu berupaya memberikan cara yang khas dalam melihat dan menanggapi dunia luar. Merangkum pendekatan yang digunakan oleh sebuah korporat. Lalu, mengkoordinasikannya, guna menanggapi aneka ‘pesan’ dari luar melalui stok pengetahuan yang dimiliki.

Lingkungan terus bergerak dan mengembang. Khususnya, lingkungan organisasi yang dalam praktiknya, ternyata mampu memberikan tekanan terhadap korporat. Namun budaya, justru mampu mendorong organisasi agar tampil efektif.

(4)

Sehubungan dengan budaya, setiap budaya korporat memerlukan strategi adaptasi dan perubahan dalam setiap relasinya. Di sisi lain, terjadi rekonfigurasi relasi sosial-ekonomi dalam bisnis internasional. Setiap korporat dan ke-khasan budayanya, terlibat aktif dalam setiap dialek kerjasama, koordinasi, langkah efisiensi, hingga konflik. Dalam perjalanannya, strategi bisnis internasional tak lepas dari glokalisasi. Yakni menyergap peluang globalisasi, sekaligus menerkam fakta lokal yang tumbuh dengan subur.

Dalam bisnis internasional, setiap organisasi berusaha memanfaatkan ke-khasan budayanya untuk menggerakkan kompetensi inti. Menggerakkan setiap elemen, untuk meraih keuntungan maksimal. Bahkan mampu mengembangkan diri kepada domain-domain baru. Pada ujungnya, setiap organisasi yang terjun di kancah bisnis internasional, memerlukan budaya yang cocok. Sesuai dengan kondisi obyektif di lapangan. Memiliki kesesuaian konteks dengan strategi bisnis perusahaan. Mampu menyelaraskan diri, mengantisipasi, beradaptasi dan berasosiasi dengan kinerja superior.

TIPE – TIPE BUDAYA DAN POLITIK

1. Budaya politik parokial yaitu budaya politik yang tingkat partisipasi politiknya sangat rendah. Budaya politik suatu masyarakat dapat di katakan Parokial apabila frekuensi orientasi mereka terhadap empat dimensi penentu budaya politik mendekati nol atau tidak memiliki perhatian sama sekali terhadap keempat dimensi tersebut. Tipe budaya politik ini umumnya terdapat pada masyarakat suku Afrika atau masyarakat pedalaman di Indonesia. dalam masyarakat ini tidak ada peran politik yang bersifat khusus. Kepala suku, kepala kampung, kyai, atau dukun,yang biasanya merangkum semua peran yang ada, baik peran yang bersifat politis, ekonomis atau religius.

(5)

struktur dan peranan dalam pembuatan kebijakan yang dilakukan pemerintah tidak terlalu diperhatikan. Para subyek menyadari akan otoritas pemerintah dan secara efektif mereka di arahkan pada otoritas tersebut. Sikap masyarakat terhadap sistem politik yang ada ditunjukkan melalui rasa bangga atau malah rasa tidak suka. Intinya, dalam kebudayaan politik subyek, sudah ada pengetahuan yang memadai tentang sistem politik secara umum serta proses penguatan kebijakan yang di buat oleh pemerintah.

3. Budaya politik partisipan,yaitu budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik yang sangat tinggi. Masyarakat mampu memberikan opininya dan aktif dalam kegiatan politik. Dan juga merupakan suatu bentuk budaya politik yang anggota masyarakatnya sudah memiliki pemahaman yang baik mengenai empat dimensi penentu budaya politik. Mereka memiliki pengetahuan yang memadai mengenai sistem politik secara umum, tentang peran pemerintah dalam membuat kebijakan beserta penguatan, dan berpartisipasi aktif dalam proses politik yang berlangsung. Masyarakat cenderung di arahkan pada peran pribadi yang aktif dalam semua dimensi di atas, meskipun perasaan dan evaluasi mereka terhadap peran tersebut bisa saja bersifat menerima atau menolak.

Kegiatan pemasaran global dilaksanakan dalam lingkungan yang selalu berubah oleh bauran ekonomi, budaya, dan tekanan social. Dalam meletakkan perspektif global kita harus menjawab satu hal: Bahkan dalam transaksi komersial yang mana semua pihak termasuk dalam masyarakat konteks rendah-sebagai contoh, Amerika Serikat-dan persyaratan perjaniian dituangkan dalam bentuk "hitam dan putih", pemahaman yang berbeda atas masing-masing kewajiban setiap pihak seringkali terjadi.

(6)

Bila salah satu pihak dari budaya konteks tinggi mengambil bagian dalam kesepakatan bisnis, faktor-faktor yang dibahas dalam dua paragraf di atas mungkin bahkan lebih rumit karena keyakinan berbeda mengenai signifikansi dari kesepakatan bisnis formal dan kewajiban yang mengikat semua pihak. Lingkungan bisnis di banyak negara di luar pasar Triad dapat dikarakteristikkan dengan semua elemen sikap "permusuhan": bencana alam yang disebabkan oleh manusia, masalah politik, valuta asing yang tidak dapat ditukarkan, kurs pertukaran valuta asing yang banyak berubah, depresi, dan perubahan dalam prioritas ekonomi nasional serta penetapan besar bea. Seseorang tidak dapat meramalkan dengan tepat mengapa rencana yang dibuat dengan hati-hati menjadi serba salah, sampai hal itu terjadi. Eksekutif pemasaran dan manajer yang berkecimpung di pasar asing harus memupuk rasa saling percaya, menjalin hubungan, dan empati dengan rekan bisnisnya karena itulah yang diperlukan untuk mempertahankan hubungan yang tahan lama. Menunjuk warga nasional sebagai perwakilan penjualan di luar negeri tidak menghilangkan masalah tersebut. Perusahaan yang memindah-mindahkan staf internasionalnya ke berbagai bagian belahan dunia, ini akan berisiko menghalangi terbentuknya apa yang kita sebut dengan "subbudaya konteks tinggi" antara orang-orangnya dan warga setempat dan bisa mengurangi peluangnya untuk mengatasi krisis bisnis.

B. PARTISIPASI POLITIK

(7)

proses modernisasi politik sudah dapat terlaksana dengan sangat baik semakin tinggi pula tingkat partisipasi politik warganegaranya.

Pengertian partisipasi politik adalah segala kegiatan atau aktivitas yang memiliki keterkaitan dengan politik (tindakan) di mana kegiatan yang berhubungan dengan politik tersebut di lakukan oleh warga negara yang awam (non pejabat, pemerintah, penguasa) dengan maksud agar dapat mempengaruhi atau mengintervensi perumusan kebijakan atau pengambilan keputusan oleh pemerintah, di mana kegiatan - kegiatan tersebut dilakukan secara langsung maupun tidak langsung (terdapat perantara), dan tidak ada hubungannya dengan keberhasilan dari upaya mempengaruhi pengambilan keputusan tersebut.

Partisipasi politik terbagi menjadi 4 jenis (menurut Milbrarth dan Goel -1997), yaitu Apatis, Spektator, Gladiator dan Pengkritik. Penjelasan terhadap 4 jenis partisipasi politik tersebut adalah sebagai berikut ini :

1. Apatis - Orang/individu maupun kelompok yang tidak ikut berpartisipasi dalam proses politik, atau orang/individu maupun kelompok yang telah menarik diri dari proses politik yang pernah di ikutinya.

2. Spektator - Orang/individu atau kelompok yang ikut dalam partisipasi politik dalam level yang paling sederhana, misalnya memilih pemimpin dalam Pemilu.

3. Gladiator - Orang/individu maupun kelompok yang aktif dalam segala kegiatan atau aktivitas politik misalnya aktivis masyarakat, aktivis partai dan sebagainya.

4. Pengkritik Ikut berpartisipasi dalam politik, akan tetapi dengan cara non -konvension

C. IDEOLOGY POLITIK

(8)

terorisme, budaya, tingkat stabilitas pemerintah, hubungan dengan organisasi internasional dan badan usaha milik negara.

KEKUATAN IDEOLOGI POLITIK

Beberapa ideologi seperti komunisme, sosialisme, kapitalisme, liberal dan konservatif, sayap kiri dan sayap kanan sering digunakan untuk menjelaskan pemerintah, partai politik dan masyarakat.

1. Komunisme

Komunisme yang dicetuskan oleh Karl Marx adalah teori perubahan sosial yang diarahkan kepada cita-cita masyarakat tanpa kelas. Komunis yang dikembangkan oleh Lenin dan lain-lainnya melibatkan penguasaan kekuatan melalui partai politik konspirasi, memelihara kekuatan dengan menekan keras oposisi internal, dan komitmen untuk mencapai tujuan akhir sebuah negara komunis dunia. Pengambilalihan (expropriation) . Penyitaan pemerintah atas kekayaan di dalam batas negaranya sendiri yang dimiliki orang asing, diikuti dengan kompensasi yang segera, memadai dan efektif yang dibayarkan kepada pemilik sebelumnya. Penyitaan (confiscation) . Penyitaan pemerintah atas kekayaan di dalam batas negaranya sendiri yang dimiliki orang-orang asing, tanpa pembayaran kepada mereka.

2. Kapitalisme

Kapitalisme adalah sistem ekonomi di mana alat-alat produksi dan distribusi sebagian besar dimiliki dan dioperasikan oleh swasta untuk keuntungan pribadi. Realitas dalam negara kapitalis benar-benar sangat kompleks. Pemerintah kapitalis biasanya mengatur usaha milik swasta dengan cukup ketat dan pemerintah memiliki badan-badan usaha.

3. Sosialisme

Sosialisme adalah Kepemilikan oleh masyarakat secara kolektif atas alat-alat produksi dan distribusi dasar, dioperasikan untuk digunakan ketimbang mencari laba. Dalam pelaksanaannya, pemerintah sosialis bervariasi dan cenderung tidak konsisten dengan doktrin. Salah satu contoh misalnya Singapura yang menurut bentuknya negara sosialis tetapi dalam kenyataannya adalah kapitalis agresif. 4. Konservatif atau Liberal

(9)

memaksimalkan kegiatan usaha swasta dan perorangan. Konservatif dapat diartikan sesuatu yang dianggap sebagai sayap kanan, tetapi di Amerika Serikat dan Inggris yang terakhir ini lebih bersifat ekstrim. Konotasi konservatif berbeda-beda tergantung aplikasinya. Kelompok masyarakat atau kelompok lainnya yang mencoba merintangi dan bahkan menghentikan kegiatan yang dilakukan pemerintah disebut konservatif. Sedangkan di Amerika dan Inggris kelompok konservatif menghendaki keterlibatan pemerintah sekecil mungkin. Secara politis pada awal abab 20 di Amerika, kata liberal berarti sebaliknya dari yang diartikan pada abab 19. Liberal sama dengan sayap kiri, tetapi yang terakhir ini pada umumnya cenderung menunjukkan posisi yang lebih ekstrim dan lebih dekat kepada sosialisme dan komunisme.

D. RESIKO POLITIK DALAM BISNIS INTERNASIONAL

Dalam berbisnis sangatlah penting mempertimbangkan risiko politik dan pengaruhnya terhadap organisasi. Hal ini patut dipertimbangkan karena perubahan dalam suatu tindakan maupun kebijakan politik di suatu negara dapat menimbulkan dampak besar pada sektor keuangan dan perekonomian negara tersebut. Risiko politik umumnya berkaitan erat dengan pemerintahan serta situasi politik dan keamanan di suatu negara.

Setiap tindakan dalam organisasi bisnis adalah politik, kecuali organisasi charity atau sosial. Faktor-faktor tersebut menentukan kelancaran berlangsungnya suatu bisnis. Oleh karena itu, jika situasi politik mendukung, maka bisnis secara umum akan berjalan dengan lancar. Dari segi pasar saham, situasi politik yang kondusif akan membuat harga saham naik. Sebaliknya, jika situasi politik tidak menentu, maka akan menimbulkan unsur ketidakpastian dalam bisnis.

Dalam konteks ini, kinerja sistem ekonomi-politik sudah berinteraksi satu sama lain, yang menyebabkan setiap peristiwa ekonomi-politik tidak lagi dibatasi oleh batas-batas tertentu Sebagai contoh, IMF, atau Bank Dunia, atau bahkan para investor asing mempertimbangkan peristiwa politik nasional dan lebih merefleksikan kompromi-kompromi antara kekuatan politik nasional dan kekuatan-kekuatan internasional.

(10)

pengaruh terhadap kebijakan dan administrasi publik di suatu negara, termasuk di dalamnya pola yang berkaitan dengan kebijakan ekonomi atau perilaku bisnis.

Terdapat politik yang dirancang untuk menjauhkan campur tangan pemerintah dalam bidang perekonomian/bisnis. Sistemnya disebut sistem liberal dan politiknya demokratis. Ada politik yang bersifat intervensionis secara penuh dengan dukungan pemerintahan yang bersih. Ada pula politik yang cenderung mengarahkan agar pemerintah terlibat/ ikut campur tangan dalam bidang ekonomi bisnis.

Indonesia lebih mengacu pada pola terakhir, yakni pemerintah terlibat atau turut campur tangan dalam bisnis. Hal ini dapat dilihat dalam hukum maupun kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk menunjang perekonomian dan bisnis

Risiko politik atau resiko perubahan kebijakan pemerintah yang pengaruhnya akan merugikan kemampuan perusahaan perusahaan untuk beroperasi secara efektif dan kemampulabaannya dapat menghalangi perusahaan yang ingin berinvestasi di luar negeri. Apabila tingkat resiko politik dirasa lebih rendah, sebuah negara berkemungkinan lebih menarik untuk tenpat berinvestasi. Tingkat risiko politik proporsional dengan tahap perkembangan ekonomi sebuah negara: yang lain adalah sama, semakn kecil perkembangan di suatu negara, semakin besar risiko politiknya.

Perubahan yang cepat belakangan ini di Eropa tengah dan pembubaran Uni Sovyet secara jelas menunjukkan risiko politik yang besar; tekanan politik secara drastic dapat mengubah lingkungan bisnis tanpa sedikitpun peberitahuan terlebih dahulu. Karena adanya potensi terjadi hal-hal seperti perubahan yang tiba-tiba,pebisnis perlu diberitahukan tentang pembentukkan dan evolusi artai-partai politik Rusia, khususnya partai-partasi yang berorientasi ultranasionalis (yaitu yang anti-barat).meskipun beberapa perusahaan telah menyimpulkan bahwa risiko politik di Rusia dan Commonwealth of ndependent State (CIS) terlalu tinggi untukmembearkan jika dilakukan investasi pada saat ini, tetap dilakukan pengawasan yang seksama untuk memperkirakan resiko yang akan terjadi guna menentukan risiko itu telah turun ke tingkat yang dapat diterima.

Politik internasional diwarnai oleh berbagai berbagai relasi yang bersifat globaldan kekuatan politik dunia. Dengan kata lain, pengaruh politik dunia. Dengan kata lain,pengaruh politik dunia dapat dibedakan oleh:

1. relasi global,

(11)

3. kekuatan politik tinggi.

[image:11.595.92.558.213.695.2]

Kebanyakan perusahaan merasa nyaman menilai iklim politik di negaranya sendiri. Namun , menilai iklim politik di Negara – Negara lain adalah sesuatu yang jauh lebih bermasalah. Bisnis- bisnis internasional yang berpengalaman terjun dalam penilian resiko politik (political risk assessment)

TABEL 3.1

JENIS DAMPAKNYA TERHADAP

PERUSAHAAN

Eksporsi (pengambil alihan milik) Kehilangan laba pada masa mendatang

Penyitaan Kehilangan asset,

Kehilangan laba pada masa mendatang Kampanye anti-barang asing Kehilangan penjualan,

Peningkatan biaya upaya hubungan masyarakat untuk menaikan citra publik Peraturan tunjangan buruh wajib Peningkatan biaya operasional

Penculikan, ancaman teroris, dan bentuk – bentuk kekerasan lainnya

Gangguan produksi

Peningkatan biaya keamanan Peningkatan biaya manajerial Penurunan produktivitas

Perang saudara Perusakan tanah dan bangunan

Kehilangan penjualan Gangguan produksi

Peningkatan biaya keamanan Penurunan produktivitas

inflasi Biaya Oprasional yang lebih tinggi

Repatriasi dana Ketidakmampuan mentransfer dana dengan

bebas

Devaluasi mata uang Pengurangan nilai pendapatan yang direpatriasi

Kenaikan paja Penurunan laba setelah pajak

(12)

lingkungan yang mungkin akan membawa pengaruh yang merugikan terhadap nilai kegiatan – kegiatan bisnis suatu perusahaan. Kebanyakan risiko politik dapat dibagi menjadi tiga katagori :

1. Risiko kepemilikan dimana harta kekayaan suatu perusahaan terancam oleh pengambil alihan

2. Risiko pengoprasian dimana operasi suatu perusahaan yang sedang berjalan dan atau keselamatan karyawan – karyawannya terancam oleh perubahan – perubahan hukum, standar lingkungan, undang – undang perpajakan, pemberontakan

bersenjata, dst

3. Risiko transport dimana pemerintah melakuakan campur tangan dalam kemampuan suatu perusahaan memindahkan dana dari ke Negara tersebut

Sebagaimana diperlihatkan Tabel 3.1 risiko politik mungkin saja berasal dari tindakan – tidakan pemerintah, seperti dikeluarkannya undang – undang untuk mengambil alih milik swasta menaikan biaya oprasional, melakukan devaluasi mata uang, atau membatasi pengiriman laba ke Negara asal. Risiko politik mungkin juga muncul dari tindakan – tindakan non pemerintah seperti penculikan, pemasaran, dan tindakan terorisme

Risiko politik dapat menimpa semua perusahaan dengan sama rata atau hanya difokuskan pada beberapa perusahaan tertentu. Risiko makropolitik mempengaruhi semua perusahaan di suatu Negara; contohnya adalah perang saudara yang mencabik cabik Sierra Lione, Zaire, Bosnia, dan Ruanda. Pada tahun 1990-an. Risiko

mikropolitik hanya menimpa suatu atau beberapa perusahaan tertentu dalam suatu industri tertentu. Nasionalisasi arab Saudi atas industry minyaknya pada tahun 1970-an adalah suatu contoh risiko mikropolitik y1970-ang ditimpak1970-an pemerintah. Risiko mikropolitik dari pihak non pemerintahan juga sesuatu yang penting.

(13)

Kontrol terhadap Saham

Tekanan Politik terhadap kendali nasional dari perusahaan asing merupakan bagian dari lingkungan bisnis global di negara-negara yang penapatannya lebih rendah. Tujuan terpenting dari pemerintah nasional adalah untuk melindungi hak kedaulatan nasional, khususnya dalam segala aspek kegiatan bisnis domestic. Pemerintah setempat kadang-kadang mencoba untuk mengendalikan kepemilikan perusahaan yang dipunyai asing yang beroperasi di dalam batas wilayah mereka. Di negara-negara berkembang, tekanan politik kadang-kadang menyebabkan perusahaan mengambil mtra local.

Peraturan yang mengharusnkan perusahaan untuk mencairkan sahamnya tidak pernah disukai dalam ruang rapat direksi, sekalipun demikiaan konsekwensi dari peraturan seperti itu seringkali secara mengherankan ternyata menguntungkan. Terdapa empat buah plihan yang tersedia bagi perusahaan yang menghadapi ancaman pecairan saham:

1. Mengikuti isi undang-undang yang berlaku. 2. Meningalkan negara itu

3. Melakukan negoisasi di bawah undang-undang itu 4. Mengambil tindakan yang mendahului

Studi yang dilakukan Encarnation dan Vachani mengajarkan beberapa hal penting: 1. Telitilah berbagai kemungkinan.

2. Gunakanlah undang-undang untuk mencapai tujuan anda sendiri 3. Antisipasilah perubahan kebijakan pemerintah

4. Dengarkanlah apa yang dikatakan oleh manajer setempat.

Ancaman terus menerus atas kehilanganhak milik telah menyebabkan beberapa perusahaan yang beroperasi di negara asing lewat usaha patungan atau aliansi strategis.alternatif ini menimbulkan asalah legalkhusus;harus ada klausul dalam kesepakatan kerjasaa patungan atau aliansi kalau terjadi pembubaran usaha, sama halnya dengan kepemilikan paten, merek dagang, atau teknologi yang mungkin timbul dari usaha patungan tersebut termasuk pengalihan lisensi setelah pembubaran hak kepemilikan intelektual itu berkembang di bawah operasi kerjasama patungan tersebut.

(14)

1. Berfokus pada pajak atas laba modal yang didapat.

2. Adanya kuota (pembatasan jumlah produk yang diimpor) dan subsidi (pembayaran pemerintah untuk membantu bisnis domestic bersaing dengan perusahaan asing).

3. Adanya kontrak bisnis internasional yang berisi: perjanjian patungan, perjanjian waralaba,perjanjian lisensi, perjanjian keagenan memiliki formal dan subtansi yang hampir sama diberbagai Negara.

4. Adanya hak paten terhadap merek dagang, nama dagang, hak cipta dan rahasia dagang kekayaan.

Peluang mengatasai dampak negatif pengaruh politik terhadap bisnis

Dalam suasana sekarang yang penuh ketidakpastian politik dan ekonomi, ada semacam peluang untuk mengatasi hubungan antara pemerintah dan bisnis melalui pembagian kekuasaan, strategi pembangunan menurut sektor-sektor yang sebaiknya diurus para pengusaha swasta atau negara, dan seterusnya. Selain itu, diperlukan juga semacam ideologi dan program tentang peranan bisnis, harapannya, dan tanggung jawabnya pada masyarakat, tentang hak dan kewajiban yang bersangkutan dengan penegakkan etika bisnis, tanggung jawab sosial perusahaan dan sejenisnya.

Hal ini tentu saja bukan pekerjaan yang mudah. Berbagai masalah yang sedang melilit negeri ini seperti stabilitas politik, kesulitan ekonomi, peninggalan masa lalu terhadap buruknya praktik bisnis, serta ketegangan dalam hubungan antara pemerintah dan perusahaan swasta sangat mempengaruhi proses tersebut. Memperbaiki pandangan umum terhadap dunia usaha sangat penting sekaligus sangat sukar, dan menghilangkan kecurigaan rakyat terhadap kalangan bisnis membutuhkan waktu. Tetapi semua harus dilakukan secara terencana dan terorganisir. Sebuah harapan terwujudnya trias etika: etika pemerintahan, etika profesi, dan etika bisnis. ICW mengambil posisi untuk bersama-sama rakyat membangun gerakan sosial memberantas korupsi dan berupaya mengimbangi persekongkolan kekuatan birokrasi pemerintah dan bisnis. Dengan demikian reformasi di bidang hukum, politik, ekonomi dan sosial untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang demokratis dan berkeadilan sosial serta berekonomi baik dapat diwujudkan.

(15)

bisnis yang dipengaruhi oleh kondisi politik dalam negeri. Instrumen-intrumen investasi perlu diinovasi, birokrasi perijinan dan sektor perbankan diharapkan mampu mendukung sektor bisnis dalam menghadapai pengaruh situasi dan kondisi politik.

2.2 TATA NILAI DAN SIKAP

Nilai dan Sikap dipengaruhi oleh budaya. Nilai adalah prinsip dan standar yang diterima anggotanya yang dipengaruhi oleh :

1. Waktu melambangkan kesempatan untuk berproduksi lebih banyak serta meningkatkan pendapatan seseorang, sehingga timbul anggapan nuntuk tidak menyia-nyiakan waktu yang ada.

2. Umur diberbagai negara sangat berbeda perlakuannya, tergangtung dari budaya negara tersebut. Di AS umur yang muda dianggap sebagai keutamaan, namun di jepang yang lebih tualah yang menjadi panutan. 3. Pendidikan formal negeri dan swasta adalah alat penyebarluasan dan

cerminan penting nilai-nilai budaya masyarakat.

4. Status diwariskan sebagai akibat dari kekayaan atau kelas sosial nenek moyang seseorang. Dalam hal lainnya status diperoleh seseorang atas pencapain pribadi atau keberhasilan profesional.

A. CONSUMER ANYMOSITY

Permusuhan konsumen mengacu pada studi tentang dampak dari kemarahan dan sikap negatif antara negara-negara atau daerah pada tren konsumen dan kebiasaan.

B. CONSUMER ETNOCENTRISME

(16)

penekanan pada aspek kebangsaan dalam penggunaan produk dalam negeri bagi konsumen dengan tingkat etnosentrisme tinggi.

Etnosentrisme konsumen berasal dari konsep psikologis yang lebih umum dari etnosentrisme. Pada dasarnya, orang etnosentris cenderung memandang kelompok mereka sebagai superior dari orang lain. Dengan demikian, mereka memandang kelompok lain dari perspektif mereka sendiri, dan menolak orang-orang yang berbeda dan menerima orang-orang yang mirip (Netemeyer et al, 1991;. Shimp & Sharma, 1987). Hal ini, pada gilirannya, berasal dari teori-teori sosiologi sebelumnya di-kelompok dan keluar-di-kelompok (Shimp & Sharma, 1987). Etnosentrisme, maka secara konsisten ditemukan, adalah normal untuk kelompok-ke-keluar kelompok (Jones, 1997, Ryan & Bogart, 1997).

Etnosentrisme konsumen khusus mengacu pada pandangan etnosentris yang diselenggarakan oleh konsumen di satu negara, dalam kelompok, terhadap produk dari negara lain, keluar-kelompok (Shimp & Sharma, 1987). Konsumen mungkin percaya bahwa itu tidak tepat, dan bahkan mungkin tidak bermoral, untuk membeli produk-produk dari negara lain.Pembelian produk-produk asing dapat dipandang sebagai tidak layak karena biaya pekerjaan domestik dan melukai ekonomi. Pembelian produk asing bahkan dapat dilihat sebagai hanya patriotik (Klein, 2002; Netemeyer et al, 1991;. Sharma, Shimp, & Shin, 1995; Shimp & Sharma, 1987).

Contoh Kasus Consumer Ethnocentrism

Mudahnya ketika saya dan Metta sedang makan siang dengan kecap, di mana orang-orang Indonesia suka kecap, beberapa teman Taiwan memperhatikan kami, dan beberapa berkata, aneh. Saya diam, dan kesimpulan yang saya ambil hanya satu, "orang2 Taiwan tidak makan dengan kecap, atau kecap tidak biasa dimakan dengan nasi." saya tidak sampai hati bilang orang Taiwan aneh karena kami makan dengan kecap, karena toh apa bedanya saya dengan mereka pada akhirnya?

Sama dengan kebiasaan mandi pagi hari yang jarang dilakukan orang Taiwan. Awalnya saya kaget, tapi dengan itu saya belajar kedepannya, hanya karena saya mandi setiap pagi bukan berarti tidak mandi itu aneh. Karena seandainya saya bilang hal itu aneh, apalagi namanya kalau bukan meninggikan diri sendiri dan menganggap semua yang tidak sama adalah lebih rendah?

(17)

Identitas konsumen adalah suatu problematika yang akan muncul dalam setiap penelitian. Identitas menjadi suatu problematika karena karena pemaknaan yang diciptakan oleh konsumen mencerminkan habitus yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari dan juga berlawanan dengan habitus tersebut. Dengan mengonsumsi, konsumen mengekspresikan eksistensi diri bahwa mereka adalah bagian dan/atau bukan bagian dari suatu kelompok sosial. Fragmen identitas konsumen terlihat bukan hanya dilihat dari latar belakang informan, akan tetapi juga dari perilaku dan pemaknaan yang di buat.

2.3 STRUKTUR SOCIAL ADAT DAN KEBIASAAN

Pengertian adat istiadat. Adat Istiadat adalah aneka kelaziman dalam suatu negeri yang mengikuti pasang naik dan pasang surut situasi masyarakat. Kelaziman ini pada umumnya menyangkut pengejawatahan unjuk rasa seni budaya masyarakat, seperti acara-acara keramaian anak negeri, seperti pertunjukan randai, saluang, rabab, tari-tarian dan aneka kesenian yang dihubungkan dengan upacara perhelatan perkawinan, pengangkatan penghulu maupun untuk menghormati kedatangan tamu agung. Adat istiadat semacam ini sangat tergantung pada situasi sosial ekonomi masyarakat. Bila sedang panen baik biasanya megah meriah, begitu pula bila keadaan sebaliknya. Adat adalah gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai kebudayaan, norma, kebiasaan, kelembagaan, dan hukum adat yang lazim dilakukan di suatu daerah.

Pengertian Kebiasaan.Tradisi dalam bahasa latin: traditio, "diteruskan" atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah. Definisi kebiasaan: sesuatu yang kamu lakukan secara periodik (present tense/saat ini). Dulunya, (past tense) hal itu nggak pernah kamu lakukan, tapi sekarang jadi ngelakukannya secara periodik.

(18)

Pada dasarnya, struktur sosial diartikan sebagai susunan terhadap sesuatu yang memiliki bagian-bagian atau unsure-unsur dan membentuk suatu susunan. Berikut merupakan pengertian struktur sosial menurut para ahli:

1. Raymond Flirth menyatakan bahwa struktur sosial merupakan suatu pergaulan manusia meliputi berbagai tipe kelompok dan meliputi lembaga-lembaga dimana orang ambil bagian.

2. Soerjono Soekanto (1993) menyatakan bahwa, organisasi berkaitan dengan pilihan dan keputusan dalam hubungan-hubungan sosial aktual. Struktur sosial diartikan sebagai hubungan timbal balik antara posisi sosial dan peran sosial.

3. ER. Lanch menetapkan konsep tersebut pada cita-cita tentang distribusi kekuasaan diantara individu dan kelompok sosial.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Struktur sosial merupakan tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang didalamnya terkandung hubungan timbal balik antara status dan peran dengan batas perangkat unsur-unsur sosial yang mengacu pada suatu keteraturan perilaku dalam masyarakat.

Ciri-Ciri Struktur Sosial

 Secara umum, cirri-ciri struktur sosial sebagai berikut: 1. Bersifat abstrak

2. Terdapat dimensi vertical dan horizontal

3. Sebagai landasan sebuah proses sosial suatu masyarakat

4. Merupakan bagian dari system pengaturan tata kelakuan dan pola hubungan masyarakat

5. Struktur sosial selalu berkembang dan dapat berubah. Unsur-unsur Sosial dalam struktur sosial

 Menurut Soerjono Soekanto, meliputi: 1. Kelompok sosial

2. Kebudayaan 3. Lembaga sosial 4. Stratifikasi sosial

5. Kekuasaan dan wewenang

(19)

Sebagai dasar untuk menanamkan suatu disiplin sosial. Fungsi sosial disini berkaitan dengan suatu aturan, sehingga diharapkan setiap kelompok dapat bersikap dan bertindak sesuai yang diharapkan.

Sebagai pengawas sosial. Struktur sosial sebagai pembatas agar masyarakat menaati norma dan nilai dalam masyarakat. Struktur sosial merupakan karakteristik yang khas yang dimiliki masyarakat sehingga dapat memberi warna yang berbeda dari masyarakat lain.

B. AGAMA

Agama mempengaruhi bagaimana cara anggota masyarakat berhubungan satu dengan yang lain dengan pihak luar. Agama membentuk sikap yang dimiliki pemeluknya terhadap pekerjaan , konsumsi, tanggung jawab individu, perencanaan untuk masa depan. Selain itu, agama mempengaruhi lingkungan bisnis dalam hal-hal penting lainnya, mempengaruhi jenis-jenis produk yang boleh dibeli konsumen dan pola musim konsumsi. Negara yang dicirikan keragaman agama mungkin menawarkan tantangan yang lebih besar. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan beragam budaya mungkin akan mengalami kemangkiran kerja, penurunan semangat kerja serta hilangnya penjualan.

C. KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan kepada pihak lain untuk mendapatkan umpan balik, baik secara langsung (face to face) maupun dengan media. Berdasarkan definisi ini maka terdapat kelompok maya atau faktual (Burgon & Huffner, 2002). Contoh kelompok maya, misalnya komunikasi melalui internet (chatting, face book, email, etc.). Berkembangnya kelompok maya ini karena perkembangan teknologi media komunikasi.

Terdapat definisi lain tentang komunikasi interpersonal, yaitu suatu proses komunikasi yang bersetting pada objek-objek sosial untuk mengetahui pemaknaan suatu stimulus (dalam hal ini: informasi/pesan) (McDavid & Harari).

(20)

1. Untuk mendapatkan respon/ umpan balik. Hal ini sebagai salah satu tanda efektivitas proses komunikasi. Bayangkan bagaimana kalau tidak ada umpan balik, saat Anda berkomunikasi dengan orang lain. Bagaimana kalau Anda sms ke orang lain tetapi tidak dibalas?

2. Untuk melakukan antisipasi setelah mengevaluasi respon/ umpan balik. Contohnya, setelah apa yang akan kita lakukan setelah mengetahui lawan bicara kita kurang nyaman diajak berbincang.

3. Untuk melakukan kontrol terhadap lingkungan sosial, yaitu kita dapat melakukan modifikasi perilaku orang lain dengan cara persuasi. Misalnya, iklan yang arahnya membujuk orang lain.

Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang mempunyai efek yang besar dalam hal memepengaruhi orang lain terutama perindividu. Hal ini disebabkan, biasanya pihak yang terlibat dalam komunikasi bertemu secara langsung, tidak menggunakan media dalam penyampaian pesannya sehingga tidak ada jarak yang memisahkan antara komunikator dengan komunikan.

1. Faktor personal timbul dari dalam diri individu. Bahwa dalam menanggapi proses komunikasi antarpribadi, akan dipengaruhi berbagai keadaan yang ada pada diri individu.

2. Faktor biologis berupa rasa lapar yang dirasakan oleh individu akan berpengaruh terhadap kepribadiannya.

3. Faktor Phisikologis Setiap manusia memiliki kehendak dan keinginan sesuai kondisi jiwanya.

Secara kontekstual, komunikasi interpersonal digambarkan sebagai suatu komunikasi antara dua individu atau sedikit individu, yang mana individu-individu tersebut secara fisik saling berinteraksi, saling memberikan umpan balik, dan menggunakan indera sebagai sensor untuk mengenali partner komunikasi. komunikasi interepersonal yang bersifat faktual, mendasarkan pada fakta empiris. Komunikasi interpersonal diistilahkan sebagai komunikasi yang terjadi antara beberapa individu yang saling kenal satu sama lainnya dalam periode waktu tertentu.

(21)

Komunikasi interpersonal dianggap efektif, jika orang lain memahami pesan anda dengan benar, dan memberikan respon sesuai dengan yang anda inginkan.

Komunikasi interpersonal yang efektif, akan membantu anda mengantarkan kepada tercapainya tujuan tertentu. Apapun kedudukan anda, keterampilan berkomunikasi secara efektif merupakan modal penting bagi sebuah keberhasilan. Lima Hukum Komunikasi Efektif

1. Respect

2. Empathy

3. Audible 4. Clarity

(22)

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa bisnis internasioal merupakan bisnis yang melibatkan penyeberangan batas-batas Negara.Bisnis internasional juga mempunyai ruang lingkup yakni bisnis domestik , bisnis internasioanal , bisnis multinasional , dan bisnis trasnasional.Dari beberapa lingkup tersebut memiliki arti tersendiri berdasarkan cakupan wilayah yang dijangkau.Bisnis internasionl memiliki ciri-ciri penting yang terjadi di berbagai negara yaitu visible trade , invisible trade , waralaba , internasional investment , management contract , dan licensing.Dari ciri tersebut dapat kita ketahui berdasarkan perjanjian yang dipakai. Banyak tujuan dan manfaat yang dapat kita peroleh dari bisnis internasional baik untuk masyarakat maupun kehidupan ekonomi negara.Salah satunya adalah Mengenal budaya dalam interaksi bisnis. Interaksi bisnis pada dasarnya adalah interaksi antar manusia sehingga aspek budaya, politik dan sosial tidak akan terlaepas dari masalah bisnis.

(23)

sumber alam. Banyak kekuatan politik yang harus dihadapi bisnis, mempunyai sumber-sumber ideologi dan ada banyak lagi sumber-sumber lainnya.

3.2 DAFTAR PUSTAKA

http://id.shvoong.com/law-and-politics/politics/2330937-pengertian-partisipasi-politik/#ixzz2vQdd6QV6

http://yuniawan.blog.unair.ac.id/warna-sains/budaya-dan-bisnis-internasional http://prasetyo-utomo.blogspot.com/2010/12/pengaruh-faktor-politik-terhadap-bisnis.html

http://sitirahmawatii.blogspot.com/2011/10/kekuatan-hukum-teknologi-dan-politik.html

http://www.psikologizone.com/definisi-komunikasi-interpersonal/06511922

http://ochaamenfreak.blogspot.com/2012/11/komunikasi-interpersonal-dan.html

http://sosiologikita166.blogspot.com/2012/10/struktur-sosial_22.html

http://www.academia.edu/5034082/EFEKTIVITAS_KOMUNIKASI_INTERPERSONAL

Gambar

TABEL 3.1JENIS

Referensi

Dokumen terkait

〔商法五一九〕転換社債型新株予約権付社債の発行が有利発行にも不公正発行にも該当しないと された事例

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan skor rata-rata nilai kelas dalam tes pendidikan agama Katolik 5,25 dari 75.60 pada siklus I menjadi 80.85

Pada bab ketiga akan dijelaskan tentang desain permodelan generator fluks aksial rotor ganda stator tunggal tanpa inti dengan variasi jarak antar permanen magnet

Puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektivitas

Cara kerja dari progressive tools adalah langkah demi langkah,dengan setiap jarak adalah sama,dan progressive tool dapat dibuat untuk memproduksi komponen setengah jadi

Jika HP menerima, dalam waktu garansi yang ditetapkan, pemberitahuan adanya kerusakan produk perangkat keras yang ditanggung dengan garansi HP, maka HP akan melakukan

menyelesaikan Landasan Teori dan Program, Projek Akhir Arsitektur LXVII yang.. berjudul ” Rumah Retret di Salatiga ” , ini

Tipe ini banyak digunakan sebagai rele bantu, karena dapat mempunyai kontak yang banyak dan kontaknya mempunyai kapasitas pemutusan arus yang lebih besar, untuk lebih jelasnya