• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar Hukum Islam along

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengantar Hukum Islam along"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1. Dalam sejarah pertumbuhan hukunm islanm, terdapat suatu masa dinmana terjadinya masa kelesuan pemikiran, kapan hal itu terjadi dan mengapa dan apa penyebab kelesuan penmikiran itu?

Jawab:

Masa Kelesuan Pemikiran terjadi pada abad X-XI-XIX M. Pada masa ini ahli hukum tidak lagi menggali hukum fiqih Islam dari sumbernya yang asli tapi hanya sekedar mengikuti pendapat-pendapat yang telah ada dalam mashabnya masing-masing. Yang menjadi ciri umum pemikiran hukum dalam masa ini adalah para ahli hukum tidak lagi memusatkan usahanya untuk memahami prinsip-prinsip atau ayat-ayat hukum yang terdapat pada Al Qur’an dan sunah, tetapi pikirannya ditumpukan pada pemahaman perkataan-perkataan, pikiran-pikiran hukum para imamnya saja.

Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran atau kelesuan hukum islam dimasa itu adalah 1) Kesatuan wilayah islam yang luas telah retak dengan munculnya beberapa Negara baru. 2) Ketidakstabilan politik.

3) Pecahnya kesatuan kenegaraan atau pemerintahan menyebabkan merosotnya kewibawaan pengendalian perkembangan hukum.

4) Gejala kelesuan berfikir timbul dimana-mana dengan demikian perkembangan hukum Islam pada periode ini menjadi lesu.

2. Setelah mengalami kelesuan pemikiran, tibalah masa kebangkitan kembali hukum islam, kapan hal itu terjadi, dan apa penyebab hal tersebut, dan sebutkan tokoh-tokoh sentral pada masa itu dan apa penyaruhnya bagi Indonesia?

Jawab:

Setelah Perkembangan Hukum Islam mengalami masa kelesuan, kemunduran dan tidak ada perkembangan dalam bidang Ijtihad, apalagi ditandai dengan tertutupnya pintu ijtihad, dalam beberapa abad lamanya, maka perkembangan pemikiran Islam bangkit kembali yang itu dimulai pada bagian kedua abad ke 19. Kebangkitan kembali pemikiran Islam tersebut timbul sebagai reaksi terhadap sikap taqlid yang telah membawa kemunduran hukum Islam. Muncullah gerakan-gerakan baru di antara gerakan-gerakan para ahli hukum yang menyarankan kembali kepada Al-Quran dan Sunnah. Gerakan ini oleh Prof. H. Muhammad Daud Ali, SH dalam bukunya Hukum Islam, disebutkan sebagai gerakan Salaf (Salafiah) yang ingin kembali kepada kemurnian ajaran Islam di zaman salaf (permulaan), generasi awal dahulu.

(2)

melakukan ijtihad, untuk menampung dan mengatasi persoalan-persoalan dan perkembangan masyarakat. Sebagai contoh pada abad ke 14 telah lahir seorang mujtahid besar yang menghembuskan udara segar dan baru dalam dunia pemikiran agama dan hukum. Mujtahid besar tersebut adalah Ibnu Taimiyah (1263-1328) dan muridnya Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah (1292-1356). Pola pemikiran mereka dilanjutkan pada abad ke 17 oleh Muhammad Ibnu Abdul Wahab (1703-1787) yang terkenal dengan gerakan Wahabi yang mempunyai pengaruh pada gerakan Padri di Minangkabau (Indonesia).

Hanya saja barangkali pemikiran-pemikiran hukum Islam yang mereka ijtihadkan khususnya Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qoyyim, tidak menyebar luas kepada dunia Islam sebagai akibat dari kondisi dan situasi dunia Islam yang berada dalam kebekuan, kemunduran dan bahkan berada dalam cengkeraman orang lain, ditambah lagi dengan sarana dan prasarana penyebaran ide-ide seperti percetakan, media massa dan elektronik serta yang lain sebagainya tidak ada, padahal sesungguhnya ijtihad-ijtihad yang mereka hasilkan sangat berilian, menggelitik dan sangat berpengaruh bagi orang yang mendalaminya secara serius. Ijtihad-ijtihad besar yang dilakukan oleh kedua dan bahkan ketiga orang tersebut di atas, dilanjutkan kemudian oleh Jamaluddin Al-Afgani (1839-1897) terutama di lapangan politik. Jamaluddin Al-Afgani inilah yang memasyhurkan ayat Al-Qur’an : Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu bangsa kalau bangsa itu sendiri tidak (terlebih dahulu) berusaha mengubah nasibnya sendiri (Q.S. Ar-Ra’du (13) : 11). Ayat ini dipakainya untuk menggerakan kebangkitan ummat Islam yang pada umumnya dijajah oleh bangsa Barat pada waktu itu. Al-Afgani menilai bahwa kemunduran ummat Islam itu pada dasarnya adalah disebabkan penjajahan Barat.

(3)

adalah relevan pada masanya, namun demikian masih perlu diterjemahkan ulang (diperbaharui substansinya) pada masa kini. Sebab menurut penulis persatuan dunia Islam sebagaimana layaknya sebuah negara Islam Internasional tidak memungkinkan untuk dilaksanakan lagi, tetapi persatuan ummat Islam dalam arti bersatu untuk memberantas pengaruh negatif dari negara-negara Barat dan adanya kesepakatan bersama untuk saling bantu membantu dalam memberantas kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan adalah sesuatu hal yang mutlak dan sangat diperlukan oleh dunia Islam saat ini.

Cita-cita ataupun ide besar Al-Afgani tersebut mempengaruhi pemikiran Muhammad Abduh (1849-1905) yang kemudian dilanjutkan oleh muridnya Muhammad Rasyid Ridha (1865-1935). Pikiran-pikiran Muhammad Abduh dan Muhammad Rasyid Ridha mempengaruhi pemikiran ummat Islam di seluruh dunia. Di Indonesia, pikiran-pikiran Abduh ini sangat kental diikuti oleh antara lain Gerakan Sosial dan Pendidikan Muhammadiyah yang didirikan oleh K. H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta tahun 1912. Hanya saja pikiran-pikiran Al-Afgani yanag diikuti oleh Gerakan Sosial dan Pendidikan Muhammadiyah itu lebih banyak pada substansi daripada konsep Pan Islamisme, bukan pada pendirian negara islam internasionalnya.

3. Sebutkan lima sistem hukum besar yang hidup dan berkembang didunia? Dan apa sistem hukum yang berlaku di Indonesia? Jelaskan perbedaan dari ketiga sistem hukum tersebut dari berdasarkan keadaannya, bentuk dan tujuannya!

Jawab:

Menurut Sri Soemantri dewasa ini ada 5 sistem hukum yang berkembang di dunia saat ini, sistem hukum tersebut adalah :

1) Sistem Hukum Anglosaxon atau Common law yang dipelopori oleh Inggris, sistem ini juga dianut atau diikuti oleh negara-negara jajahan Inggris lainnya seperti Amerika Serikat, Australia, India, Malaysia, Singapura dan sebagainya.

2) Sistem Hukum Hukum Eropa Kontinental atau Civil Law. Sistem ini dipelopori oleh Perancis, yang kemudian dianut oleh negara jajahannya seperti Belanda, Jerman, Swiss. Termasuk Indonesia yang merupakan jajahan Belanda.

(4)

4) Sistem hukum sosialis, sistem ini dianut oleh negara-negara berpaham sosialis-komunis. 5) Sistem Hukum China, sistem ini dianut oleh negara China

Dilihat dari substansi hukum, asas dan kaedah, hingga saat ini terdapat berbagai sistem hukum yang berlaku di Indonesia yaitu sistem hukum agama, sistem hukum adat, dan sistem hukum barat. Secara negative, politik hukum tersebut dimaksudkan untuk membiarkan rakyat tetap hidup dalam lingkungan hukum tradisional dan sangat dibatasi untuk memasuki sistem hukum yang diperlukan bagi suatu pergaulan yang modern.

Dari segi bentuk, sistem hukum yang berlaku lebih mengandalkan pada bentuk-bentuk hukum tertulis. Para pelaksana dan penegak hukum senantiasa mengarahkan pikiran hukum pada peraturan-peraturan tertulis. Pemakaian kaidah hukum adat atau hukum islam hanya dipergunakan dalam hal-hal yang secara hukum ditentukan harus diperiksa dan diputus menurut kedua hukum tersebut. Penggunaan yurisprudensi dalam mempertimbangkan suatu putusan hanya sekedar untuk mendukung peraturan hukum tertulis yang menjadi tumpuan utama.

Keadaan hukum kita dewasa ini menunjukkan pula banyak aturan kebijakan. Peraturan-peraturan kebijakan ini tidak saja berasal dari administrasi Negara, bahkan ada pula dari badan justisial.

4. Ceritakan kedudukan hukum islam dalam tatanan hukum Indonesia, dan jelaskan kedudukan hukum adat dan hukum islam berdasarkan teori-teori hukum yang berlaku di Indonesia? Jawab:

Kedudukan hukum Islam dalam negara RI, tidak hanya secara umum ada dalam pasal 20 atau 24 UUD 1945 (disamping hukum-hukum lainnya). Tetapi secara khusus tercantum dalam pasal 29 ayat (1) UUD 1945, di dalam pasal ini jelas disebutkan bahwa negara berdasar atas ketuhanan yang maha esa, menurut almarhum Prof. Hazairin, kaidah fundamental dalam pasal 29 ayat (1) dapat ditafsirkan dalam enam kemungkinan, tiga diantaranya yang relevan dengan pembicaraan ini, intinya adalah :

1. Negara Indonesia tidak boleh ada atau tidak boleh berlaku hukum yang bertentangan dengan kaidah-kaidah agama yang berlaku bagi pemeluk agama di tanah air kita

(5)

berkewajiban menjalankan syariat agama untuk kepentingan pemeluk agama yang diakui keberadaannya dalam negara RI ini.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Spath (2003) bahwa dalam mengevaluasi keefektifan proses discharge planning perlu dilakukan follow-up setelah pasien pulang dari rumah sakit yang dapat

Mencari matriks peluang transisi dengan menggunakan transformasi Laplace, bergantung pada invers dari selisih antara matriks identitas dengan matriks generator.. Mencari

Pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan meberi tanda ( √ ) pada salah satu jawaban yang anda anggap paling benar.. Berilah tanda ( √ ) pada kolom yang paling sesuai

1) Unsur itu merupakan unsur yang sama sekali baru, yang tidak memiliki kognat dalam bahasa lain. 2) Unsur itu memiliki kesamaan dalam bahasa lain, bukan karena pewarisan etimon

Here, the writer wants to study the personal relationships between the characters in Robert Frost’s ‘the Death of the Hired Man.’ The writer chooses this poem because it provides

4 The standard prefixes are listed in Table A.1 By using a prefix, the exponent used to report a measurement in scientific notation can be modified but the number of significant

Bahwa benar pada tanggal 02 Mei 2010 Serda Saronsi mengecek kembali keberadaan Terdakwa di Rumah Sakit Marthen Indey akan tetapi Terdakwa sudah tidak ada lagi,

(ASIA) scale , berdasarkan tipe dan lokasi lesi atau trauma. Tujuan penatalaksanaan pada kasus cedera medula spinalis adalah untuk menjaga sel yang masih hidup agar terhindar dari