• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Tingkat Kepuasan Wisatawan Mancanegara Pengunjung Objek Wisata Alam Taman Nasional Gunung Leuser Di Bukit Lawang SPTN Wilayah V Bahorok BTPN Wilayah III Stabat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Tingkat Kepuasan Wisatawan Mancanegara Pengunjung Objek Wisata Alam Taman Nasional Gunung Leuser Di Bukit Lawang SPTN Wilayah V Bahorok BTPN Wilayah III Stabat"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

1st attachment Descriptive Analysis of questionnaires Satisfaction Analysis of Foreign Tourist Attraction

Against Nature at Gunung Leuser National Park in

Bukit Lawang"

____________________________________________________________________

Date of issue: Questionnaire number :

I am Christianto Y V Tarigan a college student of Management Department of Economic Faculty, University of North Sumatera, doing my thesis by collecting some datas in this research, as for my thesis is about “Satisfaction Analysis of Foreign Tourist Attraction Against Nature at Gunung Leuser National Park in Bukit

Lawang"

Please go through the following questionnaire and identify the appropriate responses for each of them. There is no such thing as a correct answer, therefore feel free to respond without reservation . Disclaimer: Your response via this questionnaire will be used strictly for academic purposes. There will not be any commercial solicitation or usage of the response in any kind/form whatsoever. I’m really obliged to you for your participation.

(2)

8. Occupation

a. Civil servants c. Businessman e. House wife b. Private employees d. Student/Student college f. Other ( 9. Average monthly income :

a. Less than 500 € d. 2,000 € - 2,999 € b. 500 € - 999 € e. 3,000 € - 4,999 € c. 1,000 € - 1,999 € f. over 5,000 € 10. Average monthly expenses :

a. Less than 250 € d. 1.000 € - 1.500 €

Stages of Tourists’ behavior at Gunung Leuser National Park in Langkat

District North Sumatera Province :

I. Introduction necessary

1. Who are you traveling with?

a. Alone c. Coworkers e. Husband or wife b. Family d. Friends f. Other (

2. What is your favorite thing?

(3)

3. Why are the tours interesting to you? a. supporting the environment conservation b. Tour packages

c. Educational

d. Facilities and infrastructure of attraction place e. The culture of the local people

f. Other (

4. Reasons why do you chose to come to Gunung Leuser National Park in Langkat District North Sumatera Province?

a. New environment c. Healthy e. Knowledge

b. Comfortable and the beautiful scenery d. Entertain f. Other (

5. What benefits do you expect by visiting Gunung Leuser National Park in Langkat District North Sumatera Province?

(4)

2ndattachment: Questionnaire of evaluating the level satisfaction

The level satisfaction

Form instruction

A. Importance level

Evaluating the contribution of attraction place’s indicators provided by Gunung Leuser National Park in Gunung Leuser National Park in Langkat District North Sumatera Province as a basic consideration visitors to visit the attraction place.

LI = less important QI = Quite important MI = Most important NI = Not important I = Important

B. Operation level

W = Worst GE = Good enough E = Excellent

B = Bad G = Good

Instruction: Mark (V) in the table below according on your choice.

No Attribute Importance level Operation level

LI NI QI I MI W B GE G E

Tangiable

1 Ticket expenses 2 Scenery

3 Road condition in TNGL

4 The cleanliness of attraction place

5 Facilities and infrastructure of attraction place 6 Employee appearance

(5)

Reability

No Atribute Importance level Operation level

LI NI QI I MI W B GE G E

9 The uniqueness of attraction place

10 The events are organized by tourist attractions 11 Tour packages

12 Information description 13 Feeding Time

14 Jungle Trek

15 Orang Utan Conservation 16 Rafting / Tubing

Responsive

17 Services

18 Handling complaints of visitors 19 Hospitality employees

Assurance

20 Attraction place security

21 Safety assurance of games offered 22 The competences of employee

Empathy

23 The directions of facilities 24 The board description

25 The cleanliness of rest area provided by tourist attractions

(6)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Erlina, 2011.Metodologi Penelitian, USU Press, Medan.

Ismayanti, 2010.Pengantar Pariwisata, PT. Grasindo, Jakarta.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2004.Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid Kedua, Edisi Indonesia. Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2009.Manajemen Pemasaran Jilid Satu, Edisi Kedua belas. Erlangga, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad, 2009, Metode Risset untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi ketiga, Erlangga, Yogyakarta.

Mowen, Jhon C dan Michael Minor, 2002.Perilaku Konsumen, Edisi Kelima, Erlangga,Jakarta.

Pendit, Nyoman S, 2002. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.

Rangkuti, Freddy, 2003.Measuring Custumer Satisfaction, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sugiyono, 2008.Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, CV Alpabeta, Bandung.

Suwantoro, Gamal, 1997.Dasar-Dasar Pariwisata, ANDI, Yogyakarta.

Situmorang, Syafrizal Helmi dan Paham Ginting. 2008. Analisis Data Penelitian (Menggunakan Program SPSS). Medan: USU Press

Tjiptono, Fandy, 2005. Pemasaran Jasa, Bayumedia Publishing, Malang.

(7)

Umar, Husein, 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.

Anonim, 2012. Profil Taman Nasional Gunung Leuser. Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, Medan

JURNAL

Sulistiyani, Endang, 2010. “Membangun Loyalitas Wisatawan Melalui Peningkatan Kualitas Obyek Wisata, Promosi, dan Kepuasan Wisatawan di Kawasan Wisata Tawangmangu Karanganyar”. Jurnal Pengembangan Humaniora Vol.10 No. 3, Politeknik Negeri Semarang, Semarang.

SKRIPSI

Manurung, Frans Thomas, 2011. “Analisis Tingkat Kepuasan Pengunjung Wisata Agro Gunung Mas Cisarua Bogor (PTPN VIII)”, Bogor: Skripsi Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB.

Purnamasari, Yulia Endah Sukma, 2011. “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Wisatawan Asing Berlibur Di Kota Semarang”, Semarang: Skripsi Fakultas Ekonomi UNDIP.

Suwintari, I Gusti Ayu Eka, 2012.. “Kepuasan Wisatawan Terhadap Kualitas Pelayanan Tourist Information Counters di Jalan Padma Utara Legian, Kuta”, Denpasar: Thesis Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi UNUD.

WEBSITES

www.langkatonline.com www.bps.go.id

(8)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian eksploratif. Penelitian eksploratif adalah disebut juga studi penjajakan yang bertujuan untuk memahami karakteristik fenomena atau masalah yang diteliti. Penelitian eksploratif dilakukan untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam terhadap permasalahan yang ada (Erlina, 2011:17).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

a) Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat Propinsi Sumatera Utara.

b) Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan April 2013 sampai dengan bulan Juni 2013.

3.3 Batasan Operasional

(9)

tersendiri bagi konsumen terhadap produk atau jasa. Didalam mengukur evaluasi tersebut terdapat 2 sasaran pengukuran yang penting yaitu mengidentifikasi kriteria evaluasi yang mencolok dan memperkirakan dari masing-masing atribut. Dalam pemilihan atribut untuk mengetahui kinerja pengelola dalam meningkatkan tingkat kepuasan dari wisatawan mancanegara Taman Nasional Gunung Leuser adalah dengan mengumpulkan atibut yang ada di sistem pengelolaan dari objek Wisata Taman Nasional Gunung Leuser. Pemilihan atribut didasarkan dari ke lima dimensi untuk meningkatkan kepuasan pengunjung yaitu Tangible, Reliability, Responsive, Assurance dan Empathy.

3.4 Definisi Operasional

1. Tangibles ( Berwujud )

Dimensi ini mencakup kondisi fisik, peralatan serta penampilan pekerja.Jasa tidak dapat diamati secara langsung, maka pelanggan sering kali berpedoman pada kondisi yang terlihat mengenai jasa dalam melakukan evaluasi seperti karpet, tempat duduk, penampilan pekerja, keramahan pekerja, dan lain-lain.

2. Reliability ( Keandalan )

Dimensi ini menunjukkan perusahan untuk memberikan pelayanan secara akurat dan handal, dapat dipercaya, bertanggung jawab atas apa yang dijanjikan, tidak pernah memberikan janji yang berlebihan dan selalu memenuhi janjinya.

3. Responsivenes (Daya Tanggap)

(10)

mengenai pelanggan. Dimensi ini merefleksikan komitmen perusahaan untuk memberikan pelayanannya tepat pada waktunya.

4. Assurance (Jaminan)

Dimensi ini mencakup Competency, yaitu kepemilikan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan, Courtesy merupakan kesopanan, rasa hormat, perhatian dan keramahan pelayanan, Credibility merupakan kepercayaan terhadap dan kejujuran dari pembeli jasa dan Security hal ini mencakup kebebasan dari bahaya, resiko atau keragu raguan. Dimensi assurance mencakup pengetahuan dan kesopanan pekerja serta kemampuannya untuk memberikan kepercayaan kepada pelanggan, dimensi ini merefleksikan kompetensi perusahaan, keramahan kepada pelanggan dan keamanan operasinya.

5. Empathy

Dimensi ini terdiri dari 3 hal yaitu:

a) Accessibility mencakup kemudahan untuk mendekati dan menghubungi.

(11)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel : Defenisi, Indikator & Skala Ukur Digunakan

Variabel Definisi Indikator Skala

Tangiable (X1) kondisi fisik, peralatan serta penampilan pekerja

1. Harga tiket 2. Keindahan alam 3. Kondisi jalan 4. Kebersihan lokasi 5. Sarana dan prasarana 6. Penampilan

karyawan

7. Kondisi jalan menuju wisata taman

Reability (X2) Kemampuan untuk melakukan pelayanan

2. Kebersihan kawasan 3. Even even di lokasi

2. Jaminan rasa aman dala menggunakan fasilitas

3. Kompetensi petugas

(12)

Empathy (X5) Rasa peduli untuk 2. Papan keterangan 3. Tempat istrahat 4. Pemandu wisata 5. Pusat informasi

Likert

3.5 Skala Pengukuran Variabel

(13)

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

Sumber: Sugiyono (2008:108)

3.6 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Erlina, 2011:80). Populasi yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah wisatawan mancanegara yang menggunakan jasa pelayanan Taman Nasional Gunung Leuser Bukit Lawang, dimana jumlahnya tidak diketahui.

Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi (Erlina, 2011:81). Pengambilan sampel dilakukan dengan pendekatan Convenience sample dimana contoh diambil berdasarkan pengunjung yang datang ke lokasi penelitian. Convenience Sampling adalah prosedur untuk mendapatkan unit sampel menurut keinginan peneliti. Pada umumnya, peneliti menggunakan metode ini untuk memperoleh daftar pertanyaan dalam jumlah yang besar dan lengkap secara cepat dan hemat. Sampel convenience paling sesuai digunakan untuk penelitian eksploratif sebagai pendahuluaan sebuah penelitian yang

No. Pernyataan Skor

1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Kurang Setuju (KS) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

(14)

bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam masalah yang mengarahkan tipe penelitian tersebut. Penelitian eksploratif merupakan penelitian yang bertujuan mengembangkan hipotesis. Dalam rangka ini maka dalam penelitian eksploratif harus ada usaha untuk memperluas dan mempertajam dasar empiris mengenai suatu gejala yang diteliti, hingga mampu dirumuskan suatu hipotesis. Responden yang dipilih adalah penunjung yang datang ke Taman Nasional Gunung Leuser Bukit Lawang selama waktu penelitian.

Dalam pengambilan sampel dilakukan pada jam kerja dan hari libur dan disesuaikan pada waktu buka dan tutup tempat objek wisata Taman Nasional Gunung Leuser. Dengan adanya pengambilan sampel ini dapat mewakili populasi sebenarnya dari pengunjung objek wisata Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat Propinsi Sumatera Utara.

(15)

3.7 Jenis Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu data primer dan data sekunder:

a. Data Primer

Data diperoleh langsung dari objek penelitian, dimana data ini memerlukan pengolahan lebih lanjut seperti hasil kuesioner yang disebar kepada responden.

b. Data Sekunder

Data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan.Peneliti mendapat data sekunder dari buku-buku, internet, dan literatur.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Kuisioner / Daftar Pertanyaan

Teknik ini dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. Kuisioner ini menggunakan skala Likert yang bernilai 1-5.

2) Wawancara

(16)

3) Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah dengan mencari, membaca, dan membandingkan buku-buku, bahan tulisan, catatan dan dokumen yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas dan reliabilitas kuesioner digunakan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian. Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan alat (instrumen) dapat menjawab tujuan peneliti. Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (Kuncoro ,2009; 175).

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16.0 dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel peryataan dinyatakan valid 2) Jika rhitung negatif atau rhitung > rtabel pernyataan tidak valid 3) rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.

(17)

. Tabel 3.3

Item-Total Statistics (Performance)

(18)

Item-Total Statistics (Importance)

(19)

Berdasarkan hasil pengolahan SPSS pada Tabel 3.3 (Performance) dan Tabel 3.4 (Importance) dapat dilihat bahwa semua variabel sudah valid, dimana rhitung > rtabel. 27 variabel pernyataan yang diberikan kepada 30 orang responden diluar sampel, maka dalam kuesioner penelitian, diperoleh item-total statistic yang menerangkan beberapa hal berikut ini:

1) Scale mean if item deleted menunjukkan nilai rata-rata total jika variabel tersebut dihapus, misalnya jika variabel 1 dihapus maka rata-rata totalnya bernilai 97.6667, dan seterusnya.

2) Scale variance if item deleted menunjukkan besarnya variance total jika variabel tersebut dihapus, misalnya jika variabel 1 dihapus maka nilai variance adalah 206.092, dan seterusnya.

(20)

Tabel 3.5

Validitas tiap Pernyataan Atribut Kepuasan (Performance) Pernyataan Corerected Item-Total

Correlation (rhitung)

rtabel Validitas

(21)

Tabel 3.6

Validitas tiap Pernyataan Atribut Kepuasan (Importance) Pernyataan Corerected Item-Total

Correlation (rhitung)

rtabel Validitas

(22)

Kolom Corrected Item-Total Correlation menunjukkan korelasi antara skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrument. Tabel R untuk sample 30 adalah sebesar 0,361.

Berdasarkan Tabel 3.5 dan 3.6 tersebut dapat dilihat bahwa dari 27 butir pernyataan yang dibuat dalam kuisioner ternyata tidak ada pernyataan yang tidak valid Karena rhitung > rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa ke 27 pernyataan tersebut valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas menggunakan software SPSS 16.0 for windows, dengan ketentuan apabila ralpha positif > rtabel, maka pernyataan adalah reliabel atau handal.

(23)

Tabel 3.7

Realibilitas tiap Pernyataan (Performance) Pernyataan Cronbach’s Alpha if Item

Deleted

(24)

Tabel 3.8

Realibilitas tiap Pernyataan (Importance) Pernyataan Cronbach’s Alpha if Item

Deleted

(25)

Tabel 3.7 dan Tabel 3.8 memperlihatkan bahwa seluruh pernyataan dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach alpha diatas 0,80 baik atribut Importance maupun Performance.

3.10 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif dengan bantuan tabulasi deskiptif, Importance Performance Analysis (IPA), Customer satisfaction Index (CSI).

3.10.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang berkaitan dengan pengumpulan data dan penyajian suatu gugus data sehinga memberikan informasi yang berguna. Analisis deskiptif digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik umum dan aspek perilaku pengunjung. Karakteristik yang dilihat meliputi jenis kelamin, status perkawinan, usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, domisili dan pendidikan terakhir.

3.10.2 Importance Performance Analysis (IPA)

(26)

kepuasan konsumen, penilaiannya menggunakan skala Likert dengan skor 1 sampai 5 untuk mengukur tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan seperti pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9

Skor Pengukuran Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Skor

Skor Pengukuran Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja

Skor

Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

1 Sangat Tidak Penting Sangat Tidak Baik

2 Tidak Penting Tidak Baik

3 Kurang Penting Kurang Baik

4 Penting Baik

5 Sangat Penting Sangat Baik

Sumber: Rangkuti (2003)

Berdasarkan skor pengukuran tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dengan skor 1 sampai 5 maka untuk menginterpretasikan penilaian atribut secara keseluruhan digunakan rentang skala dengan rumus:

Rentang Skala =

Keterangan :

m = skor nilai tertinggi n = skor nilai terendah

b = jumlah kelas atau kategori

maka rentang skala yang digunakan berdasarkan rumus adalah :

Rentang Skala = = 0,8

(27)

Tabel 3.10

Rentang Skala terhadap Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Rentang Skala

Rentang Skala terhadap Tingkat Kepentingan dan

Tingkat Kinerja Rentang Skala

Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

1 – 1,79 Sangat Tidak Penting Sangat Tidak Baik

1,80 – 2,59 Tidak Penting Tidak Baik

2,60 – 3,39 Kurang Penting Kurang Baik

3,40 – 4,19 Penting Baik

4,20 – 5,00 Sangat Penting Sangat Baik Sumber: Rangkuti (2003)

Dalam metode IPA (Importance Performance Analysis) setelah rentang skala diketahui maka langkah selajutnya adalah penggunaan diagram kartesius yang terdiri dari sumbu X yaitu tingkat pelaksanaan dan Y yaitu tingkat kepentingan. Penilaian berdasarkan hasil yang dirata–ratakan dari tingkat kepentingan dan kinerja dengan jumlah responden yang digunakan yaitu 100. Rumus yang digunakan untuk penilaian ini adalah:

= =

Keterangan :

= Skor rata-rata tingkat kinerja untuk atribut ke-j

= Skor rata-rata tingkat kepentingan untuk atribut ke-j

(28)

Diagram Kartesius menggunakan empat kuadran dalam penggunaannya, hasil dari penghitungan skor dimasukkan dalam diagram kartesius. Kuadran yang terdiri dari sumbu X yang menunjukkan tingkat kinerja dan sumbu Y yang menunjukkan tingkat kepentingan. Rumus yang digunakan yaitu :

X

=

Y

=

Keterangan :

(29)

Nilai hasil dari perhitungan tersebut akan dimasukkan dalam kuadran kartesius yang ditunjukkan pada Gambar 3.5.

Sumber: Rangkuti (2003)

Gambar 3.5 Diagram Kartesius

Diagram kartesius memiliki empat kuadran dengan keadaan yang berbeda– beda pada masing–masing kuadran:

1. Kuadran1

(30)

2 Kuadran 2

Menggambarkan atribut–atribut yang dianggap penting oleh konsumen dan telah dijalankan dengan baik oleh perusahaan sehingga konsumen puas. Dalam kuadran ini pihak perusahaan harus mempertahankannya.

3 Kuadran 3

Menunjukkan atribut–atribut yang dianggap kurang penting oleh konsumen sehingga pelaksanaan oleh pihak perusahan kurang diperhatikan.Dalam hal ini atribut yang kurang berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

4 Kuadran 4

Menggambarkan atribut–atribut yang dianggap kurang penting oleh konsumen tetapi perusahaan menjalankan dengan baik sehingga penilaian konsumen terlalu berlebihan terhadap tindakan perusahaan.

Tabel 3.11

Skala untuk Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja terhadap Atribut Nilai skala

Skala untuk Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja terhadap

Atribut Nilai skala

2 Kurang penting Kurang baik

3 Cukup penting Cukup baik

4 Penting Baik

5 Sangat penting Sangat baik

(31)

3.10.3 Customer satisfaction Index (CSI)

Metode indeks kepuasan konsumen merupakan indeks yang mengukur tingkat kepuasan konsumen atau pengunjung berdasarkan atribut-atribut tertentu. Atribut yang diukur dapat berbeda untuk masing masing industri, bahkan untuk masing-masing perusahaan. Hal ini tergantung pada kebutuhan informasi yang ingin didapatkan perusahan terhadap konsumen.

Terdapat tiga langkah dalam penghitungan Customer satisfaction Index (CSI) yaitu: 1. Menentukan Mean Importance score (MIS) dan Mean Satisfaction Score (MSS).

Nilai ini berasal dari rata rata tingkat kepentingan dan kinerja tiap responden.

2. Membuat Wight Favtors (WF)

bobot ini merupakan persentase nilai MIS per atribut terhadap total MIS seluruh atribut.

3. Membuat Weight Score (WS)

bobot ini merupakan perkalian antara Weight Factor (WF) dengan tingkat kepuasan (Mean Satisfaction Score=MSS).

Tabel 3.6

Kriteria Nilai Customer satisfaction Index (Indeks Kepuasan) Nilai CSI Kriteria Nilai Customer satisfaction Index (Indeks

Kepuasan) Nilai CSI Kriteria CSI

0,81-1,00 Sangat Puas

0,66-0,80 Puas

0,51-0,65 Cukup Puas

0,35-0,50 Kurang Puas

0,00-0,34 Tidak Puas

(32)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum

Taman Nasional Gunung Leuser merupakan satu dari lima taman nasional tertua di Indonesia yang pertama kali ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1980. Taman Nasional Gunung Leuser juga merupakan taman nasional terluas ketiga di Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. 276/Kpts-VI/Menhut/1997 tanggal 27 Mei 1997 dengan luas 1.094.692 Ha. Taman nasional gunung leuser terletak di Propinsi Aceh (891.646,73 Ha) dan Sumatera Utara (203.045,68 Ha). Taman nasional gunung Leuser diambil dari gunung leuser yang membentang di kawasan tersebut dengan ketinggian 3.404 m dpl

Visi : Taman Nasional Gunung Leuser Lestari dan Penyangga pembangunan berkelanjutan 2029.

Misi :

1. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi staf dalam rangka meningkatkan efektifitas pengelolaan untuk mencapai tujuan pengelolaan

2. Memantapkan legalitas batas kawasan yang disepakati dan diakui para pihak. 3. Mempercepat penataan kawasan dan pengelolaan kawasan berbasis resort

serta pengawetan keanekaragaman hayati dan ekosistmnya

(33)

5. Meningkatkan Kesadaran dan Partisipasi aktif masyarakat dalam membantu pengelolaan TNGL yang adil dan bertanggungjawab.

Gambar 4.1

(34)

4.1.1 Sejarah TNGL

Pada tahun 1920-an pemerintah colonial Belanda memberikan izin kepada seorang F.C. Van Heurn (ahli geologi belanda) untuk meneliti dan mengeksplorasi sumber minyak dan mineral yang diperkirakan banyak terdapat di aceh. Hasilnya menurut Van Heurn, kawasan yang diteliti tidak ditemukan kandungan mineral yang besar dan justru pemuka-pemuka adat setempat menginginkan agar mereka peduli terhadap barisan-barisan pegunungan berhutan lebat yang ada di gunung leuser

Inisiasi positif muncul untuk mengusulkan suaka alam di aceh barat seluas 928.000 ha dan agar pemerintah colonial belanda memberikan status perlindungan terhadap kawasan yang terbentang dari Singkil (pada hulu sungai simpang kiri) di bagian selatan, sepanjang bukit barisan, kearah lembah sungai tripa dan rawa pantai meulaboh, dibagian utara. Usulan ini terealisasi dengan diadakannya pertemuan di tapaktuan, yang dihadiri perwakilan pemuka adat dan pemerintah colonial belanda pada tanggal 6 Februari 1934.

(35)

Tabel 4.1

Kronologis Sejarah Lahirnya Taman Nasional Gunung Leuser

Tanggal/Tahun Keputusan Isi Keputusan

1927 -

Pemimpin local Aceh meminta kepada Pemerintah Hindia Belanda untuk melindungi kawasan lembah Alas dari penebangan.

Agustus 1928 -

Usulan pertama diajukan oleh Dr. VanHeurn kepada pemerintah Belanda untuk melindungi kawasan singkil (Hulu Sungai Simpang Kiri) bagian selatan, sepanjang Bukit Barisan, kearah lembah Sungai Tripa dan rawa pantai Meulaboh di bagian utara.

6 Februari 1934 Deklarasi Tapaktuan

Tekad perwakilan masyarakat local untuk melestarikan kawasan leuser untuk selamanya sekaligus juga mengatur sanksi pidananya (Penjara

dan denda). Deklarasi ditandatangani oleh Gubernur Hindia Belanda.

3 Juli 1934 Zalfbestuurs Belsuit (ZB) No. 317/35

Pembentukan Suaka Alam Gunung Leuser seluas 142.800 ha.

8 Agustus 1935 ZB No. 138

Pembentukan kelompok hutan langkat sekundur. Tata batas dilakukan pada 12 Agustus 1936. 26 Oktober 1936 ZB No. 122/AGR Pembentukan Suaka Margasatwa

Kluet seluas 20.000 ha.

30 Oktober 1938 Keputusan Sultan Langkat

(36)

10 Desember 1976

SK Menteri Pertanian No.

69/Kpts/UM/12/1976

Penunjukan SM Kappi seluas 150.000 ha

Deklarasi Taman Nasional Gunung Leuser Seluas 792.675 ha.

7 Maret 1980

SK Dirjen Kehutanan No.

719/DJ/VII/1/1980

Sub Balai Perlindungan dan Pelestarian Alam (PPA) Gunung Leuser diberi Kewenangan mengelola TNGL.

1981 -

TNGL ditetapkan sebagai Cagar Biosfer oleh UNESCO atas usulan pemerintah Indonesia

3 Maret 1982

SK Menteri Pertanian No.

166/Kpts/UM/3/1982

Penunjukan Hutan Wisata Lawe Gurah, yang berasal dari sebagian SM Kappi (7.200 ha), dan hutan lindung Serbolangit (2000 ha)

1982

SK Menteri Pertanian No.

923/Kpts/UM/12/198 2

TNGL di Sumatera Utara seluas 213.985 ha, gabungan dari SM Langkat Selatan, SM Langkat Barat, SM dan TW Sekundur.

1982

SK Menteri Pertanian No.

924/Kpts/UM/12/198 2

TNGL di DI Aceh seluas 586.500 ha, gabungan dari SM Kluet, SM Gunung Leuser, SM Kappi dan TW Lawe Gurah. Teknis Balai TNGL di bawah Ditjen PHPA

11 Desember 1984

SK Dirjen PHPA No 46/Kpts/VI-Sek/84

(37)

1984 - Ditetapkan sebagai ASEAN Park Heritage

1997

SK Menteri Kehutanan No. 276/Kpts-VI/1997

Penunjukan TNGL seluas 1.094.692 Ha

10 Juni 2002

SK Menteri Kehutanan No. 6186/Kpts-II/2002

Organisasi dan tatakerja Taman Nasional, sebagaimana telah diganti dengan Permenhut No. 03 Tahun 2007.

Juli 2004 Keputusan Komite Warisan Dunia

Penetapan TNGL, TNKS dan TNBBS, sebagai kelompok tropical rainforest heritage of Sumatera. 1 Februari 2007 Permenhut No.

P.03/Menhut-II/2007

(38)

4.1.2 Struktur Organisasi

(39)

Tata Kerja

Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser sebagai Balai Besar Taman Nasional Tipe A terdiri dari :

A. Bagian Tata Usaha a. Sub Bagian Umum

b. Sub Bagian Perencanaan dan Kerjasama

c. Sub Bagian Data, Evaluasi, Pelaporan dan Hubungan Masyarakat

Bagian Tata Usaha

Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok/misi jabatan melaksanakan pengurusan administrasi persuratan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan dan rumah tangga, penyusutan perencanaan dan kerjasama, pengumpulan dan analisis data, pemantauan dan evaluasi, pelaporan serta kehumasan dengan uraian tugas :

a) Merencanakan pengurusan administrasi persuratan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan dan rumah tangga, penyusutan perencanaan dan kerjasama, pengumpulan dan analisis data, pemantauan dan evaluasi, pelaporan serta kehumasan;

(40)

tangga, penyusutan perencanaan dan kerjasama, pengumpulan dan analisis data, pemantauan dan evaluasi, pelaporan serta kehumasan;

c) Membimbing penyelesaian tugas umum meliputi urusan administrasi persuratan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan dan kerumahtanggaan;

d)Mengelola penyelesaian tugas umum meliputi urusan administrasi persuratan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan dan kerumahtanggaan;

e) Melakukan konsultasi dengan pihak terkait dalam rangka menyiapkan bahan rumusan kebijakan pimpinan;

f) Mengelola penyelesaian tugas urusan perencanaan dan kerja sama meliputi penyiapan bahan rencana, kegiatan, anggaran dan kerjasama;

g)Mengelola penyelesaian tugas urusan data, evaluasi, pelaporan dan humas meliputi pengumpulan dan analisis data, statistika, pemantauan dan evaluasi, pelaporan serta kehumasan;

h)Mengoreksi konsep surat dan draft urusan umum, perencanaan dan kerjasama, data, evaluasi pelaporan dan kehumasan;

i) Melaksanakan bimbingan teknis urusan umum, perencanaan dan kerjasama, data, evaluasi, pelaporan dan kehumasan;

(41)

k)Memberikan saran dan atau telaahan kepada pimpinan berupa usulan dan konsep pelaksanaan pedoman kerja urusan umum, perencanaan dan kerjasama, data, evaluasi pelaporan dan kehumasan;

l) Melakukan pembinaan bawahan lingkup Bagian Tata Usaha;

m) Mengkoordinasikan penyusunan laporan Balai Besar berdasarkan ketentuan perundangan yang berlaku;

n)Melakukan konsultasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka penyiapan dan penyusunan bahan kebijakan pimpinan;

o)Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan, baik secara lisan maupun tertulis.

Sub Bagian Umum

Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok/misi jabatan melaksanakan pengurusan administrasi persuratan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan dan kerumahtanggaan dengan uraian tugas :

a) Merencanakan kegiatan pengelolaan urusan administrasi persuratan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan, dan kerumahtanggaan;

(42)

c) Mengelola penyelesaian administrasi persuratan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan, dan kerumahtanggaan;

d)Memantau, mencermati dan memeriksa pelaksanaan administrasi persuratan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan, dan kerumahtanggaan;

e) Mengoreksi surat dan draft administrasi persuratan ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan, dan kerumahtanggaan; f) Membuat laporan pelaksanaan administrasi persuratan, ketatalaksanaan,

kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan, dan kerumahtanggaan; g)Membimbing pelaksanaan urusan administrasi persuratan, ketatalaksanaan,

kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan, dan kerumahtanggaan; h)Memberikan saran dan atau telaahan kepada pimpinan berupa usulan dan

konsep pelaksanaan tugas administrasi persuratan, ketatalaksanan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kearsipan, dan kerumahtanggaan;

i) Membina bawahan lingkup Sub Bagian Umum;

j) Melakukan konsultasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka penyiapan dan penyusunan bahan kebijakan pimpinan;

(43)

Sub Bagian Perencanaan dan Kerjasama

Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Kerjasama mempunyai tugas pokok/misi jabatan melakukan penyiapan bahan rencana, kegiatan, anggaran dan kerjasama dengan uraian tugas:

a) Merencanakan kegiatan yang berkaitan dengan penyiapan bahan rencana kegiatan, rencana anggaran dan kerja sama lingkup balai besar;

b) Mengelola penyelesaian penyiapan bahan rencana kegiatan, rencana anggaran dan kerja sama;

c) Membimbing penyelesaian pelaksanaan penyiapan bahan rencana kegiatan, rencana anggaran dan kerja sama;

d) Memantau, mencermati, dan memeriksa pelaksanaan dan hasil penyiapan bahan rencana kegiatan, rencana anggaran dan kerja sama;

e) Mengoreksi surat dan draft penyiapan bahan rencana kegiatan, rencana anggaran dan kerja sama;

f) Membuat laporan pelaksanaan penyiapan bagan rencana kegiatan, rencana anggaran dan kerja sama;

g) Memberikan saran/telaahan kepada pimpinan berupa usulan dan konsep pelaksanaan kebijakan yang berkaitan dengan penyiapan bahan rencana kegiatan, rencana anggaran dan kerja sama;

h) Membina bawahan lingkup sub bagian perencanaan dan kerja sama;

(44)

j) Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan baik secara lisan maupun tertulis.

Sub Bagian Data, Evaluasi, Pelaporan dan Humas

Kepala Sub Bagian Data, Evaluasi, Pelaporan dan Humas mempunyai tugas pokok/misi jabatan melakukan pengumpulan dan analisis data, statistik, pemantauan dan evaluasi, pelaporan, dan pendokumentasian serta kehumasan dengan uraian tugas:

a) Merencanakan kegiatan yang berkaitan dengan pengumpulan dan analisis data, statistik, pemantauan dan evaluasi, pelaporan serta kehumasan;

b) Membimbing penyelesaian pelaksanaan pengumpulan dan analisis data, statistik, pemantauan dan evaluasi, pelaporan serta kehumasan;

c) Melaksanakan penyelesaisan pengumpulan dan analisis data, statistik, pemantauan dan evaluasi, pelaporan serta kehumasan;

d) Menyusun statistik, melakukan analisis data dan evaluasi serta laporan pelaksanaan tugas Balai Besar ;

e) Melaksanakan tugas kehumasan;

f) Memantau, mencermati dan memeriksa pelaksanaan tugas dan hasil pengumpulan dan analisis data, statistik, pemantauan dan evaluasi, pelaporan serta kehumasan;

(45)

h) Memberikan saran dan atau telaahan kepada pimpinan berupa usulan, yang berkaitan dengan pengumpulan, analisis data, statistik, pemantauan dan evaluasi, pelaporan serta kehumasan;

i) Membina bawahan lingkup Sub Bagian Data, Evaluasi, Pelaporan dan Humas;

j) Melakukan konsultasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka penyiapan dan penyusunan bahan kebijakan pimpinan;

k) Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan baik secara lisan maupun tertulis.

Bidang Teknis Konservasi

Kepala Bidang Teknis Konservasi mempunyai tugas pokok/misi jabatan melaksanakan penyiapan rencana kerja dibidang perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan kawasan taman nasional, pelayanan dan promosi dibidang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dengan uraian tugas:

a) Menyiapkan rencana kegiatan perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan kawasan taman nasional;

b) Menyiapkan rencana kegiatan Bidang Teknis Konservasi Taman Nasional; c) Mengkoordinasikan kegiatan Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah

(46)

d) Mengkoordinasikan kegiatan Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah dan pelayanan dalam rangka penyiapan operasional bidang pengawetan tumbuhan dan satwa liar;

e) Mengkoordinasikan Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah dan memberi pelayanan dalam rangka penyiapan operasional pelaksanaan teknis bidang informasi, perpetaan, sistem informasi geografis dan website;

f) Mengkoordinasikan Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah untuk memberi pelayanan dalam rangka penyiapan operasional bidang pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan, plasma nutfah, tumbuhan dan satwa liar sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

g) Mengkoordinasikan Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah dalam penyiapan pelaksanaan pengendalian kebakaran dikawasan taman nasional; h) Membagi tugas kepada bawahan dalam rangka penyiapan pelaksanaan tugas

penyuluhan, bina cinta alam, dan pemberdayaan masyarakat;

i) Membagi tugas kepada bawahan dalam rangka penyiapan pelaksanaan perizinan;

j) Membagi tugas kepada bawahan dalam rangka menyelesaikan tugas pelayanan di bidang perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan, serta informasi, perpetaan, sistem informasi geografis dan website;

(47)

l) Memantau pelaksanaan tugas bidang perlindungan, pengawetan dan perpetaan, serta pemanfaatan dan pelayanan;

m) Mengkoreksi konsep surat dan draft bidang perlindungan, pengawetan dan perpetaan, serta pemanfaatan dan pelayanan;

n) Mengevaluasi pelaksanaan tugas Bidang Teknis Konservasi Taman Nasional; o) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas Bidang Teknis Konservasi Taman

Nasional;

p) Melaksanakan bimbingan teknis di bidang perlindungan, pengawetan dan perpetaan, serta pemanfaatan dan pelayanan;

q) Memberikan saran dan atau telaahan kepada pimpinan berupa usulan dan konsep pelaksanaan kebijakan bidang perlingungan, pengawetan dan perpetaan, serta pemanfaatan dan pelayanan;

r) Membina bawahan lingkup Bidang Teknis Konservasi Taman Nasional ; s) Mengkoordinasikan penyusunan laporan Bidang Teknis Konservasi Taman

Nasional;

t) Melakukan konsultasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka penyiapan dan penyusunan bahan kebijakan pimpinan;

(48)

Seksi Perlindungan Pengawetan dan Perpetaan

Kepala Seksi Perlindungan Pengawetan dan Perpetaan mempunyai tugas pokok/misi jabatan melakukan penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi teknis bidang perlindungan dan pengamanan hutan, serta penyiapan pelayanan dan penegakan hukum, pelaksanaan koordinasi teknis bidang pengawetan tumbuhan dan satwa liar, pelaksanaan teknis bidang informasi, perpetaan, sistem informasi geografis dan website, dan pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan dengan uraian tugas;

a) Memberi petunjuk kepada bawajan dalam rangka penyelesaian penyiapan bahan pelaksanaan perlindungan dan pengamanan hutan, pengawetan tumbuhan dan satwa liar, pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan, perpetaan, informasi, sistem informasi geografis dan website;

b)Membagi tugas kepada bawahan dalam rangka penyiapan bahann pelaksanaan perlindungan dan pengamanan hutan, pengawetan tumbuhan dan satwa liar, pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan perpetaan, informasi, sistem informasi geografis dan website;

c) Membimbing bawahan dalam penyelesaian penyapan bahan pelaksanaan perlindungan dan pengamanan hutan, pengawetan tummbuhan dan satwa liar, pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan, perpetaan, informasi, sistem informasi geografis dan website;

d)Menyusun rencana kegiatan Seksi Perlindungan, Pengawetan dan Perpetaan e) Memantau, mencermati dan memeriksa penyiapan bahan – bahan pelaksanaan

(49)

pelaksana pengendalian kebakaran hutan, perpetaan, informasi, sistem informasi geografis dan website;

f) Memantau, mencermati dan memeriksa hasil pelaksanaan penyiapan bahan pelaksanaan perlindungan dan pengamanan hutan, pengawetan tumbuhan dan satwa liar, pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan, perpetaan, informasi, sistem informasi geografis dan website;

g)Mengoreksi surat dan draft penyiapan bahan pelaksanaan perlindungan dan pengamanan hutan, pengawetan tumbuhan dan satwa liar, pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan, perpetaan, informasi, sistem informasi geografis dan website;

h)Melaksanakan penyiapan bahan bahan pelaksanaan perlindungan dan pengamanan hutan, pengawetan tumbuhan dan satwa liar, pelaksaan pengendalian kebakaran hutan, perpetaan, informasi, sistem informasi geografis dan website;

i) Membimbing bawahan dalam penyiapan bahan pelaksaan perlindungan dan pengaman hutan, pengawetan tumbuhan dan satwa liar, pelaksaan pengendalian kebakaran hutan, perpetaan, informasi, sistem informasi geografis dan website;

(50)

k)Memberikan saran dan atau telaahan kepada pimpinan berupa usulan dan konsep penyiapan bahan pelaksaanan perlindungan dan pengaman hutan, pengawetan tumbuhan dan satwa liar, pelaksanaan pengendalian kebakaran hutan, perpetaan, informasi, sistem informasi geografis dan website ;

l) Membina bawahan lingkup Seksi Perlindungan, Pengawetan, dan perpetaan; m)Melakukan konsultasi dengan pihak- pihak terkait dalam rangka penyiapan

dan penyusun bahan kebijakan pimpinan;

n)Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan baik secara lisan maupun tertulis.

Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan

Kepala Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan mempunyai tugas pokok/misi jabatan melakukan penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi teknis bidang pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan, plasma nutfah, tumbuhan dan satwa liar, pelaksanaan pelayanan dan promosi bidang konsevasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, dan pelaksanaan koordinasi teknis bidang penyuluhan, ina cinta alam, dan pemberdayaan masyarakat dengan uraian tugas :

(51)

ekosistemnya, dan pelaksanaan bidang penyuluhan, bina cinta alam, dan pemberdayaan masyarakat;

b) Membagi tugas kepada bawahan dalam penyiapan bahan pemanfaatan dan pelayanan, promosi, penyuluhan, bina cinta alam, dan pemberdayaan masyarakat;

c) Membiming bawahan dalam penyelesaian penyapan bahan pelaksanaan pembanfaatan dan pelayanan, promosi, penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdayaan masyarakat;

d) Menyusun rencana kegiratan Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan;

e) Memantau, mencermati dan memeriksa, penyiapan bahan pelaksanaan pemanfaatan dan pelayanan, promosi, penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdayaan masyarakat;

f) Memantau, mencermati, dan memeriksa hasil pelaksanaan penyiapan bahan pelaksanaan pemanfaatan dan pelayanan, promosi, penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdayaan masyarakat;

g) Mengoreksi surat dan draft penyiapan bahan pelaksanaan pemanfaatan pelayanan, promosi, penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdayaan masyarakat;

(52)

i) Membimbing bawahan dalam penyiapan bahan pelaksanaan pemanfaatan dan pelayanan, promosi, penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdayaan masyarakat;

j) Membuat laporan pelaksanaan penyiapan bahan pelaksanaan pemanfaatan dan pelayanan, promosi, penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdaaan masyarakat;

k) Memberikan saran dan atau telaahan kepada pimpinan erupa usulan dan konsep penyiapan bahan pelaksanaan pemanfaatan dan pelayanan, promosi, penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdayaan;

l) Membina bawahan lingkup Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan;

m) Melakukan konsultasi dengan pihak-pihak terkait dala rnagka penyiapan dan penyusunan bahan kebijakan pimpinan;

n) Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan baik secara lisan maupun tertulis.

Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah

Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah mempunyai tugas pokok/misi jabatan mengkoordinasikan pelaksanaan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dan pengelolaan kawasan taman nasional di wilayah kerjanya dengan uraian tugas:

(53)

serta pelaksanaan konservasi tumbuhan dan satwa liar dari kawasan taman nasional;

b) Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dan pengelolaan kawasan taman nasional; c) Membagi tugas dalam rangka penyusunan rencana, anggaran, dan evaluasi

engelolaan kawasan taman nasional serta konservasi tumbuhan dan satwa liar dari kawasan taman nasional;

d) Membagi tugas dalam rangka koordinasi teknis pelaksanaan penyidikan, perlindungan, dan pengamanan hutan, hasil hutan dan tumbuhan dan satwa liar dari kawasan taman nasional;

e) Membagi tugas dalam rangka pengendalian kebakaran hutan;

f) Membagi tugas dalam rangka pelaksanaan kegiatan pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam;

g) Membagi tugas dalam rangka pelasanaan kegiatan penyuluhan, bina cinta alam, pengembangan koperasi dan pemerdayaan masyarakat;

h) Mengatur dan membagi tugas dalam rangka penyiapan bahan pelaksanaan kerjasaa pengembangan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya;

i) Membagi tugas pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga;

(54)

k) Memantau, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan tugas dalam rangka pelaksanaan kegiatan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistenya; l) Mengoreksi konsep surat dan draft lingkungan Bidang Pengelolaan Taman

Nasional Wilayah;

m)Memberikan bimbingan teknis kegiatan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya;

n) Memberikan saran dan atau telaahan kepada pimpinan berupa usulan dan konsep pelaksanaan kebijakan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya di wilayah kerjanya;

o) Membina bawahan lingkup Bidang Pengelolaaan Taman Nasional Wilayah; p) Melakukan konsultasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka penyiapan

dan penyusunan bahan kebijakan pimpinan;

q) Melaksanakan tugas yang diberikan pimpinan secara lisan maupun tertulis.

Satuan Administrasi dan Program

Kepala Satuan Administrasi dan Program mempunyai tugas pokok / misi jabatan mengkoordinir kegiatan pengumpulan, pengolahan, penelaahan serta penyajian bahan dan data dalam rangka penyusunan rancangan, evaluasi dan pengkajian administrasi dan program.

(55)

menghimpun laporan, menyeleksi dan mencatat data yang berkaitan dengan bahan, data, evaluasi dan pelaporan, menabulasi, merekapitulasi dan mengumpulkan bahan dalam rangka penyelesaian penyusunan evaluasi dan pelaporan Lingkup Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah dengan uraian tugas :

a. Melakukan pengusulan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan; b. Melakukan pemrosesan penyajian data statistik;

c. Melakukan pengumpilan data dan informasi;

d. Melakukan penyusunan bahan laporan bulanan, triwulan, smesteran dan tahunan;

e. Melakukan resume hasil telaahan bahan laporan; f. Melakukan penyusunan pelaporan penunjang;

g. Melakukan penyiapan bahan Pers Release bagi wartawan / LSM;

h. Melakukan penyusunan bahan penyebarluasan informasi pengelolaan TNGL kepada para pihak;

i. Melakukan penyiapan prosedur penerimaan / pelayan wartawan / LSM / para pihak;

j. Melakukan penyiapan bahan dan pengembangan pencitraan TNGL; k. Melakukan pelayanan bagi tamu di BPTN;

(56)

Pengumpul Bahan Kerjasama, Simaksi dan PNBP mempunyai tugas dan misi jabatan menghimpun laporan dan pengkajian bahan kerjasama, Simaksi dan PNBP. Dengan uraian tugas antara lain:

a. Melakukan pendataan mitra;

b. Melakukan penyusunan rencana kerja kerjasama; c. Melakukan monitoring kerjasama/ MoU;

d. Melakukan evaluasi kerjasama / MoU;

e. Melakukan sosialisasi peraturan dan perundangan kerjasama kepada para pihak;

f. Melakukan pemrosesan simaksi (penelitian, shooting, film, pendakian, dll ); g. Melakukan pendokumentasian hasil – hasil penelitian ( dokumen, bahan, dll ); h. Melakukan pembukaan karcis tanda masuk,PNBP, dan penyetoran penjualan

karcis masuk;

i. Melakukan penyusunan dan pelaporan penjualan karcis masuk;

Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah

(57)

cinta alam, melaksanakan pengelolaan/pengendalian Resort/Stasiun Penelitian/Pusat Pengamatan Orangutan yang berada diwilayah kerjanya dan pemberdayaan masyarakat dengan uraian tugas :

a) Melaksanakan pengelolaan kawasan taman nasional dan kegiatan perlindungan, pengamanan, pengendalian kebakaran hutan, pemanfaatan dan pelayanan jasa lingkungan, plasma nutfah tumbuhan dan satwa liar, pelaksanaan penyuluhan, bina cinta alam, melaksanakan pengelolaan/pengendalian terhadap Resort/Stasiun Penelitian/Pusat Pengamatan Orangutan yang berada diwilayah kerjanya dan pemberdayaan masyarakat diwilayah kerjanya;

b) Membagi tugas pelaksanaan pengelolaan kawasan taman nasional dan kegiatan perlindungan, pengamanan, pengendalian kebakaran hutan, pemanfaatan dan pelayanan jasa lingkungan, plasma nutfah, tumbuhan dan satwa liar, pelaksanaan penyuluhan, bina cinta alam, dan pemberdayaan masyarakat diwilayah kerjanya;

(58)

d) Merencanakan kegiatan pengelolaan kawasan taman nasional dan kegiatan perlindungan, pengamanan, pengendalian kebakaran hutan, pemanfaatan, dan pelayanan jasa lingkungan, plasma nutfah, tumbuhan dan satwa liar pelaksanaan penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdayaan masyarakat diwilayah kerjanya;

e) Memantau, mencermati dan memeriksa pelaksanaan dan hasil pengelolaan kawasan taman nasional dan kegiatan perlindungan, pengamanan, pengendalian kebakaran hutan, pemanfaatan, dan pelayanan jasa lingkungan, plasma nutfah, tumbuhan dan satwa liar pelaksanaan penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdayaan masyarakat diwilayah kerjanya;

f) Mengoreksi surat dan draft dalam rangka pengelolaan kawasan taman nasional dan kegiatan perlindungan, pengamanan, pengendalian kebakaran hutan, pemanfaatan, dan pelayanan jasa lingkungan, plasma nutfah, tumbuhan dan satwa liar pelaksanaan penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdayaan masyarakat diwilayah kerjanya;

g) Membuat laporan pelaksanaan pengelolaan kawasan taman nasional dan kegiatan perlindungan, pengamanan, pengendalian kebakaran hutan, pemanfaatan, dan pelayanan jasa lingkungan, plasma nutfah, tumbuhan dan satwa liar pelaksanaan penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdayaan masyarakat diwilayah kerjanya;

(59)

hutan, pemanfaatan, dan pelayanan jasa lingkungan, plasma nutfah, tumbuhan dan satwa liar pelaksanaan penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdayaan masyarakat diwilayah kerjanya;

i) Memberikan saran dan telaahan kepada pimpinan berupa usulan dan konsep pelaksanaan pengelolaan kawasan taman nasional dan kegiatan perlindungan, pengamanan, pengendalian kebakaran hutan, pemanfaatan, dan pelayanan jasa lingkungan, plasma nutfah, tumbuhan dan satwa liar pelaksanaan penyuluhan, bina cinta alam dan pemberdayaan masyarakat diwilayah kerjanya;

j) Membina bawahan lingkup Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah termasuk Pejabat Fungsional;

k) Melakukan konsultasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka penyiapan dan penyusunan bahan kebijakan pimpinan;

l) Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan baik secara lisan maupun tertulis .

Unit Administrasi

Kepala Unit Administrasi mempunyai tugas pokok/misi jabatan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pengumpulan, pengolahan, penelaahan, serta penyajian bahan dan data dalam rangka penyusunan rancangan, evaluasi dan pengkajian administrasi.

(60)

a) Menerima dan menyeleksi surat masuk; b) Memasang lembar kendali;

c) Mengagenda surat masuk;

d) Menyampaikan surat masuk pada Kepala Seksi dan Kepala Bidang untuk diparaf / ditandatangani / disposisi;

e) Membaca disposisi dan mendistribusikan surat masuk; f) Melakukan pemrosesan surat masuk dan keluar;

g) Melakukan penyusunan draft laporan (harian, bulanan, triwulan, semesteran, dan tahunan);

h) Penyebarluasan informasi pengelolaan TNGL kepada para pihak; i) Melakukan pengadministrasian barang inventaris kantor;

j) Membuat draft inventaris ruangan (DIR);

k) Melakukan pelayanan kepada tamu kantor SPTN;

l) Penghimpunan bahan/data/dokumen yang bernilai sejarah; m) Pemeliharaan barang inventaris kantor;

n) Menindaklanjuti kehilangan barang inventaris kantor; o) Pelaporan barang inventaris kantor;

p) Pengamanan lingkungan kantor dan perumahan dinas;

q) Pencatatan, penerimaan, peminjaman, dan pengambilan buku-buku kantor;

r) Penyiapan alat tulis kantor;

(61)

t) Menyampaikan surat keluar kepada caraka untuk dikirim

4.2 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data-data yang ada akan dikumpulkan, digolongkan, kemudian diinterpretasikan. Data utama dalam penelitian ini adalah dengan mendapatkan informasi dari responden secara langsung dengan menyebarkan kuisioner yang berisikan tentang karakteristik responden, psikografik responden dan pernyataan-pernyataan yang dibuat untuk mendapatkan informasi yang relevan dan dibutuhkan untuk menganalisis masalah penelitian yang telah dirumuskan.

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden

(62)

Tabel-tabel dalam penjelasan berikut menjelaskan deskriptif responden yang berjumlah 100 orang.

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (orang) (%)

Pria 44 44%

Wanita 56 56%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer, diolah (2013)

Pada Tabel 4.2 dapat terlihat bahwa dari 100 orang wisman yang berkunjung ke TNGL Bukit Lawang, 56% adalah wanita dan selebihnya adalah pria. Hal ini juga menjelaskan bahwa wanita lebih banyak melakukan perjalanan wisata dibanding pria.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Waktu Berwisata

Tabel 4.3

Karakteristik Berdasarkan Lama Waktu Berwisata

Lama Waktu Berwisata Jumlah (orang) (%)

< 8 Hari 71 71%

8 - 14 Hari 21 21%

> 14 Hari 8 8%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer, diolah (2013)

(63)

responden. Yang memiliki lama wisata antara 8 – 14 Hari adalah sebesar 21% responden, dan lebih dari 14 Hari waktu kunjungan hanya sebesar 8%. Mayoritas pengunjung wisatawan mancanegara berkunjung ke TNGL kurang dari 8 Hari, hal ini dikarenakan mayoritas wisatawan sudah melakukan perencanaan jauh-jauh hari untuk mengunjungi beberapa tempat selain TNGL sehingga mayoritas dari mereka tidak menetap di TNGL lebih lama lagi.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.4

Karakteristik Berdasarkan Usia

Usia (Tahun) Jumlah (orang) (%)

17 – 21 20 20%

22 – 26 28 28%

27 – 31 31 31%

32 – 36 6 6%

37 – 41 3 3%

42 – 46 2 2%

47 – 51 1 1%

52 – 56 3 3%

> 56 6 6 %

Total 100 100%

Sumber: Data Primer, diolah (2013)

(64)

tahun sebesar 2%, dan yang berusia 47 - 51 tahun sebesar 1%, 52 – 56 tahun sebesar 3 % dan yang berusia di atas 56 tahun sebesar 6 %. Kelompok usia 27 - 31 tahun merupakan jumlah terbanyak pada penelitian ini.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Status

Status Pernikahan Jumlah (orang) (%)

Menikah 27 27%

Tidak Menikah 73 73%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer, diolah (2013)

(65)

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) (%)

Elementary School 0 0%

Junior High School 4 4%

Senior High School 23 23%

Diploma 14 14%

University 52 52%

Other 7 7%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer, diolah (2013)

(66)

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Tabel 4.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Tingkat Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) (%)

Civil Servant 8 8%

Private Employees 15 15%

Business Man 16 16%

Student / Student College 31 31%

Housewife 4 4%

Other 26 26%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer, diolah (2013)

(67)

waktu luang dengan keluarga. Sebaran pengunjung berdasarkan Jenis pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.7.

7. Karakteristik Responden Berdasarkan Total Pendapatan

Tabel 4.8

Karakteristik Responden Berdasarkan Total Pendapatan

Total Pendapatan Jumlah (orang) (%)

< 500 Euros 19 19%

500 – 999 Euros 18 18%

1000 – 1999 Euros 25 25%

2000 – 2999 Euros 21 21%

3000 – 4999 Euros 14 14%

Over 5000 Euros 3 3%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer, diolah (2013)

(68)

8. Karakteristik Responden Berdasarkan Total Pengeluaran per Bulan

Tabel 4.9

Karakteristik Responden Berdasarkan Total Pengeluaran per Bulan Total Pengeluaran/Bulan Jumlah (orang) (%)

< 250 Euros 7 7%

250 – 500 Euros 26 26%

500 – 1000 Euros 27 27%

1000 – 1500 Euros 24 24%

1500 – 2500 Euros 12 12%

Over 2500 Euros 4 4%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer, diolah (2013)

(69)

9. Karakteristik Responden Berdasarkan Negara Asal Wisatawan

Tabel 4.10

Karakteristik Responden Berdasarkan Negara Asal Wisatawan

Nama Negara Jumlah (orang) (%)

Amerika Serikat 4 4%

Inggris 17 17%

Jerman 17 17%

Belanda 14 14%

Swiss 5 5%

Perancis 9 9%

Spanyol 1 1%

Singapura 14 14%

Australia 2 2%

Austria 4 4%

Kanada 3 3%

Polandia 3 3%

Latvia 1 1%

Denmark 1 1%

Irlandia 3 3%

Chile 1 1%

Skotlandia 1 1%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer, diolah (2013)

(70)

menunjukan bahwa wisatawan Eropa lebih memperoleh informasi yang lebih banyak dan baik tentang Objek Wisata Alam TNGL Bukit Lawang, dibanding Negara dari kawasan lain.

10.Karakteristik Responden Berdasarkan Biaya Perjalanan Wisata ke

Taman Nasional Gunung Leuser (Bukit Lawang)

Tabel 4.11

Karakteristik Responden Berdasarkan Biaya Perjalanan Wisata ke Taman Nasional Gunung Leuser (Bukit Lawang)

Total Pengeluaran/Bulan Jumlah (orang) (%)

< 500 Euros 42 42%

500 - 1500 Euros 33 33%

1500 - 2500 Euros 21 21%

2500 – 3500 Euros 2 2%

3500 – 4500 Euros 1 1%

Over 4500 Euros 1 1%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer, diolah (2013)

(71)

11.Karakteristik Responden Berdasarkan Bersama Siapa Responden

Melakukan Perjalanan Wisata

Tabel 4.12

Karakteristik Responden Berdasarkan Bersama Siapa Responden Melakukan Perjalanan Wisata

Rekan Perjalanan Jumlah (orang) (%)

Sendirian 18 18%

Keluarga 15 15%

Rekan Bisnis 1 1%

Teman 45 45%

Suami / Istri 16 16%

Other 5 5%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer, diolah (2013)

(72)

12.Karakteristik Responden Berdasarkan Tipe Wisata yang Paling Disukai

Saat Berwisata

Tabel 4.13

Karakteristik Responden Berdasarkan Tipe yang Paling Disukai Saat Berwisata

Tipe Wisata Jumlah (orang) (%)

Nature (Alam) 77 77%

Historical (Sejarah) 1 1%

Cullinary (Kuliner) 1 1%

Shopping (Belanja) 7 7%

Cultural (Budaya) 13 13%

Lainya 1 1%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer, diolah (2013)

(73)

13.Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Wisata yang Menarik

Responden Melakukan Perjalanan Wisata.

Tabel 4.14

Karakteristik Responden Berdasarkan Hal Menarik yang Menyebabkan Responden Melakukan Perjalanan Wisata

Hal yang Menarik Jumlah (orang) (%)

Mendukung Konservasi Lingkungan

37 37%

Paket Wisata 7 7%

Pendidikan 12 12%

Fasilitas dan Infrastruktur

Tempat Wisata 7 7%

Budaya Masyarakat Lokal 25 25%

Others 12 12%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer, diolah (2013)

(74)

14.Karakteristik Responden Berdasarkan Alasan Responden Memilih

TNGL (Bukit Lawang) Sebagai Tujuaan Wisata.

Tabel 4.15

Karakteristik Responden Berdasarkan Alasan Responden Memilih TNGL (Bukit Lawang) Sebagai Tujuaan Wisata

Alasan Jumlah (orang) (%)

New Environtment 35 35%

Confortable & Beautiful

Scenery 27 27%

Healthy 4 4%

Entertain 1 1%

Knowledge 16 16%

Other 17 17%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer, diolah (2013)

(75)

15.Karakteristik Responden Berdasarkan Manfaat yang Diperoleh

Responden Saat Berwisata.

Tabel 4.16

Karakteristik Responden Berdasarkan Manfaat yang Diperoleh dari TNGL (Bukit Lawang) Saat Berwisata

Manfaat Jumlah (orang) (%)

Refreshing 14 14%

Healthy 2 2%

Experience 63 63%

Knowledge 12 12%

Other Pleasent 9 9%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer, diolah (2013)

(76)

16.Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan Pasca Kunjungan.

Tabel 4.17

Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Kepuasan Pasca Kunjungan Rentang Skala Tingkat Kinerja / Kepuasan Responden (%)

1 – 1,79 Sangat Tidak Puas 0 0%

1,80 – 2,59 Tidak Puas 0 0%

2,60 – 3,39 Kurang Puas 30 30%

3,40 – 4,19 Puas 57 57%

4,20 – 5,00 Sangat Puas 13 13%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer, diolah (2013)

(77)

4.2.2 Analisis Tingkat Kepentingan (IPA) dan Kinerja (CSI) Objek Wisata

Alam TNGL Bukit Lawang

Penilaian tingkat kepentingan dan kinerja suatu perusahaan / organisasi sangat penting untuk merumuskan strategi pemasaran yang efektif untuk daerah wisata, jika kinerja TNGL Bukit Lawang sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengunjung maka dapat dikatakan bahwa pengunjung merasa puas. Puas atau tidaknya pengunjung terhadap kinerja TNGL Bukit Lawang dapat diukur dengan menggunakan skala penilaian tertentu terhadap atribut - atribut yang melekat pada TNGL Bukit Lawang tersebut. Karakteristik dan preferensi akan kebutuhan konsumen yang berbeda-beda membuat konsumen bisa saja merasa puas pada 1 atribut tetapi belum tentu puas terhadap atribut yang lain.

(78)

Tabel 4.18

Tingkat Kepentingan dan Kinerja Responden

No Tingkat Kepentingan (Y) Tingkat Kinerja (X)

(79)

Tabel 4.19

Tabel Hasil IPA Tingkat Kepentingan dan Kinerja Responden

No Atribut

4 The Cleanliness of Attraction Place 3.96 3.35 5 Facilities and Infrastructure of

Attraction Place 3.55 3.4

6 Employee Appearance 3.29 3.93

7 Link Road Going to TNGL 3.1 3.32

8 Accessibility of Attraction Place 3.48 3.54 9 The Uniqueness of Attraction Place 4.08 4.3 10 The Event are Organized by Tourist

Attraction 3.63 3.8

11 Tour Packages 3.2 3.63

12 Information description 3.77 3.3

13 Feeding Time 3.45 3.66

14 Jungle Trek 4.23 4.22

15 Orang Utan Conservation 4.43 4.02

16 Rafting / Tubing 3.38 3.98

17 Services 3.81 3.88

18 Handling Complaints of Visitors 3.68 3.7

19 Hospitality Employees 4.02 4.2

20 Attraction Place Security 3.98 3.8

21 Safety Assurance of Games Offered 3.8 3.68

22 The Competences of Employee 4.15 4.08

23 The directions of facilities 3.75 3.55

24 The board description 3.71 3.46

25 The cleanliness of rest area provided

by tourist attractions 4.01 3.35

26 Information center is provided by

tourist attraction 3.74 3.49

(80)

Berdasarkan Tabel 4.19, skor tingkat kepentingan paling tinggi berasal dari atribut OrangUtan Conservation (Konservasi OrangUtan) yang berada di kawasan objek objek TNGL Bukit Lawang dan skor paling rendah adalah pada Atribut kondisi jalan di TNGL Bukit Lawang. Kedua atribut tersebut yaitu OrangUtan Conservation (Konservasi OrangUtan) berada pada variabel reability dan sedangkan kondisi jalan pada lokasi TNGL Bukit Lawang berada pada variabel Tangiable. Dimana atribut OrangUtan Conservation (Konservasi OrangUtan) pada atribut Reability, yang mana pada variabel ini atribut yang diartikan menunjukkan perusahan memberikan pelayanan secara akurat dan handal, dapat dipercaya, bertanggung jawab atas apa yang dijanjikan, tidak pernah memberikan janji yang berlebihan dan selalu memenuhi janjinya.

(81)

Tabel 4.20

Tabel Hasil IPA Tingkat Kepentingan dan Kinerja Responden Atribut Variabel

Pada Tabel 4.20 dapat dilihat bahwa nilai yang ada pada tiap variabel merupakan nilai rata-rata yang diolah, dari tabel diatas dapat dilihat bahwa atribut variable tangiable memiliki tingkat kepentingan (IPA) yang paling rendah, dan paling tinggi Assurance hal ini menunjukan bahwa Assurance adalah bagian yang paling diinginkan wisatawan ada pada perjalanan wisata. Begitu juga pada tingkat kinerja (CSI) wisatawan yang menjadi responden sangat puas pada variable Responsiveness dan paling rendah yaitu pada variabel tangiable.

No Nilai Rata-rata Atribut

Tingkat Kepentingan

(Y)

Tingkat Kinerja (X)

1 Tangiable 3.38 3.57

2 Reability 3.77 3.86

3 Responsiveness 3.83 3.93

4 Assurance 3.98 3.85

(82)

Gambar 4.3 Diagram Pemetaan IPA

Keterangan :

Tangiable Responsive

1. Ticket expenses 17. Services

2. Scenery 18. Handling complaints of visitors 3. Road condition in TNGL 19. Hospitality employees

4. The cleanliness of attraction place Assurance 5. Facilities and infrastructure of

attraction place 20. Attraction place security

6. Employee appearance 21. Safety assurance of games offered 7. Link road going to TNGL 22. The competences of employee 8. Accessibility of attraction place Empathy

Reability 23. The directions of facilities 9. The uniqueness of attraction place 24. The board description 10.The events are organized by tourist

attractions

25. The cleanliness of rest area provided by tourist attractions

11.Tour packages 26. Information center is provided by tourist attraction

Gambar

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
Tabel 3.3 . Item-Total Statistics (Performance
Item-Total Statistics (Tabel 3.4 Importance)
Validitas tiap Pernyataan Atribut Kepuasan Tabel 3.5 (Performance)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP) Nomor:BA-127/ULPD/WI.2/2016 Tanggal 16 Juli 2016 dan Penetapan Pemenang oleh Kelompok Kerja (Pokja) ULPD Kementerian Keuangan

Panitia ULP/ Panitia Pengadaan pada Satker Direktorat Advokasi dan KIE akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan

Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang dengan penuh kesabaran telah.. memberikan ilmu yang berguna dan bermanfaat bagi penulis serta

Pedagang Kaki Lima selanjutnya disingkat PKL adalah pedagang yang melakukan usaha perdagangan di lahan terbuka dan tertutup, pada sebagian fasilitas umum yang

Dalam rangka membangun budaya mutu di perguruan tinggi melalui implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Ruang lingkup Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Murung Raya ini mencakup strategi pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten sampai dengan

To get Started utilizing this Node.js module, you first need to install from the npm registry, ‘npm install websocket.’ Once you have this installed, you are able to use it as shown

Dengan menilai tingkat kesiapan mahasiswa dalam mengimplementasikan e-learning melalui tugas akhir ini, disimpulkan bahwa penerapan model Akaslan dan Law dapat