• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DEBAT DENGAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI 101765 BANDAR SETIA TAHUN AJARAN 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DEBAT DENGAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI 101765 BANDAR SETIA TAHUN AJARAN 2016/2017."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DEBAT DENGAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA PADA

MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI

101765 BANDAR SETIA TAHUN AJARAN

2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan

Prasekolah Dan Sekolah Dasar

Oleh :

ANISA DESMAWATI NIM. 1132111001

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

RIWAYAT HIDUP

Identitas Diri

Nama : Anisa Desmawati

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 28 Desembe1995

Agama : Islam

Status : BelumMenikah

Anak Ke : 3

Jumlah Bersaudara : 5

Alamat : Jalan Beringin Pasar V Tembung Gg. Salak 23 No. 6 Nama Orang Tua

Nama Ayah : Sahriyal NamaIbu : Yusnimar

Alamat : Jalan Beringin Pasar V Tembung Gg. Salak 23 No. 6 Riwayat Pendidikan

TahunAjaran Nama Sekolah

2001 – 2007 MIS Ummul Quraa Tembung 2007 – 2010 SMP Negeri 13 Medan

(6)

i

ABSTRAK

Anisa Desmawati. 1132111001. Hubungan Penggunaan Model Pembelajaran Debat Dengan K Keterampilan Berbicara Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di Kelas V SD Negeri 101765 Bandar Setia. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan. 2017.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan penggunaan model pembelajaran debat dengan keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran IPS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan model pembelajaran debat dengan keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran IPS. Hipotesis yang diajukan adalah adakah hubungan yang positif dan signifikan antara penggunaan model pembelajaran debat dengan keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran IPS di kelas V SD Negeri 101765 Bandar Setia Tahun Ajaran 2016/2017.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuatitatif, dengan menggunakan pendekatan koresional. Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket, diperoleh hanya terdapat sebanyak 21 orang siswa (70%) siswa yang tergolong baik dalam melakukan debat dan observasi diperoleh bahwa 7 orang siswa (23,3%) yang berada dalam skor rata-rata; 11 orang siswa (37%) berada di bawah skor rata-rata; dan 12 orang siswa (40%) berada di atas skor rata-rata. Populasi dalam penelitian ini adalah 30 orang yaitu siswa kelas V-C SD Negeri 101765 Bandar Setia . Penetapan sampel penelitian ini sebanyak 30 orang yaitu siswa kelas V-C SD Negeri 101765 Bandar Setia, dengan mengambil seluruh jumlah populasi karena jumlah sampel yang kurang dari 100 orang, dengan kata lain disebut sampel jenuh (Total Sampling).

Selanjutnya hasil analisis data dengan uji korelasi product moment diperoleh koefisien korelasi rhitung = 0,501 dengan rtabel = 0,374 pada taraf signifikasi 5%. Dengan demikian 0,501 > 0,374 atau nilai rhitung lebih besar daripada nilai rtabel, maka penggunaan model pembelajaran debat memiliki hubungan yang positif dengan keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran IPS. Untuk mengetahui signifikansi hubungan penggunaan model pembelajaran debat dengan keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran IPS digunakan rumus uji t. Dari uji t tersebut diperoleh thitung = 3,065 dengan ttabel = 1,701 pada taraf signifikasi 5%. Dengan demikian 3,065 > 1,701 atau nilai thitung lebih besar daripada nilai ttabel, sehingga hubungan antara variabel x dan y dikatakan signifikan.

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan ridho-Nya sehingga penulis telah dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Penggunaan Model Pembelajaran

Debat Dengan Keterampilan Berbicara Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SD Negeri 101765 Bandar Setia Tahun Ajaran 2016/1017”. Shalawat dan salam

semoga tetap tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, sahabat dan kaum muslimin yang tetap istiqomah menegakkan kebenaran hingga yaumil akhir.

Skrispsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FIP Universitas Negeri Medan. Selesainya penyususnan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Skripsi ini antara lain Yth:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

(8)

iii

3. Bapak Prof. Dr.Yusnadi, MS selaku Pembantu Dekan I sekaligus Wakil Dekan Bidang Akademik FIP UNIMED, dan Bapak Drs. Elizon Nainggolan M.Pd selaku selaku Pembantu Dekan II sekaligus Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Kepegawaian FIP UNIMED, serta Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Pembantu Dekan III FIP UNIMED sekaligus Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FIP UNIMED.

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M. Pd Ketua Jurusan PGSD- FIP UNIMED

sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik Penulis yang selama perkuliahan membimbing penulis dengan sabar dan Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M. Pd selaku Sekretaris Jurusan PGSD- FIP UNIMED.

5. Ibu Dra. Risma, M. Pd, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M. Pd, serta bapak Drs. Daitin Tarigan, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Prodi PGSD yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi kepada penulis selama di dalam maupun di luar perkuliahan dan seluruh staff pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Prodi PGSD UNIMED.

(9)

dan membahagiakan kalian. Aamiin. Terimakasih juga kepada abang tercinta Bang Hengki dan Bang Muhammad Hendri yang selalu memotivasi untuk terus meraih cita-cita serta nasihat-nasihatnya yang selalu memberikan semangat kepada penulis untuk terus bangkit dan pantang menyerah, serta terimakasih kepada Adik Tercinta Siti Aminah dan Agus Ramansyah yang selau menghibur saya dan memberikan semangat kepada penulis.

8. Bapak Armansyah Harahap, S. Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 101765 Bandar Setia yang telah memberikan izin penelitian, serta memberikan kelancaran pada penulis selama penelitian.

9. Bapak, Ibu guru beserta staf pengajar SD Negeri 101765 Bandar Setia

terutama Bu Renita Sihombing. S.Pd selaku Wali Kelas V-C SD Negeri 101765 Bandar Setia dan seluruh siswa-siswi kelas VC SD Negeri 101765 Bandar Setia yang bersedia membantu serta meluangkan waktunya dalam penelitian ini.

10. Sahabat-sahabat tecinta Sahrolina Naibaho, Zuhro Wahyumi, Nurhaziza Harahap, Maya Ardiani NST, Ummi Latifah NST, dan Ummi Anisa Pasaribu yang yang telah setia menemani penulis selama perkuliahan, memberikan semangat serta dukungan kepada penulis. Semoga kita akan selalu bersama hingga akhir nanti.

(10)

v

12. Semua pihak yang yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyusun skripsi ini.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai pihak, penulis mengucapkan terimakasih semoga Allah SWT membalasnya. Akhir kata semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca serta dapat bermanfaat dalam memperkaya wawasan ilmu di bidang Pendidikan.

Medan, Maret 2017 Penulis

(11)

DAFTAR ISI

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... vi

Daftar Tabel ... x

Daftar Gambar ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Pembatasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Penelitian... 6

1.6 Manfaat Penelitian... 6

BAB II KAJIAN TEORI ... 8

2.1 Kajian Teori ... 8

2.1.1 Hakikat Model Pembelajaran Debat ... 8

2.1.1.1 Pengertian Model Pembelajaran ... 8

2.1.1.2 Pengertian Model Pembelajaran Debat ... 10

2.1.1.3 Tujuan Model Pembelajaran Debat ... 12

2.1.1.4 Langkah-langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Debat ... 13

2.1.1.5 Kelebihan Dan Kelemahan Model Pembelajaran Debat ... 13

2.1.1.6 Cara Mengatasi Kelemahan Model Pembelajaran Debat ... 14

(12)

vii

2.1.2 Hakikat Keterampilan Berbicara ... 16

2.1.2.1 Pengertian Keterampilan Berbicara ... 16

2.1.2.2 Tujuan berbicara ... 17

2.1.2.3 Aspek-aspek Keterampilan Berbicara ... 18

2.1.2.4 Proses Terjadinya Kegiatan Berbicara ... 19

2.1.2.5 Jenis-jenis Keterampilan Berbicara ... 21

2.1.3 Hakikat Pembelajaran IPS ... 22

2.2 Kerangka Berpikir ... 22

2.3 Hipotesis Penelitian ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

3.1 Jenis Penelitian ... 25

3.2 Desain Penelitian ... 25

3.3 Lokasi Penelitian ... 26

3.4 Waktu Penelitian ... 26

3.5 Populasi dan Sampel ... 26

3.5.1 Populasi ... 26

3.5.2 Sampel ... 26

3.6 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 27

3.6.1 Variabel Penelitian ... 27

3.6.2 Defenisi Operasional ... 27

3.7 Metode Penelitian ... 28

3.8 Instrumen Penelitian ... 28

3.9 Teknik Pengumpulan Data ... 29

(13)

3.9.2 Observasi ... 32

3.10 Uji Coba Instrumen... 35

3.10.1 Uji Validitas Angket ... 35

3.10.2 Uji Reliabilitas ... 36

3.11 Teknik Analisis Data ... 38

3.11.1 Uji Korelasi ... 38

3.11.2 Uji t ... 39

3.12 Prosedur Penelitian ... 40

3.13 Pelaksanaan Penelitian... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1 Hasil Penelitian ... 42

4.1.1 Deskripsi Lokasi SD Negeri 101765 Bandar Setia ... 42

4.1.2 Persiapan Penelitian ... 42

4.1.3 Pelaksanaan Uji Coba Instrumen ... 43

4.1.3.1 Validasi Angket ... 44

4.1.3.2. Uji Reliabilitas ... 45

4.1.4 Pelaksanaan Penelitian ... 45

4.2 Analisis Data Hasil Penelitian ... 46

4.2.1 Deskripsi Variabel Penelitian ... 46

4.2.1.1 Deskripsi Variabel Model Pembelajaran Debat ... 46

4.2.1.2 Deskripsi Variabel Keterampilan Berbicara Siswa ... 49

4.2.2 Pengujian Korelasi ... 51

4.2.2.1 Perhitungan Koefisien Korelasi ... 51

(14)

ix

4.2.3.1 Pengujian Hipotesis ... 52

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 54

4.3.1 Temuan Penelitian ... 54

4.3.2 Pembahasan Penelitian... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 62

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban Agket ... 30

Tabel 3.2 Kisi-kisi Uji Coba Angket Penggunaan Model Pembelajaran Debat ... 30

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Penggunaan Model Pembelajaran Debat yang Valid .... 31

Tabel 3.4 Kategori Penggunaan Model Pembelajaran Debat ... 32

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Berbicara ... 33

Tabel 3.6 Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi ... 39

Tabel 3.7 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 41

Tabel 4.1 Uji Validitas Angket Penggunan Model Pembelajaran Debat ... 44

Tabel 4.2 Rekapitulasi Skor Angket Penggunaan Model Pembelajaran Debat ... 47

Tabel 4.3 Angket Penggunaan Model Pembelajaran Debat... 49

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi Keterampilan Berbicara Siswa (Y) ... 49

Tabel 4.5 Ringkasan Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Observasi Keterampilan Berbicara Siswa (Y) ... 50

Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Korelasi ... 51

(16)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Komunikasi ... 20

Gambar 2.2 Hubungan antara Variabel X dan Variabel Y ... 24

Gambar 4.1 Histogram data Penggunaan Model Pembelajaran Debat ... 48

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin kelangsungan hidup Negara dan Bangsa. Hal ini disebabkan karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. IPS merupakan mata pelajaran yang bersifat terpadu dari sejumlah mata pelajaran yaitu mata pelajaran sejarah, geografi, dan ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya dengan tujuan agar mata pelajaran ini lebih bermakna bagi siswa sehingga mengorganisasikan materi/bahan pelajaran disesuaikan dengan lingkungan, karakteristik, dan kebutuhan siswa.

Dalam UU Nomor. 20 Tahun 2004 tentang Sisdiknas Pasal 37 ayat 1 berisi penjelasan bahwa mata pelajaran IPS merupakan muatan wajib yang harus ada dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Dengan adanya ketentuan undang-undang yang mewajibkan IPS sebagai mata pelajaran dalam sistem pendidikan di Indonesia telah menjadikan kedudukan IPS semakin jelas.

(18)

2

siswa hendaknya didorong untuk bersiap diri membenarkan posisinya dan atau mengubah keputusannya bila ada pertimbangan lain.

Persiapan yang dibutuhkan siswa dalam mengambil posisi yang akan dianutnya dalam hal ini diperlukan keterampilan dalam berkomunikasi dengan orang lain secara baik untuk mengungkapkan pemahaman dan perasaannya dengan jelas, efektif dan efisien dengan memiliki keterampilan dalam berbahasa. Dalam Keterampilan berbahasa ada 4 (empat) keterampilan yang dituntut dimiliki oleh seseorang yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis.

Salah satu aspek keterampilan berbahasa yang sangat penting peranannya dalam upaya melahirkan generasi masa depan yang cerdas, kritis, kreatif, dan berbudaya adalah keterampilan berbicara. Dengan menguasai keterampilan berbicara siswa akan mampu mengekspresikan pikiran dan perasaannya secara cerdas sesuai konteks dan situasi pada saat dia sedang berbicara.

Setiap anak memiliki potensi untuk berbahasa. Potensi kebahasaan itu akan tumbuh dan berkembang jika fungsi lingkungan diperankan dengan baik. Jika tidak, maka potensi itu akan bersifat “laten” (terpendam) selamanya. Menurut Tarigan ( 2008 : 16), “Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan”.

(19)

3

metode belajar yang bersifat konvensional/ceramah dan tidak menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi yang memungkinkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran.

Dari hasil observasi peneliti pada saat PPLT di kelas V-C SD Negeri 101765 Bandar Setia melihat bahwa keterampilan berbicara siswa masih rendah. Dalam berbicara siswa kurang mampu mengekspresikan diri dari apa yang dibicarakannya. Siswa sering kali malu ketika diminta berbicara di depan kelas. Siswa masih merasa ragu untuk berdiri dan berbicara di hadapan teman sekelasnya. Bahkan tidak jarang beberapa siswa berkeringat dingin, berdiri kaku, lupa segalanya jika berdiri di depan kelas untuk berbicara. Hal ini disebabkan oleh adanya rasa malu pada diri siswa tersebut, sehingga tidak dapat berbicara dengan baik dan benar. Sisi lain jarangnya guru menyuruh siswanya mengungkapkan pendapat, selama ini guru hanya sebagai penyampai informasi saja tanpa adanya hubungan timbal balik antara guru dan siswa, tentunya hal ini menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk berbicara di depan kelas maupun di depan umum.

Model-model pembelajaran yang digunakan guru dalam praktik keterampilan berbicara pun masih kurang bervariasi, hanya sekedar tanya jawab, berdialog, dan bercerita. Padahal proses pembelajaran berbicara akan menjadi mudah jika siswa terlibat aktif dalam berkomunikasi.

(20)

4

(delapan) orang siswa (27%), hal inidilihat dari sifatnya yang suka bergaul dan respon terhadap suatu masalah, dan sisanya sebanyak 22 (dua puluh dua) orang siswa (73%) kurang terampil dalam berbicara.

Untuk mengatasi permasalahan di atas, maka diperlukan model pembelajaran yang dapat melatih keterampilan berbicara siswa. Salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran debat. Istarani (2011:83) menyatakan :

Pembelajaran dengan model pembelajaran debat diawali dari pembentukan dua kelompok yang pro (setuju) dan yang kontra (bertentangan). Kedua kelompok ini saling beardu argumentasi dalam rangka mengemukakan pendapatnya sebagai tanda atau bukti untuk mebuktikan atau meyakinkan siswa lawan belajarnya bahwa yang dikemukakannya adalah benar.

Hal ini diperkuat dengan pendapat menurut (Suyoto, dkk dalam Wiyanto: 2011:2), menyatakan bahwa:

Teknik debat ini diasumsikan kuat dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Hal ini dikarenakan dalam kegiatan debat yang di dalamnya terdapat kelompok pro dan kontra masing-masing kelompok saling mempertahankan pendapatnya dan berusaha mempengaruhi peserta/pendengar untuk menerima usulnya. Sementara itu, pada akhir kegiatan ditentukan pemenang melalui pemungutan suara atau keputusan dewan juri

Dengan model pembelajaran debat otomatis terjadi kegiatan berbicara, dan dalam model ini menekankan agar masing-masing siswa untuk dapat mengemukakan pendapatnya sendiri tentang memutuskan suatu persoalan dan mengambil tindakan yang ia ambil sesuai dengan keinginannya. Sehingga dengan ini dapat mengembangkan dan melatih keterampilan berbicara siswa.

(21)

5

mengetahui adanya hubungan dengan keterampilan berbicara siswa. Adapun judul dalam penelitian ini adalah “Hubungan Penggunaan Model Pembelajaran Debat dengan Keterampilan Berbicara Siswa pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SD Negeri 101765 Bandar Setia Tahun Ajaran 2016/2017”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah sebagai berikut:

1. Rendahnya keterampilan berbicara siswa

2. Siswa masih belum berani berbicara dan mengemukakan pendapatnya di depan kelas.

3. Motivasi untuk aktif berlatih berbicara siswa masih rendah

4. Model pembelajaran yang digunakan masih cenderung bersifat konvensional

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan berbagai keterbatasan yang dialami baik dari segi pengetahuan dan pengalaman maka peneliti membatasi permasalahan pada penelitian ini yaitu Model pembelajaran yang digunakan masih cenderung bersifat konvensional dan rendahnya keterampilan berbicara siswa.

1.4 Rumusan Masalah

(22)

6

mata pelajaran IPS di kelas V SD Negeri 101765 Bandar Setia Tahun Ajaran 2016/2017?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan penggunaan model pembelajaran debat dengan keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran IPS di kelas V SD Negeri 101765 Bandar Setia Tahun Ajaran 2016/1017.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain: 1. Bagi siswa

a. Sebagai pendorong semangat untuk berani berbicara dan mengemukakan pendapatnya sendiri.

b. Menumbuhkan keberanian untuk berbicara di depan umum

c. Menjadikan siswa yang dapat berpikir kritis, logis, dan kreatif dalam memecahkan suatu persoalan baik di kehidupan sekolah maupun kehidupan sehari-hari

d. Mengatasi kejenuhan siswa dalam kegiatan pembelajaran

(23)

7

2. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau tolak ukur dan pedoman untuk meningkatkan cara melaksanakan pembelajaran dalam pembelajaran IPS di kelas.

3. Bagi sekolah, dapat dijadikan bahan untuk mengambil kebijakan pembelajaran model pembelajaran debat untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

(24)

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil analisis data pada penggunaan model pembelajaran debat (variabel X) dari jawaban angket para sampel (siswa) yang berjumlah 30 orang diperoleh hanya terdapat sebanyak 21 orang siswa (70%) siswa yang tergolong baik dalam melakukan debat.

2. Keterampilan berbicara siswa kelas VC SD Negeri 101765 Bandar Setia Tahun Ajaran 2016/2017 diperoleh bahwa 7 orang siswa (23,3%) yang berada dalam skor rata-rata; 11 orang siswa (37%) berada di bawah skor rata-rata; dan 12 orang siswa (40%) berada di atas skor rata-rata. Hal ini memberi makna bahwa keterampilan berbicara siswa kelas VC SD Negeri 101765 Bandar Setia Tahun Ajaran 2016/2017 sebagian besar lebih banyak berada di atas skor rata-rata yaitu 12 orang siswa (40%). Hal ini dilakukan dengan teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi.

(25)

60

4. Uji t diperoleh thitung > ttabel yaitu 3,065 > 1,701. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan menyatakan bahwa “terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penggunaan model pembelajaarn debat dengan keterampilan

berbicara siswa pada mata pelajaarn IPS kelas V SD Negeri Bandar Setia”.

Ini berarti bahwa semakin baik siswa menggunakan model pembelajaran debat untuk memotivasi siswa dalam berbicara maka keterampilan berbicara siswa semakin terlatih menjadi lebih baik juga.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka saran dari peneliti sehubungan dengan penelitian ini, yaitu :

1. Guna untuk menciptakan pembelajaran yang menarik, guru yang setiap hari berinteraksi dan melakukan kegiatan belajar mengajar perlu menambah wawasannya dengan memahami model pembelajaran dan mengimplementasikannya dalam proses pembelajaran.

2. Siswa, diharapkan hendaknya memiliki keberanian dalam mengemukakan pendapatnya baik di depan kelas maupun dalam kehidupan sehari-hari dengan kegiatan berbicara, sehingga dengan itu dapat melatih keterampilan siswa berbicara menjadi baik.

(26)

61

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Rosmala. 2015. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Unimed Press

Effendi, Onong Uchjana. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : Remaja Rosdakarya

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada Irianto, Agus. 2015. Statistik Edisi ke Empat. Jakarta : Kencana

Kurniasih, Imas dan Sani, Berlin. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk Peningkatan Profesionalitas Guru Tanpa Kota Terbit : Kata Pena

Manurung. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta : Halaman Moeka Publishing Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin: Aswaja

Pressindo

Rusman. 2012. Model –Model Pembelajaran. Depok : Rajagrafindo Persada Sapriya. 2015. Pendidikan IPS. Bandung : Remaja Rosdakarya

Setyaningsih, Titik, dkk. 2015. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI Kelas 5. SOLO : Teknik Indonesia

Sudjono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Suharsimi Arikunto. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta : Bumi Aksara

Suhartono. 2005. Pengembangan Keterampilan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas

Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Baru Press

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa Bandung

Trianto. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana

2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual. Jakarta : Prenada Media Group

Yamin, Martinis. 2013. Strategi & Metode Dalam Model Pembelajaran. Jakarta : Referensi (GP Press Group)

http://gudangartikels.blogspot.co.id/2013/01/hakikat-pembelajaran-ips.html diakses tanggal 5 desember 2016 jam 20.02 WIB

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29950/1/KHUMAIROH %20-%20FITK.pdf diakses tanggal 2 desember 2016 jam 15.09 WIB Journal.unnes.ac.id/artikel_sju/seloka/119/110 diakses tanggal 2 desember 2016

jam 15.05 WIB

Gambar

Gambar 4.2  Histogram data Keterampilan Berbicara Siswa ...................................

Referensi

Dokumen terkait

Music with different tempo depending on the type of boiled eggs will be heard during the boiling process.. The timing process also can be seen on

Melalui game yang Penulis buat diharapkan user tidak merasa bosan berlama-lama di depan komputer dan juga bisa membantu gerak refleks anak atau merangsang kecepatan berfikir pada

 Dengan cara mengecek nilai Tail, jika Tail >= MAX-1 (karena MAX-1 adalah batas elemen array pada C) berarti sudah

Dikaitkan dengan keadaan yang kita hadapi saat ini, yaitu lemahnya penegakan hukum, baik menyangkut masalah KKN, pelanggaran HAM, tingginya tingkat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 22 rasio yang diteliti, rata-rata kinerja keuangan tahun 2003 hingga 2007 menunjukkan kinerja yang ideal pada rasio ketersediaan dana

pemesanan untuk setiap produk sehingga biaya persediaan yang diperoleh UD Modern menjadi minimum. Dari keseluruhan skenario yang dikembangkan, total biaya persediaan terkecil

Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep kunci dalam teori pemasaran modern yang terdiri dari variabel harga, produk, tempat dan promosi yang dapat

Assuming that the expectations theory holds, what does the market expect the yield on 2-year Treasury securities to be five years from