• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SEMESTER II DI SMA SWASTA RK SERDANG MURNI LUBUK PAKAM T.P. 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SEMESTER II DI SMA SWASTA RK SERDANG MURNI LUBUK PAKAM T.P. 2015/2016."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

Ernila Siringo Ringo NIM. 4123121015

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Ernila Siringo Ringo dilahirkan di Tanjung Morawa, pada tanggal 28 Juni

1994. Ayah bernama Viktor Siringo Ringo dan Ibu bernama Hanna Marbun dan

merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk

SD Negeri 106836 Tanjung Morawa, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun

2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Tanjung Morawa dan lulus

pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Swasta

RK Serdang Murni Lubuk Pakam dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012,

penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan dan lulus

(4)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH

TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SEMESTER II DI SMA SWASTA RK SERDANG

MURNI LUBUK PAKAM T.P. 2015/2016 Ernila Siringo Ringo (4123121015)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis kelas X semester II di SMA Swasta RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.P 2015/2016.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan populasi seluruh siswa kelas X SMA Swasta RK Serdang Murni Lubuk Pakam yang berjumlah 5 kelas. Sampel penelitian ini terdiri dari 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu Kelas X-4 dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan macromedia flash dan kelas X-1 dengan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu: 1) tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 5 pilihan jawaban sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid oleh validator dan 2) lembar observasi aktivitas belajar siswa.

Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 35,83 dan kelas kontrol diperoleh 30,28. Setelah dilakukan perlakuan pada masing-masing kelas, diperoleh nilai rata-rata postes pada kelas eksperimen sebesar 80,97 sedangkan kelas kontrol sebesar 71,39. Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 3,77 > 1,67 pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = 70. Hal ini berarti Ha diterima, yang berarti ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis kelas X semester II di SMA Swasta RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.P 2015/2016. Pada penelitian ini dilakukan juga observasi aktivitas siswa, dimana tiap pertemuan ada peningkatan nilai aktivitas dan diperoleh nilai rata-rata aktivitas siswa dari pertemuan I hingga Pertemuan II sebesar 76,98 dengan kategori aktif.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan

anugerah-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini semaksimal mungkin. Skripsi ini berjudul

“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation

Menggunakan Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X

Semester II di SMA Swasta RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.P. 2015/2016”.

Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari

berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan

terima kasih kepada Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si. selaku dosen

pembimbing skripsi yang dengan tulus memberikan waktu dan pengetahuan serta

saran-saran kepada penulis dari permulaan sampai dengan selesainya penulisan

skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Drs.

Motlan, M.Sc., Ph.D , Ibu Dr. Betty M. Turnip, M.Pd dan Bapak Drs. Abdul

Hakim S, M.Si selaku dosen penguji I,II, dan III yang telah memberikan masukan

dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd

selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing dan memotivasi

serta membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga

disampaikan kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA

UNIMED yang telah memberikan kesempatan untuk mempertahankan judul

skripsi saya juga kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai

Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Ucapan terima kasih disampaikan juga kepada Bapak Drs. Masner

Simarmata selaku Kepala Sekolah dan Ibu Gloria Kartika Saragih, S.Pd selaku

guru Fisika di SMA Swasta RK Serdang Murni Lubuk Pakam yang telah

membantu penulis selama penelitian ini dilaksanakan. Teristimewa penulis

(6)

v

sebagai motivasi penulis dan Ibunda tercinta Hanna Marbun yang selalu

memberikan dorongan motivasi, doa dan semangat untuk selalu berjuang dalam

menyelesaikan studi di UNIMED, juga kepada Adikku Tersayang Raja David

Siringo Ringo. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh keluarga

Siringo Ringo (Terkhusus Uda dan Inanguda Rinal, Adik-adikku sayang Rinal,

Samuel, Trio, Ayub dan Deswa) dan keluarga Marbun (terkhusus Op.Rambe,

Tulang dan Nantulang Agung, Uda dan Tante Jeje, Uda dan Tante Nando, Uda

dan Tante Angel serta Adik-adikku sayang Agung, Gabriel, Andrew, Jesaya,

Nando, Cory, Angel, Tasya, Samuel dan Nathan) yang selalu memberikan

dukungan dan doa yang tulus kepada penulis selama ini.

Selain itu penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman

seperjuangan dari Fisika Dik A 2012 : Nico Situmorang, Monika Simanjuntak,

Putri Sion dan yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Terkhusus kepada

Awal Mulia Rejeki Tumanggor yang selalu memberikan kasih, doa dan semangat

kepada penulis selama perkuliahan hingga selesainya studi di UNIMED. Terima

kasih juga kepada sahabat saya Fortina Manurung, Yohana Nadapdap, Agnestasia

Sinulingga dan Rati Simbolon yang memberikan doa dan dukungan kepada

penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman PPLT

Galang 2012 : Rifka, Shinta, Kanura, Mecy dan Dinda yang memberikan doa dan

semangat kepada penulis.

Penulis mengetahui adanya keterbatasan pengetahuan dan wawasan dalam

menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Akhir kata penulis

berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca, baik sebagai bahan bacaan

ataupun yang ingin melakukan penelitian lanjutan juga untuk dunia pendidikan.

Medan, 2016

Penulis

Ernila Siringo Ringo

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 6

1.3 Batasan Masalah 6

1.4 Rumusan Masalah 6

1.5 Tujuan Penelitian 7

1.6 Manfaat Penelitian 8

1.7 Defenisi Operasional 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 9

2.1 Kerangka Teoretis 9

2.1.1 Pengertian Belajar 9

2.1.2 Hasil Belajar 10

2.1.3 Aktivitas Belajar 12

2.2 Model Pembelajaran 13

2.2.1 Model Pembelajaran Kooperatif 14

2.2.2 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation 19

2.2.3 Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation 20

2.2.4 Pembelajaran Konvensional 21

2.3 Media Pembelajaran 22

2.3.1 Media Pembelajaran Macromedia Flash 23

2.4 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu 25

2.5 Materi Pembelajaran 26

2.5.1 Listrik Dinamis 26

2.6 Kerangka Konseptual 33

2.7 Hipotesis Penelitian 34

BAB III. METODE PENELITIAN 35

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 35

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 35

3.3 Variabel Penelitian 35

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 36

3.5 Prosedur Penelitian 37

(8)

vii

3.7 Uji Coba Instrumen Penelitian 42

3.7.1 Validitas Isi 42

3.8 Teknik Analisis Data 42 3.8.1 Uji Persyaratan Analisis Data 42 3.8.2 Pengujian Hipotesis (Uji t) 45 3.8.3 Analisis Data Untuk Aktivitas Siswa 48

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 49

4.1 Hasil Penelitian 49

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 49 4.1.2 Pelaksanaan Pretes 49 4.1.3 Analisa Data Pretes 50 4.1.3.1 Nilai Rata-Rata, Varians dan Simpangan Baku Data Pretes 50 4.1.3.2 Uji Normalitas Data Pretes 51 4.1.3.3 Uji Homogenitas Data Pretes 51 4.1.3.4 Uji Kesamaan Rata-Rata Pretes (Uji t Dua Pihak) 52

4.1.4 Perlakuan 52

4.1.4.1 Penilaian Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen 53 4.1.4.2 Observasi Aktivitas Siwa 54 4.1.5 Pelaksanaan Postes 58 4.1.6 Analisa Data Postes 59 4.1.6.1 Nilai Rata-Rata, Varians dan Simpangan Baku Data Postes 59 4.1.6.2 Uji Normalitas Data Postes 60 4.1.6.3 Uji Homogenitas Data Postes 60 4.1.6.4 Uji Hipotesis Kemampuan Akhir/Postes (Uji t Satu Pihak) 61 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 62

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 68

5.1 Kesimpulan 68

5.2 Saran 69

(9)

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 2.1 Hasil yang diperoleh pelajar dari Cooperative Learning 15 Gambar 2.2 Rangkaian listrik arus searah 26

Gambar 2.3 Multimeter analog dan multimeter digital 27

Gambar 2.4 Simbol penghambat dalam rangkaian listrik 29

Gambar 2.5 Susunan hambatan secara seri 30

Gambar 2.6 Susunan hambatan tersusun paralel 30

Gambar 2.7 Hukum I Kirchhoff 31

Gambar 2.8 Hukum Kirchhoff susunan seri 32

Gambar 3.1 Skema prosedur penelitian 39

Gambar 4.1 Diagram Batang Distribusi Nilai Pretes Kelas Eksperimen 50

Gambar 4.2 Diagram Batang Distribusi Nilai Pretes Kelas Kontrol 50

Gambar 4.3 Diagram Batang Data Penilaian LKS Kelas Eksperimen 53

Gambar 4.4 Diagram Batang Kategori Pencapaian Aktivitas Siswa Dari

Kategori Terendah Sampai Ke Kategori Tertinggi 54

Gambar 4.5 Grafik hubungan nilai pretes, aktivitas dan postes siswa pada

kelas eksperimen berdasarkan urutan nilai kategori aktivitas

terendah ke tertinggi 55

Gambar 4.6 Grafik hubungan nilai pretes, aktivitas dan postes siswa pada

kelas eksperimen berdasarkan urutan nilai aktivitas individu

terendah ke tertinggi 56

Gambar 4.7 Grafik hubungan nilai pretes, aktivitas dan postes siswa pada

Kelas eksperimen berdasarkan urutan nilai aktivitas

kelompok terendah ke tertinggi 57

Gambar 4.8 Diagram Batang Distribusi Nilai Postes Kelas Eksperimen 59

(10)

ix

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 2.1 Taksonomi Anderson (Perbaikan Taksonomi Bloom) 11

Tabel 2.2 Hasil Penelitian Terdahulu 25

Tabel 3.1 Desain Penelitian (Two Group Pretest - Postest Design) 36

Tabel 3.2 Spesifikasi Tes Hasil Belajar Siswa 41

Tabel 4.1 Ringkasan Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 49

Tabel 4.2 Nilai Rata-Rata, Varians dan Simpangan Baku Data Pretes 50

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Pretes 51

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 51

Tabel 4.5 Hasil Uji Kesamaan Rata-Rata Data Pretes (Uji t Dua Pihak) 52

Tabel 4.6 Penilaian LKS Kelas Eksperimen 53

Tabel 4.7 Ringkasan Data Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 58

Tabel 4.8 Nilai Rata-Rata, Varians dan Simpangan Baku Data Postes 59

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data Postes 60

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Data Postes 60

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 72 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 87

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa 1 102

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa 2 106

Lampiran 5. Tes Hasil Belajar 109

Lampiran 6. Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar 114

Lampiran 7. Angket Pembelajaran Guru 127

Lampiran 8. Angket Siswa 132

Lampiran 9. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 135 Lampiran 10. Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 136 Lampiran 11. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 137 Lampiran 12. Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen 138 Lampiran 13. Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol 140 Lampiran 14. Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen 142 Lampiran 15. Distribusi Hasil Postes Kelas Kontrol 144 Lampiran 16. Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen 146 Lampiran 17. Data Hasil Belajar Kelas Kontrol 147 Lampiran 18. Perhitungan Statistik Dasar 148

Lampiran 19. Uji Normalitas Data 154

Lampiran 20. Uji Homogenitas Data 162

Lampiran 21. Pengujian Hipotesis 167

Lampiran 22. Daftar Nilai Kritis untuk Uji Lilliefors 173 Lampiran 23. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 174 Lampiran 24. Daftar Nilal Persentil untuk Distribusi F 175 Lampiran 25. Daftar NiIai Persentil untuk Distribusi t 177 Lampiran 26. Hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen 178 Lampiran 27. Tabel Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan I 179 Lampiran 28. Tabel Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan II 182 Lampiran 29. Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 185 Lampiran 30. Rekapitulasi Nilai Pretes, Aktivitas dan Postes Kelas

Eksperimen 186

Lampiran 31. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan Urutan Kategori Terendah ke Tertinggi 189 Lampiran 32. Perhitungan Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Berdasarkan Urutan Kategori Terendah ke Tertinggi 196 Lampiran 33. Rekapitulasi Nilai Pretes, Aktivitas dan Postes Berdasarkan

Kelompok 197

Lampiran 34. Dokumentasi Penelitian 198

Surat Persetujuan Dosen PS Surat Izin Observasi

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan menurut Hasbullah (2009:5) adalah suatu proses bimbingan,

tuntunan atau pimpinan yang di dalamnya mengandung unsur-unsur seperti

pendidik, anak didik, tujuan. Pendidikan dapat diartikan sebagai proses kegiatan

mengubah perilaku individu ke arah kedewasaan dan kematangan. Arti

kedewasaaan dalam konotasi ini sangat luas tidak terbatas hanya pada usia

kalender, melainkan lebih menekankan pada mental-spiritual, sikap nalar, baik

intelektual maupun emosional, sosial dan spiritual. Bobot kedewasaan ini akan

terungkap dalam kematangannya dalam berpikir, berucap, berperilaku dan

membuat keputusan (Purba, 2014:60).

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalamnnya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto,

2010:2).

Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai

komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut

meliputi: tujuan, materi, metode dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran

tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan pendekatan

dan model-model pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan

pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku yaitu guru

dan siswa. Perilaku guru adalah mengajar dan perilaku siswa adalah belajar.

Hubungan antara guru dengan siswa harus bersifat dinamis dan syarat dengan

makna edukasi (Rusman, 2014:379).

Berbagai upaya senantiasa dilakukan untuk meningkatkan kualitas

pendidikan nasional. Peningkatan kualitas pendidikan untuk memacu

perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), perlu kiranya

dilakukan penyempurnaan proses belajar mengajar. Salah satu mata pelajaran

(13)

Pendidikan Fisika merupakan pendidikan yang mengembangkan cara berpikir

yang kritis, sistematis, logis dan kreatif dalam membentuk manusia yang handal

dan mampu berkompetensi secara global (Simanjuntak, 2014).

Mata pelajaran Fisika sangat berperan dalam perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, karena itu pelajaran Fisika diberbagai satuan

pendidikan perlu dikembangkan dan diperhatikan. Keberhasilan pengajaran Fisika

tidak terlepas dari kualitas guru sebagai tenaga pengajar Fisika, akan tetapi dalam

mengajarkan pelajaran Fisika guru banyak mengalami kesulitan diantaranya

karena minat belajar siswa yang kurang sehingga menyebabkan hasil belajar

Fisika cenderung masih rendah (Harahap, 2014).

Berdasarkan hasil observasi peneliti di SMA Swasta RK Serdang Murni

Lubuk Pakam melalui wawancara dengan guru bidang studi Fisika yaitu Gloria

Kartika Saragih, Beliau mengatakan (55%) nilai rata-rata siswa pada ujian mid

semester masih dibawah KKM yaitu 57,0 dimana KKM mata pelajaran Fisika

disekolah tersebut yaitu 75. Hal ini terjadi karena minat belajar siswa masih

rendah dan siswa masih beranggapan bahwa mata pelajaran Fisika itu sulit untuk

dimengerti atau dipahami sebab terlalu banyak penggunaan rumus dalam

mengerjakan soal-soal. Hal ini sesuai dengan hasil angket yang telah disebarkan

kepada siswa kelas X, terdapat (54%) siswa yang menyatakan bahwa pelajaran

Fisika itu adalah pelajaran yang sulit karena menurut siswa-siswi tersebut

pelajaran Fisika terlalu banyak penggunaan rumusnya dalam mengerjakan soal

sehingga sulit untuk dikerjakan. Ada (70%) siswa kurang suka pada pelajaran

Fisika karena banyak materi Fisika yang sulit dipahami dan membuat siswa

merasa jenuh untuk mengikutinya, sehingga hal ini juga mengakibatkan

rendahnya minat belajar siswa di mana mencakup (55%) siswa kurang berminat

untuk belajar Fisika. Ketika siswa tidak berminat untuk belajar maka dalam

pembelajaran Fisika mereka tidak akan bisa mengerti tentang materi yang

dibawakan. Selain itu, siswa juga merasa bosan dengan cara belajar yang selalu

mencatat materi lalu mengerjakan soal terkait materi tersebut dan siswa selalu

diberikan banyak tugas , di mana guru kurang melakukan variasi saat mengadakan

(14)

3

belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari data angket yang disebarkan bahwa (65%)

siswa dengan hasil ujian semester pada mata pelajaran Fisika yang mereka peroleh

kurang bagus dalam arti masih dibawah KKM. Padahal ada (51%) siswa yang

menginginkan cara belajar Fisika dengan banyak mengerjakan soal dan diskusi

kelompok dan 49% siswa juga menginginkan diantaranya pembelajaran dengan

praktikum dan demonstrasi dan bermain sambil belajar. Dari hasil observasi

diaatas bahwasanya siswa sangat membutuhkan pembelajaran yang aktif,

bervariasi dna menyenangkan sehingga membangkitkan minat belajar Fisika dan

membuat mereka semakin paham tentang pelajaran Fisika yang akan berpengaruh

terhadap peningkatan hasil belajar Fisika siswa tersebut.

Permasalahan siswa yang merasa sulit dan kurang berminat terhadap

pelajaran Fisika perlu diupayakan pemecahannya yaitu dengan melakukan

tindakan-tindakan yang dapat mengubah suasana pembelajaran yang melibatkan

siswa. Dengan aktifnya siswa dalam pembelajaran akan lebih bermakna karena

siswa secara langsung diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan tersebut. Selain

itu, untuk membina kerjasama antara siswa yang pandai dan kurang pandai, siswa

dituntun dalam bentuk kelompok yang bersifat heterogen. Pembelajaran aktif

didefinisikan sebagai model tim siswa yang mengambil tanggung jawab untuk

belajar mandiri dalam proses pembelajaran. Dalam pelajaran ilmu pengetahuan,

khususnya Fisika, metode pembelajaran aktif sangat penting untuk benar-benar

memahami (Nilufer, 2012:111).

Upaya untuk mengatasi permasalahan ini diberikan beberapa alternatif

seperti pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan model pembelajaran.

Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap

proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang

terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Roy Kellen (1998)

mencatat bahwa terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan

yang berpusat pada guru (teacher centered approaches) dan pendekatan yang

(15)

Pengertian media menurut Gerlach & Elly (dalam Arsyad, 2009:3) apabila

dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,

keterampilan atau sikap. Heinich mengemukakan apabila media itu membawa

pesan–pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung

maksud–maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran (Arsyad,

2009:4).

Model merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang diharapkan. Model pembelajaran menurut Joyce &

Weil adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk

kurikulum dan pembelajaran jangka panjang, merancang bahan-bahan

pembelajaran dan membimbing pembelajaran di kelas atau diluar kelas. Oleh

karena itu, penggunaan pendekatan dan model pembelajaran harus mampu

mengaktifkan siswa agar terdapat perubahan pada diri siswa dalam kegiatan

belajar, serta pendekatan dan model pembelajaran harus dirancang dengan baik

agar kegiatan pembelajaran dapat mencapai hasil yang optimal (Rusman, 2014:2).

Adapun pendekatan pembelajaran yang akan dirancang peneliti yaitu

pendekatan berpusat pada siswa, media pembelajaran berupa macromedia flash

dan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Pendekatan

pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah pendekatan pembelajaran yang

menempatkan siswa sebagai subjek belajar dan kegiatan belajar bersifat modern.

Melalui pendekatan ini siswa memiliki kesempatan yang terbuka untuk

mengembangkan potensinya dalam pembelajaran dan guru lebih menempatkan

diri sebagai fasilitator, pembimbing sehingga kegiatan belajar siswa menjadi lebih

terarah (Rusman, 2014:382).

Penggunaan media pembelajaran menggunakan media komputer dengan

aplikasi berupa macromedia flash dalam penyajian materi sehingga menarik minat

siswa dan termotivasi untuk memahami materi pelajaran. Macromedia Flash

adalah sebuah program yang paling fleksibel dan telah banyak digunakan

(16)

5

Pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori konstruktivis. Pembelajaran

ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan

memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya.

Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan

masalah yang kompleks (Trianto, 2011:56).

Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dirancang oleh

Herbert Thelen. Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation ini dapat

menyiapkan siswa untuk berpikir logis, kritis, kreatif, serta berargumentasi di

depan kelas dengan baik. Dalam Group Investigation siswa bukan hanya bekerja

sama-sama, tetapi juga membantu merencanakan topik yang akan dipelajari

maupun prosedur investigatif yang digunakan. Guru yang menggunakan

pendekatan Group Investigation biasanya membagi kelasnya menjadi

kelompok-kelompok heterogen yang masing-masing beranggota lima atau enam orang

(Arends, 2008).

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI)

sudah pernah diteliti oleh Simanjuntak (2014) yang berjudul “Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar

Siswa Pada Materi Listrik Dinamis. Dari hasil penelitian ini diperoleh rata-rata

hasil belajar sebelum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group

Investigation adalah 32,8 sedangkan rata-rata hasil belajar setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation adalah 76,00.Maka dari

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Group

Investigation (GI) dapat meningkatkan hasil belajar Fisika siswa.

Berdasarkan uraian masalah di atas, penelitian ini penting untuk dilakukan

agar terjadi perubahan dalam proses pembelajaran dan sebagai pertimbangan

(17)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka yang menjadi

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Aktivitas atau keterlibatan siswa kurang aktif selama proses pembelajaran

Fisika.

2. Siswa menyatakan bahwa pelajaran Fisika adalah pelajaran yang sulit

dimengerti dan dipahami.

3. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fisika.

4. Rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran Fisika.

5. Pembelajaran yang digunakan masih bersifat konvensional.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka batasan masalah dalam

penelitian ini yaitu :

1. Aktivitas atau keterlibatan siswa kurang aktif selama proses pembelajaran

Fisika.

2. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fisika.

3. Pembelajaran yang digunakan masih bersifat konvensional.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation

menggunakan macromedia flash pada materi pokok listrik dinamis kelas X

semester II di SMA Swasta RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.P.

2015.2016 ?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Group Investigation menggunakan macromedia flash pada

materi pokok listrik dinamis kelas X semester II di SMA Swasta RK

(18)

7

3. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran

konvensional pada materi pokok listrik dinamis kelas X semester II di

SMA Swasta RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.P. 2015/2016 ?

4. Bagaimana pengaruh dari model pembelajaran kooperatif tipe Group

Investigation menggunakan macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis kelas X semester II di SMA Swasta RK

Serdang Murni Lubuk Pakam T.P. 2015/2016 ?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation

menggunakan macromedia flash pada materi pokok listrik dinamis kelas X

semester II di SMA Swasta RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.P.

2015.2016.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation menggunakan

macromedia flash pada materi pokok listrik dinamis kelas X semester II di SMA Swasta RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.P. 2015/2016.

3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran

konvensional pada materi pokok listrik dinamis kelas X semester II di

SMA Swasta RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.P. 2015/2016.

4. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Group

Investigation menggunakan macromedia flash terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis kelas X semester II di SMA Swasta RK

(19)

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation menggunakan

macromedia flash kepada siswa, guru dan peneliti selanjutnya.

2. Bagi guru, sebagai bahan alternatif pemilihan model pembelajaran

kooperatif tipe Group Investigation menggunakan macromedia flash.

3. Bagi siswa, memudahkan siswa dalam memahami pelajaran fisika

khusunya pada materi pokok listrik dinamis.

4. Bagi peneliti, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai model

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation untuk dapat diterapkan

di masa yang akan datang.

1.7 Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas

atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan

perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer,

kurikulum, dan lain-lain (Trianto, 2011:22 ).

2. Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation merupakan salah

satu bentuk pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi

dan keaktifan siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran

yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia (Arends, 2008).

3. Macromedia Flash adalah sebuah program yang paling fleksibel dan telah banyak digunakan animator dalam pembuatan animasi (Sulistiyani,

2007:3).

4. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

(20)

68 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan dan pengujian

hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pada pertemuan I nilai rata-rata aktivitas siswa sebesar 72,22 dan meningkat

pada pertemuan II menjadi 81,74. Aktivitas siswa dikategorikan aktif sejalan

dengan peningkatan hasil belajar siswa yaitu rata-rata 80,97. Dari data

tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa yang diamati pada

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation

menggunakan macromedia flash mengalami peningkatan.

2. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan

dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan

macromedia flash adalah 80,97. Nilai rata-rata tersebut termasuk kategori baik karena nilai tersebut diatas nilai KKM.

3. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan

pembelajaran konvensional adalah 71,39. Nilai rata-rata tersebut termasuk

kategori cukup tetapi tidak mencapai nilai KKM.

4. Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 3,77 > 1,67 pada

taraf signifikan . Hal ini berarti Ha diterima yang ada pengaruh

model pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan

(21)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan maka

untuk tindak lanjut penelitian ini, peneliti mempunyai beberapa saran , yaitu:

1. Kepada guru ataupun calon guru yang ingin menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan macromedia

flash, sebaiknya memperhatikan ketersedian waktu dalam melaksanakan pembelajaran agar pelakasanaan pembelajaran dapat diatur sedemikian rupa

sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif.

2. Kepada guru ataupun calon guru yang ingin menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan macromedia

flash, diharapkan sebelum pembelajaran sebaiknya memberikan instruksi yang sejelas-jelasnya kepada siswa agar siswa lebih paham dengan model ini

sehingga tercipta suasana kondusif dan pembelajaran dengan model inipun

dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

3. Kepada guru, calon guru dan peneliti yang ingin menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation menggunakan macromedia

flash hendaknya membuat pernyataan deskriptor penilaian aktivitas yang lebih baik lagi dan disesuaikan dengan sintaks pada model pembelajaran yang

(22)

70

DAFTAR PUSTAKA

Akcay, N. (2012). The Effects of Group Investigation and Cooperative Learning Techniques Applied in Teaching Force and Motion Subjects on Student’s Academic Achievements. Journal Of Educational Science Research, Turkey Vol.2 No.1, June 2012.

Anderson, L. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Arends, R. (2008). Learning To Teach (Belajar Untuk Mengajar) Edisi Ketujuh Jilid 1. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Arends, R. (2008). Learning To Teach (Belajar Untuk Mengajar) Edisi Ketujuh Jilid II. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Arikunto, S. (2007). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Bumi Aksara.Jakarta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta.

Arsyad, A. (2009). Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Dahar, W. (2006). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Djamarah. (2013). Strategi Belajar Mengajar. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Harahap, R. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantu Media Flash Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMA. Jurnal, UNIMED, Medan.

Hasbullah. (2009). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Jacobsen, D. (2009). Methods for Teaching Edisi 8. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Johnson, D (1999). Making Cooperative Learning Work. Theory Into Practice. Lawrence Erlbaum Associates (Tylor & Francis Group).

Kanginan, M. (2007). Fisika untuk SMA Kelas X. Penerbit Erlangga. Jakarta.

(23)

Purba, E. (2014). Filsafat Pendidikan. UNIMED PRESS. Medan.

Rusman. (2014). Model-Model Pembelajaran. Rajawali Pers. Jakarta.

Sadiman, A. (2009). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sardiman, A. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Simanjuntak, S. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar pada Materi Listrik Dinamis. Jurnal, UNIMED, Medan.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Rineka Cipta. Jakarta.

Slavin, R. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Nusa Media. Bandung.

Smaldino, S. (2011). Instructional Technology & Media For Learning. Kencana. Jakarta.

Soritua. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Berbantuan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X Semester II SMA Swasta Krakatau Medan T.P 2012/2013. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Tarsito. Bandung.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Mengajar. PT Rosdakarya. Bandung.

Sukardi. (2009). Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Bumi Aksara. Jakarta.

Sulistiyani. (2007). Mahir dalam 7 hari Macromedia Flash Profesional 8. Andi Offset. Yogyakarta.

Sundayana, R. (2015). Statistika Penelitian Pendidikan. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Supiyanto. (2007). Fisika Untuk SMA Kelas X. Phibeta. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

(Studi Kasus Pada Ibu Rumah Tangga Pemakai Kredit Barang Keliling (Mindring) Di. Dukuh Pundung Tegal Sari Kelurahan Manjung Kecamatan

Penilaian masyarakat tersebut sangat mungkin akan berpengaruh terhadap anak-anaknya, apalagi ketika anak-anak tersebut sudah mulai masuk pada periode remaja, periode ini anak

PP ini diha- an pemerintah maupun pemerintah rapkan menjadi dasar untuk melaku- i daerah yang ironinya, di satu sisi, ma- kan tata hutan nasional, perencanaan : sih

- Dikembalikan 50% dari biaya registrasi yang telah dibayar apabila mengundurkan diri / diterima di PTS lain.. - Dikembalikan 100% dari biaya registrasi yang telah apabila diterima

The implementation of the border crossing pass aimed to faci litate the nationals of the Republic of Indonesia and the Democratic Republic of Timor-Leste, who are

konsep dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa.

[r]

[r]