• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA KOMUNIKASI SUAMI ISTRI DALAM HUBUNGAN PERNIKAHAN JARAK JAUH (Studi pada pasangan Buruh Migran desa Sumberingin dusun Cangkring Kabupaten Trenggalek)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "POLA KOMUNIKASI SUAMI ISTRI DALAM HUBUNGAN PERNIKAHAN JARAK JAUH (Studi pada pasangan Buruh Migran desa Sumberingin dusun Cangkring Kabupaten Trenggalek)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

POLA KOMUNIKASI SUAMI ISTRI DALAM HUBUNGAN

PERNIKAHAN JARAK JAUH

(Studi pada pasangan Buruh Migran desa Sumberingin dusun Cangkring Kabupaten Trenggalek)

SKRIPSI

Disusun oleh: Devi Feriyandari 201110040311402

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

POLA KOMUNIKASI SUAMI ISTRI DALAM HUBUNGAN

PERNIKAHAN JARAK JAUH

(Studi pada pasangan Buruh Migran desa Sumberingin dusun Cangkring Kabupaten Trenggalek)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Untuk Mendapat Gelar Sarjana (S-1)

OLEH :

DEVI FERIYANDARI 201110040311402

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penguji panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-NYA, penulisan skripsi dengan judul “POLA KOMUNIKASI SUAMI ISTRI DALAM HUBUNGAN PERNIKAHAN JARAK JAUH (Studi pada pasangan Buruh Migran di desa Sumberingin dusun Cangkring Kabupaten Trenggalek)” dapat terselesaikan sesuai rencana. Skripsi ini sendiri disusun untuk melengkapi tugas dan memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Ilmu Komunikasi pada program studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang.

Skripsi ini meneliti tentang pola komuniksi yang terjadi pada pasangan buruh migran dalam hubungan pernikahan jarak jauh di desa Sumberingin dusun Cangkring Kabupaten Trenggalek. Penelitian ini menggunakan wawancara secara mendalam dan Dokumentasi. Teori yang digunakan adalah pola komunikasi yang dikemukakan oleh Newcomb dan pengembangan Hubungan oleh Leslie Baxter dan rekannya Barbara Montgomery.

Hasil dari penelitian ini pasangan buruh migran di desa Sumberingin dusun Cangkring Kabupaten Trenggalek memiliki pola komunikasi yang melebihi pola komunikasi dan berbeda dalam setiap topik yang dibicarakan ketika berkomunikasi. Komunikasi yang terjalin dapat menghasilkan pola komunikasi antar personal yang Simetris, Komplemen, dan Transisi

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak tersusun dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu peneliti dalam penyusunan skripsi ini. ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M. Ap., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang

2. Bapak Dr. Asep Nurjaman, M. Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

(5)

4. Ibu Frida Kusumastuti, M. Si., dan Miss Isnani Dzuhrina, M. Adv., selaku pembimbing penulisan skripsi yang telah memberikan masukan dan koreksi yang sangat berarti. Terima kasih Ibu Frida dan Miss Isnani sudah “meluangkan” waktu untuk membimbing kami. Semoga Allah SWT meninggikan derajat Ibu dan Miss.

5. Seluruh jajaran tenaga pengajar Ilmu Komunikasi yang telah mengajarkan banyak Ilmu kepada peneliti selama delapan semester ini. Halo bapak Farid Rusman dan bapak Nurudin anda berdua keren!

6. Ibu Widiya Yutanti, S. Sos., M. A., ibu saya berterimakasih dari hati saya yang terdalam untuk bimbingan ibu selaku dosen wali dan Teman-teman IKOM-G yang tak bisa tersebut satu-satu . Kalian luar biasa rek!

7. Untuk bapakku tercinta bapak H.M Zaenal Suyanto , halo pa aku baru menyelesaikan tahap awal hidupku. Semoga bapak bahagia di sana (tunjuk langit). Dan ibuku Hj. Hindun Sriyanti, Mbak Yanti tunggu anakmu ini membahagiakanmu. Semoga secepatnya bisa kerja ya Mbak..

8. Bunda Murti Setyani dan Bapak Suhadi, terima kasih untuk rumah yang selalu saya kunjungi dan suport yang tersirat. Saya menyayangi kalian 9. Kakak Dyan dan Teteh Andri terima kasih untuk suport dan dukungan

yang selama ini di berikan. Untuk adik AL , mainan baru aunty. Iloveyou! 10.Ini nomer favoritku, mau ucapkan terima kasih untuk Sasi Arinta Adisty.

Halo adik princess aulola terima kasih untuk waktu dan segala sesuatu yang tak bisa terhitung dan tak bisa dilupakan. Semoga kita selalu bersama dan sukses bersama. untuk adik Yoma Nila Adisty terima kasih untuk setiap hal baru yang bisa aku pelajari. Nice too meet you stranger! Mas Rendra terima kasih sudah kasih semangat dan rela WA buat benain penulisan judul and My Boy EL, yang suka dikangenin setiap saat.

(6)

makan yang teratur biar maagh nya gak kumat, jangan cantik-cantik ga temennya di bagiin cantiknya. Nuril gembir, hai miss no comment! Jangan lupa pake selimut kalo bubuk, kalo nanti ke korea ajak aku ya. Vina vindong, makan yang banyak ya cantik biar gendutan, kalo punya pabrik gorengan aku kirimono mbendino. Hai peweje kita memang akan berjauhan tapi percayao rek kalo kita akan selalu bertemu karena dalam hati kita sudah ada nama kita. Nice too meet you guys!

12.Halo Nurma, cepet selesaikan skripsinya, terima kasih untuk segala pengetahuan yang terbagi. Halo Ayu Wulandari, terima kasih sudah membuat saya menjadi orang yang mandiri. Halo Dewi Sarita terima kasih sudah meluangkan waktu kerja hanya untuk googling bagian skripsi saya. Halo Kartika Dewi terima kasih untuk suport dan doanya. Terima kasih Bertha Okta Laila yang hadir dalam sempro. Sinesis, Randy Putra, Junaidi Abdillah, Dedi Wicaksono, Ilham haliq, M. Farid, Richard Firman, Irfan Fanani, Syehan Alhamid terima kasih senang berbagi dan bertemu kalian.Riski Ristandi dan Zulkifly Arief makasih rek, kalian sahabat yang mensuport dan mengunjungiku dikala mengerjakan skripsi

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

ORISINALITAS .... v

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... .. xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 5

1.3Tujuan penelitian ... 5

1.4Manfaat penelitan 1.4.1 Manfaat akademis ... 6

1.4.2 Manfaat Praktis ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pola Komunikasi keluarga ... 7

2.2 Interaksi Suami dan Istri ... 10

2.3 Pernikahan Jarak Jauh ... 11

2.4 Migrasi Masyarakat Pedesaan (Buruh Migran) ... 13

(8)

2.5.1 Migrasi Internal ... 14

2.5.2 Migrasi Internasional ... 15

2.6 Pengembangan Hubungan Pola Komunikasi ... 17

2.7 Penelitian Terdahulu ... 19

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan penelitian ... 22

3.2 Tipe dan Dasar Penelitian ... 22

3.2.1 Tipe Penelitian ... 23

3.2.2 Dasar Penelitian ... 23

3.3 Subjek Penelitian ... 23

3.4 Lokasi dan Waktu penelitian ... 24

3.4.1 Lokasi ... 24

3.4.2 Waktu ... 24

3.5 Teknik Pengumpulan data ... 24

3.5.1 Wawancara ... 25

3.5.2 Dokumentasi ... 26

3.6 Teknik Analisis Data ... 27

3.7 Keabsahan Data ... 29

3.8 Definisi Konsep ... 30

(9)

4.1Gambaran Umum desa Sumberingin ... 31

4.2 Kondisi Geografis desa Sumberingin ... 31

4.3 Kondisi Demografis desa Sumberingin ... 32

4.4 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 37

BAB V SAJIAN dan ANALISIS DATA 5.1 Identitas Subyek ... 39

5.1.1 Profil Subyek Penelitian Pasangan I ...39

5.1.2 Profil Subyek Penelitian Pasangan II ... 40

5.1.3 Profil Subyek Penelitian Pasangan III ... 40

5.1.4 Profil Subyek Penelitian Pasangan IV ... 40

5.1.5 Profil Subyek Penelitian Pasangan V ... 41

5.2 Temuan Data ... 41

5.3 Sajian Data ... 43

5.3.1 Subyek Penelitian Pasangan I ... 44

5.3.2 Subyek Penelitian Pasangan II ... 48

5.3.3 Subyek Penelitian Pasangan III ... 53

5.3.4 Subyek Penelitian Pasangan IV ... 58

5.3.5 Subyek Penelitian Pasangan V ... 63

(10)

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ... 73 B. Saran Peneliti

1. Saran Akademis ... 74 2. Saran Praktis ... 74 DAFTAR PUSTAKA

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1.1 Jumlah penduduk berdasarkan kelamin ... 32

Tabel 4.1.2 Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian ... 33

Tabel 4.1.3 Jumlah penduduk berdasarkan pendidikan ... 33

Tabel 4.1.4 Fasilitas Pendidikan ... 34

Tabel 4.1.5 Fasilitas Kesehatan ... 35

Tabel 4.1.6 Sarana dan Prasarana Perhubungan desa Sumberingin ...36

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Rulam. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:

ARRUZZ MEDIA

Djamarah, Syaiful Bahri. 2004. Pola komunikasi Orang tua & Anak dalam

keluarga. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Endarwarsa, Suwardi. 2006. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Gajahmada

University Press

Hamidi. 2010. Metodologi Penelitian dan Teori komunikasi. 3rd. Malang

Liliweri, Alo.2011. Komunikasi serba ada serba makna. Jakarta: Kencana

Prenada Group

__________. 2011. Komunikasi Verbal dan Non Verbal. Bandung: PT Citra

Aditya Bakti

Moekijat, Drs. 1993. Teori Komunikasi. Bandung: Mandar Maju

Moleong, Lexy J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif edisi revisi. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Dedy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: PT LKIS Pelangi

Aksara

Soehartono, Irawan. 2002. Metedologi Penelitian Sosial. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Soyomukti, Nurani. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jogjakarta: Ar-ruzz

(13)

West, Richard. 2008. Pengantar Teori Komunikasi, Edisi 3. Jakarta:Salemba

Humanika

Non buku :

Ekasari, Eya. 2011. 7 Masalah dalam pernikahan jarak jauh. Diambil dari

http://wolipop.detik.com diakses pada 04 februari 2015

Gunadi, Paul. Keluarga jarak jauh. Diambil dari

http://www.telaga.org/audio/keluarga_jarak_jauh diakses pada 04 februari

2015

Hutapea, Fresly. 2010. Long distance (Artikel).Edisi VII : Aku dan Percintaan.

MF Fokal. http://fokal.info/fokal/index.php diakses pada 04 februari

2015

Ibrahim, Ratih Andayani. 2010. Pernikahan Long Distance relationship. Diambil

dari www.okezone.com diakses pada 04 Februari 2015

Rosyid, Rusman. 2015. Dalam Mobilitas Penduduk Dan Remittances. Dalam

http://cummank.blogspot.com/2010/04/mobilitas-penduduk-dan-remittances.html 24/06/15 diakses pada 24 juni 2015

Sukmawijaya, Bambang. 2007. Fenomologi dan interaksi simbolik. Dalam

http://bambangsukmawijaya.blogspot.com/2007/12/07/fenomologi-dan-interaksi-simbolik/ diakses pada 29 Maret 2015

(14)

http://ideiswasti.wordpress.com diakses pada 05 Februari 2015

Wasti,sempulur. 4 Desember 2004. Buruh Migran dan HIV/AIDS : Sebuah

Pengalaman Pendamping komunitas Buruh Migan.

www.kalynamitra.or.id/

ta.umm.ac.id/files/disk1/262/jiptummpp-gdl-s1-2008-dediknur-13058-bab1-n.pdf/ diakses pada 04 Februari 2015

Skripsi :

Kurniawan , Dedik. 2008. Perubahan gaya hidup buruh migran antara sebelum

dan sesudah menjadi buruh migran. UMM

Wirawan, Wirna. 2008. Pola komunikasi keluarga dalam memelihara hubungan

(15)
(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk yang pesat di pedesaan tidak diimbangi dengan

bertambahnya lahan pertanian. Bahkan lahan pertanian semakin sempit saja

karena beralih fungsi menjadi pemukiman penduduk. Baik itu berupa perumahan,

villa, hotel, maupun perusahaan industri. Hal ini menyebabkan peluang bekerja di

sektor pertanian juga semakin kecil. Peluang bekerja yang kecil mendorong

migrasi penduduk desa. Tidak hanya migrasi antar kota, melainkan juga migrasi

ke luar negeri. (Dedik Kurniawan, 2008)

Begitu juga yang terjadi di desa Sumberingin Kabupaten Trenggalek.

Berdasarkan data desa Sumberingin, sepuluh tahun yang lalu luas lahan pertanian

seluas 162,360 Ha. Namun pada tahun 2014 ini lahan pertanian turun menjadi

7,889 Ha itupun dikeringkan karena lahan digunakan untuk pemukiman. Desa

yang sebagian besar penduduknya bermata pencarian sebagai buruh tani ini,

selama sepuluh tahun terakhir mengalami penurunan mata pencaharian. Dulu

jumlah penduduk 5945 jiwa, dan sekitar 75 % penduduk pada saat itu bermata

pencarian sebagai buruh tani. Pada tahun 2014 dengan seiringan meningkatnya

jumlah penduduk sebanyak 7012 jiwa, 55% diantaranya menjadi buruh tani, bisa

dibuktikan dari prosentase tersebut membuktikan bahwa mata pencaharian

sebagai buruh tani mengalami penurunan. Sisanya menjadi PNS 13%, pedagang

7% dan buruh migran sebanyak 25%.

Penduduk yang bekerja sebagai petani sepuluh tahun lalu sebanyak 4458

(17)

2 menunjukkan bahwa penurunan jumlah buruh tani di desa Sumberingin memicu

warganya untuk mencari pekerjaan keluar daerah asal termasuk luar negeri untuk

mengadu nasib. Masih menurut data desa, diakui oleh KAUR (Kepala Unit

Pemerintahan) desa bapak Nur Kadis bahwa lima tahun terakhir jumlah

penduduk yang meminta surat pindah keluar negeri mengalami peningkatan.

Hingga tahun 2014, tercatat 25% penduduk desa Sumberingin berkerja sebagai

buruh migran di Malaysia, Brunei, dan kota kota besar di dalam negeri seperti

Ambon dan Surabaya.

Desa ini terbagi atas tiga dusun yaitu Nglongah dengan jumlah penduduk

sebanyak 2668 jiwa, lalu Sugihan dengan jumlah 2300 jiwa dan Cangkring

sebanyak 2044 jiwa. Total keseluruhan jumlah penduduk 7012 jiwa. Desa

Sumberingin mencatat pada tahun 2014 dusun Cangkring memiliki prosentase

tinggi untuk mata pencarihan penduduknya sebagai buruh migran. Menurut data

desa Sumberingin, untuk dusun Cangkring dari 1022 orang yang menjadi buruh

migran sebanyak 987 orang telah berstatus menikah, dan sebagian adalah

pasangan muda yang baru menikah. Namun sayangnya dari 987 orang yang

tercatat menjadi buruh migran, 95% dari mereka mengikuti jalur ilegal dan tidak

resmi, sehingga hanya ada 1,5% data penduduk yang tercatat di desa.

Dengan adanya fenomena pelaku buruh migran pada desa Sumberingin

khususnya pada dusun Cangkring, peneliti tertarik melakukan penelitian ini

karena keingintahuan peneliti mengenai keadaan fenomena hubungan pernikahan

jarak jauh yang dilakukan para pelaku buruh migran, khususnya bagi mereka

yang sudah menikah. Jarak yang jauh dan jarang bertemu seakan menjadi momok

(18)

3 suami istri ini kaku dalam berkomunikasi , dari sini keingintahuan peneliti diawali

dari proses penerapan pola komunikasi dengan pasangan masing masing pelaku

buruh migran.

Jika diketahui dengan adanya jarak diantara pasangan suami istri ini,

komunikasi yang mereka jalin tidak bisa dilakukan setiap saat dan bertatap muka.

Pola komunikasi yang mereka terapkan dalam hubungan mereka akan diterapkan

ketika mereka bertemu dan juga bisa melalui pesan teks dari handphone, surat

dan juga bertelepon.

Ieda Poernomo Sigit Sidi (dalam Tribunews, 2010-Online) yang

mengatakan pernikahan jarak jauh ini tentunya bukan tanpa resiko. Karena

pasangan suami istri yang normal tentunya setiap hari bertemu dan

berkomunikasi, meskipun diantara mereka mendapatkan pekerjaan namun mereka

tetap akan bertemu di dalam satu ruangan. Kalaupun mereka jarang

berkomunikasi mungkin hanya masalah pekerjaan yang menyibukkan mereka,

tetapi apabila pekerjaan tersebut telah selesai maka mereka pasti akan

berkomunikasi kembali. Tetapi pada kasus di desa Sumberingin khususnya di

dusun Cangkring, pasangan suami istri yang ini harus terpisah oleh jarak dan

waktu karena salah satu diantara mereka harus bekerja di tempat yang sangat jauh.

Padahal komunikasi merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan

pernikahan. Komunikasi merupakan kunci dalam sebuah hubungan pernikahan.

Masalah komunikasi sering dianggap remeh oleh pasangan, sementara

komunikasi ini sangat krusial. Banyak rumah tangga yang cerai akibat komunikasi

(19)

4 Menurut Wirna, komunikasi antar personal berfungsi untuk menjalin

kedekatkan secara emosional dengan pasangan. Komunikasi yang terjadi secara

tatap muka memungkinkan respon. Komunikasi merupakan syarat penting dalam

hubungan suami istri. Ketika komunikasi terhambat, pesan dari satu pihak yang

ditolak pihak lain maupun tiadanya media atau arena untuk menyampaikan pesan

itu, arah hubungan akan tidak menentu. Landasan penting berlangsungnya

hubungan adalah adanya tujuan yg mendasari bersatunya dua orang. Masing

masing orang yang akan berhubungan memiliki visi misi dan pesan yang ingin

disampaikan bersama, yang menyatukan mereka. (Wirna Wirawan,2012:5).

Deborah Tanen ((1998) dalam Djamarah, 2004:1) mendukung betapa

pentingnya menjaga komunikasi yang berkualitas dengan pasangan. Tannen

menyebutkan bahwa laki laki dan perempuan memiliki gaya komunikasi yang

berbeda sehingga memerlukan penyesuaian agar keduanya memiliki

kesepahaman. Masing masing pasangan memiliki cara sendiri dalam

berkomunikasi atau yang dikenal dengan pola komunikasi.

Komunikasi intim melibatkan perkataan (bahasa) verbal yang penuh

makna dan menjelaskan ketidak tahuan, dengan bahasa tubuh yang menunjukkan

emosi kasih sayang yang kuat (Nurani soyomukti,2012:146). Syarat-syarat agar

seseorang mampu menyampaikan pesan untuk terjadinya proses komunikasi yang

lancar tentu bisa dipelajari. Salah satunya dengan bertemu pasangan ketika

mendapatkan cuti untuk berlibur. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk mempererat

komunikasi dengan pasangan.

Dari fenomena pernikahan jarak jauh yang terjadi pada masyarakat desa

(20)

5 peneliti tertarik untuk meneliti mengenai hubungan pernikahan jarak jauh yang

mereka jalani serta penerapan proses pola komunikasi suami istri pasangan buruh

migran ketika mereka bertemu dan berkomunikasi, walaupun fungsi, kewajiban,

serta peranan masing masing suami istri tidak seperti pasangan suami istri pada

umumnya.

Berdasarkan fenomena latar belakang diatas peneliti tertarik untuk

meneliti penelitian ini dengan judul “Pola komunikasi suami istri dalam

hubungan pernikahan jarak jauh pada pasangan buruh migran desa

Sumberingin dusun Cangkring”.

1.2 Rumusan masalah

Bagaimana Pola komunikasi suami istri yang terjalin antara pasangan

buruh migran dalam memelihara hubungan pernikahan jarak jauh di desa

Sumberingin dusun Cangkring kabupaten Trenggalek ini diterapkan?

1.3 Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pola suami istri dalam

memelihara hubungan pernikahan jarak jauh oleh pasangan buruh migran desa

(21)

6 1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Memberikan manfaat bagi peneliti lain dalam mengembangkan dan

memperluas pendalaman studi komunikasi khususnya mengenai pola komunikasi

dalam memelihara hubungan pernikahan jarak jauh, sehingga mampu menjadi

referensi bagi penelitian serupa di masa yang akan datang.

1.4.2 Manfaat Praktis

Peneliti atau khalayak dapat memahami fungsi dari pola komunikasi bagi

pelaku hubungan jarak jauh. Dan dapat menambah pengetahuan bagi pelaku

pasangan hubungan jarak jauh bahwa komunikasi yang terjalin secara benar dan

Gambar

Tabel 4.1.7 Sarana Komunikasi ..........................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan dyadic coping dengan kepuasan pernikahan pada pasangan suami istri dengan suami diabetes melitus tipe II..

Kesejahteraan subjektif bagi pasangan suami istri merupakan salah satu hal yang penting dalam menciptakan keluarga yang harmonis, karena dalam suatu pernikahan jika dilihat

Dalam penelitian ini juga telah menemukan bahwa pengungkapan emosi positif suami tidak berpengaruh terhadap kepuasan pernikahan suami maupun istri bahkan emotional expressivity

Pada masa kini, pasangan suami-istri yang menjalani hubungan jarak jauh tidak terlalu kesusahan untuk menjalin komunikasi dengan adanya media sosial yang memiliki

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “POLA KOMUNIKASI

1. Pola komunikasi suami istri pada pasangan poligami. Komunikasi merupakan salah satu unsur penting dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Tidak ada seorang pun

Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pasangan suami istri yang bekerja mempunyai kepuasan pernikahan yang baik, namun sewaktu-waktu bisa saja

Komunikasi yang dilakukan pada pasangan suami istri yang memutuskan menikah dengan proses ta’aruf untuk menyesuaikan diawal setelah adanya pernikahan dengan banyak