i
OBJEKTIVITAS BERITA DALAM INFOTAINMENT DI STASIUN TELEVISI SWASTA
(Analisis Isi Program Tayangan Entertainment News Pada Stasiun Televisi NET Tv)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh : IMELDA INDRIARTI
201210040311071
Dosen Pembimbing : 1. Nasrullah, M.Si
2. Drs. Abdullah Masmuh, M.Si
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama : IMELDA INDRIARTI NIM : 201210040311071
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Konsentrasi : Jurnalistik
Judul Skripsi : OBJEKTIVITAS BERITA DALAM INFOTAINMENT
DI STASIUN TELEVISI SWASTA (Analisis Isi Program Tayangan Entertainment News Pada Stasiun Televisi NET Tv)
Disetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Nasrullah, M.Si Drs. Abdullah Masmuh, M.Si
Mengetahui,
Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Imelda Indriarti NIM : 201210040311071
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Komunikasi
Judul Skripsi : Objektivitas Berita Dalam Infotainment Di Stasiun Televisi Swasta (Analisis Isi Program Tayangan Entertainment News Pada Stasiun Televisi Net Tv)
Telah Dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Prodi Ilmu Komunikasi
Fakuktas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan dinyatakan LULUS
Hari, Tanggal : Sabtu, 30 Juli 2016 Waktu : 08.00-09.00 WIB Tempat : Ruang 607
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Imelda Indriarti
Tempat, Tanggal Lahir : Pasuruan, 26 Maret 1994
NIM : 201210040311071
Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:
OBJEKTIVITAS BERITA DALAM INFOTAINMENT DI STASIUN TELEVISI SWASTA (Analisis Isi Program Tayangan Entertainment News Pada Stasiun Televisi
Net Tv).
Adalah bukan karya ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun
seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.
Dengan demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnnya
dan apabila pernyataan ini tidak benar saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai
ketentuan yang berlaku.
Malang, 30 Juli 2016 Yang Menyatakan
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan)
tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.
(Al-Insyirah: 5-8)
“Allah blessed whatever will be your destiny” (Penulis)
Rasa syukur kepada Allah SWT. yang memberikan rahmat-Nya, nikmat-Nya dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
a. Ayah Hari Wibowo,SH dan Ibu Susi Hariyati (alm.) serta Ibu Isroul Mufidah, juga nenek Hj. Misijah, terima kasih atas semua yang telah diberikan dengan tulus ikhlas, membesarkan, menyayangi, membimbing, mendoakan, mendukung serta berkorban untuk masa depan penulis. Kalian selalu hadir dalam doa-doa penulis.
b. Adek Azzah Fikriyyah dan Ghufron Fajar Islami terima kasih atas kasih sayang, dukungan, karena kalian penulis terus bisa tetap semangat.
vi
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI Nama : Imelda Indriarti
NIM : 201210040311071
Fakultas : FISIP
Jurusan : Ilmu Komunikasi Konsentrasi : Jurnalistik
Judul Skripsi : Objektivitas Berita Dalam Infotainment Di Stasiun Televisi Swasta (Analisis Isi Program Tayangan Entertainment News Pada Stasiun Televisi NET Tv)
Kronologi Bimbingan :
Tanggal Paraf Pembimbing Keterangan
Pembimbing I Pembimbing II
5 Februari 2016 Acc Judul
30 Maret 2016 Seminar Proposal
24 Juni 2016 Acc Bab I, II, III
23 Juli 2016 Acc Bab IV, V, IV,
Abstrak
23 Juli 2016 Acc keseluruhan
naskah
Malang, 25 Juli 2016 Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
Nasrullah, M.si Drs. Abdullah Masmuh, M.si
Ketua Jurusan
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahilladzi bini’matihi tatimmushshalihat segala puji bagi Allah
tidak ada sembahan yang haq melainkan Dia, karena atas berkat rahmatNya sehingga
penulis mendapatkan kemudahan dalam menyelesaikan penelitian serta penulisannya
dalam bentuk skripsi. Salam dan shalawat semoga selalu terucap kepada Rasulullah
Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah
satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.Ikom) pada Program
Studi Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang, dengan judul
Objektivitas Berita Dalam Infotainment Di Stasiun Televisi Swasta (Analisis Isi
Program Tayangan Entertainment News Pada Stasiun Televisi Net Tv).
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini mendapat banyak
bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua penulis, Bapak Hari Wibowo, SH. dan Ibu Susi Hariyati
(alm) serta ibu Isroul Mufidah, S.Pd, dan juga nenekku tercinta Hj. Misijah
dengan ketulusan hatinya telah membesarkan, mendidik, mendoakan,
memberikan motivasi serta menyekolahkan penulis sampai pada tingkat S1 di
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Bapak Drs. Fauzan, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
viii
4. Bapak Sugeng Winarno, S.sos M.A selaku ketua jurusan Ilmu Komunikasi
serta seluruh bapak dan ibu dosen pengajar jurusan Ilmu Komunikasi atas
segala jerih payahnya membimbing dan memberikan bekal ilmu kepada
penulis
5. Bapak Nasrullah, M.Si selaku pembimbing I dan Drs. Abdullah Masmuh,
M.si
selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan
arahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini.
6. Seluruh jajaran tenaga pengajar Prodi Ilmu Komunikasi yang telah
mengajarkan banyak ilmu kepada peneliti selama delapan semester ini.
7. Seluruh part timer Kajur Ilmu Komunikasi, khususnya mbak Nisa Noorlela
yang sudah membantu dan mendengarkan keluh kesah penulis selama
mengerjakan penyusunan skripsi.
8. Teman-teman part timer Humas Universitas Muhammadiyah Malang
terimakasih selama ini atas bantuannya.
9. Rekan-rekan teman Ilmu Komunikasi 2012 terimakasih atas kebersamaannya
selama menempuh studi, teman-teman praktikum JR yang sudah menempuh
studi bersama-sama.
10. Para koder penelitian yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi, Jalil
ix
11. Untuk orang terkasih yang sudah mencurahkan kasih sayang dan memberikan
motivasinya, semangatnya untuk penulis, Ghufron Fajar Islami. Semoga bisa
segera mendapatkan gelar S.T, dan kedepannya bisa selalu lebih baik.
12. Seluruh keluargaku dan semua pihak yang telah memberikan dorongan, doa
serta bantuannya terutama buat adekku Azzah Fikriyyah, sepupu-sepupu
cantikku Shabrina Ajrina dan Dhea Maurita.
13. Untuk teman-teman kos tercinta, adek-adek kos tersayang yang sudah
mendengarkan segala curahan hati penulis, menemani dan tak hentinya
mendoakan dan memotivasi agar cepat selesai dan mendapatkan gelar S.Ikom,
Yuk Na, Mak Nita, Ambo, Situl, Riscul, Dina, Rulia, Amel. Terimakasih
banyak, Love you guys.
14. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan skripsi
ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum sempurna, hal ini
semata-mata karena keterbatasan yang ada pada penulis, untuk itu kritik dan saran
penulis harapkan demi tercapainya hasil yang lebih baik. Semoga skripsi ini dapat
berguna bagi semua, baik bagi penulis maupun para pembaca umumnya. Semoga
Allah senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan
selalu mengingatkan kasih sayang-Nya untuk kita semua.
Malang, 26 Juli 2016 Yang Menyatakan,
x DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
BERITA ACARA BIMBINGAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR BAGAN ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
ABSTRAK ... xvi
BAB 1: PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 8
C. Tujuan Penelitian ... 8
D. Manfaat Penelitian ... 9
BAB: II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Komunikasi Massa ... 10
B. Fungsi Komunikasi Massa ... 11
C. Media Massa ... 12
D. Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa ... 14
E. Perkembangan Televisi Swasta Di Indonesia ... 20
F. Jurnalistik televisi ... 21
xi
H. Jurnalisme Infotainment ... 27
I. Objektivitas Berita Televisi ... 31
BAB: III METODE PENELITIAN ... 35
A. Pendekatan Penelitian ... 35
B. Tipe dan Dasar Penelitian ... 35
C. Populasi dan Sampel ... 36
D. Ruang Lingkup Penelitian ... 36
E. Unit Analisis dan Satuan Ukur ... 37
F. Definisi Konseptual ... 37
G. Struktur Kategori ... 39
H. Teknik Pengumpulan Data ... 42
I. Teknik Pengolahan Data ... 42
J. Uji Reliabilitas ... 46
BAB IV: GAMBARAN OBJEK PENELITIAN ... 48
A. Tentang NET (News and Entertainment Televison) ... 48
B. Logo NET ... 50
C. Tentang Entertainment News ... 50
D. Logo Entertainment News ... 50
E. Struktur organisasi Entertainment News ... 51
BAB V: PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA ... 53
A. Penyajian dan Analisa Data ... 54
A.1 Analisis Kemunculan Objektivitas Berita ... 57
B. Uji Reliabilitas ... 82
B.1 Nilai Reliatbilitas Peneliti dengan koder 1 ... 83
B.2 Nilai Reliabilitas Peneliti dengan koder 2 ... 84
BAB: VI PENUTUP ... 88
A. Kesimpulan ... 88
xii
B.1 Akademis ... 88
B.2 Praktis ... 88
DAFTAR PUSTAKA ... 90
xiii DAFTAR TABEL
Tabel
3.1 Lembar Coding Analisis ... 42
3.2 Lembar Distribusi Frekuensi ... 44
5.1 Frekuensi Kemunculan Objektivitas Berita Pada Entertainment News Edisi 13 April 2016 ... 54
5.2 Frekuensi Kemunculan Kategori Objektivitas Berita ke 1 ... 56
5.3 Frekuensi Kemunculan Kategori Objektivitas Berita ke 2 ... 58
5.4 Frekuensi Kemunculan Kategori Objektivitas Berita ke 3 ... 60
5.5 Frekuensi Kemunculan Kategori Objektivitas Berita ke 4 ... 61
5.6 Frekuensi Kemunculan Kategori Objektivitas Berita ke 5 ... 63
5.7 Frekuensi Kemunculan Kategori Objektivitas Berita ke 6 ... 64
5.8 Frekuensi Kemunculan Kategori Objektivitas Berita ke 7 ... 66
5.9 Frekuensi Kemunculan Kategori Objektivitas Berita ke 8 ... 67
5.10 Frekuensi Kemunculan Kategori Objektivitas Berita ke 9 ... 69
5.11 Frekuensi Kemunculan Kategori Objektivitas Berita ke 10 ... 70
5.12 Frekuensi Kemunculan Kategori Objektivitas Berita ke 11 ... 71
5.13 Frekuensi Kemunculan Kategori Objektivitas Berita ke 12 ... 73
5.14 Frekuensi Kemunculan Kategori Objektivitas Berita ke 13 ... 74
5.15 Frekuensi Kemunculan Kategori Objektivitas Berita ke 14 ... 75
5.16 Frekuensi Kemunculan Kategori Objektivitas Berita ke 15 ... 76
xiv DAFTAR BAGAN
Bagan
xv DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Koding Peneliti ... 88
Lampiran 2 Lembar Pernyataan Koder 1 ... 124
Lampiran 3 Lembar Pernyataan Koder 2 ... 125
Lampiran 4 Lembar Koding Koder 1 dan Koder 2 ... 126
Lampiran 5 Tabel Expected Agreement Unit Analisis Koder 1 ... 150
xvi
DAFTAR PUSTAKA Buku:
Cangara, Hafied. 2011. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada
Djuraid, 2009. N Husnun. Panduan Menulis Berita. Malang. UMM Press
Eriyanto. 2011. Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Hamidi. 2007. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi: Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press
Krippendorf, Klaus. 1993. Analisis Isi: Pengantar Teori dan Metodologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
McQuail, Dennis. 2011. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika Morissan. 2005. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta: Prenada Media Group
Muda, Iskandar Deddy. 2005. Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya
Mulyana, Deddy. 2004. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosda Karya
Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali Pers _______. 2009. Jurnalisme Masa Kini. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Severin, J Werner James dan W. Tankard Jr. 2009. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta: Kencana Predana Media Group
Sumadiria, Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita Dan Feature Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya
Syahputra, Iswandi. 2006. Jurnalistik Infotainment: Kancah Baru Jurnalistik dalam Industri Televisi. Yogyakarta: Pilar Media
xvii Non Buku:
Covhy.2009 http://covhy.blogdetik.com/2009/01/03/%E2%80%9Cperkembangan-tv-di-indonesia%E2%80%9D/, Diakses pada tanggal 11 maret 2016
KPI. 2015.
http://kpi.go.id/download/Pengumuman/Hasil%20Survei%20Indeks%20Kuali tas%20Program%20Televisi%20Periode%20Maret-April%202015.pdf, Diakses pada 10 Februari 2016
NN. 2011. http://www.beritasatu.com/budaya/19641-orang-indonesia-4-5-jam-menonton-tv-tiap-hari.html, Diakses pada tanggal 07 Maret 2016 NN. 2011.
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2HTML/2011200507mc2/pag e24.html, Diakses pada tanggal 07 Maret 2016
NN. 2015. http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-media-massa-definisi-fungsi.html, Diakses pada tanggal 07 Maret 2016
NN. 2015. http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-televisi-fungsi-sebagai.html, Diakses pada tanggal 07 Maret 2016
NN. 2016. http://www.jadwaltelevisi.com/, Diakses pada 19 Februari 2016 RG. 2013.
http://www.kpi.go.id/index.php/lihat-terkini/24-dunia-penyiaran/31805-mengedukasi-tayangan-infotainment, Diakses pada 10 Februari 2016 Tea, Romel. 2014.
http://www.romelteamedia.com/2014/08/survei-nielsen-televisi-media-terpopuler-indonesia.html, Diakses pada tanggal 07 Maret 2016 Wiki.2016. https://id.wikipedia.org/wiki/Televisi, Diakses pada tanggal 07 Maret
2016
NN. http://www.netmedia.co.id/about, Diakses pada tanggal 1 Maret 2016
NN.http://www.netmedia.co.id/program/101/Entertainment-News, Diakses pada tanggal 1 Maret 2016
Wiki. 2016. https://id.wikipedia.org/wiki/NET. Skripsi:
1 BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Jurnalistik merupakan pekerjaan mengumpulkan, menulis, menyunting, dan
menyebarkan berita dan karangan untuk surat kabar, majalah dan media massa
lainnya seperti radio dan televisi menurut Kridalaksana dalam Sumadiria (2005:2).
Dalam perkembangannya jurnalistik dipengaruhi oleh teknologi yang semakin
canggih. Semakin canggihnya teknologi mampu menjadi media baru bagi masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama dalam bidang komunikasi meliputi
informasi. Tidak diragukan lagi bahwa informasi sangat dibutuhkan untuk berbagai
kepentingan yang sifatnya sangat mendasar. Dalam pemenuhannya dibutuhkan media
sebagai sarana mendapatkan informasi. Media tersebut mulai dari media berbentuk
cetak maupun berbentuk elektronik. Salah satu media elektronik yang sedang
digandrungi yaitu televisi. Televisi, merupakan perkembangan media berikutnya
setelah radio yang diketemukan dengan karakternya yang spesifik yaitu audiovisual.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa televisi merupakan salah satu produk
jurnalistik.
Pada umumnya isi program siaran di televisi meliputi acara sesuai dengan
keinginan stasiun televisi masing-masing. Isi program tersebut meliputi News
Reporting, Talk Show, Call-in Show, Documenter, Magazine/Tabloid, Rural
Program, Advertising, Education (Insructional), Art & Culture, Music, Drama, TV
2
mempunyai isi program tayangan yang sama, karena bergantung pada keinginan
televisi tersebut. Program siaran televisi di Indonesia sendiri pada umumnya
diproduksi oleh stasiun televisi yang bersangkutan sehingga memunculkan nama
televisi swasta. Di Indonesia televisi swasta meliputi channel RCTI (Rajawali Citra
Televisi Indonesia), SCTV (Surya Citra Televisi), ANTV (Andalas Televisi),
Indosiar, MetroTv, TransTv, GlobalTv, Trans7, TvOne, MNCTV (Media Nusantara
Citra Televisi), RTV (Rajawali Televisi), NET (News and Entertainment Televison),
KompasTV.
Intisari Jurnalistik adalah loyalitas pada publik dan disiplin terhadap
verifikasi. Pada akhirnya, disiplin verifikasi ihwal yang memisahkan jurnalistik dari
hiburan, propaganda, fiksi, dan seni. Entertainment dan Infotainment berfokus kepada
hal-hal yang menggembirakan hati. (Iswandi, 2006:15-16). Namun pada
kenyataannya banyak orang mendefinisikan media berdasarkan isinya, apakah
hiburan (entertainment) atau informasi. Penggabungan informasi dan hiburan ini
bahkan sudah mempunyai nama yaitu Infotainment (Vivian, 2008:18).
Infotainment menawarkan berita-berita sensasional, lebih personal, dengan
selebriti sebagai perhatian publik. Industri televisi menciptakan selera pasar sambil
menyatakan inilah “selera pasar” dan memaksa stasiun televisi mengakui serta
mengakumulasi program sejenis, disaat bersamaan menyeimbangkan program lain.
Sinetron, reality show, kontes sangat membutuhkan infotainment, demikian juga
sebaliknya (Iswandi, 2006: 68-69). Sehingga lingkup Infotainment merupakan
3
Selebriti dan seputar kehidupannya telah menjadi bahan kajian jurnalistik setelah
jarak antara berita (informasi) dan hiburan makin dieratkan.
Kemunculan Infotainment tersebut membuat publik semakin tertarik untuk
menggali informasi mengenai kehidupan selebriti dan tak jarang membahas tentang
masalah pribadi selebriti. Informasi yang disajikan cenderung berbau gosip. Terlebih
lagi hanya mengandung sensasi dan mengejar rating tertinggi. Salah satu unsur berita
memang dibutuhkan objek pemberitaan yang terbilang menarik. Sama halnya dengan
infotainment, namun menarik sering disalahkaprahkan oleh infotainment sebagai
ajang memperuncing permasalahan sehingga mampu menyedot perhatian publik.
Dalam disiplin ilmu jurnalisme, terjadi perdebatan panjang tanpa titik temu
mengenai apakah infotainment merupakan produk jurnalistik, ataukah bukan. Namun
di satu pihak dinyatakan bahwa infotainment adalah produk jurnalistik, mengingat
pemberitaan seputar entertainment atau dunia keartisan masih berbasis pada metode
dan teknik jurnalistik seperti reportase, pengusungan 5W+1H dan kaidah cover both
sides. Namun dilain pihak terdapat hasil survei indeks kualitas program siaran tv
periode Maret-April 2015 yang dibuat oleh KPI menjelaskan bahwa untuk program
acara infotainment, survei menunjukkan indeks kualitas program acara Infotainment
adalah 2,34. Jauh di bawah standar 4 (berkualitas) yang ditetapkan oleh KPI.
Meski terhitung sukses dalam merebut perhatian audiens, program acara
infotainment juga sukses menuai kontroversi terutama di bidang jurnalistik. Memang
hingga kini istilah jurnalistik infotainment masih menyisahkan berbagai persoalan
4
menolak memasukkan kerja infotainment ke dalam ranah jurnalistik (Iswandi, 2006:
105). PWI telah mengakui bahwa pekerja infotainment adalah juga seorang
wartawan, pada peringatan Hari Pers Nasional, 9 Februari 2005. Kalangan akademisi
dan beberapa aktifis jurnalis sebenarnya berkeberatan jika infotainment dimasukkan
dalam ranah kerja jurnalistik. Aliansi Jurnais Indonesia (AJI) adalah organisasi
wartawan yang paling keras menolak infotainment diakui sebagai bagian dari
jurnalistik. AJI dan PWI merupakan dua organisasi besar yang mempunyai pengaruh
cukup kuat dibanding organisasi wartawan lainnya. Pada masa Orde Baru, PWI
menjadi satu-satunya organisasi wartawan. Namun setelah Reformasi PWI tidak lagi
menjadi satu-satunya organisasi wartawan, melainkan dijadikan sebagai payung besar
bagi oraganisasi-organisasi kewartawanan lainnya. Dengan kata lain,
organisasi-organisasi wartawan tersebut telah menjadi anggota PWI. Termasuk pula AJI. Namun
meskipun AJI sudah masuk menjadi anggota PWI, ia tetap menjadi organisasi
kewartawanan yang cukup kuat Ditengah tengah dua kekuatan organisasi besar itu
kemudian muncul asosiasi jurnalis infotainment yang dimotori oleh Ilham Bintang
selaku pemilik salah satu program acara infotainment di stasiun televisi swasta
Indonesia. Asosiasi ini berniat memasukkan seluruh kerja infotainment ke dalam
ranah jurnalistik. AJI dan kelompok lain yang kritis menolak niat tersebut dengan
alasan bahwa informasi yang dibuat oleh infotainment tersebut bukan informasi yang
dibutuhkan masyarakat. Infotainment hanya memberikan informasi sampah. Dengan
alasan tersebut infotainment nyaris tidak bisa diakui dalam ranah kerja jurnalistik
oleh PWI. Namun yang menjadi masalah pada saat itu, PWI diketuai oleh Tarman
5
Hadi (mantan pimpinan redaksi Republika) yang berasal dari kelompok idealis seperti
AJI, menjadi saingan Tarman Azam sebagai calon ketua PWI. Karena membutuhkan
eksistensi, Ilham Bintang mendukung Tarman dengan komitmen jika terpilih lagi
sebagai ketua PWI, infotainment akan diakui ke dalam ranah kerja jurnalistik. Ia
mambiayai kampanye Tarman Azam dan membeli suara pada kelompok-kelompok
lain. Hal ini mempengaruhi bawahannya, sehingga pada saat kongres Tarman Azam
terpilih sebagai ketua PWI. Maka niat Ilham Bintang untuk menjadikan
Infotainmment sebagai bagian dari kerja jurnalistik pun menjadi real atau nyata
(Arininda, 2009:5-6)
Kelompok-kelompok yang awalnya tidak mendukung keputusan PWI pun
akhirnya terpecah menjadi dua. Yang pertama, masih tetap tidak mengakui
infotainment adalah anggota PWI yang secara otomatis infotainment bukan bagian
dari jurnalistik. Organisasi yang masih tetap menolak adalah AJI. Sementara
kelompok-kelompok lain yang terdiri dari pengamat dan praktisi, mengambil jalan
tengah. Mereka berpendapat, setelah terjadi luapana informasi dan ledakan media,
akhirnya membuka peluang untuk munculnya spesies baru dalam jurnalistik yang
disebut soft journalism. Soft jurnlism adalah berita-berita yang ringan yang tidak
menimbulkan dampak yang luas terhadap masyarakat.
Program infotainment menampilkan hiburan yang dirancang untuk menarik
penonton kelas atas seperti yang diinginkan pengiklan. Perbedaan antara kenyataan
yang berat dan isi dari berita “pertunjukan” infotainment adalah kadang-kadang
6
acara baru untuk tetap menguatkan eksistensi dalam industri media televisi yang
semakin ketat, sehingga terpikirlah untuk mencari suatu program acara yang
pembuatannya cepat, biaya murah namun banyak mendapatkan keuntungan.
Keuntungan tersebut tentunya didapat dari pemasangan iklan. Dan hal tersebut sangat
pas dengan karakteristik infotainment. Dan alhasil semakin menjamurnya acara-acara
infotainment yang mengiasi layar kaca televisi swasta disetiap harinya.
Dilema yang terjadi hingga sekarang ini juga tak menghentikan tayangan
infotainment di stasiun televisi swasta. Pada kenyataannya semakin menjamurnya
tayangan infotainment di kancah industri pertelevisian swasta Indonesia. Dari 13
stasiun televisi swasta di Indonesia terdapat 17 tayangan infotainment. Dari sekian
banyak kemunculan tayangan infotainment sekali lagi disebabkan karena selera
publik. Faktanya menunjukkan pemirsa televisi khususnya masyarakat Indonesia
sangat menyukai tayangan infotainment.
Munculnya Infotainment merupakan eksternalisasi atas liberalisasi dalam
industri media. Sedangkan berbagai penolakan terhadap adanya jurnalistik
infotainment merupakan bagian dari proses objektivikasi (Iswandi, 2006:108).
Infotainment menjual informasi yang mengikuti keinginan publik sehingga kerap kali
meninggalkan kaidah jurnalisme. Maka dari itu untuk menjadikan infotainment
sebagai tayangan yang segar dan tetap dalam kaidah jurnalisme harus ditempatkan
pada kerangka proses objektivikasi. Objektivikasi yang bersifat internal terlebih
dahulu sehingga dapat memberikan tayangan yang disukai namun tidak
7
Untuk mempermudah penelitian terhadap program acara infotainment yang
sudah sangat banyak di Televisi swasta Indonesia, peneliti memilih salah satu
program acara infotainment sebagai objek penelitian, yaitu Entertainment News.
Tayangan Infotainment Entertainment News pada stasiun televisi swasta NET Tv
merupakan salah satu tayangan infotainment di televisi swasta yang mempunyai
slogan andalan yaitu “No Gossip” untuk meyakinkan publik bahwa berita yang
disajikan hanya berdasarkan fakta. Program ini hadir setiap harinya pada pukul 11.00
dan 15.30. Yang membedakan program tayangan infotainment ini dengan
Infotainment pada umumnya yakni terlihat dari nama programnya sendiri yang
menekankan bahwa basis penyajian informasinya merupakan news atau berita dari
dunia entertainment. Program ini juga mempunyai slogan “no gossip” sebagai
penguat bahwa selalu mengulas berita berdasarkan fakta, dengan kata lain
keobjektivitasan berita sangat diperhatikan.
Berdasarkan uraian diatas, dipandang perlu untuk melakukan penelitian
karena infotainment sudah sangat diragukan lagi atas keobjektivitasannya.
Keobjektivitasan pemberitaan infotainment sering ditanggalkan dan lebih
memunculkan pemberitaan berbau gosip serta sensasi. Kriteria objektivitas menurut
Westerstahl dalam McQuail (2011: 223) yaitu terdiri dari komponen pertama
faktualitas yang merujuk pada kebenaran dan relevansi serta komponen kedua
ketidakberpihakan meliputi keseimbangan dan netralitas. Dengan demikian alasan
pemilihan Infotainment pada NET Tv karena program ini mempunyai slogan “No
8
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap program Infotainment tersebut
apakah sudah menerapkan objektivitas pada semua pemberitaannya ditengah
permasalahan pemberitaan infotainment yang sudah sangat diragukan
keobjektivitasannya.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dibuat rumusan masalah
penelitian sebagai berikut:
Seberapa tinggi tingkat objektivitas berita dalam program tayangan Entertainment News NET Tv?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui tingkat objektivitas berita dalam program infotainment
“Entertainment News”. Komponen objektivitas meliputi kebenaran, relevansi,
keseimbangan, dan netralitas.
D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian diatas, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
9
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan referensi terhadap studi ilmu
komunikasi khususnya mengenai media massa yang terfokus pada penelitian analisis
isi pemberitaan dalam tayangan infotainment.
2. Manfaat Praktis
Diharapkan bermanfaat bagi masyarakat untuk lebih kritis dan cermat dalam
menyaring informasi dalam sebuah media audio visual televisi.
Para pekerja televisi dan semua orang yang terlibat dalam produksi sebuah
program acara agar menyadari bahwa hasil karya mereka dapat memberikan
pengaruh dan menggerakkan massa karena itu diharapkan hasil penelitian ini
dijadikan wacana supaya lebih bijak dalam mengemas sebuah berita maupun program