• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MAHASISWA UNTIRTA TERHADAP TAYANGAN ENTERTAINMENT NEWS DI NET TV - FISIP Untirta Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERSEPSI MAHASISWA UNTIRTA TERHADAP TAYANGAN ENTERTAINMENT NEWS DI NET TV - FISIP Untirta Repository"

Copied!
164
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI MAHASISWA UNTIRTA TERHADAP TAYANGAN

ENTERTAINMENT NEWS

DI NET TV

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada Konsentrasi Ilmu Humas

Program Studi Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh :

Silvi Vanelia Sigiro

6662091502

HUMAS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

(2)
(3)
(4)
(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami

pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. (Pengkhotbah 3:11)

PERSEMBAHAN

(6)

ABSTRAK

SILVI VANELIA SIGIRO. NIM. 666209502. SKRIPSI. PERSEPSI MAHASISWA UNTIRTA TERHADAP TAYANGAN ENTERTAINMENT NEWS DI NET TV.

Salah satu program acara yang saat ini banyak diminati oleh masyarakat adalah program Infotainment, di Indonesia Infotainmnet identik dengan acara televisi yang menyajikan berita selebritis. Hampir semua stasiun televisi di Indonesia memiliki program infotainment yang tayang setiap harinya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori s-o-r yaitu teori yang terdiri dari pesan (stimulus), seorang penerima (organism), dan efek (respon). Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dimana peneliti berusaha untuk memaparkan dan menafsirkan data yang ada untuk memperoleh gambaran secara sistematis mengenai persepsi mahasiswa Untirta terhadap tayangan

Entertainment News di Net TV. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Untirta yang pernah menonton tayangan Entertainment News di Net TV dan ada sebanyak 99 orang, pemilihan responden dilakukan dengan menggunakan proportionate stratified random sampling. Hasil penelitian ini menjelaskan tayangan Entertainment News dipersepsikan secara positif oleh mayoritas responden. Hal tersebut diketahui dari tingginya tingkat stimulasi tayangan Entertainment News yaitu sebesar 80,33%, tingkat organism yaitu mahasiswa memproses stimulus di dalam diri sendiri sebesar 67,47% dan tingkat respon sebesar 75,58%.

(7)

ABSTRACT

SILVI VANELIA SIGIRO. NIM.6662091502. THESIS. THE PERCEPTION OF UNTIRTA STUDENTS TO ENTERTAINMENT NEWS IMPRESSIONS AT NET TV.

One of program which currently much in demand by the community is the infotainment programs, Indonesian infotainmnet identical with television shows that presents a celebrity. Almost all a television station in Indonesia have a program of infotainment that impressions every day. One of the new show is Entertainment News at the Net TV. This impressions is different from the other infotainment show because it has a vision to bring news that conforming to fact. Formulation of the problem in this research is how the perception of Untirta students to Entertainment News impressions at Net TV. The theory used in this research is the theory of s-o-r consisting of a message ( stimulus ) , a recipient ( organism ) , and the effect of ( a response). This research uses descriptive quantitative methods where researchers tried for exposing and interpretating data to obtain the description in a systematic concern students of Untirta perception about the impressions of Entertainment News in Net TV. The respondents in this research is the students of Untirta ever watch impressions Entertainment News as many as 99 people. The selection of respondent is performed using stratified proporsional random sampling. The results of this research explains impressions Entertainment News positively perceived by the majority of respondents. This research result describes students perception of Untirta with a high level of stimulation that amounted to 63%. the level of organism stimulus student process within the self worth amountedc 67,47 % , and level of response amount 75,58 %.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ungkapkan kepada Allah yang sudah membimbing,

menolong dan memampukan penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini

yang berjudul “Persepsi Mahasiswa Untirta Terhadap Tayangan

Entertainment News Di Net TV”. Bersyukur untuk setiap pertolongan dalam

masa-masa sulit dan untuk setiap kondisi yang penulis alami selama mengerjakan

skripsi.

Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi dan

melengkapi salah satu syarat menempuh ujian sarjana program S1 (Strata Satu)

pada program studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Hubungan Masyarakat di

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyampaikan rasa terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada kedua orang tua yang selalu memotivasi dan

memberikan dukungannya kepada peneliti. Penulis telah mendapatkan bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

dengan kerendahan hati menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1 Bapak Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.PD selaku Rektor Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa atas kontribusinya sebagai pemimpin di kampus penulis.

2 Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3 Ibu Neka Fitriyah, S.Sos., M.Si. selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi

(9)

4 Ibu Naniek Afrilla, S.Sos., M.Si. selaku dosen pembimbing I yang telah

bersedia membantu, memberikan arahan serta masukan, meluangkan waktu

dan membagi ilmunya untuk menyelesaikan skripsi ini.

5 Bapak Ikhsan Ahmad, S.IP selaku dosen pembimbing II skripsi sekaligus

dosen penguji sidang, terima kasih sudah membantu, memberikan arahan serta

masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

6 Ibu Rd. Nia Kania, S.IP., M.Si. selaku dosen pembimbing akademik yang

selalu memberikan perhatian dan motivasi agar semangat dalam mengerjakan

skripsi

7 Bapak/Ibu dosen dan staf jurusan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan

ilmu dan teladan selama ini

8 Rasa terimakasih yang dalam kepada keluargaku yang sangat kukasihi dan

mengasihiku juga, Bapak dan Mama tercinta yang selama ini sabar, abangku

Lamhot Herianto, SH, semangat kuliah S2nya, adekku Sovian Sahetapi Sigiro,

S.Si, Marluhut Ganda Hamonangan Sigiro dan Boy Sigiro. Terimakasih untuk

cinta, doa, dukungan dan semangat dari kalian kepadaku selama ini.

9 Kepada keluarga besarku, Bou Nuel, Amangboru Nuel, Paulus Sigiro, Eliezer

Sigiro, Bapaktua Paulus, Uda Vincent, Bou Kekel, Erma Simarmata dan

semua keluargaku yang tidak bisa aku ucapkan satu persatu. Terimakasih atas

dukungan dan doa kalian selama ini.

10 Untuk sahabat-sahabatku tercinta “cemancamencelalucelamanya”, Rebecca

Trifanny Paramita Tobing, Noni Kusiah, Dini Noviyanti, dan Shella Dearisa.

(10)

untuk menumpahkan suka maupun duka. Sayang kalian, sampai kanpanpun

kita akan tetap menjadi Cameners.

11 Terimakasih untuk teman-temaku keluarga BMS, Ebong yang sering

memberikan kejutan coklat dan semangat, ka Steffi atas semangatnya, Sari

teman seperjuangan, Roy yang juga selalu kasih semangat dan Kaleb, Minto,

Tri, Bang Jeme, Hesti. Terimakasih atas keceriaan selama ini, kalian selalu

ada selalu setiap hari sebagai penyemangat dan juga doa-doa kalian.

12 Terimakasih untuk saudara-saudaraku di dalam Kristus, Kelompok Kecil

Belicia ada Ka Mitha, Maren, Masnur. Aku bersyukur bisa mengenal kalian

dan bertumbuh bersama-sama dengan kalian. Terimakasih untuk kasih, doa

dan motivasi dari kalian semua. Aku mengasihi kalian

13 Terimakasih untuk adik-adikku Kelompok Kecil Mikhla ada Ria dan Maria,

Kelompok Kecil Lamuela ada Lita dan Mia. Aku bersyukur bisa mengenal

kalian dan menjadi kakak kalian. Terimaksih atas kasih, semangat dan doa

yang selalu kalian berikan. Aku mengasihi kalian.

14 Terimakasih untuk Geng Cantik dan Mandiri ada Mba Yu alias Yuanda

Sihaloho yang selalu memberikan semangat, doa dan juga rela mendengarkan

setiap curhatakanku, Jeng Kila alias Friskila Januari, terimakasih juga atas

keceriaan, semangat dan doamu buatku dan Namboru Masnur alias Masnur

Sinaga yang selalu memberi semangat dan doa.

15 Untuk kakakku tersayang Friska Intana Simatupang, terimakasih atas doamu

ka, semangat, nyanyian yang kau berikan lewat voice note. Terimakasih

(11)

16 Teman-teman Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2009 yang tidak

dapat saya sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan baik dari

segi kemampuan penyajian maupun pengetahuan yang dimiliki oleh penulis dalam

penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas segala

kekurangan dan kesalahan yang ada, maka kritik dan saran yang membangun

sangat diharapkan penulis untuk memperbaiki kesalahan dan melengkapi

kekurangan. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Serang, 17 Februari 2015

(12)
(13)

2.4.1 Sejarah Munculnya Infotainment ... 25

2.4.2 Sejarah Infotainment di Indonesia ... 27

2.5 Tradisi Sosiopsikologis ... 29

2.6 Persepsi ... 31

2.7 Teori S-O-R ... 35

2.8 Kerangka Konsep ... 39

2.8.1 Bagan Kerangka Konsep ... 41

2.9 Operasional Variabel ... 42

2.10 Penelitian Sebelumnya ... 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 48

3.1 Metode Penelitian ... 48

3.2 Instrumen Penelitian ... 49

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 51

3.3.1 Populasi ... 51

3.3.2 Sampel ... 52

3.4 Teknik Analisis Data ... 54

3.5 Teknik Pengolahan Data ... 56

3.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian ... 64

BAB IV PEMBAHASAN ... 59

4.1 Deskripsi Subjek Penelitian ... 59

4.1.1 Sejarah Net TV ... 59

4.1.2 Sejarah Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ... 60

4.2 Deskripsi Data Penelitian ... 66

4.3 Deskripsi Data Frekuensi ... 68

4.4 Deskripsi Hasil Penelitian ... 72

4.5 Hasil Analisis Deskriptif ... 101

(14)

BAB IV PENUTUP ... 118 5.1 Kesimpulan ... 118 5.2 Saran ... 119

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Tayangan Infotainment Di Televisi ... 4

Table 1.2 Infotainment yang Mengalami Peningkatan Penonton... 7

Tabel 2.1 Operasional Variabel ... 46

Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa Untirta 2010-2013 ... 51

Tabel 3.2 Jumlah Sampel Mahasiswa Untirta Secara Proporsional ... 54

Tabel 3.3 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha ... 56

Tabel 4.1 Daftar Manajemen Net TV ... 60

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 67

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Lingkungan ... 67

Tabel 4.4 Frekuensi Responden Menonton Televisi…... ... 68

Tabel 4.5 Lama Responden Menonton Televisi ... 69

Tabel 4.6 Frekuensi Menonton Tayangan Entertainment News ... 71

Tabel 4.7 Gambar tayangan Entertainment News jelas ... 72

Tabel.4.8 Suara tayangan Entertainment News jelas ... 73

Tabel.4.9 Latar tempat tayangan Entertainment News menarik ... 74

Tabel.4.10 Penampilan pembawa acara Entertainment News menarik ... 75

Tabel.4.11 Bahasa yang di gunakan pembawa acara Entertainment News sopan dan mudan di mengerti ... 76

Tabel.4.12 Sikap pembawa Entertainment News dalam membawakan acara baik ... 78

Tabel.4.13 Tema yang di tayangkan Entertainment News bervariasi ... 79

Tabel.4.14 Informasi yang ditayangkan Entertainment News berdasarkan fakta ... 80

(16)

Tabel.4.16 Responden memperhatikan Entertainment News

karena alur gerakan penampilan tayangan yang unik

dan berbeda ... 83 Tabel.4.17 Responden memperhatikan Entertainment News

karena tayangan ini lebih menarik dari pada yang lain

dari segi latar, warna dll ... 84 Tabel.4.18 Responden Memperhatikan Entertainment News

Karena Alur Gerakan Penampilan yang Unik dan

Berbeda ... 85 Tabel.4.19 Responden memperhatikan Entertainment News

karena tayangan ini tayang 4 kali dalam sehari dengan

informasi yang selalu baru ... 86 Tabel.4.20 Responden memperhatikan Entertainment News

karena keinginan memperoleh pengalaman baru ... 87 Tabel.4.21 Responden memperhatikan tayangan Entertainment

News karena untuk pemenuhan diri (memperkaya

kualitas kehidupan dengan informasi) ... 88 Tabel.4.22 Responden memperhatikan tayangan Entertainment

News karena rasa keingintahuan terhadap tayangan ini ... 89 Tabel.4.23 Responden memperhatikan tayangan Entertainment

News karena kebebasan memilih tayangan ... 90 Tabel.4.24 Responden memperhatikan tayangan Entertainment

News karena kebutuhan mencari identitas (eksistensi

dikalangan mahasiswa) ... 91 Tabel.4.25 Responden memperhatikan tayangan Entertainment

News karena kebutuhan akan nilai, kedambaan dan

makna kehidupan ... 92 Tabel.4.26 Responden memperhatikan tayangan Entertainment

News karena faktor kemauan untuk menonton

(17)

Tabel.4.27 Responden memahami Entertainment News karena

kepercayaan terhadap tayangan ini ... 95 Tabel.4.28 Responden memahami Entertainment News karena

sudah pernah mendapatkan informasi yang sama di

masa lalu ... 96 Tabel.4.29 Responden menerima tayangan Entertainment News ... 97 Tabel.4.30 Respon responden terhadap tayangan ini adalah

positif ... 98 Tabel.4.31 Reflexive respon responden yang relatif tetap positif

terhadap tayangan Entertainment News ... 99 Tabel.4.32 Respon responden adalah instrumental respon yaitu

respon yang berkembang sesuai dengan apa yang

(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram responden berdasarkan frekuensi menonton

televisi ... 68 Gambar 4.2 Diagram Responden Berdasarkan Lama Menonton

Televisi ... 70 Gambar 4.3 Diagram Responden Berdasarkan Frekuensi

Menonton Tayangan Entertainment News ... 71 Diagram 4.4 Diagram Responden Berdasarkan Gambar Tayangan

EntertainmentNews Jelas ... 73 Diagram 4.5 Diagram Responden Berdasarkan Suara Tayangan

Entertainment News Jelas ... 74 Diagram 4.6 Diagram Responden Berdasarkan Latar Tempat

Tayangan EntertainmentNews Menarik ... 75 Diagram 4.7 Diagram Responden Berdasarkan Penampilan

Pembawa Acara Entertainment News Menarik ... 76 Diagram 4.8 Diagram Responden Berdasarkan Bahasa yang

Digunakan Pembawa Acara Entertainment News

Sopan dan Mudah Dimengerti ... 77 Diagram 4.9 Diagram Responden Berdasarkan Sikap Pembawa

Acara Dalam Membawakan Acara Baik ... 78 Diagram 4.10 Diagram Responden Berdasarkan Tema yangs

Ditayangkan Entertainment News Bervariasi ... 80 Diagram 4.11 Diagram Responden Berdasarkan Informasi yang

Ditayangkan Entertainment News Berdasrkan Fakta ... 81 Diagram 4.12 Diagram Responden Berdasarkan Informasi yang

Ditayangkan Entertainment News Bermanfaat ... 82 Diagram 4.13 Diagram Berdasarkan Perhatian Responden

Terhadap EntertainmentNews Karena Alur Gerakan

(19)

Diagram 4.14 Diagram Berdasarkan Perhatian Responden

Terhadap EntertainmentNews Karena Tayangan Ini Lebih Menarik Daripada yang Lain dari Segi Latar,

Warna, dll ... 85 Diagram 4.15 Diagram Berdasarkan Perhatian Responden

Terhadap EntertainmentNews Karena Tayangan ini

Adalah Tayangan yang Baru dan Berbeda ... 86 Diagram 4.16 Diagram Berdasarkan Perhatian Responden

Terhadap Entertainment News Karena Tayangan IniTayang 4 Kali Dalam Sehari dengan Informasi

yang Selalu Baru…... ... 87 Diagram 4.17 Diagram Berdasarkan Perhatian Responden

Terhadap EntertainmentNews Karena Keinginan

Memperoleh Pengalaman Baru ... 88 Diagram 4.18 Diagram Berdasarkan Perhatian Responden

Terhadap EntertainmentNews Karena Untuk Pemenuhan Diri (Memperkaya Kualitas Kehidupan

dengan Informasi)…... ... 89 Diagram 4.19 Diagram Berdasarkan Perhatian Responden

Terhadap EntertainmentNews Karena Rasa

Keingintahuan Terhadap Tayangan Ini ... 90 Diagram 4.20 Diagram Berdasarkan Perhatian Responden

Terhadap EntertainmentNews Karena Kebebasan

Memilih Tayangan ... 91 Diagram 4.21 Diagram Berdasarkan Perhatian Responden

Terhadap EntertainmentNews Karena Kebutuhan Mencari Identitas (Eksistensi Dikalangan

Mahasiswa) ... 92 Diagram 4.22 Diagram Berdasarkan Perhatian Responden

Terhadap Entertainment News Karena Kebutuhan

(20)

Diagram 4.23 Diagram Berdasarkan Perhatian Responden Terhadap Entertainment News Karena Faktor

Kemauan Untuk Menonton Tayangan Ini ... 94 Diagram 4.24 Diagram Berdasarkan Pemahaman Responden

Terhadap EntertainmentNews Karena Kepercayaan

Terhadap Tayangan ini ... 95 Diagram 4.25 Diagram Berdasarkan Pemahaman Responden

Terhadap EntertainmentNews Karena Sudah Pernah

Mendapatkan Informasi yang Sama Di Masa Lalu ... 96 Diagram 4.26 Diagram Berdasarkan Responden Penerimaan

Responden Terhadap Tayangan Entertainment News ... 97 Diagram 4.27 Diagram Berdasarkan Respon Responden Terhadap

Tayangan Ini Adalah Positif ... 98 Diagram 4.28 Diagram Berdasarkan Reflesive Respon Responden

yang Relatif Positif Terhadap Tayangan

Entertainment News ... 100 Diagram 4.29 Diagram Berdasarkan Respon Responden Adalah

Instrumental Respon Yaitu Respon yang

Berkembang Sesuai dengan Apa yang Ditayangkan

(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Responden

Lampiran2 : Lembar Kuisioner

Lampiran 3 : Kartu Bimbingan Skripsi

Lampiran 4 : Data Tendensi

(22)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

komunikasi karena komunikasi merupakan bagian penting dari sistem dan tatanan

kehidupan sosial manusia. Aktivitas komunikasi dapat dilihat pada setiap aspek

kehidupan sehari-hari manusia. Komunikasi yang sehari-hari terjadi terbagi dalam

banyak bagian seperti komunikasi antarpribadi, komunikasi antarkelompok,

komunikasi antarbudaya, komunikasi massa dan lain-lain. Salah satu ilmu

komunikasi yang semakin berkembang pesat adalah komunikasi massa.

Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan

kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media

sehingga pesan dapat diterima secara serentak. Komunikasi massa itu

menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi yang didistribusikan

kepada khalayak secara luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap

dan tidak diproduksi oleh perorangan namun oleh lembaga dan membutuhkan

suatu teknologi tertentu.1

Dalam komunikasi massa, penggunaan media menjadi hal yang sangat

penting. Media massa terbagi atas tiga bagian yaitu media cetak, media elektronik

dan juga media online. Semua media massa mempunyai fungsi untuk

1

(23)

menerangkan, mendidik, menghibur dan juga membujuk. Dengan fungsi tersebut,

media massa cukup berpengaruh terhadap masyarakat.2

Di era modern ini, salah satu media yang sangat mudah diakses dan paling

berpengaruh adalah televisi.Televisi (TV) menjadi media terpopuler di Indonesia,

menurut temuan lembaga survei AC Nielsen pada tahun 2014. Hasil Survey AC

Nielsen mengenai konsumen media baru-baru ini, secara keseluruhan, konsumsi

media di kota-kota di Indonesia menunjukkan Televisi masih menjadi medium

utama yang dikonsumsi masyarakat Indonesia (95%), lalu Internet (33%), Radio

(20%), Suratkabar (12%), Tabloid (6%), dan Majalah (5%).3 Hal ini menunjukkan

televisi memiliki unsur-unsur yang menjadi daya tarik tersendiri dibandingkan

dengan media massa lainnya.

Unsur-unsur tersebut berupa kata, musik, tulisan, efek suara serta unsur

visual berupa gambar hidup yang menimbulkan kesan mendalam kepada

pemirsanya. Dengan menonton televisi, khalayak dapat melihat gambaran yang

lebih jelas daripada media massa lainnya. Karena, dengan menonton televisi,

program acara dapat dinikmati di rumah dengan aman dan nyaman. Meskipun

ukuran televisi yang relatif kecil, namun televisi dapat memberikan berbagai

tayangan program acara yang menarik dari berbagai penjuru dunia.

Televisi sebagai media informasi saat ini semakin berkembang dari masa

ke masa. Pada tahun 1962 menjadi tonggak pertelevisian Nasional Indonesia

dengan berdiri dan beroperasinya Televisi Republik Indonesia (TVRI). Selama 27

tahun penduduk Indonesia hanya bisa menyaksikan satu saluran televisi saja.

2 Ibid hal.15

3

(24)

Namun pada tahun 1989, Pemerintah akhirnya mengizinkan Rajawali Citra

Televisi Indonesia (RCTI) sebagai stasiun televisi swasta nasional pertama di

Indonesia. Kini seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi, Indonesia

mempunyai banyak stasiun televisi lainnya seperti Surya Citra Televisi (SCTV),

Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) yang sekarang menjadi MNC TV, Andalas

Televisi (ANTV), Indosiar, TV7 yang menjadi Trans7, Lativi yang sekarang

menjadi TV ONE, Metro TV, Trans TV, Global TV. Diikuti dengan

berkembangnya TV lokal yang cukup banyak dan beragam seperti Bandung TV,

Jak TV, Bali TV dan sebagainya.4

Dari sekian banyak stasiun televisi yang disebutkan di atas, masih banyak

lagi stasiun-stasiun televisi yang hadir di Indonesia. Saat ini stasiun televisi

berlomba-lomba membuat program-program acara televisi yang bervariatif agar

menarik minat penonton. Setiap harinya stasiun televisi menyajikan berbagai jenis

program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Beberapa

program acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi antara lain adalah berita,

film, sinetron, kuis, reality show, siaran iklan, musik, olah raga, infotainment

hingga beragam tayangan internasional disajikan demi menghibur pemirsanya.

Salah satu program acara yang saat ini banyak diminati oleh masyarakat

adalah program Infotainment.Infotainment adalah salah satu jenis

penggelembungan bahasa yang kemudian menjadi istilah populer untuk berita

ringan yang menghibur atau informasi hiburan. Merupakan singkatan dari istilah

Inggris information-entertainment. Namun di Indonesia Infotainment identik

4

(25)

dengan acara televisi yang menyajikan berita selebritis.5 Hampir semua stasiun

televisi di Indonesia memiliki program infotainment yang tayang setiap harinya.

1.1 TABEL DAFTAR TAYANGAN INFOTAINMENT DI TELEVISI No Stasiun

(26)
(27)

Senin-Jumat Pukul

06.00-07.00 WIB, Sabtu-Minggu

Pukul 05.30-06.00 WIB

7. 8. RTV 1. Selebdotcom

2. Xtra Seleb

Senin-Jumat Pukul 09.30 WIB

Senin-Jumat Pukul 15.30 WIB

Durasi 30 Menit

8. 9. Net Tv 1. EntertainmentNews Senin-Jumat Pukul 09.00,

11.00, 16.30, 23.30 WIB.

Sabtu-Minggu Pukul 14.00

WIB

Durasi 60 Menit

9. 10. Kompas TV 1. Newstar Senin-Jumat Pukul 09.30 WIB

Durasi 30 Menit

10.11. ANTV 1. Seputar Obrolan

Selebriti

Senin-Jumat Pukul 10.00 WIB

Durasi 30 Menit, Tayangan

terakhir 14 November 2014

Saat ini, stasiun televisi di tanah air banyak menyuguhi pemirsa dengan

tayangan berupa infotainment yang mengupas kehidupan para selebriti, mulai dari

kehidupan karir sampai kepada kehidupan pribadi artis. Hal ini tidak hanya

dilakukan oleh satu stasiun televisi saja tetapi oleh hampir semua stasiun televisi.

Acara infotainment ini juga ditayangkan setiap hari dengan jam tayang yang

(28)

Data AGB Nielsen menunjukkan bahwa infotainment mempunyai porsi jam

tayang yang paling besar di antara program informasi lainnya yaitu 41% dari total

jam tayang program informasi di 10 stasiun televisi, hal ini setara dengan 13 jam

sehari. Dan pada tahun 2010 sesuai dengan survey yang dilakukan AGB Nielsen

juga bahwa jumlah pemirsa infotainment meningkat. 5 infotainment teratas yang

mengalami peningkatan adalah:6

1.2 TABEL 5 INFOTAINMENT YANG MENGALAMI PENINGKATAN PENONTON

Nama Infotainment % Peningkatan

SILET 3,1% = 1.052.000

INVESTIGASI SELEBRITI 2,5% = 953.000

KABAR KABARI 2,2% = 932.100

HOT SHOT 2,1% = 835.000

CEK & RICEK 2,1% = 810.000

Hal ini menunjukkan bahwa infotainment tetap menjadi tayangan yang menarik

bagi masyarakat Indonesia.

Infotainment yang esensinya terdiri dari informasi dan hiburan yang

seimbang, dalam kenyataannya malah berbeda. Substansi dari infotainment

dewasa ini, lebih banyak mengandung hiburan dari pada informasi yang dapat

ditangkap oleh khalayak. Stasiun-stasiun televisi melupakan pentingnya

menyajikan program-program informasi yang kredibel dan berkualitas bagi

masyarakat. Isi infotainment hanya berkutat mengenai berita-berita baru selebriti

tanah air, yang masih simpang siur kebenarannya. Komisioner KPI Danang

(29)

Sangga Buana mengatakan isi siaran infotainment sengaja mendramatisir konflik

artis dan memperuncing masalah mereka. Agar tetap menyedot perhatian publik

(rating tinggi), kasus selebritis akan terus menerus dieksploitasi melalui

dramatisasi sound effect, editing gambar dan presenter provokatif. Bahkan bila

perlu, masalah diperuncing secara emosional melalui pelibatan keluarga, saudara

dan tetangga sang artis. Infotainment dengan suguhan khas konflik artis ini,

senyatanya menjadi kail dan jala untuk mengeruk keuntungan modal, industri dan

kapitalisasi melalui iklan berdasar tingginya rating. Parahnya, untuk meninggikan

rating, maka produsen infotainment „memperjual-belikan‟ konflik artis, dan

seringkali dibubuhi dengan dramatisasi dan gosip.7

Sejatinya suatu tayangan adalah untuk memberikan manfaat kepada setiap

orang yang menonton, begitupun dengan tayangan infotainment. Namun

kenyataannya tidak seperti yang diinginkan, tayangan infotainment hanya

memberikan dampak yang negatif bagi para pemirsanya dan hal itu terbukti

dengan tak terhitungnya jumlah pengaduan masyarakat yang diterima Komisi

Penyiaran Indonesia (KPI) terkait keberadaan infotainment pada tahun 2014.

8Surat teguran yang dilayangkan oleh KPI kepada banyak stasiun televisi tentang

pemberitaan infotainment juga sudah banyak karena melanggar undang-undang

penyiaran.9

7 http://www.kpi.go.id/index.php/lihat-terkini/24-dunia-penyiaran/31783-menyembuhkan-penyakit-infotainment-oleh-danang-sangga-buana-anggota-kpi-pusat diakses pada tanggal 20 Januari 2015 pukul 16.30 WIB

8

(30)

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menegaskan bahwa tayangan

infotaiment harus mematuhi aturan tentang klasifikasi program yang diatur dalam

Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 & SPS) KPI 2012.

Jika dalam program infotainment terdapat muatan dewasa seperti perselingkuhan

artis, perceraian, hamil di luar nikah, aborsi dan lainnya, maka program tersebut

masuk dalam klasifikasi program D (dewasa), dan hanya boleh disiarkan antara

pukul 22.00-03.00 waktu setempat. Hal tersebut disampaikan Judhariksawan,

Ketua KPI Pusat, usai memberikan pengarahan kepada lembaga penyiaran dan

rumah produksi tentang muatan infotainment. KPI sudah memberikan surat edaran

kepada seluruh lembaga penyiaran tentang Peringatan Program Infotainment.

Dalam surat tersebut diingatkan bahwa muatan program siaran Infotainment harus

sesuai dengan klasifikasi program R (Remaja) yang ditetapkan sendiri oleh

lembaga penyiaran. Pelanggaran muatan pada program yang berklasifikasi R ini

akan berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi perkembangan anak-anak dan

remaja. Dari catatan yang dimiliki KPI Pusat, muatan infotainment saat ini yang

tidak sesuai dengan klasifikasi program R (Remaja) adalah perselingkuhan,

perceraian, konflik, rebutan hak asuh, penggunaan narkota, hamil di luar nikah,

pasangan di luar nikah yang hidup satu rumah, artis yang tidak menikah tapi

hendak melakukan bayi tabung, dan operasi selaput dara. Dengan muatan seperti

itu yang sarat dalam program infotainment, maka lembaga penyiaran tidak dapat

memberikan klasifikasi R (Remaja), melainkan D (Dewasa).10

10

(31)

Salah satu stasiun televisi yang baru berdiri di Indonesia adalah Net TV.

Net TV didirikan pada Mei 2013 dengan program- programnya yang bervariatif

dan berbeda dari stasiun televisi lain yang dikemas secara kreatif, inspiratif dan

juga informatif sekaligus menghibur. Salah satu program yang juga disuguhkan

oleh Net TV adalah program Entertainment News. Program yang menyuguhkan

berita atau informasi menarik dari dunia entertainment, di dalam dan luar negeri

berdasarkan pada fakta dan informasi. Program ini juga membahas berita dari

dunia musik, film, fhasion, seni, makanan, biografi, dan event-event.

Entertainment News tayang setiap senin-jumat pukul 09.00 WIB, 11.00 WIB,

16.30 WIB, 23.00 WIB, sabtu dan minggu pukul 14.00 WIB dan berdurasi selama

60 menit setiap tayangnya.11

Entertainment News adalah program yang bersifat infotainment sekaligus

juga mengandung unsur berita atau informasi. Net TV sendiri memasukkan

program ini di dalam program berita tidak pada program hiburan ataupun pada

program infotainment tersendiri. Program ini berbeda dari infotainment

kebanyakan. Jika biasanya sebuah infotainment diisi dengan gosip tetapi tidak

dengan Entertainment News, meskipun isinya seputar selebriti namun berita yang

disajikan adalah sebuah fakta. Hal ini dibuktikan dari jargon yang selalu

diucapkan oleh pembawa acaranya yaitu ”No Gossip”. Dan biasanya pemberitaan

Entertainment News tidak berulang seperti yang diberitakan oleh infotainment lain

yang menyajikan berita yang sama selama beberapa hari.

11

(32)

Entertainment News juga memiliki media sosial yang digunakan untuk

meberitahukan berita-berita apa saja yang akan dibawakan dan juga sekaligus

melihat bagaimana respon dari masyarakat atas tayangan ini. Dari pemantauan

peneliti, ada sekitar 70.000 pengikut tayangan ini di media sosial twitter.12

Tayangan ini menjadi tayangan yang baru dan berbeda dari tayangan

infotainment kebanyakan dan juga memberikan hal yan baru kepada masyarakat

sebagai penikmat televisi. Namun apa yang menarik perhatian cenderung lebih

penting daripada yang tidak menarik perhatian seperti tayangan tentang selebriti

yang lagi dibicarakan di berbagai media lebih menarik daripada sekedar informasi

biasa walaupun berdasarkan fakta.

Dari hal-hal yang sudah di paparkan di atas, sudah selayaknya tayangan ini

tidak termasuk menjadi tayangan yang dikeluhkan dan sebaliknya memberikan

manfaat bagi para penontonnya. Namun kembali lagi kepada persepsi mahasiswa

sebagai kaum intelektual yang tentunya bisa menilai bagaimana suatu tayangan

yang baik untuk ditonton dan mahasiswa yang berbeda-beda jurusan juga

memiliki pemikiran yang berbeda-beda. Sesuai dengan kebijakan KPI bahwa

tayangan infotainment yang tayang sebelum pukul 22.00 WIB termasuk ke dalam

tontonan remaja maka peneliti memilih mahasiswa sebagi responden pada

penelitian ini dan juga melihat dari tayangan Entertainment News sendiri yang

menayangkan banyak tema seputar anak muda masa kini. Oleh karena itu, peneliti

tertarik untuk mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa Untirta terhadap

tayangan Entertainment News.

12

(33)

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang peneliti jelaskan di atas, maka peneliti

menentukan permasalahan yang menarik untuk dibahas yaitu: “Bagaimana

persepsi mahasiswa terhadap tayangan Entertainment News di Net TV?”.

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diidetifikasikan masalah

penelitian sebagai berikut:

1. Seberapa besar stimulus tayangan Entertainment News di Net TV terhadap

persepsi mahasiswa Untirta?

2. Bagaimana mahasiswa memproses stimuli tayangan Entertainment News

di Net TV di dalam diri sendiri?

3. Seberapa besar respon mahasiswa Untirta terhadap tayangan

Entertainment News di Net TV?

1.4 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui seberapa besar stimulus tayangan Entertainment News

di Net TV terhadap persepsi mahasiswa Untirta.

2. Untuk mengklasifikasikan mahasiswa dalam memproses stimuli tayangan

Entertainment News di Net Tv dalam diri sendiri

3. Untuk mengetahui seberapa besar respon mahasiswa Untirta terhadap

(34)

1.5 Kegunaan Penelitian

1.5.1 Kegunaan Teoritis

1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan memperluas

wawasan penelitian yang telah dilakukan di bidang komunikasi dan bidang

komunikasi massa khususnya.

1.5.2 Kegunaan Praktis

1. Menambah referensi yang sudah ada dan dapat berguna oleh semua pihak.

Penelitian ini dapat menjadi tambahan pustaka dan juga menjadi informasi

tambahan yang berguna bagi pembaca.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pembuat

acara televisi dalam hal format penyajiannya, sehingga dapat menarik

penonton (khalayak) yang sangat membutuhkan baik informasi maupun

(35)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi Massa

Abad ini disebut sebagai abad komunikasi massa, komunikasi telah

mencapai suatu tingkatan yang mampu berkomunikasi dengan jutaan manusia

secara serentak. Komunikasi massa tidak lepas dari elemen-elemen komunikasi

massa seperti: komunikator, isi pesan, saluran, komunikan, dampak dan feedback.

Mulyana merumuskan bahwa komunikasi massa adalah suatu proses dimana

komunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas,

dan merujuk pada upaya membuat makna terkoordinasi antara pengirim dengan

khalayak.13

Liliweri sendiri berpendapat, bahwa komunikasi massa sebenarnya sama

seperti bentuk komunikasi lainnya, dalam arti memiliki unsur-unsur seperti:

sumber (orang), bidang pengalaman, pesan, saluran, gangguan dan hambatan,

efek, konteks maupun umpan balik. Sekalipun berbagai pengertian komunikasi

massa telah dikemukakan oleh berbagai kepustakaan, namun demikian secara

umum komunikasi massa sebenarnya merupakan suatu proses yang melukiskan

bagaimana komunikator secara professional menggunakan teknologi pembagi

13

(36)

dalam menyebarluaskan pengalaman yang melampaui jarak untuk mempengaruhi

khalayak dalam jumlah yang banyak.14

Komunikasi massa memiliki suatu unsur yang istimewa, yaitu penggunaan

saluran. Teknologi pembagi atau media dengan massa yang disebut saluran itu

dipergunakan untuk mengirimkan pesan yang melintasi jarak jauh, misalnya buku,

pamphlet, majalah, surat kabar, warkat pos, rekaman-rekaman, televisi,

gambar-gambar poster, dan bahkan saat ini ditambah lagi dengan komputer serta

aplikasinya dengan jaringan telepon serta satelit.15

Defenisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli

komunikasi seperti: 16

1. Menurut Gerbner (1967) “Mass communication is the tehnologically and

institutionally based production and distribution of the most broadly

shared continuous flow of messages in industrial societies”. (Komunikasi

massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan

lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang

dalam masyarakat industri).

2. Menurut Meletzke, komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk

komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media

penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang

tersebar .

14

Marhaeni Fajar. 2009. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal.222 15 Ibid. Hal 222

(37)

3. Joseph A. Devito merumuskan definisi komunikasi massa yang pada

intinya merupakan penjelasan tentang pengertian massa serta tentang

media yang digunakannya. Ia mengemukakan definisinya dalam dua item,

yakni: pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan

kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak

berarti khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang

menonton televisi, tetapi ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada

umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa

adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio

dan/atau visual.

Dari defenisi yang dikemukakan para ahli maka komunikasi massa dapat

diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang

tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga

pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Seperti penelitian

yang dilakukan peneliti, bahwa tayangan Entertainment News yang ditayangkan

di Net TV merupakan salah satu tayangan yang diberikan media massa untuk

menyebarkan pesan-pesan kepada khalayak banyak yang dapat memberikan

manfaat.

2.1.1 Ciri-ciri Komunikasi Massa

Menurut Nurudin, komunikasi massa memiliki ciri-ciri sebagai berikut17 :

1) Komunikator dalam komunikasi massa melembaga

(38)

Komunikator dalam komunikasi massa merupakan gabungan antar

berbagai macam unsur dan pekerjaan satu sama lain dalam sebuah

lembaga. Lembaga yang dimaksud di sini menyerupai sebuah sistem.

Sistem itu adalah “sekelompok orang, pedoman dan media yang

melakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan ide,

gagasan, symbol, lambang menjadi pesan dalam membuat sebuah

keputusan untuk menjadi satu kesepakatan dan saling mengerti satu sama

lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi. Komunikator

menjadi bagian penting di dalam pemberitaan yaitu televise itu sendiri dan

pada penelitian ini yang menjadi komunikator adalah Net TV.

2) Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen

Komunikan atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat

terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju

komunikator bersifat heterogen. Keberadaan mereka terpencar-pencar,

satu sama lain tidak saling mengenal, dan tidak memiliki kontak pribadi,

mereka saling berbeda dalam berbagai hal, seperti jenis kelamin, usia,

agama, ideologi, pekerjaan, pendidikan, pengalaman, kebudayaan,

pandangan hidup, keinginan, dan cita-cita.18

3) Pesan bersifat umum

Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditunjukan kepada satu orang

atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesannya

18

(39)

ditunjukan kepada masyarakat yang plural, sehingga pesan-pesannya pun

tidak boleh bersifat khusus.

4) Komunikasinya berlangsung satu arah

Pada komunikasi massa komunikasinya berlangsung satu arah (one-way

communication) ini berarti tidak terdapat arus balik kepada komunikator.

Arusbalik dalam komunikasi massa ini tidak dapat diketaui seketika oleh

komunikator, atau dengan lain perkataan hanya dapat diketahui setelah

proses komunikasi.19

5) Komunikasi massa menimbulkan keserempakan

Dalam komunikasi massa ada keserempakan dalam proses penyebaran

pesannya. Keserempakan di sini berarti khalayak bisa menikmati media

massa tersebut hampir bersamaan.

6) Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis

Peralatan teknis adalah sebuah keniscayaan yang sangat dibutuhkan media

massa. Tidak lain agar proses pemancaran atau penyebaran pesannya lebih

cepat dan serentak kepada khalayak yang tersebar.

7) Komunikasi Massa dikontrol oleh gatekeeper

Gatekeeper atau yang sering disebut pentapis informasi/palang

pintu/penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam

penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi

sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan,

mengemas agar informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami.

(40)

Gatekeeper yang dimaksud antara lain reporter, editor film/surat

kabar/buku manajer pemberitaan, penjaga rubrik, kameraman, sutradara

dan lembaga sensor film yang semuannya mempengaruhi, bahan-bahan

yang akan dikemas dalam sebuah pesan-pesan dari media massa

masing-masing.

2.1.2 Fungsi Komunikasi Massa

Komunikasi massa yang merupakan suatu proses berkomunikasi melalui

media massa mempunyai dua fungsi yaitu fungsi komunikasi massa secara umum

dan komunikasi secara khusus. Fungsi pertama adalah fungsi umum, menurut Siti

Karlinah dan rekan, fungsi komunikasi massa atau fungsi dari media massa dilihat

dari perspektif secara umum yang meliputi fungsi memberi informasi, memberi

pendidikan (to educated), memberi hiburan (to entertain) dan memengaruhi (to

influence). Fungsi kedua, fungsi komunikasi massa secara khusus, mempunyai

fungsi yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Fungsi komunikasi

massa secara khusus adalah sebagai berikut :

1. Fungsi untuk meyakinkan melalui pengukuhan atau memperkuat sikap

atau nilai seseorang, mengubah sikap, menggerakkan seseorang untuk

melakukan sesuatu serta memperkenalkan etika atau menawarkan sistem

nilai tertentu.

2. Fungsi menganugerahkan status, yaitu fungsi yang dapat

menganugerahkan status publik terhadap orang-orang tertentu, sedangkan

(41)

seolah-olah tidak berdaya dalam menerima pesan-pesan yang disampaikan

oleh media.

3. Fungsi sebagai alat untuk menciptakan rasa kebersamaan, yaitu

kemampuan media massa membuat khalayak menjadi anggota suatu

kelompok.

4. Fungsi privatisasi yaitu sebagai suatu kecenderungan bagi seseorang untuk

menarik diri dari kelompok sosial dan mengucilkan diri ke dalam dunia

sendiri.20 2.2 Media Massa

Media massa adalah institusi yang berperan sebagai agent of change,

yaitu sebagai institusi pelopor perubahan. Ini adalah paradigma utama media

massa. Menurut Cangara, media adalah suatu alat atau sarana yang digunakan

untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan

pengertian media massa sendiri adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan

pesan dari sumber ke khalayak (penerima) dengan menggunakan alat – alat

komunikasi mekanis, seperti surat kabar, film, radio, dan televisi. Dari penjelasan

tersebut dapat disimpulkan bahwa media massa merupakan media yang digunakan

dalam penyampaian pesan dari komunikator kepada khalayak yang berjumlah

besar secara serempak.21

Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi berjumlah

banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam

20

Siti Karlinah, dkk. 2007. Komunikasi Massa. Jakarta: Universitas Terbuka. Hal.15

21

(42)

kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film

bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi, atau

dalam istilah lain penerangan, pendidikan, dan hiburan. Keuntungan komunikasi

dengan menggunakan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan

keserempakan artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlahnya

relatif banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif

yang dapat mengubah sikap, pendapat dan perilaku komunikasi.22

Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada

kepentingan yang menyebarluaskan dan mengiklankan produk. Ciri khas dari

media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan,

isi merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah.23 Peran utama

yang diharapkan dihubungkan dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan

pertama. Media massa merupakan jenis sumber informasi yang disenangi oleh

masyarakat pada tahap kesadaran dan minat dalam proses adopsi inovasi.

Media massa sangat berperan dalam perkembangan atau bahkan

perubahan pola tingkah laku dari suatu masyarakat, oleh karena itu kedudukan

media massa dalam masyarakat sangatlah penting. Dengan adanya media massa,

masyarakat yang tadinya dapat dikatakan tidak beradab dapat menjadi masyarakat

yang beradab. Hal itu disebabkan, oleh karena media massa mempunyai jaringan

yang luas dan bersifat massal sehingga masyarakat yang membaca tidak hanya

orang-perorang tapi sudah mencakup jumlah puluhan, ratusan, bahkan ribuan

22 Effendy, Onong Uchjana. 2007. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal.81-82

(43)

pembaca, sehingga pengaruh media massa akan sangat terlihat di permukaan

masyarakat.

2.3 Televisi

Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling

berpengaruh pada kehidupan manusia. Televisi berasal dari kata Tele yang berarti

jauh, dan Vision yang berarti penglihatan. Secara Harfiah dapat diartikan bahwa

televisi adalah media yang bisa melihat keadaan dari jarak jauh. Tetapi menurut

Effendy di dalam bukunya Ilmu,Teori dan Filsafat Komunikasi, mendefinisikan

televisi adalah sebagai berikut : televisi adalah paduan radio (broadcast) dan film

(moving picture). 24

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa televisi merupakan

gabungan antara radio dan juga film. Karena para penonton di rumah tidak

mungklin melihat siaran televisi tanpa ada unsur – unsur radio, yaitu suara, dan

tidak mungkin melihat gambar – gambar yang bergerak pada layar televisi tanpa

ada unsur film.

Menurut Wahyudi, televisi sebagai media komunikasi massa memiliki

lima ciri pokok diantaranya:

a. Bersifat tidak langsung, artinya harus melewati media teknis.

b. Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta

komunikasi.

c. Bersifat terbuka, artinya ditujukan kepada publik yang tidak terbatas dan

anonim.

24

(44)

d. Mempunyai publik yang secara geografis tersebar. Khalayak televisi tidak

berada di suatu wilayah, tetapi tersebar di berbagai wilayah dalam lingkup

lokal, regional, dan bahkan internasional.25

2.3.1 Karakteristik Televisi

Ditinjau dari stimulasi alat indra, televisi memiliki karakteristik sebagai

berikut:26

a. Audiovisual

Televisi memiliki kelebihan yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat.

Jadi, khalayak televisi dapat menikmati tayangan gambar bergerak dengan

kesesuaian suara secara harmonis.

b. Berpikir dalam gambar

Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar.

Pertama, adalah visualisasi yakni menerjemahkan kata-kata yang

mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Dalam

proses visualisasi, pengarah acara harus berusaha menunjukkan

objek-objek tertentu menjadi gambar yang jelas dan menyajikannya sedemikian

rupa sehingga mengandung suatu makna. Tahap kedua adalah

penggambaran yakni kegiatan merangkai gambar-gambar individual

sedemikian rupa sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu.

c. Pengoperasian lebih kompleks

25 Haris Sumadiria. 2006. Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feauture. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Hal. 128-130

(45)

Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi siaran lebih

kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Untuk menayangkan acara

siaran berita yang dibawakan oleh dua orang pembaca berita saja dapat

melibatkan 10 orang.

2.3.2 Fungsi Televisi

Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar dan

radio siaran), yakni memberi informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. 27 2.4 Infotainment

Kata infotainment adalah salah satu jenis penggelembungan bahasa yang

kemudian menjadi istilah populer untuk berita ringan yang menghibur atau

informasi hiburan. Infotainment kependekan dari istilah Inggris information-

entertainment. Infotainment di Indonesia identik dengan acara televisi yang

menyajikan berita selebritis dan memiliki ciri khas penyampaian yang unik. 28

Infotainment adalah berita yang menyajikan informasi mengenai

kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat (selebritis) dan arena sebagian

besar dari mereka bekerja pada industri hiburan seperti pemain film/sinetron,

penyanyi, dan sebagainya maka berita mengenai mereka disebut juga

infotainment.

Infotainment adalah salah satu bentuk berita keras karena memuat

informasi yang harus segera ditayangkan. Dewasa ini, infotainment disajikan

27 Ibid Hal.137

(46)

dalam program berita sendiri yang terpisah dan khusus menampilkan

berita-berita mengenai kehidupan selebriti.29

Menurut Iswandi Syahputra infotainment adalah kemasan acara yang

bersifat informatif namun dibungkus dan disisipi dengan Entertainment untuk

menarik perhatian sehingga informasi sebagai pesan utamanya dapat diterima.

Para ahli komunikasi dan media menyebut infotainment sebagai soft

jurnalism, yaitu jenis jurnalisme yang menawarkan berita-berita sensasional, lebih

personal, dengan selebriti sebagai perhatian liputannya. Dalam pedoman Perilaku

Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) yang disusun KPI, info hiburan

dikategorikan sebagai program faktual atau program siaran yang menyajikan fakta

non-fiksi. Karena itu, aturan-aturan P3SPS juga berlaku bagi program

infotainment, khususnya prinsip jurnalistik.

Tayangan infotainment yang marak dan bertahan cukup lama dalam pentas

industri pertelevisian tidak disandarkan pada konsep ”penyajian informasi yang

menghibur” tetapi ”informasi tentang hiburan”. Ide dasarnya berawal dari asumsi

informasi kendati dibutuhkan oleh masyarakat namun tidak dapat diterima begitu

saja, apalagi untuk kepentingan merubah sikap negatif menjadi sikap positif

manusia. Karena itu diperlukan semacam pancingan khusus untuk mengambil

perhatian masyarakat. Pilihannya adalah dengan menyusupkan Entertainment

(hiburan) yang menarik perhatian masyarakat di tengah-tengah penyampaian

information (informasi).30

29 Morissan. 2008. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Hal. 27

(47)

2.4.1 Sejarah Munculnya Infotainment

Kata infotainment awalnya berasal dari John Hopkins University (JHU) di

Baltimore, Amerika Serikat. Universitas yang terkenal dengan riset kedokteran

dan aktivisme sosialnya di negara-negara berkembang memiliki jaringan

organisasi nirlaba yang bergerak dalam misi kemanusiaan guna meningkatkan

kesejahteraan manusia melalui perbaikan aspek kesehatan. Guna mendukung

sukses misi kemanusiaan JHU di bidang kesehatan, lembaga ini membentuk

Center of Communication Program (CPP) semacam unit organik yang bertugas

mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan guna mengubah perilaku kesehatan.

Untuk itu, para pakar komunikasi CPP merumuskan pelbagai metode

penyampaian pesan-pesan kesehatan yang secara efektif dapat mengubah perilaku

secara positif. Salah satu konsep pesan yang dihasilkan adalah infotainment.

Konsep infotainment yang dirumuskan oleh JHU/CCP bertitik tolak dari

asumsi bahwa informasi yang disampaikan begitu saja belum tentu dapat menarik

khalayak untuk memperhatikan, apalagi mengingat dan menjadikannya sebagai

faktor perubahan sikap yang positif. Karena itu, diperlukan sentuhan tertentu agar

informasi tersebut menarik perhatian khalayak, hingga pada akhirnya bermakna

bagi mereka. Pendekatan yang dipilih dalam penyusunan pesan adalah dengan

menyisipkan unsur-unsur Entertainment guna menarik perhatian khalayak. Maka

muncullah konsep infotainment yaitu informasi yang dibungkus, dikemas,

disisipkan, atau diberi sentuhan Entertainment sehingga mernarik perhatian

khalayak dan dapat diterima dengan mudah. Dalam praktiknya, JHU/CCP

(48)

berbagai alat bantu, seperti drama radio, iklan layanan masyarakat nan atraktif,

launching event, pelibatan tokoh masyarakat atau publik figur sebagai endorser

pesan, sampai konser musik bagi kaum muda untuk mempromosikan pesan-pesan

kesehatan tertentu.31 Konsep ini kemudian ”dipinjam” oleh media massa,

khususnya televisi Indonesia. Jadilah infotainment seperti formula ajaib yang

dapat menyihir pemirsa untuk betah duduk berlama-lama di depan layar kaca

televisinya.

2.4.2 Sejarah Infotainment di Indonesia

Di Indonesia, infotainment menjadi marak dimulai sekitar tahun 1994. Di

mana pada tahun 1990-an mulai bermunculan stasiun-stasiun televisi swasta yang

baru seperti RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia), SCTV (Surya Citra

Televisi), TPI (Televisi Pendidikan Televisi) yang kini berganti nama menjadi

MNC TV, Indosiar, ANTEVE, Trans TV dan Trans 7. Awal kemunculan

infotainment dimulai ketika dunia sinetron marak di Indonesia. Gemerlap

kehidupan artis mengundang banyak keingintahuan dari masyarakat. Hadirlah

kemudian Ilham Bintang dengan Cek & Ricek-nya yang masih „dalam batas

normal‟ meliput berita hiburan. Gejala meng-gosip ini kemudian menjamur

hingga muncul banyak program serupa di berbagai stasiun televisi. Bahkan, edisi

media cetaknya pun muncul. Belakangan, hampir semua media berita online

membuat direktori untuk berita gosip. Dari berbagai program itu, apakah pemilik

rumah produksinya sama atau tidak, infotainment sangat disukai baik oleh

sebagian masyarakat dan tentunya pengiklan. Rating program gosip bisa

(49)

dikatakan baik, 19 stasiun-stasiun televisi swasta baru tersebut mencoba untuk

menarik perhatian pemirsa/penonton (audience) dengan cara memunculkan

acara-acara baru di antaranya infotainment yang umumnya memaparkan gaya hidup

manusia sebagai selebritis. 32

Sebagai sebuah kancah baru dalam industri pertelevisian, program

infotainment sebenarnya dapat dikatakan cukup sukses mencuri perhatian

khalayak penonton sekaligus mampu menarik pasar iklan yang cukup signifikan.

Dikatakan mencuri perhatian penonton, sebab penonton televisi semula lebih

tertarik pada bentuk sajian yang menayangkan sajian informasi murni seperti yang

diproduksi oleh program berita setiap stasiun televisi atau tayangan hiburan murni

seperti pentas musik atau jenis sinetron humor. Infotainment masuk ke dalam

kancah pertarungan perebutan pemirsa dan langsung dapat mengambil tempat

yang cukup kuat.

Program infotainment di Indonesia terus berkembang memunculkan

bentuk-bentuk baru. Awalnya infotainment sebatas bincang-bincang gossip yang

menyajikan rangkaian informasi, kini infotainment juga dikemas dalam bentuk

liputan khusus investigasi. Setiap episodenya difokuskan untuk membahas isu

tertentu, semisal tayangan Insert Investigasi, Intens, maupun Silet. Satu dua

program infotainment mencoba terlihat tidak biasa, misalnya mengambil format

bincang-bincang di antara dua host agar lebih terasa nuansa “ngerumpi”nya dan

uniknya, selalu saja pembawa acara infotainment di Indonesia didominasi oleh

(50)

presenter perempuan atau presenter laki-laki yang bisa mengimbangi „kebawelan‟

dan „kefemininan‟ pasangannya.

Program infotainment lain mencoba tampil „lebih serius‟ dengan

mengawali tayangannya lewat segmen yang menampilkan posisi „rating‟, atau

tepatnya persentase peringkat berita-berita yang dinilai „seru‟ oleh pemirsanya.

Peringkat itulah yang nantinya menentukan urutan penayangan atau pengulangan

informasi. Tingkat permintaan masyarakat yang meningkat terhadap pemberitaan

mengenai idolanya, yang mendorong stasiun-stasiun televisi swasta untuk

menayangkan berbagai acara infotainment. Carpini dan Williams menyebut

beberapa alasan pokok penyebab maraknya infotainment. Antara lain, perubahan

struktural industri penyiaran dan telekomunikasi, integrasi vertikal dan horizontal

industri media, tekanan pencapaian ekonomi, munculnya pekerja media yang

hanya memiliki keterikatan minim pada kode-kode etik jurnalistik, dan cara

pandang bahwa lapangan jurnalisme dan hiburan itu sama saja.

Fenomena maraknya tayangan infotainment ini menjadi warna lain dalam

industri pertelevisian yang cukup banyak mendapat kritik dari sejumlah kalangan.

Kritik itu misalnya, dapat ditelusuri dari perdebatan panjang atau tarik ulur

tentang apakah infotainment tersebut merupakan karya jurnalistik atau bukan. Hal

ini disinggung untuk menjelaskan dan menegaskan bahwa isi siaran televisi masih

berjalan di tempat, dari hiburan ke hiburan.

2.5Tradisi Sosiopsikologis

Pemikiran yang berada di bawah naungan tradisi sosiopsikologi

(51)

dirinya sebagai individu yang memiliki tubuh, otak dan kulit yang berfungsi

sebagai batas antara dirinya dengan dunia luarnya.

Studi yang mempelajari individu sebagai mahluk sosial merupakan

kekuatan dari tradisi pemikiran sosiopsikologi. Pemikiran yang berasal dari

bidang ilmu psikologi sosial ini telah berkembang menjadi suatu pemikiran yang

sangat berpengaruh dalam teori komunikasi. Pemikiran sosiopsikologi sangat

bermanfaat dalam membantu memahami berbagai situasi sosial dimana

kepribadian menjadi penting di dalamnya, atau bagaimana penilaian seseorang

menjadi bias karena adanya faktor kepercayaan dan perasaan serta bagaimana

seseorang memiliki pengaruh terhadap orang lain.

Dalam tradisi sosiopsikologi, penjelasan psikologi adalah sangat penting

karena menurut pemikiran ini terdapat suatu mekanismeuniversal pada diri setiap

individu yang akan mengarahkan tindakannya. Kebanyakn penelitian yang berada

dalam tradisi ini memberikan perhatian pada bagaimana orang mengolah pesan,

dengan penekanan bagaimana individu merencanakan strategi pesan, bagaimana

penerimaan pesan, bagaimana penerima mengolah pesan, serta efek pesan atas diri

individu.

Kebanyakan teori komunikasi sosiopsikologi dewasa ini berorientasi

kognitif yang memberikan pandangan mengenai bagaimana cara manusia

mengolah informasi yang diterimanya. Pada wilayah ini, tradisi pemikiran

sosiopsikologi dan sibernetika secara bersama menjelaskan sistem pengolahan

informasi oleh individu dengan fokus perhatian pada masukan berupa informasi

(52)

Pertanyaan yang sering diajukan dalam hal ini antara lain seperti bagaimana

individu melakukan persepsi sehingga menimbulkan perhatian, ingatan,

intervensi, seleksi, motivasi, perencanaan, dan penentuan strategi.33 2.6 Persepsi

Persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih,

mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses

tersebut mempengaruhi prilaku kita. Persepsilah yang menentukan kita untuk

menentukan suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain.34

Persepsi merupakan proses yang didahului oleh penginderaan. Sedangkan

penginderaan merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui

alat penerima yaitu alat indera. Proses tersebut selanjutnya akan diteruskan oleh

saraf ke otak sebagai pusat susuan saraf. Kemudian terjadilah sebuah proses yang

dinamakan proses persepsi.35

Devidoff menjelaskan bahwa stimulus diterima oleh indera akan menjadi

sesuatu yang berarti apabila telah diorganisasikan dan diinterpretasikan.

Moskowitz dan Orgel juga menjelaskan bahwa persepsi merupakan suatu proses

yang integrated dari individu dan stimulus yang diterimannya.36

Dalam proses persepsi banyak rangsangan sampai kepada kita melalui

panca indra kita, namun kita tidak mempersepsi semua itu secara acak. Alih-alih,

kita mengenali objek-objek tersebut sebagai spesifik dan kejadian-kejadian

33 Morrisan&Andy Corry Wardhani. 2009. Teori Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia. Hal.36-37

34 Deddy Mulyana. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hal.179

(53)

tertentu sebagai memiliki pola-pola tertentu. Alasannya sederhana saja, karena

persepsi kita adalah suatu proses aktif yang menuntut suatu tatanan dan makna

atas berbagai rangsangan yang kita terima.

Kenneth K. Sereono dan Edward M. Bodaken, juga Judy C. Pearson dan

Paul E. Nelson, menyebutkan bahwa persepsi terdiri dari tiga aktivitas, yaitu:

seleksi, organisasi, dan interpretasi. Yang dimaksud dengan seleksi sebenarnya

mencakup sensasi dan atensi, sedangkan organisasi melekat pada interpretasi,

yang dapat diidentifikasikan sebagai “meletakan suatu rangsangan bersama

rangsangan lainnya sehingga menjadi suatu keseluruhan yang bermakna”. 37

1. Perhatian

Faktor yang sangat mempengaruhi persepsi yakni Attentions (perhatian)

yaitu proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol

dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Demikian definisi yang

diberikan oleh Kenneth E. Anderson, perhatian terjadi bila kita

mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera kita, dan

mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indera yang lain.

Perhatian berarti sebelum manusia merespon, manusia merespon atau

menafsirkan objek atau kejadian atau rangsangan apapun, manusia terlebih

dahulu memperhatikan kejadian atau rangsangan tersebut. Jadi persepsi

mensyaratkan kehadiran suatu objek untuk dipersepsi, termasuk orang lain

atau diri sendiri. Dalam banyak kasus, rangsangan yang menarik perhatian,

cenderung dianggap lebih penting daripada yang tidak menarik perhatian.

(54)

Pada tahap perhatian, setiap individu dalam memberikan perhatian

terhadap suatu stimuli dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor situasional

yang lebih menitikberatkan pada apa yang ada pada stimuli itu sendiri dan

faktor personal yang berasal dari individu itu sendiri, dan faktor yang ada pada

stimuli antara lain ukuran, arahan kontras, warna bentuk dan posisi.

2. Organisasi

Wood menjelaskan bagaimana seseorang mengorganisasikan persepsi

dengan cara mengorganisasikan dan menginterpretasikan pengalaman dengan

menggunakan struktur kognitif yang disebut schemata (schemata). Skema

kognitif digunakan untuk mengorganisasikan bagaimana kita berfikir tentang

manusia dan situasi.38

Seluruh perhatian dalam tahap interpretasi mengandung makna dan

persepsi pada tahap ini terjadi proses penyederhanaan, pengolahan, serta

penyusunan. Persepsi menurut Alie Djahri adalah merupakan proses dimana

rangsangan terhadap alat indera mendapat makna lain pengertian. Dalam

proses inilah segala macam pengalaman atas objek, peristiwa, atau hal-hal lain

yang ditafsirkan dan disimpulkan sehingga menjadi informasi kegiatan proses

ini melibatkan unsur-unsur seperti harapan, motivasi, dan memori.39

3. Interpretasi

Tahap terpenting dalam persepsi adalah interpretasi atas informasi yang

kita peroleh melalui salah satu atau lebih dari indra kita. Namun manusia tidak

dapat menginterpretasikan makna setiap objek secara langsung, melainkan

38 Julia Wood. 1997. Communication Our Lives. Belmont: Wadsworth Publishing Company. Hal.42

Gambar

Tabel 2.1  Definisi Operasional Variabel
Tabel Jumlah Mahasiswa UNTIRTA Seluruh Fakultas Tahun 2010-2013
Tabel Jumlah Sampel Mahasiswa Untirta Secara Proporsional
Tabel  Jadwal Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hendro Gunawan, MA Pembina Utama Muda

Pada Penulisan Ilmiah ini penulis mencoba untuk membuat suatu program aplikasi sebagai sarana belajar guna menumbuhkan minat akan ilmu fisika. Program aplikasi ini dibuat

Koagulan 1 % dibuat dari tawas sintetik dengan mengikuti prosedur yang telah dilakukan oleh Thalip (2015) dengan sedikit perubahan. Larutan koagulan dibuat

Pasal 2 ayat (1) UUK dinyatakan bahwa “debitur yang mempunyai dua atau lebih kreditur dan tidak membayar setidikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat

Syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan benih padi VUB adalah variabel luas lahan, harga benih padi VUB, harga benih padi non VUB dan pendapatan petani secara

Tujuan: Penerapan pijat endorphine untuk mempercepat waktu kala I fase aktif pada ibu bersalin primipara, untuk mengetahui kemajuan pembukaan serviks setelah

Dalam modulasi analog kita sulit membedakan antara modulasi frekuensi dengan modulasi fase, sehingga keduanya dikatagorikan sebagai hal yang sama karena keduanya