commit to user
PENGARUH IMPLEMENTASI REALISASI PRODUK DALAM SISTEM
MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA SMK NEGERI 6 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Oleh:
BUDI WAHYONO
K7407053
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
PENGARUH IMPLEMENTASI REALISASI PRODUK DALAM SISTEM
MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA SMK NEGERI 6 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2010/2011
Oleh:
BUDI WAHYONO
K7407053
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga
Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, 27 Januari 2011
Persetujuan Pembimbing,
Pembimbing I
Dra. Sri Wahyuni, M.M.
NIP. 19540817 198203 2 001
Pembimbing II
Aniek Hindrayani, S.E., M.Si.
commit to user
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari : Rabu
Tanggal : 2 Februari 2011
Tim Penguji Skripsi:
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Drs. Sunarto, M.M. 1. __________
Sekretaris : Sudarno, S.Pd., M.Pd. 2. __________
Anggota I : Dra. Sri Wahyuni, M.M. 3. __________
Anggota II : Aniek Hindrayani, S.E., M.Si. 4. __________
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.
commit to user
ABSTRAK
Budi Wahyono. K7407053. PENGARUH IMPLEMENTASI REALISASI PRODUK DALAM SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK NEGERI 6
SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011. Skripsi. Surakarta: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret, Februari 2011.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui signifikansi pengaruh
implementasi Realisasi Produk dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
yang terdiri dari enam sub variabel yaitu perencanaan realisasi produk, proses
yang terkait dengan pelanggan, desain dan pengembangan, pembelian, produksi
dan penyediaan jasa, dan pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran
secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta
tahun ajaran 2010/2011. (2) Mengetahui signifikansi pengaruh variabel
perencanaan realisasi produk terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6
Surakarta tahun ajaran 2010/2011. (3) Mengetahui signifikansi pengaruh variabel
proses yang terkait dengan pelanggan terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri
6 Surakarta tahun ajaran 2010/2011. (4) Mengetahui signifikansi pengaruh
variabel desain dan pengembangan terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6
Surakarta tahun ajaran 2010/2011. (5) Mengetahui signifikansi pengaruh variabel
pembelian terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta tahun ajaran
2010/2011. (6) Mengetahui signifikansi pengaruh variabel produksi dan
penyediaan jasa terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta tahun
ajaran 2010/2011. (7) Mengetahui signifikansi pengaruh variabel pengendalian
peralatan pemantauan dan pengukuran terhadap prestasi belajar siswa SMK
Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/2011.
Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus slovin dan didapat sampel
sebanyak 49 guru. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik
kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
regresi berganda.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Terdapat
commit to user
dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang meliputi perencanaan
realisasi produk, proses yang terkait dengan pelanggan, desain dan
pengembangan, pembelian, produksi dan penyediaan jasa, pengendalian peralatan
pemantauan dan pengukuran secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa
SMK Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan
nilai probabilitas 0,000 < 0,05. (2) Terdapat pengaruh yang signifikan positif
antara variabel perencanaan realisasi produk terhadap prestasi belajar siswa SMK
Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
probabilitas 0,000 < 0,05. (3) Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara
variabel proses yang terkait dengan pelanggan terhadap prestasi belajar siswa
SMK Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan
nilai probabilitas 0,000 < 0,05. (4) Terdapat pengaruh yang signifikan positif
antara variabel desain dan pengembangan terhadap prestasi belajar siswa SMK
Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
probabilitas 0,000 < 0,05. (5) Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara
variabel pembelian terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta tahun
ajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas 0,000 < 0,05. (6)
Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel produksi dan
penyediaan jasa terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta tahun
ajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas 0,000 < 0,05. (7)
Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel pengendalian peralatan
pemantauan dan pengukuran terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6
Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas
commit to user ABSTRACT
Budi Wahyono. K7407053. THE IMPLEMENTATION EFFECT OF PRODUCT
REALIZATION IN ISO 9001:2008 QUALITY MANAGEMENT SYSTEM FOR LEARNING STUDENT ACHIEVEMENT SMK NEGERI 6 SURAKARTA ACADEMIC YEAR 2010/2011. Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University,February 2011.
The purpose of this study were to: (1) Determine the significance of the
influence of the implementation of Product Realization in ISO 9001:2008 Quality
Management System which consists of six sub-variables: planning product realization,
customer-related processes, design and development, purchasing, production and service
provision, and control monitoring and measuring equipment together toward student
achievement SMK Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011. (2) Determine the
significance of variables influence the planning of product realization of student
achievement SMK Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011. (3) Knowing the
significance of the influence of process variables associated with the customer onstudent
achievement SMK Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011. (4) Determine the
significance of variables influence the design and development of student achievement
SMK Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011. (5) Knowing the significance of
variables influence the purchase of student achievement SMK Negeri 6 Surakarta
academic year 2010/2011. (6) Knowing the significance of variables influence the
production and service provision on student achievement SMK Negeri 6 Surakarta
academic year 2010/2011.(7)Knowing the significance of control variables influence the
monitoring and measurement equipment to student achievement SMK Negeri 6 Surakarta
academic year 2010/2011.
Determination of the number of samples using the slovin formula and obtained a
sample of 49 teachers. Data collection techniques used were questionnaires and
documentation techniques. The data analysis technique used is multiple regression
analysis.
Based on the results of this study can be concluded that: (1) There is a
significant positive effect between the variable implementation of Product Realizayion in
ISO 9001:2008 Quality Management System which includes planning product
realization, customer-related processes, design and development, purchasing, production
commit to user
learning achievement SMK Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011. This is
indicated bythe probability value 0.000 <0.05. (2)There is a significant positive effect
between the variables of product realization planning on student achievement SMK
Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011. This is indicated by the probability value
0.000 <0.05. (3) There is a significant positive effect between process variables
associated with the customer on student achievement SMK Negeri 6 Surakarta academic
year 2010/2011.This is indicated by the probability value 0.000 <0.05. (4) There is a
significant positive effect between design variables and the development of student
achievement SMK Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011.This is indicated bythe
probability value 0.000 <0.05. (5) There is a significant positive effect between the
variables of student achievement purchase SMK Negeri 6 Surakarta academic year
2010/2011. This is indicated by the probability value 0.000 <0.05. (6) There is a
significant positive effect between the variables of production and service provision on
student achievement SMK Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011. This is indicated
bythe probability value 0.000 <0.05. (7) There is a significant positive effect between
variables controlling monitoring and measurement equipment to student achievement
SMK Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011. This is indicated by the probability
commit to user
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Q.S. Al-Insyirah: 6)
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (Q.S. Al-Baqarah: 286)
”Berusahalah untuk urusan duniamu seolah-olah kamu akan hidup selama-lamanya, dan berusahalah untuk urusan akhiratmu seolah-olah kamu akan mati
esok hari.”
(Nabi Muhammad Shalallahu ’Alaihi Wassalam)
“Lelah hanya fisik mental semata, tetap lurus karena ada harapan.”
(BurgerKill)
commit to user
PERSEMBAHAN
Kusuntingkan skripsi ini untuk:
Ibu dan Ayah tercinta untuk do’a dan kasih sayang yang tak terhenti
Keluargaku (Mas Warso, Mbak Atik, De’ Ghani dan De’ Dhita)
Tin Murni Astuti, S.P. yang setia menemani dan mendukungku
Keluarga Mah Kulon (Ibu, Bapak, Mbah Kakung, Astiti Sariningsih, SE.Sy.,
Nanang, dan De’ Resiana) terima kasih atas motivasinya
Sahabat-sahabatku (Furqon, Kirun, Antar, Tempe, Andre, Boni, Kang Topun,
Udhi, Jekek, Goang, Manthit)
Teman-teman PTN’07
commit to user
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah Azza wa Jalla atas segala bentuk nikmat
yang Dia berikan sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini sebagai salah
satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
tulus kepada semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun
tidak langsung hingga selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih tersebut penulis
haturkan kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui
penyusunan skripsi ini.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan
pengarahan dan ijin dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ketua BKK Pendidikan Tata Niaga Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
yang telah memberikan pengarahan dan ijin dalam penyusunan skripsi ini.
5. Dra. Sri Wahyuni, M.M. selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Aniek Hindrayani, S.E., M.Si. selaku pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
7. Segenap Dosen Pendidikan Tata Niaga yang telah memberi bekal ilmu
pengetahuan sehingga dapat menunjang terselesaikannya skripsi ini.
8. Dra. Sri Supartini, M.M. selaku Kepala SMK Negeri 6 Surakarta yang telah
commit to user
9. Rully Trisno Umoro, S.Pd., M.Si. selaku wakil manajemen mutu SMK
Negeri 6 Surakarta yang telah membimbing dan membantu dalam penelitian.
10. Segenap guru SMK Negeri 6 Surakarta yang telah membantu dalam
penelitian.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Segala kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca guna dapat
memperbaiki penulisan yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan.
Surakarta, Februari 2011
commit to user
DAFTAR ISI
JUDUL ... i
PENGAJUAN SKRIPSI ... ii
PERSETUJUAN ... iii
PENGESAHAN ... iv
ABSTRAK ... v
MOTTO ... ix
PERSEMBAHAN ... x
KATA PENGANTAR ... xi
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 7
1. Manfaat Teoritis ... 7
2. Manfaat Praktis ... 7
BAB II. LANDASAN TEORI ... 8
A. Tijauan Pustaka ... 8
1. Tinjauan Tentang Mutu ... 8
2. Tinjauan Tentang ISO ... 11
3. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar ... 21
B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 26
C. Kerangka Berpikir ... 27
D. Hipotesis ... 28
BAB III. METODE PENELITIAN ... 29
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 29
commit to user
C. Teknik Pengumpulan Data ... 30
1. Jenis dan Sumber Data ... 31
2. Identifikasi Variabel ... 31
3. Metode Pengumpulan Data ... 35
4. Instrumen Penelitian ... 36
D. Rancangan Penelitian ... 41
E. Teknik Analisis Data ... 42
1. Uji Persyaratan Analisis ... 42
2. Uji Hipotesis ... 45
BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 48
A. Deskripsi Data ... 49
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 49
1. Uji Normalitas ... 49
2. Uji Multikolinearitas ... 50
3. Uji Heteroskedastisitas ... 51
4. Uji Autokorelasi ... 52
5. Uji Linieritas ... 53
C. Pengujian Hipotesis ... 57
1. Analisis Regresi Ganda ... 57
2. Uji F ... 60
3. Uji t ... 61
4. Kesimpulan Pengujian Hipotesis ... 63
D. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 64
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 66
A. Simpulan ... 66
B. Implikasi ... 67
C. Saran ... 68
DAFTAR PUSTAKA ... 70
commit to user
DAFTAR TABEL
Tabel
1. Definisi Operasional Variabel ... 34
2. Kisi-kisi Angket ... 37
3. Skor Jawaban Angket Perencanaan Realisasi Produk, Proses yang Terkait dengan Pelanggan, Desain dan Pengembangan, Pembelian, Produksi dan Penyediaan Jasa dan Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran ... 38
4. Hasil Uji Validitas Angket ... 39
5. Hasil Uji Reliabilitas Angket ... 41
6. Deskripsi Data Statistik ... 48
7. Uji Multikolinearitas ... 51
8. Uji Autokorelasi ... 53
9. Koefisien Regresi ... 58
10. ANOVA ... 61
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1. Model Proses Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 ... 18
2. Kerangka Berpikir ... 28
3. Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual ... 50
4. ScatterplotRegression Standardized Residual ... 52
5. Plot Perencanaan Realisasi Produk (X1) dengan Prestasi (Y) ... 53
6. Plot Proses yang Terkait dengan Pelanggan (X2) dengan Prestasi Belajar (Y) ... 54
7. Plot Desain dan Pengembangan (X3) dengan Prestasi Belajar (Y) ... 55
8. Plot Pembelian (X4) dengan Prestasi Belajar (Y) ... 55
9. Plot Produksi dan Penyediaan Jasa (X5) dengan Prestasi Belajar (Y) ... 56
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Angket ... 72
2. Tabulasi Data Try Out ... 76
3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Angket ... 80
4. Tabulasi Data Penelitian ... 87
5. Hasil Uji Prasyarat dan Analisis Data ... 93
6. Sejarah Singkat Berdirinya SMK Negeri 6 Surakarta ... 103
7. Visi, Misi, dan Tujuan SMK Negeri 6 Surakarta ... 104
8. Daftar Guru SMK Negeri 6 Surakarta ... 105
9. Surat Keterangan dari SMK Negeri 6 Surakarta ... 109
10. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi pada Dekan ... 110
11. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi dari Dekan ... 111
12. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi Kepada Rektor ... 112
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Era globalisasi telah membawa banyak perubahan terhadap
perkembangan suatu perusahaan. Adanya era globalisasi ini mengharuskan setiap
perusahaan untuk menghadapi persaingan ketat dari seluruh dunia. Persaingan
antar organisasi ini tidak hanya dititikberatkan pada seberapa tinggi tingkat
produktifitas perusahaan dan seberapa rendahnya tingkat harga produk maupun
jasa guna mencapai keuntungan maksimal, namun lebih menekankan pada mutu
kenyamanan, kemudahan, serta ketepatan dan kecepatan waktu untuk
mencapainya. Kondisi ini mendorong perusahaan untuk segera meningkatkan
mutu dan daya saing dengan cara melakukan perbaikan secara konsisten dan
terus-menerus agar dapat bersaing dengan perusahaan lain dari seluruh dunia.
Berkaitan dengan perbaikan mutu secara terus-menerus, maka perlu adanya suatu
sistem manajemen mutu yang sesuai dengan persyaratan pelanggan. Oleh karena
itu pihak manajemen industri modern membangun suatu sistem manajemen mutu
yang berlaku secara internasional.
Sistem manajemen mutu menuntut adanya pengawasan statistik dan
sirkulasi kualitas, menuntut adanya perubahan budaya dan juga perbaikan tim
kerja, maka dunia internasional melalui lembaga-lembaga ekonominya melakukan
sebuah langkah standarisasi mutu. Salah satu standar mutu yang berkembang
pesat saat ini adalah ISO 9000.
Seri ISO 9000 merupakan suatu sistem terpadu untuk mengoptimalkan
efektifitas mutu suatu perusahaan, dengan menciptakan sebuah kerangka kerja
untuk peningkatan yang berkesinambungan. Sistem manajemen kualitas formal
yang berlaku secara internasional adalah sistem manajemen kualitas ISO 9000.
ISO 9000 adalah nama generik untuk sistem manajemen kualitas internasional
yang dikeluarkan pertama kali pada tahun 1987 oleh organisasi internasional
untuk standarisasi (The International Organization for Standardization = ISO)
commit to user
Tujuan utama dari ISO 9000 adalah sebagai berikut:
1) Organisasi dapat mencapai dan mempertahankan kualitas produk atau jasa
yang dihasilkan, sehingga secara berkesinambungan dapat memenuhi
kebutuhan para pembeli.
2) Organisasi dapat memberikan keyakinan kepada pihak manajemennya sendiri
bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah dicapai dan dapat dipertahankan.
3) Organisasi dapat memberikan keyakinan kepada pihak pembeli bahwa
kualitas yang dimaksudkan itu telah atau akan dicapai dalam produk atau jasa
yang dijual.
Tujuan utama ISO 9000 berkaitan dengan produk yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan, namun sebenarnya ISO 9000 bukan merupakan suatu standar produk,
karena ISO 9000 tidak memuat suatu persyaratan spesifik yang harus dipenuhi
oleh produk.
ISO 9000 mempunyai beberapa seri. Seri ISO 9000 dapat dikelompokkan
ke dalam dua tipe dasar standar, yaitu (1) seri-seri ISO yang memuat persyaratan
standar sistem kualitas, dan (2) seri-seri ISO yang berkaitan dengan petunjuk
untuk pedoman manajemen kualitas. ISO 9001 merupakan salah satu dari
beberapa seri ISO 9000 yang tergolong ke dalam standar-standar sistem kualitas.
ISO 9001 merupakan sistem kualitas model untuk jaminan kualitas dalam desain /
pengembangan, produksi, instalasi, dan pelayanan. Dalam perkembangannya seri
ISO 9001 telah mengalami tiga kali perubahan, yaitu ISO 9001:1987, ISO
9001:1994, ISO 9001:2000, dan yang terakhir ISO 9001:2008. Dalam perubahan
seri ini terjadi penambahan maupun pengurangan pada klausul yang terkandung di
dalam setiap seri ISO 9001, kecuali perubahan dari seri ISO 9001:2000 ke ISO
9001:2008. Dalam perubahan seri ISO 9001:2000 ke ISO 9001:2008 tidak terjadi
penambahan maupun pengurangan klausul, tujuan utama dikeluarkannya Sistem
Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 adalah untuk mengklarifikasi atau lebih
menjelaskan inti atau substansi dari ISO 9001 versi sebelumnya, yakni Sistem
Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2000 dan untuk lebih meningkatkan
commit to user
Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO bersifat generik yang berarti
bahwa standar-standar yang terdapat di dalam SMM ISO tersebut dapat
diimplementasikan di semua sektor dan tidak terkhusus di perusahaan saja. Dalam
perkembangannya implementasi SMM ISO mulai merambah ke dunia pendidikan,
bahkan sekolah yang bertaraf nasional saling berlomba dalam menyandang
sertifikat SMM ISO, karena dengan mendapatkan sertifikat SMM ISO akan
membawa banyak manfaat bagi sekolah tersebut. Adapun salah satu manfaat
sertifikasi SMM ISO adalah terjadinya daya saing sekolah di samping manfaat
lainnya seperti sistem dokumentasi yang rapi dan peningkatan komunikasi
internal. Berawal dari hal tersebut maka muncul beberapa pertanyaan mengenai
pengaruh implementasi SMM ISO terhadap lembaga pendidikan yang berkaitan
dengan siswa, terutama prestasi belajar siswa tersebut mengingat bahwa SMM
ISO tidak menyatakan persyaratan-persyaratan untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa.
Prestasi belajar merupakan tingkat keberhasilan yang dicapai dari suatu
kegiatan atau usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat
diukur dengan alat atau tes tertentu. Prestasi belajar tidak hanya ditentukan oleh
tingkat kecerdasan siswa saja, melainkan masih ada faktor-faktor lain yang
mempengaruhi. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri
sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar, seperti
lingkungan, keluarga, teman bergaul, guru, bahkan sampai dengan sistem yang
diterapkan di sekolah tempat siswa tersebut melaksanakan proses pembelajaran.
Salah satu sekolah yang megimplementasikan Sistem Manajemen Mutu
(SMM) ISO 9001 ini adalah Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Negeri 6
Surakarta. SMK Negeri 6 Surakarta mulai mengimplementasikan SMM ISO 9001
ini sejak bulan Agustus 2005. Pada waktu itu seri ISO 9001 yang
diimplementasikan adalah SMM ISO 9001:2000. Setelah beberapa tahun berjalan
seri SMM ISO 9001:2000 sudah tidak berlaku lagi dan diganti dengan seri SMM
commit to user
upgrade SMM ISO 9001:2000 ke SMM ISO 9001:2008, sehingga tidak sulit bagi
SMK Negeri 6 Surakarta untuk menyesuaikan diri dengan SMM ISO 9001:2008
ini. Harapannya dengan adanya implementasi sistem manajemen mutu ini SMK
Negeri 6 Surakarta bisa menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan yang
berorientasi pada mutu di semua kegiatannya.
Dalam prakteknya SMK Negeri 6 Surakarta mengadopsi delapan klausul
dari SMM ISO 9001:2008 dan mendesainnya sendiri disesuaikan dengan keadaan
di SMK Negeri 6 Surakarta. Delapan klausul itu antara lain:
1. Ruang Lingkup
2. Referensi Normatif
3. Istilah dan Definisi
4. Sistem Manajemen Mutu
5. Tanggung Jawab Manajemen
6. Manajemen Sumber Daya
7. Realisasi Produk
8. Pengukuran, Analisis dan Peningkatan.
Masing-masing klausul mempunyai rincian standar sendiri. Isi dari
standar-standar tersebut yang didesain sendiri oleh SMK Negeri 6 Surakarta. Dari
delapan klausul di atas, tiga klausul pertama (Ruang Lingkup, Referensi Normatif
dan Istilah dan Definisi) berisi penjelasan mengenai SMM ISO 9001:2008,
sedangkan klausul utamanya adalah lima klausul terakhir, yaitu: Sistem
Manajemen Mutu, Tanggung Jawab Manajemen, Manajemen Sumber Daya,
Realisasi Produk, dan Pengukuran, Analisis dan Peningkatan. Lima klausul utama
inilah yang diimplementasikan di dalam sistem manajemen SMK Negeri 6
Surakarta. Dari lima klausul utama tersebut terdapat satu klausul yang berkaitan
dengan siswa, klausul tersebut adalah klausul ke tujuh yaitu Realisasi Produk,
yang terdiri dari:
7.1.Perencanaan Realisasi Produk
7.2.Proses yang Terkait dengan Pelanggan
7.3.Desain dan Pengembangan
commit to user 7.5.Produksi dan Penyediaan Jasa
7.6.Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran.
Selama SMK Negeri 6 Surakarta mengimplementasikan SMM ISO
9001:2008 ini belum pernah diadakan penelitian mengenai pengaruh
implementasi SMM ISO 9001:2008 terhadap prestasi belajar siswa. Sehingga
belum bisa diketahui pengaruh antara implementasi SMM ISO 9001:2008
terhadap prestasi belajar siswa.
Pada tahun 2007 pernah dilakukan penelitian mengenai Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2000 di Medan tepatnya di Universitas Sumatera
Utara. Penelitian tersebut dilakukan oleh Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas
Sumatera Utara yang bernama Cipta Dharma dengan judul Analisis Pengaruh
Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Terhadap Peningkatan
Kinerja Pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumatera Utara. Selain itu masih
ada beberapa penelitian lain tentang SMM ISO 9001:2000 tersebut seperti yang
dilakukan oleh Nellye Rianty R Tamba pada tahun 2008. Penelitiannya berjudul
Analisis Penerapan ISO 9001:2000 Dalam Meningkatkan Tingkat Hunian Pada
Hotel Santika. Penelitian-penelitian tersebut di atas dilakukan pada
perusahaan-perusahaan tertentu padahal ISO tidak hanya bisa diterapkan pada perusahaan-perusahaan saja
melainkan juga bisa diterapkan di lembaga pendidikan seperti Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK).
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Implementasi Realisasi Produk
dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Terhadap Prestasi Belajar
commit to user
B.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah implementasi realisasi produk dalam sistem manajemen mutu ISO
9001:2008 berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6
Surakarta?
2. Apakah perencanaan realisasi produk berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa SMK Negeri 6 Surakarta?
3. Apakah proses yang terkait dengan pelanggan berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta?
4. Apakah desain dan pengembangan berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa SMK Negeri 6 Surakarta?
5. Apakah pembelian berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri
6 Surakarta?
6. Apakah produksi dan penyediaan jasa berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa SMK Negeri 6 Surakarta?
7. Apakah pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh implementasi realisasi produk dalam sistem
manajemen mutu ISO 9001:2008 terhadap prestasi belajar siswa SMK
Negeri 6 Surakarta?
2. Untuk mengetahui pengaruh perencanaan realisasi produk terhadap prestasi
belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta?
3. Untuk mengetahui pengaruh proses yang terkait dengan pelanggan terhadap
prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta?
4. Untuk mengetahui pengaruh desain dan pengembangan terhadap prestasi
belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta?
commit to user Negeri 6 Surakarta?
6. Untuk mengetahui pengaruh produksi dan penyediaan jasa terhadap prestasi
belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta?
7. Untuk mengetahui pengaruh pengendalian peralatan pemantauan dan
pengukuran terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta?
D.Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat memberikan sumbangan pemikiran agar dapat menambah
pengetahuan dalam mata kuliah Manajemen Operasi tentang implementasi
Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008.
b. Dapat memberikan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta
sebagai landasan untuk pengadaan penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini kiranya bisa dijadikan masukan bagi SMK Negeri 6
Surakarta khususnya tentang implementasi sistem manajemen mutu ISO
commit to user
BAB II
LANDASAN TEORI
Landasan teori dalam suatu penelitian berisi pengkajian terhadap
pengetahuan ilmiah yang sudah ada. Pengkajian dapat berbentuk asumsi dan
konsep dalam lingkup studi yang akan diteliti.
A. Tinjauan Pustaka
Dalam pengkajian variabel-variabel penelitian diperlukan teori-teori yang
relevan dimana teori-teori tersebut dikaji dalam tinjauan pustaka. Tinjauan
pustaka pada dasarnya merupakan pengkajian terhadap pengetahuan tentang
konsep-konsep, hukum-hukum dan prinsip-prinsip yang relevan dengan
permasalahan. Dilihat dari penelitian ini maka tinjauan pustaka yang dikaji adalah
sebagai berikut:
1. Tinjauan Tentang Mutu
a. Pengertian Mutu
Mutu merupakan hal yang sangat penting bagi suatu organisasi, baik
itu organisasi non pendidikan maupun organisasi pendidikan. Mutu sendiri
mempunyai berbagai macam pengertian, seperti yang dikemukakan oleh
beberapa ahli berikut: Menurut Juran dalam M. N. Nasution (2001), mutu
suatu produk adalah kecocokkan penggunaan produk (fitness for use) untuk
memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Crosby dalam M. N. Nasution (2001) menyatakan bahwa mutu
adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan
atau distandarkan. Suatu produk memiliki mutu apabila sesuai dengan standar
mutu yang telah ditentukan. Standar mutu meliputi bahan baku, proses
produksi dan produk jadi.
Pendapat lain menurut Stanley Sutrisno (2010:8) mutu adalah
“kesesuaian antara produk atau jasa yang dihasilkan organisasi dengan
commit to user
Standarisasi Nasional (BSN) (2008) mengartikan mutu sebagai derajat yang
dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam memenuhi persyaratan.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa mutu
merupakan kesesuaian antara produk yang dihasilkan dengan persyaratan
yang diinginkan pelanggan sehingga kepuasan pelanggan bisa terwujud.
b. Dimensi Mutu
Mutu bisa diukur dengan beberapa dimensi, sehingga dengan
dimensi ini bisa dianalisis apakah suatu produk itu bermutu ataukah tidak.
Ada delapan dimensi mutu, seperti yang dinyatakan oleh Garvin dalam M. N.
Nasution (2001) bahwa delapan dimensi mutu adalah sebagai berikut:
1) Performa (Performance) berkaitan dengan aspek fungsional dari produk
dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan
ketika ingin membeli suatu produk.
2) Features, merupakan aspek kedua dari performansi yang menambah
fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan dan pengembanganya.
3) Kehandalan (reliability), berkaitan dengan kemungkinan suatu produk
berfungsi secara berhasil dalam periode waktu tertentu di bawah kondisi
tertentu.
4) Konformansi (conformance), berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk
terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan
keinginan pelanggan.
5) Daya tahan (durability), merupakan ukuran masa pakai suatu produk.
Karakteristik ini berkaitan dengan daya tahan dari produk itu.
6) Kemampuan pelayanan (Service ability), merupakan karakteristik yang
berkaitan dengan kecepatan/kesopanan, kompetensi, kemudahan serta
akurasi dalam perbaikan.
7) Estetika (aesthetics), merupakan karakteristik mengenai keindahan yang
bersifat subjektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan
commit to user
8) Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), bersifat subyektif,
berkaitan dengan perasaan pelanggan dalam mengonsumsi produk,
seperti meningkatkan harga diri.
c. Pengertian Manajemen Mutu
Seperti penjelasan sebelumnya bahwa mutu merupakan suatu yang
sangat penting bagi organisasi, maka dari itu diperlukan suatu pengelolaan
agar mutu yang baik bisa dicapai oleh suatu organisasi. Pengelolaan ini sering
disebut dengan istilah manajemen mutu. Seperti halnya dengan mutu,
manajemen mutu juga mempunyai beberapa pengertian. Menurut Ishikawa
dalam M. N. Nasution (2001), manajemen mutu adalah gabungan semua
fungsi manajemen, semua bagian dari suatu perusahaan dan semua orang ke
dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas,
teamwork, produktivitas, dan kepuasan pelanggan. Definisi lainnya
mengatakan bahwa manajemen mutu merupakan sistem manajemen yang
mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan
pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. Manajemen mutu
merupakan sistem manajemen yang berfokus pada pada orang/ karyawan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen mutu
merupakan gabungan dari semua fungsi manajemen yang dibangun
berdasarkan konsep kualitas dan berorientasi pada kepuasan pelanggan.
Manajemen mutu sendiri mempunyai tiga unsur utama, seperti yang
dinyatakan oleh M. N. Nasution (2001) yaitu sebagai berikut:
1) Strategi nilai pelanggan
Nilai pelanggan adalah manfaat yang dapat diperoleh pelanggan atas
penggunaan barang/jasa yang dihasilkan perusahaan dan pengorbanan
pelanggan untuk memperolehnya. Strategi ini merupakan perencanaan
bisnis untuk memberikan nilai bagi pelanggan termasuk karakteristik
produk, cara penyampaian, pelayanan, dan sebagainya.
2) Sistem organisasional
Sistem organisasional berfokus pada penyediaan nilai bagi pelanggan.
commit to user
pelaksanaan kerja, aliran proses kerja, arus informasi, dan pembuatan
keputusan.
3) Perbaikan kualitas berkelanjutan
Perbaikan kualitas diperlukan untuk menghadapi lingkungan eksternal
yang selalu berubah, terutama perubahan selera pelanggan. Konsep ini
menuntut adanya komitmen untuk melakukan pengujian kualitas produk
secara kontinu, akan dapat memuaskan pelanggan.
2. Tinjauan Tentang International Organization for Standardization (ISO)
a. Pengertian dan Tujuan ISO
Banyak orang yang mengatakan bahwa ISO merupakan singkatan
dari International Organization for Standardization, padahal ISO bukan
merupakan singkatan. ISO berasal dari bahasa Yunani isos yang berarti sama.
Penggunaan kata ISO agar mempermudah dalam penyebutan untuk
International Organization for Standardization, berdasarkan pertimbangan
beraneka ragamnya budaya dan bahasa dari negara-negara di seluruh dunia.
Pengertian dari ISO sendiri adalah “organisasi internasional khusus dalam hal standarisasi” (M. N. Nasution, 2001:218). Jadi ISO merupakan sebuah organisasi bertaraf internasional yang khusus bergerak dalam bidang
standarisasi.
Seperti halnya organisasi lainnya, ISO juga mempunyai suatu tujuan.
Adapaun tujuan ISO adalah “mengembangkan dan mempromosikan standar-standar untuk umum yang berlaku secara internasional” (M. N. Nasution,
2001: 218).
b. Pengetian dan Tujuan ISO 9000
ISO mempunyai beberapa seri yang disesuaikan dengan bidang yang
dikelola oleh suatu organisasi, dari beberapa seri ISO tersebut terdapat sebuah
seri yang berkaitan dengan mutu. Seri ISO yang berkaitan dengan mutu
tersebut adalah seri ISO 9000. Hal ini selaras dengan yang dikemukaan oleh
M. N. Nasution (2001:219) bahwa
commit to user
rekomendasi untuk desain dan untuk penilaian dari suatu sistem manajemen dengan tujuan untuk menjamin bahwa pemasok (perusahaan) akan menyerahkan barang dan / atau jasa yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Pengertian tersebut selaras dengan yang dikemukakan oleh Perry L.
Johnson (1997:6) bahwa “ISO 9000 is a series of quality assurance standards
that were created by the International Organization for Standardization,
based in Geneva, Switzerland”. Artinya bahwa ISO 9000 merupakan
serangkaian standar sistem kualitas yang diciptakan oleh Internatinal
Organization for Standardization yang berbasis di Jenewa, Swiss.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ISO 9000
merupakan suatu standar yang memegang peranan penting dalam bidang
sistem mutu, khususnya yang membahas pengenda1ian langkah-langkah
produksi atau pelayanan dalam lingkup produk atau jasa.
Seperti halnya ISO, seri ISO 9000 juga mempunyai beberapa tujuan.
M. N. Nasution (2001:219) mengatakan bahwa tujuan utama dari ISO 9000
adalah sebagai berikut:
4) Organisasi dapat mencapai dan mempertahankan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan, sehingga secara berkesinambungan dapat memenuhi kebutuhan para pembeli.
5) Organisasi dapat memberikan keyakinan kepada pihak manajemennya sendiri bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah dicapai dan dapat dipertahankan.
6) Organisasi dapat memberikan keyakinan kepada pihak pembeli bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah atau akan dicapai dalam produk atau jasa yang dijual.
c. Seri ISO 9000
ISO 9000 masih dibagi menjadi beberapa seri lagi. Secara umum
seri ISO 9000 dapat dikelompokkan menjadi dua tipe dasar, yaitu
seri-seri ISO 9000 yang memuat persyaratan standar sistem kualitas, dan seri-seri-seri-seri
ISO 9000 yang berkaitan dengan petunjuk untuk pedoman manajemen
kualitas. M. N. Nasution (2001) mengatakan bahwa seri-seri ISO 9000 yang
tergolong ke dalam standar-standar sistem kualitas adalah ISO 9001, ISO
commit to user
penilaian sistem kualitas formal berdasarkan kriteria ISO 9000. Sedangkan
seri-seri ISO 9000 yang tergolong ke dalam petunjuk aplikasi manajemen
kualitas adalah ISO 9004 beserta bagian-bagiannya.
Gaspersz dalam M. N. Nasution (2001) menjabarkan beberapa seri
ISO 9000 tersebut sebagai berikut:
1) ISO 9000-1, Manajemen Kualitas dan Standar Jaminan Kualitas –
Penunjuk untuk Pemilihan dan Penggunaan.
2) ISO 9000-2, Petunjuk dan Aplikasi ISO 9001, ISO 9002, dan ISO 9003.
3) ISO 9000-3, Petunjuk dan Aplikasi ISO 9001 pada Pengembangan,
Penawaran dan Pemeliharaan Perangkat Lunak (Software).
4) ISO 9000-4, Petunjuk pada Keberlangsungan Manajemen Program.
5) ISO 9001, Sistem Kualitas Model untuk Jaminan Kualitas dalam
Desain/Pengembangan Produksi, Instalasi dan Pelayanan.
6) ISO 9002, Sistem Kualitas Model untuk Jaminan Kualitas dalam
Produksi dan Instalasi.
7) ISO 9003, Sistem Kualitas Model untuk Jaminan Kualitas dalam Inspeksi
dan Pengujian Akhir.
8) ISO 9004-1, Manajemen Kualitas dan Elemen-elemen Sistem Kualitas –
Suatu Petunjuk.
9) ISO 9004-2, Manajemen Kualitas dan Elemen-elemen Sistem Kualitas –
Suatu Petunjuk untuk Jasa.
10) ISO 9004-3, Petunjuk untuk Material yang Diproses.
11) ISO 9004-4, Petunjuk untuk Perbaikan Kualitas.
12) ISO 9004-5, Petunjuk untuk Rencana-rencana Kualitas.
13) ISO 9004-6, Petunjuk untuk Jaminan Kualitas untuk Manajemen Proyek.
14) ISO 9004-7, Penunjuk untuk Manajemen Konfiguasi.
Dari penjabaran Gaspersz tentang seri ISO 9000 di atas, maka bisa diketahui
bahwa ISO 9001 termasuk bagian dari seri ISO 9000.
d. Pengertian ISO 9001
ISO 9001 merupakan model sistem jaminan kualitas dalam desain/
commit to user
istilah Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001. (M.N. Nasution, 2001).
Sedangkan Sugeng Listyo Prabowo (2009:45) mengatakan bahwa “ISO 9001
merupakan standar internasional yang mengatur tentang Sistem Manajemen
Mutu (Quality Management System)”.
Dari pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa ISO 9001
merupakan salah satu dari seri ISO 9000 yang mengatur tentang Sistem
Manajemen Mutu, sehingga ISO 9001 sering disebut dengan Sistem
Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001.
e. Sejarah ISO 9001
ISO 9001 lahir pertama kali pada tahun 1987 yang dikenal dengan
nama Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:1987. Ada tiga versi pilihan
implementasi pada seri 1987 ini yaitu yang menekankan pada aspek Quality
Assurance, aspek QA and Production dan Quality Assurance for Testing.
Konsentrasi utamanya adalah inspection product di akhir sebuah proses
(dikenal dengan final inspection) dan kepatuhan pada aturan prosedur sistem
yang harus dipenuhi secara menyeluruh. (Sugeng Listyo Prabowo, 2009).
Perkembangan berikutnya, tahun 1994, karena kebutuhan guaranty
quality bukan hanya pada aspek final inspection, tetapi lebih jauh ditekankan
perlunya proses preventive action untuk menghindari kesalahan pada proses
yang menyebabkan ketidak sesuaian pada produk. Namun demikian seri
9001: 1994 ini masih menganut prosedur sistem yang kaku dan cenderung
document centre dibanding kebutuhan organisasi yang disesuaikan dengan
proses internal organisasi. Seri 9001:1994 lebih fokus pada proses
manufacturing dan sangat sulit diaplikasikan pada organisasi bisnis kecil
karena banyaknya prosedur yang harus dipenuhi. Karena ketebatasan inilah,
maka technical committee melakukan tinjauan atas standar yang ada hingga
akhirnya lahirlah revisi ISO 9001:2000 yang merupakan penggabungan dari
ISO 9001, 9002, dan 9003 versi 1994. (Wawan Setyawan, 2009).
Wawan Setyawan (2009) juga mengatakan bahwa pada seri
9001:2000, tidak lagi dikenal 20 klausul wajib, tetapi lebih pada proses bisnis
commit to user
mengimplementasi SMM ISO 9001:2000 dengan berbagai pengecualian pada
proses bisnisnya. Maka dikenalah istilah BPM atau Business Process
Mapping, setiap organisasi harus memetakan proses bisnisnya dan
menjadikannya bagian utama dalam quality manual perusahaan, walau
demikian ISO 9001:2000 masih mewajibkan 6 prosedur yang harus
terdokumentasi, yaitu prosedur control of document, control of record,
Control of Non conforming Product, Internal Audit, Corrective Action, dan
Preventive Action, yang semuanya bisa dipenuhi oleh organisasi bisnis
manapun.
Pada perkembangan berikutnya, seri ISO 9001:2008 lahir sebagai
bentuk penyempurnaan atas revisi tahun 2000. Adapun perbedaan antara seri
ISO 9001: 2000 dengan ISO 9001: 2008 secara signifikan lebih menekankan
pada efektivitas proses yang dilaksanakan dalam organisasi tersebut. Jika
pada seri ISO 9001: 2000 mengatakan harus dilakukan corrective dan
preventive action, maka seri ISO 9001: 2008 menetapkan bahwa proses
corrective dan preventive action yang dilakukan harus secara efektif
berdampak positif pada perubahan proses yang terjadi dalam organisasi.
Selain itu, penekanan pada kontrol proses outsourcing menjadi bagian yang
disoroti dalam seri terbaru ISO 9001 ini. (Wawan Setyawan, 2009).
Berdasarkan pemaparan di atas maka bisa disimpulkan bahwa seri
ISO 9001 dalam perkembangannya telah mengalami tiga kali revisi sejak
pertama didirikan pada tahun 1987. Revisi pertama terjadi pada tahun 1994
yang selanjutnya seri ISO 9001 ini sering dikenal dengan nama Sistem
Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:1994. Revisi kedua terjadi pada tahun
2000 yang selanjutnya seri ISO 9001 ini sering dikenal dengan nama Sistem
Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2000. Revisi ketiga terjadi pada tahun
2008 yang selanjutnya seri ISO 9001 ini sering dikenal dengan nama Sistem
Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008. Secara umum tidak ada perubahan
signifikan dari revisi tahun 2000 ke tahun 2008, tidak ada penambahan
commit to user
f. SMM ISO 9001:2008
Wawan Setyawan (2009) mengatakan bahwa tulisan 2008 pada seri
ISO 9001 terakhir ini menunjukkan tahun revisi, sehingga ISO 9001:2008
adalah Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 hasil revisi tahun 2008.
Sedangkan Stanley Sutrisno (2010) mengatakan bahwa angka 2008 pada seri
ISO 9001 ini adalah tahun dikeluarkannya sistem manajemen mutu tersebut
yang merupakan penyempurnaan sistem manajemen mutu sebelumnya yaitu
Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2000.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Sistem
Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 adalah Sistem Manajemen Mutu
(SMM) ISO 9001 yang dikeluarkan pada tahun 2008 sebagai revisi SMM ISO
9001:2000.
Middle East Quality Management Professionals (MEQMP) (2008)
menyatakan bahwa tidak ada penambahan klausul dalam revisi SMM ISO
9001:2000 ke SMM ISO 9001:2008. Perubahan dari SMM ISO 9001:2000 ke
SMM ISO 9001:2008 merupakan perubahan minor yang artinya hanya ada
sedikit perubahan dalam isinya, dan perubahan ini bertujuan untuk
mengklarifikasi atau lebih menjelaskan inti atau substansi dari ISO 9001 versi
sebelumnya, yakni SMM ISO 9001:2000 dan untuk lebih meningkatkan
kesesuaiannya dengan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004.
ISO 9001:2008 menetapkan persyaratan-persyaratan dan
rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu.
ISO 9001:2008 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan
persyaratan - persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah produk. ISO
9001:2008 hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas, namun
bagaimanapun juga diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu
sistem manajemen kualitas internasional akan berkualitas baik. Hal ini sejalan
dengan pernyataan Perry L. Johnson (1997:6) “ISO 9000 is not a product standard, but a quality system standard. It applies not to products or services,
but to the process which creates them”. Artinya bahwa ISO 9000 bukan
commit to user untuk proses pembuatan produk tersebut.
SMM ISO 9001:2008 mempunyai delapan klausul. BSN (2008)
menyatakan bahwa klausul-klausul yang terdapat dalam SMM ISO
9001:2008 adalah sebagai berikut:
1) Klausul 1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup ISO 9001: 2008 telah dikembangkan atau diperluas.
Dalam hal ini persyaratan-persyaratan standar telah menekankan untuk
memenuhi kepuasan pelanggan melalui efektivitas dari aplikasi sistem
mutu, termasuk proses-proses untuk meningkatkan terus-menerus dan
jaminan kesesuaian.
2) Klausul 2. Referensi Normatif
Klausul ini hanya memuat referensi-referensi dari ISO 9001:2008.
3) Klausul 3. Istilah dan Definisi
Klausul ini menyatakan bahwa istilah dan definisi-definisi yang
diberikan dalam ISO 9000:2008 (Quality Management System
Fundamental and Vocabulary).
4) Klausul 4. Sistem Manajemen Mutu
Klausul ini lebih menekankan pada kebutuhan untuk peningkatan
terus-menerus (continual improvement). Manajemen organisasi harus
menetapkan langkah-langkah untuk implementasi sistem manajemen
mutu 9001:2008.
5) Klausul 5. Tanggung Jawab Manajemen
Klausul ini menekankan pada komitmen dari manajemen puncak menuju
perkembangan dan peningkatan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.
Klausul ini juga memaksa keterlibatan manajemen puncak dengan
kebutuhan-kebutuhan pelanggan, menetapkan kebijakan untuk mutu,
menetapkan tujuan-tujuan mutu, perencanaan sistem manajemen mutu,
menetapkan tanggung jawab dan wewenang organisasi, mengangkat
secara formal seorang yang mewakili manajemen dan menjamin proses
komunikasi internal yang tepat, serta harus melakukan peninjauan ulang
commit to user 6) Klausul 6. Manajemen Sumber Daya Manusia
Klausal ini menyatakan bahwa suatu organisasi hasus menetapkan dan
memberikan sumber-sumber daya yang diperlukan secara tepat, personel
yang bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas harus didefinisikan
dalam sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 serta memiliki
kompetensi yang berkaitan dengan pendidikan yang relevan, pelatihan,
keterampilan dan pengalaman.
7) Klausul 7. Realisasi Produk
Klausul ini menyatakan bahwa organisasi harus menjamin bahwa proses
realisasi produk berada di bawah pengendalian agar memenuhi
persyaratan produk.
8) Klausul 8. Pengukuran, Analisis dan Peningkatan
Menurut klausul ini organisasi harus menetapkan rencana-rencana dan
menerapkan proses-proses pengukuran, pemantauan, analisis dan
peningkatan yang diperlukan agar menjamin kesesuaian dari produk,
menjamin kesesuaian dari sistem manajemen mutu dan meningkatkan
terus-menerus efektivitas dari sistem manajemen mutu.
Sugeng Listyo Prabowo (2009) menjelaskan tentang model proses
SMM ISO 9001:2008 seperti gambar di bawah ini:
commit to user
g. Klausul Realisasi Produk
Klausul Realisasi Produk mempunyai enam standar, seperti
dijelaskan oleh Sugeng Listyo Prabowo (2009) bahwa standar di dalam
Klausul Realisasi Produk adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan Realisasi Produk
Standar ini menyatakan bahwa organisasi harus merencanakan dan
mengembangkan proses yang diperlukan untuk realisasi produk.
Perencanaan realisasi produk harus sesuai dengan persyaratan proses –
proses lain dari sistem manajemen mutu.
2) Proses yang Berkaitan dengan Pelanggan
Standar ini menyatakan bahwa organisasi harus menetapkan:
a) Persyaratan yang ditentukan oleh pelanggan, termasuk persyaratan
untuk penyerahan dan kegiatan pasca penyerahan.
b) Peryaratan yang tidak dinyatakan oleh pelanggan tetapi perlu untuk
pemakaian yang ditentukan atau yang dimaksudkan, bila diketahui.
c) Persyaratan undang – undang dan peraturan yang berkaitan dengan
produk.
d) Persyaratan tambahan apa pun yang ditentukan oleh organisasi.
3) Desain dan Pengembangan
Standar ini terdiri dari:
a) Perencanaan Desain dan Pengembangan
b) Masukan Desain dan Pengembangan
c) Keluaran Desain dan Pengembangan
d) Tinjauan Desain dan Pengembangan
e) Verifikasi Desain dan Pengembangan
f) Validasi Desain dan Pengembangan
g) Perubahan Desain dan Pengembangan
4) Pembelian
Standar ini menyatakan bahwa organisasi harus memastikan bahwa
produk yang dibeli sesuai dengan persyaratan pembelian yang
commit to user
yang dibeli harus bergantung pada pengaruh produk yang dibeli pada
produk berikutnya atau pada produk akhir.
5) Produksi dan Penyediaan Jasa
Standar ini terdiri dari:
a) Pengendalian Produksi dan Penyediaan Jasa
b) Validasi Proses Produksi dan Penyediaan Jasa
c) Identifikasi dan Mampu Telusur
d) Properti Pelanggan
e) Pengawetan Produk
6) Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran
Standar ini menyatakan bahwa organisasi harus menilai dan merekam
keabsahan hasil pengukuran sebelumnya bila peralatan ditemukan tidak
memenuhi persyaratan dan melakukan tindakan sesuai pada peralatan
dan produk manapun yang terpengaruh.
h. ISO 9001:2008 dan Delapan Prinsip Manajemen
Wawan Setyawan (2009) mengatakan bahwa SMM ISO 9001:2008
fokus pada efektivitas proses continual improvement dengan pilar utama pola
berpikir PDCA, dimana dalam setiap proses senantiasa melakukan
perencanaan yang matang, implementasi yang terukur dengan jelas, dilakukan
evaluasi dan analisis data yang akurat serta tindakan perbaikan yang sesuai
agar benar-benar bisa menuntaskan masalah yang terjadi di organisasi. Pilar
berikutnya yang digunakan demi menyukseskan proses implementasi ISO
9001 ini adalah delapan prinsip manajemen mutu, yaitu:
1) Customer focus: Semua aktifitas perencanaan dan implementasi sistem
semata-mata untuk memuaskan customer.
2) Leadership: top management berfungsi sebagai leader dalam mengawal
implementasi sistem bahwa semua gerak organisasi selalu terkontrol
dalam satu komando dengan komitmen yang sama dan gerak yang
sinergi pada setiap elemen organisasi
3) Keterlibatan semua orang: Semua elemen dalam organisasi terlibat dan
commit to user
kerjanya masing-masing, bahkan hingga office boy sekalipun hendaknya
senantiasa melakukan yang terbaik dan membuktikan kinerjanya layak
serta berkualitas, pada fungsinya sebagai office boy.
4) Pendekatan proses: Aktifitas implementasi sistem selalu mengikuti alur
proses yang terjadi dalam organisasi. Pendekatan pengelolaan proses
dipetakan melalui business process. Dengan demikian, pemborosan
karena proses yang tidak perlu bisa dihindari atau sebaliknya, ada proses
yang tidak terlaksana karena pelaksanaan yang tidak sesuai dengan flow
process itu sendiri yang berdampak pada hilangnya kepercayaan
pelanggan
5) Pendekatan sistem ke manajemen: Implementasi sistem mengedepankan
pendekatan pada cara pengelolaan (manajemen) proses bukan sekedar
menghilangkan masalah yang terjadi. Karena itu konsep kaizen,
continual improvement sangat ditekankan. Pola pengelolaannya bertujuan
memperbaiki cara dalam menghilangkan akar (penyebab) masalah dan
melakukan improvement untuk menghilangkan potensi masalah.
6) Perbaikan berkelanjutan: Improvement, adalah roh implementasi ISO
9001:2008
7) Pendekatan fakta sebagai dasar pengambilan keputusan: Setiap keputusan
dalam implementasi sistem selalu didasarkan pada fakta dan data. Tidak
ada data (bukti implementasi) sama dengan tidak dilaksanakannya sistem
ISO 9001:2008
8) Kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemasok: Supplier
bukanlah pembantu, tetapi mitra usaha, business partner karena itu harus
terjadi pola hubungan saling menguntungkan.
Wawan Setyawan (2009: 4) mengatakan “dengan delapan pilar ini
diharapkan pelaksanaan ISO 9001:2008 benar-benar menjadi sangat produktif
dan efektif untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam mencapai
target-target yang telah ditetapkan”.
3. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar
commit to user
meninjau pengertian prestasi belajar maka terlebih dahulu akan dijabarkan
mengenai kata pembentuknya.
a. Pengertian Prestasi
Istilah prestasi di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
didefinisikan sebagai “hasil yang telah dicapai”. Sedangkan menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) (1996) “Prestasi
adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan atau dikerjakan”.
Berdasarkan pengertian di atas bisa disimpulkan bahwa prestasi
adalah hasil yang telah dicapai dari kegiatan yang telah dilakukan.
b. Pengertian Belajar
Dalam dunia pendidikan kegiatan belajar merupakan kegiatan yang
sangat penting, karena belajar merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi keberhasilan siswa sebagai peserta didik. Banyak ahli yang
menjelaskan tentang pengertian belajar.
Slameto dalam Abdul Hadis (2008:60) mengatakan bahwa “Belajar
ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi individu dengan
lingkungannya.”
Muhibbin Syah (2008) mengatakan bahwa pengertian belajar dapat
ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu: pertama, pengertian belajar ditinjau
dari sudut jumlah (kuantitatif) merupakan kegiatan pengisian atau
pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Jadi,
belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa banyak materi yang
dikuasai siswa. Kedua, pengertian belajar ditinjau dari sudut kelembagaan
(institusional) merupakan proses validasi atau pengabsahan terhadap
penguasaan siswa atas materi-materi yang telah ia pelajari. Ketiga, pengertian
belajar ditinjau dari sudut kualitas (kualitatif) merupakan proses memperoleh
arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia
disekeliling siswa. Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya
masalah-commit to user masalah yang sedang dan akan dihadapi siswa.
Wasty Soemanto (2006:104) mengatakan:
Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusi melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunyaberkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil dari belajar. Kita pun hidup menurut hidup dan bekerja menurut apa yang telah kita pelajari. Belajar itu bukan sekedar pengalaman. Belajar adalah suatu proses, dan bukan suatu hasil. Karena itu belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.
Berdasarkan berbagai pendapat para ahli di atas maka ada hal-hal
pokok yang terdapat di dalam pengertian belajar. Hal-hal pokok tersebut
anata lain:
1) Bahwa belajar itu membawa perubahan
2) Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan
baru
3) Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha
4) Bahwa belajar adalah suatu proses
c. Pengertian Prestasi Belajar
Berdasarkan penjabaran mengenai prestasi dan belajar di atas bisa
diakatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai dari kegiatan
belajar. Hasil yang dicapai oleh siswa dari kegiatan belajar ini bisa diketahui
melalui penilaian yang dilakukan setelah kegiatan belajar selesai
dilaksanakan.
Menurut Muhibbin Syah (2008:91) prestasi belajar adalah “taraf
keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang
dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai
sejumlah materi pelajaran tertentu”. Sedangkan menurut Tulus Tu’u
(2004:75) “prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan
yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai
commit to user
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa di sekolah yang dinyatakan
dalam bentuk angka nilai.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar bisa dipengaruhi oleh beberapa hal, yang secara
umum faktor-faktor yang bisa mempengaruhi prestasi belajar ini
dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Slameto (2003) menjabarkan faktor internal dan eksternal ini sebagai berikut:
1) Faktor Internal adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang
belajar seperti:
a) Faktor Jasmaniah, meliputi
(1) Faktor kesehatan
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan orang
terganggu, selain itu juga akan cepat lelah, kurang bersemangat,
mudah pusing, mengantuk, atau gangguan fungsi alat indera.
(2) Cacat tubuh
Cacat tubuh ini dapat berupa buta, tuli, patah kaki dan patah
tangan.
b) Faktor Psikologis, meliputi
(1) Intelegensi
Siswa yang mempunyai intelegensi tinggi dapat berhasil dengan
baik dalam belajarnya dikarenakan belajar dengan menerapkan
metode yang efisien. Sedangkan yang mempunyai intelegensi
rendah perlu mendapatkan pendidikan khusus.
(2) Perhatian
Perhatian menurut Ghazali dalam Slameto (2003) adalah
keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju
kepada suatu obyek benda/hal atau sekumpulan obyek. Untuk
dapat menjamin hasil belajar yang baik maka siswa harus
mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya.
commit to user
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan
dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya
terhadap belajar. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa,
lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah
kegiatan belajar.
(4) Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru
akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar.
(5) Motivasi
Seseorang akan berhasil dalam belajarnya bila mempunyai
penggerak atau pendorong untuk mencapai tujuan. Penggerak
atau pendorong inilah yang disebut dengan motivasi.
(6) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan
seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk
melaksanakan kecakapan baru. Belajar akan berhasil bila anak
sudah siap (matang).
(7) Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberikan respon atau
bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar
mengajar karena jika siswa sudah memiliki kesiapan dalam
belajar maka hasil belajarnya akan lebih baik.
c) Faktor Kelelahan
Kelelahan dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani
dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah
lunglai, sedangkan kelelahan rohani terlihat dengan kelesuan dan
kebosanan.
2) Faktor Eksternal
a) Keadaan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan utama dalam proses belajar.
commit to user
dalam pencapaian prestasi belajar misalnya cara orang tua mendidik,
relasi anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,
pengertian orang tua.
b) Keadaan sekolah
Lingkungan sekolah adalah lingkungan di mana siswa belajar secara
sistematis. Kondisi ini meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi
guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat
pelajaran, metode belajar dan fasilitas yang mendukung lainnya.
c) Keadaan masyarakat
Siswa akan mudah terkena pengaruh lingkungan masyarakat karena
keberadaannya dalam lingkungan tersebut. Kegiatan dalam
masyarakat, teman bergaul, lingkungan tetangga merupakan hal-hal
yang dapat mempengaruhi siswa sehingga perlu diusahakan
lingkungan yang positif untuk mendukung belajar siswa.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan
penulis lakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Cipta Dharma (2007), penelitiannya berjudul Analisis Pengaruh Penerapan
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 terhadap Peningkatan Kinerja pada
PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumatera Utara. Hasil penelitian tersebut
adalah bahwa Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 berpengaruh positif
dan sangat signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Asuransi Jasa Raharja
Cabang Sumatera Utara pada tingkat kepercayaan 95% . Hal ini
berarti setiap kebijakan yang dilakukan perusahaan telah sesuai dengan sistem
manajemen mutu ISO 9001:2000 dan akan memberikan pengaruh terhadap
kinerja karyawan PT. Asuransi Jasa Raharja Cabang Sumatera Utara.
2. Nellye Rianty R Tamba (2008), penelitiannya berjudul Analisis Penerapan
ISO 9001:2000 Dalam Meningkatkan Tingkat Hunian Pada Hotel Santika.