• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH IMPLEMENTASI REALISASI PRODUK DALAM SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 2008 TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH IMPLEMENTASI REALISASI PRODUK DALAM SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 2008 TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PENGARUH IMPLEMENTASI REALISASI PRODUK DALAM SISTEM

MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA SMK NEGERI 6 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh:

BUDI WAHYONO

K7407053

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

PENGARUH IMPLEMENTASI REALISASI PRODUK DALAM SISTEM

MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA SMK NEGERI 6 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2010/2011

Oleh:

BUDI WAHYONO

K7407053

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga

Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(3)

commit to user

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, 27 Januari 2011

Persetujuan Pembimbing,

Pembimbing I

Dra. Sri Wahyuni, M.M.

NIP. 19540817 198203 2 001

Pembimbing II

Aniek Hindrayani, S.E., M.Si.

(4)

commit to user

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Rabu

Tanggal : 2 Februari 2011

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Sunarto, M.M. 1. __________

Sekretaris : Sudarno, S.Pd., M.Pd. 2. __________

Anggota I : Dra. Sri Wahyuni, M.M. 3. __________

Anggota II : Aniek Hindrayani, S.E., M.Si. 4. __________

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

(5)

commit to user

ABSTRAK

Budi Wahyono. K7407053. PENGARUH IMPLEMENTASI REALISASI PRODUK DALAM SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK NEGERI 6

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011. Skripsi. Surakarta: Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret, Februari 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui signifikansi pengaruh

implementasi Realisasi Produk dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

yang terdiri dari enam sub variabel yaitu perencanaan realisasi produk, proses

yang terkait dengan pelanggan, desain dan pengembangan, pembelian, produksi

dan penyediaan jasa, dan pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran

secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta

tahun ajaran 2010/2011. (2) Mengetahui signifikansi pengaruh variabel

perencanaan realisasi produk terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6

Surakarta tahun ajaran 2010/2011. (3) Mengetahui signifikansi pengaruh variabel

proses yang terkait dengan pelanggan terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri

6 Surakarta tahun ajaran 2010/2011. (4) Mengetahui signifikansi pengaruh

variabel desain dan pengembangan terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6

Surakarta tahun ajaran 2010/2011. (5) Mengetahui signifikansi pengaruh variabel

pembelian terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta tahun ajaran

2010/2011. (6) Mengetahui signifikansi pengaruh variabel produksi dan

penyediaan jasa terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta tahun

ajaran 2010/2011. (7) Mengetahui signifikansi pengaruh variabel pengendalian

peralatan pemantauan dan pengukuran terhadap prestasi belajar siswa SMK

Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/2011.

Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus slovin dan didapat sampel

sebanyak 49 guru. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik

kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis

regresi berganda.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Terdapat

(6)

commit to user

dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang meliputi perencanaan

realisasi produk, proses yang terkait dengan pelanggan, desain dan

pengembangan, pembelian, produksi dan penyediaan jasa, pengendalian peralatan

pemantauan dan pengukuran secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa

SMK Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan

nilai probabilitas 0,000 < 0,05. (2) Terdapat pengaruh yang signifikan positif

antara variabel perencanaan realisasi produk terhadap prestasi belajar siswa SMK

Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan nilai

probabilitas 0,000 < 0,05. (3) Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara

variabel proses yang terkait dengan pelanggan terhadap prestasi belajar siswa

SMK Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan

nilai probabilitas 0,000 < 0,05. (4) Terdapat pengaruh yang signifikan positif

antara variabel desain dan pengembangan terhadap prestasi belajar siswa SMK

Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan nilai

probabilitas 0,000 < 0,05. (5) Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara

variabel pembelian terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta tahun

ajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas 0,000 < 0,05. (6)

Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel produksi dan

penyediaan jasa terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta tahun

ajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas 0,000 < 0,05. (7)

Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel pengendalian peralatan

pemantauan dan pengukuran terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6

Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas

(7)

commit to user ABSTRACT

Budi Wahyono. K7407053. THE IMPLEMENTATION EFFECT OF PRODUCT

REALIZATION IN ISO 9001:2008 QUALITY MANAGEMENT SYSTEM FOR LEARNING STUDENT ACHIEVEMENT SMK NEGERI 6 SURAKARTA ACADEMIC YEAR 2010/2011. Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University,February 2011.

The purpose of this study were to: (1) Determine the significance of the

influence of the implementation of Product Realization in ISO 9001:2008 Quality

Management System which consists of six sub-variables: planning product realization,

customer-related processes, design and development, purchasing, production and service

provision, and control monitoring and measuring equipment together toward student

achievement SMK Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011. (2) Determine the

significance of variables influence the planning of product realization of student

achievement SMK Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011. (3) Knowing the

significance of the influence of process variables associated with the customer onstudent

achievement SMK Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011. (4) Determine the

significance of variables influence the design and development of student achievement

SMK Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011. (5) Knowing the significance of

variables influence the purchase of student achievement SMK Negeri 6 Surakarta

academic year 2010/2011. (6) Knowing the significance of variables influence the

production and service provision on student achievement SMK Negeri 6 Surakarta

academic year 2010/2011.(7)Knowing the significance of control variables influence the

monitoring and measurement equipment to student achievement SMK Negeri 6 Surakarta

academic year 2010/2011.

Determination of the number of samples using the slovin formula and obtained a

sample of 49 teachers. Data collection techniques used were questionnaires and

documentation techniques. The data analysis technique used is multiple regression

analysis.

Based on the results of this study can be concluded that: (1) There is a

significant positive effect between the variable implementation of Product Realizayion in

ISO 9001:2008 Quality Management System which includes planning product

realization, customer-related processes, design and development, purchasing, production

(8)

commit to user

learning achievement SMK Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011. This is

indicated bythe probability value 0.000 <0.05. (2)There is a significant positive effect

between the variables of product realization planning on student achievement SMK

Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011. This is indicated by the probability value

0.000 <0.05. (3) There is a significant positive effect between process variables

associated with the customer on student achievement SMK Negeri 6 Surakarta academic

year 2010/2011.This is indicated by the probability value 0.000 <0.05. (4) There is a

significant positive effect between design variables and the development of student

achievement SMK Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011.This is indicated bythe

probability value 0.000 <0.05. (5) There is a significant positive effect between the

variables of student achievement purchase SMK Negeri 6 Surakarta academic year

2010/2011. This is indicated by the probability value 0.000 <0.05. (6) There is a

significant positive effect between the variables of production and service provision on

student achievement SMK Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011. This is indicated

bythe probability value 0.000 <0.05. (7) There is a significant positive effect between

variables controlling monitoring and measurement equipment to student achievement

SMK Negeri 6 Surakarta academic year 2010/2011. This is indicated by the probability

(9)

commit to user

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Q.S. Al-Insyirah: 6)

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (Q.S. Al-Baqarah: 286)

”Berusahalah untuk urusan duniamu seolah-olah kamu akan hidup selama-lamanya, dan berusahalah untuk urusan akhiratmu seolah-olah kamu akan mati

esok hari.”

(Nabi Muhammad Shalallahu ’Alaihi Wassalam)

“Lelah hanya fisik mental semata, tetap lurus karena ada harapan.”

(BurgerKill)

(10)

commit to user

PERSEMBAHAN

Kusuntingkan skripsi ini untuk:

Ibu dan Ayah tercinta untuk do’a dan kasih sayang yang tak terhenti

Keluargaku (Mas Warso, Mbak Atik, De’ Ghani dan De’ Dhita)

Tin Murni Astuti, S.P. yang setia menemani dan mendukungku

Keluarga Mah Kulon (Ibu, Bapak, Mbah Kakung, Astiti Sariningsih, SE.Sy.,

Nanang, dan De’ Resiana) terima kasih atas motivasinya

Sahabat-sahabatku (Furqon, Kirun, Antar, Tempe, Andre, Boni, Kang Topun,

Udhi, Jekek, Goang, Manthit)

Teman-teman PTN’07

(11)

commit to user

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah Azza wa Jalla atas segala bentuk nikmat

yang Dia berikan sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini sebagai salah

satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi

Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

tulus kepada semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun

tidak langsung hingga selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih tersebut penulis

haturkan kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui

penyusunan skripsi ini.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

pengarahan dan ijin dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ketua BKK Pendidikan Tata Niaga Program Studi Pendidikan Ekonomi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang telah memberikan pengarahan dan ijin dalam penyusunan skripsi ini.

5. Dra. Sri Wahyuni, M.M. selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Aniek Hindrayani, S.E., M.Si. selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Segenap Dosen Pendidikan Tata Niaga yang telah memberi bekal ilmu

pengetahuan sehingga dapat menunjang terselesaikannya skripsi ini.

8. Dra. Sri Supartini, M.M. selaku Kepala SMK Negeri 6 Surakarta yang telah

(12)

commit to user

9. Rully Trisno Umoro, S.Pd., M.Si. selaku wakil manajemen mutu SMK

Negeri 6 Surakarta yang telah membimbing dan membantu dalam penelitian.

10. Segenap guru SMK Negeri 6 Surakarta yang telah membantu dalam

penelitian.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Segala kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca guna dapat

memperbaiki penulisan yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan.

Surakarta, Februari 2011

(13)

commit to user

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

PENGAJUAN SKRIPSI ... ii

PERSETUJUAN ... iii

PENGESAHAN ... iv

ABSTRAK ... v

MOTTO ... ix

PERSEMBAHAN ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

1. Manfaat Teoritis ... 7

2. Manfaat Praktis ... 7

BAB II. LANDASAN TEORI ... 8

A. Tijauan Pustaka ... 8

1. Tinjauan Tentang Mutu ... 8

2. Tinjauan Tentang ISO ... 11

3. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar ... 21

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 26

C. Kerangka Berpikir ... 27

D. Hipotesis ... 28

BAB III. METODE PENELITIAN ... 29

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 29

(14)

commit to user

C. Teknik Pengumpulan Data ... 30

1. Jenis dan Sumber Data ... 31

2. Identifikasi Variabel ... 31

3. Metode Pengumpulan Data ... 35

4. Instrumen Penelitian ... 36

D. Rancangan Penelitian ... 41

E. Teknik Analisis Data ... 42

1. Uji Persyaratan Analisis ... 42

2. Uji Hipotesis ... 45

BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 48

A. Deskripsi Data ... 49

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 49

1. Uji Normalitas ... 49

2. Uji Multikolinearitas ... 50

3. Uji Heteroskedastisitas ... 51

4. Uji Autokorelasi ... 52

5. Uji Linieritas ... 53

C. Pengujian Hipotesis ... 57

1. Analisis Regresi Ganda ... 57

2. Uji F ... 60

3. Uji t ... 61

4. Kesimpulan Pengujian Hipotesis ... 63

D. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 64

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 66

A. Simpulan ... 66

B. Implikasi ... 67

C. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(15)

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Definisi Operasional Variabel ... 34

2. Kisi-kisi Angket ... 37

3. Skor Jawaban Angket Perencanaan Realisasi Produk, Proses yang Terkait dengan Pelanggan, Desain dan Pengembangan, Pembelian, Produksi dan Penyediaan Jasa dan Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran ... 38

4. Hasil Uji Validitas Angket ... 39

5. Hasil Uji Reliabilitas Angket ... 41

6. Deskripsi Data Statistik ... 48

7. Uji Multikolinearitas ... 51

8. Uji Autokorelasi ... 53

9. Koefisien Regresi ... 58

10. ANOVA ... 61

(16)

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Model Proses Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 ... 18

2. Kerangka Berpikir ... 28

3. Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual ... 50

4. ScatterplotRegression Standardized Residual ... 52

5. Plot Perencanaan Realisasi Produk (X1) dengan Prestasi (Y) ... 53

6. Plot Proses yang Terkait dengan Pelanggan (X2) dengan Prestasi Belajar (Y) ... 54

7. Plot Desain dan Pengembangan (X3) dengan Prestasi Belajar (Y) ... 55

8. Plot Pembelian (X4) dengan Prestasi Belajar (Y) ... 55

9. Plot Produksi dan Penyediaan Jasa (X5) dengan Prestasi Belajar (Y) ... 56

(17)

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Angket ... 72

2. Tabulasi Data Try Out ... 76

3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Angket ... 80

4. Tabulasi Data Penelitian ... 87

5. Hasil Uji Prasyarat dan Analisis Data ... 93

6. Sejarah Singkat Berdirinya SMK Negeri 6 Surakarta ... 103

7. Visi, Misi, dan Tujuan SMK Negeri 6 Surakarta ... 104

8. Daftar Guru SMK Negeri 6 Surakarta ... 105

9. Surat Keterangan dari SMK Negeri 6 Surakarta ... 109

10. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi pada Dekan ... 110

11. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi dari Dekan ... 111

12. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi Kepada Rektor ... 112

(18)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi telah membawa banyak perubahan terhadap

perkembangan suatu perusahaan. Adanya era globalisasi ini mengharuskan setiap

perusahaan untuk menghadapi persaingan ketat dari seluruh dunia. Persaingan

antar organisasi ini tidak hanya dititikberatkan pada seberapa tinggi tingkat

produktifitas perusahaan dan seberapa rendahnya tingkat harga produk maupun

jasa guna mencapai keuntungan maksimal, namun lebih menekankan pada mutu

kenyamanan, kemudahan, serta ketepatan dan kecepatan waktu untuk

mencapainya. Kondisi ini mendorong perusahaan untuk segera meningkatkan

mutu dan daya saing dengan cara melakukan perbaikan secara konsisten dan

terus-menerus agar dapat bersaing dengan perusahaan lain dari seluruh dunia.

Berkaitan dengan perbaikan mutu secara terus-menerus, maka perlu adanya suatu

sistem manajemen mutu yang sesuai dengan persyaratan pelanggan. Oleh karena

itu pihak manajemen industri modern membangun suatu sistem manajemen mutu

yang berlaku secara internasional.

Sistem manajemen mutu menuntut adanya pengawasan statistik dan

sirkulasi kualitas, menuntut adanya perubahan budaya dan juga perbaikan tim

kerja, maka dunia internasional melalui lembaga-lembaga ekonominya melakukan

sebuah langkah standarisasi mutu. Salah satu standar mutu yang berkembang

pesat saat ini adalah ISO 9000.

Seri ISO 9000 merupakan suatu sistem terpadu untuk mengoptimalkan

efektifitas mutu suatu perusahaan, dengan menciptakan sebuah kerangka kerja

untuk peningkatan yang berkesinambungan. Sistem manajemen kualitas formal

yang berlaku secara internasional adalah sistem manajemen kualitas ISO 9000.

ISO 9000 adalah nama generik untuk sistem manajemen kualitas internasional

yang dikeluarkan pertama kali pada tahun 1987 oleh organisasi internasional

untuk standarisasi (The International Organization for Standardization = ISO)

(19)

commit to user

Tujuan utama dari ISO 9000 adalah sebagai berikut:

1) Organisasi dapat mencapai dan mempertahankan kualitas produk atau jasa

yang dihasilkan, sehingga secara berkesinambungan dapat memenuhi

kebutuhan para pembeli.

2) Organisasi dapat memberikan keyakinan kepada pihak manajemennya sendiri

bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah dicapai dan dapat dipertahankan.

3) Organisasi dapat memberikan keyakinan kepada pihak pembeli bahwa

kualitas yang dimaksudkan itu telah atau akan dicapai dalam produk atau jasa

yang dijual.

Tujuan utama ISO 9000 berkaitan dengan produk yang dihasilkan oleh suatu

perusahaan, namun sebenarnya ISO 9000 bukan merupakan suatu standar produk,

karena ISO 9000 tidak memuat suatu persyaratan spesifik yang harus dipenuhi

oleh produk.

ISO 9000 mempunyai beberapa seri. Seri ISO 9000 dapat dikelompokkan

ke dalam dua tipe dasar standar, yaitu (1) seri-seri ISO yang memuat persyaratan

standar sistem kualitas, dan (2) seri-seri ISO yang berkaitan dengan petunjuk

untuk pedoman manajemen kualitas. ISO 9001 merupakan salah satu dari

beberapa seri ISO 9000 yang tergolong ke dalam standar-standar sistem kualitas.

ISO 9001 merupakan sistem kualitas model untuk jaminan kualitas dalam desain /

pengembangan, produksi, instalasi, dan pelayanan. Dalam perkembangannya seri

ISO 9001 telah mengalami tiga kali perubahan, yaitu ISO 9001:1987, ISO

9001:1994, ISO 9001:2000, dan yang terakhir ISO 9001:2008. Dalam perubahan

seri ini terjadi penambahan maupun pengurangan pada klausul yang terkandung di

dalam setiap seri ISO 9001, kecuali perubahan dari seri ISO 9001:2000 ke ISO

9001:2008. Dalam perubahan seri ISO 9001:2000 ke ISO 9001:2008 tidak terjadi

penambahan maupun pengurangan klausul, tujuan utama dikeluarkannya Sistem

Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 adalah untuk mengklarifikasi atau lebih

menjelaskan inti atau substansi dari ISO 9001 versi sebelumnya, yakni Sistem

Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2000 dan untuk lebih meningkatkan

(20)

commit to user

Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO bersifat generik yang berarti

bahwa standar-standar yang terdapat di dalam SMM ISO tersebut dapat

diimplementasikan di semua sektor dan tidak terkhusus di perusahaan saja. Dalam

perkembangannya implementasi SMM ISO mulai merambah ke dunia pendidikan,

bahkan sekolah yang bertaraf nasional saling berlomba dalam menyandang

sertifikat SMM ISO, karena dengan mendapatkan sertifikat SMM ISO akan

membawa banyak manfaat bagi sekolah tersebut. Adapun salah satu manfaat

sertifikasi SMM ISO adalah terjadinya daya saing sekolah di samping manfaat

lainnya seperti sistem dokumentasi yang rapi dan peningkatan komunikasi

internal. Berawal dari hal tersebut maka muncul beberapa pertanyaan mengenai

pengaruh implementasi SMM ISO terhadap lembaga pendidikan yang berkaitan

dengan siswa, terutama prestasi belajar siswa tersebut mengingat bahwa SMM

ISO tidak menyatakan persyaratan-persyaratan untuk meningkatkan prestasi

belajar siswa.

Prestasi belajar merupakan tingkat keberhasilan yang dicapai dari suatu

kegiatan atau usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat

diukur dengan alat atau tes tertentu. Prestasi belajar tidak hanya ditentukan oleh

tingkat kecerdasan siswa saja, melainkan masih ada faktor-faktor lain yang

mempengaruhi. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat

digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri

sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar, seperti

lingkungan, keluarga, teman bergaul, guru, bahkan sampai dengan sistem yang

diterapkan di sekolah tempat siswa tersebut melaksanakan proses pembelajaran.

Salah satu sekolah yang megimplementasikan Sistem Manajemen Mutu

(SMM) ISO 9001 ini adalah Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Negeri 6

Surakarta. SMK Negeri 6 Surakarta mulai mengimplementasikan SMM ISO 9001

ini sejak bulan Agustus 2005. Pada waktu itu seri ISO 9001 yang

diimplementasikan adalah SMM ISO 9001:2000. Setelah beberapa tahun berjalan

seri SMM ISO 9001:2000 sudah tidak berlaku lagi dan diganti dengan seri SMM

(21)

commit to user

upgrade SMM ISO 9001:2000 ke SMM ISO 9001:2008, sehingga tidak sulit bagi

SMK Negeri 6 Surakarta untuk menyesuaikan diri dengan SMM ISO 9001:2008

ini. Harapannya dengan adanya implementasi sistem manajemen mutu ini SMK

Negeri 6 Surakarta bisa menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan yang

berorientasi pada mutu di semua kegiatannya.

Dalam prakteknya SMK Negeri 6 Surakarta mengadopsi delapan klausul

dari SMM ISO 9001:2008 dan mendesainnya sendiri disesuaikan dengan keadaan

di SMK Negeri 6 Surakarta. Delapan klausul itu antara lain:

1. Ruang Lingkup

2. Referensi Normatif

3. Istilah dan Definisi

4. Sistem Manajemen Mutu

5. Tanggung Jawab Manajemen

6. Manajemen Sumber Daya

7. Realisasi Produk

8. Pengukuran, Analisis dan Peningkatan.

Masing-masing klausul mempunyai rincian standar sendiri. Isi dari

standar-standar tersebut yang didesain sendiri oleh SMK Negeri 6 Surakarta. Dari

delapan klausul di atas, tiga klausul pertama (Ruang Lingkup, Referensi Normatif

dan Istilah dan Definisi) berisi penjelasan mengenai SMM ISO 9001:2008,

sedangkan klausul utamanya adalah lima klausul terakhir, yaitu: Sistem

Manajemen Mutu, Tanggung Jawab Manajemen, Manajemen Sumber Daya,

Realisasi Produk, dan Pengukuran, Analisis dan Peningkatan. Lima klausul utama

inilah yang diimplementasikan di dalam sistem manajemen SMK Negeri 6

Surakarta. Dari lima klausul utama tersebut terdapat satu klausul yang berkaitan

dengan siswa, klausul tersebut adalah klausul ke tujuh yaitu Realisasi Produk,

yang terdiri dari:

7.1.Perencanaan Realisasi Produk

7.2.Proses yang Terkait dengan Pelanggan

7.3.Desain dan Pengembangan

(22)

commit to user 7.5.Produksi dan Penyediaan Jasa

7.6.Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran.

Selama SMK Negeri 6 Surakarta mengimplementasikan SMM ISO

9001:2008 ini belum pernah diadakan penelitian mengenai pengaruh

implementasi SMM ISO 9001:2008 terhadap prestasi belajar siswa. Sehingga

belum bisa diketahui pengaruh antara implementasi SMM ISO 9001:2008

terhadap prestasi belajar siswa.

Pada tahun 2007 pernah dilakukan penelitian mengenai Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2000 di Medan tepatnya di Universitas Sumatera

Utara. Penelitian tersebut dilakukan oleh Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas

Sumatera Utara yang bernama Cipta Dharma dengan judul Analisis Pengaruh

Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Terhadap Peningkatan

Kinerja Pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumatera Utara. Selain itu masih

ada beberapa penelitian lain tentang SMM ISO 9001:2000 tersebut seperti yang

dilakukan oleh Nellye Rianty R Tamba pada tahun 2008. Penelitiannya berjudul

Analisis Penerapan ISO 9001:2000 Dalam Meningkatkan Tingkat Hunian Pada

Hotel Santika. Penelitian-penelitian tersebut di atas dilakukan pada

perusahaan-perusahaan tertentu padahal ISO tidak hanya bisa diterapkan pada perusahaan-perusahaan saja

melainkan juga bisa diterapkan di lembaga pendidikan seperti Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK).

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Implementasi Realisasi Produk

dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Terhadap Prestasi Belajar

(23)

commit to user

B.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah implementasi realisasi produk dalam sistem manajemen mutu ISO

9001:2008 berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6

Surakarta?

2. Apakah perencanaan realisasi produk berpengaruh terhadap prestasi belajar

siswa SMK Negeri 6 Surakarta?

3. Apakah proses yang terkait dengan pelanggan berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta?

4. Apakah desain dan pengembangan berpengaruh terhadap prestasi belajar

siswa SMK Negeri 6 Surakarta?

5. Apakah pembelian berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri

6 Surakarta?

6. Apakah produksi dan penyediaan jasa berpengaruh terhadap prestasi belajar

siswa SMK Negeri 6 Surakarta?

7. Apakah pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran berpengaruh

terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh implementasi realisasi produk dalam sistem

manajemen mutu ISO 9001:2008 terhadap prestasi belajar siswa SMK

Negeri 6 Surakarta?

2. Untuk mengetahui pengaruh perencanaan realisasi produk terhadap prestasi

belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta?

3. Untuk mengetahui pengaruh proses yang terkait dengan pelanggan terhadap

prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta?

4. Untuk mengetahui pengaruh desain dan pengembangan terhadap prestasi

belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta?

(24)

commit to user Negeri 6 Surakarta?

6. Untuk mengetahui pengaruh produksi dan penyediaan jasa terhadap prestasi

belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta?

7. Untuk mengetahui pengaruh pengendalian peralatan pemantauan dan

pengukuran terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta?

D.Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat memberikan sumbangan pemikiran agar dapat menambah

pengetahuan dalam mata kuliah Manajemen Operasi tentang implementasi

Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008.

b. Dapat memberikan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta

sebagai landasan untuk pengadaan penelitian lebih lanjut.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini kiranya bisa dijadikan masukan bagi SMK Negeri 6

Surakarta khususnya tentang implementasi sistem manajemen mutu ISO

(25)

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

Landasan teori dalam suatu penelitian berisi pengkajian terhadap

pengetahuan ilmiah yang sudah ada. Pengkajian dapat berbentuk asumsi dan

konsep dalam lingkup studi yang akan diteliti.

A. Tinjauan Pustaka

Dalam pengkajian variabel-variabel penelitian diperlukan teori-teori yang

relevan dimana teori-teori tersebut dikaji dalam tinjauan pustaka. Tinjauan

pustaka pada dasarnya merupakan pengkajian terhadap pengetahuan tentang

konsep-konsep, hukum-hukum dan prinsip-prinsip yang relevan dengan

permasalahan. Dilihat dari penelitian ini maka tinjauan pustaka yang dikaji adalah

sebagai berikut:

1. Tinjauan Tentang Mutu

a. Pengertian Mutu

Mutu merupakan hal yang sangat penting bagi suatu organisasi, baik

itu organisasi non pendidikan maupun organisasi pendidikan. Mutu sendiri

mempunyai berbagai macam pengertian, seperti yang dikemukakan oleh

beberapa ahli berikut: Menurut Juran dalam M. N. Nasution (2001), mutu

suatu produk adalah kecocokkan penggunaan produk (fitness for use) untuk

memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.

Crosby dalam M. N. Nasution (2001) menyatakan bahwa mutu

adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan

atau distandarkan. Suatu produk memiliki mutu apabila sesuai dengan standar

mutu yang telah ditentukan. Standar mutu meliputi bahan baku, proses

produksi dan produk jadi.

Pendapat lain menurut Stanley Sutrisno (2010:8) mutu adalah

“kesesuaian antara produk atau jasa yang dihasilkan organisasi dengan

(26)

commit to user

Standarisasi Nasional (BSN) (2008) mengartikan mutu sebagai derajat yang

dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam memenuhi persyaratan.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa mutu

merupakan kesesuaian antara produk yang dihasilkan dengan persyaratan

yang diinginkan pelanggan sehingga kepuasan pelanggan bisa terwujud.

b. Dimensi Mutu

Mutu bisa diukur dengan beberapa dimensi, sehingga dengan

dimensi ini bisa dianalisis apakah suatu produk itu bermutu ataukah tidak.

Ada delapan dimensi mutu, seperti yang dinyatakan oleh Garvin dalam M. N.

Nasution (2001) bahwa delapan dimensi mutu adalah sebagai berikut:

1) Performa (Performance) berkaitan dengan aspek fungsional dari produk

dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan

ketika ingin membeli suatu produk.

2) Features, merupakan aspek kedua dari performansi yang menambah

fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan dan pengembanganya.

3) Kehandalan (reliability), berkaitan dengan kemungkinan suatu produk

berfungsi secara berhasil dalam periode waktu tertentu di bawah kondisi

tertentu.

4) Konformansi (conformance), berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk

terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan

keinginan pelanggan.

5) Daya tahan (durability), merupakan ukuran masa pakai suatu produk.

Karakteristik ini berkaitan dengan daya tahan dari produk itu.

6) Kemampuan pelayanan (Service ability), merupakan karakteristik yang

berkaitan dengan kecepatan/kesopanan, kompetensi, kemudahan serta

akurasi dalam perbaikan.

7) Estetika (aesthetics), merupakan karakteristik mengenai keindahan yang

bersifat subjektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan

(27)

commit to user

8) Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), bersifat subyektif,

berkaitan dengan perasaan pelanggan dalam mengonsumsi produk,

seperti meningkatkan harga diri.

c. Pengertian Manajemen Mutu

Seperti penjelasan sebelumnya bahwa mutu merupakan suatu yang

sangat penting bagi organisasi, maka dari itu diperlukan suatu pengelolaan

agar mutu yang baik bisa dicapai oleh suatu organisasi. Pengelolaan ini sering

disebut dengan istilah manajemen mutu. Seperti halnya dengan mutu,

manajemen mutu juga mempunyai beberapa pengertian. Menurut Ishikawa

dalam M. N. Nasution (2001), manajemen mutu adalah gabungan semua

fungsi manajemen, semua bagian dari suatu perusahaan dan semua orang ke

dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas,

teamwork, produktivitas, dan kepuasan pelanggan. Definisi lainnya

mengatakan bahwa manajemen mutu merupakan sistem manajemen yang

mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan

pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. Manajemen mutu

merupakan sistem manajemen yang berfokus pada pada orang/ karyawan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen mutu

merupakan gabungan dari semua fungsi manajemen yang dibangun

berdasarkan konsep kualitas dan berorientasi pada kepuasan pelanggan.

Manajemen mutu sendiri mempunyai tiga unsur utama, seperti yang

dinyatakan oleh M. N. Nasution (2001) yaitu sebagai berikut:

1) Strategi nilai pelanggan

Nilai pelanggan adalah manfaat yang dapat diperoleh pelanggan atas

penggunaan barang/jasa yang dihasilkan perusahaan dan pengorbanan

pelanggan untuk memperolehnya. Strategi ini merupakan perencanaan

bisnis untuk memberikan nilai bagi pelanggan termasuk karakteristik

produk, cara penyampaian, pelayanan, dan sebagainya.

2) Sistem organisasional

Sistem organisasional berfokus pada penyediaan nilai bagi pelanggan.

(28)

commit to user

pelaksanaan kerja, aliran proses kerja, arus informasi, dan pembuatan

keputusan.

3) Perbaikan kualitas berkelanjutan

Perbaikan kualitas diperlukan untuk menghadapi lingkungan eksternal

yang selalu berubah, terutama perubahan selera pelanggan. Konsep ini

menuntut adanya komitmen untuk melakukan pengujian kualitas produk

secara kontinu, akan dapat memuaskan pelanggan.

2. Tinjauan Tentang International Organization for Standardization (ISO)

a. Pengertian dan Tujuan ISO

Banyak orang yang mengatakan bahwa ISO merupakan singkatan

dari International Organization for Standardization, padahal ISO bukan

merupakan singkatan. ISO berasal dari bahasa Yunani isos yang berarti sama.

Penggunaan kata ISO agar mempermudah dalam penyebutan untuk

International Organization for Standardization, berdasarkan pertimbangan

beraneka ragamnya budaya dan bahasa dari negara-negara di seluruh dunia.

Pengertian dari ISO sendiri adalah “organisasi internasional khusus dalam hal standarisasi” (M. N. Nasution, 2001:218). Jadi ISO merupakan sebuah organisasi bertaraf internasional yang khusus bergerak dalam bidang

standarisasi.

Seperti halnya organisasi lainnya, ISO juga mempunyai suatu tujuan.

Adapaun tujuan ISO adalah “mengembangkan dan mempromosikan standar-standar untuk umum yang berlaku secara internasional” (M. N. Nasution,

2001: 218).

b. Pengetian dan Tujuan ISO 9000

ISO mempunyai beberapa seri yang disesuaikan dengan bidang yang

dikelola oleh suatu organisasi, dari beberapa seri ISO tersebut terdapat sebuah

seri yang berkaitan dengan mutu. Seri ISO yang berkaitan dengan mutu

tersebut adalah seri ISO 9000. Hal ini selaras dengan yang dikemukaan oleh

M. N. Nasution (2001:219) bahwa

(29)

commit to user

rekomendasi untuk desain dan untuk penilaian dari suatu sistem manajemen dengan tujuan untuk menjamin bahwa pemasok (perusahaan) akan menyerahkan barang dan / atau jasa yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Pengertian tersebut selaras dengan yang dikemukakan oleh Perry L.

Johnson (1997:6) bahwa “ISO 9000 is a series of quality assurance standards

that were created by the International Organization for Standardization,

based in Geneva, Switzerland”. Artinya bahwa ISO 9000 merupakan

serangkaian standar sistem kualitas yang diciptakan oleh Internatinal

Organization for Standardization yang berbasis di Jenewa, Swiss.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ISO 9000

merupakan suatu standar yang memegang peranan penting dalam bidang

sistem mutu, khususnya yang membahas pengenda1ian langkah-langkah

produksi atau pelayanan dalam lingkup produk atau jasa.

Seperti halnya ISO, seri ISO 9000 juga mempunyai beberapa tujuan.

M. N. Nasution (2001:219) mengatakan bahwa tujuan utama dari ISO 9000

adalah sebagai berikut:

4) Organisasi dapat mencapai dan mempertahankan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan, sehingga secara berkesinambungan dapat memenuhi kebutuhan para pembeli.

5) Organisasi dapat memberikan keyakinan kepada pihak manajemennya sendiri bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah dicapai dan dapat dipertahankan.

6) Organisasi dapat memberikan keyakinan kepada pihak pembeli bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah atau akan dicapai dalam produk atau jasa yang dijual.

c. Seri ISO 9000

ISO 9000 masih dibagi menjadi beberapa seri lagi. Secara umum

seri ISO 9000 dapat dikelompokkan menjadi dua tipe dasar, yaitu

seri-seri ISO 9000 yang memuat persyaratan standar sistem kualitas, dan seri-seri-seri-seri

ISO 9000 yang berkaitan dengan petunjuk untuk pedoman manajemen

kualitas. M. N. Nasution (2001) mengatakan bahwa seri-seri ISO 9000 yang

tergolong ke dalam standar-standar sistem kualitas adalah ISO 9001, ISO

(30)

commit to user

penilaian sistem kualitas formal berdasarkan kriteria ISO 9000. Sedangkan

seri-seri ISO 9000 yang tergolong ke dalam petunjuk aplikasi manajemen

kualitas adalah ISO 9004 beserta bagian-bagiannya.

Gaspersz dalam M. N. Nasution (2001) menjabarkan beberapa seri

ISO 9000 tersebut sebagai berikut:

1) ISO 9000-1, Manajemen Kualitas dan Standar Jaminan Kualitas –

Penunjuk untuk Pemilihan dan Penggunaan.

2) ISO 9000-2, Petunjuk dan Aplikasi ISO 9001, ISO 9002, dan ISO 9003.

3) ISO 9000-3, Petunjuk dan Aplikasi ISO 9001 pada Pengembangan,

Penawaran dan Pemeliharaan Perangkat Lunak (Software).

4) ISO 9000-4, Petunjuk pada Keberlangsungan Manajemen Program.

5) ISO 9001, Sistem Kualitas Model untuk Jaminan Kualitas dalam

Desain/Pengembangan Produksi, Instalasi dan Pelayanan.

6) ISO 9002, Sistem Kualitas Model untuk Jaminan Kualitas dalam

Produksi dan Instalasi.

7) ISO 9003, Sistem Kualitas Model untuk Jaminan Kualitas dalam Inspeksi

dan Pengujian Akhir.

8) ISO 9004-1, Manajemen Kualitas dan Elemen-elemen Sistem Kualitas –

Suatu Petunjuk.

9) ISO 9004-2, Manajemen Kualitas dan Elemen-elemen Sistem Kualitas –

Suatu Petunjuk untuk Jasa.

10) ISO 9004-3, Petunjuk untuk Material yang Diproses.

11) ISO 9004-4, Petunjuk untuk Perbaikan Kualitas.

12) ISO 9004-5, Petunjuk untuk Rencana-rencana Kualitas.

13) ISO 9004-6, Petunjuk untuk Jaminan Kualitas untuk Manajemen Proyek.

14) ISO 9004-7, Penunjuk untuk Manajemen Konfiguasi.

Dari penjabaran Gaspersz tentang seri ISO 9000 di atas, maka bisa diketahui

bahwa ISO 9001 termasuk bagian dari seri ISO 9000.

d. Pengertian ISO 9001

ISO 9001 merupakan model sistem jaminan kualitas dalam desain/

(31)

commit to user

istilah Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001. (M.N. Nasution, 2001).

Sedangkan Sugeng Listyo Prabowo (2009:45) mengatakan bahwa “ISO 9001

merupakan standar internasional yang mengatur tentang Sistem Manajemen

Mutu (Quality Management System)”.

Dari pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa ISO 9001

merupakan salah satu dari seri ISO 9000 yang mengatur tentang Sistem

Manajemen Mutu, sehingga ISO 9001 sering disebut dengan Sistem

Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001.

e. Sejarah ISO 9001

ISO 9001 lahir pertama kali pada tahun 1987 yang dikenal dengan

nama Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:1987. Ada tiga versi pilihan

implementasi pada seri 1987 ini yaitu yang menekankan pada aspek Quality

Assurance, aspek QA and Production dan Quality Assurance for Testing.

Konsentrasi utamanya adalah inspection product di akhir sebuah proses

(dikenal dengan final inspection) dan kepatuhan pada aturan prosedur sistem

yang harus dipenuhi secara menyeluruh. (Sugeng Listyo Prabowo, 2009).

Perkembangan berikutnya, tahun 1994, karena kebutuhan guaranty

quality bukan hanya pada aspek final inspection, tetapi lebih jauh ditekankan

perlunya proses preventive action untuk menghindari kesalahan pada proses

yang menyebabkan ketidak sesuaian pada produk. Namun demikian seri

9001: 1994 ini masih menganut prosedur sistem yang kaku dan cenderung

document centre dibanding kebutuhan organisasi yang disesuaikan dengan

proses internal organisasi. Seri 9001:1994 lebih fokus pada proses

manufacturing dan sangat sulit diaplikasikan pada organisasi bisnis kecil

karena banyaknya prosedur yang harus dipenuhi. Karena ketebatasan inilah,

maka technical committee melakukan tinjauan atas standar yang ada hingga

akhirnya lahirlah revisi ISO 9001:2000 yang merupakan penggabungan dari

ISO 9001, 9002, dan 9003 versi 1994. (Wawan Setyawan, 2009).

Wawan Setyawan (2009) juga mengatakan bahwa pada seri

9001:2000, tidak lagi dikenal 20 klausul wajib, tetapi lebih pada proses bisnis

(32)

commit to user

mengimplementasi SMM ISO 9001:2000 dengan berbagai pengecualian pada

proses bisnisnya. Maka dikenalah istilah BPM atau Business Process

Mapping, setiap organisasi harus memetakan proses bisnisnya dan

menjadikannya bagian utama dalam quality manual perusahaan, walau

demikian ISO 9001:2000 masih mewajibkan 6 prosedur yang harus

terdokumentasi, yaitu prosedur control of document, control of record,

Control of Non conforming Product, Internal Audit, Corrective Action, dan

Preventive Action, yang semuanya bisa dipenuhi oleh organisasi bisnis

manapun.

Pada perkembangan berikutnya, seri ISO 9001:2008 lahir sebagai

bentuk penyempurnaan atas revisi tahun 2000. Adapun perbedaan antara seri

ISO 9001: 2000 dengan ISO 9001: 2008 secara signifikan lebih menekankan

pada efektivitas proses yang dilaksanakan dalam organisasi tersebut. Jika

pada seri ISO 9001: 2000 mengatakan harus dilakukan corrective dan

preventive action, maka seri ISO 9001: 2008 menetapkan bahwa proses

corrective dan preventive action yang dilakukan harus secara efektif

berdampak positif pada perubahan proses yang terjadi dalam organisasi.

Selain itu, penekanan pada kontrol proses outsourcing menjadi bagian yang

disoroti dalam seri terbaru ISO 9001 ini. (Wawan Setyawan, 2009).

Berdasarkan pemaparan di atas maka bisa disimpulkan bahwa seri

ISO 9001 dalam perkembangannya telah mengalami tiga kali revisi sejak

pertama didirikan pada tahun 1987. Revisi pertama terjadi pada tahun 1994

yang selanjutnya seri ISO 9001 ini sering dikenal dengan nama Sistem

Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:1994. Revisi kedua terjadi pada tahun

2000 yang selanjutnya seri ISO 9001 ini sering dikenal dengan nama Sistem

Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2000. Revisi ketiga terjadi pada tahun

2008 yang selanjutnya seri ISO 9001 ini sering dikenal dengan nama Sistem

Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008. Secara umum tidak ada perubahan

signifikan dari revisi tahun 2000 ke tahun 2008, tidak ada penambahan

(33)

commit to user

f. SMM ISO 9001:2008

Wawan Setyawan (2009) mengatakan bahwa tulisan 2008 pada seri

ISO 9001 terakhir ini menunjukkan tahun revisi, sehingga ISO 9001:2008

adalah Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 hasil revisi tahun 2008.

Sedangkan Stanley Sutrisno (2010) mengatakan bahwa angka 2008 pada seri

ISO 9001 ini adalah tahun dikeluarkannya sistem manajemen mutu tersebut

yang merupakan penyempurnaan sistem manajemen mutu sebelumnya yaitu

Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2000.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Sistem

Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 adalah Sistem Manajemen Mutu

(SMM) ISO 9001 yang dikeluarkan pada tahun 2008 sebagai revisi SMM ISO

9001:2000.

Middle East Quality Management Professionals (MEQMP) (2008)

menyatakan bahwa tidak ada penambahan klausul dalam revisi SMM ISO

9001:2000 ke SMM ISO 9001:2008. Perubahan dari SMM ISO 9001:2000 ke

SMM ISO 9001:2008 merupakan perubahan minor yang artinya hanya ada

sedikit perubahan dalam isinya, dan perubahan ini bertujuan untuk

mengklarifikasi atau lebih menjelaskan inti atau substansi dari ISO 9001 versi

sebelumnya, yakni SMM ISO 9001:2000 dan untuk lebih meningkatkan

kesesuaiannya dengan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004.

ISO 9001:2008 menetapkan persyaratan-persyaratan dan

rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu.

ISO 9001:2008 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan

persyaratan - persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah produk. ISO

9001:2008 hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas, namun

bagaimanapun juga diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu

sistem manajemen kualitas internasional akan berkualitas baik. Hal ini sejalan

dengan pernyataan Perry L. Johnson (1997:6) “ISO 9000 is not a product standard, but a quality system standard. It applies not to products or services,

but to the process which creates them”. Artinya bahwa ISO 9000 bukan

(34)

commit to user untuk proses pembuatan produk tersebut.

SMM ISO 9001:2008 mempunyai delapan klausul. BSN (2008)

menyatakan bahwa klausul-klausul yang terdapat dalam SMM ISO

9001:2008 adalah sebagai berikut:

1) Klausul 1. Ruang Lingkup

Ruang lingkup ISO 9001: 2008 telah dikembangkan atau diperluas.

Dalam hal ini persyaratan-persyaratan standar telah menekankan untuk

memenuhi kepuasan pelanggan melalui efektivitas dari aplikasi sistem

mutu, termasuk proses-proses untuk meningkatkan terus-menerus dan

jaminan kesesuaian.

2) Klausul 2. Referensi Normatif

Klausul ini hanya memuat referensi-referensi dari ISO 9001:2008.

3) Klausul 3. Istilah dan Definisi

Klausul ini menyatakan bahwa istilah dan definisi-definisi yang

diberikan dalam ISO 9000:2008 (Quality Management System

Fundamental and Vocabulary).

4) Klausul 4. Sistem Manajemen Mutu

Klausul ini lebih menekankan pada kebutuhan untuk peningkatan

terus-menerus (continual improvement). Manajemen organisasi harus

menetapkan langkah-langkah untuk implementasi sistem manajemen

mutu 9001:2008.

5) Klausul 5. Tanggung Jawab Manajemen

Klausul ini menekankan pada komitmen dari manajemen puncak menuju

perkembangan dan peningkatan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.

Klausul ini juga memaksa keterlibatan manajemen puncak dengan

kebutuhan-kebutuhan pelanggan, menetapkan kebijakan untuk mutu,

menetapkan tujuan-tujuan mutu, perencanaan sistem manajemen mutu,

menetapkan tanggung jawab dan wewenang organisasi, mengangkat

secara formal seorang yang mewakili manajemen dan menjamin proses

komunikasi internal yang tepat, serta harus melakukan peninjauan ulang

(35)

commit to user 6) Klausul 6. Manajemen Sumber Daya Manusia

Klausal ini menyatakan bahwa suatu organisasi hasus menetapkan dan

memberikan sumber-sumber daya yang diperlukan secara tepat, personel

yang bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas harus didefinisikan

dalam sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 serta memiliki

kompetensi yang berkaitan dengan pendidikan yang relevan, pelatihan,

keterampilan dan pengalaman.

7) Klausul 7. Realisasi Produk

Klausul ini menyatakan bahwa organisasi harus menjamin bahwa proses

realisasi produk berada di bawah pengendalian agar memenuhi

persyaratan produk.

8) Klausul 8. Pengukuran, Analisis dan Peningkatan

Menurut klausul ini organisasi harus menetapkan rencana-rencana dan

menerapkan proses-proses pengukuran, pemantauan, analisis dan

peningkatan yang diperlukan agar menjamin kesesuaian dari produk,

menjamin kesesuaian dari sistem manajemen mutu dan meningkatkan

terus-menerus efektivitas dari sistem manajemen mutu.

Sugeng Listyo Prabowo (2009) menjelaskan tentang model proses

SMM ISO 9001:2008 seperti gambar di bawah ini:

(36)

commit to user

g. Klausul Realisasi Produk

Klausul Realisasi Produk mempunyai enam standar, seperti

dijelaskan oleh Sugeng Listyo Prabowo (2009) bahwa standar di dalam

Klausul Realisasi Produk adalah sebagai berikut:

1) Perencanaan Realisasi Produk

Standar ini menyatakan bahwa organisasi harus merencanakan dan

mengembangkan proses yang diperlukan untuk realisasi produk.

Perencanaan realisasi produk harus sesuai dengan persyaratan proses –

proses lain dari sistem manajemen mutu.

2) Proses yang Berkaitan dengan Pelanggan

Standar ini menyatakan bahwa organisasi harus menetapkan:

a) Persyaratan yang ditentukan oleh pelanggan, termasuk persyaratan

untuk penyerahan dan kegiatan pasca penyerahan.

b) Peryaratan yang tidak dinyatakan oleh pelanggan tetapi perlu untuk

pemakaian yang ditentukan atau yang dimaksudkan, bila diketahui.

c) Persyaratan undang – undang dan peraturan yang berkaitan dengan

produk.

d) Persyaratan tambahan apa pun yang ditentukan oleh organisasi.

3) Desain dan Pengembangan

Standar ini terdiri dari:

a) Perencanaan Desain dan Pengembangan

b) Masukan Desain dan Pengembangan

c) Keluaran Desain dan Pengembangan

d) Tinjauan Desain dan Pengembangan

e) Verifikasi Desain dan Pengembangan

f) Validasi Desain dan Pengembangan

g) Perubahan Desain dan Pengembangan

4) Pembelian

Standar ini menyatakan bahwa organisasi harus memastikan bahwa

produk yang dibeli sesuai dengan persyaratan pembelian yang

(37)

commit to user

yang dibeli harus bergantung pada pengaruh produk yang dibeli pada

produk berikutnya atau pada produk akhir.

5) Produksi dan Penyediaan Jasa

Standar ini terdiri dari:

a) Pengendalian Produksi dan Penyediaan Jasa

b) Validasi Proses Produksi dan Penyediaan Jasa

c) Identifikasi dan Mampu Telusur

d) Properti Pelanggan

e) Pengawetan Produk

6) Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran

Standar ini menyatakan bahwa organisasi harus menilai dan merekam

keabsahan hasil pengukuran sebelumnya bila peralatan ditemukan tidak

memenuhi persyaratan dan melakukan tindakan sesuai pada peralatan

dan produk manapun yang terpengaruh.

h. ISO 9001:2008 dan Delapan Prinsip Manajemen

Wawan Setyawan (2009) mengatakan bahwa SMM ISO 9001:2008

fokus pada efektivitas proses continual improvement dengan pilar utama pola

berpikir PDCA, dimana dalam setiap proses senantiasa melakukan

perencanaan yang matang, implementasi yang terukur dengan jelas, dilakukan

evaluasi dan analisis data yang akurat serta tindakan perbaikan yang sesuai

agar benar-benar bisa menuntaskan masalah yang terjadi di organisasi. Pilar

berikutnya yang digunakan demi menyukseskan proses implementasi ISO

9001 ini adalah delapan prinsip manajemen mutu, yaitu:

1) Customer focus: Semua aktifitas perencanaan dan implementasi sistem

semata-mata untuk memuaskan customer.

2) Leadership: top management berfungsi sebagai leader dalam mengawal

implementasi sistem bahwa semua gerak organisasi selalu terkontrol

dalam satu komando dengan komitmen yang sama dan gerak yang

sinergi pada setiap elemen organisasi

3) Keterlibatan semua orang: Semua elemen dalam organisasi terlibat dan

(38)

commit to user

kerjanya masing-masing, bahkan hingga office boy sekalipun hendaknya

senantiasa melakukan yang terbaik dan membuktikan kinerjanya layak

serta berkualitas, pada fungsinya sebagai office boy.

4) Pendekatan proses: Aktifitas implementasi sistem selalu mengikuti alur

proses yang terjadi dalam organisasi. Pendekatan pengelolaan proses

dipetakan melalui business process. Dengan demikian, pemborosan

karena proses yang tidak perlu bisa dihindari atau sebaliknya, ada proses

yang tidak terlaksana karena pelaksanaan yang tidak sesuai dengan flow

process itu sendiri yang berdampak pada hilangnya kepercayaan

pelanggan

5) Pendekatan sistem ke manajemen: Implementasi sistem mengedepankan

pendekatan pada cara pengelolaan (manajemen) proses bukan sekedar

menghilangkan masalah yang terjadi. Karena itu konsep kaizen,

continual improvement sangat ditekankan. Pola pengelolaannya bertujuan

memperbaiki cara dalam menghilangkan akar (penyebab) masalah dan

melakukan improvement untuk menghilangkan potensi masalah.

6) Perbaikan berkelanjutan: Improvement, adalah roh implementasi ISO

9001:2008

7) Pendekatan fakta sebagai dasar pengambilan keputusan: Setiap keputusan

dalam implementasi sistem selalu didasarkan pada fakta dan data. Tidak

ada data (bukti implementasi) sama dengan tidak dilaksanakannya sistem

ISO 9001:2008

8) Kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemasok: Supplier

bukanlah pembantu, tetapi mitra usaha, business partner karena itu harus

terjadi pola hubungan saling menguntungkan.

Wawan Setyawan (2009: 4) mengatakan “dengan delapan pilar ini

diharapkan pelaksanaan ISO 9001:2008 benar-benar menjadi sangat produktif

dan efektif untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam mencapai

target-target yang telah ditetapkan”.

3. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar

(39)

commit to user

meninjau pengertian prestasi belajar maka terlebih dahulu akan dijabarkan

mengenai kata pembentuknya.

a. Pengertian Prestasi

Istilah prestasi di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

didefinisikan sebagai “hasil yang telah dicapai”. Sedangkan menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) (1996) “Prestasi

adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan atau dikerjakan”.

Berdasarkan pengertian di atas bisa disimpulkan bahwa prestasi

adalah hasil yang telah dicapai dari kegiatan yang telah dilakukan.

b. Pengertian Belajar

Dalam dunia pendidikan kegiatan belajar merupakan kegiatan yang

sangat penting, karena belajar merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi keberhasilan siswa sebagai peserta didik. Banyak ahli yang

menjelaskan tentang pengertian belajar.

Slameto dalam Abdul Hadis (2008:60) mengatakan bahwa “Belajar

ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi individu dengan

lingkungannya.”

Muhibbin Syah (2008) mengatakan bahwa pengertian belajar dapat

ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu: pertama, pengertian belajar ditinjau

dari sudut jumlah (kuantitatif) merupakan kegiatan pengisian atau

pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Jadi,

belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa banyak materi yang

dikuasai siswa. Kedua, pengertian belajar ditinjau dari sudut kelembagaan

(institusional) merupakan proses validasi atau pengabsahan terhadap

penguasaan siswa atas materi-materi yang telah ia pelajari. Ketiga, pengertian

belajar ditinjau dari sudut kualitas (kualitatif) merupakan proses memperoleh

arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia

disekeliling siswa. Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya

(40)

masalah-commit to user masalah yang sedang dan akan dihadapi siswa.

Wasty Soemanto (2006:104) mengatakan:

Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusi melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunyaberkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil dari belajar. Kita pun hidup menurut hidup dan bekerja menurut apa yang telah kita pelajari. Belajar itu bukan sekedar pengalaman. Belajar adalah suatu proses, dan bukan suatu hasil. Karena itu belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.

Berdasarkan berbagai pendapat para ahli di atas maka ada hal-hal

pokok yang terdapat di dalam pengertian belajar. Hal-hal pokok tersebut

anata lain:

1) Bahwa belajar itu membawa perubahan

2) Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan

baru

3) Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha

4) Bahwa belajar adalah suatu proses

c. Pengertian Prestasi Belajar

Berdasarkan penjabaran mengenai prestasi dan belajar di atas bisa

diakatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai dari kegiatan

belajar. Hasil yang dicapai oleh siswa dari kegiatan belajar ini bisa diketahui

melalui penilaian yang dilakukan setelah kegiatan belajar selesai

dilaksanakan.

Menurut Muhibbin Syah (2008:91) prestasi belajar adalah “taraf

keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang

dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai

sejumlah materi pelajaran tertentu”. Sedangkan menurut Tulus Tu’u

(2004:75) “prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan

yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai

(41)

commit to user

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa di sekolah yang dinyatakan

dalam bentuk angka nilai.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar bisa dipengaruhi oleh beberapa hal, yang secara

umum faktor-faktor yang bisa mempengaruhi prestasi belajar ini

dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Slameto (2003) menjabarkan faktor internal dan eksternal ini sebagai berikut:

1) Faktor Internal adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang

belajar seperti:

a) Faktor Jasmaniah, meliputi

(1) Faktor kesehatan

Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan orang

terganggu, selain itu juga akan cepat lelah, kurang bersemangat,

mudah pusing, mengantuk, atau gangguan fungsi alat indera.

(2) Cacat tubuh

Cacat tubuh ini dapat berupa buta, tuli, patah kaki dan patah

tangan.

b) Faktor Psikologis, meliputi

(1) Intelegensi

Siswa yang mempunyai intelegensi tinggi dapat berhasil dengan

baik dalam belajarnya dikarenakan belajar dengan menerapkan

metode yang efisien. Sedangkan yang mempunyai intelegensi

rendah perlu mendapatkan pendidikan khusus.

(2) Perhatian

Perhatian menurut Ghazali dalam Slameto (2003) adalah

keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju

kepada suatu obyek benda/hal atau sekumpulan obyek. Untuk

dapat menjamin hasil belajar yang baik maka siswa harus

mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya.

(42)

commit to user

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan

dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya

terhadap belajar. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa,

lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah

kegiatan belajar.

(4) Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru

akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar.

(5) Motivasi

Seseorang akan berhasil dalam belajarnya bila mempunyai

penggerak atau pendorong untuk mencapai tujuan. Penggerak

atau pendorong inilah yang disebut dengan motivasi.

(6) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan

seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk

melaksanakan kecakapan baru. Belajar akan berhasil bila anak

sudah siap (matang).

(7) Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberikan respon atau

bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar

mengajar karena jika siswa sudah memiliki kesiapan dalam

belajar maka hasil belajarnya akan lebih baik.

c) Faktor Kelelahan

Kelelahan dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani

dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah

lunglai, sedangkan kelelahan rohani terlihat dengan kelesuan dan

kebosanan.

2) Faktor Eksternal

a) Keadaan keluarga

Keluarga merupakan lingkungan utama dalam proses belajar.

(43)

commit to user

dalam pencapaian prestasi belajar misalnya cara orang tua mendidik,

relasi anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,

pengertian orang tua.

b) Keadaan sekolah

Lingkungan sekolah adalah lingkungan di mana siswa belajar secara

sistematis. Kondisi ini meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi

guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat

pelajaran, metode belajar dan fasilitas yang mendukung lainnya.

c) Keadaan masyarakat

Siswa akan mudah terkena pengaruh lingkungan masyarakat karena

keberadaannya dalam lingkungan tersebut. Kegiatan dalam

masyarakat, teman bergaul, lingkungan tetangga merupakan hal-hal

yang dapat mempengaruhi siswa sehingga perlu diusahakan

lingkungan yang positif untuk mendukung belajar siswa.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan

penulis lakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Cipta Dharma (2007), penelitiannya berjudul Analisis Pengaruh Penerapan

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 terhadap Peningkatan Kinerja pada

PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumatera Utara. Hasil penelitian tersebut

adalah bahwa Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 berpengaruh positif

dan sangat signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Asuransi Jasa Raharja

Cabang Sumatera Utara pada tingkat kepercayaan 95% . Hal ini

berarti setiap kebijakan yang dilakukan perusahaan telah sesuai dengan sistem

manajemen mutu ISO 9001:2000 dan akan memberikan pengaruh terhadap

kinerja karyawan PT. Asuransi Jasa Raharja Cabang Sumatera Utara.

2. Nellye Rianty R Tamba (2008), penelitiannya berjudul Analisis Penerapan

ISO 9001:2000 Dalam Meningkatkan Tingkat Hunian Pada Hotel Santika.

Gambar

  Tabel
  Gambar
Gambar 1. Model Proses Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
Gambar 2. Kerangka Berpikir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah diadakan penelitian oleh Panitia Pengadaan Barang / Jasa menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku, maka sesuai dengan Surat

Tujuan analisis novel Soekarno Kuantar ke Gerbang adalah untuk mengembangkan teori sastra khususnya ilmu psikologi sastra yang ditinjau dari sudut

The company manages two types of products, ready-to-drink jasmine tea and ready-to-drink fruity tea, each having different complexity issues in their supply chain management

(Jumlah Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan pada peserta didik kelas 1 di wilayah kerja puskesmas tersebut dalam 1 tahun ajaran) dibagi jumlah seluruh puskesmas

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan return on equity, current ratio, total asset turnover dan price to book value tidak berpengaruh

Zane is the New York Times bestselling author of Afterburn, The Heat Seekers, Dear G-Spot, Gettin’ Buck Wild, The Hot Box, Total Eclipse of the Heart, Nervous, Skyscraper, Love is

a) Pada umumnya, alinyemen jalan lama, permukaan jalur lalu lintas ( carriageway surface ), dan patok kilometer lama harus menjadi patokan untuk memulai pekerjaan pemeliharaan rutin,

Pada tampilan menu utama pengguna dapat mengakses menu pilihan country yang berisiskan informasi peningkatan prestasi suatu negara dalam event ASEAN University