• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

C. Teknik Pengumpulan Data

Suharsimi Arikunto (2006:222) menyatakan bahwa: “Teknik

pengumpulan data adalah bagaimana peneliti menemukan metode setepat-tepatnya untuk memperoleh data kemudian disusul dengan alat pembantunya yaitu

commit to user

1. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Sebelum menginjak pada bagaimana peneliti memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian, peneliti harus menentukan jenis data terlebih dahulu. Dalam setiap penelitian, jenis data yang dibutuhkan sangat tergantung pada tujuan penelitiannya.

Duwi Priyatno (2009) mengelompokkan jenis data menjadi dua, yang pertama adalah data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka, melainkan berbentuk kata, kalimat, gambar atau bagan. Data yang kedua adalah data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis data kuantitatif.

b. Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:129) mengatakan bahwa

“Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh”. Penelitian tidak mungkin diselenggarakan di sembarang tempat,

melainkan di tempat yang sudah ditentukan.

Menurut Sugiyono (2010:137) “Data primer adalah data yang

langsung diberikan kepada pengumpul data, sedangkan data sekunder adalah data yang tidak langsung diberikan kepada pengumpul data, misalnya lewat

orang lain atau lewat dokumentasi”. Data primer dalam penelitian ini

diperoleh langsung dari guru SMK Negeri 6 Surakarta selaku responden melalui daftar pertanyaan yang berupa angket, untuk memperoleh data mengenai implementasi Realisasi Produk dalam SMM ISO 9001:2008 di SMK Negeri 6 Surakarta. Data sekunder diperoleh dari SMK Negeri 6 Surakarta. Adapun bentuk dari data sekunder ini berupa daftar nilai siswa SMK Negeri 6 Surakarta semester gasal tahun ajaran 2010/2011.

2. Identifikasi Variabel

Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Definisi operasional, simbol dan skala pengukuran dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

commit to user

a. Variabel Bebas

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Implementasi Realisasi Produk dalam Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 dengan sub variabel sebagai berikut:

1) Perencanaan Realisasi Produk a) Definisi Operasional:

Perencanaan realisasi produk yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan sekolah dalam merencanakan dan mengembangkan proses pendidikan yang mengacu pada visi, misi, kebijakan sekolah, dan mempertimbangkan hal-hal lain yang diperlukan untuk dapat meningkatkan kualitas lulusan.

b) Simbol dan Skala Pengukuran:

Simbol yang digunakan untuk variabel perencanaan realisasi produk adalah X1. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert.

2) Proses yang Terkait dengan Pelanggan a) Definisi Operasional:

Proses yang terkait dengan pelanggan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah:

(1) Kemampuan sekolah dalam menetapkan persyaratan yang berkaitan dengan hasil proses pendidikan.

(2) Kemampuan sekolah dalam meninjau persyaratan yang berkaitan dengan hasil proses pendidikan.

(3) Kemampuan sekolah dalam berkomunikasi dengan stakeholders.

b) Simbol dan Skala Pengukuran:

Simbol yang digunakan untuk variabel proses yang terkait dengan pelanggan adalah X2. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert.

3) Desain dan Pengembangan a) Definisi Operasional:

commit to user

Desain dan pengembangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah:

(1) Kemampuan sekolah dalam merencanakan kurikulum (2) Kemampuan sekolah dalam mengendalikan kurikulum b) Simbol dan Skala Pengukuran:

Simbol yang digunakan untuk variabel desain dan pengembangan adalah X3. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert.

4) Pembelian

a) Definisi Operasional:

Pembelian yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi: (1) Proses pembelian

(2) Informasi pembelian sarana prasarana (3) Verifikasi sarana prasarana yang dibeli b) Simbol dan Skala Pengukuran:

Simbol yang digunakan untuk variabel pembelian adalah X4. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert. 5) Produksi dan Penyediaan Jasa

a) Definisi Operasional:

Produksi dan penyediaan jasa yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi:

(1) Pengendalian kegiatan belajar mengajar (2) Identifikasi dan kemampuan telusur, (3) Kepemilikan siswa

b) Simbol dan Skala Pengukuran:

Simbol yang digunakan untuk variabel produksi dan penyediaan jasa adalah X5. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert.

6) Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran a) Definisi Operasional:

commit to user

Pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah:

(1) Kemampuan sekolah dalam melakukan pemantauan dan pengukuran keberhasilan kegiatan belajar mengajar

(2) Kemampuan sekolah dalam menyediakan sarana pemantau dan pengukur keberhasilan kegiatan belajar mengajar

(3) Kemampuan sekolah dalam memastikan terlaksananya pemantauan dan pengukuran keberhasilan kegiatan belajar mengajar.

b) Simbol dan Skala Pengukuran:

Simbol yang digunakan untuk variabel Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran adalah X6. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Prestasi Belajar Siswa SMK Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/2011.

1) Definisi operasional:

Prestasi belajar siswa adalah nilai yang dicapai dari interaksi kegiatan belajar mengajar yang dinyatakan dengan angka atau simbol yang ditempuh pada semester gasal oleh siswa SMK Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/2011.

2) Simbol dan skala pengukuran

Simbol yang digunakan untuk variabel prestasi belajar adalah Y. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Rasio. Tabel 1. Definisi Operasional Variabel

Variabel Indikator Skala

Pengukuran

Perencanaan Realisasi Produk (X1)

Kemampuan sekolah dalam merencanakan dan mengembangkan proses pendidikan yang mengacu pada visi, misi, kebijakan sekolah, dan mempertimbangkan hal-hal lain yang diperlukan untuk dapat meningkatkan kualitas lulusan.

commit to user Proses yang

Terkait dengan Pelanggan (X2)

Kemampuan sekolah dalam menetapkan persyaratan yang berkaitan dengan hasil proses pendidikan

Kemampuan sekolah dalam meninjau persyaratan yang berkaitan dengan hasil proses pendidikan

Kemampuan sekolah dalam berkomunikasi dengan stakeholders

Likert

Desain dan Pengembangan (X3)

Kemampuan sekolah dalam merencanakan kurikulum

Kemampuan sekolah dalam mengendalikan kurikulum

Likert

Pembelian (X4) Proses pembelian

Informasi pembelian sarana prasarana Verifikasi sarana prasarana yang dibeli

Likert

Produksi dan Penyediaan Jasa (X5)

Pengendalian kegiatan belajar mengajar Identifikasi dan kemampuan telusur Kepemilikan siswa Likert Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran (X6)

Kemampuan sekolah dalam melakukan pemantauan dan pengukuran keberhasilan kegiatan belajar mengajar

Kemampuan sekolah dalam menyediakan sarana pemantau dan pengukur

keberhasilan kegiatan belajar mengajar Kemampuan sekolah dalam memastikan terlaksananya pemantauan dan pengukuran keberhasilan kegiatan belajar mengajar.

Likert

Prestasi Belajar (Y)

Nilai yang dicapai dari interaksi kegiatan belajar mengajar yang dinyatakan dengan angka atau simbol yang ditempuh pada semester ganjil oleh siswa SMK Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2010/2011

Rasio

Sumber: Pedoman SMM ISO 9001:2008 SMK Negeri 6 Surakarta

3. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu metode angket dan dokumentasi.

a. Metode Angket

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2009:219) “Angket atau

commit to user

data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan

responden)”. Selain itu menurut Suharsimi Arikunto (2006:135) “Angket

adalah kumpulan dari pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang (yang dalam hal ini disebut responden), dan cara menjawab diajukan secara

tertulis”. Sedangkan menurut Sugiyono (2010:199) “Angket merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

Berdasarkan pengertian di atas bisa disimpulkan bahwa angket merupakan cara pengumpulan data secara tidak langsung dengan memberikan daftar pertanyaan atau pernyataan kepada responden agar dijawab secara tertulis.

Dalam penelitian ini angket digunakan untuk memperoleh data perencanaan realisasi produk (X1), proses yang terkait dengan pelanggan (X2), desain dan pengembangan (X3), pembelian (X4), produksi dan penyediaan jasa (X5), pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran (X6).

b. Metode Dokumentasi

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2009:221) “Metode

dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun

elektronik”. Adapun dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data prestasi belajar siswa SMK Negeri 6 Surakarta semester gasal tahun ajaran 2010/2011. Data ini diperoleh dari nilai rata-rata kelas dari mata pelajaran yang diampu oleh guru yang dijadikan sebagai sampel.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Penelitian ini menggunakan angket tertutup, yaitu responden menjawab pertanyaan dan jawabannya berupa alternatif yang telah ditentukan dan dibatasi. Suharsimi Arikunto (2006:140) mengatakan bahwa “kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.” Sedangkan Sugiono

commit to user

untuk menjawab dengan cepat, dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan

analisis data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul.”

a. Kisi-kisi Angket

Konsep yang sesuai dengan penelitian yang akan dilaksanakan, disusun terlebih dahulu sebelum menyusun angket. Konsep tersebut dituangkan dalam bentuk kisi-kisi. Konsep penyusunannya adalah perencanaan realisasi produk, proses yang terkait dengan pelanggan, desain dan pengembangan, pembelian, produksi dan penyediaan jasa, serta pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran dijabarkan menjadi beberapa indikator. Indikator adalah tanda atau gejala yang disesuaikan dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Masing-masing indikator selanjutnya dijadikan sebagai item-item instrumen.

Tabel 2. Kisi-kisi Angket

Variabel Indikator No.

Item Skala Pengukuran Perencanaan Realisasi Produk (X1)

Kemampuan sekolah dalam merencanakan dan mengembangkan proses pendidikan yang mengacu pada visi, misi, dan kebijakan

sekolah untuk menigkatkan kualitas lulusan. 1, 2, 3

Likert (Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju) Proses yang Terkait dengan Pelanggan (X2)

Kemampuan sekolah dalam menetapkan persyaratan yang berkaitan dengan hasil proses pendidikan 4, 5 Likert (Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju) Kemampuan sekolah dalam meninjau

persyaratan yang berkaitan dengan hasil proses pendidikan

6, 7 Kemampuan sekolah dalam

berkomunikasi dengan stakeholders 8, 9, 10, 11 Desain dan

Pengembang an (X3)

Kemampuan sekolah dalam

merencanakan kurikulum. 12, 13 Likert (Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju) Kemampuan sekolah dalam

mengendalikan kurikulum.

14, 15

Pembelian (X4)

Proses pembelian 16, 17 Likert

(Sangat Setuju, Informasi pembelian sarana prasarana 18, 19

commit to user Verifikasi sarana prasarana yang dibeli

20, 21 Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju) Produksi dan Penyediaan Jasa (X5)

Pengendalian kegiatan belajar mengajar 22, 23, 24 Likert (Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju) Identifikasi dan kemampuan telusur 25, 26,

27 Kepemilikan siswa 28, 29, 30 Pengendalia n Peralatan Pemantauan dan Pengukuran (X6)

Pemantauan dan pengukuran

keberhasilan kegiatan belajar mengajar

31, 32, 33, 34 Likert (Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju) Sarana pemantauan dan pengukuran

keberhasilan kegiatan belajar mengajar 35, 36 Kemampuan sekolah dalam memastikan

terlaksananya pemantauan dan

pengukuran keberhasilan kegiatan belajar mengajar

37, 38

Sumber: Pedoman SMM ISO 9001:2008 SMK Negeri 6 Surakarta

b. Teknik Pengukuran

Angket yang telah terkumpul dari responden diskor berdasarkan sistem penilaian yang telah ditetapkan. Pernyataan dalam angket sub variabel Perencanaan Realisasi Produk, Proses yang Terkait dengan Pelanggan, Desain dan Pengembangan, Pembelian, Produksi dan Penyediaan Jasa, Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran terdiri dari empat pilihan jawaban. Skor alternatif jawaban adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Skor Jawaban Angket Perencanaan Realisasi Produk, Proses yang Terkait dengan Pelanggan, Desain dan Pengembangan, Pembelian, Produksi dan Penyediaan Jasa, Pengendalian Peralatan Pemantauan dan Pengukuran.

Alternatif jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Tidak Baik (TB) Sangat Tidak Baik (STB)

4 3 2 1

commit to user

c. Uji Coba Angket

Perlu diadakan uji coba item (try out) sebelum angket disebarkan kepada responden yang sebenarnya, sehingga dapat diketahui tingkat validitas dan reliabilitas dari angket tersebut. Uji coba angket ini dilakukan terhadap guru SMK Negeri 6 Surakarta dengan jumlah 30 guru selain yang dijadikan sampel.

1) Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk memastikan seberapa baik suatu instrumen digunakan untuk mengukur konsep yang seharusnya diukur. Menurut Sugiono (2010) untuk menguji validitas konstruk dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrumen ini adalah Product Moment dari Karl Pearson, sebagai berikut:

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi suatu butir N = Cacah objek

X = Skor butir

Y = Skor total (Suharsimi Arikunto, 2006).

Kemudian hasil dari rxy dikonsultasikan dengan harga kritis product moment, apabila hasil yang diperoleh rhitung > rtabel, maka instrumen tersebut valid.

Hasil uji validitas bisa dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4. Hasil Uji Validitas Angket

No. Item rhitung rtabel (n;30, 5%) Keterangan 1 0,756 0,361 Valid 2 0,788 0,361 Valid 3 0,759 0,361 Valid 4 0,543 0,361 Valid 5 0,602 0,361 Valid

commit to user 6 0,797 0,361 Valid 7 0,689 0,361 Valid 8 0,4 0,361 Valid 9 0,464 0,361 Valid 10 0,73 0,361 Valid 11 0,581 0,361 Valid 12 0,704 0,361 Valid 13 0,817 0,361 Valid 14 0,762 0,361 Valid 15 0,664 0,361 Valid 16 0,772 0,361 Valid 17 0,653 0,361 Valid 18 0,756 0,361 Valid 19 0,73 0,361 Valid 20 0,813 0,361 Valid 21 0,702 0,361 Valid 22 0,797 0,361 Valid 23 0,676 0,361 Valid 24 0,66 0,361 Valid 25 0,611 0,361 Valid 26 0,646 0,361 Valid 27 0,597 0,361 Valid 28 0,675 0,361 Valid 29 0,71 0,361 Valid 30 0,769 0,361 Valid 31 0,674 0,361 Valid 32 0,735 0,361 Valid 33 0,808 0,361 Valid 34 0,656 0,361 Valid 35 0,583 0,361 Valid 36 0,465 0,361 Valid 37 0,705 0,361 Valid 38 0,796 0,361 Valid

Sumber: Hasil Penelitian 2010 (data diolah)

2) Uji Reliabilitas

Suharsimi Arikunto (2006:154) menyatakan “Reliabilitas

menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik”. Angket dikatakan reliabel jika dapat memberikan hasil relatif sama pada saat dilakukan pengukuran kembali pada obyek yang berlainan pada waktu yang berbeda atau memberikan hasil yang

commit to user

tetap. Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus alpha sebagai berikut:

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan

= Jumlah varian butir

= Varian total (Suharsimi Arikunto, 2006).

Menurut Duwi Priyatno (2008:26) “Suatu instrumen dapat dikatakan

reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alphalebih besar dari 0,6”.

Hasil uji reliabilitas bisa dilihat dalam tabel berikut: Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas Angket

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

X1 0,651 Reliabel X2 0,752 Reliabel X3 0,711 Reliabel X4 0,831 Reliabel X5 0,857 Reliabel X6 0,835 Reliabel

Sumber: Hasil Penelitian 2010 (data diolah)

Dokumen terkait