• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan Akhlak dalam ziarah kubur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pendidikan Akhlak dalam ziarah kubur"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

Disusun Oleh:

ROM DANI NIM. 802011001350

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKOLTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

lJIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

I 426 H./2005 M.

(2)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai

Gelar Sarj ana Pendidikan Islam

Oleh:

ROM

DANI

NIM.802011001350

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing II

Dr.

H. Abdul Rahman Ghazalv, MA NIP. 150 063 509

Dr. H

u

a"id Khon

M.A

NI . 131 682 377

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAl\1

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(3)

Skripsi yang berjudul " PENDIDIKAN AKHLAK DALAM ZIARAH KUBUR" telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 09 Juni 2005. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata 1 (S 1) Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Jakarta 17 Oktober 2005

Sidang Munaqasyah Dekan/

Ketua Merangkap Anggota

Anggota:

r . . m Sadri MA. . 150 203 3 0

Pembantu dekan I/

Sekretaris Merangkap Anggota

Q、ャ[ー[[[セ@

(4)

Segala puji serta syukur penulis panjatkan hanya kepada Allah swt. penguasa alam semesta, tanpa taufiq dan inayah dari-Nya mustashil skripsi ini bisa terwujud. Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada figur tlunia akhirat Nabi besar Muhammad saw.

Karya tulis ini merupakan skripsi yang ditujukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah d:m Keguruan Universitas Islam l'iegeri (UIN) Syarif HidByatullah Jakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar smjana pendidikan Islam.

Selama penyusunan skripsi dan belajar di Fakultas llmu Tarbiyah dan

I«:gu1·u;m .lurusan Pcndidkan /\garna lsla111. prnulis banyak niendapatkan bantuan

sumbangan dan dorongan dari bcrbagai pihak. Olch karcna itu pada kcsempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Salman I-Jarun. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Ncgcri (UIN) Syarif Hidayatullah .Jakarta.

2. Bapak Drs. Abdul Fatah Wibisono. Mi\. Sclaku セ」エオ。@ Jurusan Pcndidikan Agama ls am Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah .Jakarta

(5)

Akhirnya pcnulis bcrdoa scrnoga Allah swt membalas jasa clan amal baik mereka. Harapan penulis khususnya clan bagi pembaca pada umumnya, amin.

Jakarta, Januari Muharam

Penulis

(6)

KA1'A penganセヲarNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN@ iv

DAFTAR !SI ... ··· ··· Vll

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masai ah dan Alasan Pemilihan Judul ... .

B. Pen1batasan clan Pcrun1usan Iv1asalah... t:[

C. Metode Pembahasan... 4

D. Sistematika Penulisan... 5

BAB II ZIARAH KUBUR A. Pengertian Ziarah Kubur... ... ... ... ... ... ... ... 6

l3. l)asar l-lukun1 7,iarah Kubur ... 7

C. Tujuan Ziarnh Kubur ...

'>

D. Hikmah Ziarah Kubur ... . 1 •• •• 1 E. Tata Cara Ziarah Ku bur ... . l (:, BAB !II PENDJDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak ···"'··· 20

J3. Dasar dan 'rujuan J)endidikan l\khJak ... 24

C. Pentingnya Pendidikan Akhlak... 27

(7)

A. Pengaruh Ziarah Kubur terhadap Pembinaan Akhlak ... 33

I. Pengaruh dalam Pernbinaan Akl1lak terhadap Allah... 33

2. Pengaruh dalam Pembinaan Akhlak terhadap diri sendiri. 35 3. Pengaruh dalam Pembinaan Akhlak terhadap Sesama Manusia ... 36

B. Penclidikan Akhlak clalam Ziarah Kubur ... 37

1. Akhlak kepada Allah Swt... 38

2. Akhlak terhadap Sesama Manusia... 45

3. Akhlak kepacla Diri Sencliri ... 50

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 55

B. Saran... 57

(8)

A. Latar Bclakang Masalah dan Alasan Pcmilihan Judul

Pada dasarnya ziarah kubur adalah salah Satu earn manusia untuk mengingat mati, sehingga akan senantiasa mengontrol dirinya agar tidak te1:jerumus ke lembah kehinaan. Ziarah kubur mempunyai pengaruh yang amat besar pada jiwa seseorang karena dapat meningkatkan dan mengajarkan seseorang agar tidak lupa dan terlena dalam kehidupan dunia.

Mengenal hal ini, sebagaimana di kutip Imam al-Ghazali, Nabi Saw. bersabda:

;;;; --;.,, ;;, } _ , - / / / / ,\ / ,,.

Zセ@

j

セセ@

:JJI

セ@

:_,.J1

Jt.; :Jt.;

セ@

:JJI

セセ@

;;;.;, 01:;.

,.. .. ,,.

..

.... /

o ;;, ,, _,,, Jo o

,) J) J--!IJ ,i)LJl3

r-L-·

olJJ)

ッセi@

'_?

jJ

セ|MG@

セIセ。ャャ@

13

j)j

Artinya:

"Berziarah ke kubur, karena mengingatkan akan mati."1

,

sesungguhnya ziarah

...

kubur itu

Dalam masyarakat Islam, praktek ziarah kubur sering kita jumpai, bahkan praktek ini telah menjadi tradisi yang telah menyebar luas. Hal demikian tei:jadi karena ziarah kubur dalam ajaran agama Islam telah dianjurkan, guna

1

(9)

menimbulkan kesadaran hati clan mcngingatkan pacla akhirat. Di katakan clalam kitab Fiqh, Ala al-Madzhabi al-Arba'ah sebagaimana clikutip oleh Syekh Ja'far Subbani dalam bukunya "Tauhid dan Syirik" ziarah kubur aclalah perbuatan yang

mandub (clianjurkan) guna menimbulkan kesaclaran hati dan mengingatkan pada akhirat."2

Lebih lanjut dikatakan, "apakah tempat perkuburan itu clekat ataupunjauh, bahkan clianjurkan berpergian atau merantau untuk menziarahi orang-orang mati, kbususnya kuburan-kuburan kaum sbalibin".3

Pada awal keberaclaannya. ziarah kubur tempat di larang oleh Rasulullab Saw. Sebagaimana di riwayatkan clalam hadits Nabi:

J J

G.:s--Artinya:

"Oulu aku melarang kamu rncnziarahi kubur sekarang berziarahlah, karena ziarah kubur dapat mengingatkan kamu pacla akhirat" (HR. Tarmidzi).4

Ketika Rasulullah melarang ziarah kubur tersebut, masih berlaku adat kebiasaan Jahiliyah, di mana seseorang menclatangi kubur bukan bntuk berziarah tapi untuk mengagung-agungkan, menghormati, rnenyembah, bermohon minta ini clan itu kepada kubur, atau kepacla arwah-arwah orang yang sudah mati yang di kuburkan

2

Ja'far, Subhani, Tauhid dan Syirik, ·reij. (Bandung: Mizan, 1987), ha!. 221.

3

Ibid,

(10)

di kuburan itu. Kubur itu di pandang sebagai tcmpat sesembahan, tempat bermohon dan diperlukan sebagai Tuhan, rnalah ada yang sampai melebihi Tuhan sendiri. Tetapi setelah ajaran Islam sudah rneresap clan mendalam climana-mana manusia sudah bertauhid, tidak acla Tuhan selain Allah yang Maha Tunggal dan kepadanya sajalah kita menyembah, bermohon dan · memuji maka ketika itu cliperbolehkan ziarah kubur, yang bertujuan hanya untuk mengingatkan kita akan akhirat.

Mengingat begitu besarnya rahasia (hikmah) yang terkanclung dalam ziarah kubur tersebut, maka penulis tertarik untuk membahasnya ke dalam sebuah skripsi clenganjudul: "PENDIDIKAN AKHLAK DALAM ZIARAH KU BUR".

Adapun alasan untuk mcmilih judul di alas adalah scbagai berikut:

I. Ziarah kubur adalah sualu hal yang telah menjadi tradisi rnasyarakal, sehingga secara pribadi penulis tertarik untuk membahasnya.

2. Pada masa Rasulullah, kebcraclaan ziarah kubur tempat dilarang, kemuclian pada akhirnya diperbolehkan, tentunya clibalik dibolehkannya ziarah kubur ini terdapat rahasia clan hikmah yang terkandung cliclalarnnya sehingga penulis terclorong untuk mengkajinya

ャセゥィ@

mendalam.
(11)

4. Pada dasarnya pelaksanaan ziarah kubur mempunyai makna tersendiri yakni sebagai dzikrul maul (pcngingat kematian) yang bermanfoat sebagai pembinaan pribadi muslim.

5. Permasalahan dimaksud j uga berkenaan dengan persoalan yang cukup mendasar yaitu masalah pendidikan, khususnya pendidikan akhlak. Hal ini sesuai dengan bidang penulis yakni bidang pendidikan (tarbiyah).

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

Secara pembahasan dalarn skripsi ini lerarah dan operasioanl maka masalah yang akan dibahas ini pcnulis batasi pada:

I . Bagaimana ziarah kubur dan pengaruhnya dalam pembinaan akhlak :?.. Aspek pcndidikan akhlak yang tcrkandung dalam ziarah kubur

Dari pembatasan masalah di atas clapat di::::i·urnuskan permasalahannya sebagai berikut:

1. Apakah yang dirnaksucl dengan ziarah kubur dalam Islam? :?.. Bagaimana pengaruh ziarah kubur terhadap pembinaan akhlak? 3. Pcndidikan akhlak apa saja yang terdapat dalarn ziarah kubur?

...

C. Metode Pembahasan

(12)

dengan masalah yang dibahas. Adapun teknik penulisan skripsi ini penulis mengacu kepada buku "Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang berlaku untuk UIN, STAIN, Perguruan Tinggi Swasta (PERTAIS) clan yang sejenisnya," yang cliterbitkan oleh UIN Jakarta Press Tahun 2000.

D. Sistematika Pcnulisan

Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab dan masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab. Aclapun perinciannya sebagai berikut:

Bab I pendahuluan, clalam bab ini dikemukakan latar belakang masalah dan alasan pemilihan juclul, pcmbahasan dan perumusan masalah, mclodc

pembahasan clan sistematika penulisan.

Bab II membahas tenlang ziarah kubur, yang meliputi pcngerlian ziarah kubur, landasan hukum tentang ziarah kubur, tujuan ziarah kubur, hikmah ziarah kubur dan tata cara ziarah kubur.

Bab III membahas tentang pencliclikan akhlak, yang meliputi pengertian pendiclikan akhlak, clasar clan tujuan pcnclidikan akhlak, pentingnya akhlak, serta pembagian akhlak.

Bab IV membahas masalah hubungan ziarah kubur clengan pencliclikan akhlak, terdiri dari pengaruh ziarah kubur dalam pembinaan akhlak seseorang serta membahas aspek pendidikan akhlak yang terkandung dalam ziarah kubur meliputi akhlak kepacla Allah dan akhlak pacla manusia.

(13)

A. Pcngcrtian Ziarah Knbur

Ziarah kubur terdiri dari kata ziarah dan kubur. Dalam kamus bahasa, istilah

ziarah berasal dari bahasa Arab (o jセェM )jj!. -

)j)

yang mengandung arti

menengok atau mengunjungi 1, sedangkan istilah kubur diartikan sebagai tempat

menaruh atau memendam mayat atau pemakamnn. Melihat dari pengerlian kedua istilah tersebut, maka ziarah kubur dapat diartikan dengan mcnengok di mana tempat seseorang di kubur (di makamkan).2

Dikatakan oleh Sibtu Asnawi bahwa ziarah kubur bukan hanya menengok ataupun mengunjungi tetapi juga mendo'akan kepada ahli kubur.3 Bey Arifin mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ziarah kubur ialah mendatanginya sewaktti-waktu untuk mendo'akan dan memohonkan rahmat Allah SWT. untuk penglmni kubur itu dan untuk mengambil pelajaran dan peringatan bagi orang yang

...

hidup.4 Masih senada dengan pendapat di atas ziarah kubur diartikan dengan

1

Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: l-lidakarya Agung, 1972), ha!. 159

2

Labib Mz., Hidup Pasti Berakhir, (Surabaya: Bandung Usaha Jaya, 1995), cet. I. ha!. 71.

3

Sibtu Asnawi, Adah Tata Cara Ziarah Kubur, (Menara Kudus, 1989), ha!. 2

4 Bey Arifin, Hidup Sesudah Mati, (Jakarta: Kinta, 1994), cet. XIV, ha!. 113.

(14)

mendatangi kubur sewaktu-waktu untuk mendo'akan dan memohonkan rahmat Tuhan bagi orang yang di kubur di clalamnya.5

Mengenai hal ini, Ibnu Qoyyim berkata bahwa Nabi SAW. Apabila

menziarahi kubur, maka ia menziarahinya untuk berclo'a bagi isi kubur se1ta memo hon rahmat clan ampunan bagi mereka. 6 Dengan demikian, jelaslah bahwa ziarah kubur pada dasarnya merupakan permohonan rahmat dan ampunan kepada Allah SWT. clari orang yang rnasih hidup bagi isi kubur.

B. Dasar Hukum Ziarah Kubur

Dalam al-Qur'an disebutkan bahwa kila dilarang bcrdiri di kuburan seorang munalik dan · musyrik, scrncntara itu, dibolehkan bercliri di sisi kuburan-kuburan

kaum mukminin ·.mtuk rnendo 'akan dan mcnshalatkan rncrcka. Scbagaimana firman Allah SWT.:

0 J. セ@ o ••

イセセ@

セセ@

/ J. / / ,,.

セ@

セ@

'Jj

ャセi@

セg@

r+.

_c;._1

,

,

, J ,

(Ai :

GャOセ⦅LNZjiI@

jセセ@

セェ@

1'.JfGj

セ[カセェ@

Artinya : "Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahy)l'ngkan jenazah seseorang yang mati di antara mereka clan janganlah kamu berdiri di atas kuburannya. Sesungguhnya telah kafir pada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadan fasik." (QS. At-Taubah: 84)

' TA. Latief Rusdiey, Sunah Rusul tenta11g Jenazah, (Medan: Firman Rimbou, 1994), cet. 111,

hal. 265.

6

TM. Hasbi Ash-Siddiqi, Koleksi f-ladits-hadits f-!ukum, (Bandung: PT. Al-Ma'arif, 1976),

(15)

Berkenaan ayat di atas dapat disimpulkan bahwa Allah SWT. melarang Rasul-Nya memintabm rahmat bagi orang munafik, baik lewat shalat bagi mayat atau do'a. sebagaimana juga dilarang berdiri atas kuburannya, baik ketika memakamkan atau setelahnya, maka pengertiannya adalah bahwa dua perbuatan tersebut, yaitu memintakan rnhrnat dan berdiri atas kuburan (termasuk· ziarah kubur), boleh dan bahkan baik dilakukan bagi mukmin di segala waktu.

Adapun hadits-hadits Nabi yang rnenerangkan tentang ziarah kubur. di antaranya adalah sebagai berikut:

Sabda Rasulullah Saw.:

'

<

:.'',:

イMMセ@

Artinya: ··Oulu aku melarang kamu mcnziarahi kubur sekarang bcrziarahlah, karena ziarah kubur dapat mengingalkan kamu pada akherat."7

Juga sabcla Nabi:

Artinya: "Dari Abu I-lurairah ra. Rasulullah ziarah ke kuburan ibunya, lalu menangis yang menyebabkan orang di sekelilingnya ikut menangis. Maka beliau berkata. aku memohon izin kepada Tuhanku supaya aku diperkenankan rnohon ampun untuk ibuku. rnaka tidak diizinkan-Nya. Lalu aku 111ohon

7

(16)

untuk berziarah ke kuburnya, maka diizinkan untuk menziarahinya. Oleh karena itu berziarahlah ke kubur, sehah itu dapat mengingatkan akan kematian." (HR. Ahmad dan Imam Muslim)8

Juga Hadits Nabi:

01

<.$.

I

J.

セ@

I

d.)) セ@

I

,J.

セlNNp@

o...-

d'

0 ,,

-

, ,

/ _, ,,,,,, 0 0 / / 0 _,J. / / / / / 0

セ@

l.5""1

>.

セ@

C:Jv

セ」Z⦅NNdQ@

J.1

セ@

セZ_jQ@

·r1

l!.

l'sJ

ciw

NNイNセQ@

-

/ ,,,,. /

j. 0 \ j. / / _,.,,, / / ,, /

セ@ ⦅[セQ@

ッセャANェ@

J-

セMBB@

,ill\

jセセ@

J5

0LS"

セQ@

4J

Jvj

セZスQ@

/ / / /

Artinya: "Abdullah lbnu Abi Malaikah. menerangkan babwasanya pacla suatu hari Aisyah kembali clari kubur, maka aku bertanya: "Ya Ummul Mukrninin, clari nrnna kau datang'J. ia mcnjawab. dari kubur sauclaraku, Abdurrahman. Maka aim bertanya, bukankah Nabi mclarang kita mcnziarahi kubur? Bcliau menjawab. ya. kcrnudian Nabi mcnyuruh kita mcnz.iarahi kubur.'' (HR.

/\!-"

/\tsram)

C. Tujuan Ziarah Kubur

Di antara 111anusia, ada yang jarang n1engingat n1ati. dan apabila

rnengingatnya. ia tidak menyukainya karena hanyut di dalam keduniaan. Orang 1111 sctiap kali n1engingat n1ati, ia pun scn1nkin jauh dari J\llah Qセ。G。|。N@ Di antara inanusia, ada yang n1cnghadap /\.llah s|ヲ QOG}セL@ lalu bcrtobal. !Vfaka dcngan rnengingal n1a11, ia

..

semakin takut dan s.cmakin banyak pcrsiapannya. Scbab. i:1 ingin hidup untllk bersiap-siap clan bcrharap kiranya bekalnya sudah cukup sehingg& kcmatian menyebabkannya be1jumpa dcngan Allah Ta'ala clan tinggal di sisi-Nya yang rnulia.

セs。ケ@ id Sabiq, 1''/ltilt .\'111111uli, (lh:irut: ! )and i:ikri, I 98 I), .ht/. I, eel. l 11, 11<1!. 1·177.

9

(17)

Ziarah kubur merupakan salah satu cara agar kita tidak lupa terhadap

kcmatian. sangatlah bcrpengaruh sckali dalam pcmbinaan pribadi muslirn. Adapun

tujuan dari pelaksanaan ziarah kubur adalah sebagai berikut:

1. Untuk Mendo'akan Ahli Kulmr

Pada dasarnya. ziarah kubur bertuj uan untuk· mendo' akan kepada ahli

kubur supaya mendapatkan magfirah, rahmat dan lindungan Allah SWT.

dikatakan oleh Ja' for Subhani bahwa bcrdiri di sisi kuburan-kuburan kaum mukminin, untuk mendo'akan dan menshalatkan mereka. telah menjadi kebiasaan

Nabi SA W10 Sebagai orang yang beriman kita diharuskan untuk saling

mcnclo'akan. Scbagaimana finnan Allah SWT.:

(

\

.

;\rtinya: "'Ya -l'uhan kan1i heri a1npun!nh kan1i dan ウ。オ、。ョjMセ。オ、。イ。@ k.an1i yang telah mendahului kami (ma ti) ckngan irnan." Hqセ[N@ Ai-! lasr: 10)

2. Mengingatkan Kcpada Hari Akhirnt dan Kcmatian

Ziarah kubur mernpunyai tuj uan untuk memberi peringatan kepada

"

akherat bagi orang yang masih hiclup. Sebagaima haclits:

10 Ja'far S11bhani. Tau1ass1tl, Tahruk, lJarah Kuhur, Karo11u1h lYali (Jakarta : Pustaka

(18)

Artinya: "Alrn melarang kcpacla kamu sekalian unluk berziarah kubur, berziarahhtl1 kc kubur, sesungguhnya ziarah kubur itu mengingatkan diri pacla akhcrat." (llR. Muslim)11

maka clap at

Berziarah kubur, dapat pula rnengingatkan kepacla mati, dalarn arti orang yang masih hiclup ini rnenjadi ingat bahwa dirinya pun kelak akan mengalami mati, seperti halnya yang diziarahi, sebagaimana disebmkan dalam hadits:

Artinya: '·Scsungguhnya ziarah kubur itu akan dapat rnengigatkan pada rnati.'' (HR. Abu Daud)12

3. Scbagai Tabarruk dan T11wass11/

Tclah mcnjadi kebiasaan p;m1 sala1' unluk bcrlabaruk (mcngharnp bcrkah) dari bclrns-bek:is dan peningg<1lan-peni11ggala11 R11sulullah

:-:aw.

scrl<1

kcluarganya. I !al ilu 11dali1h s111111ah 11ut/1i\'llh (kc·biasa:tn keaganrnan yang kual

I,

dasar hukurnnya). ·'

San1a balnya \ャセョァ。ョ@ taharruk. lcntang lawassul banyak hadits yang

dengan jelas mernbuktikan hahwa darat rnenjadikan makam, kcdudukan serla hak-hak orang shaleh sebagai perantaranya dalam "mernohon kepada Allah SWT.14

"HS. Al-Harndany, Op.Cit. hal. 32

12

Ibid., ha!. 33

13

Ja 'far Subhani, Tauhid dan Syirik, rcrj., (Bandung: Mizan, 1987), ha!. 2u7.

1

(19)

Mengenai tujuan ziarah kubur nu, Prof. TM. Hasbi As-Shiddiqi mengatakan sebagai berikut:

.. Ziarah kubur itu tujuannya untuk memperoleh keikhlasan bagi yang menziarahi dan bagi orang-orang yang cliziarahi. Yang menziarahi teringat mati clan hari akherat, serta mengambil pelajaran dari keadan si mayit clan memenuhkan dacla dengan pengajaran-pengajaran yang dipetik dari renungan-renungan ilu. Sedangkan bagi orang yang di ziarahi di do'akan semoga cliberi keselamatan clan supaya clirahmati serta cliampunkan dosanya.15

Tidaklah secliki! hadils-hadits Rasulullah rnenjclaskan tujuan ziarah kubur baik bagi mayit maupun bagi si pcnziarah. Di antara haclits-haclits Nabi yang menjelaskan tentang tujuan ziarah kubur antara lain.

Haclits Rasulullah Saw.:

,

J.IJ ...li'-\J

セ@

olJ_))

Nセキャ@

Artinya: "Selamat atasmu wahai ahli kubur, yang muslim clan yang mukmin. Dan jika dikehendaki Allah kelak kita akan betiemu. Kami memohon agar selalu menclapatkan keselamatan clan perlindungan clari Allah SWT." (HR. Imam Muslim)16

15

I-lasby As-Shiddiqi, Op.Cit., ha!. 384 16

(20)

Hadits Nabi:

'

)

4'.\J\

\')

/ , ,

u y

_;

J:i.

:J\j

} 0 / /

スNセセ@ ッLセェ@ ゥBセゥLN|Z@ , ... rNNGNャエNセ@ 1 LLセ@ \ LA u

j ,. MMGセGN@ :._,,'

Artinya: "Dari lbnu Abbas berkata, Rasulullah telah lewat di pekuburan Madinah, lalu beliau menghadapkan Wltjahnya dan bcrsabda, semoga kcselamatan atasmu wahai ahli kubur kami memohon kepada Allah semoga mengampuni dosa kami dan dosa kamu sekalian. Kamu sekalian telah rnendahului kami dan akan mengikuti kamu sekalian. (HR. Tarmidzi)17

D. Hikmah Ziarah Kubur

Berziarah kubur sebenarnya banyak sekali hikmahnya, di sini penulis dapat

sebutkan hikmah ziarah kubur sebagairnana yang dikemukakan oleh Ali Usman dalan1 bukunya "Maut dan Segala Persoalan11ya'' yaitu scbagai 「・イゥォオセZ@

1. Supaya sifat hahimiyah (sifat binatang jinak) dan sahu 'iyah (sifat binatang buas) yang ada pada kita manusia itu dapat direm, ditahan demikian rupa sehingga tidak akan melampaui batas-batas yang telah ditentukan oleh agama dan tidak meningkat menjadi sifat ;,yailaniyah (sifat kesetanan) perusak masyarakat, pengacau keamanan dan keientraman.

2. lngat mati mendorong untuk memperbanyak berbuat baik, amal shalih, amar ma'rufnahi munkar, sebagai perbekalan untuk perji\!ananjauh yang memakan tempo yang lama sekali. Orang yang demikianlah yang sebcnarnya disebut-sebut orang-orang yang cerdik (berakal) di dalam sebuah hadits yang artinya ·'Orang yang paling banyak ingat kepada mati dan yang paling baik persiapannya untuk perbekalan di balik mati, itulah mereka orang-orang yang betlll cerdas. ··

3. Ingat akan mati, mendorong supaya berlaku zuhud dalam dunia dan qanaah (berkecukupan dan merasa puas dengan apa yang ada) sehingga ia berlaku sederhana dalam segala hal, 1:dak sombong atau keras kepala dan lain-lain. Haclits Nabi, "l'erbanyaklah mcngingat rnali yang memutuskan segala macam 17

(21)

kelezatan, karena ia membersihkan hati dan menjadikan seseorang berlaku zuhucl di dalam dunia. cukuplah maul itu scbagai juru nasehat."

4. lngat akan mati, di samping, mcndorong rnenjauhi larangan Tuhan untuk melakukan keclurhakaan dan maksiat dan cinta dunia melebihi segala, juga merasakan enteng dan ringan segala marabahaya dan bala percobaan yang dideritanya di alas dunia ini yang silih berganti, menganggap tidak ada sesuatu batu ujian dan marabahaya percobaan yang Jebih dari kematina.18 Hema! penulis, berbicara tentang hikmah ziarah kubur adalah tidak lepas dari keutamaan mengingat kematian karena pada dasarnya pelaksanaan ziarah kubur secara tidak langsung akan membawa si penziarah untuk ingat kepada kematian sebagia konsekuensi kunjungnya terhaclap mayit yang diziarahinya, yang harus diakui pengaruhnya yang sangat besar bagi si penziarah. Banyak hadits yang menjelaskan mengenai keutamaan mengingat pcrihal kernatian itu. di antaranya ialah:

Hadits Rasulullah Saw.:

;;;; (I) 0 0 ...

HPBセ@

?I olJJ) ... 01..WI

i.)G,

_?.)

J.

l)pl

,, /,, ... ,, ,, ,,

Artinya: "'Perbanyaklah mcngingat-ingat scsuatu yang melenyapkan segala ancaman kelezatan (yaitu kematian)." (HR. Tirmidzi)19

Hal clapat dipahami karena clengan mengingat kematian akan terhenti keasyikan seseorang terhadap kesenangan-kesenangan clunia clan hati kamu lalu

berharap kepada Allah S WT.

"

Rasulullah Saw. bersabcla:

0 0 0 /

,uy_JI

_?.)

J.

l)pl

18 M. Ali Us1nan, Alcn(I clan Segala Persoalannya, (Jakarta: Bulan Bintang,

1975), cet. 1, him.

87-88

19

(22)

Artinya: "Perbanyaklah mengingat kematian, sebab yang demikian itu akan 111cnghapuska11 dosa dan 111cnycbabkan timbulnya kczuhudan di dunia." (HR. lbnu Abdidclupya)20

Hemat penulis, adanya keutamaan tersebut ialah karnna mengingat mati membawa diri menjauh dari negeri kehidupan dunia clan menyebabkan kita menekuni persiapan untuk ke akherat. Sedangan melengahkan mati, n1enarik kita untuk semakin menekuni kenafsuan duniawi.

Rasulullah Saw. Bersabda:

0 0 J J

, '.' I\ , ' '/. I\ ·· ·'

セ@

u

.r-' セ@

_r.,

セ@

Artinya: "Hadiah berharga untuk orang mukrnin ialah kematian." (HR. Hakim)21 Dikatakan bahwa orang yang cerdik ialah orang yang terbanyak mengingat kepacla kematian. Rasulullah Saw. Bersabcla:

0 , ,

,

,

2-,W

JI

Gセ@

|セ|セ|@

Artinya: "Secerclik-cerdik manusia ialah yang terbanyak ingatannya kepada kematian serta yang terbanyak persiapannya untuk menghaclapi kematian itu. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar cerdik dan mereka akan pergi ke alam baka dengan rnembawa kcmuliaan clunia serta il:'ernuliaan akherat." (HR. lbnu Majah clan Abicldunya).22

20

!hid, hal. 11

21

Ibid., hal. 12

22

(23)

bahwa:

Sebagaimana dikutip Imam Al-Ghazali, Rabi'ah bin Khaitsan menegaskan

"Tiadalah orang tak hadir yang ditunggu-tunggu orang mukmin, yang lebih baik untuknya dari al-maut." Beliaupun biasa pula mengatakan "Biarlah daku ditarik Tuhanku kehadirat-Nya dengan serta-merta." Seorang hukama menyurati salah seorang rekannya sebagai berikut: "Wahai saudaraku, bersiap-siaplah terhadap maut di negeri ini, sebelimmya anda tiba di suatu negeri dimana anda mengingali mati, lapi tak bisa menemukannya.23

Seseorang yang senantiasa berkecimpung dalam kemewahan keduniaan, yang tenggelam karena. terlipu oleh keindahannya serta yang amal mencintai kesyahwatan-kesyahwatan serta kesenangan-kcsenangan. pastilah terlupa hatinya dari mengingat akan mati. Jika diingatkan oleh orang lain pun, ia malahan membencinya dan lari dari nasihat yang baik tersebut. Golongan manusia yang semacarn inilah yang clisebutkan oleh Allah SWT. clalam firmannya:

"1 0 ;;;:; 0 }

(,?iJI

o

_;JI

J)

J'

,., J. ). J. J."' ,,, /_

(A . .., .., . ··

11 Nセ@

11) " \' '..'.'

カセイM セ@ セGN\@ 1'

:("" ...

GZHLGセG[L@ MセセI@0·',1'. •,.

q'

Artinya: "Katakanlah sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemuclian kamu akan clikembalikan kepada Allah, yang mengetahui yang ghaib clan yang nyata, lalu dia bcritakan kcpadamu apa yang tclah l<.'!imu kerjakan." (QS. Al-Jumu'ah: 8)

E. Tata Cara Ziarah Kubur

Berziarah kubur, jika dilakukan sebagaimana mestinya niscaya mendapat pahala sebab melaksanakan sunnah Rasulullah Saw. Pada waktu ziarah kubur kita

23

(24)

harus mematuhi ketentuan-ketentuan (sunnah) Rasulullah supaya tidak terseret kepada tradisi bid' ah. Tentang ini diperingatkan bahwa, "Jangan sekali-kali berziarah kubur, siapapun dengan tujuan meminta syafa'at, sebab tidak ada kubur yang dapat memberikan syafa'at".24

Adapun ketentuan-ketentuan agarna terhadap orang yang berziarah kubur adalah sebagairnana dikemukakan Abbas Hasan sebagai berikut:

Pertama: Mengucapkan salam.

Ketika sampai diluar gerbang kubur hcndaklah sctiap pcngunJung mengucapkan salarn, antara lain sebagai berikut:

')CJ\

i

Artinya: "Selamat atasmu wahai ahli kubur, yang rnuslirn dan yang rnukrnin. Dan jika dikehendaki Allah kelak kita akan bertemu. Kami memohon agar selalu mendapatkan keselarnatan dan perlindungan clari Allah SWT." (HR. Ahmad clan Muslim)

Kedua: 1-lenclaknya clisertai dengan hati tuncluk dan pakaian seclerhana.

Sesuai clengan suasana kubur yrn1g sunyi, hendaklah setiap pengunjung rnasuk

..,.

ke claerah kubur dengan hati yang tunduk karena mengingat tuhan clan seirama pula clengan suasana itu, maka pakaian yang clipakai henclaklah pakaian yang seclerhana.

24 Abbas Hasan,

Pedon1an Penyele11ggaraa11.Jenazah, (Jakarla: Hannonis, 1982), eel. Ill, ha!.

(25)

,, 0 ;1

U:Ji

J

セセ@

_j. _,

'

,

(.\>.-Lo

J.IJ

c]Wi

3

j

3

1.;

y.I 013_,,)

ᄋエMセi@

セ|@

、セセI@

Artinya: "Dan Rasulullah senang sekali jika orang masuk ke daerah kubur dengan hati tunduk dan memakai pakaian orang-orang khusu' ." (HR. Abu Daud, Nasai dan lbnu Majah)

Kctiga: Alas kaki hendaknya dibuka

Sebelum masuk daerah kubur. alas kaki baik sepatu maupun sandal harus dibuka kecuali jika tanah bccck dan banyak duri. Rasulullah pernah rnclihat orang masuk dan be1jalan di sela-sela kubur, mcmakai sepatu. Maka Rasululiah Saw. Memberikan peringatan:

,,

()Jb y.I olJ_,,)

Nセ@

j l

セIセ|セgゥャAN@

,,.,,.. ,,.. ,,. / / / ,,.

Artinya: "Hai orang yang bcrsepalu, bcrhati-hatilah ' Ayo tanggalkan sepatumu!" (HR. Abu Dami)

Keempat: Jangan menduduki kuburan.

,

JI

•• / 0 /

6r>.-" / 0 /

( j

Jb ly.IJ l'"L'""

J

u-1) .

J°;9

セ@

セj[Nセ@

JI

:.r

,

(26)

Termasuk adabnya pula untuk tidak mengusap-usap tanah kuburan dan tidak pula menciumnya, sebab semua ini adalah termasuk adat-istiadat kaum Nasrani.25 Menziarahi kubur dapat dilakukan pada setiap waktu. baik siang rnaupun malam seperti yang dicontohkan rasul clan dianjurkan berdo'a dengan mengangkat tangan

I . . 26

aga ( tmgg1.

:!.'i A. Syahid As111uni, !11ga1Akan1\-laul, (Sernarang: 'roha Putra, 1979), hal. 70

2

(27)

A. Pengertian Pendidikan Akhlak

Telah menjadi kenyataan bahwa semenjak mariusia lahir ke dunia sudah ada usaha pendidikan. Orang tua menclidik anaknya kendatipun dengan earn yang amat scderhana. Dcmikian juga dalam pergaulan. acla usaha c!ari orang-orang yang telah mampu atau berpengetahuan dalam hal tertentu untuk mempengaruhi orang lain. yaitu teman-teman scpergaulan untuk kcbaikan mcrcka. Pencliclikan ac!alah salah satu usaha 111anusia yang sangat pcnling artinya bagi kcmajuan kehidupan dan kebudayaannya. Dalrnn ha! ini • .I.A. Balle! mengalakan:

"Pencliclikan biasanya c!ipandang sebagai pengumpulan pengetahuan, mengikuti pelajaran dan kursus-kursus, seclangkan clalam kenyataan bukanlah clemikian. Pendic!ikan adalah proses pertumbuhan clan pengcmbangan yang tei:jadi pada murid-muricl pada waktu mereka 111clakukanya dala111 kcadaan yang menyenangkan atau tidak menyenangkan. Isi pendidikan bukanlah kumpulan pongetahuan. isinya adalah rangkaian sikap, perasaan. perseps1

kemampuankomam puan clan kctcra111pi lan-ketera111pi Ian."'

Pacla hakekatnya pendidikan itu te1:jadi aclalah karena proses pcrgaulan manusia, dimana sebagian anggota dengan sengaja meil\pengaruhi yang lain atau dengan ticlak sengaja orang lain terpengaruh olelmya ini menimbulkan pendidikan ticlak disengaja yang terjacli akibat keadaan lingkungan, yang dapat clisebut inkonsekuensi. Misalnya peranan keadaan keluarga terhadap perkembangan anak,

1

(28)

seperti keadaan sosial ekenomi, struktur keluarga, earn dan sikap dalam pergaulan. Dan juga keadaan sosial di mana anak-anak mengaclakan pergaulan sehari-hari, clan ini mempunyai pengaruh tertentu.

Pergaulan aclalah merupakan penclidikan yang amat berharga atau amat seclerhana clan clapat pula merupakan racun yang seclang beke1ja atau merupakan anugerah yang terus menerus clan belurn c!apat clitentukan dcngan segera, apakah ia lebih lernal· atau lebih kuat dari pernbawaan. Sering c!ikernukakan bahwa batas akhir clari pendidikan adalah keclewasaan. Narnun pada prinsipnya batas akhir dari pendiclikan itu ditentukan oleh tujuan yang akan dicapai. Langeveld M.J. mengatakan bahwa:

"Harta kebudayaan aclalah ュ・Qセェ。」ャゥ@ tujuan clan alat pencliclikan sekaligus. Ilmu pcngetahuan ticlak dcngan scngaja dijadikan alat untuk mcncapai suatu tujuan pcndidikan, scbagai ilmu pcngctahuan ia menjacli alat bagi scscorang yang membentuk dirinya sendiri atas tanggung jawab sencliri. Nilai yang terdapat pada ilmu pengetahuan, kescnianan kesusilaan yang turut memberi bentuk pacla manusia itu tidak mungkin dircndahkan 111cnjadi bahan scmata-mala."'

Dari ungkapan di atas kiranya dapat dimengerti bahwa pendidikan adalah proses pcrtumbuhan clan perkernbangan yang tcrjadi pada manusia dalam pergaulan hiclupnya sesama manusia atau dengan cita rasa/kebudayaan yang acla .

...

Dalam pengertian ini tampak bahwa pendidikan dipakai untuk pengcrtian yang luas sekali, yaitu tidak terbatas pada lembaga-lembaga pencliclikan formal, tetapi juga informal dan nonformal. Dan tidak hanya mengantarkan anak sampai

menginjak usia clewasa, akan tetapi sampai mati.

2

(29)

Imam Barnadib mengutip dalam buku Republik oleh Plato mengatakan bahwa "Program pendidikan henclaklah dengan sengaja climulai anak sejak lahir sampai urnur 50 tahun."' Dari jangka umur ini dapat ditarik kesimpulan bahwa program penclidikan itu clengan proses bclajarnya dapat berlangsung selama hayat masih clikandung baclan. PendiJikan dalam arti seperti di atas dapat menjadi landasan yan? lcuat bagi konsepsi tentang pendidikan akhlak.

Sedangkan yang di maksud clengan akhlak di sini ialah menurul

pengertian lsla111. f)alan1 hal ini para alili n1en1bcr-i deflnisi tent::u1g akhak scbagai

berikut:

A.rtinya: "Akhlak ialah pcrangai. tabiat dan kebiasaaan yang lazim dilakukan oleh

sescorang.'1

Zakki Mubarak mengatakan bahwa akhlak ialah:

,., セセ@

·; ;;_.:a, '. ;:.

0,' l:..0

l..._../ ,_,. . / •

,

Z|AIセI@

_r(j

JI

セgM

y..,s;-

d

, ,

Artinya: "Suatu ungkapan tentang keadaan jiwa yang tetap, dari padanya timbul perbuatan-perbuatan clengan mudah clan gampang tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbaagan. "'

3

II11a1n Bernadib, Filsl{/at Pendidikan, ('{ogyakarta: FIP-IKIP !974), cct. VII, ha!. sセエ@

1

Abdul i\dzim Mansur .. •11-Akh/ak, lcrj: Muhanrnd Tauliq. (Mcsir: Uwaidah, 1953). hal. 12

5 Zakki rvtubarrak, Al-Akh!uk lnda/-(i'ha::ali, (Mesir: i)aru!-Kitabil,

(30)

Abu Bakar Aceh menyebutkan bahwa akhlak ialah sikap yang digerakkan oleh jiwa, yang menimbulkan tindakan atau perbuatan dari manusia baik terhadap Tuhan maupun terhadap sesama manusia ataupun terhadap dirinya sendiri.6 Dar·i beberapa batasan di atas kiranya clapat dimengerti bahwa akhlak ialah sikap yang cligcrakkan olch kcadaaan jiwa yang tctap, yang menimbulkan tindakan dari manusia baik lerhaclap Allah, lerhadap sesamanya. terhadap dirinya dan terhadap alam sekitarnya. Tinclakan-tinclakan tersebut clapat cliberi nilai atau hukum, apakah perbuatan itu baik atau buruk mcnurut ctika. Sedangkan yang dimaksud etika alau ilmu akhlak itu scndiri adalah, "limn yang menjclaskan arti baik dan buruk, rnenerangkan apa yang seharusnya clilakukan oleh setengah manusia kepada lainya, menyalakan lujuan yang harus dituju olch manusia di dalam perbuatan mercka clan mcnunjukkan jalan untuk mclakukan apa yang harus cliperbuat. "7

Dengan batasan pendidikan dan akhlak di atas, ciapat clisusun menjadi suatu pengertian pencliclikan akhlak sebagai berikut Pendidikan Akhlak ialah proses pertumbuhan clan pengembangan sikap yang rnenimbulkan

tindakan-"

linclakan pada seseorang dalam pergaulan hidup clan kehidupanya, climana tindakan-lindakan itu mempunyai nilai baik atau buruk, baik terhadap Allah, sesama manusia atau terhaclap dirinya sendiri.

''Abu 13akar Aceh, Akh/ak Dala111 /s/a111, (Cirebon: Toko Kitab Mesir. 1996), hal. 6

7

(31)

B. Dasar dan Tujuan Pendidikan Akhlak

Sebagaimana tersebut di atas bahwa pendidikan akhlak adalah merupakan proses pertumbuhan dan pengembangan sikap yang banyak ditentukan dan dipengaruhi oleh pergaulan dalam kehidupan dan dapat mempengaruhi tindakan. Pergaulan hidup meliputi banyak scgi, 111aka sangat cl(perlukan sikap dasar yang kokoh clan kuat mempunyai nilai pasti nan abadi.

Di kalangan berbagai bangsa dan kelompok 111asyarakat clalam kehiclupannya terdapat bermaca111-rnaca111 aclat clan kebiasaan, akhlak atau nilai yang clianggap baik atau buruk oleh kelompok atau bangsa itu. Secara naluri mereka terclorong untuk memperbaiki akhlak dan aclat kemuclian mewariskannya kcpacla generasi berikutnya khususnya 111elalui pcnclidikan akhlak. Scdangkan dasar atau prinsip yang dipcgang dalam pendidikan akhlak lersebul adalah sistcrn nilai yang dihasilkan oleh adat kebi:1saan dan pcmikiran. Dan sislcrn nilai itu dipandang baik dan dapal 111cnja111in kcbutuhan mereka secara individual atau rnasyarakat clan clapat 111c111bahagiakan rnereka.

Tentunya setiap bangsa atau kelornpok masyarakat dalarn setiap rnasa

.

...

(32)

Al-Qur'an merupakan pedoman bagi seoarang rnuslim dalarn segala aspek kehidupanaya. Akan tetapi dalarn pelaksanaanya tidaklah dapat mengesampingkan Sunnah Nabi yang berfungsi menjelaskan atau menerangkan hal-hal yang kuarang jclas dalam .i\1-Qur'an. Maka Sunah Nabi adalah menduduki urutan kedua sebagai pedoman hidup muslim setelah Al-Qur'an. Sebagaimana clitujukan dalam firman Allah:

.(1\·

:t/,L....:JI)

Artinya: "Barangsiapa yang mentaati rasul itu, sesunguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling dari ketentuan itu, malrn kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka" (QS. An-Nisa: 80).

Al-Qur'an sebagai pedom::m hiclup muslim bukanlah semata-mata untuk clikaji ajaran-ajaranya itu, tetapi yang lebih prinsip claripacla itu adalah keyakinan bahwa Al-Qur'an sebagai wahyu Allah yang harus clitaati clan cliamalkan, sebagi1mma tersebut clalam firman-Nya:

(33)

Hadits sebagai pedornan hidup Muslim juga ditetapkan oleh Al-Qur'an dan di antaranya dinyatakan dalam ayat :

Artinya: "Apa yang diberikan Allah kepadarnu, rnaka terirnalah dia dan apa yang dilarang bagirnu rnaka tinggalkanlah" (Al-Hasyr: 7).

Adapun tujuan penclidikan akhlak tidak terlepas clari dasar yang menjadi pedoman pendidikan akhlak tersebut, yaitu Al-Qur'an dan Sunnah Nabi. Dalarn dasar itu terclapat kemana tujuan yang akan dicapai, secara gampang tujuan yang akan clicapai ialah te1:jclrnanya suatu pribadi atau masyarakal yang berakhlak Islam, yaitu akhlak yang sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan Haclits. Nabi Muharnarnrnacl clilihat chm berbagai scgi adalah mcrupakan pcnampilan pribadi rnuslirn yang bcrnkhlak linggi, scsuai dcngan firman Allah:

Artinya: "Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung" (QS. Al-Qalarn : 3).

Oleh karena itu dialah figur yang harus dicontoh dan diikuti clalarn segala aspek kehidupan, baik sebagai pribadi atau sebagal"' pemimpin umat dialah tauladan bagi kaum mus! imin. I-Jal itu terse but dinyatakan clalam firman Allah:

Nセ@ ,,. j. \

.(\ \ :il/'-"1;,>-'JI)

セ@

oy\

4'.(i\

(34)

C. Pcntingnya Pendidilrnn Akhlak

Akhlak bertujuan hendak menciptakan manusia sebagai makhluk yang tinggi dan sempurna, dan membedakannya dari makhluk i<1innya. Akhlak hendak menjadikan manusia orang yang berkclakuan baik, bertinclak baik terhadap scsama manusia, terhadap sesama makhluk dan terhadap Allah, Tuhan yang menciptakan alam semesta.

Sedang penclidikan akhlak bertujuan mengetahui perbedaan-perbedaan perangai manusia yang baik clan jahat, agar manusia c!apat mernegang dengan teguh perangai-perangai yang baik dan menjauhkan c!iri dari perangai ym1g jahat sehingga terciptalah tata tertib dalarn pergaulan masyarakat, tidak saling

n1ernbenci. tld8k ZJdn 」オイゥァョMョィNBョ」オイゥセセQゥ@ antar satu dcngan yang lain, tidak ada

perkelahian. persengketaan antara hamba Allah.

Apabila diperhatikan seluruh ajaran Islam dan menyelami rahasia-rahasia (hikmah) yang tcrkundung d<1la111 ajmrn111ya, tcnlu kita akan mcmpc'1·old1 kesimpulan bahwa semuanya itu menuju kepada tujuan yang satu, yaitu menyempurnakan akhlak manusia, mudah untuk memperoleh kebahagiaan dunia

"

(35)

Seorang pu.1angga Islam mengatakan, "Sesungguhnya kejayaan umat terletak pada akhla.lrnya, selagi mcrcka berakhlak/berbudi perangm utama. Jika mereka telah hilang akhlaknya maka jauhlah umat (bangsa) itu."'

Kctinggian budi-pekerti atau akhlak mahmudah yang terdapat pada seseorang, menjadikannya mampu melaksanakan k'.ewajiban dan peke1jaan dengan baik clan sempurna, sehingga menjadikan orang itu hidup ba.l1agia, walaupun faktor-faktor hidup yang lain, seperti harta, pangkat, dan ga.11 yang besar tidak acla padanya. Sebaliknya apabila manusia buruk akhlaknya, kasar tabiatnya, buruk prasangkanya pada orang lain, maka itu sebagai pertanda bahwa orang itu hidup resah sepanjang hayatnya, walaupun hartanya menyamai harta karun dan pangkataya menandingi pangkat Firnun yang sombong dan angkuh itu.

D. Pembagian Akhlak

1. Akhlak kepada Allah SWT

Pendidikan yang dilakukan oleh Luqman bin Hakim terhadap putranya yang diutamakanya adalah dengan memprioritaskan pendidikan tauhid dan sebagai langka.11 pertamanya itu Luqman

ュ・ュ「・イウゥャセ。ョ@

alam rohani putranya clari segala macam pengaruh yang bersifat polythisme. Menurut Lukmmrnl

Hakim. pendidikan tauhid aclalah sangat penting dan merupakan surnber kekuatan bathin untuk menclorong berbuat clan berbakti pacla Allah.

8

(36)

Kemudian dari pendidikanya itu dibarengi dengan pemantapan tauhid, yaitu dengan pengakuan bahwa penglihatan Allah itu maha luas dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Allah Maha Mengetahui tentang segala sesuatu yang bagi kita terikat oleh ruang dan waktu, masa dahulu, sekarang dan masa yang akan datang dan perbuatan sekecil apapun terlihat oleh Allah.

Pendidikan akhlak yang dilakukan Luqman selanjutnya adalah ibadah shalat dengan tujuan unluk mcmperteguh hubungan bathin seorang hamba dengan Tuhannya dan juga mernpcrdalam rasa syukur kepada Tuhanya. Scbagaimana disebutkan dalam ayat:

"

< ) / セᄋM / ,.. 0 0 ,.. / "

セ@

)\

ッセ@

°j

セ@

jセO@

::,.

セ@

JL:i::..

セ@

JI

セャ@

セ@

セ@ セ@ / セ@ /

" ' " " ;JJ J\ Q / 0 / /

Zイ|OセI@

セ@

セ@

"1ll

Jl

"1ll

4'

ol;,

j^セGji@

J )\

olj.:,.:'..Ji

, , ,

·< \ "\

Artinya: "Wahai anakku! Sesungguhnya sesuatu yang dike1jakan itu walaupun dia setimpal biji sawi, terletak di langit atau di bumi. niscaya Allah mendatangkannya, sesungguhnya Allah senantiasa lembul lagi maim mengetahui hakikat sesuatu" ( Luqman: 16 ).

2. Akhlak terhadap Sesama Manusia

Akhlak terhadap manusia aitinya

ー・ョ・イ。ー。セ@

akhlak kepada manus1a sebagai scsama makhluk ciptaan Tuhan, yang terdiri dari:

a. Akhlak kepada orang tua

(37)

memuliakan kedua orang tuanya, scbab melalui kedua orang tua itulah manusia dilahirkan ke muka bumi. lbunya telah mengandungnya selama scmbilan bulan, dengan kclernahan yang semakin lemah dan dcmikian juga sewaktu mclahirkannya. Dengan mcngerahkan seluruh perhatian jiwa dan raganya agar anaknya lahir dengan selamat dan senipurna jasmani rohani serta dapat tumbuh secara wajar.

Di samping itu, seorang bapak juga mempunyai peranan dalam merawat, mencari natkah, membcsarkan dan mel indunginya walaupun secara tidak langsung. Olch karena itu scorang anak diwajibkan berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Hal dcrnikian discbutknn dalarn al-Qur'an QS. Lukman ayat 14:

Artinya: "Dan karni perintahkan kepada rnanusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya yang telah mengandungnya dalam keadaan lcmah yang bertambah lcrnah dan rnenyapihnya dalam dua talnm. Bcrsyukurlah kcpadaku dan kcpada kcdua orang tuamu, hanya kcpadakulah kamu kcmbali" (Luqman: 14)'.'>

b. Akhlak kepada Masyarakat

(38)

dewasa baik individu maupun kelompok semuanya membutuhkan pertolongm1 baik mental spiritual ataupun material untuk menanggulangi kesukaran-kesukaran.

Dalam ha! ini, seorang filosof Yunani yaitu Aristoteles mengatakan dalam teorinya bahwa manusia adalah Zoon Poliiikon yaitu makhluk sosial yang hanya menyukai hiclup bergolongan atau sedikitnya mencari teman

untuk hidup bcrsarna, kbih disukai dari pada hidup scndiri."

Dalam hidup bermasyakat, diperlukan adanya sikap saling toking-menolong, saling mengasihi, kerjasama yang baik clan mengutamakan kepcntingan bersarna. Dcng;m dcmikian maka akan tcrbcntuk masyarakat yang rnemiliki kckuatan yang tangguh, persaudaraan yang erat dan masyarakal yang adil dan makmur di bawah arnpunan Allah.

Untuk mencapai apa yang telah cliungkapkan di atas, maka Lukmanul !lakim rncndidik anaknya agar bcrbuat amar ma'ru/ 11ahi mzmkar terhadap lingkungan keluarga maupun dalam masyarakat sebagai penjelrnaan dari rasa

tanggung jawab dalan1 bern1asyarakat. Pendidikan dan ー・ョァ」セェ。イ。ョ@ I.,ukn1an

tcntang hiclup bermasyakat tercantum pada surat Luqman ayat

'"

17

sebagaimana yang telah disebutkan di atas.

9

I-lasan Shadaly, Sosio/ogi Untuk AiaS)'llrakat Indonesia, (Jakarta: Bina Aksara, 1983), cet.

(39)

c. Akhlek kepada diri sendiri

Penclidikan akhlak kepacla diri sencliri aclalah sangat penting, sebab clengan aclanya pencliclikan akhlak kcpada cliri sencliri, maka akan tercipta aclanya pencliclikan akhlak clalam kcluarga dan selanjutnya akan terbentuk pencliclikan akhlak dalam masyarakat.

Dalam hal ini Lugrnanul Hakim menclidik anaknya agar berbuat amar ma'ruf nahi munkar, terutama kepada cliri sendiri. I-Jal ini te1:jacli karena pacla tiap-liap manusia ilu adalah pemimpin bagi dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat.

Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. yang artinya scbagai berikut: "Dari lbnu Abbas ra. berkata: Rasulullah Saw, bersabda: "Tiap-tiap kamu adalah pemimpin yang akan dimintai pcrlanggungjawabannya atas apa yang tclah dipimpinnya.

lmam

adalah yang akan bcrtanggung jawab atas kescjahteraan rakyatnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin dalam kcluarganya dan akan climintai pertanggung jawabannya. Scorang wanita aclalah pc111i111pin dalam rulnah langga

suan1inya dan akan din1intai pcrtanggurigjavvabannya. Seorang han1ba

adalah pcmimpin atas harta tuannya, dan akan dimintai pertanggungan jawab alas apa yang telah dipimpinnya." (I-IR. Bukhari)'0

Bcrclasarkan haclils di atas. mcnunjukan sampai scjauhmana amanat yang dilaksanakan baik tcrhadap apa-apa yang tclah clipimpinnya dan tcrmasuk amanal terhaclap diri scndiri. Oleh 'lkarena itu agar mampu memegang amanat lerhadap cliri scndiri, maka tcrlebih dahulu dibekali clcngan pendiclikan akhlak terhadap diri scncliri. Dengan demikian seseorang mampu memimpin dan bertanggung jawab baik terhaclap cliri sencliri maupun orang lain.

10

(40)

A. Pengaruh Ziarah Kubur terhadap Pembinaan Akhlak

Kematian adalah perkara yang hebat dan besar. Merenungkan kematian dapat menjauhkan seseorang dari keterlenaan terhadap kehidupan dunia serta mendorong manusia untuk bersiap menghadapinya. Ziarah kubur merupakan suatu upaya yang dapat mengingatkan kita kepada kematian, karena dengan ziarah kubur kita akan dihadapkan pada sosok manusia yang telah ditinggal rolmya. Seorang manusia yang pada masa hidupnya sangatlab disegani kini ia terbaring seorang diri dalam kebeningan di dalam kuburnya.

Dikatakan oleh seorang bijak. "Maul menimpa orang lain dan cngkau lak tahu kapan j,·_ menimpamu." Bagi seorang mukmin, kematian yang mcnirnpa

scseorang n1erupakan cer111in bagi dirinya. Kcn1atian n1cnjadi pcringatan bahvva

tidak akan lama lagi kita yang akan menclapat giliran berikutnya. Oleh karcna ilu, ziarah kubur sebagai salah satu upaya dalam mengingat kernatian, clapat mernberikan pelajaran yang berharga bagi si peziarah. "'

Aclapun pengaruh ziarah kubur terhadap pembinaan akhlak, antara lain aclalah sebagai berikut:

I. Pcngaruh dalam Pcmbinaan Akhlak Terhadap Allah

(41)

berdo'a untuk ahli kubur, hal ini berkaitan erat dengan masalah yang ghaib, hal ini menandakan ia (peziarah) meyakini adanya suatu yang dapat dijadikan pelindung dan penolongnya, yaitu Allah Swt. Alam gaib merupakan alam yang tidak dapat dihinclari, karena alam ghaib itu ticlak tunduk pacla sunnatullah fisika, kimia ataupun biologi.1 Ticlak berlebihan kiranya apabila clibtakan bahwa pacla waktu memikirkan, rnerenungkan sunnatullah atau waktu bermunajat kepacla Allah Swt. sesungguhnyajiwa seseorang itu seclang menghaclap wajahnya ke alarn ghaib.

Keadaan alam kubur aclalah merupakan salah satu alam ghaib yang tidak bisa dilihat dan diperkirakan oleh aka! fikiran manusia. Alam kubur merupakan tahap pcrlama mcnuju akhcral. Kcadaan di alam kubur sclamat atau cclaka dapat clijadikan ukuran untuk mcnentulwn kcadaan pada tahap bcrikutnya yang kckal clan abadi, yaitu alam akhcral. Suatu hal yang tidak bisa disangkal kcbcnarannya bahwa dengan berdo'a akan mcnimbulkan keimanan pada scscorag terhaclap alam ghaib. Berdo'a agar ahli kubur terhinclar dari siksaan-Nya yang terdapat dalam kubur (siksa kubur), hal ini juga rnenunjukkan bahwa seseorang itu meyakini adanya siksa kubur yang termasuk ghaib bagi si peziarah itu sendiri.

Dengan pernyataan-pernyataan di alas, ternyata"cialam pelaksanaan ziarah kubur yang diisi clengan clo'a tersebut menandakan adanya keyakinan seseorang terhndap adanya alam ghaib, yang mesti cliyakini akan kebenarannya clan

1

(42)

kcberadaannya. Dengan demikian j elaslah bahwa dengan ziarah kubur dapat menumbuhkan keimanan lerhadap alam ghaib.

2. Pengaruh dalam Pembinaan Akhlak Tcrbadap Diri Sendiri

Ziarah kubur mempunyai pengaruh yang besar dalam membina kepribadian n.mslirn. Melihat kuburru1 yang sunyi, di mana pelita kehidupan semua orang, baik kaya maupun miskin, kuat maupun lemah, akan padam hanya membawa tiga lembar kain di bawah tanah akan menggerakan hati dan jiwa seseorang serta mengurru1gi ketamakannya. Bila seseorru1g melihatnya dengan kecamatan ibarat, ia akan dapat mengambil pelajaran dari peristiwa itu. la akan

bcrlikir dan berkata pada diri sendiri bahwa kebidupan dunia adalah scmenlara. enam puluh atau tujuh puluh lahun, dan akan berakhir dengan kemusnahan

(kematian).

Mcnyaksikan insan-insan yang telah padarn dapat rnclembutkan hati yang paling keras, mernbuat rnendengar telinga yang paling tuli clan memberikan cahaya kepada penglihatan yang paling samar. Menyebabkan orang melihat kembali earn hidupnya, berfikir mengenai pertanggungjawaban yang berat di

..

(43)

Dikatakan bahwa manusia pada hakekatnya adalah satu, sama dan saling terpaclu, ia membutuhkan sikap dan pendirian sebagai sumber inspirasi yang menuntun prilaku clan perasaan, sumber petunjuk clalam menghadapi alam dan kehidupan alam ha! ini.2 Pengambilan suri taulaclan dapat pula clihasilkan dengan jalan menggambarkan orang yang sudah mati clalam hati sanubari, bagaimana keaclaan tubuhnya sclelah bertahun-tahun beracla clalam kubur, pastilah anggota tubuhnya telah hancur. Kemuclian bagaimana nanti dibangkitkan dari kuburnya. Hal ini akan memberi keinsyafan bagi si peziarah bahwa dirinyapun tidak lama lagi pasti akan menyusul mayit yang sedang diziarainya itu.

3. l'engaruh dalam l'embinaan Akhlak Terhadap Sesama Manusia

Dalam ziarah kubur lcrdapal ccnninan nilai pcrsaudaraan antara yang hid up dengan yang mati. yailu dcngan adanya perrnohonan ( do'a) yang disampaikan sr peziarah terhadap ahli kubur. Dalam do'anya itu peziarah mernohonkan arnpunan bagi dirinya juga ahli kubur. Ia berharap clengan do'anya diharapkan dapal meringankan/membantu saudaranya yang telah mati itu, schingga tcrbatas dnri siksa kubur. I-Jal ini jclas ll11,f11Ulljukkan adanya ikalan persaudaraan yang terjalin antara kedu:mya.

Dengan demikian dapal dikatakan bahwa menjalin persaudaraan tidak hanya dilakukan tatkala ia masih hidup, akan tctapi juga clapat clilakukan rnanakala orang tersebut telah w:1fat. dengan eara mengunjungi ternpat

2

(44)

pemakamannya (ziarah kubur). Meninggalnya seorang tidaklah berarti putusnya pcrsauclaraan. karcna lidak akan pcrnah berjurnpa dengannya lagi. Secara fisik, rnemang orang yang hiclup tidak akan pernah bertemu/bc1jumpa lagi dengan orang yang sudah rneninggal karena telah berlainan alam. Akan tetapi secara psikis (batin), orang hidup dapat berhubungan dengan orang yang telah meninggal. Melalui rohani, rnaka antara keduanya akan dapat saling merasakan hubungan yang begitu dekat.

B. Pendidikan Akhlak dalam Ziarah Ku bur

Dalam ha! 1111, pcnulis akan rnencoba rnenguraikan aspek-aspek

pendidikan akhlak apa saja yang terdapat dalarn ziarah kubur, baik sebagai suatu hasil dari bentuk kegiatan (proses/pelaksanaan) ziarah kubur rnaupun sebagai basil clari pcmikiran/percnungan orang-orang yang mclakukan ziarah kubur tersebut. Penulis melihat clengan ziarah kubur akan dapat menimbulkan sikap-sikap terpuji yang akan cliwujuclkan clalarn kehiclupannya, baik terhaclap Allah, pribacli ataupun kepacla rnasyarakat. Secara garis besar aspek penclidikan akhlak yang terclapat dalam ziarah kubur pcnulis kelornpokan 'foenjadi tiga, yaitu akhlak kepacla Allah, akhlak terhadap sesarna rnanusia dan akhlak terhadap cliri sencliri.

(45)

serta akhlak terhadap diri sencliri sebagai akibat/pengaruh clari ziarah kubur. Mengenai ha! ini, untuk selanjutnya akan cliuraikan clalam pembahasan berikut:

I. Akhlak kepada Allah Swt

a. Ajaran bertaubat kepada Allah Swt

Dalam ziarah kubur terkandung a.1aran untuk bertaubat kepacla Allah Swt. ha! ini clapat dilihat dalarn ziarah kubur rnanakala si peziarah melakukan do'a untuk rnernohon ampunan kepacla Allah Swt. baik untuk dirinya rnaupun untuk si rnayit (ahli kubur). Dalam do'anya itu disebutkan si pcrnohon (pcziarah) rncrninla kcpada Allah Swt. Dcngan dcrnikian menunjukan bahwa dcngilll 1.iarah kubur sccara tidak langsung kita diajarkan untuk bcrtaubat kepada Allah Swt atas segala perbuatan dosa/jalmt yang telah kita lakukan.

Tau bat adalah langkah perlama seseorang harnba dalam me! intasi jalan Allah, ia adalah asas segala maqam (kedudukan) di hadapan Allah Swt. Allah mencintai orang yang selalu bertaubat seperti dalam firmannya:

} '"\ ;;iJ

セセ@

セ|@

01

(46)

Dalam haclits diriwayatkan bahwa. "Orang yang berlanbat aclalah seperti orang yang tidak acla closanya."3 Aclalah kewajiban setiap mukmin untuk berusaha menghinclarkan diri dari segala perbuatan dosa. Bahkan cliwajibkan untuk segera berlaubat darinya. Henclaknya manusia selalu memperbaharui taubat karena amat sulit bati 'seseorang untuk terhindar darinya betapapun taatnya orang tersebut. Rasulullah Saw. Kenclati mendapat ishmah (penjagaan Allah terhadapnya), namun beliau tetap rnelakukan taubat dan beristighfor lebih clari tujuh puluh kali sctiap harinya.

b. Ajarnn untuk berharap kepada Allah

Dalam ziarah kubur terclapat ajaran untuk selalu berharap kepacla Allah Swt. Hal demikian dapat clipahami karena ziarah kubur bertujuan untuk rnenclo'akan, clan dalam do'anya itu terdapat banyak harapan. I-Iarapan agar cliarnpuni dosa-dosnnya, harapan agar clibebaskan dari siksa kubur clan banyak lagi harapan yang intinya aclalah harapan kepada Allah Swt. untuk keselamatan clan kesejahteraan bagi dirinya clan ahli kubur.

...

Dari uraian tersebut. dapat clikatakan bahwa dengan ziarah kubur rnengajarkan scseorang untuk selalu berharap kepacla Allah Swt. yakni berharap atas keselamatan clan kesejahteraan. Tentang harapan ini dikatalrnn bahwa harapan ibarat cahaya yang selalu menerangi jalan

3

(47)

scorang mukmin dalarn kcgdapan. Harapan selal u menclorongnya untuk bekcrja lerus. la tidak kenal 111enyerah dan lerhcnti di jalan. Dunia ini rncnjacli luas clan lapang dengan adanya harapan. Dalam suatu tamsil clikatakan bahwa jika ticlaklah karena harapan orang ticlak akan menclirikan bangunan clan ticlak pulalah petani akan menanam tumbuh-tumbuhan.

1-larapan bukanlah angan-angan. Harapan yang tidak clisertai clengan amal pcrbualan clan pcrhitungan yang rnantap bukanlah harapan namanya. Allah Swl. ticlak akan meruhah Sunnahnya, siapa yang ingin pintar harus bclajar, orang yang bcrcita-cita rnenjadi hartawan harus rajin clan tahah berusaha. Seorang yang ingin rnenjacli pemimpin, harus membiasakan diri dengan sifol-sifal kepernimpinan. Be1:juang clengan tabah rnengatasi segala lantangan clan rintangan aclalah syarat utama dalam mencapai harapan.

Firman Allah Swt.:

(48)

Dalam sebuah sya1r disebutkan, "Mengharapkan kemenangan lanpa mcngikuli jalan, ibaral kapal bcrlayar di daralan."4 lni menunjukan bahwa harapan tanpa tindakan dan perbuatan tidak ada artinya. Seorang mukmin yang mempunyai harapan tidak aan duduk berpangku tangan, ia akan selalu berusaha, beke1ja, be1:juang dan tidak pernah putus asa, karena putus asa berarti hilang harapan. Dalam syair lain dikafakan: "Tidaklah mati orang yang mati dalam pe1juangan, sesungguhnya telah mati orang hidup yang tidak punya harapan orang hidup yang sclalu dalam kesedihan, mati cila-cilanya dan tidak ada kcmauan." 5

c. Ajaran untuk bersikap ridha lerhadap kelelapan Allah Swt

Ziarah kubur merupakan bentuk kegiatan yang bertujuan dalam rangka mendo'akan untuk kcselamatan. Perbuatan demikian tentunya dilakukan dengan jiwa yang sadar yang penuh dengan kemuliaan, tidak diperkenankan adanya seclikitpun rasa/sangkaan yang tidak baik (buruk) kepad(\ Tuhannya. Dalarn ha! ini, bararti ziarah kubur mengajarkan sescorang agar dapat rncn:lakan (ridha) ャ」イィ。、Zセー@ saudaranya unluk pcrgi menghaclap Tuhannya. la mneyaclari bahwa pacla akhirnya semua akan kembali pacla Allah Swt. ticlak acla yang dapat diperbuat manusia yang beriman apabila ajal sudah clatang, selain menerimanya dengan lapang

4

1-1. Oc111ar Bakry, :lkhlak ti/11sli111, (Handung,: Ang,kasa, 1993), cct., Ill, hat. 76

(49)

dada (ridha) sebagai suatu ketetapan (takdir) Tuhan, sehingga ia terhindar dari murka-Nya.

Sudah sewajarnya bagi seorang mukmin untuk selalu ridha (puas hati) kepada ketetapan Allah Swt. yang berlaku, baik itu manis maupun pahit. Dalam sebuah hadits Qudsi disebutkan: "Barangsiapa tidak ridha akan ketctapan-Ku, scrta tidak sabar mcnerima bala' (ujian)-Ku, biarlah orang seperti itu mencari Tuhan selain aku."6

Rasulullah Saw. bersaba:

,, .., / / / / ,.. / . / / -'\ :;,

セ@

dJ

セIi@

ili

セセ@

セ@

セセャ@

lGNZセ@

セ|@

bl

;iii

01

/ / / / /

,

/ /

Nセャゥャゥ@

Artiny,a: "Apabila Allah mencintai suatu kaum, niscaya ia menguji rnereka. Maka barangsiapa menghadapinya dengan ridha, Allah akan ridha kcpadanya, dan apabila ia marah, maka Allah akan marah kepadanya. "7

Dari uraian di alas, dikatakan seorang mukmin hendaknya menyadari dan meyakini bahwa Allah Swt. Dialah yang memberi petunjuk dan kesesatan, yang menycngsarakan clan membahagiakan, yang mendekatkan clan rncnjauhkan. yang rnern&ri dan menahan, yang merenclahkan clan rncninggikan scrta yang rnendatangkan mudharat clan manfaat. Berclasar ha! clemikian, kewajiban kita ialah ticlak mencntang dan memprotes segala perbuatan Allah Swt. Dia bebas bcrbuat apa saja yang

'' Sayyid Abdullah I laddad. O/!.cit., hal. 271

7

(50)

dikehendakinya, memerintahkan apa saja yang diinginkannya, siapapun tidak bcrhak mcnanyainya.

d. Ajaran untuk bertawakal kepada Allah Swt

Dalam ziarah kubur. si peziarah melakukan permohonan dengan penuh harap kepada Allah Swt. untuk memperoleh keselamatan dan kcsejahteraan bagi s1 rnayit. la berharap semoga dengan do'a (permohonan) yang disampaikannya, s1 mayit terbebas dari siksa kubur. Melalui do'anya, si pemohon berupaya menolong saudaranya yang telah mati, walaupun pada akhirnya segalanya diserahkan pada Allah Swt. seorang mukmin harus tetap bertawakal sepenuhnya kepadanya.

Dari uraian tersebut. dijelaskan bahwa secara tidak langsung dalarn ziarah kubur juga mcngajarkan unluk bcrlawakal kcpada J\llah Swl.

l(arcna walau bagain1anapun. tcrhadap do1

a yang telah disan1paikan,

haruslah scpcnuhnya discrahkan pada Allah Swl. Do'a dalam ha! ini adalah hanya merupakan upaya (ikhtiar) yang hnrus dilakukan oleh orang yang masih hidup, yang pada akhirnya エ・イィ。、セー@ hasil do'a tersebut kita harus berta wakal.

(51)

Artinya: "Barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan rncncukupi keperluannya." (QS. at-Thalaq/65: 3)

Dalam firmannya yang lain disebutkan bahwa tawakal adalah bagian dari buah lauhid. Allah Swl. berfirman: ·

Artinya: "Dialah Tuhan Timur clan barat, tiada Tuhan selain dia, maka ambillah clia sebagai pelindung." (QS. al-Muzammil/73 : 9) Dari ayat di atas, dapat dipahami betapa Allah Swt. telah mulai menetapkan kekuasaannya atas segala penjuru di Timur clan Barnt, kernudian dcngan kccsaan frilahiu111c)'ll, sctelah itu ia mcmcrinlahkan kita untuk bertawakal kcpmlanya. Discbutkan pula dalrnn lirrnan Allah:

Artinya: " ... Maka bcrtawakalah kepada Allah, scsunggulmya Allah rncnyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya." (QS. Ali Irnran/3 : 159)

Dikatakan, inti tawakal adalah kcsaclaran hati bahwa segala scsuatu

"

berada di tangan Allah, baik yang bermanfaal maupun tidak, yang menyenangkan maupun yang rncnyusahkan.8 Seandainya seluruh rnakhluk bersatu untuk mcrnbcri manfoat kcpada seseorang, niscaya mcreka tidak menc!apat apapun kecuali yang telah ditetapkan Allah, begitu pula scbaliknya.

(52)

2. Akhlak terhadap Sesama Manusia

a. Ajaran untuk saling tolong menolong

Mwmsia menurut fitrahnya memerlukan tolong-menolong. Dari semenjak lahirnya ia memerlukan bantuan orang lain. la lemah tidak berdaya, rnakan minurn, bangun tidur semua 111emerlukan bantuan orang lain. Oleh karena itu sifat tolong menolong harus dipupuk suburkan pada setiap insan.

Ziarah kubur sebagai suatu perbuatan yang menjembatani/ menghubungkan antara orang yang masih hidup dengan orang yang telah rncninggal clunia. dapatlah dijadikan scbagai cara 1rn;11yampaikan pertolongannya (melalui clo'anya) kepada ahli kubur. Alam kubur sebagai

alan1 pcrsinggahan orang n1cnL1ju alan1 akhcrat adalah stu1gat n1cncntukan

tcrhadap pc1jala11an hisab \nasibJ si mayit. Discbutkan dalam sualu riwayat bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda, "Sesungguhnya, kuburan aclalah tahap pertama akherat. .J ika penghuninya selamat darinya, maka yang clatang sesudahnya akan !ebih sukar."9 Oleh karenanya kewajiban orang yang masih hidup sebagai saudaranya llntuk 111embantunya agar dapat meringankan beban yang dialami si mayit di alam kubur. Dari uraian terse but, jelaslah bahwa clalam ziarah kubur terkandung nilai to long menolong yang tinggi. Si rnayit rnemerlukan orang yang hidup untuk rncrnpcrolch do'anyn.

(53)

Mengenai hal ini, telah diriwayatkan dalam suatu hadits:

"Orang yang mati itu di dalam kuburnya, tak lain bagaikan orang yang tenggelarn clan meminta tolong, sambil menanti clo'a yang datang clari ayahnya, sauclaranya, atau sahabatnya. Oleh karena itu, jika clo'a itu datang, ha! itu akan lebih dicintainya daripacla clunia dan isinya. Sesungguhnya, hadiah-hadiah dari orang yang masih hiclup kepada orang yang suclah mati aclalah clo'a clan perrnohonan ampunan kepacla Allah."10 •

Seyogyanya, bagi seorang mukmin untuk selalu bersikap tolong menolong terhaclap sesamanya, sebagaimana cliperintahkan clalarn ajaran Islam. Dalam sabcla Rasulullah Saw. dikatakan:

/ 0 / / 0 -'\

Hセ@

olJ.J)

¥\

J°j-

J

セi@

0\S'G

セi@

J°j-

J

セiI@

/ / / / / / /

Arlinya: "Allah akan sclalu lllcnolong hambanya yang menolong sautbranya."11 (111(. Muslim)

Mulrnmnrnd Mustlrnlii <il-Mmaghi, Sckh i\l-i\,.lrnr bcrkata,

11

rrolong 111enolong 111cnghidupkan rasa kctcrgnntungan anggota

masyarakat antara satu clengan yang lain. Juga menguatkan tali perhubungan silaturahmi. Tolong menolong mengikat beberapa rumah tangga seolah-olah menjadi satu keluarga. Dengan tolong-menolong hidup akan menclapat kebahagiaan. 12

'0 /hi{/, hal. 114

11

!-!. Oen1ar Bakry, Akhlak t'v/11sli111_ (Bandung: Ang.kasa, 1993), cct. X, hal. 118.

12

(54)

b. Ajaran agar bersikap kasih Sayang

Ziarah kubur sebagai perrnohonan kcselarnatan clan kesejahteraan, selain clipruntukkan untuk clirinya juga untuk simayit (ahli kubur). Bernat penulis, ha! ini rnerupakan suatu inclikasi aclanya rasa kasih sayang yang tinggi clari si peziarah. Tanpa aclanya unsur kasih sayang (terhaclap si mayit). Ticlak akan seorang 111engm1jungi/menziarahi pemakaman di mana ia clikuburkan. Seorang muslim henclaknya selalu mencurahkan rahmat dan kasih sayang scsarna manusia. I Jal ini mcngingal karcna kasih sayang seorang hamba di bumi rnenjacli sebab datangnya rahmat dari langit. Dikatakan dala111 hadils. "bcrsikap belas kasihanlah kamu lcrhadap siapa

Sl*l yang berada di bu mi, pas ti

Referensi

Dokumen terkait