• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT DI PT BPR WILIS PUTRA UTAMA BANYUWANGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB IV TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT DI PT BPR WILIS PUTRA UTAMA BANYUWANGI"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

41 BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di PT BPR Wilis Putra Utama Banyuwangi, terdapat unsur-unsur sistem informasi akuntansi dalam penerapan pemberian kredit yaitu:

1) Pelaku (orang)

Pelaksanaan pemberian kredit melibatkan beberapa bagian dalam prosesnya, yaitu:

a) Customer Service bertugas memberikan bantuan/petunjuk kepada Calon

Debitur dalam proses pengisian Formulir Permohonan dan membantu proses pembukaan rekening tabungan untuk dropping kredit.

b)Bagian Account Officer Lending (Staf AO-LN dan KA AO-LN) bertugas memproses, memeriksa dan mempelajari dokumen permohonan kredit, melakukan survey terhadap debitur serta terlibat langsung dalam proses penerimaan angsuran kredit dari debitur.

(2)

d)Komite Kredit bertugas melakukan tanya-jawab dengan AO-LN dan menentukan keputusan kredit dari calon debitur (menolak permohonan kredit, menghendaki survey dan menyetujui permohonan kredit).

e) Teller bertugas melakukan pencairan dana, mencetak transaksi ke buku Tabungan dan menyerahkan dana ke debitur, menerima pembayaran kredit dan mencocokkan Laporan Hasil Setoran dengan Laporan Mutasi Kredit, serta memvalidasi transaksi pelunasan kredit.

f) Bagian Administrasi Tabungan/Deposito bertugas menerima konfirmasi pembayaran angsuran kredit, membuat Memo Blokir Angsuran Kredit, dan memindahkan saldo pembayaran angsuran kredit dari ABA BPR ke rekening Tabungan debitur.

2) Prosedur

Prosedur pemberian kredit yang diterapkan pada PT BPR Wilis Putra Utama Banyuwangi sebagai berikut:

a) Tahap Permohonan Kredit dilakukan dengan kelengkapan formulir yang ditentukan sesuai standar dan kebutuhan pihak manajemen.

b)Tahap Analisa dan Keputusan Kredit dilakukan dengan penerapan analisis aspek 6 C’s of Credit (Character, Capacity, Capital, Condition of

Economic, Collateral, Cashflow) dan 7 Aspek Perkreditan (Aspek

(3)

c) Tahap Pengikatan Kredit dilakukan ketika kelengkapan dokumen kredit terpenuhi dan debitur menyetujui Perjanjian Kredit tersebut.

d)Tahap Pencairan Kredit dilakukan setelah Dokumen Asli Kredit diterima dan divalidasi oleh petugas. Tahap ini diterapkan dengan melibatkan sistem ASSIST.

e) Tahap Pembayaran Kredit dilakukan dengan beberapa mekanisme yang tersedia, ialah melalui Bank Transfer/ABA BPR, Pick-Up Service

(mCollecting), dan setor langsung oleh Debitur. Ketiga mekanisme

tersebut melibatkan peranan sistem ASSIST.

f) Tahap Pelunasan Kredit dilakukan disertai penyerahan jaminan kredit yang berupa agunan kredit dan dokumen aslinya. Peran sistem ASSIST dalam tahap ini cukup penting dalam kelancaran pelunasan kredit.

3) Peralatan

Penggunaan komputer melibatkan adanya hardware dan software, penggunaan perangkat keras (hardware) terdiri dari keyboard, mouse

(4)

proses pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang akan dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pemberian kredit di PT BPR Wilis Putra Utama Banyuwangi. Komputer juga merupakan media penyimpanan data yang sangat baik karena data tidak akan mudah hilang dan dapat diakses secara cepat apabila data tersebut dibutuhkan kembali.

4) Data dan Catatan

Data dan catatan yang digunakan terdiri dari: a) Formulir

Penggunaan formulir dalam proses pemberian kredit pada PT BPR Wilis Putra Utama Banyuwangi telah ditetapkan dan didesain sesuai standar yang berlaku. Adapun macam-macam formulir yang dibutuhkan dalam pemberian kredit antara lain:

1. Formulir Permohonan Kredit

2. Hasil BI Checking / IDI Histori Debitur

3. Check List Kelengkapan Dokumen Kredit

4. Memo Analisis Kredit (MAK) 5. Daftar Lampiran

6. Laporan Hasil Penilaian Agunan Kredit

7. Credit Scoring Sheet

8. Laporan Analisa Usaha 9. Lembar Foto Agunan

(5)

b)Jurnal

Jurnal dicatat setiap kali terjadi transaksi pemberian kredit melalui sistem ASSIST, dalam sistem tersebut tidak ditampilkan nama akun-akun yang terkait tetapi berupa tampilan kode-kode yang hanya diketahui oleh pihak manajemen. Pencatatan dilakukan oleh bagian administrasi kredit dimulai dari dropping, pembayaran angsuran sampai dengan pelunasan kredit. Adapun jurnal proses pemberian kredit yang diperoleh melalui observasi secara langsung sebagai berikut:

1. Jurnal Pengikatan dan Pencairan Kredit, yaitu:

Tanggal Keterangan Debet Kredit

15-01 Kredit yang Diberikan xxx

Pendapatan Provisi xxx

Pendapatan Administrasi xxx

Persediaan Bea Materai xxx

Giro Notaris xxx

Kas/Rekening Nasabah xxx

2. Jurnal Pembayaran/Pelunasan Angsuran dan Bunga Kredit, yaitu:

Tanggal Keterangan Debet Kredit

15-01 Rekening Nasabah/Kas xxx

Kredit yang Diberikan xxx

Pendapatan Bunga Kredit xxx

3. Jurnal Pembayaran Kredit tergolong Dalam Perhatian Khusus, yaitu:

Tanggal Keterangan Debet Kredit

31-12 Piutang Bunga xxx

Pendapatan Bunga xxx

15-01 Kas xxx

Kredit yang Diberikan xxx

Pendapatan Bunga xxx

Piutang Bunga xxx

(6)

4. Jurnal Pembayaran Kredit tergolong Kurang Lancar, yaitu:

Tanggal Keterangan Debet Kredit

31-12 RAR Tunggakan Bunga dalam Penyelesaian xxx

15-01 RAR Tunggakan Bunga dalam

Penyelesaian

xxx

Kas xxx

Kredit yang Diberikan xxx

Pendapatan Bunga xxx

Pendapatan Lain-Lain/Penalty xxx

c) Buku Besar

Buku Besar yang digunakan PT BPR Wilis Putra Utama Banyuwangi terdiri dari Buku Besar Kas, Buku Besar Kredit Yang Diberikan dan Buku Besar Pendapatan Bunga.

d)Buku Besar Pembantu

Buku besar ditunjang dengan adanya buku besar pembantu yang terdiri dari buku besar pembantu kas masuk, buku besar pembantu kas keluar, dan buku besar pembantu menurut jenis kredit.

5) Laporan

PT BPR Wilis Putra Utama Banyuwangi menghasilkan laporan-laporan dari pelaksanaan pengolahan data berupa laporan yang diperuntukkan bagi pihak intern dan ekstern perusahaan. Laporan tersebut dibuat secara berkala, salah satu contohnya ialah Laporan Angsuran Kredit untuk masing-masing

(7)

Tabel 4.1

Format Laporan Angsuran Kredit

[00xx] Nama AO

No. Tgl Angsuran

J. Tempo

No. Rek

Nama Telepon Pokok Awal

Pokok Bunga Denda Total Angsuran

Pokok Akhir

AO

Sumber: PT BPR Wilis Putra Utama Banyuwangi, diolah

4.2 Penerapan dan Cara Kerja Sistem ASSIST dalam Prosedur

4.2.1 Prosedur Pencairan Kredit

Adapun prosedur pencairan kredit yang berkaitan dengan penggunaan sistem ASSIST antara lain:

1. CS melakukan pencairan data Debitur / CIF di system (ASSIST) dan apabila data Debitur tidak ditemukan, maka dilakukan proses input Data Debitur sesuai Formulir Data Nasabah di Master Register Nasabah.

2. Untuk Debitur baru, CS harus terlebih dahulu memproses pembukaan rekening Tabungan sebagai rekening penampungan untuk dropping dana pencairan kredit. Seluruh proses ini harus sesuai dan mengikuti Prosedur di SOP Operasional.

3. Berdasarkan Memo Analisa Kredit dan dokumen-dokumen seperti: Credit

Scoring Sheet dan Laporan Hasil Penilaian Agunan untuk Agunan Tidak

(8)

4. AD-CR melakukan proses pencairan kredit ke rekening Tabungan Debitur sekaligus mendebet biaya-biaya yang terkait dengan pencairan kredit. Selanjutnya AD-CR mencetak bukti pencairan kredit di system (ASSIST) dan diserahkan kepada KA-ADM untuk diperiksa dan dimintakan persetujuan.

5. KA-ADM memeriksa kebenaran proses pencairan kredit dan memberikan persetujuan dengan memparaf bukti pencairan kredit untuk selanjutnya form bukti pencairan kredit asli diberikan ke AD-CR untuk diteruskan ke Debitur sedang form bukti pencairan kredit copy disimpan sebagai arsip.

6. Sebelum menyimpan Dosir Asli Dokumen Kredit di dalam ruang Khasanah, maka AD-CR membuat copy berkas Data Debitur beserta dokumen-dokumen kredit untuk disimpan di Dosir Kredit Harian.

7. Selanjutnya AD-CR harus segera menyimpan Dosir Asli Dokumen Kredit di dalam Ruang Khasanah dan menatausahakannya sesuai dengan prosedur, yaitu mengisi Logbook Arus Masuk-Keluar Ruang Khasanah untuk prosedur masuk ke Ruang Khasanah, hal tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur tata laksana ruang Khasanah dalam SOP Operasional.

(9)
[image:9.595.113.512.138.692.2]

Tabel 4.2

Flowchart Pencairan Kredit

Sumber: PT BPR Putra Utama Banyuwangi, diolah

Process Flow

Start

Data Debitur

Form Buka Rek Tab CIF

Passbook No Rek Tab

A ss is t 3 2 Data Agunan 1 Pencairan

Kredit Tab

(10)

Berdasarkan tabel 4.2, maka dapat dijelaskan pada tahap pencairan kredit CS bertugas melakukan pencairan data Debitur/CIF di system (ASSIST) dan apabila data Debitur tidak ditemukan, maka dilakukan proses input Data Debitur sesuai Formulir Data Nasabah di Master Register Nasabah, serta melakukan proses pembukaan rekening tabungan untuk dropping kredit. Output dari proses tersebut berupa Nomor CIF, nomor rekening tabungan dan passbook. Kemudian AD-CR Processing bertugas melakukan input seluruh Data Agunan (SHM/SHGB/BPKB/TAB/Bilyet Deposito/logam mulia/emas), input seluruh Data Kredit Debitur sesuai PK, dan input Data Realisasi Kredit untuk setting

(11)

4.2.2 Prosedur Pembayaran Kredit

Adapun prosedur pembayaran kredit yang berkaitan dengan penggunaan sistem ASSIST antara lain:

1. Ada beberapa mekanisme yang tersedia untuk pembayaran/angsuran kredit, yaitu:

a. Melalui Bank Transfer / Setor ke rekening ABA BPR.

b. Pick Up Service (mCollecting) yang merupakan Fasilitas Jemput Bola bersifat “Selektif dan Insidentil”.

c. Debitur menyetor langsung ke Kantor BPR.

2. AD-TAB/DEP menerima konfirmasi pembayaran angsuran kredit dari AO-LN/Debitur yang disetor melalui ABA BPR untuk pembayaran melalui Bank Transfer.

3. AD-TAB/DEP menginformasikan ke AO-LN/AD-CR untuk membuat Memo Blokir Angsuran Kredit atas permintaan Debitur untuk pembayaran angsuran kredit lancar (Kol 1 tanpa tunggakan) lebih dari 1 (satu) kali angsuran.

(12)

kredit ke ABA BPR ke rekening Tabungan Debitur dan melaksanakan pemblokiran di system (ASSIST).

5. Pembayaran melalui Bank Transfer, KA-OPS:

a. Memeriksa kebenaran transaksi berdasarkan slip Jurnal Memorial yang dibuat oleh AD-TAB/DEP.

b. Memberikan paraf persetujuan pada slip Jurnal Memorial dan Memo Blokir Angsuran Kredit.

c. Memberikan otorisasi transaksi pemindahbukuan pada system (ASSIST). 6. Untuk pembayaran melalui mCollecting, AO-LN/COLL menerima uang

pembayaran angsuran kredit Debitur, dengan cara:

a. Melakukan input transaksi setoran melalui fasilitas handphone yang sudah terdaftar untuk proses aplikasi setoran mCollecting.

b. Debitur akan menerima berita konfirmasi setoran dari mCollecting

melalui handphone milik Debitur yang sudah terdaftar di BPR.

c. Setelah Debitur berhasil menerima konfirmasi transaksi setoran

mCollecting dari server BPR, maka AO-LN/COLL mencetak slip

konfirmasi setoran melalui mesin mCollecting yang sudah terdaftar. d. Memparaf print out hasil konfirmasi transaksi setoran mCollecting dan

menyerahkan hasil print out tersebut ke Debitur.

e. Selanjutnya, AO-LN juga menerima konfirmasi transaksi setoran

mCollecting melalui handphone AO-LN.

(13)

a. Mencetak Laporan Rekap Setoran melalui mesin mCollecting.

b. Meminta Laporan Mutasi mCollecting per AO-LN dari ASSIST melalui AD-CR.

c. Menyerahkan fisik uang beserta Laporan dalam point a dan b ke Teller. 8. AO-LN/COLL wajib melakukan proses penyetoran fisik uang segera pada

hari kerja berikutnya dalam hal AO-LN/COLL melakukan proses Pick Up Service diluar jam kantor.

9. Apabila terdapat setoran Debitur untuk pembayaran angsuran kredit lancar (Kol. 1 tanpa tunggakan) lebih dari 1 (satu) kali angsuran, maka AO-LN/COLL membuat Memo Blokir Angsuran Kredit atas permintaan Debitur, untuk diserahkan ke AD-TAB/DEP.

10.Pembayaran melalui mCollecting, AD-CR akan mencetak dan memparaf Laporan Mutasi mCollecting per LN sesuai dengan permintaan AO-LN/COLL untuk keperluan verifikasi setoran fisik uang mCollecting.

(14)

12.Untuk pembayaran melalui mCollecting:

a. Teller menerima, memeriksa keaslian uang dan menghitung uang setoran di depan AO-LN/COLL.

b. Memeriksa/mencocokkan antara salso Laporan Rekap Setoran dari mesin

mCollecting dan Laporan Mutasi mCollecting per AO-LN dengan saldo

fisik uang yang diterima Teller.

c. Apabila sudah cocok, maka dilakukan proses pemindahbukuan saldo

mCollecting ke Rekening Tabungan Debitur melalui proses validasi

Laporan Mutasi mCollecting per AO-LN.

13.Untuk pembayaran melalui mCollecting, setelah AO-LN/COLL menerima validasi setoran mCollecting dari Teller maka AO-LN/COLL menyerahkan hasil validasi tersebut ke AD-CR untuk proses Auto Debet.

14.Sesuai informasi dari Teller, maka AD-CR membuat Memo Blokir Angsuran Kredit untuk diserahkan ke AD-TAB/DEP.

15.Untuk semua transaksi pembayaran angsuran kredit Lancar (Kol. 1 tanpa tunggakan) baik melalui Bank Transfer, mCollecting, setoran langsung, AD-CR akan melakukan proses sebagai berikut:

a. Melakukan proses Auto Debet angsuran per Debitur pada System

(ASSIST).

b. Mencetak slip hasil Auto Debet angsuran per Debitur.

(15)

16.Untuk semua transaksi pembayaran angsuran kredit DPK (Kol. 1 dengan tunggakan 1-3 bulan) dan NPL, baik melalui Bank Transfer, mCollecting, setoran langsung, AD-CR akan melakukan proses sebagai berikut:

a. Melakukan proses Manual Debet angsuran per Debitur pada System

ASSIST.

b. Mencetak slip hasil Manual Debet angsuran per Debitur.

c. Mencetak Laporan Mutasi Manual Debet Harian dan menyerahkannya ke KA-ADM.

17.Menerima Laporan Mutasi Auto/Manual Debet Harian beserta slip hasil Auto/Manual Debet angsuran per Debitur dari AD-CR.

18.Memeriksa dan meneliti kebenaran transaksi yang tercantum pada prosedur nomor 11-12 dan mencocokkannya dengan Laporan Kredit Jatuh Tempo dan Daftar Tagihan pada hari itu.

19.Melaporkan hasil pencocokan Laporan Kredit Jatuh Tempo dan Daftar Tagihan yang masih belum terbayar kepada KA AO-LN yang terkait.

(16)
[image:16.595.106.529.147.722.2]

Tabel 4.3

Flowchart Pencairan Kredit

Sumber: PT BPR Putra Utama Banyuwangi, diolah

Process Flow

Start

Debitur Setor Langsung ke Bank Setoran via

AO-Lending/Collector

(mCollecting)

Setoran via ABA BPR Memo Blokir Angsuran Kredit Laporan Mutasi mCollecting Laporan Mutasi Setoran Pencocokan Hasil Setoran Memo Blokir Angsuran Kredit Slip Setoran Memo Blokir Angsuran Kredit Slip Jurnal Memorial ABA pindah ke Rekening Tabungan Debitur TELLER A ss is t Auto/manual Debet dari Rek

Tab Debitur

Cetak slip dan laporan mutasi

Auto/manual Debet

(17)

Berdasarkan Tabel 4.3, maka dapat dijelaskan pada tahap ini Debitur dapat melakukan pembayaran kredit dengan setor ke rekening ABA/Banking Transfer, setor via mCollecting (Pick Up Service) dan menyetor langsung ke Kantor BPR. AO-LN/COLL bertugas menerima uang setoran dari debitur, menginput transaksi melalui mCollecting, memparaf hasil print out transaksi, menyerahkan hasil print out konfirmasi pembayaran ke debitur, apabila terdapat pembayaran angsuran kredit lancar lebih dari 1 kali angsuran dari debitur maka AO-LN/COLL membuat Memo Blokir Angsuran Kredit, dan diserahkan ke AD-TAB/DEP. AD-TAB/DEP menerima konfirmasi pembayaran angsuran kredit dari AO-LN/Debitur lewat ABA/Bank Transfer kemudian membuat Memo Blokir Angsuran Kredit, mengisi Slip Jurnal Memorial untuk memindahkan saldo pembayaran angsuran kredit ke rekening Tabungan Debitur. KA-OPS memeriksa kebenaran transaksi pada Slip Jurnal Memorial dan memberikan otorisasi transaksi pemindahbukuan. AD-CR

Processing mencetak dan memparaf Laporan Mutasi mCollecting per AO-LN

sesuai dengan permintaan AO-LN/COLL. AO-LN/COLL menyerahkan uang setoran dan Laporan Hasil Setoran mCollecting dari mesin mCollecting dari AD-CR melalui ASSIST ke Teller. Teller menerima uang dan mencocokkan antara saldo di Laporan Hasil Setoran AO-LN/COLL dengan saldo di Laporan Mutasi

mCollecting per AO-LN, jika sesuai dilakukan pemindahbukuan dari saldo

mCollecting ke saldo Tabungan Debitur. Teller Setoran Tunai menginput Slip

(18)

Debet, setelah itu dilakukan pencetakan laporan mutasi auto/manual debet. KA AD-CR memeriksa kebenaran transaksi yang dilakukan staf AD-CR dan melaporkan tunggakan angsuran kredit jatuh tempo pada AO-LN. AD-CR

Processing membuat Surat Pemberitahuan Tunggakan Kredit untuk debitur.

4.2.3 Prosedur Pelunasan Kredit

Adapun prosedur pelunasan kredit yang berkaitan dengan penggunaan sistem ASSIST antara lain:

1. Ada beberapa alasan Debitur ingin melakukan pelunasan kredit, yaitu: melunasi fasilitas kredit Flat yang belum jatuh tempo, melunasi fasilitas kredit Rekening Koran/Efektif yang belum atau sudah jatuh tempo, dan melunasi sebagian fasilitas pinjaman kredit efektif yang belum jatuh tempo. 2. AO-LN dan KA AO-LN berkewajiban untuk senantiasa berkomunikasi dan

menginformasikan kepada Debiturnya tentang fasilitas kredit senantiasa berkomunikasi dan menginformasikan kepada Debiturnya tentang fasilitas kredit yang ada di BPR dalam rangka pembinaan kredit yang proaktif. Khusus untuk Debitur dengan “Kondisi Baik” harus diupayakan supaya Debitur tetap memiliki plafon di BPR.

(19)

4. AD-CR memeriksa jumlah tagihan pelunasan kredit yaitu Posisi Baki Debet ditambah dengan Kewajiban Bunga dan Denda (kalau ada) pada system

(ASSIST) serta menginformasikan jumlah tagihan tersebut kepada Debitur atas permintaan pelunasan Debitur. Jika Debitur setuju dengan tagihan pelunasan yang harus dibayarkan, maka AD-CR meminta bukti Tanda Terima Agunan Kredit dan ID Card Debitur.

5. Meminta Debitur mengisi Memo Pembayaran Pokok. Dalam kondisi Debitur tidak mampu untuk membaca/menulis, maka AD-CR dapat membantu penulisan/pengisian Memo Pembayaran Pokok, tetapi AD-CR harus mengambil sidik jari dari Debitur sebagai ganti tanda tangan.

6. Jika Debitur tidak setuju dengan jumlah tagihan pelunasan yang harus dibayarkan, maka AD-CR menginformasikan kepada AO yang bersangkutan tentang aplikasi permohonan perpanjangan kredit.

7. Jika Debitur mengajukan permohonan diskon atas jumlah tagihan pelunasan, maka hal tersebut harus mendapat persetujuan DIR/KOM.

8. Jika pelunasan fasilitas pinjaman kredit, yang memiliki agunan terkait harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari DIR/KOM atas persetujuan penarikan agunannya.

9. Debitur membawa dan menyerahkan Memo Pembayaran Pokok, Slip Setoran, beserta uang yang akan disetor ke rekening tabungan milik Debitur kepada Teller.

(20)

11.Teller melakukan input pada system (ASSIST) sesuai dengan Slip Setoran untuk memastikan bahwa jumlah pelunasan telah sesuai dengan system. Setelah dilakukan VALIDASI TRANSAKSI, maka Teller menandatangani Slip Setoran sebagai bukti bahwa transaksi pembayaran telah sah. Kemudian Teller menyerahkan Memo Pembayaran Pokok Beserta copy Slip Setoran ke AD-CR.

12.AD-CR melakukan proses transaksi pelunasan kredit dengan mendebet rekening tabungan milik Debitur. AD-CR mencetak bukti pembayaran dan Kartu Angsuran (untuk pelunasan fasilitas kredit) dari system (ASSIST) dan menyerahkannya ke KA-ADM untuk diperiksa.

13.KA-ADM memeriksa kebenaran transaksi pelunasan yang dilakukan staf AD-CR sebelum member persetujuan lewat paraf pada Bukti Pembayaran untuk kepentingan persetujuan pengembalian dokumen agunan ke Debitur. 14.AD-CR Dokumentasi membantu untuk proses pengambilan agunan kredit

dengan cara mengeluarkan dokumen asli agunan dari Ruang Khasanah (Prosedur sesuai SOP Operasional).

15.AD-CR Dokumentasi melakukan Proses Serah Terima dokumen asli Agunan Kredit dengan Debitur, dimana sebelum dokumen asli Agunan Kredit diserahkan, AD-CR harus memastikan bahwa Debitur telah memberikan tanda tangan atau sidik jarinya pada Surat Perjanjian Kredit. 16.AD-CR Dokumentasi menyerahkan dokumen-dokumen pelunasan kredit

(21)
[image:21.595.101.525.137.682.2]

Tabel 4.4

FlowchartPelunasan Kredit

Sumber: PT BPR Putra Utama Banyuwangi, diolah

Process Flow No Yes validasi Start Pelunasan Informasi Jumlah Pelunasan ke Debitur

Proses Perpanjangan Kredit Proses Penarikan Jaminan DEBITUR Keputusan ID Card Tanda Terima Agunan Administrasi Kredit Pengsisian Slip Setoran untuk Pelunasan Memo Pembayaran Pokok Memo Pembayaran Pokok Slip Setoran TELLER A ss is t Kartu Angsuran Bukti Pembayaran

Serah Terima Agunan dengan Debitur

(22)

Gambar

Tabel 4.2 Flowchart Pencairan Kredit
Tabel 4.3 Flowchart Pencairan Kredit
FlowchartTabel 4.4  Pelunasan Kredit

Referensi

Dokumen terkait

Kinerja pengawasan dan pemeliharaan jalan daerah yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Manado di anggap sudah maksimal dan telah sesuai dengan

tangkan, tersurat cabyatcabaijawa sudah ter- _,'sebagai obat, lantas dipakai sebagaica:npuran pedasnya h8rga cabal, sedimgICanpetani cabai sebutkan dalam beberapateks

RANCANG BANGUN MESIN BOR PCB DENGAN PENGATURAN POSISI 3D BERBASIS MIKROKONTROLER DAN VISUAL PROGRAMING.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan karena dengan segala rahmat dan karunia-Nya yang melimpah, penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis yang

Ini terlihat ketika pada saat wawancara dilaksanakan, pihak pengelola DPU tidak dapat memberikan jawaban yang jelas mengenai landasan hukum yang digunakan dalam penyelenggaraan

Gambar 6 menunjukan hubungan antara sudut alpha dengan koefisien gaya hambat yang timbul untuk berbagai konfigurasi sudut defleksi aileron. Terlihat bahwa semakin

Analisis varian dilakukan untuk mengetahui pengaruh berbagai tingkat kapabilitas petani terhadap produksi padi di D esa B ugel Kecamatan Ciawi Kabupaten

Formulir ini harus dilengkapi dan hanya berlaku untuk SATU orang pasien dan harus diisi dengan lengkap dan ditandatangani oleh peserta atau orang tua jika pasien adalah anak-anak..