• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEKNIK PEMESINAN BUBUT MELALUI METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA SISWA KELAS XI SMK GKPS 2 PEMATANGSIANTAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEKNIK PEMESINAN BUBUT MELALUI METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA SISWA KELAS XI SMK GKPS 2 PEMATANGSIANTAR."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK PEMESINAN BUBUT

MELALUI METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA

SISWA KELAS XI SMK GKPS 2 PEMATANGSIANTAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh

ROMEL BUTAR BUTAR

5103121031

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Romel Butar - Butar, 5103121031 : Peningkatan Hasil Belajar Teknik Pemesinan Bubut Melalui Metode Pembelajaran Mind Mapping Pada Siswa Kelas XI SMK

GKPS 2 Pematangsiantar. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya peningkatan hasil belajar siswa pada standart kompetensi Teknik Pemesinan Bubut dengan Menggunakan Metode Mind Mapping Pada Siswa Kelas XI SMK GKPS 2 Pematangsiantar yang berjumlah 33 siswa. Objek penelitian ini adalah penerapan Metode Mind Mapping sedangkan subjeknya adalah siswa. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksakan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus memiliki 4 tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah penerapan metode mind mapping meningkat Dimana pada tes awal sebelum diberikan tindakan terlihat bahwa nilai rata-rata kelas 50,60 % dan persentase ketuntasan klasikal hanya 27,27 %. Pada siklus I dengan penerapan Metode Mind Mapping diperoleh rata-rata kelas menjadi 58,48 % dan persentase ketuntasan klasikal 54,55 %.

Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari tes awal baik itu dari segi rata-rata kelas maupun ketuntasan klasikal siswa. Pada siklus II dengan penerapan Metode mind Mapping di peroleh peningkatan rata-rata kelas menjadi 71,66 % dan ketuntasan klasikal menjadi 81,81 %. Dengan demikian hasil penelitian membuktikan kebenaran hipotesis tindakan, bahwa Penerapan Metode Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar Teknik Pemesinan Bubut pada siswa kelas XI Di SMK GKPS 2 Pematangsiantar.

(5)

ii ABSTRACT

Romel Butar Butar, 5103121031 : Improved Learning Outcomes Mechanical Machining Lathe Through Mind Mapping Study Method In Class XI student of SMK GKPS 2 Pematangsiantar. Thesis. Faculty of Engineering, University of Medan. 2015.

This study aims to determine the magnitude of the increase in student learning outcomes in competency standards Lathe Machining Technique Using Mind Mapping Method In Class XI student of SMK GKPS 2 Pematangsiantar totaling 33 students. The object of this research is the application of Mind Mapping method while the subject is the students. This research is a classroom action research conducted in two cycles, wherein each cycle has four phases, namely, planning, implementation, observation and reflection. Based on the results of the study show that student learning outcomes after application of mind mapping method increases Where the initial tests before being given the action is seen that the value of the average grade 50.60% and the percentage of classical completeness only 27.27%. In the first cycle with the application of Mind Mapping method obtained an average grade into a percentage of 58.48% and 54.55% classical completeness.

This represents an increase from the initial tests both in terms of the average grade or classical completeness students. In the second cycle with the application of mind mapping method obtained an average increase of 71.66% and the class became classical completeness be 81.81%. Thus the research results prove the truth of the hypothesis of action, that the Application of Mind Mapping method can improve learning outcomes Mechanical Machining Lathe in class XI student at SMK GKPS 2 Pematangsiantar.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kasih dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Teknik Pemesinan Bubut Melalui Metode Pembelajaran MIND MAPPING Pada Siswa Kelas XI SMK GKPS 2 PEMATANGSIANTAR T.A 2015/2016 ”.

Dalam penyusunan ini penulis banyak mengalami kendala dan beberapa hambatan yang pada umumnya di Karenakan kurangnya pengetahuan dan pengalaman, namun berkat bimbingan dan pihak – pihak terkait maka kendala yang di hadapai dapat terselesaikan sehingga Skripsi ini selesai pada waktunya. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Siman, M.Pd. selaku Pembimbing Skripsi. 2. Bapak Drs.Pudin Saragih, M.Pd selaku Pembimbing Akademik.

3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Janter P. Simanjuntak, ST,MT selaku Ketua Prodi Universitas Negeri Medan.

5. Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan jurusan teknik mesin di Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Johannes Girsang, SPd, MM, selaku Kepala Sekolah SMK GKPS 2 Pematangsiantar.

(7)

iv

9. Sahabat-sahabat penulis yang selalu turut serta memberikan semangat dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

10. Dormiana Malau sebagai kekasih yang selalu memberi semangat sehingga saya dapat menyelesaikan Skripsi ini.

11. Kedua orang tua saya yang telah membiayai kuliah saya sehingga saya bisa kuliah.

Penulis menyadari bahwasanya banyak terdapat kekurangan dari segi bahasa, isi, maupun sistematika penulisan, itu semua karena keterbatasan pengetahuan yang ada pada penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk Skripsi ini. Akhir kata penulis mengharapkan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Februari 2016 Penulis

(8)

v

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ……….. ... 6

D. Rumusan Masalah... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 8

A. Kerangka Teoritis ...8

1. Hakikat Hasil Belajar Siswa Dalam Pelajaran Teknik Pemesinan Bubut ... 8

B. Hakikat Metode Pembelajaran Mind Mapping ... 11

C. Penelitian Yang Relevan ... 19

D. Kerangka Berpikir ... 20

E. Hipotesis Penelitian ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 22

B. Jenis Penelitian ... 22

C. Objek dan Subjek Penelitian ... 22

D. Variabel Penelitian ... 23

(9)

vi

F. Prosedur Penelitian ... 24

G. Teknik Pengumpulan data dan Instrumen Peneltian ... 30

H. Teknik Analisis data ... 33

I. Kriteria Keberhasilan ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 36

1. Kemampuan Awal Siswa ... 36

2. Siklus I ... 38

3. Siklus II ... 45

B. Pembahasan ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 53

A. . Kesimpulan ... 53

B. . Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55

(10)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Persentase Daftar Kumpulan Nilai Mata Pelajaran Teknik Pemesinan

Bubut ... 3

Tabel 2 Hasil Implementasi Siklus ... 27

Tabel 3 Kisi – Kisi Penilaian Observasi Aktivitas Guru ... 30

Tabel 4 kisi – Kisi Soal Tes Hasil Belajar Teknik Pemesinan Bubut ... 31

Tabel 5 Hasil Perolehan Nilai PreTest ... 35

Tabel 6 Hasil Observasi Guru Siklus I ... 39

Tabel 7 Hasil Perolehan Nilai Pada Siklus I ... 40

Tabel 8 Hasil Observasi Guru Siklus II ... 45

Tabel 9 Hasil Perolehan Nilai Siklus II ... 46

Tabel 10 Peningkatan Hasil Observasi Guru pada Siklus I dan II ... 49

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Langkah – Langkah Pembuatan Mind Mapping ... 13

Gambar 2 Model Penelitian Tindakan Kelas ... 24

Gambar 3 Diagram Perolehan Nilai Pretes ... 36

Gambar 4 Diagram Siklus I ... 41

Gambar 5 Diagram Siklus II ... 47

(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Silabus Pelajaran Teknik Pemesinan Bubut ... 55

RPP Teknik Pemesinan Bubut ... 61

Peta Konsep Teknik Pemesinan Bubut ... 69

Postes Hasil Siklus I... 70

Postes Hasil Siklus II ... 74

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam proses pembangunan dari suatu negara berkembang seperti di indonesia. Undang – Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidikan di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan sumber daya manusia nantinya diharapkan dapat menciptakan generasi baru manusia Indonesia yang berkualitas dan dapat bersaing di dunia internasional.

Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, pemerintah khususnya Departemen Pendidikan Nasional banyak melakukan berbagai upaya dan kebijaksanaan seperti mengadakan perbaikan kurikulum. Perubahan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang penyusunan kurikulumnya dilakukan oleh pemerintah menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu kurikulum yang operasionalnya disusun dan dilaksanakan oleh masing – masing satuan pendidikan / sekolah, menambah sarana dan prasarana pendidikan, memperbaiki sistem pengajaran dan mengadakan pelatihan - pelatihan bagi guru -

(14)

guru diberbagai daerah yang bertujuan untuk meningkatkan skill dan pengetahuan mengajar guru. Namun, indikator kearah mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Dalam proses usaha meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, hal tersebut tentunya dipengaruhi oleh upaya guru sebagai pendidik dalam pencapaian tujuan pendidikan yang diharapkan. Guru merupakan ujung tombak dalam meningkatkan kualitas pendidikan, dimana guru akan melakukan interaksi langsung dengan peserta didik dalam pembelajaran diruang kelas. Melalui proses belajar dan mengajar inilah berawalnya kualitas pendidikan. Artinya secara keseluruhan kualitas pendidikan berawal dari kualitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru diruang kelas.

Sesuai dengan kurikulum SMK khususnya program keahlian teknik pemesinan, salah satu mata pelajaran yang menjadi kompetensi keahlian adalah mata pelajaran teknik pemesinan bubut. Adapun tujuan mata pelajaran ini adalah untuk melihat kemampuan siswa dari kemampuan kognitif, apektif, dan psikomotorik. Sehingga diharapkan siswa SMK mampu menguasai ketiga kemampuan tersebut. Untuk melihat hasil capaian kesuksesan siswa maka dilihat dari hasil belajar selama proses pembelajaran berlangsung.

(15)

Tabel 1. Persentase Daftar Kumpulan Nilai Mata Pelajaran Teknik

Pemesinan Bubut.

No. Tahun Ajaran 2013/2014 Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase

1. Semester Ganjil Tuntas ≥ 70 10 37,1%

Tidak Tuntas < 70 17 62,9%

2. Semester Genap Tuntas ≥ 70 11 44%

Tidak Tuntas < 70 14 56% Diolah dari laporan hasil belajar siswa tahun ajaran 2013/2014 kelas XI teknik

pemesinan bubut di SMK GKPS 2 Pematangsiantar

Melihat dari tebel 1.1 bahwa Nilai Ketuntasan Minimum (KKM) ialah 70 pada mata pelajaran Teknik Pemesinan Bubut. Pada semester Ganjil masih terdapat 62,9% siswa dalam kriteria tidak tuntas atau 17 orang siswa yang tidak tuntas. Kemudian siswa yang tuntas yaitu 37,1% atau 10 orang siswa yang tuntas. Sedangkan untuk semester genap siswa yang tidak tuntas 56% atau sekitar 14 orang siswa dan yang tuntas 44% atau sekitar 11 orang siswa.

(16)

mampu dalam mengelola kelas dan menerapkan model pembelajaran yang tepat dalam penyampaian materi.

Berdasarkan pengamatan penulis faktor dominan yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah adalah point kelima dimana guru kurang mampu mengelola kelas dan menerapkan model pembelajaran yang tepat dalam penyampaian materi dan hal tersebut berdampak pada hasil belajar siswa. Dengan demikian, sudah seharusnya guru melakukan pembenahan terhadap cara pembelajaran yang selama ini masih berorientasi pada guru ( Teacher Centered ) dan pembelajaran yang berpusat pada siswa ( Student Centered ) yang mengarahkan siswa untuk lebih aktif dan kreatif.

Sehubungan dengan hal di atas, peneliti ingin mengemukakan mengenai salah satu inovasi dalam pembelajaran yang efektif dan dapat mencerdaskan siswa. Inovasi tersebut adalah metode pembelajaran Mind Mapping. Mind Mapping merupakan suatu teknik visual yang dapat menyelaraskan proses belajar dengan cara kerja alami otak, dimana siswa nantinya cepat menangkap / mengerti dengan materi pembelajaran yang diterangkan oleh guru. Mind map dikatakan sesuai dengan kerja alami otak karena pembuatannya menggunakan prinsip-prinsip brain managemen. Sehingga akan mudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi itu ketika dibutuhkan. Mind mapping juga dapat menambah kreatifitas siswa melalui proses penggambaran mind map.

(17)

memusatkan perhatian, menyusun dan menjelaskan pikiran – pikiran, mengingat dengan baik, belajar lebih cepat dan efisien serta melatih gambar keseluruhan. Model pembelajaran peta konsep merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Secara garis besar pembelajaran dengan peta konsep merupakan cara dinamik yang dapat diterapkan untuk menangkap butir – butir pokok informasi yang signifikan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “ Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Teknik Pemesinan Bubut Melalui Metode Pembelajaran Mind Mapping Pada Siswa Kelas XI SMK

GKPS 2 Pematangsiantar”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diidentifikasi pokok – pokok masalah dalam penelitian ini adalah :

1) Berkurangnya minat dan semangat belajar siswa sehingga siswa banyak yang beralasan keluar dari ruangan kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung.

2) Kurangnya motivasi belajar siswa untuk mengikuti pembelajaran dikelas. 3) Fasilitas dalam pembelajaran kurang memadai, sehingga pelajaran yang

berupa gambar susah untuk dimengerti siswa.

(18)

5) Guru kurang mampu dalam mengelola kelas dan menerapkan model pembelajaran yang tepat dalam penyampaian materi.

6) Hasil belajar siswa masih rendah.

7) Guru belum menggunakan model / strategi pembelajaran yang tepat pada mata pelajaran teknik pemesinan bubut.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran mind mapping dan hasil belajar teknik pemesinan bubut kelas XI SMK GKPS 2 pematang siantar.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka rumusan masalah penelitian ini adalah : Apakah dengan menerapkan metode Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI di SMK GKPS 2 PEMATANGSIANTAR T.A 2015/2016 pada mata pelajaran Teknik Pemesinan Bubut ?

E. Tujuan Penelitian

(19)

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat secara teoritis yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah dapat memperkaya keilmuan dan metodologi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran teknik pemesinan bubut. 2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut :

a. Bagi siswa, dapat membantu siswa dan memudahkan siswa dalam memahami materi serta meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran pada mata pelajaran teknik pemesinan bubut.

b. Bagi guru, membantu dan memudahkan dalam penyampaian yang baru agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran serta untuk meningkatkan profesionalisme dan mendorong guru untuk melaksanakan proses belajar mengajar yang lebih menarik.

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan penerapan metode Mind Mapping dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pembelajaran menggunakan metode Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran teknik pemesinan bubut. Dari post-tes yang dilakukan hasil belajar siswa terjadi peningkatan dimana 18 (54,55%) siswa yang tuntas belajar pada siklus I menjadi 27 siswa (81,81%) pada siklus II, berarti bahwa telah tercapai kriteria ketuntasan secara klasikal yaitu 80% siswa memperoleh nilai > 70.

2. Pembelajaran menggunakan metode Mind Mapping dapat meningkatkan aktivitas guru dan hasil belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa belajar dengan Penerapan Metode Pembelajaran mind mapping dapat mendorong siswa agar lebih aktif dan kreatif serta meningkatkan semangat belajar siswa. Dan dari hasil observasi juga memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas mengajar seorang guru.

(21)

B. SARAN

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh maka peneliti memberikan saran sebagi berikut:

1. Kepada guru mata pelajaran Teknik pemesinan Bubut agar dapat mengajarkan mata pelajaran Teknik Pemesinan bubut menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping, karena dengan menerapkan metode pembelajaran ini siswa lebih kreatif dan berani dalam mengajukan pendapat.

2. Pada siklus II masih terdapat 6 siswa atau sekitar 18,19% siswa yang belum tuntas hasil belajarnya, oleh karena itu disarankan agar hasil penelitian ini dapat dilanjutkan hingga mencapai hasil yang maksimal.

(22)

55

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.(2011). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Buzan, Tony.(2005). Buku Pintar Mind Mapping. Jakarta : PT. Ikrar Mandiriabadi Buzzan, Deporter dkk.(2003). Metode Mind Mapping. Jakarta : Gramedia pusrtaka

Utama

Hasbullah.(2005). Dasar- Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Agus Warseno, Ratih Kumorojati.(2011). Super Learning: Praktik Belajar Mengajar Yang Serba Efektif dan Mencerdaskan. Yogyakarta : DIVA Press.

Slametto.(2008).Proses Belajar Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara

Slameto.(2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta.:Rineka Cipta.

Taufiq Rochim.(1993). Teori dan Teknologi Proses Pemesinan. Bandung : Higher Education Development Support Project.

Purwanto.(1987). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Belajar Abdurahman.(1999).EvaluasiHasilBelajar. Jakarta: Remaja Rosdakarya

Sudjana, Nana.(1989). Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensido Offset.

Deporter.(2007).Mind Mapp. Jakarta: PustakaBelajar

Wycoof.(2005). Teori Pemetaan Pikiran. Jakarta: PT Gramedia

Bobby de Porter, Mike Hernacki.(2003). Quantum Learning : Membiasakan Belajar yang Nyaman dan Menyenangkan. Bandung : Kaifa

Aqib, Z, DKK.(2008). Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SMP, SMA, SMK. Jakarta: Yrama Widya

Gambar

Tabel 1 Persentase Daftar Kumpulan Nilai Mata Pelajaran Teknik Pemesinan
Gambar 1 Langkah – Langkah Pembuatan Mind Mapping  ............................ 13
Tabel 1. Persentase Daftar Kumpulan Nilai Mata Pelajaran Teknik

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran yang hanya berpusat pada guru (teacher centered).serta strategi belajar IPS yang diterapkan umumnya menggunakan pembelajaran konvensional yang lebih

Bertitik tolak dari masalah-masalah tersebut di atas pada pertemuan pertama siklus I, maka guru dan penulis membuat rencana pembelajaran sebagai berikut : (1)

Pembelajaran IPA di kelas V SDN 3 Sukadadi, terdapat permasalahan selama ini dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode teacher centered (pembelajaran masih berpusat pada

Selain itu, masih banyak guru yang menggunakan metode ceramah dan pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered). Salah satu alternatif yang dilakukan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa merespon positif terhadap pembelajaran yang menggunakan metode Quantum Learning dengan teknik Mind Mapping, prestasi belajar

Selain itu, pembelajaran kimia di sekolah masih banyak yang menggunakan metode konvensional yaitu pembelajaran masih berpusat pada guru ( teacher-centered ) sebagai

Selain itu, pembelajaran kimia di sekolah masih banyak yang menggunakan metode konvensional yaitu pembelajaran masih berpusat pada guru ( teacher-centered ) sebagai

Hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran di SD 4 Jati Wetan masih berpusat pada guru ( teacher oriented ). Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran karena selama