ISSN 0854-9230 Volume
XIII
Nomor
2 Tahun 2010IURNAL
PENGOLAHAN
HA'IL
PERIKANAN
INDONE'IA
(Dahulu
Bernama
Buletin
Teknologi
Hasil
Perikanan)
Deskripsi Histologis dan Perubahan Komposisi Kimia
Daun dan Tangkai Semanggi (Marsilea crenata Presl., Marsileaceae) Akibat Perebusan
Komposisi Asam Lemak Ikan Nila (Orechromus niloticus) dan Baung (Macrones nemurus) Budidaya
Karakteristik Bacillus sp. yang Diisolasi dari Rajungan (Portunus pelagicus) Segar dan Produk Kaleng di Perusahaan X
Pemanfaatan Kunyit (Curcuma DomesticaYal) dan Jeruk
Nipis (Cllrrzs aurantifolia Swingle) dalam Pembuatan Abon Ikan Lemuru (Sardinella lemuru)
Kemasan Cerdas dengan Sensor Pendeteksi Kebusukan
Filet Ikan Nila
Pembuatan Kecap Ikan Petek (Leiognathus splendens) secara Fermentasi Enzimatis
Dipublikasikan oleh
Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan lndonesia (MPHP!)
20LO Agoes Mardiono Jacoeb, Nurjanah,
Miftakhul Arifin, V/idi Sulistiono, Stefanus Senoadi Kristiono
Edison
Dwi lndah Widya Yanti, Faiza ADali
Djoko Poernomo, Uut Tri Utami, Agoes Mardiono Jacoeb, Roni Nugraha
Bambang Riyanto, Akhiruddin Maddu, Yogi Waldingga Hasnedi
Winarti Zahkuddis, Heni Sri Septiani, Pipih Suptijah
81
96
105
118
t29
PENGOLAHAN
HA'IL
PERIKANAN
IURNAL
INDONE'IA
Redaksi Pelaksana
Sirkulasi damat Redaksi
Ketua Redaksi
Dewan Redaksi
Nurjanah
Iriani Setyaningsih Sunarya
Tati Nurhayati Joko Santoso Linawati Hardjito
Evy Damayanti
Hari Eko Irianto Artati
Sukoso Iwan Yusuf Tri Winarni Eddy Afrianto
Singgih Wibowo Derury Indrajaya Santoso
Victor Nikijuluw
Wini Trilaksani
: Roni Nugraha
Husnul Fitriah
Pipih Suptijah
Jl. LingkarAkademik Kampus IPB Dramaga Bogor 16680
Telp. (0251) 42816751 862291s
,
Fax. (0251) 8622916,E-mail: buletin_thpipb@yahoo.com
Dipublikasikan
oleh
Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)Terbit dua kali dalam setahun
Berlangganan untuk satu tahun
Rp. 100.000,00
Bank
BM Cab.6l Bogor
No Rek. 0170'178406 a.n Buletin Teknologi Hasil Perikanan
EDITORIAL
Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan
lndonesia
mengadakanseminar
nasionalpada tanggal 8-9 Oktober 2010 bertempat di
Universitas Padjadjaran.
Seminar
tersebut bertemakan "Peranan Pengolahan Hasil Perikanandalam
Mensukseskan
Pengembangan Minapolitan".Minapolitan adalah konsep pembangunan ekonomi berbasis perikanan dengan pendekatan
dan
sistem manajemen kawasan berdasarkan prinsip-prinsip: I ) integrasi,2) efisiensi, 3) kualitas, dan 4) akselerasi tinggi. Konsep ini dikembangkan sebagai upaya Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik lndonesia dalam mensukseskan visinyayaitu menjadi produsen ikan terbesar di duria pada tahun 2015.
Tim Redaksi
KEPENGURUSAN
MASYARAKAT PENGOLAHAN HASIL
PERIKANAN INDONESIA (MPHPI) 2009-2013
Pelindung: Menteri Kelautan dan Perikanan lndonesia
Pembina : Dirjen P2HP, Es-I Mendiknas, EsJ Menperindag Pengarah : Dir. Usaha & Investasi, Dir. PH, Ditjen P2HP Sekretaris Pengarah: Prof. Hari Eko Irianto
Ketua Umum: Prof. Dr. Hari Eko Irianto
Ketua I: Prof. Dr. Sukoso
Ketua II: Ir. Adi Surya Sekretaris: Dr. Joko Santoso
Sekretaris II: Drs. Made W. Arthajaya, MSi
Bendahara I: Dr. Ir. Nurjanah, MS
Bendahara II: Dewi Mufita
Departemen lndustri: Dr. Bustami lbrahim, Ir. Nur Retnowati, Ir. M. Najib
Dept. Pendidikan: Dr. EddyAfrianto, Dr. Amir Husni, Dr. Tri
Winarni Agustini, lr. Wini Trilaksani, MSc
Dept. Litbang: Dr. Singgih Wibowo, MS, Dr. Hartati
Kartikaningiih, Fatur Rohman, Dr. Aef Permadi Ketua Dept. Porgemb. Bisnis: Dr. Linawati Hardjito, Dr. Welizar, Ir. Jamal Basmal, MSc, Yudi, lr. Iwan Sutanto Sekretariat: Agus Triyanto, Nova Riana B, Dinardani Ratrisari, Reni Pratiwi, Desniar, MSi, Dr. Agoes M. Jacoeb, Dwiyitno, Kartika Winta
Komisariat Sumatera: Rinto, SPi, MP
Kom Jawa Bag Barat (Jabar, DKI, Banten: Ir. Evi Liviawaty, MS
Kom Jawa Bag Tengah (Jateng & DIY): Dr. Latifsahubawa Kom Jawa Bag Timur (Jatim & Bali): Dr. Hepy Nur Syam
Kom Kalimantan: Dr. Yusfiahana Fitrial Kom Sulawesi: Dr. Metu Salach, MSc Kom Maluku & Papua: Dr. petrus Wennu
Pembuatan Abon lkan Lemuru Poernomo D, Utami UT, Jacoeb AM, Nugraha R
PEMANFAATAN
KUNYIT
(Curcuma domestica Yal)DAN
JERUK NIPIS
(Citrus aurantifolia
Swingle)DALAM
PEMBUATAN
ABON
IKAN
LEMURU
The
Utilization
of
Curcumin
(CurcumadomesticaYt)
andLime
(Citrus
aurantifolic
Swingle,)in
the Processing of SardineAbon
Djoko
Poernomo*, AgoesM.
Jacoeb,Uut
Tri
Utami, Roni Nugraha
Departemen Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan dan IImu Kelautan IPB
Diterirna 12 Mei 2010/Disetujui 1 September 2010
Abstract
The research objectives were to determine the concentration of lime and soaking time that could reduce the smell of sardine, the concentration of curcumin that could prevent the oxidation of fish, and the effect of curcumin on chemical and microbiology characteristic of sardine abon during 30 days storage. Sardine was soaked in lime solution with concentration from 5 to 20% (v/v) for 10,20, and 30 minutes. After the best concentration of lime was found, the experiment was continued to determine the optimum concentration of curcumin on maintained the chemical and microbiology characteristic
of sardine abon by adding the fish with curcumin from lYo to 5o/o (w/w). The abon was stored for 30
days and every 10 days the sensory test, proximate analysis, analysis of water activity (a*), TPC and TBA were carried out. Sensory test showed that the addition of lime until I 5% could increase the result, however, the sensory test result depleted when 20o/o of lime was used. The period of immersion also gave positive correlation with sensory test. The preliminary experiment also showed that the addition of curcumin increased the value of sensory test with
I
and2o/o of curcumin gave better result compared with 3, 4 and 5olo curcumin. During 30 days storage period, the value of sensory parameters and proximate properties were decrease, meanwhile the water acitivity, TPC and TBA were rised. In conclusion, up to 30-day storage period, the quality offish abon was decresed but still could be accepted by the panelists. Immersion of fish abon on 15% of lime for 30 minutes and addition of 20lo curcumin gave better qualityof fish abon compared with others treatmen with value of water contentl0.7lYo,ash4.160/o,fat26.82Yo,
protein 30.510 , carbohydrate 27.80yo, a*0.5l,TPC 2.45 colonies/ gram, and TBA 1.76 mg/kg. The addition of curcumin fish abon did not significantly influence the appearance, water content, ash, fat, and carbohydrates, however the color, aroma, texfure, flavor, protein content, water activity (a,), value
TBA, and TPC significantly influenced.
Keywords: curcumin, fish abon, lime, sardine, sensory parameters
PENDAHULUAN
Ikan
lemuru
(sardinella
lemuru)
merupakan salah satujenis ikan
ekonomispenting
di
Indonesia karena
peranannyadalam perbaikan
gizi
masyarakat danharganya
masih
dalamjangkauan daya
beli
masyarakat.Distribusi ikan
lemuru beradadi
seluruhperairan
Indonesia dengankontribusi
terbesar beradadi
Selat * Korespondensi: Djoko Poemomo, Jln LingkarAkademik, Kampus IPB Darmaga-Bogor 16680.Telp. 08 I 804903242
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
Vol
XIII
Nomor2 Tahun 2010Pemtruatan Abon lkan Lemuru Poernomo D, Utami
Ul
Jacoeb AM,Nugraha R
Bali.
Produksi utama perikanan Selat
Bali
yaitu
sekitar
80yodari total
hasiltangkapan merupakan
ikan lemuru
(Sardinella lemuru) (Budihardjo
et
al.
1990).Ikan
lemuru banyak mengandung bsam lemak omega-3 seperti EpA danDHA
(Khaddami et a|.2009).Mengkonsumsi asam lemak omega-3 dalamjumlah yang cukup mampu mengurangi kandungan kolesterol dalam darah dan mengurangi risiko terkena penyakit jantung,
risiko
artherosklerosis serta secara selektifdapat membunuh sel-sel kanker dan menyembuhkan gejala rheumathoid
arthritis.
Sukarsa(2}}4)menyatakan
bahwa asamlemak
omega-3ikan
mampu menurunkan kolesterol, kolesterolLDL,
trigliserida
danlipid
serum darah tikus percobaan, serta menurunkan tekanan darah.Ikan
lemuru
sudah selayaknyamenjadi
bagiandari
makanankita
sehari-hari karenamemiliki
banyak manfaat,oleh
karenaitu
diperlukan usahaalternatif
dalam rangka menganekaragamkan produk pangan berbasis ikan lemuru. Salah satu produk yang dapat diaplikasikan adalah abonikan
lemuru.Abon
merupakan produk olahanyang
sudahcukup dikenal
luasoleh
masyarakat.Abon ikan
adalahjenis
makananolahan ikan yang
diberi
bumbu, diolah dengan cara perebusan atau pengukusan dan penggorengan-Produk yang dihasilkan
mempunyaibentuk
lembut, rasa enak,bau khas, dan mempunyai daya awet yang
relatif
lama.Lemak ikan akan mengalami oksidasi yang dapat menyebabkan ketengikan pada abon
ikan lemuru
selama penyimpanan, oleh karenaitu,
diperlukankunyit
sebagaiantioksidan
yang
dapat mencegah terjadinya proses oksidasi.Kunyit
mengandungkurkumingid yang
berfungsi
sebagaiantioksidan
(Winarti
dan Nurdjanah
2005). Larutanjeruk
nipis
dapat menghilangkan bau ikan.Hasil
penelitan poemomo et al.(2004) menunjukkan bahwa penambahan
jeruk nipis
15% mampu mereduksi bau amis pada petis ikan.Penelitian
ini
bertujuanuntuk
menentukan konsentrasijeruk
nipis, kunyit
danwaktu
perendamanyang
dapat
menghilangkanbad ikan
lemuru
sebelum proses pengolahan abon.
METODE
Waktu
danTempat penelitian
Penelitian
dilaksanakanpada
bulan
Juni-September2009
di
LaboratoriumJurnal Pengolahan Hasil perikanan lndonesia
Vol
XIII
Nomor 2 Tahun 2010Pembuatan Abon Ikan Lemuru Poernomo D, Utami UT, Jacoeb AM, Nugraha R
Pengolahan Hasil Perikanan, Laboratorium Organoleptik, Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan
Ilmu
Kelautan Institut Pertanian Bogor(FPIK-IPB),
Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi (LPPM-IPB), dan Laboratorium
Kimia
Pangan, DepartemenIlmu
dan Teknologi Pangan (FATETA-IPB). Bahan danAlat
Bahan baku yang digunakan pada penelitian
ini
adalah ikan lemuru yang berasal dariTPI
Muncar, Banyuwangi. Bahankimia
utama yang digunakan adalah pereaksiTBA,
media Nutrientlgar
(NA),
NaCl, danalkali.
Peralatan yang digunakan adalah alat pengepres, sealer, alat destilasi kjeldahl, dan tabung sokhlet.Lingkup
Penelitian
Penelitian
ini
dibagi
menjadi penelitian
pendahuluandan penelitian
utama. Penelitian pendahuluan dibagi menjadi dua tahap yaitu penentuan konsentrasi larutanjeruk
nipis dan lama perendaman yang mampu menghilangkan bau pada ikan lemuru dan menentukan konsentrasikunyit.
Ikan direndam dalam larutanjeruk nipis
dengan konsentrasi0, 5,
10, 15,
dan 20Yo(v/v)
selamal0
menit, 20 menit,
dan30
menit, dengan perbandingan antara larutanjeruk
nipis dan ikan sebesar 1:1(viw).
Nilai uji
parameter terbaik dijadikan dasaruntuk
penelitian tahap ke-2, dalam halini
dilakukan penambahankunyit.
Konsentrasikunyit
yang ditambahkan sebesar0,
1,2,3,
4,
dan5%
(wlw).
Selanjutnya dilakukanuji
sensori terhadap parameter penampakan, warria, aroma, tekstur, dan rasa oleh 30 orang panelis semi terlatih.Konsentrasi pemberian j eruk nipis dan kunyit terbaik hasil penelitian pendahuluan dijadikan dasar untuk melakukan penelitian utama. Penelitian utama dilakukan dengan menyimpan abon ikan lemuru
terpilih
selama 30 hari pada suhu ruang dalam kemasan plastik polipropilen. Setiap 10 hari dilakukanuji
sensori (penampakan, warna, aroma, tekstur, dan rasa), analisis proksimat, TPC danTBA
sampai 30 hari penyimpanan.Uji
sensoriUji
sensori produk abon ikan lemuru dilakukan terhadap parameter penampakan, warna, aroma, tekstur, dan rasa.Uji
dilakukan oleh 30
orang panelis semi terlatih dengan menggunakanuji
skala hedonik 1-9 (paling tidak disukai-amat sangat suka).Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol
XIII
Nomor 2 Tahun 2010Pembuatan Abon lkan Lemuru Poernomo D, Utami UT, Jacoeb AM, Nugraha R
Analisis
kimia
Analisis kimia meliputi analisis kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, karbohidrat dan
akivitas
air
denganmengikuti
metode bakuAOAC (AOAC
2007).Analisis
Tbtal Plate Count mengacu padaSNI2006
(BSN 2006)..
Analisis
bilanganTBA
mengikuti
metode Tarladgiset
ol.
(1960) yang
telah dimodifikasi. Secara ringkas, sepuluh gram sampel dihancurkan kemudian dimasukkanke
dalam labu
destilasi dengan menambahkan4T,5mL
akuadesdan
2,5 mL
HCIhingga
pH
1,5.
Campuran didestilasi selama 10menit
dengan pemanasan hingga didapatkan 50 mL cairan destilat. Sebanyak 5 mL larutan dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 5mL
pereaksiTBA
kemudiandididihkan
selama 35 menit. Setelah didinginkan, warna yang timbul diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 528 nm. Bilangan 7,8 digunakan sebagai faktorpengali sesuai rekomendasi dari Tarladgis et al. (1960).Rancangan Percobaaan dan
Analisis Data
Hasil
uji
sensori dihitung menggunakan statistik non parametrik metode Kruskalwallis
denganuji
lanjut multiple comparison(Uji
Tukey) (Steel danTorie
l99l).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian Pendahuluan
Hasil
uji
sensori penelitian pendahuluan, panelis memberikan respon terhadap parameter bau dengannilai
tertinggi pada ikan dengan konsentrasijeruk nipis
15% dan lama perpndaman 30 menit dengannilai7,93
(Gambarl). Nilai
tersebut menunjukkan spesifikasi bau ikan hilang dan masih ada sedikit baujeruk
nipis. Hasil analisis statistikuji
sensori terhadapparameterbaudenganmetodeKruskallWallis
menunjukkanbahwa perendaman ikan denganjeruk
nipis berpengaruh nyata terhadap bau ikan (cr < 0,05).Bau ikan
segar pada umumnya disebabkan adanya kandungantrimetilamin,
namun
senyawakarbonil
volatil
yang dihasilkan
dari
prosesoksidasi PUFA
oleh lipooksigenase ataupun proses autooksidasijuga
berperan dalam
timbulnya
bauikan
(Ganeko
et
al.
2007). Lemuru
mengandungasam
lemak tak jenuh
tinggi
terutama
DHA
dan EPA baik padakulit
(Ganeko etal.
2007) maupun organ lainnya(Khaddami
etaL.2009)
sehingga bau padaikan
lemuru utamanya disebabkan olehJurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol
XIII
Nomor 2 Tahun 2010Pembuatan Abon lkan Lemuru Poernomo D, Utami UT, Jacoeb AM, Nugraha R
senyawa karbonil. Triqui dan
Bouchriti
(2003) mengidenrifikasi lebih dari 20 senyawa
volatil
pada ikan sardin (sardinapilchardus)
yang menyebabkan timbulnyabau. Bau ikan yang telah diolah dapat disebabkan oleh beberapa
hal,
antaralain reaksi degradasiMaillard
dan Stecker, kondensasi retro-aldol dienal dan oksidasilipid
(Shahidi dan Cadwallader 1997).Kombinasi
reaksi-reaksi tersebut menimbulkan bau khas pada ikan yang telah diolah.
Penambahan
jeruk
nipis
mampu mereduksibau ikan
pada abonyang
dibudt sehingga meningkatkannilai
sensori panelis(Gambar
l).
Jeruk
nipis
mengandung vitamin C dengan kadar yangtinggi
dan unsur flavanoid serta saponin yangmemiliki
fungsi
antioksidan.
Senyawa-senyawa tersebutmampu
mencegahoksidasi lipid
sehingga mengurangi
bau amis. Selain
itu,
asam askorbat padajeruk nipis
juga
mampu mereduksi kandungantrimetilamin
pada ikan dengan mengubahnya menjadi trimetilamonium.Abon ikan
lemuru,
selainjeruk
nipis,
juga
ditambah
kunyit. Kunyit
telahdigunakan sejak lama sebagai pewama makanan, penambah rasa pedas, kosmetik, oleoresin pada makanan dan farmasi (Krishnaswamy 2008). Efek penambahan
kunyit
terhadap parameter sensori abon ikan disajikan pada Tabel r.Nilai
parameter sensoriabon
ikan
menunjukkan bahwa penambahankunyit
510
15
209
E8
o
tA_
56
tA
:=5
s4
.L3
4)
'=l
0
konsentrasijeruk nipis (yo) Garnbar
I
Hasil
uji
sensori terhadap bauikan
lemuru
(sardinella
lemuru)
dengan perlakuan perendamanjeruk
nipis (Citrusaurantifolia
Swingle) danwaktuperendaman yang berbeda
(a:
30 menit;t
:20
menit; o:10
menit)Jurnal Pengolahan Hasil perikanan Indonesia Vol
XIII
Nomor 2 Tahun 2010Penrbuatan Abon Ikan Lemuru Poernomo D, Utami UT, Jacoeb AM, Nugraha R
Tabel
I
Nilai
parameter sensori abon ikan akibat penambahankunyit
Paramater sensori Konsentrasi
kunyit
0% 10/ L/O ao,/L/O 3%4% 5%
Penampakan Warna
Aroma
Tekstur Rasa
5,73u'4."
7,23b'"
.
7,50"
6,03u,a,"
6,33u,0,.
6,07u.a."5,67''a'"
7,37b,"
7,83"
6,20d'"'r
6,50b,",r
6,06u,a'",r6,57u.4,"
7,40" 7,37.
6,53u,b,"
6,g0b,"
6,63b."6,33.b 7,40"
'7,33"
6,23u,b
6,47b,"
6,60b,"7,70b'"
7,90"
5,90"6,70u.b
6,23^Kctcrangan: Huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan nilai yang berbeda (a:0,05)
memberi perubahan yang nyata
(u:0.05)
terhadapnilai
sensori. Hasiluji
sensori untuk parameter penampakan, wama, dan rasa abon yangmemiliki
nilai
tertinggi
adalahabon
dengan perlakuan konsentrasijeruk nipis
15%,lama
perendaman30
menit,dan
kunyit
2o/o. Parameter aroma dan teksturyang
memiliki nilai tertinggi
adalahabon
dengan perlakuan konsentrasijeruk nipis 15%,lama
perendaman30
menit, dankunyit
l%o yaitu dengannilai
7 ,40untuk aroma
dan 7 ,40untuk
tekstur.Kunyit
membuat warna abon menjadi lebih menarik, hal
ini
terlihat dari hasiluji
sensori yang menunjukkannilai
sensori warna dan penampakan sampel yangdiberi
kunyit
lebihtinggi
dibandingkan sampel yang tanpa penambahankunyit.
Penilaian yang berbedaterjadi
untuk tekstur, aroma dan rasa. Penambahankunyit
yanglebih
tinggi
dari 2yo menguranginilai
sensori terutama parameter rasa ydng disebabkan rasakunyit
lebihdominan dibandingkan rasa ikan (Tabel
l).
Nilai
parameter sensoriabon
ikan
menunjukkan bahwa penambahankunyit
memberi perubahan yang nyata
(o:0,0!)
terhadapnilai
sensori. Hasiluji
sensori untuk parameter penampakan, warna, dan rasa abon yangmemiliki nilai
tertinggi
adalahabon
dengan perlakuan konsentrasijeruk nipis
15%,lama
perendaman30
menit, dankunyit
ZYo. sedangftanuntuk
parameter aroma dan tekstur yangmemiliki nilai
tertinggi adalah abon dengan perlakuan konsentrasi
jeruk nipis l5%,
lama perendaman 30 menit, dankunyit
lYoyai*
dengannilai
7,40 untuk aroma dan 7,40 untuk tekstur.Kunyit
membuat warna abonmenjadi lebih menarik,
hal
ini
terlihat
dari
hasil
uji
sensori yang menunjukkan
nilai
sensori warna dan penampakan sampel yang diberikunyit
lebih
tinggi
dibandingkan sampel yang tanpa penambahankunyit.
penilaianJurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
Vol
XIII
Nomor 2 Tahun 2010 6,43u [image:8.595.108.522.111.232.2]Pembuatan Abon Ikan Lemuru Poernomo D, Utami UT, Jacoeb AM, Nugraha R
yang berbeda
terjadi untuk
tekstur, aroma dan rasa. Penambahankunyit
yang lebihtinggi dai2Yo
menguranginilai
sensori terutama parameter rasa yang disebabkan rasakunyit
lebih dominan dibandingkan rasaikail
(Tabel 1).Kunyit
mengandung'bahan-bahanaktif
yangmemiliki
khasiat tertentu.Kunyit
diketahui mengandung turmerin, minyak esensial dan kurkuminoid termasuk kurkumin.
Turmerin dan kurkumin
memiliki aktivitas
antioksidan
yang
mampu
mencegah peroksidasilipid
(Krishnaswamy 2008) sehingga dengan adanya penambahankunyit,
bau pada abon ikan dapat dikurangi.
Kunyitjuga
mengandung kurkumin yang memberi warna kuning dan merupakan komponen utama tumbuhan ini.Analisis
kimia
Kadar
air
semua abonikan
lemuru selama penyimpanan mengalami kenaikan sedangkan kadar abu, lemak, protein, dan karbohidrat abonikan
lemuru mengalami penurunan (Tabel2). Kondisi
udaradi
tempat penyimpanandan
bahan kemasan merupakan faktor yang menyebabkan kenaikan kadar air (Leksono dan Syahrul 2001). Penurunan kadar abu, lemak, protein, dan karbohidrat proporsional akibat kadar airTabel2
Analisis proksimat abon ikan lemuruKonsentrasi
Kunyit
Lama Penyimpanan (hari)01020
30Kadar
Lemak(%)
0%
t%
2% 27,6 28,0 28,7 27,1 28,2 27,8 25,6 26,4 24,1 26,226.9
26.8 Kadar Protein (%)2%
31,6 0%t%
30,9 29,7 29,2 29,23r,4
27,4 28,63r,2
24,8 28,3 30,5KadarAbu
(%) 0%t%
5)
3,9 Jr55,1
4,54,4
4,2 4,62%
4,9
4,4
4,4
4,1Kadar Karbohidrat (%) 0%
t%
30,8 32,0 32,9 32,0 33,3 3 1,027,1
37,4 30,7 27,8
2%
29,5
2g,gJurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia
Vol
XIII
Nomor 2 Tahun 2010Pembuatan Abon lkan Lemuru Poernomo D, Utami UT, Jacoeb AM, Nugraha R
yang meningkat. Penambahan
kunyit tidak
berpengaruh secara nyata terhadap kadarair, kadar abu, lemak, protein, dan karbohidrat.
Penambahan kunyit mampu menghAmbat secara signifi kan peningkatan nilai
TBA
pada abon ikan dibandingkan tanpa penambahan kunyit (Gambar 2). Peningkatan
nilai
TBA
selama penyinnpanan disebabkan oleh oksidasi lemak yang akan mempengaruhipembentukan
malonaldehid pada abon
ikan.
Semakintinggi
malonaldehid
yang dihasilkan maka semakin tinggi juganilai
TBA-nya.Kunyit
merupakan bahanalami
yang bersifat antioksidan.Jitoe et
al.
(1992\
melaporkan bahwa aktivitas antioksidan
kunyit
lebih kuat darijenis
rempah-rempahkelompok
jahe-jahean (zingiberaceae), sedangkanToda
et
al.
(1984)
menyatakan bahwa aktivitas antioksidan dari 3 jenis kurkuminoid; kurkumin, desmetoksikurkumindan bisdemetoksikurkumin, adalah
20,9
danSkali
lebih kuat dari alfa tokoferol.Kurkumin
adalah antioksidan alami dimana aktivitasnya lebih besar dibanding dengan o-tokoferoljika diuji
dalam minyak, selain itu kurkumin juga mempunyai efek antioksidan yang lebihtinggi
dibanding dengan asam sitrat dan asam askorbat, halini
disebabkan penstabilan radikal pada kurkumin berjalan baik. Efek antioksidatif terjadi karena adanya penggabungan radikal membentuk hasil non radikal
(Wahyudi
2006).Analisis
mikrobiologi
Jumlah
mikroba pada
abon
ikan lemuru
selama penyimpanan mengalami peningkatan, ierutama padaabon
ikan
dengankunyit 0% terjadi
peningkatan yang0102030
[image:10.595.108.446.538.710.2]Lama Penylmpanan
(hart)
Gambar
2
Nilai
rata-rataTBA abon ikan lemuru lemuru tanpa penambahankunyit
(o), penambahanl%
kunyit(r)
dan 2%kunyit
(A)
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol
XIII
Nomor 2 Tahun 2010m
t{
Gtn
6t i
t c, GI
XL
6'
z
0Pemtruatan Atron lkan Lemuru
[image:11.595.111.436.91.270.2]0
Gambar
3
Jumlah mikroba penambahan loloPoernomo D, Utami UT, Jacoeb AM, Nugraha R
GI
o
HGt
a, -40
Gt .=
c(,
=o
F" €,a!
q 1
0
10
20LamaPenyimpanan abon ikan lemuru lemuru tanpa
kunyit
(r)
dan2%ktnyit(L)
30
penambahan
kunyit
(l),
sangat signifikan.
Abon ikan
lemuru dengan konsentrasikunyit 2%
jumlah mikroba pada awal danakhir
penyimpanan sebesar2,27
dan 2,45log
koloni/g
(Gambar 3). Berdasarkan SNI 0l-2332.3-2006 (BSN 2006) persyaratan angka lempeng total(ALT)
untuk abon adalah tidak lebih dari 5
x
104kolonr/g
atau 50.000 koloni/g.Hasil
analisisragam
menunjukkan bahwa penambahankunyit
lYo
dan 2o/omenghambat secara signifikan pertumbuhan mikroba dibandingkan tanpa penambahan
kunyit.
Kunyit
diketahui
memiliki
aktivitas antibakteri.
Hasil
penelitian
Hidayatiet al.
(2002)
menunjukkan ekstrak
n-heksanakunyit
dengan konsentrasi
1000ppm
mampu
mgnghambat pertumbuhanbakteri
Escherichia
coli,
Pseudomonas aeruginosa,Klebsiella
pneumoniaedan
Staphylococcus aureus pada medium cair.i
Naz
etal.
(2010) melaporkan aktivitas antibakteri ekstrak kasarkunyit
danminyak
esensial terhadap Bacillas subtilis, B. macerans, B.
licheniformis
and AzotobactenKESIMPULAN
Penambahan
jeruk
nipis
dankunyit
mampu me-ningkatkan kualitas abon ikan lemuru. Abon ikan lemuru dengan pemberianjeruk
nipis'l5To,perendaman selama 30 menit, dan penambahankunyit
2o/o.memiliki kualitas yanglebih baik
daripada yang lainnya. Sampai masa simpan 30 hari, mutu abon ikan tersebut masih dapat diterima oleh panelis berdasarkannilai
uji
sensori.Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol
XIII
Nomor 2 Tahun 2010Pembuatan Atron lkan Lemuru Poernomo D, Utami UT, Jacoeb AM, Nugraha R
DAFTAR PUSTAKA
IAOAC]
Associationof
Official Analytical
andChemistry
2007.Official
Methodsof
Analysis. 18'h ed. Maryland: Association ofOfflcial Analytical
and Chemistry Inc.[BSN]
Badan Standardisasi Nasional.2006. Penentuan Angka Lempeng Totat (ALT)p ada P ro duk P er i kanan. J akarta: SNI 0 I -23 3 2.3 -2006.
Budihardjo S,
Amin EM,
Rusmadji. 1990. Estimasi pertumbuhan dan tingkat kematian ikan lemuru (Sardinella longiceps) di Selat Bali. Jurnal Penelitian PerikananLaut
56:79-90.
Ganeko N, Shoda M, Hirohara I, BhadraA, Ishida
!
Matsuda H, TakamuraH,
Matoba T. 2A07.Analysis of volatile flavor compounds of sardine (Sardinops melanostica) by solid phasc microextraction. Journal of Food science 73(l):Sg3-Sgg.Hidayati E, Juli N,
MarwaniE.2}}2.Isolasi
enterobacteriaceae patogen dari makananberbumbu
dan
tidak
berbumbukunyit
(Curcumalonga
l.)
sertauji
pengaruh ekstrakkunyit
(Curcuma longal.)
terhadap pertumbuhan bakteri yang diisolasi.Jurnal
Matematika dan Sains 7(2):43-52.JitoeA,
MasudaI
Tengah IGP, Suprapta DN, Gara IW, NakataniN.
1992.Antioxidant
activity of
tropical ginger export and analysisof
contained curcuminoid.Journal
of Agriculture
Food Chemis try 40(8): 1337 -1340.Khaddami
A, Ariffin
AA,
BakarJ,
GhazalHM.
2009.Fatty acid
profile
of
the
oil
extractedfrom fish
waste (head, intestine andliver)
(Sardinellalemuru).
World Applied SciencesJournal
7(l):127
-131.Krishnaswamy
K.
2008" Traditional Indian spices and their health significanc e. Asia PosificJournal
of
Clinical Nutrition
l7(Sl):265-268.
Leksono
I
Syahrul. 2001. Studi mutu dan penerimaan konsumen terhadapabon
ikan.Jurnal
Natur Indones ia 3(2):l 78- I 84.,Naz
S, Jabeen S,Ilyas
S, Manzoor F, Aslam F,Ali A.
2010.Antibacterial activity
of
Curcpma longa varieties against different strains
of
bacteria. PakistanJournal
of
Botany
42(I):455-462.
Poernomo
D,
SusenosH,
wijatmoko
A.
2004. pemanfaatan asam cuka,jeruk
nipis(Citrus
aurantifulia)
dan belimbingwuluh
(Averhoobitimb)untuk
mengurangi bau amis petis ikan layang (Decapterus spp.). Buletin TblonlogiHasil peilkanan
8(2):tt-17.
Shahidi F, Cadwallader
KR.
1997. Flavor andlipid
c-hemistry of seafoods: An overview.Di
dalam: Shahidi
F,
CadwalladerKR
(Eds):
Flavor
and
Lipid
Chemistryof
Seafoods. ACS Symposium $eries.
Steel
RGD, Torrie
JH.
1991.Principles and
Procedureof
Statistic,Biomatrical
Approach. Tokyo: Kogakusha
Ltd.
Sukarsa DR. 2004. Studi
Aktivitas
asamlemak omega-3 ikan laut pada mencit sebagaimodel hewan percobaan. Bul etin Telcnologi Has
il
P er ikanan 7(l):6g-7
9 .Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesh
Vol
XIII
Nomor 2 Tahun 2010Pembuatan Abon Ikan Lemuru Poernomo D, Utami UT, Jacoeb AM, Nugraha R
Tarladgis BG, Watts BM, Younathan MT. 1960.
Adistillation
method forthe quantitative determinationof
malonaldehydein
rancid
foods.Journal of
theAmerican
Oil
Chemists Society
37:44-48.
i
Toda S, Miyase T,
Arichi H,
TanizawaH,
TakinoY.
1984.Natural
antioxidantIII:
antioxidative components isolatedfromrhizome of CurcumalongaLiwt
Chemical .and Pharmaceutic al B ul I et in 3 3 (a) : I7 25 -1728'
Triqui
R, Bouchriti
N.
2003. Freshness Assessmentsof
Moroccan Sardine (Sardina-
pilchardus): Comparison
ofoverall
Sensory Changes tolnstrumentally DeterminedVolatiles.
Journal
of
Agricultural
and Food Chemistry5l:7540'7546.
Wahyudi
A.
2006.
Pengaruh penambahankurkumin
dari
rimpang temu
giring
iada
aktivitas
antioksidan asam askorbat dengan metodeFTC.
Akta
Kimindo
2(t)37-a0.
Winarti
E,
NurdjanahC.
2005. Peluang tanaman rempah dan obat sebagai sumber pangan fungsional.Jurnal
Litbang Pertanian 24(2):47 -55-Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol
XIII
Nomor 2 Tahun 2010