• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendugaan Bobot Kulit Kokon Ulat Sutera Emas (Cricula trifenestrata H.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pendugaan Bobot Kulit Kokon Ulat Sutera Emas (Cricula trifenestrata H.)"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1. Daerah Penyebaran C. trifenestrata di Indonesia
Gambar 2. Siklus Hidup C. trifenestrata
Gambar 3. Imago atau Ngengat  Dewasa C.trifenestrata Tampak Atas
Gambar 4.  Pembentukan Kokon C. trifenestrata
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis P1, P2, P3 dan P4 memiliki nilai bobot kokon yang lebih tinggi dibandingkan dengan P6 dan memiliki nilai persentase kulit kokon,

Keberadaan ulat sutera emas (Cricula trifenestrata) juga mempengaruhi produktifitas buah. Menurut pengakuan seorang petani, pohon alpukat yang telah digunduli ulat

Pada tahap persiapan, ulat sutera liar (A. atlas) instar enam (Gambar 9) yang berasal dari perkebunan teh Walini di Purwakarta. Ulat yang diambil tidak semuanya instar enam

Jumlah nilai TNB pada faktor pendorong adalah sebesar 1,59 (D2 melimpahnya kokon ulat sutera emas pada alpukat) sedangkan untuk jumlah faktor penghambat

Sehingga pemberian dosis pupuk ZA yang maksimal pada tanaman murbei sebagai pakan ulat sutera alam untuk menghasilkan kokon yaitu pada P3 (18,75 g/ polybag ). Ucapan

Larva ulat sutera instar V yang diperoleh pada tahap ke -6 diberi perlakuan pakan buatan yang telah ditambahkan antimikroba (sesuai perlakuan) sampai pada fase kokon dan

Larva ulat sutera instar V yang diperoleh pada tahap ke -6 diberi perlakuan pakan buatan yang telah ditambahkan antimikroba (sesuai perlakuan) sampai pada fase kokon dan