Pendugaan Bobot Kulit Kokon Ulat Sutera Emas (Cricula trifenestrata H.)
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Berdasarkan hasil analisis P1, P2, P3 dan P4 memiliki nilai bobot kokon yang lebih tinggi dibandingkan dengan P6 dan memiliki nilai persentase kulit kokon,
Keberadaan ulat sutera emas (Cricula trifenestrata) juga mempengaruhi produktifitas buah. Menurut pengakuan seorang petani, pohon alpukat yang telah digunduli ulat
Pada tahap persiapan, ulat sutera liar (A. atlas) instar enam (Gambar 9) yang berasal dari perkebunan teh Walini di Purwakarta. Ulat yang diambil tidak semuanya instar enam
Jumlah nilai TNB pada faktor pendorong adalah sebesar 1,59 (D2 melimpahnya kokon ulat sutera emas pada alpukat) sedangkan untuk jumlah faktor penghambat
Sehingga pemberian dosis pupuk ZA yang maksimal pada tanaman murbei sebagai pakan ulat sutera alam untuk menghasilkan kokon yaitu pada P3 (18,75 g/ polybag ). Ucapan
Larva ulat sutera instar V yang diperoleh pada tahap ke -6 diberi perlakuan pakan buatan yang telah ditambahkan antimikroba (sesuai perlakuan) sampai pada fase kokon dan
Larva ulat sutera instar V yang diperoleh pada tahap ke -6 diberi perlakuan pakan buatan yang telah ditambahkan antimikroba (sesuai perlakuan) sampai pada fase kokon dan