• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penilaian Konsumen Terhadap Pelaksanaan Bauran Pemasaran (7P) Pada Restoran Bakmi Japos Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penilaian Konsumen Terhadap Pelaksanaan Bauran Pemasaran (7P) Pada Restoran Bakmi Japos Bogor"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP

PELAKSANAAN BAURAN PEMASARAN (7P)

PADA RESTORAN BAKMI JAPOS BOGOR

SKRIPSI

AMRIL FITRI

A14104656

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

(2)

RINGKASAN

AMRIL FITRI

Penilaian Konsumen Terhadap Pelaksanaan Bauran Pemasaran (7P)

Pada Restoran

Bakmi Japos Bogor. (Di bawah bimbingan

MUHAMMAD FIRDAUS

)

Restoran Bakmi Japos Bogor merupakan salah satu restoran modern yang

menyediakan berbagai jenis menu khas Indonesia, khususnya mie ayam dan pangsit,

yang berlokasi di jalan Otto Iskandardinata No.80, Bogor. Restoran ini memiliki visi

untuk membangun diri menjadi restoran waralaba lokal terbaik dan mapan, unggul dan

peka terhadap keinginan konsumen serta penciptaan lapangan pekerjaan khususnya di

wilayah Bogor. Untuk mendukung visi tersebut, Bakmi Japos menyusun beberapa misi

anatara lain : meningkatkan mutu dan pelayanan, mengoreksi diri dan mendengarkan

keluhan pelanggan serta menciptakan iklim kerja yang professional. Banyaknya usaha

sejenis di sekitar lokasi ini dapat menjadi pesaing untuk mencapai misi mereka.

Restoran Bakmi Japos Bogor mengalami masalah dalam beberapa bulan ini

dengan menurunnya jumlah pengunjung yang kemingkinan disebabkan oleh

menjamurnya jumlah restoran waralaba dengan produk sejenis yang ada di sekitar

restoran. Besarnya pengunjung restoran dapat diindikasikan melalui data frekuensi

kunjungan konsumen Bakmi Japos Bogor pada kurun waktu setahun terakhir yaitu

antara bulan Mei 2008 hingga April 2009. Oleh karena itu, perlu dibangun strategi

pemasaran yang disesuaikan dengan situasi persaingan usaha yang terus berubah dalam

rangka meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan.

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengidentifikasi penilaian konsumen

terhadap kinerja dan kepentingan bauran pemasaran pada Restoran Bakmi Japos Bogor,

(2) Menganalisis tingkat loyalitas konsumen terhadap Restoran Bakmi Japos Bogor.

Penelitian ini dilakukan sejak bulan November 2008 – Juni 2009. Jenis data yang

digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Penarikan

sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode

accidental sampling

. Pada

penelitian ini, sampel yang diambil ialah sebanyak 30 responden. Adapun alat analisis

yang digunakan untuk mengolah data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif

serta analisis tingkat kepentingan dan kinerja (

importance performance analysis

).

Konsumen Restoran Bakmi Japos Bogor sebagian besar (47.67 persen) berusia

15-25 tahun dimana 66.67 persennya berjenis kelamin laki-laki. Sebanyak 60 persen

responden berstatus belum menikah dimana sebagian besar (36.67 persen) merupakan

lulusan sarjana yang rata-rata bekerja sebagai pegawai swasta (40 persen). Penerimaan

atau uang saku rata-rata per bulan sejumlah besar responden (40 persen) termasuk

cukup besar dengan jumlah antara Rp 2.500.001 sampai dengan Rp 5.000.000.

Pengeluaran rata-rata konsumen per bulannya untuk makanan lebih besar dari Rp

400.000 (73.33 persen), dan sebagian besar konsumen (46.67 persen) mengeluarkan

uang per bulannya kurang dari Rp 50.000 untuk mengkonsumsi makanan di Restoran

Bakmi Japos Bogor.

(3)

tempat, penampilan pramusaji, keramahan dan kesopanan pramusaji, respon terhadap

keluhan konsumen serta

layout

dan dekorasi ruangan ternyata merupakan

variabel-variabel yang masuk dalam kuadran II. Konsumen menilai bahwa variabel-variabel-variabel-variabel ini

penting dan memang pada kenyataannya Restoran Bakmi Japos Bogor juga telah

melakukan berbagai hal yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen.

Variabel media iklan yang digunakan merupakan variabel-variabel yang masuk dalam

kuadran III. Konsumen menilai bahwa variabel-variabel ini kurang penting dan memang

pada kenyataan kinerjanya pun biasa-biasa saja. Variable porsi dan display ternyata

merupakan variabel-variabel yang masuk dalam kuadran IV. Konsumen menilai bahwa

variabel sudah memaksimalkan kinerjanya. Maka dapat dikatakan bahwa

variabel-variabel dalam kuadran IV. Konsumen menilai bahwa variabel-variabel-variabel-variabel ini kurang

penting meskipun pihak manajemen Restoran Bakmi Japos Bogor sudah

memaksimalkan kinerjanya. Maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel dalam

kuadran ini sifatnya berlebihan untuk dijalankan oleh pihak manajemen.

Loyalitas konsumen terhadap Restoran Bakmi Japos Bogor salah satunya dapat

dilihat dari sebagian besar konsumen yang menyatakan akan pindah ke restoran lain

yang lebih murah (33.33 persen) atau mungkin mengurangi frekuensi pembelian

selanjutnya (33.33 persen) apabila harga rata-rata menu naik sebesar 10 persen.

Sebanyak 50 persen konsumen berkunjung sebanyak satu kali perbulan ke Restoran

Bakmi Japos Bogor. Sebanyak 70 persen konsumen menyatakan bahwa mereka

merekomendasikan restoran kepada orang lain. Selain itu terlihat bahwa sebanyak 73.33

persen responden ternyata memilih untuk tetap memesan makanan/minuman lain

meskipun produk utama yang mereka cari tidak tersedia. Fakta lain yang terlihat ialah

sebagian besar konsumen (50 persen) memilih pindah ke restoran lain jika ada tawaran

produk sejenis dari restoran lain dengan harga yang lebih murah. Berdasarkan hasil

penelitian mengenai tingkat dan kriteria loyalitas konsumen, diketahui bahwa sebanyak

14 responden (46.67 persen) termasuk ke dalam criteria clients yaitu responden yang

melakukan pembelian secara rutin dan teratur.

Strategi produk yang tepat untuk dikembangkan pada Restoran Bakmi Japos

Bogor terkait bauran produk yaitu dari sisi citarasa makanan dan minuman yang harus

dipastikan senantiasa konsisten. Strategi harga yang dinilai efektif adalah

mempertahankan harga jual produk agar tetap stabil. Strategi tempat yang dapat

dikembangkan pada variabel ini adalah dengan memaksimalkan peran tugas parker.

Pihak manajemen Restoran Bakmi Japos Bogor juga dapat melakukan inovasi dalam

system

home delivery

yang selama ini telah dilaksanakan. Strategi promosi yang dinilai

tepat ialah dengan memaksimalkan penyebaran brosur ataupun

leaflet

melalui

home

delivery

karena memang pihak manajemen sepertinya menghindari pengeluaran biaya

yang besar untuk strategi ini. Strategi orang dapat dilakukan dengan mengadakan

training serta peningkatan kedisiplinan. Strategi proses yang tepat untuk dikembangkan

ialah dengan memaksimalkan peran seluruh karyawan dari semua lini. Strategi bukti

fisik dapat dilakukan dengan pemeliharaan secara berkala terhadap berbagai fasilitas

yang dimiliki agar senantiasa layak untuk digunakan oleh konsumen.

(4)

PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP

PELAKSANAAN BAURAN PEMASARAN (7P)

PADA RESTORAN BAKMI JAPOS BOGOR

SKRIPSI

AMRIL FITRI

A14104656

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(5)

Judul

Nama

NRP

:

:

:

Penilaian Konsumen Terhadap Pelaksanaan Bauran Pemasaran (7P)

Pada Restoran

Bakmi Japos Bogor

Amril Fitri

A 14104656

Disetujui,

Pembimbing

Muhammad Firdaus, Ph.D

NIP. 132 158 758

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian,

(6)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Penilaian Konsumen

Terhadap Pelaksanaan Bauran Pemasaran (7P) Pada Restoran

Bakmi Japos Bogor”

belum pernah diajukan sebagai karya tulis ilmiah pada suatu perguruan tinggi atau

lembaga manapun untuk memperoleh gelar akademik tertentu. Saya juga menyatakan

bahwa skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri dan tidak mengandung bahan-bahan

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh pihak lain kecuali sebagai rujukan yang

dinyatakan dalam naskah.

Bogor, Juli 2009

Amril Fitri

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Padang, Sumatera Barat pada tanggal 22 April 1980

sebagai anak ke tiga dari enam bersaudara pasangan Bapak Asriar dan Ibu Rasmi. Masa

pendidikan penulis dimulai dari jenjang sekolah dasar di SD Negeri 01 Petok, pada

tahun 1987 – 1993. Selanjutnya jenjang pendidikan dilanjutkan di MTs Negeri Lubuk

Sikaping, pada tahun 1993 – 1996. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke

jenjang sekolah menengah atas di Sekolah Pertanian Negeri Padang, pada tahun 1996 –

1999.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Topic skripsi ini adalah

“Penilaian Konsumen Terhadap Pelaksanaan Bauran Pemasaran (7P) Pada Restoran

Bakmi Japos Bogor”. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi karakteristik

umum konsumen, mengidentifikasi indicator-indikator bauran pemasaran yang

mempengaruhi konsumen untuk loyal, menganalisis tingkat loyalitas konsumen dan

merumuskan strategi pemasaan 7P berdasarkan penilaian konsumen pada Restoran

Bakmi Japos Bogor.

Penulis berharap semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti

khususnya dan umumnya bagi para pembaca.

Bogor, Juli 2009

Amril Fitri

(9)

UCAPAN TERIMA KASIH

Selama penulisan skripsi ini, penulis mendapat sumbangan pikiran, bimbingan,

dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan

terima kasih dan penghargaan kepada :

1.

Muhammad Firdaus, Pd.D selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktu, memberikan bimbingan, masukan, dan arahan dengan sabar dalam

penulisan skripsi ini.

2.

Dr. Ir. Heny K. S. Daryanto, MEc selaku dosen penguji utama pada ujian siding

skripsi yang telah banyak memberikan masukan dan arahan.

3.

Dra. Yusalina, MS selaku dosen penguji dari komisi akademik yang telah

memberikan masukan mengenai teknik penulisan ilmiah.

4.

Ir. Popong Nurhayati, MM selaku dosen evaluator pada kolokium yang telah

memberikan masukan dalam proposal penelitian.

5.

Kedua orang tua beserta saudara kandung penulis (Agusman Ahmad, Roni

Ahmad, Ulya Kamal, Insani Putrid an Ummi Solihati) atas doa, semangat, serta

dukungan moril dan materi.

6.

Riza Wahyuni atas kasih saying dan kesabaran serta yang selalu memberikan

kekuatan special bagi penulis.

7.

Bapak Rahman sebagai Manager Restoran Bakmi Japos Bogor atas

kerjasamanya dan masukannya serta para pegawai yang telah banyak membantu

selama proses penelitian di lapangan

8.

Seluruh responden yang telah membantu dalam pengisian kuesioner.

9.

Desman Manurung dan Firdaus Sinulingga sebagai teman sejati yang telah

membantu dan memberikan dorongan dalam proses penyelesaian pendidikan

maupun dalam kehidupan sehari-hari.

10.

Radityo Utomo, Ian Andriadi, Firman Wahyudi Kusuma, Febri dan Eri Rabun

Sebayang, sebagai penyemangat dan mitra luar biasa baik dalam proses

penyelesaian pendidikan maupun “Kompetisi Sebabak”.

(10)

12.

Semua teman-teman satu kost di Wisma Alma yang telah memberikan

dukungannya.

(11)

PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP

PELAKSANAAN BAURAN PEMASARAN (7P)

PADA RESTORAN BAKMI JAPOS BOGOR

SKRIPSI

AMRIL FITRI

A14104656

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

(12)

RINGKASAN

AMRIL FITRI

Penilaian Konsumen Terhadap Pelaksanaan Bauran Pemasaran (7P)

Pada Restoran

Bakmi Japos Bogor. (Di bawah bimbingan

MUHAMMAD FIRDAUS

)

Restoran Bakmi Japos Bogor merupakan salah satu restoran modern yang

menyediakan berbagai jenis menu khas Indonesia, khususnya mie ayam dan pangsit,

yang berlokasi di jalan Otto Iskandardinata No.80, Bogor. Restoran ini memiliki visi

untuk membangun diri menjadi restoran waralaba lokal terbaik dan mapan, unggul dan

peka terhadap keinginan konsumen serta penciptaan lapangan pekerjaan khususnya di

wilayah Bogor. Untuk mendukung visi tersebut, Bakmi Japos menyusun beberapa misi

anatara lain : meningkatkan mutu dan pelayanan, mengoreksi diri dan mendengarkan

keluhan pelanggan serta menciptakan iklim kerja yang professional. Banyaknya usaha

sejenis di sekitar lokasi ini dapat menjadi pesaing untuk mencapai misi mereka.

Restoran Bakmi Japos Bogor mengalami masalah dalam beberapa bulan ini

dengan menurunnya jumlah pengunjung yang kemingkinan disebabkan oleh

menjamurnya jumlah restoran waralaba dengan produk sejenis yang ada di sekitar

restoran. Besarnya pengunjung restoran dapat diindikasikan melalui data frekuensi

kunjungan konsumen Bakmi Japos Bogor pada kurun waktu setahun terakhir yaitu

antara bulan Mei 2008 hingga April 2009. Oleh karena itu, perlu dibangun strategi

pemasaran yang disesuaikan dengan situasi persaingan usaha yang terus berubah dalam

rangka meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan.

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengidentifikasi penilaian konsumen

terhadap kinerja dan kepentingan bauran pemasaran pada Restoran Bakmi Japos Bogor,

(2) Menganalisis tingkat loyalitas konsumen terhadap Restoran Bakmi Japos Bogor.

Penelitian ini dilakukan sejak bulan November 2008 – Juni 2009. Jenis data yang

digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Penarikan

sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode

accidental sampling

. Pada

penelitian ini, sampel yang diambil ialah sebanyak 30 responden. Adapun alat analisis

yang digunakan untuk mengolah data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif

serta analisis tingkat kepentingan dan kinerja (

importance performance analysis

).

Konsumen Restoran Bakmi Japos Bogor sebagian besar (47.67 persen) berusia

15-25 tahun dimana 66.67 persennya berjenis kelamin laki-laki. Sebanyak 60 persen

responden berstatus belum menikah dimana sebagian besar (36.67 persen) merupakan

lulusan sarjana yang rata-rata bekerja sebagai pegawai swasta (40 persen). Penerimaan

atau uang saku rata-rata per bulan sejumlah besar responden (40 persen) termasuk

cukup besar dengan jumlah antara Rp 2.500.001 sampai dengan Rp 5.000.000.

Pengeluaran rata-rata konsumen per bulannya untuk makanan lebih besar dari Rp

400.000 (73.33 persen), dan sebagian besar konsumen (46.67 persen) mengeluarkan

uang per bulannya kurang dari Rp 50.000 untuk mengkonsumsi makanan di Restoran

Bakmi Japos Bogor.

(13)

tempat, penampilan pramusaji, keramahan dan kesopanan pramusaji, respon terhadap

keluhan konsumen serta

layout

dan dekorasi ruangan ternyata merupakan

variabel-variabel yang masuk dalam kuadran II. Konsumen menilai bahwa variabel-variabel-variabel-variabel ini

penting dan memang pada kenyataannya Restoran Bakmi Japos Bogor juga telah

melakukan berbagai hal yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen.

Variabel media iklan yang digunakan merupakan variabel-variabel yang masuk dalam

kuadran III. Konsumen menilai bahwa variabel-variabel ini kurang penting dan memang

pada kenyataan kinerjanya pun biasa-biasa saja. Variable porsi dan display ternyata

merupakan variabel-variabel yang masuk dalam kuadran IV. Konsumen menilai bahwa

variabel sudah memaksimalkan kinerjanya. Maka dapat dikatakan bahwa

variabel-variabel dalam kuadran IV. Konsumen menilai bahwa variabel-variabel-variabel-variabel ini kurang

penting meskipun pihak manajemen Restoran Bakmi Japos Bogor sudah

memaksimalkan kinerjanya. Maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel dalam

kuadran ini sifatnya berlebihan untuk dijalankan oleh pihak manajemen.

Loyalitas konsumen terhadap Restoran Bakmi Japos Bogor salah satunya dapat

dilihat dari sebagian besar konsumen yang menyatakan akan pindah ke restoran lain

yang lebih murah (33.33 persen) atau mungkin mengurangi frekuensi pembelian

selanjutnya (33.33 persen) apabila harga rata-rata menu naik sebesar 10 persen.

Sebanyak 50 persen konsumen berkunjung sebanyak satu kali perbulan ke Restoran

Bakmi Japos Bogor. Sebanyak 70 persen konsumen menyatakan bahwa mereka

merekomendasikan restoran kepada orang lain. Selain itu terlihat bahwa sebanyak 73.33

persen responden ternyata memilih untuk tetap memesan makanan/minuman lain

meskipun produk utama yang mereka cari tidak tersedia. Fakta lain yang terlihat ialah

sebagian besar konsumen (50 persen) memilih pindah ke restoran lain jika ada tawaran

produk sejenis dari restoran lain dengan harga yang lebih murah. Berdasarkan hasil

penelitian mengenai tingkat dan kriteria loyalitas konsumen, diketahui bahwa sebanyak

14 responden (46.67 persen) termasuk ke dalam criteria clients yaitu responden yang

melakukan pembelian secara rutin dan teratur.

Strategi produk yang tepat untuk dikembangkan pada Restoran Bakmi Japos

Bogor terkait bauran produk yaitu dari sisi citarasa makanan dan minuman yang harus

dipastikan senantiasa konsisten. Strategi harga yang dinilai efektif adalah

mempertahankan harga jual produk agar tetap stabil. Strategi tempat yang dapat

dikembangkan pada variabel ini adalah dengan memaksimalkan peran tugas parker.

Pihak manajemen Restoran Bakmi Japos Bogor juga dapat melakukan inovasi dalam

system

home delivery

yang selama ini telah dilaksanakan. Strategi promosi yang dinilai

tepat ialah dengan memaksimalkan penyebaran brosur ataupun

leaflet

melalui

home

delivery

karena memang pihak manajemen sepertinya menghindari pengeluaran biaya

yang besar untuk strategi ini. Strategi orang dapat dilakukan dengan mengadakan

training serta peningkatan kedisiplinan. Strategi proses yang tepat untuk dikembangkan

ialah dengan memaksimalkan peran seluruh karyawan dari semua lini. Strategi bukti

fisik dapat dilakukan dengan pemeliharaan secara berkala terhadap berbagai fasilitas

yang dimiliki agar senantiasa layak untuk digunakan oleh konsumen.

(14)

PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP

PELAKSANAAN BAURAN PEMASARAN (7P)

PADA RESTORAN BAKMI JAPOS BOGOR

SKRIPSI

AMRIL FITRI

A14104656

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(15)

Judul

Nama

NRP

:

:

:

Penilaian Konsumen Terhadap Pelaksanaan Bauran Pemasaran (7P)

Pada Restoran

Bakmi Japos Bogor

Amril Fitri

A 14104656

Disetujui,

Pembimbing

Muhammad Firdaus, Ph.D

NIP. 132 158 758

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian,

(16)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Penilaian Konsumen

Terhadap Pelaksanaan Bauran Pemasaran (7P) Pada Restoran

Bakmi Japos Bogor”

belum pernah diajukan sebagai karya tulis ilmiah pada suatu perguruan tinggi atau

lembaga manapun untuk memperoleh gelar akademik tertentu. Saya juga menyatakan

bahwa skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri dan tidak mengandung bahan-bahan

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh pihak lain kecuali sebagai rujukan yang

dinyatakan dalam naskah.

Bogor, Juli 2009

Amril Fitri

(17)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Padang, Sumatera Barat pada tanggal 22 April 1980

sebagai anak ke tiga dari enam bersaudara pasangan Bapak Asriar dan Ibu Rasmi. Masa

pendidikan penulis dimulai dari jenjang sekolah dasar di SD Negeri 01 Petok, pada

tahun 1987 – 1993. Selanjutnya jenjang pendidikan dilanjutkan di MTs Negeri Lubuk

Sikaping, pada tahun 1993 – 1996. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke

jenjang sekolah menengah atas di Sekolah Pertanian Negeri Padang, pada tahun 1996 –

1999.

(18)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Topic skripsi ini adalah

“Penilaian Konsumen Terhadap Pelaksanaan Bauran Pemasaran (7P) Pada Restoran

Bakmi Japos Bogor”. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi karakteristik

umum konsumen, mengidentifikasi indicator-indikator bauran pemasaran yang

mempengaruhi konsumen untuk loyal, menganalisis tingkat loyalitas konsumen dan

merumuskan strategi pemasaan 7P berdasarkan penilaian konsumen pada Restoran

Bakmi Japos Bogor.

Penulis berharap semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti

khususnya dan umumnya bagi para pembaca.

Bogor, Juli 2009

Amril Fitri

(19)

UCAPAN TERIMA KASIH

Selama penulisan skripsi ini, penulis mendapat sumbangan pikiran, bimbingan,

dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan

terima kasih dan penghargaan kepada :

1.

Muhammad Firdaus, Pd.D selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktu, memberikan bimbingan, masukan, dan arahan dengan sabar dalam

penulisan skripsi ini.

2.

Dr. Ir. Heny K. S. Daryanto, MEc selaku dosen penguji utama pada ujian siding

skripsi yang telah banyak memberikan masukan dan arahan.

3.

Dra. Yusalina, MS selaku dosen penguji dari komisi akademik yang telah

memberikan masukan mengenai teknik penulisan ilmiah.

4.

Ir. Popong Nurhayati, MM selaku dosen evaluator pada kolokium yang telah

memberikan masukan dalam proposal penelitian.

5.

Kedua orang tua beserta saudara kandung penulis (Agusman Ahmad, Roni

Ahmad, Ulya Kamal, Insani Putrid an Ummi Solihati) atas doa, semangat, serta

dukungan moril dan materi.

6.

Riza Wahyuni atas kasih saying dan kesabaran serta yang selalu memberikan

kekuatan special bagi penulis.

7.

Bapak Rahman sebagai Manager Restoran Bakmi Japos Bogor atas

kerjasamanya dan masukannya serta para pegawai yang telah banyak membantu

selama proses penelitian di lapangan

8.

Seluruh responden yang telah membantu dalam pengisian kuesioner.

9.

Desman Manurung dan Firdaus Sinulingga sebagai teman sejati yang telah

membantu dan memberikan dorongan dalam proses penyelesaian pendidikan

maupun dalam kehidupan sehari-hari.

10.

Radityo Utomo, Ian Andriadi, Firman Wahyudi Kusuma, Febri dan Eri Rabun

Sebayang, sebagai penyemangat dan mitra luar biasa baik dalam proses

penyelesaian pendidikan maupun “Kompetisi Sebabak”.

(20)

12.

Semua teman-teman satu kost di Wisma Alma yang telah memberikan

dukungannya.

(21)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………..

DAFTAR TABEL ………..

DAFTAR GAMBAR ……….

DAFTAR LAMPIRAN ……….

I.

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang ………..

1.2

Perumusan Masalah ………...

1.3

Tujuan Penelitian ………

1.4

Manfaat Penelitian ……….

II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Definisi dan Jenis Restoran ………

2.2

Tinjauan Penelitian Terdahulu ………...

2.3

Perbedaan Dengan Penelitian Terdahulu ………..

III.

KERANGKA PEMIKIRAN

3.1

Kerangka Pemikiran Teoritis ………

3.1.1

Konsep Pemasaran ……….

3.1.2

Bauran Pemasaran ……….

3.1.3

Loyalitas Konsumen ……….

3.2

Kerangka Pemikiran Operasional ……….

IV.

METODE PENELITIAN

4.1

Lokasi dan Waktu Penelitian ………

4.2

Jenis dan Sumber Data ……….

4.3

Metode Penarikan Sampel ………

4.4

Metode Pengolahan dan Analisis Data ………

4.4.1

Analisis Deskriptif ………

4.4.2

Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja atau

Importance

Performance Analysis

………

4.4.3

Tingkat Loyalitas Konsumen ………..

4.5

Definisi Operasional ………

V.

GAMBARAN UMUM LOKASI RESTORAN BAKMI JAPOS

5.1

Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ………

5.2

Lokasi dan Tata Letak Restoran ………..

5.3

Struktur Organisasi ………

VI.

HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1

Karekteristik Konsumen Restoran Bakmi Japos Bogor ………

6.2

Analisis Tingkat Kepentingan Konsumen dan Kinerja Restoran Bakmi

Japos Bogor ………

6.3

Tingkat Loyalitas Konsumen Terhadap Restoran Bakmi Japos Bogor …

[image:21.595.95.514.132.633.2]
(22)

Persen ……….

6.3.2

Frekuensi Kunjungan Responden ………....

6.3.3

Sikap Responden Untuk Merekomendasikan Restoran Kepada

Orang Lain ………....

6.3.4

Sikap Responden Apabila Tidak Mendapatkan Makanan dan

Minuman Yang DIinginkan Karena Persediannya Habis ...

6.3.5

Sikap Responden Apabila Ada Tawaran Produk Sejenis Dari

Restoran Lain Dengan Harga Yang Lebih Murah Serta Discount ...

6.4

Implikasi Studi Terhadap Strategi Bauran Pemasaran (7P) Bagi Restoran

6.4.1

Strategi Produk (

Product

) ………...

6.4.2

Strategi Harga (

Price

) ………...

6.4.3

Strategi Tempat (

Place

) ……….

6.4.4

Strategi Promosi (

Promotion

) ………....

6.4.5

Strategi Orang (

People

) ………...

6.4.6

Strategi Proses (

Process

) ………....

6.4.7

Strategi Bukti Fisik (

Physical Evidence

) ………....

VII.

K

ESIMPULAN DAN SARAN

7.1

Kesimpulan ………

7.2

Saran………..

(23)

DAFTAR TABEL

Nomor

1.

Frekuensi Pengunjung Bakmi Japos Bogor ………...

2.

Kriteria Loyalitas Konsumen ………

3.

Karakteristik Konsumen Retoran Bakmi Japos Bogor ………

4.

Rata-rata Penilaian Kepuasan dan Penilaian Kepentingan Berdasarkan

Indikator Bauran Pemasaran yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen

Restoran Bakmi Japos Bogor ………...

5.

Sikap Responden Jika Harga Rata-rata Menu Naik Sebesar 10% ...

6.

Frekuensi Kunjungan Responden ………..

7.

Sikap Responden Untuk Meerkomendasikan Restoran Kepada Orang

Lain ………

8.

Sikap Responden Apabila Tidak Mendapatkan Makanan dan Minuman

yang Diinginkan Karena Persediaannya Habis ………

9.

Sikap Responden Apabila Ada Tawaran Produk Sejenis Dari Restoran

Lain Dengan Harga yang Lebih Murah Serta

Discount

………

10.

Jumlah Responden Berdasarkan Tiga Kriteria Loyalitas Konsumen …...

Halaman

4

28

38

43

56

57

58

59

(24)

DAFTAR GAMBAR

Nomor

1.

Alur Kerangka Pemikiran Operasional ………...

2.

Struktur Organisasi Restoran Bakmi Japos Bogor ………

3.

Diagram Kartesius

Importance Performance Analysis

(IPA) Restoran

Bakmi Japos Bogor ………...

Halaman

24

36

44

(25)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

1.

Kuesioner

Penelitian

Analisis

Kepuasan

Konsumen

Terhadap

Pelaksanaan Bauran Pemasaran (7P) Pada Restoran Bakmi Japos Bogor ..

2.

Daftar Harga dan Gambar Menu Restoran Bakmi Japos Bogor …………

(26)

Gaya hidup masyarakat Indonesia telah mengalami perubahan seiring

dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu hal yang

dapat kita lihat adalah perubahan pola konsumsi masyarakat yang sejalan dengan

peningkatan kebutuhan terhadap makanan yang berkualitas. Makanan merupakan

salah satu kebutuhan dasar manusia yang diperlukan untuk mempertahankan

hidupnya.

Pertambahan jumlah penduduk mengakibatkan tingginya permintaan

terhadap makanan. Kondisi ini tentu saja mendorong banyak produsen untuk

membuka bisnis makanan, baik dalam bentuk mentah maupun makanan jadi

dengan berbagai pilihan bagi konsumen. Namun demikian, konsumen sebagai

pengguna produk tidak hanya menginginkan ketersediaan makanan dalam jumlah

yang cukup dengan berbagai jenisnya di pasar, tetapi juga melakukan seleksi

sesuai dengan kebutuhannya. Lebih dari itu, konsumen juga membutuhkan

makanan yang berkualitas. Pada masa yang akan datang, perhatian konsumen

terhadap berbagai pilihan makanan yang berkualitas akan semakin besar seiring

dengan meningkatnya pengetahuan yang diikuti dengan perubahan selera dan

gaya hidup yang direfleksikan pada gaya konsumsi.

Restoran merupakan salah satu industri jasa boga yang mengalami

perkembangan cukup pesat di Kota Bogor. Tren peningkatan ini berujung pada

tingkat persaingan bisnis restoran yang juga semakin tinggi. Hal ini dapat dilihat

dari pertumbuhan restoran di Kota Bogor yang semakin meningkat dalam

(27)

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Bogor, jumlah restoran di Kota Bogor cenderung mengalami peningkatan dalam

kurun waktu 2001*2005. Pada tahun 2001 sampai dengan 2002 persentase

pertumbuhan jumlah restoran di Kota Bogor mencapai angka tertinggi sebesar

46,21 persen. Selanjutnya pada 3 tahun berikutnya mengalami penurunan yang

cukup signifikan yaitu rata*rata 15,83 persen per tahun. Namun demikian, jumlah

restoran semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2004 jumlah restoran

di Kota Bogor ialah sebanyak 76 unit yang kemudian meningkat pada tahun 2005

dan 2006 masing*masing sebanyak 89 dan 101 unit. Atmodjo (1995) menyatakan

bahwa usaha restoran semakin berkembang karena beberapa alasan yaitu:

1. Potensi pasar yang besar dan selalu bertambah seiring dengan bertambahnya

jumlah penduduk.

2. Alat*alat perhidangan makanan, sistem kontrol serta pertolongan fisik yang

telah berkembang sehingga membuat bisnis restoran semakin mudah, lancar

dan menguntungkan.

3. Meningkatnya tempat rekreasi yang mengakibatkan keadaan tertentu yang

menambah alasan untuk makan di luar sehingga pasar pelayanan makanan

akan semakin besar pula.

Perkembangan jumlah restoran di Kota Bogor membawa dampak positif

khususnya dalam bidang perekonomian. Dengan semakin bertambahnya jumlah

restoran, maka akan mampu memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah. Hal

ini ditunjukkan oleh data kontribusi bisnis restoran terhadap Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) Kota Bogor yang memperlihatkan peningkatan dari tahun

(28)

2 Restoran Bakmi Japos Bogor merupakan salah satu restoran modern yang

menyediakan berbagai jenis menu khas Indonesia, khususnya mie ayam dan

pangsit, yang berlokasi di Jl. Otto Iskandardinata No. 80, Bogor. Restoran ini

memiliki visi untuk membangun diri menjadi restoran waralaba lokal terbaik dan

mapan, unggul dan peka terhadap keinginan konsumen serta penciptaan lapangan

pekerjaan khususnya di wilayah Bogor. Untuk mendukung visi tersebut, Bakmi

Japos menyusun beberapa misi antara lain: meningkatkan mutu dan pelayanan,

megoreksi diri dan mendengarkan keluhan pelanggan serta menciptakan iklim

kerja yang profesional. Banyaknya usaha sejenis di sekitar lokasi restoran ini

dapat menjadi pesaing untuk mencapai misi mereka.

Restoran Bakmi Japos Bogor mengalami masalah dalam beberapa bulan

ini dengan menurunnya jumlah pengunjung. Besarnya pengunjung restoran dapat

diindikasikan melalui jumlah struk nota pembelian yang diakumulasikan setiap

bulannya pada kurun waktu 6 bulan terakhir yaitu antara bulan Mei 2008 hingga

Oktober 2008. Penurunan jumlah pengunjung Bakmi Japos Bogor dapat dilihat

pada Tabel 1. Hal ini tentunya berdampak besar terhadap jumlah pendapatan yang

mengalami penurunan cukup signifikan. Oleh karena itu, perlu dibangun strategi

pemasaran yang disesuaikan dengan situasi persaingan usaha yang terus berubah

dalam rangka meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk dan jasa yang

(29)

! "# # # $ %%&' " %%(

Mei 7855

Juni 7319

Juli 6193

Agustus 5947

September 5385

Oktober 5270

November 2303

2008

Desember 2545

Januari 2383

Februari 1844

Maret 1976

2009

April 1963

Sumber: Bakmi Japos Bogor, 2008

Persaingan yang semakin ketat dalam bisnis restoran menuntut pihak

manajemen restoran untuk berorientasi pada kepentingan konsumen dengan

berusaha memenuhi beragamnya kebutuhan masyarakat akan makanan berkualitas

sehingga dapat merebut pangsa pasar. Untuk membangun ini maka dibutuhkan

standarisasi yang mengarah pada pemenuhan selera atau kebutuhan konsumen

secara khusus. Oleh karena itu, agar dapat memenangkan persaingan yang

semakin kompetitif, maka pihak manajemen harus mampu membangun

pengalaman emosi hingga menyentuh hati dan perasaan konsumen. Selain itu

bentuk pelayanan yang memuaskan harus diwujudkan melalui kesesuaian antara

harapan konsumen dengan kinerja dari pihak manajemen.

Lingkungan pemasaran yang cukup kompetitif dengan banyaknya pesaing

antara lain restoran*restoran bernuansa etnik seperti Sunda maupun Bali, restoran*

restoran cepat saji dan beragamnya karakteristik konsumen menjadi tantangan

bagi pihak manajemen Restoran Bakmi Japos Bogor. Kotler (2003) mengatakan

(30)

4 yang khas ke dalam pikiran pasar sasaran; dan tiap*tiap perusahaan harus

memimpikan fitur baru, layanan dan jaminan baru, hadiah khusus untuk para

pengguna yang setia, serta kenyamanan dan kenikmatan baru. Para pesaing lebih

cepat daripada sebelumnya dalam meniru ide yang bagus; karena itu perusahaan

senantiasa perlu memikirkan fitur dan manfaat baru yang mampu memberi nilai

tambah dalam rangka mendapatkan perhatian dan minat para konsumen yang kaya

pilihan dan peka terhadap harga.

Penelitian mengenai perilaku konsumen berguna bagi pihak manajemen

dalam menentukan segmen pasar, menciptakan produk*produk baru yang sesuai

dengan selera konsumen, serta mempertahankan bahkan meningkatkan pelayanan

demi kepuasan konsumen. Pada akhirnya, konsumen tidak hanya puas namun

menjadi setia untuk mengkonsumsi produknya dalam jangka panjang.

Restoran Bakmi Japos membutuhkan strategi persaingan yang disesuaikan

dengan tujuan perusahaan. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui strategi

pemasaran yang tepat untuk diterapkan pada restoran ini dalam rangka

menghadapi persaingan pasar yang terus berubah agar dapat terus eksis dan

bersaing dengan restoran lainnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka masalah yang dapat diangkat pada

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana tingkat kepuasan konsumen terhadap pelaksanaan bauran

pemasaran pada Restoran Bakmi Japos Bogor?

2. Bagaimana tingkat loyalitas konsumen terhadap Restoran Bakmi Japos

(31)

)

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi tingkat kepuasan konsumen terhadap bauran pemasaran pada

Restoran Bakmi Japos Bogor.

2. Menganalisis tingkat loyalitas konsumen terhadap Restoran Bakmi Japos

Bogor.

* +

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Restoran Bakmi Japos

Bogor sebagai sumber informasi dan bahan pertimbangan untuk mengetahui

tingkat kepuasan konsumen sehingga dapat disusun suatu strategi pemasaran yang

tepat dan dapat memenuhi keinginan konsumen. Selain itu sebagai sarana melatih

diri bagi penulis dalam memahami konsep perilaku konsumen di lapangan setelah

mempelajari teorinya di perkuliahan serta rekan*rekan mahasiswa lainnya sebagai

(32)

6

! ,

-+ . ! / #

Restoran adalah salah satu jenis usaha jasa pangan yang bertempat di

sebagian atau seluruh bangunan yang permanen, dilengkapi dengan peralatan dan

perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, penyajian serta penjualan

makanan dan minuman bagi umum di tempat usahanya (Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan, 2006)

Restoran memiliki beberapa jenis atau bentuk. Menurut Torsina (2000),

ada sepuluh jenis restoran orisinil yang ada di luar hotel, yaitu:

1.

Restoran tradisi untuk keluarga. Mengutamakan masakan enak, suasana, dan

harga bersahabat. Biasanya pelayanan dan dekorasinya biasa*biasa saja.

2.

(makan di restoran) dan (dibungkus untuk dibawa pulang).

Menu siap/segera tersedia, agak terbatas dalam jenis, mahal, mengutamakan

banyak langganan. Jenis restoran inilah yang makin menjamur dewasa ini.

3.

Biasanya di dalam gedung*gedung perkantoran atau pusat perbelanjaan,

sekolah atau pabrik*pabrik. Swalayan dengan menu agak terbatas seperti yang

sering disajikan di rumah, menu bisa berganti*ganti menurut hari, bahannya

(33)

4.

Ini adalah restoran yang berkelas. Memerlukan suasana yang sangat nyaman

dengan dekor yang artistik. Ditujukan bagi mereka yang menuntut standar

penyajian yang tinggi dan bergengsi. Disamping makanan juga disajikan

dan

5.

Menyajikan masakan dari daerah (suku atau negara) yang spesifik misalnya:

Jawa Timur, Manado, India dan Cina. Dekorasi tentu disesuaikan dengan

etnik yang bersangkutan, bahkan pakaian seragam dari para pekerjanya juga

bernuansa etnik. Ada juga yang masuk dalam tipe yang

menyajikan menu yang murah, terbatas pada sajian*sajian umum yang

dikenal.

6.

Biasanya swalayan, tetapi untuk atau bir bisa dilayani khusus.

Ciri utama adalah berlakunya satu harga untuk makan sepuasnya apa yang

disajikan pada . Peragaan dan makanan sangat penting disini

karena akan menarik perhatian pengunjung.

7. !

! ditandai dengan cepatnya pelayanan makanan dan pergantian

tempat duduk. Banyak " menempati untuk menekankan

suasana informal. Lokasi utamanya di gedung perkantoran atau pusat

perbelanjaan dengan yang tinggi demi menangkap pengunjung*

pengunjung untuk makan siang dan (walau pelayanan untuk

(34)

8 8.

Ruangan biasanya lebih kecil dan cukup untuk melayani orang*orang yang

ingin makanan kecil/jajan, tetapi bisa memperoleh volume penjualan yang

lumayan karena waktu makan ditambah dengan pesanan .

9. # $ %! & "

Para pembeli yang memakai mobil tidak perlu turun dari mobilnya. Pesanan

diantar hingga ke mobil untuk “ “ (sementara parkir) atau “ ”.

Jenis makanan harus bisa dikemas secara praktis. Lokasi tentu harus sesuai

untuk parkir mobil / motor.

10. '

Merupakan jenis restoran yang terletak jauh dari keramaian, tetapi menyajikan

masakan khas menarik dan berkualitas serta ditujukan kepada turis atau orang*

orang yang ingin mentraktir teman atau keluarganya dalam suasana yang lain

dari pada yang lain. Di sini terdapat keuntungan ekstra bahwa pemilik restoran

tidak perlu melakukan investasi berlebih untuk ruang sewa/tempat di lokasi*

lokasi komersial.

Restoran Bakmi Japos Bogor merupakan jenis restoran

yang sesuai untuk konsumen keluarga dengan menyediakan menu

(35)

.

Suhesti (2004) melakukan penelitian mengenai Analisis Kepuasan dan

Loyalitas Konsumen Terhadap Pelaksanaan Bauran Pemasaran (7P) Oleh

Pedagang Di Pasar Bunga Rawa Belong, Jakarta Barat dengan tujuan untuk

menganalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap pelaksanaan bauran

pemasaran, mengidentifikasi indikator*indikator bauran pemasaran yang

mempengaruhi konsumen untuk loyal, menganalisis tingkat loyalitas konsumen

dan menyusun strategi bauran pemasaran yang dapat diterapkan para penjual

bunga untuk meningkatkan kepuasan konsumen dan membangun loyalitas

konsumen. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah ( "

". Metode analisis data dengan menggunakan analisis tingkat kepentingan

dan kinerja serta analisis tabulasi frekuensi sederhana.

Berdasarkan hasil analisis IPA, atribut*atribut yang dilaksanakan termasuk

ke dalam Kuadran I yaitu harga yang ditawarkan, kebersihan dan tata letak

pengaturan produk. Atribut yang masuk dalam Kuadran II yaitu kesegaran bunga,

kecerahan warna, kondisi bunga, keamanan, ", keramahan dan

kesopanan penjual, pengetahuan penjual tentang bunga, perhatian penjual dalam

membantu konsumen, kecepatan transaksi dan tanggapan penjual atas keluhan

konsumen. Pada Kuadran III atribut yang termasuk ke dalamnya yaitu potongan

harga, pengelompokan los, media iklan yang digunakan, obral, hadiah dari penjual

bunga, penampilan penjual, sistem pembayaran, dan warna ruangan. Pada

Kuadran IV atribut yang termasuk ke dalamnya yaitu mekar/tidaknya bunga,

kemasan bunga, kemudahan dalam menjangkau lokasi pasar, kelengkapan sarana

(36)

10 Tingkat kepuasan konsumen menunjukkan hampir mendekati sesuai. Dari

semua segmen terlihat persamaan untuk berlangganan terletak pada faktor kualitas

bunga dan keramahan serta pelayanan penjual yang ditunjukkan dengan atribut

kualitas bunga yaitu kesegaran bunga, kecerahan warna, kondisi bunga,

keramahan dan kesopanan penjual, perhatian dalam membantu konsumen,

tanggapan atas keluhan dan ". Kebanyakan konsumen tidak

berlangganan di satu penjual bunga saja. Walaupun demikian, secara keseluruhan

konsumennya adalah . Strategi bauran pemasaran yang dapat dilakukan

untuk membangun dan mempertahankan loyalitas konsumen yaitu dengan

menjaga kualitas bunga yang dijualnya, memberikan pelayanan yang baik yang

terdiri dari keramahan, membantu konsumen, dan memberikan tanggapan atas

keluhan serta dengan meningkatkan " yang menjaga kepercayaan

konsumen.

Lingga (2008) meneliti tentang Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap

Pelaksanaan Bauran Pemasaran (7P) pada Toserba X Bogor. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui profil pelanggan, tingkat kepentingan atribut*atribut

bauran pemasaran, menganalisis tingkat kepuasan pelanggan terhadap

pelaksanaan bauran pemasaran (7P) serta menyusun strategi*strategi pemasaran

sebagai upaya pembaharuan berdasarkan hasil analisis tingkat kepuasan

pelanggan terhadap pelaksanaan bauran pemasaran 7P sehingga diharapkan dapat

mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya dalam memberikan kepuasan

pelanggan di masa yang akan datang. Pengambilan sampel dilakukan dengan

metode " Penelitian ini menggunakan alat analisis

(37)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen toserba ini didominasi

oleh perempuan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga. Tingkat pendidikan

terakhir ialah SMU, sebagian besar responden berpenghasilan antara Rp. 500.001*

1.000.000 per bulan. Jumlah kunjungan yang paling sering adalah satu kali per

bulan. Hasil analisis IPA menunjukkan bahwa untuk Kuadran I atribut yang

menjadi prioritas utama adalah kualitas barang agribisnis, pengetahuan

pramuniaga atas barang yang dijual, perhatian pramuniaga dalam membantu

pelanggan, kecepatan transaksi, tanggapan terhadap keluhan, desain dan

toko, kenyamanan toko, kebersihan toko dan barang. Atribut*atribut pada

Kuadran II yang harus dipertahankan adalah keragaman barang, harga yang

ditawarkan, potongan harga, lokasi yang strategis, obral khusus, keramahan dan

kesopanan pramuniaga, seragam pramuniaga dan kemudahan pembayaran. Pada

Kuadran III yang merupakan prioritas rendah adalah sarana parkir, iklan yang

menarik dan aroma ruangan. Pada Kuadran IV yang dinilai berlebihan adalah

kualitas barang non agribisnis, merek barang, iklan yang dapat dipercaya, suara

ruangan, penerangan toko dam warna ruangan. Berdasarkan hasil analisis CSI

diperoleh nilai indeks kepuasan pelanggan yang menunjukkan bahwa pelanggan

puas terhadap pelaksanaan bauran pemasaran (7P) di toserba tersebut.

Berdasarkan survei kepuasan pelanggan, maka rekomendasi alternatif

strategi bauran pemasaran yang diajukan bagi manajemen toserba antara lain

meningkatkan kinerja + , meningkatkan peranan petugas parkir,

menyebarluaskan iklan ke tempat*tempat pemukiman masyarakat, memberikan

pendidikan setiap satu bulan sekali bagi pramuniaga tentang produk*produk yang

(38)

12 hubungan pramuniaga dengan pelanggan, misalnya dengan program ”senyum”,

menyediakan kotak saran, serta memperhatikan keadaan bukti fisik sebuah tempat

sebelum dijadikan toko.

Siska (2004) melakukan penelitian mengenai Analisis Kepuasan dan

Loyalitas Konsumen Terhadap Restoran Padang (Kasus: Restoran Trio Permai

Bogor). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen,

mengkaji proses keputusan konsumen dalam mengkonsumsi hidangan restoran

Padang, menganalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut produk dan

layanan, mengkaji loyalitas konsumen dan menganalisis hubungan antara

karakteristik konsumen dengan loyalitas serta hubungan antara kepuasan dan

loyalitas. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode

( " ". Penelitian ini menggunakan alat analisis deskriptif,

& ) (IPA) dan Uji Chi*Square.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga atribut restoran yang

harus diprioritaskan antara lain kesejukan ruangan, kenyamanan dan aroma ruang

makan. Atribut*atribut yang kepuasan konsumen terhadap kinerja restoran ini

ialah kecepatan pelayanan menu, masakan yang siap disajikan, citarasa makanan

yang enak, kebersihan masakan dan perlengkapan makan, aroma masakan yang

menggugah selera, kemudahan memperoleh restoran, masakan, variasi

masakan, pencahayaan ruangan, kebersihan ruang makan, kandungan gizi pada

masakan dan kemudahan parkir. Kuadran ketiga (prioritas rendah) berisikan

atribut*atribut yang dianggap tidak terlalu penting oleh responden dan pada

kenyataannya kinerja restoran juga tidak terlalu baik. Atribut tersebut meliputi

(39)

dekorasi ruangan yang bernuansa etnis Minang, dekorasi ruangan yang menarik,

variasi minuman, variasi sayuran dan kebijakan menetapkan harga murah pada

menu. Atribut*atribut yang mempunyai tingkat kepentingan yang rendah tetapi

kinerja restoran berada pada tingkat yang tinggi termasuk ke dalam kuadran

keempat (berlebihan). Atribut tersebut meliputi kecepatan transaksi pembayaran,

layanan restoran selama 24 jam, penampilan pramusaji, keramahan/kesopanan

pramusaji serta ketersediaan wastafel, toilet dan mushalla.

Frekuensi terbesar responden makan di restoran Trio Permai adalah satu

kali sebulan, yaitu sebanyak 35 persen. Data tersebut menunjukkan bahwa

responden telah melakukan pembelian ulang secara rutin terhadap hidangan

restoran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa konsumen cukup loyal

terhadap restoran ini. Pengurangan frekuensi makan di restoran tersebut

merupakan respon konsumen yang rasional terhadap kenaikan harga menu,

walaupun demikian dapat dikatakan bahwa konsumen cukup loyal terhadap

restoran ini. Hal ini terlihat dari besarnya persentase responden yang mengatakan

tetap makan di restoran tersebut (57%). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa

konsumen cukup loyal terhadap restoran ini. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya

responden yang termasuk kriteria (76 persen), yaitu responden yang secara

teratur makan di restoran tersebut.

Sembiring (2006), meneliti tentang Analisis Perilaku Konsumen Dalam

Proses Keputusan Pembelian Makanan di Restoran Bakmi Japos Bogor. Tujuan

penelitian ini ialah untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen, menganalisis

proses keputusan pembelian konsumen, mengidentifikasi atribut*atribut yang

(40)

14

pemilihan sampel menggunakan metode " (sampel tidak

diacak) dengan ". Data yang diperoleh diolah dengan bantuan

program komputer , Excel dan SPSS. Alat analisis deskriptif

digunakan untuk menganalisis karakteristik konsumen, tahapan dalam proses

keputusan pembelian dan atribut*atribut yang paling ideal menurut konsumen,

dengan model analisis sikap multiatribut*fishbein.

Alasan/ motivasi terbesar konsumen berkunjung ke restoran karena sedang

lapar dengan tujuan menghilangkan rasa lapar. Mengetahui restoran dari papan

nama restoran dengan fokus perhatian terbesar keragaman makanan. Konsumen

berkunjung ke restoran karena keragaman makanan/minuman dan tetap membeli

makanan sejenis di tempat lain jika restoran tutup. Cara konsumen berkunjung ke

restoran tergantung situasi, hari libur dan pada siang hari. Konsumen merasa puas

setelah berkunjung dan akan tetap membeli walaupun harga produk naik dan akan

melakukan pembelian ulang walaupun harga produk naik.

Dari analisis sikap multiatribut*Fishbein diperoleh atribut yang dianggap

paling penting, yaitu atribut kebersihan peralatan makanan serta atribut rasa

produk. Sedangkan atribut yang memiliki tingkat kepuasan paling tinggi adalah

atribut keramahan pelayanan dan atribut kebersihan peralatan makan.

Nugraha (2004) menganalisis Strategi Pemasaran Pada Restoran Waralaba

(Kasus di Bakmi Japos Cabang Bogor). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui bauran pemasaran sebagai suatu strategi pemasaran yang dilakukan

oleh perusahaan dan penilaian konsumen terhadap bauran pemasaran,

(41)

peluang serta ancaman dan memberikan alternatif strategi pemasaran bagi Bakmi

Japos Cabang Bogor.

Dalam penelitian ini digunakan data sekunder serta data primer untuk

mengetahui strategi pemasaran perusahaan saat ini dan penilaian dari konsumen.

Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis bauran pemasaran ( " *), analisis lingkungan internal dan

eksternal melalui matriks IFE, EFE, dan IE serta analisis " !

-. %! untuk memberikan alternatif strategi berdasarkan

perpaduan faktor*faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada.

Berdasarkan hasil analisis matriks IFE, didapat skor sebesar 3,252 dan

matriks EFE mendapat skor sebesar 2,950. pada matriks IE, Bakmi Japos Cabang

Bogor saat ini berada pada kuadran IV yang disebut posisi " atau

tumbuh dan bina. Alternatif strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

strategi intensif dan integratif. Berdasarkan hasil analisis SWOT, perusahaan

sebaiknya mencoba melaksanakan alternatif strategi tersebut, khususnya

memprioritaskan arah strategi pemasarannya pada bidan kegiatan promosi, yaitu

dengan membuat iklan mini pada surat kabar lokal dan membuat spot iklan

pendek pada radio lokal serta memberikan informasi pada . Selain itu

Bakmi Japos Pusat sebaiknya meninjau kembali peraturan yang dibuat agar lebih

fleksibel dalam pelaksanaannya di setiap cabang sehingga strategi yang dijalankan

(42)

16

) . . .

Beberapa penelitian dengan berbagai topik telah banyak dilakukan di

Restoran Bakmi Japos Bogor. Penelitian terdahulu di lokasi yang sama, lebih

banyak meneliti mengenai hubungan faktor*faktor motivasi dengan kepuasan

kerja atau efektivitas kerja karyawan. Selain itu juga banyak meneliti mengenai

proses keputusan pembelian konsumen, kepuasan pelanggan terhadap

, serta analisis strategi pemasaran.

Pada penelitian ini, topik baru yang akan diangkat adalah mengenai

tingkat kepuasan dan loyalitas konsumen terhadap pelaksanaan bauran pemasaran

(7P) yang memang belum pernah digali sama sekali di Restoran Bakmi Japos

Bogor. Melalui penelitian ini dapat diketahui tingkat kepuasan dan loyalitas

konsumen terhadap variabel*variabel yang merupakan indikator bauran

pemasaran (7P) serta hasil akhir berupa rekomendasi strategi bauran pemasaran

(7P). Tingkat loyalitas konsumen diukur dengan beberapa pertanyaan yang

menunjukkan reaksi konsumen terkait perubahan kebijakan manajemen restoran.

Kepuasan konsumen dapat dilihat melalui analisis tingkat kepentingan dan kinerja

dengan menggunakan empat skala, dimana pada masing*masing skala berisi

pernyataan atau sikap responden yang merupakan penilaian terhadap kinerja

(43)

- / 0- - /

) - #

) -# "

Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan serta inginkan dengan

menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang

bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2002). Menurut definisi ini, pemasaran

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen melalui suatu

proses pertukaran, dimana pertukaran tersebut dapat berupa pertukaran barang

dengan uang, barang dengan barang, jasa dengan uang, dan semua bentuk

kombinasi lainnya dari pertukaran.

Berdasarkan pengertian*pengertian di atas, kita mengenal adanya

pemasaran produk (produk marketing) dan pemasaran jasa ( ").

Pemasaran produk lebih luas dibandingkan dengan pemasaran jasa, hal ini sesuai

dengan pendapat Kotler dan Armstrong (1996) tentang pengertian produk dan

jasa, yaitu produk adalah apapun yang dapat ditawarkan pada pasar demi

perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi dan dapat memuaskan keinginan

atau kebutuhan. Sedangkan jasa adalah produk*produk yang terdiri atas kegiatan,

manfaat, kepuasan yang ditawarkan penjualan, seperti potong rambut dan

pemugaran rumah.

)

Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan

(44)

18 (Kotler, 2002). Alat*alat tersebut dapat digunakan menyusun strategi jangka

panjang dan merancang program taktik jangka pendek. Strategi pemasaran adalah

strategi yang disatukan, luas, terintegrasi dan komprehensif yang dirancang untuk

memastikan bahwa tujuan dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan

pemasaran yang tepat oleh organisasi. Strategi pemasaran dapat didekati dengan

konsep bauran pemasaran atau " * (Kotler, 1997) yang merupakan

kumpulan variabel produk ( ), harga ( ), saluran distribusi ( ) dan

promosi ( ).

Menurut Kotler (2002) terdapat tiga variabel lain dalam " *

yang khusus digunakan dalam bidang industri jasa, yaitu orang ( ), proses

( ), dan bukti fisik ( ! ). Orang adalah kunci dalam

pembuatan jasa dan pengirimannya kepada klien. Proses meyakinkan ketersediaan

jasa dan konsistensi kualitas pada konsumsi dan produksi jasa simultan yang

ditawarkan. Bukti fisik merupakan lingkungan fisik perusahaan jasa dimana

penyedia jasa dan pelanggan berinteraksi. Tujuh P bauran pemasaran dapat

digunakan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan suatu perusahaan dalam

mencapai tujuan pemasarannya. Masing*masing unsur bauran pemasaran ini

berinteraksi satu sama lain dan mereka harus dikembangkan, sehingga dapat

saling mendukung dan berinteraksi.

#. Produk adalah tawaran yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen dalam bentuk fisik. Indikator untuk produk adalah

rasa/kelezatan, kesesuaian porsi, daya tahan dan kualitas penyajian.

Harga harus sesuai dengan variabel*variabel produk yang dapat

(45)

konsumen terhadap produk yang dibeli merupakan apresiasi konsumen terhadap

kepuasan yang diperoleh dari pembeliannya tersebut.

" 1, Menurut Engel (1994), pemilihan tempat

juga merupakan fungsi dari empat variabel, yaitu kriteria evaluasi, karakteristik

toko yang dirasakan, proses perbandingan dan toko*toko yang dapat diterima dan

tidak dapat diterima. Keputusan tentang tempat dimana konsumen akan membeli

suatu produk dipengaruhi atribut yang mencolok dari tempat tersebut, seperti

harga, iklan dan promosi, personel penjualan, pelayanan yang diberikan, atribut

fisik, pelanggan toko, atmosfer toko dan pelayanan setelah transaksi.

# # 1-# . Promosi adalah kumpulan kiat yang

beragam, kebanyakan berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian

suatu produk atau jasa tertentu secara lebih cepat atau lebih besar oleh konsumen

dan pedagang (Kotler, 2003). Keberhasilan suatu promosi terlihat pada tingginya

tingkat preferensi masyarakat terhadap produk yang ditawarkan.

2 merupakan unsur bauran pemasaran yang memilki peran penting karena terlibat langsung dalam kegiatan penyampaian produk ke tangan

konsumen. Menurut Umar (2003), yang dimaksud orang disini adalah semua

partisipan yang memainkan sebagian penyajian jasa, yaitu peran selama proses

dan komunikasi jasa berlangsung dalam waktu riil jasa, oleh karenanya dapat

mempengaruhi persepsi pembeli. Yang dimaksud dengan partisipan ini antara

adalah staf perusahaan, konsumen, dan konsumen lain dalam lingkungan jasa

tersebut. Dengan menyadari kontribusi orang dalam menarik dan

mempertahankan pelanggan, di dalam pemasaran keseluruhan, kinerja kompetitif

(46)

20 # meliputi prosedur, tugas*tugas, jadwal*jadwal, mekanisme, kegiatan dan rutinitas dimana suatu produk disampaikan kepada konsumen yang

diatur dalam manajemen proses. Payne (2001) menyatakan bahwa seluruh

kegiatan adalah proses. Hal ini melibatkan keputusan kebijakan tentang

keterlibatan pelangan dan keleluasaan karyawan. Manajemen proses ini

melibatkan unsur orang yang merupakan salah satu unsur bauran pemasaran jasa

sehingga kedua bauran pemasaran jasa ini saling berinteraksi terutama dalam

layanan pelanggan.

+ merupakan lingkungan fisik perusahaan jasa dimana layanan diciptakan, penyediaan jasa dan pelanggan berinteraksi, ditambah unsur*unsur

berwujud yang ada dan dipakai untuk berkomunikasi atau mendukung peran jasa.

Dalam bisnis jasa, pemasar harus berusaha mengimbangi kondisi dengan

menyediakan petunjuk*petunjuk fisik untuk menguatkan " dan citra

(Payne, 2001).

) ) #3 -#

Griffin (1995), menyatakan bahwa loyalitas konsumen adalah suatu

komitmen yang kuat dari konsumen sehingga bersedia melakukan pembelian

ulang terhadap produk atau jasa yang disukai secara konsisten dan dalam jangka

panjang, tanpa terpengaruh oleh situasi dan usaha*usaha marketing dari produk

lain yang berusaha membuat mereka beralih untuk membeli produk lain tersebut.

Jadi loyalitas konsumen adalah suatu sikap yang berkomitmen untuk tetap

(47)

Untuk menjadi konsumen yang loyal, seseorang harus melalui beberapa

tahapan. Proses ini berlangsung lama, dengan penekanan dan perhatian yang

berbeda untuk masing*masing tahap. Dengan memenuhi kebutuhan dalam setiap

tahap tersebut, maka perusahaan memiliki peluang yang lebih besar untuk

membentuk calon pembelinya menjadi konsumen yang loyal dan klien perusahaan

(Griffin, 1995).

Menurut Griffin (1995), bahwa tingkatan konsumen yang loyal adalah :

1. (tersangka), meliputi semua orang yang mungkin akan membeli

barang/jasa perusahaan. Kita menyebutnya sebagai karena yakin

bahwa mereka akan membeli tetapi belum mengetahui apapun mengenai

perusahaan dan barang/jasa yang ditawarkan.

2. & (yang diharapkan), adalah orang*orang yang memiliki kebutuhan

akan barang/jasa tertentu, dan mempunyai keyakinan untuk membelinya. Para

ini meskipun belum melakukan pembelian, mereka telah

mengetahui keberadaan perusahaan dan barang/jasa yang ditawarkan, karena

seseorang telah merekomendasikan barang/jasa tersebut kepadanya.

3. # & (yang tidak berkemampuan), yaitu yang

telah mengetahui keberadaan barang/jasa tertentu tetapi tidak mempunyai

kemampuan untuk membeli barang/jasa tersebut.

4. % (pembeli baru), yaitu konsumen yang membeli untuk

pertama kalinya, mereka masih menjadi konsumen baru.

5. ' (pembeli berulang*ulang), yaitu konsumen yang telah

(48)

22 6. (pelanggan tetap), yaitu pembeli semua barang/jasa yang mereka

butuhkan dan ditawarkan perusahaan serta membeli secara teratur. Hubungan

dengan jenis konsumen ini sudah kuat dan berlangsung lama yang membuat

mereka tidak terpengaruh oleh daya tarik produk perusahaan pesaing.

7. ) (pelanggan tetap dan pendukung), yaitu seperti akan tetapi

juga mengajak teman*teman mereka yang lain agar membeli barang/jasa dari

perusahaan yang bersangkutan.

) - 2" #

Perkembangan restoran atau rumah makan di Kota Bogor semakin

meningkat dari tahun ke tahun, khususnya dalam periode tahun 2001 sampai

dengan 2005. Hal ini tentunya menyebabkan persaingan yang ketat antara para

pengusaha restoran atau rumah makan karena adanya peluang pasar yang cukup

besar dalam rangka memperoleh pendapatan yang besar melalui pemenuhan

kebutuhan serta kepuasan pelanggan.

Restoran Bakmi Japos Bogor merupakan salah satu restoran di kota Bogor

yang menyajikan berbagai jenis makanan khas Indonesia dengan menu utama

berupa mie ayam dan pangsit. Menu seperti ini merupakan sajian utama restoran

tersebut yang banyak dikonsumsi oleh konsumen dari berbagai kalangan serta

usia. Hal inilah yang dikedepankan oleh Restoran Bakmi Japos sebagai restoran

yang memiliki kelebihan, khususnya dari segi harga, rasa, lokasi, suasana serta

pelayanan. Semua itu dilakukan dalam rangka meningkatkan loyalitas konsumen

(49)

Karakteristik konsumen akan dijelaskan secara deskriptif karena data

disajikan dalam tabulasi sederhana. Cara yang digunakan untuk mengukur

kepuasan konsumen terhadap 7P adalah dengan metode survei, melalui kuesioner

yang dibagikan kepada para konsumen. Untuk menganalisis tingkat kepentingan

dan pelaksanaan bauran pemasaran digunakan alat &

) . Hasil analisis akan menunjukkan sejauh mana kinerja bauran pemasaran

sejalan dengan harapan konsumen. Jika kinerja bauran pemasaran telah sesuai

dengan tingkat harapan konsumen, maka restoran dianggap telah mampu

memenuhi kepuasan konsumen. Tingkat loyalitas konsumen dianalisis dengan

analisis tabulasi frekuensi sederhana.

Hasil analisis sangat berguna sebagai bahan pertimbangan perumusan

rekomendasi strategi bauran pemasaran bagi pengusaha restoran tersebut,

sehingga akan diperoleh langkah*langkah apa saja yang harus dilakukan dalam

meraih, mempertahankan serta mengembangkan pangsa pasar melalui studi

perilaku konsumen. Konsep pemikiran ini dapat dilihat secara skematik dalam

(50)

24

0 - 2" #

Tingkat persaingan industri makanan khususnya restoran di Kota Bogor yang semakin ketat

Orientasi pihak Manajemen Restoran Bakmi Japos pada peningkatan loyalitas konsumen

Karakteristik Konsumen

Analisis Deskriptif

& )

Kepuasan Konsumen

Tingkat Loyalitas Konsumen Berdasarkan 7P

Loyalitas Konsumen

Rekomendasi Strategi Pemasaran Bagi Restoran

Bakmi Japos Penilaian Konsumen

Terhadap 7P

(51)

4 2

* # . 5

Penelitian dilakukan di Restoran Bakmi Japos yang berlokasi di Jl. Otto

Iskandardinata No. 80, Bogor sejak bulan November 2008 – Juni 2009. Lokasi

penelitian ini ditentukan secara sengaja ( ) dengan pertimbangan bahwa

Restoran Bakmi Japos merupakan restoran yang menawarkan konsep serta menu

yang bervariasi. Selain itu restoran ini berada dalam lingkungan yang cukup

kompetitif karena di sekitarnya terdapat banyak bisnis sejenis.

* ! . ,

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan

data sekunder. Data primer ialah data yang dikumpulkan langsung dari sumber

primer sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian ini dengan menggunakan

kuesioner yang disusun atau dipersiapkan sebelumnya serta wawancara dengan

pihak manajemen. Data sekunder diperoleh dari studi literatur yang berhubungan

dengan topik penelitian, berbagai instansi terkait seperti BPS, Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan, Perpustakaan LSI IPB, Perpustakaan MMA IPB, informasi

lainnya dari internet, majalah, tabloid, serta hasil*hasil penelitian terdahulu.

* ) #. , "

Penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode

" yaitu pengumpulan data langsung dari pengunjung yang

(52)

26 diambil ialah sebanyak 30 responden. Besarnya jumlah sampel yang diambil telah

memenuhi syarat minimum dari analisis yang akan dilakukan.

* * #. # .

Alat analisis yang digunakan untuk mengolah data dalam penelitian ini

adalah analisis deskriptif serta analisis tingkat kepentingan dan kinerja

( ). Analisis deskriptif digunakan untuk

penggambaran data karakteristik konsumen. Analisis tingkat kepentingan dan

kinerja digunakan untuk mengukur seberapa besar tingkat kepentingan kons

Gambar

GAMBARAN UMUM LOKASI RESTORAN BAKMI JAPOS  5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan …………………………………
Tabel 3. Karakteristik Konsumen Restoran Bakmi Japos Bogor

Referensi

Dokumen terkait

Memberikan penjelasan terhadap data sesuai dengan penafsīran yang telah ditemukan oleh para mufassīr yang sudah ada pada masing -masing kitab (Terjemah Tafsir Fī ilāli

Pembelajaran keterampilan otomotif servis ringan karburator motor dilakukan untuk mempersiapkan peserta didik khususnya bagi anak tunarungu yang telah duduk di

INTERAKSI ADALAH SUATU HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA DUA ATAU LEBIH INDIVIDU, DIMANA PRILAKU INDIVIDU YANG SATU MEMPENGARUHI, MENGUBAH, ATAU MEMPERBAIKI PRILAKU INDIVIDU LAIN,

mempersemaikan nilai luhur budaya bangsa, karena keluarga merupakan tempat yang sangat strategis untuk membina sikap dan perilaku anak-anak.. Dengan demikian anak-anak dapat

Bapak/Ibu guru dan peserta didik SMP Muhammadiyah 2 Surakarta selaku responden yang telah meluangkan waktunya kepada penulis untuk melakukan wawancara dalam penelitian

Sensus Harian Rawat Inap yang harus di input tepat waktu oleh petugas IRM untuk pasien masuk rawat inap kemudian input pindah wisma dan pulang rawat inap

Anak-anak dengan kecerdasan ruang yang tinggi memiliki kemampuan, misalnya menciptakan imajinasi bentuk dalam pikirannya, atau menciptakan bentuk-bentuk tiga dimensi

suatu Objek 3D berjalan sesuai alur yang dibuat dengan menggunakan curve. Metode Motion Path dapat digunakan untuk membuat efek tulisan 3 dimensi pada. perangkat