• Tidak ada hasil yang ditemukan

Trial KWH Meter Terkoneksi untuk mensolusikan Keperluan Automatic Meter Reading (AMR) dan Remote Token Up KWH Meter PT. PLN Persero

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Trial KWH Meter Terkoneksi untuk mensolusikan Keperluan Automatic Meter Reading (AMR) dan Remote Token Up KWH Meter PT. PLN Persero"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

Trial KWH Meter Terkoneksi untuk Mensolusikan Keperluan Automatic Meter Reading (AMR) dan Remote Token Up KWH Meter PT. PLN Persero

Kerja Praktek

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

Frencius Leo Nardus 10109371

Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia Bandung

(2)
(3)
(4)

Full Name : Frencius Leo Nardus Gender : Male

Place/Date of birth : Bandung/November 5th, 1991

Age : 21th Years old

Religion : Chatolic Marital status : Single

Hobby : Reading

Adrress : Gang Sukamenak No. 80, Jln. Cikutra – Cicadas Bandung – Jawa Barat

Phone : 0812-1466-1696 0899-728-3263

University : Indonesia Computer University ( UNIKOM ) 2009 - Now Technical High School : PAMOR Cikampek 2006 – 2009

Junior High School : Negeri 2 Cikampek 2003 – 2006 Elementary School : Negeri 2 Bandung 1997 – 2003

English course in English Language Forum UNIKOM

CURICULUM VITAE

PERSONAL DATA

EDUCATIONAL BACKGROUND

(5)

Ketua Osis SMK Pamor Cikampek – Karawang 2008 - 2009

Ketua Koordinator Gereja Mahasiswa Katolik Bandung 2011 - 2012 Ketua UKM KMK UNIKOM 2010 - 2011

PT. Indotech Metal Nusantara 2007 – 2008 PT. Oriflame 2008 - 2009

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk

- SOFTWARE

Application

 Microsoft Word, Excel, Powerpoint, Access, Visio

 Dev C/C++

 UltraEdit & Notepad ++

 NetBeans IDE 7.0

 Macromedia Dreamweaver 8

 MySql ( Php Myadmin )

 Oracle OraDb10g_home1

Programming Language

 C / C++

 HTML

 Javascript

 PHP

 Java

ORGANIZATION EXPERIENCE

JOB EXPERIENCE

(6)

Operating System

(7)

ii

DAFTAR

ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metode Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1.1 Tinjauan Perusahaan ... 7

2.1.2 Riwayat Singkat TELKOM ... 7

2.1.2 Visi, Misi, Tujuan dan Inisiatif Strategi... 8

2.1.3 Struktur Perusahaan ... 9

2.1.4 StrukturAnak Perusahaan... 10

2.1.5 Fungsi dan Wewenang ... 11

2.1.6 Tata Kelola Perusahaan... 11

2.1.7 Sistem Pengelolaan Kinerja ... 13

2.1.8 Budaya Korporasi Dan Etika Bisnis ... 14

2.1.9 Logo ... 16

2.1.10 Tempat dan Kedudukan Perusahaan ... 17

2.2 LandasanTeori... 17

(8)

ii

2.2.2 Data ... 18

2.2.3 Sistem ... 18

2.2.4 Informasi ... 19

2.2.5 Pengertian Database ... 19

2.2.5.1 Fungsi Database ... 19

2.2.5.2Kriteria Database ... 20

2.2.3 Pengertian Internet ... 20

2.2.3.1Network ... 21

2.2.4 Web Server... 21

2.2.4 HTTP ... 22

2.2.5 Pengertian Web atau Situs ... 22

2.3 Alat Bantu Pengembangan Sistem ... 22

2.3.1 Diagram Konteks ... 22

2.3.2 DFD (Data Flow Diagram) ... 23

2.3.2.1SyaratdanFungsi DFD ... 23

2.3.3 Kamus Data ... 23

2.4 Perangkat Lunak yang digunakan ... 24

2.4.1 PHP (Hypertext Preprocessor) ... 24

2.4.1.1Kelebihan Menggunakan PHP ... 25

2.4.2 MySQL ... 25

2.4.3 Macrommedia Dreamweaver 8 ... 26

2.4.4 Netbeans IDE 7.2 ... 26

2.4.5 XAMPP 1.6.4 ... 27

2.4.6 Mozilla FireFox ... 27

BAB III PEMBAHASAN ... 28

3.1 Analisis sistem yang sedang berjalan ... 28

3.2 Analisis kebutuhan fungsional ... 28

3.2.1 Analisis kebutuhan perangkat lunak ... 28

3.2.1.1Konsep Pembangunan ... 29

(9)

ii

3.2.3 Analisis kebutuhan pengguna ... 30

3.2.4 Analisis basis data - Entity Relationship Diagram (ERD) ... 31

3.2.5 Skema Relasi ... 32

3.3 Analisis kebutuhan non fungsional ... 33

3.3.1 Use Case... 33

3.3.2 Definisi Actor... 33

3.3.3 Definisi Use Case ... 34

3.3.4 Sequence Diagram ... 35

3.3.5 Diagram Kelas ... 37

3.4 Perancangan Antarmuka ... 37

3.5 Jaringan Semantik ... 45

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

4.1 Kesimpulan ... 46

4.2 Saran ... 46

(10)

i

Kata Pengantar

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat yang diberikan sehingga laporan kerja praktek ini dapat diselesaikan, terima kasih pula penulis ucapkan kepada pembimbing kerja praktek di perusahaan dan dosen pembimbing kerja praktek di universitas juga seluruh pihak yang telah membantu sehingga laporan kerja praktek yang

berjudul “Trial KWH Meter Terkoneksi untuk Mensolusikan Keperluan Automatic Meter Reading (AMR) dan Remote Token Up KWH Meter PT. PLN Persero” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Laporan kerja praktek ini menjelaskan secara detail tentang pelaksanaan kerja praktek yang di lakukan di perusahaan, dimulai dari latar belakang masalah yang di teliti, tujuan penelitian, profil perusahaan, pembahasan penelitian, perancangan aplikasi hingga kesimpulan dan saran. Pelaksanaan kerja praktek dilakukan di perusahaan telekomunikasi yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, kerja praktek dilakukan setiap hari sesuai dengan hari kerja perusahaan. Pekerjaan yang dikerjakan dalam kerja praktek adalah kebutuhan perusahaan yang diberikan melalui pembimbing kerja praktek di perusahaan. Pekerjaan yang diberikan adalah pembangunan aplikasi berbasis web yang dikerjakan bersama – sama ( team ) dan proses pembangunan aplikasi tersebut dilakukan selama masa kerja praktek.

(11)

i

Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan, semoga laporan kerja praktek dan program aplikasi yang dihasilkan dapat berguna dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan.

Bandung, Januari 2013

(12)

47

Daftar Pustaka

[1] Pressman, R.S. (2010), Software Engineering : a practitioner’s approach, McGraw- Hill, New York, 68.

[2] Nazir, Moh.(2005), Metode penelitian, Ghalia Indonesia, Bandung [3] Http://telkom.co.id / (diakses pada tanggal 02-Des-2013)

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada saat ini listrik merupakan kebutuhan primer dalam menunjang segala aktifitas di dalam kehidupan, kita semua sama – sama membutuhkan listrik sebagai alat bantu dalam menyelesaikan perkerjaan. Penerapan listrik di Indonesia di sediakan oleh PT. PLN Persero, sebuah perusahaan yang berbentuk BUMN ini yang memasok hampir ke seluruh pelosok Indonesia. Dalam implementasi yang dilakukan, sudah beberapa sistem pemakaian listrik yang di terapkan, seperti yang kita ketahui yaitu penggunaan listrik paskabayar. Penggunaan listrik paskabayar yaitu pelanggan menggunakan energi listrik terlebih dahulu dan membayar kemudian setelah pemakaian di bulan berikutnya. Setiap bulan PLN harus mencatat meter, menghitung dan menerbitkan rekening yang harus dibayar oleh Pelanggan, melakukan penagihan kepada Pelanggan yang terlambat atau tidak membayar, dan memutus aliran listrik jika konsumen terlambat atau tidak membayar rekaning listrik setelah waktu tertentu. Dan ada satu lagi yang terbaru, yang sudah banyak digunakan sekarang, yaitu penggunaan listrik prabayar atau listrik pintar. Pada sistem listrik pintar, pelanggan mengeluarkan biaya lebih dulu untuk membeli energi listrik yang akan dikonsumsi. Besar energi listrik yang telah dibeli oleh pelanggan dimasukkan ke dalam Meter Prabayar (MPB) yang terpasang dilokasi pelanggan melalui sistem ‘token’ (pulsa) atau stroom. MPB menyediakan informasi jumlah energi listrik (kWh) yang masih bisa dikonsumsi. Persediaan kWh tersebut bisa ditambah berapa saja dan kapan saja sesuai kebutuhan dan keinginan Pelanggan. Dengan demikian, pelanggan bisa lebih mudah mengoptimalkan konsumsi listrik dengan mengatur sendiri jadwal dan jumlah pembelian listrik.

(14)

2

Hal itu tentu akan memudahkan pengguna listrik dalam pengisian pulsa listrik dan pembacaan meter secara otomatis. Selama ini semua kegiatan tentang listrik di lakukan dengan meteran dari mulai pengisian pulsa listrik dari meteran hingga peringatan kwh juga di lihat dari meteran. Hal tersebut menjadi tidak flexible jika kita berjauhan dengan meteran di rumah. Oleh sebab itu ada rencana trial KWH Meter terkoneksi untuk mensolusikan keperluan Automatic Meter Reading (AMR) dan Remote Token Up KWH Meter sesuai dengan MoU Telkom RDC - PLN tentang Rencana Trial KWH Meter terkoneksi tanggal 29 Mei 2012.

Kedudukan masalah yang hendak di teliti ini berhubungan dengan wilayah bidang studi yang di tekuni oleh penulis yaitu pembangunan sistem yang terintegrasi online (website). Penelitian ini tidak hanya penting jika di lihat dari segi profesi penulis sebagai agen IT, tetapi juga penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan. Berdasarkan hal itu penelitian ini akan di beri judul “ Trial KWH Meter Terkoneksi untuk Mensolusikan Keperluan Automatic Meter Reading (AMR) dan Remote Token Up KWH Meter

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka identifikasi malasah penelitian dapat diidentifikasi, yaitu :

1. Bagaimana membangun sistem yang terintegrasi online untuk pelaksanaan Trial KWH Meter terkoneksi untuk mensolusikan keperluan Automatic Meter Reading (AMR) dan Remote Token Up KWH.

2. Bagaimana memberikan kemudahan dan fleksibilitas yang tinggi dalam penggunaan listrik pintar.

1.3 Maksud dan Tujuan

(15)

3

1. Membangun sistem KWH Meter terkoneksi yang terintegrasi online untuk mensolusikan keperluan Automatic Meter Reading (AMR) dan Remote Token Up KWH.

2. Memudahkan pengguna listrik dalam pengisian pulsa listrik dan pembacaan meter secara otomatis.

3. Memberikan kemudahan dan fleksibilitas kegiatan pemakaian listrik pintar.

1.4 Batasan Masalah 1. Meter Reading

Kegiatan penggunaan listrik pintar meliputi banyak hal diantaranya membaca jumlah energi listrik ( kWH) yang sudah terpakai selama ini, jumlah energi listrik yang sedang terpakai saat ini (real time), jumlah energi listrik yang masih tersisa dan melihat informasi jumlah energi listrik (kWH) yang dimasukkan (diinput). Seluruh aktifitas itu di katakan sebagai pembacaan meteran. Penelitian ini akan menelaah meter reading sebagai aspek utama dalam kegiatan penggunaan listrik pintar.

2. Token Up KWH Meter

Kegiatan penggunaan listrik pintar juga meliputi kegiatan penginputan jumlah energi listrik melalui token. Penelitian juga akan menelaah token up KWH meter sebagai aspek utama ke-2 dalam kegiatan penggunaan listrik pintar.

3. Trial KWH Meter terkoneksi untuk mensolusikan keperluan Automatic Meter Reading (AMR) dan Remote Token Up KWH Meter diprioritaskan untuk Perumahan PLN, yaitu di Perumahan PLN Bengkong sebanyak 21 rumah dan Perumahan PLN Tiban sebanyak 37 rumah.

4. Aplikasi yang akan dibangun berbasis web.

5. Aplikasi dapat dijalankan pada semua sistem operasi windows dan lain nya, asalkan terdapat browser.

6. Perancangan yang digunakan dalam membangun aplikasi adalah perancangan berorientasi objek.

(16)

4

1.5 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, metodologi yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian dan Pengembangan. Metode Penelitian dan Pengembangan atau dalam istilah asing adalah research and development merupakan penelitian yang yang betujuan untuk mengahsilkan produk tertentu dan menguji efektifitas produk tersebut. Penelitian ini bersifat menganalisis kebutuhan dan longitudinal.

b. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi. Observasi merupakan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian dan untuk melihat secara dekat kegiatan yang di lakukan. Kegiatan pengamatan ini dilakukan saat kegiatan berlangsung.

c. Tahapan Pengembangan Program Aplikasi

Dalam pengembangan program aplikasi kami menggunakan metode water fall. Metode water fall adalah metode yang digunakan dalam pendekatan yang sistematis dan sequential melalui tahapan-tahapan yang ada untuk membangun sebuah aplikasi.

(17)

5

System Engineering

Requirements Analysis

Design

Coding

Testing

Maintenance

Gambar 1.1. Diagram metode waterfall (Pressman, 2010)

Berikut penjelasan dari fase-fase yang terdapat dalam metode water fall : a. System Engineering

Merumuskan program yang akan dibuat. Hal ini bertujuan agar dapat memahami program yang akan dibuat dan langkah-langkah yang berkaitan dengan pembuatan program tersebut.

b. Requirement Analysis

Melakukan analisis terhadap permasalahan yang dihadapi dan menetapkan kebutuhan perangkat lunak.

c. Design

Membuat rancangan program aplikasi berbasis web yang memenuhi kebutuhan user. d. Coding

Pengkodean yang mengimplementasikan hasil desain ke dalam kode atau bahasa yang dapat dimengerti oleh mesin komputer dengan menggunakan bahasa pemograman tertentu.

e. Testing

Melakukan pengujian yang menghasilkan kebenaran program. Proses Pengujian berfokus pada logika internal program aplikasi yang memastikan bahwa semua penyataan sudah diuji dan memastikan apakah hasil yang diinginkan tercapai atau belum.

f. Maintenance

(18)

6

Kekurangan dari metode ini adalah membutuhkan waktu yang cukup lama dan kelebihannya adalah sistem yang di bangun menjadi lebih rapi karena ketelitian dalam perancangan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang tugas peneltian dalam kerja praktek yang dijalankan. Sistematika penulisan laporan peneltian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, rumusan masalah, metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini merupakan tinjauan umum yang didalamnya menjelaskan tentang sejarah perusahaan, profil perusahaan, visi dan misi perusahaan serta tempat dan kedudukan perusahaan. Hal ini untuk mengetahui gambaran tempat penelitian kerja praktek serta menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan uraian mengenai tempat dan jadwal penelitian dalam kerja praktek, analisis dari rancangan pembuatan program aplikasi, tahapan-tahapan perancangan interface program aplikasi yang dibuat dan menjelaskan tentang implementasi hasil dari analasis dan perancangan.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

(19)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Perusahaan

2.1.1 Riwayat Singkat TELKOM

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (“Telkom”,

“Perseroan”, “Perusahaan”, atau “Kami”) merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa

layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia dan karenanya tunduk pada hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Dengan statusnya sebagai perusahaan milik negara yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas Perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia sedangkan sisanya dikuasai oleh publik. Saham Perusahaan

diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York Stock Exchange (“NYSE”),

London Stock Exchange (“LSE”) dan public offering without listing (“POWL“) di Jepang. Layanan telekomunikasi dan jaringan Telkom sangat luas dan beragam meliputi layanan dasar telekomunikasi domestik dan internasional, baik menggunakan jaringan kabel, nirkabel tidak bergerak (Code Division Multiple Access atau “CDMA”) maupun Global System for

Mobile Communication (“GSM”) serta layanan interkoneksi antar operator penyedia jaringan. Di

luar layanan telekomunikasi, Telkom juga berbisnis di bidang Multimedia berupa konten dan aplikasi, melengkapi portofolio bisnis Perusahaan yang disebut TIMES.

Bisnis telekomunikasi adalah fundamental platform bisnis Perusahaan yang bersifat legacy, sedangkan portofolio bisnis lainnya disebut sebagai bisnis new wave yang mengarahkan Perusahaan untuk terus berinovasi pada produk berbasis kreatif digital. Hal tersebut mempertegas komitmen Telkom untuk terus meningkatkan pendapatan di dalam situasi persaingan bisnis di industri ini yang sangat terbuka.

(20)

8 Palapa Ring sehingga dapat mewujudkan jaringan nasional yang kuat dengan nama Nusantara Super Highway.

Komitmen Telkom terhadap konektivitas dan mobilitas data yang handal dan terpercaya, mampu meningkatkan jumlah pelanggan broadband Kami menjadi 10,5 juta pelanggan per 31 Desember 2011, atau meningkat sebesar 64,3%. Sementara itu, pelanggan layanan seluler meningkat pesat sebesar 13,8% atau 13 juta pelanggan baru sehingga total pelanggan seluler menjadi 107 juta.

2.1.2 Visi, Misi, Tujuan dan Inisiatif Strategi - Visi

Menjadi Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan TIME di kawasan regional.

- Misi

• Menyediakan layanan TIME yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.

• Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

- Tujuan

Menjadi posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis legacy dan meningkatkan bisnis new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.

- Inisiatif Strategi

1. Mengoptimalkan layanan POTS dan memperkuat infrastruktur broadband.

2. Mengkonsolidasikan dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel tidak bergerak / Fixed Wireless Access (“FWA”) serta mengelola portofolio nirkabel.

3. Mengintegrasikan Solusi Ekosistem Telkom Group. 4. Berinvestasi di layanan Teknologi Informasi (TI). 5. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.

6. Berinvestasi pada peluang bisnis wholesale dan internasional yang strategis.

(21)

9 8. Mengintegrasikan Next Generation Network (“NGN”) dan Operational support system, Business support system, Customer support system and Enterprise relations management (“OBCE”).

9. Menyelaraskan struktur bisnis dengan pengelolaan portofolio. 10.Melakukan transformasi budaya Perusahaan.

2.1.3 Struktur Perusahaan

(22)

10 2.1.4 Struktur Anak Perusahaan

(23)

11 2.1.5 Fungsi dan Wewenang

Gambar 2.3.Fungsi dan Wewenang

2.1.6 Tata Kelola Perusahaan

Konsep penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (“Good Corporate

Governance” atau “GCG”) dalam organisasi Perusahaan berlandaskan pada komitmen untuk

(24)

12 dalam memenangi persaingan pasar. Selama 2010, sebagai langkah implementasi kebijakan transformasi Telkom di bidang GCG, Telkom melalui sub-Direktorat Business Effectiveness telah melakukan desain ulang proses dalam rangka penyelarasan dengan perubahan bisnis Perusahaan. Pelaksanaannya bahkan menjadi bagian dari budaya Perusahaan sehingga tercermin pada sikap dan tingkah laku sehari-hari tidak hanya di tingkatan Komisaris, Direksi dan manajemen namun hingga ke tingkatan karyawan agar tercipta keselarasan guna mencapai visi, misi dan tujuan Perusahaan yang akan melindungi kepentingan para pemegang saham dan pemangku kepentingan dalam jangka panjang. Telkom juga mengkomunikasikan dan melakukan sosialisasi, pelatihan serta memetakan akuntabilitas dan tanggung jawab untuk memastikan setiap karyawan memahami dan mengetahui tugas, fungsi dan tanggung jawabnya sesuai perubahan bisnis dan organisasi dalam Perusahaan. Telkom berusaha keras menjadi pemimpin dalam tata kelola Perusahaan diantara perusahaan-perusahaan di Indonesia dan telah memenangkan beberapa penghargaan prestisius terkait Tata Kelola Perusahaan yang baik. Selain itu, sebagai Perusahaan publik yang patuh pada peraturan otoritas pasar modal, baik Bapepam-LK maupun SEC, Telkom menerapkan dan menjunjung tinggi kebijakan serta nilai-nilai yang terkandung dalam praktik tata kelola Perusahaan. Konsistensi dalam penerapannya mengacu pada Praktik-praktik Terbaik Internasional serta Pedoman Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (“KNKG”) di

Indonesia. Sebagai Perusahaan yang sahamnya terdaftar berdasarkan Section 12 Exchange Act di SEC, Telkom berkewajiban untuk mematuhi peraturan dan ketentuan yang dimuat dalam

Sarbanes Oxley Act Tahun 2002 (“SOA”) serta peraturan yang masih berlaku lainnya. Peraturan

ketentuan dalam SOA yang relevan dengan bisnis TELKOM di antaranya:

(25)

13 2. SOA Seksi 302 yang menghendaki tanggung jawab dari pihak manajemen Telkom terhadap pembuatan, pemeliharaan dan evaluasi terhadap efektivitas prosedur dan pengendalian pengungkapan untuk memastikan kesesuaian informasi yang diungkapkan dalam laporan dengan Exchange Act dan telah dicatat, diproses dirangkum dan dilaporkan dalam periode waktu yang tersedia untuk kemudian diakumulasikan dan dikomunikasikan kepada manajemen Perusahaan, termasuk Direktur Utama dan Direktur Keuangan, untuk kepentingan pengambilan keputusan terkait dengan pengungkapan yang diperlukan. Penjelasan lebih lanjut mengenai hasil kajian manajemen terhadap prosedur dan pengendalian pengungkapan ICOFR dan

pengungkapan terkait dapat dilihat pada seksi “Prosedur dan Pengendalian”. Telkom

juga mematuhi dan tunduk terhadap ketentuan yang berlaku di Bapepam-LK dan NYSE mengenai independensi anggota Komite Audit.

2.1.7 Sistem Pengelolaan Kinerja

(26)

14 remunerasi. Evaluasi kontrak manajemen dilakukan setiap triwulan yang pencapaiannya diukur melalui aplikasi pedoman kinerja. Pada tahun 2011, sistem ini tetap dipertahankan dan terus disempurnakan kualitasnya dari waktu ke waktu.

2.1.8 Budaya Korporasi Dan Etika Bisnis

- Penerapan Budaya Perusahaan dan Etika Bisnis

Moral dan etika dimaknai sebagai landasan penerapan GCG di Perusahaan, hal ini mengingat bahwa organisasi tidak lain adalah terdiri dari orang-orang di dalamnya. Seiring waktu pembelajaran Kami dalam mengelola GCG, maka penerapan GCG merupakan cara atau pendekatan mencapai sukses perusahaan melalui pencapaian keunggulan kinerja Perusahaan (be profitable), kepatuhan (obey the law), menjalankan bisnis yang beretika (be ethical) dan membentuk kesadaran Perusahaan dan karyawan yang memiliki kepekaan tanggung jawab sosial kepada masyarakat sebagai wujud menjadi warga negara yang baik agar Telkom terus maju dan dicintai pelanggannya.

- Code Of Conduct The Telkom Way

(27)

15 penerapannya, budaya Perusahaan terus dikembangkan agar sesuai dengan tuntutan dan perubahan lingkungan bisnis yang terjadi, dimana sejak tahun 2009 telah dilakukan transformasi menuju budaya baru Perusahaan yang disebut dengan “The Telkom Way”.

- Nilai-nilai Perusahaan

Budaya Perusahaan The Telkom Way memiliki lima nilai-nilai perusahaan yaitu: Commitment to long term, Customer first, Caring-meritocracy, Co-creation of win-win partnership, dan Collaborative innovation yang selanjutnya Kami sebut dengan istilah 5C.

- Kode Etik

(28)

16 dengan penerapan control environment sesuai kerangka kerja pengendalian internal kontrol COSO pada audit tingkat entitas.

2.1.9 Logo

Gambar 2.4.Logo Telkom

Tanggal 23 Oktober 2009 yang lalu PT.Telekomunikasi Indonesia merayakan ulang-tahunnya yang ke 153 tahun. Sekaligus pada tanggal itu pula dilaksanakan soft launching suatu transformasi dan perubahan landscape bisnis Telkom. Suatu perubahan landscape bisnis dari bisnis Informasi dan komunikasi menjadi Telecommunication, Information, Media, Edutainment and Services (TIMES). Hal ini dikukuhkan dengan positioning Telkom yang baru yaitu life confident dengan taglinenya The World In Your Hand.

Sebuah logo akan menjadi suatu Brand Images dimana dari suatu perusahaan. Sudah banyak perusahaan-perusahaan yang melakukan transformasi visi dan misi melalui logo. Contohnya Pertamina dan Telkom. Logo juga bersifat persepsi kuat terhadap perusahaan. Adapun Arti dari simbol-simbol logo tersebut yaitu:

(29)

17 2. Tangan yang meraih ke luar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke

luar. Empowering.

3. Jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat. Assured.

4. Kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru. Progressive.

5. Telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa depan. Heart.

Warna-warna yang digunakan adalah :

1. Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan pengalaman yang tinggi 2. Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif, hangat, dan dinamis 3. Infinite sky blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan inovasi dan

peluang yang tak berhingga untuk masa depan.

2.1.10 Tempat dan Kedudukan Perusahaan

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk - PT Telkom, Head Office berkedudukan di Jawa Barat, beralamat di Jl. Japati No. 1 – Bandung, Indonesia. Kode Pos: 40133, Telp. +62-22-4521404, Fax. +62-22-7206757, Email: corporate_comm@telkom.co.id

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Sistem Informasi

Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Sistem Informasi

“berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam

(30)

18 Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.

2.2.2 Data

Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat dan waktunya. Data diperoleh dari sumber data primer atau sekunder dalam bentuk berita tertulis atau sinyal elektronik. Jadi pada intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi.

2.2.3 Sistem

Sistem adalah kumpulan dari beberapa elemen yang saling berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu. Elemen-elemen yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengolahan (processing) dan keluaran (output). Elemen-elemen sistem secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut :

Sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu : 1. Komponen Sistem

2. Batasan Sistem

3. Lingkungan Luar Sistem 4. Penghubung Sistem 5. Masukan Sistem 6. Keluaran Sistem 7. Pengolahan Sistem 8. Sasaran Sistem

(31)

19 2.2.4 Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

Informasi merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh suatu perusahaan atau organisasi untuk bisa tetap eksis dan bertahan, karena kurangnya informasi yang dimiliki akan mengakibatkan perusahaan atau organisasi akan hancur dan berakhir.

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa hal yaitu : a. Relevan (Relevancy)

b. Akurat (Accurancy) c. Tepat waktu (Time liness) d. Ekonomis (Economy) e. Efisien (Efficiency)

f. Ketersediaan (Availability) g. Dapat dipercaya (Reliability) h. Konsisten

2.2.5 Pengertian Database

Database dapat diartikan sebagai kumpulan data yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang terintegrasi satu sama lain, di mana setiap pemakai (user) diberi wewenang (otorisasi) untuk dapat mengakses (mengubah, menghapus, menganalisis, menambah, memperbaiki) data dalam tabel-tabel tersebut.

2.2.5.1 Fungsi Database

Adapun fungsi database diantaranya adalah sebagai berikut :

(32)

20 2. Menentukan kualitas informasi. Informasi dapat dikatakan bernilai apabila manfaatnya

lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. 3. Mengurangi duplikasi data (data redundancy).

4. Hubungan data dapat ditingkatkan (data relatability). 5. Mengurangi pemborosan tempat simpanan luar.

2.2.5.2 Kriteria Database

Dari penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu :

1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented

2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya 3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya

4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.

2.2.3 Pengertian Internet

Internet atau Interconnected Networking merupakan dua komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia, yang saling berinteraksi dan bertukar informasi.

Internet mempunyai sejarah yang sangat kompleks dan mencakup banyak aspek seperti teknologi, organisasi dan komunitas. Pengaruh internet tidak hanya terhadap bidang teknik komunikasi komputer saja tetapi, terhadap masalah sosial misalnya dengan menggunakan alat – alat bantu online untuk mencapai bisnis elektronik (e-commerce), kepemilikan informasi dan interaksi dengan masyarakat.

Ada beberapa fasilitas dari internet yang sering kita temui bahkan digunakan antara lain : 1. E-mail

2. World Wide Web (WWW) 3. Newsgroup

(33)

21 5. Chat

6. File Transfer Protocol (FTP)

2.2.3.1 Network

Jaringan atau network saat ini menjadi istilah yang sangat penting dalam dunia pengolahan data dan informasi. Pengertian sederhana dari jaringan komputer adalah sekumpulan perangkat yang dapat digunakan untuk menyimpan dan manipulasi data elektronis dan pesan-pesan, saling terkait satu dengan lainnya di mana dengan cara tersebut pengguna dapat menyimpan, menggali dan saling berbagi terhadap informasi yang tersedia.

Istilah “Network” mengacu pada perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk menghubungkan antara komputer satu dengan komputer lainnya, sehingga memungkinkannya untuk berkomunikasi satu sama lain. Sistem jaringan tidak lagi hanya akan melayani sebuah mesin besar saja. Sebaliknya jaringan-jaringan akan merupakan sarana bantu yang memungkinkan sebuah organisasi besar untuk melakukan penyesuaian yang sesuai, antara kebutuhan informasi dengan besarnya aplikasi serta investasi perangkat keras dan lunaknya.

2.2.4 Web Server

Web server adalah sebuah bentuk server yang khusus digunakan untuk menyimpan halaman website atau homepage. Komputer dapat dikatakan web server jika komputer tersebut memiliki suatu program server yang disebut Personal Web Server (PWS).

Macam-macam web server antara lain : 1. Apache (Open Source)

2. Xitami 3. IIs

4. PWS (Personal web Server)

Website (Situs Web) merupakan alamat (URL) yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan data dan informasi dengan berdasarkan topik tertentu situs atau web dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu :

(34)

22 Web yang berisi atau menampilkan informasi-informasi yang sifatnya statis (tetap) b. Web Dinamis, yaitu :

Web yang menampilkan informasi serta dapat berinteraksi dengan user yang bersifat dinamis.

2.2.5 HTTP

HTTP (Hypertext Transfer Protocol) merupakan protokol yang digunakan untuk mendistribusikan sistem informasi yang berbasis hypertext. Protokol ini merupakan protokol standar yang digunakan untuk mengakses HTML. HTTP diprakarsai oleh World Wide Web sistem informasi yang menyeluruh sejak tahun 1990. Apabila pada penjelajahan web dan pada alamat tertulis http://www.google.com; ini merupakan salah satu penggunaan protokol HTTP dalam web.

2.2.6 Pengertian Web atau Situs

Secara terminologi, website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di Internet. Sebuah halaman web adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.

2.3 Alat Bantu Pengembangan Sistem 2.3.1 Diagram Konteks

(35)

23 2.3.2 DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasinotasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis. DFD merupakan salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

2.3.2.1 Syarat dan Fungsi DFD

Syarat-syarat pembuatan sebuah DFD, antara lain : 1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD

2. Pemberian nomor pada komponen proses

3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar nyaman dilihat 4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit

5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsisten secara logika Adapun fungsi dari DFD adalah sebagai berikut :

1. Membantu para analis sistem meringkas informasi tentang sistem, mengetahui hubungan antar sub-sub sistem, dan membantu perkembangan aplikasi secara efektif.

2. DFD berfungsi sebagai alat komunikasi yang baik antara pemakai dan analis sistem. Menggambarkan sejumlah batasan otomasi untuk pengembangan alternatif sistem fisik.

2.3.3 Kamus Data

Kamus data merupakan alat yang digunakan untuk mendeskripsikan isi dan semantik data, laporan, dan seluruh aliran informasi dalam sistem. Kamus data terdiri dari nama data,sumber / tujuan data, deskripsi, bentuk data,periode, dan struktur data.

(36)

24 1. Memvalidasi diagram aliran data dalam hal kelengkapan dan keakuratan

2. Menyediakan suatu titik awal untuk mengembangkan layar dan laporan-laporan 3. Menentukan muatan data yang disimpan dalam file-file

4. Mengembangkan logika untuk proses-proses diagram aliran data.

2.4 Perangkat Lunak yang digunakan 2.4.1 PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memprogram situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS. PHP pertama kali diperkenalkan Rasmus Lerdorf dari script Perl pada tahun 1994. PHP dirancang untuk bekerja dengan Web Server Apache pada awal penciptaannya. PHP itu sendiri merupakan pengembangan dari bahasa C yang sebelumnya dikenal dengan istilah FI (Form Interpreter) untuk mengolah data form dari sebuah website. Selain itu, PHP juga dirancang untuk membentuk web dinamis. PHP termasuk Open Source Product. Jadi, dapat diubah source code dan mendistribusikanya secara bebas.

Untuk menjalankan sistem PHP dibutuhkan 3 komponen : 1. Web server

2. Program PHP 3. Database Server

Salah satu yang dapat diandalkan oleh PHP adalah dukungannya terhadap banyak database. Berikut adalah database yang dapat didukung oleh PHP :

1. Adabas D 12. MSQL 2. dBase 13. MySQL 3. Direct MS-SQL 14. ODBC

4. Empress 15. Oracle (OCI7 dan OCI8) 5. Filepro (Read only) 16. Ovrimos

(37)

25 9. Informix 20. Unix DBM

10. Ingres 21. Velocis 11. Interbase

2.4.1.1 Kelebihan Menggunakan PHP

Kelebihan program yang menggunakan PHP MySQL antara lain:

1. Program dapat dijalankan di semua sistem operasi. PHP MySQL berjalan secara web base, itu artinya semua sistem operasi yang memiliki web browser dapat menggunakan aplikasi ini, dan semua sistem operasi tentu saja selalu memiliki web browser.

2. Sangat cocok dan mudah diterapkan pada komputer berjaringan. Program PHP MySQL cukup diinstal di salah satu komputer yang merupakan komputer server. Pada komputer client, pemakai tidak perlu menginstalasikan program apapun lagi. Pada komputer client pemakai cukup mengarahkan web browser ke komputer server dan program dapat langsung dijalankan.

3. Tidak ada virus yang menginfeksi program PHP. Program PHP belum dapat diinfeksi virus sampai saat ini. Kebanyakan virus menginfeksi file berekstensi *.exe dan lain-lain.

2.4.2 MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management sistem) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia.. MySQL adalah server database SQL (Structured Query Language) yang paling banyak diminati karena kecepatan kerja dan kemudahan dalam penggunaannya. Kelebihan MySQL sebagai basis data, antara lain : 1. Mendukung standar yang telah ada, yaitu standar ODBC level 0-2 2. Mampu membuat tabel dengan ukuran besar

(38)

26 1. PHP MyAdmin

2. MySQLGUI

3. MySQL Manager Java Based 4. MySQL Administrator for windows

2.4.3 Macrommedia Dreamweaver 8

Salah satu software web editor adalah Macromedia Dreamweaver 8 yang merupakan penyempurnaan dari versi sebelumnya dan tentu saja semakin mudah dalam penggunaannya. Oleh karena itu, software ini paling inovatif dan lebih lengkap dibandingkan software web editor lain. Adapun pengertian dari Macromedia Dreamweaver 8 ini adalah program aplikasi professional untuk mengedit HTML secara visual. Program Aplikasi Macromedia Dreamweaver 8 menyertakan banyak perangkat yang berkaitan dengan pengkodean dan fitur seperti HTML, CSS, serta JavaScript. Fasilitas terbaru dari Macromedia Dreamweaver 8 adalah Zoom Tool and Guides, Panel CSS yang baru, Code Collapse, Coding Toolbar, dan Insert Flash Video. Macromedia Dreamweaver 8 mendukung pemrograman script server-side, seperti PHP, ASP, ASP.NET, ColdFusion dan JSP. Pemrograman script server-side maksudnya adalah script yang digunakan dalam pemrograman web dinamis dimana semua perintahnya dieksekusi pada server. Fungsi server disini adalah sebagai pemroses script dan hasilnya dikembalikan dalam bentuk tag-tag HTML yang kemudian ditampilkan dalam browser.

2.4.4 Netbeans IDE 7.2

(39)

27 2.4.5 XAMPP 1.6.4

XAMPP adalah perangkat lunak gratis, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl.

Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan gratis, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.

2.4.6 Mozilla FireFox

(40)

28

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Analisis sistem yang sedang berjalan

Sistem yang berjalan pada saat ini adalah sistem yang manual, proses keseluruhan dari penggunaan dan pemakaian listrik menggunakan cara yang manual, penginputan token pulsa dan pembacaan meteran di lakukan secara manual, yaitu dengan cara berhubungan langsung dengan meteran.

3.2 Analisis kebutuhan fungsional

3.2.1 Analisis kebutuhan perangkat lunak

Sistem yang di bangun merupakan sistem yang dapat memenuhi kebutuhan. Berikut kebutuhan yang dapat dibantu oleh sistem yang di bangun :

1. Sistem menyediakan akun bagi para pengguna listrik untuk dapat mengakses sistem yang di bangun dengan syarat mendaftar terlebih dahulu

2. Sistem menyediakan fasilitas pendaftaran akun 3. Tersedinya login pengguna

4. Tersedianya fasilitas reset password jika terjadi kendala lupa password

5. Pengguna dapat melihat data pengguna beserta meteran yang digunakan pada halaman profil

6. Sistem menyediakan fasilitas view metering untuk memberi informasi meteran pengguna 7. Sistem menyediakan fasilitas topup dan menampilkan topup history

(41)

29

3.2.1.1 Konsep Pembangunan

Konsep Pembangunan menggunakan MVC ( Model, View, Controller ). Model-View-Controller atau MVC adalah sebuah metode untuk membuat sebuah aplikasi dengan memisahkan data (Model) dari tampilan (View) dan cara bagaimana memprosesnya (Controller). Dalam implementasinya kebanyakan framework dalam aplikasi adalah berbasis arsitektur MVC. MVC memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun sebuah aplikasi seperti manipulasi data, antarmuka pengguna, dan bagian yang menjadi kontrol dalam sebuah aplikasi.

Gambar 3.1.Konsep Pembangunan

(42)

30

3.2.2 Analisis kebutuhan perangkat keras

Perangkat keras yang dibutuhkan agar dapat menjalankan sistem dengan baik adalah sebagai berikut :

1. Processor dengan kecepatan minimal 1,0 GHz 2. RAM dengan ukuran minimal 512 MB

3. Hard Disk dengan ukuran minimal 80 GB 4. VGA dengan ukuran minimal 128 MB 5. Dan perangkat keras pendukung yang lain

3.2.3 Analisis kebutuhan pengguna

Analisis pengguna dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja pengguna yang terlibat di dalam penggunaan sistem ini sehingga dapat diketahui tingkat pengalaman dan pemahaman pengguna sistem.

(43)

31

3.2.4 Analisis basis data - Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD digunakan untuk menggambarkan relasi antar tabel penyimpanan data dengan tujuan untuk memperjelas hubungan antar tabel penyimpanan yang digunakan oleh sistem.

user

topup

Pln_customer memiliki

melakukan

No_meter

Id_user name Id_pel

Id_transaksi No_token

memiliki

Meter_data

Id_meterData data

(44)

32

3.2.5 Skema Relasi

(45)

33

3.3 Analisis kebutuhan non fungsional

Analisis dan kebutuhan non fungsional meliputi use case diagram, definisi actor, definisi use case, sequence diagram.

3.3.1 Use Case

Gambar 3.4. Use Case Diagram

3.3.2 Definisi Aktor

No Actor Deskripsi

1 Customer Actor dengan role ini mempunyai wewenang untuk melakukan login, mengolah profil dan mengakses keseluruhan bagian di portal customer

2 Database Actoer dengan role ini berperan sebagai media System

Customer

Login Registrasi

Menampilkan Profile

Logout Edit Profile Menampilkan Meteran

TopUp

Database

Simpan Validasi TopUp Validasi Login

<<include>>

<<include>>

(46)

34

penyimpanan data.

Tabel 3.1. Definisi Aktor

3.3.3 Definisi Use Case

No Use Case Deskripsi

1 Registrasi Sistem menampilkan halaman registrasi yang berfungsi sebagai pendaftaran member baru, berisi textfield – textfield kosong untuk username dan password dan ada tombol registrasi

2 Login Sistem menampilkan halaman login yang berisi 2 textfield kosong, yaitu untuk username dan password dan ada tombol login

3 Menampilkan Profile

Sistem menampilkan halaman profil dari member

4 Menampilkan Meteran

Menampilkan halaman meter dan ada tombol tammbah meteran

5 TopUp Sistem menampilkan textfield disertai tombol topup, textfield berfungsi menampung token yang diinputkan

6 Edit Profile Sistem menampilkan halaman edit profil data member

7 Logout Tombol logout untuk keluar

(47)

35

System Boundary View Controller Model

1 : Registrasi_view()

2 : Registrasi()

3 : Registrasi()

4 : Registrasi() 5 : Login_view()

6 : Login()

7 : Login()

8 : Login()

9 : Home_view()

10 : Home()

11 : user()

12 : home()

13 : Usage()

14 : Usage()

15 : Usage()

16 : Usage() 17 : Topup()

(48)

36

16 : Usage() 17 : Topup()

18 : Topup()

19 : Gethis()

20 : Topup() 21 : Edit()

22 : Edit()

23 : Update_prof()

24 : Edit()

25 : Logout()

26 : Logout()

27 : LOgout()

28 : Logout()

(49)

37

3.3.5 Diagram Kelas

Gambar 3.6. Diagram Kelas

3.4 Perancangan Antarmuka

© PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. - 2012

(50)

38

© PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. - 2012

PUBLIC UTILITY

Masukan Salah Satu No Metean

No. Meter

Gambar 3.8. Form Registrasi

© PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. - 2012

PUBLIC UTILITY

(51)

39

© PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. - 2012

PUBLIC UTILITY

F03a

LUPA PASSWORD

Password baru telah di kirim ke email anda !!

OK

- Klik Button OK, maka akan menuju F01

Gambar 3.10. Form Lupa Password 1

© PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. - 2012

(52)

40

© PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. - 2012 VIEW METERING

NO METER ID NAME THRESHOLD INTERVAL START DATE F05

Gambar 3.12. Form View Metering

Input Your 20 Digits Token Number

Meter ID Token Number TOP UP

SUBMIT F06

- Klik Button SUBMIT, akan menampilkan info

TOPUP di F06a

(53)

41

© PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. - 2012

VIEW METERING

Gambar 3.14. Form TopUp 1

© PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. - 2012 VIEW METERING

(54)

42

© PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. - 2012 VIEW METERING

Gambar 3.16. Form Meter Reading

Setting Threshold Notification

Meter ID Token Number

THRESHOLD

SUBMIT F09

- Klik Button SUBMIT, akan menampilkan info

THRESHOLD di F09a

(55)

43

© PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. - 2012

VIEW METERING

Gambar 3.18. Form Threshold 1

Setting Time Interval

- Klik Button SUBMIT, akan menuju F04

(56)

44

© PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. - 2012 VIEW METERING

Gambar 3.20. Form Usage History

© PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. - 2012 VIEW METERING

(57)

46

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat di simpulkan bahwa : 1. Trial KWH Meter Terkoneksi untuk Mensolusikan Keperluan Automatic Meter Reading (AMR) dan Remote Token Up KWH Meter PT. PLN Persero dapat menjadi modul komunikasi standar dan modern yang mampu memfasilitasi keperluan AMR dan Remote Top Up sistem KWH.

2. Didapatnya performansi sistem AMR dan Remote Token Up yang mampu memberikan kemudahan bagi pelanggan PLN, dan memberikan model sistem Meter Data Management (MDM) yang sesuai dalam penanganan fungsi manajemen data meter yang mampu menyediakan data yang akurat untuk keperluan perencanaan dan pengembangan sistem MPBT,.

3. Monitoring real-time terhadap perangkat Meter dan pencegahan fraud / tampering.

4.2 Saran

1. KWH Meter Terkoneksi untuk Mensolusikan Keperluan Automatic Meter Reading (AMR) dan Remote Token Up KWH Meter PT. PLN Persero kepada pelanggan PLN secara keseluruhan.

Gambar

Gambar 1.1. Diagram metode waterfall (Pressman, 2010)
Gambar 2.1.Struktur Perusahaan
Gambar 2.2.Struktur Anak Perusahaan
Gambar 2.3.Fungsi dan Wewenang
+7

Referensi

Dokumen terkait

rata sudah teruji dan lulus serta memiliki sertifikasi uji kompetensi tenaga pendidik dari lembaga sertifikasi pendidikan Kepolisian Negara Republik Indonesia. Dalam

Jika pengurus Komda tidak dapat menyelenggarakan Musyawarah Komisariat Daerah selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah akhir masa jabatannya, atau jika semua anggota

Pertumbuhan dan peluruhan yang merupakan bagian aplikasi tentang barisan dan deret kelas XII adalah aplikasi pengetahuan tentang sifat-sifat grafik fungsi eksponen dan

Transparansi yang menunjukkan kesungguhan organ perusahaan dalam menyampaikan berbagai informasi tentang perusahaan secara tepat waktu dan akurat, termasuk informasi

Sehingga cara membaca at- Tahqiq ini cocok digunakan bagi santri pemula atau bagi santri yang masih pada tahap awal.. Maka dari itu, dengan adanya cara membaca

(Sinar Baru Algensindo, Bandung.. Masih minimnya aksesbilitas akan pelatihan ketrampilan sepatu lukis dan jenis ketrampilan lainnya dalam kegiatan untuk meningkatkan

Deskripsi Data Hasil Penelitian Setelah semua data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data-data yang perlu dideskripsikan untuk menemukan gambaran yang

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fermentasi untuk menghasilkan etanol adalah: sumber karbon, gas karbondioksida, pH substrat, nutrien, temperatur, dan