• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Penerimaan Kas Atas Penjualan Tenaga Listrik Untuk Perubahan Daya Pada PT. PLN (Persero) UPJ Lembang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prosedur Penerimaan Kas Atas Penjualan Tenaga Listrik Untuk Perubahan Daya Pada PT. PLN (Persero) UPJ Lembang"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

PT. PLN sebagai satu-satunya BUMN yang berwenang dalam pembangkit dan pendistribusian listrik berusaha memberikan pelayanan yang memuaskan kepada semua pelanggannya mengingat kebutuhan masyarakat terhadap tenaga listrik dari waktu ke waktu semakin meningkat.

Perusahaan Listrik Negara atau PT. PLN (Persero) merupakan salah satu bentuk perusahaan yang bergerak di bidang jasa. PT. PLN (Persero) dikelola oleh pihak pemerintah. PT PLN (Persero) didirikan dengan tujuan untuk melayani pelanggan dalam hal ketenagalistrikan dan juga untuk memperoleh laba sehingga kegiatan perusahaan dapat terus berjalan. Kegiatan utama perusahaan ini meliputi pendistribusian tenaga listrik dengan berbagai kebutuhan yang berbeda mulai dari pemakaian untuk rumah tangga, sosial, dan industri. Listrik telah menjadi bagian dalam aktifitas manusia, hal ini dapat dilihat dari pemakaian sebagian besar alat penunjang kegiatannya menggunakan listrik. Kebutuhan energi listrik akan semakin bertambah dan meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan berkembangnya berbagai bidang yang terjadi di masyarakat.

(2)

harus diperhatikan adalah keakuratan pencatatan kwh sebagai dasar penagihan dan ketepatan waktu penagihan. Hal ini dikarenakan dana yang berasal dari pembayaran tagihan listrik dari pelanggan tiap bulannya merupakan income yang berpengaruh pada laporan keuangan perusahaan. Dengan demikian bagian penjualan dituntut untuk memiliki sistem informasi penjualan yang baik, teliti dan akurat dalam pengelolaan hasil penjualan serta proses pembuatan laporan keuangan penerimaan kas. Pengendalian sistem meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran yang dikoordinasi oleh perusahaan untuk menjaga kekayaan organisasi. PT. PLN (Persero) UPJ Lembang telah mengalami peningkatan dalam operasi kinerja, peningkatan kualitas pelayanan, pengelolaan manajemen dan perbaikan sistem di setiap kegiatannya.

Penerimaan kas pada PT. PLN (Persero) UPJ Lembang berasal dari penjualan tenaga listrik, baik pasang baru ataupun perubahan daya. Pasang baru adalah sistem pemasangan instalasi listrik pelanggan baru kepada PT. PLN (Persero) UPJ Lembang, sedangkan perubahan daya adalah sistem pemasangan instalasi listrik pelanggan lama yang melakukan perubahan daya listrik pada PT. PLN (Persero) UPJ Lembang. Penerimaan kas dari penjualan tenaga listrik berhubungan secara langsung dengan uang tunai perusahaan.

(3)

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengambil judul

mengenai ” PROSEDUR PENERIMAAN KAS ATAS PENJUALAN

TENAGA LISTRIK UNTUK PERUBAHAN DAYA PADA PT. PLN (PERSERO) UPJ LEMBANG”.

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Tujuan dilaksanakannya kerja praktek pada PT PLN (Persero) UPJ Lembang adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dokumen yang di gunakan dan catatan keuangan pada PT. PLN (Persero) UPJ Lembang.

2. Untuk mengetahui prosedur penerimaan kas atas penjualan tenaga listrik untuk perubahan daya pada PT. PLN (Persero) UPJ Lembang.

3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam penerimaan kas pada PT. PLN (Persero) UPJ Lembang.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Kerja praktek ini diharapkan dapat berguna bagi penulis, perusahaan maupun pihak lain yang membacanya:

a. Bagi Penulis

(4)

aplikasinya di dunia nyata. Dan juga merupakan pengalaman yang berharga untuk mempersiapkan diri memasuki dunia kerja.

b. Bagi Perusahaan

Hasil dari laporan kerja praktek ini diharapkan dapat memberikan masukan dan pertimbangan dalam menyusun laporan penerimaan kas dimasa yang akan datang dan semoga dengan adanya Kerja Praktek ini perusahaan terbantu didalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.

c. Bagi UNIKOM

Dengan adanya laporan kerja praktek di PT PLN (Persero) UPJ Lembang pada bagian Administrasi dan Keuangan ini, dapat menjadi bahan masukan bagi dosen dalam memberikan materi perkuliahan Manajemen Keuangan, sehingga apa yang diajarkan di kampus dengan yang ada di perusahaan dapat sejalan.

d. Bagi Pihak Lain

(5)

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Dalam melaksanakan kerja praktek penulis memilih tempat pada PT PLN (Persero) UPJ Lembang yang beralamat di JL Raya Cijeruk no.10 Lembang Kabupaten Bandung Barat. Waktu pelaksanaan kerja praktek dimulai dari tanggal 11 Juli 2011 sampai dengan tanggal 12 Agustus 2011. Adapun pelaksanaan kerja praktek yaitu dimulai pada pukul 07.30 s/d 16.30. dan penulis ditempatkan di bagian keuangan dan administrasi. Dengan hari kerja sebagai berikut :

- Hari senin s/d hari jumat pukul 07.30 – 16.30 WIB - Hari Sabtu Libur

- Bulan Ramadhan hari senin s/d kamis mulai pukul 07.30 - 15.30 WIB dan hari jumat mulai pukul 07.30-16.00 WIB.

- Waktu Istirahat pukul 12.00 – 13.00 WIB

Berikut adalah waktu pelaksanaan kerja praktek pada PT. PLN (Persero) UPJ Lembang :

Tabel 1.1

Waktu PelaksanaanKerja Praktek

No. Keterangan Bulan

Juli Agustus September Oktober November Desember

(6)
(7)

6 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Perjalanan PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten cukup panjang. Awal kelistrikan di Bumi Parahyangan sudah ada semenjak Pemerintah Kolonial Belanda masih bercokol di tataran tanah Sunda. Di tahun 1905, di Jawa Barat khususnya kota Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu Bandungsche Electriciteit Maatschaappij (BEM).

Dalam perjalanannya, BEM pada tanggal 1 Januari 1920 berubah menjadi Perusahaan Perseroan menjadi Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrijf Voor Bandoeng (GEBEO) yang pendiriannya dikukuhkan melalui akte notaris Mr. Andriaan Hendrik Van Ophuisen dengan Nomor: 213 pada tanggal 31 Desember 1949.

Setelah kekuasaan penjajahan beralih ke tangan Pemerintah Jepang, di antara rentah waktu 1942 - 1945, pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan oleh Djawa Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha dengan wilayah kerja di seluruh Pulau Jawa.

(8)

Pemerintah Indonesia yang kemudian dikukuhkan lewat Peraturan Pemerintah No. 86 Tahun 1958 j.o. Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1959.

Selanjutnya, di tahun 1961 melalui Peraturan Pemerintah No. 67 dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN) sebagai wadah kesatuan pimpinan PLN. Sejalan dengan itu, PLN Bandung pun berubah menjadi PLN Exploitasi XI sebagai kesatuan BPU-PLN di Jawa Barat, di luar DKI Jaya dan Tangerang.

Pada tahun 1970-an dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1972 tentang Perusahaan Umum Listrik Negara yang menyebutkan status PLN menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara. Kemudian, berdasarkan Pengumuman PLN Exploitasi XI No. 05/DIII/Sek/1975 tanggal 14 Juli 1975, PLN Exploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat.

Memasuki era 1990-an, dengan adanya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 23 Tahun 1994 pada tanggal 16 Juni 1994, Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat diubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 Juli 1994.

(9)

Pada akhirnya, dengan mengacu pada Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 120.K/010/DIR/2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat berubah lagi namanya menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, di mana wilayah kerjanya meliputi Propinsi Jawa Barat dan Propinsi Banten, hingga saat ini.

2.1.1 Visi, Misi dan Moto Perusahaan Visi

Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh-kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi insani.

Misi

Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. Moto

Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik (Electricity for a Better Life).

2.1.2 Internalisasi Budaya Perusahaan

(10)

Gambar 2.1

Skema Proses Perwujudan Budaya Perusahaan PLN

Peran dan tanggung jawab masing-masing pihak yang berkepentingan adalah sebagai berikut:

1. Direksi

Anggota direksi harus memberikan komitmen dan keteladanan terhadap penerapan Budaya Perusahaan.

2. Manajer SDM Terkait

Memastikan bahwa seluruh anggota perusahaan berperilaku sesuai dengan yang diharapkan, melalui :

(11)

- Memberi kemudahan kepada manajer lini untuk penegakan pelaksanaan disiplin karyawan.

3. Pimpinan Satuan Administrasi

Sebagai panutan dalam penerapan dan perwujudan budaya di unit kerjanya.  Atasan

- Memberikan teladan dan mendorong bawahan untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai perusahaan.

- Menciptakan lingkungan kerja yang memotivasi bawahan untuk berperilaku sesuai dengan ketentuan berlaku.

- Menegakkan penerapan hukuman dan atau penghargaan.  Bawahan

Mempelajari, memahami dan menerapkan perilaku dalam pekerjaan sesuai bidangnya dan dalam berhubungan dengan pihak-pihak yang berkepentingan, serta melaporkan terhadap adanya pelanggaran ataupun gejala pelanggaran perilaku yang merugikan perusahaan baik langsung maupun tidak langsung kepada atasan/pimpinan di unit kerja masing-masing.

2.1.3 Kekuatan Perusahaan

(12)

bertanggungjawab terhadap pengembangan ke depan sistem ketenagalistrikan di Indonesia.

Dalam menghadapi tantangan dan konsisi ke depan yang terus berubah, maka beberapa hal dibawah ini merupakan unsur kekuatan PLN DJBB yang harus terus dipelihara, dioptimalkan dan bahkan dikembangkan.

Kekuatan itu adalah :

 SDM yang berpengalaman di bidang distribusi tenaga listrik.

 Infrastruktur jaringan komunikasi data dan teknologi informasinya.

 Unit-unit Pelayanan yang telah mennyebar dan menjangkau ke pelosok, meliputi 16 APJ, 97 UPJ dan 191 KP.

 Menguasai pangsa pasar distribusi tenaga listrik, dengan jumlah pelanggan saat ini sebesar 8,185 juta pelanggan (22 %) dari total jumlah pelanggan PLN secara nasional.

 Kepercayaan masyarakat dan lembaga/instansi lainnya yang cukup tinggi kepada PLN sebagai pengusaha tenaga listrik yang berpengalaman.

 Infrastruktur jaringan kelistrikan yang cukup luas sebagai berikut : 1. Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 34.014 Kms

2. Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 64.604 Kms 3. Gardu Distribusi 31.422 buah

4. Trafo 32.252 buah dengan total kapasitas 6.528 MVA

(13)

2.2 Struktur Organisasi

PT. PLN (Persero) UPJ Lembang merupakan perusahaan yang mengelola listrik di Indonesia. Untuk itu, diperlukan transparansi usaha dan kegiatan yang dilakukannya. Salah satu caranya dengan adanya struktur organisasi dalam perusahaan tersebut. Tujuan utamanya untuk mengetahui garis komando wewenang seorang atasan dalam memerintah bawahannya, sehingga akan membantu kejelasan tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian. Disamping hal-hal tersebut, struktur organisasi juga mempermudah dalam proses:

a. Perencanaan perusahaan b. Operasi perusahaan

c. Pengawasan operasi di bidang listrik, pelayanan, keuangan, dan manajemen.

Berikut adalah struktur organisasi yang ada di PT. PLN (Persero) UPJ Lembang:

Sumber : PT. PLN (Persero) UPJ Lembang

Gambar 2.2

(14)

2.3 Deskripsi Jabatan 1. Manajer

Manajer memiliki tanggung jawab sebagai berikut :

1. Membagi tugas dan memberi arahan kepada bawahan untuk efektivitas kerja.

2. Menyusun program kerja dan anggaran sebagai pedoman kerja untuk pelaksanaan operasional unit.

3. Mengusulkan PRK unit sebagai bahan penyusunan RKAP untuk menetapkan arahan pencapaian target kinerja.

4. Bertanggung jawab atas pengelolaan SDM dan asset / inventaris perusahaan di lingkungan kerjanya untuk memaksimalkan kinerja unit. 5. Bertanggung jawab atas penertiban dan pengendalian Perintah Kerja (PK),

dan Surat Perintah Kerja (SPK) untuk efektifitas kerja. Manajer membawahi beberapa bagian yaitu:

a) Analyst Account Excecutive & Assistant Analyst Account Excecutive b) Engineer & Assistant Engineeer Efisiensi Jaringan Distribusi

2. Supervisor Pelayanan Pelanggan

SPV. Pelayanan Pelanggan memiliki tanggung jawab sebagai berikut :

1. Membagi tugas dan memberi arahan kepada bawahan untuk efektivitas kerja.

(15)

3. Mengelola informasi dan penyuluhan PB / PD / layanan lainnya yang berhubungan dengan sambungan tenaga listrik kepada calon pelanggan dan pelanggan untuk mengoptimalkan fungsi pelayanan.

4. Mengelola pelayanan PB / PD, penyambungan sementara, perubahan tarif, ganti nama pelanggan, balik nama pelanggan dan perubahan lainnya serta pengaduan pelanggan yang berhubungan dengan sambungan tenaga listrik untuk mengoptimalkan fungsi pelayanan.

5. Menerbitkan dan memeriksa kuitansi pembayaran yang berhubungan dengan pelaksanaan PB / PD, penyambungan sementara, perubahan tarif, ganti nama pelanggan, balik nama pelanggan, tagihan susulan akibat P2TL dan pekerjaan lainnya yang berkaitan dengan pelayanan pelanggan untuk tertib administrasi.

6. Bertanggung jawab atas penerimaan pembayaran BP / UJL, penyambunhgann sementara, biaya perubahan, tagihan susulan, dan biaya lainnya untuk tertib administrasi.

SPV. Pelayanan Pelanggan membawahi beberapa bagian yaitu : a) Assistant & Junior Analyst Pelayanan

b) Assistant Officer & Junior OfficerAdministrasi Pelanggan 3. Supervisor Pembaca Meter dan Pengelolaan Rekening

SPV. Pembaca Meter dan Pengelolaan Rekening memiliki tanggung jawab sebagai berikut:

(16)

2. Menyusun rencana kerja Fungsi Baca Meter, Pengelolaan rekening dan pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak sebagai pedoman kerja untuk mendukung kelancaran tugas fungsi cater.

3. Melaksanakan Manajemen Baca Meter. 4. Pengelolaan Rekening.

5. Memelihara perangkat lunak dan perangkat keras untuk kehandalan sistem.

6. Memelihara Data Base (sebagai Data Base Administrator) untuk menjamin data selalu up to date.

7. Membuat laporan berkala sesuai bidang tugasnya untuk pengendalian manajemen dalam pengambilan keputusan.

8. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya untuk optimalisasi sumber daya.

SPV. Pembaca Meter dan Pengelolaan Rekening membawahi beberapa bagian yaitu :

a) Assistant Officer & Junior OfficerPengelolaan Rekening b) Assistant Officer & Junior OfficerPengawasan Pembaca Meter 4. Supervisor Pengendalian Penagihan

SPV. Pengendalian Penagihan memiliki tanggung jawab sebagai berikut :

(17)

2. Menyusun rencana kerja dan anggaran fungsi Penagihan dan fungsi pengawasan krredit sebagai pedoman kerja untuk penekanan tunggakan rekening dan revenue protection.

3. Mengirimkan ddata rekening TNI-POLRI dan data rekening lainnya ke APJ untuk legalisasi / ditagihkan / dinota-bukukan.

4. Bertanggung jawab atas pemmbuatan SPT untuk instansi vertikal jika diperlukan.

5. Melaksanakan inventarisasi saldo piutang pelanggan (DIS) setiap bulann untuk menunjang laporan ke Bagian Niaga APJ.

6. Mengelola, mengawasi dan mengevaluasi DPP (SIP3) untuk up date data piutang.

7. Melaksanakan proses pengusulan piutang lancar menjadi piutang ragu-ragu untuk proses penghapusan piutang.

8. Membuat laporan TUL IV-04 untuk laporan ke Bagian Niaga APJ. SPV. Pengendalian Penagihan membawahi beberapa bagian yaitu :

a) Assistant Officer & Junior Officer Penagihan

b) Assistant Officer & Junior Officer Pengawasan Piutang 5. Supervisor Pengendalian Losses dan Penertiban

SPV. Pengendalian Losses dan Penertiban memiliki tanggung jawab sebagai berikut :

(18)

2. Menyusun program kerja fungsi Penertiban sebagai pedoman kerja untuk acuan pelaksanaan tugas di lapangan.

3. Membagi tugas bawahan dan memberi petunjuk kepada bawahan pada fungsi penertiban dalam rangka pelaksanaan tugas untuk menunjang kinerja UPJ.

4. Membuat usulan anggaran dan TIM untuk pelaksanaan P2TL.

5. Melaksanakan persiapan kebutuhan peralatan sarana pelaksanaan P2TL untuk menunjang kelancaran pelaksanaan P2TL di lapangan.

6. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk pendampingan pelaksanaan P2TL.

7. Menyusun jadwal dan melaksanakan P2TL untuk gali kWh dalam rangka penurunan susut kWh dari sisi non teknis.

8. Menetapkan Target Operasi (TO) Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) untuk sasaran pelaksanaan (P2TL).

SPV. Pengendalian Losses dan Penertiban membawahi beberapa bagian yaitu:

a) Assistant Engineer & Junior Engineer Penertiban Teknik Instalasi b) Assistant Officer & Junior Officer Pengendalian Losses

c) Assistant Officer & Junior Administarsi Officer P2TL 6. Supervisor Penyambungan dan Pemutusan

SPV. Penyambungan dan Pemutusan memiliki tanggung jawab sebagai berikut : 1. Membagi tugas dan memberi arahan kepada bawahan dalam rangka

(19)

2. Menyusun program kerja dan anggaran fungsi Penyambungan dan Pemutusan sebagai pedoman kerja untuk mencapai target kinerja unit. 3. Membagi tugas bawahan dan memberi petunjuk kepada bawwahan pada

fungsi Penyambungan dan Pemutusan dalam rangka pelaksanaan tugas untuk kelancaran pelaksanaan tugas fungsi Penyambungan dan Pemutusan.

4. Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan Penyambungan dan Pemutusan untuk pencapaiann target penambahan pelanggan dan penurunan tunggakan.

5. Mengendalikan pelaksanaan penyegelan Pasang Baru / Penambahan Daya untuk menurunkan losses.

6. Mengendalikan pelaksanaan pemeliharaan / periodik APP (ex gangguan, P2TL dan berkala) untuk menurunkan losses.

7. Membuat laporan berkala sesuai bidang tugasnya untuk pengendalian manajemen dalam pengambilan keputusan.

8. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya untuk optimalisasi sumber daya.

SPV. Penyambungan dan Pemutusan membawahi beberapa bagian yaitu : a) Assistant Engineer & Junior Engineer Pemutusan

(20)

7. Supervisor Pemeliharaan dan Konstruksi Distribusi

SPV. Pemeliharaan dan Konstruksi Distribusi memiliki tanggung jawab sebagai berikut :

1. Membagi tugas dan memberi arahan kepada bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas untuk efektifitas kerja.

1. Menyusun rencana kebutuhan Material dan mengendalikan kebutuhan material pemeliharaan dan material PDP serta kebutuhan anggarannya untuk pembuatan usulan AO / AI ke Bagian Perencanaann APJ.

2. Menyusun rencana pembangunan dan pemeliharaan jaringan distribusi untuk menjaga keandalan pasokan tenaga listrik.

3. Menganalisis pembebanan jaringan distribusi (termasuk pembebanan trafo), mutu tegangan dan SAIDI / SAIFI serta menindaklanjuti upaya perbaikannya untuk menghindari beban yang tidak seimbang.

4. Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan pembanngunan jaringan (Pihak Ketiga atau Swakelola) untuk tertib penggunaan anggaran. 5. Menyusun rencana dan nmelaksanakan pemadaman dalam rangka

pelaksanaan pemeliharaan dan pembangunan jaringan distribusi untuk menghindari komplain dari pelanggan.

SPV. Pemeliharaan dan konstruksi distribusi membawahi beberapa bagian yaitu :

a) Assistant Engineer & Junior Engineer Perencanaan Pemeliharaan Distribusi

(21)

c) Assistant Engineer & Junior Engineer Pemeliharaan Distribusi

d) Assistant Engineer & Junior Engineer Pemeliharaan Saluran Masuk Pelanggan

e) Junior Officer Logistik 8. Supervisor Operasi dan Distribusi

SPV. Operasi dan Distribusi memiliki tanggung jawab sebagai berikut :

1. Membagi tugas dan memberikan arahan kepada bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas untuk efektifitas kerja.

2. Menyusun program kerja dan anggaran fungsi Operasi Distribusi dan Pelayanan Gangguan sebagai pedoman kerja untuk keandalan pasokan listrik.

3. Membagi tugas bawahan dan memberi petunjuk kepada bawahan pada fungsi Operasi Distribusi dan Pelayanan Gangguan untuk Pelaksanaan tugas secara efektif.

4. Menganalisis hasil pelaksanaan survei rencana pembangunan / rehabilitasi Jaringan Distribusi termasuk untuk PB / PD, penyambungan sementara, dan lisdes.

(22)

6. Menyusun rencana kebutuhan Material dan mengendalikan kebutuhan material pemeliharaan dan material PDP serta kebutuhan anggarannya untuk perbaikan akibat gangguan.

7. Menyusun rencana pembangunan (termasuk lisdes), pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi untuk pemasaran dan keandalan tenaga listrik.

SPV. Operasi dan Distribusi membawahi beberapa bagian yaitu :

a) Assistant Engineer & Junior Engineer Perencanaan Operasi Distribusi b) Assistant Engineer & Junior Engineer Pelayanan Gangguan

c) Junior Operator Pengatur Distribusi

d) Assistant Engineer & Junior Engineer Lingkungan dan Keselamatan Ketenagalistrikan.

9. Supervisor Keuangan dan Administrasi

SPV. Keuangan dan Administrasi memiliki tanggung jawab sebagai berikut : 1. Membagi tugas dan memberi arahan kepada bawahan untuk efektifitas

kerja.

2. Menyusun rencana kerja fungsi Administrasi dan Keuangan sebagai pedoman kerja untuk mendukung pencapaian kinerja unit.

3. Mengelola surat-surat masuk dan keluar sesuai TLSK untuk tertib administrasi.

(23)

5. Mengelola administrasi SDM yang meliputi : SPPD, absensi pegawai, penilaian kinerja pegawai, pembayaran gaji dann tunjangan lainnya, biaya perawatan kesehatan untuk mengetahui tingkat kedisiplinan dan pemenuhan hak kesejahteraan pegawai.

6. Mengelola rumah tangga kantor dan kendaraan, serta membantu pelaksanaan kegiatan kehumasan untuk mendukung kegiatan operasional unit.

7. Melakukan opname saldo kas setiap hari untuk mengetahui kesiapan cash flow unit.

8. Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap pengiriman (transfer otomatis) untuk mengetahui jumlah pendapatan unit.

9. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penerimaan pendapatan (receipt) untyk mengetahui pos pendapatan unit.

10.Mempersiapkan dokumenn berdasarkan transaksi keuangan untuk keperluan penyelenggaraan akuntansi.

SPV. Keuangan dan Distribusi membawahi beberapa bagian yaitu : a) Assistant Analyst & Junior Analyst Keuangan

b) Assistant Officer Junior Officer Administrasi Umum 10. Supervisor Kantor Pelayanan

SPV. Kantor Pelayanan memiliki tanggung jawab sebagai berikut :

(24)

2. Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan pelayanan Gangguan untuk mencapai target kinerja.

3. Mengendalikan dan mengawasi pelaksaan kontrak kerja sama pelayanan gangguan untuk mengetahui pelaksanaan pekerjaan pelayanan gangguan sesuai dengan kontrak.

4. Mengevaluasi kinerja pelayanan gangguan dan menindak lanjuti upaya perbaikannya untuk mencapai target kinerja.

5. Mengkoordinir maneuver jaringan atas perintah UPJ untuk menjaga keandalan pasokan tenaga listrik.

SPV. Kantor pelayanan Membawahi beberapa bagian yaitu : a) Assistant Officer & Junior Officer Teknik dan Administrasi.

2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan 2.4.1 Bidang Usaha

Secara garis besar, bidang usaha PT. PLN ( Persero) UPJ Lembang adalah sebagai berikut:

a. Usaha Penyediaan Tenaga Listrik yang meliputi: 1. Pembangkit

2. Transmisi 3. Distribusi

b. Usaha Penunjang Tenaga Listrik yang meliputi: 1. Konsultan tentang listrik

(25)

3. Pemeliharaan peralatan listrik

4. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi peralatan yang menunjang penyediaan tenaga listrik.

2.4.2 Produk dan Layanan

Dalam menjual produknya (energi listrik), PLN tidak memiliki kewenangan dalam menetapkan harga jual produknya, melainkan sepenuhnya merupakan kebijakan Pemerintah yang dituangkan melalui Keputusan Presiden (KEPPRES). Harga jual tenaga listrik sampai saat ini masih mengacu pada Tarif Dasar Listrik (TDL) tahun 2003 ditetapkan melalui KEPPRES No. 89 Tahun 2002 tanggal 31 Desember 2002. Berdasarkan peruntukannya maka TDL 2003 terbagi dalam 8 Golongan Tarif yaitu:

Tarif Sosial (S) : untuk kepentingan Sosial

Tarif Rumah Tangga (R) : untuk kepentingan Rumah Tangga

Tarif Bisnis (B) : untuk kepentingan Bisnis

Tarif Industri (I) : untuk kepentingan Industri

Tarif Publik (P) : untuk kepentingan Kantor Pemerintah dan Penerangan Jalan Umum

Tarif Multiguna (M) : untuk kepentingan sambungan sementara / Multiguna

Tarif Traksi (T) : untuk keperluan jaringan angkutan Traksi (KRL) PT KAI

(26)

Layanan yang disediakan oleh PLN pada dasarnya meliputi beberapa produk layanan, di antaranya:

 Pelayanan Sambungan Baru dan Perubahan Daya : di Kantor PLN maupun PT Pos

 Pelayanan Penjualan Rekening Listrik : Di setiap payment point online  Pelayanan Pengaduan Gangguan

 Pelayanan Informasi Pelanggan, melalui telepon 123, sms, website dsb.

 Pelayanan Dana Talangan Tagihan Listrik, bekerja sama dengan Bank

(27)

26 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan selama satu bulan mulai tanggal 11 Juli 2011 sampai dengan 12 Agustus 2011, selama pelaksanaan kerja praktek di tempatkan pada bagian Divisi Administrasi dan Keuangan pada PT PLN (Persero) UPJ Lembang tetapi penulis juga membantu pekerjaan yang dilakukan oleh Divisi Pelayanan Pelanggan. Pada kedua bidang tersebut terdapat bidang kajian diantaranya Penerimaan kas dari penjualan tenaga listrik berupa perubahan tarif atau tambah daya.

Penulis melaksanakan kerja praktek di Divisi Administrasi dan Keuangan. Selama pelaksanaan kerja praktek, penulis mendapat bimbingan dan arahan dari Supervisor ADKEU (Administrasi dan keuangan) dan yang merupakan pembimbing dari pelaksanaan kerja praktek tersebut. Adapun tugas penulis dalam pelaksanaan kerja praktek tersebut adalah membantu tugas harian di bagian Administrasi dan Keuangan.

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Teknis pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan di PT PLN (Persero) UPJ Lembang yaitu :

(28)

3. Membuat permohonan perubahan tarif / tambah daya 4. Membuat permohonan pasang baru

5. Membuat permohonan migrasi 6. Mencetak SIP

7. Mencetak BA (Berita Acara) 8. Mencetak PK (Perintah Kerja)

9. Mencetak SPJBTL (Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik) 10.Mengecek info prabayar

11.Melayani customer service

12.Membuat daftar pelanggan kekurangan tagih 13.Membuat data keluhan pelanggan

14.Mendata Info Pelanggan yang KWH nya mengalami masalah

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1 Dokumen yang di gunakan dan catatan keuangan pada PT. PLN (Persero) UPJ Lembang.

1. Dokumen yang Digunakan

a. Tata Usaha Langganan I-01 (TUL I-01)

(29)

b. TUL I-03

Dokumen TUL I-03 merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh fungsi pelayanan pelanggan sebagai bukti jawaban persetujuan atas permohonan perubahan daya.

c. TUL I-06

Dokumen TUL I-06 merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh fungsi keuangan. Dokumen ini berisi kwitansi bukti pembayaran pelanggan perubahan daya.

d. TUL I-09

Dokumen TUL I-09 merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh fungsi pelayanan pelanggan. Dokumen ini berisi perintah kerja pemasangan/penyambungan listrik pelanggan oleh PLN ke BTL. e. TUL I-10

Dokumen TUL I-10 merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh petugas teknik di lapangan yang melakukan survey ke pelanggan. Dokumen ini berisi berita acara pemasangan/penyambungan listrik ke pelanggan.

f. TUL I-11

Dokumen TUL I-11 dikeluarkan oleh fungsi pelayanan pelanggan. Dokumen ini berisi Perubahan Data Langganan (PDL) untuk pembuatan rekening pelanggan baru.

(30)

Dokumen SPJBTL merupakan perjanjian antara PLN dengan calon pelanggan. Dokumen ini ditandatangani oleh kedua belah pihak sebagai tanda kesepakatan jual beli tenaga listrik.

2. Catatan Keuangan

a. Jurnal Penerimaan Kas

Merupakan catatan yang digunakan untuk mencatat semua transaksi penerimaan kas pada PT. PLN (Persero) UPJ Lembang. Penjurnalan dilakukan oleh bagian keuangan berdasarkan dokumen TUL I-06 (kwitansi).

b. Buku Setoran ke Bank

Laporan ini berisi saldo yang dimiliki oleh PT. PLN (Persero) UPJ Lembang di bank, yang akan langsung disetorkan ke PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Jumlah nominal yang disetor ke pusat harus sama dengan jumlah yang diterima perusahaan.

c. Laporan Rekonsiliasi Bank

(31)

3.3.2 Prosedur Penerimaan Kas atas Penjualan Tenaga Listrik Untuk Perubahan Daya pada PT. PLN (Persero) UPJ Lembang.

3.3.2.1Prosedur Penerimaan Kas atas Penjualan Tenaga Listrik Untuk Perubahan Daya.

1. Pelanggan mengajukan permohonan perubahan daya ke Junior Analyst Pelayanan Pelanggan dengan melampirkan fotokopi rekening listrik. 2. Junior Analyst Pelayanan Pelanggan melakukan pengecekan dokumen dari

pelanggan, kemudian membuat dan mencetak dokumen TUL I-01 (permohonan perubahan daya) rangkap dua.

3. Dokumen TUL I-01 diberikan ke Junior Operasi Survey Data Teknik selanjutnya melaksanakan survey ke jaringan dan trafo pelanggan. Jika tidak sesuai dimasukkan ke daftar tunggu rekening, jika sesuai dokumen akan diberikan kembali ke Junior Analyst pelayanan pelanggan.

4. Junior Analyst Pelayanan Pelanggan mencetak dokumen TUL I-03 (jawaban persetujuan perubahan daya) dan mengarsip dokumen TUL I-01 lembar pertama dan fotokopi rekening listrik menurut tanggal.

5. Junior Analyst pelayanan pelanggan mencetak dokumen TUL I-06 (kwitansi) rangkap tiga. Junior Analyst pelayanan pelanggan mengarsip lembar pertama dokumen TUL I-03 menurut tanggal.

(32)

setoran bank, dan diserahkan kembali ke Junior Analyst pelayanan pelanggan.

7. Junior Analyst Pelayanan Pelanggan membuat dan mencetak dokumen TUL I-09 (surat perintah kerja pemasangan/penyambungan). Lembar kedua diarsip Junior Analyst pelayanan pelanggan menurut tanggal diterima.

8. Junior Engineer Konstruksi melakukan pengecekan material yang dibutuhkan untuk perubahan daya. Jika material tidak ada akan menunggu dropping dari APJ, jika ada material akan diserahkan ke Assistant Operator penyambungan/pemutusan.

9. Assistant Operator Penyambungan/pemutusan menerima penyerahan material dan dilakukan perubahan daya sambungan listrik rumah tangga (SR) ke pelanggan.

10.Assistant Operator Penyambungan/pemutusan membuat dan mencetak berita acara perubahan daya sambungan rumah tangga pelanggan (TUL I-10).

(33)
(34)

3.3.2.2 Kelebihan dan kelemahan dalam penerimaan kas pada PT. PLN (Persero) UPJ Lembang antara lain sebagai berikut.

3.3.2.2.1 Kelebihan dalam penerimaan kas pada PT. PLN (Persero) UPJ Lembang

1. Dokumen yang digunakan dibuat rangkap dan di tandatangani oleh pihak berwenang yaitu manajer.

2. Pencatatan ke dalam jurnal penerimaan kas didasarkan atas dokumen yang dilampiri dengan dokumen pendukung untuk mendukung kebenaran dokumen.

3. Telah menggunakan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh pihak berwenang.

4. Sudah ada pelatihan/training bagi karyawan PT. PLN (Persero) UPJ Lembang. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan mutu dan dan kecakapan karyawan, sehingga karyawan lebih ahli dalam bidangnya.

5. Penyetoran uang ke bank dilakukan oleh Junior Analyst keuangan setelah uang diserahkan dari Junior Analyst pelayanan pelanggan.

(35)

3.3.2.2.2 Kelemahan dalam penerimaan kas pada PT. PLN (Persero) UPJ Lembang

1. Tidak terdapat pemeriksaan mendadak (surprise audit) terhadap laporan keuangan dan asset perusahaan. Pemeriksaan dilakukan tiap satu bulan sekali oleh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten setelah ada pemberitahuan.

2. Tidak ada fungsi kasir yang menerima pembayaran dari pelanggan, melainkan fungsi pelayanan pelanggan dan beberapa PT seperti PT Wirabuana Putra yang bekerjasama dengan PLN. Hal ini dapat dimungkinkan terjadi penyelewengan.

(36)

35 4.1. Kesimpulan

Dari hasil evaluasi Penulis terhadap prosedur penerimaan kas atas penjualan tenaga listrik yang dilakukan pada PT PLN (Persero) UPJ Lembang maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

(37)

4.2. Saran

Berikut ini merupakan saran atau masukan yang penulis usulkan kepada PT. PLN (Persero) UPJ Lembang mengenai prosedur penerimaan kas :

1. Perlu diadakan pemeriksaaan mendadak terhadap laporan keuangan perusahaan dan aset perusahaan. Pemeriksaaan mendadak dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya. Hal ini mendorong karyawan untuk melaksanakan tugasnya sesuai aturan yang telah ditetapkan.

2. Pelayanan pelanggan dan kasir harus di pisah untuk menghindari penyalahgunaan wewenang.

(38)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Dalam menempuh Jenjang S1 Program Studi Manajemen

Oleh :

NAMA : CICA CAHYATI NIM : 21208013

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(39)

Nama : Cica Cahyati

Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 18 September 1990

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat Lengkap : Kp. Mekarwangi Ds. Karyawangi RT 01/09 Kab. Bandung

Telepon : 02292451515

Pendidikan Formal

(40)

ii

Puji dan syukur panjatkan kehadirat Allah SWT. Pencipta alam semesta beserta isinya. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya lah penulis

dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang berjudul “PROSEDUR

PENERIMAAN KAS ATAS PENJUALAN TENAGA LISTRIK UNTUK PERUBAHAN DAYA PADA PT. PLN (PERSERO) UPJ LEMBANG”. Laporan ini di buat untuk melengkapi program perkuliahan Strata Satu (S1), jurusan Manajemen Keuangan, Fakultas Ekonomi di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih bayak kesalahan dan kekurangan. Hal tersebut disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki dan keterbatasan pengalaman. Oleh sebab itu penulis mengharapkan saran ataupun kritik yang bisa di jadikan sebagai bahan untuk perbaikan bagi penulis dalam penyusunan laporan-laporan selanjutnya.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis juga mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, dan kami mengucapkan terimakasi kepada :

1. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

(41)

iii

4. Bapak Rizki Zulfikar, SE., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Kuliah kerja Praktek.

5. Ibu windy Novianti, SE., MM., selaku Koordinator Kuliah Kerja Praktek Semoga bantuan dan doa serta amal kebajikan yang telah di berikan mendapat balasan dari Allah SWT. Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada pihak PT. PLN (PERSERO) UPJ Lembang.

1. Bapak Piping Tasripin selaku Manajer di PT. PLN (Persero) UPJ Lembang 2. Ibu Iis Aisyah selaku supervisor dan Pembimbing bagian Administrasi

dan Keuangan yang membantu penulis melaksanakan Kerja Praktek di PT. PLN (Persero) UPJ Lembang

Akhir kata penulis berharap mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi semua pihak.

Wassalamualaikum wr.wb

Bandung, Januari 2012 Penulis

(42)
(43)

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.1
Gambar 2.2

Referensi

Dokumen terkait

bahwa Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah Nomor 2 Tahun 1998 tentang Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor telah mengalami perubahan

Hub merupakan perangkat yang dapat menggandakan frame data yang berasal dari salah satu komputer ke semua port yang terdapat pada hub tersebut, sehingga semua

[r]

Untuk implementasi algoritma iterative deepening A* pada game flow free color ini dapat digunakan dengan fungsi rumus heuristic sebagai pencarian nilai lintasan, namun

test dengan post test 1 antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol (p=0.09). Rerata peningkatan sikap respon- den dari pre test ke post test 2 pada kelom-

Artinya ada hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal dengan produksi ASI pada ibu menyusui di BPS Tatik S, Desa Ngasem, Kecamatan Ngasem, Kabupaten

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja pegawai RSUD dr.Murjani di Sampit. Populasi adalah pegawai RSUD dr.