APLIKASI PENGOLAHAN DATA PRODUKSI BERBASIS
DEKSTOP PT. PLN (PERSERO) PUSAT PEMELIHARAAN
KETENAGALISTRIKAN UNIT WORKSHOP
PEMELIHARAAN (UWP) III
KERJA PRAKTEK Diajukan untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
MARULI SITUMORANG 10109091
IQBAL ABDURRAHMAN SALEH 10109692
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
CURRICULLUM VITAE
DATA PRIBADI
Nama : Iqbal Abdurrahman Saleh Tempat dan Tgl Lahir : Bandung, 19 Juni 1991 Jenis Kelamin : Laki – Laki
Status Pernikahan : Belum menikah
Agama : Islam
Alamat : Jln.Sangkuriang C-1 Bandung 40135 Tinggi/ Beratbadan : 172cm/75kg
Hand Phone : 085794646892
Email : rahman.saleh7@gmail.com PENDIDIKAN
2006 - 2009 : SMAN 7 Bandung 2003 - 2006 : SLTPN 9 Bandung
1997 - 2003 : SD Banjarsari VI Bandung
PENGALAMAN KERJA
Pengajar Komputer dan Tata Usaha Bimbingan Belajar KSS 2010 Tour Leader Raja Wisata 2013 – 2014
Relawan PMI 2009 - 2014 KEMAMPUAN LAIN
Microsoft Office : Word, Excel, Powerpoint, SCRUM
CURRICULUM VITAE
Data Pribadi :
Nama : MaruliSitumorang
Jeniskelamin : Laki – laki
Status perkawinan : BelumMenikah
Tempat, tanggallahir : Palipi, 23Februari 1989
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Ciumbuleuit 116/155 A
Telephone : 085318667324
E-mail : marulituasitumorang88@yahoo.com
PendidikanFormal :
2004-2008 :SMA RK ST. THOMAS 3 MEDAN
2001-2004 : SMP RK BINTANG SAMOSIR PALIPI
1995-2001: SD RK ST. THOMAS 3 PALIPI
KeahlianKomputer:
Perawatan, Perbaikan dan Instalasi Komputer,
Instalasi Jaringan Komputer berbasis LAN dan Internet
Mahir Ms OFFICE ( Ms Word, Ms Excel, MsAcces, Ms Power Point )
Mahir Corel Draw, Adobe Photoshop
PHP, HTML, CSS, JAVASCRIPT, MYSQL
Bandung, 18Januari 2014
Saya yang bertandatangan,
iii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 LatarBelakang ... 1
1.2 IdentifikasiMasalah ... 2
1.3 RumusanMasalah ... 2
1.4 MaksuddanTujuan ... 2
1.5 KegunaanPenulisan ... 3
1.5.1 KegunaanPraktis ... 3
1.5.2 KegunaanAkademis ... 3
1.6 BatasanMasalah ... 3
1.7 LokasidanJadwalKerjaPraktek... 4
1.8 MetodologiPenelitian ... 5
1.8.1 MetodePengumpulan Data ... 5
1.8.2 Metode Pembangunan PerangkatLunak ... 5
1.9 SistematikaPenulisan ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1 Tinjauan Perusahaan ... 9
2.1.1 Data Umum Perusahaan ... 9
2.1.2 SejarahSingkat Perusahaan ... 9
2.1.3 Logo Perusahaan ... 12
2.1.4 Visi, MisidanTujuan Perusahaan ... 12
2.1.5 JenisProduk yang Diproduksi... 13
2.1.6 StrukturOrganisasi Perusahaan ... 13
iv
2.2 LandasanTeori ... 20
2.2.1 KonsepDasarSistem ... 20
2.2.2 KonsepDasarInformasi ... 21
2.2.3 KonsepDasarSistemInformasi ... 21
2.2.4 KonsepDasar Basis Data ... 22
2.2.5 AplikasiPengolahan Data ProduksiBerbasisDekstop ... 23
2.2.6 MetodeAnalisisdanPerancanganTerstruktur ... 23
2.2.6.1 Flowmap ... 23
2.2.6.2 Diagram Konteks ... 23
2.2.6.3 Data Flow Diagram (DFD) ... 24
2.2.6.4 Kamus Data... 24
2.2.7 Basis Data ... 25
2.2.7.1Relational Database ... 26
2.2.7.2 Relation Database Management System... 26
2.2.7.3 Perancangan Basis Data ... 27
2.2.8 BahasaPemrograman ... 30
2.2.8.1 Delphi... 30
2.2.8.1.1 File-file Penyusun Project ... 31
2.2.8.2 SQL (Structure Query Language) ... 33
2.2.9 PerangkatLunakPendukung ... 34
2.2.9.1MySQL ... 34
2.2.9.1.1 SejarahdanPengertian MySQL ... 34
2.2.9.1.2 Fitur-fitur MySQL ... 35
2.2.9.1.3 Kelemahan MySQL ... 36
2.2.9.2 Borland Delphi ... 36
2.2.9.3 XAMPP ... 38
2.2.9.4 Microsoft Visio ... 38
BAB III PEMBAHASAN ... 39
3.1 AnalisisSistem ... 39
3.2 AnalisisSistemBerjalan ... 39
3.3 AnalisisMasalah ... 42
3.3.1 AnalisisKebutuhan Non-Fungsional ... 42
3.3.2 AnalisisPengguna ... 42
3.3.3 AnalisisPerangkatKeras ... 43
3.3.4 AnalisisPerangkatLunak ... 43
3.3.5 KebutuhanFungsional ... 44
3.3.5.1 Perancangan ERD ... 45
v
3.3.5.3 Perancangan Data Flow Diagram ... 46
3.3.5.4 Spesifikasi Proses ... 55
3.4 Perancangan Basis Data ... 74
3.4.1 Kamus Data ... 74
3.4.2 SkemaRelasi ... 76
3.4.3 PerancanganStrukturTabel ... 77
3.5 PerancanganAntarMuka (Interface) ... 80
3.5.1 Perancangan Interface ... 80
3.6 JaringanSemantik ... 85
3.7 Implementasi ... 85
3.7.1 Implementasi ... 85
3.7.2 Implementasi Basis Data ... 86
3.7.3 ImplementasiAntarMukadanPenggunaan Program ... 90
BAB IV PENUTUP ... 95
4.1 Kesimpulan . ... 95
4.2 Saran ... 95
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kemurahanNya laporan kerja praktek ini dapat diselesaikan sesuai yang diharapkan. Laporan ini membahas “Aplikasi Pengolahan Data Produksi Berbasis Dekstop di PT. PLN (PERSERO) PUSAT PEMELIHARAAN KETENAGALISTRIKAN UNIT WORKSHOP PEMELIHARAAN (UWP) III”.
Laporan ini ditulis dalam rangka memenuhi tugas kerja praktek di PT. PLN (PERSERO) PUSAT PEMELIHARAAN KETENAGALISTRIKAN UNIT WORKSHOP PEMELIHARAAN (UWP) III. Sehubungan dengan tersusun nya karya tulis ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing penulisan ini. Secara khusus penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :
1. Kedua orang tua kami tercinta yang senantiasa selalu memberikan segala dukungan dan doa restu serta kasih sayangnya,
2. Bapak Irawan Afrianto, S.T.,M.T. selaku ketua Program Studi Teknik Informatika,
3. Bapak Alif Finandhita, S.Kom selaku dosen wali sekaligus pembimbing, 4. Seluruh Dosen Pengajar dan Staff di Universitas Komputer Indonesia,
5. Ibu Kurniawati sebagai koodinator kerja praktek di PT. PLN (PERSERO) PUSAT PEMELIHARAAN KETENAGALISTRIKAN UNIT WORKSHOP PEMELIHARAAN (UWP) III, terimakasih atas bimbingannya,
6. Bapak Sony sebagai kepala divisi produksi di PT. PLN (PERSERO) PUSAT
PEMELIHARAAN KETENAGALISTRIKAN UNIT WORKSHOP
PEMELIHARAAN (UWP) III, terimakasih atas bimbingan dan dukungan selama proses kerja praktek,
7. Bapak Tigor Situmorang sebagai salah satu staff PT.PLN(Persero) INDUK Jawa Barat yang telah memberikan rujukan dan juga dukungan,
8. Seluruh Mahasiswa IF-16 terimakasih atas kerjasama dan dukungannya,
ii Semoga semua kebaikan yang telah mereka berikan mendapat balasan yang lebih baik dari Tuhan Yang Maha Esa dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan penulisan karya tulis ini, karenanya kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan penulis dan dapat menerima dengan senang hati demi penyempurnaan karya tulis ini di masa yang akan datang.
Bandung, 18 Januari 2014
DAFTAR
PUSTAKA
[1] Hariadi, Dian. PembelajaranSistem Tata Surya BerbantuanKomputer, TugasAkhir, TeknikInformatika, Unikom Bandung 2010
[2] HM, Jogiyanto, MBA. 2005. AnalisisdanDesainSistemInformasi. Yogyakarta : Andi
[3] Sutanta, Eddy. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta : GrahaIlmu
[4] Ramadhan, Arief. 2009. Student Exercise Series. Bandung : Elek Media Komputindo
[5] Alfatih, Hanif. 2009. AnalisisdanPerancanganSistemInformasi. Yogyakarta : Andi
[6] Ir. Wahyuni. 2005. SistemBerkas. Yogyakarta : Andi
[7] Kadir, Abdul. 2006. DasarAplikasi MySQL Delphi. Yogyakarta : Andi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
PT.PLN(PERSERO) PURHALIS UNIT WORKSHOP & PEMELIHARAAN (UWP) III merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan atau pembuatan/perbaikan alat-alat listrik dan juga berfungsi sebagai gudang penyimpanan material dan alat-alat lainnya bagi kebutuhan Perusahaan Listrik Negara (PLN) khususnya di wilayah Jawa Barat. PT. PLN (PERSERO) PURHALIS UNIT WORKSHOP & PEMELIHARAAN (UWP) III memproduksi berbagai kebutuhan berdasarkan pesanan dari pelanggan dan mengirimnya secara langsung.
PT. PLN (PERSERO) PURHALIS UNIT WORKSHOP & PEMELIHARAAN (UWP) III memiliki beberapa divisi, salah satunya adalah divisi produksi. Pada bagian divisi produksi ini pengelolaan data produksi serta permasalahan tentang kebutuhan produksi menjadi aktivitas bagian divisi ini.
Bagian divisi produksi PT. PLN(PERSERO) PURHALIS UNIT WORKSHOP & PEMELIHARAAN (UWP) III sebelumnya telah menggunakan sebuah aplikasi untuk mengelola data produksi mereka yaitu dengan menggunakan DBMS (Microsoft Acces). Setiap data yang diolahpadabagiandivisiproduksidisimpandenganmenggunakan DBMS (Microsoft Access) tersebut. Aplikasi tersebut diharapkan akan menunjang kinerja para karyawan yang ada pada bagian produksi,namun dikarenakan adanya perubahan tatacara pengolahan data dan juga kapasitas yang terlalu kecil, aplikasi tersebut tidak mampu lagi mendukung pekerjaan yang ada sehingga pengolahan data dilakukan dengan menggunakan DBMS (Microsoft Access).
2 PT. PLN dan sebagainya. Selain kedua permasalahan di atas, penerapan keamanan hak akses tidak terjaga dengan baik dan benar. Sistem keamanannya masih rawan sehingga tidak ada keterbatasan bagi pegawai lain nya untuk mengakses data tersebut.
Berdasarkan latarbelakang masalah yang ada di PT. PLN(PERSERO) PURHALIS UNIT WORKSHOP & PEMELIHARAAN (UWP) III tersebut penulis memiliki keinginan untuk membangun sebuah aplikasi pengolahan data produksi berbasis desktop guna mengatasi permasalahan yang ada. Maka penulis mengajukan laporan hasil praktek dengan judul : “APLIKASI PENGOLAHAN DATA PRODUKSI BERBASIS DEKSTOP PT. PLN (PERSERO) PURHALIS UNIT WORKSHOP & PEMELIHARAAN (UWP) III”.
1.2 Identifikasi Masalah
Masalah yang terjadi pada pengolahan data produksi adalah :
1. Aplikasi yang dibangun sebelumnya masih belum mencapai harapan karyawan dalam menunjang kinerjanya.
2. DBMS (Database Management System) sebelumnya masih menggunakan DBMS yang mempunyai kapasitas kecil sehingga penyimpanan datanya terbatas
3. Keamanan hak akses tidak terjamin meskipun sudah mengenal konsep relationship.
1.3 Rumusan Masalah
Perumusan masalah berdasarkan dari latarbelakang yang telah dijelaskan di atas adalah bagaimana membangun aplikasi pengolahan data produksi berbasis desktop pada PT. PLN(PERSERO) PURHALIS UNIT WORKSHOP & PEMELIHARAAN (UWP) III.
1.4 Maksud dan Tujuan
3 Adapun kerja praktek ini dilakukan bertujuan untuk :
1. Menyempurnakan aplikasi yang telah ada sehingga dapat dipergunakan oleh bagian divisi produksi
2. Database menggunakan MySQL
3. Membuat fitur login untuk keamanan hak akses data.
1.5 Kegunaan Penulisan 1.5.1 Kegunaan Praktis
Bagi kepala divisi produksi di Aplikasi Pengolahan Data Produksi PT. PLN (PERSERO) PURHALIS UNIT WORKSHOP & PEMELIHARAAN (UWP) III dengan adanya penulisan ini, dapat membangun aplikasi pengolahan data produksi berbasis desktop, sehingga dapat memberikan kemudahan dalam mengolah data produksi, selanjutnya jika data diperlukan kembali dapat memudahkan sumber daya manusia yang menggunakan dan membutuhkannya.
1.5.2 Kegunaan Akademis
Secara akademis diharapkan penulisan ini dapat memberikan manfaat, diantaranya :
1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan dapat memberikan penulisan baru yang dapat mendukung dalam pengolahan data pada aplikasi pengolahan data produksi pada divisi produksi Aplikasi Pengolahan Data Produksi PT. PLN (PERSERO) PURHALIS UNIT WORKSHOP & PEMELIHARAAN (UWP) III.
2. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dengan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh
3. Bagi penulis lain, dapat dijadikan sebagai referensi terhadap pengembangan ataupun pembuatan dalam penulisan yang sama agar menjadi lebih baik.
1.6 Batasan Masalah
4 Batasan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Aplikasi ini hanya membahas mengenai data produksi.
2. Pada fitur aplikasi hanya terdapat fitur untuk mengolah data produksi saja 3. Sistem pengolahan data produksi
a. Pemasukan pada sistem - data pemesanan customer - data manajemen stock barang b. Pengolahan data pada sistem
- Pencarian data produksi berdasarkan No.SPKI - Penambahan data produksi
- Pengubahan data produksi - Penghapusan data produksi c. Keluaran data pada sistem
- Penampilan laporan data produksi d. Metode analisis
Metode analisis yang digunakan dalam pembangunan system ini adalah metode struktural dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD) serta Entity Relation Diagram (ERD) untuk memodelkan aliran data untuk memodelkan relasi antara data.
4. Pengembangan aplikasi ini menggunakan perngkat lunak antara lain : - Borland Delphi
- MySQL - XAMPP
- Bahasa pemrograman (Delphi, SQL)
1.7 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek
Lokasi Kerja Praktek dilaksanakan di PT. PLN (Persero) Pusat Pemeliharaan dan Ketenagalistrikan (PURHALIS) Unit Workshop Pemeliharaan (UWP) III Jalan Banten no. 10 Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
5 1.8 Metodologi Penelitian
Metode penelitian merupakan tahapan-tahapan yang dilalui oleh peneliti mulai dari perumusan masalah sampai kesimpulan yang membentuk sebuah alur yang sistematis. Metode penelitian ini digunakan sebagai pedoman peneliti dalam melaksanakan penelitian ini agar hasil yang dicapai ini tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Metode penelitian yang dilakukan terdiri dari metode pengumpulan data dan metode pembangunan perangkat lunak.
1.8.1 Metode Pengumpulan Data
Dalam kegiatan pengumpulan data menggunakan teknik sebagai berikut : a. Observasi
Melakukan kerja praktek langsung di PT. PLN (PERSERO) PURHALIS UNIT WORKSHOP & PEMELIHARAAN (UWP) III
b. Interview
Melakukan Tanya jawab secara langsung dengan pihak yang dapat memberikan informasi mengenai aplikasi yang dibutuhkan
c. Studi pustaka
Melakukan penelitian yang bersifat teoritis dengan mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan topik yang dibahas.
1.8.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak
Metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan adalah metode Classical Life Cycle (CLC) atau yang biasa disebut dengan Waterfall. Tahap-tahap pembangunan yang digunakan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. System Enginering
System Enginering adalah pembuatan suatu perangkat lunak yang merupakan bagian terbesar dari pengerjaan suatu proyek. Untuk pekerjaan dimulai dengan menempatkan segala hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek. 2. Analisis Perangkat Lunak (Software Analysis)
6 Adapun fungsi-fungsi tersebut meliputi fungsi masukan, fungsi proses dan fungsi keluaran.
3. Perancangan Perangkat Lunak (Software Design)
Perancangan Perangkat Lunak (Software Design) merupakan perancangan perangkat lunak yang dilakukan berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada tahap sebelumnya. Perancangan tersebut meliputi perancangan struktur file, struktur menu, struktur program, format masukan (input)dan format keluaran(output).
4. Implementasi Perangkat Lunak (Coding)
Implementasi Perangkat Lunak (Coding) yaitu kegiatan yang mengimplementasikan hasil dari perancangan perangkat lunak kedalam kode program yang dimengerti oleh bahasa mesin.
5. Pengujian Perangkat Lunak (Testing)
Pengujian Perangkat Lunak (Testing) memfokuskan pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal, dan mencari segala kemungkinan kesalahan, memeriksa apakah masukan(input) sesuai dengan hasil yang diinginkan setelah proses.
6. Pemeliharaan (Maintenance)
7 Langkah-langkah dalam metode Waterfall yang telah dijelaskan dapat dilihat pada gambar 1.1.
Gambar 1.1 MetodeWaterfall. [1] SystemEngineering
Analysist
Design
Coding
Testing
8 1.9 Sistematika Penulisan Kerja Praktek
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan mengenai latar belakang, perumusan masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Memaparkan tentang sejarah instansi, visi dan misi instansi dan struktur organisasi tempat kerja praktek dan dasar-dasar teori yang mendukung perancangan seperti pengertian sistem dan perangkat lunak pendukung yang berkaitan dengan laporan ini.
BAB III PEMBAHASAN
Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah perancangan dan pembuatan “Aplikasi Pengolahan Data Produksi Berbasis Dekstop di PT. PLN (Persero) Pusat Pemeliharaan dan Ketenagalistrikan Unit Workshop III”.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Perusahaan
Tinjauan perusahaan merupakan penjelasan secara singkat tentang keadaan perusahaan yang meliputi data umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, visi dan misi serta tujuan perusahaan, jenis produk yang diproduksi, struktur organisasi perusahaan, deskripsi kerja.
2.1.1 Data Umum Perusahaan
Keterangan singkat mengenai perusahaan dapat dilihat seperti di bawah ini : Nama : PT. PLN (PERSERO) PURHALIS UNIT
WORKSHOP & PEMELIHARAAN (UWP) IIIBANDUNG
Alamat : Jalan Banten No. 10 Bandung - 40272 No. Telepon : (022)7208176, 7215346
Email : upbdg@pln-jp.co.id Bidang Usaha : Jasa dan Produksi
2.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan
Perusahaan Umum Listrik(PLN) Distribusi Jawa Barat didirikan kira-kira pada tahun 1914 oleh para pengusaha Belanda pada waktu itu dengan nama GEMEENSCAPPELIJK ELECTRICITEIT BENDRIJF VOOR BANDOENG EN OMSTROKEN yang disingkat GEBEO.
Untuk melayani segala kebutuhan yang menyangkut alat-alat perlengkapan dan perbaikan-perbaikan kepentingan GEBEO, maka para pengusaha Belanda pada waktu itu mendirikan sebuah bengkel yang berlokasi di jalan Dayeuhkolot pada tahun 1917 dengan nama DIENT VOOR WATERKRACHT AND ELECTRICTEITSWEZEN disingkat dengan W.E.
10 1930 para pengusaha Belanda mendirikan lagi sebuah Bengkel yang berlokasi di jalan Kebon Waru Bandung dengan nama WERKPLATE GEBEO.
Pada tahun 1934 Departemen Pemerintah Belanda yaitu VEER AND WATERSTAT mengambil alih perusahaan dengan nama menjadi ELEKTRICITTSWEZEN yang kemudian berganti lagi dengan nama LANDWATERKRACHT BEDRIJF BANDOENG SHE HOOGVLATE yang biasa disingkat dengan nama L.W.B. sedangkan Bengkel yang ada di Jalan Kebon Waru tidak mengalami perubahan nama.
Pada tahun 1939 Pemerintah Belanda memindahkan Bengkel yang ada di Jalan Kebon Waru ke Jalan Banten dengan tidak mengalami perubahan nama. Kemudian pada waktu pemerintah Indonesia mengambil alih semua perusahaan-perusahaan asing yang ada di Indonesia, maka nama WERKPLATE GEBEO diubah dan kemudian diganti namanya menjadi INSTALASI GUDANG DAN BENGKEL CABANG PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA Berlokasi di Jalan Banten Bandung, kemudian biasa disebut BENGKEL LISTRIK.
Bengkel Listrik ini selain memberikan pelayanan atau pembuatan/perbaikan alat listrik juga berfungsi sebagai gudang penyimpanan material, dan alat-alat/perlengkapan lainnya bagi kebutuhan Perusahaan Listrik Negara atau PLN, khususnya di wilayah kerja PLN Distribusi Jawa Barat.
Periode Tahun 1983 nama Bengkel Listrik berubah nama lagi menjadi BENGKEL JALAN BANTEN sesuai dengan lokasi dimana Bengkel ini berada di Jalan Banten No.8 Bandung.
11 PUSAT PEMELIHARAAN KETENAGA LISTRIKAN berkantor pusat di Jalan Raya Dayeuhkolot KM.9 Bandung.
BENGKEL DISTRIBUSI yang beralamat di Jalan Banten No.8 Bandung berdasarkan Surat Keputusan Direksi tersebut di atas berubah status, tidak lagi di bawah Kantor Distribusi Jawa Barat, melainkan diorientasikan kepada Unit Bisnis di bawah PT PLN (PERSERO) UBJP. Namanya berubah lagi menjadi UNIT PRODUKSI BANTEN dengan nama lengkapnya PTPLN(Persero)JASA & PRODUKSI UNIT PRODUKSI BANDUNG, tahun 2011 berubah nama lagi menjadi PT PLN (Persero) PUSAT PEMELIHARAAN KETENAGA LISTRIKAN UNIT WORKSHOP II dengan sebutan singkat PT PLN (PERSERO) PUSHARLIS UWS II dan sekarang berubah nama menjadi PT PLN (Persero) PUSAT PEMELIHARAAN KETENAGA LISTRIKAN UNIT WORKSHOP& PEMELIHARAAN III dengan sebutan singkat PT PLN (PERSERO) PUSHARLIS UWPIII, beralamat tetap di Jalan Banten No.10 Bandung.Aktivitas Unit Produksi Banten sama dengan ketika masih bernama Bengkel Distribusi danUnit Produksi Bandung, yaitu memberikan pelayanan kepada seluruh unit kerja PT PLN (PERSERO) termasuk Cabang-Cabang di Wilayah PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI Jawa Barat antara lain :
Memperbaiki Trafo
Membuat Tiang Listrik Besi
Membuat Rak TR
Membuat Lemari Bagi TR
Membuat Unit Gardu Bergerak
Membuat Matrys Segel
Membuat Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
Mengerjakan Pekerjaan Konstruksi lainnya.
12 2.1.3 Logo Perusahaan
PT. PLN (PERSERO) PURHALIS UNIT WORKSHOP (UWP) III
Gambar 2.1 LogoPT.PLN(Persero) PURHALIS Unit Workshop III
2.1.4 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan Visi :
Menjadi center of excellence dalam Maintenance, Repair dan Overhaul
(MRO) Ketenagalistrikan dengan bertumpu pada potensi insani. Adapun pengertian MRO yang dimaksud adalah :
M(maintenance)
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan untuk mempertahankan unjuk kerja dan memperpanjang life cycle
R(repair)
Kegiatan perbaikan komponen untuk mengembalikan kepada kondisi awal dan pembuatan komponen melalui reverse engineering
O(overhaul)
Kegiatan pembongkaran, pembersihan, pemeriksaan, pengukuran, perbaikan/penggantian dan pemasangan serta uji fungsi dan komisioning ketenagalistrikan.
Misi :
13 ketenagalistrikan terutama kinerja pembangkit PLTU 10.000 MW untuk menjamin ketersediaan pasokan tenaga listrik
Berperan untuk memenuhi kebutuhan emergency repair Pengembangan hasil karya inovasi
Tujuan :
Memenuhi segala kebutuhan PLN yang bersifat produksi langsung maupun yang bersifat perbaikan atau merekondisi sehingga dapat mengurangi biaya pengeluaran dalam memenuhi sarana perlengkapan listrik dari pihak luar/swasta.
2.1.5 Jenis Produk yang Diproduksi
PT. PLN(PERSERO) PURHALIS UNIT WORKSHOP & PEMELIHARAAN (UWP) III memproduksi beberapa komponen yang digunakan oleh PLN yang terdiri dari :
Lemari Bagi
Tiang Listrik Besi
Matrys Segel
Rak TR
UGB
Rekondisi Trafo
PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro)
2.1.6 Struktur Organisasi Perusahaan
Sebuah perusahaan atau organisasi mempunyai struktur organisasi yang berfungsi untuk memberikan informasi kepada seluruh anggotanya untuk mengetahui kegiatan atau pekerjaan yang harus dikerjakan.
PT PLN (PERSERO) PUSHARLIS UNIT WORKSHOP& PEMELIHARAAN (UWP)III BANDUNG memiliki struktur organisasi bersifat fungsional, dimana Struktur organisasi fungsional juga memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah:
1. Profesionalisme atau keahlian yang lebih 2. Perusahaan lebih produktif
14 4. Memberikan kesempatan karir bagi para tenaga ahli spesialis
5. Memunculkan inovasi
Bagan organisasi dari PTPLN (PERSERO) PUSHARLIS UNIT
WORKSHOP & PEMELIHARAANIII BANDUNG dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.2 Struktur Organisasi
2.1.7 Deskripsi Kerja
Uraikan tugas dan wewenang yang berlaku di PT PLN (PERSERO) PUSHARLIS UNIT WORKSHOP &PEMELIHARAAN(UWP) III secara umum adalah sebagai berikut:
1. Manager Unit a. Tanggung Jawab
15 Mengusulkan Rencana Kegiatan Anggaran Pembelanjaan (RKAP) Unit dan memastikan terlaksananya program kerja untuk mencapai target kinerja
Memastikan terlaksananya pemasaran dan pelayanan pelanggan atas produk dan jasa sesuai strategi pemasaran kantor induk.
Memastikan terselenggaranya proses produksi sesuai persyaratan pelanggan dan standar mutu yang disepakati.
Memastikan terlaksananya proses pengendalian mutu terhadap semua pekerjaan di bidang produksi dan jasa
Memastikan terlaksananya Sistem Manajemen Mutu di Unit Produksi Memastikan terlaksananya pengendalian fungsi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Administrasi untuk mendukung kinerja Unit Produksi.
Memaksimalkan pendapatan dari hasil penjualan produk dan jasa dengan mengoptimalkan penggunaan sumberdaya untuk mendukung kinerja Unit Produksi.
Memastikan terlaksananya pengelolaan fungsi keuangan untuk tertib anggaran, biaya dan pelaporan.
Melakukan kajian atas mitra kerja strategis untuk diusulkan ke Kantor Induk serta melakukan pengawasan dan pengendalian kinerja mitra kerja.
b. Wewenang
Mengusulkan rencana kinerja ke Kantor Induk Mengendalikan kinerja agar tepat sasaran
Mengajukan kebutuhan Sumberdaya ke Kantor Induk
Menandatangani Surat Perintah Kerja Internal (SPKI) untuk setiap pekerjaan produksi dan atau jasa
Merumuskan kebutuhan kompetensi SDM
Menetapkan kebijakan manajemen untuk optimalisasi pencapaian kinerja organisasi
16 2. Assistant Manager Teknik
a. Tanggung Jawab
Melakukan kajian teknis terhadap pengembangan produk serta upaya efisiensi dalam proses produksi.
Menyusun SPKI yang berisi : Biaya Langsung, Biaya Tidak Langsung, Spesifikasi Teknis, Ruang lingkup, Gambar Kerja dan jadwal pekerjaan.
Melakukan evaluasi atas masukan atau rekomendasi dari bagian produksi terhadap pelaksanaan SPKI.
Melakukan perencanaan untuk persediaan produk massal sesuai dengan core bisnis
Membuat laporan rutin dan evaluasi kemajuan proses pekerjaan Melakukan pengendalian produksi terhadap volume dan biaya
Membuat desain produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang akan diproduksi.
Bertanggung jawab atas ketepatan penyelesaian produk sesuai stándar mutu yang telah ditetapkan
Bertanggung jawab atas kegiatan operasi dan pemeliharaan sarana dan fasilitas produksi dalam mendukung kelangsungan usaha
b. Wewenang
Menyiapkan SPKI
Menyiapkan permintaan modal kerja sesuai dengan kebutuhan. Pengadaan material dan jasa sesuai dengan spesifikasi teknis yang
telah ditetapkan.
Mengevaluasi kapabilitas dan kompetensi mitra kerja dan atau supplier
Mengevaluasi, menerima atau menolak permintaan atau masukan rekomendasi dari bidang produksi atas suatu SPKI
Memutuskan pelaksanaan produksi berdasarkan kemampuan internal. Memberikan masukan atau rekomendasi spesifikasi dalam
17 3. Assistant Manager Administrasi (ADM)
a. Tanggung Jawab
Mengkoordinasikan penyusunan RKAP Unit Produksi untuk memastikan terintegrasinya sasaran kinerja operasional.
Melaksanakan hubungan industrial yang seimbang untuk meningkatkan komunikasi internal unit.
Mengendalikan proses dan biaya pegawai, administrasi dan diklat. Mengendalikan perputaran material pemeliharaan dan PDP.
Mengendalikan dan mengevaluasi penggunaan dana anggaran operasi dan anggaran investasi untuk meningkatkan tertib administrasi, waktu dan biaya.
Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan penyetoran pajak. Mengendalikan saldo kas dan meminimalkan saldo piutang usaha. Memantau dan menganalisa data realisasi pembayaran untuk
penilaian aktiva dan PDP.
Mengelola usulan peningkatan kompetensi SDM dan merencanakan usulan diklat / kursus untuk meningkatkan kompetensi SDM
Membuat laporan berkala di bagian adkeu meliputi Rasio Operasi, Umur Piutang, ROA, biaya pegawai per pendapatan operasi, biaya administrasi per pendapatan operasi, pembelajaran SDM dan laporan administrasi dan keuangan.
Melaksanakan pemeliharaan sarana dan fasilitas untuk menunjang proses kegiatan Unit Produksi.
Mengusulkan kebutuhan investasi sarana dan fasilitas pendukung Unit Produksi.
Melakukan penagihan atau nota buku kepada unit pemberi kerja. Melaksanakan prosedur Sistem Manajemen Mutu di fungsinya. b. Wewenang
18 Menyetujui Laporan Keuangan & Neraca
Menyetujui Laporan Kesekretariatan
Menyusun Formasi Tenaga Kerja (FTK) dan Outsorcing Mengelola pemeliharaan dan peningkatan kompetensi SDM
4. Supervisor Permesinan a. Tanggung Jawab
Memeriksa rincian pekerjaan dalam rangka melaksanakan SPKI. Menyiapkan sumber daya untuk melaksanakan produksi.
Membuat dan menandatangani formulir permintaan/pemakaian dan pengembalian sisa material.
Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan produksi dengan memenuhi persyaratan Keselamatan ketenagalistrikan dan Lingkungan Hidup.
Melakukan pengawasan mutu selama proses produksi.
Membuat laporan hasil monitoring progres pekerjaan permesinan. Menyiapkan dokumen penyelesaian pekerjaan.
b. Wewenang
Menerima dan atau menolak material yang sesuai/tidak sesuai denganspesifikasi.
5. Supervisor Elektrikal a. Tanggung Jawab
Memeriksa rincian pekerjaan pelaksanaan SPKI. Menyiapkan sumber daya untuk pelaksanaan produksi.
Membuat dan menandatangani formulir permintaan/pemakaian dan pengembalian sisa material.
Menjamin kesiapan peralatan produksi untuk kelancaran kegiatan produksi.
19 Melakukan pengawasan mutu selama proses produksi.
Membuat laporan hasil monitoring progres pekerjaan listrik. Menyiapkan dokumen penyelesaian pekerjaan.
b. Wewenang
Menerima dan atau menolak material yang sesuai/tidak sesuai dengan spesifikasi.
6. Supervisor Administrasi a. Tanggung Jawab
Menghimpun dokumen sebagai bahan penyusunan kontrak dengan pemberi kerja
Memantau proses penyusunan kontrak oleh pemberi kerja
Melakukan evaluasi isi kontrak bersama dengan fungsi pemasaran. Mendistribusikan kontrak kepada bagian-bagian terkait.
Mendokumentasikan setiap kontrak pekerjaan.
Mengumpulkan dokumen teknis untuk keperluan penagihan oleh bagian Administrasi dan Keuangan.
Mengumpulkan dokumen teknis untuk keperluan penagihan oleh bagian Administrasi dan Keuangan.
Menyusun konsep permintaan modal kerja untuk diteruskan ke Bidang Administrasi dan Keuangan.
Membuat berita acara serah terima pekerjaan kepada pemberi kerja. b. Wewenang
Memeriksa pembuatan kontrak.
Menyusun laporan inventarisasi stock opname material pemeliharaan.
7. Supervisor Akuntansi dan Keuangan a. Tanggung Jawab
20 Menyusun data untuk kebutuhan pembuatan Rencana AnggaranOperasi (RAO) sesuai kebutuhan untuk pengusulan ke Kantor Induk.
Memantau penggunaan RAO yang telah disetujui agar tidak terjadi penyimpangan, serta menyiapkan usulan revisi RAO sesuai kebutuhan untuk mendapat persetujuan.
b. Wewenang
Menghimpun data Anggaran dan Keuangan. Laporan evaluasi RAO.
Konsep usulan revisi RAO. Kesesuaian fisik uang dan catatan. Keakuratan likuiditas.
Laporan berkala keuangan dan akuntansi.
2.2 Landasan Teori
Teori dan aplikasi pendukung yang digunakan untuk membangun aplikasi pengolahan data produksi PT.PLN(PERSERO) PURHALIS UNIT WORKSHOP & PEMELIHAARAAN III mencakup pengertian analisis terstruktur dan pemrograman berbasis desktop beserta perangkat lunak pembangunnya.
2.2.1 Konsep Dasar Sistem
Suatu sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan.Beroperasi bersama-sama untuk mencapai beberapa sasaran atau tujuan.Sistem mengacu pada kelompok elemen yang dipadukan untuk tujuan bersama dalam mencapai beberapa tujuan. Sebuah sistem harus mempunyai lebih dari satu elemen dan semua elemen dari suatu system harus mempunyai hubungan yang terpadu.
21 “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpu bersama-sama untuk melakukan sesuatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”[2]
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :
“Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”[2]
Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan yang berbeda adalah cara pendekatannya.
2.2.2 Konsep Dasar Informasi
Suatu informasi sangat penting dalam suatu organisasi. Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
“informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.[2]
Sumber dari informasi adalah data.Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.
2.2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Informasi adalah hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan.Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoc Davis sebagai berikut:
22 2.2.4 Konsep Dasar Basis Data
Basis data adalah sekumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
Definisi basis data yang dirumuskan oleh James Martin dalam bukunya yang berjudul “Database Organization” adalah :
“Basis data adalah suatu data yang terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu kerangkapan data (controller redundancy) dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan atau ditampilkan kembali, dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan digunakannya. Data disimpan sedemikian rupa sehingga penambahan, pengambilan dan modifikasi dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol”.[3]
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria yaitu :
1. Bersifat data oriented
2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah baris datanya
3. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah 4. Dapat berkembang dengan mudah, baik volume maupun strukturnya 5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda
6. Kerangkapan data minimal.
Basis data merupakan salah satu hal yang penting dalam perancangan sistem komputer satu organisasi, dengan alasan :
1. Basis data tidak hanya berisi data tetapi juga rencana atau model data
23 2.2.5 Aplikasi Pengolahan Data Produksi Berbasis Dekstop di PT. PLN(PERSERO) PURHALIS UNIT WORKSHOP & PEMELIHARAAN (UWP) III
Aplikasi Pengolahan Data Produksi Berbasis Dekstop PT. PLN(PERSERO) PURHALIS UNIT WORKSHOP & PEMELIHARAAN III merupakan aplikasi yang memudahkan pengolahan data produksi pada bagian divisi produksi.
2.2.6 Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur
Metode yang digunakan diantaranya menggunakan tool seperti Flowmap, Diagram Konteks, Data Flow Diagram, Kamus Data, ERD dan Tabel relasi.[4]
2.2.6.1 Flowmap
Flowmap adalah campuran peta dan flow chart yang menunjukkan pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan atau jumlah paket dalam jaringan. Flowmap menolong analisi dan programmer untuk memecahkan masalah ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisi alternative-alternatif lain dalam pengoperasian.[4]
2.2.6.2 Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan alat pemodelan atau suatu diagram yang menggambarkan sistem berbasis komputer yang dirancang secara global dan merupakan suatu diagram alir data tingkat atas, dimana di dalam diagram konteks ini menggambarkan seluruh jaringan, baik masukan maupun sebuah keluaran sebuah sistem.[4].
24 Diagram konteks dapat dibuat berjenjang mulai dari yang paling umum sampai yang paling terperinci. Salah satu bentuk turunan diagram lebih terperinci dari diagram konteks adalah Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram/DFD).
2.2.6.3 Data Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientsi pada alur data dengan konsep dekomposisi yang dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh professional sistem kepada pemakai maupun pembuatan program.[4]
DFD digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (structured Analysis and Design). Model analisis harus dapat mencapai tiga sasaran utama, yaitu menggambarkan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan, membangun dasar bagi pembuatan desain perangkat lunak dibangun.
Diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.
2.2.6.4 Kamus Data
Kamus data adalah peralatan yang ikut berperan dalam perancangan dan pembangunan sistem informasi karena berfungsi untuk menjelaskan arti aliran data penyimpanan dalam penggambaran pada data flow diagram, mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran dan menjelaskan spesifikasi nilai dan satuan yang relevan terhadap data yang mengalir dalam sistem tersebut.
Menurut Jogiyanto pengertian dari kamus data adalah sebagai berikut :
“Kamus data adalah media penyimpanan yang dihasilkan dalam suatu sistem yang berisi deskripsi objek data yang disajikan atau dihasilkan oleh sistem”[5].
25 2.2.7 Basis Data
Pengertian Basis Data adalah kumpulan dari berbagai data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.[7] Basis data tersimpan di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur dan batasan dari data atau informasi yang akan disimpan. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para pengguna atau user. Basis data digunakan karena memliki keuntungan sebagai berikut :
1. Mengurangi redudansi
2. Data dapat di-share antar aplikasi 3. Dapat dilakukan standardisasi data 4. Batasan security dapat diterapkan
5. Mengelola integritas data (akurasinya terjamin)
6. Independensi data (objektif DBS), basis data dapat berkembang tanpa mempengaruhi aplikasi yang telah ada.
Secara definitif, basis data merupakan suatu objek terstruktur.Objek terstruktur tersebut terdiri atas data dan metadata.Data pada basis data merupakan informasi deskriptif yang benar-benar tersimpan, misalnya “Nama” atau “Alamat”. Sedangkan metadata merupakan bagian yang menjelaskan tentang struktur data tersebut dalam basis data, misalnya field untuk “Nama” dan “Alamat”, panjang field, atau tipe data untuk masing-masing field.
Untuk menentukan struktur suatu basis data digunakan pemodelan basis data.Pemodelan basis data ada banyak macamnya. Beberapa diantaranya yaitu :
1. File Sistems
2. Hierarchical Database Model 3. Network Database Model 4. Relational Database Model
26 2.2.7.1 Relational Database
Basis data relasional ditemukan oleh seorang periset IBM, Dr. E.F. Codd.Basis data relasional ini dapat mengatasi berbagai batasan yang ada pada model hierarchical database tanpa mengabaikan struktur hirarki data.Pada basis data relasional, setiap tabel dapat diakses tanpa harus mengakses objek parent-nya.Selain itu, setiap tabel dapat dihubungkan tanpa perlu terpengaruh dengan posisi hirarkis masing-masing tabel.Berdasarkan keberadaannya, relasi terbagi menjadi tiga macam [7]:
1. Base relation, yaitu relasi yang skemanya terdefinisi dan benar-benar ada pada basis data
2. Derived relation, yaitu relasi yang diturunkan dari relasi lainnya dengan menggunakan ekspresi relasional
3. View, yaitu derived relation yang memiliki nama.
2.2.7.2 Relation Database Management System (RDBMS)
RDBMS (Relation Database Management System) adalah perangkat lunak untuk membuat dan mengolah database.RDBMS sering juga disebut dengan database engine.Beberapa contoh RDBMS diantaranya Oracle, Ms SQL Sever, MySQL, DB2, Ms Access.
RDBMS adalah sistem yang secara otomatis menyatukan semua DBMS yang saling berhubungan.RDBMS biasanya menggunakan 4th Generation Laguange (4GL)
dan sangat fleksibel sehingga data dapat dimodifikasi dengan mudah, demikian pula dengan struktur databasesnya.
Ada 3 prinsip dalam RDBMS, yaitu sebagai berikut :
Data Definition
Mendefinisikan jenis data yang akan dibuat (dapat berupa angka atau huruf), cara relasi data, validasi data dan lainnya.
Data Manipulation
27
Data Control
Bagian ini berkenaan denga cara mengendalikan data, seperti siapa saja yang bisa melihat isi data, bagaimana data bisa digunakan oleh banyak user dan sebagainya.
Semua operasi input dan output yang berhubungan dengan database harus menggunakan DBMS. Bila pemakai akan mengakses database, DBMS menyediakan penghubung (interface) antara pemakai dengan database.
RDBMS memiliki beberapa istilah, yaitu sebagai berikut : 1. Baris dan Kolom
Baris (record) adalah kumpulan dari kolom yang menyatakan suatu data yang saling terkait. Sedangkan kolom (field) adalah satuan data terkecil dalam sebuah tabel.
2. Hubungan
Hubungan adalah kaitan atau asosiasi antar dua buah tabel. 3. Kunci Primer dan Kunci Tamu (Primary Key and Foreign Key)
Kunci primer dapat tersusun dari sebuah kolom atau beberapa kolom. Kunci berperan sebagai identitas yang unik (tidak sama) untuk masing-masing baris data.
Kunci tamu adalah sebuah kolom dalam sebuah tabel yang menjadi penghubung dengan kunci primer pada tabel lain.
4. Indeks
Indeks merupakan suatu mekanisme dalam database yang memungkinkan pencarian data dapat dilakukan dengan cepat.
2.2.7.3 Perancangan Basis Data
Perancangan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pembuatan basis data. Permasalahan yang dihadapi pada waktu perancangan yaitu bagaimana basis data yang akan dibangun ini dapat memenuhi kebutuhan saat ini dan masa yang akan datang.Untuk itu diperlukan perancangan basis data baik secara fisik maupun secara konseptualnya.
28 dilakukan analisis data tentang informasi yang ada dalam spesifikasi di masa yang akan datang.
a. Normalisasi
Proses normalisasi adalah proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya.[6] Pada proses normalisasi dilakukan pengujian pada beberapa kondisi apakah ada kesulitan pada saat menambah/menyisipkan, menghapus, mengubah dan mengakses pada suatu basis data. Bila terdapat kesulitan pada pengujian tersebut maka perlu dipecahkan relasi pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan basis data belum optimal.
Bentuk-bentuk normalisasi yang digunakan adalah : 1. Bentuk Normal kesatu (1 NF/First Normal Form)
Syarat agar suatu relasi dapat dikatakan memenuhi bentuk normal kesatu antara lain jika tidak mengandung repeat group dan harus atomic.
2. Bentuk Normal kedua (2 NF/Second Normal Form)
Suatu relasi akan memenuhi bentuk normal kedua apabila telah memenuhi bentuk normal kesatu dan semua atribut bukan kunci harus secara fungsi bergantung penuh pada atribut kunci.
3. Bentuk Normal ketiga (3 NF/Third Normal Form)
Suatu relasi dapat memenuhi bentuk normal ketiga jika telah memenuhi syarat normal kedua dan tidak mengandung “Transitive Functional Dependenciey” (ketergantungan transitif/tidak langsung).
b. Tabel Relasi
Relasi tabel secara sederhana dapat dikatakan sebagai suatu database yang di dalamnya terdapat tabel-tabel yang saling berelasi satu sama lain. Relasi antar tabel dengan tabel yang lainnya ditentukan berdasarkan aturan-aturan tertentu.
c. Entity Relationship Diagram (ERD)
29 jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh sistem, sedangkan ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan hubungan data.
Adapun elemen-elemen dari ERD adalah sebagai berikut : 1. Entity (entitas)
Entity (entitas) adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata ataupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang.
2. Relationship
Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antar entity
(entitas).Relationship digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat.
3. Relationship Degree (Derajat Relationship)
Relationship Degree adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam sutu relationship.
4. Atribut
Atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap
relationship.
5. Kardinalitas (Cardinality)
Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum baris yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain.
Ada 3 macam kardinalitas, yaitu : a. One to one (satu ke satu)
Tingkat hubungan ini menunjukkan hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama dan hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua. Artinya setiap baris pada entitas A berhubungan dengan paling banyak satu baris pada entitas B dan begitu juga sebaliknya.
b. One to many atau many to one (satu ke banyak atau banyak ke satu)
30 untuk satu kejadian pada entitas pertama mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas kedua.
c. Many to many (banyak ke banyak)
Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Dilihat dari entitas yang pertama maupun dari entitas kedua.
6. Struktur File
Struktur file merupakan struktur dari file-file dalam basis data, baik itu file tipe data maupun deskripsi lain file-file tersebut.
7. Kodefikasi
Kodefikasi berfungsi untuk mendefinisikan suatu objek secara singkat, mengklasifikasikan data dan memasukkan data ke dalam database.Kode dapat dibentuk dari kumpulan huruf angka dan karakter khusus.
2.2.8 Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman yang digunakan dalam pembuatan program untik Aplikasi Pengolahan Data Produksi Berbasis Dekstop sebagai berikut :
2.2.8.1 Delphi
Delphi adalah bahasa pemrograman (development language) yang digunakan untuk merancang suatu aplikasi program.Delphi termasuk dalam pemrograman bahasa tingkat tinggi (high level language) yang berarti perintah-perintah programnya menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh manusia.Bahasa pemrograman Delphi disebut bahasa procedural artinya mengikuti urutan tertentu.Dalam membuat aplikasi perintah-perintah, Delphi menggunakan lingkungan pemrograman visual.
31 Sebagian besar pengembang Delphi menuliskan dan mengkompilasi kode program di dalam lingkungan pengembang aplikasi atau Integrated Development Environment (IDE).Lingkungan kerja IDE ini menyediakan sarana yang diperlukan untuk merancang, membangun, mencoba, mencari atau melacak kesalahan, serta mendistribusikan aplikasi.Sarana-sarana inilah yang memungkinkan pembuatan protipe aplikasi menjadi lebih mudah dan waktu yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi menjadi lebih singkat.
2.2.8.1.1 File-file Penyusun Project
Sepintas sebuah aplikasi yang dapat dibuat dengan menggunakan Delphi hanya terdiri dari file project dan sebuah unit. Namun kenyataannya terdapat beberapa file yang dibentuk pada saat membangun sebuah program aplikasi. Berikut ini merupakan file-file penyusun projek yang terdapat pada program Delphi, yaitu :
1. File Project (.D pr) dan File Unit(.P as)
Sebuah program Delphi terbangun dari modul-modul source code yang disebut unit. Delphi menggunakan sebuah file projek (.D pr) untuk menyimpan program utama. File sumber untuk unit biasanya berisi sebagian besar kode di dalam aplikasi, file ini ditandai dengan ekstensi (.P as). Setiap aplikasi atau projek terdiri atas file projek tunggal atau lebih dalam file unit.
2. File Form(.Dfm)
File form adalah file biner yang dibuat oleh Delphi untuk menyimpan informasi yang berkaitan dengan form.
3. File Resource (.Res)
File resource merupakan file biner yang berisi sebuah ikon yang digunakan oleh
project. File ini secara terus menerus di-ipdate atau diubah oleh Delphi sehingga file ini tidak bias diubah oleh pemakai. Dengan menambahkan file resource
pada aplikasi dan menghubungkan dengan file project dapat menggunakan
editor resource, misalnya editor untuk membuat file resource.
4. File Project Options(.Dof) dan File Dekstop Settings(.Ds k)
File project options merupakan file yang berisi options-options dari suatu project yang dinyatakan melalui perintah Options dari menu Project. Sedang file
32
Environment Options dari menu Tools. Perbedaan diantara kedua jenis file tersebut adalah bahwa file project options dimiliki oleh setiap project sedangkan file desktop setting dipakai untuk lingkungan Delphi. Apabila ada kerusakan pada kedua jenis file tersebut dapat mengganggu proses kompilasi. Prosedur yang dapat kita tempuh untuk menangani gangguan tersebut adalah dengan menghapus kedua jenis file tersebut yaitu .Do f dan .Dskkarena kedua file tersebut akan terbentuk secara otomatis pada saat menyimpan project.
5. File Backup(.~d p, .~d f, .~p a)
File-file dengan ekstensi di atas merupakan file backup dari suatu project, form
dan unit. Ketiga jenis file tersebut akan terbentuk pada saat proses penyimpanan untuk yang kedua kalinya. Karena ketiga file tersebut berjenis backup
(cadangan) maka ketiga jenis file tersebut berisi salinan terakhir dari file-file utama sebelum disimpan lebih lanjut.
6. File Jenis Lain
File-file denga ekstensi lain yang dapat ditemukan dalam folder tempat penyimpanan program aplikasi selain yang memiliki ekstensi yang telah disebutkan pada umumnya adalah file-file yang dibentuk oleh compiler dan beberapa file Windows yang digunakan Delphi. File-file tersebut adalah :
a. File Executable (.Exe)
File ini dibentuk oleh compiler dan merupakan file eksekusi(executable) dari program aplikasi. File ini berdiri sendiri dan hanya memerlukan file
library di D LL, VB X dan lain-lain. b. File uit Object(.Dcu)
File ini merupakan file unit (.Pa s) yang telah dikompilasi oleh compiler
yang akan dihubungkan dengan file eksekusi. c. File Dinamic Link Library(.D ll)
File ini dibentuk oleh compiler apabila kita merancang .D ll sendiri. d. File Help
33 e. File Image(.Wm f, .Bmp, .Ico)
File ini merupakan file Windows dari aplikasi selain Delphi yang dapat digunakan untuk mendukung program aplikasi yang kita rancang tampak lebih menarik.
2.2.8.2 SQL (Structure Query Language)
Banyak erintah dan fungsi SQL yang dapat digunakan untuk mendefinisikan maupun memanipulasi. Secara umum perintah-perintah pada SQL dibagi menjadi dua kelompok, yaitu [6]:
1. DDL (Data Definition Language)
DDL merupakan bagian dari SQL yang digunakan untuk mendefinisikan data dan proyek database.Perintah digunakan untuk mendefinisikan suatu proyek, yaitu membuat, mengubah, menghapus dan anggotaikan izin.
Beberapa perintah pada SQL yang termasuk DDL, yaitu :
Create Table untuk Membuat Tabel
Create Index untuk Membuat Index
Create View untuk Membuat View
Alter Table untuk Mengubah atau menyisipkan ke dalam tabel
Drop Table untuk Menghapus Tabel
Drop Index untuk Menghapus Index
Drop View untuk Menghapus View
Grant untuk memberikan izin akses kepada user. 2. DML (Data Manipulation Language)
DML merupakan bagian dari SQL yang digunakan untuk memanipulasi data. Perintah-perintah ini bertugas untuk melakukan query dan perubahan yang dilakukan dalam suatu tabel.
Beberapa perintah SQL yang termasuk DML, yaitu :
Select digunakan untuk memilih data dari suatu tabel atau view
Insert digunakan untuk Menyisipkan baris dari suatu tabel
Delete digunakan untuk Menghapus baris dari suatu tabel
34
Commit digunakan untuk Menuliskan perubahan ke dalam disk
Rollback digunakan untuk Membatalkan perubahan yang dilakukan setelah perintah Commit yang berakhir.
2.2.9 Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak yang digunakan dalam pembangunan Aplikasi Pengolahan Data Produksi Berbasis Dekstop di PT. PLN (PERSERO) PURHALIS UNIT WORKSHOP (UWP) III ini adalah sebagai berikut :
2.2.9.1 MySQL
2.2.9.1.1 Sejarah dan PengertianMySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak system manajemen data SQL (database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia.MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual di bawah lisensi komersil untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structure Query Language).SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.
35 2.2.9.1.2 Fitur-fitur MySQL
MySQL memiliki beberapa fitur, yatu sebagai berikut : 1. Portability
MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai system operasi windows, seperti Linux, FreeBSD, Solaris dan lain-lain.
2. Open Source
MySQL didistribusikan secara open source (gratis) di bawah liseensi GPL sehingga dapat digunakan cuma-Cuma.
3. Multi User
MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
4. Performance Tuning
MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
5. Column Types
MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti integer, double, char, text, date dan lain-lain.
6. Security
MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan system perizinan yang mendetail serta password terenkripsi.
7. Scability dan Limits
MySQL mampu menangani database dalam skala besar dengan jumlah records lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu, batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
8. Connectivity
36 9. Localization
MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada client dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meskipun demikian bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.
10.Interface
MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Aplication Programming Interface).
11.Clients dan Tools
MySQL dilengkapi dengan berbagai tools yang dapat digunakan untuk administrasi database dan pada setiap tool yang ada disertakan petunjuk online.
12.Struktur Tabel
MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE dibandingkan database lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.
2.2.9.1.3 Kelemahan MySQL
Kelemahan MySQL, yaitu sebagai berikut :
Feature-creep
MySQL berusaha kompatibel dengan beberapa standar serta berusaha memenuhinya namun jika itu diungkapkan kenyataannya bahwa fitur-fitur tersebut belum lengkap dan belum berperilaku sesuai dengan standar.
Contoh :
Fitur SUB-SELECT (nesting SELECT dalam SELECT) yang tidak optimal dan sering salah parsing query SQL dan jalan keluarnya dengan memecah menjadi beberapa query.
2.2.9.2 Borland Delphi
37 aplikasi web. Program ini mempunyai kemampuan luas yang terletak pada produktivitas, kualitas, pengembangan perangkat lunak, kecepatan kompilasi, pola desain yang menarik serta bahasa pemrogramannya terstruktur dan lengkap.
Fasilitas pemrograman dibagi dalam dua kelompok, yaitu : 1. Object
Object merupakan suatu komponen yang mempunyai bentuk fisik dan biasanya dapat dilihat. Object biasanya dipakai untuk melakukan tugas tertentu dan mempunyai batasan-batasan tertentu
2. Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman disebut juga sekumpulan teks yang mempunyai arti tertentu dan disusun dengan aturan tertentu untuk menjalankan tugas tertentu.
Gabungan antara object dengan bahasa pemrograman sering disebut bahasa pemrograman berorientasi object.
IDE Delphi merupakan lingkungan pemrograman terpadu yang terdapat dalam Delphi.Dengan IDE semua yang diperlukan dalam pengembangan dalam kondisi normal, semuanya telah tersedia.
Adapun bagian-bagian IDE Delphi yang biasa ditampilkan yaitu : 1. Jendela Utama
Di dalam jendela utama Delphi terdapat menu-menu sebagaimana menu aplikasi Windows umumnya. Toolbar merupakan langkah cepat dari beberapa menu, dan component palette yaitu gudang komponen yang akan digunakan untuk membuat aplikasi.
2. Object Treeview
Fasilitas ini berguna untuk menampilkan daftar komponen yang digunakan dalam pengembangan aplikasi sesuai dengan penempatannya.
3. Object Inspector
38 4. Form Designer
Form adalah komponen utama dalam pengembangan aplikasi. Form designer adalah tempat melekatnya komponen yang lain, dengan arti lain tempat komponen-komponen lain diletakkan.
5. Code Editor
Code editor adalah tempat kode program yang diperlukan untuk mengatur tugas aplikasi ditulis.
6. Code Explorer
Code explorer adalah fasilitas yang membantu penjelajahan kode program menjadi lebih mudah.
7. Component Diagram
Component Diagram adalah fasilitas yang dapat digunakan untuk membuat diagram komponen-komponen yang digunakan dalam aplikasi.
2.2.9.3 XAMPP
XAMPP merupakan perangkat lunak bebas yang mendukung banyak sistem operasi dank kompilasi dari beberapa program. Fungsi XAMPP sendiri adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl.
2.2.9.4 Microsoft Visio
Microsoft Visio adalah aplikasi yang digunakan untuk merancang suatu model perencanaan, model ini dimanfaatkan untuk kebutuhan developer maupun engineering yang didesain untuk berbagai macam kebutuhan.[5]
39
BAB III
PE
MBAHASAN
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem adalah penguraian dari satu system yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah, sehingga diperoleh solusi yang terbaik. Analisis merupakan tahapan yang paling penting karena kesalahan pada tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.
3.2 Analisis Sistem Berjalan
Sistem yang telah berjalan selama ini di PT PLN(Persero) PURHALIS UWP (Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan Unit Workshop Pemeliharaan) III bagian Produksi sama sekali belum terkomputerisasi atau masih bisa dikatakan menggunakan sistem manual.
1. PLN Pusharlis Kantor Induk mendapatkan permintaan produk dari unit
pelanggan, untuk kemudian menyampaikan penawaran harga untuk produk yang diminta oleh unit pelanggan tsb.
2. Apabila unit pelanggan menyetujui penawaran harga tersebut (biasanya
setelah melalui proses negosiasi), maka unit pelanggan menerbitkan Surat Penugasan kepada PLN Pusharlis Kantor Induk.
3. Kemudian PLN Pusharlis Kantor Induk menerbitkan Surat Penugasan
kepada UWP III (disertai Surat Penugasan dari Unit Pelanggan ke Kantor Induk) untuk dilaksanakan proses pengerjaan produk yang diminta unit pelanggan.
4. Dengan dasar Surat Penugasan dari Kantor Induk & unit pelanggan, bagian Perencanaan& Pengendalian UWP III membuat Surat Perintah Kerja Intern (SPKI) yang memuat : Rincian Anggaran Biayayang dibutuhkan untuk melakukan proses produksi, gambar teknik, Proses Pembuatan, Jadwal Pekerjaan dan sebagainya.
5. SPKI kemudian disampaikan ke bagian workshop (produksi), keuangan
40
Workshop (produksi) sebagai dasar pelaksanaan produksi
Keuangan sebagai dasar monitoring biaya
Pengadaan sebagai dasar pembelian material
6. Supervisor workshop(produksi) membuat Daftar Kebutuhan Material
(DKM) berdasarkan SPKI yang diterima dan disampaikan ke bagian Gudang untuk dilakukan pengecekan material stock di gudang.
7. Asman Teknik menyetujui DKM, dan menyampaikan DKM tersebut
kepada Pejabat Pengadaan Barng & Jasa untuk dilakukan proses pembelian material.
8. Supervisor workshop(produksi) mempersiapkan sumber daya yang
dibutuhkan antara lain peralatan yang diperlukan untuk melakukan
proses produksi dan juga para pekerja yang akan melaksanakan proses produksi.
9. Bahan baku yang datang dari supplier disimpan di dalam gudang, untuk kemudian petugas gudang mengiformasikan kepada Tim Pemeriksa Barang & Jasa UWP III untuk dilakukan proses pemeriksaan.
10.Apabila bahan baku tidak lulus pemeriksaan, maka petugas gudang
menginformasikan kepada Pejabat Pengadaan Barang & Jasa bahwa bahan baku yang diterima tidak sesuai dengan pesanan untuk selanjutnya akan diinformasikan kepada supplier.
11.Apabila bahan baku telah lulus pemeriksaan, petugas gudang segera menginformasikan kepada Supervisor Workshop bahwa bahan baku telah tersedia dan siap untuk diambil.
12.Supervisor Workshop menyiapkan form pengambilan material/bahan baku
41
Penggambaran dengan menggunakan flowmap
42
3.3 Analisis Masalah
Masalah yang ditemukan pada bagian produksi PT. PLN (PERSERO) PURHALIS UNIT WORKSHOP (UWP) III adalah belum terkomputerisasi nya bagian produksi dalam pengecekan stok barang yang ada, pembuatan laporan dan monitoring pekerjaan yang sedang dikerjakan maupun yang akan dikerjakan.
3.3.1 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional
Analisis kebutuhan non-fungsional menggambarkan kebutuhan di luar sistem yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi yagn dibangun. Adapun kebutuhan non-fungsional untuk menjalankan aplikasi pengolahan data produksi meliputi kebutuhan perangkat kerasnkebutuhan pernagkat lunak dan pengguna yang akan memakai aplikasi. Analisis kebutuhan non-fungsional bertujuan agar aplikasi yang dibangun dapat digunakan sesuai dengan tujuannya.
3.3.2 Analisis Pengguna
43
Tabel 3.1 Kebutuhan Pengguna Pengguna Tanggung
Jawab
Hak Akses Tingkat
Pendidikan
3.3.3 Analisis Perangkat Keras
Spesifikasi perangkkat keras yang ada di PT. PLN (PERSERO) PURHALIS UNIT WORKSHOP (UWP) III adalah sebagai berikut:
a. Processor 2.16Ghz
b. Kapasitas Ram 1 GB
c. Kapasitas Hardisk 120 GB
d. Monitor LCD 14”
e. Mouse
f. Keybord
3.3.4 Analisis Perangkat Lunak
44
dibangun. Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pembangunan aplikasi ini adalah :
1. Delphi 7 yang digunakan untuk membangun aplikasi ini
2. Borland Delphi 7 sebagai editornya
3. MySQL sebagai DBMS
4. XAMPP sebagai editor perancangan database.
3.3.5 Kebutuhan Fungsional
45
3.3.5.1 Perancangan ERD
Gambar 3.2 ER Diagram
3.3.5.2 Perancangan Diagram Konteks
46
Gambar 3.3 Diagram Konteks
3.3.5.3 Perancangan Data Flow Diagram
47
DFD Level 1
48
DFD Level 2 Proses 1
49
DFD Level 2 Proses 2
50
DFD Level 2 Proses 3
51
DFD Level 3 Proses 1
Gambar 3.8 DFD Level 3 Proses 1
DFD Level 3 Proses 2
52
DFD Level 3 Proses 3
Gambar 3.10 DFD Level 3 Proses 3
DFD Level 3 Proses 4
53
DFD Level 3 Proses 5
Gambar 3.12 DFD Level 3 Proses 5
DFD Level 3 Proses 6
54
DFD Level 3 Proses 7
Gambar 3.14 DFD Level 3 Proses 7
DFD Level 3 Proses 8
55
3.3.5.4 Spesifikasi Proses
Spesifikasi proses digunakan untuk menggambarkan proses model aliran yang terdapat pada DFD. Spesifikasi proses dari gambaran DFD di atas akan dijelaskan pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.2 Spesifikasi Proses
No Proses Keterangan
1 No. Proses 1.1
Nama Input Username dan Password
Source Admin
Input Data login admin
Output Info login admin invalid
Destinasi Admin
Logika Proses Begin
{Admin memasukkan Username dan Password} End
2 No. Proses 1.2
Nama Verifikasi Username dan Password
Source Data login admin
Input Request lihat data admin
Output Info login admin invalid
Destinasi Halaman admin
Logika Proses Begin
if (Username cocok and password cocok) then masuk ke menu admin
else tampil info kesalahan End
3 No. Proses 2.1
Nama Data Konsumen
Source Admin
56
Output Info Data Konsumen
Destinasi Halaman admin
Logika Proses Begin
{lihat data konsumen} End
4 No. Proses 2.2
Nama Data Barang
Source Admin
Input Data Barang
Output Info Data Barang
Destinasi Halaman admin
Logika Proses Begin
{lihat data barang}
Output Info Data Pusat
Destinasi Halaman admin
Logika Proses Begin
{lihat data pusat} End
6 No. Proses 2.4
Nama Data Supplier
Source Admin
Input Data Supplier
Output Info Data Supplier
Destinasi Halaman admin
Logika Proses Begin
57
7 No. Proses 2.5
Nama Data Pemesanan
Source Admin
Input Data Pemesanan
Output Info Data Pemesanan
Destinasi Halaman admin
Logika Proses Begin
{lihat data pemesanan} End
8 No. Proses 2.6
Nama Data Pengadaan
Source Admin
Input Data Pengadaan
Output Info Data Pengadaan
Destinasi Halaman admin
Logika Proses Begin
{lihat data pengadaan} End
9 No. Proses 2.7
Nama Data Pengerjaan
Source Admin
Input Data Pengerjaan
Output Info Data Pengerjaan
Destinasi Halaman admin
Logika Proses Begin
{lihat data pengerjaan} End
10 No. Proses 2.8
Nama Data Pengambilan