• Tidak ada hasil yang ditemukan

Optimasi Perlakuan Panas dan Suhu Penyimpanan terhadap Kualitas Buah Mangga cv Arumanis Menggunakan Response Surface Methodology (RSM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Optimasi Perlakuan Panas dan Suhu Penyimpanan terhadap Kualitas Buah Mangga cv Arumanis Menggunakan Response Surface Methodology (RSM)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

969

Optimasi Perlakuan Panas dan Suhu Penyimpanan terhadap Kualitas Buah

Mangga cv Arumanis Menggunakan Response Surface Methodology (RSM)

1

(Optimization of Heat Treatment and Storage Temperature on Mango cv

Arumanis Quality Using a Response Surface Methodology (RSM))

Nadirah Karimatul Ilmi , Roedhy Poerwanto, Sutrisno

Institute Pertanian Bogor, Jl. Lingkar Akademik Kampus IPB Darmaga, Bogor E-mail: dhirahkarimah@yahoo.co.id

Abstrak

Buah-buahan tropis Indonesia telah menembus pasar dunia termasuk Eropa, namun Indonesia belum mampu memenuhi peluang ekspor lebih banyak lagi, salah satunya karena kondisi pascapanen yang belum memadai. Perlakuan panas menjadi salah satu teknologi pengendalian hama dan penyakit pada hasil panen, dan digunakan untuk menghambat pemasakan buah. Suhu rendah merupakan cara efektif dalam menghambat proses pemasakan. Perbaikan kualitas buah mangga dapat dilakukan dengan mengkombinasikan beberapa perlakuan pascapanen. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kondisi optimum kombinasi perlakuan panas dan suhu penyimpanan dengan menggunakan metode respon permukaan terhadap kualitas buah mangga kultivar Arumanis. Ditetapkan 2 faktor perlakuan yaitu perlakuan panas (50±1 °C, 55±1 °C, dan 60±1 °C, selama 5 menit) dan suhu simpan (13±1 °C, 20±1 °C, dan 27±1 °C). Respon kualitas yang dioptimasi adalah kekerasan, asam tertitrasi total, dan padatan terlarut total. Rancangan yang digunakan adalah Central Composite Design dengan α=1. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi perlakuan yang optimum terhadap respon kekerasan, asam tertitrasi total, dan padatan terlarut total adalah perlakuan panas dengan suhu 50 °C dan suhu simpan 13±1 °C.

Kata Kunci:Metode respon permukaan, Pemasakan buah, Penyimpanan Abstract

Indonesian tropical fruit has exported to the world market including Europe. However, Indonesia has not been able to meet export demand due to inappropriate postharvest technologies. Heat treatment has become one of the preferred technologies for controlling postharvest pest and disease, and also to inhibit fruit ripening. Low temperatures are effective when attempting to inhibit fruit ripening. Mango fruit quality improvement can be achieved by combining postharvest treatments. This study aims to determine an optimum combination of heat treatment and storage temperature using Response Surface Methodology for optimum quality characteristics of Arumanis mango cultivar. There are two treatment factors; heat treatments (50±1 °C, 55±1 °C, and 60±1 °C, each for 5 minutes) and storage temperatures (13±1 °C, 20±1 °C, and 27±1 °C). The quality responses were observed included firmness, total titratable acidity, and total soluble solids. This project was arranged using Central Composite Design with α=1. The optimum combination for the observed responses were 50±1 °C of heat treatment and 13±1 °C of storage temperature.

Keywords: Response surface methodology, Ripening, Storage

Pendahuluan

(2)

970

Getah menjadi salah satu masalah dalam mempertahankan kualitas buah mangga segar. Getah mengandung komponen karbohidrat (Yuniarti dan Suhardjo 1994), komponen fenol (Ajila dan Prasada Rao 2013), asam dan minyak (Negi et al. 2002). Upaya yang dapat dilakukan untuk menghilangkan getah pada kulit mangga yakni dengan pencucian. Penelitian sebelumnya telah menemukan formula bahan pencuci mangga yang dapat menghilangkan getah, debu, dan kotoran lain yang melekat pada buah (Poerwanto et al.

2013).

Perlakuan panas menjadi salah satu teknologi yang dilakukan pada hasil panen hortikultura untuk mengendalikan penyakit dan untuk memperpanjang umur simpan buah-buahan. Lurie et al. (1996) menyatakan bahwa perlakuan panas dapat menghambat sintesis enzim yang terlibat dalam proses pemasakan buah termasuk enzim yang terlibat dalam sintesis etilen. Penelitian Ketsa et al. (2000) menunjukkan bahwa perlakuan panas dengan suhu 38°C tidak dapat menghambat pemasakan buah mangga cv. Nam Dok Mai, namun mengalami kerusakan dan chilling injury yang lebih rendah dibandingkan dengan buah mangga yang tidak diberi perlakuan panas.

Perbaikan kualitas buah mangga dapat dilakukan dengan mengkombinasikan beberapa perlakuan pascapanen, untuk mengoptimalkan pengaruhnya terhadap perubahan fisiologis yang dapat mencegah penurunan kualitas buah. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan kombinasi perlakuan panas dan suhu penyimpanan. Suhu rendah merupakan cara efektif dalam menghambat proses pemasakan jika dalam kisaran yang tidak menyebabkan chilling injury (Purwoko dan Magdalena 1999). Yahia dan Campos (2000) menyatakan bahwa perlakuan air panas yang tidak diterapkan dengan baik dan penyimpanan buah mangga pada suhu rendah tidak segera setelah dapat menyebabkan kerusakan pada kualitas buah mangga perlakuan panas dapat menyebabkan kerusakan pada kualitas buah mangga.

Pada penelitian ini dilakukan kajian optimasi kombinasi perlakuan panas dan suhu simpan untuk memprediksi respon kualitas buah menggunakan metode respon permukaan (Response Surface Methodology/ RSM). RSM merupakan teknik optimasi yang banyak digunakan dalam bidang teknik dan pertanian. Metode tersebut memungkinkan permasalahan dengan beberapa variabel bebas dapat dianalisis respon optimalnya (Iriawan dan Astuti 2006). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimum kombinasi perlakuan panas dan suhu penyimpanan dengan menggunakan metode respon permukaan (RSM) terhadap kualitas buah mangga kultivar Arumanis

Metodologi

(3)

971

Respon yang dioptimumkan adalah kekerasan buah, padatan terlarut total, dan asam tertitrasi total. Rancangan untuk orde kedua yang digunakan pada penelitian ini adalah

Central Composite Designdengan nilai α=1.

Data respon dari peubah bebas diolah menggunakan Design Expert 7 (DX7). Model regresi yang dihasilkan diuji dan dianalisis dengan nilai koefisien determinasi (R2) dan lack of fit. Apabila nilai lack of fit dari model kurang dari nilai α (0.05) dan R2 kurang dari 50% menunjukkan bahwa ada model orde yang lebih tinggi yang tepat untuk mempresentasikan data yang ada sehingga dilanjutkan pengolahan orde kedua.

Indeks panen buah mangga Arumanis yang digunakan adalah warna buah hijau, bentuk lekukan bagian pangkal dan ujung hampir hilang, umur buah 90-100 hari setelah antesis dan lentisel tersebar merata pada permukaan buah. Kemudian buah disortasi berdasarkan standar minimum buah mangga (BSN 2009), dilakukan penandaan getah, kemudian dicuci menggunakan Ca(OH)2 0.25% b/v + deterjen 1% b/v pada 6 jam setelah

dipanen. Setelah kering, buah dibungkus dengan kertas koran dan dikemas dalam keranjang, kemudian diangkut menggunakan mobil menuju laboratorium. Aplikasi perlakuan panas dengan suhu yang telah ditetapkan menggunakan water bath, setelah itu buah dikering-anginkan selama 1 jam, lalu buah disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu penyimpanan yang telah ditetapkan. Pengamatan dilakukan pada beberapa variabel yaitu daya simpan, persentase getah yang menempel, kerusakan selama penyimpanan (bintik lentisel, mango scab, busuk buah, dan antraknosa), kekerasan buah menggunakan penetrometer laboratorium, asam tertitrasi total, padatan terlarut total, dan kenampakan buah.

Hasil dan Pembahasan Daya Simpan

Daya simpan buah mangga pada penelitian ini ditentukan berdasarkan kesegaran buah, dan waktu buah mulai busuk. Tabel 1 merupakan hasil penentuan periode buah tetap terlihat segar, dan hari buah mulai busuk.

Tabel 1. Pengaruh kombinasi suhu perlakuan panas dan suhu simpan terhadap daya simpan buah mangga Arumanis

Perlakuan

Kriteria

Daya Simpan Periode

Kesegaran

Mulai Busuk

hari ke- (HSP)

60±1 °C * 27±1 °C 12.00 21.00 12.00

60±1 °C * 20±1 °C 12.00 15.00 12.00

60±1 °C * 13±1 °C 21.00 21.00 21.00

55±1 °C * 27±1 °C 15.00 15.00 15.00

55±1 °C * 20±1 °C 19.50 17.00 17.00

55±1 °C * 13±1 °C 21.00 >21 21.00

50±1 °C * 27±1 °C 15.00 15.00 15.00

50±1 °C * 20±1 °C 18.00 21.00 18.00

50±1 °C * 13±1 °C 21.00 >21 21.00

(4)

972

Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya simpan terbaik dimiliki buah mangga dengan perlakuan kombinasi suhu 60±1 °C dengan 13±1 °C, kombinasi suhu 55±1 °C dengan 13±1 °C, kombinasi suhu 50±1 °C dengan 13±1 °C selama 21 hari setelah panen (HSP). Bahkan, buah mangga yang diberikan perlakuan kombinasi suhu 55±1 °C dengan 13±1 °C, dan kombinasi suhu 50±1 °C dengan 13±1 °C tidak mengalami kebusukan hingga 21 HSP.

Kekerasan Buah

Analisis data menggunakan DX7 memungkinkan diperoleh model kuadratik tanpa melakukan analisis orde pertama secara khusus sesuai model yang disarankan dalam DX7. Hasil analisis data respon kekerasan pada Tabel 2 menunjukkan bahwa model full quadratic

yang digunakan sudah sesuai dengan sebaran data yang dihasilkan dan model mampu menjelaskan respon kekerasan buah mangga Arumanis.

Tabel 2. Koefisien regresi orde kedua respon kekerasan buah pada 12 HSP

Variabel Hasil Analisis Statistika Koefisien Nilai p

Model 0.0076 *

Konstanta 24.37 -

X1 (Perlakuan Panas) -2.28 0.0821 tn

X2 (Suhu Simpan) 6.01 0.0011 *

X1*X2 (Perlakuan Panas *Suhu Simpan) 0.058 0.9677 tn

X1* X1 (Perlakuan Panas*Perlakuan panas) -2.04 0.2621 tn

X2 * X2 (Suhu Simpan*Suhu Simpan) -3.41 0.0804 tn

R2 75.11 % -

Lack of fit 0.9962 tn

Keterangan: *, artinya berpengaruh nyata (nilai p < 0.05)

tn, artinya tidak ada pengaruh nyata (nilai p > 0.05)

Nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan perlakuan yang digunakan dapat menjelaskan respon kekerasan buah sebesar 75.11%. Nilai R2 sebesar 75.11% berarti bahwa terdapat hubungan yang kuat antara respon kekerasan buah dengan perlakuan panas dan suhu simpan. Suhu penyimpanan berpengaruh nyata terhadap kekerasan yang diamati. Visualisasi kontur dari model respon kekerasan buah mangga Arumanis menggunakan metode RSM dapat dilihat pada Gambar 1.

50.00 52.50 55.00 57.50 60.00

13.00 16.50 20.00 23.50 27.00 Kekerasan 13.4158 16.259 19.1021 21.9453 24.7885 6 6 6 6 6 6

Gambar 1. Kontur respon kekerasan buah mangga Arumanis pada 12 HSP Perlakuan Panas (°C)

(5)

973

Semakin biru warna yang ditunjukkan pada kontur, nilai semakin rendah artinya jaringan buah mangga Arumanis semakin tegar. Meningkatnya kekerasan buah seiring dengan meningkatnya suhu perlakuan panas dan semakin rendahnya suhu simpan. Hal ini diduga karena perlakuan panas memberikan stres panas selama 5 menit dapat menghambat enzim-enzim yang berperan dalam degradasi komponen penyusun dinding sel, demikian pula dengan suhu rendah selama penyimpanan, seperti enzim selulase, enzim hemiselulase, enzim protopektinase, enzim pektin metilesterase dan poligalakturonase yang menghidrolisis pektin (Efendi 2005). Hasil penelitian Lurie et al. (1996) menunjukkan perlakuan panas sebelum penyimpanan dapat menghambat sintesis enzim yang terlibat dalam proses pemasakan buah termasuk enzim yang terlibat dalam sintesis etilen.

Padatan Terlarut Total

Hasil analisis data pada Tabel 3 menunjukkan bahwa model full quadratic yang digunakan sudah sesuai dengan sebaran data yang dihasilkan oleh percobaan dan model mampu menjelaskan respon PTT.

Tabel 3. Koefisien regresi orde kedua respon padatan terlarut total buah (PTT) pada 12 HSP

Variabel Hasil Analisis Statistika Koefisien Nilai p

Model 0.0238 *

Konstanta 15.35 -

X1 (Perlakuan Panas) -0.23 0.5475 tn

X2 (Suhu Simpan) 0.93 0.0394 *

X1*X2 (Perlakuan Panas *Suhu Simpan) -0.02 0.9575 tn

X1* X1 (Perlakuan Panas*Perlakuan panas) -1.94 0.0093 *

X2*X2 (Suhu Simpan*Suhu Simpan) -0.69 0.2450 tn

R2 64.66% -

Lack of fit 0.8197 tn

Keterangan: *, artinya berpengaruh nyata ( nilai p < 0.05)

tn, artinya tidak ada pengaruh nyata (nilai p > 0.05)

(6)

974

50.00 52.50 55.00 57.50 60.00

13.00 16.50 20.00 23.50 27.00 PTT 12.2532 12.937 12.937 13.6208 13.6208 14.3046 14.9884 15.1957 15.5232 15.6435 15.6717 15.6608 6 6 6 6 6 6

Gambar 2. Kontur respon PTT buah mangga Arumanis pada 12 HSP

Saat proses pemasakan buah, terjadi proses hidrolisis pati menjadi gula akibatnya kandungan padatan terlarut buah meningkat secara bertahap setelah panen selama proses pemasakan dan sebagian padatan terlarut adalah gula (Poerwanto dan Susila 2014). Suhu rendah dapat memperlambat laju metabolisme buah. Peningkatan PTT buah hingga batas tertentu, kemudian terjadi penurunan pada suhu tertentu diduga karena buah telah melewati batas kemasakannya.

Asam Tertitrasi Total

Setelah dilakukan analisis data, diperoleh model respon asam tertitrasi total berupa model orde kedua. Hasil analisis pada Tabel 4 menunjukkan bahwa model yang digunakan sudah sesuai dengan sebaran data respon ATT buah mangga Arumanis, dan mampu menjelaskan respon ATT.

Tabel 4. Koefisien regresi orde kedua respon asam tertitrasi total pada 12 HSP

Variabel Hasil Analisis Statistika Koefisien Nilai p

Model 0.0191 *

Konstanta 0.0035 -

X1 (Perlakuan Panas) 0.0005 0.2865 tn

X2 (Suhu Simpan) -0.0019 0.0014 *

X1*X2 (Perlakuan Panas *Suhu Simpan) -0.0001 0.8089 tn

X1* X1 (Perlakuan Panas*Perlakuan panas) -0.0007 0.2907 tn

X2*X2 (Suhu Simpan*Suhu Simpan) 0.0013 0.0661 tn

R2 66.97% -

Lack of fit 0.3214 tn

Keterangan: *, artinya berpengaruh nyata (nilai p < 0.05)

tn, artinya tidak ada pengaruh nyata (nilai p > 0.05)

Perlakuan panas tidak berpengaruh terhadap respon ATT, sedangkan suhu simpan berpengaruh terhadap respon ATT buah mangga Arumanis. Perlakuan memiliki hubungan yang kuat dengan respon ATT dengan nilai R2 sebesar 66.97%.

Perlakuan Panas (°C) Suhu Simpan

(7)

975

50.00 52.50 55.00 57.50 60.00

13.00 16.50 20.00 23.50

27.00 ATT

0.00238307

0.00323298

0.00408289

0.00493279

0.0057827

6 6 6 6 6 6

Gambar 3. Kontur respon ATT buah mangga Arumanis pada 12 HSP

Gambar 3 menunjukkan suhu perlakuan panas yang tinggi dan suhu simpan yang rendah, menghasilkan nilai ATT yang tinggi. Hal ini menunjukkan adanya penghambatan penurunan kandungan asam pada buah mangga Arumanis. Suhu rendah dapat menghambat proses perubahan asam organik menjadi senyawa yang lebih sederhana. Hasil penelitian Baloch et al. (2011) menunjukkan bahwa kandungan asam sitrat pada buah yang diberikan perlakuan suhu rendah lebih tinggi dibandingkan kontrol. Diduga bahwa asam sitrat terlibat sebagai substrat dalam respirasi, sehingga dengan tingginya kandungan asam buah menunjukkan proses perubahan asam organik menjadi senyawa sederhana terhambat.

Kombinasi Optimum

Setelah mendapatkan model dari respon kekerasan, PTT, dan ATT buah mangga Arumanis, dapat ditentukan optimasi secara keseluruhan untuk tujuan penyimpanan. Penentuan tujuan optimasi ditentukan terlebih dahulu, yaitu optimasi respon kekerasan yang diinginkan berupa minimisasi, respon PTT berupa minimisasi, dan respon ATT berupa maksimisasi, kemudian dilakukan uji desirability.

Nilai target optimasi yang dapat dicapai disebut desirability yang memiliki nilai 0-1. Kualitas pascapanen buah mangga Arumanis terpilih dan nilai prediksi respon kekerasan, PTT, dan ATT disajikan pada Tabel 5. Pada Tabel 5, terdapat 4 opsi titik optimasi artinya perlakuan panas dan suhu simpan tersebut yang akan menghasilkan kualitas buah mangga dengan karakteristik (kekerasan, PTT, ATT) optimum untuk tujuan penyimpanan sebesar 91.2 %, 91.1%, 91 %, atau 76.9%.

Tabel 5. Hasil optimasi programDX7 untuk respon kekerasan, PTT, dan ATT pada 12 HSP

No. Perlakuan Panas Simpan Suhu (mm 50 gKekerasan -1 5 d-1) (°Brix) PTT ATT (%) Desirability

1 60.00 °C 13±1°C 10.572 11.569 0.6 0.912 2 59.90 °C 13±1°C 10.703 11.652 0.6 0.911 3 59.79 °C 13±1°C 10.840 11.739 0.6 0.910 4 50.00 °C 13±1°C 15.256 11.986 0.5 0.769

Suhu Simpan (°C)

(8)

976

Optimasi merupakan kegiatan untuk mencapai nilai desirability maksimum namun tujuan optimasi bukan untuk mencari nilai desirability sebesar 1 melainkan untuk mencari kondisi terbaik yang mempertemukan semua fungsi tujuan (Puspitojati dan Santoso 2012). Opsi ke-4 dipilih sebagai perlakuan yang optimum untuk tujuan penyimpanan karena didukung oleh beberapa variabel pengamatan lain. Kombinasi perlakuan 50 °C dengan suhu simpan 13±1 °C belum terserang antraknosa dan busuk buah pada 12 HSP, dan mango scab pada kulit buah hanya 1 cm. Selain itu, bintik lentisel juga mencapai 10% pada kulit buah. Walau demikian, penilaian panelis lebih baik terhadap kenampakan buah mangga Arumanis pada perlakuan panas 50±1 °C dengan suhu simpan 13±1°C dibandingkan dengan perlakuan panas 60±1 °C dengan suhu simpan 13±1°C yang memiliki nilai

desirability tertinggi.

Suhu rendah dapat menghambat proses metabolisme dalam buah. Hal ini juga dibuktikan pada penelitian Baloch et al. (2011) yakni pada 2 varietas mangga yang diberikan perlakuan suhu rendah dapat menghilangkan sejumlah panas dari buah sehingga kekerasan dan kandungan asam buah lebih tinggi dibandingkan kontrol. Selain itu, gula total dan kandungan karotenoid buah lebih rendah dibandingkan kontrol, yang menunjukkan proses metabolisme terhambat.

Perlakuan panas juga dapat menghambat proses metabolisme buah dan menghambat perkembangan patogen yang menyerang buah. Dilaporkan bahwa perlakuan panas pada kondisi tidak mematikan dapat menyebabkan stres ringan pada buah, merangsang penghambatan sementara metabolisme, kemudian kembali normal pada suhu yang tidak menyebabkan stres (Martinez dan Civello 2008). Perkembangan patogen terhambat dapat dijelaskan oleh hasil penelitian Spadoni et al. (2014) yang menunjukkan suhu panas 60 °C selama 20 detik efektif menekan pertumbuhan hifa dan konidia jamur

Monilia laxa pada buah peach.

Kesimpulan dan Saran Kesimpulan

(9)

977

Saran

1. Aplikasi perlakuan panas menggunakan suhu 50 °C dengan cara perendaman selama 5 menit setelah buah mangga dicuci menggunakan bahan pencuci, kemudian buah disimpan pada suhu 13±1°C setelah 1 hari dipanen dapat dilakukan untuk mempertahankan kualitas buah mangga Arumanis.

2. Sebaiknya dilakukan percobaan sekali lagi menggunakan kombinasi optimum yang dipilih untuk mengkonfirmasi hasil pengamatan yang diperoleh pada penelitian ini.

Daftar Pustaka

Ajila, C.M. and U.J.S. Prasada Rao. 2013. Mango peel dietary fibre: Composition and associated bound phenolics. J fungtional food. 5(2013): 444-450.

Baloch, M.K., F. Bibi, and M.S. Jilani. 2011. Quality and shelf life of mango (Mangifera indica L.) fruit: as affected by cooling at harvest time. Scientia Hort. 130(2011): 642-646. [BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2009. Standar nasional Indonesia-mangga. [diunduh

2013 September 14]

http://sisni.bsn.go.id/index.php?/sni_main/sni/detail_sni/9481

Efendi, D. 2005. Rekayasa genetika untuk mengatasi masalah-masalah pascapanen. Bul. Agron. (33) (2): 49-56.

Iriawan, N. and S.P. Astuti. 2006. Mengolah Data Statistika dengan Mudah Menggunakan Minitab 14. Yogyakarta (ID). Penerbit Andi.

Ketsa, S., S. Chidtragoo, and S. Lurie. 2000. Prestorage heat treatment and poststorage quality of mango fruit. Hort Science. 35(2): 247-249.

Lurie, S., A. Handros, E. Fallik, and R. Shapira. 1996. Reversible inhibition of tomato fruit gene expression at high temperature-effects on tomato fruit ripening. Plant Physiol. (1996)110: 1207-1214. doi:10.2135/1984

Martinez, G.A., and P.M. Civello. 2008. Effect of heat treatment on gene expression and enzyme activities associated to cell wall degradation in strawberry fruit. Postharvest Biol. Technol. (49): 38-45.

Negi, P.S., K.S. John, and U.J.S.P. Rao. 2002. Antimicrobial activity of mango sap. Eur Food Res Techn. 214 (2002):327-330.doi:10.1007/s00217-001-0485-7.

Poerwanto, R, Sobir, and D. Efendi. 2013. Perbaikan kualitas buah manggis dan mangga sebagai upaya peningkatan ekspor buah tropika nusantara (Laporan akhir). Program Hibah Kompetensi. Jakarta (ID). Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Poerwanto, R. and A.D. Susila. 2014. Teknologi Hortikultura. Bogor (ID). IPB Press.

Purwoko, B.S. and F.S. Magdalena. 1999. Pengaruh perlakuan pascapanen dan suhu simpan terhadap daya Simpan dan kualitas buah mangga (Mangifera indica L.) varietas Arumanis. Bul. Agron. 27 (1): 16-24.

Puspitojati, E. and H. Santoso. 2012. Optimasi fermentasi pada pembuatan ekstrak temulawak sebagai bahan baku es krim. J Ilmu-ilmu Pert. 16 (2): 91-99.

Spadoni, A., M. Guidarelli, S.M. Sanzani, A. Ippolito, and M. Maria. 2014. Influence of hot water treatment on brown rot of peach and rapidfruit response to heat stress. Postharv Bio. 94 (2014): 66-75.

Yahia, E.M. and P. Campos. 2000. The Effect of Hot Water Treatment Used for Insect Control on The Ripening and Quality of Mango Fruit. Acta Hort(509): 495−501.

(10)

978

Diskusi 1. Nama Penanya : Ismadi

Pertanyaan/saran/komentar : - teknologi yang dipraktekan seperti apa perlakuannya

- Kriteria buah yang diperlakukan - Umur panen sampai rusak

Jawab : Perlakuan faktor 1 dengan air panas menggunakan waterbath pada buah mangga yang sudah disortasi, dibiarkan 1 jam, ditiriskan lalu diletakkan di lemari pendingin

Harapannya bisa diaplikasikan oleh petani tetapi ternyata pembuatan alatnya sulit.

Buah yang digunakan yang berumur 80-90 hari setelah antesis

Buah busuk 6 HSP (kontrol), ada yang 9 HSP

2. Nama Penanya : Anang Triwiratno

Pertanyaan/saran/komentar : - apakah dapat diaplikasikan untuk proteksi tanaman dan kualitas buah

- saran: kata scab sebaiknya diganti dengan kudis Jawab : Untuk pengendalian lalat buah suhunya ± 46 0C

(11)
(12)
(13)

Bukittinggi 23-25 September 2014

Tema

:

Dukungan Teknologi dan Hasil Penelitian dalam

Membangun Pertanian Bio-industri Buah Tropika

Berkelanjutan

Diselenggarakan Oleh:

BALAI PENELITIAN TANAMAN BUAH TROPIKA

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

(14)

ISBN : ISBN : 978-979-1465-43-4

PROSIDING

Seminar Nasional Buah Tropika Nusantara II

Bukittinggi, 23 – 25 September 2014

X, 1270 halaman, 2015

Penyunting Pelaksana : Dr. A. Soemargono Dr. Muryati, MP. Ir. Sri Hadiati, MP. Dr. Martias, MP. Dr. Agus Sutanto, MSc. Ir. NLP. Indriyani, MP. Dra. Jumjunidang, M.Si

Setting Layout : M. Nufur, AM.d

Ismuharti, AM.d

Diterbitkan oleh : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika

Jl. Raya Solok–Aripan Km 8, Kotak Pos 5 Solok Sumatera Barat 27301

(15)

i

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan

yang Maha Kuasa, Prosiding Seminar Nasional Buah Tropika

Nusantara II telah dapat diselesaikan dengan baik. Seminar

Nasional yang diselenggarakan pada tanggal 23-25 September

2014 di hotel The Hills Bukittingi dengan tema:

Dukungan

Teknologi dan Hasil Penelitian dalam Membangun

Pertanian Bio-industri Buah Tropika Berkelanjutan

bertujuan untuk: (1)

Menginformasikan

hasil-hasil

penelitian

tanaman

buah

tropika,

(2)

Mensosialisasikan dan mengkomunikasikan isu-isu terbaru dalam perbuahan

nasional, (3) Mengidentifikasi peluang konservasi, perbenihan, pengolahan dan

pemasaran buah tropika dalam mewujudkan pertanian bio-industri berkelanjutan, (4)

Mendapatkan umpan balik, masukan, tindak lanjut dari pengguna terhadap

penerapan

science, innovation

, and

networks

dalam pengembangan buah tropika

dan (5) Meningkatkan kualitas dan kuantitas Karya Tulis Ilmiah (KTI) komoditas

tanaman buah pada jurnal Nasional dan Internasional.

Beberapa rumusan yang telah dihasilkan dalam Seminar Nasional tersebut, berupa

rangkuman inovasi dan teknologi buah-buahan yang dihasilkan oleh berbagai

lembaga penelitian, dapat ditingkatkan aplikasinya guna membangun pertanian

Bio-industri buah tropika secara berkelanjutan.

Makalah yang disampaikan dalam seminar ini disusun dalam Prosiding Seminar

Nasional Buah Tropika Nusantara II yang terdiri dari dua bundel. Semua naskah

dalam prosiding telah dipresentasikan dalam seminar tersebut, baik secara oral

maupun poster dan telah melalui proses evaluasi dan editing oleh tim penyunting.

Pada kesempatan ini saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu penyusunan Prosiding Seminar Nasional Buah

Tropika Nusantara II ini. Semoga prosiding ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak

yang membutuhkan.

Jakarta, April 2015

Kepala Pusat,

(16)
(17)

iii

SAMBUTAN

KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

Dalam

SEMINAR BUAH TROPIKA NUSANTARA KEDUA

BUKITTINGGI, 23-25 SEPTEMBER 2014

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang saya hormati,

 Direktur Jenderal Hortikultura,

 Para pejabat yang mewakili eselon I lingkup Kementan,

 Kepala Dinas Propinsi Sumatera Barat

 Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Agam

 Dekan Fakultas Pertanian UNAND, UMMY, Politani

 Para Narasumber

 Kepala Pusat/Puslitbang dan Balai Besar lingkup Badan Litbang Pertanian;

 Serta Para Kepala BPTP, Balai Penelitian, Peneliti, Perekayasa, Penyuluh dan Hadirin yang berbahagia,

Pertama tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kesehatan kepada kita semua sehingga dapat berkumpul pada acara “Seminar Nasional Buah Tropika Nusantara II” dengan tema “Dukungan teknologi dan hasil penelitian dalam membangun pertanian bio-industri buah tropika berkelanjutan”. Juga tidak lupa disampaikan salawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia menuju jalan yang terang.

Hadirin yang saya hormati,

Pada pagi hari ini kita menghadiri seminar buah tropika nusantara yang kedua yang merupakan salah satu rangkaian dari Pekan Bakti Agroinovasi dalam rangka hari ulang tahun Badan Litbang Pertanian ke 40. Topik Bio-industri pertanian memang sengaja diangkat pada seminar ini dengan tujuan untuk menghimpun informasi sejauh mana hasil-hasil penelitian bio industri tanaman buah tropika telah dilakukan. Hal ini penting untuk dilakukan guna mendukung program Kementerian Pertanian tahun-tahun berikutnya yang menekankan pada pertanian bio-industri berkelanjutan.

Para hadirin sekalian,

(18)

iv

produktivitas pertanian harus dua kali lipat pada tahun 2025 untuk memenuhi peningkatan permintaan pangan akibat pertumbuhan populasi penduduk dan penurunan sumberdaya pertanian. Oleh karena itu tantangan terbesar adalah bagaimana menghasilkan pangan dengan efisiensi tinggi namun dengan dampak lingkungan minimal.

Para hadirin sekalian,

Terkait dengan buah-buahan, daya saing buah tropika Indonesia masih rendah terutama untuk pasar ekspor. Hal ini dikarenakan belum optimalnya (1) kuantitas produksi sehingga berpengaruh pada pemenuhan kuota permintaan dan kontinyuitas suplai, (2) kualitas produksi yang berpengaruh pada tingkat kesukaan konsumen, (3) penanganan pascapanen yang terutama berkaitan dengan daya simpan buah. Kesemua ini terjadi karena sebagian besar buah tropika Indonesia dihasilkan dari lahan pekarangan atau hutan yang umumnya belum menerapkan teknologi rekomendasi. Tanaman biasanya dirawat dengan teknologi sekedarnya dan beragam sehingga menghasilkan kuantitas dan kualitas produksi yang beragam pula. Sehingga bila dihubungkan dengan persyaratan pasar biasanya hanya sedikit yang memenuhi syarat terutama untuk pasar ekspor, yaitu hanya sekitar 10-15%. Rendahnya daya saing buah tropika terlihat dari data ekspor impor tahun 2012, dimana volume ekspor sebesar 216.752 ton dengan nilai U$ 227.403.266 sedangkan volume impor sebesar 885.174 ton dengan nilai U$ 963.684.451. Kondisi ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk meningkatkan daya saing buah tropika Indonesia sehingga mampu bersaing dengan buah dari negara lain.

Para hadirin yang berbahagia,

(19)

v

ekspor dan mendorong berkembangnya pusat pertumbuhan ekonomi berbasis bioindustri di daerah.

Para hadirin sekalian,

Memasuki periode pembangunan tahun 2015 – 2019, Badan Litbang Pertanian menempuh pendekatan 9 sistem inovasi sesuai dengan segmentasi sistem agribisnis, yaitu (1) Pengelolaan Sumber Daya, (2) Sistem Produksi, (3) Pasca Panen/Pengolahan, (4) Logistik/Distribusi, (5) Pengelolaan Lingkungan, (6) Pemasaran hasil, (7) Inovasi Kelembagaan, (8) Dukungan Manajemen, dan (9) Blok Program. Sistem inovasi tersebut diselaraskan dengan konsep bioekonomi yang bertumpu pada bidang bioteknologi dan bioenjinering. Di dalam menerapkan 9 sistem inovasi tersebut, Badan Litbang Pertanian mengembangkan jaringan kerjasama dengan berbagai instansi terkait di dalam maupun luar negeri. Hal ini sejalan dengan tagline Badan Litbang Pertanian yaitu Science, Innovation, dan Network yang mengimplementasikan keterpaduan hulu – hilir dalam penciptaan invensi dan pengembangan inovasi melalui sinergi sistem litkajibangdiklatluhrap.

Para hadirin yang saya hormati,

Demikian sambutan yang bisa saya sampaikan pada hari ini. Mudah-mudahan dari kegiatan seminar dapat dihimpun semua teknologi inovasi mendukung pertanian bio-industri sekaligus masukan/saran/pendapat agar pertanian bio-industri berkelanjutan terutama untuk perbuahan dapat diwujudkan. Dengan mengucap Bismilahirrohmanirrohim seminar “Dukungan teknologi dan hasil penelitian dalam membangun pertanian bio-industri buah tropika berkelanjutan” dengan ini secara resmi dibuka.

Wabillahi taufiq Walhidayah,

Wassalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh,

Bukittinggi, 23 September 2014

Kepala Badan Litbang Pertanian

(20)
(21)

vii

DAFTAR ISI

BUKU 2

Hal

KATA PENGANTAR I

SAMBUTAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PERTANIAN Iii

DAFTAR ISI vii

BUDIDAYA

60. Analisis Sidik Lintas Beberapa Karakter Pertumbuhan Yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Kemanisan Buah Pepaya

Tri Budiyanti 641

61. Kondisi dan Upaya Pelestarian Jeruk Keprok Pulau Tengah Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi

Adri, Araz Meilin dan Firdaus 649

62. Optimalisasi Peran Lebah Apis cerana dan Apis mellifera sebagai Serangga Penyerbuk pada Pertanaman Buah Tropika Berkelanjutan

Rusfidra 657

63. Pengaruh Serangan Penyakit Sigatoka terhadap Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Kultivar Pisang

Sahlan 667

64. Peletakan Telur Lalat Buah Bactrocera carambolae pada Mangga (Mangifera indica) yang Diperlakukan dengan Ekstrak Pare (Momordica charantia Linn.)

Muryati 675

65. Pengendalian Cendawan Colletotrichum sp. Penyebab Antraknos pada Tanaman Buah Naga secara In vitro Menggunakan Fungisida Tembaga Hidroksida dan Propineb

Liza Octriana Jumjunidang 695

66. Efektivitas Bioekstrak Jahe Liar (Elettariopsis slahmong) untuk

Mengendalikan Cendawan Fusarium sp. Penyebab Penyakit Busuk Batang Tanaman Buah Naga secara In-vitro

Jumjunidang 705

67. Pendugaan Karakter Bobot Aril dan Panjang Tandan Pada Tanaman Rambutan (Nephelium lappaceum L.)

Kuswandi, Sobir, Willy Bayuardi Suwarno 713

68. Pengaruh Skarifikasi dan Konsentrasi Urine Ternak terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Bibit Biwa (Eriobotrya japonica Lindl.) di Persemaian

Susilawati Barus, Rasiska Tarigan, Agustina E Marpaung, Kuswandi 721

69. Fisiologi Pengerasan Perikarp Buah Manggis

Ismadi, Roedhy Poerwanto, Darda Efendi, Maria Bintang, Deddy Muchtadi, Sutrisno 729

70. Pengaruh Pemangkasan Produksi dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Golstar Terhadap Produksi Tanaman Mangga (Mangifera indica L.) Kultivar Gedong Gincu

Dodi Budirokhman 739

71. Potensi Bakteri Endofit sebagai Agens Pengendalian Hayati Penyakit Darah dan Nematoda Parasit serta Pemacu Pertumbuhan Tanaman Pisang

Husda Marwan, Rainiyati dan Wilma Yunita 751

72. Teknologi untuk Meningkatkan Perkecambahan Benih Buah Naga (Hylocereus costaricensis (Web.) Britton.&Rose)

P.K. Dewi Hayati 759

73. Inovasi Teknologi Peningkatan Produktivitas Lahanuntuk Pengembangan Hortikultura Di Pulau Sebatik

Muhamad Hidayanto 767

74. Korelasi Dan Analisis Sisdik Lintas Beberapa Karakter Yang Berpengaruh Terhadap Cemaran Getah Kuning Pada Buah Manggis

Titin Purnama dan Tri Budiyanti 773

75. Keragaman Morfologi dan Genetik dengan RAPD PCR Beberapa Isolat Fusarium oxysporum f.sp. cubense dalamVegetative Compatibility Group Complex 0124

(22)

viii

76. Pengendalian Penyakit Busuk Batang pada Perkebunan Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus (Web). Brit. Et. R) dengan Formulasi Minyak Serai Wangi dan Cupravit Ob21

Anggiat Hutagalung, Nasril Nasir, Fuji Astuti Febria dan Nurmansyah 789

77. Uji Ketahanan terhadap Penyakit Layu Fusarium dan Produktivitas Galur Mutan Somaklon Pisang Ambon Kuning

Deden Sukmadjaja dan Ragapadmi Purnamaningsih 797

78. Induksi Kalus Embriogenik Dan Pembentukan Struktur Embriosomatik Dari Eksplan Daun Dan Bunga Durian Varietas Matahari

Ragapadmi Purnamaningsih 805

79. Potensi Formulasi Minyak Serai Wangi terhadap Intensitas Serangan Pernyakit Busuk Kuning pada Batang Tanaman Buah Naga

Friska Ramadhani Putra, Nasril Nasir, Fuji Astuti Febria dan Nurmansyah 813

80. Respon Pertumbuhan dan Produksi Pisang Barangan terhadap Trichoderma dan Pemupukan Nitrogen di Lahan Rawa Pasang Surut

Martias dan Fitriana Nasution 819

81. Pengaruh Bahan Stek dan Jenis Hormon Tumbuh terhadap Pertumbuhan Stek Batang Sukun Varietas Manis

Agus Susiloadi dan Luki Sadwiyanti 827

82. Pengaruh Media Basal dan BAP pada Kultur In Vitro Tanaman, Langsat

(Lansium domesticum var. domesticum)

Satria Uspiana, Yumama Karmaita, dan Irfan Suliansyah 837

83. Peranan Populasi Mikroba Antagonis Tanah dan Jamur Mikoriza terhadap Perkembangan Penyakit Kanker Batang Duku (Lansium domesticum Corr.) di Provinsi Jambi

Sigid Handoko, ErwanWahyudi dan Hery Nugroho 847

84. Pematahan Dormansi Biji Lengkeng Asal Tumpang dengan Perlakuan Mekanis,

Sugiyatno, A dan A. Anggraini 853

85. Kutu Sisik (Scale Insect) sebagai Hama Utama pada Tanaman Jeruk Komersial di Indonesia

Triwiratno, A., A. Afandhi, S. Rasminah Ch. Sy. , L. Sulistyowati 861

86. Teknologi Diagnosis Kebutuhan Hara Pada Tanaman Buah-Buahan

Liferdi L. 871

87. Pengelolaan Defisiensi Ca dan Mg Untuk Perbaikan Kualitas Jeruk Siam (Citrus suhuiensis Tan.)

Edi Siswadi, Ariffin, Syekhfani, Sudarmadi Purnomo 879

88. Keanekaragaman dan Kelimpahan Lalat Buah pada Tanaman Biwa (Eriobotrya Japonica) di Kabupaten Karo

Rasiska Tarigan, Agustina E Marpaung, dan Kuswandi 885

89. Studi Fenologi Bunga dan Penyerbukan pada Jambu Biji (Psidium guava L.)

Farihul Ihsan 893

90. Deteksi Cepat Candidatus Liberibacter Asiaticus Melalui Assay Recombinase Polymerase Amplification (RPA)

Nurhadi dan Yunimar 899

91. The Increment of Fresh Weight and Total Soluble Protein Content of Tissue Cultured Banana (Musa sp.) Exposed to Extremely Low Frequency

Electromagnetic Field

Riry Prihatini 907

PASCA PANEN

92. Kajian Pengemasan Buah Pepaya Madu dan Hawai Untuk Perdagangan Antar Pulau

Jhon David STP, Tommy P, STP dan Riki Warman 913

93. Efektivitas Oksidan Etilen terhadap Daya Simpan dan Kualitas Pascapanen Buah Pepaya Callina

Ketty Suketi, Winarso Drajad Widodo, Diny Dinarti, Hardian Eko Prasetyo, Heny Eka

Pratiwi 923

94. Memperpanjang Masa Simpan Buah Rambutan Dengan Perbaikan Teknologi Kemasan Dan Suhu Penyimpanan

(23)

ix

95. Pengaruh Tingkat Ketuaan Buah dan Konsentrasi Carboxy Methyel Cellulose (CMC) terhadap Mutu Tepung Durian

Kasma Iswari dan Srimaryati 945

96. Peluang Limbah Industri Jus Apel Sebagai Pakan Ternak Ruminansia dan Non Ruminansia

Dwi Retno Lukiwati 957

97. Kajian Laju Respirasi Buah Pisang (Musa paradisiaca L) Selama Masa Penyimpanan,

Desy Nofriati, Dan Mega Andini 963

98. Optimasi Perlakuan Panas dan Suhu Penyimpanan terhadap Kualitas Buah Mangga cv Arumanis Menggunakan Response Surface Methodology (RSM),

Nadirah Karimatul Ilmi , Roedhy Poerwanto, Sutrisno 969

99. Pengaruh Perisa pada Proses Pembuatan Keripik Pisang Raja Nangka

Alvi Yani1 dan Joko Susilo Utomo2 979

100. Kajian Sumber Karbohidrat Alternatif Pada Pembuatan “Nasi” Goreng

Alvi Yani dan Joko Susilo Utomo 987

101. Teknologi Penanganan Segar Buah Naga (Hylocereus spp.) dari Petani hingga Konsumen

Ermi Sukasih, Setyadjit dan Sulusi Prabawati 995

102. Daya Simpan dan Kematangan Pascapanen Pisang Raja Bulu pada Beberapa Umur Petik

Winarso Drajad Widodo, Ketty Suketi, Mustika Dwi Rahayu 1003

103. Formulasi Komposisi Terung Pirus dan Markisa dalam Bubuk Instan Sari Buah yang Disukai Konsumen

Kamalia Muliyanti 1011

SOSIAL EKONOMI

104. Kinerja Pemasaran Komoditas Unggulan Buah-buahan Spesifik Lokasi di Provinsi Bali

Suharyanto, Ketut Mahaputra dan Nyoman Ngurah Arya 1017

105. Analisis Kalayakan Usahatani Nenas di Lahan Gambut Kalimantan Barat,

Juliana C. Kilmanun, Riki Warman dan Syafri Edi 1027

106. Menjaring dan Mengembangkan Durian Unggul NusantaraMelalui Ajang Kontes Durian Lokal

Mohamad Reza Tirtawinata 1033

107. Rantai Pasok Jeruk Siam di Sentra Produksi Jawa Timur,

Apri Laila Sayekti 1039

108. Karakteristik Biofisik Lahan Di Wilayah Penyebaran Jeruk Medan Dan Peluang Pengembangannya Di Wilayah Lereng Danau Toba

Suratman dan Busyra BS 1049

109. Potensi Pengembangan Agroindustri Sirsak Mendukung Penguatan Sistem Inovasi Daerah (Sida) di Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi

Yulia Roza, Araz Meilin, Zarmaili, Endrizal 1061

110. Analisis Nilai Tambah, Keuntungan dan Titik Impas Produk Olahan Sirsak Skala Rumah Tangga Di Kota Sungai Penuh

Defira Suci Gusfarina, Araz Meilin, Endrizal 1073

111. Makna Buah bagi Masyarakat Hindu Bali dalam Perspektif Ritual Keagamaan,

Nyoman Ngurah Arya, I Ketut Mahaputra, dan Suharyanto 1081

112. Rantai Pasok Komoditas Buah Rambutan di Kalimantan Barat

Juliana C. Kilmanun, Safri Edy, dan Riki Warman 1087

113. Analisis Efisiensi Usaha Produksi Wine Salak Bali

I Ketut Mahaputra, Nyoman Ngurah Arya, dan Wayan Trisnawati 1095

114. Analisis Konsumsi Rumah tangga Petani Duku di Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi

I Ketut Mahaputra, Nyoman Ngurah Arya, dan Wayan Trisnawati1 1101

115. Persepsi, Pemahaman, dan Upaya Masyarakat dalam Memelihara Keanekaragaman Buah Mangga (Studi Kasus Komunitas Sungai Tabuk, Kalimantan Selatan)

Nurmalinda, Kiloes, A. M., dan A. Rafieq 1109

116. Program Pengembangan dan Bantuan Bibit Tanaman Buah-Buahan di Sumatera Barat selama Periode 2006-2013

(24)

x

117. Inovasi Teknologi Budidaya Tanaman Buah pada Lahan Pekarangan Mendukung Program Kawasan Rumah Pangan Lestari Di Provinsi Jambi

Syafri Edi dan Endrizal 1127

118. Profil dan Potensi Ekonomi Tanaman Buah-buahan di Sumatera Barat

Moehar Daniel, Djoni, dan Nieldalina 1135

119. Potensi Pengembangan Teknologi Pengolahan Nenas (Ananas comosus L. Merr.) Menuju Bio-Industri di Provinsi Jambi

Linda Yanti, Dewi Novalinda dan Nur Asni 1143

120. Review Dukungan Benih Sumber Jeruk Bebas Penyakit Terhadap Pengembangan Agribisnis Jeruk di Indonesia

Harwanto dan Joko Susilo Utomo 1151

121. Adopsi Teknologi Anjuran Produksi Bibit Jeruk Keprok SoE (Citrus reticulata Blanco) Berlabel Biru dalam Polibag di Kabupaten TTS-NTT

Arry Supriyanto, Joko Susilo Utomo, Zainuri Hanifdan Helena da Silva 1167

122. Teknologi Jeruk Siam di Tingkat Petani Papua

Afrizal Malik dan Syafruddin Kadir 1177

123. Pekarangan PerkotaanKonseptual dengan Tanaman Buah-buahan

Siti Nurul Rofiqo Irwan, Rohlan Rogomulyo dan Zoer’aini Djamal Irwan 1187

124. Potensi Pengembangan Komoditas Manggis di Kabupaten Belitung

Kiloes, AM, Jawal M. Anwarudin Syah, Sayekti, AL 1195

125. Potensi Pengembangan Tanaman Buah-Buahan di Pulau Bintan melalui Dukungan Sumberdaya

Dahono, Lutfi Izhar dan Sahrul H Nasution1 1205

126. Rantai Pasok Pisang di Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Lampung Selatan

Bambang Sayaka1, Rima Setiani2, dan Turyono2 1215

127. Potensi Pengembangan Buah-buahan Berdasarkan Zona Agro Ekologi di Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi

Busyra Buyung Saidi, Suratman dan Nur Asni 1229

128. Dukungan Durian Research Centre Universitas Brawijaya (Drc-Ub) dalam Program Pengembangan Durian Multivarietas Nasional

Sumeru Ashari 1247

129. Kontribusi Tanaman Buah Lokal Terhadap Pendapatan Petani di Lahan Kering Dataran Rendah di Kabupaten Buleleng

I Ketut Mahaputra, Nyoman Ngurah Arya dan Suharyanto 1259

Gambar

Tabel 1. Pengaruh kombinasi suhu perlakuan panas dan suhu simpan terhadap daya simpan buah mangga Arumanis
Tabel 2. Koefisien regresi orde kedua respon kekerasan buah pada 12 HSP
Tabel 3. Koefisien regresi orde kedua respon padatan terlarut total buah (PTT) pada 12 HSP
Gambar 2. Kontur respon PTT buah mangga Arumanis pada 12 HSP
+2

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga skripsi dengan judul “ PENGARUH POLA

Pertama - tama marilah kita ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua khususnya bagi penulis

Pertama-tama marilah kita ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua khususnya bagi penulis sehingga

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat dan ridho-Nya sehingga kita sekalian pada hari ini

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, karena atas izin-Nya, pada hari ini kita dapat berkumpul di sini untuk

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya kita bisa sama-sama berkumpul di sini dalam keadaan sehat.. Pada kesempatan

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga karya tulis ilmiah yang berjudul “ Aplikasi Response Surface Methodology