• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI BRIKET CAMPURAN ARANG SERBUK GERGAJI DAN TEPUNG DARAH SAPI PADA BUDIDAYA JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) DI TANAH PASIR PANTAI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "APLIKASI BRIKET CAMPURAN ARANG SERBUK GERGAJI DAN TEPUNG DARAH SAPI PADA BUDIDAYA JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) DI TANAH PASIR PANTAI"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Oleh: Septia Handayani

20120210126

Program Studi Agroteknologi

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

(2)

APLIKASI BRIKET CAMPURAN ARANG SERBUK GERGAJI

DAN TEPUNG DARAH SAPI PADA BUDIDAYA JAGUNG

MANIS

(Zea mays saccharata

Sturt

.)

DI TANAH PASIR PANTAI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Pertanian

Oleh: Septia Handayani

20120210126

Program Studi Agroteknologi

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

(3)

SKRIPSI

APLIKASI BRIKET CAMPURAN ARANG SERBUK GERGAJI

DAN TEPUNG DARAH SAPI PADA BUDIDAYA JAGUNG

MANIS

(Zea mays saccharata

Sturt

.)

DI TANAH PASIR PANTAI

Diajukan oleh:

SEPTIA HANDAYANI 20120210126

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 20 Mei 2016 :

Skripsi tersebut telah diterima sebagai persyaratan yang diperlukan guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian

Pembimbing / Penguji Utama

Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P NIP. 19601120 198903 1 001

Anggota Penguji

Ir. Mulyono, M.P

NIP: 19600608 198903 1 002

Pembimbing / Penguji Pendamping

Ir. Titiek Widyastuti, M.S NIP. 19580512 198603 2 001

Yogyakarta, 09 Juni 2016

Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan:

1. Karya tulis saya, skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik, baik di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta maupun perguruan tinggi lainnya.

2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing.

3. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan dan penilaian saya setelah mendapatkan arahan dan saran dari Tim Pembimbing. Oleh karena itu, saya menyetujui pemanfaatan karya tulis ini dalam berbagai forum ilmiah, maupun pengembangannya dalam bentuk karya ilmiah lain oleh Tim Pembimbing.

4. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

5. Pernyataan ini saya buat sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran alam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah saya peroleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya yang sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Yogyakarta, 09 Juni 2016

Yang membuat pernyataan

(5)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Aplikasi Briket Campuran Arang Serbuk Gergaji Dan Tepung Darah Sapi Pada Budidaya Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.) Di Tanah Pasir Pantai yang merupakan syarat yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun proposal, pelaksanaan hingga tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan semua pihak, oleh sebab itu Pembimbing dan Dosen Penguji yang telah memberikan kepercayaan, ilmu, saran, nasehat dan arahan dengan penuh kesabaran juga selalu memberikan semangat, motivasi, kepada saya hingga tersusunya skripsi ini.

3. Bapak Sukir, Bapak Rudi, Bapak Yuli, Ibu Marsih dan Ibu Harini selaku laboran Agroteknologi UMY, terimakasih banyak atas bantuannya dalam menyediakan sarana dan prasarana penelitian

4. Keluargaku baik yang di Palembang maupun di Kulonprogo, terimakasih atas do’a, support dan bantuannya

5. Sahabat Agroteknologi 2012 ikatan cinta kita luar biasa.

Atas semua bantuan, doa dan dukungan yang telah diberikan semoga mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini membawa manfaat yang besar, baik bagi penulis maupun pembaca.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb

Yogyakarta, 09 Juni 2016

(6)

Motto

‘’ Jagalah Allah, maka Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, maka engkau akan mendapatkan-Nya dihadapanmu. Ingatlah Allah pada saat engkau senang, maka

Dia akan mengingatmu pada saat engkau susah. Bila engkau meminta, mintalah

kepada Allah. Bila engkau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah. Sungguh

pena telah kering menuliskan ketetapan yang bakal terjadi (sampai hari kiamat).

Kalaulah semua makhluk hendak memberimu manfaat dengan sesuatu yang

ditetapkan Allah untukmu, mereka tidak akan mampu melakukannya. Dan jika

mereka ingin mencelakakanmu dengan sesuatu yang tidak ditetapkan Allah

atasmu, mereka tidak akan mampu melakukannya. Berbuatlah untuk Allah

dengan syukur dan yakin. Ketahuilah, ada banyak kebaikan dalam kesabaranmu

atas sesuatu yang engkau benci, pertolongan ada bersama kesabaran,

kelapangan ada bersama kesusahan, dan dalam kesulitan ada kemudahan’’

(HR. Tirmidzi)

‘’Apabila telah Aku bebankan kemalangan (bencana) kepada salah seorang hamba-Ku pada badannya, hartanya, atau anaknya, kemudian ia menerima

dengan kesabaran yang sempurna, maka Aku merasa enggan menegakkan

timbangan pada hari kiamat atau membukakan buku catatan amalan baginya’’

(Hadits Qudsi, Dari Qudha’i, Dailami, Hakim, Tirmidzi, Dari Anas Ra.)

‘’Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki.

Mereka bergembira dengan kehidupan didunia itu (dibandingkan dengan)

kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit)’’

(QS. Ar-Ra’d:26)

‘’Akan engkau dapati manusia yang paling jahat pada hari kiamat di depan Allah (ketika diadili) yaitu orang yang mempunyai dua muka, yang pergi kepada

segolongan dengan satu muka dan pergi pada segolongan yang lain dengan muka

(7)

Persembahan

Bismillaahirrahmanirrahiim,

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarrakaatuh..

ه لؤسر ادامحم اناد ْثا ه اَا هلاَاْناد ْشا

Atas ridho dari Allah SWT dan syafa’at Nabi Muhammad SAW, ku persembahkan karya kecilku teruntuk yang sangat berarti dalam hidup:

Mr. Benhur;

You may have thought I didn't see or that I hadn't heard life lessons that you taught to me but I got every word. Perhaps you thought I missed it all and that we'd grow apart, but Dad, I picked up everything,Its written on my heart. Without you, Dad, I wouldn't beThe Person I am today.You built a strong foundationthat No one can take away.I love you, Dad, and want you to know, I feel your love wherever I go. Your wisdom and knowledge have shown me the way and I'm thankful for you as I live day by day. I don't tell you enough how important you are, In my universe you're a bright shining star. I love you because you're my father, but you're really so much more. You're a guide and a companion. You and I have great rapport. You’re pay attention to me, You’re listen to what I say, You’re pass on words of wisdom, helping me along the way. Whenever I'm in trouble,You always have a plan. You are the perfect father and I'm your biggest fan! I've grown up with your values and I'm very glad I did. So here's to you, dear father, From your forever grateful kid.

Mrs. Budinah;

(8)

My loveliest teachers;

Especially to Mr. Dr. Ir. Gunawaan Budiyanto, M. P., Mr. Ir. Mulyono, M.P and Mrs. Ir. Titiek Widyastuti, M.P; you are my second parents who taught me to live. After what we had passed in these 3,7 years you had educated me in joy and sorrow, now this is the time for me to go and apply all the knowledge that you had taught me. I am so grateful to be your student. You do not only teach but also educate me lovingly. Thank you for being a very influential person in my live. You had helped me find my identity and potency in my life. Who I am and what I’ve done now is the result of your hard work over the years. Thank you for being the best teachers ever that taught me over the years. We had created so many beautiful memories together. I will never forget that memories. I can’t give back for what you had given to me. It can’t be denied that you had made a wonderful impact in my live. Sometimes I made you upset but I know that you really care about me. I say thanks to you for all of your services and sacrifice for me. You gave your time sincerely to educate me to be a knowledgeable and faithful human. Thank you for teaching me to live in this tough world. You had given me the courage to live. Wherever I go and whatever I do, I will always remember you. I will remember all of your advices and guidance forever. Your kindness is so precious and you will be our best teachers of all time. Ordinary teacher only teaches human to be a good creature by asking them read the book. But great teachers like you teach me to be a good human by becoming an inspiration for me. Thank you for all your dedication, Thanks for leading me in achieving my dreams, thank you for all your sacrifices and thank you for all your attention. Only this word as my gratitude that I can give to you: Thanks for everything that you had given to me, my teachers. May Allah SWT rewards all of your kindness!

43;

We help one another, we tell our worst fears and biggest secrets. And then, just like real

sisters, we listen and don’t judge. Thanks for being my sister like figure, I’m so glad to

have you in my life. Thanks for all that you’ve given to me, hopefully all of these are

useful for all of us. You’re the guard in all my night and my fear. Thanks for all the love that you’ve given to me. I really felt a sincere kindness when you helped me. You’re so

kind thanks for sparing the time to handle everything that I need. You’re the light that

shines my life. Without you, I can’t do anything, I can’t pass all these troubles without your help. Thanks for knowing me more than I know my self. What you’ve done so far is

quite useful to me. I am not able to repay your kindness. I can’t give anything to you. I can only say thanks because you become very good person in my life. Hopefully what

you’ve given to me and all your goodness will be paid by the best reward from Allah

SWT. You’re the best Sister that I’ve ever had !

11.12.13;

(9)

trying to make me happy when I’m sad. Thanks for being here when I need you. Thanks for helping me passing my bad moments. Thanks for becoming my best friend in my life. When the world has closed its doors for me, you open your hands for me. When the world

doesn’t hear me, you open your heart to me. No matter how bad I feel, I always know that

you’ll catch me and hel me to get up. Because of you; I laugh a little harder, cry a little less and smile a lot more. However, the most important is thanks for loving me like you love yourself. You’re the only person who staying by my side, accompanying me through the storm and the obstacles that come into my life. Thanks for all that you’ve given to me. Thanks for everything you’ve done for me. Thanks for being an awesome for me. Thanks for becoming a hero, Avenger !

2012;

I’ll never stop loving the person who makes me happy when I’m sad. The

lighthouse in my storm of a life. My best friends, you means the world for me. Thanks for proving me that there still good people in this world just like you. Thanks for becoming a friend that is so perfect, a friends who always I need and friends that I deserve to have. The best part having you as friends is having a full

of jokes and laughter days with you. I can’t find any other way to explain how much help, you’ve given to me. I don’t know what would I do and I can’t imagine

one second without you. You was there for me when no one else was. I promise

I’ll remember you wherever I go, it’s hard to forget someone who give you so

much to remember.

Wherever we are, it is our friends that make our world. ‘’ Good friends are Hard to find, Harder to leave and Impossible to Forget’’ I love you the moon and back !

Wahai Allah SWT, tuhan semesta alam jadikanlah segala yang saya impikan berikut mimpi mereka terwujud. Ampunkanlah segala dosa kami dan berikanlah kami kebahagiaan dunia akhirat. Bimbinglah kami untuk selalu berada di jalan yang lurus, jauhkan kami dari segala bentuk kejahatan dan sifat buruk yang menghantarkan pada kenistaan. Jadikanlah kami hamba-Mu yang selalu bersyukur dan bersabar dan jadikanlah kami Ahli Surga-Mu, amiin.

Wahai Nabi Agung, Nabi Muhammad SAW berkat cintamu yang tak terhingga dan segala perjuanganmu menegakkan ISLAM. Semoga kami termasuk

pengikutmu yang mendapatkan syafa’at di Hari Akhir, amiin.

Bersama ampunan Allah SWT,

Nun Wal Qalami Wama Yasturun,

(10)

DAFTAR ISI

Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.) ... 12

Hipotesis ... 16

Parameter Pengamatan ... 24

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Uji Jarak Berganda Duncan Tinggi Tanaman Jagung Manis ... 28

Tabel 2. Uji Jarak Berganda Duncan Jumlah Daun Jagung Manis ... 33

Tabel 3. Rerata Panjang Akar Jagung Manis ... 38

Tabel 4. Uji Jarak Berganda Duncan Bobot Segar Tanaman Jagung Manis ... 39

Tabel 5. Uji Jarak Berganda Duncan Bobot Kering Tanaman Jagung Manis ... 43

Tabel 6. Uji Jarak Berganda Duncan Bobot Segar Akar Jagung Manis ... 45

Tabel 7. Uji Jarak Berganda Duncan Bobot Kering Akar Jagung Manis ... 47

Tabel 8. Uji Jarak Berganda Duncan Panjang Tongkol Jagung Manis... 51

Tabel 9. Uji Jarak Berganda Duncan Diameter Tongkol Jagung Manis... 54

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Tinggi Tanaman Jagung Manis ... 31

Gambar 2. Jumlah Daun Jagung Manis ... 36

Gambar 3. Perlakuan Tanpa Briket Dan Briket Arang Serbuk Gergaji Dan Tepung Darah Sapi ... 73

Gambar 4. Tinggi Tanaman Jagung Manis Umur 10 MST ... 73

Gambar 5. Perbedaan Tinggi Tanaman (a) Perlakuan Briket dan (b) Tanpa Briket ... 73

Gambar 7. Perbandingan Klorofil Daun (a) Perlakuan Tanpa Briket dan (b) Briket ... 73

Gambar 8. Pengukuran Panjang Akar ... 74

Gambar 9. Densitas Akar Pengaruh Perlakuan Briket Pada Media Tanah Pasir . 74 Gambar 10. Pertumbuhan Tanaman Pada Umur 8 MST ... 74

Gambar 11. Bobot Kering Tanaman ... 74

Gambar 12. Kemampuan Akar Mengikat Briket ... 75

Gambar 13. Penimbangan Bobot Kering Akar ... 75

Gambar 14. Pengukuran Panjang Tongkol Jagung Manis ... 76

Gambar 15. Pengukuran Diamater Tongkol ... 76

Gambar 16. Biji yang Muncul Pada Tongkol ... 76

Gambar 17. Penimbangan Bobot Segar Tongkol ... 77

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran I. Lay Out Penelitian ... 66 Lampiran II. Perhitungan Dosis Perlakuan ... 67 Lampiran III. Hasil Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan P0, P1, P2 dan P3 Terhadap Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Panjang Akar, Bobot Segar Tanaman, Bobot Kering Tanaman, Bobot Segar Akar, Bobot Kering Akar, Panjang Tongkol, Diameter Tongkol, Bobot Segar Tongkol 70 Lampiran IV. Dokumentasi Penelitian ... 73

(14)
(15)

Septia handayani

Gunawan Budiyanto / Titiek Widyastuti Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Muhammdiyah Yogyakarta ABSTRACT

The research is Application Briquette of Sawdust Charcoal and Cow Blood Flour On Sweet Corn (Zea mays saccharata Sturt.) Cultivation in the Sand Beach has done in Green House and Land Experiment Faculty of Agriculture, University of Muhammadiyah Yogyakarta in November 2015 until March 2016. The purpose of this research is to obtain composition briquettes mixture of the charcoal sawdust and cow flour blood to supply a part of nitrogen and also to increase the growth and yield of sweet corn in land sand beach.

This study used an experimental method which arranged in completely randomized design (CRD) with the design of single factor treatment consisted of 4 treatments. as follows: treatment P0: Without Briquette (Manure + Urea + SP36 + KCl), treatment P1: 99% Charcoal Sawdust + 1% Cow Flour Blood + 3.439 gram of Urea + SP36 + KCl, Treatment P2: 98% Charcoal Sawdust + 2% Cow Flour Blood + 2.396 gram of Urea + SP36 + KCl, treatment P3: 97% Charcoal Sawdust + 3% Cow Flour Blood + 1.354 gram of Urea + SP36 + KCl. Each treatment was repeated 3 times so that there are 12 experimental units consisting of three plant samples that contained 36 plants. Observation parameters which is plant height, leaf number, root length, fresh weight of plants, plant dry weight, fresh weight of root, root dry weight, cob length, diameter cobs and cobs fresh weight.

The result showed that all treatments briquettes positive effect on all parameters except the observation of the root length. Treatment tends to be better is Briquette composition P2 (98% Charcoal Sawdust + 2% Cow Flour Blood + 2,396 gram Urea) who is able to substitute the use of urea by 70% with the result that the average sweet corn cobs 113.06 gram.

(16)

I.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jumlah penduduk Indonesia yang meningkat dari 237 juta jiwa pada

tahun 2010 (Badan Pusat Statistik, 2011) menjadi 255 juta jiwa pada tahun 2015

(Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Demografi_Indonesia, Diakses Tanggal 7 Maret

2015) menyebabkan meningkatnya kebutuhan pangan, salah satunya tanaman

jagung. Menurut Badan Pusat Statistik (2014), dalam 5 tahun terakhir luas tanam

jagung nasional mengalami penyusutan sebesar 180.220 hektar dari 2008 sampai

dengan 2013. Hal ini disebabkan karena adanya alih fungsi lahan pertanian ke non

pertanian yang mengakibatkannya terbatasnya jumlah lahan budidaya tanaman

dan penurunan produksi jagung nasional.

Menurut Hafsjah (2003), laju alih fungsi lahan pertanian potensial ke

penggunaan non pertanian secara nasional mencapai sekitar 47.000 hektar per

tahun dan sebagian besar terjadi di Pulau Jawa, yaitu sekitar 43.000 hektar

per tahun. Alternatif yang dapat dilakukan adalah peningkatan potensi lahan

marjinal. Lahan marjinal merupakan lahan yang bermasalah dan mempunyai

faktor pembatas tinggi untuk tanaman.

Salah satu lahan marjinal yang memiliki potensi tinggi untuk dimanfaatkan

di Indonesia adalah lahan pasir pantai yang memiliki panjang garis pantai

mencapai 106.000 km dengan potensi luas lahan 1.060.000 hektar, lahan marginal

tersebut tersebar di beberapa pulau, termasuk di wilayah Daerah Istimewa

Yogyakarta (Dja’far, dkk., 2007). Lahan pasir pantai yang terdapat di DIY

(17)

adalah tanah bertekstur pasir, struktur berbutir tunggal, daya simpan lengasnya

rendah, status kesuburannya rendah, evaporasi tinggi, dan tiupan angin laut

kencang ( Dja’far, dkk., 2007 ).

Inovasi yang dapat dilakukan untuk memperbaiki sifat dan hara lahan pasir

pantai yaitu dengan pemberian bahan organik dalam bentuk briket yang berfungsi

meningkatkan kemampuan mengikat air dan memasok hara. Pemberian briket ke

dalam tanah juga dapat membuat pemupukan menjadi lambat tersedia sehingga

unsur hara pupuk terhindar dari proses pelindian.

Beberapa limbah yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan

briket diantaranya adalah campuran arang serbuk gergaji dan tepung darah sapi.

Serbuk gergaji membutuhkan proses degradasi dari bahan komplek menjadi

sederhana. Sedangkan tepung darah sapi mengandung protein non-sistetik yang

cukup tinggi, dengan kandungan N = 13,25%, P=1% dan K=0,6% (Jamila, 2012).

Arang serbuk gergaji yang kaya akan senyawa karbon akan diimbangi

dengan tepung darah sapi yang kaya akan senyawa nitrogen. Briket arang serbuk

gergaji dan tepung darah sapi dapat mengikat kandungan pupuk N, P dan K yang

diberikan agar terhindar dari proses perlindian sehingga ketersediaan hara

semakin panjang, dapat mensuplai sebagian hara N sehingga dapat meminimalisir

penggunaan pupuk Urea serta dapat meningkatkan kemampuan tanah pasir pantai

dalam mengikat air sehingga pemupukan tanaman jagung manis dapat

(18)

B. Perumusan Masalah

Tanah pasir dicirikan bertekstur pasir, struktur berbutir, konsistensi lepas,

sangat porous, sehingga daya sangga air dan pupuk sangat rendah, miskin hara

dan kurang mendukung pertumbuhan tanaman. Selain itu, stabilitas agregat dan

kandungan liat tanah pasiran rendah sehingga pada saat hujan, air dan hara akan

mudah hilang melalui proses pergerakan air ke bawah. Kondisi ini mengakibatkan

pemupukan di lahan pasir pantai menjadi tidak efisien karena sebagian hara pupuk

akan terlindi.

Upaya untuk memperbaiki sifat dan hara tanah pasir yaitu dengan

pemberian bahan organik dalam bentuk briket campuran arang serbuk gergaji dan

tepung darah sapi. Tepung darah sapi merupakan bahan ransum yang berasal dari

darah yang segar dan bersih yang biasanya diperoleh dari Rumah Pemotongan

Hewan (RPH). Tepung darah sapi mengandung protein kasar sebesar 80 %, lemak

1,6 % dan serat kasar 1 %, N = 13,25%, P=1% dan K=0,6%. Darah yang

dihasilkan dari seekor ternak yang disembelih antara 7-9 % dari berat badannya

sehingga limbah darah harus dimanfaatkan salah satunya sebagai sebagai

pemasok unsur hara bagi pertumbuhan jagung di tanah pasir pantai.

Menurut Jamila, 2012 darah dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku

pupuk. Oleh karena itu briket campuran arang serbuk gergaji dan tepung darah

sapi yang diaplikasikan pada tanah pasir pantai dapat berfungsi meningkatkan

kemampuan mengikat air, memasok hara dan membuat pemupukan menjadi

(19)

dapat meningkatkan efisiensi pemupukan tanaman jagung yang di budidayakan di

tanah pasir pantai.

Dengan demikian permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini

adalah:

1. Berapakah komposisi briket campuran arang serbuk gergaji dan

tepung darah sapi yang dapat mensuplai sebagian kebutuhan hara N

pada budidaya tanaman jagung manis?

2. Apakah pemberian briket campuran arang serbuk gergaji dan tepung

darah sapi dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman

jagung manis?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendapatkan komposisi briket campuran arang serbuk gergaji

dan tepung darah sapi yang dapat memberikan menyuplai sebagian

hara N pada budidaya jagung manis di tanah pasir pantai.

2. Untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis di

(20)

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pasir Pantai

Pasir pantai merupakan tanah muda (baru) yang umumnya belum

mengalami perkembangan horizon, bertekstur kasar, struktur kersai atau berbutir

tunggal, konsistensi lepas-lepas sampai gembur dan kandungan bahan organik

rendah. Lahan pasiran adalah lahan yang tekstur tanahnya memiliki fraksi pasir

>70%, dengan porositas total <40%, kurang dapat menyimpan air karena memiliki

daya hantar air cepat, dan kurang dapat menyimpan hara karena kekurangan

kandungan koloid tanah. Pemberian bahan organik ke dalam tanah pasir

merupakan praktek yang paling dianjurkan, dan biasanya diberikan dalam takaran

yang melebihi anjuran pada umumnya (Gunawan Budiyanto, 2014).

Di Indonesia tanah ini dijumpai di Ciherang dan di sekitar Yogyakarta dan

daerah-daerah sekitar pantai (Muhammad Isa Darmawijaya, 1992). Berikut ini

merupakan sifat-sifat tanah pasir yaitu:

1. Sifat kimia

pH tanah berkisar antara 6-7, kaya akan unsur-unsur hara seperti posfor dan

kalium kecuali nitrogen tetapi belum terlapuk sehingga perlu penambahan

pupuk organik.

2. Sifat fisika

Butiran tanahnya kasar dan berkerikil, belum menampakkan adanya

diferensiasi horizontal, warnanya bervariasi dari merah kuning, coklat

(21)

3. Sifat biologi

Di tanah ini hanya sedikit mikroorganisme yang dapat memfiksasi nitogen

dari udara. Terdapat banyak bakteri bacillus yang dapat melarutkan

senyawa fosfat dan kalium di dalam tanah

Produktivitas tanah pasir pantai yang rendah disebabkan oleh faktor

pembatas yang berupa kemampuan memegang dan menyimpan air rendah,

infiltrasi dan evaporasi tinggi, kesuburan dan bahan organik sangat rendah dan

efisiensi penggunaan air rendah (Bambang Djatmo Kertonegoro, 2001).

Produktivitas tanah dipengaruhi oleh kandungan C organik, KPK, tekstur dan

warna. Tanah pasir dicirikan bertekstur pasir, struktur berbutir, konsistensi lepas,

sangat porous, sehingga daya sangga air dan pupuk sangat rendah, miskin hara

dan kurang mendukung pertumbuhan tanaman (Pusat Penelitian Tanah dan

Agroklimat, 1994). Tekstur tanah pasir ini sangat berpengaruh pada status dan

distribusi air, sehingga berpengaruh pada sistem perakaran, kedalaman akar, hara

dan pH (Bulmer and Simpson, 2005). Menurut Abdul Syukur (2005) lahan pasir

pantai memiliki kemampuan menyediakan udara yang berlebihan, sehingga

mempercepat pengeringan dan oksidasi bahan organik.

Kendala utama dalam pemanfaatan tanah pasir yaitu miskin mineral,

lempung, bahan organik dan tekstur yang kasar. Tekstur yang kasar dan struktur

berbutir tunggal menyebabkan tanah ini bersifat porus, aerasinya besar, dan

kecepatan infiltrasinya tinggi. Keadaan tersebut menyebabkan pupuk yang

(22)

pasiran rendah karena temperatur dan aerasi memungkinkan tingkat dekomposisi

bahan organik tinggi.

Selain itu, stabilitas agregat dan kandungan liat tanah pasiran rendah

sehingga pada saat hujan, air dan hara akan mudah hilang melalui proses

pergerakan air ke bawah (Gunawan Budiyanto, 2009). Hasil analisis yang

dilakukan Gunawan Budiyanto (2014) terhadap lahan pasir pantai yang

sampelnya di ambil dari Lahan Pantai Trisik, Banaran, Galur Kabupaten Dati II

Kulon Progo, DIY menunjukan bahwa daya dukung lahan dan potensi kesuburan

rendah. Untuk meningkatkan kesuburan lahan maka perlu penambahan bahan

organik dan biasanya dalam jumlah yang melebihi anjuran pada umumnya. Salah

satu bahan organik yang dapat di manfaatkan guna meningkatkan kesuburan tanah

pasir pantai yaitu campuran arang serbuk gergaji dan tepung darah sapi yang di

berikan dalam bentuk briket.

Secara morfologis briket memiliki pori yang efektif untuk mengikat dan

menyimpan hara tanah yang akan dilepaskan secara perlahan sesuai konsumsi dan

kebutuhan tanaman (slow release). Selain itu briket bersifat higroskopis sehingga

hara dalam tanah tidak mudah tercuci. Struktur tanah yang baik serta dengan

perimbangan dan penyebaran pori yang baik, maka agregat tanah dapat pula

memberikan imbangan padat dan ruang pori yang lebih menguntungkan terutama

bagi tanaman.

Briket

Briket adalah bahan padat yang berasal dari biomassa tanaman dan telah

(23)

dilakukan dengan menambah bahan perekat, yang bahan bakunya diarangkan

terlebih dahulu kemudian ditumbuk, dicampur perekat, dicetak dengan sistem

hidrolik maupun manual dan selanjutnya dikeringkan. Briket arang yang baik

diharapkan memiliki kadar karbon yang tinggi. Kadar karbon sangat dipengaruhi

oleh kadar zat mudah menguap dan kadar abu. Semakin besar kadar abu akan

menyebabkan turunnya kadar karbon briket arang tersebut (Gustan Pari dan

Hartoyo, 1983). Pembuatan briket arang terdiri dari beberapa proses berikut:

1. Karbonasi

Proses pengarangan (pirolisa) adalah penguraian biomassa (lysis) menjadi

panas (pyro) pada suhu lebih dari 1500 C. Pada proses pirolisa terdapat

beberapa tingkatan proses yaitu pirolisa primer dan pirolisa sekunder.

Pirolisa primer adalah pirolisa yang terjadi pada bahan baku (umpan),

sedangkan pirolisa sekunder adalah pirolisa yang terjadi atas partikel dan

gas/uap hasil pirolisa primer.

2. Bahan Perekat

Sifat alamiah bubuk arang cenderung saling terpisah sehingga

membutuhkan campuran perekat. Penambahan bahan perekat menyebabkan

butir-butir arang dapat disatukan dan dibentuk sesuai dengan kebutuhan.

Pembuatan briket dengan penggunaan bahan perekat akan lebih baik

hasilnya jika dibandingkan tanpa menggunakan bahan perekat. Disamping

meningkatkan nilai bakarnya, kekuatan briket arang dari tekanan luar juga

(24)

3. Pemadatan dan pencetakan

Tekanan diberikan untuk menciptakan kontak antara permukaan bahan yang

direkat dengan bahan perekat, setelah bahan perekat dicampurkan dan

tekanan mulai diberikan maka perekat yang masih dalam keadaan cair akan

mulai mengalir ke permukaan bahan. Pada saat yang bersamaan dengan

terjadinya aliran maka perekat juga mengalami perpindahan dari permukaan

yang diberi perekat kepermukaan yang belum terkena perekat (Muhammad

Kirana, 1985). Adonan yang sudah jadi siap untuk dicetak menjadi briket

dengan cara memasukan adonan ke dalam cetakan kemudian dipadatkan.

4. Pengeringan

Pengeringan ini bertujuan untuk menguapkan kembali air yang telah

ditambahkan pada proses pencampuran. Pengeringan dilakukan terhadap

briket, agar air yang tersimpan dalam briket dapat diuapkan, sehingga tidak

mengganggu pada saat briket di bakar (Noer Widayanti, 1995).

Arang Serbuk Gergaji

Arang merupakan hasil pembakaran dari bahan yang mengandung karbon

yang berbentuk padat dan berpori. Sebagian besar porinya masih tertutup dengan

hidrokarbon, ter dan senyawa organik lain yang komponennya terdiri dari abu, air,

nitrogen dan sulfur. Proses pengarangan akan menentukan dan berpengaruh

terhadap kualitas arang yang dihasilkan (Sudradjat dan Soleh, 1994).

Keuntungan pemberian arang yaitu arang mempunyai kemampuan dalam

(25)

pertumbuhan akar serta memberikan habitat yang baik untuk pertumbuhan

tanaman. Selain dapat meningkatkan pH tanah, arang juga dapat memudahkan

terjadinya pembentukan dan peningkatan jumlah spora dari ekto mau pun

endomikoriza. Gusmailina, dkk., (1999) mengemukakan bahwa pemberian arang

pada tanah selain dapat membangun kesuburan tanah, berfungsi sebagai pengikat.

Kandungan hara yang terdapat pada arang serbuk gergaji bergantung kepada

bahan baku serbuk gergaji. Secara umum arang yang dihasilkan dari serbuk

gergaji campuran mempunyai kandungan hara N berkisar antara 0,3 sampai 0,6

%; kandungan P total dan P tersedia berkisar antara 200 sampai 500 ppm dan 30

sampai 70 ppm; kandungan hara K berkisar antara 0,9 sampai 3 meq/100 gram;

kandungan hara Ca berkisar antara 1 sampai 15 meq/100 gram; dan kandungan

hara Mg berkisar antara 0,9 sampai 12 meq/100 gram. Pemberian arang sebagai

campuran media semai tanaman secara nyata meningkatkan diameter batang

Eucalyptus urophylla (Gusmailina, dkk., 1999).

Hasil penelitian Gustan Pari (1996) menyimpulkan bahwa arang aktif dari

serbuk gergajian sengon yang dibuat secara kimia dapat digunakan untuk menarik

logam Zn, Fe, Mn, Cl, PO4 dan SO4 yang terdapat dalam air sumur yang tercemar

dan juga dapat digunakan untuk menjernihkan air limbah industri pulp kertas.

Penggunaan arang baik yang berasal dari limbah eksploitasi maupun yang

berasal dari industri pengolahan kayu untuk peningkatan kesuburan tanah,

merupakan salah satu alternatif pemanfaatan arang selain sebagai sumber energi.

Secara morfologis arang memiliki pori yang efektif untuk mengikat dan

(26)

Oleh sebab itu aplikasi arang pada lahan-lahan terutama lahan miskin hara

seperti tanah pasir pantai dapat meningkatkan beberapa fungsi antara lain:

sirkulasi udara dan air tanah, pH tanah, merangsang pembentukan spora endo dan

ektomikoriza, dan menyerap kelebihan CO2 tanah. Tanah pasir pantai

membutuhkan bahan organik dapat bentuk padat seperti briket yang tidak mudah

terlindi dan dapat menyediakan unsur hara dalam waktu yang lebih lama,

sehingga dapat meningkatkan kesuburan lahan pasir pantai dan meningkatkan

hasil tanaman jagung manis.

Tepung Darah Sapi

Salah satu pengelolahan limbah darah di Rumah Pemotongan Hewan

(RPH) yatu dibuat menjadi tepung darah sapi. Tepung darah sapi merupakan hasil

pengolahan dari darah yang telah dikeringkan sehingga membentuk tepung.

Tepung darah sapi merupakan bahan ransum yang berasal dari darah yang segar

dan bersih yang biasanya diperoleh dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH).

Tepung darah sapi mengandung protein kasar sebesar 80 %, lemak 1,6 % dan

serat kasar 1 %, tetapi miskin asam amino, kalium dan phospor. Darah yang

dihasilkan dari seekor ternak yang disembelih antara 7-9 % dari berat badannya

(Jamila, 2012).

Tepung darah sapi diproduksi dari darah hasil pemotongan ternak yang

bersih dan segar, berwarna coklat kehitaman serta relatif sulit larut dalam air.

Adapun jumlah darah yang dapat diperoleh dari suatu pemotongan sangat

tergantung pada lama proses pengeluaran darah serta teknik pengeluaran darah

(27)

pembuatan tepung darah sapi, untuk mendapatkan 1 kg tepung darah sapi

memerlukan 5 kg darah segar (5:1). Untuk mencegah terjadinya pembekuan darah

pada saat penampungan maka dapat ditambahkan sejumlah garam (Jamila, 2012).

Tepung darah sapi mengandung protein non-sistetik yang cukup tinggi,

dengan kandungan N = 13,25%, P=1% dan K=0,6%. Secara umum tepung darah

sapi mengandung bahan kering 90%, protein kasar 80-85%, lemak kasar 1-1,6%,

serat kasar 1-1,5%, abu 4%, beta nitrogen 8,40% dan protein tercerna 63,1%.

Kadar asam amino masing-masing metionin 1,0%; sistin 1,4%; lisin 6,9%;

triptophan 1,0%; isoleusin 0,8% ; histidin 3,05% ; valin 5,2% ; leusin 10,3% ;

arginin 2,35% dan glisin 4,4%. Darah dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku

pupuk (Jamila, 2012).

Oleh sebab itu limbah darah harus dimanfaatkan agar tidak mencemari

lingkungan. Salah satu pemanfaatan limbah darah yaitu sebagai bahan baku

campuran briket yang dapat memperbaiki tingkat kesuburan tanah pasir, sebagai

pemasok hara dan meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung di tanah

pasir pantai.

Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.)

Jagung di Indonesia kebanyakan ditanam di dataran rendah sebagian

terdapat juga di daerah pegunungan pada ketinggian 1000-1800 mdpl. Tanaman

jagung memerlukan aerasi yang baik sehingga membutuhkan kondisi tanah yang

gembur dan subur. Kemasaman tanah (pH) yang terbaik untuk jagung adalah

sekitar 5,5-7,0 (http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung, Diakses Tanggal 7 Maret

(28)

dalam famili Gramineae subfamili Panicoidae (Thompson and Kelly 1957).

Berdasarkan tipe pembungaannya jagung manis termasuk tanaman monoecius

yaitu memiliki bunga jantan dan betina pada satu tanaman.

Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman berupa karangan bunga

(inflorescence), sedangkan bunga betina tersusun dalam tongkol yang terbungkus

oleh cangkang yang umum disebut ‘’kelobot” dengan rambut jagung yang

sebenarnya merupakan tangkai putik. Jagung manis dibudidayakan melalui

tahapan sebagai berikut:

1. Persiapan Bahan Tanam

Ketersediaan benih sebaiknya dengan mutu tinggi baik genetik, dan

fisiknya. Benih untuk penyulaman dibutuhkan untuk menganti tanaman

yang terserang hama/penyakit dan yang tumbuh abnormal. Jagung manis

beradaptasi baik di dataran rendah sampai sedang dengan potensi hasil ±

16.8 ton/hektar.

2. Pengolahan Lahan

Tanah yang akan ditanami dicangkul sedalam 15-20 cm, kemudian

diratakan. Setiap 3 m dibuat saluran drainase sepanjang barisan tanaman.

Lebar saluran 25-30 cm, kedalaman 20 cm. Saluran ini dibuat terutama

pada tanah yang drainasenya kurang baik. Di daerah dengan pH kurang

dari 5, tanah dikapur (dosis 300 kg/hektar) dengan cara menyebar kapur

merata/pada barisan tanaman, 1 bulan sebelum tanam.

(29)

3. Lubang Tanam

Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan kedalaman 3-5 cm, dan tiap

lubang hanya diisi 2 butir benih. Ruang tanam antar lubang tanam 75 cm x

25 cm. Taburkan furadan di atas benih sebanyak 0,5 gram perlubang,

pemberian pupuk dasar dengan jarak 5 cm dari biji jagung.

4. Penjarangan dan Penyulaman

Tanaman yang tumbuhnya kurang maksmimal, dipotong tepat di atas

permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh

dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan

tumbuh. Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak

tumbuh/mati, dilakukan 7-10 hari sesudah tanam (HST). Jumlah dan jenis

benih serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan sewaktu

penanaman.

5. Pemupukan

Pemupukan dalam budidaya tanaman bertujuan untuk merangsang

pertumbuhan jagung lebih maksimal. Pemupukan di bagi menjadi

pemupukan dasar dan susulan. Pupuk dasar yang diberikan sesudah tanah

diolah umumnya menggunakan pupuk kompos dan pupuk buatan seperti

Urea, SP36, dan KCl. Pupuk kandang diberikan seminggu sebelum benih

ditanam sebanyak 10-20 ton/hektar (Himmah Amaliyah Hasanah, 2010).

Dosis N yang biasanya digunakan petani untuk budidaya jagung manis

adalah 200 kg/hektar atau setara dengan 435 kg pupuk Urea, dosis pupuk

(30)

pupuk K2O sebanyak 150 kg/hektar atau setara dengan 250 kg KCl

(Koswara, 1989). Pupuk diberikan sebanyak 2 kali, 1/3 bagian pada saat

tanam dan 2/3 bagian pada saat tanaman berumur 4 – 5 minggu dengan

metode alur atau barisan (Soemadi Widyaningsih dan Abdul Mutholib,

1999). Menurut Enny Purbani, dkk., (2009) pemupukan pertama biasanya

dilakukan 1-10 hari setelah tanam. Pemupukan kedua diberikan 28–35 hari

setelah tanam. Kadang juga diperlukan pemupukan ketiga, yaitu saat

tanaman menjelang masa berbunga.

6. Pengairan

Pengairan dilakukan setiap hari untuk menciptakan kondisi tanah yang

lembab dan hangat, sehingga mempercepat terjadinya perkecambahan

benih serta ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Pengairan diberikan hari

pada pagi atau sore hari dan setiap kali selesai pemupukan.

7. Hama dan Pengendalian

a. Hama

Hama yang menyerang tanaman jagung yaitu: lalat bibit, ulat pemotong

(Agrotis sp., Spodoptera litura) dan Penggerek buah (Helicoverpa

armigera). Pengendalian hama-hama tersebut adalah dengan tanam secara

serempak pada areal yang luas, mencari dan membunuh secara manual,

serta melakukan semprot dengan insektisida dengan dosis sesuai anjuran.

b. Penyakit

Penyakit yang menyerang tanaman jagung yaitu bulai (Downy mildew),

(31)

dengan menggunakan benih varietas unggul, pergiliran tanaman, seed

treatment, serta melakukan penyemprotan dengan bahan aktif Mancozep

bila ada gejala serangan.

8. Pemanenan

Panen jagung manis dilakukan sekitar umur 65-75 hst, atau buah sudah

dikatakan masak secara fisiologis dengan ciri-ciri daun dan kelobot sudah

mengering (menguning), bila kelobot dibuka biji sudah tampak kisut 100%, serta

ada black layer pada daerah titik tumbuh. Teknis panen dapat dilakukan sebagai

berikut: Kelobot pembungkus buah dikupas dengan cara disobek dengan tangan.

Seleksi buah, dengan cara dipisahkan antara buah normal dengan yang masih

muda serta busuk.

Hipotesis

Di duga kombinasi perlakuan 98 % Arang Serbuk Gergaji + 2 % Tepung

darah sapi + 2,396 gram Urea merupakan perlakuan terbaik sebagai komposisi

briket dalam mensuplai hara N serta meningkatkan pertumbuhan dan hasil

(32)

III.TATA CARA PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai bulan

Maret 2016 di Green House dan Lahan Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta.

Bahan dan Alat Penelitian

Bahan yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu pasir pantai Samas,

arang serbuk gergaji sengon, tepung darah sapi, benih jagung manis, Urea, SP36,

KCl, daun randu dan air. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

timbangan analitik, polybag, ember, meteran, seng, alat press briket, sekop,

saringan ukuran 0,5 mm, nampan, karung, dan alat tulis.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang disusun dalam

Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan rancangan perlakuan faktor tunggal

terdiri dari 4 perlakuan. Adapun susunan perlakuan sebagai berikut :

1. Per1akuan P0 : Tanpa Briket

2. Perlakuan P1 : Briket A

3. Perlakuan P2 : Briket B

4. Perlakuan P3 : Briket C

Setiap perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat 12 unit percobaan yang

(33)

Aplikasi dosis briket campuran arang serbuk gergaji dan tepung darah sapi pada

budidaya jagung manis yaitu 20 ton/hektar.

Cara Penelitian 1. Pengambilan Sampel Pasir Pantai

Sampel tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah pasir pantai

yang diambil secara komposit dari 6 titik di pantai Samas, Bantul, Yogyakarta.

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara membersihkan bagian permukaan

pasir pantai kemudian menggali sedalam 30 cm sesuai dengan kedalamam

perakaran tanaman jagung manis dan diambil sesuai kebutuhan yaitu 360 kg.

2. Pembuatan Tepung Darah Sapi

Prinsip utama yang digunakan dalam memproses tepung darah sapi hanya

dengan mengurangi kadar air melalui teknik pengeringan darah menjadi tepung

darah sapi secara sederhana sebagai berikut :

a. Darah segar yang telah diperoleh dari Rumah Potong Hewan (RPH)

ditampung dalam wadah.

b. Kemudian tambahkan garam dapur sebanyak 1% dari volume darah

agar darah tidak menggumpal sehingga mempermudah pembuatan

tepung.

c. Darah yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 15 liter.

Selanjutnya darah segar dipanaskan di atas nyala api sedang sambil

diaduk secara perlahan hingga akhirnya mengental (kira-kira selama

(34)

d. Darah yang sudah mengental akan berwarna hitam yang menandakan

bahwa campuran tersebut sudah matang.

e. Campuran darah kemudian dijemur dibawah sinar matahari selama 2

hari kemudian ditumbuk hingga halus dan diayak hingga konsistensinya

menyerupai tepung. Tepung darah sapi dapat langsung digunakan

sebagai campuran briket arang serbuk gergaji.

3. Pembuatan Arang Serbuk Gergaji

Proses pengarangan/karbonisasi arang serbuk gergaji yaitu:

a. Bahan dan alat yang diperlukan dipersiapkan terlebih dahulu (serbuk

gergaji sebanyak 3 karung, korek api, air, ember, seng, sapu lidi,

gembor dan kayu bakar).

b. Seng diletakkan pada dua tempat yaitu di atas tungku dengan api

menyala dan di bagian samping tungku. Setelah api membesar, serbuk

gergaji sengon dituangkan diatas seng dan diratakan menggunakan

sapu lidi agar merata sehingga mempermudah pengarangan. Seng

akan menghantarkan panas ke semua pori serbuk gergaji. Bagian

permukaan serbuk gergaji menghitam sempurna menandakan bahwa

serbuk gergaji telah menjadi arang. Arang serbuk gergaji kemudian

dipindahkan ke seng berikutnya dan langsung disiram air agar arang

tidak menjadi abu.

c. Arang serbuk gergaji yang sudah jadi didinginkan sampai sekitar 45

(35)

ayakan 0,5 mm untuk memisahkan abu yang ada pada arang serbuk

gergaji.

d. Pengujian daya serap arang serbuk gergaji dilakukan dengan cara

meletakkan arang pada petridish yang berisi air selanjutnya

mencelupkan jari telunjuk ke dalam petridish. Apabila arang serbuk

gergaji menempel pada seluruh bagian jari telunjuk maka arang

tersebut memiliki daya serap yang tinggi.

4. Pembuatan Briket

Proses pembuatan briket campuran arang serbuk gergaji dan tepung darah

sapi, yaitu:

a. Bubuk arang serbuk gergaji dan tepung darah sapi yang telah dibuat

sebelumnya disiapkan kemudian bahan tersebut dicampur menjadi satu

dengan daun randu sebagai perekat, yang sebelumnya telah dihaluskan

menggunakan mortar agar getah dalam daun dapat keluar secara maksimal.

Dosis pemberian daun randu sebagai perekat adalah 30 % dari dosis briket

yang diaplikasikan yaitu 112,5 gram kemudian dilakukan pengadukan

untuk menghasilkan adonan yang merata. Jumlah campuran

masing-masing bahan sesuai dengan perlakuan yaitu:

i. Per1akuan P0 : Tanpa Briket (Pupuk Kandang 375 gram + 8,15

gram Urea + 6,28 gram SP36 + 4,68 gram KCl).

ii. Perlakuan P1= (371, 25 gram (99%) arang serbuk gergaji + 3,75

gram (1%) tepung darah sapi + 3,493 gram Urea) + 6,28 gram

(36)

iii. Perlakuan P2= (367,5 gram (98%) arang serbuk gergaji + 7,5 gram

(2%) tepung darah sapi + 2,396 gram Urea) + 6,28 gram SP36 +

4,68 gram KCl.

iv. Perlakuan P3= (363,75 gram (97%) arang serbuk gergaji + 11,25

gram (3%) tepung darah sapi + 1,354 gram Urea) + 6,28 gram

SP36 + 4,68 gram KCl ( Lampiran II ).

b. Adonan yang sudah tercampur rata dimasukkan ke dalam alat press briket,

kemudian bagian bawah alat dilapisi karung. Adonan yang telah masukkan

ke dalam alat press briket, selanjutnya ditekan untuk memadatkan adonan

sehingga keras dan berbentuk bongkahan. Briket dikeluarkan dari cetakan

dan dilakukan pengeringan di bawah sinar matahari sampai briket menjadi

kering dan keras.

c. Briket yang sudah kering siap diaplikasikan pada media tanam jagung

manis.

5. Aplikasi Briket Pada Tanaman Jagung a. Persiapan media tanam

Cara mempersiapkan media tanam yaitu pasir pantai dikeringanginkan

terlebih dahulu selama 1 hari. Pasir pantai yang telah dikeringanginkan

selanjutnya ditimbang sebanyak 10 kg dan dimasukkan ke dalam polybag

berukuran 35 cm x 35 cm kemudian siram air sampai media tanah pasir

(37)

b. Persiapan benih

Benih yang digunakan pada penelitian ini yaitu biji jagung manis hibrida F1

yang sebelumnya telah direndam air. Benih yang mengapung tidak

digunakan. Benih tersebut direndam dalam cairan 2 jenis fungisida, 1 jenis

bakterisida dan aktivator. Masing-masing dosis fungisida dan bakterisida

sebesar 5 gram/liter sedangkan aktivator sebanyak 1 tutup botol.

c. Penanaman

Penanaman dilakukan 1 minggu setelah pupuk dasar diaplikasikan dengan

cara menanam 5 biji jagung kedalam media tanam sesuai dengan perlakuan

masing-masing. Biji yang telah berkecambah disisakan 2 tiap media tanam

dan yang tumbuh abnormal atau tidak berkecambah dibuang.

d. Penjarangan

Penjarangan dilakukan pada saat tanaman jagung berumur 3 minggu setelah

tanam (MST) dengan memilih 1 tanaman jagung dengan pertumbuhannya

lebih baik.

e. Pemupukan

i. Pemupukan dasar

Kegiatan awal yaitu menimbang pupuk kandang, pupuk Urea, SP36,

KCl dan briket campuran arang serbuk gergaji dan tepung darah sapi

sesuai dosis perlakuan per polybag (lampiran II) dan diaplikasikan ke

dalam media taah pasir pantai. Pada perlakuan tanpa briket aplikasi

dilakukan dengan cara mencampur pasir pantai dengan pupuk

(38)

dilakukan dengan cara meletakkan briket pada bagian atas, tengah dan

bawah berbentuk zig-zag dan untuk pupuk dasar N, P dan K

diaplikasikan dengan metode ring placement seminggu sebelum benih

jagung manis ditanam.

ii. Pemupukan susulan

Pemupukan pertama biasanya dilakukan 1-10 hari setelah tanam

Pemupukan kedua dilakukan pada saat umur 28-35 hari setelah tanam.

Pemupukan dengan takaran pupuk anorganik yaitu Urea, SP36, KCl

sesuai dengan dosis perhektar. Pemupukan dilakukan dengan

membenamkan pupuk di zona perakaran (Enny Purbani, dkk., 2009).

d. Penyiangan

Penyiangan dilakukan dengan cara mencabut gulma disekitar tanaman

jagung dan penyiangan dilakukan sesuai dengan pertumbuhan gulma

e. Penyiraman

Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari dengan memberi

air secukupnya untuk menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang

tanaman berbunga, jumlah air yang diperlukan lebih besar sehingga

pemberian air diberikan dua kali lipatnya.

f. Pengendalian hama dan penyakit

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan menggunakan pestisida

atau insektisida dengan dosis anjuran saat terjadi serangan yang dapat

(39)

g. Panen

Panen tanaman jagung manis dilakukan pada tanaman berumur 65-75 hari

setelah tanam yang ditandai dengan tongkol atau klobot mulai mengering,

biji kering, keras dan mengkilat. Pemanenan dilakukan dengan cara

memutar tongkol berikut klobotnya atau dapat dilakukan dengan

mematahkan tangkai buah jagung. Buah jagung dan sisa tanaman (akar,

batang dan daun) dimasukan kedalam kantong kertas yang sudah diberi

label dan untuk selanjutnya dilakukan analisis data.

Parameter Pengamatan

1. Tinggi tanaman (cm)

Pengukuran tinggi tanaman dilakukan setiap setiap minggu setelah

tanam hingga panen, Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan

cara mengukur mulai dari pangkal batang bawah hingga ruas batang

sebelum bunga dan dinyatakan dalam satuan sentimeter.

2. Jumlah daun (helai)

Perhitungan jumlah daun dilakukan setiap 1 minggu sekali setelah

tanam sampai tanaman dipanen. Perhitungan dilakukan dengan cara

menghitung jumlah daun yang membuka dan dinyatakan dalam satuan

helai.

3. Panjang akar (cm)

Panjang akar diperoleh dengan cara mengukur akar tanaman jagung

(40)

menggunakan penggaris. Pengamatan dilakukan saat panen dan

dinyatakan dalam satuan sentimeter.

4. Bobot segar tanaman (g)

Pengukuran bobot segar tanaman dilakukan setelah panen. Pengukuran

dilakukan dengan cara menyobek polybag kemudian media tanam

digemburkan dibawah pancuran air, selanjutnya dibilas hingga bagian

akar bersih. Sampel tanaman yang telah dibersihkan kemudian

ditimbang dan dinyatakan dalam satuan gram.

5. Bobot kering tanaman (g)

Pengukuran berat kering tanaman dilakukan setelah panen dengan

cara mengambil tanaman yang telah ditimbang bobot segarnya

kemudian dijemur pada terik sinar matahari hingga kering. Tanaman

yang telah dikeringkan selanjutnya dibungkus dengan kertas dan

dioven pada suhu sekitar 800Cselama 48 jam hingga konstan.

6. Bobot segar akar (g)

Bobot segar akar diperoleh dengan cara menimbang akar tanaman

jagung manis pada saat panen. Pengamatan dilakukan pada saat panen

dan dinyatakan dalam satuan gram.

7. Bobot kering akar (cm)

Bobot kering akar diperoleh dengan cara menimbang akar tanaman

jagung sampai diperoleh angka yang konstan. Sebelumnya akar

(41)

konstan. Pengamatan dilakukan pada saat panen dan dinyatakan dalam

satuan sentimeter.

8. Panjang tongkol (cm)

Pengukuran panjang tongkol jagung dilakukan pada saat panen

menggunakan penggaris dan dinyatakan dengan satuan sentimeter.

9. Diameter tongkol (cm)

Pengukuran diameter tongkol jagung dilakukan menggunakan jangka

sorong pada bagian atas, tengah dan bawah kemudian hasilnya direrata

dan dinyatakan dengan satuan sentimeter.

10.Bobot segar tongkol ( g )

Penimbangan bobot segar tongkol dilakukan dengan cara menimbang

tongkol jagung manis pada masing-masing tanaman dan dinyatakan

dalam satuan gram.

Analisis Data

Data hasil pengamatan di Sidik Ragam (Analysis of Variance) 5 %. Apabila

terdapat pengaruh yang berbeda nyata antar perlakuan dilakukan Uji Jarak

(42)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada akhir musim kemarau dan awal musim

hujan. Pada awal tanam, tanaman jagung yang ditanam pada media pasir pantai di

Green House mengalami gejala bulai hingga penanaman kedua. Oleh sebab itu

penelitian dipindahkan ke Lahan Percobaan dan dapat tumbuh dengan baik hingga

panen. Tanaman jagung setiap waktu mengalami pertumbuhan yang menunjukkan

telah terjadi pembelahan dan pembesaran sel. Pertumbuhan tanaman sangat

dipengaruhi oleh faktor lingkungan, fisiologi dan genetik tanaman. Hasil

penelitian aplikasi briket arang serbuk gergaji dan tepung darah sapi pada

budidaya jagung manis di tanah pasir pantai sebagai berikut :

Tinggi Tanaman

Tanaman setiap waktu mengalami pertumbuhan yang menunjukkan telah

terjadi pembelahan dan pembesaran sel. Pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi

oleh faktor lingkungan, fisiologi dan genetik tanaman. Pada tanaman jagung

manis tinggi tanaman merupakan salah satu parameter pertumbuhan vegetatif

yang diukur dari pangkal batang sampai hingga ruas batang terakhir sebelum

bunga. Tinggi tanaman merupakan ukuran tanaman yang sering diamati sebagai

indikator pertumbuhan maupun sebagai parameter untuk mengukur pengaruh

lingkungan atau perlakuan yang diterapkan karena tinggi tanaman merupakan

ukuran pertumbuhan yang paling mudah dilihat (S.M Sitompul dan Bambang

(43)

Adapun perlakuan yang diujikan pada penelitian ini yaitu aplikasi briket

campuran arang serbuk gergaji dan tepung darah sapi seperti Gambar 3. Hasil

sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan semua perlakuan yang

diaplikasikan berpengaruh tidak sama (Lampiran III.a). Hasil Uji Jarak Berganda

Duncan 5% terhadap tinggi tanaman disajikan dalam Tabel 1 berikut :

Tabel 1. Uji Jarak Berganda Duncan Tinggi Tanaman Jagung Manis

Perlakuan

Tinggi Tanaman (cm) P0 : Tanpa Briket ( Pupuk Kandang + Urea + SP36 + KCl ) 83,78 b P1 : Briket (99 % Arang Serbuk Gergaji + 1 % Tepung

Darah Sapi + 3,439 gram Urea) + SP36 + KCl 148,44 a P2 : Briket (98 % Arang Serbuk Gergaji + 2 % Tepung

Darah Sapi + 2,396 gram Urea) + SP36 + KCl 155 a P3 : Briket (97 % Arang Serbuk Gergaji + 3 % Tepung

Darah Sapi + 1,354 gram Urea) + SP36 + KCl 147,89 a Keterangan:Angka yang diikuti huruf yang berbeda pada tiap kolom menunjukkan

pengaruh berbeda nyata menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf nyata 5%.

Hasil Uji Jarak Berganda Duncan dalam Tabel 1 terhadap tinggi tanaman

jagung manis menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan P0 tidak sama dengan

pengaruh perlakuan P1, P2 dan P3 dan berpengaruh sama antar pengaruh

perlakuan P1, P2 dan P3. Hal ini disebabkan karena porositas tanah pasir pantai

yang besar, aerasi besar, dan kecepatan infiltrasinya tinggi sehingga daya sangga

air dan pupuk sangat rendah akibat kekurangan kandungan koloid tanah. Tanah

pasir juga miskin hara sehingga kurang mendukung pertumbuhan tanaman.

Pemberian pupuk kandang dengan dosis 20 ton/hektar pada perlakuan P0

cenderung tidak dapat meningkatkan kesuburan tanah pasir pantai dan menahan

(44)

pupuk N, P dan K teroksidasi dan hilang secara perlahan akibat proses infiltrasi

dan presipitasi melalui penyiraman.

Hal ini diperkuat dengan pendapat Syukur (2005) bahwa lahan pasir pantai

memiliki kemampuan menyediakan udara yang berlebihan, sehingga

mempercepat pengeringan dan oksidasi bahan organik. Stabilitas agregat dan

kandungan liat tanah pasiran rendah sehingga pada saat hujan, air dan hara akan

mudah hilang melalui proses pergerakan air ke bawah (Gunawan Budiyanto,

2009). Sesuai dengan hasil analisis Gunawan Budiyanto (2014) bahwa kebutuhan

bahan organik pada lahan pasiran lebih banyak dari lahan konvensional yaitu

sekitar 15–20 ton/hektar sedangkan kebutuhan tanah lempung berkisar 60

ton/hektar, sehingga pemberian bahan organik ke dalam tanah pasir dapat

diberikan dalam jumlah 30-40 ton/hektar dari berbagai sumber bahan organik.

Selama proses pertumbuhan, tanaman membutuhkan unsur hara makro

dan mikro untuk proses pembelahan sel. Perbandingan tinggi tanaman perlakuan

tanpa briket dan perlakuan briket dapat dilihat pada Gambar 5 saat tanaman

jagung manis berumur 3 MST. Tanaman pengaruh perlakuan briket memiliki

pertumbuhan yang seragam, optimal dan mendukung proses fotositesis yang

maksimal sedangkan tanaman pengaruh perlakuan P0 atau tanpa briket

mengalami pertumbuhan yang lebih lambat atau kerdil. Hilangnya unsur hara N, P

dan K menyebabkan tanaman pengaruh perlakuan P0 mengalami defisiensi unsur

hara terutama nitrogen. Defisiensi nitrogen menyebabkan proses pembelahan sel

terhambat dan mengakibatkan penyusutan pertumbuhan tanaman atau kerdil.

(45)

tanaman membutuhkan hara N, P dan K yang merupakan unsur hara esensial

dimana unsur hara ini sangat berperan dalam pertumbuhan tanaman secara umum

pada fase vegetatif. Sesuai dengan Marschner (1986) yang menyatakan bahwa

tanaman yang kekurangan unsur nitrogen akan tumbuh lambat dan kerdil.

Tanaman jagung manis perlakuan briket P1, P2 dan P3 mengalami

pengaruh pertumbuhan yang normal dan lebih baik dibandingkan dengan

perlakuan P0, hal ini terlihat dari Gambar 1 dan 4 bahwa selama fase vegetatif

hingga fase generatif tanaman jagung manis pengaruh perlakuan briket memiliki

pertumbuhan yang seragam dan optimal sehingga pembentukan bunga dan

kelobot lebih cepat dibandingkan dengan pengaruh perlakuan P0. Hal ini

disebabkan karena secara morfologis briket campuran arang serbuk gergaji dan

tepung darah sapi memiliki pori yang efektif untuk mengikat dan menyimpan hara

dari pupuk N, P dan K yang akan dilepaskan secara perlahan sesuai konsumsi dan

kebutuhan tanaman dan bersifat higroskopis sehingga hara dalam tanah tidak

mudah tercuci.

Pemberian arang serbuk gergaji yang diaplikasikan ke dalam tanah pasir

pantai dapat berfungsi sebagai pembangun kesuburan tanah dan memperbaiki

perakaran jagung manis. Eni Faridah (1996) menyimpulkan bahwa pemberian

serbuk arang pada kadar 10 % volume berpengaruh positif terhadap pertumbuhan

awal tinggi semai kapur (Dryobalanops sp). Selain itu kandungan nitrogen yang

terdapat dalam tepung darah sapi dinilai efektif dalam meningkatkan pertumbuhan

tanaman jagung manis dan meminimalisir penggunaan pupuk N anorganik seperti

(46)

Hal ini terlihat dari semua tanaman perlakuan briket tidak ada yang

mengalami gejala khlorosis atau kekurangan unsur hara N. Namun antar

perlakuan briket tidak terjadi beda nyata terhadap tinggi tanaman jagung manis,

hal ini menunjukkan bahwa unsur N yang dibutuhkan untuk perpanjangan sel

tanaman tercukupi pada masing-masing perlakuan briket. Penyebab lain ialah

semua dosis briket campuran arang serbuk gergaji dan tepung darah sapi yang

diaplikasikan sama sesuai kebutuhan hara N per tanaman yaitu sebesar 3,75

N/tanaman (Lampiran II.a.5) sehingga mengakibatkan semua perlakuan briket

berpengaruh sama terhadap tinggi tanaman. Hasil pengamatan pengaruh perlakuan

terhadap tinggi tanaman dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini:

Gambar 1. Tinggi Tanaman Jagung Manis

Pada Gambar 1, tinggi tanaman jagung manis mengalami peningkatan

setiap minggu dan membentuk kurva sigmoid. Tanaman jagung manis perlakuan

P0 dan perlakuan P1, P2 dan P3 mengalami pengaruh pertumbuhan seragam pada

umur 1-3 MST. Pada umur 4 MST laju pertumbuhan mengalami perbedaan,

tanaman jagung manis pengaruh perlakuan P0 mengalami pertumbuhan yang

(47)

lebih lambat karena hara N, P dan K tidak tersedia untuk mendukung proses

fotosintesis. Aplikasi pupuk susulan N, P dan K pada umur 5 MST dapat

mensuplai hara sehingga pertumbuhan tanaman mengalami peningkatan. Pada

umur 4-6 MST jagung manis pengaruh perlakuan briket P1, P2 dan P3

mengalami peningkatan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan pengaruh

perlakuan P0. Pada umur 5 MST laju tanaman jagung pengaruh perlakuan briket

mengalami perbedaan, pengaruh perlakuan P3 mengalami laju pertumbuhan yang

lebih tinggi dibandingkan dengan pengaruh briket P1 dan P2. Laju pertumbuhan

pada umur 6 MST kembali seragam antar semua perlakuan briket.

Laju pertumbuhan optimal pada tanaman pengaruh perlakuan briket P1, P2

dan P3 terjadi pada umur 8 MST, sedangkan tanaman pengaruh perlakuan P0

terjadi pada pada umur 9 MST. Hal ini menunjukkan tanaman pengaruh

perlakuan briket P1, P2 dan P3 lebih cepat memasuki fase generatif dibandingkan

tanaman pengaruh perlakuan P0 yang terlambat memasuki fase generatif. Hal ini

terlihat dari kemunculan bunga pada pengaruh perlakuan briket P1, P2 dan P3

yang lebih cepat dan bunga mekar dengan sempurna sehingga penyerbukan pada

kelobot berjalan maksimal. Pada tanaman pengaruh perlakuan P0 bunga jantan

yang muncul lebih lambat dan tidak mekar sempurna sehingga proses

penyerbukan dan pembentukan biji jagung tidak berjalan maksimal.

Hal ini membuktikan bahwa komposisi N dari campuran arang serbuk

gergaji, tepung darah sapi dan Urea dapat mensuplai kebutuhan hara hingga fase

(48)

briket pada tanah pasir pantai memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap

daya sangga hara dan air sehingga menahan laju perlindian.

Jumlah Daun

Daun merupakan organ tanaman tempat mensintesis makanan untuk

kebutuhan tanaman maupun sebagai cadangan makanan. Daun memiliki klorofil

yang berperan dalam melakukan fotosintesis. Semakin banyak jumlah daun, maka

tempat untuk melakukan proses fotosisntesis lebih banyak dan dan hasilnya lebih

optimal. Soegito (2003) menyatakan bahwa semakin besar jumlah nitrogen yang

tersedia maka akan memperbesar jumlah hasil fotosintesis sampai dengan

optimum. Hasil sidik ragam 5% terhadap jumlah daun menunjukkan semua

perlakuan yang diaplikasikan berpengaruh tidak sama (Lampiran III.b). Hasil Uji

Jarak Berganda Duncan 5% terhadap jumlah daun disajikan dalam Tabel 2

berikut:

Tabel 2. Uji Jarak Berganda DuncanJumlah Daun Jagung Manis

Perlakuan menunjukkan pengaruh berbeda nyata menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf nyata 5%.

Hasil Uji Jarak Berganda Duncan dalam Tabel 2 terhadap jumlah daun

jagung manis menunjukkan pengaruh perlakuan P0 tidak sama dengan pengaruh

(49)

dan P3. Hal ini disebabkan karena kandungan N pada pengaruh perlakuan P0

lebih banyak mengalami perlindian dibandingkan jumlah yang dapat diserap oleh

tanaman. Hal ini terlihat pada Gambar 7, daun tanaman pengaruh perlakuan briket

P1, P2, dan P3 berwarna hijau tua yang menunjukkan tanaman mengandung

cukup N atau kadar klorofil dalam daun tinggi. Warna daun tanaman pengaruh

perlakuan P0 berwana kuning menunjukkan defisiensi unsur hara N atau klorosis

akibat kekurangan klorofil. Minimnya kandungan klorofil tanaman pengaruh

perlakuan P0 mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis, akibatnya jumlah

fotosintat yang dihasilkan tanaman rendah sehingga jumlah daun yang muncul

pada tanaman pengaruh perlakuan P0 lebih rendah dibandingkan tanaman

pengaruh perlakuan P1, P2, dan P3.P1, P2, dan P3.

Menurut Pinus Lingga (2003) cekaman Kebutuhan hara untuk

pertumbuhan jagung manis adalah nitrogen yang penting dalam meningkatkan

pertumbuhan vegetatif tanaman. Lebih lanjut Marschner (1986) menyatakan

bahwa tanaman yang kekurangan unsur nitrogen akan tumbuh lambat dan kerdil.

Kekurangan unsur hara nitrogen mengakibatkan terhambatnya pembentukan atau

pertumbuhan bagian-bagian vegetatif seperti daun, batang, dan akar

Perlakuan briket P1, P2 dan P3 memberikan pengaruh yang lebih baik

terhadap peningkatan jumlah daun dibandingkan pengaruh perlakuan P0.

Peningkatan jumlah daun yang tinggi menyebabkan pertumbuhan jagung manis

lebih optimal karena cahaya matahari yang diserap oleh daun lebih banyak

sehingga jumlah klorofil lebih besar dan fotosisntesis berjalan lancar dengan

Gambar

Gambar 1. Tinggi Tanaman Jagung Manis
Tabel 2. Uji Jarak Berganda Duncan Jumlah Daun Jagung Manis
Gambar 2. Jumlah Daun Jagung Manis
Tabel 3. Rerata Panjang Akar Jagung Manis
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu diperlukan suatu perangkat UU yang dapat mengatasi masalah ini seperti yang sekarang telah adanya perangkat hukum yang satu ini berhasil digolkan, yaitu Undang- undang

Penulis nantinya akan mengeksplorasi fakta dilapangan yang terkait dengan proses perumusan dan implementasi strategi komunikasi pemasaran terintegrasi dalam pembangunan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA APLIKASI ALGEBRATOR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PERSAMAAN GARIS. LURUS SISWA MTs DARUL HIKMAH TAWANGSARI TULUNGAGUNG

Sujud Tilawah adalah sujud bacaan, maksudnya dalah sujud yang yang dilakukan baik di dalam sholat ataupun di luar sholat sewaktu membaca atau mendengar bacaan

Pendidikan Karakter dalam Tafsir Al-Huda mentransmisikan nilai-nilai budi pekerti Jawa yang merupakan akumulasi dari cipta-rasa- karsa yang dilandasi kegiatan berpikir atau olah

PKuM yang telah diselenggarakan meliputi PKuM rintisan yaitu PKuM yang dilaksanakan di Dea Gemawang, Kab. Semarang, dan dua PKuM pengembangan yang dilaksanakan di Desa

Sistem harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan menyesuaikan lingkungan ini dengan kebutuhannya.” Jika penjelasan dari adaptasi tersebut dihubungkan dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan dan penerapan media teka-teki silang dan metode talking stick dapat meningkatkan hasil belajar IPS