PERANCANGAN STATIONERY SET PT. PABRIK GENTENG DAN
BATU BATA BAMBE
KERJA PRAKTIK
Program Studi
S1 Desain Komunikasi Visual
Oleh :
Agung Setiyo Budi
11420100057
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
iv
1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Perumusan Masalah... 2
1.3 Batasan Masalah... 2
1.4 Tujuan ... 2
1.5 Manfaat... 2
1.5.1 Manfaat Teoritis... 2
1.5.2 Manfaat Praktis... 3
1.6 Pelaksanaan... 3
1.7 Sistematika Penulisan... 3
v
2.6 Cover CD... 17
BAB III METODE PERANCANGAN……... 18
3.1 Metodologi... 18
3.2 Teknik Pengumpulan Data... 19
3.2.1 Creative Brief... 19
3.2.2 Observasi…………... 19
3.2.3 Wawancara... 20
3.3 Teknik Analisis Data... 20
3.4 Hasil Analisis... 21
3.4 konsep... 21
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 23
4.1 Sejarah Perusahaan ... 23
4.2 Lokasi Perusahaan... 24
4.3 Visi dan Misi PT. Pabrik Genteng & Batu Bata bambe... 26
4.3.1 Visi... 26
vi
5.3 Desain Kop Surat... 29
5.4 Desain Cover CD... 30
BAB VI PENUTUP... 31
6.1 Simpulan... 31
6.2 Saran…... 32
DAFTAR PUSTAKA ... 33
LAMPIRAN... 34
vii DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema teori warna primer Brewster... 11
Gambar 2.2 Skema teori warna sekunder Brewster... 11
Gambar 2.3 Skema teori warna tersier Brewster... 12
Gambar 2.4 Skema teori warna netral Brewster... 13
Gambar 3.1 Skema Pengerjaan... 18
Gambar 5.1 Desain Amplop………... 27
Gambar 5.2 Desain Kartu Nama... 28
Gambar 5.3 Desain Kop Surat... 29
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Saat ini banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan sehingga persaingan pun semakin banyak.Banyaknya perusahaan yang kalah dalam persaingan di karenakan kurangnya media promosi dan pengenalan produk kepada konsumen. Salah satu agar perusahaan di kenal oleh banyak orang adalah melalui stationery set. Stationery set juga berguna untuk perusahaan agar brandnya lebih di kenal oleh orang lain atau perusahaan lain yang sedang bermitra dengan perusahaan tersebut.
PT. Pabrik Genteng dan Batu Bata Bambe adalah suatu perusahaan dibidang penjualan material bangunan, produknya berupa batu bata dan genteng.Produk dari perusahaan tersebut sudah banyak di pesan dari daerah local maupun luar pulau. Akan tetapi untuk stationery set pada perusahaan hanya biasa saja, dengan adanya stationery set pada perusahaan dapat membantu membangun image perusahaan.
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu bagaimana merancang Stationery Set PT. Pabrik Genteng dan Batu Bata Bambe?
1.2 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang diambil berdasar rumusan masalah tersebut yaitu:
Pembuatan desain stationery set meliputi amplop, kop surat, cover cd, dan kartu nama.
1.3 Tujuan
Untuk merancang Stationery Set PT. Pabrik Genteng dan Batu Bata Bambe. 1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari kerja praktik ini adalah : 1. Manfaat Teoritis
a. Hasil laporan kerja praktik ini dapat menjadi refrensi atau kajian teoritis khususnya dalam bidang pembuatan desain stationery set bagi mahasiswa Desain Komunikasi Visual.
3
2. Manfaat Praktis
a. Hasil laporan kerja praktik ini dapat diaplikasikan pada industri PT. Pabrik Genteng dan Batu Bata Bambe.
b. Hasil laporan kerja praktik ini dapat bermanfaat bagi perusahaan khususnya PT. Pabrik Bata dan Genteng Bambe.
1.5Pelaksanaan
Pelaksanaan kerja praktik:
- Tempat : PT. Pabrik Genteng dan Batu Bata Bambe - Alamat :Jalan Raya Bambe No. 56 Driyorejo, Gresik - Telepon : (031) 7662523, 7663361
- Tanggal : 01 Juli 2014 s/d 01 Agustus 2013 - Waktu : 160 jam senin – jumat (08.00 – 17.00) 1.6Sisitematika Penulisan
Di dalam penyusunan laporan ini secara sistematis diatur dan disusun dalam lima bab, yang masing-masing terdiri dari beberapa sub. Adapun urutan dari bab pertama sampai bab terakhir sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas mengenai berbagai macam teori dasar yang menjadi pedoman dalam proses perancangan stationery set PT. Pabrik Genteng dan Batu Bata Bambe.
Bab III : METODE PERANCANGAN
Pada bab ini memuat tentang metode apa saja yang akan dipakai atau digunakan didalam sebuah perancangan karya yang dapat berupa bagan perancangan maupun deskripsi.
Bab IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini membahas mengenai gambaran umum PT. Pabrik Genteng dan Batu Bata Bambe secara umum.
Bab V : IMPLEMENTASI KARYA
Bab ini membahas dan menjelaskan mengenai hasil karya saat kerja praktik yang dirancang sesuai dengan permasalahan yang diangkat dengan metode perancangan yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu perancangan stationery set.
Bab VI : PENUTUP
5 banyak memberikan aspek emosional yang tinggi dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan.Desain selalu berubah mengikuti zaman, harga dan teknologi tidaklah cukup dalam memberikan kepuasan bagi konsumen jika produk tersebut tidak memiliki nilai emosional yang tinggi.Desain merupakan faktor yang sering menjadi keunggulan perusahaan.
Suyanto (2007 : 112) menyatakan bahwa “ Desain merupakan totalitas
keistimewaan yan mempengaruhi cara penampilan dan fungsi suatu produk dalam hal kebutuhan pelanggan. Masalah desain dari suatu produk telah menjadi salah satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian serius dari manajemen khususnya team pengembangan produk baru karena sasaran konsumen yang dituju tidak sedikit yang mempersoalkan masalah desain suatu produk agar mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
azas-azas desain seperti unity, balance, rhythm dan proporsi. Desain juga mempunyai beberapa komponen visual seperti garis, warna, bentuk, tekstur, value. Desain pada saat-saat tertentu memang telah dianggap sebuah karya seni yang telah selesai, hal ini tergantung pada persoalan konsep penciptanya sendiri. Ini semua juga terkait dengan desain grafis dimana sebuah rancangan maupun karya desain yang menggunakan media, untuk kepentingan dalam mengkomunikasikan informasi tertentu dalam bentuk visual, hal ini berguna untuk kepentingan promosi, dekorasi, iklan dalam sebuah perusahaan (Susanto, 2011: 102).
7 melebarnya dianggap tidak berarti.Titik merupakan bagian kecil dari garis, karena pada dasrnya suatu garis dibentuk oleh adanya hubungan titik-titik yang sangat dekat.
b. Garis
Garis dikenal sebagai goresan atau coretan, dan batas limitsuatu bidang atau warna.Ciri khas dari garis adalah terdapatnya arah serta dimensi memanjang.Garis memiliki fungsi tertentu yang pada dasrnya digunakan untuk mengarahkan gerakan mata.Garis terdiri dari empat macam, yakni garis vertical, horizontal, diagonal, dan garis yang berbentuk gelombang. c. Bidang
Bidang merupakan unsure visual yang berdimensi panjang dan lebar.Bidang bisa dihadirkan dengan menyusun titik maupun garis dalam kepadatan tertentu, serta dengan mempertemukan potongan hasil goresan serta garis.
d. Ruang
e. Warna
Warna merupakan elemen desain yang sangat berpengaruh terhadap desain, karena akan membuat suatu komposisi desain tampak lebih menarik.
f. Tekstur
Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan. Pengertian lain menyebutkan bahwa tekstur merupakan gambaran dari suatu permukaan benda. Dalam penerapannya tekstur dapat berpengaruh terhadap unsur visual lainnya, yaitu kejelasan titik, kualitas garis, keluasan bidang dan ruang serta intensitas warna.
2.1.3 Prinsip Desain
Prinsip dasar desain merupakan prinsip keseimbangan, prinsip titik focus, prinsipirama, dan prinsip kesatuan.Prinsip – prinsip ini harus di ketahui untuk menghasilkan desain grafik yang baik untuk tampilan multimedia.
a.Prinsip keseimbangan
Keseimbangan atau balance adalah pembagian sama berat, baik secara visual mapun optik. Komposisi desain dapat dikatakan seimbang apabila objek dibagian kiri dan kanan terkesan sama berat. Ada 2 macam bentuk keseimbangan, yaitu :
- Keseimbangan sinitris (mempunyai berat dan terbagi sama pada tiap tiap bagian).
9
b. Prinsip titik focus
Pusat perhatan, di dalam bentuk desain tersebut harus ada sesuatu yang menjadi pusat perhatian (Point Of Interest).
c. Prinsip irama
Irama adalah pola layout yang dibuat dengan cara menyususn elemen-elemen visual secara berulang-ulang. Irama visual dalam desain grafis dapat berupa repetisi dan variasi.Repetisi adalah irama yang dibuat dengan penyusunan elemen berulang kali secara konsisten.Sementara itu variasi adlah perulangan elemen visual disertai perubahan bentuk, ukuran, atau posisi.
d. Prinsip kesatuan
Kesatuan dalam hal ini adalah suatu bentuk yang unsur-unsurnya mempunyai saling hubungan.
Bentuk yang kita maksud dapat di capai dengan cara sbb : - Di dalam bentuk tersebut harus ada kontras, berlaku
untuk semua unsur (goresan, irama, warna, teksture, dsb)
- Peralihan di harapkan di dalam bentuk itu juga ada peralihan dari unsur – unsur bentuknya supaya tidak tampak kaku.
2.2 Warna
Warna merupakan getaran atau gelombang yang diterima indra penglihatan, sedangkan bunyi merupakan getaran atau gelombang yang diterima indra pendengaran (Sanyoto, 2009: 11). Warna warni adalah sama dengan not-not music atau tangga nada suara. Warna secara objektif sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, secara psikologis bagian dari pengalaman indra penglihatan. Sehingga penampilan warna dapat diperikan ke dalam hue (corak warna), value(kualitas terang-gelap warna), chroma(kekuatan warna).
Sebagai bagian dari pengalaman indra penglihatan, warna merupakan pantulan cahaya dari sesuatu yang tampak disebut pigmen. Warna menjadi terlihat dikarenakan adanya cahaya yang menimpa suatu benda dan benda tersebut memantulkan cahaya kemata (retina) yang kemudian diartikan oleh otak sebagai warna tertentu manakala pemilik otak tersebut tidak buta warna.
Menurut Brewster dalam teorinya, warna dapat disederhanakan menjadi 4 kelompok yaitu warna primer, sekunder, warna tersier dan warna netral.
a. Warna primer
Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran
dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan
11
Gambar 2.1 Skema teori warna primer Brewster Sumber: (wikipedia.org) teori warna Brewster
b. Warna sekunder
Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan
proporsi 1:1.Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.
c. Warna tersier
Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah
satu warna sekunder.Misalnya warna jingga kekuningan didapat
dari pencampuran warna kuning dan jingga.Warna coklat
merupakan campuran dari ketiga warna merah, kuning dan biru.
Gambar 2.3 Skema teori warna tersier Brewster Sumber: (wikipedia.org) teori warna Brewster
d. Warna netral
13
Gambar 2.4 Skema teori warna netral Brewster Sumber: (wikipedia.org) teori warna Brewster
2.3 Definisi Stationery Set
Stationery set merupakan salah satu media untuk penerapan desain dan konsep corporate identity. Dalam penerapan ini, corporate identity tidak sekedar menjadi materi simbolik semata, namun menjadi sebuah item yang memiliki fungsi. Sederhananya, stationery kit adalah benda-benda fungsional yang biasa digunakan dalam keperluan kantor, dengan nilai tambah benda-benda ini memuat identitas perusahaan, seperti logo, slogan, komposisi warna, dan hal-hal yang mencerminkan image perusahaan (www.tatawarna.com)
2.4Kartu Nama
Kartu nama memiliki pengaruh yang cukup kuat di dalam bisnis. Di negara-negara maju, para pebisnis selalu bertukar kartu nama di setiap kesempatan. Kartu nama merupakan perangkat bisnis yang dapat bercerita, menunjukkan identitas dam image perusahaan, sekaligus membujuk orang yang menerimanya. Kartu nama yang di desain dengan baik, menggunakan kertas yang eksklusif, bisa membuat orang “klik” pada pertama menerimanya. Inilah yang diharapkan dari
adanya kartu nama. Elemen-elemen dasar kartu nama yang dapat memberikan kepercayaan pada konsumen adalah logo yang menarik, pemilihan warna, jenis huruf, layout, jenis kertas dan teknik cetak. Semua unsur desain harus menyatu, tidak monoton, mudah dibaca, informatif, dan mampu merefleksikan citra perusahaan. Secara umum, ada empat pokok terpenting didalam membuat kartu nama agar nampak menarik, yaitu kontras, repetisi, alignment, dan proximity. 1. Kontras
Pokok pertama dalam mendesain kartu nama adalah kontras. Cara paling mudah untuk menciptakan kontras adalah dengan menempatkan teks hitam atau warna gelap (Low Value) diatas background warna terang (High Value). Cara lainya adalah dengan cara memadukan warna-warna kontras secara kreatif, seperti biru dan orange, merah dan hijau, dan warna-warna komplementer lainya. Huruf juga bisa dibuat kontras dengan memadukan huruf ekstra tebal dan huruf tipis. 2. Repetisi
15
yang sama secara berulang. Tentukan jenis dan ukuran huruf yang digunakan untuk nama perusahaan, alamat, dan teks lainya. Selanjutnya pilih wrana apa saja yang dipakai. Semua elemen grafis tersebut harus tampak konsisten dan menyatu.Hindari penggunaan huruf dan warna yang terlalu banyak dan bervariasi. 3. Penjajaran (Alignment)
Penjajaran adalah penataan unsur-unsur grafis (teks, image) dengan cara diluruskan agar tampak rapid an menyenangkan. Penjajaran teks dalam kartu nama dapat dibuat rata kiri (align left), rata kanan (align right), dan simetris (center), secara konsisten. Awal dan ujung teks diratakan segaris dengan image lainya.
4. Proximity
Pokok terakhir yang membuat kartu nama tampak harmonis dalah elemen-elemen grafis disusun dengan memperhitungkan kedekatan hubungan (proximity). Informasi-informasi yang saling berhubungan disusun berdekatan dalam satu grup. Sebagai contoh, nama pemilik kartu nama dengan jabatanya, disusun berdekatan karena kedua elemen ini merupakan satu unit informasi. Demikian pila alamat pos, email, website, nomor telefon dan fax, semuanya harus dikelompokkan menjadi satu kesatuan.
2.5 Kop Surat dan Amplop
nama, logo, alamat, telepon, fax, dan banyak lagi. Seperti halnya kartu nama, kop surat dan amplop juga dapat mempengaruhi opini pembaca. Desain yang menarik dapat membujuk orang untuk menerimanya, dan mempunyai keinginan untuk tahu lebih jauh.Namun jika desain kurang meyakinkan justru dapat membuat citra perusahaan turun.
Meskipun tidak ada rumusan khusus dalam dunia kreatif, namunada beberapa pokok tuntunan umum di dalam membuat kopsurat dan amplop.
1. Menuangkan semua elemen kop surat ke dalam kertas, diantaranya nama,logo perusahaan, alamat, dan sebagainya. Lalu merancang layout kasar menggunakan tnta warna.
2. Memilih jenis huruf yang sesuai dengan image perusahaan, dan membatasi penggunaan jenis huruf, agar terlihat lebih simple.
3. Memberi penekanan pasa logo dan nama perusahaan atau informasi penting yang akan dibawa pertama kali.
4. Menggunakan warna selektif, warna digunakan untuk tujuan menonjolkan informasi yang dianggap penting.
17
2.6 Cover CD
18
BAB III
METODE PERANCANGAN
3.1 Metodologi
Dalam kerja praktik ini, penulis akan menganalisa serta mencari berbagai data dengan meggunakan metode kualitatif untuk permasalahan dari PT. Pabrik Genteng & Batu Bata Bambe. Metode ini bisa menjadi panduan peneliti untuk fokus dalam kerja praktik.Metode penelitian kualitatif ini diharapkan bisa menghasilkan data yang deskriptif, seperti hasil observasi, dan hasil data lainnya.
Perlunya media promosi adalah permasalahan yang ada pada PT. Pabrik Genteng & Batu Bata Bambe. Media promosi ini akan menjadi sarana pendukung dari PT. Pabrik Genteng & Batu Bata Bambe untuk memperkenalkan produknya sehingga dapat menarik perhatian konsumen yang lebih banyak.
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh PT. Pabrik Genteng & Batu Bata Bambe diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
19
3.2 Teknik Pengumpulan Data
3.2.1 Creative Brief
CreativeBrief adalah sebuah pendekatan komunikasi yang dilakukan
secara antarmuka atau face to face.Merupakan penjelasan secara ringkas untuk mendapatkan gambaran tentang permasalahan yang dihadapi oleh PT. Pabrik Genteng & Batu Bata Bambe.CreativeBriefing dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan pengerjaan. Beberapa data yang dibutuhkan selama briefing diantaranya adalah untuk menentukan seperti apa stationery set yang akan dibuat, apa yang ingin ditunjukkan, dan lain sebagainya.
3.2.2 Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati secara langsung terhadap objek yang dituju. Pengamatan ini dilakukan untuk mendapatkankarakteristik PT.Pabrik Genteng & Batu Bata Bambedalam menentukan gambaran permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan.
3.2.3 Wawancara
Wawancara ini merupakan salah satu bagian dari observasi untuk dapatmenentukan apa yang diinginkan oleh perusahaan. Wawancara adalah teknik pengumpulan data secara langsung terhadap responden utama dan pendukung.Wawancara secara langsung dengan pemilik perusahaan.Wawancara dibutuhkan untuk mendapatkan data yang lengkap dengan bertatap muka langsung. Dari sini akan memperoleh data tentang seberapa pentingstationery set bagi PT. Pabrik Genteng & Batu Bata Bambe.
3.3 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data ini menggunakan teknik analisis kualitatif. Menurut Moleong (2007:248), analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan bekerja menggunakan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain.
21
Setelah melakukan kreatif briefing, wawancara dan observasi, penulis mengambil beberapa data yang dibutuhkan untuk menunjang pembuatan konsep stationery set, diantaranya:
1. Data yang berkenaan dengan perusahaan. 2. Produk yang diproduksi oleh perusahaan.
3.4 Hasil Analisis
Berdasarkan analisis yang diperoleh dari hasil kreatif brief dari pihak PT.
Pabrik Genteng & Batu Bata bambe berupa gambaran secara ringkas mengenai permasalahan pada stationery set, maka dapat ditentukan hal-hal yang ingin ditonjolkan, apa yang ingin ditampilkan, apa yang ingin dihindari, dan lain sebagainya. Dengan kata lain,konsep stationery setharus dapat mewakili perusahaan.
Wawancara dan observasi yang telah dilakukan dengan pihak PT. Pabrik Genteng & Batu Bambe ditemukan bahwa konsep stationery set harus bisa menunjukkan karakteristik dari perusahaan, kemudian untuk menentukan desain seperti apa yang ingin digunakan dalam perancangan stationery set
3.5 Konsep
27
BAB V
IMPLEMENTASI KARYA
5.1 Desain Amplop
Gambar 5.1 Desain amplop PT Pabrik Genteng dan Batu Bata Bambe Sumber: Hasil olahan penulis
5.2 Desain Kartu Nama
Gambar 5.2 Desain kartu namaPT Pabrik Genteng dan Batu Bata Bambe Sumber: Hasil olahan penulis
29
5.3 Desain Kop Surat
Gambar 5.3 Desain kop surat PT Pabrik Genteng dan Batu Bata Bambe Sumber: Hasil olahan penulis
5.4 Desain Cover CD
Gambar 5.4 Desain cover cd PT Pabrik Genteng dan Batu Bata Bambe Sumber: Hasil olahan penulis
31
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari Perancangan Stationery Set PT. Pabrik Genteng dan Batu Bata Bambe adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil diskusi dari pihak perusahaaan PT. Pabrik Genteng dan Batu Bata Bambe membutuhkan desain Stationery Set, desain yang dibuat harus mampu memberikan gambaran menganai PT. Pabrik Genteng dan Batu Bata Bambe kepada audience atau konsumen.
2. Desain harus kreatif dan menarik agar audience atau konsumen tertarik dan percaya untuk menjalin kerjasama dengan PT. Pabrik Genteng dan Batu Bata Bambe.
3. Menggunakan warna-warna, text, tipografi, layout, dan logo sesuai dengan konsep yang ditetapkan di awal.
6.2 Saran
Berdasarkan penjelasan perancangan diatas maka dapat diberikan saran untuk pengembang sistem ini sebagai berikut :
dengan keinginan pihak perusahaan agar tidak meniggalkan konsep awal dari perusahaaan ini.
Moleong, Lexy J, 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, P.T. Remaja Rosdakarya Offset.
Sanyoto, Sadjiman Ebdi, 2009. Nirmana, Elemen-Elemen Seni Dan Desain, Yogyakarta, Jalasutra.
Susanto, Mikke, 2011. Diksi Rupa. Yogyakarta, DictiArt Lab & Djagat Art House.
Suyanto, M, 2007. Marketing Strategy Top Brand Indonesia. Yogyakarta, C.V. Andi Offset.
Rujukan Website:
www.tatawarna.com (diakses pada tanggal 20 November 2014)
http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Brewster (diakses pada tanggal 24 November 2014)