• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Pengolahan Data Statistik Dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Pengolahan Data Statistik Dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment."

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGOLAHAN DATA

STATISTIK DENGAN METODE KORELASI PEARSON

PRODUCT MOMENT

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

Iwan Hadi Susanto 06.41010.0279

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

▸ Baca selengkapnya: contoh soal korelasi pearson beserta jawabanya

(2)

x

ABSTRAKSI ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan... ... 2

1.5 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Penelitian ... 5

2.2 Variabel Penelitian ... 6

2.3 Statistika ... 7

2.4 Sampel ... 10

2.5 Analisis Korelasi ... 12

2.6 Analisis Korelasi Pearson Product Moment (PPM) ... 15

2.7 Pemrogaman VB.Net ... 18

2.8 Rekayasa Perangkat Lunak dengan Metode USDP ... 21

2.9 Analisis dan Perancangan Sistem Menggunakan UML ... 23

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 28

(3)

xi

3.1.2 Analisis dan Pemecahan Masalah ... 29

3.2 Metode Pengembangan ... 30

3.3 Perancangan Sistem ... 32

3.3.1 Analisis Spesifikasi Kebutuhan (Functional Requirement).. 32

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 52

4.1 Implementasi ... 52

4.2 Pembuatan dan Implementasi Program ... 52

4.3 Kebutuhan Sistem ... 53

(4)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada saat ini penelitian telah menjadi kewajiban bagi sebagian besar

pengajar baik pada tingkat pendidikan menengah maupun tingkat perguruan tinggi.

Penelitian tersebut menggunakan data statistik untuk mencari nilai yang

diinginkan, dalam melakukan penelitian dibutuhkan aplikasi yang dapat

membantu untuk melakuan pengolahan data statistik. Aplikasi yang ada sekarang

adalah SPSS (Statistic Product and Service Solution), data statistik berupa sampel dari populasi yang telah terkumpul nantinya akan diolah untuk membantu

mendapatkan suatu keputusan dalam sebuah analisis dalam penelitian.

Permasalahannya adalah masyarakat kesulitan karena belum terbiasa, dan juga

dikarenakan harga aplikasi yang mahal.

Penelitian yang paling sering dilakukan adalah dengan menggunakan

metode analisis Korelasi Pearson Product Moment untuk mengukur keeratan hubungan antara hasil pengamatan dari populasi yang mempunyai dua varian

(bivariate), berdistribusi normal, dan biasa digunakan untuk data berskala interval

atau rasio. Jenis varian atau variabel ini terdiri dari 1 variabel bebas (independent)

yang biasa disimbolkan dengan X dan 1 variabel terikat (dependent) yang biasa disimbolkan dengan Y.

Berdasarkan penjelasan diatas, para peneliti membutuhkan aplikasi

pengolahan data statistik dan mudah digunakan untuk mendapatkan hasil yang

(5)

kebutuhan peneliti maka penulis akan membuat aplikasi yang dapat menghitung

korelasi antara X dan Y.

Aplikasi tersebut nantinya selain dapat digunakan oleh para peneliti juga

diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

pada Tugas Akhir ini adalah bagaiamana membuat Rancang Bangun Aplikasi

Pengolahan Data Statistik Dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment.

1.3 Batasan masalah

Setelah pernjelasan diatas maka diperlukan adanya batasan masalah

sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan. Batasan

masalah terkait dengan perumusan masalah antara lain :

1. Membuat aplikasi berbasis desktop dengan tool VB.NET.

2. Aplikasi hanya melakukan pengolahan data stastik dengan metode analisis

Korelasi Pearson Product Moment.

3. Perhitungan pada aplikasi ini difungsikan hanya untuk mengetahui nilai

koefisien korlasi (r) dan interpretasi dari nilai r tersebut.

1.4 Tujuan

Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah menghasilkan Rancang Bangun

(6)

1.5 Sistematika penulisan

Penulisan Tugas Akhir (TA) yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi

Pengolahan Data Statistik Dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment” ini mengacu pada sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dikemukakan hal – hal yang menjadi latar belakang

masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan serta

keterangan mengenai sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini dibahas teori yang mendukung pokok pembahasan

Tugas Akhir antara lain: Statistika; Penelitian; Sampel; Metode

analisis dengan Korelasi Pearson Product Moment; pemrogaman menggunakan vb.net., perancangan dengan UML.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini dibahas mengenai analisis masalah, analisis kebutuhan

dan perancangan aplikasi serta perancangan perangkat lunak dalam

bentuk diagram UML (Unified Modified language), desain

Input/Output dan desain uji coba.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Pada bab ini menjelaskan tentang implementasi sistem, berisi

langkah–langkah implementasi dan hasil implementasi, serta

evaluasi hasil uji coba sistem untuk mengetahui keberhasilan

aplikasi yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang

(7)

BAB V PENUTUP

Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari

perancangan dan pembuatan Tugas Akhir ini terkait dengan tujuan

dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangan

(8)

5

2.1 Penelitian

Menurut Sugiyono (2013) penelitian merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, yang berarti penelitian

didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu, rasional, empiris dan sistematis. Rasional

artinya kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga

terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris artinya cara cara yang digunakan

dalam penelitian itu teramati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat

mengamati dan mengetahui cara-cara yang akan digunakan. Sistematis artinya,

proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah

tertentu yang bersifat logis. Data yang diperoleh melalui penelitian itu mempunyai

kriteria tertentu, yaitu harus valid, reliabel, dan obyektif. Valid menunjukkan derajat ketepatan, antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data

yang dilaporkan oleh peneliti. Reliabel menunjukkan derajat konsistensi yaitu

konsistensi data dalam interval waktu tertentu. Obyektif menunjukkan derajat persamaan persepsi antar orang (interpersonal aggrement).

Secara umum tujuan penelitian itu meliputi tiga macam yaitu yang

bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan suatu pengetahuan. Secara

umum data yang diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami,

(9)

2.2 Variabel Penelitian

Di dalam sebuah penelitian terdapat variabel penelitian yang pada

dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tetang hal tesebut, kemudian ditarik

kesimpulan.

Diterangkan dalam buku Statistika untuk Penelitian (2013:03) bahwa

secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek,

yang mempunyai variasi antara orang dengan yang lain atau obyek dengan obyek

yang lain (Hatch dan Farhady, 1981). Kemudian oleh Kerlinger (1973)

menyatakan bahwa variabel sebagai suatu konstruk atau sifat yang akan dipelajari

(Kerlinger, 1973). Selanjutnya pada buku yang sama, Kidder (1981) menyatakan

bahwa variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat dirumuskan bahwa

variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013).

Menurut hubungan, maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat

dibedakan menjadi:

a. Variabel Independent

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, autocedent

sering disebut juga sebagai variabel bebas. Variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent

(10)

b. Variabel Dependent

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen disebut juga sebagai variabel terikat. Variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

c. Variabel Moderator

Variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan

antara variabel independent dengan dependent. d. Variabel Intervening

Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independent dengan dependent, tetapi tidak dapat diamati dan diukur, sebagai penyela/antara yang terletak diantara variabel

independent dan dependent, sehingga variabel independent tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependent.

e. Variabel Kontrol

Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel

independent terhadap dependent tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.

2.3 Statistika

Menurut Harinaldi (2005) statistika adalah suatu metode ilmiah dalam

mengumpulkan, mengklasifikasi, meringkas, menyajikan, menginterpresentasikan,

dan menganilisis data guna mendukung pengambilan kesimpulan yang valid dan berguna sehingga dapat menjadi dasar pengambilan keputusan yang masuk akal.

Dalam pengertian terbatas, terminologi statistik digunakan untuk menyebutkan

(11)

menggambarkan karakteristik suatu sampel. Dalam pengertian ini munculah

istilah-istilah seperti: statistik kendaraan import, statistik pegawai negeri, statistik

kecelakaan lalu-lintas, dan lain-lain.

Menurut Lind, Marchal, Wathen (2008) secara umum, statistika mengacu

pada informasi numerik. Contoh-contohnya meliputi upah awal rata-rata

seseorang lulusan perguruan tinggi, jumlah kematian karena kecanduan alkohol

selama satu tahun. Perubahan Dow Jones Industrial Average dari kemarin hingga

hari ini, dan jumlah home run yang dilakukan tim baseball Chicago Cus selama musim pertandingan 2005. Informasi statistik sering kali dipresentasikan dalam

bentuk grafik. Pelajaran statistika, mempunyai arti yang lebih luas daripada

sekedar mengumpulkan dan menerbitkan informasi numerik. Statistika adalah

ilmu tentang pengumpulan, pengaturan, analisis, dan penafsiran data untuk

membantu proses pengambilan keputusan secara lebih efisien.

Dalam statistik dikenal beberapa jenis data. Data berupa angka disebut

data kuantitatif dan data yang bukan angka, tetapi kata kata, kalimat atau bagan

disebut data kualitatif. Berdasarkan nilainya dikenal dua jenis data kuantitatif yaitu data diskrit yang diperoleh dari hasil perhitungan dan data kontinue yang diperoleh dari hasil pengukuran.

Menurut sumbernya data dibedakan menjadi dua jenis yaitu data interen

adalah data yang bersumber dari dalam suatu instansi atau lembaga pemilik data

(12)

dan data sekunder adalah data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut.

Level pengukuran data akan dijadikan menjadi empat, yaitu nominal,

ordinal, interval, dan rasio. Secara klasifikasi besar akan digolongkan menjadi dua bagian besar data. Tipe nominal dan ordinal termasuk pada data kualitatif (data non metrik), sedangkan interval dan rasio termasuk pada data kuantitatif (data metrik).

Jenis – Jenis statistika

1. Statistika Deskriptif

Statistika deskriptif adalah statistika yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel

atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum. Penelitian yang tidak menggunakan

sampel, analisisnya akan menggunakan statistik deksriptif. Demikian juga penelitian yang menggunakan sampel, tetapi peneliti tidak bermaksud untuk

membuat kesimpulan terhadap populasi dari mana sampel diambil, maka

statistik yang digunakan adalah statistika deskriptif. Berikut ini contoh dari data statistika deskriptif :

(13)

2. Statistika Inferensial

Statistika yang digunakan untuk menganalisis data sampel, dan hasilnya

akan digeneralisasikan untuk populasi dimana sampel diambil. Terdapat dua

macam statistika inferensial; yaitu statistika parametris dan non-parametris. Statistika parametris digunakan untuk menganalisis data interval atau rasio, yang diambil dari populasi berdistribusi normal. Sedangkan, statistika

non-parametris, digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal dari populasi yang bebas berdistribusi.

Gambar 2.2 Skema Statistika Inferensial

2.4 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Bila populasi besar, peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada

pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka

peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Untuk itu

(14)

Untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling

yang digunakan. Untuk penelitian pada hubungan antar dua variabel maka teknik

sampling yang digunakan ialah pengambilan sampel secara random/acak yang dikenal dengan simple random sampling, dikatakan simple karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata

yang ada dalam populasi tersebut.

Sugiyono (2013), untuk ukuran sampel untuk penelitian disebutkan oleh

Roscoe dalam buku Research Methods For Business (1982:253) memberikan saran-saran tentang ukuran sampel untuk penelitian sebagai berikut ini.

1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai 500.

2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai

negeri-swasta) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.

3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi

atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali

dari jumlah variabel yang diteliti.

4. Untuk penelitian ekperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel

masing-masing kelompok antara 10/20.

(Nurudin, dkk, 2014) Sebuah studi simulasi Monte Carlo oleh Smith dan

Wells menunjukkan bahwa ukuran sampel 15 sudah sesuai dengan teorema

limit pusat untuk Distribusi Normal, tetapi untuk Distribusi Bimodal pada

saat ukuran sampel 30 baru sesuai dengan teorema limit pusat. Sedangkan

untuk Distribusi Uniform, ukuran sampel 30 masih belum cocok dijadikan

(15)

y

2.5 Analisis Korelasi

Menurut Sugiyono (2013), analisis korelasi adalah bagian dari ilmu

statistika yang memunyai sembilan macam jenisnya: Korelasi Pearson Product Moment (r) ; Korelasi Ration(y); Korelasi Spearman Rank atau Rhi( rs atau p);

Korelasi Berserial(rb); Korelasi Korelasi Poin Berserial(rpb); Korelasi Phi(0);

Korelasi Tetrachoric(rt); Korelasi Kontigency(C); Korelasi Kendall’s Tau(8).

Menurut Lind, Marchal, Wathen, 2008, analisis korelasi adalah

sekumpulan teknik untuk mengukur hubungan antara dua variabel, gagasan dasar

dari analisis korelasi adalah melaporkan hubungan antara dua variabel. Variabel

X (garis horizontal dalam grafik) dan variabel Y (garis vertikal dalam grafik) dapat menjadi hubungan non-linear, positif atau negatif.

X adalah simbol dari variabel bebas (independent) atau disebut juga variabel prediktor yaitu variabel yang menjadi dasar dari perkiraan atau estimasi,

variabel yang mempengaruhi variabel lain mempunyai sifat berdiri sendiri.

sedangkan Y adalah simbol dari variabel terikat (dependent) yaitu variabel yang sedang diprediksi atau diperkirakan, variabel yang dipengaruhi beberapa variabel

yang lain mempunyai sifat tidak dapat berdiri sendiri

Berikut ini adalah gambaran hubungan yang terjadi antar dua variabel:

Korelasi Linear Positif Sempurna:

Jika semua titik (X,Y) pada Diagram pencar

mendekati bentuk garis lurus dan jika arah perubahan

(16)

Korelasi Non-linear:

Jika semua titik (X,Y) pada Diagram pencar tidak membentuk garis lurus.

Korelasi Negatif Sempurna:

Jika jika arah perubahan kedua variabel tidak sama

 Jika X naik, Y turun.

Untuk lebih dapat memahami tentang analisis korelasi berikut ini ada

sebuah Contoh kasus: Sebuah perusahaan Copier Sales Of America menjual mesin fotokopi untuk bisnis dalam berbagai ukuran di seluruh AS dan Kanada.

Marcy Bancer baru saja dipromosikan menjadi manajer penjualan. Dalam rapat

penjualan yang akan datang, penjual dari seluruh negara bagian akan hadir. Ia

ingin menekankan pada mereka pentingnya melakukan panggilan penjualan

tambahan setiap harinya. Marcy Bancer memutuskan untuk mengumpulkan

beberapa informasi tentang hubungan antara jumlah panggilan penjualan dan

jumlah mesin fotokopi yang terjual. Sebagai manajer Marcy Bancer memilih

secara acak sampel dari 10 penjual dan menentukan jumlah panggilan penjualan

yang mereka lakukan bulan lalu dan jumlah mesin fotokopi yang mereka jual.

Tabel informasi mengenai jumlah mesin fotokopi yang terjual lan dan jumlah

panggilan penjualan dapat dilihat pada tabel 2.1.

x y

(17)

Tabel 2.1 Informasi Penjualan Mesin Fotokopi

panggilan penjualan dan jumlah mesin fotokopi yang terjual? Buatlah Diagram

pencar untuk menampilkan informasinya.

Solusi : Berdasarkan informasi tabel, Mary Bancer menduga bahwa terdapat hubungan antara jumlah dari panggilan penjualan dan jumlah mesin yang terjual.

Implikasinya, jumlah mesin fotopi yang terjual berhubungan dengan jumlah

panggilan penjualan yang dilakukan. Ketika jumlah panggilan penjualan

bertambah, terlihat bahwa mesin fotokopi yang terjual juga bertambah. Jumlah

panggilan tersebut disebut variabel x (bebas) dan jumlah mesin yang terjual

(18)

(mesin fotokopi yang terjual) pada sumbu vertikal atau sumbu-Y dan variabel

bebas (jumlah panggilan penjualan) pada sumbu-X. Untuk membuat Diagram

pencar dari informasi penjualan Copiers Sales of America, dimulai dari penjual yang pertama, Tom melakukan 20 panggilan penjualan bulan lalu dan menjual 30

mesin foto kopi, jadi disimbolkan X=20 dan Y=30, dilanjutkan penjual lainnya

yang dapat dilihat pada Diagram pencar di bawah ini.

Gambar 2.3 Diagram Pencar Penjualan Fotokopi

Diagram pencar menunjukkan secara grafis bahwa penjual yang lebih banyak melakukan panggilan cenderung lebih banyak menjual mesin fotokopi.

Adalah beralasan bagi Marcy Bancer, manajer penjualan nasional di Copier Sales

of America, untuk memberitahukan para petugas penjualan bahwa semakin

banyak panggilan penjualan yang mereka lakukan, lebih banyak pula mesin

fotokopi yang dapat mereka harapkan terjual. Meskipun tampak sebuah hubungan

positif antara dua variabel, tidak semua titik terletak pada garis tersebut.

2.6 Analisis Korelasi Pearson Product Moment (PPM)

Korelasi Pearson Product Moment atau korelasi PPM merupakan analisis yang populer diantara 9 teknik analisis korelasi. Korelasi ini dikemukakan oleh

Karl Pearson sekitar tahun 1900. Menurut Sugiyono (2013) Korelasi Pearson

(19)

variabel (bivariate) yang berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama.

Korelasi PPM memiliki beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat digunakan, antara lain:

1. Pengambilan sampel dari populasi harus random (acak).

2. Data yang dicari korelasinya harus berskala interval atau rasio.

3. Variasi skor kedua variabel yang akan dicari korelasinya harus sama.

4. Distribusi skor variabel yang dicari korelasinya hendaknya merupakan

distribusi unimodal.

5. Hubungan antara variabel X dan Y hendaknya linier.

Tujuan pada korelasi ini untuk mencari korelasi koefiesien yang

disimbolkan dengan r, kegunaannya adalah untuk mengetahui derajat hubungan dan menyatakan besar sumbangan (kontribusi) dua variabel antara variabel bebas

(independent) yang disimbolkan x dengan variabel terikat (dependent) yang disimbolkan y. Menurut Lind, Marchal, Wathen, 2008, Koefisen Korelasi adalah

sebuah ukuran kekuatan hubungan linier antara dua variabel.

Karakteristik dari koefisien korelasi.

1. Sampel dari koefisien korelasi diidentifikasi oleh huruf r kecil

2. Nilai r menunjukkan arah dan kekuatan dari hubungan linier antara dua

variabel.

(20)

4. Sebuah nilai mendekati 0 menunjukkan sedikit hubungan antarvariabel /

lemah.

5. Sebuah nilai mendekati 1 menunjukkan sebuah arah positif antarvariabel.

6. Sebuah nilai mendekati -1 menunjukkan hubungan kebalikan atau negatif

antarvariabel

Gambar berikut ini menunjukkan kekuatan dan arah dari koefisien korelasi.

-1 -0.50 0 0.50 1

Korelasi negatif Korelasi positif

Gambar 2.4 Kekuatan Dan Arah Koefisien Korelasi

(21)

Dimana:

= Korelasi antara variabel x dengan y

x = , / x bar adalah rata-rata yang didapat dari variabel x

y = , / y bar adalah rata-rata yang didapat dari variabel y

Rumus Korelasi PPM (2) :

n = jumlah data responden / responden

Untuk menentukan nilai koefisien korelasi diperlukan tabel penolong, data

yang sudah dikelompokkan menjadi variabel x dan y dimasukkan ke dalam tabel

tersebut untuk ditemukan , , , , , , .

Hasil yang didapat kemudian di letakkan kedalam rumus korelasi untuk

mendapatkan nilai r, agar dapat untuk di mengerti maka nilai r tersebut perlu ditafsirkan, Untuk contoh ditemukan r = 0,9219, kita dapat melihat bahwa nilai tersebut adalah positif, ada sebuah hubungan langsung antara variabel x dengan

variabel y dan nilai yang mendekati 1 menyimpulkan bahwa ada hubungan yang

kuat.

2.7 Pemrogaman VB.Net

Pada era sebelum tahun 1980-an, program - program masih text-based,

pembuatan program yang inputannya lebih banyak berupa text daripada grafis

atau suara, keyboard adalah alat yang bantu utama untuk menuliskan perintah ke

dalam terminal yang hanya bisa menampilkan teks pada resolusi rendah monitor

(22)

pemrogaman visual, pengguna software tidak perlu lagi menghafal perintah-perintah karena sudah tertulis pada menu software. Pengguna tinggal memilihnya saja menggunakan mouse. Sebagai contoh adalah aplikasi Word, Excell sdb.

Aplikasi pemrogaman visual adalah software yang berguna untuk membuat software dengan antarmuka grafis (graphical user interface/GUI), diantara developer pemrogaman visual adalah Delphi, C++, builder, dan J builder. Sedangkan Basic adalah singkatan dari (Beginner’s All purpose Symbolic

Instruction Code). Sesuai dengan namanya, Basic ditujukan sebagai bahasa yang paling sederhana bagi mereka yang tidak terlalu familiar dengan dunia

pemrogaman. Pada tahun 1991 Microsoft mengeluarkan Visual Basic,

pengembangan dari basic yang berubah dari sisi pembuatan antarmukanya. Visual Basic sampai sekarang adalah pemrogaman terpopuler di dunia, ada 4-8 juta orang

yang menjadi pembuat program VB (Richard Mansfield ,2002).

Pada akhir tahun 1999, tekhnologi .NET diumumkan. Microsoft

memosisikan teknologi tersebut sebagai platform untuk membangun XML Web Services. XML Web Services memungkinkan aplikasi tipe apapun dapat berjalan pada system komputer dengan tipe manapun dan dapat mengambil data yang

tersimpan pada server dengan tipe apapun melalui internet. Visual Basic .NET adalah Visual Basic yang direkayasa kembali untuk digunakan pada

platform .NET sehingga aplikasi yang dibuat menggunakan Visual Basic .NET yang berbasis pada obyek dapat berjalan pada sistem komputer apa pun, dan dapat

mengambil data dari server dengan tipe apa pun asalkan terinstal .NET

(23)

Dalam buku Visual Basic.Net Weekend Crash Course karya Richard Mansfield yang diterjemahkan oleh Riyan Leandros (2014), VB.NET mewakili

pergantian mayoritas dalam perintah, sintaks-sintaks, artikulasi dan

elemen-elemen yang lain pada VB. Penandaan dan beberapa persentase elemen-elemen-elemen-elemen

yang lain tetap sama, tapi kebanyakan juga berbeda. Tujuan utama seluruh

Microsoft.NET adalah mengantarkan pembuat program dari sistem operasi

Windows ke Internet. Itulah sebabnya mengapa disebut .NET. Program Internet menghendaki keahilan dan teknik baru.

Dalam prakteknya jika terbiasa dengan VB tradisional, anda akan

merasakan bahwa VB.Net mengandung nilai-nilai seperti C. Berikut ini disajikan

sangat singkat, perbandingan yang singkat, perbandingan yang terbatas sebagai

contoh perubahan mendasar yang perlu anda ketahui:

VB lama VB.Net

File Open File I/O berurutan. Lebih fleksibel; lebih banyak

pembuat program yang mengontrol, lebih

banyak program untuk menulis dan menguji.

Library yang menggambarkan dirinya (sedikit pengualifikasi

yang diminta pembuat

program)

Acuan name space sering diminta. Nilai objek

berulang (VB.Net Print.document1.

DefaultPageSettings as opossed to the VB 6 Printer.Print).

Struktur prosedur sederhana Sintaks prosedur yang lebih kompleks.

(24)

2.8 Rekayasa Perangkat Lunak dengan Metode USDP (Unified Software

Development Process)

Menurut Nugroho, Adi (2010) USDP (Unified Software Development

Process) menurut berbagai literatur yang saya acu, hingga saat ni merupakan metodologi yang paling baik untuk kita gunakan saat bekerja dengan Diagram

-Diagram UML, sebab USDP dikembangkan oleh mereka yang merancang

DiagramDiagram UML. Seperti yang dikemukakan oleh para penciptanya (Graddy Booch, Ivar Jacobson, dan DR. James Rumbaugh), yang juga perancang

tool UML, USDP memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

1. Use-case Driven, Perangkat lunak yang kelak dihasilkan semestinya bersifat melayani para penggunanya dan sesuai dengan (baca:memenuhi) kebutuhan

dan harapan pengguna.

2. Architecture Centric / Arsitektur sistem, mencerminkan ‘kebutuhan dan

harapan pengguna’ yang terlihat dengan jelas pada definisi-definisi use case,

seperti contohnya arsitektur komputer yang digunakan, sistem operasi,

sistem manajemen basis data (DBMS), protokol komunikasi,

komponen-komponen perangkat lunak yang digunakan ulang, serta

kebutuhan-kebutuhan non-fungsional (kinerja, keandalan, dan sebagainya).

3. Iterative and Incremental, pengembangan perangkat lunak komersial biasanya berlanjut selama beberapa bulan atau bahkan tahun, hal tersebut

menjadikan proyek pengembangan perangkat lunak dikerjakan secara

iterative sehingga pada akhirnya menghasilkan perangkat lunak terintegrasi berukuran besar yang terbentuk secara inkremental. Pada umumnya, iterasi

(25)

fungsionalitas sistem yang lebih besar. Agar menjadi efektif, proses

rekayasa perangkat lunak, seharusnya menjadi proses yang dikendalikan

oleh use case (use case driver process) dan berpusat pada arsitektur.

USDP, merupakan proses pengembangan sistem yang berkelanjutan,

dimana masing-masing bagian dilakukan secara iteratif. Model- model yang terdapat dalam USDP antara lain:

1. Model Analisis (Analysis)

Model analysis memiliki 2 kegunaan, yaitu memperhalus dan merinci definisi-definisi masing masing use case.

2. Model Perancangan (Design)

Model perancangan mendefinisikan struktur statis sistem seperti subsistem, kelas-kelas, dan antarmuka dan hubungannya masing-masing dalam

kerangka sistem/perangkat lunak yang sedang dikembangkan.

3. Model Implementasi (Implementation)

Model implementasi memuat komponen-komponen (merepresentasikan) kode-kode dalam bahasa pemrogaman tertentu yang dipilih) dan melakukan

pemetaan kelas ke komponen–komponen.

4. ModelDeployment

Modeldeployment mendifinisikan simpul-simpul komputer secara fisik dan melakukan pemetaan masing-masing komponen ke setiap simpul komputer

yang ada.

5. Model pengujian (testing)

(26)

lunak yang dihasilkan dengan cara melihat dan memastikan apakah

masing-masing use case telah diimplementasikan dengan cara yang sesuai dengan fungsionalitas utama yang tercakup didalamnya.

Namun yang akan diambil dari metode USDP ini adalah model model

yang terdapat pada model analisis dan perancangan yang akan dijelaskan pada sub bab berikutnya.

2.9 Analisis Dan Perancangan Sistem Menggunakan UML (Unified

Modeling Language)

Dari buku Use case Driven Object Modelling with UML: Theory and Practice, memberikan metode analisa & perancangan yang sangat berguna dalam pembuatan kode program. Buku ini menggunakan metodelogi USDP (Unified Software Development Process dan ditulis oleh analis yang memiliki latar belakang programmer, menjelaskan bahwa dengan metode yang salah, analis

kerap terlihat tdak berguna di mata developer, metode yamg salah juga menyebabkan tim lebih senang membuat kode program terlebih dahulu, baru

kemudian melakukan reverse engineering untuk menghasilkan diagram UML. Dengan kata lain, sistem dibuat tanpa analisis & perancangan, sementara diagram

UML hanya seperti produk sampingan yang hanya menambah ketebalan skripsi

tanpa fungsi yang berarti.

Gambar 2.5 memperlihatkan proses analisis & perancangan sistem

(27)

Gambar 2.5 Analisis Dan Perancangan Dengan Iconix Proses

Proses analisis & perancangan sistem yang terdapat dalam buku Use Case Driven Object Modelling with UML: Theory and Practice, adalah sebagai berikut:

1. Membuat Functional Requirement

Menuliskan apa yang dapat dilakukan oleh sistem, Functional requirement

bersifat tidak terstruktur dan tidak dapat dipakai dalam perancangan secara

langsung.

2. Membuat Domain Model (sederhana)

Domain model adalah class diagram yang hanya memakai relasi pewarisan (is-a/adalah sebuah) dan agregasi (has-a/memiliki sebuah). Class diagram

ini belum memiliki atribut dan operasi. Nantinya, pada proses selanjutnya,

(28)

3. Membuat Use Case

Use case mendefinisikan behavioral requierement berdasarkan functional requirement (dan sumber lainnya). Berbeda dari buku analisis yang lain, buku ini menyarankan untuk membuat use case dengan maksimal 2 paragraf, tidak perlu mengikuti template yang detail, karena sebuah use case yang panjang dan detail malah akan dapat memperlambat. Kalimat yang dipakai

use case berupa kalimat aktif, sedangkan kalimat pasif adalah ciri dari

functional requirement. Use case harus mengandung nama pada domain model. Sebuah use case selain memiliki sunny-day scenario, juga memiliki

rainy-day scenarion (apa yang akan terjadi bila sesuatu salah) atau alternatif. 4. RequirementsReview

Pada langkah ini yang dilakukan adalah memastikan kembali bahwa use case & domain model telah dibuat dengan baik. Pelanggan juga perlu dilibatkan untuk memastikan bahwa use case (behavioral requirement) &

functional requirement sesuai dengan yang diharapkan. Karena bagian terpenting dari sebuah sistem bukanlah seberapa menarik tampilan design pattern yang diterapkan di class diagram, tetapi sejauh mana sistem tersebut memberikan profit bagi penggunanya (memenuhi requirements).

5. Activity Diagram

Diagram aktivitas merupakan statediagram khusus, di mana sebagian besar

state adalah aksi dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state

(29)

jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Semakin detail Activity Diagram, maka semakin banyak hal yang kurang dari use case dan domain model

yang akan ditemukan, selain itu, terkadang juga ditemukan ada class yang kurang pada domainmodel. Pada tahap ini, domain model perlu diisi dengan atribut.

6. Preliminary Design Review

Kembali lagi seluruh tim melakukan review dan memastikan bahwa semua yang dibuat sesuai dengan requirement. Ini adalah langkah terakhir dimana pelanggan (stakeholder) terlibat, hal ini karena langkah berikutnya melibatkan proses teknikal. Walau demikian, pelanggan boleh memberikan

komentar mengenai tampilan. Setelah langkah ini, tidak ada lagi perubahan

requirement. Bila ingin menambah requirement maka harus membuat

milestone baru dengan kembali ke langkah pertama diatas.

7. Membuat Sequence Diagram

Object oriented pada dasarnya adalah menggabungkan antara data dan operasi ke dalam sebuah entitas. Saat ini,domain model baru berisi data. Oleh sebab itu, dibutuhkan sebuah upaya untuk menemukan operasi untuk

domain mode. Caranya adalah dengan memakai sequence diagram. Saat

membuat sequence diagram sertakan juga elemen dalam arsitektur

teknis/framework. Misalkan, penggunaan MVC (Model, View, Controller)

(30)

8. Critical Design Review

Kembali melakukan review untuk memastikan bahwa tidak ada yang kurang pada sequence diagram. Pastikan bahwa setiap class yang ada telah memiliki atribut dan operasi yang didefinisikan secara lengkap (memiliki

(31)

28

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisis Sistem

Pada sub bab ini penulis akan menganalisis masalah yang ada dan

menentukan kebutuhan dari sistem yang akan dibuat.

3.1.1 Identifikasi Masalah

Penelitian telah menjadi kewajiban bagi sebagian besar pengajar baik

pada tingkat pendidikan menengah maupun tingkat perguruan tinggi. Penelitian

tersebut menggunakan data statistik untuk mencari nilai yang diinginkan.

Penelitian yang dilakukan sering menggunakan metode analisis Korelasi Pearson

Product Moment untuk mengukur keeratan hubungan antara hasil pengamatan dari populasi yang mempunyai dua varian (bivariate), berdistribusi normal, dan biasa digunakan untuk data berskala interval atau rasio. Jenis varian atau variabel ini terdiri dari 1 variabel bebas (independent) yang biasa disimbolkan dengan X dan 1 variabel terikat (dependent) yang biasa disimbolkan dengan Y.

Dalam melakukan penelitian dibutuhkan aplikasi yang membantu untuk

melakukan pengolahan data statistik. Aplikasi yang ada sekarang antara lain SPSS

(Statistic Product and Service Solution), data statistik yang telah terkumpul nantinya akan diolah untuk membantu mendapatkan suatu keputusan dalam

sebuah analisis dalam penelitian. Permasalahannya adalah masyarakat kesulitan

karena belum terbiasa, dan juga dikarenakan harga aplikasi yang mahal.

(32)

3.1.2 Analisis dan Pemecahan Masalah

Berdasarkan penjelasan diatas,para peneliti membutuhkan aplikasi

pengolah data statistik dan mudah digunakan untuk mendapatkan hasil yang

sesuai yang dibutuhkan dan dapat dipertanggung jawabkan. Mengacu dari

kebutuhan peneliti maka penulis akan membuat aplikasi yang dapat menghitung

korelasi antara X dan Y.

Rangkaian kegiatan dalam aplikasi Pengolahan Data Statistik Dengan

Metode Korelasi Pearson Product Moment dapat dilihat dalam blok diagram

dibawah ini :

Gambar 3.1 Blok Diagram Pada Aplikasi

Blok diagram diatas menjelaskan tentang aplikasi yang akan

dikembangkan. Input adalah data yang dibutuhkan agar aplikasi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, input pada aplikasi ini terdiri dari variabel X, variabel Y. Proses adalah kegiatan mengolah data input yang telah ada, proses pada aplikasi adalah dengan melakukan perhitungan dengan metode korelasi

pearson Product Moment yang berarti data input diolah dengan metode tersebut. Selanjutnya, output adalah hasil keluaran dari proses, berupa hasil nilai korelasi koefisien (r) dan sebuah interpretasi yang memiliki arti proses memberi arti dan signifikasi terhadap analisis yang dilakukan, menjelaskan pola-pola deskriptif,

(33)

mencari hubungan dan keterkaitan antar deskripsi-deskripsi data yang ada

(Barnsley & Ellis, 1992).

3.2. Metode Pengembangan

Metode pengembangan perangkat lunak pada Tugas Akhir ini mengacu

pada metodologi USDP (Unified Software Development Prosces), karena menggunakan VB.NET sebagai pemrogaman berbasis objek yang dihubungkan

dengan Sql Server 2008 sebagai tempat untuk membuat database dan

menggunakan UML dalam melakukan analisis dan perancangan. Pengembangan

perangkat lunak pada umumnya didasarkan pada kerangka kerja SDLC (Software Development Life Cycle), begitu juga metode USDP juga mengikuti tahapan-tahapan yang terdefinisi dalam SDLC sepertiyang digambarkan dibawah ini:

Gambar 3.2 SDLC Model Waterfall (Nugroho, Adi, 2010)

Menurut Nugroho, Adi (2010) Segala sesuatu harus memiliki kerangka

kerja; demikian pula dengan langkah-langkah pengembangan sistem/perangkat

lunak. Pada dasarnya kerangka kerja pengembangan sistem/perangkat lunak

semuanya mengikuti kerangka model waterfall.

Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing tahap:

Perencanaan analisis Perancangan

(34)

1. Perencanaan

Menyangkut studi tentang kebutuhan pengguna (user’s specification), studi

kelayakan (feasibility study), serta penjadwalan pengembangan suatu proyek perangkat lunak. Pada tahap ini mulai digunakan use case diagram untuk menangkap kebutuhan dan harapan para pengguna.

2. Analisis

Tahap untuk mengenali segenap permasalahan yang muncul pada pengguna

dengan mendekomposisi dan merealisasikan use case diagram lebih lanjut, mengenali komponen perangkat lunak , objek-objek, dan sebagainya.

3. Perancangan

Mendapatkan solusi permasalahan yang didapat dari tahap analisis. Dalam

tahap ini dibagi menjadi 2, yaitu: 1) Tahap perancangan yang menekankan

pada platform apa hasil dari tahap analisis kelak akan diimplementasikan. 2) Melakukan penghalusan (refinement) kelas-kelas yang didapat dari tahap analisis serta –jika perlu- menambahkan dan memodifikasi kelas kelas yang

akan lebih mengefesienkan dan mengefektifkan perangkat lunak yang akan

dikembangkan.

4. Implementasi

Mengimplementasikan perancangan sistem ke situasi nyata. Disini mulai

berurusan dengan pemelihan perangkat keras dan penyusunan perangkat

lunak aplikasi (pengkodean/coding).

5. Pengujian

Digunakan untuk menentukan apakah perangkat lunak yang telah dibuat

(35)

akan kembali ke tahap-tahap sebelumnya (iteratif). Tujuan lain adalah untuk meminimalisasi cacat program (defect) sehingga sistem yang dikembangkan benar-benar membantu pengguna saat melakukan aktivitasnya.

3.3 Perancangan Sistem

Perancangan sistem disini akan memberikan gambaran tentang aplikasi

sistem yang akan dibuat dengan menggunakan diagram UML, perancangan

desain yang dibuat mengacu pada metodologi USDP (Unified Software

Development Prosces), antara lain :

1. Analisis Spesifikasi Kebutuhan Sistem (Model Analisis)

2. Perancangan Sistem (Model Perancangan)

3.3.1 Analisis Spesifikasi Kebutuhan (Functional Requirement)

Berikut ini adalah sebuah functional requirement pada Aplikasi Pengolahan Data Statistik Dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment.

Aplikasi dapat memproses perhitungan korelasi yang didapat dari data

sampel yang diinputkan pada tabel bantu, yang kemudian disimpan, dan

dicetak sebagai laporan untuk pengguna.

Data sampel pada aplikasi ditentukan sampelnya minimal sejumlah 15

data.

Hasil cetak view report berupa nilai koefisien korelasi (r) dan intepretasi

(36)

nama variabel tabel korelasi

tabel korelasi_m 3.3.2 Domain Model

Domain model pada Aplikasi Pengolahan Data Statistik dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment mempunyai tiga kelas yang mempunyai relasi pewarisan, yang terdiri kelas nama variabel, kelas korelasi, tabel korelasi_m

Gambar 3.3 Domain Model Pada Aplikasi

3.3.3 Membuat Use case

Kemampuan aplikasi untuk dapat berinteraksi dengan pengguna dapat

digambarkan dalam use casediagram seperti yang terlihat pada gambar 3.4.. Pada Aplikasi Pengolahan Data Statistik Dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment terdapat hanya satu aktor yaitu pengguna dan terdiri dari 3 use case

antara lain :

1. Menyimpan data. Pada use case ini, memungkinkan aktor pengguna untuk menyimpan proses perhitungan data sampel variabel X dan variabel Y yang

terdapat pada tabel bantu. Proses menyimpan ini dimulai dari membuat

nama variabel pada form menu utama.

2. Merubah data sampel. Pada use case ini, memungkinkan aktor pengguna untuk dapat merubah data sampel yang telah tersimpan di dalam database

(37)

menyimpan data

mencetak view report

merubah data sampel

Pengguna

3. Mencetak view report. Pada use case ini, memungkinkan aktor pengguna untuk mendapatkan sebuah view report tentang hasil perhitungan untuk mendapatkan nilai koefisien korelasi dan interpretasi.

Berikut ini gambaran dari use case sistem dari Aplikasi Pengolahan Data Statistik dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment.

Gambar 3.4 Use case Sistem Pada Aplikasi Pengolahan Data Statistik Dengan Metode Korelasi

Pearson Product Moment

Scenario Use Case Diagram :

1. Memyimpan Data a) Basic Scenario

Pengguna mengisi nama variabel sebagai pengganti nama variabel X dan

variabel Y kemudian memilih tombol isi tabel. Sistem akan menampilkan

(38)

dengan batasan minimal dan memilih tombol simpan, sistem akan

menampilkan pesan berhasil disimpan dan memunculkan nilai korelasi

beserta keterangan.

b) Alternate Scenario

Apabila jumlah data sampel yang diisi oleh pengguna kurang dari 15, maka

sistem akan memunculkan pesan jumlah data minimal harus 15.

2. Merubah Data Sampel a) Basic Scenario

Pengguna memilih tombol edit, sistem menampilkan form pencarian, kemudian pengguna mengisi kata kunci berdasarkan kategori. Kemudian

sistem menampilkan daftar histori simpan yang sesuai. Pengguna memilih

data histori dengan memilih tombol pilih. Sistem menampilkan data yang

terpilih dalam bentuk tabel bantu. Pengguna merubah data sampel pada data

bantu dan pilih tombol simpan untuk menyimpan data yang telah dirubah.

Kemudian sistem menampilkan pesan berhasil tersimpan dan memunculkan

nilai korelasi beserta keterangan.

b) Alternate Scenario

Pengguna memilih data histori dalam form pencarian tanpa melakukan memasukkan kata kunci berdasarkan kategori.

3. Mencetak View Report a) Basic Scenario

Pengguna memilih tombol cetak, kemudian sistem akan menampilkan form

(39)

menampilkan print view dialog. Pengguna memilih tombol print. Sistem mencetak view report.

b) Aternate Scenario

Pengguna memilih batal pada print view dialog, sistem kembali pada form

view report.

3.3.4 Requirement Review

Use case, Domain model dan functional requirement dipastikan telah dibuat dengan baik sesuai dengan yang diharapkan untuk memenuhi kebutuhan

aplikasi. Maka tahapan selanjutnya adalah menggunakan domain model yang terdapat pada gambar 3.2 dan functional requirement serta use case sebagai gambaran dari bagian-bagian tersebut.

3.3.5 Activity Diagram

Actvity diagram terdapat pada setiap use case. Activity diagram

menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang,

bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Karena itu activity diagram tidak menggambarkan

behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas

secara umum.

(40)

pengguna memasukkan

A. Activity Diagram Menyimpan Data

Gambar 3.5 Activity Diagram Menyimpan Data

Activity Diagram ini menjelaskan aliran aktivitas “Menyimpan Data” pada Aplikasi Pengolahan Data Statistika Dengan Metode Korelasi Pearson

Product Moment yang dimulai dengan pengguna memasukkan nama variabel X dan variabel Y pada form menu utama. Kemudian pengguna memilih tombol isi tabel. Sistem menampilkan tabel bantu untuk diisi oleh pengguna, setelah mengisi

tabel bantu pengguna memilih tombol simpan. Sistem dapat melakukan

penyimpanan apabila data sampel yang diisi minimal sejumlah 15, apabila tidak

sesuai dengan minimal maka sistem menampilkan pesan data kurang dari 15 dan

kembali proses mengisi tabel bantu. Setelah simpan data berhasil maka akan

(41)

pengguna memilih yang dipilih dalam bentuk tabel bantu

pengguna merubah data sampel pada tabel bantu

pengguna memilih tombol simpan

sistem menampilkan pesan berhasil disimpan dan nilai korelasi dan keterangan ya

tidak

B. Activity Diagram Merubah Data Sampel

Gambar 3.6 Activity Diagram Merubah Data Sampel

Activity Diagram ini menjelaskan aliran aktivitas “Merubah Data

Sampel” pada Aplikasi Pengolahan Data Statistika Dengan Metode Korelasi

Pearson Product Moment yang dimulai dengan pengguna memilih tombol edit, kemudian sistem menampilkan form pencarian. Pengguna dapat melakukan pemilihan data histori secara langsung atau dengan memasukkan kata kunci

berdasarkan kategori. Sistem menampilkan data histori yang terpilih dalam bentuk

tabel bantu. Aktivitas kemudian adalah merubah data sampel pada tabel bantu dan

(42)

Nilai korelasi dan keterangan telah

C. Activity Diagram Mencetak View Report

Gambar 3.7 Activity Diagram Mencetak View Report

Activity Diagram ini menjelaskan aliran aktivitas “Merubah Data

Sampel” pada Aplikasi Pengolahan Data Statistika Dengan Metode Korelasi

Pearson Product Moment yang dimulai dengan state (keadaan) Nilai korelasi dan keterangan telah tersimpan dan menampilkan nilai korelasi. Kemudian pengguna

memilih tombol cetak. Sistem menampilkan form view report yang berisi hasil nilai korelasi dan keterangan serta data data yang terdapat pada tabel bantu.

(43)

print view dialog kepada Pengguna untuk melakukan cetak. Apabila pengguna memilih tombol print maka sistem akan mencetak dan apabila pengguna memilih tombol batal maka sistem akan kembali ke form view report.

Pada tahap activity diagram ini perlu untuk mengisi domain model

dengan atribut. Terjadi penambahan pada domain model yaitu kelas cetak.

Gambar 3.8 Domain Model Dengan Atribut

3.3.6 Preliminary Design Review

Pada saat ini seluruh desain yang telah dibuat telah sesuai dengan

kebutuhan (requirement). Setelah pada tahap ini tidak ada lagi perubahan dalam

requirement. Ini adalah langkah terakhir untuk melakukan penambahan terhadap

requirement, karena langkah berikutnya melibatkan proses teknikal.

3.3.7 Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar obyek dan mengindikasikan komunikasi diantara obyek-obyek tersebut. Diagram ini

(44)

: Pengguna

melakukan suatu tugas atau aksi tertentu. Obyek-obyek tersebut kemudian

diurutkan dari kiri ke kanan, aktor yang menginisiasi interaksi ditaruh paling kiri

dari diagram.

A. Sequence Diagram Menyimpan Data

(45)

Gambar 3.9 dapat dijelaskan dengan beberapa penjelasan sebagai berikut.

1. Proses dalam use case diawali ketika seorang pengguna mengisi nama variabel x dan variabe ke dalam obyek form menu utama.

2. Pengguna memilih isi tabel

3. ObyekForm menu utama meneruskan pesan kedalam obyek kontrol untuk

melakukan pemanggilan data kedalam obyek tabel_korelasi

4. Obyek tabel korelasi melakukan cek atas nama variabel dan memerintahkan

sistem untuk membuka tabel bantu.

5. Pengguna mengisi data sampel pada tabel bantu yang terdapat pada obyek

form menu utama

6. Obyek Kontrol menerima pesan isi data dan diteruskan kedalam obyek

korelasi.

7. Obyek korelasi melakukan cek isi data dan memerintahkan sistem untuk

memberikan nilai x², y², dan XY kepada pengguna melalui tabel bantu yang

berada di obyek form menu utama.

8. Pengguna melakukan simpan

9. Obyek Kontrol menerima pesan simpan dan diteruskan ke dalam obyek

korelasi_m

10. Obyek korelasi_m melakukan cek simpan data dan kemudian

memerintahkan sistem untuk menampilkan pesan tersimpan dan

(46)

: Pengguna

(47)

Gambar 3.10 dapat dijelaskan dengan beberapa penjelasan sebagai berikut.

1. Proses dalam use case diawali ketika pengguna memilih edit pada obyek

Form menu utama

2. Obyek Form pencarian menerima pesan dan membuka menu pencarian

3. Obyek kontrol menerima pesan buka menu pencarian dan diteruskan

kedalam obyek korelasi_m untuk melakukan pemanggilan data

4. Obyek tabel korelasi_m menerima pesan pemanggilan data dan

memerintahkan sistem untuk menampilkan data historis simpan.

5. Pengguna mengisi kata kunci berdasar kategori dalam obyek form pencarian.

6. Obyek kontrol menerima pesan isi kata kunci dan diteruskan kedalam obyek

tabel korelasi_m.

7. Obyek tabel korelasi_m melakukan cek kata kunci dan memerintahkan

sistem untuk menampilkan data historis yang sesuai.

8. Pengguna memilih data histori

9. Obyek kontrol menerima pesan pilih dan diteruskan ke dalam obyek

korelasi_m .

10. Obyek tabel korelasi_m menerima pesan get data kemudian diteruskan ke

dalam tabel korelasi untuk memanggil data.

11. Obyek tabel korelasi memerintahkan sistem untuk menampilkan data histori

yang dipilih dalam bentuk tabel bantu dalam obyek Form Menu utama

12. Pengguna merubah data sampel

(48)

: Pengguna

: Pengguna Form menu utama Form menu utama hitung korelasihitung korelasi kontrol hitung kontrol hitung korelasikorelasi tabel korelasitabel korelasi korelasi_mkorelasi_mtabel tabel hitung korelasihitung korelasiview report view report print view dialog print view dialog hitung korelasihitung korelasi Nilai korelasi dan keterangan telah tersimpan dan

menampilkan nilai korelasi dan keterangan

Gambar 3.11 Sequence Diagram Mencetak View Report

Gambar 3.11 dapat dijelaskan dengan beberapa penjelasan sebagai berikut.

1. Proses dalam use case diawali ketika pengguna memilih cetak pada obyek

Form Menu utama.

2. Obyek kontrol menerima pesan pilih cetak dan meneruskan kedalam obyek

tabel korelasi dan kedalam obyek korelasi_m untuk memanggil data.

3. Obyek kontrol mengirimkan pesan kedalam obyek Vew report untuk

menampilkan view report.

4. Pengguna memilih menu print pada obyek view report.

(49)

6. Obyek kontrol mengirimkan pesan kedama obyek menu print view dialog

untuk menampilkan print view dialog.

7. Pengguna memilih print pada obyek print view dialog

8. Obyek print view dialog mengirim pesan print ke obyek kontrol .

9. Obyek kontrol mengirim pesan get data() kedalam obyek view report untuk melakukan cetak.

10. Obyek view report melakukan cetak view report. Poses selesai

.3.3.8 Critical Design Review

Critical Design Review dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada yang kurang pada sequence diagram. Memastikan bahwa setiap class yang ada telah memiliki atribut dan operasi yang didefinisikan secara lengkap (memiliki

nama, tipe data, parameter, dsb). Sebuah gambaran domain model yang telah lengkap.

(50)

Form login

Form login

ok keluar

Enter Text

Enter Text username

password

3.4 Perancangan Interface

Pembuatan tampilan sangat diperlukan agar pengguna dapat berinteraksi

dengan sistem, sehingga dibutuhkan perancangan secara detail mengenai tampilan

aplikasi. Berikut ini bentuk tampilan interface pada Aplikasi Pengolahan Data Statistik dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment.

3.4.1 Tampilan login

Tampilan form Login adalah tampilan yang pertama kali ditampilkan oleh aplikasi. Form login berisi textbox isian pengguna untuk User name dan

Password, yang diberikan oleh pengembang aplikasi kepada pengguna sebagai aktivasi aplikasi.

Gambar 3.13 Desain Interface Form Login

3.4.2 Tampilan Menu Awal

Tampilan Menu awal yang terlihat pada menu gambar 3.12 terdiri dari

“menu” yang mempunyai submenu item “korelasi’ yang merupakan menu utama

pada aplikasi ini, kemudian sub menu “logout” untuk kembali pada form login ,

dan “keluar”. Tampilan menu awal terjadi setelah pengguna sukses dalam

(51)

korelasi

Log out

Menu

keluar

Background

Gambar 3.14 Desain Interface Menu Awal

3.4.3 Tampilan Menu Utama

Tampilan menu utama yang terlihat pada gambar 3.14 terdapat textboxt

untuk variabel X dan variabel Y, kemudian tombol isi tabel, simpan, edit, kembali

dan cetak

Gambar 3.15 Desain Interface Menu Utama

3.4.4 Tampilan Tabel Bantu

Tampilan tabel bantu terjadi setelah pengguna mengisi label x dan label y

(52)

Label x Label y Nilai r keterangan Pencarian

pilih tutup Nilai r penyebut Enter Text

Label x Label y

Enter Text

Enter Text

Isi tabel simpan edit kembali

Label x Label y x² y² xy

keluar cetak

Gambar 3.16 Desain Interface Tabel Bantu

3.4.5 Tampilan Form Pencarian

Tampilan Form Pencarian adalah form yang terjadi setelah proses simpan. Tampilan ini berhubungan dengan database pada aplikasi, terdapat proses pencarian untuk mencari data yang sesuai dengan isian oleh pengguna pada kata

kunci dan kategori.

(53)

ok

Enter Text

Berhasil Disimpan! 3.4.6 Tampilan Message Box

Tampilan Message box pada aplikasi ini adalah bentuk balasan dari sistem pada proses yang telah dilakukan. Message Box pada aplikasi ini antara lain terjadi ketika pengguna berhasil melakukan proses pesan, ketika pengguna salah

memasukkan id login dan ketika pengguna kurang dalam mengisi data sampel

pada tabel bantu.

Gambar 3.18 Desain InterfaceMessage Box Berhasil Disimpan.

Gambar 3.19 Desain Interface Message Box Login Gagal

(54)

Label x Label y

Label x Label y x² y² xy

Hitung Korelasi

(Hasil korelasi)

(Interpretasi)

(Tanggal dicetak)

3.4.7 Tampilan View Report

View report adalah bentuk laporan kepada pengguna atas hasil perhitungan oleh aplikasi. Tampilan view report terjadi ketika pengguna mimilih tombol cetak.

View report dilakukan setelah proses simpan. Merupakan proses output dari aplikasi, yang mempunyai atribut dari data yang telah disimpan antara lain nilai

koefisien korelasi (r), interpretasi dan data sampel populasi pada variabel X dan variabel Y.

(55)

52

4.1 Implementasi

Tahap implementasi program adalah tahap penerapan dari analisis dan

perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Implementasi terdiri dari:

Pembuatan dan implementasi program, spesisifikasi kebutuhan aplikasi yang

terdiri dari kebutuhan akan perangkat keras dan perangkat lunak untuk instalasi yang harus dipenuhi sehingga aplikasi dapat berjalan dengan baik, serta

pengoperasian program.

4.2 Pembuatan dan Implementasi Program

Aplikasi ini dibuat menggunakan Microsoft Visual Basic.NET 2008

dengan aplikasi tambahan Dev Express 10 dan Crystal Report 10, sedangkan

database engine menggunakan Microsoft SQL Server 2008 dengan aplikasi tambahan EMS Sql Manager versi 3.6.1.. Tahap akhir implementasi program

adalah mencetak hasil perhitungan yang dilakukan oleh aplikasi untuk

mendapatkan nilai koefisien korelasi (r) dan sebuah interpretasi.

Pada Aplikasi Pengolahan Data Statistik dengan Metode Korelasi

(56)

4.3 Kebutuhan Sistem

Kebutuhan sistem aplikasi pengolahan data statistik dengan metode

korelasi Product Moment terdiri dari kebutuhan perangkat keras dan kebutuhan perangkat lunakdan juga instalasi program dan pengaturan sistem.

4.3.1 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)

Kebutuhan perangkat keras adalah sebuah perangkat yang dibutuhkan

agar dapat menjalankan Aplikasi Pengolahan Data Statistik Dengan Metode

Korelasi Pearson Product Moment, antara lain: 1. Processordual core

2. Kapasitas hardisk 500 mb.

3. Memori (RAM) 1Gb.

4. Layar monitor 1280 x 800 pixel

4.3.2 Kebutuhan Perangkat Lunak (Operating System)

Kebutuhan perangkat lunak adalah suatu program komputer yang

dibutuhkan agar dapat menjalankan Aplikasi Pengolahan Data Statistik Metode

Korelasi Pearson Product Moment, yaitu Microsoft Windows Operating System

(Windows XP 2 & 3, Seluruh versi Windows Vista, Seluruh versi windows 7,

seluruh versi windows 8)

4.3.3 Instalasi Program dan Pengaturan Sistem

Pengembangan Aplikasi Pengolahan Data Statistik Dengan Metode

(57)

1. Instalasi Operating System Microsoft Windows sesuai dengan apa yang telah disebutkan pada kebutuhan perangkat lunak.

2. Instalasi Aplikasi Pengolahan Data Statistik dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment.

4.4 Pengoperasian Program

Dalam sub bab ini dijelaskan tahapan pengoperasian program pada

Aplikasi Pengolahan Data Statistik dengan Metode Korelasi Pearson Product Moment. Penjelasan aplikasi yang dibangun meliputi tampilan aplikasi dan fungi fungsi yang terdapat pada aplikasi pengolahan data statistika dengan metode

korelasi Pearson Product Moment, antara lain fungsi tersebut adalah fungsi isi tabel, simpan, edit, cetak, dan keluar.

Tahap awal dari pengoperasian program adalah membuka aplikasi

pengolahan data statistik dengan metode korelasi PPM.exe, kemudian pengguna

akan dihadapkan dengan Form Login, kode login didapat dari developer program untuk dapat membuka seluruh menu dan menggunakan fungsi pada aplikasi.

Setelah berhasil login pengguna memilih menu korelasi pada menu awal untuk

membuka tampilan Form Menu utama yang terdapat fungsi - fungsi yang akan dijelaskan pada sub bab Penjelasan tampilan pada aplikasi.

4.5 Penjelasan Tampilan pada Aplikasi

4.5.1 Form Menu Awal

Aplikasi pengolahan data statistika dengan metode korelasi Pearson

(58)

setelah login berhasil / aplikasi akan menampilkan form menu awal yang terdiri

dari :

a. Submenu korelasi

b. Logout

c. Keluar aplikasi

Gambar 4.1 Form Login

Form Login digunakan untuk memeriksa User name dan Password

sesuai dengan hak akses yang diberikan. Pengguna harus menekan tombol Ok

sehingga muncul tampilan Form Menuawal seperti gambar 4.3, apabila pengguna

memasukkan User name atau Password yang salah maka sistem akan

memunculkan message box seperti yang terlihat pada gambar 4.2.

(59)

Gambar 4.3 Form Menu Awal

Form Menu awal digunakan untuk memeriksa User name dan Password

sesuai dengan hak akses yang diberikan.

4.5.2 Form Menu Utama

Form Menu utama pada Aplikasi Pengolahan data statistika dengan metode korelasi Pearson Product Moment terdiri dari proses isi tabel yang akan menghasilkan tabel penolong, dan proses simpan untuk melakukan pencarian nilai

koefisien korelasi (r) dan mendapat hasil interpretasi, kemudian hasil tersebut dan data variabel yang telah diinputkan akan disimpan kedalam database. Kemudian

juga terdapat proses edit yang berguna untuk melakukan perubahan pada data

(60)

Gambar 4.4 Form Menu Utama

4.5.3 Form Tabel Bantu

Form Tabel bantu ditampilkan setelah pengguna mengisi textbox pada label X dan label Y kemudian memilih tombol isi tabel. Form tabel bantu berfungsi untuk menampung data variabel dan menampilkan hasil hitung x², y²,

dan XY untuk membantu dalam pencarian nilai korelasi koefisien. Berikut ini

tampilan dari form Tabel Bantu.

Gambar 4.5 Form Tabel Bantu

(61)

membantu dalam proses perhitungan untuk mendapatkan nilai koefisien korelasi

(r). Minimal untuk pengisian data sampel pada form tabel bantu adalah 15 sampel sesuai dengan ketentuan teknik sampling menggunakan data berdistribusi normal. Apabila data tersebut tidak dipenuhi maka akan memunculkan message box seperti pada gambar 4.6.

Gambar 4.6 Message Box Gagal Simpan

4.5.4 Form Hasil Koefisien Korelasi (r)

Form Hasil koefiesien korelasi (r) ditampilkan oleh sistem setelah pengguna mengisi data sampel variabel pada form tabel bantu, kemudian pengguna memilih tombol simpan, Proses perhitungan disimpan ke dalam

database aplikasi. Perhitungan korelasi pada aplikasi ini dapat dilakukan apabila

pengguna melakukan pengisian data sampel sejumlah 15 data.

(62)

Gambar 4.7 Form Hasil Koefisien Korelasi (r)

Apabila tombol ok pada message box tersebut disimpan maka akan muncul tampilan yang menunjukkan keterangan dari nilai korelasi tersebut

sebagaimana yang terlihat pada gambar 4.8

Gambar 4.8 Tampilan Keterangan Nilai Korelasi

4.5.5 Form Pencarian

(63)

Gambar 4.9 Form Pencarian

Gambar 4.10 Tampilan Pencarian yang Dipilih

4.5.6 Form Cetak

(64)

dari kode, label x, label y, nilai (r), dan interpretasi, serta tanggal cetak seperti yang terlihat pada gambar 4.11 dan 4.12.

Gambar 4.11 Form Cetak gambar 1

Gambar

Gambar 3.1 Blok Diagram Pada Aplikasi
tabel korelasi
Gambar   3.4   Use case Sistem Pada Aplikasi
tabel bantu
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada PDM aplikasi pengolahan data evaluasi proses belajar mengajar terdapat sepuluh tabel yang terdiri atas tabel pegawai, tabel mahasiswa, tabel jurusan, tabel

Maintance data daftar penerimaan merupakan menu yang ada pada aplikasi penentuan supplier obat terbaik, pada form ini digunakan untuk maintance data daftar penerimaan seperti

Uji coba Tabel 4.2 nomor 1 jika berhasil akan menampilkan form menu utama yang digunakan oleh pengguna hak akses sebagai admin ditampilkan pada Gambar 4.14 yang