SISTEM INFORMASI PENJADWALAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN STIKOM SURABAYA
Disusun oleh :
Nama : Mohammad Al Hafidz NIM : 09.41010.0041
Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER SURABAYA
2012
STIKOM
i
i ABSTRAKSI
Menurut struktur organisasi yang ada, Bagian Kemahasiswaan merupakan bagian yang dibawahi langsung oleh pembantu ketua III STIKOM Surabaya yang memiliki tugas dalam meningkatkan softskill mahasiswa melalui kegiatan-kegiatan Mahasiswa. Berdasarkan survey dan wawancara dengan Kepala Bagian Kemahasiswaan STIKOM Surabaya, didapatkan informasi bahwa pada bagian ini belum terdapat sistem untuk mengelola penjadwalan kegiatan-kegiatan yang efektif dan efisien. Sehingga selama ini dalam melakukan penjadwalan kegiatan masih menggunakan proses pencatatan manual menggunakan Ms. Excel ataupun di tulis di papan tulis agenda kegiatan di ruang Kemahasiswaan. Kelemahan proses manual ini tentu saja tidak efektif, seringnya terjadi kesalahan dalam melakukan proses penjadwalan kegiatan. Untuk itu dibangunlah sebuah sistem informasi penjadwalan kegiatan dengan harapan dapat membantu pekerjaan Kepala Bagian dan Staf Kemahasiswaan untuk meningkatkan kualitas sumber daya yang ada dalam pelaksaan kegiatan-kegiatanya.
Sistem Informasi Penjadwalan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya yang dibagun berbasis client-server ini, menghasilkan laporan berupa informasi jadwal kegiatan selama per-bulan dan per-tahun. Sehingga dapat mempermudah bagian Kemahasiswaan mengetahui kegiatan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat dan berkoordinasi dengan bagian lain dalam persiapan melaksanakan kegiatan tersebut.
Kata kunci: Sistem Informasi Penjadwalan, Penjadwalan Kemahasiswaan,
STIKOM Surabaya
STIKOM
iv
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah... 1
1.2. Perumusan Masalah... 4
1.3. Batasan Masalah... 4
1.4. Tujuan Kerja Praktek... 5
1.5. kontribusi... 5
1.6. Sistematika Penulisan... 5
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... ... 8
2.1. Uraian Tentang Perusahaan... 8
2.2. Logo STIKOM Surabaya... 11
2.3. Visi, Misi & Tujuan STIKOM Surabaya... 13
BAB III LANDASAN TEORI ... 15
3.1. Kegiatan Kemahasiswaan oleh DIKTI... 15
3.2. Konsep Dasar Sistem Informasi... 15
3.3. Konsep Dasar Basis Data... ... 19
3.4. Bagian Alir Dokumen... 22
STIKOM
v
Halaman
3.5. Interaksi Manusia dan Komputer... 23
3.6. Proses Penjadwalan... 24
3.7. Penjadwalan di STIKOM Surabaya... 25
BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK... 27
4.1. Observasi... 27
4.2. Analisis Sistem... 28
4.3. Perancangan Sistem... 28
4.3.1. Dokumen Flow... 29
4.3.2. Sistem Flow... 30
4.3.3. Context Diagram... 31
4.3.4. HIPO... 32
4.3.5. Data Flow Diagram... 33
4.3.6 .Entity Relationship Diagram... 35
4.3.7 . Struktur Basis Data dan Tabel... 37
4.4. Desain Input Output... 39
4.4.1. Halaman Utama Website... 40
4.4.2. Halaman Profil Website... 41
4.4.3. Halaman Login Administrator... 42
4.4.4. Halaman Awal Masuk Administrator... 43
4.4.5. Halaman Penanggungjawab UKM... 44
4.4.6. Halaman Penanggungjawab Karyawan... 45
4.4.7. Halaman Jenis Kegiatan... 46
4.4.8. Halaman Kegiatan... 47
STIKOM
Halaman
4.4.9. Halaman Laporan Per Bulan... 48
4.4.10. Halaman Laporan Per Tahun... 49
4.5. Pembahasan Sistem... 50
4.5.1. Kebutuhan Sistem... 50
4.6. Desain Interface... 51
4.6.1. Halaman Interface Utama Website... 51
4.6.2. Halaman Interface Profil Website... 53
4.6.3. Halaman Interface Login Administrator... 54
4.6.4. Halaman Interface Utama administrator... 55
4.6.5. Halaman Interface Penanggungjawab UKM... 56
4.6.6. Halaman Interface Tambah Penanggungjawab UKM... 57
4.6.8. Halaman Interface Tambah Pembina UKM... 60
4.6.9. Halaman Interface Jenis Kegiatan... 61
4.6.10. Halaman Interface Tambah Jenis Kegiatan... 62
4.6.11. Halaman Interface Kegiatan... 63
4.6.12. Halaman Interface Tambah Kegiatan... 64
4.6.13. Halaman Interface Laporan Per Bulan... 65
4.6.14. Halaman Interface Laporan Per Tahun... 66
BAB V PENUTUP... 67
5.1. Kesimpulan... 67
5.2 . Saran... 67
DAFTAR PUSTAKA... 68
LAMPIRAN... 69
STIKOM
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bagian Kemahasiswaan pada dasarnya bagian dari Perguruan Tinggi STIKOM Surabaya yang mempunyai tugas untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), dalam hal ini adalah mahasiswa yang berkualitas. Kualitas SDM yang dimaksudkan bukan hanya pada lingkup kompetensi, ketrampilan dan keahlian akademik (Hard Skill atau Academic Skill) saja, tetapi juga menyangkut kepribadian, attitude, moral dan keimanan (Life Skill atau Social Skill atau yang biasa kita kenal dengan istilah Soft Skill). Hal ini berarti Perguruan Tinggi tidak hanya sekedar menyuguhkan kegiatan akademis belaka, namun juga kegiatan-kegiatan non akademis. Untuk pengembangan Soft Skill, Bagian Kemahasiswaan STIKOM Surabaya berkewajiban mengelola kegiatan dan program pembinaan Soft Skill dengan berkoordinasi bersama para Kepala ProgramStudi serta berkoordinasi dengan bagian terkait dalam rangka menyediakan sarana dan fasilitas sebagai wadah organisasi kegiatan mahasiswa, sehingga memungkinkan pengembangan penalaran, bakat minat dalam seni, budaya, dan olah raga, kesejahteraan serta pengabdian kepada masyarakat sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 155/U/1998 tanggal 30 Juni 1998, tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi.
STIKOM
Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya merupakan hal yang sangat penting bagi kelancaran proses pelaksanaan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang diadakan oleh Bagian Kemahasiswaan STIKOM Surabaya, karena dengan adanya penjadwalan kegiatan yang baik maka akan berpengaruh terhadap mutu dan kualitas kegiatan yang diselenggarakan oleh Bagian Kemahasiswaan. Dengan adanya sistem penjadwalan kegiatan yang baik, maka akan mampu memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada. Sumber daya yang dimaksud adalah Karyawan selaku penanggungjawab dari suatu kegiatan, mahasiswa selaku panitia dan peserta yang memiliki peran dalam kegiatan. Dalam suatu penjadwalan kegiatan kemahasiswaan, akan mengakibatkan keterlibatan banyak pihak, selain mahasiswa, dosen, karyawan, bahkan sampai dengan pimpinan juga ikut mempunyai peran yang besar dalam aktifitas pengembangan Life Skill atau Social
Skill atau Soft Skill. Orang-orang yang terlibat tersebut harus menyediakan waktu dan
menyesuaikannya dengan aktifitas mereka. Oleh karena itu, penjadwalan kegiatan kemahasiswaan yang baik dan optimal sangat diperlukan.
Kemahasiswaan STIKOM Surabaya memiliki banyak sekali kegiatan-kegiatan. Pertama adalah kegiatan yang dilakukan oleh kemahasiswaan sendiri, atau yang biasa disebut dengan program kerja. Kedua adalah kegiatan yang dinaungi oleh bagian kemahasiswaan yaitu kegiatan yang dilaksanakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Namun sampai saat ini penjadwalan yang dilakukan oleh staff Kemahasiswaan STIKOM Surabaya masih manual menggunakan Microsoft Excel atupun di catat di papan pengumuman yang berada di ruang Kemahasiswaan.
STIKOM
3
Tentunya hal ini sangat memboroskan dalam hal pemanfaatan waktu ataupun tenaga. Dimulai dengan penyusunan program kerja, penentuan penanggung jawab kegiatan, penentuan waktu pelaksanaan yang tepat, sumber daya manusia yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan, orientasi peserta yang mengikuti kegiatan, ataupun keikutsertaan kegiatan yang dilakukan di luar kampus. Apabila ditengah waktu ada kegiatan yang diperlakukan pergantian dan pertukaran waktu pelaksanaan karena adanya beberapa faktor, maka secara manual pun terjadi. Hal ini sering menimbulkan kesalahan. Proses tersebut tentunya sangat tidak efektif, karena memakan banyak
resource, baik waktu maupun sumber daya manusia.
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat dilihat bahwa Bagian Kemahasiswaan membutuhkan suatu sistem informasi pengaturan jadwal kegiatan kemahasiswaan yang lebih efektif dan efisien yang dapat membantu Kepala dan Staf Kemahasiswaan dalam melayani mahasiswa. Dengan disusunnya “Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan Berbasis Web” ini, harapannya dengan digunakannya sistem informasi penjadwalan tersebut akan diperoleh penjadwalan dengan kombinasi terbaik untuk kepala bagian dan staf Kemahasiswaanyang lebih tepat dan fleksible.
Sistem informasi ini disusun berbasis web, agar Kepala dan Staf Kemahasiswaan yang bertugas dapat dengan mudah mengakses sistem informasi tersebut tanpa harus meng-install suatu program aplikasi ke dalam komputer.
STIKOM
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana membuat aplikasi penjadwalan kegiatan kemahasiswaan berdasarkan
kegiatan-kegiatan yang dijalankan atau yang dinaungi oleh Bagian Kemahasiswaan STIKOM Surabaya
2. Bagaimana membuat aplikasi penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaaan yang
dapat melihat jadwal, penanggungjawab kegiatan dan obyek-obyek yang terlibat.
1.3. Pembatasan Masalah
Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka ruang lingkup dan perancangan pembuatan desain sistem meliputi:
1. Data masukan dari sistem ini adalah kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh Bagian Kemahasiswaan.
2. Sistem yang dijalankan hanya dapat dilakukan masih menggunakan localhost. 3. Sistem yang dibuat untuk saat ini hanya dalam ruang lingkup Bagian
Kemahasiswaan STIKOM Surabaya.
4. Sistem ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database menggunakan Oracle.
STIKOM
5
1.4. Tujuan Kerja Praktek
Sesuai dengan permasalahan yang ada tujuan dari kerja praktik ini adalah: 1. Membuat Sistem Informasi Penjadwalan Bagian Kemahasiswaan yang dapat
membantu proses penjadwalan kegiatan Kemahasiswaan.
2. Membuat Sistem Informasi Penjadwalan Kemahasiswaan pada Bagian Kemahasiswaan yang dapat membantu penanggungjawab kegiatan dalam menentukan jadwal persiapan kegiatan yang akan dilaksanakan
1.5 Konstribusi
Sesuai dengan tujuan dari pembuatan aplikasi ini manfaat yang diperoleh bagi pengguna adalah sebagai berikut:
1. Sistem ini membantu Kepala dan Staf Kemahasiswaan dalam pekerjaannya
sehingga meminimalisir kesalahan dalam menentukan jadwal kegiatan Kemahasiswaan
2. Dengan proses komputerisasi, akan dapat diketahui jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Kepala Bagian / Staf yang bertanggungjawab dalam sebuah kegiatan di Bagian Kemahasiswaan
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan di dalam memahami persoalan dan pembahasannya, maka penulisan Laporan Kerja Praktek ini dibuat dengan sistematika sebagai berikut:
STIKOM
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini dikemukakan hal–hal yang menjadi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan yang ingin dicapai, kontribusi serta sistematika penulisan laporan kerja praktik ini.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini membahas tentang uraian perusahaan, sejarah singkat, Bagian Kemahasiswaan STIKOM Surabaya, logo, visi dan misi STIKOM Surabaya.
BAB III LANDASAN TEORI
Bab ini dibahas teori yang berhubungan dengan pembuatan Sistem Informasi Penjadwalan kegiatan Kemahasiswaan yaitu teori tentang Konsep Dasar Sistem Informasi, Konsep Dasar Basis Data, Interaksi Manusia dan Komputer, Definisi Penjadwalan, Definisi Staff, dan Proses Penjadwalan di Kemahasiswaan STIKOM Surabaya.
BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK
Bab ini dibahas mengenai deskripsi kerja praktek yang melingkupi tahapan-tahapan kerja praktek, mulai dari observasi, analisa sistem, perancangan sistem mulai dari penetapan rule, dokumen flow, sistem flow, context diagram, HIPO (Hirarki Input, Proses, Output), data flow
diagram, entity relationship diagram, struktur basis data dan tabel. Dan
tahap terakhir adalah pembahasan sistem yang disertai detil perangkat lunak Sistem Informasi Penjadwalan Staffdari hardware/sofware
STIKOM
7
pendukung, cara menjalankannya hingga detil dan features yang ada pada aplikasi.
BAB V PENUTUP
Bab ini dibahas mengenai kesimpulan dari perancangan dan pembuatan perangkat lunak Sistem Informasi Penjadwalan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya terkait dengan tujuan dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangan sistem dimasa mendatang.
STIKOM
8 BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Uraian Tentang Perusahaan
Kerja praktik ini dilakukan di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STIKOM) Surabaya. Proyek yang dikerjakan adalah merancang dan membangun sebuah Sistem Informasi Penjadwalan KegiatanKemahasiswaan STIKOM Surabaya studi kasus pada bagian Kemahasiswaan.Sistem ini bertujuan untuk membantu kinerja Kepala dan Staf dalam melakukan proses penjadwalan kegiatan yang di adakan oleh bagian Kemahasiswaan di STIKOM Surabaya.
Pengerjaan Sistem Informasi Penjadwalan kegiatanKemahasiswaan ini hanya dilakukan selama masa kerja praktik berlangsung. Apabila setelah masa kerja praktik berakhir terdapat perubahan-perubahan atas program yang sudah dibuat, maka hal tersebut menjadi tanggung jawab pihak STIKOM Surabaya. Guna menunjang pemahaman akan sistem yang dibuat, dalam bab ini akan dijelaskan gambaran umum tentang STIKOM Surabaya sebagai tempat kerja praktik.
2.1.1 Sejarah Singkat STIKOM Surabaya
Di tengah kesibukan derap Pembangunan Nasional, kedudukan informasi semakin penting. Hasil suatu pembangunan sangat ditentukan oleh materi informasi yang dimiliki oleh suatu negara. Kemajuan yang dicitakan oleh suatu pembangunan akan lebih mudah dicapai dengan kelengkapan informasi. Cepat atau lambatnya laju
STIKOM
9
pembangunan ditentukan pula oleh kecepatan memperoleh informasi dan kecepatan menginformasikan kembali kepada yang berwenang.
Kemajuan teknologi telah memberikan jawaban akan kebutuhan informasi, komputer yang semakin canggih memungkinkan untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat. Hasil informasi canggih ini telah mulai menyentuh kehidupan kita. Penggunaan dan pemanfaatan komputer secara optimal dapat memacu laju pembangunan. Kesadaran tentang hal inilah yang menuntut pengadaan tenaga-tenaga ahli yang terampil untuk mengelola informasi, dan pendidikan adalah salah satu cara yang harus ditempuh untuk memenuhi kebutuhan tenaga tersebut.
Atas dasar pemikiran inilah, maka untuk pertama kalinya di wilayah Jawa Timur dibuka Pendidikan Tinggi Komputer, Akademi Komputer & Informatika Surabaya (AKIS) pada tanggal 30 April 1983 oleh Yayasan Putra Bhakti berdasarkan SK Yayasan Putra Bhakti No. 01/KPT/PB/III/1983. Tokoh pendirinya pada saat itu adalah :
1. Laksda. TNI (Purn) Mardiono 2. Ir. Andrian A. T
3. Ir. Handoko Anindyo 4. Dra. Suzana Surojo 5. Dra. Rosy Merianti, Ak
Kemudian berdasarkan rapat BKLPTS tanggal 2-3 Maret 1984 kepanjangan AKIS dirubah menjadi Akademi Manajemen Informatika & Komputer Surabaya yang bertempat di jalan Ketintang Baru XIV/2. Tanggal 10 Maret 1984 memperoleh Ijin
STIKOM
Operasional penyelenggaraan program Diploma III Manajemen Informatika dengan surat keputusan nomor: 061/Q/1984 dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) melalui Koordinator Kopertis Wilayah VII. Kemudian pada tanggal 19 Juni 1984 AKIS memperoleh status TERDAFTAR berdasar surat keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) nomor: 0274/O/1984 dan kepanjangan AKIS berubah lagi menjadi Akademi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya. Berdasar SK Dirjen DIKTI nomor: 45/DIKTI/KEP/1992, status DIII Manajemen Informatika dapat ditingkatkan menjadi DIAKUI.
Waktu berlalu terus, kebutuhan akan informasi juga terus meningkat. Untuk menjawab kebutuhan tersebut AKIS ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi dengan membuka program studi Strata 1 dan Diploma III jurusan Manajemen Informatika. Dan pada tanggal 20 Maret 1986 nama AKIS berubah menjadi STIKOM SURABAYA, singkatan dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya berdasarkan SK Yayasan Putra Bhakti nomor: 07/KPT/PB/03/86 yang selanjutnya memperoleh STATUS TERDAFTAR pada tanggal 25 Nopember 1986 berdasarkan Keputusan Mendikbud nomor: 0824/O/1986 dengan menyelenggarakan pendidikan S1 dan D III Manajemen Informatika. Di samping itu STIKOM SURABAYA juga melakukan pembangunan gedung Kampus baru di jalan Kutisari 66 yang saat ini menjadi Kampus II STIKOM SURABAYA. Peresmian gedung tersebut dilakukan pada tanggal 11 Desember 1987 oleh Bapak Wahono Gubernur Jawa Timur pada saat itu.
STIKOM
11
2.1.2 Kemahasiswaan STIKOM Surabaya
Pada dasarnya Perguruan Tinggi mempunyai tugas untuk mengembangkan SDM yang berkualitas. Kualitas SDM yang dimaksudkan bukan hanya pada lingkup kompetensi, ketrampilan dan keahlian akademik (Hard Skill atau Akademic Skill) saja, tetapi juga menyangkut kepribadian, attitude, moral dan keimanan (Life Skill atau Social Skill atau Soft Skill). Hal ini berarti Perguruan Tinggi tidak hanya sekedar menyuguhkan kegiatan akademis belaka, namun juga kegiatan-kegiatan non akademis. Untuk pengembangan Soft Skill, bagian Kemahasiswaan STMIK STIKOM Surabaya berkewajiban mengelola kegiatan dan program pembinaan Soft Skill dengan berkoordinasi bersama para Kepala Program Studi serta berkoordinasi dengan bagian terkait dalam rangka menyediakan sarana dan fasilitas sebagai wadah organisasi kegiatan mahasiswa, sehingga memungkinkan pengembangan penalaran, bakat minat dalam seni, budaya, dan olah raga, kesejahteraan serta pengabdian kepada masyarakat sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 155/U/1998 tanggal 30 Juni 1998, tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi.
2.2 Logo STIKOM Surabaya
Sehubungan dengan banyaknya penyebutan nama STIKOM yang tidak mengarah untuk STIKOM Surabaya, maka perlu dijelaskan beberapa hal sebagai berikut:
STIKOM
1. Nama STIKOM pertama kali digunakan pada tahun 1986 sejak adanya peningkatan status dari Akademi yaitu Akademi Komputer dan Informatika Surabaya (AKIS) menjadi Sekolah Tinggi yaitu Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STIKOM) Surabaya.
2. Dalam perjalanannya sampai saat ini, nama STIKOM telah banyak digunakan oleh beberapa Sekolah Tinggi/ Perguruan Tinggi yang memakai nama STIKOM. Kurang lebih ada 18 perguruan tinggi yang menggunakan nama STIKOM, misalnya: STIKOM Bali, STIKOM Balikpapan, STIKOM Bogor, STIKOM Bandung, STIKOM Medan, STIKOM Banyuwangi, dan lain-lain.
3. Namun kenyataannya, KOM dalam kata STIKOM tidak selalu identik dengan
Komputer karen dalam kata STIKOM bisa berarti komunikasi. Sebagai contoh The London School Public Relations yang erkedudukan di Jakarta sudah secara resmi menamakan diri sebagai STIKOM dan sudah terdaftar pada Dirjen Haki pada tahun 2005 (pengajuan pada 8 September 2003).
4. Karena penmaan STIKOM lebih dulu disahkan secara hukum oleh The London
School Public Relations sehingga mengharuskan merk STIKOM hanya menjadi milik The London School Public Relations berdasaran surat Dirjen Haki no: 000030379 (IDM 000030379) tanggal 4 Maret 2005.
5. Terkait dengan hal tersebut pada saat STIKOM Surabaya mengajukan STIKOM
sebagai merk (STIKOM = suatu penamaan) pada tanggal 25 April 2005 ditolak oleh Dirjen Haki berdasarkan surat nomor: H.2005.001791 tanggal 31 Juli 2007. Meskipun kita telah lebih dulu menggunakan kata STIKOM tersebut sejak tahun
STIKOM
13
1986. Jalan keluarnya, untuk menghindari permasalahan hukum yang timbul dari penamaan tersebut, maka nama STIKOM Surabaya diubah menjadi STIKOMP Surabaya dengan tidak meninggalkan lafal (pengucapan) yang sudah dikenal oleh masyarakat.
Dengan demikian maka sejak tanggal 17 Juni 2008 telah diputuskan penamaan/ etiket (logo dan merk) STIKOM Surabaya seperti gambar 2.1.
Gambar 2.1 Identitas Institusi
2.3 Visi, Misi, danTujuan STIKOM Surabaya 2.3.1 Visi STIKOM Surabaya
Menjadi PerguruanTinggi yang Berkualitas, Unggul, danTerkenal. 2.3.2 Misi STIKOM Surabaya
1. Mengembangkan iptek sesuai dengan kompetensi.
2. Membentuk SDM yang profesional, unggul dan berkompetensi 3. Menciptakan corporate yang sehat dan produktif.
4. Meningkatkan kepedulian sosial terhadap kehidupan bermasyarakat.
STIKOM
5. Menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan produktif.
2.3.3 Tujuan STIKOM Surabaya
1. Menghasilkan pengembangan dan karya inovatif iptek sesuai bidang
kajian dan kompetensi.
2. Menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi,mandiri, dan profesional. 3. Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi Sumber Daya Manusia.
4. Menjadi lembaga pendidikan tinggi yang sehat, bermutu dan produktif. 5. Meningkatkan kerjasama dan pencitraan.
6. Meningkatkan pemberdayaan iptek bagi masyarakat. 7. Memperluas akses pendidikan bagi masyarakat.
8. Menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan produktif.
STIKOM
15 BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Kegiatan Kemahasiswaan oleh DIKTI
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 12 ayat (1) b menyatakan bahwa setiap peserta didik pada satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Untuk itu, mahasiswa yang merupakan peserta didik sebagai generasi penerus perjuangan bangsa perlu dibekali dengan kemampuan yang memadai agar aset bangsa yang sangat potensial tersebut mampu bersaing dalam era Global. Para mahasiswa diharapkan tidak hanya menguasai bidang ilmu yang ditekuni di kampus, tetapi juga mengusai bidang lain yang dapat menunjang keberhasilan mereka di masa depan. Untuk mendukung harapan tersebut serta dalam rangka menyiapkan mahasiswa yang lebih berkualitas, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan memprogramkan untuk kegiatan kemahasiswaan.
3.2 Konsep Dasar Sistem Informasi 3.2.1 Sistem
Menurut Herlambang (2005), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan
STIKOM
pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.
3.2.2 Sistem Informasi
Menurut Herlambang (2005), data adalah fakta-fakta atau kejadian-kejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode tertentu. Data masih belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk bisa mempunyai arti, data harus diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil pengolahan data inilah yang disebut sebagai informasi. Secara ringkas, informasi adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya. Sehingga sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya.
3.2.3 Analisa dan Perancangan Sistem
Analisa sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
STIKOM
17
Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.
Menurut Kendall (2003), Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.
Proses dalam analisis dan perancangan sistem, diantaranya adalah Entity
Relationship Diagram (ERD). Entity Relationship Diagram (ERD) adalah gambaran
pada sistem dimana di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta relasinya.
Entity merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi,
dapat abstrak dan nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai atribute yang merupakan ciri entity tersebut. Relasi adalah hubungan antar entity yang berfungsi sebagai hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity.
Menurut Marlinda (2004), Atribute adalah kolom di sebuah relasi. Macam-macam atribute yaitu :
a. Simple Atribute
Atribute ini merupakan atribute yang unik dan tidak dimiliki oleh atribute lainnya,
misalnya entity mahasiswa yang atribute-nya NIM.
b. Composite Atribute
STIKOM
Composite atribute adalah atribute yang memiliki dua nilai harga, misalnya nama
besar (nama keluarga) dan nama kecil (nama asli).
c. Single Value Atribute
Atribute yang hanya memiliki satu nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan
atribute-nya umur (tanggal lahir).
d. Multi Value Atribute
Multi value atribute adalah atribute yang banyak memiliki nilai harga, misalnya
entity mahasiswa dengan atribute-nya pendidikan (SD, SMP, SMA).
e. Null Vallue Atribute
Nullvalue atribute adalah atribute yang tidak memiliki nilai harga, misalnya entity
tukang becak dengan atribute-nya pendidikan (tanpa memiliki ijazah).
Entity Relationship Diagram diperlukan agar dapat menggambarkan
hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh perancang database. Untuk itu Entity Relationship Diagram dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:
a. Conceptual Data Model (CDM)
Conceptual Data Model (CDM) adalah jenis model data yang menggambarkan
hubungan antar tabel secara konseptual.
b. Physical Data Model (PDM)
Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang menggambarkan
hubungan antar tabel secara fisikal.
STIKOM
19
3.3 Konsep Dasar Basis Data 3.3.1 Database
Menurut Yuswanto (2005), database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara database Relasional dan Non Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah database hanya merupakan sebuah file.
Menurut Marlinda (2004), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.
Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data independence (kebebasan data).
3.3.2 Sistem Basis Data
Menurut Marlinda (2004), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.
STIKOM
Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data
(Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data(DBMS),
Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional). a. Keuntungan Sistem Basis Data
Berikut adalah beberapa keuntungan sistem basis data, yaitu :
1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.
2. Mencegah ketidakkonsistenan.
3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang
tidak berwenang.
4. Integritas dapat dipertahankan.
5. Data dapat dipergunakan bersama-sama. 6. Menyediakan recovery.
7. Memudahkan penerapan standarisasi. 8. Data bersifat mandiri (data independence).
9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data.
b. Kerugian Sistem Basis Data
Berikut ini adalah beberapa kerugian sistem basis data, yaitu : 1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.
2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.
STIKOM
21
3. Perangkat lunaknya mahal.
4. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait.
3.3.3 Database Management System (DBMS)
Menurut Marlinda (2004), Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.
a. Bahasa-Bahasa DBMS
Berikut ini adalah bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS, yaitu: 1. Data Definition Language (DDL)
Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.
2. Data Manipulation Language (DML)
Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.
3. Query
Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.
STIKOM
b. Fungsi-Fungsi DBMS
DBMS memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Data Definition
DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data. 2. Data Manipulation
DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.
3. Data Security dan Integrity
DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA. 4. Data Recovery dan Concurrency
a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya. b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila
satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.
5. Data Dictionary
DBMS harus menyediakan data dictionary.
3.4 Bagan Alir Dokumen
Bagan alir dokumen (document flowchart)atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchartmerupakan bagan alir yang menunjukkan dokumen gambaran arus data dengan menggunakan simbol seperti pada tabel berikut yang dijelaskan pada tabel 3.1
STIKOM
23
Tabel 3.1 Simbol
No. Simbol Nama Simbol Flowchart Fungsi
1. Dokumen Untuk menujukkan
dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer.
2. Proses Komputerisasi Menunjukkan kegiatan
dari operasi program komputer.
3. Database Untuk menyimpan data.
4. Penghubung Menunjukkan hubungan
di halaman yang sama.
5. Penghubung Halaman
Lain
Menunjukkan hubungan di halaman lain.
6. Terminator Menandakan awal/akhir
dari suatu sistem.
7. Decision Menggambarkan logika
keputusan dengan nilai true atau false.
8. Kegiatan Manual Untuk menunjukkan
pekerjaan yang dilakukan secara manual.
9. Simpanan Offline Untuk menujukkan file
non-komputer yang diarsip urut angka.
3.5 Interaksi Manusia dan Komputer
Menurut Rizky (2006), Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari desain, evaluasi, implementasi dari sistem komputer interaktif untuk dipakai oleh manusia, beserta studi tentang faktor-faktor utama dalam lingkungan interaksinya.
STIKOM
Deskripsi lain dari IMK adalah suatu ilmu yang mempelajari perencanaan dan desain tentang cara manusia dan komputer saling bekerja sama, sehingga manusia dapat merasa puas dengan cara yang paling efektif. Dikatakan juga bahwa sebuah desain antar muka yang ideal adalah yang mampu memberikan kepuasan terhadap manusia sebagai pengguna dengan faktor kapabilitas serta keterbatasan yang terdapat dalam sistem.
Pada implementasinya, IMK dipengaruhi berbagai macam faktor antara lain organisasi, lingkungan, kesehatan, pengguna, kenyamanan, antar muka, kendala dan produktifitas.
3.6 Proses Penjadwalan
Menurut Farida (2006), Penjadwalan merupakan kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme dalam sistem operasi yang berhubungan dengan urutan kerja yang diakukan sistem komputer. Penjadwalan digunakan untuk memutuskan proses yang harus berjalan serta kapan dan selama berapa lama proses tersebut berja
Sasaran utama penjadwalan proses :
1. Adil, tidak ada proses yang tidak kebagian layanan.
2. Efisien, pemroses dijaga tetap bekerja agar tidak ada waktu yang terbuang
sia-sia.
3. Waktu tanggap, termasuk di dalamnya sistem waktu interaktif dan sistem waktu
nyata.
4. Turn around time, waktu yang diperlukan untuk serangkaian satu proses.
5. Throughput, jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam satuan waktu.
STIKOM
25
3.6.1 Tipe-tipe Penjadwalan
Terdapat tiga macam tipe penjadwalan, yaitu :
1. Penjadwal jagka pendek, sasaran utama untuk memaksimumkan kinerja untuk
memenuhi satu kumpulan kriteria yang diharapkan.
2. Penjadwal jangka menengah, penanganan terhadap proses swapping. 3. Penjadwal jangka panjang, biasanya menangani proses batch.
3.6.2 Strategi Penjadwalan
Terdapat dua strategi penjadwalan, yaitu:
1. Penjadwalan nonpreemtive, begitu proses diberi jatah waktu, maka pemroses
tidak dapat diambil alih oleh proses lain sampai proses itu selesai.
2. Penjadwalan preemtive, proses diberi jatah waktu, tetapi pemroses dapat disela oleh proses lain.
3.7 Penjadwalan di Kemahaiswaan STIKOM Surabaya
Penjadwalan yang dilakukan di Kemahasiswaan STIKOM Surabaya Selama ini masih dilakukan secara manual.Pertama-tama BagianKemahasiswaan STIKOM menyusun program kerja dalam satu tahun .melalui rapat dengan pimpinan STIKOM Surabaya. Dalam kegiatant ersebut dibagi menjadi 2 kegiatan. Pertama, kegiatan yang diselenggarakan oleh Bagian Kemahasiswaan sendiri. Sementara yang kedua, kegiatan yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
Terdapat banyak aspek yang sangat berkaitan dalam penjadwalan tersebut, salah satunya adalah jadwal-jadwal dimana pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan
STIKOM
berlangsung. Tidak boleh ada jadwal kegiatan yang saling berbenturan dengan jadwal yang dilaksanakan oleh Bagian Kemahasiswaan sendiri maupun jadwal kegiatan yang dilaksanakan oleh UKM. Distribusi jadwal kegiatan juga diharapkan dapat merata setiap bulannya dalam setiap kegiatan.
Dalam melakukan penjadwalan kegiatan selain dilihat dari sisi mahasiswa, juga harus dilihat dari sisi penanggungjawab, yaitu kemungkinan-kemungkinan penanggungjawab kegiatan akan menaungi lebih dari satu kegiatan yang ada. Dalam hal ini penanggungjawab kegiatan tersebut adalah karyawan. Sebab ada kemungkinan jumlah kegiatan dan penangungjawab tidak sebanding, sehingga harus dipikirkan juga solusi agar penanggungjawab tidak menaungi kegiatan yang berbeda pada waktu yang bersamaan. Selain itu, harus dipertimbangkan juga ketersediaan tempat sehingga kegiatan kemahasiswaan dapat dilaksanakan.
STIKOM
27 BAB IV
DESKRIPSI KERJA PRAKTEK
Sistem yang dibangun adalah Sistem Informasi Penjadwalan kegiatan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya. Studi kasus pada kerja praktik ini pada Kemahasiswaan STIKOM Surabaya. Tahapan-tahapan yang dilaksanakan dalam pembuatan Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi 2. Analisis Sistem 3. Perancangan Sistem 4. Pembahasan Sistem
4.1 Observasi
Melakukan suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap Bagian Kemahasiswan STIKOM Surabayadalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Dari pengamatan tersebut dapat diperoleh data secara langsung dari Bagian Kemahasiswaan STIKOM Surabaya meliputi: prosedur penjadwalan kegiatan Kemahasiswaan, prosedur penjadwalan kegiatan UKM, penentuan penanggung jawab kegiatan dan daftar kegiatan-kegiatan yang pernah dijalankan oleh Bagian Kemahasiswaan sebelumnya.
STIKOM
Data-data yang telah diperoleh ini dapat digunakan untuk membuat sebuah sistem yang bisa melakukan penjadwalan kegiatan Kemahasiswaan secara baik dan terstruktur.
4.2 Analisis Sistem
Analisa terhadap suatu sistem merupakan suatu langkah penting dalam pemahaman permasalahan yang ada, sebelum dilakukannya pengambilan keputusan atau tindakan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
Berdasarkan observasi secara langsung yang dilakukan di bagian Kemahasiswaan STIKOM Surabaya, diperoleh penjelasan bahwasannya proses penjadwalan kegiatan Kemahasiswaan masih bersifat manual. Adapun prosesnya adalah terlebih dahulu adalah menentukan program kerja. Dari pengumpulan banyak program kerja maka dipilihlah program kerja yang layak untuk dilaksnaakan oleh STIKOM Surabaya pada saat rapat dengan pimpinan. Dari kegiatan kegiatan yang terpilih kemudian dilakukanlah penjadwalan kapan kegiatan tersebut dilaksanakan, siapa yang bertanggung jawab terhadap kegiatan tersebut, dan tempat pelaksanaan kegiatan.
4.3 Perancangan Sistem
Setelah dilakukan analisa terhadap sistem, langkah selanjutnya adalah perancangan sistem. Dimana dalam perancangan sistem ini dapat memberikan
STIKOM
29
tentang gambaran sistem yang dibuat. Dengan menggunakan model dan beberapa tahap, yaitu:
a. Dokumen Flow b. Sistem Flow c. Context Diagram
d. HIPO (Hirarki Input, Proses, Output) e. DFD (Data Flow Diagram)
f. ERD (Entity Relationship Diagram) g. Struktur Basis Data dan Tabel
4.3.1 Dokumen Flow
Dokumen flow pada gambar 4.1 menjelaskan alur dokumen dari penjadwalan kegiatan kemahasiswaan yang terjadi di STIKOM Surabaya seperti yang telah dijelaskan di analisa sistem
STIKOM
Dokumen Flow Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan
STAFF KMHS KABAG KEMAHASISWAAN
UKM Start Mengumpulkan Kegiatan Kemahasiswaan Menyusun Daftar Kumpulan proposal Mengajukan Proposal Program Kerja UKM Daftar Kegiatan Kemahasiswaan Jadwal Kegiatan Kemahasiswaan Buat Penjadwalan Sesuai Program Kerja
Kemahasiswaan
Approval Jadwal
Jadwal Pelaksanaan
kegiatan Kemahasiswaan Y
End Daftar Program Kerja KMHS Proposal Usulan Program Kerja UKM Mengkroscek Jadwal Kegiatan Kmhs Y T
Gambar 4.1 Dokumen Flow Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan
4.3.2 Sistem Flow
Sistem flow pada gambar 4.2 menjelaskan tentang alur dokumen dan juga sistem setelah dilakukan perancangan, yang mencakup proses komputer dan file untuk penyimpanan data.
STIKOM
31
System Flow Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan
STAFF KMHS KABAG KEMAHASISWAAN UKM Start Daftar Kegiatan Kemahasiswaan Daftar Kegiatan Kemahasiswaan disetujui Iya Approval Kegiatan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Kemahasiswaan End Mengumpulkan Kegiatan Kemahasiswaan & UKM Menyusun Daftar Kegiatan Kemahasiswaan Mengkroscek Jadwal Kegiatan Membuat Proposal Usulan Kegiatan UKM Proposal Usulan Program Kerja UKM
Input Jadwal Kegiatan Kemahasiswaan Kegiatan Kemahasiswaan Daftar Program Kerja KMHS Tidak Proses Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan
Gambar 4.2 Sistem Flow Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan
4.3.3. Context Diagram
[image:36.612.69.557.87.602.2]Berdasarkan system flow yang telah dibuat seperti di atas, maka dapat dibuat sebuah context diagram yang menjelaskan hubungan entitas terkait dengan sistem dan juga alir data keluar masuk antar sistem dan entitas. Gambar 4.3 merupakan gambaran dari context diagram penjadwalan kegiatan yang ada di Kemahasiswaan.
STIKOM
Daftar Kegiatan Kemahasisw aan
Penanggungjaw ab Karyaw an Jadw al Kegiatan Sementara
Jadw al Kegiatan Kemahasisw aan Jadw al Kegiatan
Jadw al Kegiatan Kemahasisw aan
Penanggung Jawab UKM
0
Sistem Inf ormasi Penjadw alan Kegiatan Kemahasisw aan
+ Unit Kegiatan
Kemahasisw aan
(UKM) Karyaw an
Kabag
Kemahasisw aan Kemahasisw aanStaf
Gambar 4.3 Context Diagram Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan
4.3.4 HIPO
Berikut ini adalah struktur HIPO dari Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya. Dalam HIPO tersebut digambarkan hirarki secara global proses-proses yang ada didalam sistem yang dibuat.
Adapun gambar HIPO Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya dapat dilihat pada Gambar 4.4.
STIKOM
33
Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM
Surabaya 0 Menambah Penanggungjawab Kegiatan 1 Menentukan Jadwal 2 Membuat Laporan 3 Menambahkan Kegiatan 2.1 Menambahkan Jenis Kegiatan 2.2
Gambar 4.4 Hipo Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya
4.3.5 DFD (Data Flow Diagram)
DFD merupakan breakdown atau penjelasan lebih lengkap dari Context Diagram. Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan akan dijelaskan dengan lebih detail dengan menjelaskan alir data dari proses-proses yang ada di dalamnya dan juga penggunaan file sebagai media penyimpanan. Pada gambar 4.5 dapat dilihat DFD Level 0. Pada DFD level 0 ini terdapat 3 proses utama, yaitu: menambah penanggung jawab kegiatan, Menentukan jadwal kegiatan, dan membuat laporan.
a. Menambah Penanggungjawab kegiatan : digunakan untuk menambahkan penanggungjawab kegiatan yang akan berlangsung
b. Menambah Kegiatan : Digunakan untuk menginputkan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan
STIKOM
c. Menambah Jenis Kegiatan : Untuk menempatkan jenis kegiatan sesuai dengan kegiatan yang telah dilaksanakan
d. Membuat Laporan : Untuk menghasilkan jadwal kegiatan dalam bentuk laporan perbulan atau pertahunnya.
Data Jenis Kegiatan
Data Kegiatan
Jadw al Kegiatan Data Jadw al
Jadw al Kegiatan Kemahasisw aan Daftar Kegiatan Kemahasisw aan
Data Penanggungjaw ab Kegiatan
Data Penanggungjaw ab Karyaw an Data Penanggungjaw ab UKM
Penanggungjaw ab Karyaw an Jadw al Kegiatan Sementara
Jadw al Kegiatan Kemahasisw aan
Penanggung Jaw ab UKM Unit Kegiatan Kemahasisw a an (UKM) Kabag Kemahasis w aan Karyaw an
Staf Kemahasisw aan
1
Menambahkan Penanggungjaw ab
2
Menjadw alkan Kegiatan
+
3
Membuat Laporan 1 Tabel Penanggung
Jaw ab UKM 2 Tabel Penanggungjaw ab Karyaw an
3 Tabel Kegiatan 4 Jenis Kegiatan
Gambar 4.5 DFD Level 0 Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan
Pada proses menentukan jadwal, terdapat sub proses di dalamnya, yaitu proses menambahkan kegiatan dan menambahkan jenis kegiatan. Proses ini merupakan proses pengisian jadwal penanggung jawab dan kegiaatan apa yang dilakasanakan. Gambar 4.6 adalah gambar DFD Level 1 dari proses menjadwalkan kegiatan.
STIKOM
35
Data Penanggungjaw ab
Data Jenis Kegiatan
Data Jenis Kegiatan
Data Kegiatan Jadw al Kegiatan Kemahasisw aan
Daftar Kegiatan Kemahasisw aan Staf
Kemahasis
w aan 3 Tabel Kegiatan
4 Jenis Kegiatan
1
Menambahkan Kegiatan
2
Menambahkan Jenis Kegiatan
5 Data Penanggungjaw ab
Gambar 4.6 DFD Level 1 Menjadwalkan kegiatan
4.3.6 ERD (Entity Relationship Diagram)
Entity Relationship Diagram (ERD) menggambarkan basis data-basis data yang ada pada Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya.
ERD terdiri dari 2 macam, yaitu Conceptual Data Model (CDM) dan
Physical Data Model (PDM). Berikut penjelasan dari masing-masing jenis ERD
tersebut.
1. Conceptual Data Model (CDM)
Conceptual data model pada proses Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan
Kemahasiswaan STIKOM Surabaya merupakan gambaran dari struktur database
STIKOM
yang akan digunakan dalam pembuatan sistem. Gambar conceptual data model tersebut dapat dilihat pada gambar 4.7.
mempunyai memiliki memiliki Jenis Kegiatan kd_jenis_kegiatan nama_jenis_keg iatan keterang an
Keg iatan KM HS Kd_kegiatan_kmhs nama_kegiatan_kmhs bulan_pelaksanaan keterang an
Penang gung jawab Karyawan nik nama_karyawan alamat jenis_kelamin telp jabatan
Penang gung jawab_ukm nim nama_mahasiswa asal_ukm jenis_kelamin telp jabatan_ukm
Gambar 4.7 CDM Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya
2. Physical Data Model (PDM)
Physical data model pada proses Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan
Kemahasiswaan STIKOM Surabaya merupakan gambaran dari struktur database yang akan digunakan dalam pembuatan sistem beserta hasil relasi dari hubungan
antar table yang terkait. Gambar physical data model pada proses tersebut dapat dilihat pada gambar 4.8.
STIKOM
37
NI K = NI K
NI M = NIM KD_JENI S_KEG I ATAN = KD_JENI S_KEGI AT AN
JENIS_KEGIATAN KD_JENIS_KEGIATAN VARCHAR(9) NAMA_JENIS_KEGIATAN VARCHAR(50) KETERANGAN VARCHAR(120) KEGIATAN_KMHS KD_KEGIATAN_KMHS VARCHAR(9) KD_JENIS_KEGIATAN VARCHAR(9) NIM VARCHAR(11) NIK VARCHAR(11) NAMA_KEGIATAN_KMHS VARCHAR(50) BULAN_PELAKSANAAN DATE KETERANGAN VARCHAR(120) PENANGGUNGJAWAB_KARYAWAN NIK VARCHAR(11) NAMA_KARYAWAN VARCHAR(50) ALAMAT VARCHAR(200) JENIS_KELAMIN CHAR(1) TELP VARCHAR(15) JABATAN VARCHAR(20) PENANGGUNGJAWAB_UKM NIM VARCHAR(11) NAMA_MAHASISWA VARCHAR(50) ASAL_UKM VARCHAR(50) JENIS_KELAMIN CHAR(1) TELP VARCHAR(15) JABATAN_UKM VARCHAR(20)
Gambar 4.8 PDM Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya
4.3.7 Struktur Basis Data dan Tabel
Dalam sub bab ini akan dijelaskan struktur dari tabel-tabel yang akan
digunakan dalam pembuatan Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan
Kemahasiswaan STIKOM Surabaya. Data-data dibawah ini akan menjelaskan satu-persatu detil dari struktur tabel untuk setiap tabel.
1. Nama tabel : Penanggungjawab_UKM
Fungsi : Menyimpan data Mahasiswa yang bertanggungjawab terhadap Kegiatan Kemahasiswaan
Primary key : NIM Foreign key : -
STIKOM
Tabel 4.1 Penanggungjawab_ukm
Field Name Type Field Size Description
Nim Varchar2 11 No Induk Mahasiswa
Nama_Mahasiswa Varchar2 50 Nama Mahasiswa
Asal_UKM Varchar2 50 Asal UKM
Jenis_Kelamin Char 1 Jenis Kelamin Mahasiswa
Telp Varchar2 15 Telepon Mahasiswa
Jabatan_UKM Varchar2 20 Jabatan UKM
2. Nama tabel : Penanggungjawab_Karyawan
Fungsi : Menyimpan data Karyawan yang bertanggungjawab terhadap Kegiatan Kemahasiswaan
Primary key : NIK Foreign key : -
Tabel 4.2 Penanggungjawab_Karyawan
Field Name Type Field Size Description
Nik Varchar2 11 No Induk Karyawan
Nama_Karyawan Varchar2 50 Nama Karyawan
Alamat Varchar2 50 Asal UKM
Jenis_Kelamin Char 1 Jenis Kelamin Karyawan
Telp Varchar2 15 Telepon Karyawan
Jabatan Varchar2 20 Jabatan Karyawan
STIKOM
39
3. Nama tabel : Jenis_Kegiatan
Fungsi : Menyimpan data Jenis Kegiatan Primary key : Kd_Jenis_Kegiatan
Foreign key : -
Tabel 4.3 Jenis_Kegiatan
Field Name Type Field Size Description Kd_Jenis_Kegiatan Varchar2 9 Kode Periode
Nama_jenis_Kegiatan Varchar2 50 Nama Periode Pelaksanaan Keterangan Varchar2 100 Keterangan Kegiatan
4. Nama tabel : KEGIATAN_KMHS
Fungsi : Menyimpan data Jadwal Kegiatan Kemahasiswaan Primary key : Kd_kegiatan_kmhs
Foreign key : Kd_jenis_kegiatan, Kd_pj_ukm, Kd_pj_karyawan
Tabel 4.4 Tabel Kegiatan_Kmhs
Field Name Type Field Size Description
Kd_kegiatan_kmhs Varchar2 9 Kode Kegiatan
Nama_kegiatan_kmhs Varchar2 50 Nama kegiatan Kemahasiswaan Bulan_pelaksanaan Date - Bulan pelaksanaan kegiatan Kd_jenis_kegiatan Varchar2 9 Kode Jenis Kegiatan
Kd_pj_ukm Varchar2 11 Kode Penanggungjawab UKM
Kd_pj_karyawan Varchar2 11 Kode Penanggungjawab Karyawan
Keterangan Varchar2 120 Keterangan
4.4 Desain Input Output
Dari System Flow, DFD, ERD dan Struktur Tabel yang telah dibuat sebelumnya, maka dari hasil tersebut akan terbentuk suatu desain input dan output
STIKOM
dari sistem atau aplikasi tersebut. Desain tersebut merupakan gambaran dari sistem penjadwalan kegiatan kemahasiswaan. Dimana dalam sistem atau aplikasi ini terdapat pengguna yang diberikan hak akses khusus untuk dapat masuk ke dalam sistem atau aplikasi tersebut, yaitu bagian admin dari staf Kemahasiswaan.
Dalam hal pengoperasian sistem, untuk pengguna admin Perpustakaan dapat memasukkan serta mengubah data-data master, dan berhak untuk menambah baru dan mengubah data-data yang ada di dalam sistem. Dalam sistem ini tidak ada tabel transaksi, lebih lengkapnya akan di jelaskan pada desain dibawah ini :
4.4.1 Desain Input dan Output Halaman utama Website
Pada Gambar 4.9 menunjukkan halaman website yang bisa diakses oleh mahasiswa STIKOM Surabaya. Judul dari halaman ini terdapat 3 menu, yaitu menu home, menu profil, dan menu login.
Menu home merupakan halaman awal yang akan diakses oleh user dimana pada halaman tersebut ditampilkan data penjadwalan kegiatan kemahasiswaan yang akan dilaksanakan, yakni nama kegiatan, tanggal kegiatan, jenis kegiatan, dan keterangan.
STIKOM
41
Gambar 4.9 Desain input output halaman utama website
4.4.2 Halaman Desain Input dan Output Profile Wabsite
Pada gambar 4.10 merupakan halaman yang berisi tentang profil Kemahasiswaan STIKOM surabaya bersama dengan profil dari masing masing UKM yang ada di STIKOM Surabaya.
STIKOM
Gambar 4.10 Desain input output halaman profile website
4.4.3 Halaman Desain Input dan Output Login Administrator
Pada gambar 4.11 merupakan tampilan halaman login dari sistem penjadwalan kegiatan kemahasiswaan STIKOM Surabaya. Judul untuk masuk pada halaman administrator dari sistem Penjadwalan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya
tertulis “login”. Untuk bisa melakukan login pada aplikasi ini user harus memiliki
NIK yang telah ditetapkan oleh lembaga, selanjutnya pada NIK tersebut dimasukkan sebagai username. Selanjutnya karyawan atau karyawati tersebut diberikan password untuk dimasukkan pada textbox password, password tersebut nantinya diperoleh
STIKOM
43
otomotis pada setiap karyawan yang sudah memiliki NIK. Karyawan juga dapat menekan tombol keluar jika nantinya ingin keluar dari aplikasi tersebut.
Menu Login merupakan halaman untuk admin untuk masuk pada halaman administrator dari sistem Penjadwalan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya.
Gambar 4.11 Desain input output Login Administrator
4.4.4 Halaman Desain Input dan Output Masuk Awal Administrator
Pada gambar 4.12 merupakan tampilan halaman menu utama, dimana di tengah halaman ada ucapan selamat datang bagi pengguna user dari sebuah sistem penjadwalan kegiatan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya. Pada halaman ini juga disertakan tanggal dan waktu kapan pengguna masuk atau menggunakan sistem ini.
STIKOM
Gambar 4.12 Desain input output Halaman Utama pada Halaman Administrator
4.4.5 Halaman Desain Input dan Output Penanggungjawab UKM
Pada gambar 4.13 merupakan tampilan halaman menu penanggungjawab
UKM. pada halaman ini berisi tab-tab berupa tambah penanggungjawab UKM, edit
penanggungjawab UKM, dan hapus penanggungjawab UKM. Pada tab tambah penanggungjawab UKM berfungsi untuk menambahkan data data siapa yang bertanggungjawab dalam kegiatan UKM, pada tab edit penanggungjawab UKM berfungsi untuk merubah data yang terdapat pada siapa yang bertanggungjawab dalam kegiatan UKM, dan pada tab hapus berfungsi sebagai menghapus data yang terdapat pada siapa yang bertanggungjawab dalam kegiatan UKM.
STIKOM
45
Gambar 4.13 Desain input output Halaman Menu Tambah Penanggungjawab UKM
4.4.6 Halaman Desain Input dan Output Penanggungjawab Karyawan
Pada gambar 4.14 merupakan tampilan halaman menu penanggungjawab karyawan. pada halaman ini berisi tab-tab berupa tambah penanggungjawab karyawan, Edit penanggungjawab karyawan, dan Hapus penanggungjawab UKM. Pada tab tambah penanggungjawab karyawan berfungsi untuk menambahkan data data siapa yang bertanggungjawab dalam kegiatan karyawan, pada tab edit penanggungjawab karyawan berfungsi untuk merubah data yang terdapat pada siapa yang bertanggungjawab dalam kegiatan karyawan, dan pada tab hapus berfungsi
STIKOM
sebagai menghapus data yang terdapat pada siapa yang bertanggungjawab dalam kegiatan karyawan.
Gambar 4.14 Desain input output Halaman Menu Tambah Penanggungjawab Pembina UKM
4.4.7 Halaman Desain Input dan Output Jenis Kegiatan
Pada gambar 4.15 merupakan tampilan halaman menu jenis kegiatan. pada halaman ini berisi tab-tab berupa tambah jenis kegiatan, edit jenis kegiatan, dan hapus jenis kegiatan. Pada tab tambah jenis kegiatan berfungsi untuk menambahkan jenis kegiatan yang dilaksanakan, pada tab edit jenis kegiatan berfungsi untuk merubah jenis kegiatan yang dilaksanakan, dan pada tab hapus jenis kegiatan berfungsi untuk menghapus jenis kegiatan yang dilaksanakan
STIKOM
47
Gambar 4.15 Desain input output Halaman Menu Tambah Jenis Kegiatan
4.4.8 Halaman Input dan Output Kegiatan
Pada gambar 4.16 merupakan tampilan halaman menu kegiatan. pada halaman ini berisi tab-tab berupa tambah kegiatan, edit kegiatan, dan hapus kegiatan. Pada tab tambah kegiatan berfungsi untuk menambahkan kegiatan yang dilaksanakan, pada tab edit kegiatan berfungsi untuk merubah kegiatan yang dilaksanakan, dan pada tab hapus kegiatan berfungsi untuk menghapus kegiatan yang dilaksanakan
STIKOM
Gambar 4.16 Desain input output Halaman Menu Tambah Kegiatan
4.4.9 Halaman Input dan Output Laporan Per Bulan
Pada gambar 4.17 merupakan tampilan halaman menu laporan. Pada laporan terbagi menjadi 2, yang pertama adalah laporan kegiatan per bulan. pada halaman ini berisi tab pilih bulan dalam satu tahun. Jika bulan yang terpilih, maka tampilan pada halaman menunjukkan laporan kegiatan kegiatan yang dilaksanakan pada bulan yang terpilih. Dibawah laporan terdapat tab pdf dan print. Jika pengguna mengklik tombol print, maka pengguna akan bisa mencetak laporan jadwal kegiatan yang dilaksanakan pada bulan yang dipilih. Jika memilih tab pdf maka sistem akan merubah file laporan kedalam file pdf.
STIKOM
49
Gambar 4.17 Desain input output Halaman Menu Laporan Kegiatan per Bulan
4.4.10 Halaman Input dan Output Laporan Per Tahun
Pada gambar 4.18 merupakan tampilan halaman menu laporan. Pada laporan terbagi menjadi 2, yang kedua adalah laporan kegiatan selama satu tahun. Pada halaman ini menunjukkan laporan semua kegiatan kegiatan yang dilaksanakan. Dibawah laporan tersebut juga terdapat tab pdf dan print. Jika pengguna mengklik tombol print, maka pengguna akan bisa mencetak laporan jadwal kegiatan yang dilaksanakan pada bulan yang dipilih. Jika memilih tab pdf maka sistem akan mengexport file laporan kedalam file pdf.
STIKOM
Gambar 4.18 Desain input output Halaman Menu Laporan Kegiatan per Tahun
4.5 Pembahasan Sistem
Pembahasan sistem ini akan menjelaskan detil aplikasi Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya berupa penjelasan
hardware/software pendukung dan form-form yang ada.
4.5.1. Kebutuhan Sistem A. Perangkat Keras
Spesifikasi perangkat keras minimum yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi ini dengan maksimal adalah satu unit komputer dengan:
1. Processor Intel Pentium III 800 MHz
STIKOM
51
2. Memory dengan RAM 256 MB 3. Hard disk 40 GB
4. VGA on board 5. Keyboard + mouse
6. Monitor berwarna 15”
7. Printer
B. Perangkat Lunak
Karena sistem yang dibuat berbasis web, maka perangkat lunak minimum yang harus diinstall ke dalam sistem komputer adalah:
1. Windows XP Professional/Home Edition 2. Browser : Internet Explorer, Mozilla
4.6 Desain Interface
Dalam sub ini akan dijelaskan langkah-langkah pengoperasian program aplikasi Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan Berbasis Web pada Bagian Kemahasiswaan STIKOM Surabaya. Standar isian pada tiap form dibuat sama agar mempermudah user dalam melakukan maintenance data.
4.6.1 Halaman Desain Interface Utama sistemWebsite Penjadwalan Kegiatan Pada gambar 4.19 merupakan halaman yang berisi tentang susunan jadwal kegiatan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya yang memberikan informasi mengenai kapan berlangsungnya kegiatan, siapa penanggung jawab dari UKM, Siapa yang
STIKOM
bertanggungjawab oleh Karyawan, dan Siapakah yang mengadakan Kegiatan tersebut.
Gambar 4.19 Desain Interface Halaman Website Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM
Pada halaman ini terdapat beberapa tab. Tab share this page berfungsi untuk memfasilitasi user dalam berbagi ke beberapa media sosial. Tab search berfungsi sebagai media pencarian sesuai dengan kata kunci yang dimasukkan oleh user. Daftar
STIKOM
53
kegiatan yang ada di sistem tersebut bisa ditampilkan jumlahnya sesuai dengan permintaan user. Ada beberapa pilihan untuk menampilkan kegiatan. Pada halaman ini dibagian bawah terdapat beberapa logo UKM yang mengarahkan ke web milik masing masing UKM. Penempelan logo yang ada di sistem ini sebagai media promosi masing masing UKM di media online
4.6.2 Halaman Desain Interface Profil Website
Gambar 4.20 Desain Interface Halaman Profil Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM
STIKOM
Pada Gambar 4.20 merupakan halaman profil dari website Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM. Pada halaman ini berisi tentang informasi dari
bagian kemahasiswaan beserta dengan informasi yang berkaitan dengan unit kegiatan mahasiswa apa saja yang dinaungi oleh bagian kemahasiswaan.
Pada halaman ini juga ditampilkan informasi tentang orang orang yang berada di kemahasiswaan dan berisi sumber informasi dari bagian kemahasiswaan.
4.6.3 Halaman Desain Interface login Administrator
Gambar 4.21 Desain interface Halaman Login Administrator Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM
Pada Gambar 4.21 merupakan halaman login. halamaan ini digunakan untuk masuk ke dalam sistem berdasarkan nomor induk karyawan. Pengguna yang bisa
STIKOM
55
login hanya untuk kepala bagian Kemahasiswaan dan staff Kemahasiswaan. Jika
login yang dilakukan gagal, maka akan ada pemberitahuan tentang kegagalan masuk
ke halaman administrator sistem dan kemudian diarahkan menuju halaman login kembali.
4.6.4 Halaman Desain Interface Utama Administrator
Gambar 4.22 Desain Interface Halaman Utama Administrator Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM
Pada Gambar 4.22 merupakan halaman utama administrator ketika user berhasil masuk pada halaman login, halaman ini merupakan bagian dari informasi serta ucapan selamat datang bahwa user telah berhasil masuk di halaman administrator. Di dalam halaman ini menginformasikan juga kepada user kapan
STIKOM
waktu login. Yang terdiri dari hari dan jam user melakukan login. Selain itu juga ditampilkan username dari penguna yang berhasil masuk halaman administrator.
4.6.5 Halaman Desain Interface Penanggungjawab UKM
Gambar 4.23 Desain interface Halaman penanggungjawab UKM
Pada gambar 4.23 menunjukkan halaman untuk mengelola orang yang menjadi penanggungjawab kegiatan. Penanggungjawab yanng dimaksud adalah mahaiswa. Pada halaman ini terdapat berbagai tab. Pertama adalah tab tambah penanggungjawab UKM. Tab ini berfungsi untuk menambahkan orang yang akan menjadi penanggungjawab dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Kedua adalah tab show, tab ini berfungsi untuk menampilkan berapa jumlah data penanggungjawab
STIKOM
57
kegiatan yang akan ditampilkan. Data yang bisa ditampilkan adalah 10, 15, 50, dan 100 data. Sementara untuk tab search berfungsi melakukan pencarian data sesuai dengan inputan user. Pada masing masing tabel bisa menyortir sesuai dengan kolom yang di klik. Jika kolom nama mahasiswa yang di klik, maka data akan menyortir sesuai dengan abjad dan jika kolom nim yang di klik, maka data pada tabel akan menyortir nim mulai dari paling kecil ke paling yang besar. Pada kolom penanggungjawab UKM terdapat aksi yaitu edit dan delete. Tombol edit berfungsi untuk merubah data sesuai dengan baris yang dipilih. Sementara untuk tombol hapus, berfungsi untuk menghapus data pada baris yang dipilih.
4.6.6 Halaman Desain Interface Tambah Penanggungjawab UKM
Gambar 4.24 Desain Interface Halaman tambah Penanggungjawab UKM
STIKOM
Pada gambar 4.24 adalah menunjukkan halaman untuk menambahkan orang yang menjadi penanggungjawab kegiatan. Pada kolom NIM diisikan dengan nomor induk mahasiswa, kolom nama mahasiswa diisi oleh nama Mahasiswa yang bertanggungjawab terhadap kegiatan, kolom alamat diisi dengan alamat pemnanggungjawab kegiatan, jenis kelamin, user diminta untuk memilih sesuai dengan jenis kelaminnya, kolom jabatan diisi oleh jabatan dari penanggung jawab di UKM.
4.6.7 Halaman Desain Interface Penanggungjawab Pembina UKM
Gambar 4.25 Desain interface Halaman Penanggungjawab Pembina UKM
STIKOM
59
Pada gambar 4.25 adalah menunjukkan halaman untuk mengelola orang yang menjadi penanggungjawab kegiatan. Penanggungjawab yanng dimaksud adalah karyawan. Pada halaman ini terdapat berbagai tab. Pertama adalah tab tambah penanggungjawab pembina UKM. Tab ini berfungsi untuk menambahkan orang yang akan menjadi penanggungjawab dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Kedua adalah tab show, tab ini berfungsi untuk menampilkan berapa jumlah data penanggungjawab kegiatan yang akan ditampilkan. Data yang bisa ditampilkan adalah 10, 15, 50, dan 100 data. Sementara untuk tab search berfungsi melakukan pencarian data sesuai dengan inputan user. Pada masing masing tabel bisa menyortir sesuai dengan kolom yang di klik. Jika kolom nama pembina yang di klik, maka data akan menyortir sesuai dengan abjad dan jika kolom nik yang di klik, maka data pada tabel akan menyortir nik mulai dari paling kecil ke paling yang besar. Pada kolom penanggungjawab pembina terdapat aksi yaitu edit dan delete. Tombol edit berfungsi untuk merubah data sesuai dengan baris yang dipilih. Sementara untuk tombol hapus, berfungsi untuk menghapus data pada baris yang dipilih.
STIKOM
4.6.8 Halaman Desain Interface Tambah Penanggungjawab Pembina UKM
Gambar 4.26 Desain Interface Halaman tambah Penanggungjawab Pembina UKM
Pada gambar 4.26 adalah menunjukkan halaman untuk menambahkan siapa yang menjadi penanggungjawab kegiatan. Pada kolom NIK diisikan dengan nomor induk karyawan, kolom nama karyawan diisi oleh nama karyawan yang bertanggungjawab terhadap kegiatan, kolom alamat diisi dengan alamat pemnanggungjawab kegiatan, jenis kelamin, user diminta untuk memilih sesuai dengan jenis kelaminnya, kolom jabatan diisi oleh jabatan dari penanggung jawab di UKM.
STIKOM
61
4.6.9 Halaman Desain Interface Jenis Kegiatan
Gambar 4.27 Desain Interface Halaman jenis Kegiatan
Pada gambar 4.27 adalah menunjukkan halaman jenis kegiatan. Pada halaman ini terdapat beberapa tab, yakni tambah jenis kegiatan, edit jenis kegiatan. Jika pengguna mengolah data yang ada, maka user melakukan pengolahan pada tabel olah dengan menyesuaikan barisan yang ada.