• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan Stikom Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan Stikom Surabaya."

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PENJADWALAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN STIKOM SURABAYA

Disusun oleh :

Nama : Mohammad Al Hafidz NIM : 09.41010.0041

Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER SURABAYA

2012

STIKOM

(2)

i

i ABSTRAKSI

Menurut struktur organisasi yang ada, Bagian Kemahasiswaan merupakan bagian yang dibawahi langsung oleh pembantu ketua III STIKOM Surabaya yang memiliki tugas dalam meningkatkan softskill mahasiswa melalui kegiatan-kegiatan Mahasiswa. Berdasarkan survey dan wawancara dengan Kepala Bagian Kemahasiswaan STIKOM Surabaya, didapatkan informasi bahwa pada bagian ini belum terdapat sistem untuk mengelola penjadwalan kegiatan-kegiatan yang efektif dan efisien. Sehingga selama ini dalam melakukan penjadwalan kegiatan masih menggunakan proses pencatatan manual menggunakan Ms. Excel ataupun di tulis di papan tulis agenda kegiatan di ruang Kemahasiswaan. Kelemahan proses manual ini tentu saja tidak efektif, seringnya terjadi kesalahan dalam melakukan proses penjadwalan kegiatan. Untuk itu dibangunlah sebuah sistem informasi penjadwalan kegiatan dengan harapan dapat membantu pekerjaan Kepala Bagian dan Staf Kemahasiswaan untuk meningkatkan kualitas sumber daya yang ada dalam pelaksaan kegiatan-kegiatanya.

Sistem Informasi Penjadwalan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya yang dibagun berbasis client-server ini, menghasilkan laporan berupa informasi jadwal kegiatan selama per-bulan dan per-tahun. Sehingga dapat mempermudah bagian Kemahasiswaan mengetahui kegiatan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat dan berkoordinasi dengan bagian lain dalam persiapan melaksanakan kegiatan tersebut.

Kata kunci: Sistem Informasi Penjadwalan, Penjadwalan Kemahasiswaan,

STIKOM Surabaya

STIKOM

(3)

iv

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Perumusan Masalah... 4

1.3. Batasan Masalah... 4

1.4. Tujuan Kerja Praktek... 5

1.5. kontribusi... 5

1.6. Sistematika Penulisan... 5

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... ... 8

2.1. Uraian Tentang Perusahaan... 8

2.2. Logo STIKOM Surabaya... 11

2.3. Visi, Misi & Tujuan STIKOM Surabaya... 13

BAB III LANDASAN TEORI ... 15

3.1. Kegiatan Kemahasiswaan oleh DIKTI... 15

3.2. Konsep Dasar Sistem Informasi... 15

3.3. Konsep Dasar Basis Data... ... 19

3.4. Bagian Alir Dokumen... 22

STIKOM

(4)

v

Halaman

3.5. Interaksi Manusia dan Komputer... 23

3.6. Proses Penjadwalan... 24

3.7. Penjadwalan di STIKOM Surabaya... 25

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK... 27

4.1. Observasi... 27

4.2. Analisis Sistem... 28

4.3. Perancangan Sistem... 28

4.3.1. Dokumen Flow... 29

4.3.2. Sistem Flow... 30

4.3.3. Context Diagram... 31

4.3.4. HIPO... 32

4.3.5. Data Flow Diagram... 33

4.3.6 .Entity Relationship Diagram... 35

4.3.7 . Struktur Basis Data dan Tabel... 37

4.4. Desain Input Output... 39

4.4.1. Halaman Utama Website... 40

4.4.2. Halaman Profil Website... 41

4.4.3. Halaman Login Administrator... 42

4.4.4. Halaman Awal Masuk Administrator... 43

4.4.5. Halaman Penanggungjawab UKM... 44

4.4.6. Halaman Penanggungjawab Karyawan... 45

4.4.7. Halaman Jenis Kegiatan... 46

4.4.8. Halaman Kegiatan... 47

STIKOM

(5)

Halaman

4.4.9. Halaman Laporan Per Bulan... 48

4.4.10. Halaman Laporan Per Tahun... 49

4.5. Pembahasan Sistem... 50

4.5.1. Kebutuhan Sistem... 50

4.6. Desain Interface... 51

4.6.1. Halaman Interface Utama Website... 51

4.6.2. Halaman Interface Profil Website... 53

4.6.3. Halaman Interface Login Administrator... 54

4.6.4. Halaman Interface Utama administrator... 55

4.6.5. Halaman Interface Penanggungjawab UKM... 56

4.6.6. Halaman Interface Tambah Penanggungjawab UKM... 57

4.6.8. Halaman Interface Tambah Pembina UKM... 60

4.6.9. Halaman Interface Jenis Kegiatan... 61

4.6.10. Halaman Interface Tambah Jenis Kegiatan... 62

4.6.11. Halaman Interface Kegiatan... 63

4.6.12. Halaman Interface Tambah Kegiatan... 64

4.6.13. Halaman Interface Laporan Per Bulan... 65

4.6.14. Halaman Interface Laporan Per Tahun... 66

BAB V PENUTUP... 67

5.1. Kesimpulan... 67

5.2 . Saran... 67

DAFTAR PUSTAKA... 68

LAMPIRAN... 69

STIKOM

(6)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bagian Kemahasiswaan pada dasarnya bagian dari Perguruan Tinggi STIKOM Surabaya yang mempunyai tugas untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), dalam hal ini adalah mahasiswa yang berkualitas. Kualitas SDM yang dimaksudkan bukan hanya pada lingkup kompetensi, ketrampilan dan keahlian akademik (Hard Skill atau Academic Skill) saja, tetapi juga menyangkut kepribadian, attitude, moral dan keimanan (Life Skill atau Social Skill atau yang biasa kita kenal dengan istilah Soft Skill). Hal ini berarti Perguruan Tinggi tidak hanya sekedar menyuguhkan kegiatan akademis belaka, namun juga kegiatan-kegiatan non akademis. Untuk pengembangan Soft Skill, Bagian Kemahasiswaan STIKOM Surabaya berkewajiban mengelola kegiatan dan program pembinaan Soft Skill dengan berkoordinasi bersama para Kepala ProgramStudi serta berkoordinasi dengan bagian terkait dalam rangka menyediakan sarana dan fasilitas sebagai wadah organisasi kegiatan mahasiswa, sehingga memungkinkan pengembangan penalaran, bakat minat dalam seni, budaya, dan olah raga, kesejahteraan serta pengabdian kepada masyarakat sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 155/U/1998 tanggal 30 Juni 1998, tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi.

STIKOM

(7)

Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya merupakan hal yang sangat penting bagi kelancaran proses pelaksanaan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang diadakan oleh Bagian Kemahasiswaan STIKOM Surabaya, karena dengan adanya penjadwalan kegiatan yang baik maka akan berpengaruh terhadap mutu dan kualitas kegiatan yang diselenggarakan oleh Bagian Kemahasiswaan. Dengan adanya sistem penjadwalan kegiatan yang baik, maka akan mampu memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada. Sumber daya yang dimaksud adalah Karyawan selaku penanggungjawab dari suatu kegiatan, mahasiswa selaku panitia dan peserta yang memiliki peran dalam kegiatan. Dalam suatu penjadwalan kegiatan kemahasiswaan, akan mengakibatkan keterlibatan banyak pihak, selain mahasiswa, dosen, karyawan, bahkan sampai dengan pimpinan juga ikut mempunyai peran yang besar dalam aktifitas pengembangan Life Skill atau Social

Skill atau Soft Skill. Orang-orang yang terlibat tersebut harus menyediakan waktu dan

menyesuaikannya dengan aktifitas mereka. Oleh karena itu, penjadwalan kegiatan kemahasiswaan yang baik dan optimal sangat diperlukan.

Kemahasiswaan STIKOM Surabaya memiliki banyak sekali kegiatan-kegiatan. Pertama adalah kegiatan yang dilakukan oleh kemahasiswaan sendiri, atau yang biasa disebut dengan program kerja. Kedua adalah kegiatan yang dinaungi oleh bagian kemahasiswaan yaitu kegiatan yang dilaksanakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Namun sampai saat ini penjadwalan yang dilakukan oleh staff Kemahasiswaan STIKOM Surabaya masih manual menggunakan Microsoft Excel atupun di catat di papan pengumuman yang berada di ruang Kemahasiswaan.

STIKOM

(8)

3

Tentunya hal ini sangat memboroskan dalam hal pemanfaatan waktu ataupun tenaga. Dimulai dengan penyusunan program kerja, penentuan penanggung jawab kegiatan, penentuan waktu pelaksanaan yang tepat, sumber daya manusia yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan, orientasi peserta yang mengikuti kegiatan, ataupun keikutsertaan kegiatan yang dilakukan di luar kampus. Apabila ditengah waktu ada kegiatan yang diperlakukan pergantian dan pertukaran waktu pelaksanaan karena adanya beberapa faktor, maka secara manual pun terjadi. Hal ini sering menimbulkan kesalahan. Proses tersebut tentunya sangat tidak efektif, karena memakan banyak

resource, baik waktu maupun sumber daya manusia.

Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat dilihat bahwa Bagian Kemahasiswaan membutuhkan suatu sistem informasi pengaturan jadwal kegiatan kemahasiswaan yang lebih efektif dan efisien yang dapat membantu Kepala dan Staf Kemahasiswaan dalam melayani mahasiswa. Dengan disusunnya “Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan Berbasis Web” ini, harapannya dengan digunakannya sistem informasi penjadwalan tersebut akan diperoleh penjadwalan dengan kombinasi terbaik untuk kepala bagian dan staf Kemahasiswaanyang lebih tepat dan fleksible.

Sistem informasi ini disusun berbasis web, agar Kepala dan Staf Kemahasiswaan yang bertugas dapat dengan mudah mengakses sistem informasi tersebut tanpa harus meng-install suatu program aplikasi ke dalam komputer.

STIKOM

(9)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat aplikasi penjadwalan kegiatan kemahasiswaan berdasarkan

kegiatan-kegiatan yang dijalankan atau yang dinaungi oleh Bagian Kemahasiswaan STIKOM Surabaya

2. Bagaimana membuat aplikasi penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaaan yang

dapat melihat jadwal, penanggungjawab kegiatan dan obyek-obyek yang terlibat.

1.3. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka ruang lingkup dan perancangan pembuatan desain sistem meliputi:

1. Data masukan dari sistem ini adalah kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh Bagian Kemahasiswaan.

2. Sistem yang dijalankan hanya dapat dilakukan masih menggunakan localhost. 3. Sistem yang dibuat untuk saat ini hanya dalam ruang lingkup Bagian

Kemahasiswaan STIKOM Surabaya.

4. Sistem ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database menggunakan Oracle.

STIKOM

(10)

5

1.4. Tujuan Kerja Praktek

Sesuai dengan permasalahan yang ada tujuan dari kerja praktik ini adalah: 1. Membuat Sistem Informasi Penjadwalan Bagian Kemahasiswaan yang dapat

membantu proses penjadwalan kegiatan Kemahasiswaan.

2. Membuat Sistem Informasi Penjadwalan Kemahasiswaan pada Bagian Kemahasiswaan yang dapat membantu penanggungjawab kegiatan dalam menentukan jadwal persiapan kegiatan yang akan dilaksanakan

1.5 Konstribusi

Sesuai dengan tujuan dari pembuatan aplikasi ini manfaat yang diperoleh bagi pengguna adalah sebagai berikut:

1. Sistem ini membantu Kepala dan Staf Kemahasiswaan dalam pekerjaannya

sehingga meminimalisir kesalahan dalam menentukan jadwal kegiatan Kemahasiswaan

2. Dengan proses komputerisasi, akan dapat diketahui jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Kepala Bagian / Staf yang bertanggungjawab dalam sebuah kegiatan di Bagian Kemahasiswaan

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan di dalam memahami persoalan dan pembahasannya, maka penulisan Laporan Kerja Praktek ini dibuat dengan sistematika sebagai berikut:

STIKOM

(11)

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini dikemukakan hal–hal yang menjadi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan yang ingin dicapai, kontribusi serta sistematika penulisan laporan kerja praktik ini.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini membahas tentang uraian perusahaan, sejarah singkat, Bagian Kemahasiswaan STIKOM Surabaya, logo, visi dan misi STIKOM Surabaya.

BAB III LANDASAN TEORI

Bab ini dibahas teori yang berhubungan dengan pembuatan Sistem Informasi Penjadwalan kegiatan Kemahasiswaan yaitu teori tentang Konsep Dasar Sistem Informasi, Konsep Dasar Basis Data, Interaksi Manusia dan Komputer, Definisi Penjadwalan, Definisi Staff, dan Proses Penjadwalan di Kemahasiswaan STIKOM Surabaya.

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

Bab ini dibahas mengenai deskripsi kerja praktek yang melingkupi tahapan-tahapan kerja praktek, mulai dari observasi, analisa sistem, perancangan sistem mulai dari penetapan rule, dokumen flow, sistem flow, context diagram, HIPO (Hirarki Input, Proses, Output), data flow

diagram, entity relationship diagram, struktur basis data dan tabel. Dan

tahap terakhir adalah pembahasan sistem yang disertai detil perangkat lunak Sistem Informasi Penjadwalan Staffdari hardware/sofware

STIKOM

(12)

7

pendukung, cara menjalankannya hingga detil dan features yang ada pada aplikasi.

BAB V PENUTUP

Bab ini dibahas mengenai kesimpulan dari perancangan dan pembuatan perangkat lunak Sistem Informasi Penjadwalan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya terkait dengan tujuan dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangan sistem dimasa mendatang.

STIKOM

(13)

8 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Uraian Tentang Perusahaan

Kerja praktik ini dilakukan di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STIKOM) Surabaya. Proyek yang dikerjakan adalah merancang dan membangun sebuah Sistem Informasi Penjadwalan KegiatanKemahasiswaan STIKOM Surabaya studi kasus pada bagian Kemahasiswaan.Sistem ini bertujuan untuk membantu kinerja Kepala dan Staf dalam melakukan proses penjadwalan kegiatan yang di adakan oleh bagian Kemahasiswaan di STIKOM Surabaya.

Pengerjaan Sistem Informasi Penjadwalan kegiatanKemahasiswaan ini hanya dilakukan selama masa kerja praktik berlangsung. Apabila setelah masa kerja praktik berakhir terdapat perubahan-perubahan atas program yang sudah dibuat, maka hal tersebut menjadi tanggung jawab pihak STIKOM Surabaya. Guna menunjang pemahaman akan sistem yang dibuat, dalam bab ini akan dijelaskan gambaran umum tentang STIKOM Surabaya sebagai tempat kerja praktik.

2.1.1 Sejarah Singkat STIKOM Surabaya

Di tengah kesibukan derap Pembangunan Nasional, kedudukan informasi semakin penting. Hasil suatu pembangunan sangat ditentukan oleh materi informasi yang dimiliki oleh suatu negara. Kemajuan yang dicitakan oleh suatu pembangunan akan lebih mudah dicapai dengan kelengkapan informasi. Cepat atau lambatnya laju

STIKOM

(14)

9

pembangunan ditentukan pula oleh kecepatan memperoleh informasi dan kecepatan menginformasikan kembali kepada yang berwenang.

Kemajuan teknologi telah memberikan jawaban akan kebutuhan informasi, komputer yang semakin canggih memungkinkan untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat. Hasil informasi canggih ini telah mulai menyentuh kehidupan kita. Penggunaan dan pemanfaatan komputer secara optimal dapat memacu laju pembangunan. Kesadaran tentang hal inilah yang menuntut pengadaan tenaga-tenaga ahli yang terampil untuk mengelola informasi, dan pendidikan adalah salah satu cara yang harus ditempuh untuk memenuhi kebutuhan tenaga tersebut.

Atas dasar pemikiran inilah, maka untuk pertama kalinya di wilayah Jawa Timur dibuka Pendidikan Tinggi Komputer, Akademi Komputer & Informatika Surabaya (AKIS) pada tanggal 30 April 1983 oleh Yayasan Putra Bhakti berdasarkan SK Yayasan Putra Bhakti No. 01/KPT/PB/III/1983. Tokoh pendirinya pada saat itu adalah :

1. Laksda. TNI (Purn) Mardiono 2. Ir. Andrian A. T

3. Ir. Handoko Anindyo 4. Dra. Suzana Surojo 5. Dra. Rosy Merianti, Ak

Kemudian berdasarkan rapat BKLPTS tanggal 2-3 Maret 1984 kepanjangan AKIS dirubah menjadi Akademi Manajemen Informatika & Komputer Surabaya yang bertempat di jalan Ketintang Baru XIV/2. Tanggal 10 Maret 1984 memperoleh Ijin

STIKOM

(15)

Operasional penyelenggaraan program Diploma III Manajemen Informatika dengan surat keputusan nomor: 061/Q/1984 dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) melalui Koordinator Kopertis Wilayah VII. Kemudian pada tanggal 19 Juni 1984 AKIS memperoleh status TERDAFTAR berdasar surat keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) nomor: 0274/O/1984 dan kepanjangan AKIS berubah lagi menjadi Akademi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya. Berdasar SK Dirjen DIKTI nomor: 45/DIKTI/KEP/1992, status DIII Manajemen Informatika dapat ditingkatkan menjadi DIAKUI.

Waktu berlalu terus, kebutuhan akan informasi juga terus meningkat. Untuk menjawab kebutuhan tersebut AKIS ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi dengan membuka program studi Strata 1 dan Diploma III jurusan Manajemen Informatika. Dan pada tanggal 20 Maret 1986 nama AKIS berubah menjadi STIKOM SURABAYA, singkatan dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya berdasarkan SK Yayasan Putra Bhakti nomor: 07/KPT/PB/03/86 yang selanjutnya memperoleh STATUS TERDAFTAR pada tanggal 25 Nopember 1986 berdasarkan Keputusan Mendikbud nomor: 0824/O/1986 dengan menyelenggarakan pendidikan S1 dan D III Manajemen Informatika. Di samping itu STIKOM SURABAYA juga melakukan pembangunan gedung Kampus baru di jalan Kutisari 66 yang saat ini menjadi Kampus II STIKOM SURABAYA. Peresmian gedung tersebut dilakukan pada tanggal 11 Desember 1987 oleh Bapak Wahono Gubernur Jawa Timur pada saat itu.

STIKOM

(16)

11

2.1.2 Kemahasiswaan STIKOM Surabaya

Pada dasarnya Perguruan Tinggi mempunyai tugas untuk mengembangkan SDM yang berkualitas. Kualitas SDM yang dimaksudkan bukan hanya pada lingkup kompetensi, ketrampilan dan keahlian akademik (Hard Skill atau Akademic Skill) saja, tetapi juga menyangkut kepribadian, attitude, moral dan keimanan (Life Skill atau Social Skill atau Soft Skill). Hal ini berarti Perguruan Tinggi tidak hanya sekedar menyuguhkan kegiatan akademis belaka, namun juga kegiatan-kegiatan non akademis. Untuk pengembangan Soft Skill, bagian Kemahasiswaan STMIK STIKOM Surabaya berkewajiban mengelola kegiatan dan program pembinaan Soft Skill dengan berkoordinasi bersama para Kepala Program Studi serta berkoordinasi dengan bagian terkait dalam rangka menyediakan sarana dan fasilitas sebagai wadah organisasi kegiatan mahasiswa, sehingga memungkinkan pengembangan penalaran, bakat minat dalam seni, budaya, dan olah raga, kesejahteraan serta pengabdian kepada masyarakat sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 155/U/1998 tanggal 30 Juni 1998, tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi.

2.2 Logo STIKOM Surabaya

Sehubungan dengan banyaknya penyebutan nama STIKOM yang tidak mengarah untuk STIKOM Surabaya, maka perlu dijelaskan beberapa hal sebagai berikut:

STIKOM

(17)

1. Nama STIKOM pertama kali digunakan pada tahun 1986 sejak adanya peningkatan status dari Akademi yaitu Akademi Komputer dan Informatika Surabaya (AKIS) menjadi Sekolah Tinggi yaitu Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STIKOM) Surabaya.

2. Dalam perjalanannya sampai saat ini, nama STIKOM telah banyak digunakan oleh beberapa Sekolah Tinggi/ Perguruan Tinggi yang memakai nama STIKOM. Kurang lebih ada 18 perguruan tinggi yang menggunakan nama STIKOM, misalnya: STIKOM Bali, STIKOM Balikpapan, STIKOM Bogor, STIKOM Bandung, STIKOM Medan, STIKOM Banyuwangi, dan lain-lain.

3. Namun kenyataannya, KOM dalam kata STIKOM tidak selalu identik dengan

Komputer karen dalam kata STIKOM bisa berarti komunikasi. Sebagai contoh The London School Public Relations yang erkedudukan di Jakarta sudah secara resmi menamakan diri sebagai STIKOM dan sudah terdaftar pada Dirjen Haki pada tahun 2005 (pengajuan pada 8 September 2003).

4. Karena penmaan STIKOM lebih dulu disahkan secara hukum oleh The London

School Public Relations sehingga mengharuskan merk STIKOM hanya menjadi milik The London School Public Relations berdasaran surat Dirjen Haki no: 000030379 (IDM 000030379) tanggal 4 Maret 2005.

5. Terkait dengan hal tersebut pada saat STIKOM Surabaya mengajukan STIKOM

sebagai merk (STIKOM = suatu penamaan) pada tanggal 25 April 2005 ditolak oleh Dirjen Haki berdasarkan surat nomor: H.2005.001791 tanggal 31 Juli 2007. Meskipun kita telah lebih dulu menggunakan kata STIKOM tersebut sejak tahun

STIKOM

(18)

13

1986. Jalan keluarnya, untuk menghindari permasalahan hukum yang timbul dari penamaan tersebut, maka nama STIKOM Surabaya diubah menjadi STIKOMP Surabaya dengan tidak meninggalkan lafal (pengucapan) yang sudah dikenal oleh masyarakat.

Dengan demikian maka sejak tanggal 17 Juni 2008 telah diputuskan penamaan/ etiket (logo dan merk) STIKOM Surabaya seperti gambar 2.1.

Gambar 2.1 Identitas Institusi

2.3 Visi, Misi, danTujuan STIKOM Surabaya 2.3.1 Visi STIKOM Surabaya

Menjadi PerguruanTinggi yang Berkualitas, Unggul, danTerkenal. 2.3.2 Misi STIKOM Surabaya

1. Mengembangkan iptek sesuai dengan kompetensi.

2. Membentuk SDM yang profesional, unggul dan berkompetensi 3. Menciptakan corporate yang sehat dan produktif.

4. Meningkatkan kepedulian sosial terhadap kehidupan bermasyarakat.

STIKOM

(19)

5. Menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan produktif.

2.3.3 Tujuan STIKOM Surabaya

1. Menghasilkan pengembangan dan karya inovatif iptek sesuai bidang

kajian dan kompetensi.

2. Menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi,mandiri, dan profesional. 3. Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi Sumber Daya Manusia.

4. Menjadi lembaga pendidikan tinggi yang sehat, bermutu dan produktif. 5. Meningkatkan kerjasama dan pencitraan.

6. Meningkatkan pemberdayaan iptek bagi masyarakat. 7. Memperluas akses pendidikan bagi masyarakat.

8. Menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan produktif.

STIKOM

(20)

15 BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Kegiatan Kemahasiswaan oleh DIKTI

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 12 ayat (1) b menyatakan bahwa setiap peserta didik pada satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Untuk itu, mahasiswa yang merupakan peserta didik sebagai generasi penerus perjuangan bangsa perlu dibekali dengan kemampuan yang memadai agar aset bangsa yang sangat potensial tersebut mampu bersaing dalam era Global. Para mahasiswa diharapkan tidak hanya menguasai bidang ilmu yang ditekuni di kampus, tetapi juga mengusai bidang lain yang dapat menunjang keberhasilan mereka di masa depan. Untuk mendukung harapan tersebut serta dalam rangka menyiapkan mahasiswa yang lebih berkualitas, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan memprogramkan untuk kegiatan kemahasiswaan.

3.2 Konsep Dasar Sistem Informasi 3.2.1 Sistem

Menurut Herlambang (2005), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan

STIKOM

(21)

pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.

3.2.2 Sistem Informasi

Menurut Herlambang (2005), data adalah fakta-fakta atau kejadian-kejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode tertentu. Data masih belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk bisa mempunyai arti, data harus diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil pengolahan data inilah yang disebut sebagai informasi. Secara ringkas, informasi adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya. Sehingga sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya.

3.2.3 Analisa dan Perancangan Sistem

Analisa sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

STIKOM

(22)

17

Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.

Menurut Kendall (2003), Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.

Proses dalam analisis dan perancangan sistem, diantaranya adalah Entity

Relationship Diagram (ERD). Entity Relationship Diagram (ERD) adalah gambaran

pada sistem dimana di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta relasinya.

Entity merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi,

dapat abstrak dan nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai atribute yang merupakan ciri entity tersebut. Relasi adalah hubungan antar entity yang berfungsi sebagai hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity.

Menurut Marlinda (2004), Atribute adalah kolom di sebuah relasi. Macam-macam atribute yaitu :

a. Simple Atribute

Atribute ini merupakan atribute yang unik dan tidak dimiliki oleh atribute lainnya,

misalnya entity mahasiswa yang atribute-nya NIM.

b. Composite Atribute

STIKOM

(23)

Composite atribute adalah atribute yang memiliki dua nilai harga, misalnya nama

besar (nama keluarga) dan nama kecil (nama asli).

c. Single Value Atribute

Atribute yang hanya memiliki satu nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan

atribute-nya umur (tanggal lahir).

d. Multi Value Atribute

Multi value atribute adalah atribute yang banyak memiliki nilai harga, misalnya

entity mahasiswa dengan atribute-nya pendidikan (SD, SMP, SMA).

e. Null Vallue Atribute

Nullvalue atribute adalah atribute yang tidak memiliki nilai harga, misalnya entity

tukang becak dengan atribute-nya pendidikan (tanpa memiliki ijazah).

Entity Relationship Diagram diperlukan agar dapat menggambarkan

hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh perancang database. Untuk itu Entity Relationship Diagram dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:

a. Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual Data Model (CDM) adalah jenis model data yang menggambarkan

hubungan antar tabel secara konseptual.

b. Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang menggambarkan

hubungan antar tabel secara fisikal.

STIKOM

(24)

19

3.3 Konsep Dasar Basis Data 3.3.1 Database

Menurut Yuswanto (2005), database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara database Relasional dan Non Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah database hanya merupakan sebuah file.

Menurut Marlinda (2004), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.

Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data independence (kebebasan data).

3.3.2 Sistem Basis Data

Menurut Marlinda (2004), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.

STIKOM

(25)

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data

(Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data(DBMS),

Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional). a. Keuntungan Sistem Basis Data

Berikut adalah beberapa keuntungan sistem basis data, yaitu :

1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.

2. Mencegah ketidakkonsistenan.

3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang

tidak berwenang.

4. Integritas dapat dipertahankan.

5. Data dapat dipergunakan bersama-sama. 6. Menyediakan recovery.

7. Memudahkan penerapan standarisasi. 8. Data bersifat mandiri (data independence).

9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data.

b. Kerugian Sistem Basis Data

Berikut ini adalah beberapa kerugian sistem basis data, yaitu : 1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.

2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.

STIKOM

(26)

21

3. Perangkat lunaknya mahal.

4. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait.

3.3.3 Database Management System (DBMS)

Menurut Marlinda (2004), Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.

a. Bahasa-Bahasa DBMS

Berikut ini adalah bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS, yaitu: 1. Data Definition Language (DDL)

Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.

2. Data Manipulation Language (DML)

Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.

3. Query

Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.

STIKOM

(27)

b. Fungsi-Fungsi DBMS

DBMS memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Data Definition

DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data. 2. Data Manipulation

DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.

3. Data Security dan Integrity

DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA. 4. Data Recovery dan Concurrency

a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya. b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila

satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.

5. Data Dictionary

DBMS harus menyediakan data dictionary.

3.4 Bagan Alir Dokumen

Bagan alir dokumen (document flowchart)atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchartmerupakan bagan alir yang menunjukkan dokumen gambaran arus data dengan menggunakan simbol seperti pada tabel berikut yang dijelaskan pada tabel 3.1

STIKOM

(28)

23

Tabel 3.1 Simbol

No. Simbol Nama Simbol Flowchart Fungsi

1. Dokumen Untuk menujukkan

dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer.

2. Proses Komputerisasi Menunjukkan kegiatan

dari operasi program komputer.

3. Database Untuk menyimpan data.

4. Penghubung Menunjukkan hubungan

di halaman yang sama.

5. Penghubung Halaman

Lain

Menunjukkan hubungan di halaman lain.

6. Terminator Menandakan awal/akhir

dari suatu sistem.

7. Decision Menggambarkan logika

keputusan dengan nilai true atau false.

8. Kegiatan Manual Untuk menunjukkan

pekerjaan yang dilakukan secara manual.

9. Simpanan Offline Untuk menujukkan file

non-komputer yang diarsip urut angka.

3.5 Interaksi Manusia dan Komputer

Menurut Rizky (2006), Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari desain, evaluasi, implementasi dari sistem komputer interaktif untuk dipakai oleh manusia, beserta studi tentang faktor-faktor utama dalam lingkungan interaksinya.

STIKOM

(29)

Deskripsi lain dari IMK adalah suatu ilmu yang mempelajari perencanaan dan desain tentang cara manusia dan komputer saling bekerja sama, sehingga manusia dapat merasa puas dengan cara yang paling efektif. Dikatakan juga bahwa sebuah desain antar muka yang ideal adalah yang mampu memberikan kepuasan terhadap manusia sebagai pengguna dengan faktor kapabilitas serta keterbatasan yang terdapat dalam sistem.

Pada implementasinya, IMK dipengaruhi berbagai macam faktor antara lain organisasi, lingkungan, kesehatan, pengguna, kenyamanan, antar muka, kendala dan produktifitas.

3.6 Proses Penjadwalan

Menurut Farida (2006), Penjadwalan merupakan kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme dalam sistem operasi yang berhubungan dengan urutan kerja yang diakukan sistem komputer. Penjadwalan digunakan untuk memutuskan proses yang harus berjalan serta kapan dan selama berapa lama proses tersebut berja

Sasaran utama penjadwalan proses :

1. Adil, tidak ada proses yang tidak kebagian layanan.

2. Efisien, pemroses dijaga tetap bekerja agar tidak ada waktu yang terbuang

sia-sia.

3. Waktu tanggap, termasuk di dalamnya sistem waktu interaktif dan sistem waktu

nyata.

4. Turn around time, waktu yang diperlukan untuk serangkaian satu proses.

5. Throughput, jumlah kerja yang dapat dilakukan dalam satuan waktu.

STIKOM

(30)

25

3.6.1 Tipe-tipe Penjadwalan

Terdapat tiga macam tipe penjadwalan, yaitu :

1. Penjadwal jagka pendek, sasaran utama untuk memaksimumkan kinerja untuk

memenuhi satu kumpulan kriteria yang diharapkan.

2. Penjadwal jangka menengah, penanganan terhadap proses swapping. 3. Penjadwal jangka panjang, biasanya menangani proses batch.

3.6.2 Strategi Penjadwalan

Terdapat dua strategi penjadwalan, yaitu:

1. Penjadwalan nonpreemtive, begitu proses diberi jatah waktu, maka pemroses

tidak dapat diambil alih oleh proses lain sampai proses itu selesai.

2. Penjadwalan preemtive, proses diberi jatah waktu, tetapi pemroses dapat disela oleh proses lain.

3.7 Penjadwalan di Kemahaiswaan STIKOM Surabaya

Penjadwalan yang dilakukan di Kemahasiswaan STIKOM Surabaya Selama ini masih dilakukan secara manual.Pertama-tama BagianKemahasiswaan STIKOM menyusun program kerja dalam satu tahun .melalui rapat dengan pimpinan STIKOM Surabaya. Dalam kegiatant ersebut dibagi menjadi 2 kegiatan. Pertama, kegiatan yang diselenggarakan oleh Bagian Kemahasiswaan sendiri. Sementara yang kedua, kegiatan yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

Terdapat banyak aspek yang sangat berkaitan dalam penjadwalan tersebut, salah satunya adalah jadwal-jadwal dimana pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan

STIKOM

(31)

berlangsung. Tidak boleh ada jadwal kegiatan yang saling berbenturan dengan jadwal yang dilaksanakan oleh Bagian Kemahasiswaan sendiri maupun jadwal kegiatan yang dilaksanakan oleh UKM. Distribusi jadwal kegiatan juga diharapkan dapat merata setiap bulannya dalam setiap kegiatan.

Dalam melakukan penjadwalan kegiatan selain dilihat dari sisi mahasiswa, juga harus dilihat dari sisi penanggungjawab, yaitu kemungkinan-kemungkinan penanggungjawab kegiatan akan menaungi lebih dari satu kegiatan yang ada. Dalam hal ini penanggungjawab kegiatan tersebut adalah karyawan. Sebab ada kemungkinan jumlah kegiatan dan penangungjawab tidak sebanding, sehingga harus dipikirkan juga solusi agar penanggungjawab tidak menaungi kegiatan yang berbeda pada waktu yang bersamaan. Selain itu, harus dipertimbangkan juga ketersediaan tempat sehingga kegiatan kemahasiswaan dapat dilaksanakan.

STIKOM

(32)

27 BAB IV

DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

Sistem yang dibangun adalah Sistem Informasi Penjadwalan kegiatan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya. Studi kasus pada kerja praktik ini pada Kemahasiswaan STIKOM Surabaya. Tahapan-tahapan yang dilaksanakan dalam pembuatan Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi 2. Analisis Sistem 3. Perancangan Sistem 4. Pembahasan Sistem

4.1 Observasi

Melakukan suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap Bagian Kemahasiswan STIKOM Surabayadalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Dari pengamatan tersebut dapat diperoleh data secara langsung dari Bagian Kemahasiswaan STIKOM Surabaya meliputi: prosedur penjadwalan kegiatan Kemahasiswaan, prosedur penjadwalan kegiatan UKM, penentuan penanggung jawab kegiatan dan daftar kegiatan-kegiatan yang pernah dijalankan oleh Bagian Kemahasiswaan sebelumnya.

STIKOM

(33)

Data-data yang telah diperoleh ini dapat digunakan untuk membuat sebuah sistem yang bisa melakukan penjadwalan kegiatan Kemahasiswaan secara baik dan terstruktur.

4.2 Analisis Sistem

Analisa terhadap suatu sistem merupakan suatu langkah penting dalam pemahaman permasalahan yang ada, sebelum dilakukannya pengambilan keputusan atau tindakan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

Berdasarkan observasi secara langsung yang dilakukan di bagian Kemahasiswaan STIKOM Surabaya, diperoleh penjelasan bahwasannya proses penjadwalan kegiatan Kemahasiswaan masih bersifat manual. Adapun prosesnya adalah terlebih dahulu adalah menentukan program kerja. Dari pengumpulan banyak program kerja maka dipilihlah program kerja yang layak untuk dilaksnaakan oleh STIKOM Surabaya pada saat rapat dengan pimpinan. Dari kegiatan kegiatan yang terpilih kemudian dilakukanlah penjadwalan kapan kegiatan tersebut dilaksanakan, siapa yang bertanggung jawab terhadap kegiatan tersebut, dan tempat pelaksanaan kegiatan.

4.3 Perancangan Sistem

Setelah dilakukan analisa terhadap sistem, langkah selanjutnya adalah perancangan sistem. Dimana dalam perancangan sistem ini dapat memberikan

STIKOM

(34)

29

tentang gambaran sistem yang dibuat. Dengan menggunakan model dan beberapa tahap, yaitu:

a. Dokumen Flow b. Sistem Flow c. Context Diagram

d. HIPO (Hirarki Input, Proses, Output) e. DFD (Data Flow Diagram)

f. ERD (Entity Relationship Diagram) g. Struktur Basis Data dan Tabel

4.3.1 Dokumen Flow

Dokumen flow pada gambar 4.1 menjelaskan alur dokumen dari penjadwalan kegiatan kemahasiswaan yang terjadi di STIKOM Surabaya seperti yang telah dijelaskan di analisa sistem

STIKOM

(35)

Dokumen Flow Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan

STAFF KMHS KABAG KEMAHASISWAAN

UKM Start Mengumpulkan Kegiatan Kemahasiswaan Menyusun Daftar Kumpulan proposal Mengajukan Proposal Program Kerja UKM Daftar Kegiatan Kemahasiswaan Jadwal Kegiatan Kemahasiswaan Buat Penjadwalan Sesuai Program Kerja

Kemahasiswaan

Approval Jadwal

Jadwal Pelaksanaan

kegiatan Kemahasiswaan Y

End Daftar Program Kerja KMHS Proposal Usulan Program Kerja UKM Mengkroscek Jadwal Kegiatan Kmhs Y T

Gambar 4.1 Dokumen Flow Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan

4.3.2 Sistem Flow

Sistem flow pada gambar 4.2 menjelaskan tentang alur dokumen dan juga sistem setelah dilakukan perancangan, yang mencakup proses komputer dan file untuk penyimpanan data.

STIKOM

(36)

31

System Flow Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan

STAFF KMHS KABAG KEMAHASISWAAN UKM Start Daftar Kegiatan Kemahasiswaan Daftar Kegiatan Kemahasiswaan disetujui Iya Approval Kegiatan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Kemahasiswaan End Mengumpulkan Kegiatan Kemahasiswaan & UKM Menyusun Daftar Kegiatan Kemahasiswaan Mengkroscek Jadwal Kegiatan Membuat Proposal Usulan Kegiatan UKM Proposal Usulan Program Kerja UKM

Input Jadwal Kegiatan Kemahasiswaan Kegiatan Kemahasiswaan Daftar Program Kerja KMHS Tidak Proses Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan

Gambar 4.2 Sistem Flow Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan

4.3.3. Context Diagram

[image:36.612.69.557.87.602.2]

Berdasarkan system flow yang telah dibuat seperti di atas, maka dapat dibuat sebuah context diagram yang menjelaskan hubungan entitas terkait dengan sistem dan juga alir data keluar masuk antar sistem dan entitas. Gambar 4.3 merupakan gambaran dari context diagram penjadwalan kegiatan yang ada di Kemahasiswaan.

STIKOM

(37)

Daftar Kegiatan Kemahasisw aan

Penanggungjaw ab Karyaw an Jadw al Kegiatan Sementara

Jadw al Kegiatan Kemahasisw aan Jadw al Kegiatan

Jadw al Kegiatan Kemahasisw aan

Penanggung Jawab UKM

0

Sistem Inf ormasi Penjadw alan Kegiatan Kemahasisw aan

+ Unit Kegiatan

Kemahasisw aan

(UKM) Karyaw an

Kabag

Kemahasisw aan Kemahasisw aanStaf

Gambar 4.3 Context Diagram Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan

4.3.4 HIPO

Berikut ini adalah struktur HIPO dari Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya. Dalam HIPO tersebut digambarkan hirarki secara global proses-proses yang ada didalam sistem yang dibuat.

Adapun gambar HIPO Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya dapat dilihat pada Gambar 4.4.

STIKOM

(38)

33

Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM

Surabaya 0 Menambah Penanggungjawab Kegiatan 1 Menentukan Jadwal 2 Membuat Laporan 3 Menambahkan Kegiatan 2.1 Menambahkan Jenis Kegiatan 2.2

Gambar 4.4 Hipo Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya

4.3.5 DFD (Data Flow Diagram)

DFD merupakan breakdown atau penjelasan lebih lengkap dari Context Diagram. Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan akan dijelaskan dengan lebih detail dengan menjelaskan alir data dari proses-proses yang ada di dalamnya dan juga penggunaan file sebagai media penyimpanan. Pada gambar 4.5 dapat dilihat DFD Level 0. Pada DFD level 0 ini terdapat 3 proses utama, yaitu: menambah penanggung jawab kegiatan, Menentukan jadwal kegiatan, dan membuat laporan.

a. Menambah Penanggungjawab kegiatan : digunakan untuk menambahkan penanggungjawab kegiatan yang akan berlangsung

b. Menambah Kegiatan : Digunakan untuk menginputkan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan

STIKOM

(39)

c. Menambah Jenis Kegiatan : Untuk menempatkan jenis kegiatan sesuai dengan kegiatan yang telah dilaksanakan

d. Membuat Laporan : Untuk menghasilkan jadwal kegiatan dalam bentuk laporan perbulan atau pertahunnya.

Data Jenis Kegiatan

Data Kegiatan

Jadw al Kegiatan Data Jadw al

Jadw al Kegiatan Kemahasisw aan Daftar Kegiatan Kemahasisw aan

Data Penanggungjaw ab Kegiatan

Data Penanggungjaw ab Karyaw an Data Penanggungjaw ab UKM

Penanggungjaw ab Karyaw an Jadw al Kegiatan Sementara

Jadw al Kegiatan Kemahasisw aan

Penanggung Jaw ab UKM Unit Kegiatan Kemahasisw a an (UKM) Kabag Kemahasis w aan Karyaw an

Staf Kemahasisw aan

1

Menambahkan Penanggungjaw ab

2

Menjadw alkan Kegiatan

+

3

Membuat Laporan 1 Tabel Penanggung

Jaw ab UKM 2 Tabel Penanggungjaw ab Karyaw an

3 Tabel Kegiatan 4 Jenis Kegiatan

Gambar 4.5 DFD Level 0 Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan

Pada proses menentukan jadwal, terdapat sub proses di dalamnya, yaitu proses menambahkan kegiatan dan menambahkan jenis kegiatan. Proses ini merupakan proses pengisian jadwal penanggung jawab dan kegiaatan apa yang dilakasanakan. Gambar 4.6 adalah gambar DFD Level 1 dari proses menjadwalkan kegiatan.

STIKOM

(40)

35

Data Penanggungjaw ab

Data Jenis Kegiatan

Data Jenis Kegiatan

Data Kegiatan Jadw al Kegiatan Kemahasisw aan

Daftar Kegiatan Kemahasisw aan Staf

Kemahasis

w aan 3 Tabel Kegiatan

4 Jenis Kegiatan

1

Menambahkan Kegiatan

2

Menambahkan Jenis Kegiatan

5 Data Penanggungjaw ab

Gambar 4.6 DFD Level 1 Menjadwalkan kegiatan

4.3.6 ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram (ERD) menggambarkan basis data-basis data yang ada pada Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya.

ERD terdiri dari 2 macam, yaitu Conceptual Data Model (CDM) dan

Physical Data Model (PDM). Berikut penjelasan dari masing-masing jenis ERD

tersebut.

1. Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual data model pada proses Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan

Kemahasiswaan STIKOM Surabaya merupakan gambaran dari struktur database

STIKOM

(41)

yang akan digunakan dalam pembuatan sistem. Gambar conceptual data model tersebut dapat dilihat pada gambar 4.7.

mempunyai memiliki memiliki Jenis Kegiatan kd_jenis_kegiatan nama_jenis_keg iatan keterang an

Keg iatan KM HS Kd_kegiatan_kmhs nama_kegiatan_kmhs bulan_pelaksanaan keterang an

Penang gung jawab Karyawan nik nama_karyawan alamat jenis_kelamin telp jabatan

Penang gung jawab_ukm nim nama_mahasiswa asal_ukm jenis_kelamin telp jabatan_ukm

Gambar 4.7 CDM Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya

2. Physical Data Model (PDM)

Physical data model pada proses Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan

Kemahasiswaan STIKOM Surabaya merupakan gambaran dari struktur database yang akan digunakan dalam pembuatan sistem beserta hasil relasi dari hubungan

antar table yang terkait. Gambar physical data model pada proses tersebut dapat dilihat pada gambar 4.8.

STIKOM

(42)

37

NI K = NI K

NI M = NIM KD_JENI S_KEG I ATAN = KD_JENI S_KEGI AT AN

JENIS_KEGIATAN KD_JENIS_KEGIATAN VARCHAR(9) NAMA_JENIS_KEGIATAN VARCHAR(50) KETERANGAN VARCHAR(120) KEGIATAN_KMHS KD_KEGIATAN_KMHS VARCHAR(9) KD_JENIS_KEGIATAN VARCHAR(9) NIM VARCHAR(11) NIK VARCHAR(11) NAMA_KEGIATAN_KMHS VARCHAR(50) BULAN_PELAKSANAAN DATE KETERANGAN VARCHAR(120) PENANGGUNGJAWAB_KARYAWAN NIK VARCHAR(11) NAMA_KARYAWAN VARCHAR(50) ALAMAT VARCHAR(200) JENIS_KELAMIN CHAR(1) TELP VARCHAR(15) JABATAN VARCHAR(20) PENANGGUNGJAWAB_UKM NIM VARCHAR(11) NAMA_MAHASISWA VARCHAR(50) ASAL_UKM VARCHAR(50) JENIS_KELAMIN CHAR(1) TELP VARCHAR(15) JABATAN_UKM VARCHAR(20)

Gambar 4.8 PDM Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya

4.3.7 Struktur Basis Data dan Tabel

Dalam sub bab ini akan dijelaskan struktur dari tabel-tabel yang akan

digunakan dalam pembuatan Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan

Kemahasiswaan STIKOM Surabaya. Data-data dibawah ini akan menjelaskan satu-persatu detil dari struktur tabel untuk setiap tabel.

1. Nama tabel : Penanggungjawab_UKM

Fungsi : Menyimpan data Mahasiswa yang bertanggungjawab terhadap Kegiatan Kemahasiswaan

Primary key : NIM Foreign key : -

STIKOM

(43)
[image:43.612.70.560.100.648.2]

Tabel 4.1 Penanggungjawab_ukm

Field Name Type Field Size Description

Nim Varchar2 11 No Induk Mahasiswa

Nama_Mahasiswa Varchar2 50 Nama Mahasiswa

Asal_UKM Varchar2 50 Asal UKM

Jenis_Kelamin Char 1 Jenis Kelamin Mahasiswa

Telp Varchar2 15 Telepon Mahasiswa

Jabatan_UKM Varchar2 20 Jabatan UKM

2. Nama tabel : Penanggungjawab_Karyawan

Fungsi : Menyimpan data Karyawan yang bertanggungjawab terhadap Kegiatan Kemahasiswaan

Primary key : NIK Foreign key : -

Tabel 4.2 Penanggungjawab_Karyawan

Field Name Type Field Size Description

Nik Varchar2 11 No Induk Karyawan

Nama_Karyawan Varchar2 50 Nama Karyawan

Alamat Varchar2 50 Asal UKM

Jenis_Kelamin Char 1 Jenis Kelamin Karyawan

Telp Varchar2 15 Telepon Karyawan

Jabatan Varchar2 20 Jabatan Karyawan

STIKOM

(44)

39

3. Nama tabel : Jenis_Kegiatan

Fungsi : Menyimpan data Jenis Kegiatan Primary key : Kd_Jenis_Kegiatan

Foreign key : -

Tabel 4.3 Jenis_Kegiatan

Field Name Type Field Size Description Kd_Jenis_Kegiatan Varchar2 9 Kode Periode

Nama_jenis_Kegiatan Varchar2 50 Nama Periode Pelaksanaan Keterangan Varchar2 100 Keterangan Kegiatan

4. Nama tabel : KEGIATAN_KMHS

Fungsi : Menyimpan data Jadwal Kegiatan Kemahasiswaan Primary key : Kd_kegiatan_kmhs

Foreign key : Kd_jenis_kegiatan, Kd_pj_ukm, Kd_pj_karyawan

Tabel 4.4 Tabel Kegiatan_Kmhs

Field Name Type Field Size Description

Kd_kegiatan_kmhs Varchar2 9 Kode Kegiatan

Nama_kegiatan_kmhs Varchar2 50 Nama kegiatan Kemahasiswaan Bulan_pelaksanaan Date - Bulan pelaksanaan kegiatan Kd_jenis_kegiatan Varchar2 9 Kode Jenis Kegiatan

Kd_pj_ukm Varchar2 11 Kode Penanggungjawab UKM

Kd_pj_karyawan Varchar2 11 Kode Penanggungjawab Karyawan

Keterangan Varchar2 120 Keterangan

4.4 Desain Input Output

Dari System Flow, DFD, ERD dan Struktur Tabel yang telah dibuat sebelumnya, maka dari hasil tersebut akan terbentuk suatu desain input dan output

STIKOM

(45)

dari sistem atau aplikasi tersebut. Desain tersebut merupakan gambaran dari sistem penjadwalan kegiatan kemahasiswaan. Dimana dalam sistem atau aplikasi ini terdapat pengguna yang diberikan hak akses khusus untuk dapat masuk ke dalam sistem atau aplikasi tersebut, yaitu bagian admin dari staf Kemahasiswaan.

Dalam hal pengoperasian sistem, untuk pengguna admin Perpustakaan dapat memasukkan serta mengubah data-data master, dan berhak untuk menambah baru dan mengubah data-data yang ada di dalam sistem. Dalam sistem ini tidak ada tabel transaksi, lebih lengkapnya akan di jelaskan pada desain dibawah ini :

4.4.1 Desain Input dan Output Halaman utama Website

Pada Gambar 4.9 menunjukkan halaman website yang bisa diakses oleh mahasiswa STIKOM Surabaya. Judul dari halaman ini terdapat 3 menu, yaitu menu home, menu profil, dan menu login.

Menu home merupakan halaman awal yang akan diakses oleh user dimana pada halaman tersebut ditampilkan data penjadwalan kegiatan kemahasiswaan yang akan dilaksanakan, yakni nama kegiatan, tanggal kegiatan, jenis kegiatan, dan keterangan.

STIKOM

(46)

41

Gambar 4.9 Desain input output halaman utama website

4.4.2 Halaman Desain Input dan Output Profile Wabsite

Pada gambar 4.10 merupakan halaman yang berisi tentang profil Kemahasiswaan STIKOM surabaya bersama dengan profil dari masing masing UKM yang ada di STIKOM Surabaya.

STIKOM

(47)

Gambar 4.10 Desain input output halaman profile website

4.4.3 Halaman Desain Input dan Output Login Administrator

Pada gambar 4.11 merupakan tampilan halaman login dari sistem penjadwalan kegiatan kemahasiswaan STIKOM Surabaya. Judul untuk masuk pada halaman administrator dari sistem Penjadwalan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya

tertulis “login”. Untuk bisa melakukan login pada aplikasi ini user harus memiliki

NIK yang telah ditetapkan oleh lembaga, selanjutnya pada NIK tersebut dimasukkan sebagai username. Selanjutnya karyawan atau karyawati tersebut diberikan password untuk dimasukkan pada textbox password, password tersebut nantinya diperoleh

STIKOM

(48)

43

otomotis pada setiap karyawan yang sudah memiliki NIK. Karyawan juga dapat menekan tombol keluar jika nantinya ingin keluar dari aplikasi tersebut.

Menu Login merupakan halaman untuk admin untuk masuk pada halaman administrator dari sistem Penjadwalan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya.

Gambar 4.11 Desain input output Login Administrator

4.4.4 Halaman Desain Input dan Output Masuk Awal Administrator

Pada gambar 4.12 merupakan tampilan halaman menu utama, dimana di tengah halaman ada ucapan selamat datang bagi pengguna user dari sebuah sistem penjadwalan kegiatan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya. Pada halaman ini juga disertakan tanggal dan waktu kapan pengguna masuk atau menggunakan sistem ini.

STIKOM

(49)

Gambar 4.12 Desain input output Halaman Utama pada Halaman Administrator

4.4.5 Halaman Desain Input dan Output Penanggungjawab UKM

Pada gambar 4.13 merupakan tampilan halaman menu penanggungjawab

UKM. pada halaman ini berisi tab-tab berupa tambah penanggungjawab UKM, edit

penanggungjawab UKM, dan hapus penanggungjawab UKM. Pada tab tambah penanggungjawab UKM berfungsi untuk menambahkan data data siapa yang bertanggungjawab dalam kegiatan UKM, pada tab edit penanggungjawab UKM berfungsi untuk merubah data yang terdapat pada siapa yang bertanggungjawab dalam kegiatan UKM, dan pada tab hapus berfungsi sebagai menghapus data yang terdapat pada siapa yang bertanggungjawab dalam kegiatan UKM.

STIKOM

(50)

45

Gambar 4.13 Desain input output Halaman Menu Tambah Penanggungjawab UKM

4.4.6 Halaman Desain Input dan Output Penanggungjawab Karyawan

Pada gambar 4.14 merupakan tampilan halaman menu penanggungjawab karyawan. pada halaman ini berisi tab-tab berupa tambah penanggungjawab karyawan, Edit penanggungjawab karyawan, dan Hapus penanggungjawab UKM. Pada tab tambah penanggungjawab karyawan berfungsi untuk menambahkan data data siapa yang bertanggungjawab dalam kegiatan karyawan, pada tab edit penanggungjawab karyawan berfungsi untuk merubah data yang terdapat pada siapa yang bertanggungjawab dalam kegiatan karyawan, dan pada tab hapus berfungsi

STIKOM

(51)

sebagai menghapus data yang terdapat pada siapa yang bertanggungjawab dalam kegiatan karyawan.

Gambar 4.14 Desain input output Halaman Menu Tambah Penanggungjawab Pembina UKM

4.4.7 Halaman Desain Input dan Output Jenis Kegiatan

Pada gambar 4.15 merupakan tampilan halaman menu jenis kegiatan. pada halaman ini berisi tab-tab berupa tambah jenis kegiatan, edit jenis kegiatan, dan hapus jenis kegiatan. Pada tab tambah jenis kegiatan berfungsi untuk menambahkan jenis kegiatan yang dilaksanakan, pada tab edit jenis kegiatan berfungsi untuk merubah jenis kegiatan yang dilaksanakan, dan pada tab hapus jenis kegiatan berfungsi untuk menghapus jenis kegiatan yang dilaksanakan

STIKOM

(52)

47

Gambar 4.15 Desain input output Halaman Menu Tambah Jenis Kegiatan

4.4.8 Halaman Input dan Output Kegiatan

Pada gambar 4.16 merupakan tampilan halaman menu kegiatan. pada halaman ini berisi tab-tab berupa tambah kegiatan, edit kegiatan, dan hapus kegiatan. Pada tab tambah kegiatan berfungsi untuk menambahkan kegiatan yang dilaksanakan, pada tab edit kegiatan berfungsi untuk merubah kegiatan yang dilaksanakan, dan pada tab hapus kegiatan berfungsi untuk menghapus kegiatan yang dilaksanakan

STIKOM

(53)

Gambar 4.16 Desain input output Halaman Menu Tambah Kegiatan

4.4.9 Halaman Input dan Output Laporan Per Bulan

Pada gambar 4.17 merupakan tampilan halaman menu laporan. Pada laporan terbagi menjadi 2, yang pertama adalah laporan kegiatan per bulan. pada halaman ini berisi tab pilih bulan dalam satu tahun. Jika bulan yang terpilih, maka tampilan pada halaman menunjukkan laporan kegiatan kegiatan yang dilaksanakan pada bulan yang terpilih. Dibawah laporan terdapat tab pdf dan print. Jika pengguna mengklik tombol print, maka pengguna akan bisa mencetak laporan jadwal kegiatan yang dilaksanakan pada bulan yang dipilih. Jika memilih tab pdf maka sistem akan merubah file laporan kedalam file pdf.

STIKOM

(54)

49

Gambar 4.17 Desain input output Halaman Menu Laporan Kegiatan per Bulan

4.4.10 Halaman Input dan Output Laporan Per Tahun

Pada gambar 4.18 merupakan tampilan halaman menu laporan. Pada laporan terbagi menjadi 2, yang kedua adalah laporan kegiatan selama satu tahun. Pada halaman ini menunjukkan laporan semua kegiatan kegiatan yang dilaksanakan. Dibawah laporan tersebut juga terdapat tab pdf dan print. Jika pengguna mengklik tombol print, maka pengguna akan bisa mencetak laporan jadwal kegiatan yang dilaksanakan pada bulan yang dipilih. Jika memilih tab pdf maka sistem akan mengexport file laporan kedalam file pdf.

STIKOM

(55)

Gambar 4.18 Desain input output Halaman Menu Laporan Kegiatan per Tahun

4.5 Pembahasan Sistem

Pembahasan sistem ini akan menjelaskan detil aplikasi Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya berupa penjelasan

hardware/software pendukung dan form-form yang ada.

4.5.1. Kebutuhan Sistem A. Perangkat Keras

Spesifikasi perangkat keras minimum yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi ini dengan maksimal adalah satu unit komputer dengan:

1. Processor Intel Pentium III 800 MHz

STIKOM

(56)

51

2. Memory dengan RAM 256 MB 3. Hard disk 40 GB

4. VGA on board 5. Keyboard + mouse

6. Monitor berwarna 15”

7. Printer

B. Perangkat Lunak

Karena sistem yang dibuat berbasis web, maka perangkat lunak minimum yang harus diinstall ke dalam sistem komputer adalah:

1. Windows XP Professional/Home Edition 2. Browser : Internet Explorer, Mozilla

4.6 Desain Interface

Dalam sub ini akan dijelaskan langkah-langkah pengoperasian program aplikasi Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan Berbasis Web pada Bagian Kemahasiswaan STIKOM Surabaya. Standar isian pada tiap form dibuat sama agar mempermudah user dalam melakukan maintenance data.

4.6.1 Halaman Desain Interface Utama sistemWebsite Penjadwalan Kegiatan Pada gambar 4.19 merupakan halaman yang berisi tentang susunan jadwal kegiatan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya yang memberikan informasi mengenai kapan berlangsungnya kegiatan, siapa penanggung jawab dari UKM, Siapa yang

STIKOM

(57)

bertanggungjawab oleh Karyawan, dan Siapakah yang mengadakan Kegiatan tersebut.

Gambar 4.19 Desain Interface Halaman Website Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM

Pada halaman ini terdapat beberapa tab. Tab share this page berfungsi untuk memfasilitasi user dalam berbagi ke beberapa media sosial. Tab search berfungsi sebagai media pencarian sesuai dengan kata kunci yang dimasukkan oleh user. Daftar

STIKOM

(58)

53

kegiatan yang ada di sistem tersebut bisa ditampilkan jumlahnya sesuai dengan permintaan user. Ada beberapa pilihan untuk menampilkan kegiatan. Pada halaman ini dibagian bawah terdapat beberapa logo UKM yang mengarahkan ke web milik masing masing UKM. Penempelan logo yang ada di sistem ini sebagai media promosi masing masing UKM di media online

4.6.2 Halaman Desain Interface Profil Website

Gambar 4.20 Desain Interface Halaman Profil Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM

STIKOM

(59)

Pada Gambar 4.20 merupakan halaman profil dari website Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM. Pada halaman ini berisi tentang informasi dari

bagian kemahasiswaan beserta dengan informasi yang berkaitan dengan unit kegiatan mahasiswa apa saja yang dinaungi oleh bagian kemahasiswaan.

Pada halaman ini juga ditampilkan informasi tentang orang orang yang berada di kemahasiswaan dan berisi sumber informasi dari bagian kemahasiswaan.

4.6.3 Halaman Desain Interface login Administrator

Gambar 4.21 Desain interface Halaman Login Administrator Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM

Pada Gambar 4.21 merupakan halaman login. halamaan ini digunakan untuk masuk ke dalam sistem berdasarkan nomor induk karyawan. Pengguna yang bisa

STIKOM

(60)

55

login hanya untuk kepala bagian Kemahasiswaan dan staff Kemahasiswaan. Jika

login yang dilakukan gagal, maka akan ada pemberitahuan tentang kegagalan masuk

ke halaman administrator sistem dan kemudian diarahkan menuju halaman login kembali.

4.6.4 Halaman Desain Interface Utama Administrator

Gambar 4.22 Desain Interface Halaman Utama Administrator Penjadwalan Kegiatan Kemahasiswaan STIKOM

Pada Gambar 4.22 merupakan halaman utama administrator ketika user berhasil masuk pada halaman login, halaman ini merupakan bagian dari informasi serta ucapan selamat datang bahwa user telah berhasil masuk di halaman administrator. Di dalam halaman ini menginformasikan juga kepada user kapan

STIKOM

(61)

waktu login. Yang terdiri dari hari dan jam user melakukan login. Selain itu juga ditampilkan username dari penguna yang berhasil masuk halaman administrator.

4.6.5 Halaman Desain Interface Penanggungjawab UKM

Gambar 4.23 Desain interface Halaman penanggungjawab UKM

Pada gambar 4.23 menunjukkan halaman untuk mengelola orang yang menjadi penanggungjawab kegiatan. Penanggungjawab yanng dimaksud adalah mahaiswa. Pada halaman ini terdapat berbagai tab. Pertama adalah tab tambah penanggungjawab UKM. Tab ini berfungsi untuk menambahkan orang yang akan menjadi penanggungjawab dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Kedua adalah tab show, tab ini berfungsi untuk menampilkan berapa jumlah data penanggungjawab

STIKOM

(62)

57

kegiatan yang akan ditampilkan. Data yang bisa ditampilkan adalah 10, 15, 50, dan 100 data. Sementara untuk tab search berfungsi melakukan pencarian data sesuai dengan inputan user. Pada masing masing tabel bisa menyortir sesuai dengan kolom yang di klik. Jika kolom nama mahasiswa yang di klik, maka data akan menyortir sesuai dengan abjad dan jika kolom nim yang di klik, maka data pada tabel akan menyortir nim mulai dari paling kecil ke paling yang besar. Pada kolom penanggungjawab UKM terdapat aksi yaitu edit dan delete. Tombol edit berfungsi untuk merubah data sesuai dengan baris yang dipilih. Sementara untuk tombol hapus, berfungsi untuk menghapus data pada baris yang dipilih.

4.6.6 Halaman Desain Interface Tambah Penanggungjawab UKM

Gambar 4.24 Desain Interface Halaman tambah Penanggungjawab UKM

STIKOM

(63)

Pada gambar 4.24 adalah menunjukkan halaman untuk menambahkan orang yang menjadi penanggungjawab kegiatan. Pada kolom NIM diisikan dengan nomor induk mahasiswa, kolom nama mahasiswa diisi oleh nama Mahasiswa yang bertanggungjawab terhadap kegiatan, kolom alamat diisi dengan alamat pemnanggungjawab kegiatan, jenis kelamin, user diminta untuk memilih sesuai dengan jenis kelaminnya, kolom jabatan diisi oleh jabatan dari penanggung jawab di UKM.

4.6.7 Halaman Desain Interface Penanggungjawab Pembina UKM

Gambar 4.25 Desain interface Halaman Penanggungjawab Pembina UKM

STIKOM

(64)

59

Pada gambar 4.25 adalah menunjukkan halaman untuk mengelola orang yang menjadi penanggungjawab kegiatan. Penanggungjawab yanng dimaksud adalah karyawan. Pada halaman ini terdapat berbagai tab. Pertama adalah tab tambah penanggungjawab pembina UKM. Tab ini berfungsi untuk menambahkan orang yang akan menjadi penanggungjawab dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Kedua adalah tab show, tab ini berfungsi untuk menampilkan berapa jumlah data penanggungjawab kegiatan yang akan ditampilkan. Data yang bisa ditampilkan adalah 10, 15, 50, dan 100 data. Sementara untuk tab search berfungsi melakukan pencarian data sesuai dengan inputan user. Pada masing masing tabel bisa menyortir sesuai dengan kolom yang di klik. Jika kolom nama pembina yang di klik, maka data akan menyortir sesuai dengan abjad dan jika kolom nik yang di klik, maka data pada tabel akan menyortir nik mulai dari paling kecil ke paling yang besar. Pada kolom penanggungjawab pembina terdapat aksi yaitu edit dan delete. Tombol edit berfungsi untuk merubah data sesuai dengan baris yang dipilih. Sementara untuk tombol hapus, berfungsi untuk menghapus data pada baris yang dipilih.

STIKOM

(65)

4.6.8 Halaman Desain Interface Tambah Penanggungjawab Pembina UKM

Gambar 4.26 Desain Interface Halaman tambah Penanggungjawab Pembina UKM

Pada gambar 4.26 adalah menunjukkan halaman untuk menambahkan siapa yang menjadi penanggungjawab kegiatan. Pada kolom NIK diisikan dengan nomor induk karyawan, kolom nama karyawan diisi oleh nama karyawan yang bertanggungjawab terhadap kegiatan, kolom alamat diisi dengan alamat pemnanggungjawab kegiatan, jenis kelamin, user diminta untuk memilih sesuai dengan jenis kelaminnya, kolom jabatan diisi oleh jabatan dari penanggung jawab di UKM.

STIKOM

(66)

61

4.6.9 Halaman Desain Interface Jenis Kegiatan

Gambar 4.27 Desain Interface Halaman jenis Kegiatan

Pada gambar 4.27 adalah menunjukkan halaman jenis kegiatan. Pada halaman ini terdapat beberapa tab, yakni tambah jenis kegiatan, edit jenis kegiatan. Jika pengguna mengolah data yang ada, maka user melakukan pengolahan pada tabel olah dengan menyesuaikan barisan yang ada.

STIKOM

(67)

4.

Gambar

tabel  berikut yang dijelaskan pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Simbol
gambaran dari context diagram penjadwalan kegiatan yang ada di Kemahasiswaan.
Tabel 4.1 Penanggungjawab_ukm

Referensi

Dokumen terkait

Sweet Candy Indonesia (PT. SCI) merupakan salah satu industri makanan yang memiliki debit limbah cukup besar yakni sekitar 3.000 m 3 /bulan. Melihat kenyataan tersebut maka

Apabila pada waktu tersebut di atas Saudara atau yang mewakili (dibuktikan dengan Surat Kuasa) tidak dapat hadir dan tidak dapat membuktikan keaslian dan

Hal ini terlihat ketika guru bertanya jawab mengenai teks eksposisi banyak siswa yang diam karena tidak tahu apa yang harus dijawab sehingga, ketika dilakukan

Secara umum, terapi spesifik HAP dapat meningkatkan HRQoL secara signifikan pada populasi HAP idiopatik, HAP terkait penyakit jaringan konektif, dan PJB dengan pirau

Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat yang terletak di jalan Perintis Kemerdekaan No. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari narasumber. Hasil

Produk yang dihasilkan pada bagian divisi fitting adalah produk-produk yang merupakan dari bahan dasar metal atau plastik, produk-produknya adalah sebagai berikut:..

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) KURIKULUM 2013 KB PAUD JATENG TERPADU TAHUN AJARAN 2017/2018 Semester / Minggu / Hari ke : 2 / 5 /

[r]