• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

PT. Surya Toto Indonesia, Tbk memulai usahanya dengan nama ”CV. Surya”, CV Surya adalah suatu usaha perdagangan bahan bangunan yang bergerak dibidang bahan-bahan keramik. Ini merupakan titik awal berdirinya perusahaan PT. Surya Toto Indonesia, Tbk. Pada tahun 1968 untuk mencapai kedudukan terbaik di industri sanitary, maka perusahaan tersebut mengawali langkahnya sebagai agen dari Toto Limited dari Jepang. Yaitu salah satu pabrik terbesar didunia untuk barang-barang sanitary, perusahaan ini menggunakan teknologi yang mutakhir serta mesin yang canggih dalam memproduksi barang–barangnya.

Dengan pertimbangan banyaknya sumber daya manusia yang tersedia di Indonesia dan melihat adanya kesempatan yang menguntungkan di masa yang akan datang, karena adanya kenaikan tarif bea masuk yang cukup tinggi dari pemerintah, maka CV Surya bekerja sama dengan Toto

Limited dan Kashima Trading Company Limited dari Jepang, bersama–sama

membentuk PT. Surya Toto Indonesia, Tbk. Pendirian ini dilakukan pada tahun 1977 dengan akte Notaris Kartini Mulyadi, SH di Jakarta pada tanggal 11 Juli 1977 no. 88, dan berkantor pusat di JL. Tomang Raya no 16-18 Jakarta Barat.

(2)

Sebagai wujud kerjasama tersebut dibangun sebuah pabrik yang berlokasi di Jl. M.H. Thamrin Km. 7 Serpong, Tangerang. Pada tahun 1978 pabrik ini sudah beroperasi dan mempunyai jumlah karyawan sebanyak 65 orang. Sesuai perkembangan produksi yang cukup signifikan dengan ditandai semakin meningkatnya produksi yang dihasilkan.

Jenis barang yang diproduksi bentuknya beraneka ragam dan disertai perekrutan karyawan yang dilakukan hampir setiap tahun sehingga sekitar tahun 1980 produk yang dihasilkan sudah mendapat pengakuan internasional dan perusahaan dapat mengekspor produknya ke beberapa Negara Asia, Eropa, dan Amerika. Namun dari semua hal tersebut di atas yang paling terpenting adalah pembangunan pabrik yang berkesinambungan. Usaha perseroan ini berkembang dengan pesat dan pesatnya perkembangan lebih terpacu lagi dengan keberhasilan mengisi pasar ekspor serta mendapat pengakuan dari Singapore Of Standard Research yaitu berupasertifikat untuk barang-barang Sanitary, sertifikat di terima pada tahun 1980.

Pada tahun 1985, pabrik peralatan perlengkapan Sanitary (plumbing

fitting) dibangun pada lokasi yang sama. Dengan demikian PT. Surya Toto

Indonesia, Tbk memiliki dua divisi produksi, yaitu Divisi Sanitary dan Divisi

Fitting.Pada tahun 1989, Divisi Sanitary menambah pabrik baru pada lokasi

(3)

Satu tahun kemudian tepatnya pada tahun 1990, PT. Surya Toto Indonesia, Tbk melepas sahamnya ke Bursa Efek Jakarta, sehingga namanya berubah menjadi PT. Surya Toto Indonesia, Tbk. Saat ini jumlah total karyawan yang bekerja mencapai ribuan orang dengan kapasitas produksi mencapai lebih dari 1.000.000 unit per tahunnya.

Dalam menghadapi persaingan global yang kian ketat dan untuk mempermudah perusahaan dalam mengeksport produknya, maka pada tahun 1999 PT. Surya Toto Indonesia, Tbk mendapatkan Sertifikat ISO 9001 versi 1994 yang kemudian diperbaharui menjadi ISO 9001 versi 2000 dan pada tahun 2005 mendapatkan Sertifikat ISO 14001 mengenai lingkungan. Selain itu PT. Surya Toto Indonesia, Tbk juga memiliki sertifikat Japan Industrial

Standard (JIS) atau standar industri Jepang yang didapatkannya pada tahun

2004.

Berikut ini adalah mengenai garis besar perkembangan perusahaan: 1. Didirikan = 11 Juli 1977

2. Modal = Rp. 30.960.000.000 3. Pemegang Saham

Pemegang saham PT Surya Toto Indonesia, Tbk terdiri atas beberapa perusahaan yaitu:

a. Toto Limited = 39,5 % b. PT. Surya Paramita Abadi = 25,2 % c. PT. Multi Fortuna Asindo = 29,9 % d. Masyarakat = 5,4 %

(4)

4. Luas Area Pabrik

Luas area pabrik PT. Surya Toto Indonesia, Tbk terdiri dari dua lokasi yaitu: a. Jl. MH. Thamrin Km 7, Serpong, Tangerang, ± 6,8 hektar

b. Jl. Raya Tiga Raksa, Cikupa, Tangerang, ± 20 hektar.

5. Produk

Produk yang dihasilkan oleh PT. Surya Toto Indonesia, Tbk adalah sebagai berikut:

a. Barang Sanitary, yaitu perlengkapan kamar mandi yang bahan dasarnya terbuat dari keramik.

b. Barang Fitting, yaitu segala perlengkapan Sanitary yang bahan dasarnya terbuat dari plastik dan logam.

c. Perlengkapan kitchen set. 6. Jaringan Penjualan

Jaringan penjualan PT. Surya Toto Indonesia, Tbk meliputi pasar lokal luar negeri yang terdiri dari beberapa agen, yaitu:

a. Penjualan domestik dengan 14 agen dan 800 dealer lokal. b. Penjualan luar negeri dengan tujuan 19 negara.

2.2 Pemasaran

Dalam perkembangan pemasaran terbagi menjadi dua bagian yaitu: 1. Pemasaran Dalam Negeri (Lokal Sales)

Untuk memasarkan produk yang akan dijual didalam Negeri, dipercayakan kepada PT. Surya Pertiwi, yaitu sebuah Perusahaan swasta nasional yang

(5)

sudah berpengalaman dalam menangani pemasaran barang–barang Sanitary dan Fitting. PT. Surya Pertiwi memiliki sarana-sarana yang menunjang dalam kesuksesan pemasaran produk sanitary dan fitting karena sudah mempunyai manajemen administrasi yang cukup baik, staff pemasaran yang sudah berpengalaman dan sudah mempunyai armada transportasi yang memadai. Di samping itu PT. Surya Pertiwi juga memiliki 14 agen penjualan dan 800 dealer lokal yang tersebar disetiap propinsi di Indonesia, sehingga bisa menjadikan prospek pemasaran yang ada didalam negeri dengan baik.

2. Pemasaran Luar Negeri

Pada tahun 1980, PT. Surya Toto Indonesia, Tbk, mendapatkan sertifikat untuk produk sanitary dari Singapore Institue Of Standard Industrial

Research (SISIR) yang merupakan suatu badan yang memberikan pengakuan

internasional dalam mengisi pasar ekspor. Dengan mutu produk yang terjamin melalui 19 agen penjualan diluar negeri, maka produk sanitary dan

fitting telah berjalan dengan baik.

Berikut adalah beberapa negara tujuan eksport dari PT. Surya Toto Indonesia, adapun negara tujuan eksport tersebut yaitu: Jepang, Malaysia, Cina, Korea, Singapura, Vietnam, Brunei, Taiwan, Kuwait, Hongkong, Thailand, Filipina, Pakistan, Ameriksa Serikat, Qatar, Mesir, Fiji, Uni Emirat Arab, Australia, Selandia Baru, Kamboja, Myanmar, dan Saudi Arabia.

(6)

2.3 Tujuan Perusahaan

Setiap pendirian organisasi pasti ada tujuan yang ingin dicapai, sebab organisasi merupakan sekumpulan orang yang memiliki kemampuan dan latar belakang yang berbeda tetapi memiliki tujuan yang sama. Begitu pula yang terjadi dengan PT. Surya Toto Indonesia, Tbk, perusahaan ini mencantumkan tujuannya dalam visi dan misi perusahaan, sehingga semua pekerjaan dapat bekerja sama dan melakukan koordinasi yang harmonis demi memajukan perusahaan. Adapun visi dan misinya adalah sebagai berikut: 1. Visi perusahaan adalah”Menciptakan PT. Surya Toto Indonesia, Tbk yang tangguh dan serba sempurna”.

2. Misi perusahaan adalah”Membentuk kualitas ke segala hal yang kita buat”. 3. Trisila perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Keseragaman tindak : Karya berkualitas b. Pelayanan prima : Kepercayaan pelanggan c. Kerjasama harmonis : Perkembangan bersama 4. Latar belakang perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Perkembangan perusahaan yang semakin pesat dan besar. b. Bertambahnya jumlah karyawan.

c. Bertambahnya kapasitas produksi.

d. Meningkatkan sumber daya manusia dalam mencapai visi dan misi. e. Mengantisipasi persaingan bebas dalam menyongsong globalisasi.

(7)

5. Cara mencapai visi dan misi perusahaan adalah sebagai berikut: a. Mendidik sumber daya manusia yang terampil dan dinamis.

b. Mengembangkan produk yang tidak tertandingi oleh perusahaan pesaing.

c. Efisiensi operasi dengan penghematan di segala bidang dan peningkatan pendapatan perusahaan.

6. Kebijakan mutu perusahaan adalah ”Kepuasan pelanggan melalui peningkatan mutu produk dan pelayanan secara terus menerus”.

2.4 Struktur Organisasi Perusahaan

PT. Surya Toto Indonesia, Tbk mempunyai struktur organisasi campuran, yaitu gabungan antara struktur produk dan struktur fungsional. Adapun yang dimaksud dengan struktur produk disini adalah karena disebabkan kondisi perusahaan terbagi atas produk sanitary dan produk

fitting yang masing-masing dipimpin oleh dua direktur, yaitu direktur teknik

dan direktur produksi. Sedangkan yang dimaksud struktur fungsional adalah karena perusahaan mempunyai divisi administrasi dan keuangan yang berfungsi untuk melayani urusan keuangan dan administrasi. Dan merupakan sebuah wadah atau tempat berkumpulnya orang-orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melaui pengaturan tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari orang-orang yang terlibat. Organisasi diperlukan agar lebih mudah dalam menciptakan tata tertib dan membina keserasian dalam kegiatan kerja sehari-hari, serta memberi peluang atau kesempatan karyawan untuk

(8)

mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi, juga untuk memudahkan pelaksanaan dan pengevaluasian hasil kerja.

Bentuk organisasi yang digunakan setiap perusahaan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Bentukorganisasi yang digunakan tetap, namun personil yang mengisinya selalu berubah dikarenakan adanya pergantian karyawan (turn over), ada yang pensiun, keluar dan diganti dengan yang baru.

Sebagai perusahaan yang berkembang mempunyai struktur organisasi yang teratur. Perusahaan dipimpin oleh seorang presiden direktur dan dibantu oleh seorang wakil presiden direktur dalam hal ini berada di bawah pengawasan dewan komisaris yang dipilih dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). Berikut adalah uraian tugas dari struktur organisasi, uraikan struktur tersebut adalah sebagai berikut:

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

RUPS merupakan pemegang kekuasaan tertinggi di dalam perusahaan, para pemegang saham melalui RUPS memutuskan garis besar kebijaksanaan yang harus dijalankan oleh direksi. RUPS mengevaluasi hasil kerja yang dilakukan oleh dewan komisaris dan dewan direksi serta memegang kekuasaan tertinggi diperusahaan.

2. Dewan Komisaris

Tugas dewan komisaris antara lain:

a. Menjabarkan kebijakan umum perusahaan

b. Bersama-sama direksi memutuskan tujuan jangka panjang atau jangka pendek perusahaan.

(9)

c. Menelaah, menilai dan menyetujui rencana kerja dan rancangan anggaran perusahaan yang diajukan oleh direksi.

d. Mengawasi segala pelaksanaan kebijakan perusahaan. e. Bertanggung jawab kepada para pemegang saham. 3. Presiden Direktur

Tugas presiden direktur antara lain:

a. Merencanakan dan menetapkan kebijakan umum perusahaan untuk tujuan jangka panjang maupun jangka pendek.

b. Memberhentikan dan mengangkat direktur dan manajer atas persetujuan dewan komisaris.

c. Menentukan sistem dan prosedur untuk dilaksanakan para manajer mulai dari pelaksanaan sampai dengan pelaporan.

d. Mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan perusahaan. 4. Wakil Presiden Direktur

Tugas wakil presiden direktur antara lain:

a. Membantu tugas presiden direktur pada perusahaan.

b. Bertanggung jawab atas seluruh kelancaran kegiatan perusahaan.

c. Atas persetujuan presiden direktur mengangkat sekretaris dalam membantu melaksanakan tugas perusahaan.

(10)

5. Direktur Pemasaran (Marketing) Tugas direktur pemasaran antara lain:

a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pemasaran. b. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pemasaran. c. Menentukan target penjualan lokal maupun ekspor.

d.Mengkoordinasi survey pasar di dalam negeri dan di luar negeri. e. Mengamati perkembangan pasar diberbagai wilayah pemasaran. f. Menaikan omzet penjualan.

g. Mempertanggung jawabkan terlaksananya pekerjaan pengiriman barang h. Membuat laporan tahunan kepada atasan sebagai pertanggung jawaban 6. Direktur Keuangan dan Administrasi

Tugas direktur keuangan dan administrasi antara lain:

a Bertanggung jawab atas seluruh keuangan yang berhubungan dengan kegiatan akutansi dan administrasi keuangan dan pelaksanaannya.

b. Menyusun kebijakan prosedur dan program kerja bidang akutansi, administrasi keuangan dan pelaksanaannya.

c. Mengawasi dan mengamankan seluruh harta perusahaan, mengadakan analisis biaya untuk manajemen.

d. Memeriksa laporan keuangan dan hasil operasi perusahaan, direktur keuangan dan administrasi membawahi finance dan accounting section.

(11)

7. Direktur Pabrik Sanitary

Tugas direktur pabrik sanitary antara lain:

a.Memimpin serta mengarahkan, mengawasi pelaksanaan kegiatan operasional pabrik.

b. Membuat rencana dan pengendalian produksi sanitary. c. Mengadakan penelitian bahan baku sanitary.

d. Meningkatkan produktivitas dan efisien disegala bidang. e. Memberikan laporan secara berkala.

f. Meneliti dan menganalisa perkembangan perusahaan. g. Mengadakan pengontrolan terhadap produk sanitary. 8. Direktur Produksi Fitting

Tugas direktur produksi fittingantara lain:

a.Memimpin, mengarahkan, serta mengawasi pelaksanaan kegiatan operasional pabrik.

b. Membuat rencana dan pengendalian produksi fitting. c.Mengkoordinir pengadaan bahan baku dan mesin-mesin. d. Mengadakan penelitian bahan baku.

e. Mengusahakan peningkatan produktivitas dan efisiensi disegala hal dan memberikan laporan secara berkala.

(12)

Skema struktur PT. Surya Toto Indonesia, Tbk dapat dilihat pada gambar 1.1 di bawah ini.

Gambar 1.1 Struktur Organisai PT. Surya Toto Indonesia, Tbk (Sumber: PT. Surya Toto Indonesia, Tbk)

Manager Exim Manager Produksi Manager Purchasing Manager PPIC Manager Technical ng

Wakil Presiden Direktur

Manager Lokal Manager Accounting Presiden Direktur DirekturPemasaran anPemasaran

(13)

2.5 Kegiatan Perusahaan (Bidang Usaha)

PT Surya Toto Indonesia, Tbk adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dengan memproduksi barang sanitary dan

fitting untuk memenuhi permintaan konsumen, seperti real estate

(perumahan), perkantoran, pusat-pusat perbelanjaan, perkantoran, hotel, apartemen, rumah sakit, dan sebagainya. Produk–produk yang dihasilkan oleh perseroan ini dapat dilihat sebagai berikut:

1. Produk Sanitary

Produk yang dihasilkan pada divisi bagiansanitary adalah produk-produk yang berbahan dasar keramik, produk-produknya adalah sebagai berikut: a. Closet (jongkok dan duduk).

b. Lavatory (Washtafel).

c. Bidet (untuk buang air kecil khusus untuk wanita). d.Urinal (untuk buang air kecil khusus pria).

e. Accessories (perlengkapan kamar mandi). f. Sink (perlengkapan untuk tangkai kloset duduk). 2. Produk Fitting

Produk yang dihasilkan pada bagian divisi fitting adalah produk-produk yang merupakan dari bahan dasar metal atau plastik, produk-produknya adalah sebagai berikut:

a. Mixing vaucet (kran washtafel). b. Lavatory vaucet (kran washtafel). c. Stop valve (stop kran).

(14)

e. Jet washer (alat pembilas bidet). f. Shower head (alat untuk mandi). g. Push valve (alat pembilas urinal).

2.6 Proses Produksi dan Non Produksi

Penjelasan mengenai proses produksi hanya pada proses-proses yang terkait dengan pembuatan part (elemen) pada divisi fitting. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1.2 di bawah ini

Gambar 1.2 Bagan Aliran Proses Produksi Fitting (Sumber: PT. Surya Toto Indonesia, Tbk)

Pada kenyataannya divisi Fitting di PT. Surya Toto Indonesia terbagi menjadi dua bagian penting yaitu, bagian produksi dan bagian non-produksi. Yang membedakan dari kedua bagian tersebut adalah pada tingkat output yang dihasilkan pada bagiannya masing-masing. Bagian produksi menghasilkan barang dan bagian non-produksi menghasilkan jasa. Agar lebih jelas maka akan disampaikan beberapa hal sebagai berikut:

Supplier Injection Casting Forging machining Polishing g Plating Assembling

(15)

1. Proses Produksi Fitting

Proses produksi divisi Fitting dilakukan melalui tahapan-tahapan proses yang disebut seksi. Adapun tahapan proses produksi dijelaskan dengan uraian sebagai berikut:

a. Supplier

Supplier merupakan bagian dari sebuah sistem yang tidak dapat

dipisahkan. Supplier sendiri berfungsi sebagai pemasok bahan-bahan atau material yang diperlukan untuk proses produksi dan harus dilibatkan untuk menjaga kelangsungan proses produksi agar dapat berjalan lancar sesuai dengan yang direncanakan. Selain itu untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan terkait kesesuaian spesifikasi material yang dibutuhkan sehingga produk tersebut memenuhi standar yang diinginkan.

b. Seksi Casting (C/A)

Proses casting adalah proses pencetakan atau pengecoran logam cair kedalam cetakan untuk membentuk produk-produk divisi Fitting. Proses

casting merupakan langkah awal dari sebuah rangkaian tahapan produksi di

divisi Fitting.Proses kerja casting dapat digambarkan dengan bagan alir proses pada gambar 1.3 berikut ini.

Gambar 1.3 Alur kerja proses casting (Sumber: Casting 2 Fitting)

(16)

1.Core

Proses core adalah proses untuk membuat kerangka dalam body part yang nantinya akan hancur pada saat di shot blast sehingga membentuk ruang kosong (rongga) pada body part tersebut. Adapun bahan baku utama untuk membuat padatan core ini adalah :

1. Binder Rezin, merupakan campuran air biasa dan rezin (PB) bubuk. 2. Hardener.

3. Pasir core / pasir silica.

2. LPDC (Low Pressure Die Casting)

Jika diterjemahkan secara bebas dapat diartikan pengecoran pada cetakan dengan tekanan rendah. Bahan baku yang dipakai adalah brass ingot dan zat yang perlu ditambahkan dalam peleburan bahan baku casting adalah aditive yang berguna untuk membersihkan metal dari campuran komponen lain sehingga benda-benda tersebut dapat naik ke permukaan/terpisah. Selain itu perlu dipersiapkan Graphite yang berfungsi untuk menjaga suhu mould LPDC dan senyawanya dapat menekan menempelnya cairan logam pada mold LPDC.

3. Shot Blast

Shot blast adalah proses membuang sisa-sisa pasir core yang ada dalam

rongga benda kerja yang baru dicetak. Istilah lain dari proses shot blast adalah pencucian pasir core. Untuk menghindari perubahan bentuk proses

shot blast dilakukan pada mesin shot blast antara 600-720 detik (10-12

(17)

4. Cutting

Proses cutting adalah proses yang dilakukan setelah pasir core dibersihkan, yaitu proses pemisahan benda kerja dari runnernya dengan menggunakan mesin cutting yang dilakukan secara manual.

5. Grinding

Proses grinding adalah proses untuk menghaluskan hasil cutting/ membuang sisa-sisa yang tidak bisa diproses pada mesin cutting. Prosesgrinding disini dilakukan dengan menggunakan mesin gerinda dan dilakukan secara manual.

a. Seksi Forging (F/O)

Proses forging adalah proses pembetukan produk fitting dengan menggunakan bahan baku batang kuningan (brass bar) yang dimasukan kedalam tungku dengan suhu ±750°C, kemudian logam ini dipressing pada cetakannya (Stamping). Seperti halnya pada seksi casting setelah produk dikeluarkan dari cetakan akan dilakukan proses persiapan berupa perampingan bagian-bagian produk yang diinginkan agar memudahkan proses selanjutnya.

b. Seksi Machining (M/C)

Proses machining adalah proses pengerjaan produk dengan menggunakan mesin untuk mendapatkan produk-produk yang sesuai dengan gambar disain produk yang dikehendaki sehingga dapat dirakit. Hasil dari proses machining sangat menentukan kemampuan rakit dari suatu produk, karena setiap hasil yang diproses pada seksi ini merupakan bagian-bagian/komponen dari suatu tipe produk.

(18)

Seksi machining merupakan seksi yang paling kompleks karena keragaman dari komponen yang diproses pada divisi fitting dapat terlihat disebabkan seksi machining selain menerima kelanjutan dari proses casting dan forging juga menampung dari supplier langsung sehingga komponen yang diproduksi pada seksi ini sangat banyak dan beraneka-ragam. Selain itu memiliki urutan proses dan waktu proses yang berbeda-beda sesuai dengan komponen yang diproduksinya.

Berbagai macam prosesMachining sebagian besar menggunakan mesin, baik yang semi otomatis maupun manual, ada pula yang hanya sekedar menggunakan mejalankan dengan dilengkapi peralatan seperti: motor, alat bantu (jig), palu, dan perkakas lainnya.

c. Seksi Polishing

Pada dasarnya poroses polishing adalah proses memoles produk sehingga produk tersebut halus dan terlihat mengkilap. Adapun peralatan yang digunakan pada proses ini terdapat dua macam, yaitu: belt machine dan buff

machine yang kedua prosesnya dilakukan secara manual dan otomatis. Yang

pertama menggunakan semacam amplas berwujud sabuk, yang dikenal dengan nama Abbrasive Belt dengan tingkat kekasaran bervariasi, yaitu: 100, 400 dan 600. Ukuran kekasaran ini menunjukan banyaknya grain dalam luas amplas 1 inchi persegi, berarti semakin besar ukurannya semakin halus produk yang dihasilkan. Sedangkan buff machine adalah alat poles yang berputar, dimana penggunaan alat iniharus disertai dengan polishing

(19)

d. Seksi Plating

Plating adalah proses pelapisan benda kerja menggunakan cairan kimia

sebagai bahan pelapisnya dengan tujuan agar produk yang dihasilkan terlihat indah dan awet. Proses plating di divisi fitting PT. Surya Toto Indonesia, Tbk terbagi menjadi 4 proses plating, yaitu: nickel chrome metal, plating plastik,

plating emas, dan plating pearl (Satin/Mutiara). e. Seksi Assembling

Proses Assembling adalah proses perakitan produk yang masih berupa bagian-bagian dari part/komponen menjadi tipe suatu produk dan siap kirim. Sebelum perakitan dimulai sebagian besar jenis produk, yaitu produk-produk yang terbuat dari logam harus melalui proses pemberian merk (Marking) dan masih termasuk kedalam proses ini. Pemberian merk dilakukan menggunakan alat marking, ada yang manual namun saat ini sudah terdapat alat marking dengan teknologi laser sehingga dapat meningkatkan produktivitas pada seksi ini.

f. Seksi Injection

Proses injection adalah proses yang digunakan untuk membuat produk-produk berbahan dasar plastik jenis resinpolypropylene. Polypropylene mempunyai nilai impak dan kekuatan yang tinggi, serta tahan terhadap suhu dan bahan-bahan kimia. Polypropylene yang tadinya berbentuk butiran, dicairkan dalam ruang pemanas bersuhu antara 120-260°C, dimana bahan itu mengalami plastisasi. Selanjutnya diinjeksikan dalam rongga cetakan (yang tertutup) dibawah tekanan yang cukup besar. Produk cetak akan mengeras dalam rongga itu dibawah pengaruh pendinginan air yang bersirkulasi melalui

(20)

saluran dalam cetakan. Setelah penekanan injeksi, penekan ditarik kembali, cetakan terbuka dan produk dikeluarkan dari cetakan yang selanjutnya dilakukan pemotongan bagian-bagian yang tidak dikehendaki dengan bantuan gunting. Contoh produk dari proses injeksi diantaranya: pembuatan seat dan

cover yang digunakan untuk closet duduk, shower, pegangan keran, dan

lain-lain.

g. Seksi Quality Control (QC)

Quality Control adalah serangkaian proses yang ditujukan untuk menjaga

produk agar selalu dalam batas-batas standar/sesuai spesifikasi seperti yang diharapkan oleh pelanggan. Tugas dari seksi QC selain melakukan pemeriksaan, juga memberikan petunjuk atau pengarahan terhadap seksi lain mengenai kerusakan yang terjadi dan cara pemecahan masalahnya. Seksi ini juga terdapat pada setiap lini produksi untuk menjaga kualitas tetap terjamin.

6. Proses Non-Produksi

a. Seksi Planing Production and Inventory Control (PPIC)

Seksi ini mempunyai tugas untuk merencanakan dan mengawasi kegiatan produksi dan persediaan berdasarkan prosedur yang ditetapkan. Data yang dijadikan acuan untuk perencanaan produksi dan persediaan adalah data yang ada pada program BPCS yang telah “link” ke seksi Warehouse.

b. Seksi Purchasing

Seksi ini mempunyai tugas melakukan pembelian terhadap pesanan barang dari seksi-seksi lain (order) yang memerlukannya, dan menentukan pemasok (supplier/subkontraktor) berdasarkan standar kompetensi supplier.

(21)

c. Seksi Technical

Seksi ini bertugas melakukan observasi terhadap perkembangan produk yang ada diluar dan melakukan survey akan kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen. Selain itu juga bertugas sebagai penyedia gambar-gambar

spesifikasi produk yang akan diproduksi yang nantinya akan di distribusikan

kekonsumen, gambar-gambar tersebut dibutuhkan seksi lain sebagai acuan dalam melakukan proses produksi.

2.7 Reward Produktivitas produksi

Reward adalah sebuah bentuk apresiasi kepada suatu prestasi tertentu yang diberikan, kepada karyawan proses produksi di pt surya toto Indonesia baik untuk perorangan ataupun dalam kelompok proses produksi yang biasanya diberikan dalam bentuk material atau ucapan. Dalam organisasi ada istilah insentif, yang merupakan suatu penghargaan dalam bentuk material atau non material yang diberikan oleh pihak pimpinan perusahaan kepada karyawan agar mereka bekerja dengan menjadikan modal motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan.

Gambar

Gambar 1.1  Struktur Organisai PT. Surya Toto Indonesia, Tbk  (Sumber: PT. Surya Toto Indonesia, Tbk)
Gambar 1.2  Bagan Aliran Proses Produksi Fitting  (Sumber: PT. Surya Toto Indonesia, Tbk)
Gambar 1.3  Alur kerja proses casting  (Sumber: Casting 2 Fitting)

Referensi

Dokumen terkait

Kebutuhan obat-obatan , alkes habis pakai dan reagen untuk pasien rawat inap dan rawat jalan dan honor pegawai tidak tetap selamas 12 bulan. Perubahan lndikator

Oleh karena itu, kesadaran aktor perpustakaan tersebut harus dibangun kembali untuk memiliki sebuah habitus baru yang memperhatikan elemen modal yang menjadi

Untuk memberikan solusi bagi masalah-masalah yang telah dipaparkan pada sub bab Rumusan Masalah, maka dapat dirumuskan bahwa tujuan dari Proyek Akhir ini adalah

Berdasarkan rekapitulasi faktor penyebab terjadinya alih fungsi lahan yang terdapat pada tabel 25 tergambarkan bahwasanya aspek ekonomi lebih besar dibandingkan

Iklan tidak boleh menggunakan kata-kata “satu-satunya” atau yang bermakna sama, tanpa secara khas menyebutkan dalam hal apa produk tersebut menjadi yang satu-satunya dan hal

Metode penelitian ini menggunakan kualitatif untuk melihat pada kondisi yang alamiah (natural setting) yaitu keadaan pemberdayaan PKH di Kelurahan Kelun Kota Madiun

Adapun jenis kegiatan pada Bidang Sarana dan Prasarana yang telah dilaksanakan sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat

Peneliti melakukan penelitian awal penyebaran angket yang di lakukan pada tanggal 10 maret 2014, terhadap siswa siswi SMAN 08 Surakarta dengan jumlah 30 subjek