• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE DISKUSI DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VIII SMP PAB 21 P. JOHAR T.A 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE DISKUSI DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VIII SMP PAB 21 P. JOHAR T.A 2015/2016."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE DISKUSI DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA MATEMATIKA

PADA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VIII SMP PAB 21 PEMATANG JOHAR T.A 2015/2016

Oleh:

Sofia Loris Saragih NIM 409311050

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Sofia loris Saragih dilahirkan di Tanjungbalai pada tanggal 12 Juni 1991. Ayah

bernama Mariun Alpinus Saragih dan Ibu bernama Flora br.Napitupulu (+) dan

merupakan anak keempat dari 3 bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk di

sekolah SD Swasta Rom Katolik Tanjungbalai Kabupaten Asahan, dan lulus pada

tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2

Tanjungbalai Kabupaten Asahan, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006

penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 3 Tanjungbalai Kabupaten Asahan,

dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009 penulis diterima di program studi

Pendidikan Matematika Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu

(4)

iii

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE DISKUSI DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA

MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VIII SMP PAB 21 P. JOHAR

T.A 2015/2016

SOFIA LORIS SARAGIH (409311050) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi bangun ruang dengan menggunakan metode diskusi dan alat peraga di kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar tahun pelajaran 2015/2016. Subjek dalam penelitian ini adalah 35 siswa kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar dan objek penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa pada materi bangun ruang dengan menggunakan metode diskusi dan alat peraga. Instrumen dalam penelitian yang digunakan adalah observasi dan tes.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (PTK). Pada siklus I diperoleh rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan I sebesar 58% dan pada pertemuan II sebesar 64,54%. Siklus II diperoleh rata-rata persentase aktivitas siswa pada pertemuan I sebesar 71,07% dan pada pertemuan II sebesar 78,75%.

Banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar dari tes awal yaitu 14 dari 35 orang (40%) dengan rata-rata kelas 46,85. Hasil analisis data pada siklus I setelah dilakukan penerapan metode diskusi, banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 16 dari 35 orang (45,71 %) dengan rata-rata kelas 54,14. Hasil analisis data pada akhir siklus II dengan strategi pembelajaran yang berbeda pada Siklus I dengan menggunakan metode diskusi dan alat peraga yang pengelompokannya ditentukan berdasarkan menurut absen dan nilai yang tertinggi. Banyak siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 22 dari 35 orang (62,85) dan rata-rata kelas 66,28. Maka pembelajaran ini telah meningkat dari pembelajaran sebelumnya.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul ”Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dengan Metode diskusi dan Menggunakan Alat Peraga Matematika Pada

Materi Bangun Ruang Di Kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar T.A

2015/2016 ” disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan di jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

Bapak Dr. Syafari, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian

sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga

disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M. Pd, Bapak Drs. Zul Amry,

M.Si, Ph.D dan Bapak Dr. H. Banjarnahor, M. Pd yang telah memberikan

masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya

penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak

Rektor Unimed Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, beserta seluruh Pembantu

rektor, Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA UNIMED, Bapak Dr.

Edy Surya, M.Si selaku ketua Jurusan Matematika, dan seluruh Bapak, Ibu Dosen

beserta Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang sudah

membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak

Muhadik, M.Pd. M.M., selaku Kepala sekolah SMP Negeri PAB 21 Pematang

Johar, Ibu Nurul Ira Andiny, S. Pd selaku guru matematika SMP PAB 21

Pematang Johar dan staf pegawai SMP PAB 21 Pematang Johar yang namanya

tidak memungkinkan penulis menyebutkan satu persatu, terima kasih atas segala

(6)

v

Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada Ibunda tersayang

Flora Napitupulu S.Pd (+) dan ayahanda tercinta M.A Saragih yang selalu

memberi kasih sayang, dukungan, nasehat, dan doa sehingga perkuliahan dan

penyusunan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik. Serta kedua abang saya

tersayang yaitu Nicho Rencius Saragih, S.E dan Alpo Zuricho Sayer Saragih, S.T

beserta istrinya Siti Dahliana Siregar, dan Opung tersayang Dameria

Lumbantobing yang telah memberikan doa dan motivasi kepada penulis dan tak

lupa juga kepada keponaan ku yang selalu menghibur penulis pada saat

mengerjakan skripsi yaitu Luqmanul Hakim dan Azril Muttaqin Saragih. Terima

kasih juga buat sahabat saya : Thohap Gayatri Puspa Kirana S.Pd, Desi Manurung

S.Pd, dkk beserta seluruh keluarga saya di Tebing tinggi. Terima kasih atas doa

dan dukungannya.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini

bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 2016

Penulis,

Sofia Loris Saragih

(7)

vi

2.1.2. Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Belajar 9

2.1.3. Prinsip - prinsip Belajar 11

2.1.4. Pengertian Hasil Belajar 12

2.1.5. Hakekat Matematika 13

2.1.6. Pengertian Metode Diskusi Kelompok 14

2.1.7. Pengertian Alat Peraga Dalam Pembelajaran 16

2.1.7.1. Fungsi Alat Peraga 16

2.1.7.2. Penggunaan Alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika 18

(8)

vii

2.2. Kerangka Konseptual 28

2.3. Hipotesis Tindakan 29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian 30

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 30

3.2.1. Lokasi Penelitian 30

3.2.2. Waktu Penelitian 30

3.3. Subjek dan Objek Penelitian 30

3.3.1. Subjek Penelitian 30

4.2.1. Tahap Perencanaan Tindakan I 45

4.2.2. Tahap Pelaksanaan Tindakan I 46

4.2.3. Observasi I 48

4.2.4. Analisis Data I 49

(9)

viii

4.2.4.2. Analisis Tes Hasil Belajar I 51

4.2.5. Refleksi I 52

4.2.5.1. Kegagalan Pada Siklus I 52

4.2.5.2. Keberhasilan Pada Siklus I 53

4.3.Siklus II 54

4.3.1. Permasalahan II 54

4.3.2. Tahap Perencanaan Tindakan II 54

4.3.3. Tahap Pelaksanaan Tindakan II 55

4.3.4. Observasi II 58

4.3.5. Analisis Data II 59

4.3.5.1. Analisis Data Hasil Observasi II 59

4.3.5.2. Analisis Data Tes Hasil Belajar II 60

4.3.6. Refleksi II 62

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 66

5.2. Saran 67

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Model Bangun Ruang 19

Gambar 2.2. Kerangka Bangun Ruang 20

Gambar 2.3. Bangun Ruang Transparan 20

Gambar 2.4. Gambar Kubus 21

Gambar 2.5. Diagonal Bidang Kubus 22

Gambar 2.6. Diagonal Ruang Kubus 22

Gambar 2.7. Bidang Diagonal Kubus 22

Gambar 2.8. Jaring - jaring Kubus 23

Gambar 2.9. Volume Kubus 23

Gambar 2.10. Gambar Balok 24

Gambar 2.11. Diagonal Bidang Balok 25

Gambar 2.12. Diagonal Ruang Balok 26

Gambar 2.13. Bidang Diagonal Balok 26

Gambar 2.14. Jaring - jaring Balok 26

Gambar 2.15. Volume Balok 27

Gambar 3.1. Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas 31

Gambar 4.1. Diagram Persentase Jumlah Kelas Siswa yang Tuntas

dan Belum Tuntas Pada Siklus I 64

Gambar 4.2. Diagram Persentase Jumlah Kelas Siswa yang Tuntas

(11)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1. Nilai Maksimum, Minimum, Rata - rata Nilai Tes Awal 44

Tabel 4.2. Persentase Ketuntasan Belajar BerdasarkanTes Awal 45

Tabel 4.3. Deskripsi Hasil Observasi Guru Siklus I 50

Tabel 4.4. Deskripsi Hasil Observasi Siswa Siklus I 50

Tabel 4.5. Nilai Maksimum, Minimum, Rata - rata Nilai THB I 51

Tabel 4.6. Persentase Ketuntasan Belajar Berdasarkan THB I 52

Tabel 4.7. Deskripsi Hasil Observasi Guru Siklus II 59

Tabel 4.8. Deskripsi Hasil Observasi SiswaSiklus II 60

Tabel 4.9. Nilai Maksimum, Minimum, Rata - rata Nilai THB II 61

Tabel 4.10. Persentase Ketuntasan Belajar Berdasarkan THB II 61

Tabel 4.11. Peningkatan Persentase dan Jumlah Siswa Yang Tuntas 63

0 dan Belum Tuntas pada Siklus I

Tabel 4.12. Peningkatan Persentase dan Jumlah Siswa Yang Tuntas 64

dan Belum Tuntas pada Siklus II

Tabel 4.13. Peningkatan Persentase dan Jumlah Siswa Yang Tuntas 65

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. RPP Kelas PTK Pertemuan Pertama 70

Lampiran 2. RPP Kelas PTK Pertemuan Kedua 79

Lampiran 3. RPP Kelas PTK Pertemuan Ketiga 89

Lampiran 4. RPP Kelas PTK Pertemuan Keempat 99

Lampiran 5. Lembar Aktivitas Siswa I Siklus I 111

Lampiran 6. Lembar Aktivitas Siswa II Siklus I 114

Lampiran 7. Lembar Aktivitas Siswa I Siklus II 117

Lampiran 8. Lembar AktivitasSiswa II Siklus II 119

Lampiran 9. Kisi - Kisi Tes Awal 121

Lampiran 10. Tes Awal 122

Lampiran 11. Alternatif Penyelesaian Tes Awal 124

Lampiran 12. Lembar Validasi Tes Awal 126

Lampiran 13. Kisi - Kisi Tes Hasil Belajar I 129

Lampiran 14. Tes Hasil Belajar I 130

Lampiran 15. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I 133

Lampiran 16. LembarValidasi Tes Hasil Belajar I 138

Lampiran 17. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar II 141

Lampiran 18. Tes Hasil Belajar II 142

Lampiran 19. Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I 144

Lampiran 20. Lembar Validasi Hasil Belajar II 148

Lampiran 21. Analisis Tes Awal 151

Lampiran 22. Analisis Tes Hasil Belajar I 153

Lampiran 23. Analisis Tes Hasil Belajar II 155

Lampiran 24. Lembar Observasi Kegiatan Siswa I Siklus I 157

(13)

xii

Lampiran 26. Lembar Observasi Kegiatan Siswa I Siklus II 161

Lampiran 27. Lembar Observasi Kegiatan Siswa II Siklus II 163

Lampiran 28. Lembar Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan I 165

Lampiran 29. Lembar Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan II 168

Lampiran 30. Analisis Kegiatan Belajar Siswa Siklus I 171

Lampiran 31. Lembar Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan I 172

Lampiran 32. Lembar Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan II 176

Lampiran 33. Analisis Kegiatan Belajar Siswa Siklus II 180

Lampiran 34. Lembar Observasi Guru I Siklus I 181

Lampiran 35. Lembar Observasi Guru II Siklus I 184

Lampiran 36. Deskripsi Nilai Observasi Guru Siklus I 187

Lampiran 37. Lembar Observasi Guru I Siklus II 188

Lampiran 38. Lembar Observasi Guru II Siklus II 191

Lampiran 39. Deskripsi Nilai Observasi Guru Siklus II 194

Lampiran 40. Dokumentasi 195

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib di pelajari

oleh semua siswa dari tingkat dasar hingga tingkat menengah atas bahkan juga di

Perguruan Tinggi. Matematika memiliki peranan yang sangat penting karena

matematika merupakan landasan dan wahana pokok yang menjadi syarat mutlak

yang harus dikuasai untuk melatih siswa berpikir logis, sistematis, dan kritis untuk

memecahkan masalah dalam kehidupan sehari – hari.

Berdasarkan etimologis perkataan matematika berarti “ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar”. (Elea Tinggih). Hal ini dimaksudkan bukan

berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi dalam matematika

lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio (penalaran), sedangkan dalam ilmu

lain lebih menekankan hasil observasi atau eksperimen disamping penalaran.

Matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan

ide, proses dan penalaran. (Suherman dan Winataputra, 1999 : 119).

Menurut Johnson dan Myklebust (dalam Abdurrahman, 2009 : 252) bahwa : “Matematika adalah bahasa simbolik yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir.”

Jadi, dapat disimpulkan matematika adalah ilmu universal yang dapat

meningkatkan kemampuan bernalar, berpikir kritis, logis, sistematis, aktifitas

kreatif, dan pemecahan masalah.

Pendidikan dasar memegang peranan yang sangat penting oleh sebab itu

harus mendapat perhatian yang serius khususnya mata pelajaran matematika.

Meskipun kita mengetahui betapa pentingnya pengetahuan matematika tetapi

(15)

2

masih duduk dibangku sekolah dasar. Mereka menganggap bahwa matematika

merupakan suatu pelajaran yang sulit dipelajari.

Matematika dipelajari oleh semua siswa dari tingkatan SD hingga SMA dan bahkan sampai Perguruan Tinggi. Ada banyak alasan perlunya siswa belajar matematika menurut Cornelius (dalam Abdurrahman, 2009 : 253) karena matematika merupakan: (1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.

Berbagai alasan perlunya sekolah mengajarkan matematika kepada siswa

pada hakikatnya dapat disimpulkan karena masalah kehidupan

sehari-hari. Suherman dan winataputra (1999: 134) mengemukakan bahwa:

Matematika sekolah berperan: (1) Untuk mempersiapkan anak didik agar sanggup menghadapi perubahan-perubahan keadaan dalam kehidupan dunia yang senantiasa berubah, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran logis dan rasional, kritis dan cermat, objektif, kreatif, efektif, dan diperhitungkan secara analitis-sintetis. (2) Untuk mempersiapkan anak didik agar menggunakan matematika secara fungsional dalam kehidupan sehari-hari dan di dalam menghadapi ilmu pengetahuan.

Namun di lihat pada kenyataannya mutu pendidikan matematika di

Indonesia sangatlah rendah, seperti hasil penelitian Trends in International

Mathematics and Science Study (TIMMS) 1999, matematika Indonesia berada di

peringkat ke 34 dari 38 negara (data UNESCO). Sementara itu, menurut penelitian

Leung,Frederick KS, (2003), (http://Rendah,Prestasi Matematika Indonesia-Topix

.html) menyatakan bahwa:

(16)

3

Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan matematika siswa di Indonesia

masih jauh dibawah rata-rata dibandingkan kemampuan matematika di negara lain

di dunia.

Kondisi yang tidak jauh berbeda dapat dijumpai di kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 19 Mei 2015 berupa wawancara kepada guru mata pelajaran matematika ibu Nurul S.Pd. Beliau mengatakan bahwa: Hasil belajar matematika di kelas VIII sangatlah rendah. Hal tersebut terlihat dari nilai ulangan harian mereka yang

masih dibawah KKM (≤ 65) dan nilai-nilai tugas mereka yang sangat rendah.

Faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar tersebut adalah pada saat proses belajar mengajar berlangsung kebanyakan dari mereka yang kurang serius dalam belajar dan minat belajar mereka yang kurang.

Dari hasil wawancara tersebut juga diketahui bahwa secara umum kondisi siswa di kelas VIII adalah memiliki pemahaman konsep yang masih kurang, motivasi belajar yang kurang, pasif dalam pembelajaran, sehingga di dalam proses belajar mengajar guru yang lebih berperan aktif.

Hal ini juga sejalan dengan tes yang diberikan kepada siswa kelas VIII berupa soal-soal tentang Bangun ruang. Dari hasil tes awal tersebut diperoleh sebanyak 12 orang ( 34,30 %) siswa telah memenuhi KKM dan sebanyak 35 orang ( 65, 71 %) siswa tidak memenuhi KKM. (Lampiran 24).

Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh kurangnya kesadaran guru menggunakan alat peraga, terutama dalam menyampaikan materi bangun ruang sehingga siswa kurang berminat untuk mengikuti pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Pada proses pembelajaran sering sibuk sendiri menerangkan materi sedangkan siswa juga sibuk dengan aktifitas lainnya yang tidak berhubungan dengan pembelajaran.

Dengan demikian guru harus terampil dalam menggunakan alat peraga pada proses pemebelajaran agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkatkan. Seperti yang diungkapkan oleh Ruseffendi (1992:140) bahwa : “Dengan disajikannya konsep abstrak matematika dalam bentuk konkret, maka siswa pada tingkat – tingkat yang lebih

(17)

4

Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika terutama pada

materi bangun ruang sangat penting yaitu untuk memberikan penguatan,

kemudahan pemahaman materi pelajaran, dan untuk lebih melekatkan pelajaran

dalam pola pikir dan tindakan siswa. Alat peraga dapat dimanfaatkan untuk

mengatasi pelajaran yang bersifat verbalisme atau dengan kata – kata, sehingga dengan adanya alat peraga tersebut dapat membantu guru untuk meningkatkan

hasil belajar siswa. Oleh karena itu diperlukan kemampuan guru untuk membuat

alat peraga yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan, misalnya alat

peraga yang terbuat dari kertas, karton atau benda lainnya.

Akan tetapi masih banyak guru yang belum menggunakan alat peraga

dalam proses pembelajaran. Seperti yang dikemukakan oleh guru SMP PAB 21 P.

Johar bahwa guru tersebut menyampaikan pelajaran hanya dengan menggunakan

metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. Karena guru tersebut merasa

sulit dan membutuhkan waktu dalam membuat serta memanfaatkan alat peraga

yang sesuai dengan materi yang disampaikan, sehingga banyak siswa yang kurang

menguasai konsep matematika yang diajarkan. Padahal guru tersebut menyadari

bahwa alat peraga akan sangat membantu dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Karena adanya alat peraga maka minat belajar siswa akan meningkat, sehingga

siswa akan merasa mudah untuk memahami materi yang disampaikan guru.

Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tradisional

tidak efektif dan tidak seharusnya dilakukan lagi dalam pembelajaran matematika,

karena dapat mengakibatkan siswa bosan, jenuh dan kurang aktif dalam proses

pembelajaran. Sementara itu menurut Sardiman (2011 : 97) dalam kegiatan belajar

mengajar, subyek didik/siswa harus berbuat. Dengan kata lain bahwa dalam

belajar sangat diperlukan adanya aktivitas. Tanpa aktivitas, proses belajar tidak

mungkin berjalan dengan baik. Hal ini dapat membantu guru untuk meningkatkan

(18)

5

Berdasarkan uraian, peneliti merasa tertarik untuk melakukan peneliti yang berjudul :

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Diskusi dan Menggunakan Alat Peraga Matematika Pada Materi Bangun Ruang di Kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar T.A 2015/2016”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat di indentifikasikan

sebagai berikut :

1. Rendahnya hasil belajar matematika siswa

2. Hasil belajar pada materi bangun ruang masih rendah

3. Kurangnya guru dalam menggunakan alat peraga

4. Kurang minat siswa dalam belajar matematika

5. Siswa cenderung hanya mendalami materi yang diperoleh dari guru tanpa

menggunakan alat peraga.

1.3 Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka

masalah dalam penelitian ini dibatasi pada upaya meningkatkan hasil belajar

dengan metode diskusi kelompok dan menggunakan alat peraga pada bangun

ruang di kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar Tahun Ajaran 2015/2016.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah dikemukakan

maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah : Apakah dengan

menerapkan pembelajaran metode diskusi kelompok dan menggunakan alat

peraga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi bangun

(19)

6

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penelitian ini

adalah : Untuk mengetahui apakah pembelajaran metode diskusi kelompok dan

menggunakan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi

bangun ruang di kelas VIII SMP PAB 21 Pematang Johar tahun pelajaran

2015/2016?

1.6 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini dapat

bermanfaat untuk :

1. Bagi siswa, melalui metode diskusi kelompok dan penggunaan alat peraga

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan dapat berinteraksi dengan

sesama teman sehingga saling kerja sama yang baik,

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan khususnya bagi guru yang mengajar

matematika tentang pentingnya alat peraga dalam pengajaran untuk

menigkatkan hasil belajar siswa,

3. Bagi sekolah, Sebagai informasi dalam rangka perbaikan pengajaran pada

sekolah tempat dilaksanakannya penelitian ini khususnya dan sekolah lain pada

umumnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa matematika,

4. Bagi peneliti, Sebagai bahan masukan dan pembanding kepada peneliti lain

(20)

66

1. Dalam mempelajari materi bangun ruang dengan menggunakan metode diskusi, siswa sulit memahami materi bangun ruang karena kurang menguasai materi prasyarat yaitu materi unsur-unsur, jarung-jaring, luas permukaan, dan volume pada kubus dan balok. Kesulitan siswa membedakan mana yang namanya digonal bidang, diagona ruang, dan bidang diagonal sehingga tidak mampu menemukan sendirinya unsur-unsur kubus dan balok.

2. Strategi dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan metode diskusi dalam pembelajaran bangun ruang yaitu :

 Menciptakan suasana nyaman dalam belajar dengan mengatur posisi kursi dan duduk sesuai kelompok yang telah ditentukan oleh guru.

 Memberikan motivasi kepada siswa dengan memberitahukan siswa bahwa mempelajari materi bangun ruang banyak manfaatnya bagi mereka.

 Menyampaikan materi dengan menunjukkan alat peraga dan gambar yang digambar dipapan tulis sebagai alat bantu siswa lebih tertarik untuk belajar.

 Memberikan LAS untuk kelompok belajar siswa agar dapat bekerjasama dan berani mempresentasikan hasil yang mereka dapat.

 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang berani mempresentasikan hasil kelompok dan sama-sama bertepuk tangan merayakan keberhasilan atas segala yang telah dilakukan siswa dalam belajar.

(21)

67

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Kepada guru matematika yang ingin meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bangun

ruang kubus dan balok hendaknya menerapkan meode diskusi dan menggunakan alat

peraga serta pengelompokan yang berdasarkan nilai.

2. Kepada siswa agar lebih aktif selama pembelajaran dan mau bertanya kepada guru dan

temannya serta mau mengulang pelajaran yang telah dipelajari di rumah.

3. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti hal yang sama hendaknya terus melakukan

perubahan (modifikasi) yang diperlukan dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan

khususnya matematika, tidak statis dalam menyesuaikan metode yang ada dengan materi

maupun kondisi siswa, serta meneliti dalam batas yang lebih luas dapat menjadikan

penelitian ini sebagai bahan masukan dengan memperhatikan kelemahan-kelemahan

dalam penelitian ini seperti menyesuaikan alokasi waktu yag ada dengan rencana

pembelajaran yang dibuat dan mampu mengembangkn penelitian dengan mempersiapkan

(22)

68

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Mulyono., (2003), Pendidikan bagi Anak berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Adinawan, M. Cholik., dan Sugijono., (2007), Matematika untuk SMP Kelas VIII, Penertbit Erlangga, Jakarta.

Agus, Nuniek Avianti., (2007), Mudah Belajar Matematika Untuk Kelas VIII SMP/MTs, Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Arikunto, S., (2006), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, PT. Rieka Cipta, Jakarta.

Arsyad., (2002), Peningkatan Hasil Belajar, PT Rosdyakarya, Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono., (2006) Belajar dan Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah., (2006), Alat Peraga Matematika, PT Media Persada, Surabaya.

FMIPA Unimed, (2010), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan FMIPA Medan, Unimed, Medan.

Habsullah., (1991), Pembelajaran Hasil Belajar Siswa, Media Pustaka, Surabaya.

Estingsih., (2011) (http://handono-eksak .blogspot.com/2007/12/belajar-matematika-menggunakan-media.html) (diakses 14 Februari 2013)

Istarani., (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif , Media Persada, Medan.

Mulyasa, E., (2009) Menjadi Guru Profesional “ Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Nuharuni, Dewi, Tri Wahyuni., (2008), Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk SMP/ MTs kelas VIII, Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Ruseffendi., (1993), Pembelajaran dan Penggunaan Alat Peraga Pada Matematika, PT Rieka Cipta, Yogyakarta.

Roestiah., (2001), Metode Diskusi, Penerbit Erlangga, Yogyakarta.

(23)

69

Sanjaya, Wina., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses pendidikan, Kencana, Jakarta.

Sardiman., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada.

Sihombing, W. L., 2009. Telaah Kurikulum Matematika Sekolah, Medan : FMIPA UNIMED.

Slameto., (2003), Hasil Belajar, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Sudjana, Nana., (2010), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdyakarya, Jakarta.

Suherman,Erman dan Winataputra, Udin S., (1999), Strategi Belajar Mengajar Matematika, Universitas Terbuka, Jakarta.

Suryosubroto., (1997), Penggunaan Diskusi Kelompok, PT Grasindo, Bandung.

http://www.m-edukasi.web.id/2012/06/mendidik-dan-mengajar.html. (diakses 12 Februari 2013)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengamatan sifat fisik serat Nenas pada proses pengelantangan memperlihatkan bahwa untuk pulp hasil perlakuan NaOH 0% dan 5% yang dikelantang sedikit mengurangi

Gambar 1.10 Perambatan gelombang pada medium bervolume S.. Apabila panjang gelombang d an amplitu d o gelombang-gelombang tersebut sama, maka simpangan hasil superposisinya

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi,evaluasi teknis, evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran

Bila nilai variabel sama dengan nilai yang ada dalam daftar konstanta 1 maka pernyataan 1 dikerjakan, bila sama dengan nila yang ada dalam daftar konstanta 2 maka pernyataan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PENERAPAN MODEL ADVANCE ORGANIZER.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Hasil dari analisis dengan progam bantu SAP2000 profil utama yang terbesar pada jembatan busur menggunakan BOX 500x500x25 serta dengan adanya damper struktur utama

Properti komersial terbaik untuk lahan di Jalan Raya Meruyung Kota Depok dipilih dari hasil analisis Highest and Best Use (HBU).. Alternatif properti terbaik

("Persentase Rumah Tangga berdasarkan Jenis Lantai terluas","Percentage of Households by Province and Floor Main