• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYUSUNAN DOKUMEN PENAWARAN PADA PROSES PELELANGAN UMUM (TENDER) PEKERJAAN KONSTRUKSI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENYUSUNAN DOKUMEN PENAWARAN PADA PROSES PELELANGAN UMUM (TENDER) PEKERJAAN KONSTRUKSI."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENYUSUNAN DOKUMEN PENAWARAN PADA PROSES

PELELANGAN UMUM (

TENDER

) PEKERJAAN KONSTRUKSI

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi D-3 Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan

OLEH

CLARA APRIANI SIRINGORINGO

NIM. 5133210049

PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK SIPIL

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Clara Apriani Siringoringo : Penyusunan Dokumen Penawaran Pada Proses Pelelangan Umum (Tender) Pekerjaan Konstruksi. Tugas Akhir. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, 2016

Dokumen penawaran adalah dokumen yang disampaikan oleh penyedia barang/ jasa sebagai pemenuhan persyaratan sebagaimana diterapkan dalam dokumen pengadaan atas suatu kegiatan pemilihan penyedia barang/ jasa. Oleh karena itu, dokumen penawaran merupakan salah satu pemenuhan syarat pemilihan penyedia jasa yang baik. Penyusunan dokumen penawaran yang baik dan efisien, bukanlah pekerjaan yang mudah. Sangat diperlukan ketekunan, ketelitian dalam menyelesaikannya. Dalam proses penyusunan dokumen penawaran tersebut juga membutuhkan dasar-dasar penyusunan dokumen penawaran yang nampak dan rasional. Tugas akhir ini bertujuan untuk menambah referensi dan sumber terkait penyusunan dokumen penawaran yang diharapkan mampu membantu peserta lelang dalam menyelesaikan sebuah dokumen penawaran yang efektif.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah dengan data primer yaitu dengan melakukan permohonan izin pengambilan data di UPT SDA Tata Ruang dan Pemukiman Provinsi Sumatera Utara. Selanjutnya dokumen penawaran yang diperoleh menjadi contoh atau pegangan dalam penulis untuk membuat dokumen penawaran sendiri seperti dokumen penawaran pada umumnya menurut asumsi penulis. Adapun perhitungan RAB merupakan tugas estimasi biaya penulis pada semester 5 yang diampu oleh Bapak Syahreza Alvan, ST.,M.Si.

Berdasarkan penulisan ini diketahui bahwa penyusunan dokumen penawaran mendasar pada peraturan yang berlaku. Tahap-tahap penyusunan dokumen penawaran meliputi mempelajari rencana kerja dan syarat-syarat, mengikuti aanwijzing, mempelajari aanvouling, membuat jadwal kerja penyusunan dokumen penawaran, membagi tugas, membuat surat permohonan, menghitung rencana anggaran biaya, mengumpulkan dokumen-dokumen perusahaan, menyusun dokumen penawaran, melakuan pengecekan kelengkapan dokumen penawaran, melengkapi kekurangan dokumen penawaran, melakukan pengecekan ulang dokumen penawaran, dan menggandakan serta menjilid dokumen penawaran. Adapun bentuk surat dokumen penawaran yaitu surat penawaran, surat kuasa, surat perjanjian kemitraan/ kerja sama operasi, dokumen penawaran teknis,formulir rekapitulasi perhitungan TKDN (Tingkat Komponen dalam Negeri), dokumen pendukung seperti (daftar barang yang diimpor, pra RK3K (Rencana Kesehatan dan Keselamatan Kerja ), bentuk analisa teknis satuan pekerjaan, bentuk analisa harga satuan pekerjaan), surat jaminan penawaran, pakta integritas, dan formulir isian kualifikasi.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmat dan karunia yang dilimpahkan sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan

dengan baik.

Adapun judul tugas akhir ini adalah : “PENYUSUNAN DOKUMEN

PENAWARAN PADA PROSES PELELANGAN UMUM (TENDER)

PEKERJAAN KONSTRUKSI”. Tugas Akhir ini merupakan syarat untuk

menyelesaikan Program Studi D3-Teknik Sipil untuk memperoleh gelar Ahli

Madya di Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa

arahan dan dorongan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Ibu Dr. Ir. Putri Lynna A.Luthan, M.Sc selaku dosen pembimbing tugas

akhir yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing, dan

memberi dorongan sampai tugas akhir ini terwujud.

2. Bapak Drs. Karmiden Sitorus, M.Pd selaku penasehat akademik dan dosen

penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan dan motivasi kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan studi.

3. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Teknik

(7)

ii

4. Bapak Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

Bangunan Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Irma Novrianty Nasution, ST.,M.Ds selaku Ketua Prodi D-3 Teknik

Sipil Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Sutrisno ST.,MT, Bapak Syahreza Alvan, ST.,M.Si selaku dosen

penguji tugas akhir.

7. Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan Jurusan Pendidikan

Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.

8. Teristimewa untuk keluargaku tercinta Bapakku Alm.Saut Siringoringo

dan Mama tersayang Rita Silaen serta kakakku Olivia Fransiska, Am.Keb

dan adikku Jaka Tommy Ronaldo yang sudah banyak mengirimkan doa,

motivasi dan materi dalam penyelesaian tugas akhir ini.

9. Terimakasih juga untuk Bapauda ku tersayang Mangatur Pandapotan,SH

yang sudah banyak memberi masukan, nasehat juga materi dalam

penyelesaian tugas akhir ini.

10. Terimakasih juga untuk sahabat sipil 2013 terkhusus Sarah Aritonang,

Delima Siregar, Indri Simanjuntak, Widya Sitorus, dan Caroline Pinem

yang selalu ada untuk membantu dari segi motivasi dan doanya.

11. Terimakasih juga untuk teman-teman OMK Stasi Cinta Damai dan OMK

Paroki Padre Pio Helvetia Medan terkhusus Ita Marlina Lumban Gaol,

Novita Sari Sitinjak, Okta Sibagariang, Citra Lumban Raja dan

teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang banyak mendukung

(8)

12. Untuk kekasih terbaik Andryan Chris Bastommy Sinaga yang sudah selalu

memberikan nasehat dan masukan serta doa dalam tugas akhir ini.

13. Terimakasih juga untuk adik stambuk Jurusan Pendidikan Teknik

Bangunan dan Sipil terkhusus Elvis Tinambunan, Satahy Tinambunan,

Tumbur Rumapea dan Wahyu Pakpahan untuk support dan doa nya.

Sangat disadari bahwa Tugas Akhir ini masih belum sempurna sehingga

kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan Tugas Akhir ini agar kelak

dapat bermanfaat bagi pembaca dimasa yang akan datang. Akhir kata terimakasih

kepada seluruh pihak atas bantuannya dalam penyusunan Tugas Akhir ini, semoga

dapat bermanfaat bagi perkembangan Pendidikan terkhusus untuk Fakultas

Teknik. Semoga amal baik dari berbagai pihak mendapatkan balasan yang

setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Medan, 19 Desember 2016

(9)

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERSETUJUAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Identifikasi Masalah ...4

C. Batasan Masalah...4

D. Rumusan Masalah ...5

E. Tujuan Penulisan...5

F. Manfaat Penulisan ...6

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pelelangan ...7

B. Prinsip-prinsip dalam Pengadaan Barang/ Jasa ...8

C. Syarat Administratif Pelelangan Jasa Konstruksi ...10

D. Proses Pelelangan Jasa Konstruksi ...18

(10)

F. Tahap atau Proses Dokumen Penawaran ...39

G. Prosedur Penyiapan dan Pembukaan Dokumen Penawaran ...39

H. Hambatan yang Sering Terjadi Selama Menyusun Dokumen Penawaran ...42

I. Cara Efektif dalam Menyusun Dokumen Penawaran ...42

J. Bentuk-Bentuk Surat Dokumen Penawaran ...43

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tahap-Tahap Atau Proses Dalam Penyusunan Dokumen Penawaran...44

1. Mempelajari Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat...44

2. Mengikuti Aanwijzing...45

3. Mempelajari Aanvouling...47

4. Membuat Surat-Surat Permohonan ...48

5. Mengikuti Rencana Anggaran Dan Biaya ...48

6. Mengumpulkan Dokumen-Dokumen Perusahaan...49

7. Menyusun Dokumen Penawaran ...49

8. Melakukan Pengecekan Kelengkapan Dokumen Penawaran...49

9. Melengkapi Kekurangan Dokumen Penawaran ...50

10. Melakukan Pengecekan Ulang Dokumen Penawaran ...50

11. Menggandakan Dan Menjilid Dokumen Penawaran...51

B. Hambatan Yang Sering Terjadi Selama Menyusun Dokumen Penawaran...51

1. Hambatan Yang Berkaitan Dengan Institusi ...51

2. Gangguan Yang Berkaitan Dengan Alat Bantu...55

C. Cara Efektif Dalam Menyusun Dokumen Penawaran ...57

(11)

vi

2. Membuat Daftar Simak ...57

3. Cermati Ketentuan Dalam RKS Dan Aanvouling...58

4. Membuat Jadwal Penyusunan ...58

5. Membuat Checklist Dokumen Penawaran ...59

D. Bentuk-Bentuk Surat Dokumen Penawaran ...59

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...64

B. Saran ...65

DAFTAR PUSTAKA

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jadwal Proses Pelelangan Konstruksi ...20

(13)

viii

DAFTAR SINGKATAN

BAHP : Berita Acara Hasil Pelelangan

BAPP : Berita Acara Pembukaan Penawaran

BHMN : Badan Hukum Milik Negara

BUMD : Badan Usaha Milik Daerah

BUMN : Badan Usaha Milik Negara

HAM : Hak Asasi Manusia

HPS : Harga Perkiraan Sendiri

ISO : International Organization for

Standardization

KD : Kemampuan Dasar

KKN : Kolusi, Korupsi dan Nepotisme

KSO : Kerja Sama Operasi

KTP : Kartu Tanda Penduduk

K3 : Kesehatan dan Keselamatan Kerja

LDP : Lembar Data Pemilihan

OE : Owner Estimation

OHSAS : Occupational Health and Safety Assesment

Series

PHO : Provisional Hand Over

POKJA ULP : Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan

POLRI : Polisi Republik Indonesia

PPh : Pajak Penghasilan

PPK : Pejabat Pembuat Komitmen

PPn : Pajak Pertambahan Nilai

(14)

RKS : Rencana Kerja dan Syarat-syarat

RK3K : Rencana Kesehatan dan Keselamatan

Kerja

SBU : Sertifikat Badan Usaha

SIUJK : Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi

SKA : Surat Keterangan Keahlian

SKF : Surat Keterangan Fiskal

SKK : Sisa Keuangan Kemampuan

SKP : Sisa Kemampuan Paket

SKT : Surat Keterangan Keterampilan

SPT : Surat Pemberitahuan Tahunan

TKDN : Tingkat Komponen dalam Negeri

(15)

x

DAFTAR PENGGUNAAN BAHASA ASING

Aanvouling = Berita acara penjelasan pekerjaan pelelangan

Aanwijzing = Penjelasan pekerjaan pelelangan

Bill of Quantity = Kuantitas harga

Checklist = Daftar periksa kelengkapan dokumen yang akan

dikumpulkan

Deadline = Tenggat waktu penyelesaian suatu pekerjaan

Factory Overhead = Biaya tidak langsung pabrik

Network Planning = Jaringan Perencanaan

Owner Estimation = Perkiraan harga barang /jasa yang dianalisa secara

profesional dan disahkan oleh eksekutif yang

memiliki otoritas

Supplier = Pemasok

Suretyship = Program asuransi kerugian

Tender = Pelelangan Umum

Unconditional = Tak bersyarat

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan

Jasa Konstruksi dijelaskan bahwa jasa konstruksi mempunyai peran strategis

dalam pembangunan nasional sehingga penyelenggaraannya perlu diatur untuk

mewujudkan tertib pengikatan dan penyelenggaraan pekerjaan konstruksi, hasil

pekerjaan konstruksi yang berkualitas dan peningkatan peran masyarakat. Oleh

karena itu, pembangunan nasional dapat diwujudkan antara lain melalui upaya

mendorong tumbuh dan berkembangnya jasa konstruksi secara efisien,

peningkatan dan keandalan daya saing jasa konstruksi, yang selanjutnya

diharapkan dapat meningkatkan efisien dan efektivitas penyelenggaraan pekerjaan

konstruksi. Peningkatan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan jasa konstruksi

dapat dimulai sejak dari pelelangan jasa konstruksi. Dengan pelelangan jasa

konstruksi yang selektif dan berkualitas baik, maka akan diperoleh calon penyedia

jasa yang berkualitas. Terpilihnya calon penyedia jasa yang berkualitas pada

akhirnya menjamin terwujudnya utilitas publik yang dapat dipertanggung

jawabkan.

Proses pelelangan memegang peran penting dalam tahapan pengadaan

pekerjaan konstruksi. Proses pelelangan yang baik akan menghasilkan penyedia

jasa yang kompetitif, efektif, efisien dan ekonomis dalam rangka penyelesaian

pekerjaan konstruksi serta akan menghasilkan produk konstruksi yang sesuai

dengan spesifikasi dan harapan pemilik pekerjaan serta memiliki assuransi dalam

(17)

2

2013). Salah satu proses dari pelelangan tersebut adalah penyusunan dokumen

penawaran. Acara pembukaan dokumen penawaran dilakukan secara resmi dalam

suatu acara yang disaksikan oleh semua peserta lelang karena dokumen tersebut

merupakan penentu dalam persaingan pemilihan penyedia barang/jasa pemerintah.

Acara pembukaan penawaran selalu menjadi perhatian semua peserta lelang,

karena dalam acara inilah panitia pengadaan barang/jasa pemerintah

memberitahukan seluruh data-data yang terdapat dalam setiap dokumen

penawaran kepada seluruh peserta lelang.

Kapabilitas dan profesionalisme sebuah perusahaan jasa konstruksi atau

calon penyedia jasa sedikit banyak tercermin dari cara mereka mempersentasikan

dokumen penawaran. Bila dokumen penawaran perusahaan jasa konstruksi

ditampilkan tidak memenuhi prosedur, maka hal itu akan mempengaruhi penilaian

panitia lelang. Memang, menyiapkan dokumen penawaran untuk ditampilkan

dalam sebuah pelelangan jasa konstruksi bukanlah pekerjaan yang mudah.

Diperlukan ketekunan, ketelitian, dan keseriusan untuk menyelesaikan dokumen

penawaran yang baik. Tanpa landasan tersebut, mustahil sebuah perusahaan jasa

konstruksi mampu menyiapkan dan menampilkan dokumen penawaran yang

memadai atau memenuhi ketentuan-ketentuan yang disyaratkan dalam rencana

kerja dan syarat-syarat (RKS) atau dalam Aanvouling (berita acara penjelasan

lelang). Untuk menyiapkan dokumen penawaran jasa konstruksi yang memenuhi

persyaratan RKS maupun Aanvouling, setiap perusahaan jasa konstruksi harus

terlebih dahulu memahami proses pelelangan jasa konstruksi. Dengan memahami

(18)

peserta lelang dapat memahami rangkaian kejadian pelelangan jasa konstruksi

tersebut.

Selain daripada memahami proses pelelangan, penyusunan dokumen

penawaran juga harus menyiapkan segala dokumen atau surat-surat yang harus

diurus terkait dengan dokumen penawaran. Oleh karena itu, dokumen penawaran

seringkali terkendala dikatakan sulit dikarenakan dokumen yang harus dibuat dan

disusun serta perhitungan RAB yang rumit adalah penyebab utama panjangnya

proses penyusunan dokumen penawaran tersebut. Lama atau singkatnya waktu

penyusunan dokumen penawaran banyak dipengaruhi oleh hambatan-hambatan

yang mungkin terjadi dalam proses penyusunan dokumen penawaran. Bila ada

banyak hambatan maka waktu penyusunan dokumen penyusunan dokumen

penawaran akan lebih panjang, sebaliknya bila hanya ada sedikit hambatan maka

waktu penyusunan akan semakin pendek. Maka dibutuhkan juga tips dalam

menyusun dokumen penawaran yang baik pula.

Oleh karena itu, peserta lelang harus menambah wawasan dengan mencari

sumber lain terkait dengan penyusunan dokumen penawaran tersebut dan

bagaimana tips untuk menyusun dokumen penawaran. Kurangnya referensi atau

landasan teori dapat mempengaruhi keefektifan dari dokumen penawaran tersebut.

Untuk itu sangat diharapkan agar semua pihak dalam pelelangan pekerjaan

konstruksi memiliki dasar-dasar penyusunan dokumen penawaran yang nampak

jelas dan rasional.

Berdasarkan harapan di atas, maka penulis akan mencoba memberikan

beberapa referensi tentang “PENYUSUNAN DOKUMEN PENAWARAN

(19)

4

KONSTRUKSI” yang diharapkan mampu untuk membantu peserta lelang dalam

penyusunan dokumen penawaran untuk menyelesaikan sebuah dokumen

penawaran yang baik.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas maka dapat dirumuskan

pokok permasalahan sebagai berikut :

1. Kurangnya pemahaman atau landasan teori terkait penyusunan dokumen

penawaran.

2. Untuk menyiapkan dokumen penawaran, setiap perusahaan harus dapat

memahami proses pelelangan.

3. Menyiapkan dokumen penawaran untuk ditampilkan dalam sebuah

pelelangan jasa konstruksi bukanlah pekerjaan yang mudah.

4. Banyaknya dokumen yang harus disusun yang menjadi alasan waktu

panjang dalam menyelesaikan dokumen penawaran.

5. Adanya hambatan yang mungkin saja terjadi selama proses menyusun

dokumen penawaran.

C. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang akan dibahas pada penulisan ini adalah

sebagai berikut :

1. Proses pelelangan umum yang dikaji dalam penulisan ini adalah pelelangan

(20)

2. Proses pelelangan umum yang dikaji dalam penulisan ini adalah pelelangan

umum secara manual.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah

sebagai berikut:

1. Apa saja tahap-tahap atau proses dalam penyusunan dokumen penawaran ?

2. Hambatan-hambatan apa saja yang sering terjadi selama menyusun

dokumen penawaran ?

3. Apa saja cara efektif dalam penyusunan dokumen penawaran ?

4. Apa saja bentuk surat dokumen penawaran ?

E. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tahap atau proses dalam penyusunan dokumen

penawaran.

2. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang terjadi selama proses

penyusunan dokumen penawaran.

3. Untuk mengetahui cara efektif dalam penyusunan dokumen penawaran agar

tercipta dokumen penawaran yang rasional.

(21)

6

F. Manfaat Penulisan

1. Menjadi bahan untuk menambah wawasan dan kajian lebih lanjut bagi para

pihak dalam penyusunan dokumen penawaran

2. Memberikan masukan kepada pemerintah dalam merumuskan kebijakan

pelelangan umum (tender).

3. Masukan kepada kontraktor untuk mencari dan mempelajari hal-hal apa saja

yang harus diperhatikan dalam dokumen penawaran serta hambatan apa saja

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Aswam, Asman, 2013. Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, Rona Pancaran Ilmu : Yogyakarta

Dipohusodo, Istimawan. (1996). Manajemen Proyek & Konstruksi. Yogyakarta : Kanisius.

Ervianto, Wulfram I. (2004) Teori- Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi.Yogyakarta. Yogyakarta : Andi.

Ervianto, Wulfram I. (2007) Manajemen Proyek Konstruksi.Yogyakarta : Andi.

Hendra Susanto dan Hediana Makmur. 2013. Auditing Proyek Proyek Konstruksi. Yogyakarta: CV. Andi Offset

Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2015 tentang Percepatan Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah

Keputusan Presiden nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah

Peraturan Presiden nomor 4 tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah

Peraturan Presiden nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah

Peraturan Presiden nomor 106 tahun 2007 Tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah

Peraturan Presiden nomor 157 tahun 2014 tentang Perubahan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 106 Tahun 2007 Tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah

Soeharto, Iman. (1995). Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional). Jakarta : Erlangga.

Sopian, Abu, 2014. Dasar-Dasar Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah, In Media: Jakarta

Suparyakir. (2010). Pelelangan Jasa Konstruksi. Bantul : Kreasi Wacana.

Surat Edaran Kepala LKPP Nomor 2 Tahun 2015 tentang Perpanjangan Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah

Gambar

Tabel 2.1   Jadwal Proses Pelelangan Konstruksi..................................................20

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi untuk mengingat keterbatasan waktu penulis, maka yang akan dibahas dalam tugas akhir ini mengenai “ KAJIAN DOKUMEN KELENGKAPAN TENDER PADA PROYEK KONSTRUKSI

@3590158 : Selamat Siang Peserta Lelang, berikut penjelasan kami: 1.) Pelelangan dilakuakan secara terbuka, terkait dengan waktu akhir upload dokumen penawaran, diundur waktunya

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses penyusunan uraian pekerjaan berdasarkan tahapan analisis pekerjaan staf administrasi klaim bagian teknik pada

Sedangkan pertanyaan utama yang dapat kita ajukan sebagai research question adalah: pertama, factor ‘apa’ saja dari dokumen penawaran pada pengadaan jasa konsultansi yang

ROE dan persentase penawaran kepada publik terhadap tingkat underpricing. Bagi penelitian yang akan datang, diharapkan dapat memberikan kontribusi.. tambahan

Deskripsi Umum Responden Sesuai dengan perumusan masalah dan hipotesis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas dokumen penawaran pada pengadaan