• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Peranan Franchisor Terhadap Suksesnya Bisnis Franchise Pada Mc. Donald’s Cabang Ring Road Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Peranan Franchisor Terhadap Suksesnya Bisnis Franchise Pada Mc. Donald’s Cabang Ring Road Medan"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PERANAN FRANCHISOR TERHADAP

SUKSESNYA BISNIS FRANCHISE PADA

Mc. Donald’s CABANG RING ROAD

MEDAN

Oleh

Leonardo Simarmata 080521116

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UATARA MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PERSETUJUAN PENCETAKAN

Nama : Leonardo Simarmata

NIM : 080521116

Program Studi : Manajemen Konsentrasi : Kewirausahaan

Judul : Analisis Peranan Franchisor Terhadap

Suksesnya Bisinis Franchise Pada Mc Donald's

Cabang Ring Road Medan

Tanggal : Ketua Program Studi

Dr. Endang Sulistya Rini, SE, Msi NIP.19620513 199203 2 001

Tanggal: Ketua Departemen

(3)

Lembar Pernyataan

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul "Analisis Peranan Franchisor Terhadap Suksesnya Bisnis Franchise Pada Mc. Donald's cabang Ring Road" adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan,

(4)

ABSTRAK

ANALISIS PERANAN FRANCHISOR TERHADAP SUKSESNYA BISNIS FRANCHISE PADA

Mc. Donald’s CABANG RING ROAD MEDAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis peranan franchisor dalam promotion, support service, training, control system dan communication terhadap suksesnya bisnis franchise pada Mc Donald’s Cabang Ring Road Medan.

Pengumpulan data primer diperoleh dengan cara memberikan daftar pertanyaan (questionaire) dan melakukan wawancara (interview) secara mendalam (depth interview) kepada pemilik usaha M. Donald’s Cabang Ring Road Medan. Teknik analisis data penelitian ini adalah analisis deskriptif Kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa promotion, support service, training, control system, communication yang dilakukan oleh franchisor memiliki peranan yang sangat penting sekali. Karena segala sesuatunya sangat membutuhkan dukungan langsung dari pihak franchisor. Dimulai dari pemberian awal waralaba hingga prosedur, standard perusahaan, pelatihan karyawan, pemasaran dan lain - lain. Bahkan setelah franchise telah berjalan sesuai dengan prosedur dan telah berhasil, franchise masi memerlukan peranan franchisor dalam segi pengawasan dan penyelesaian masalah. Peranan yang paling dominan dalam penelitian ini adalah promosi.

(5)

KATA PENGANTAR

Skripsi ini berjudul “Analisis Peranan Franchisor Terhadap Suksesnya Bisnis Franchise Pada Mc. Donald’s Cabang Ring Road Medan”. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. oleh karena itu penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih yang tak terhingga kepada orang tua saya Ir. Abner Simarmata dan Rismawati Sihaloho, selain itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan yaitu kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia SE., ME., selaku Ketua Departemen S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Dra. Marhayanie Msi., selaku Sekertaris Departemen Manajamen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., Msi., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

5. Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar, Msi., selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, saran dan masukan dalam pengerjaan skripsi ini. 6. Ibu Frida Ramadhini, SE., MM., selaku pembaca penilai yang telah banyak

memberikan koreksi dan perbaikan dalam pengerjaan skripsi ini.

(6)

8. Terimakasih kepada adek – adek ku Mei Neri Simarmata dan Erty Yunita Simarmata yang selalu menyemangati dan mendukung saya dalam pengerjaan skripsi ini.

9. Kepada Aci yang selalu membantu, menyemangati, mendukung, mendoakan dan mendampingi saya dalam pengerjaan skripsi ini.

(7)

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE ROLE FRANCHISOR THE FRANCHISE BUSINESS SUCCESS Mc.Donald's BRANCH RING ROAD MEDAN

The purpose of this study is to investigate and analyze the role of the

franchisor in the promotion, support services, training, control and communication

system to the success of the franchise business at Mc.Donald's Ring Road Branch

of Medan.

The collection of primary data obtained by providing a list of questions

(questionaire) and interviews (interview) in depth (depth interview) to the business

owner M. Donald's Ring Road Branch of Medan. Data analysis techniques of this

research is qualitative descriptive analysis.

The results of this study indicate that the promotion, support services,

training, control system, communication is carried out by the franchisor has a very

important role. Because everything is in desperate need of direct support from the

franchisor. Starting from the initial granting a franchise to the procedures,

company standards, employee training, marketing and other - other. Even after the

franchise has been run in accordance with the procedures and have been

successful, the role of franchisor franchise masi require in terms of monitoring and

problem resolution. The most dominant role in this study is promotion.

Key words: Role of Franchisor, promotion, support services, training, control

(8)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Leonardo Simarmata

NIM : 080521116

Program Studi : Manajemen Konsentrasi : Kewirausahaan

Judul Skripsi : Analisis Peranan Franchisor Terhadap Suksesnya Bisinis Franchise Pada Mc Donald's Cabang

Ring Road Medan

Pembimbing Skripsi Pembaca Penilai

Dra. Setri Hiyanti Siregar, MSi Frida Ramadhini, SE, MM NIP. 19510213 198303 2 002 NIP.19741012 200501 2 003

Ketua Program Studi

(9)

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Franchise ... 8

(10)

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

Tabel

(11)

.

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

Gambar

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

Lampiran

(13)

ABSTRAK

ANALISIS PERANAN FRANCHISOR TERHADAP SUKSESNYA BISNIS FRANCHISE PADA

Mc. Donald’s CABANG RING ROAD MEDAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis peranan franchisor dalam promotion, support service, training, control system dan communication terhadap suksesnya bisnis franchise pada Mc Donald’s Cabang Ring Road Medan.

Pengumpulan data primer diperoleh dengan cara memberikan daftar pertanyaan (questionaire) dan melakukan wawancara (interview) secara mendalam (depth interview) kepada pemilik usaha M. Donald’s Cabang Ring Road Medan. Teknik analisis data penelitian ini adalah analisis deskriptif Kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa promotion, support service, training, control system, communication yang dilakukan oleh franchisor memiliki peranan yang sangat penting sekali. Karena segala sesuatunya sangat membutuhkan dukungan langsung dari pihak franchisor. Dimulai dari pemberian awal waralaba hingga prosedur, standard perusahaan, pelatihan karyawan, pemasaran dan lain - lain. Bahkan setelah franchise telah berjalan sesuai dengan prosedur dan telah berhasil, franchise masi memerlukan peranan franchisor dalam segi pengawasan dan penyelesaian masalah. Peranan yang paling dominan dalam penelitian ini adalah promosi.

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Waralaba (franchise) merupakan suatu sistem bisnis yang telah lama dikenal oleh dunia, untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh perusahaan mesin jahit Singer di Amerika Serikat, pada tahun l851, yang kemudian diikuti oleh General Motors Industry pada tahun l898. Dalam perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami berbagai penyempurnaan terutama di tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi waralaba sebagai format bisnis (business format) atau sering pula disebut sebagai waralaba generasi kedua. Perkembangan sistem waralaba yang demikian pesat terutama di negeri asalnya, Amerika Serikat menyebabkan waralaba digemari sebagai suatu sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai 35 persen dari keseluruhan usaha ritel yang ada di AS.

Format bisnis waralaba memang tidak dapat dipungkiri eksistensinya dan digemari oleh pengusaha-pengusaha mengingat kecilnya risiko kegagalan yang mungkin timbul dalam menjalankan usaha khususnya bagi pengusaha-pengusaha pemula. Bahkan dibanyak negara, kegagalan usaha yang mempergunakan format bisnis waralaba prosentasenya tidak lebih dari satu digit. Waralaba merupakan alternatif dalam memulai bisnis.

(15)

Dengan adanya sistem bisnis franchise, maka risiko kerugian investasi dapat diturunkan menjadi sekitar 15 persen saja (Odop,2006:20).

Keuntungan yang bisa didapatkan dari usaha model franchise, adalah tidak perlu membangun merek lagi, si pemberi waralaba (franchisor) akan memberikan pelatihan, pembinaan, dan bimbingan kepada pembeli waralaba (franchisee). Singkatnya franchisee hanya tinggal menyediakan tempat dan biaya ‘membeli’ franchising-nya (Hutagalung, 2010:61).

Produk franchise memiliki keunikan tersendiri. Keunikan tersebut yang menunjukkan keunggulan yang dimiliki oleh sistem kerja sama dalam franchise. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler, 2005:39).

Waralaba merupakan metode yang efektif dan terbukti sukses untuk

mendapatkan dana ekspansi eksternal dengan resiko terendah. Agar franchise dapat sukses dari franchisor, maka perlu dilakukan studi kelayakan pewaralaba. Studi ini bertujuan untuk mengenali dan menemukan apakah calon franchisee memiliki karakteristik tertentu yang dimiliki oleh franchisor saat merintis usaha tersebut dari nol. Dibandingkan dengan membuka usaha dari nol dan mengakuisisi bisnis orang lain, menjadi mitra waralaba (franchisor) merupakan cara yang paling cepat untuk menjadi pengusaha.

(16)

cenderung disebut lisensi memang telah lebih dahulu dikenal, antara lain seperti; Coca-cola, obat-obatan. Konsep bisnis waralaba (franchise) akhir-akhir ini telah menjadi salah satu trend setter yang memberi warna baru dalam dinamika

perekonomian Indonesia. Setidaknya dalam tiga tahun terakhir, animo masyarakat Indonesia terhadap munculnya peluang usaha waralaba sangat signifikan. Animo ini terefleksi pada dua cermin yakni : jumlah pembeli waralaba dan jumlah peluang usaha (businessopportunity) yang terkonversi menjadi waralaba. Franchise sendiri berasal dari bahasa latin yakni francorum rex yang artinya “bebas dari ikatan”, yang mengacu pada kebebasan untuk memiliki hak usaha.

Perkembangan waralaba di Indonesia, khususnya di bidang rumah makan siap saji sangat pesat. Hal ini dimungkinkan karena para pengusaha yang

berkedudukan sebagai penerima waralaba (franchisee) diwajibkan mengembangkan bisnisnya melalui master franchise yang diterimanya dengan cara mencari atau menunjuk penerima waralaba lanjutan. Dengan mempergunakan sistem piramid atau sistem sel suatu jaringan format bisnis waralaba berekspansi. Usaha waralaba di Indonesia memiliki tingkat keberhasilan yang cukup tinggi.

Dari data Deperindag RI, hingga tahun 1997 telah terdaftar sekitar 250 perusahaan penerima waralaba dimana hampir 70 persennya bergerak di bidang restoran siap saji. Pada periode tahun 1997-2003 pertumbuhan waralaba

(17)

(middle-up) yang cenderung makan diluar rumah (www. Deperindag.go.id). Berikut ini perkembangan franchise yang ada di Indonesia periode 2002 sampai dengan periode 2009 adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1

Perkembangan Franchise yang ada di Indonesia Periode 2002-2009

Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Asing 29 117 210 235 270 230 237 230 Lokal 6 15 20 30 39 42 129 360 Total 35 210 230 165 309 272 366 590

Sumber: www. Franchise.com

Berdasarkan pada Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa perkembangan waralaba dari tahun ketahun mengalami peningkatan baik waralaba asing maupun lokal. Hal ini menunjukkan adanya persaingan antar waralaba asing dan lokal. Waralaba asing dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, kecuali pada tahun 2007 terjadi penurunan jumlah waralaba. Sedangkan waralaba lokal di setiap tahunnya mengalami peningkatan. Secara keseluruhan jumlah waralaba asing maupun lokal mengalami peningkatan setiap tahunnya.

(18)

itu berada. Hal ini semakin menguatkan eksistensinya sebagai THE BEST AND LARGEST LOCAL FAST FOOD FRANCHISE. Berbagai prestasi danpenghargaan telah diraih oleh Mc Donald’s dan denganmanajemen yang handal dan profesional (http//:www.babarafi.com,2008).

Langkah sukses dari Mc Donald’s Indonesia tentunya juga karena adanya kepercayaan para customer dan kerjasama yang saling mendukung antara

franchisee dengan franchisor. Kesuksesan hubungan franchisor dan franchise dapat dilihat dari seberapa besar peranan franchisor terhadap beberapa variabel yang dapat memuaskan franchisee. Menurut Hirayanti dalam penelitian (2009) bahwa peranan franchisor untuk mensukseskan bisnis franchise adalah promotion yaitu suatu

usaha dari pemasaran dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak

lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi produk dan barang atau jasa, support service merupakan dukungan ataupun bantuan pelayanan yang diberikan franchisor seperti bimbingan ataupun konsultasi masalah-masalah operasional dan keuangan, training merupakan kegiatan peningkatan kemampuan staf dan karyawan untuk mengelola usaha dan pengambilan keputusan, control system merupakan sebagai alat kontrol dalam menjalankan proses sesuai dengan petunjuk teknis yang

ditetapkan, communication merupakan hubungan yang terjalin antara franchisor dan franchise.

(19)

bisnis antar bisnis, kemungkinan kecil untuk bisa berkembang secepat ini. Hal tersebut yang menjadikan pentingnya adanya strategi komunikasi pemasaran bagi franchisee, karena dengan semakin banyaknya franchisee, semakin kuat brand dari Mc Donald’s. Penelitian ini dilakukan pada Mc. Donald’s Cabang Ring Road Medan disebabkan oleh semakin pesatnya perkembangan Mc Donald’s di Indonesia khususnya di kota Medan. Mc. Donald’s Cabang Ring Road Medan merupakan salah satu store yang paling banyak dikunjungi dibandingkan store yang lain.

Berdasarkan latar belakang peneliti mengangkat melakukan penelitian dengan judul “Analisis Peranan Franchisor Terhadap Suksesnya Bisnis Franchise Pada Mc. Donald’s Cabang Ring Road Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimana peranan franchisor dalam promotion, support service, training, control system dan communication terhadap suksesnya bisnis franchise pada Mc Donald’s Cabang Ring Road Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

(20)

control system dan communication terhadap suksesnya bisnis franchise pada Mc Donald’s Cabang Ring Road Medan?.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah: a. Bagi Perusahaan

Sebagai dasar dalam sumbangan pemikiran terhadap pemilik usaha terutama dalam suskesnya bisnis franchise.

b. Bagi Peneliti

Sebagai suatu sumber pengetahuan untuk penulis dalam memperluas wawasan mengenai peranan franchisor terhadap suksesnya bisnis franchise.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian mengenai objek yang sama,yakni peranan franchisor terhadap suksesnya bisnis franchise.

BAB II

(21)

2.1 Franchise

2.1.1 Pengertian Franchise

Franchise berasal dari kata Perancis, yakni “franchir”, yang mempunyai arti memberi kebebasan kepada para pihak. Hakikat dari pengertian franchise adalah mandiri dan bebas. Seringkali terdengar ungkapan-ungkapan dari iklan yang dipromosikan oleh perusahaan franchise seperti “be your own boss” yang artinya (jadilah bos dalam perusahaan yang anda miliki sendiri) atau ungkapan lain seperti “each office is owned operated independently” yang artinya (setiap perusahaan/kantor dimiliki dan dioperasikan secara mandiri). Saat ini istilah franchise dipahami sebagai suatu bentuk kegiatan pemasaran atau distribusi. Di dalamnya sebuah perusahaan besar memberikan hak atau privelege untuk menjalankan bisnis dalam waktu dan tempat tertentu kepada individu atau perusahaan yang relatif lebih kecil. Dari segi bisnis, franchise merupakan salah satu metode produksi dan distribusi barang dan jasa kepada konsumen dengan suatu sistem atau standar tertentu.

2.1.2 Sejarah Franchise

Franchise atau waralaba, walaupun kata tersebut berasal dari bahwa Perancis,

namun sebenarnya secara literatur, franchise lahir di Amerika Serikat kurang lebih satu

abad yang lalu. Pada masa itu, Isaac Singer seorang pemilik perusahaan mesin jahit

Singer mulai memperkenalkan konsep franchising sebagai suatu cara untuk

mengembangkan produksi dan pendistribusian produk mereka tersebut. Pada tahun

1851, beliau mulai memasarkan produknya melalui penyalur-penyalur independen

(22)

mempraktikkan kegiatan franchise ini. Dengan demikian mungkin saja pelopor

franchise bukan Amerika Serikat melainkan Cina.

Pada tahun 1889, Perusahaan General Motors juga mulai menjalankan sistem

franchise dalam memasarkan produknya sekaligus dalam pengoperasian Stasiun

Penjualan Bahan Bakar Umum (SPBU). Sepuluh tahun kemudian kegiatan franchise ini

mulai diikuti oleh perusahaan minuman soft drink, yakni Coca Cola, Singer, General

Motors, Coca Cola dapat dikatakan sebagai pelopor franchise jenis product and trade

name franchising. Selain itu, Perusahaan-perusahaan bir yang terkenal di beberapa

tempat Amerika Serikat juga mulai mengikuti jejak pendahulu mereka dengan

memberikan lisensi mereka kepada perusahaan bir kecil sebagai upaya untuk

mendistribusikan produk mereka, dan tentu saja berusaha memberikan kesempatan

kepada perusahaan bir kecil untuk lebih berkembang dan maju. Sekitar tahun 1950,

sistem franchise juga telah berkembang dengan tipe business format franchising. Tipe

ini tidak hanya menjual lisensi merek dagang, tetapi juga sekaligus menjual konsep atau

sistem bisnisnya. Para pelopor dari sistem ini antara lain : MC.Donald’s dan Dunkin

Donuts untuk bisnis siap saji (fast food) serta restoran. Dalam bisnis bukan makanan

atau minuman, pelopor dari sistem ini adalah perusahaan jasa pariwisata Holiday Inn.

Dalam jangka waktu yang singkat, akhirnya franchise dengan cepat menjadi

model yang sangat dominan dalam mendistribusikan barang dan jasa di Amerika

Serikat. Bahkan perusahaan kecil dan menengah yang terdapat di Amerika Serikat

mulai berani membeli lisensi dari perusahaan-perusahaan besar dalam rangka

memajukan usaha mereka.

Di Amerika Serikat, perkembangan franchise pada masa sekarang ini telah

(23)

(41%) dari seluruh bisnis eceran di sana. Franchising kemudian berkembang di seluruh

dunia dengan pesat, franchising bukan hanya merambah dunia perdagangan saja,

namun juga telah merambah ke dunia jasa, seperti : restoran, bisnis retail, salon rambut,

hotel, dealer mobil, stasiun pompa bensin, dan sebagainya.

2.2 Penggolongan Franchise

Mengenal jenis-jenis franchise yang terdapat di dunia tentulah kita harus

melihat penggolongan franchise menurut East Asian Executive Report (google.com)

East Asian Executive Report telah menggolongkan franchise dalam 3 golongan yakni

sebagai berikut:

1. Product franchise

Franchise jenis ini, seorang atau badan usaha penerima franchise hanya bertindak

mendistribusikan produk dari rekannya dengan pembatasan areal, seperti : pengecer

bahan bakar Shell yang telah dibagi jaringan atau divisi wilayah pendistribusiannya.

2. Processing franchise or manufacturing franchise

Franchise jenis ini, seorang atau badan usaha pemberi franchise (franchisor) hanya

memegang peranan memberi know-how, dari suatu proses produksi, seperti :

Minuman ringan Coca Cola.

3. Business formal / System franchise

Franchise jenis ini, seorang atau badan usaha pemberi franchise (franchisor) sudah

memiliki cara yang unik dalam menyajikan produk dalam satu paket kepada

(24)

2.3 Subyek dan Obyek Franchise

Dalam sebuah perikatan atau perjanjian tentu terdapat adanya subyek dan obyek

dari perikatan tersebut. Pada pembahasan ini, penulis akan mencoba untuk

menguraikan subyek dan obyek hukum dari franchise, sehingga terbentuknya sebuah

perikatan franchise.

Subyek hukum franchise dalam sebuah perikatan franchise, terdiri dari 2 (dua)

yaitu sebagai berikut : Subyek franchise

1. Franchisor

Franchisor adalah orang atau badan usaha yang memberikan lisensi, baik berupa

paten, penggunaan merek perdagangan / merek jasa, ciri khas maupun hal-hal

pendukung lainnya kepada franchise.

2. Franchise

Franchise adalah orang atau badan usaha yang menerima lisensi dari franchisor

untuk dapat menggunakan merek perdagangan / merek jasa maupun ciri khas dari

franchisor, namun harus tetap tunduk kepada peraturan dan tata cara dari franchisor.

Selain 2 (dua) subyek hukum franchise yang telah dikemukakan tadi, ternyata masih

terdapat dua pihak lainnya yang dapat dikaitkan sebagai subyek hukum franchise dalam

perjanjian franchise yang juga terkena dampak dari perjanjian ini, yakni :

a. Franchise lain dalam sebuah sistem franchise (franchising system) yang

sama.

b. Konsumen atau klien dari franchise maupun masyarakat sebagai pengguna

produk dan jasa pada umumnya.

(25)

Sarosa (2006) melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Faktor Dukungan dari Franchisor, Alasan Ekonomis, Pemasaran, dan Pribadi pada Keputusan memilih Format dan Merek Franchise” bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan memilih format dan merek franchise dan faktor mana yang paling dominan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pemasaran tidak berpengaruh terhadap keputusan memilih format dan merek franchise, sedangkan faktor dukungan dari franchisor, alasan ekonomis, dan pribadi berpengaruh terhadap keputusan memilih format dan merek franchise. 2.3 Kerangka Konseptual

Franchisor adalah orang atau badan usaha yang memberikan lisensi, baik

berupa paten, penggunaan merek perdagangan / merek jasa, ciri khas maupun hal-hal

pendukung lainnya kepada franchise.

Pemberi waralaba atau franchisor akan secara terus menerus memberikan berbagai jenis pelayanan yang berbeda-beda menurut tipe format bisnis yang

diwaralabakan. Secara umum dapat dikatakan bahwa proses bantuan dan bimbingan yang diberikan secara terus-menerus tersebut meliputi antara lain:

a. Kunjungan berkala dari dan akses ke staf pendukung lapangan pemberi waralaba guna membantu memperbaiki atau mencegah penyimpangan-penyimpangan terhadap pelaksanaan cetak biru yang dapat menyebabkan kesulitan dagang bagi penerima waralaba.

(26)

c. Inovasi produk atau konsep, termasuk penelitian mengenai kemungkinan-kemungkinan pasar serta kesesuaiannya dengan bisnis yang ada.

d. Pelatihan dan fasilitas-fasilitas pelatihan kembali untuk penerima waralaba dan mereka yang menjadi stafnya.

e. Riset pasar

f. Iklan dan promosi pada tingkat local dan nasional.

Menurut Mendelson (1991:248) peranan franchisor adalah sebagai berikut:

a) Franchisor harus dapat memberikan dukungan penuh untuk mengadakan pelatihan untuk membantu franchise dalam meningkatkan kemampuan mereka mengenai franchise.

b) Franchisor akan menyajikan pengarahan yang bermanfaat terhadap kegiatan usaha/bisnis franchise untuk tujuan mempertahankan intergrasi system franchise secara keseluruhan bagi semua pihak yang berkepentingan.

c) Franchisor akan memberikan perhatian khusus untuk setiap pelanggaran yang dilakukan oleh franchise.

d) Franchisor harus dapat melakukan komunikasi dengan baik sesuai dengan mekanisme terhadap franchise untuk melakukan perubahan-perubahan dan perbaikan-perbaikan serta saling pengertian dalam mewujudkan kepentingan bersama.

(27)

cukup dan memiliki sumber keuangan yang memadai untuk menjalankan system franchise yang ditawarkan.

Menurut Mendelson (1991:4) peranan franchisor adalah:

1) Melenyapkan, sejauh mungkin resiko yang biasanya melekat pada bisnis yang baru dibuka.

2) Memungkinkan seseorang, yang belum pernah memiliki atau mengelola bisnis, mampu membuka bisnis dengan usahanya sendiri, tidak hanya dengan format yang telah ada sebelumnya

3) tetapi juga dengan dukungan sebuah organisasi (milik franchisor). 4) Menunjukkan dengan jelas dan rinci bagaimana bisnis harus dapat

dijalankan.

Menurut Rachmadi (2007 : 49) bahwa peranan franchisor, yakni : a. Reciltals

Pembukaan perjanjian franchise pada intinya berisi tentang adanya kesepakatan hubungan kontraktual. Mencakup informasi latar belakang pengembangan dan hak kepemilikan dari

franchise yang akan dilisensikan kepada franchise. Kewajiban franchise untuk mengoperasikan format bisnis secara ketat sesuai dengan manual operasi dan standar pengendalian kualitas yang diberikan oleh franchisor.

(28)

Menekankan pada hubungan legal antara franchisor dan franchise serta mengonfirmasi bahwa semua pihak tidak bertindak.

c. Hak yamh diberikan

Franchisor memberikan hak kepada franchise untuk menggunakan kekayaan intelektual.

d. Cakupan Wilayah

Cakupan wilayah geografis yang dibrikan kepada franchise harus dapat dikemukakan diawal.

e. Pemilihan Lokasi Usaha

Franchise bebas memilih lokasi dan kemudian dimintakan persetujuan kepada franchisor.

f. Pasokan Produk

Pada franchise tertentu franchisor memproduksi beberapa item produk atau bahan dan mengharuskan franchise untuk

membelinya

Menurut Hirayanti dalam penelitian (2009) nya bahwa peranan franchisor adalah:

1) Promotion adalah suatu usaha dari pemasaran dalam menginformasikan

dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk

(29)

2) Support service merupakan dukungan ataupun bantuan pelayanan yang diberikan franchisor seperti bimbingan ataupun konsultasi masalah-masalah operasional dan keuangan.

3) Training merupakan kegiatan peningkatan kemampuan staf dan karyawan untuk mengelola usaha dan pengambilan keputusan.

4) Control System merupakan sebagai alat kontrol dalam menjalankan proses sesuai dengan petunjuk teknis yang ditetapkan

5) Communication merupakan hubungan yang terjalin antara franchisor dan franchise

Menurut Waridah dalam Lindrayanti (2003:15) “keberhasilan usaha yaitu adanya peningkatan kegiatan usaha yang dicapai oleh para pengusaha industri kecil, baik dari segi peningkatan laba yang dihasilkan dicapai oleh pengusaha dalam kurun waktu tertentu”.

(30)

Sumber : Hirayanti (2009) dan Lindrayanti (2003:15)

Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara

Suksesnya Bisnis Franchise Peranan Frinchisor :

- Promotion

- Support service

- Training

- Control system

(31)

Sumber : Hirayanti (2009) dan Lindrayanti (2003:15)

Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara

Suksesnya Bisnis Franchise Peranan Frinchisor :

- Promotion

- Support service

- Training

- Control system

(32)

yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena; pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti menegmbangkan konsep, menghimpun fakta, tapi tidak menguji hipotesis;

3.2 Tempat dan Penelitian

Tempat penelitian dilakukan pada Mc Donal’d Cabang Ring Road Medan, sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan November 2011 sampai dengan bulan Januari 2012.

3.3 Batasan Operasional

Untuk menghindari kesimpangsiuran didalam membahas dan menganalisis permasalahan.yakni batasan operasional penelitian ini adalah peranan franchisor (X) dalam promotion, support service, training, control system dan communication terhadap suksesnya bisnis franchise (Y).

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional penelitian ini adalah : Tabel 1.1

Operasionalisasi Variabel

Sub Variabel Definisi Indikator

Peranan franchisor

promotion suatu usaha dari pemasaran dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga

(33)

tertarik untuk melakukan transaksi produk dan barang atau jasa

Support Service Dukungan ataupun bantuan pelayanan yang diberikan

Training Kegiatan peningkatan kemampuan staf dan Control System Sebagai alat kontrol

dalam menjalankan proses sesuai dengan petunjuk teknis yang ditetapkan .

a. Pengawasan dan

Pengendalian b. Internal audit Communication Hubungan yang terjalin

antara franchisor dan franchise franchise, baik dari segi peningkatan laba dan peningkatan keterampilan karyawan serta hubungan yg semakin erat antara franchisor dan franchise

a.Keterampilan b.Hubungan c.Laba

3.5 Skala Pengukuran Variabel

(34)

3.6 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2008:115). Populasi pada penelitian ini dilakukan pada pemilik atau pembeli waralaba Mc. Donald’s Cabang Ring Road Medan. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2008:116), yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah pemilik atau franchisee Mc. Donald,s Cabang Ring Road Medan.

3.7 Jenis Data

Jenis data didalam penelitian ini adalah:

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara memberikan daftar pertanyaan (questionaire) dan melakukan wawancara (interview) kepada pemilik usaha M. Donald’s Cabang Ring Road Medan.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku, jurnal-jurnal penelitian dan situs internet untuk mendukung penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

(35)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

(Sugiyono,2008:199). Kuesioner dalam penelitian ini dilakukan dengan interview secara mendalam kepada pemilik atau pembeli waralaba Mc. Donald,s Cabang Ring Road Medan.

b. Interview

Interview digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menentukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah responden sedikit

(Sugiyono,2008:194). Interview dalam penelitian ini dilakukan pada pemilik atau pembeli waralaba Mc. Donald,s Cabang Ring Road Medan

c. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data diperoleh dari buku-buku dan internet yang mempunyai relevansi dengan penelitian yang dilakukan.

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif

(36)

Analisis kualitatif merupakan analisis yang digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti sebagai kunci pengambilan sampel sebagai sumber data dan analisis klualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan

(37)

restorannya berbentuk persegi delapan, dengan mengekspos ruangan dapurnya dan tidak memiliki tempat duduk di bagian dalam restorannya. Kedua bersaudara tersebut kemudian berniat untuk lebih mengembangkan restoran mereka, yang pada saat itu sudah cukup sukses dan menguntungkan. Fokus pengembangannya adalah pada kecepatan pelayanan yang diharapkan akan meningkatkan volume pembelian konsumen. Konsep utama yang diterapkan adalah kecepatan, harga terjangkau dan volume. Restoran ini juga telah memiliki logo sendiri yaitu The Golden Arch. Logo ini dirancang oleh George Dexter yang merupakan seorang perancang neonsign. Logo ini memiliki warna kuning terang dan berbentuk simple, mudah diingat dan jugasecara tidak langsung mencerminkan huruf “M” dari McDonald's. Pada saat itu, terjadi persaingan ketat pada bisnis Drive In dan Mc.Donald's bersaudara ini mengalami kesulitan dalam berorganisasi dan menggerakkan yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha mereka. Dan saat itulah mereka bertemudengan seseorang yang bernama Ray Kroc. Ray Kroc lah yang membantu McDonald's bersaudara untuk mengembangkan usaha tersebut. Jadi tidak benar jikaselama ini orang menganggap bahwa Ray Kroc lah yang mendirikan Mc.Donald's untuk pertama kalinya. Restoran Mc.Donald's–nya yang pertama bukanlah Mc.Donald's yang pertama. Ray Kroc kemudian melakukan pengembangan restoran melalui konsep fast food.

Restoran McDonald's pertama didirikan pada tahun 1940 oleh dua

(38)

orang dan pengunjung per hari dan rumah makan 1.700 orang. Lambang McDonald's adalah dua busur berwarna kuning yang biasanya dipajang di luar rumah-rumah makan mereka dan dapat segera dikenali oleh masyarakat luas.

Restoran Mc.Donald's hadir di Indonesia pada tahun 1991 dan merupakan negara ke 70 dari Mc.Donald's seluruh dunia. H. Bambang N. Rahcmadi Msc MBAadalah warga negara Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan hak master franchise dari Mc.Donald's Corporation dengan mengalahkan 13.000 pesaing. Sampai sekarang beliau bertindak sebagai Presiden Direktur Mc.Donald's Indonesia. Sebelum membuka restorannya yang pertama di Sarinah-Jakarta, H. Bambang Rahcmadi Msc MBA diwajibkan mengikuti training selama 1 tahun di Australia, Amerika Serikat, Malaysia dan Singapura. Dalam masa training tesebut beliau melakukan semua pekerjaan di restoran Mc.Donald's dari yang paling sederhana termasuk membersihkan toilet sampai ke tingkat manajerial, kemudian menerapkan semuanya di Indonesia. Tepat pada 22 Februari 1991, restoran Mc.Donald's di Sarinah Thamrin Jakarta beroperasi dengan mempekerjakan 460 crew dan 26 manajer. Perkembangan McDonald's Indonesia dalam 10 tahun ini dinilai sangat cepat. Sampai saat ini restoran McDonald's Indonesia telah berjumlah 109 restoranBerbeda dari kebanyakan restoran Mc Donald's di luar negeri, di Indonesia Mc Donald's melengkapi menunya dengan ayam goreng dan nasi. Mc Donald's selalu memperhatikan budaya dari setiap negara dimana Mc Donald's itu dibuka. Misalkan di Indonesia, Mc. Donald's melengkapi menunya dengan budaya atau makanan pokok dari Indonesia yaitu nasi.

(39)

Visi Perusahaan

Visi dari McDonald's baik McDonald's Internasional maupun McDonald's Indonesia adalah to be the world’s best quick service restaurant experience (Menjadi restoran cepat saji yang paling berpengalaman, paling cepat melayani dan terbaik di seluruh dunia). McDonald's menjadi terbaik dalam artian :

a. Untuk McDonald's

Menjadi terbaik berarti menjadikan “The Golden Arches” dipercaya dan dihargai di seluruh dunia.

b. Untuk Pelanggan

Menjadi terbaik berarti melayani pelanggan sesuai dengan QSC&V dan pelanggan dapat menikmati produk McDonald's yang memiliki keunikan tersendiri pada setiap kunjungan mereka di seluruh McDonald's dan McDonald's dapat membuat pelanggan tersenyum.

c. Untuk Komunitas Di Sekitar McDonald's

Menjadi terbaik berarti membuat mereka bangga atas keberadaan McDonald's di lingkungan mereka karena McDonald's merupakan perusahaan yang memiliki tingkat internasional.

d. Untuk Pemilik

Menjadi terbaik berarti memberikan peluang untuk mencapai kesuksesan dan mengembangkan modal sebagai pemilik dari bisnis ini dan menjadi rekan kerja yang memiliki kolaborasi kerjasama yang baik.

(40)

Menjadi terbaik berarti memberikan peluang, kompensasi kerja yang baik, pengembangan dan pelatihan kerja, dan pekerjaan yang berarti bagi seluruh karyawan.

f. Untuk Suppliers

Menjadi terbaik berarti investasi mereka akan berkembang menjadi bisnis yang profitable bersama McDonald's dan akan menjadi patner terbaik dalam bisnis ini. g. Untuk Pemegang Saham

Menjadi terbaik berarti berkembang dengan keuntungan yang paling baik dan paling besar pada industri ini.

h. Untuk Alliance Partners

Menjadi terbaik berarti bahwa McDonald's bekerja sama dengan organisasi yang bagus dan dikenal di dunia, seperti Coca Cola, Disney dan The Olympics dalam rangka menjalin kerjasama, memperluas kerjasama, dan mempertahankan kepemimpinan McDonald's.

Misi Perusahaan

Misi dari McDonald's baik McDonald's Internasional maupun McDonald's Indonesia adalah “Memahami tentang misi kami dan bagaimana menjadikannya menjadi kenyataan pada restoran McDonald's”.

Tujuan Perusahaan

(41)

a. Suatu sistem yang mampu menyediakan jasa makanan di dunia dengan lebih dari50.000 restoran.

b. Brand McDonald's menyentuh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja saat kitamelakukan bisnis.

c. McDonald's sebagai tempat bekerja yang terbaik untuk setiap orang yang ada diseluruh dunia.

d. Restoran dimana setiap pelanggan tersenyum dan merasa spesial. e. Makanan yang paling baik di kelasnya dengan penyajian yang istimewa

dan menu makanan yang beragam.

f. Organisasi yang memiliki hubungan kerja yang baik dan kuat antara pemilik,pemasok barang, dan perusahaan.

g. Brand yang sukses dan memberikan kontribusi pada pemilik, pemasok barang dan Perusahaan.

4.2 Hasil dan Pembahasan

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah pengusaha Mc. Donald’s Cabang Ring Road Medan. Usia pemilik usaha ini yakni 45 tahun, nama pemilik usaha yaitu Hendrawan status dari pemilik usaha ini adalah telah menikah, dan dari segi pendidikan latar belakang pendidikan S1. Usaha Mc Donald's Cabang Ring Road Medan telah berdiri kurang lebih selama 8 tahun.

(42)

a. Melalui pertanyaan apakah franchisor Mc Donald’s ada melakukan iklan secara berkala, menurut keterangan responden sebagai pemilik menyatakan bahwa Mc Donald's melakukan promosi (iklan) melalui brosur-brosur, spanduk-spanduk, baliho dan lain sebagainya. Program promosi dari Mc Donald,s ini dilakukan secara bergantian antara lain periklanan, promosi penjualan dan event-event.

1. Pemilihan periklanan merupakan aktivitas yang didesain menstimulasi permintaan konsumen dan segala bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi mengenai tertentu dianggap dapat membantu menstimulus konsumen. Contoh iklan cetakan, siaran radio, televisi, internet, baliho, reklame dan lain lain.

2. Promosi penjualan, kegiatan ini dilakukan dalam jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu produk atau jasa. Contoh pemberian hadiah, kupon bonus, dan merchandise. 3. Event – event yang dilakukan Mc Donald's di setiap hari libur atau

(43)

lokal serta mengadakan event-event khusus di hari-hari tertentu seperti hari libur, weekend dan hari-hari besar. Hal ini menunjukan bahwa franchisor sangat berperan besar dalam suksesnya bisnis franchise, dimana franchisor tetap melakukan kegiatan pemasaran untuk menunjang keberhasilan bisnis franchise.

b. Melalui pertanyaan apakah biaya pemasaran semuanya di tanggung oleh franchisor

Biaya pemasaran yang terdiri dari biaya iklan semuanya atau seluruhnya ditanggung oleh franchisor itu sendiri. Peranan franchisor dalam hal ini sangatlah besar, dimana franchisor berperan seutuhnya didalam pembiayan pemasaran. Seperti biaya pemasaran secara nasional maupun biaya pemasaran secara lokal.

(44)

melakukan inovasi sendiri, melainkan harus mengikuti inovasi yang dilakukan oleh franchisor.

b. Variabel Support Service

a. Melalui pertanyaan apakah seorang franchisor memiliki sistem penanganan permasalahan yang terjadi di usahanya.

Menurut keterangan responden Franchisor memiliki sistem penanganan masalah yang telah diatur sesuai dengan ketentuan dan peraturan - peraturan yang dimiliki oleh franchisor, sehingga penanganan masalah akan dilakukan oleh franchisor kepada franchise. Apabila franchise tidak dapat mengikuti peraturan –peraturan yang telah ditetapkan oleh pihak franchisor maka pihak franchisor akan memperingatkan franchise sampai pada batas ketentuan yang telah ditetapkan maka franchisor akan bertindak tegas, karena hal ini menyangkut image perusahaan di mata dunia, apabila salah satu franchise melakukan kesalahan dan berdampak buruk maka hal tersebut juga akan berdampak langsung kepada pihak franchisor.

b. Melalui pertanyaan apakah ada bantuan dalam menangani masalah operasional.

(45)

franchisor sangat berperan besar dalam masalah-masalh operasional yang dimiliki oleh franchise. Apabila masalah yang terdapat didalam franchise tidak diselesaikan oleh franchisor maka hal tersebut akan berdampak bagi image perusahaan secara langsung. Oleh sebab itu franchisor akan langsung turun dalam penyelesaian masalah franchise. c. Melalui pertanyaan apakah ada bantuan dalam menangani konflik yang

terjadi didalam franchise,

Menurut keterangan responden untuk menangani konflik yang terjadi didalam franchise dilakukan melalui komunikasi yang efektif dan secara bersama-sama untuk mencari penyelesainya, apabila masalah intern franchise tidak dapat diselesaikan oleh pihak-pihak yang ada didalam franchise tersebut maka pikah franchisor akan turun langsung dalam penyelesaian konflik yang terjadi dan memberikan jalan keluar bagi pihak franchise. Penanganan masalah yang terjadi di franchise akan dilakukan oleh pihak franchisor melalui komunikasi langsung maupun melalui email resmi MC Donald’s.

c. Variabel Training

(46)

Donald,s Cabang Ring Road Medan bisa sesuai dengan standard yang diterapkan oleh franchisor. Dimana system pelayanan, standard prosedur pelayanan kebersihan dan cita rasa makanan bisa sama dan tidak berubah agar tetap menjaga image perusahaan. Selain itu franchisor juga mengembangkan kemampauan karyawan yang ada di di Mc Donald,s Cabang Ring Road Medan dengan melakukan pelatihan lanjutan dan memberikan ujian - ujian khusus bagi karyawan yg mempunyai kemampuan dan kemauan yang lebih untuk berkembang. Ujian ini pun langsung diadakan oleh pihak franchisor untuk lebih mengembangkan bakat para karyawan. Bagi karyawan yang memiliki bakat, kemampuan dan kemauan akan dikirim langsung ke Jakarta untuk melakukan pengembangan dan mengikuti serangkaian tes yang diadakan oleh pihak franchisor.

Dari penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa franchisor sangat berperan dalam pelatihan dan pengembangan karyawan Mc Donald,s Cabang Ring Road Medan dimana dari pelatihan dan pendidikan awal karyawan sampai pada tahap pengembangan kemampuan dan peningkatan karier karyawan, seluruh kegiatan tersebut dilakukan langsung oleh franchisor.

d. Variabel Control System

a. Melalui pertanyaan apakah franchisor melakukan pengawasan kerja terhadap usahanya.

(47)

masyarakat sehingga franchisor yakin bahwa usahanya berjalan sesuai dengan target. Proses pengendalian yang dilakukan oleh Franchisor terhadap Mc Donald,s Cabang Ring Road Medan dilakukan dengan cara: 1. Menetapkan standar dan metode

Langkah ini dilakukan untuk mengukur prestasi, misalnya target penjualan yang dicapai dalam satu tahun.

2. Mengukur prestasi kerja

Merupakan proses yang berkesinambungan serta berulang-berulang dan frekuensinya tergantung pada jenis aktivitasnya.

3. Menentukan apakah prestasi kerja memenuhi standar yang telah ditetapkan

Merupakan tindak lanjut dari langkah sebelumnya yaitu dengan membandingkan langkah pertama dengan langkah kedua.

4. Mengambil atau melakukan tindakan koreksi

Tindakan koreksi diperlukan agar tidak terjadi penyimpangan dalam hal pelaksanaan

b. Melalui pertanyaan apakah seorang franchisor melakukan internal audit setiap satu tahun sekali.

(48)

Menurut keterangan responden sebagai pemilik usaha, yakni waralaba penjualan kontrol adalah bagian lain dari persamaan seluruh kepatuhan. Sementara kepatuhan hukum menetapkan aturan dan harapan, waralaba penjualan kontrol adalah mekanisme untuk mendeteksi kesenjangan dan inkonsistensi. Ketika terdeteksi, menyebabkan mereka dapat di identifikasi dan diperbaiki sebelum melukai usaha waralaba. Sebuah penjualan waralaba sistem kontrol harus dirancang dengan pemikiran ini, dan harus mencakup berbagai mekanisme umpan balik untuk memantau kinerja dan mengambil informasi terkait untuk ditinjau oleh manajemen. Hal ini tidak hanya meningkatkan efektivitas upaya pemasaran waralaba juga sangat

mengurangi kemungkinan bahwa penjualan personil akan menyimpang dari prosedur yang ditetapkan dalam menjual waralaba. Akhirnya, yang

dirancang dengan baik waralaba sistem kontrol penjualan menciptakan kembali menyelesaikan sampai file untuk setiap waralaba yang dijual yang akan memenuhi syarat sebagai bukti bisnis rekaman dalam hal terjadi perselisihan waralaba masa depan. Hal ini juga memenuhi persyaratan hukum dari berbagai negara bahwa perusahaan waralaba memelihara satu set lengkap buku, catatan dan rekening penjualan waralaba.

e. Variabel Communication

(49)

Franchisor jarang melakukan kunjungan kerjanya terhadap usahanya, franchisor hanya melihat sejauhmana keberhasilan usahanya melalui laporan-laporan, dan hanya melakukan kunjungan langsung terhadap franchise apabila ada pemerikasaan rutin yang dilakukan terhadap fanchise seperti sidak.

b. Melalui pertanyaan apakah komunikasi antara pihak franchisor dan franchise telah terjalin dengan baik.

komunikasi yang dilakukan oleh pihak franchisor terhadap franchise sangat jarang dilakukan. pihak franchisor melakukan komunikasi hanya dalam pemeriksaan jalan nya usaha franchise apakah sudah sesuai dengan standard yang diterapkan oleh pihak franchisor. Dan komunikasi yang dilakukan apabila pihak franchise sedang mengalami masalah serta adanya pengenalan inovasi produk baru biasanya dilakukan dengan media komunikasi terlebih dahulu.

c. Melalui pertanyaan apakah komunikasi sering dilakukan oleh pihak franchisor dan media komunikasi apakah yang digunakan franchisor untuk berkomunkasi dengan pihak franchise.

(50)

komunikasi juga dilakukan apabila ada pengembangan atau inovasi produk baru dan pengenalan produk baru yang langsung dilakukan oleh franchisor. komunikasi merupakan aspek yang paling penting di balik hubungan yang sukses antara franchise dan franchisor. Tanpa strategi komunikasi yang baik, setiap layanan waralaba tidak akan bertahan. Ini adalah tugas dari franchisor untuk memperbarui franchise dengan ide-ide baru, pemasaran, atau memperbarui manual waralaba. Untuk menyimpulkan, jika tanggung jawab yang disebutkan di atas dilakukan dengan baik oleh franchisor, ada yang dapat menghentikan dalam membuat bisnis waralaba yang sukses.

f. Variabel Keberhasilan Bisnis (Y)

a. Melalui pertanyaan apakah keterampilan karyawan yang dimiliki oleh franchise Mc Donald’s Cabang Ring Road Medan meningkat.

Menurut keterangan responden keterampilan yang dimiliki oleh karyawan lebih di tingkatkan dengan tujuan untuk membentuk image perusahaan dikalangan masyarakat. Keterampilan karyawan di Mc Donald’s Cabang Ring Road dipastikan meningkat setiap tahunnya karena peranan franchisor yang sangat besar dalam hal pelatihan, pendidikan dan pengembangan para karyawan Mc Donald’s Cabang Ring Road.

(51)

Menurut keterangan responden hubungan antar keduanya terjalin akrab yang merupakan kunci suksesnya usaha. Hubungan antara franchisor dan franchise harus tetap terjalin, karena setiap kegiatan yang dilakukan oleh franchise berhubungan langsung dengan franchisor.

c. Melalui pertanyaan apakah franchise Mc Donald’s Cabang Ring Road laba nya meningkat setiap tahunnya.

Menurut keterangan responden laba di Mc Donald’s Cabang Ring Road Medan dipastikan meningkat setiap tahunnya.

(52)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Peranan franchisor pada:

a. Peranan franchisor dalam Promotion yakni dilakukan melalui periklanan, promosi penjualan dan event-event.

b. Peranan yang dilakukan oleh franchisor dalam Support service yakni menyelesaikan masalah perusahaan dapat dilakukan melalui komunikasi yang efektif.

(53)

d. Control system. Peranan yang dilakukan franchisor melalui pengawasan dan pengendalian terhadap jalannya operasional melalui internal audit

e. communication, peranan yang dilakukan franchisor terhadap franchisee dalam melakukan komunikasi melalui email, telepon dan media elektronik lainnya

2. Variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi suksesnya bisnis franchise ternyata adalah promosi.

3. Communication, pada awal kerja sama sering dilakukan oleh franchisor, setelah usaha berjalan dengan baik komunikasi cenderung berkurang.

B. Saran

1. Pemasaran pada Mc Donald,s sudah cukup baik, namun membutuhkan peningkatan promosi yang terus menerus dan memperbaharui dengan kreatifitas promosi yang unik dan inovatif mengingat masih banyaknya pesaing sejenis yang menjual makanan - makanan siap saji seperti KFC, AW, Texas dan sebagainya.

(54)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Arikunto, Suharsimi, 2007. Manajemen Penelitian. Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Dewanti, Retno, 2008. Kewirausahaan. Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta. Ginting, Paham, dan Syafrizal Helmi Situmorang, 2008. Filsafat Ilmu dan Metode

Riset. Medan: USU Press.

Mendelson, Martin, 1993. Petunjuk Praktis Bagi Franchisor dan Franchise. Penerbit PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Nazir,Moh, 2005. Metode Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia. Lindrayanti, 2003. Franchise. Penerbit Rineka Cipta.

Rachmadi, Bambang 2007. Franchising The Most Practical Excellent Way of Succeeding. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

(55)

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Keduabelas, Penerbit CV. Alfabeta Bandung.

Suryana, 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Penerbit Salemba Empat.

Umar, Husein. 2008. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Jurnal:

Sarosa Pietra, 2006. Pengaruh Faktor Dukungan dari Franchisor, Alasan

Ekonomis, Pemasaran¸ dan Pribadi Pada Keputusan MemilihFormat dan Merek Franchise.Jurnal Manajemen Volume 12, Hal 22-32.

Astuti Dewi. Kajian Bisnis Franchise Di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Manajemen, Universitas Petra Indonesia.

Website:

www. Deperindag.go.id diakses oleh Leonardo Simamarta, Tanggal 21 Oktober 20011. Pukul 19.00 Wib

(56)

Lampiran 1 Kuesioner Penenelitian

Identitas Responden :

1. Umur : Tahun

2 Pendidikan :

Cara Pengisian Kuesioner

1. Mohon memberi jawaban serta penjelasan pada jawaban yang Bapak/ Ibu anggap paling sesuai.

2. Setiap pernyataan hanya membutuhkan satu jawaban saja.

3. Setelah melakukan pengisian, mohon Bapak/Ibu mengembalikan kepada yang menyerahkan kuesioner

Franchisor

No Pertanyaan

(57)

1 Apakah Franchisor Mc Donald’s melakukan iklan secara berkala Keterangan:

2 Apakah biaya pemasaran ditanggung oleh franchisor

Keterangan:

3 Apakah ada inovasi yang dilakukan oleh Mc. Donald’s

Keterangan :

Franchisor

No Pertanyaan

Support Service

1 Apakah franchisor memiliki sistem penanganan permasalahan yang terjadi di usahanya

Keterangan:

2 Bagaimanakah bantuan franchisor dalam menangani masalah operasional

Keterangan:

3 Apakah ada bantuan yang diberian oleh franchisor dalam menangani konflik yang terjadi dalam franchise

(58)

No Pertanyaan Training

1 Apakah franchisor melakukan pendidikan dan pelatihan Keterangan:

2 Apakah franchisor mengadakan pendidikan dan pelatihan setiap saat

Keterangan:

No Pertanyaan

Control System

1 Apakah franchisor melakukan pengawasan dan pengendalian kerja terhadap usahanya

Keterangan:

2 Apakah franchisor melakukan internal audit setiap satu tahun Keterangan:

No Pertanyaan

Communication

(59)

Keterangan:

2 Melalui pertanyaan apakah komunikasi antara pihak franchisor dan franchise telah terjalin dengan baik.

Keterangan:

3 Melalui pertanyaan apakah komunikasi sering dilakukan oleh pihak franchisor dan media komunikasi apakah yang digunakan franchisor untuk berkomunkasi dengan pihak franchise.

Keterangan:

No Pertanyaan

Keberhasilan Bisnis (Y)

1 Apakah keterampilan karyawan yang dimiliki oleh franchise meningkat

Keterangan:

2 Apakah hubungan yang terjalin antara franchisor dengan franchise semakin akrab

Keterangan:

3 Apakah laba di franchise Mc Donald’s Cabang Ring Road meningkat setiap tahun.

Gambar

Tabel 1.1 Perkembangan Franchise yang ada di Indonesia Periode 2002-2009
Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual
Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual
Tabel 1.1 Operasionalisasi Variabel

Referensi

Dokumen terkait

(*) Sedang dalam proses pembukaan blokir anggaran. o Jadwal sewaktu-waktu bisa

PEMBERIAN BIOCHAR DARI BEBERAPA BAHAN BAKU UNTUK MENGURANGI PENCEMARAN LOGAM BERAT CdDI

Token yang telah didapat akan di simpan ke penyimpanan browser agar mudah diakses, Gambar 5 merupakan Source Code untuk menyimpan ke Local Stored sebagai penyimpanan

Pelanggan Perlindungan Konsumen Jaminan Halal Pasar Domestik Ekspor Kelembagaan Berkeadilan Pemberdayaan Lingkungan Berkelanjutan Terbarukan Inovasi Mutu Produk Nilai Tambah

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyek penelitian siswa kelas 9E SMPN 1 Teras. Setelah dilaksanakan pembelajaran menggunakan

Dalam analisis router dan mencari perbandingan kinerja jaringan router bisa menggunakan aplikasi yang lebih baik dan tools yang lengkap, dalam menggunakan aplikasi

Data volume KOH untuk penentuan bilangan asam dari minyak goreng bekas sesudah pengolahan dengan penambahan karbon aktif... Gambar Minyak Goreng Curah Sebelum

pengujian WAP dan VAP pada kondisi sepi, kondisi sedang dan kondisi padat parameter delay mempunyai nilai rata-rata 53.281 ms lebih baik dibandingkan dengan VAP dengan