• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Karakteristik Individu, Pekerjaan, dan Organisasi, Serta Kepuasan Kerja Karyawan Terhadap Motivasi Kerja di PT. Sumbetri Megah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Karakteristik Individu, Pekerjaan, dan Organisasi, Serta Kepuasan Kerja Karyawan Terhadap Motivasi Kerja di PT. Sumbetri Megah"

Copied!
196
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, PEKERJAAN

DAN ORGANISASI, SERTA KEPUASAN KERJA

KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI

KERJA DI PT. SUMBETRI MEGAH

TUGAS SARJANA

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari

Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri

Oleh

PRIMA HERADONA GINTING 080403188

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S

T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

2 0 1 0

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkat dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyusun Laporan Tugas

Sarjana di PT. Sumbetri Megah Besitang.

Penyusunan Laporan Tugas Sarjana ini merupakan salah satu persyaratan

dalam memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Industri,

Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Dalam penyusunan Tugas Sarjana

ini peneliti mengangkat suatu permasalahan yaitu “Pengaruh Karakteristik

Individu, Pekerjaan, dan Organisasi, Serta Kepuasan Kerja Karyawan Terhadap Motivasi Kerja di PT. Sumbetri Megah. ”

Penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna, kemungkinan terdapat

kekurangan-kekurangan akibat kesalahan penulis dalam laporan ini, untuk itulah

penulis mengharapkan berbagai saran dan kritik yang membangun guna

memperbaiki laporan ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga

laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penulisan Tugas Sarjana ini penulis banyak mengalami hambatan

dan tantangan, namun berkat bimbingan, dorongan dan pengertian dari berbagai

pihak akhirnya hambatan dan tantangan tersebut dapat teratasi. Untuk itu, pada

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak

yang telah memberikan bantuan penulis, antara lain:

1. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT selaku Ketua Departemen Teknik Industri

Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Ir. Tanib Sembiring Cholia, M.Eng selaku Dosen Pembimbing I telah

memberikan waktu dan kesediaannya menuntun saya dalam penyelesaian

laporan ini.

3. Ibu Ir. Nurhayati Sembiring, MT selaku Dosen Pembimbing II telah

memberikan waktu dan kesediaannya menuntun saya dalam penyelesaian

laporan ini.

4. Bapak Prof Dr. Ir. Rahim Matondang MSIE selaku Ketua Bidang yang telah

memberikan waktu dan kesediaannya dalam penyelesaian laporan ini.

5. Bapak Aulia Ishak, ST, MT selaku Koordinator Tugas Sarjana yang telah

memberikan waktu dan kesediannya dalam penyelesaian laporan ini.

6. Bapak Pimpinan perusahaan PT. Sumbetri Megah yang telah memberikan izin

(7)

7. Bapak Ir. Sarjani Barus selaku pembimbing lapangan yang telah membimbing

dan memberikan arahan serta masukan juga informasi selama pelaksanaan

penyusunan laporan tugas sarjana di PT. Sumbetri Megah.

8. Kedua orangtuaku Ayahanda Drs. Darwin Ginting dan Ibunda Tina Melinda br

Tarigan, serta saudara/i Imelda Lestari, Hagaina Kasih, Efrata Kembaren,

Jemmy Ketaren, dan Indra Mawanta yang telah banyak memberikan dukungan

moral dan material bagi penulis.

9. Teman-teman seperjuangan, David hadi Hasibuan, Diarto Manalu, Nostan S,

Cristine Silaen, yang banyak memberikan saran dan bantuan dalam

(8)

DAFTAR ISI

BAB HALAMAN

KATA PENGANTAR ……… i

UCAPAN TERIMA KASIH ………..………… ii

DAFTAR ISI …..………. iv

DAFTAR TABEL ……… xi

DAFTAR GAMBAR…..……….………….………... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ……….…… xvi

ABSTRAK …..………..…...xvii

I PENDAHULUAN………....………… I-1

1.1. Latar Belakang Permasalahan ... I-1

1.2. Rumusan Permasalahan ... I-2

1.3. Tujuan Penelitian ... I-3

1.4. Manfaat Penelitian ... I-3

1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian ... I-4

1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir ... I-5

II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... II-1

2.1. Sejarah Umum Perusahaan ... II-1

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha ... II-2

2.3. Lokasi Perusahaan ... II-4

(9)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

2.5. Proses Produksi... II-6

2.5.1. Standar Mutu Produk ... II-6

2.5.2. Bahan Yang Digunakan ... II-8

2.5.2.1. Bahan Baku ... II-9

2.5.2.2. Bahan Tambahan ... II-12

2.5.2.3. Bahan Penolong ... II-13

2.5.3. Uraian Proses Produksi ………... II-13

2.5.4. Mesin dan Peralatan ... II-22

2.5.4.1. Mesin Produksi ... II-21

2.5.4.2. Peralatan Produksi... II-27

2.6. Tata Letak Perusahaan ... II-28

2.7. Struktur Organisasi Perusahaan... II-36

2.7.1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab... II-39

2.7.2. Tenaga Kerja dan Jam Kerja... II-51

2.7.2.1. Tenaga Kerja... II-51

2.7.2.2. Jam Kerja... II-52

2.7.2.3. Sistem Pengupahan... II-53

(10)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

III LANDASAN TEORI …………...……..………….……… III-1

3.1. Motivasi Kerja... III-1

3.2. Karakteristik Individu... III-3

3.2. Karakteristik Pekerjaan... III-4

3.3. Karakteristik Organisasi... III-6

3.5. Kepuasan Kerja... III-7

3.6. Prosedur Pembuatan Kuisioner... III-6

3.7. Teknik Pengambilan Sampel... III-9

3.8. Metode Penentuan Jumlah Sampel... III-11

3.9. Uji Validitas dan Reabilitas... III-11

3.8.1. Uji Validitas... III-11

3.8.2. Uji Reabilitas... III-12

3.10. Struktural Equation Modeling (SEM)... III-13

3.10.1. Sejarah SEM... III-13

3.10.2. Pengertian Struktural Equation Modeling (SEM).. III-14

3.10.3. Prinsip-Prinsip Dasar... III-15

3.10.4. Konsep dan Istilah... III-15

3.10.5. Model Analisis dalam SEM... III-18

3.10.5.1. Model Regresi Berganda... III-18

(11)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

3.10.5.3. Model Kombinasi regresi dan Mediasi.... III-19

3.10.5.4. Model Kompleks... III-19

3.10.5.5. Model Rekusif dan non Rekursif... III-20

3.10.6. Persamaan Jalur SEM... III-21

3.10.6.1. Persamaan Satu Jalur... III-22

3.10.6.2. Persamaan Dua Jalur... III-22

3.10.6.3. Persamaan Tiga Jalur... III-22

3.10.7. Tahapan Pemodelan dan Analisis SEM... III-23

3.10.8. Langkah Analisis Menjalankan Program

Amos Versi 16... III-28

IV METODOLOGI PENELITIAN ... IV-1

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian... IV-1

4.2. Objek Penelitian ... IV-5

4.3. Metode Pengumpulan Data ... IV-11

4.4. Metode Pengujian Data ...……IV-13

4.5. Metode Pengolahan Data……...IV-14

(12)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA …………. V-1

5.1. Pengumpulan Data ………... V-1

5.1.1. Penentuan Jumlah Populasi dan Besar Sampel……... V-1

5.1.2. Teknik Pengambilan Sampel... V-1

5.1.3. Perancangan Kuisioner dan Penyebarannya... V-6

5.1.3.1. Kuisioner Terbuka... V-6

5.1.3.2. Kuisioner Tertutup... V-7

5.1.4. Rekapitulasi Kuisioner Tertutup...V-12

5.2. Pengolahan Data ... V-19

5.2.1. Uji Kecukupan Data ….….………....………. V-19

5.2.2. Uji Validitas dan Reabilitas...V-19

5.2.2.1. Uji Validitas Karakteristik Individu...V-19

5.2.2.2 Uji Validitas Karakteristik Pekerjaan...V-22

5.2.2.3. Uji Validitas Karakteristik Organisasi...V-24

5.2.2.4. Uji Validitas Motivasi kerja...V-26

5.2.2.5. Uji Validitas Kepuasan Kerja...V-28

5.2.2.6. Uji Realibilitas...V-30

5.2.3. Struktural Equation Modeling untuk melihat

hubungan kausalitas data secara langsung

(13)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

5.2.3.1. Pengembangan Model Berbasis Teori...V-32

5.2.3.2 Menyusun Diagram Jalur...V-32

5.2.3.3. Konversi Diagram Jalur ke Persamaan...V-33

5.2.3.4. Memilih Matriks Input dan Teknik Estimasi..V-35

5.2.3.4.1 Analisis Faktor Konfirmtori

Konstruk Eksogen ...V-35

5.2.3.4.2 Analisis Faktor Konfirmtori

Konstruk Endogen ...V-40

5.2.3.5. Menilai Problem Indentifikasi...V-45

5.2.3.6. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit...V-49

5.2.3.7. Intepretasi dan Modifikasi Model...V-49

VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH ... VI-1

6.1. Analisa Pengaruh Total dari Variabel ………...…….…. VI-1

6.2. Analisa Pengaruh Langsung dari Variabel ……...….…. VI-2

(14)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN VII KESIMPULAN DAN SARAN ... VII-1

7.1. Kesimpulan ………. VII-1

7.2. Saran ……….. . VII-2

(15)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

2.1. Jenis Tiang Listrik Beton Pra Tegang pada PT. Sumbetri Megah... II-3

2.2. Ukuran Mesh dan Persen Tertinggal...………...……. II-10

2.3. Komposisi Bahan Pembuatan Beton Pra Tegang...………... II-18

2.4. Perincian Tenaga Kerja pada PT. Sumbetri Megah

Sampai Bulan April 2010...……...…… II-51

2.5. Jam Kerja Normal PT. Sumbetri Megah...…...…...… II-52

2.6. Jam Kerja Shift PT. Sumbetri Megah...…...…… II-52

3.1. Tabel Ketentuan Kesesuaian Model…..……...…...……... III-27

3.2. Uji Normalitas Data... III-34

3.3. Uji Univariate Outlier... III-34

5.1. Spesifikasi Responden………..……..…... V-2

5.2. Rekapitulasi Kuisioner Terbuka... V-7

5.3. Perancangan Kuisioner Tertutup dari Penelitian... V-10

5.4. Indeks Rekapitulasi Kuisioner Tertutup untuk 100 Responden……... V-14

5.5. Hasil Perhitungan Validitas Karakteristik Individu….…..…... V-21

5.6. Hasil Pengujian Validitas Atribut Karakteristik Individu...…... V-21

5.7. Hasil Perhitungan Validitas Karakteristik Pekerjaan….……... V-23

5.8. Hasil Pengujian Validitas Atribut Karakteristik Pekerjaan...…... V-24

(16)

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

TABEL HALAMAN

5.11. Hasil Perhitungan Validitas Motivasi Kerja…...…..…... V-27

5.12. Hasil Pengujian Validitas Atribut Motivasi Kerja...…... V-28

5.13. Hasil Perhitungan Validitas Kepuasan Kerja…...…..…... V-29

5.14. Hasil Pengujian Validitas Atribut Kepuasan Kerja...…... V-30

5.15. Perhitungan Bobot untuk Uji Reabilitas ...…... V-30

5.16. Regression Weight untuk Karakteristik Individu... V-36

5.17. Standardized Regression Weight untuk Karakteristik Individu... V-36

5.18. Regression Weight untuk Karakteristik Pekerjaan... V-37

5.19. Standardized Regression Weight untuk Karakteristik Pekerjaan...V-37

5.20. Regression Weight untuk Karakteristik Organisasi... V-39

5.21. Standardized Regression Weight untuk Karakteristik Organisasi... V-39

5.22. Regression Weight untuk Motivasi Kerja... V-40

5.23. Standardized Regression Weight untuk Motivasi Kerja... V-40

5.24. Regression Weight untuk Kepuasan Kerja... V-42

5.25. Standardized Regression Weight untuk Kepuasan Kerja... V-42

5.26. Regression Weight untuk Full Struktural Model... V-44

5.27. Evaluasi Univariate Outlier... V-45

(17)

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

TABEL HALAMAN

5.29. Evaluasi Goodness Of Fit of Full Struktural Model... V-49

5.30. Standardized Total Effect... V-50

5.31. Standardized Direct Effect... V-50

(18)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

2.1. Blok Diagram Produksi Tiang Listrik Beton di PT. Sumbetri Megah... II-14

2.2. Pola Aliran Bahan PT. Sumbetri Megah…... ...………... II-35

2.3. Struktur organisasi PT. Sumbetri Megah…...…………... II-38

3.1. Model Regresi Berganda...…………..…………...………... III-18

3.2. Model Mediasi...…………..…………...…...……... III-19

3.3. Model Kombinasi Regresi dengan Mediasi...…....…...……... III-19

3.4. Model Kompleks...…………..…………...………... III-20

3.5. Model Rekrusif dan non Rekrusif...…………...………... III-20

3.6. Persamaan Satu Jalur...…………...…………...…...……... III-21

3.7. Persamaan Dua Jalur...…………...…………...………... III-22

3.8. Persamaan Tiga Jalur...…………...…………...…...……... III-23

3.9. Tampilan Amos Graphic...…... III-29

3.10. Tampilan Jumlah Data...…... III-30

3.11. Tampilan Analysis Properties untuk Estimasi...…... III-31

3.12. Tampilan Analysis Properties untuk Output...…... III-31

3.13. Tampilan Text Output...…... III-32

4.1. Blok Diagram Pengolahan Data ...…... IV-3

5.1. Kerangka Konseptual Diagram Jalur ...…..… V-33

(19)

DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)

GAMBAR HALAMAN

5.3. Konstruk Eksogen dari Karakteristik Pekerjaan...…..… V-37

5.4. Konstruk Eksogen dari Karakteristik Organisasi...…..… V-38

5.5. Konstruk Endogen dari Motivasi Kerja ...…..… V-40

5.6. Konstruk Endogen dari Kepuasan Kerja ...…..… V-41

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

HALAMAN

LAMPIRAN 1 SURAT PERMOHONAN TUGAS SARJANA …….…...L-1

LAMPIRAN 2 SURAT PENJAJAKAN PERUSAHAAN ………….…...L-2

LAMPIRAN 3 SURAT BALASAN PERUSAHAAN...L-3

LAMPIRAN 4 SURAT KEPUTUSAN...L-4

LAMPIRAN 5 FORM ASISTENSI DOSEN PEMBIMBING...L-5

LAMPIRAN 6 KUISIONER TERBUKA...L-6

LAMPIRAN 7 KUISIONER TERTUTUP...L-7

LAMPIRAN 8 HASIL PENGOLAHAN SOFTWARE AMOS VERSI 16...L-8

LAMPIRAN 9 HARGA KRITIK DARI R PRODUCT MOMENT...L-9

(21)

ABSTRAK

PT. Sumbetri Megah adalah salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan tiang listrik beton pra tegang yang ada di Sumatera Utara dimana perusahaan ini memiliki nilai jual produksi yang tinggi. Dengan sejalannya kegiatan produksi yang tinggi, karyawan yang bekerja di perusahaan sangat kurang diperhatikan kesejahteraanya sehingga motivasi kerja karyawan tidak seperti yang diharapkan oleh perusahaan. Karyawan PT. Sumbetri Megah yang bekerja sebaiknya diperlakukan sebaik-baiknya, agar karyawan mempunyai kinerja yang baik dan tujuan perusahaan dapat tercapai. Manajer atau pimpinan seharusnya juga mengetahui kemampuan yang dimiliki karyawan dan kebutuhan – kebutuhan yang diperlukan sebagai pendukung dalam bekerja, sehingga kinerja karyawan bagus dan pekerjaan dapat diselesaikan lebih efektif dan efisien.

Dalam penelitian ini yang menjadi latar belakang permasalahan di perusahaan PT. Sumbetri Megah adalah seringnya terjadi keluhan karyawan terhadap kurangnya kepuasan yang diberikan perusahaan, tidak adanya pemberian promosi kepada karyawan berprestasi, pemberian gaji disaat pabrik tidak beroperasi, dan penambahan transportasi karyawan. Hal ini yang menyebabkan rendahnya motivasi karyawan untuk melaksanakan pekerjaanya.

Penelitian ini menganalisa pengaruh antara karakteristik individu, karakteritik pekerjaan, karakteristik organisasi, kepuasan kerja, serta motivasi kerja karyawan. Metode yang digunakan untuk menganalisa kelima variabel ini adalah Struktural Equation Modeling dengan menggunakan bantuan software

Amos versi 16.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Motivasi Kerja karyawan PT. Sumbetri Megah mempunyai pengaruh total terhadap kepuasan kerja dengan nilai estimasi sebesar 3,353. Karakteristik Organisasi mempunyai pengaruh total terhadap kepuasan kerja karyawan dengan nilai estimasi sebesar 2,306. Karakteristik organisasi, karakteristik individu, dan karakteristik pekerjaan tidak mempunyai pengaruh total terhadap motivasi kerja karyawan. Motivasi kerja karyawan mempunyai pengaruh langsung terhadap kepuasan kerja dengan nilai estimasi 3,353. Karakteristik individu, karakteristik pekerjaan, karakteristik organisasi tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan Karakteristik organisasi mempunyai hubungan secara tidak langsung terhadap kepuasan kerja dengan nilai estimasi 4,391. Karakteristik individu, karakteristik pekerjaan dan karakteristik organisasi tidak mempunyai hubungan secara tidak langsung terhadap motivasi kerja karyawan. Dengan demikian Perusahaan harus membenahi kebijakan untuk karakteristik organisasi yang dimilikinya agar motivasi kerja karyawan dapat ditingkatkan menjadi lebih baik.

Keyword : Karakteristik Individu, Pekerjaan, Organisasi, Motivasi Kerja,

(22)

ABSTRAK

PT. Sumbetri Megah adalah salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan tiang listrik beton pra tegang yang ada di Sumatera Utara dimana perusahaan ini memiliki nilai jual produksi yang tinggi. Dengan sejalannya kegiatan produksi yang tinggi, karyawan yang bekerja di perusahaan sangat kurang diperhatikan kesejahteraanya sehingga motivasi kerja karyawan tidak seperti yang diharapkan oleh perusahaan. Karyawan PT. Sumbetri Megah yang bekerja sebaiknya diperlakukan sebaik-baiknya, agar karyawan mempunyai kinerja yang baik dan tujuan perusahaan dapat tercapai. Manajer atau pimpinan seharusnya juga mengetahui kemampuan yang dimiliki karyawan dan kebutuhan – kebutuhan yang diperlukan sebagai pendukung dalam bekerja, sehingga kinerja karyawan bagus dan pekerjaan dapat diselesaikan lebih efektif dan efisien.

Dalam penelitian ini yang menjadi latar belakang permasalahan di perusahaan PT. Sumbetri Megah adalah seringnya terjadi keluhan karyawan terhadap kurangnya kepuasan yang diberikan perusahaan, tidak adanya pemberian promosi kepada karyawan berprestasi, pemberian gaji disaat pabrik tidak beroperasi, dan penambahan transportasi karyawan. Hal ini yang menyebabkan rendahnya motivasi karyawan untuk melaksanakan pekerjaanya.

Penelitian ini menganalisa pengaruh antara karakteristik individu, karakteritik pekerjaan, karakteristik organisasi, kepuasan kerja, serta motivasi kerja karyawan. Metode yang digunakan untuk menganalisa kelima variabel ini adalah Struktural Equation Modeling dengan menggunakan bantuan software

Amos versi 16.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Motivasi Kerja karyawan PT. Sumbetri Megah mempunyai pengaruh total terhadap kepuasan kerja dengan nilai estimasi sebesar 3,353. Karakteristik Organisasi mempunyai pengaruh total terhadap kepuasan kerja karyawan dengan nilai estimasi sebesar 2,306. Karakteristik organisasi, karakteristik individu, dan karakteristik pekerjaan tidak mempunyai pengaruh total terhadap motivasi kerja karyawan. Motivasi kerja karyawan mempunyai pengaruh langsung terhadap kepuasan kerja dengan nilai estimasi 3,353. Karakteristik individu, karakteristik pekerjaan, karakteristik organisasi tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan Karakteristik organisasi mempunyai hubungan secara tidak langsung terhadap kepuasan kerja dengan nilai estimasi 4,391. Karakteristik individu, karakteristik pekerjaan dan karakteristik organisasi tidak mempunyai hubungan secara tidak langsung terhadap motivasi kerja karyawan. Dengan demikian Perusahaan harus membenahi kebijakan untuk karakteristik organisasi yang dimilikinya agar motivasi kerja karyawan dapat ditingkatkan menjadi lebih baik.

Keyword : Karakteristik Individu, Pekerjaan, Organisasi, Motivasi Kerja,

(23)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

Suatu perusahaan yang ingin berkembang harus mampu memanfaatkan

sumberdaya yang telah ada secara optimal. Kondisi tersebut menuntut sebuah

organisasi atau perusahaan untuk senantiasa melakukan berbagai inovasi guna

mengantisipasi adanya persaingan yang semakin ketat. Organisasi di abad-21

seperti saat ini dituntut untuk mempunyai keunggulan bersaing baik dalam hal

kualitas produk, pelayanan, biaya maupun sumber daya manusia yang profesional.

Selain sumber daya manusia sebagai salah satu unsur yang sangat menentukan

keberhasilan suatu organisasi, disisi lain manusia juga sebagai makhluk yang

mempunyai pikiran, perasaan, kebutuhan dan harapan-harapan tertentu. Hal ini

sangat memerlukan perhatian tersendiri karena faktor-faktor tersebut akan

mempengaruhi prestasi, dedikasi dan loyalitas serta kecintaan terhadap pekerjaan

dan organisasinya. Keadaan ini menjadikan sumber daya manusia sebagai aset

yang harus ditingkatkan efisiensi dan produktivitasnya. Untuk mencapai hal

tersebut, maka perusahaan harus mampu menciptakan kondisi yang dapat

mendorong dan memungkinkan karyawan untuk mengembangkan dan

meningkatkan kemampuan serta keterampilan yang dimiliki secara optimal.

Salah satu yang menjadi latar belakang penelitian di perusahaan adalah

(24)

dibuktikan dengan pencapaian target produksi tiang yang selalu tertunda setiap

harinya, sedangkan target yang ditentukan perusahaan sudah ada. Rendahnya

motivasi kerja karyawan perusahaan disebabkan karena tidak adanya pemberian

promosi jabatan kepada karyawan yang berprestasi seperti peningkatan status

kepegawaian dari harian menjadi pegawai kontrak atau tetap, harapan yang

diinginkan karyawan seperti pemberlakuan gaji di hari libur belum terlaksana,

serta sarana dan prasarana pendukung seperti kendaraan transportasi karyawan

belum ada.

Adapun masalah yang diteliti dari perusahaan adalah rendahnya motivasi

kerja karyawan yang dipengaruhi dari segi karakteristik individu, karakteristik

pekerjaan, karakteristik organisasi serta kepuasan kerja, dengan masalah yang ada

inilah peneliti menggangkat judul penelitian ini untuk melihat pengaruh dari

keempat karakteristik yang menyebabkan rendahnya motivasi kerja karyawan.

Setelah dilakukannya penelitian ini perusahaan dapat mengambil kebijakan untuk

memperbaiki karakteristik apa saja yang mempengaruhi rendahnya motivasi kerja

di perusahaan.

1.2. Rumusan Permasalahan.

Beberapa permasalahan diatas akan dirumuskan dengan metode Struktural

Equation Modeling (SEM), dimana metode ini akan menyelesaikan masalah

multivariat secara bersamaan dengan menganalisa model struktural dan model

pengukuran. Berdasarkan studi literatur dan studi lapangan yang telah dilakukan,

(25)

1. Apakah ada pengaruh dari indikator-indikator tiap variabel yang terkait

terhadap variabel karakteristik individu, karakteristik pekerjaan,

karakteristik organisasi, serta kepuasan kerja terhadap motivasi kerja?

2. Indikator-indikator mana saja diantara semua indikator tiap variabel terkait

yang berpengaruh terhadap karakteristik individu, karakteristik pekerjaan,

karakteristik organisasi, serta kepuasan kerja?

3. Apakah ada pengaruh dari faktor karakteristik individu, karakteristik

pekerjaan, karakteristik organisasi, serta kepuasan kerja terhadap motivasi

kerja?

4. Faktor- faktor mana saja diantara semua faktor yang berpengaruh terhadap

motivasi kerja?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini antara lain:

1. Untuk mengetahui Pengaruh karakteristik individu, pekerjaan dan

organisasi terhadap kepuasan kerja.

2. Untuk mengetahui pengaruh karakteristik individu, pekerjaan dan

organisasi terhadap motivasi kerja.

3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja.

4. Untuk mengetahui pengaruh karakteristik individu, pekerjaan dan

(26)

1.4. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi

yang bernilai baik bagi perusahaan maupun bagi peneliti sendiri. Adapun manfaat

yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Pihak perusahaan

a. Pihak perusahaan dapat memperhatikan faktor karakteristik individu,

pekerjaan dan organisasi untuk meningkatkan motivasi kerja.

b. Pihak perusahaan dapat memperhatikan bahwa faktor kepuasan kerja

merupakan kunci utama untuk meningkatkan motivasi kerja.

c. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk

meningkatkan motivasi kerja karyawan.

2. Pihak peneliti

a. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain untuk mengembangkan ilmu

lebih lanjut.

b. Sebagai bahan kajian ilmiah dari teori-teori yang sudah pernah didapat dan

mengaplikasikannya secara empiris kepada perusahaan yang ingin diteliti.

1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian

Untuk mempermudah pemecahan masalah, perlu disusun beberapa batasan

dan asumsi yang berkaitan dengan permasalahan. Hal ini dilakukan untuk

mempertegas atribut – atribut yang menjadi pusat perhatian, sehingga dapat

(27)

Batasan – batasan tersebut adalah :

1. Objek yang diteliti adalah pegawai PT. Sumbetri Megah.

2. Peneliti hanya menganalisis pengaruh antara karakteristik individu, pekerjaan,

dan organisasi serta kepuasan kerja karyawan terhadap motivasi kerja di PT.

Sumbetri megah.

3. Kuisioner yang digunakan dengan skala likert (skala 1-5).

Sedangkan asumsi – asumsi dalam penelitian ini adalah :

1. Pembuatan kuisioner untuk karakteristik individu, pekerjaan, dan organisasi

ditentukan oleh peneliti.

1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, pembatasan masalah serta sistematika

penulisan tugas akhir.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini berisi sejarah dan gambaran umum perusahaan, organisasi

dan manajemen serta proses produksi.

BAB III LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori yang digunakan dalam analisis pemecahan

(28)

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tahapan-tahapan penelitian mulai dari persiapan hingga

penyusunan laporan tugas akhir.

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini berisi data-data primer dan sekunder yang diperoleh dari

penelitian serta pengolahan data yang membantu dalam pemecahan

masalah.

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

Bab ini berisi analisis hasil pengolahan data dan pemecahan masalah.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari hasil pemecahan

(29)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Umum Perusahaan

PT. Sumbetri Megah adalah salah satu industri pembuatan tiang listrik

beton pra tegang yang ada di Sumatera Utara. Perusahaan ini berdiri pada tanggal

16 Maret 1987 dengan nama awal PT. Sumatera Beton Industri, yang disahkan

berdasarkan akte notaris MU. Sembiring No. 25 pada Tanggal 21 Januari 1983,

lalu berdasarkan akte notaris MU. Sembiring N0. 28 pada Tanggal 20 Mei 1983

nama perusahaan diganti menjadi PT. Sumbetri Megah.

Pada Tahun 1995 PT. Sumbetri Megah dibeli oleh pemegang saham baru

yaitu PLN (Perusahaan Listrik Negara) berdasarkan akte Tanggal 9, 10, 11, 12

April 1995 dihadapan Notaris Munir Nasution. Perusahaan ini juga tercatat

sebagai anggota APTI (Asosiasi Produsen Tiang Beton Indonesia) dan dalam

proses produksinya mengikuti Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) tahun

1971. Uji coba produksi dilakukan pada tahun 1986, dan penjualan tiang beton

baru terwujud pada bulan april 1987. Sampai saat ini perusahaan telah

memproduksi enam jenis tiang listrik yang dibagi berdasarkan ukuran panjang

tiang diantaranya adalah tiang 7 m, 9 m, 11 m, 12 m, 13 m, dan 14 m. Keenam

jenis tiang listrik ini dapat dibagi lagi berdasarkan ukuran diamater tiang, beban

rencana dan pemakaian kawat tembaga. Produksi tiang listrik ini disesuaikan

dengan standart permintaan PLN, tetapi perusahaan tetap terbuka pada permintaan

(30)

sudah ditentukan secara tepat menurut spesifikasi pada kontrak perjanjian dengan

pelanggan baik dari PLN maupun dari pihak swasta.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Sampai pada tahun 2010 PT. Sumbetri Megah telah memproduksi tiang

listrik beton dengan ukuran 7 m, 9 m, 11 m, 12 m, 13 m, dan 14 m. Dari semua

jenis tiang ini yang memiliki permintaan terbesar adalah tiang dengan ukuran 7 m,

9 m, 11 m, dan 12 m. Penjualan keempat jenis tiang ini meningkat karena banyak

digunakan sebagai tiang listrik jalan raya dan perumahan, sedangkan tiang tipe 14

m umumnya digunakan didaerah berlembah dan perbukitan. PT. Sumbetri Megah

hanya memproduksi tiang listrik beton pra tegang yang pabriknya terletak di

Besitang, sedangkan bengkel trafo dan kamar tera terletak di Jl. Kapt. Laut Yos

Sudarso. Produk tiang listrik ini telah didistribusikan secara luas. Daerah yang

sudah menjadi langganan pemesanan tiang ini meliputi: Medan, Padang, Aceh,

Riau, Palembang, dan Jambi. Selain itu tiang ini juga akan dijual keluar pulau

sumatera seperti jawa, kalimantan, sulawesi dan irian jaya jika pemesanan dari

pihak luar ada yang membutuhkannya. Tiang yang dijual ke berbagai daerah ini

digunakan sebagai tiang listrik jalan raya, tiang lampu jalan, tiang transformator,

tiang tambak ikan dan tiang telepon.

Jenis tiang listrik beton pra tegang yang diproduksi PT. Sumbetri Megah

(31)
[image:31.595.107.535.141.709.2]

Tabel 2.1. Jenis Tiang Listrik Beton Pra Tegang pada PT. Sumbetri Megah

No. Jenis Tiang

Panjang (m)

Tebal Tiang (cm)

Diameter Ujung (cm)

Beban Rencana (daN)

1 7-12-100 7 5 12 100

2 7-12-100 E 7 5 12 100

3 9-16-200 9 5 16 200

4 9-16-200 E 9 5 16 200

5 9-17-200 9 5 17 200

6 9-17-200 9 5 17 200

7 9-19-200 9 5 19 200

8 9-19-200 E 9 5 19 200

9 11-17-200 11 5 17 200

10 11-17-200 E 11 5 17 200

11 11-19-350 11 5 19 350

12 11-19-350 E 11 5 19 350

13 12-19-350 12 5 19 350

14 12-19-350 E 12 5 19 350

15 13-19-350 13 5 19 350

16 13-19-350 E 13 5 19 350

17 14-19-350 14 5 19 350

18 14-19-350 E 14 5 19 350

(32)

2.3. Lokasi Perusahaan

PT. Sumbetri Megah adalah pabrik pembuatan tiang listrik beton pra

tegang yang mempunyai kantor pusat berada di Jl. K L Yos Sudarso No.284

Medan, Gedung C Lantai 2. Sedangkan lokasi pabrik berada di Jalan

Medan-Banda Aceh Km. 91 Besitang, Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Luas lokasi

pabrik Sumbetri Megah adalah 50.015 m2. Penentuan lokasi pembangunan pabrik

tiang listrik beton PT. Sumbetri Megah didasarkan beberapa hal berikut :

a. Penentuan lokasi berdasarkan ketersediaan bahan baku

PT. Sumbetri Megah menggunakan bahan baku yang sebagian besar

adalah bahan-bahan yang biasa dipakai untuk bangunan seperti semen, pasir dan

batu split. Bahan baku yang diperlukan tersebut banyak terdapat di daerah-daerah

pinggiran kota misalnya untuk bahan baku pasir diambil dari pinggiran sungai

stabat, untuk bahan baku semen digunakan adalah semen padang (pozoland) yang

dibeli dari kota binjai, dan untuk batu split diambil dari pinggiran sungai pantai

buaya yang terdapat di kota besitang

b. Penentuan lokasi berdasakan sasaran pasar.

PT. Sumbetri Megah pada pengoperasiannya mentargetkan sebagian besar

pasarnya berada di daerah Sumatera Utara dan Aceh. Oleh sebab itu, Sumbetri

Megah mendirikan lokasi perusahaan didaerah yang dapat meliputi kedua lokasi

tersebut, yakni di daerah besitang, kabupaten langkat. Karena menurut daerah

geografisnya, kota besitang terletak disekitar pertengahan antara medan dan banda

aceh, sehingga untuk mendistribusikan produknya tidak perlu memakan waktu

(33)

c. Penentuan lokasi berdasarkan lingkungan

Berdasarkan letak geografisnya pertimbangan ini dilakukan oleh

perusahaan karena lokasi ini jauh dari perkotaan, sehingga polusi-polusi yang

ditimbulkan oleh pabrik seperti polusi air, polusi kebisingan yang ditimbulkan

oleh mesin-mesin produksi tidak mengganggu pemukiman penduduk, selain itu

juga manfaat yang diperoleh dari lingkungan yaitu dapat membuka lapangan

pekerjaan bagi penduduk sekitar untuk bekerja dipabrik sehingga tingkat

pendapatan penduduk nantinya dapat meningkat.

2.4. Daerah Pemasaran

Daerah pemasaran yang dilakukan oleh PT. Sumbetri Megah umumnya

ditujukan untuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur listrik PLN, namun

perkembangan kebutuhan tiang listrik yang begitu cepat sehingga pihak swasta

pun ikut berperan dalam perkembangan infrastruktur pemasangan jaringan listrik

di negara kita ini. Perusahaan tidak membatasi permintaan tiang baik dari pihak

PLN maupun dari pihak swasta tetapi sesuai dengan hasil kesepakatan kedua

belah pihak.

Sampai saat ini pemasaran tiang listrik beton yang dilakukan PT. Sumbetri

Megah telah mencapai beberapa daerah seperti Padang, Jambi, Riau, dan

Pekanbaru, walaupun sumber penjualan utama ditujukan kepada daerah Nangroe

Aceh Darusalam dan Sumatera Utara. Dengan adanya pihak manajemen

pemasaran yang handal maka rencana pemasaran akan dikembangkan lagi hingga

(34)

2.5. Proses Produksi

Proses pembuatan tiang listrik beton yang diterapkan PT. Sumbetri Megah

sudah menggunakan teknologi semi otomatis, dimana untuk memproduksi tiang

listriknya perusahaan menggunakan sebagian besar alat bantu. Hal ini sangat

membantu kelancaran proses produksi baik itu dari segi tenaga manusia, waktu

pembuatan, dan juga hasil produksinya akan jadi lebih baik, sesuai dengan standar

yang diinginkan oleh perusahaan.

Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan tiang listrik beton juga

sudah diuji terlebih dahulu sebelum digunakan dalam proses produksinya. Adapun

bahan baku yang sudah distandarkan meliputi: Semen, pasir dan batu split.

2.5.1. Standar Mutu Produk

PT. Sumbetri Megah telah melakukan standarisasi terhadap produk yang

dibuatnya. Perusahaan berpedoman bahwa mutu produk adalah hal yang utama

dalam menjalankan usaha. Adapun usaha yang dilakukan perusahaan adalah

melakukan pengujian terhadap produk tiang listrik, adapun pengujiannya antara

lain :

a. Hammer Test

Hammer Test adalah suatu pengujian yang dilakukan untuk menentukan

kekerasan tiang beton. Pada saat proses spinning dan proses pengeringan baik,

maka kekerasan tiang yang diperoleh akan baik pula. Cara yang dilakukan untuk

mengetesnya yaitu mengambil bahan baku yang digunakan sebagai sampel,

(35)

7 hari dan setelah hari yang ditentukan tercapai maka sampel yang mengeras tadi

dipukul dengan hammer. Apabila sampel yang dipukul tidak mengalami

peleburan maka kualitas kekerasan yang diperoleh baik.

b. Slump Test

Slump Test adalah tes pengujian yang dilakukan kepada concreate, dimana

kita dapat memastikan bahwa adukan bahan baku sudah sesuai dengan standar

yang ditetapkan. Cara melakukan pengujian Slump Test yaitu pengambilan bahan

baku yang digunakan sebagai sampel, kemudian sampel tersebut dimasukkan

kedalam slump dan dipadatkan dengan besi tumpul. Setelah pemadatan dilakukan

selama 2 menit maka slump dilepas dan kemudian didiamkan selama 3 menit, dan

langkah selanjutnya yaitu melakukan pengukuran tinggi permukaannya.

Penyusutan terhadap sampel yang diinginkan adalah 2 cm – 4 cm. Maksud dari

penyusutan 2 cm- 4cm ini adalah adukan beton yang diperbolehkan saat produksi

dan setelah produk itu selesai tidak boleh melebihi 4 cm.

c. Proof Test

Proof test adalah suatu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui

kelenturan tiang beton. Kelenturan tiang akan baik apabila pada saat proses

spinning dan proses pengeringan baik. Cara yang dilakukan untuk melakukan uji

proof test ini adalah tang listrik yang berada di stock yard dibawa kelapangan

depan dekat perendaman. Setelah itu diuji dengan culling machine sehingga

(36)

d. Promp Test (tes Kubus)

Promp Test (tes Kubus) adalah suatu pengujian yang dilakukan untuk

mengetahui kekerasan dari tiang listrik beton. Kubus ini memiliki ukuran 20 x 20

cm, dan cara yang dilakukan untuk pengujiannya yaitu mengambil bahan baku

sebagai sampel, kemudian dibawa kelaboratorium dan didiamkan selama 7 hari

sampai mengeras. Adapun cara lain yang digunakan agar sampel cepat mengeras

yaitu melakukan steaming selama 4 jam, setelah mengeras diproses dengan

promp test. Standar PBI ( Peraturan Beton Indonesia) kekerasan tiang beton harus

mencapai 450 kg/cm2 setelah 3 hari perendaman.

Pengujian mutu produk ini dilakukan di laboratorium pabrik dan

dilaksanakan saat proses produksi berlangsung ataupun setiap periode tertentu.

Namun, jika perusahaan tidak melakukan uji mutu tersebut, maka pihak

manajemen dapat mentolerir hal itu dengan syarat komposisi bahan yang

digunakan dalam produksi sesuai dengan standar teknis yang telah ditetapkan oleh

perusahaan sebelumnya ataupun Standar Perusahaan Listrik Negara. (SPLN).

2.5.2. Bahan yang Digunakan

Untuk menghasilkan kualitas tiang beton yang baik, maka digunakan

bahan baku yang baik pula, sesuai dengan standarisasi dari campuran bahan. PT.

Sumbetri Megah sudah mendapat penghargaan ISO 9001 : 2000 mengenai

kualitas bahan baku yang digunakan. Pengujian bahan baku ini dilakukan di

Laboratorium Beton Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara. Adapun bahan

(37)

Semen, batu split, air, dan rangka. Sedangkan bahan tambahan yang digunakan

meliputi minyak solar, minyak gemuk, tembaga dan plat kuningan (terminal).

Selain itu digunakan juga bahan penolong untuk meningkatkan harga jual produk

yang meliputi cat pilox dan mal cetakan.

2.5.2.1. Bahan Baku

Adapun bahan baku yang digunakan dalam proses produksi adalah:

1. Semen

PT. Sumbetri Megah menggunakan semen Portland dengan merk semen

padang tipe I sebagai bahan baku perekat produksinya. Penggunaan semen merk

ini disebabkan oleh standar teknis yang telah ditetapkan oleh perusahaan

sebelumnya. Semen ini diperoleh dari Medan. Semen Portland tipe I adalah

semen Portland biasa (regular), yaitu produk yang umum digunakan untuk

bangunan biasa.

Semen untuk konstruksi beton bertulang adalah bahan yang mengeras

dengan adanya air, dan dinamakan sebagai semen hidraulik. Semen hidraulik ini

terdiri dari silikat dan lime yang terbuat dari batu kapur dan tanah liat yang

digerinda, dicampur, dibakar didalam dapur pembakaran dan kemudian

dihancurkan menjadi tepung.

2. Pasir

Pasir yang digunakan PT. Sumbetri Megah untuk kelancaran proses

produksinya disesuaikan dengan Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI).

(38)

manajemen kepada agen pengelola pasir. Pasir yang baik untuk pembuatan beton

ini adalah pasir yang cukup kasar. Gradasi yang baik adalah yang tertahan ayakan

mesh 4 mm sebanyak 2%, 1 mm minimum 10% dan 0,25 mm berkisar 80 - 90%.

Maksud dari ayakan 4 mm adalah jarak antar lubang yang terdapat pada ayakan

berukuran 4 mm. kandungan tanah pada pasir maksimum 5 %. Pasir sebagai

agregat yang halus bahan adalah yang lolos dari ayakan mesh dengan ukuran lebih

kecil dari 5 mm.

Ukuran ayakan dan persentase yang tertinggal dalam mesh, dapat dilihat

[image:38.595.224.401.385.658.2]

pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Ukuran Mesh dan Persen Tertinggal Ukuran Mesh % Tertinggal

6 0

12 0

20 0

30 2,0

40 2,5

50 3,0

70 6,0

100 20,0

140 32,0

200 12,0

270 9,0

Sumber PT. Sumbetri Megah

3. Batu Split (Batu Pecah)

(39)

maksimum 12 mm. Batu ini diperoleh dari sungai pantai buaya yang di beli oleh

pihak manajemen ke agen penjual. Bentuk batu split yang baik untuk digunakan

dalam proses produksi adalah batu yang tidak pipih, dan mempunyai permukaan

pecah pada seluruh bidangnya. Kandungan Lumpur yang terdapat pada batu pecah

maksimum 1 %. Batu split dikatakan sebagai batu kasar karena memiliki diameter

lebih besar dari 5 mm. Batu split ini menempati sekitar 75 % dari isi total cetakan

tiang beton, sehingga sifat-sifat batu split ini sebagai komponen bahan baku

sangat mempengaruhi perilaku tiang beton.

3. Air

Dalam proses pencampuran bahan-bahan untuk pembuatan tiang listrik

beton ini digunakan air, karena air merupakan suatu katalisator yang mempunyai

daya rekat yang kuat bila bercampur dengan semen dan bahan baku lainnya. Air

yang digunakan dalam proses produksi adalah air yang berasal dari sumur bor.

Dalam proses pengecoran tidak diperbolehkan menggunakan air asin sebagai

katalisator, hal ini disebabkan karena jika dalam pengoperasiannya menggunakan

air asin maka ketahanan dari tiang listrik beton tidak akan sesuai dengan standar

yang telah ditentukan. Faktor penyebabnya lain yaitu air asin dapat menyebabkan

korosi pada rangka besi yang ada distruktur penyusun tiang listrik beton.

Pada prinsipnya, sebelum air digunakan terlebih dahulu diperiksa

kesadahan dan keasaman air. Hal ini dilakukan untuk menjamin mutu dan

karakteristik sesuai dengan standar teknis yang disyaratkan dalam Standar

(40)

5. Rangka

Rangka diperoleh dari proses perakitan antara tulangan PC Wire, cincin

rangka, dan Spiral Wire dengan kawat paku sebagai pengikatnya. Adapun bahan

baku yang digunakan untuk perangkaian rangka ini adalah :

a. Prestressed Concrete Wire (PC Wire) dengan Ø 7 mm. Bahan ini

digunakan sebagai tulangan rangka. PC wire ini dibeli dari distributor di

Jakarta.

b. Kawat paku dengan Ø 4 mm. Kawat beton ini digunakan sebagai

pembentuk Spiral Wire dan Cincin rangka. Bahan ini dibeli dari Medan.

c. Kawat beton dengan Ø 0,5 mm. Bahan ini digunakan sebagai pengikat

antara PC Wire, cincin rangka dan Spiral Wire dan dibeli dari Medan atau

Pangkalan Berandan.

2.5.2.2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan yang digunakan dalam proses produksi tiang listrik beton

di PT. Sumbetri Megah adalah:

1. Minyak Solar

Minyak solar ini digunakan sebagai pencuci baut cetakan mal, hal ini

dilakukan untuk mempermudah proses penguncian baut saat mal sudah

(41)

2. Minyak Gemuk

Minyak gemuk digunakan untuk mengolesi baut press, hal ini dilakukan

untuk mempermudah proses penegangan

3. Minyak Trafo

Minyak trafo ini digunakan untuk mengolesi mal agar concreate (bahan

adukan) tidak melekat pada mal saat proses pembongkaran dilakukan..

4. Tembaga

Tembaga ini digunakaan sebagai grounding atau arde pada tiang listrik

beton. Tembaga ini berfungsi untuk menetralkan elektron-elektron bila

petir menyambar.

5. Kuningan

Kuningan ini digunakan untuk mengikat tembaga pada tiang listrik beton.

2.5.2.3. Bahan Penolong

Adapun bahan penolong yang digunakan dalam pembuatan tiang listrik

beton di PT. Sumbetri Megah adalah mal huruf dan cat Pilox. Mal huruf dan Cat

Pilox ini digunakan untuk pemberian merk tiang, logo tiang, kode tiang, kekuatan

(42)

2.5.3. Uraian Proses

Uraian proses produksi pembuatan tiang listrik beton pra tegang di PT.

Sumbetri Megah dengan tipe tiang 14-19-350 daN, dimana tiang ini dikerjakan

pada jalur atau unit I dengan menggunakan mesin mixing buatan german. Adapun

proses produksi pembuatan tiang secara umum dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Perangkaian

Pemasukan rangka dalam mal Pencampuran bahan (Mixing)

Pemasukan campuran ke dalam mal (Concrete Filling)

Penutupan mal dan penegangan PC Wire

(stressing)

Pemutaran (Spinning)

Penguapan (Steaming)

Proses Pembukaan Mal

Pemberian Logo Penyelesaian akhir (Finishing) Perendaman Pc Wire K. Paku K. beton

Sisa Potongan PC

Wire Semen Pasir Air Zat Aditif Batu Pecah

Baut dan Mur

Uap Panas Air

Cat Pylox

Semen

[image:42.595.122.499.277.696.2]

Pasir Air Cat Pylox

(43)

1. Proses Perangkaian

a. Pemotongan Prestressed Concrete Wire (PC Wire)

Sebelum dilakukan pemotongan PC Wire harus diuji terlebih dahulu

tegangannya dan disusun ke rumah PC Wire yang berbentuk segi

enam. PC Wire ditarik dari rumah dan dipotong sesuai dengan tipe

tiang yang diinginkan dengan mesin pemotongan (cutting machine).

b. Pembentukan Ulir

Pembentukan ulir ini dilakukan setelah PC Wire dipotong, pemberian

ulir ini dilakukan pada kedua ujungnya. Panjang ulir untuk setiap tiang

sama, yakni ± 10 cm. Kegunaan dari pemberian ulir ini untuk

mempermudah PC Wire saat proses penegangan.

c. Pembentukan Spiral

Pembuatan spiral ini dilakukan pada mesin spiral yang bekerja secara

otomatis. Kawat paku dibentuk menjadi spiral dengan jumlah lilitan

yang disesuaikan dengan panjang tiang pada mesin spiral. Proses kerja

mesin ini pada saat pembentukan akan berhenti jika spiral untuk jenis

tiang tertentu sudah tercapai.

d. Pembentukan Cincin

Pembentukan cincin dilakukan setelah pembentukan spiral selesai,

sisa pembentukan spiral ini yang akan dibentuk menjadi cincin.

Caranya yaitu spiral dipotong-potong sesuai jenis tiang tertentu

(44)

kemudian dilas sehingga membentuk cincin. Cincin ini yang nantinya

berfungsi untuk menahan rangkaian agar rangkaian menjadi kokoh.

e. Pemotongan Kawat Beton

Pemotongan kawat beton dilakukan dengan menggunakan mesin

gerinda. Kawat ini dipotong dengan panjang 10-12 cm. Setelah itu

kawat dibentuk seperti huruf U, dimana kawat ini nantinya berfungsi

sebagai pengikat spiral dan cincin pada PC Wire.

f. Pembentukan Rangka

PC Wire yang dibutuhkan untuk membentuk rangka ini sesuai dengan

jenis tiang yang ingin dibentuk, bila tiang 7 m dan 9 m membutuhkan

4 buah PC Wire yang telah diulir, sedangkan tiang dan 11 m, 12 m, 13

m, dan 14 m adalah enam buah. PC Wire yang telah diulir

dimasukkan ke meja perangkaian dan bagian pengkalnya diikat dengan

baut. Kemudian spiral direntangkan di sepanjang PC Wire. Ujung PC

Wire ditahan, dan pada bagian pangkal ditegangkan. Cincin

dipasangkan dengan jarak dari pangkal 40 cm, dan jarak antar cincin

adalah 1 m. Spiral yang sudah direntangkan diikatkan pada PC Wire

dengan menggunakan kawat beton.

2. Pemasukan Rangka ke dalam Mal

Proses pemasukan rangka ke dalam mal dilakukan dengan mengangkut

(45)

Rangka dimasukkan ke dalam mal dimana bagian ujung rangka juga diberi

minyak trafo. Baut dipersiapkan dan diberi minyak gemuk. Penutup ujung mal

dipasang. Setelah itu baut press dimasukkan dan disambungkan dengan PC Wire.

Setelah itu letak rangka diluruskan dan PC Wire direntangkan.

3. Pencampuran Bahan (Mixing)]

Bahan-bahan seperti pasir, semen, batu split, air dan zat aditif dimasukkan

ke dalam mixer. Pada mixer yang tersedia tempat pengukuran bahan sehingga

memperudah proses pencampuran, sedangkan air dialirkan melalui selang menuju

pencampuran bahan yang sedang berlangsung. Campuran bahan ini disebut

Concrete. Pada unit produksi I mesin Mixer yang digunakan adalah merek cina,

dimana mesin ini berjalan untuk mengisi Concrete kedalam cetakan mal.

Sedangkan unit produksi II mesin yang digunakan merek Jerman, mesin ini sudah

terpasang dilantai produksi sehingga untuk mengisi cetakan mal Concrete dibawa

menggunakan ember. Komposisi dari masing-masing bahan-bahan yang

digunakan untuk membuat tiang listrik beton dapat dilihat pada Tabel 3.2.

4. Concrete Filling

Pengisian concrete memiliki ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan

yaitu pada bagian ujung mal (1,5 m dari ujung mal) harus diisi padat fungsinya

agar tiang tidak mudah patah, sedangkan bagian pangkal tidak terlalu padat

(46)
[image:46.842.52.825.113.451.2]

Tabel 2.3. Komposisi Bahan Pembuatan Beton Pra Tegang

No Type Tiang Semen (Kg)

Pasir (Kg)

Batu Split (Kg)

PC Wire (Kg)

Kawat Paku

(Kg) Kawat Beton

(Kg)

Air (Kg)

Komposisi Arde (Kg)

Berat Tiang Per Batang (Kg)

Ring Spiral Kuningan BC.

Draft

Besi

Beton Polos Pakai Arde

1 7-12-100 daN 51 88 131 8,40 0,20 3,20 0,40 21,00 0,15 0,25 1,74 303,20 305,34

2 9-16-200 daN 103 172 257 10,80 0,40 4,80 0,60 41,00 0,15 0,36 2,22 589,60 592,33

3 9-17-200 daN 104 178 324 10,80 0,40 4,80 0,60 42,00 0,15 0,36 2,22 664,60 667,33

4 9-19-200 daN 118 200 399 10,80 0,40 4,80 0,60 47,00 0,15 0,36 2,22 780,60 783,33

5 11-17-200 daN 140 239 357 19,80 0,70 5,60 0,70 56,00 0,23 0,52 2,52 818,8 822,07

6 11-19-200 daN 170 290 435 19,80 0,70 5,60 0,70 68,00 0,23 0,52 2,52 989,80 993,07

7 12-19-350 daN 198 327 491 28,80 0,80 6,20 0,90 75,00 0,23 0,75 2,63 1.127,7 131,31

8 13-19-350 daN 218 367 550 31,20 0,90 7,00 1,00 87,00 0,23 0,80 2.93 1.262,10 1.266,06

9 14-19-350 daN 248 407 604 33,60 1,20 9,00 1,20 9,00 0,23 0,85 3,23 11.403 1407,31

(47)

5. Penutupan Mal

Setelah mal diisi dengan concrete maka dilakukan penutupan dengan

menggunakan baut dan mur disepanjang cetakan mal. Baut dan mur yang

dibutuhkan tergantung tipe tiang yang diinginkan. Untuk menguatkan ikatan baut

dan mur digunkan alat pengencang yang disebut Impact Tool. Alat ini digunakan

pada unit produksi I, sedangkan unit produksi II menggunakan kunci secara

manual. Setelah itu cetakan mal dibawa menggunakan hoist crane menuju proses

stressing.

6. Stressing

Stressing adalah proses akhir pada PC Wire. Penegangan ini lebih mudah

dilakukan, karena kedua ujung PC wire telah terlebih dahulu diberi ulir. Bagian

ujung mal diberi Pen, yang berfungsi untuk membuat lubang pada ujung tiang.

Diameter Pen adalah 9 mm. Kekuatan stressing ini diberikan tergantung dari tipe

tiang yang dibuat. Setelah proses stressing dilakukan maka cetakan dibawa

menuju lokasi tempat proses spinning dengan menggunakan hoist crane.

7. Proses Spinning

Setelah proses stressing dilakukan maka dilakukan tahapan selanjutnya

yaitu proses spinning. Spinning adalah proses pemutaran cetakan mal yang

bertujuan untuk memadatkan concrete dalam mal dengan menggunakan gaya

sentrifugal yang ditimbulkan oleh mesin spinning . Hasil spinning yang baik akan

menghasilkan tiang beton yang padat tanpa rongga-rongga. Proses Spinning ini

(48)

a. Tahap I : 300 rpm selama 3 menit

b. Tahap II : 600 rpm selama 5 menit

c. Tahap III : 1000 rpm selama 10 menit

8. Proses Steaming

Cetakan mal yang sudah siap di spinning dibawa menggunakan hoist

crane menuju ke lokasi proses steaming. Steaming adalah tahapan proses dengan

menggunakan uap panas untuk mempercepat proses pengeringan pada tiang

beton. Sisa dari proses pengeringan ini berupa air yang dibawa ke tempat

pembuangan limbah cair. Pengeringan berlangsung selama 3-4 jam dengan suhu

30-80 0C, dan tekanan 10 kg/cm2. Uap panas dimasukkan ke dalam mal melalui

pipa-pipa yang berisi uap dari Boiler. Setelah selesai, mal dibiarkan dingin selama

30-60 menit. Setelah proses steaming selesai maka cetakan mal diangkat ke

bagian pembukaan cetakan dengan menggunakan hoist crane. Jika boiler

bermasalah (tidak dapat digunakan) maka pembekuan concrete dalam cetakan

dilakukan secara alami, dan membutuhkan waktu dua hari.

9. Proses Pembukaan Mal

Setelah cetakan mal sampai di lokasi pembongkaran maka cetakan dibuka

dengan melepaskan penutup dikedua ujungnya. Mal terdiri dari dua bagian, yaitu

bagian penutup atas dan bagian bawah. Penutup ujung mal ini dibuka pada saat

steaming masih berlangsung, sehingga mempermudah keluarnya air hasil

penguapan. Kemudian baut pada cetakan dibuka, dan bagian atas mal ditarik

menggunakan crane dan diletakkan diatas besi sorong. Mal bagian bawah

(49)

menit. Setelah itu cetakan bawah ditarik dengan menggunakan crane menuju besi

sorong. Cetakan mal disorong menuju lokasi pengisian concrete untuk diisi

kembali.

10. Proses Pemberian Logo

Setelah tiang dingin maka diberi logo perusahaan, jenis tiang, tanggal

pembuatan tiang, unit pembuatan tiang, dan kekuatan tiang dengan menggunakan

mal huruf dan cat Pylox. Kemudian tiang digulingkan menuju besi sorong

sebanyak dua buah. Setelah itu tiang disorong menuju lokasi perendaman.

11. Perendaman

Setelah tiang sampai pada lokasi perendaman maka tiang diangkut

menggunakan crane menuju kolam. Pengangkutan tiang dilakukan secara hati-hati

agar tiang tidak mengalami pembenturan. Tiang disusun secara sejajar dari bawah

ke atas dan diberi broti penahan diantara tiang agar kedudukan tiang seimbang.

Tiang beton ini direndam di dalam kolam selama satu hari satu malam. Tujuan

perendaman ini adalah proses penyempurnaan pengerasan tiang.

12. Finishing (Tahap Akhir)

Setelah waktu yang ditentukan dikolam perendaman tercapai, maka tiang

beton diangkut menggunakan crane ke truk pengangkut tiang. Tiang-tiang ini

diangkut menuju penyimpanan tiang yang berada di lapangan terbuka atau disebut

(Stock Yard) yang berada di samping lokasi produksi. Di Stock Yard inilah tiang

beton diberi penutup yang terbuat dari campuran semen, pasir dan air sehingga

tiang yang awalnya berlubang bagian atasnya menjadi tertutup. Proses

(50)

lokasi pemasaran tiang. Bagian tutup atas tiang kemudian diberi nomor urut

pembuatan tiang dengan mengunakan cat pylox. Kedua ujung tiang yang ditutup

akan mengering dalam beberapa jam. Jika PC Wire masih keluar tampak pada

permukaan ujung tiang, maka PC Wire dipotong dengan mesin gerinda. Selain itu

dilakukan juga pelabelan pada tiang untuk merk, kode tiang, dan tanggal

pembuatan tiang.

2.5.4 Mesin Produksi dan Peralatan Produksi

Mesin dan peralatan yang digunakan perusahaan memiliki tujuan untuk

mempermudah kelancaran proses produksi dalam pabrik. Adapun mesin-mesin

dan peralatan yang digunakan oleh PT. Sumbetri Megah dalam memproduksi

tiang listriknya betonnya meliputi sebagai berikut :

2.5.4.1 Mesin Produksi

Mesin yang digunakan dalam proses produksi meliputi:

1. Nama : Boiler

Merk/ Tipe : KB/ 706

Max Prod. Uap : 4200 Kg/Hr

Tekanan Kerja : 10 Kg/ Cm2

Cos φ : 0,86

Luas Pemanasan : 73 m2

Jumlah : 1 Unit

(51)

2. Nama : Mixer (pada unit I)

Merk/ Tipe : KABAG/ RTM 750

Dimensi : 5325 x 5600 x 9450 (OxWxH) mm

Daya : 22 KW

Kapasitas : 1500 Kg

Tegangan : 240 Volt

Cos : 0,85

Jumlah Mesin : 1 unit

Buatan : Jerman

Kegunaan : Untuk mencampur pasir, batu split, semen dan air

3. Nama : Water Dosen System

Merk/ Tipe : NW40 Ausf. 307

Jumlah Mesin : 1 unit

Kegunaan : Untuk mengukur volume air yang akan dignnakan

untuk mencampur bahan baku

4. Nama : Mixer (pada unit II)

Merk/ Tipe : Concrete Mixer/ JS 500

Dimensi : 3165 x 3300 x 450 (OxWxH) mm

Daya : 15 KW

Kapasitas : 800 Kg

Tegangan : 240 Volt

Cos : 0,85

(52)

Buatan : Cina

Kegunaan : Untuk mencampur pasir, batu split, semen dan air

5. Nama : Mesin Penegang PC Wire

Merk/ Tipe : Paul/ 77-202

Jumlah Mesin : 3 unit

Buatan : Jerman

Kegunaan : Untuk menegangkan PC Wire

6. Nama : Mesin Spinning

Merk/ Tipe : 202.8-2

Kapasitas : 1800 / 160 r/min

Tegangan : 240 Volt

Cos : 0,87

Jumlah Mesin : 4 unit

Kegunaan : Untuk memutar cetakan dengan menggunakan

gaya sentrifugal yang betujuan untuk memadatkan

adonan beton di dalam cetakan

7. Nama : Mesin Ulir (Treading Machine)

Merk/ Tipe : Paul/ 30-267

Dimensi : 5325 x 5600 x 9450 (OxWxH) mm

Jumlah Mesin : 1 unit

Buatan : Jerman

(53)

8. Nama : Mesin Spiral

Merk/ Tipe : Paul/ 15-147

Tegangan : 24 Volt

Cos φ : 0,83

Jumlah Mesin : 1 unit

Buatan : Jerman

Kegunaan : Untuk membuat spiral dari kawat paku

yang berdiameter 4 mm

9. Nama : Hoist Crane

Merk/ Tipe : DA

Tegangan : 24 Volt

Kapasitas : 3 Ton

Cos φ : 0,87

Jumlah Mesin : 8 unit

Kegunaan : Sebagai alat transportasi untuk memindahkan tiang

listrik beton pra tegang dan mal

10. Nama : Mesin Pengundi Baut (Hydraulic JEIN)

Merk / Tipe : PAUL 77-202

Jumlah Mesin : 3 unit

Kegunaan : Untuk mengunci baut-baut yang dipasang

disepanjang mal

11. Nama : Mesin Pemotong PC Wire

(54)

Tegangan : 220/380 Volt

Cos φ : 0,85

Jumlah Mesin : 1 unit

Kegunaan : Untuk memotong PC Wire sesuai dengan

ukuran tiang

12. Nama : Compressor

Merk/ Tipe : MGK N 271/ 40

Daya : 7-5 KW

Cos φ : 0,85

Jumlah Mesin : 1 unit

Kegunaan : Untuk memotong PC Wire sesuai dengan

ukuran tiang

13. Nama : Mesin Gerinda

Merk / Tipe : J02-22-4

Power : 2 HP

Cos φ : 0,86

Buatan : Kwantung, Cina

Jumlah Mesin : 1 unit

Kegunaan : Untuk menghaluskan permukaan benda dan juga

sebagai alat potong

14. Nama : Mesin Las (Arc Welder)

Merk / Tipe : Kubota / AT – SS 5

(55)

Jumlah Mesin : 1 unit

Kegunaan : Untuk mengelas

15. Nama : Compressor

Merk / Tipe : Y 132 M

Daya : 15 KW

Cos φ : 0,84

Jumlah : 1 Unit

Buatan : Cina

Kegunaan : Untuk mendapatkan angin dalam pengoperasian

Impact Tool

2.5.4.2 Peralatan Produksi

Peralatan yang digunakan perusahaan dalam proses produksi pembuatan

tiang listrik yaitu:

1. Forklift

Forklift digunakan untuk mengangkut material dari gudang bahan baku

dan gudang bahan tambahan menuju lokasi pabrik. Adapun yang diangkut

meliputi pasir, semen dan batu split.

2. Hoist Crane

Hoist Crane adalah alat bantu yang digunakan untuk mengangkut material,

baik itu pengangkutan mal, concrete yang sudah ditutup oleh cetakan, maupun

tiang yang sudah jadi menuju daerah yang diinginkan dengan menggunakan

(56)

3. Tang

Tang digunakan untuk memotong kawat beton pada saat perangkaian

cincin tulangan dari PC Wire.

6. Scrap

Digunakan untuk meratakan adukan pada saat adukan baru dituang ke

dalam rangkaian tulang.

4. Palu

Palu digunakan untuk memukul pen pada saat penutupan cetakan, palu ini

digunakan pada stasiun kerja penutupan mal dengan kegiatan proses produksi II.

5. Kuas

Kuas digunakan untuk mengoleskan mould oil ke bagian dalam mal. Ini

dilakukan agar tiang yang dimasak nantinya tidak lengket kedalam cetakan saat

pembongkaran.

6. Kain

Kain digunakan untuk membersihkan cetakan mal dari debu yang

dihasilkan oleh tiang yang sudah jadi.

2.6. Tata Letak Perusahaan

PT. Sumbetri Megah memiliki tipe tata letak pabrik berdasarkan produk

(Product Layout). Dapat disimpulkan bahwa mesin-mesin, peralatan serta fasilitas

pendukung lainnya memiliki dua unit jalur produksi, dimana setiap daerah kerja

disusun sesuai urutan proses untuk memproduksi tiang listrik sesuai dengan tipe

(57)

menyelesaikan satu siklus produksi, sedangkan bentuk pola aliran bahan yang

digunakan di pabrik ini berbentuk zig-zag. Dengan bentuk aliran bahan seperti ini,

dapat digunakan alat transportasi yang sama. Seperti pada pengecoran, proses

stessing, besi sorong, sekaligus juga hoist crane untuk membawa mal ke daerah

penutupan mal ke daerah spinning. Demikian pula besi sorong pada bagian

pembukaan mal juga dapat digunakan untuk mengangkut tiang listrik ke tempat

bak perendaman.

Adapun tata letak pabrik yang dimiliki PT. Sumbetri Megah dibagi atas

tiga daerah kerja, yaitu:

1. Daerah Produksi

Daerah produksi adalah suatu tempat untuk mengolah bahan baku, bahan

tambahan dan bahan penolong menjadi sebuah tiang listrik beton pra

tegang. Pabrik ini dibangun diatas areal seluas 658.84 m2. Bagian produksi

memiliki beberapa stasiun kerja (work center) yang disusun tanpa dinding

/ sekat pemisah. Daerah kerja yang ada pada daerah produksi meliputi:

a. Daerah kerja perangkaian

Daerah kerja perangkaian ini dibagi menjadi 4 daerah kerja, yaitu:

1. Daerah kerja I dengan ukuran 15.75 m x 5.85 m

2. Daerah kerja II dengan ukuran 59.85 m x 0.55 m

3. Daerah kerja III dengan ukuran 17.50 m x 1.40 m

4. Daerah kerja IV dengan ukuran 28 m x 3.85 m

b. Daerah kerja pengecoran

(58)

1. Daerah kerja I dengan ukuran 15 m x 2.3 m

2. Daerah kerja II dengan ukuran 14 m x 2.8 m

c. Daerah kerja pemutaran (spinning)

Daerah ini dibangun di atas areal seluas 15.80 m2.

d. Daerah kerja penguapan (steaming)

1. Daerah kerja I dengan ukuran 28.70 m x 3.50 m

2. Daerah kerja II dengan ukuran 29.75 m x 4.55 m

3. Daerah kerja III dengan ukuran 14 m x 2 m

e. Daerah kerja pembukaan mal

Daerah kerja ini terbagi atas 2 daerah kerja, yang masing-masing

daerah berukuran 29.75 m x 0.9 m.

2. Daerah Pelayanan

Pelayanan Produksi (Production Service)

Bagian pelayanan produksi yang ada di pabrik meliputi:

a. Gudang Produk (Stock Yard)

Gudang produk adalah tempat penyimpanan produk jadi berupa

tiang listrik beton yang sudah siap dipasarkan, penyimpanan tiang

ini dilakukan di lapangan terbuka atau pihak pabrik menyebutnya

dengan stock yard. Stock yard memiliki luas areal 2111.9 m2. Di

stock yard ini produk jadi disusun berdasarkan spesifikasi

(59)

b. Gudang Bahan Baku

Gudang bahan baku yang ada pada perusahaan ini terdiri dari 2

tempat meliputi:

1. Gudang Bahan Baku I

Gudang ini digunakan sebagai tempat penumpukan bahan

baku berupa pasir dan batu pecah. Gudang ini berdekatan

dengan mesin mixer dan berada pada lapangan terbuka. Luas

areal dari gudang ini 359.80 m2.

2. Gudang Bahan Baku II

Gudang ini digunakan sebagai tempat menyimpan semen

beserta bahan penolong lainnya, seperti minyak gemuk dan

minyak trafo. Luas areal gudang ini meliputi 800 m2.

c. Gudang Peralatan

Gudang peralatan ini digunakan sebagai tempat menyimpan suku

cadang yang digunakan dalam proses produksi. Adapun suku

cadang yang disimpan berupa beko, baut berbagai tipe, kunci,

helm, masker dan kawat seling. Gudang dibangun atas tanah seluas

2166.5 m2

d. Laboratorium

Laboratorium digunakan sebagai tempat pengujian bahan baku

yang digunakan dalam proses produksi. Bahan ini akan diuji

apakah telah memenuhi syarat mutu bahan / material untuk siap

(60)

e. Bengkel (Work Shop)

Bengkel ini digunakan sebagai perbaikan dan perawatan terhadap

mesin-mesin dan peralatan yang mengalami kerusakan. Work Shop

dibagi atas dua bagian, yaitu bengkel listrik dan bengkel mekanik.

Bengkel ini berdekatan dengan laboratorium dan mempunyai luas

area 39.2 m2.

Pelayanan Administrasi (General Service)

Pelayanan administrasi yang ada di pabrik meliputi:

a. Pos Satpam

Pos satpam pada perusahaan ini terdapat dua tempat yaitu :

1 Pos yang berada di pintu pabrik tugasnya yaitu menjaga keluar

masuknya bahan baku, produk yang diangkut dan karyawan

yang ingin keluar masuk. Ukuran dari pos satpam ini

4.2 m x 3.5 m

2. Pos satpam yang berada di menara tugasnya yaitu menjaga

semua barang-barang yang menjadi harta perusahaan, meliputi

produk tiang listrik, mesin-mesin produksi, bahan baku, dan

bangunan pabrik agar tidak dicuri. Ukuran dari bangunan ini

4 m x 3 m.

b. Kantor

Kantor ini digunakan sebagai tempat para staf bekerja. Kantor ini

memiliki luas areal 10.15 m x 8 m. Kantor ini dibagi atas beberapa

(61)

bagian perawatan, kepala bagian mutu dan kepala bagian

administrasi. Kantor ini juga menyediakan ruang tunggu bagi tamu,

yang dapat juga digunakan sebagai meja rapat para staf.

c. Mess (Tempat Tinggal Pengunjung)

Mess disediakan bagi tamu atau pengunjung yang datang dan

menginap ke pabrik, dibangun diatas areal seluas 46.55 m2.

Perusahaan menyediakan tiga buah mess untuk para pengunjung.

d. Parkir

Parkir berada di depan mess, parkir ini digunakan untuk

memarkirkan kendaraan para staf dan karyawan. Lapangan parkir

mempunyai ukuran 21.7 m x 5.25 m.

Pelayanan Pegawai (Personal Service)

Pelayanan pegawai yang ada di perusahaan adalah:

a. Poliklinik

Poliklinik yang ada di pabrik ini digunakan sebagai tempat

penyelamatan dari kecelakaan kerja baik itu staf maupun

karyawan. Poliklinik ini menyediakan perlengkapan P3K

(Pertolongan Pertama pada Kecelakaan) sebagai langkah awal

penyelamatan. Poloklinik ini dibangun diatas tanah berukuran

(62)

b. Dapur

Dapur yang ada di perusahaan digunakan sebagai tempat memasak

air dan membuat minuman bagi staf dan karyawan. Dapur

karyawan dibangun di areal yang berukuran 4. 9 m x 3.85 m.

c. WC (Water Closet)

WC yang ada di perusahaan terbagi menjadi dua yaitu WC untuk

staf dan WC untuk karyawan. WC karyawan terdapat di samping

areal produksi sedangkan WC untuk para staf terdapat di kantor.

Ukuran WC ini 2 m x 2 m.

Pelayanan Bangunan Pabrik (Physical Plant Service)

a. Tangki Solar

Tangki Solar ini digunakan sebagai bahan bakar boiler dalam

proses steaming. Tangki solar ini mampu memuat 1800 liter solar.

Tangki ini berada di tempat yang dikelilingi oleh tembok dengan

ukuran 5.6 m x 4.2 m.

b. Power House

Power House ini berada di belakang gudang bahan baku. Power

Gambar

Tabel 2.1. Jenis Tiang Listrik Beton Pra Tegang pada PT. Sumbetri Megah
Tabel 2.2. Ukuran Mesh dan Persen Tertinggal
Gambar 2.1. Blok Diagram Produksi Tiang Listrik          Beton di PT. Sumbetri Megah
Tabel 2.3. Komposisi Bahan Pembuatan Beton Pra Tegang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh kompensasi motivasi, dan karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan kerja.. Metode analisis yang dipergunakan dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah karakteristik individu, karakteristik pekerjaan dan budaya organisasi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

Saran untuk penelitian selanjutnya adalah melakukan analisis pengaruh kepemimpinan, Budaya organisasi, dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan dan dampaknya terhadap

Hasil penelitian menunjukkan : (1) Karakteristik individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan (2) Karakteristik Pekerjaan berpengaruh positif

metode yang digunakan ialah regresi linier berganda yang mana alat tersebut berguna untuk menghitung seberapa berpengaruhnya karakteristik pekerjaan, motivasi kerja dan

Untuk menguji adanya pengaruh variabel motivasi kerja dalam hubungan antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan dengan persamaan regresi melalui uji

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk menguji pengaruh karakteristik individu terhadap kepuasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh kepemimpinan, dukungan organisasi, motivasi, dan budaya organisasi secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan,