Tanggung Jawab Notaris Dalam Pembuatan Akta Keputusan Rapat Umumpemegang Saham (Studi Pada PT. Multi Megah Mandiri Di Jakarta Utara)
Teks penuh
Dokumen terkait
Mengenai sejauh mana tanggung jawab notaris apabila notulen yang memberikan akta hasil rapat RUPS tidak sesuai dengan aslinya karena no- taris tidak mengetahui kebenaran isi atas
Yang menghendaki profesi Notaris di Indonesia adalah pasal 1868 Kitab undang-undang hukum perdata yang berbunyi: “Suatu akta otentik ialah suatu akta didalam bentuk yang
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan Kewenangan Notaris dalam pembuatan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Terbatas berdasarkan
Notaris sebagai pejabat umum juga dapat ditelusuri pada Pasal 1868 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang menyatakan “Suatu akta otentik ialah suatu akta yang di dalam bentuk
jawab notaris terhadap akta otentik yang dibuat dan berindikasi perbuatan pidana terjadi apabila perbuatan notaris dapat dikualifikasikan sebagai suatu tindak pidana
Menurut Pasal 1868 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) akta otentik adalah suatu akta yang dibuat dalam bentuk yang ditentukan undang-undang oleh
Pengertian akta otentik dapat ditemukan dalam pasal 1868 KUH Perdata yaitu akta yang di dalam bentuk yang ditentukan oleh undang-undang, dibuat oleh atau di hadapan
Keperluan masyarakat akan alatbukti tertulis berupa akta otentik sangat erat kaitannya dengan Pasal 1868 Kitab Undang- undang Hukum Perdata untuk selanjutnya akan disebut KUHPerdata