• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEGEMARAN MEMBACA BUKU FIKSI T

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEGEMARAN MEMBACA BUKU FIKSI T"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

“PENGARUH KEGEMARAN MEMBACA BUKU FIKSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PELAJAR SMA UNGGUL SAKTI JAMBI KELAS X C – TAHUN AJARAN 2014-2015”

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Membaca adalah kegiatan meresepsi, menganalisa, dan mengintepretasi yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis dalam media tulisan. Manfaat membaca sangat banyak, salah satunya yaitu membaca dapat meningkatkan pengetahuan serta memori pemahaman seseorang.

Karena manfaat membaca yang begitu banyaknya, maka dapat dipastikan Pelajar Kelas XC SMA UNGGUL SAKTI JAMBI Tahun Ajaran 2014-2015 yang gemar membaca akan berpeluang mendapatkan prestasi belajar.

Masalahnya banyak para pelajar yang lebih suka membaca buku fiksi. Dalam proposal ini penulis akan coba mengungkapkan tingkat kecerdasan dan prestasi Pelajar Kelas XC SMA UNGGUL SAKTI JAMBI Tahun Ajaran 2014-2015 yang suka membaca buku fiksi.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka diperoleh rumusan masalah, sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan kegemaran, membaca, buku fiksi, prestasi belajar, dan pelajar?

2. Apa manfaat membaca?

3. Apakah dampak positif atau dampak negatif yang timbul dan berpengaruh bagi para pelajar yang gemar membaca buku fiksi?

4. Bagaimana cara membaca yang baik dan benar?

5. Bagaimana pengaruh dampak membaca buku fiksi terhadap prestasi belajar?

(2)

7. Apa saja jenis buku fiksi yang gemar dibaca para Pelajar Kelas XC SMA UNGGUL SAKTI JAMBI Tahun Ajaran 2014-2015?

8. Mengapa para Pelajar Kelas XC SMA UNGGUL SAKTI JAMBI Tahun Ajaran 2014-2015 gemar membaca buku fiksi?

9. Bagaimana pengaruh kegemaran membaca buku fiksi terhadap prestasi belajar?

1.3. Hipotesis

Kegemaran membaca buku fiksi dikalangan para Pelajar Kelas XC SMA UNGGUL SAKTI JAMBI Tahun Ajaran 2014-2015 lebih banyak menimbulkan dampak positif yang berpengaruh besar dalam prestasi belajar ketimbang dampak negatifnya karena dengan membaca buku-buku fiksi tersebut dapat meningkatkan kualitas pola pikir yang logis bagi para pelajar. Sehingga pola pikir yang logis tersebut dapat digunakan para pelajar dalam pembelajaran di sekolah.

1.4. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka diperoleh tujuannya, antara lain sebagai berikut:

1. Mengetahui maksud dari kata kegemaran, membaca, buku fiksi, prestasi belajar, dan pelajar.

2. Mengetahui manfaat membaca.

3. Mengetahui dampak positif atau dampak negatif yang timbul dan berpengaruh bagi para pelajar yang gemar membaca buku fiksi. 4. Mengetahui cara membaca yang baik dan benar.

5. Mengetahui pengaruh dampak membaca buku fiksi terhadap prestasi belajar.

6. Mengetahui banyak Pelajar Kelas XC SMA UNGGUL SAKTI JAMBI Tahun Ajaran 2014-2015 yang gemar membaca buku fiksi.

7. Mengetahui jenis-jenis buku fiksi yang gemar dibaca para Pelajar Kelas XC SMA UNGGUL SAKTI JAMBI Tahun Ajaran 2014-2015.

(3)

1. Sebagai sumber informasi mengenai pengaruh kegemaran membaca buku fiksi terhadap prestasi belajar pelajar.

2. Sebagai sarana pembelajaran.

3. Sebagai penambah wawasan penulis.

4. Sebagai sumber kajian terhadap pelajar yang suka membaca buku fiksi. 5. Sebagai sumber kajian terhadap guru dalam menyelesaikan masalah yang

(4)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kegemaran

Kegemaran adalah rasa suka terhadap suatu hal. 2.2. Membaca

Membaca adalah kegiatan meresepsi, menganalisa, dan mengintepretasi yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis dalam media tulisan.

2.3. Buku Fiksi

Buku fiksi adalah buku yang dibuat berdasarkan khayalan dan imajinasi penulis. Jadi buku fiksi berarti buku yang berisi karangan atau tulisan yang tidak nyata atau imajinatif. Buku fiksi ada banyak jenisnya, yaitu novel fiksi, komik, buku cerita fiksi, dan sebagainya.

formal tingkat menengah. 2.4. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah sesuatu yang dapat dicapai yang dinampakkan dalam pengetahuan, sikap, dan keahlian setelah melakukan berbagai proses pembelajaran di sekolah maupun di luar sekolah.

2.5. Pelajar

(5)

2.6. Manfaat Membaca

Kita tahu bahwa buku adalah jendela dunia, untuk mengetahu isi sebuah buku kita perlu memiliki kemampuan membaca. Banyak sekali manfaat yang akan didapat dengan membaca. Manfaat dari membaca untuk kita adalah :

1. Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.

2. Ketika sibuk membaca, sesorang terhalang masuk dalam kebodohan. 3. Dengan sering membaca, seseorang bisa mengembangkan keluwesan dan

kefasihan dalam bertutur kata.

4. Membaca membatu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara pikir.

5. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.

6. Dengan sering membaca, seseorang dapat mengambil manfaat dari pengalaman orang lain, seperti mencontoh kearifan orang bijaksanan dan kecerdasan para sarjana.

7. Dengan sering membaca, seseorang dapat mengembangkan

kemampuannya baik untuk mendapat dan merespon ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari disiplin ilmu dan aplikasi di dalam hidup. 8. Keyakinan seseorang akan bertambah ketika dia membaca buku - buku

keagaman. Buku itu adalah penyampai ceramah terbaik dan ia mempunyai pengaruh kuat untuk menuntun seseorang menuju kebaikan dan

menjauhkan dari kejahatan.

9. Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia.

10.Dengan sering membaca, seseorang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai model kalimat, lebih lanjut lagi ia bisa

meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk

memahami apa yang tertulis “di antara baris demi baris” (memahami apa yang tersirat).

11.Membantu menghilangkan insomnia. Dengan sering membaca, lama-kelamaan akan timbul rasa kantuk dan mudah sekali untuk tertidur. 2.7. Dampak Membaca Buku Fiksi

(6)

Tidak hanya buku nonfiksi yang dapat mencerdaskan Anda, tetapi buku fiksi pun memiliki manfaat yang sama dengan buku non fiksi. Berikut manfaat membaca buku fiksi:

a. Mencegah Depresi dan Mengurangi Stres

Karya fiksi memiliki sifat menghibur. Bagi Anda yang sedang galau atau penat, cobalah membaca buku fiksi. Niscaya, galau dan rasa penat Anda akan berkurang bahkan hilang.

b. Meningkatkan Kemampuan Mengolah Emosi

Sebenarnya ketika kita membaca buku fiksi, kita sedang berlatih berimajinasi dan mengolah emosi diri kita sendiri. Ketika berimajinasi, otomatis emosi dalam diri kita pun akan bergejolak. Kadang sedih, kadang kesal, kadang bahagia. Kalau kita jeli, ini sebenarnya adalah permainan emosi, dimana emosi kita dilatih naik-turun – naik-turun seperti melatih otot lengan dengan sebuah barbel. Semakin sering emosi kita

dipermainkan, kemampuan kita mengontrol emosi menjadi lebih baik. c. Menambah Kemampuan Membaca Pikiran Orang Lain

Masih tersambung dengan poin nomor 2, emosi yang naik turun itu akan membuat pengindraan Anda semakin peka. Itu artinya, Anda akan lebih peka terhadap lingkungan, termasuk pada orang yang Anda ajak bicara. Secara tidak sadar, Anda akan memiliki kemampuan untuk membaca isi hati dan perasaan orang lain. Tidak percaya? Cobalah!

d. Merilekskan Tubuh

Bagi Anda yang baru saja menyelesaikan sebuah proyek besar, bagi Anda yang baru saja mengalami ketegangan karena bekera terus-menerus, membaca buku fiksi bisa menjadi sarana yang baik dalam merilekskan tubuh. Ya, membaca buku fiksi adalah salah satu hiburan yang

(7)

e. Meningkatkan Kualitas Tidur

Jika Anda mengalami sulit tidur atau tidur Anda tidak nyenyak, mulailah membiasakan diri membaca buku fiksi sebelum tidur. Buku fiksi dapat membuat otak dan tubuh Anda rileks sehingga Anda akan lebih mudah tertidur dan tidur Anda akan lebih nyenyak dari biasanya.

f. Mencegah Alzheimer

Sebuah penelitian membuktikan bahwa ternyata membaca buku fiksi dapat mencegah terjadinya penyakit lupa yang disebut dengan alzheimer. Jika Anda ingin mencegah penyakit lupa, membaca buku fiksi bisa menjadi solusi aman tanpa harus mengonsumsi obat-obatan kimia.

g. Mempertajam Otak

Selain mencegah kepikunan, membaca buku fiksi juga merangsang otak untuk berpikir dan berimajinasi. Akibatnya, kemampuan otak Anda akan lebih tajam daripada sebelumnya.

h. Meningkatkan Empati

Mungkin Anda adalah orang apatis yang tidak mudah iba dan tidak mudah berempati terhadap lingkungan Anda sendiri. Jika memang ya, maka berubahlah, karena apatis itu bukan sifat yang baik. Mulailah

memperhatikan dan berempati terhadap orang lain. Jika Anda sulit menjadi orang yang berempati, membaca buku fiksi bisa menjadi latihan yang baik.

(8)

2. Dampak Negatif

Menjadi seorang kutu buku memang baik. Kebiasaan membaca buku akan menambah pengetahuan dan menambah kemampuan berpikir kita. Namun ada konsekuensi yang harus diterima seorang kutu buku, diantaranya:

a. Menyebabkan mata minus (miopi), atau bahkan mata

plus (hipermetropi). Miopi dan hipermetropi adalah kerusakan pada mata yang disebabkan oleh kurangnya elastisitas otot silaris pada mata. Otot silaris ini adalah pengatur fokus mata. Ketika kita melakukan aktivitas membaca buku, otot silaris kita dituntut untuk berada dalam kondisi statis. Karena berada dalam kondisi statis yang terlalu lama, maka otot silaris pun menjadi tidak fleksibel lagi. Pada akhirnya, para penderita miopi dan hipermetropi tidak dapat melihat secara jelas suatu benda yang terlalu dekat atau terlalu jauh.

b. Tidak hanya itu, seorang kutu buku juga biasanya memiliki masalah pada postur tubuhnya. Karena terlalu asik membaca buku, terkadang seorang kutu buku duduk dengan posisi tidak sempurna atau mungkin lupa berolahraga sehingga postur tubuhnya memburuk. Tidak hanya postur tubuh, kebugaran dan daya tahan tubuh seorang kutu buku juga biasanya terus memburuk seiring berjalannya waktu.

c. Terakhir. Membaca buku memang dapat mencegah kepikunan, tetapi apabila membaca banyak buku dengan jenis berbeda dalam satu waktu, justru akan menyebabkan berkurangnya daya ingat seseorang karena terjadinya 'tumpang-tindih informasi di otak.

(9)

2.8. Cara Membaca Buku yang Baik dan Benar 1. Memilih Topik Bacaan.

Kita suka membaca buku karena “paksaan”. Kegiatan membaca buku masih dinilai sebagai beban. Kita jarang menggunakan kegiatan membaca sebagai kebutuhan. Satu penyebab utama yaitu kesalahan memilih topic bacaan. Oleh karena itu, hendaknya kita memilih topic bacaan yang menarik.

Topik buku yang menarik tentu sering berhubungan dengan profesi. Mengapa? Agar isi buku dapat menunjang karier. Oleh karena itu, hendaknya kita membaca buku-buku yang relevan dengan profesi kita saat ini. Dari sekadar menyalurkan hobi, kita menambah wawasan untuk memperbaiki kualitas profesi.

2. Usahakan untuk Menyelesaikan

Ketika membaca buku, hendaknya kita pandai-pandai memilih buku. Usahakan agar buku itu tidak terlalu tebal. Mengapa? Agar buku itu terselesaikan

membacanya dalam sekali duduk. Hendaknya kita menghindari menunda menyelesaikan membaca buku. Selesaikan agar pemahaman isi buku tidak sepotong-potong.

3. Memilih Waktu

Kegiatan membaca buku memerlukan waktu tersendiri. Kegiatan membaca buku tidak dapat dilakukan dengan serampangan. Oleh karena itu, hendaknya kita memilih waktu yang tepat agar kita dapat menyelesaikan buku itu.

Tips Esekusi Membaca :

1. Pilihlah tempat dan suasana yang sesuai untuk membaca, yaitu tempat yang terang / baik dalam pencahayaan, sejuk, bersih, nyaman, tenang dan rapih menurut kita sendiri.

2. tingkatkan motivasi agar lebih bersemangat dalam membaca

3. Pastikan posisi membaca kita dalam posisi yang benar. Posisi yang benar pada waktu membaca adalah duduk dengan posisi badan tegak, tidak bungkuk, dan pastikan jarak antara buku dengan mata kita kurang lebih 30cm.

(10)

5. Perlambatlah ketika menemukan sesuatu yang baru dipahami. Perlambatan ini diperlukan untuk mencerna istilah-istilah yang baru dikenal atau baru ditemui.

6. Siapkan juga hal-hal yang biasanya membantu kita dalam membaca, seperti pensil atau spidol.

7. Berilah garis bawah atau stabillo pada kalimat-kalimat yang menurut anda penting. Dengan memberikan sesuatu, seperti garis bawah atau stabillo anda dapat mengingat baca dan merangkumnya.

8. Konsentrasi .Kebanyakan kita menganggap bahwa konsentrasi adalah pekerjaan berat dan sangat sulit dilakukan. Kita memiliki suatu keyakinan bahwa hal tersebut susah untuk dilakukan. Maka lakukan dengan baik intruksi sebelumnya agar bisa berkonsentrasi dengan baik

9. Tidak mengeluarkan suara dalam membaca karena dapat memakan waktu lebih lama.

10.Usahakan tidak banyak bergerak saat Anda membaca. Gerak yang

dihasilkan akan membuang waktu dan menghambat untuk membaca cepat. 11.Mental block. Artinya, ketika membaca buku jangan mulai berpikir kita

(11)

2.9. Dampak Membaca Buku Fiksi Terhadap Prestasi Belajar

Dampak positif akan lebih memberikan pengaruh daripada dampak negatif, karena adanya hal yang diperlukan ketika proses belajar berlangsung di dalam dampak positif. Yaitu psikis pelajar, pelajar yang gemar membaca buku fiksi tingkat kesehatan psikis pelajar akan meningkat drastis dan statusnya sangat baik, bentuknya berupa sebuah motivasi untuk meningkatkan prestasi belajar. Mereka yang gemar membaca buku fiksi cenderung suka dengan hal-hal yang logis. Sehingga ketika mereka menjawab soal-soal pertanyaan, mereka akan menjawab dengan jawaban yang logis/masuk akal dan bisa

(12)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian

Metode yang digunakan penyusun dalam penelitian ini adalah metode angket. Dengan metode angket penulis dapat mengetahui bagaimana pengaruh kegemaran membaca buku fiksi terhadap prestasi belajar pelajar SMA Unggul Sakti Jambi kelas XC tahun ajaran 2014-2015.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ( Penyebaran Angket )

 Hari/tanggal : Rabu, 12 November 2014  Pukul : 06.30-07.00 WIB

 Tempat : SMA Unggul Sakti Jambi

 Kegiatan : Menyebarkan angket sebanyak 30 rangkap 3.3. Sampel Penelitian

 Sampel : 30 orang siswa kelas XC  Populasi : SMA Unggul Sakti Kelas XC 3.4. Prosedur Penelitian

Membuat angket

1. Siapkan pertanyaan yang berhubungan dengan judul. 2. Ketik dengan aturan yang tepat.

3. Print angket tersebut.

4. Gandakan sesuai dengan jumlah yang ditetapkan. 5. Sebarkan angket kepada sampel yang telah ditetapkan. Penyebaran Angket

1. Tetapkan sampel sesuai dengan judul penelitian. 2. Sebarkan angket pada jadual yang ditetapkan. 3.5. Analisis Data

(13)
(14)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil

Jumlah angket keseluruhan : 30 rangkap

Yang gemar buku fiksi : 16 dari 30 rangkap

Yang tidak gemar membaca buku fiksi : 14 dari 30 rangkap

Rumus untuk mencari persentasi ya/tidak bagi yang gemar membaca buku fiksi:

presentasi=jumlah ya/tidak 16orang ×100

Hasil data pelajar yang gemar membaca buku fiksi

Pernyataan Ya Tidak

Buku fiksi adalah suatu kebutuhan 50% 50%

Merasa seperti memerankan tokoh dalam buku fiksi ketika membacanya 37,5% 62,5% Sering mengkhayal setelah sering membaca buku fiksi 87,5% 12,5%

Membaca buku fiksi dapat mempengaruhi mood 87,5% 12,5%

Suka membaca buku fiksi ketika pembelajaran berlangsung 0% 100%

Tetap melanjutkan bacaan ketika ada tugas lain 25% 75%

Dengan seringnya membaca buku fiksi dapat mempengaruhi keputusan

yang diambil 25% 75%

Mementingkan buku fiksi daripada belajar 18,75% 81,25%

Menabung demi mengoleksi buku fiksi yang disukai 56,25% 43,75%

Suka menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar 31,25% 68,75% Suka untuk mengungkapkan apa yang dirasakan dengan menulis 37,5% 62,5% Suka untuk mengungkapkan apa yang dirasakan dengan berbicara kepada

orang lain 62,5% 37,5%

Buku fiksi mempengaruhi cara berpikir 75% 25%

Semenjak membaca buku fiksi lebih cenderung berpikir ke depan 81,25% 18,75% Guru menemukan siswa sedang membaca buku fiksi saat belajar 25% 75% Pernah terlarut dalam kesedihan ketika membaca buku fiksi 75% 25% Selalu menggunakan waktu luang untuk membaca buku fiksi 87,5 12,5% Dengan membaca buku fiksi mendapatkan motivasi bagi diri 93,75% 6,25%

(15)

Data hasil siswa yang tidak suka membaca buku fiksi

Pernyataan Ya Tidak

Buku fiksi adalah suatu kebutuhan 0% 100%

Merasa seperti memerankan tokoh dalam buku fiksi ketika membacanya 28,57% 71,43% Sering mengkhayal setelah sering membaca buku fiksi 35,71% 64,29%

Membaca buku fiksi dapat mempengaruhi mood 28,57% 71,43%

Suka membaca buku fiksi ketika pembelajaran berlangsung 7,14% 92,86%

Tetap melanjutkan bacaan ketika ada tugas lain 0% 100%

Dengan seringnya membaca buku fiksi dapat mempengaruhi keputusan

yang diambil 14,28% 85,72%

Mementingkan buku fiksi daripada belajar 7,14% 92,86%

Menabung demi mengoleksi buku fiksi yang disukai 7,14% 92,86%

Suka menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar 35,71% 64,29% Suka untuk mengungkapkan apa yang dirasakan dengan menulis 42,85% 57,15% Suka untuk mengungkapkan apa yang dirasakan dengan berbicara kepada

orang lain 71,42% 28,58%

Buku fiksi mempengaruhi cara berpikir 42,86% 57,14%

Semenjak membaca buku fiksi lebih cenderung berpikir ke depan 42,85% 57,15% Guru menemukan siswa sedang membaca buku fiksi saat belajar 0% 100% Pernah terlarut dalam kesedihan ketika membaca buku fiksi 35,71% 64,29% Selalu menggunakan waktu luang untuk membaca buku fiksi 14,28% 85,72% Dengan membaca buku fiksi mendapatkan motivasi bagi diri 57,14% 42,86%

Buku fiksi adalah sumber motivasi utama 7,14% 92,86%

Rumus besar pengaruh persentasi data hasil pengaruh prestasi belajar bagi pelajar yang gemar membaca buku fiksi:

besar pengaru h=∆ persentasi ya∆ persentasi tidak Keterangan:  = Rata-rata

Maka peneliti mendapatkan persentase dan tolak ukur terhadap prestasi belajar yang digunakan peneliti :

 0-10 % = Tidak memberikan pegaruh  10-30 % = Tidak terlalu berpengaruh  30-50 % = Sedikit berpengaruh  50-80 % = Banyak berpengaruh  80-100 % = Sangat berpengaruh

Data hasil pengaruh prestasi belajar bagi pelajar yang gemar membaca buku fiksi

Aspek Besar Pengaruh Keterangan

(16)

Data hasil pengaruh prestasi belajar bagi pelajar yang tidak gemar membaca buku fiksi

Aspek Besar Pengaruh Keterangan

(17)

4.2. Pembahasan

Pelajar yang gemar membaca buku fiksi

Bagi pelajar yang gemar membaca buku fiksi tidak memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar mereka. Dikarenakan mereka selalu disiplin saat mengikuti pelajaran (terbukti pada angket ke-5). Mereka jadikan kegemaran tersebut sebagai motivasi bagi diri mereka sendiri (lihat angket ke-18). Dan kegemaran membaca buku fiksi membuat mereka lebih berpikir ke depan (angket ke-14). Banyak dari mereka yang suka baca jenis buku fiksi berupa novel fiksi, komik, dan buku cerita fiksi. Banyak alasan mengapa mereka gemar membaca buku fiksi, yaitu:

1. Karena buku fiksi itu menarik untuk dibaca, menghibur, memperbaiki mood. 2. Dengan membaca buku fiksi, mereka mendapat ilmu psikologi.

Pelajar yang tidak gemar membaca buku fiksi

Bagi pelajar yang tidak gemar membaca buku fiksi tidak terlalu

berpengaruh terhadap prestasi belajar mereka. Dikarenakan mereka memang tidak gemar membaca buku fiksi. Tapi mereka tetap jadikan buku fiksi sebagai alat untuk memotivasi mereka (lihat angket ke-18). Mereka tidak gemar membaca buku fiksi karena:

1. Buku fiksi itu tidak menarik dan tidak menyenangkan. 2. Membaca buku fiksi tidak begitu penting.

3. Tidak ada waktu untuk menyempatkan membaca buku fiksi. 4. Tidak ada uang untuk membeli buku fiksi.

5. Tidak hobi membaca.

(18)

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan

Dari kajian teori dan data hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Kegemaran adalah rasa suka terhadap suatu hal.

2. Membaca adalah kegiatan meresepsi, menganalisa, dan mengintepretasi yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis dalam media tulisan.

3. Buku fiksi adalah buku yang dibuat berdasarkan khayalan dan imajinasi penulis. Jadi buku fiksi berarti buku yang berisi karangan atau tulisan yang tidak nyata atau imajinatif.

4. Prestasi belajar adalah sesuatu yang dapat dicapai yang dinampakkan dalam pengetahuan, sikap, dan keahlian setelah melakukan berbagai proses pembelajaran di sekolah maupun di luar sekolah.

5. Pelajar adalah istilah lain yang digunakan bagi peserta didik yang mengikuti pendidikan formal tingkat dasar maupun pendidikan.

6. Salah satu manfaat membaca adalah membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.

7. Salah satu dampak positif gemar membaca buku fiksi adalah meningkatkan kesehatan psikis.

8. Salah satu dampak negatif gemar membaca buku fiksi adalah

menyebabkan mata minus (miopi), atau bahkan mata plus (hipermetropi). 9. Salah satu tips membaca dengan baik dan benar adalah memastikan jarak

antara buku dengan mata kita kurang lebih 30cm.

10.Dalam meningkatkan prestasi belajar, dampak positiflah yang condong memberikan pengaruh yang lebih besar dibanding dampak negatif yang akan lebih condong pengaruhnya kepada kondisi kesehatan fisik pelajar yang gemar membaca buku fiksi.

(19)

5.2. Saran

Saran dari penyusun kepada pembaca:

1. Pelajar dapat memilih dan memilah dalam membaca buku fiksi dengan mempertimbangkan dampaknya dalam kehidupan.

2. Dapat menjadi kajian bagi tenaga pengajar dalam menanggapi pelajar yang membaca buku fiksi.

Referensi

Dokumen terkait