• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI KELUARGA PETANI MISKIN DI DESA PUJO ASRI KECAMATAN TRIMURJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DESKRIPSI KELUARGA PETANI MISKIN DI DESA PUJO ASRI KECAMATAN TRIMURJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2011"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

DESKRIPSI KELUARGA PETANI MISKIN DI DESA PUJO ASRI KECAMATAN TRIMURJO

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2011

Oleh

AGUNG PRIHATMOJO

Penelitianinibertujuanmengkajitentang: DeskripsiKeluargaPetaniMiskin di DesaPujoAsriKecamatanTrimurjoKabupaten Lampung Tengah Tahun 2011, dengantitiktekankajiannyapadalahangarapan, modal usahatani, curahan jam kerja, pekerjaansampingandanpendapatankeluargapetani.

Penelitianinimenggunakanmetodedeskriptif. Pengumpulan data

dilakukandenganmenggunakanteknikobservasi, kuesionersertadokumentasi. Untukmengkajikeluargapetanimiskindenganpopulasi 207 KK diambilsampelsebanyak 52 KK dengancarapengambilansampelmenggunakansampelproporsidansampel random. Dalampenelitianiniteknikanalisis data yang digunakanadalahteknikpersentase.

Hasilpenelitianinimenunjukkanbahwakeluargapetanimiskin di

(2)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk menaikan taraf hidup dan dapat dikatakan bahwa pembangunan bertujuan untuk menaikan mutu kehidupan. Azas pembangunan yaitu azas adil dan merata yang mengandung pengertian bahwa hasil-hasil pembangunan baik material dan spiritual dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.

Pembangunan di sektor pertanian sangat penting, karena Indonesia merupakan negara agraris, artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia bekerja pada sektor pertanian. Berdasarkan hasil survei Pertanian Produksi Tanaman Padi di Indonesia Tahun 2010 yaitu 68 persen penduduk Indonesia bekerja pada sektor pertanian (BPS, 2008).

(3)

Tengah. Di Kecamatan Trimurjo terdapat 10.085 jiwa atau 2.521 KK petani miskin (BPS, 2008 :41).

Desa Pujo Asri terletak di Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah mempunyailuas wilayah Desa Pujo Asri328,50 Ha penggunaan lahan terbesar yaitu untuk lahan pertanian (sawah) 248,50 Ha.Hal ini karena mata pencaharian pokok penduduk Desa Pujo Asri sebagai petani sawah. Mata pencaharian penduduk di sektor pertaniansebanyak 345 kepala keluarga dari jumlah seluruh penduduk yaitu 367 kepala keluargayang tersebar di 4 dusun ternyata belum mampu mensejahterakan penduduknya. Hal ini terbukti dengan terdapatnya 207 keluarga di Desa Pujo Asri yang mendapat bantuan Raskin (beras untuk keluarga miskin). Raskin adalah bantuan beras dari pemerintah untuk membantu keluarga miskin, sehingga dapat dikatakan bahwa 207 kepala keluarga yang mendapat bantuan Raskin tersebut adalah keluarga miskin (Monografi Desa Pujo Asri, 2010).

Keluarga petani miskin di Desa Pujo Asri mempunyai lahan yang sempit. Pendapatannya rendah karena di lahan yang sempithasil usaha tani yang diperoleh juga sedikit. Keadaan tersebut membuat pendapatan yang diperoleh dari usaha tani belum mampu mencukupi kebutuhan hidup keluarga petani, apalagi keluarga petani miskin ada yang tidak mempunyai lahan garapan akan lebih sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup karena mereka bertani dengan sistem bagi hasil yaitu membagi hasil panen dengan pemilik lahan, sehingga dapat dikatakan pendapatan yang rendah diperoleh dari sistem bagi hasil.

(4)

petani. Berkurangnya pendapatan keluarga petani membuat keluarga petani miskin sulit memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Keluarga petani miskin di Desa Pujo Asri mempunyai luaslahan rata-rata 0,25 Ha. Dari lahan tersebut rata-rata memiliki hasil panen padi 1,27 ton per panen. Pada saat penelitian, hasil panen tersebut dijual maka harga jual padi tersebut Rp 2.500 sehingga pendapatan kotor rata-rata yang diperoleh petani per panen sebesar Rp 3.166.000. Pendapatan petani masih harus dikurangi dengan modal biaya yang dikeluarkan, untuk lahan sawah 0,25 Ha maka rata-rata modal yang dikeluarkan petani Rp 741.000. Dari hasil tersebut maka dengan lahan sawah 0,25 Ha petani mempunyai rata-rata pendapatan bersih Rp 2.470.000 per panen padi.

Pendapatan bersih dari hasil panen padi tersebut digunakan keluarga petani untuk mencukupi kebutuhan keluarga selama empat bulan, karena masa tanam padi hingga panen berjangka waktu empat bulan. Jadi dapat dikatakan pula dalam satu bulan pendapatan yang diperoleh keluarga petani miskin sekitar Rp 617.500.Pendapatan yang rendah tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarga apalagi harga kebutuhan pokok yang semakin meningkat. Jika petani tidak mempunyai pekerjaan sampingan maka petani tidak mempunyai pendapatan tambahan, sehingga petani miskin yang tidak mempunyai pekerjaan sampingan hanya bergantung pada pendapatan rendah dari usaha tani tersebut untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

(5)

Sesuai dengan pendapat Sayogyo di atas dan dikonversikan dengan harga beras di lokasi penelitian yaitu senilai Rp 7000 per kilogram sehingga didapat hasil yaitu keluarga dikatakan miskin jika tingkat pengeluaran ekuivalen per orang per tahun sejumlah Rp 3.360.000 atau sebesar Rp 280.000 per orang per bulan. Jika ditinjau menurut kriteria Sayogyo maka 207 keluarga petani miskin masih di bawahgaris kemiskinan.

Keluarga petani miskin di Desa Pujo Asri tergolong dalam kemiskinan absoulut yaitu bila pendapatan seseorang atau keluarga tidak memenuhi kebutuhan minimum, maka orang dan keluarga itu dapat dikategorikan miskin. Tingkat pendapatan atau kebutuhan minimum merupakan garis batas antara miskin dan tidak miskin. Garis pembatas antara miskin dan tidak miskin disebut garis kemiskinan.

Berdasarkan latar belakang tersebut,maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keluarga petani miskin di Desa Pujo Asri dengan judul Deskripsi Keluarga Petani Miskin di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Berapakah luas lahan garapan keluarga petani miskin di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah ?

2. Berapakah modal usaha tani keluarga petani miskin di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah ?

(6)

4. Adakahpekerjaan sampingan keluarga petani miskin di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah ?

5. Berapakah pendapatan keluarga petani miskin di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang keluarga petani miskin di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011 dengan titik tekan kajiannya yang meliputi:lahan garapan,modal usaha tani,curahan jam kerja,pekerjaan sampingan, danpendapatan keluarga petani miskin.

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana kependidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Ilmu Pendidikan Sosial, Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran bagi pemerintah dalam memecahkan permasalahan pada lokasi penelitian khususnya dan di daerah lain yang erat kaitanya dengan kemiskinan.

3. Sebagai suplemen bahan ajar Geografi SMA kelas 2 semester 2 dengan materi tentang sosial ekonomi masyarakat pedesaan.

(7)

Agar memperjelas penelitian ini dan agar tidak menyimpang dari pokok pembahasan masalah, maka diberikan ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

1. Ruang lingkup subjek penelitian adalah keluarga petani di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.

2. Ruang lingkup objek penelitian adalah keluarga petani miskin di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.

3. Ruang lingkup tempat penelitian adalah di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.

4. Ruang lingkup waktu penelitian tahun 2011 5. Ruang lingkup ilmu yaitu Geografi Ekonomi:

(8)
(9)

I. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

Sebagai dasar konsepsional dalam rangka memecahkan masalah yang akan diteliti dan agar

penelitian ini terarah, maka penulis mengutip beberapa pendapat para ahli, mengenai pengertian

yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

1. Geografi

Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan

sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan (Seminar dan lokakarya

Geografi tahun 1988 yang diprakarsai oleh Ikatan Geografi Indonesia (IGI) dalam Budiyono,

2003:3).

Menurut Bintarto dalam Budiyono (2003:3) menyatakan bahwa geografi adalah ilmu

pengetahuan yang menciptakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala alam

dan penduduk serta mempelajari corak yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari

fungsi dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu. Mengacu pada pendapat di atas maka ilmu

geografi sangat berperan penting dalam mendeskripsikan fenomena-fenomena fisik maupun

sosial di permukaan bumi secara teliti, terarah dan harus rasional khususnya mengenai

keberadaan lokasi yang berbeda-beda di permukaan bumi sebagai tempat beraktivitas dan tempat

(10)

Secara umum geografi dibagi menjadi dua yaitu geografi fisik dan geografi manusia. Menurut

Daldjoeni (1987:9), bahwa pembagian ini bukan merupakan suatu pemisah melainkan saling

berhubungan untuk mewujudkan geografi yang utuh. Secara garis besar seluruh obyek kajian

geografi dapat dibedakan atas dua aspek utama yaitu aspek fisik dan aspek sosial. Aspek fisik

meliputi kimiawi, biologis, astronomis dan lain-lain. Aspek sosial meliputi antropologis, politis,

ekonomi dan sebagainya.

Dalam penelitian tentang keluarga petani miskin di Desa Pujo Asri menitikberatkan

menggunakan ruang lingkup ilmu geografi ekonomi karena meninjau keruangan aktivitas

ekonomi di bidang pertanian yang objeknya adalah keluarga petani miskin di Desa Pujo Asri.

2. Kemiskinan

2.1 Pengertian Kemiskinan

Kemiskinan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1997:587), adalah keadaan di

mana tidak berharta benda, serba kekurangan, dan berpenghasilan sangat rendah. Kemiskinan

menurut Sayogyo (dalam Hadi Prayitno 1987:7), suatu tingkat kehidupan yang berada di bawah

standar kebutuhan hidup minimum yang telah ditetapkan berdasarkan atas kebutuhan pokok

pangan yang membuat orang cukup bekerja serta hidup sehat berdasarkan atas kebutuhan beras

dan kebutuhan gizi.

Kemiskinan didefinisikan sebagai suatu standar hidup yang rendah, yaitu adanya tingkat

kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar

(11)

http://www.pertaniansehat.or.id. Hal ini sesuai dengan pendapat menurut Emil Salim (1984:41),

kemiskinan dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang

pokok, seperti pangan, sandang, perumahan, dan lain-lain.

2.2 Macam-Macam Kemiskinan

Menurut P. Soedarno (1993:195), secara teoritis kemiskinan dibedakan menjadi dua macam,

yaitu:

1. Kemiskinan mutlak (absolute poverty): diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang atau

kelompok untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, bahkan kebutuhan fisik minimumnya.

2. Kemiskinan relatif (relative poverty atau relative inequality): yaitu ketidaksamaan

kesempatan dan kemampuan di antara berbagai lapisan masyarakat untuk mendapatkan

barang dan jasa pelayanan dalam menikmati kehidupan yang makmur.

Sedangkan menurut Ellis dalam Tadjuddin Noer Effendi (1995:249), dimensi kemiskinan dapat

di identifikasikan menurut ekonomi, sosial, politik yaitu:

1. Kemiskinan Ekonomi : Secara ekonomi kemiskinan dapat diartikan sebagai kekurangan

sumberdaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok orang,

sumberdaya yang dimaksud dalam pengertian ini mencakup konsep ekonomi yang luas tidak

hanya pengertian finansial, tetapi perlu mempertimbangkan semua jenis kekayaan (wealth)

yang dapat meningkatkan kesejahteran masyarakat.

2. Kemiskinan Absoulut : Bila pendapatan seseorang atau keluarga tidak memenuhi kebutuhan

minimum, maka orang dan keluarga itu dapat dikategorikan miskin. Tingkat pendapatan

atau kebutuhan minimum merupakan garis batas antara miskin dan tidak miskin. Garis

(12)

3. Kemiskinan Relatif : Tingkat pendapatan seseorang sangat mungkin telah mencapai tingkat

kebutuhan dasar minimum (di atas garis kemiskinan absoulut), tetapi bila dibandingkan

dengan kebutuhan masyarakat (pendidikan, kesehatan dan lain-lain), pada saat itu masih

rendah atau dibawah kebutuhan fisik minimum, maka orang atau keluarga itu tergolong

miskin.

2.3 Ciri-Ciri Kemiskinan

Sebagai acuan untuk menentukan seseorang miskin atau tidak tentunya dapat melihat ciri-ciri

kemiskinan menurut Bank Dunia (Emil Salim, 1984: 43), bahwa ciri-ciri kemiskinan adalah :

1. Mereka umumnya tidak memiliki faktor produksi sendiri seperti, tanah yang cukup, modal,

dan keterampilan.

2. Mereka tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset industri dengan kekuatan

sendiri. Pendapatan mereka tidak cukup untuk memperoleh tanah/modal usaha.

3. Tingkat pendapatan mereka rendah.

4. Kebanyakan mereka tinggal di pedesaan dan pada umumnya tidak memiliki tanah atau bila

memiliki hanya lahan kecil sekali.

5. Mereka yang hidup di perkotaan biasanya masih berusia muda dan tidak memiliki

keterampilan (skill) atau pendidikan.

2.4 Tingkat Kemiskinan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:749), yang dimaksud dengan miskin adalah tidak

(13)

Kriteria Sayogyo dalam BPS (2007:14), membagi tingkat pengeluaran ekuivalen beras per orang

per tahun atau garis kemiskinan berdasarkan nilai tukar beras sebagai berikut :

1. Miskin, jika tingkat pengeluaran ekuivalen beras per orang per tahun 480 Kg.

2. Miskin Sekali, jika tingkat pengeluaran ekuivalen beras per orang per tahun 360 Kg.

3. Paling Miskin, jika tingkat pengeluaran ekuivalen beras per orang per tahun 270 Kg.

3. Deskripsi Keluarga Petani Miskin

3.1 Lahan Garapan

Petani di Desa Pujo Asri mengusahakan pertaniannya di lahan pertanian sawah, sehingga lahan

garapan yang di maksud dalam penelitian ini adalah sawah. Lahan garapan dalam penelitian ini

mengenai status kepemilikan lahan, dan luas lahan garapan.

3.1.1 Status Kepemilikan Lahan

Status kepemilikan lahan pertanian untuk mengetahui status lahan garapan yang diolah oleh

petani. Kepemilikan lahan dalam penelitian ini adalah status kepemilikan lahan yang digarap

petani apakah itu milik sendiri, atau milik orang lain.Status lahan pertanian menurut Soekartawi

(2003: 6), diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:

1 Lahan milik sendiri

(14)

3.1.2 Luas Lahan Garapan

Lahan sebagai salah satu faktor produksi merupakan media pertanian. Luas lahan garapan

menentukkan jumlah hasil panen yang diperoleh petani. Menurut Mubyarto (1989:89), luas lahan

yang dimiliki petani sangat mempengaruhi besar kecilnya pendapatan petani dari usaha taninya.

Hal ini sesuai dengan pendapat Sayogyo (1983:102), bahwa makin luas usaha tani makin besar

persentase penghasilan rumah tangga petani.

Untuk menentukan luas dan sempitnya lahan pertanian di Desa Pujo Asri mengacu pada

pendapat Hadi Prayitno dan Lincolin Arsyad (1987: 88), jumlah tanah sawah, tegalan yang

digarap selama satu tahun dihitung satuan hektar, dengan kriteria penggolongannya adalah :

1. Sangat sempit apabila kurang dari 0,25 Ha

2. Sempit, jika luas lahan milik 0,25 - 0,49 Ha

3. Sedang, jika luas lahan milik 0,50-0,99 Ha

4. Luas, jika luas lahan milik > 1,00 Ha

3.2 Modal Usaha Tani

Dalam usaha pertanian tidak dapat terlepas dari modal. Modal dalam pertanian menurut Totok

Mardikanto(1982: 34), ketersedian modal yaitu untuk pembelian sarana produksi, upah tenaga

kerja, biaya eksploitasi peralatan dan mesin pertanian, pembayaran pajak, selamatan dan lain

sebagainya. Ketersediaan modal, tidak hanya mengenai besarnya modal yang diperlukan, serta

sumber modal berbagai persyaratan yang harus dipenuhi yang mencakup: besarnya bunga yang

(15)

Sedangkan menurut Soekartawi (1990: 10), membedakan modal menjadi dua macam yaitu :

Modal tidak bergerak (modal tidak tetap atau modal variabel) adalah semua biaya yang

dikeluarkan dalam proses produksi dan yang habis digunakan dalam satu kali proses produksi,

seperti biaya yang dikeluarkan untuk membeli benih, pupuk, obat-obatan atau biaya untuk tenaga

kerja. Modal tetap adalah modal yang tidak habis digunakan dalam satu kali proses produksi

seperti tanah, alat-alat, dan lain-lain.

Asal modal dapat melalui modal sendiri dan modal pinjaman. Modal pinjaman jika petani

kekurangan biaya dalam usaha tani. Asal modal menurut Hadi Prayitno dan Lincolin Arsyad

(1987:106), penciptaan modal oleh petani melalui dua cara, pertama dengan menyisihkan

kekayaan atau sebagian hasil produksi untuk disimpan dan diinvestasikan kembali ke dalam

usaha tani atau usaha lain yang produktif. Kedua, melalui pinjaman (kredit) dari bank atau

sumber lain.

3.3 Curahan Jam Kerja

Menurut Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 bahwa lamanya jam kerja merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi produktivitas. Semakin lama jam kerja yang dipakai semakin tinggi

produktivitasnya yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan. Curahan jam kerja dapat

digolongkan dalam dua kelompok yaitu : rendah bila kurang dari 35 jam/minggu dan tinggi bila

lebih dari 35 jam /minggu.

3.4 Pekerjaan Sampingan

Kerja sampingan atau sambilan adalah pekerjaan lain sebagai selingan atau tambahan selain

(16)

dimaksud ialah pekerjaan yang dilakukan petani selain dari usaha tani atau bercocok tanam yang

dapat berupa beternak, menjadi buruh tani, mengembangkan agroindustri dan berdagang.

Petani yang melakukan pekerjaan sampingan umumnya disebabkan luas lahannya yang sempit

sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tidak bisa hanya menggantungkan dari bercocok

tanam saja. Hal itu sesuai dengan yang dikemukakan Pudjiwati Sajogyo (1985:15),karena tanah

milik sempit, setelah memasuki ekonomi uang, umumnya rumah tangga di pedesaan mempunyai

sumber nafkah: di samping bekerja di tanahnya sendiri untuk mempertahankan hidupnya, baik

laki-laki maupun wanita dan anak sebagai anggota rumah tangga melakukan berbagai pekerjaan,

bisa sebagai buruh tani, pengrajin, peternak atau pedagang kecil (bakulan).

3.5 Tingkat Pendapatan

Hal ini sesuai dengan pendapat Valeri J.H Hull dalam Masri Singarimbun (1981: 24),

pendapatan atau penghasilan adalah gambaran yang lebih tepat tentang posisi keluarga dalam

masyarakat. Pendapatan atau penghasilan yang merupakan jumlah seluruh pendapatan dan

kekayaan keluarga (termasuk barang dan hewan peliharaan).

Menurut Mulyanto Sumardi (1982:224), pendapatan dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

1. Pendapatan pokok artinya pendapatan yang utama atau pokok, yaitu hasil yang didapat oleh

seseorang dari pekerjaan yang dilakukan secara teratur dan tetap untuk memenuhi kebutuhan

hidup rumah tangga.

2. Pendapatan tambahan yaitu pendapatan yang tidak tetap dan tidak teratur namun hasilnya

dapat membantu untuk menambah pendapatan setiap bulan dan selalu berusaha untuk

mencari tambahan misalnya berjualan, hasil kebun, hasil ternak, serta usaha lain yang dapat

(17)

3. Pendapatan keseluruhan (total) yaitu pendapatan pokok ditambah pendapatan tambahan

yang diperoleh rumah tangga pada setiap bulan.

B. Kerangka Pikir

Keluarga petani miskin merupakan keluarga dengan mata pencaharian sebagai petani, karena

penghasilan yang diperoleh belum mampu mencukupi kebutuhan keluarga dan hidup serba

kekurangan maka disebut keluarga petani miskin. Keluarga petani miskin lahan garapannya

sempit dan tidak semua lahan garapannya milik keluarga petani sendiri. Ada petani yang tidak

mempunyai lahan sehingga dalam proses usaha tani petani tersebut menggarap lahan dengan

sistem bagi hasil. Modal usaha tani keluarga petani miskin tergolong rendah serta sebagian besar

berasal dari modal pinjaman. Curahan jam kerja keluarga petani miskin rendah, sehingga belum

mengoptimalkan hasil panen. Tidak adanya pekerjaan sampingan yang dimiliki keluarga petani

miskin membuat keluarga petani miskin tidak mempunyai pendapatan tambahan. Pendapatan

yang diperoleh keluarga petani miskin rendah sehingga belum mampu untuk mencukupi

kebutuhan hidup keluarga.

Berdasarkan uraian tersebut cukup menarik bagi penulis untuk melakukan penelitian dengan

judul Deskripsi Keluarga Petani Miskin di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten

(18)

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009:3),jenis metode penelitan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif menurut Sumadi Suryabrata (2009:76), penelitian yang bermaksud untuk

membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian.

Menurut Moh. Pabundu Tika (2005:4), penelitian deskriptif lebih mengarahkan pada

pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan

fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan interpretasi atau analisis.

Berdasarkan pendapat di atas, maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif, karena

bertujuan untuk penggambaran tentang suatu keadaan secara obyektif terhadap situasi dan

kondisi di Desa Pujo Asri. Peneliti memilih Desa Pujo Asri sebagai tempat penelitian karena

masih terdapat 207 keluarga petani miskin, hal ini dapat dilihat dari keadaan petani yang serba

kekurangan seperti tempat tinggal petani miskin yang kurang layak huni serta tingkat pendidikan

anak yang rendah.

(19)

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2009:117).

Berdasarkan pendapat tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 207

keluarga petani miskinyang tersebar di empat dusun Desa Pujo Asri.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

(Sugiyono, 2009:118). Adapun cara pengambilan sampel pada penelitian memakai sampel

proporsi atau sampel imbangan. Peneliti menggunakan teknik ini karena lokasi penelitian

memiliki empat dusun dengan jumlah subjek yang berbeda, sehingga penentuan besarnya sampel

dalam penelitian ini menggunakan pendapat Suharsimi Arikunto(2006:134),

Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila objeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10% sampai 15%, atau 20% sampai 25% atau lebih, tergantung kemampuan penelitian dari segi waktu, tenaga dan dana, sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek dan besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti.

Berdasarkan pendapat tersebut maka sampel dalam penelitian ini ditetapkan sebesar 25% dari

empat dusun yang ada di Desa Pujo Asri. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah sampel dapat

dilihat pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Populasi dan Sampel Pada Tiap Dusun di Desa Pujo Asri

[image:19.612.69.441.656.735.2]
(20)

Jumlah 207 52 Sumber : Data Primer Desa Pujo Asri Tahun 2011

Adapun cara penarikan individu sebagai sampel pada tiap-tiap dusun dilakukan dengan

menggunakan teknik sampel random. Adapun cara untuk menentukan sampel pada tiap-tiap

dusun yaitu dengan cara undian. Pengundiannya yaitu menulis nama responden pada kertas

kecil yang digulung sesuai jumlah populasi. Kemudian nama responden dimasukkan ke dalam

kotak undian, nama yang terambil dalam kotak undian dijadikan sebagai sampel.Hal ini sesuai

dengan pendapatSuharsimi Arikunto(2006:136),

cara undian (untung-untungan). Pada kertas kecil kita tuliskan nomor subjek, satu nomor untuk setiap kertas. Kemudian kertas ini kita digulung. Dengan tanpa prasangka, kita mengambil 200 gulungan kertas, sehingga nomor-nomor yang tertera pada gulungan kertas yang kita ambil itulah yang merupakan nomor subjek sampel penelitian kita.

Dengan demikian untuk menentukan 52 kepala keluarga petani yang akan dijadikan sampel pada

penelitian ini menggunakan sampel imbangan dan menggunakan sampel random dengan cara

(21)

C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Penelitian

Variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian

(22)

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Dari pengertian di atas berarti dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan haruslah jelas apa

yang menjadi variabel penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel penelitian adalah

keluarga petani miskin di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah

Tahun 2011.

2. Definisi Operasional Variabel

Indikator penelitian ini sebagai berikut:

2.1 Lahan Garapan

Lahan garapan terbagi menjadi status kepemilikan lahan, dan luas lahan garapan.

2.1.1 Status Kepemilikan Lahan

Dengan kategori yaitu :

1. Milik Sendiri

2. Bukan Milik Sendiri

2.1.2 Luas Lahan Garapan

Dengan kategori yaitu :

1. Sangat sempit, jika luas lahan milik <0,25 Ha

2. Sempit, jika luas lahan milik 0,25 - 0,49 Ha

3. Sedang, jika luas lahan milik 0,50-0,99 Ha

(23)

2.2 Modal Usaha Tani

Modal usaha tani terbagi menjadi 3 bagian yaitu asal modal, besar modal dan penggunaan modal.

Untuk lebih jelasnya sebagai berikut :

2.2.1 Asal Modal

Dengan kategori yaitu :

1. Modal Sendiri

2. Modal Pinjaman

3. Lain-lain

2.2.2 Besar Modal

Besar modal dapat diketahui dengan mengetahui jumlah rata-rata modal petani, dengan kategori

sebagai berikut :

1. Besar modal di bawah atau sama dengan rata-rata pendapatan seluruh petani.

2. Besar modal di atas rata-rata pendapatan seluruh petani

2.2.3 Penggunaan Modal

Modal adalah semua biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi dan yang habis digunakan

dalam satu kali proses produksi, seperti biaya yang dikeluarkan untuk membeli bibit, pupuk,

obat-obatan atau biaya untuk tenaga kerja dalam satu kali musim tanam per keluarga yang

(24)

1. Penggunaan modal di bawah atau sama dengan rata-rata pendapatan seluruh petani.

2. Penggunaan modal di atas rata-rata pendapatan seluruh petani

2.3 Curahan Jam Kerja

Curahan jam kerja yang digunakan adalah jumlah waktu kerja yang digunakanoleh petani untuk

bekerja pada bidang pertanian yang dikelompokan menjadi dua golongan sebagai berikut :

1. Rendah bila kurang dari 35 jam per minggu

2. Tinggi bila lebih dari 35 jam per minggu

2.4 Pekerjaan Sampingan

Pekerjaan sampingan dalam penelitian ini adalah pekerjaan yang dilakukan petani selain dari

hasil menggarap lahan pertanian. Ada petani yang memiliki pekerjaan sampingan ada yang tidak

memiliki.

2.5 Pendapatan

Pendapatan petani adalah pendapatan berupa uang yang diperoleh keluarga petani miskin dalam

satu tahun. Untuk mengukur besar kecilnya pendapatan, penulis mengacu pada rata-rata

pendapatan seluruh petani miskin.

1. Berpendapatan di bawah atau sama dengan rata-rata pendapatan seluruh petani.

2. Berpendapatan di atas rata-rata pendapatan seluruh petani

(25)

1. Teknik Observasi

Pengambilan data penelitian dilakukan dengan pengamatan pada saat datang langsung ke lokasi

penelitian. Dalam teknik observasi juga dapat mencatat keadaan daerah yang akan diteliti sesuai

dengan kebutuhan penelitian. Teknik observasi dalam penelitian ini digunakan untuk

memperoleh informasi tentang keadaan tempat penelitian maupun informasi tentang keluarga

petani miskin di Desa Pujo Asri. Data yang di maksud seperti: akses jalan, areal persawahan,

kondisi rumah keluarga petani miskin, kantor kepala desa.

2. Teknik Kuesioner

Teknik kuesioner adalah suatu cara memperoleh data primer dengan menggunakan daftar

pertanyaan yang telah disiapkan. Teknik kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk

memperoleh data responden seperti: luas lahan garapan,modal,curahan jam kerja, pekerjaan

sampingan dan pendapatan keluarga petani.

3. Teknik Wawancara

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data langsung dari responden yang dilaksanakan

bersamaan dengan pengisian daftar pertanyaan pada kuesioner maupun secara langsung guna

untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Contoh : memperoleh data kepemilikan lahan

sistem bagi hasil, memperoleh data penggunaan modal usaha tani, dan lain-lain.

(26)

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:231), teknik dokumentasi adalah suatu cara mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan-catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,

agenda dan sebagainya. Dalam teknik ini data diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan

dengan penelitian. Biasanya dokumen-dokumen tersebut disimpan oleh pengurus desa setempat.

Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data. Data

yangdibutuhkan dalam dokumen tersebut diantaranya meliputi, data jumlah penduduk, luas

wilayah dan komposisi penduduk, jumlah penduduk miskin, jenis mata pencaharian, jenis

kelamin, kepemilikan lahan, jumlah dan persebaran penduduk, dan peta desa. Data sekunder

diperoleh dari kantor kepala desa, kantor kecamatan, dan kantor statistik.

E. Teknik Analisa Data

Analisis data adalah pengolahan dan interpretasi data untuk menarik kesimpulan dari hasil

penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tabel dalam

bentuk presentase. Langkah pertama dalam menyusun distribusi persentase adalah membagi

jumlah observasi dalam masing-masing kategori variabel (f) dengan jumlah frekuensi (N).

Setelah pembagian dilakukan hasilnya dikalikan dengan 100 untuk menghasilkan persentase.

Selanjutnya hasil penelitian dideskripsikan secara sistematis sebagai laporan hasil penelitian dan

akhirnya ditarik kesimpulan sebagai laporan akhir penelitian iniyang dirumuskan sebagai berikut

:

Rumus:

% = x100 N

f

(27)

% = Persentase

f = Nilai yang diperoleh

N = Jumlah Nilai

(28)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkanpembahasan terhadap data yang diperoleh dari hasil penelitian secara keseluruhan

tentang keluarga petani miskin di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung

Tengah maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sebagian besar keluarga petani miskin menggarap lahan sawah yang sempit sebagaimana

hasil penelitian menunjukkan bahwa 38 keluarga petani miskin(84,6%) menggarap lahan

sawah yang sempit yaitu kurang dari 0,5 Ha, selain itu, terdapat 14 kepala keluarga petani

miskin (27%) tidak mempunyai lahan milik sendiri mereka menggarap lahan milik petani

lain dengan sistem bagi hasil di mana dari 14 petani tesebut diantaranya 8 petani miskin

yang menggarap lahan bagi hasil dengan luas sawah 0,50 Ha dan 6 petani miskin yang

menggarap lahan bagi hasil dengan luas sawah 0,25 Ha.

2. Sebagian besar keluarga petani miskin modal usaha tani berasal dari modal pinjaman yaitu

terdapat 37 keluarga petani miskin (71,2%) yang modalnya berasal dari pinjaman pada bank,

kelompok tani dan kerabat, selain itu terdapat 44 keluarga petani miskin (84,6%) yang besar

modalnya dibawah atau sama dengan rata-rata.

3. Curahan jam kerja yang rendahkeluarga petani miskin sebagaimana hasil penelitian

menunjukkan sebanyak 42 keluarga petani miskin (80,8%) mencurahkan tenaga kerjanya

(29)

4. Tidak adanya pekerjaan sampingan keluarga petani miskin sebagaimana hasil penelitian

menunjukkan bahwa50 kepala keluarga petani miskin (96%) tidak mempunyai pekerjaan

sampingan.

5. Pendapatan total rata-rata keluarga petani miskin rendah yaitu Rp 563.383 per bulan, dan

masih 18 keluarga petani miskin (34,6%) pendapatannya masih dibawah pendapatan

rata-rata.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang penulis ajukan yaitu :

1. Sempitnya lahan garapan yang dimiliki petani membuat pendapatan yang diperoleh rendah,

sehingga diharapkan agar keluarga petani berhemat dalam memanfaatkan pendapatan

sehingga mampu mencukupi kebutuhan keluarga.

2. Diharapkan agar petani meminjam modal pada program pemerintah yang membantu

permodalan untuk petani seperti PUAP (program usaha agribisnis perdesaan).

3. Diharapkan agar petani mencurahkan tenaga kerjanya 35 jam per minggu, sehingga dapat

memaksimalkan produktifitas dari usaha tani yang pada akhirnya akan meningkatkan

pendapatan.

4. Diharapkan agar istri petani mencari pekerjaan sampingan, sehingga dapat menambah

(30)
(31)

DESKRIPSI KELUARGA PETANI MISKIN DI DESA PUJO ASRI KECAMATAN TRIMURJO

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2011

Oleh

AGUNG PRIHATMOJO

Skripsi

Sebagai Salah SatuSyaratUntukMencapaiGelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program StudiPendidikanGeografi JurusanPendidikanIlmuPengetahuanSosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(32)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Peta persebaran responden di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah ... 21

2. Peta administratif Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten LampungTengah ... 29

3. Peta topografi Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah ... 31

4. Irigasi di DesaPujoAsri ... 34 5. Piramidapendudukmenurutumurdanjeniskelamin di DesaPujoAsritahun 2010

(33)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Kegunaan Penelitian ... 6

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. TinjauanPustaka ... 8

1.Geografi ... 8

2. Kemiskinan ... 9

2.1 Pengertian Kemiskinan ... 9

2.2 Macam-Macam Kemiskinan ... 10

2.3 Ciri-ciri Kemiskinan ... 11

2.4 Tingkat Kemiskinan ... 12

3. Deskripsi Keluarga Petani Miskin ... 13

3.1 Lahan Garapan ... 13

3.1.1 Status Kepemilikan Lahan ... 13

3.1.2 Luas Lahan Garapan ... 13

3.2 Modal Usaha Tani ... 14

3.3 Curahan Jam Kerja ... 15

3.4 Pekerjaan Sampingan ... 15

3.5 Tingkat Pendapatan ... 16

B. Kerangka Pikir ... 17

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 18

B. Populasi dan Sampel ... 19

1. populasi ... 19

2. sampel ... 19

C. Variabel Penelitian Dan Indikator Penelitian ... 22

(34)

2. Definisi Operasional Variabel ... 22

2.1 Lahan Garapan... 22

2.1.1 Status Kepemilikan Lahan... 22

3.1.2 Luas Lahan Garapan ... 23

2.2 Modal Usaha Tani ... 23

2.2.1 Asal Modal ... 23

2.2.2 Besar Modal ... 23

2.2.3 Penggunaan Modal ... 24

2.3 Curahan Jam Kerja ... 24

2.4 Pekerjaan Sampingan ... 24

2.5 Pendapatan ... 25

D. Teknik Pengumpulan Data ... 25

1. Teknik Observasi ... 25

2. Teknik Kuesioner ... 25

3. Teknik Wawancara ... 26

4. Teknik Dokumentasi ... 26

E.Teknik Analisa Data ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Geografis Daerah Penelitian ... 28

1. Letak Astronomis dan Letak Adminitratif ... 28

2. Topografi ... 30

3. Keadaan Tanah ... 32

3.1 Pengertian Tanah ... 32

3.2 Jenis Tanah ... 32

4. Keadaan Hidrografi ... 33

4.1 Pengertian Hidrografi ... 33

4.2 Air Permukaan Tanah Desa Pujo Asri... 33

4.3 Air Tanah Pujo Asri ... 35

5. Iklim ... 36

B. Keadaan Penduduk ... 39

1. Jumlah Penduduk Desa Pujo Asri ... 39

2. Luas Wilayah dan Penggunaan Lahan ... 41

3. Persebaran Penduduk ... 42

4 Kepadatan Penduduk ... 43

5. Komposisi Penduduk Desa Pujo Asri ... 45

5.1 Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin ... 46

5.2 Komposisi Menurut Jenis Mata Pencaharian ... 50

C. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 52

1. Identitas Responden ... 52

1.1 Jenis Kelamin ... 52

1.2 Umur ... 53

1.3 Tingkat Pendidikan ... 55

1.4 Jumlah anak yang dimiliki ... 56

(35)

2.1 Lahan Garapan... 58

2.1.1 Status Kepemilikan Lahan Garapan... 59

2.1.2 Luas Lahan Garapan ... 60

2.1.3 Penggunaan Lahan Garapan ... 62

2.2 Modal Usaha Tani ... 63

2.2.1 Asal Modal Usaha Tani ... 63

2.2.2 Besar Modal Usaha Tani ... 65

2.2.3 Penggunaan Modal Usaha Tani ... 66

2.2.3.1 Pembibitan ... 66

2.2.3.2 Pengolahan lahan ... 67

2.2.3.3 Perawatan ... 68

2.2.3.4 Pemupukan ... 69

2.3 Curahan Jam Kerja ... 70

2.4 Pekerjaan Sampingan ... 71

2.5 Pendapatan Dari Usaha Tani ... 73

2.5.1 Pendapatan Usaha Tani Padi ... 73

2.5.2 Pendapatan Usaha Tani Palawija... 74

2.5.3 Pendapatan Total ... 75

2.6 Kriteria Miskin ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 79

B. Saran ... 80

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2010. Monografi Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Tengah.

Anonimus.2010.BPS angka kemiskinan, Lampung.

Arief Sukadi Sudiman. 1990. Metode dan Analisis Penelitian Mencari Hubungan. Erlangga. Jakarta.

Bambang Sumitro dan Sumadi. 1989. Geografi Regional Indonesia. FKIP UNILA. Bandar Lampung.

Budiyono. 2003. Dasar-dasar geografi sosial.(bahan ajar). Program Studi Pendidikan Geografi. Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Bintarto. 1977. Buku Penuntun Geografi Sosial. U.P. Spring. Yogyakarta Daldjoeni.1987. Pokok-Pokok Geografi Manusia.Alumni. Bandung.

Dabukke, Frans Betsy Marojjahan. 1995. Analisis Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Kemiskinan Rumah Tangga. Faperta. IPB. Bogor

Depdikbud. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Balai Pustaka. Jakarta.

Emil Salim. 1984. Perencanaan Pembangunan dan Pemerataan. Inti Idayu Press. Jakarta.

Faud Ihsan. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

Hadi Prayitno dan Lincolin Arsyad. 1987. Petani Desa dan Kemiskinan. BPFE. Yogyakarta.

Mantra, Ida Bagoes. 2003. Demografi Umum. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Masri Singarimbun.1981. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. LP3ES. Jakarta.

Moh. Pabundu Tika. 2005. Metode Penelitian Geografi. PT Bumi Aksara. Jakarta. Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta.

(37)

Mulyanto Sumardi. 1982. Sumber Pendapatan Kebutuhan Pokok dan Prilaku Menyimpang. Rajawali. Jakarta.

NursidSumaatmadja. 1988. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Alumni. Bandung.

Payaman J. Simanjuntak. 2001. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Fakultas ekonomi, Universitas Indonesia. Jakarta

Pudjiwati Sajogyo.1985. Peranan Wanita Dalam Perkembangan Masyarakat Desa. CV Rajawali. Jakarta.

Sayogyo. 1983. Teori Ekonomi Produksi. Rajawali. Jakarta.

Soedarno. 1993. Ilmu Sosial Dasar. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Soekartawi, dkk. 1986. Ilmu Usaha Tani. UI Press. Jakarta.

Subarjo. 2007. Meteorologi dan Klimatologi. Buku Ajar. FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Jakarta.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Sumadi Suryabrata. 2009. Metode Penelitian. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Tadjuddin Noer Effendi. 1995. Sumber Daya Manusia Peluang Kerja dan Kemiskinan. PT. Tiara Wacana Yogyakarta.

Totok Mardikanto.1990. Pembangunan Pertanian. PT Tritunggal Tata Fajar. Surakarta.

(38)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 1. Populasi dan Sampel Pada Tiap Dusun di Desa Pujo Asri ... 20

2. Data Curah Hujan di Desa Pujo Asri Tahun 2001-2010 ... 37

3. Tipe Iklim Berdasarkan Klasifikasi Scmidth-Ferguson ... 38

4. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2006-2010 ... 40

5. Luas Wilayah Berdasarkan Penggunaan Lahan di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011 ... 42

6. Persebaran dan Kepadatan Penduduk di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010 ... 43

7. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2010 ... 47

8. Jenis Mata Pencaharian Pokok Penduduk di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah ... 51

9. Komposisi Jenis Kelamin Kepala Keluarga Petani Miskin di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011 ... 53

10. Umur Petani di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011 ... 54

11. Tingkat PendidikanPetani Miskin di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011 ... 57

12. Jumlah Anak Yang DimilikiPetani di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung TengahTahun 2011 ... 58

13. Status Lahan Petani di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah ... 60

(39)

15. Asal Modal Usaha Tani di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011 ... 64

16. Modal Usaha Tani di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011 ... 66

17. Modal Pembibitan Petani di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011 ... 67

18. Modal Pengolahan Lahan di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011 ... 68

19. Modal Perawatan Usaha Tani di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011 ... 69

20. Modal Pembelian Pupuk di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011 ... 70

21. Curahan Jam Kerja Petani Miskin di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011 ... 71

22. Pekerjaan Sampingan Petani Miskin di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011... 72

23. Pendapatan Usaha Tani Padi di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011 ... 74

24. Pendapatan Usaha Tani Palawija di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011 ... 75

25. Pendapatan Total Petani Miskin di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011 ... 76

(40)

Judul Skripsi : DESKRIPSI KELUARGA PETANI MISKIN DI DESA PUJO ASRI KECAMATAN TRIMURJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2011

Nama Mahasiswa : Agung Prihatmojo

No. Pokok Mahasiswa : 0713034015

Program Studi : Pendidikan Geografi

Jurusan : Pendidikan IPS

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama Pembimbing Pembantu

Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si NIP 19560108 198503 1 002 NIP 19570725 198503 1 001

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Ketua Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Geografi

(41)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. ...

Penguji Utama : Drs. Edy Haryono, M.Si. ...

Sekretaris : Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP 19600315 198503 1 003

(42)

MOTTO

Sebesarkemauanmusebesaritu pula yang kaudapatkan

(AgungPrihatmojo)

Pantangmenyerahsampaitujuantercapai

(43)

PERSEMBAHAN

Seiringdengan rasa syukurkehadirat Allah SWT

SayapersembahkankaryakeciliniBapakKuswanto, S.IP, MM

(44)

RIWAYAT HIDUP

AgungPrihatmojodilahirkan di Tejosari, Kota Metro padatanggal 19 Februari

1989, merupakananakpertamadariduabersaudarapasanganBapakKuswanto,

S.IP, MM danIbuNingsiyah.

PenulismenyelesaikanpendidikanSekolahDasarNegeri 1 Metro

Timurpadatahun 2003 danSekolahLanjutan Tingkat PertamaNegeri 1 Kota Metro

diselesaikanpadatahun 2005. PenulismelanjutkanpendidikankeSekolahMenengahAtasNegeri 4

Kota Metro selesaipadatahun 2007

Padatahun 2007 penulisterdaftarsebagaimahasiswaUniversitas Lampung di

FakultasKeguruandanIlmuKependidikanJurusanPendidikanIlmuPengetahuanSosialmelaluijalurS

(45)

SANWACANA

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Deskripsi Keluarga Petani Miskin

di Desa Pujo Asri Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2011” sebagai

syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi

Jurusan P. IPS FKIP Universitas Lampung.

Ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si selaku Pembimbing I dan

Bapak Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si selaku Pembimbing II serta Bapak Drs. Edy Haryono, M.Si

selaku Pembahas, terima kasih atas bimbingan, arahan, masukan-masukan sekaligus motivasi

yang telah diberikan selama penulis menyelesaikan skripsi. Semoga Allah membalas jasa-jasa

beliau.

Dalam kesempatan ini, tanpa mengurangi rasa hormat penulis menghanturkan ucapan terima

kasih kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.S selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu

(46)

4. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si selaku Ketua Jurusan P. IPS Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas

Lampung.

7. Dra. Hj. Nani Suwarni, M.Si yang telah membantu memberikan motivasi kepada penulis dan

seluruh dosen Pendidikan Geografi, semoga bekal ilmu yang diberikan dapat bermanfaat.

Semoga Allah SWT selalu memberikan limpahan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada kita

semua. Penulis berharap semoga karya kecil ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung 9 Mei 2012 Penulis

(47)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawahini :

Nama : AgungPrihatmojo

NPM : 0713034015

Program Studi : PendidikanGeografi

Jurusan : PendidikanIlmuPengetahuanSosial

Fakultas : KeguruandanIlmuKependidikan

Alamat : Jl. Semangka No 7, Tejosari, Metro Timur, Kota Metro

Telp/Hp : 085367037771

Denganinimenyatakanbahwadalamskripsiinitidakterdapatkarya yang

pernahdiajukanuntukmemperolehgelarkesarjanaan di suatuperguruantinggi,

dansepanjangpengetahuansayajugatidakpernahataupendapat yang

pernahditulisatauditerbitkanoleh orang lain, kecuali yang

secaratertulisdiacudalamnaskahinidandisebutdalamdaftarpustaka.

Bandar Lampung, 9 Mei2012

(48)

DESKRIPSI KELUARGA PETANI MISKIN DI DESA PUJO ASRI KECAMATAN TRIMURJO

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2011

(Skripsi)

Oleh

AGUNG PRIHATMOJO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Gambar

Tabel 1.  Populasi dan Sampel Pada Tiap Dusun di Desa Pujo Asri

Referensi

Dokumen terkait

is adopted by small companies. The flrst part will present some comments and personal opinions of respondents regarding on how supply chain management concept

Mahasiswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang lebih tinggi akan lebih tahan terhadap sumber stres dari pada mahasiswa yang memiliki inteligensi rendah,

Perencanaan terhadap jadwal penelitian dengan judul Aplikasi Perancangan Laporan Laba Rugi Berdasarkan Metode Multiple Step dan Single Step pada King

Jenis lampu kedip ini bisa membantu kita apabila ada deringan telepon yang masuk, maka lampu kedip ini akan menyala. Berdasarkan hasil pengamatan rangkaian ini merupakan alat

The present study examined the sensitivity of the crop growth model CERES- Maize in DSSAT version V3.5 (Hoogeboom et al., 1999) to soil map unit, depth to clay layer, water supply,

356/KU.Kol/X/2012 tanggal 10 Oktober 2012 tentang Persiapan Ujian Nasional Kolegium Ob-Gin, bersama ini kami diberitahukan bahwa Lokakarya dan Ujian Nasional (ujian tulis dan

rumah panjang yang terlibat dalam kajian ini sependapat yang keadaan persekitaran fizikal iaitu bentuk bumi dan lokaliti serta sungai di kawasan kajian telah memberi

Berdasarkan latar belakang masalah si atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat kerentanan serta respon masyarakat yang ada di Kecamatan