1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa kanak-kanak merupakan masa paling awal dalam rentang kehidupan yang akan menentukan perkembangan pada tahap-tahap selanjutnya. Masa kanak-kanak terbagi dalam dua bagian yaitu masa kanak-kanak awal yang berlangsung dari usia dua tahun sampai enam tahun dan masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia enam tahun sampai tiga belas tahun pada anak perempuan dan empat belas tahun pada anak laki-laki (Hurlock, 1978). Agar menjadi pribadi yang utuh, anak pada usia prasekolah selain memiliki berbagai ketrampilan juga harus memiliki penyesuaian sosial yang baik. Penyesuaian sosial mempunyai kedudukan strategis bagi anak untuk dapat membina hubungan dalam berbagai lingkungan. Kegagalan dalam penyesuaian sosial pada anak sejak dini menyebabkan anak tumbuh menjadi pemalu, kurang percaya diri, menyendiri,
dan keras kepala (Hurlock, 1980).
Perkembangan penyesuaian sosial biasanya dimaksudkan sebagai perkembangan
tingkah laku anak dalam menyesuaikan diri dengan aturan-aturan yang berlaku di dalam masyarakat dimana anak berada. Penyesuaian sosial adalah kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya dan terhadap kelompoknya pada khususnya (Hurlock, 1978).
2
Penelitian yang dilakukan oleh Septemberia (2005) tentang studi deskriptif penyesuaian sosial pada anak prasekolah di tinjau dari pola asuh menunjukkan bahwa perlakuan orang tua terhadap anaknya akan mempengaruhi pembentukan pribadi dan penyesuaian sosial anaknya. Selain pola asuh, penyesuaian sosial pada anak prasekolah di pengaruhi oleh teman sebaya dan adanya figur guru yang menaruh perhatian terhadap penyesuaian sosial pada murid-muridnya karena mereka (guru) mengetahui bahwa anak yang diterima dengan baik mempunyai keinginan yang jauh lebih besar untuk mengerjakan sesuatu sesuai dengan kemampuannya dibandingkan dengan anak yang ditolak atau diabaikan oleh temannya.
Penyesuaian sosial pada anak mulai berkembang ketika anak masuk ke pendidikan formal yaitu di taman kanak-kanak (TK). Anak-anak yang mengikuti pendidikan prasekolah umumnya melakukan penyesuaian sosial yang lebih baik dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengikuti pendidikan prasekolah. Hal ini disebabkan karena mereka yang mengikuti pendidikan prasekolah dipersiapkan dengan
lebih baik untuk melakukan partisipasi yang aktif dalam kelompok dibandingkan dengan anak yang interaksi sosial terbatas pada lingkungan anggota keluarga atau lingkungan
tetangga (Depdiknas, 2007). Hurlock (1978) menegaskan bahwa salah satu keuntungan pendidikan prasekolah adalah bahwa pusat pendidikan tersebut memberikan pengalaman sosial dibawah bimbingan para guru yang terlatih yang membantu mengembangkan hubungan yang menyenangkan dan berusaha agar anak-anak tidak mendapat perlakuan yang mungkin menyebabkan mereka menghindari hubungan sosial.
3
fisik, seni, koginitif dan lingkungan dan hanya menekankan pada konsep calisitung saja. Sayangnya, pengembangan kemampuan sosial belum dapat perhatian lebih di TK yang menggunakan metode kurikulum nasional. Anak hanya dipersiapkan untuk bisa membaca, menulis, dan berhitung sebelum masuk ke sekolah dasar (SD) sehingga kompetensi lain khususnya pengembangan kemampuan sosial anak kurang bisa dioptimalkan (Depdiknas, 2007).
Selain metode kurikulum nasional, diterapkan metode pendidikan yang digunakan didalam penyelenggaran pendidikan prasekolah yang juga bisa mewadahi pengembangan multi potensi, minat, kecerdasan bahasa, kognitif, emosional, spiritual, fisikmotorik, seni, serta penyesuaian sosial pada anak usia dini dengan lebih optimal yakni metode BCCT (Beyond Center and Circle Time).
Metode BCCT merupakan metode yang berfokus pada anak yang digunakan untuk melatih perkembangan anak dengan menggunakan metode bermain yang dimodifikasi dalam bentuk sentra. Ada tujuh sentra yang dikembangkan dalam BCCT
yakni sentra persiapan, sentra balok, sentra cair, sentra musik dan olah tubuh, sentra seni dan kreativitas, sentra bermain peran, dan sentra ibadah (Palupi, 2009). Proses
pembelajaran dalam metode ini berpusat disentra main saat anak dalam lingkaran dengan menggunakan empat jenis pijakan untuk mendukung perkembangan anak, yaitu pijakan lingkungan main, pijakan sebelum main, pijakan selama main, dan pijakan setelah main (Depdiknas, 2006).
4
lebih banyak mendengarkan dari pada berbicara sehingga hal ini tidak menstimuli anak untuk aktif dan membangun interaksi sosial dengan teman kelasnya (Depdiknas, 2006).
Metode pembelajaran BCCT memiliki proses pembelajaran yang berbeda dengan metode Non-BCCT. Di metode BCCT, siswa ditempatkan pada sentra yang berbeda-beda disetiap harinya. Siswa didik dikelompokan sesuai dengan usianya, dan tetap berkelompok selama 1 semester sampai dengan pergantian semester, siswa didik baru dikelompokkan dalam kelompok yang baru lagi. Hal ini mendukung sekali penyesuaian sosial pada anak didik karena disetiap harinya siswa dirangsang dengan ruangan yang berbeda, disetting berbeda, APE yang lengkap sehingga pengembangan kemampuan interaksi sosialnya bisa lebih dioptimalkan. Selain itu, dengan metode BCCT, pendidik lebih banyak pasif karena yang lebih banyak melakukan kegiatan pembelajaran adalah siswa didik. Peran pendidik hanya sebagai fasilitator dan motivator saja. Perbedaan yang lain yakni pada sekolah yang menggunakan metode BCCT ini memiliki alat permainan edukatif yang lengkap sehingga anak didik terfasilitasi untuk bisa bermain aktif dan
optimal. Selain itu juga, kalau pada TK yang menggunakan metode non-BCCT jumlah siswa didiknya berkisar antara 35-40 anak disetiap kelas, sedangkan pada TK yang
menggunakan metode BCCT, anak di bentuk dalam kelompok yang beranggotakan 15 orang anak saja (Depdiknas, 2006).
Penelitian yang dilakukan oleh Mewar (2010) tentang efektifitas model pembelajaran BCCT terhadap peningkatan kreativitas anak prasekolah menunjukkan bahwa ada perbedaan peningkatan kreativitas yang signifikan antara metode pembelajaran BCCT dan metode pembelajaran kelompok terhadap peningkatan kreativitas anak secara umum (p=0,039 ; p > 0,05).
5
antara siswa yang sekolah di TK yang menggunakan metode BCCT dengan siswa di sekolah yang tidak menerapkan metode BCCT.
Penelitian yang dilakukan oleh Veronica (2008) tentang metode pembelajaran sentra pada anak usia dini (studi kasus dalam lembaga pendidikan al-faraby Turen Kab. Malang) juga didapatkan alasan mengapa lembaga ini menggunakan metode BCCT yakni pembelajaran yang menggunakan metode BCCT lebih efektif dari pada metode pembelajaran yang sebelumnya. Metode pembelajaran BCCT dapat memberikan stimulus dan motivasi kepada anak untuk belajar lebih aktif, kreatif, dan mandiri. Dengan metode BCCT daya imajinasi dan kreatifitas anak akan tumbuh sesuai dengan gaya belajar dan bakat yang dimiliki. Selain itu, anak merasa senang dalam belajar serta menerima materi dari pengajar.
Penelitian yang dilakukan oleh Indriyani (2008) tentang sebuah analisis media yang digunakan dalam menerapkan pendekatan BCCT di TK Taman Harapan Malang menunjukkan bahwa pengajar yang menggunakan media seperti buku teka-teki Lego,
kartu flash, blok unit dan media audio visual seperti televisi dan computer dengan metode BCCT berkontribusi positif terhadap pemahaman siswa didik.
Penelitian yang dilakukan oleh Palupi (2009) menunjukkan bahwa melalui BCCT tingkat keberhasilan pemahaman anak didik dalam membaca, menulis, berhitung permulaan mengalami peningkatan. Dari penelitiaan ini terbukti bahwa metode BCCT efektif didalam meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung permulaan pada anak usia dini.
6
untuk melihat perbedaan penyesuaian sosial siswa prasekolah di TK yang menggunakan metode BCCT dengan TK yang menggunakan metode Non-BCCT.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana perbedaan penyesuaian sosial antara siswa prasekolah di TK yang menggunakan metode BCCT (Beyond Center and Circle Time) dengan siswa prasekolah di TK yang menggunakan metode Non- BCCT?
C. Tujuan Penelitiaan
Adapun tujuan dari penelitiaan ini adalah:
1. Untuk mengetahui perbedaan penyesuaian sosial antara siswa prasekolah di TK yang menggunakan metode pembelajaran BCCT dengan siswa prasekolah di TK yang menggunakan metode Non- BCCT.
2. Untuk mengetahui perbedaan penyesuaian sosial di sekolah antara siswa TK BCCT dengan TK Non-BCCT.
3. Untuk mengetahui perbedaan penyesuaian sosial di rumah antara siswa TK BCCT
dengan TK Non-BCCT. D. Manfaat Penelitiaan 1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu psikologi khususnya psikologi perkembangan dan pendidikan.
2. Manfaat Praktis - Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi tentang efektifitas metode BCCT didalam meningkatkan penyesuaian sosial anak.
- Bagi Pengajar/Guru
PERBEDAAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA PRASEKOLAH DI
TK YANG MENGGUNAKAN METODE BCCT (
BEYOND CENTER
AND CIRCLE TIME
) DENGAN TK YANG MENGGUNAKAN
METODE NON-BCCT
SKRIPSI
Oleh :
Gunawan 07810036
FAKULTAS PSIKOLOGI
PERBEDAAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA PRASEKOLAH DI TK YANG MENGGUNAKAN METODE BCCT (BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME)
DENGAN TK YANG MENGGUNAKAN METODE NON-BCCT
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi
Oleh :
Gunawan 07810036
FAKULTAS PSIKOLOGI
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji
Pada tanggal :
Dewan Penguji
Ketua Penguji : Ni’matuzahroh, S.Psi. M.Si ( )
Anggota Penguji : 1. Dra Siti Suminarti Fasikhah. MSi ( )
2. Hudaniah, M.Si. Psi ( )
Mengesahkan
Dekan Fakultas Psikologi
LEMBAR PERSETUJUAN
1. Judul Skripsi : Perbedaan penyesuaian sosial siswa prasekolah di TK yang
menggunakan metode BCCT (Beyond Center and Circle Time)
dengan TK yang menggunakan metode Non-BCCT.
2. Nama Peneliti : Gunawan
3. NIM : 07810036
4. Fakultas : Psikologi
5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
6. Waktu Penelitian : 7 Maret - 16 April 2011
7. Tanggal Ujian : 21 Juli 2011
Malang, 30 Juni 2011
Pembimbing 1 Pembimbing II
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan penyesuaian sosial siswa prasekolah di TK yang menggunakan metode BCCT dengan TK
yang menggunakan metode Non-BCCT”. Sholawat serta salam semoga tetap
terlimpahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW.
Adapun maksud penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat dalam
penyelesaian studi tingkat Strata I (S-1) di Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang. Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa
bantuan, dorongan, dan dukungan dari berbagai pihak. Maka patut kiranya penulis
mengucapkan terimakasih dengan segala kerendahan hati kepada:
1. Bapak Drs. Tulus Winarsunu, M. Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Bapak Dr. Latipun, M. Kes selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, masukan, pengarahan, serta motivasi kepada penulis.
3. Ibu Ni’matuzahroh, M. Si selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, masukan, pengarahan, serta motivasi kepada penulis.
4. Ibu Hudaniah, M. Si selaku Kepala Pusat Bimbingan dan Konseling yang telah
memberikan semangat dan dorongan kepada penulis.
5. Ibuku tercinta ( Umi Mene ), Adikku (Baba Dila), Kakakku (Ina La Kia) yang
senantiasa mendoakan, memberikan kasih sayang, dan dorongan baik moril
maupun materil dengan ikhlas kepada penulis.
6. Ibu Nisa, S.Psi (Kepala Sekolah TKIT Al-Maun) yang telah mengizinkan penulis
untuk mengadakan penelitian, semoga Allah memudahkan rezekinya.
7. Ibu Is (Kepala Sekolah TK Non-BCCT) yang telah mengizinkan penulis untuk
mengadakan penelitian, semoga Allah memudahkan rezekinya.
8. Ibu Sadia Mewar S.Pd, M.Si (Kepala sekolah TK BCCT) yang telah mengizinkan
9. Sahabatku yang tergabung dalam F Class 2007 dan kawan-kawan seperjuangan
(Panca, nopek, iyip, dedek dll) yang selalu mengingatkan dan memompa
semangat penulis didalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah memudahkan
perjalananmu kawan.
10.Bunda Tri, Bu Nurul, dan Bu Hani (Tim LP3A). Terimakasih atas dukungannya
selama ini.
11.Kawan-kawan di LP3A (Mbak Dwi, Mom’s Kevin) terimakasih atas dukungan
yang diberikan.
12.Mbak Indah S.Psi dan Mas Hamka S.Psi yang telah meluangkan waktunya untuk
berbagi pengetahuan.
13.Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini, yang tidak bisa
disebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT senantiasa membalasnya dengan limpahan berkah dan nikmat
atas kebaikan yang diberikan kepada penulis. Akhir kata menyadari adanya kekurangan
dalam penulisan skripsi ini, dengan kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik
yang membangun dari pembaca dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum Wr… Wb….
Malang, 30 Juni 2011
DAFTAR ISI
3. Prinsip-Prinsip Pendidikan Anak Prasekolah ……… 15
C.Taman Kanak-Kanak/ Radhatul Atfal …... 17
1. Pengertian Taman Kanak-Kanak/Radhatul Atfal ………. 17
2. Fungsi dan Tujuan ………. 17
d. Prinsip Dasar Pendekatan Sentra dan Lingkaran……… 20
E. Penyesuaian Sosial Anak Prasekolah Ditinjau Dari Metode BCCT
dan Metode Non BCCT ……… 32
F. Hipotesa ……….. 33
G. Kerangka Pemikiran Penelitian ……….. 34
BAB III METODE PENELITIAN ……… 35
A. Rancangan Penelitian ……… 35
B. Variabel Penelitian ……… 35
1. Identifikasi Variabel Penelitian ……… 35
2. Definisi Operasional Variabel Penelitian ………. 36
C. Populasi dan Sampel ………. 37
D. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data ……….. 37
1.Jenis Data ………. 37
2.Metode Pengumpulan Data ……….. 37
3.Validitas dan Reliabilitas ………. 40
E. Prosedur Penelitian ……….. 43
1.Tahap Pra Lapangan ……… 43
2.Tahap Pekerjaan Lapangan ……….. 45
F. Teknik Analisis Data ……… 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 48
A. Deskripsi Data ………. 48
B. Analisis Data ……….. 52
C. Pembahasan ……… 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……… 57
A. Kesimpulan ……… 57
B. Saran ……… 57
DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar Halaman
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel Halaman
Tabel 3.1 : Blue Print Skala P.S di Rumah ……… 39
Tabel 3.2 : Blue Print Skala P.S di Sekolah ……….. 40
Tabel 3.3 : Item Valid Skala P.S di Rumah ……… 41
Tabel 3.4 : Item Valid Skala P.S di Sekolah ……… 41
Tabel 3.5 : Hasil Uji Reliabilitas Skala P.S di Rumah ……… 41
Tabel 3.6 : Hasil Uji Reliabilitas Skala P.S di Sekolah ……… 43
Tabel 4.1 : Deskripsi Subyek di TK Non- BCCT ……… 48
Tabel 4.2 : Deskripsi Subyek di TK BCCT ……… 48
Tabel 4.3 : Penyesuaian Sosial Siswa TK BCCT dan TK Non-BCCT …… 49
Tabel 4.4 : Penyesuaian Sosial Siswa di TK Non-BCCT dan TK BCCT (Skala Penyesuaian Sosial di Rumah) ….……….. 49
Tabel 4.5 : Penyesuaian Sosial Siswa di TK Non-BCCT Dengan TK BCCT (Skala Penyesuaian Sosial di Sekolah) ……… 50
Tabel 4.6 : Penyesuaian Sosial di Sekolah ditinjau Dari Usia Subyek …… 50
Tabel 4.7 : Penyesuaian Sosial di Sekolah ditinjau Dari Jenis Kelamin …… 51
Tabel 4.8 : Hasil T-Test Penyesuaian Sosial Anak di TK BCCT dan TK Non-BCCT ……… 52
Tabel 4.9 : Hasil T-Test Menggunakan Skala Penyesuaian Sosial di Sekolah .. 53
DAFTAR LAMPIRAN
1. Skala Penyesuaian Sosial di Rumah 2. Skala Penyesuaian Sosial di Sekolah
3. Raw Score Penyesuaian Sosial Siswa di TK Non-BCCT 4. Raw Score Penyesuaian Sosial Siswa di TK BCCT 5. Hasil Tryout Skala Penyesuaian Sosial di Sekolah 6. Hasil Tryout Skala Penyesuaian Sosial di Rumah
7. Data Skor Tinggi/Rendah di TK Al-Masithoh dan TK Al-Ghoniya 8. Hasil t-Test Dengan Skala Penyesuaian Sosial di Sekolah
58
Daftar Pustaka
Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Edisi revisi VI. Jakarta. PT. Rineka Putra.
Azwar, S., (2007), Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Chaplin, J. P. (1982). Dictionary of psychology (revised edition). Dell Publishing Inc: New York.
Colman, A. M. (2003). Oxford dictionary of psychology. Oxford University Press Inc: New York.
Dictionary of Psychology. (2001). Penguin Reference: London
Depdiknas., (2006), 3HGRPDQSHQHUDSDQSHQGHNDWDQ³EH\RQGFHQWHUVDQGFLUFOH
WLPH %&&7´ SHQGHNDWDQ VHQWUD GDQ OLQJNDUDQ GDODP SHQGLGLNDQ DQDN XVLD
dini, Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan
Luar Sekolah.
Depdiknas., (2007), Konsep pengembangan kurikulum pendidikan anak usia dini non
formal, Jakarta: Pusat Kurkikulum Badan Penelitiaan dan Pengembangan. Di
peroleh dari http://www.linkpdf.com/download/5-dl/pendidikan-anak-usia-.dini-pdf.
Depdiknas., (2007), Naskah akademik kajian kebijakan kurikulum pendidikan anak
usia dini, Jakarta: Pusat Kurikulum Badan Penelitiaan dan Pengembangan. Di
peroleh dari http://www.linkpdf.com/download/5-dl/pendidikan-anak-usia-.dini-pdf.
Fahmi, M. (1977). Kesehatan jiwa dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. (Terj. Zak).Jakarta: Badan Bintang.
Hurlock, E. B. (1978). Perkembangan anak (edisi keenam). (Terj. Med.M ) Surabaya: PT.Gelora Aksara Pratama.
Hurlock, E. B. (1980). Perkembangan anak (edisi kelima). (Terj. Med.M ) Surabaya: PT.Gelora Aksara Pratama.
59
Indriyani, R. M. (2009). An analysis of media used in implementing BCCT approach of
taman harapan play group malang (Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur).
Jean, D. (2010). The academic and social adjustment of first generation college
students (Disertasi doctor, Setton Hall University). Di peroleh dari
http://www.osun.org.
Kartono, K. (1990). Psikologi anak (psikologi perkembangan). Bandung: Penerbit Mandar Maju.
Kerlinger, F. N. (2004). Asas-asas penelitian behavioral. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Moleong, L. J. (1994). Metodologi penelitian kualitatif(Cetakan Kelima). Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Muliawan, J. U. (2009). Manajemen play group & taman kanak-kanak. Diva Press: Yogyakarta.
Mewar, S. (2010). Efektivitas model pembelajaran BCCT terhadap peningkatan
kreativitas anak prasekolah (Tesis, Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang, Jawa Timur).
Masria. (2011). Perbedaan kreativitas anak yang sekolah di TK yang menggunakan
metode BCCT dengan TK yang tidak menggunakan metode BCCT (Skripsi,
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur).
Palupi, E. (2009). Pengembangan pemahaman konsep calistung melalui metode
beyond center and circle time di TK nasional KPS balikpapan, Balikpapan. Di peroleh dari http://www.linkpdf.com/download/5-dl/metode-sentra-dan-.lingkaran-pdf.
Perkembangan sosial anak usia 4-6 tahun antara TK dengan jam belajar fullday
school dan TK dengan jam belajar non fullday school di kabupaten pati (Bab II). (t.t.) Di peroleh dari http://www.osun.org
60
Perkembangan keterampilan sosial dalam kegiatan bermain pada anak usia 4-5
tahun. (t.t.) Di peroleh dari
http://www.linkpdf.com/download/5-dl/perkembangan-sosial-anak-.usia-dini-pdf.
Pengertian penyesuaian sosial. (2008, 19 November). Diperoleh Dari Blog Dunia Psikologi » Blog Archive » Pengertian Penyesuaian Sosial.htm.
Schneiders, A.A. 1964. Personal Adjustment and Mental Health. New York : Holt Rineheart & Winston.
Septemberia, A. (2005). Studi deskriptif penyesuaian sosial pada anak prasekolah di tinjau dari pola asuh (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur).
Standar isi TK bagian 3. (2009, 04 Agustus). Diperoleh Dari \standar-isi-tk-bagian- 03/Bintang Bangsaku.html.
UMM, (2010). Pedoman penulisan skripsi, Malang: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Veronica, D. (2008). Metode pembelajaran sentra pada anak usia dini (studi kasus
dalam lembaga pendidikan al-faraby turen kab.malang) (Skripsi, Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur)
Winarsunu, T. (2002). Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang: UMM Press.