• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PENGURUS INDONESIA KARATE-DO KORDINATOR DAERAH JAWA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PENGURUS INDONESIA KARATE-DO KORDINATOR DAERAH JAWA TIMUR"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PENGURUS INDONESIA KARATE-DO KORDINATOR DAERAH JAWA TIMUR

Oleh :

Eko Sahroni

08220428

Dosen pembimbing

Drs .Farid Rusman, Msi

Widiya Yutanti,MA

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVRSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)
(5)

iv ABSTRAKSI Nama : Eko Sahroni NIM : 08220428

PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP

SEMANGAT KERJA PENGURUS INDONESIA KARATE-DO KORDINATOR DAERAH JAWA TIMUR

Pembimbing : Drs. Farid Rusman M.Si dan Widiya Yutanti,MA (xiii + 114 halaman + 42 tabe+lampiran)

(Biografi = 18 buku + 1 non buku + 6 lampiran) Kata Kunci : komunikasi organisasi, Semangat kerja

Organisasi merupakan sejumlah kumpulan orang yang bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Dalam mewujudkan tujuan akhir organisasi diperlukan kerjasama yang baik serta dorongan yang kuat dari setiap unsur organisasi , sehingga untuk menggerakan manusia yang terlibat didalamnya untuk sesuai dengan yang dikehendaki organisasi, maka dalam hal ini harus memahami semangat kerja pengurus yang berada dalam organisasi tersebut, karena dari semangat kerja itulah yang akan mampu membuat pengurus merasa nyaman dan senang, serta tujuan organisasi akan cepat terealisasi. Dalam hal ini, agar perilaku manusia sesuai dengan tujuan organisasi, maka harus ada perpaduan antara semangat kerja orang-orang yang bekerja dalam organisasi dengan permintaan atau tujuan organisasi.

Komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks, pengiriman dan penerimaan informasi ini yang kemudian diteliti kedalam arah komunikasi antara atasan kebawahan dan bawahan kepada atasan, dimana nanti yang berujung kepada semangat kerja pengurus. Semangat kerja merupakan suatu sikap dari kepuasan dengan keinginan yang terus menrus dan kesedian untuk mengejar tujuan kelompok atau organisasi.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survey. Tujuannya untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang berbagai reaksi dan prefensi responden. Sedangkan untuk tipe penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis eksplanatif. Tipe ini bertujuan tidak saja mendeskripsikan keadaan atau gejala sosial yang tampak, tetapi lebih jauh lagi ingin melihat hubungan-hubungan kausalitas diantara gejala-gejala tersebut. Penggunaan tipe penelitian ini didasarkan pada tujuan penelitian, yakni ingin menemukan hubungan yang signifikan antara komunikasi organisasi dengan semangat kerja pengurus INKADO KORDA JATIM. Dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan teknik total sampling sebagai perwakilan dari keseluruhan populasi yang dijadikan objek penelitian. Untuk pengumpulan data peneliti menggunakan metode observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Dari data yang diperoleh kemudian peneliti melakukan uji korelasi Pearson Poduct Moment untuk mengetahui tingkat keeratan atau hubungan antara variabel bebas dan terikat, kemudian dilakukan koefesien determinasi untuk melihat besarnya kedua varibel bebas dan terikat, selanjutnya dilakukan analisis regresi sederhana untuk mengetahui lebih dalam tujuan kedua variabel tersebut.

(6)

v

signifikan. Frekuensi komunikasi yang sering dan tidak hanya dilakukan dalam kegitan formal mampu meningkatkan semangat kerja pengurus, dan sangat berpengaruh sekali komunikasi organisasi terhadap semangat kerja, apabila komunikasi organisasi tidak ada semnagt kerjapun sedikit sekali akan ada. Atas hasil tersebut disarankan INKADO KORDA JATIM untuk terus meningkatkan komunikasi organisasi yang ada dalam keorganisasian.

Peneliti,

Eko Sahroni Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

(7)

vi ABSTRACT

Name: Eko Sahroni NIM: 08220428

THE INFLUENCE OF ORGANIZATIONAL COMMUNICATION OVER THE SPIRIT OF WORK OF THE ADMINISTRATORS OF INDONESIA KARATE-DO EAST JAVA

Advisors: Drs. Farid Rusman M.Si and Widiya Yutanti, MA (Xiii + 114 pages + 42 tables + enclosures)

Keywords: Organizational Communication, Spirit of Work

Organization is an entity comprising multiple people who are cooperating to achieve certain goals. To achieve the goals, good cooperation and strong motivation from each element of the organization are needed. Since the spirit of work is one of the important things that keeps the administrators of an organization comfortable, it should be maintained among the administrators.

Organizational communication is a complex process of information exchange. In this research, the information exchange that is being observed is between the manager and subordinates, whih leads to the subordinates’ spirit of work. Spirit of work is a behavior resulted from recurring intention in achieving the goals of an organization.

The methood used in the research is survey research. The purpose is to gain better understanding about various reactions and prferences of the respondents. This is an explanatiory qualitative research which aimed to describe the emerging social situations and also to figure out the causal relationship between the situations. The use of this type of research is based on the research objective, which is to figure out significant relationship between organizational communication and the spirit of works of the administrators of INKADO KORDA JATIM. The sampling technique used in this research is the total sampling. The samples obtained are the representatives of the whole pupulation. In collecting the data, the researcher used the method of observation, interview, questionaoirre and documentation. After obtaining the data, the researcher conducted the Pearson Product Moment correlational test to figure out the relationship between independent variables and dependent variables. The next step is conducting the coefficient of determination to see how big the independent and dependent variables are. The last step is conducting the simple regression analysis to find out the purpose of the both variables.

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahir Rahmaanir Rahim

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, pemelihara seluruh alam raya, yang atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul “ Pengaruh komunikasi Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pengurus Indonesia Karate-Do Koordinator Daeraha Jawa Timur ” ini.

Skripsi ini dikerjakan demi memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana ilmu komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini bukanlah tujuan akhir dari belajar karena belajar adalah sesuatu yang tidak terbatas.

Terselesaikannya skripsi ini tentunya tak lepas dari dorongan dan uluran tangan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini tak salah kiranya bila penulis mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada:

(9)

viii

2. Ibu Widiya Yutanti . M.A selaku dosen pembimbing II yang telah mengarahkan dan juga banyak memberikan masukan dalam pembuatan skripsi ini dari awal hingga selesainya penulisan skripsi ini.

3. Bapak Sugeng Winarno, S.Sos. M.A selaku dosen wali Ilmu Komunikasi 2008 kelas F yang telah mendukung dan memberikan pengarahan sejak awal perkuliahan hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah memberikan ilmu dan ketrampilan kepada penulis hingga saat ini.

5. Keluaraga besar Sabuk Hitam INKADO JATIM yang telah banyak membantu dan bersedia menjadi subjek penelitian skripsi ini.

6. Kedua Orang tuaku tercinta, Ayahku tersayang Primanto dan Ibundaku tersayang Tumini. Terimakasih atas segala pengorbanan, dukungan moral dan materiel serta ketulusan Do’a-nya di siang dan malam yang di berikan kepada penulis selama ini.

7. Adekku tersayang Yayuk Dwi Lestari dan Khoirul Anam yang telah ikut memberikan semangat dan dukungan kepada penulis selama ini, serta keluarga besar lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

8. Melissa Anggraini , dengan kesabaran dan pengertian yang diberikan kepada penulis dari awal hingga terselesaikannya skripsi ini, terimakasih atas motivasi, dukungan dan kebersamaan selama ini.

(10)

ix

10. Keluarga Besar UKM Karate INKADO Universitas Muhammadiyah Malang

11. Semua keluarga besar Ilmu Komunikasi 2008 khususnya kelas F, terimakasih atas dukungan dan persahabatan kalian selama ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan Skripsi ini dengan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Semoga Skripsi yang telah penulis susun ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi semua pihak yang membaca dan memahami karya ini dan dapat bernilai Ibadah di hadapan Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa. Amien.

Malang, 8 Mei 201 Penulis

(11)

x DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERNYTAAN ORISINALITAS iii

ABSTRAKSI iv KATA PENGANTAR vii DAFTAR ISI x DAFTAR TABEL xii DAFTAR GAMBAR xiv DAFTAR LAMPIRAN xv DAFTAR PUSTAKA xv BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan penelitian... 7

1.4 Manfaatpenelitian……… ....…..8

BAB II KERANGKA TEORITIS ... 9

2.1 Semangat kerja pengurus... 9

2.2 Organisasi………. ...17

2.3 Faktor- faktor yang mempengaruhi semangat kerja...24

2.4 Komunikasi organisasi ...26

(12)

xi

2.6 Definisi Konseptual...34

2.7 Definisi Operasional...35

BAB III METODE PENELITIAN ...40

3.1 Pendekatan dan jenis penelitian ...40

3.2 Populasi dan sampel ...41

3.3 Sumber data dan pengumpulan data ...42

3.4 Analisis data ...43

BAB IV DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN...48

4.1 Sejarah INKADO di Indonesia ...48

4.2 Sejarah INKADO KORDA JATIM ...50

4.3 Organisasi KORDA JATIM ...50

4.4 Visi Dan Misi INKADO KORDA JATIM...51

4.5 Alamat INKADO KORDA JATIM ...51

4.6 Struktural Organisasi...52

BAB V PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA ...56

5.1 Identifikasi Responden...57

5.2 Pengaruh Komunikasi Organisasi (Variabel X) ...58

5.3 Semangat Kerja Pengurus (Variabel Y)...76

5.4 Pengaruh Komunikasi Organisasi Terhadap Semangat Kerja ...91

BAB VI PENUTUP ...96

6.1 Kesimpulan... 96

6.2 Saran ...97

(13)

xii

LAMPIRAN-LAMPIRAN...100

DAFTAR TABEL Tabel 1. Jenis Kelamin Responden

Tabel 2. Tingkat Pendidikan Responden Tabel 3. Tingkat Usia Responden Tabel 4. Status Perkawinan Responden

(14)

xiii

Tabel 22. Distribusi Frekuensi Jawaban Semangat Kerja No. 1 Tabel 23. Distribusi Frekuensi Jawaban Semangat Kerja No. 2 Tabel 24. Distribusi Frekuensi Jawaban Semangat Kerja No. 3 Tabel 25. Distribusi Frekuensi Jawaban Semangat Kerja No. 4 Tabel 26. Distribusi Frekuensi Jawaban Semangat Kerja No. 5 Tabel 27. Distribusi Frekuensi Jawaban Semangat Kerja No. 6 Tabel 28. Distribusi Frekuensi Jawaban Semangat Kerja No. 7 Tabel 29. Distribusi Frekuensi Jawaban Semangat Kerja No. 8 Tabel 30. Distribusi Frekuensi Jawaban Semangat Kerja No. 9 Tabel 31. Distribusi Frekuensi Jawaban Semangat Kerja No. 10 Tabel 32. Distribusi Frekuensi Jawaban Semangat Kerja No. 11 Tabel 33. Distribusi Frekuensi Jawaban Semangat Kerja No. 12 Tabel 34. Distribusi Frekuensi Jawaban Semangat Kerja No. 13 Tabel 35. Distribusi Frekuensi Jawaban Semangat Kerja No.14 Tabel 36. Distribusi Frekuensi Jawaban Semangat Kerja No.15

Tabel 37. Correlation Product Moment( Uji Pengaruh Variabel X Terhadap Variabel Y) Tabel 38. Regression ( Uji Besar Pengaruh Varibel X Terhadap Variabel Y)

Tabel 39. Distribusi Semangat Kerja

Tabel 40. Distribusi Frekuensi Komunikasi Organisasi Tabel 41. Distribusi Frekuensi Semangat Kerja

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skoring kuisioner komunikasi organisasi Lampiran 2. Scoring kuisioner smangat kerja

Lampiran 3. Struktur organisasi

Lampiran 4. Dokumentasi kegiatan wawancara

(17)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S.2002.Prosedur Penelitian suatu pendekatan dan praktek. Jakarta :Rineka Cipta

Azwar,S. 1997.Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Gibson,JL. Ivancevich , JM . Donelly, JH. 1992. Organisasi dan manajemen. Jakarta : Erlangga

Kerlinger, FN. 1987.Korelasi dan Analisis Regresi Ganda. Yogyakarta : Nur Cahaya

Kossen , S. 1993. Aspek Manusiawi dalam Organisasi. Jakarta : Erlangga Kriyanto, Rachmat. 2009. Teknik praktis riset komunikasi. Jakarta : Kencana Moekijat,Drs, 1993.Teori komunikasi, Bandung,CV. Mandar Maju

Mulyana, Deddy. 2000.Ilmu komunikasiseuatu pengantar.Bandung :Remaja Rosdakarya

Nitisemito, AS. 1996. Management personalia. Jakarta : Ghalia Indonesia

Nurakhmad, A. 1995. Skripsi( pengaruh semangat kerja terhadap kepuasaan kerja karyawan pada CV. Gunung Sari Nglames Kab. Madiun) Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Pace, R. Wayne and Faaules, Don F . 2001., Komuniaksi Organisasi: Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan.Bandung, PT. Remaja Rosdakarya Robbins, SP.2003. Prinsip-prinsip perilaku organisasi. Jakarta: Erlangga

(18)

xvii

Siswanto, B.1989. manajemen Tenaga Kerja. Bandung: Sinar Baru

Spriegel,RW.Phd dkk. 1984. Personel management. New Delhi: TataMc. Graw Hill Publishing Company LTD

Sukandarrumidi. 2002. Metode Penelitian.Yogyakarta. Gajah Mada University Press.

Widayat dan Amirullah. 2002. Riset Bisnis.Malang : CV. Cahaya Press

Umar, Husein.2002. Metode Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Widjaya,A.W.,1999.Komunikasi dan Hubungan masyarakat,Jakarta, PT. Bumi Aksara

Winarsunu, T.2002. Statisti Dalam penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: UMM press

(19)

1

BAB I

PENDAHULUHAN

1.1 Latar Belakang

Organisasi merupakan sejumlah kumpulan orang yang bekerja sama dalam

rangka mencapai tujuan tertentu. Dalam

mewujudkan tujuan akhir organisasi

diperlukan kerjasama yang baik serta dorongan yang kuat dari setiap unsur

organisasi (Pace & Faules 2006:17), sehingga untuk menggerakan manusia yang

terlibat didalamnya untuk sesuai dengan yang dikehendaki organisasi, maka dalam

hal ini harus memahami semangat kerja pengurus yang berada dalam organisasi

tersebut, karena dari semangat kerja itulah yang akan mampu membuat pengurus

merasa nyaman dan senang, serta tujuan organisasi akan cepat terealisasi. Dalam hal

ini, agar perilaku manusia sesuai dengan tujuan organisasi, maka harus ada

perpaduan antara semangat kerja orang-orang yang bekerja dalam organisasi dengan

permintaan atau tujuan organisasi. Semangat kerja merupakan keadaan psikologis

yang menyangkut dorongan dalam diri mengapa seseorang mencurahkan tenaga

untuk melakukan pekerjaan.

Dengan adanya komunikasi yang baik, maka suatu organisasi akan berjalan

dengan lancar dan berhasil. Kurang atau tidak adanya komunikasi dalam organisasi

menyebabkan suatu organisasi tidak berjalan secara efektif, dalam hal ini

(20)

2

menghasilkan suatu keberhasilan seseorang dalam mengirim pesan –pesan secara

jelas, manusiawi, dan efisien dalam organisasi. Kemampuan tersebut juga dapat

diwujudkan melalui penerimaan pesan-pesan yang dikirimkan secara akurat.

Kemampuan berkomunikasi dapat ditingkatkan guna mengembangkan atmosfer

komunikasi yang positif demi keberhasilan suatu organisasi. Sebab, komunikasi yang

baik akan menimbulkan saling penegertian dan kenyamanan dalam bekerja.

Dalam konteks kehidupan berorganisasi, komunikasi secara tidak langsung

akan dapat meminimalkan masalah-masalah atau penyakit dalam organisasi,

misalnya munculnya konflik antar personal, munculnya setres pada pengurus atau

anggota organisasi, menurunya motivasi kerja, dan mengurangi komitmen anggota

organisasi terhadap organisasi (Arifin, Amirullah,fuziah,2003:140).

Dedy Mulyana (dalam Masmuh 2008:6) ruang lingkup komunikasi organisasi

berbicara tentang informasi berpindah secara formal dari seseorang yang otoritasnya

lebih tinggi kepada orang lain yang otoritasnya lebih rendah-komunikasi kebawah,

dan terjadi umpan balik informasi berpindah dari seseorang yang otoritasnya rendah

kepada yang lebih tinggi otoritasnya- komunikasi ke atas , dan komunkasi horisontal.

Bentuk yang paling umum komunikasi ke bawah adalah instruksi, memo

resmi, pernyataan tentang kebijakan organisasi, prosedur, pedoman kerja, dan

pengumuman dalam instansi tersebut. Dalam organisasi komunikasi ke bawah sering

kali kurang tepat. Terlihat dari pernyataan yang sering terdengar di antara para

(21)

3

Hal ini memungkinkan terjadinya penyaringan atau sensor informasi penting

sebelum disampaikan kepada bawahan, artinya informasi yang diterima bawahan

tidak seperti aslinya.

Selain itu kebutuhan akan komunikasi ke atas sama banyaknya dengan

komunikasi kebawah. Alat komunikasi keatas yang sering digunakan terdiri dari,

rapat,media sosial, dan pesan singakat melalui hand phone. Saluran komunikasi

yang efektif sangat penting, karena saluran tersebut memberikan kesempatan bagi

pengurus untuk berbicara.

Pada umumya komunikasi keatas cenderung bergerak lambat. Bentuk

komunikasi ini biasanya tersendat -sendat dan tersaring. Setiap jenjang pimpinan

enggan meneruskan masalah keatas karena dianggap sebagai sebuah kegagalan.

Oleh karena itu setiap jenjang menunda komunikasi dalam upaya memutuskan aliran

informasi. Pesan tersebut mungkin disaring agar pimpinan yang lebih tinggi hanya

menerima sebagaian informasi itu.

Para pengurus biasanya cenderung hanya memberitahu atasan tentang hal-hal

yang menurut mereka ingin didengar, dalam realita sehari hari tidak bisa dipungkiri

bahwa dengan semangat kerja pengurus dapat meningkatkan kinerja untuk

pencapaian tujuan organisasi. Karena untuk bersaing dengan perguruan Karate yang

lain. INKADO harus sadar bahwa sangat pentingnya komunikasi yang efektif untuk

(22)

4

komunikasi yang tidak berjalan lancer mamapu menghambat tujuan organiasasi dan

bisa dikatakan organisasi akan tertinggal dengan yang lain.

Siswanto (1989:264) mengemukakan bahwa moral kerja atau semangat

secara definitive dapat diartikan sebagai perilaku individu tenaga kerja dan

kelompok yang menimbulkan kesenangan yang mendalam pada diri tenaga kerja

untuk bekerja dengan giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan perusahan.

Berdasarkan dari hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa semangat kerja

harus diberikan kepada bawahan untuk mendorong atau menciptakan kegairahan

kerja kepada seseorang agar dapat memenuhi kebutuhannya. Jika kebutuhan

seseorang terpenuhi, maka akan timbul suatu motivasi untuk bekerja

sungguh-sungguh yang akhirnya akan menghasilkan prestasi yang diharapkan. Selain itu para

pengurus menjadi termotivasi untuk bekerja seoptimal mungkin untuk memberikan

yang terbaik bagi dirinya dan organisasi.

Berdasarkan teori Hovland tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi

merupakan alat untuk menyampaikan informasi dari atasan kepada anggota

kelompok untuk mengubah perilaku dan memotivasi para anggotanya

.

Informasi

dalam suatu organisasi selalu bergerak dari manajemen puncak hingga kepada para

karyawan, dimana karyawan pada tingkat paling bawah merupkan titik operatif yang

(23)

5

Penyampaian

informasi dari manajemen puncak yang turun ketingkat

operatif merupakan aktivitas yang berkesinambungan dan sulit. Seringkali

penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan dianggap paling mudah

dilakukan, karena pimpinan hanya memberikan instruksi atau perintah saja. Namun

hal ini bisa menjadi masalah penting karena sering kali terjadi kesalahan komunikasi

yang menyebabkan perbedaan pemahaman dan perselisihan diantara atasan dan

bawahan, seperti terjadinya penurunan kinerja tentu saja akan merugikan bagi pihak

pimpinan.

Disini dapat terlihat bahwa titik berat dalam suatu komunikasi organisasi

seringkali bergerak kearah komunikasi manajerial yang perhatian utamanya adalah

membawa informasi kepada kelompok operatif tersebut. Yang menjadi masalah

dalam hal ini, yaitu jenis informasi seperti instruksi, rasional kerja, kebijakan,

penilaian kerja, dan pemberian misi organisasi yang disebarkan oleh tingkat atasan

kepada para pengurus dan bagaimana keefektifitasan informasi tersebut disampaikan

atasan kepada bawahan.

Penyampaian komunikasi yang efektif dari atasan kepada bawahan sangat

dibutuhkan dalam menggerakkan aktivitas organisasi terutama dalam membangun

semangat kerja. Semangat kerja menjadi perhatian utama yang tidak dapat diabaikan

begitu saja, karena menyangkut alasan mengapa orang mencurahkan tenaga untuk

(24)

6

Indonesia Karate-Do merupakan sebuah organisasi cabang olah raga beladiri

yang berasal dari jepang, yang mana merupakan wadah untuk penyaluran bakat

manusia untuk menjadikan atlet yang berprestasi. Guna menciptakan generasi atlet

yang berperestasi baik diranah regional,nasional dan bahkan internasional, INKADO

KORDA JATIM yang menaungi cabang cabang yang ada di Jawa Timur untuk

menciptakan regenerasi atlet yang sesuai tujuan organsisasi

Indikasi turunnya semangat kerja pengurus di INKADO KORDA JATIM,

salah satunya yaitu mengenai program kerja yang telah ditetapkan tidak terselesaikan

dengan tepat waktu. Turunnya semangat kerja dan kegairahan kerja pada anggota

organisasi tersebut dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti adanya reward yang

kurang sesuai, lingkungan kerja yang buruk dan suasana kerja yang kurang

menyenangkan, serta adanya ketidak puasan dalam organisasi. Ketidak puasan disini

adalah bukan hanya dalam hal materi seperti upah yang layak, namun juga dalam hal

non materi seperti penghargaan diri dari pimpinan, tidak memberikan kesempatan

kepada anggota organisasi untuk berkembang lebih optimal semangat dengan

menggunakan kecakapan, kemampuan, keterampilan dan potensi yang dimiliki untuk

mencapai prestasi kerja, yang mana hal ini dirasa oleh anggota organisasi membuat

suasana kerja tidak nyaman,

dan lain sebagainya. Selain itu faktor turunnya

semanngat kerja karyawan juga dapat dilihat dari komunikasi dari atasan kepada

bawahan yang tidak berjalan dengan baik begitu juga bawahan kepada keatasan,

(25)

7

disimpulkan bahwa untuk mencapai suatu keberhasilan dalam organisasi diperlukan

adanya kerjasama yang baik dan semangat kerja dari para anggota-anggotanya yang

mana hal tersebut tidak akan terlepas dari adanya komunikasi yang terjalin. Dari hal

tersebut mengundang ketertarikan peneliti untuk mengkaji lebih lanjut mengenai

pengaruh komunikasi organisasi terhadap semangat kerja pengurus INKADO

KORDA JAWA-TIMUR.

1.2 Rumusan masalah

Dari latar belakang diatas, dapat ditarik permasalahan yaitu “

apakah ada

pengaruhnya komunikasi organisasi terhadap semangat kerja pengurus dan

seberapa Besar Pengaruh Komunikasi Organisasi Terhadap Semangat Kerja

Pengurus Di Indonesia Karate-Do Kordinator Daerah Jawa Timur?

.

1.3 Tujuan penelitian

Tujuan diadakanya penelitian berdasarkan rumusan permasalahan yang

penulis kemukakan adalah:

1.3.1

Untuk mengetahui seberapa besar komunikasi organisasi yang dilakukan

para pengurus INKADO KORDA JATIM.

1.3.2

Untuk mengukur seberapa besar Semangat kerja pengurus INKADO

(26)

8

1.3.3

Untuk mengetahui besarnya pengaruh komunikasi organisasi terhadap

Semangat kerja pengurus INKADO KORDA JATIM.

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1

Manfaat akademis

Khususnya mahasiswa ilmu komunikasi digunakan sebagai masukan atau

tambahan refrensi

atas dasar penelitian berikutnya dengan materi dan objek

penelitian yang berhubungan dengan pengaruh komunikasi organisasi terhadap

semangat kerja, sehingga dapat berguna bagi penelitian yang akan datang.

1.4.2

Manfaat praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan atau referensi yang bersifat

ilmiah bagi organisasi untuk mengetahui pengaruh komunikasi organisasi terhadap

semangat kerja, serta membangun organisasi tersebut menjadi lebih baik dan

Gambar

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Jawaban Komunikasi Organisasi Kuisioner No. 1
Gambar 2. Struktur Organisasi

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sorong Tahun 2014 II - 9 - Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi potensi dan mendatangkan manfaat.. yang besar bila

Semakin berkurangnya luas lahan pertanian yang digunakan untuk kebutuhan dan diperuntukan kegiatan penduduk maka para petani mau tidak mau akan mempengaruhi luas

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pemberian hukuman tindak pidana harusnya berlaku adil, hal tersebut dibuktikan dengan pemberian putusan oleh Pengadilan

Anisatul Fuaidah, 2012, Hybrid Algoritma Particle Swarm Optimization (PSO) dengan Simulated Annealing (SA) pada Traveling Salesman Problem (TSP),.. Skripsi ini

Masa kerja Pengurus Cabang di tentukan 4 (empat ) tahun, dalam hal MUSCAB tidak dapat diadakan dalam waktu yang telah ditetapkan maka penggantian pengurus Cabang dapat

Model problem solving dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan

1) Pengabsahan merupakan pernyataan pengesahan bahwa suatu keputusan telah dicatat dan diteliti sehingga dapat diumumkan dan didistribusikan oleh pejabat yang bertanggung jawab