• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Program Kesejahteraan, Komunikasi Organisasi, Dan Pengan Kerja Terhadap Semangat Kerja (Studi Pada PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Program Kesejahteraan, Komunikasi Organisasi, Dan Pengan Kerja Terhadap Semangat Kerja (Studi Pada PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Medan)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu sumber daya yang sangat berpengaruh dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Sehingga banyak perusahaan yang mengubah sistem manajemen dari sistem yang tergantung peraturan dan prosedur menjadi suatu sistem yang mengacu pada kebutuhan karyawan, sehingga dapat memberdayakan karyawan dalam rangka meningkatkan prestasi kerja karyawan. Banyak perusahaan kini menyadari bahwa manusia pada dasarnya memiliki berbagai macam kebutuhan yang semakin lama semakin bertambah, untuk itu perusahaan harus memperhatikan kesejahteraan karyawannya baik berupa materil maupun immaterial, hal ini akan meningkatkan semangat karyawan.

Semangat kerja karyawan menunjukkan sejauh mana karyawan bergairah dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya di dalam perusahaan tempat mereka bekerja. Semangat kerja karyawan juga dapat dilihat dari kehadiran, kedisiplinan, ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan, gairah kerja, dan tanggung jawab (Siagian, 2003: 57). Semangat kerja adalah keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaan dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal (Hasibuan, 2001: 105). Semangat kerja juga diartikan sebagai suatu kegiatan dalam melaksanakan pekerjaan secara cepat dan lebih baik dalam menyelesaikan suatu kegiatan (Nitisemito, 1988: 159).

(2)

memacu, meningkatkan semangat kerja karyawan. Program kesejahteraan karyawan yang memadai akan membantu meningkatkan disiplin kerja karyawan. Sehingga masalah tersebut bisa dimasukkan dalam fungsi intergasi yaitu untuk menciptakan karyawan yang bukan hanya untuk bekerja tetapi juga mampu bekerja sama (Sasmita, 2009). Komunikasi akan mempengaruhi semangat kerja karyawan, karena jika terjalin komunikasi yang baik antara karyawan dan atasan maka karyawan akan menjadi lebih semangat bekerja dan tentu saja hal ini akan menguntungkan perusahaan (Prayogi, 2010).

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk adalah perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan sejak tahun 1906. Perusahaan ini senantiasa mengadopsi praktek manajemen perkebunan dan teknologi yang terbaik, serta berkomitmen membangun sumber daya manusia yang terampil dan berpengalaman. Kemampuannya dibidang riset dan pengembangan memegang peranan penting dalam menigkatkan produktivitas dan kualitas hasil perkebunan. Sampai tahun 2015, total tenaga kerja PT PP London Sumatera Indonesia mencapai lebih dari 15.000 karyawan. Tersebar di kantor pusat perseroan di Jakarta, kantor-kantor regional, serta di area perkebuanan yang berlokasi di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

(3)

(1H 2015). Penurunan penjualan konsolidasi Perseroan disebabkan terutama oleh penurunan volume penjualan untuk produk sawit serta karet dan lebih rendahnya harga jual rata-rata untuk minyak sawit dan karet.

Penurunan hasil penjualan ini tentu merupakan sebuah masalah yang harus dihadapi oleh PT PP London Sumatra Indonesia Tbk, namun penerunan nilai penjualan ini belum bisa menjadi ukuran yang mutlak bahwa sumber daya manusia yang dimiliki oleh Lonsum dikatakan lambat dan kurang produktif. Sebab penjualan adalah bidang manajemen yang terpisah dari manajemen SDM namun masih tetap terkait dengan aspek manusianya.

(4)

seperti ini adalah hasil paradigma bahwa karyawan tetap dibayar dengan gaji utuh bahkan jika mereka bekerja lambat.

Semangat kerja dapat secara langsung berpengaruh dalam peningkatan atau penurunan kinerja karyawan. Kinerja yang baik adalah hasil representasi yang nyata dari manajemen semangat kerja yang berjalan. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi semangat kerja diantaranya faktor program kesejahteraan, komunikasi organisasi dan pengalaman kerja karyawan. Program kesejahteraan karyawan dapat tergolong kedalam dua jenis yaitu kesejahteraan langsung dan kesejahteraan tidak langsung. Ada perbedaan yang signifikan dari program kesejahteraan ini yaitu, kesejahteraan langsung adalah bersifat wajib, waktu dan jumlah materi dan non-materi dalam program kesejahteraan sudah ditentukan dengan jelas berdasarkan asas undang-undang. Sedangkan kesejahteraan tidak langsung adalah pemberian balas jasa dari perusahaan kepada karyawan yang waktu dan jumlah materi atau non-materi belum ditentukan atau dengan kata lain dapat diberi sewaktu-waktu dalam jumlah yang tidak tetap sesuai perfomance yang karyawan berikan.

(5)

komunikasi. Komunikasi yang baik dapat dicapai dengan membangkitkan nilai-nilai bahwa “kita semua bernasib sama”, dangan nilai-nilai ini karyawan diharapkan akan lebih dekat dan tercapailah komunikasi yang efektif.

Pengalaman kerja juga tak kalah penting, yang dimaksud pengalaman kerja dalam konteks peneliatian ini adalah, beberapa karyawan merasa sangat bersemangat dengan pekerjaan baru yang berstatus tinggi dapat menambah pengalaman kerja yang berguna dalam meningkatkan karir mereka. Dalam konteks lain, pekerjaan yang telah mereka kuasai akan dianggap mudah dan bisa diselesaikan dengan tanpa beban harus mempelajarinya terlebih dahulu dan mereka menjadi lebih bersemangat dari pada harus membuang waktu karena harus belajar terlebih dahulu.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa semangat kerja dapat dipengaruhi oleh banyak hal, khususnya program kesejahteraan karyawan, komunikasi organisasi, dan pengalaman kerja. Semangat kerja yang baik juga dapat dilihat dari tingkat absensi karyawan, kedisiplinan, dan tepat waktu dalam mengerjakan pekerjaan yang diberikan.

(6)

Tabel 1.1

Indikasi Rendahnya Semangat Kerja pada PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

No. Indikasi Rendahnya Semangat Kerja 1 Bermain game dikomputer pada saat jam kerja.

2 Berbincang-bincang diluar konteks pekerjaan pada saat jam kerja. 3 Menggunakan ponsel dalam waktu yang lama saat jam kerja. 4 Tanggung jawab yang rendah pada pekerjaan ketika sedang tidak

dalam pengawasan atasan. Sumber: Wawancara Pra-penelitian (2016)

Berdasarkan tabel indikasi rendahnya semangat kerja tersebut dapat disimpulkan bahwa semangat kerja karyawan PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk masih tergolong rendah. Perilaku tersebut merupakan tindakan yang tidak mendukung efektifitas dan efisiensi dalam bekerja. Keryawan melakukan hal menyimpang atau melanggar, yang menunjukkan tanggung jawab yang rendah pada pekerjaan. Rendahnya semangat kerja karyawan PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk menyebabkan kinerja karyawan yang tidak optimal. Terdapat tindakan karyawan yang tidak mendukung efektifitas dan efisiensitas dalam bekerja.

(7)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah diatas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh program kesejahteraan (X1

2. Bagaimana pengaruh komunikasi organisasi (X

) terhadap semangat kerja (Y) PT. PP. London Sumatera Tbk Medan?

2

3. Bagaimana pengaruh pengalaman kerja (X

) terhadap semangat kerja (Y) PT. PP. London Sumatera Tbk Medan?

3

4. Bagaimana pengaruh program kesejahteraan (X

) terhadap semangat kerja (Y) PT. PP. London Sumatera Tbk Medan?

1), komunikasi organisasi

(X2), dan pengalaman kerja (X3

1.3 Tujuan Penelitian

) terhadap semangat kerja (Y) PT. PP. London Sumatera Tbk Medan?

1. Untuk menganalisis pengaruh program kesejahteraan (X1

2. Untuk menganalisis pengaruh komunikasi organisasi (X

) terhadap semangat kerja (Y) PT. PP. London Sumatera Tbk Medan.

2

3. Untuk menganalisis pengaruh pengalaman kerja (X

) terhadap semangat kerja (Y) PT. PP. London Sumatera Tbk Medan.

3

4. Untuk menganalisis pengaruh program kesejahteraan (X

) terhadap semangat kerja (Y) PT. PP. London Sumatera Tbk Medan.

1), komunikasi

(8)

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis, sebagai jenjang untuk menyusun Proposal Skripsi dan untuk menambah wawasan tentang masalah manajemen sumber daya manusia, khususnya program kesejahteraan, komunikasi organisasi, pengalaman kerja, dan semangat kerja karyawan.

2. Bagi perusahaan, sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia yang efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

Masalah pokok yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah : “Apakah pengaruh lingkungan kerja dan budaya organisasi terhadap kepuasan pegawai pada PT PP Lonsum Sumatra Indonesia

Perusahaan dan karyawan pada hakekatnya saling membutuhkan, karyawan adalah asset perusahaan karena tanpa adanya sumber daya manusia maka perusahaan tidak akan bisa berjalan,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi kaizen terhadap kinerja karyawan jika budaya oragnisasi jepang atau dikenal dengan istilah

kerja perusahaan mampu meningkatkan kinerja karyawan dalam bekerja.. Budaya organisasi sering juga disebut budaya kerja,

Suatu organisasi mempunyai tujuan yang harus dicapai dan dalam mencapai tujuannya setiap organisasi sipengaruhi sikap para pelaku dalam organisasi.Kegiatan yang paling lazim

Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Bersona & Avilio (dalam Dewi, 2010) yang menemukan pada beberapa penelitian bahwa salah satu faktor

Jika ada rekan kerja yang tidak hadir, saya akan9. membantu

London Sumatra Indonesia Tbk, Medan adalah sebuah perusahaan terkemuka millik asing di Indonesia yang bergerak dibidang perkebunan dengan kegiatan usaha mencakup