• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH BERAT RODA GILA (FLYWHEEL) TERHADAP UNJUK KERJA TURBIN HELIK UNTUK SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH BERAT RODA GILA (FLYWHEEL) TERHADAP UNJUK KERJA TURBIN HELIK UNTUK SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH BERAT RODA

GILA (FLYWHEEL) TERHADAP UNJUK KERJA TURBIN

HELIK UNTUK SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA

MIKRO HIDRO (PLTMH)

Oleh

IWAN PRIATAMA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA TEKNIK

Pada

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

ABSTRACT

EXPERIMENTAL STUDY ON THE EFFECT OF HEAVY FLYWHEEL HELIK TURBINE PERFORMANCE OF SYSTEMS FOR MICRO HYDRO

POWER PLANT (MHP) BY

IWAN PRIATAMA

Indonesia has been widely developed in the power plant by using a turbine, the turbine but generally utilize a high falling water (head) as its driving energy, such as waterfalls and dams. However, not all rural areas have a source of water that has a high energy falling water (head) or just have the energy of water flow. Hence the need for a concerted effort to capitalize on the potential of this water flow energy source for power plants, namely by using helical turbine . From the research that has been done before, using the turbine vanes NACA Airfoil shape helical 0030 chord length and 25 cm of water at the speed of 0.8 m/s obtained results in efficiency of 33,97%. The efficiency value is smaller than yields of testing that has been done the u.s. Department of Energy and the National Science Foundation in 1993-1995 by 35%. The research results also showed the presence of an inflexible pieces round generated turbines. For it required a tool to overcome the fluctuation of the turbine rotation by using the flywheel. On the research study was performed experimentally the influence of flywheel against performance turbine system for model helical power plant micro hydro (MHP) by varying the weight of the flywheel 10 kg, 15 kg, 20 kg, 25 kg and 30 kg. From the results of research that has been done, obtained increased efficiency of 36,65% in weight of the flywheel 20 kg and round the resulting turbine is more stable.

(3)

ABSTRAK

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH BERAT RODA GILA (FLYWHEEL) TERHADAP UNJUK KERJA TURBIN HELIK UNTUK SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)

Oleh

IWAN PRIATAMA

Di Indonesia telah banyak dikembangkan pembangkit listrik dengan menggunakan turbin, namun umumnya turbin tersebut memanfaatkan tinggi jatuh air (head) sebagai energi penggeraknya, seperti air terjun dan bendungan. Akan tetapi, tidak semua daerah pedesaan memiliki sumber energy air yang memiliki tinggi jatuh air (head) atau hanya memiliki energy aliran air. Maka perlu dilakukan suatu upaya untuk memanfaatkan potensi sumber energi aliran air ini untuk pembangkit listrik yaitu dengan menggunakan turbin helik. Dari penelitian yang telah di lakukan sebelumnya, dengan menggunakan turbin helik bentuk sudu

Airfoil NACA 0030 dan panjang chord 25 cm dengan kecepatan air 0,8 m/s didapat hasil efisiensi sebesar 33,97 %. Nilai efisiensi tersebut lebih kecil dari hasil pengujian yang telah dilakukan US Department of Energy and the National Science Foundationpada tahun 1993-1995 sebesar 35 %. Hasil penelitian tersebut juga menunjukan adanya ketidak stabilan putaran yang dihasilkan turbin. Untuk itu diperlukan suatu alat untuk mengatasi terjadinya fluktuasi putaran turbin yaitu dengan menggunakan roda gila (flywheel). Pada penelitian ini dilakukan kajian secara eksperimental pengaruh berat roda gila (flywheel) terhadap unjuk kerja turbin helik untuk model sistem pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) dengan memvariasikan berat roda gila (flywheel) 10 kg, 15 kg, 20 kg, 25 kg dan 30 kg. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh peningkatan efisiensi sebesar 36,65 % pada berat roda gila (flywheel) 20 kg dan juga putaran yang dihasilkan turbin lebih stabil.

(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Jaya, Lampung Tengah pada tanggal

01 Juni tahun 1989, sebagai anak pertama dari dua bersaudara dari

pasangan Waridi dan Rumsini.

Jenjang akademis penulis dengan mengawali pendidikan pada Taman

Kanak-Kanak pada TK Xaverius Terbanggi, Besar Lampung Tengah yang diselesaikan

pada tahun 1995. Kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar di SD

Xaverius Terbanggi Besar, Lampung Tengah pada tahun 2002. Selanjutnya

melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Bustanul Ulum di

Terbanggi Besar, Lampung Tengah SLTP dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun

2008 penulis berhasil menyelesaikan pendidikan pada Sekolah Menengah Atas

(SMA) Negeri 1 Terbanggi Besar, Lampung Tengah

Pada tahun 2008 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknik melalui jalur PKAB.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif diberbagai organisasi Internal ataupun

eksternal kampus. Kemudian pada bidang akademik, penulis melaksanakan Kerja

Praktek di PT Great Giant Pineapple Terbanggi Besar Lampung Tenga pada tahun

2012. Pada skripsi ini penulis melakukan penelitian pada bidang konsentrasi

konversi energi dengan judul “ Kajian Eksperimental Pengaruh Berat Roda Gila

(8)

Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)” di bawah bimbingan Bapak Jorfri Boike Sinaga,

(9)

MOTTO

TIDAK ADA KATA

TERLAMBAT BUAT

SESEORANG UNTUK BERUBAH

MENJADI LEBIH BAIK

MANUSIA DICIPTAKAN PALING SEMPURNA DI

DUNIA INI, TIDAK ADA YANG TIDAK BISA DI

CAPAI, INTINYA ADALAH BERDO A DAN

(10)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil alamim .

KUPERSEMBAHKAN HASIL KARYA YANG

SEDERHANA INI UNTUK ORANG-ORANG YANG

LUAR BIASA DALAM HIDUPKU :

Kedua Orang Tuaku Tercinta

Yang telah mempersembahkan arti kehidupan melalui

jerih payah, pelu keringat, rintihan, petuah dalam proses

hidup yang cukup panjang.

Adik

Terima kasih atas curahan dan bantuan

yang telah diberikan

Anak 26 dan Keluarga Besar Teknik Mesin

Universitas Lampng

Seluruh keluarga besarku dan sahabat terbaik yang

selalu member warna dan pelajaran pada hidupku.

(11)

SANWACANA

Segala puji dan syukur hanya milik Allah SWT tuhan semesta alam atas rahmat

dan pertolongan-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan. Sholawat dan salam selalu

tercurah kepada Nabi Muhammad SAW dan kepada sahabatnya, serta para

pengikutnya yang selalu istiqomah diatas kebenaran agama islam hingga hari ajal

menjemput.

Dalam penyusunan skripsi ini Penulis banyak mendapat bantuan baik moral

maupun material dari berbagai pihak. Maka dari itu pada kesempatan ini, Penulis

ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S., selaku Rektor Universitas

Lampung.

2. Prof. Drs. Suharno, M.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Lampung.

3. Ibu Dr.Eng Shirley Savetlana,S.T.,M.Met selaku ketua jurusan Teknik Mesin

Universitas Lampung.

4. Bapak Jorfri Boike Sinaga, S.T,M.T., selaku pembimbing utama tugas akhir,

atas banyak waktu, ide, dan perhatian yang telah diberikan untuk

membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Ibu Novri Tanti, S.T., M.T., selaku pembimbing kedua tugas akhir ini, yang

(12)

6. Bapak M. Dyan Susila ES, S.T., M.Eng. selaku pembahas tugas akhir ini,

yang telah banyak meberikan kritikdan saran yang sangat bermanfaat bagi

penulis.

7. Seluruh Dosen Staff pengajar Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung.

8. Kedua Orang Tuaku, Ibu, Ayah, serta Adiku yang selalu memberikan doa dan

yang terbaik bagi penulis.

9. Sahabat-sahabatku Habrianda Bukit, Habriandi Bukit, Hadi Safrudin, Ridhal

Muhammad, Andre Fransiska, Roy Ronal Manik, Dwi Supratmanto, serta

teman-teman seperjuangan, yang selalu memberikan semangat bagi penulis.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

akan tetapi sedikit harapan semoga yang sederhana ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, Februari 2015

Penulis

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Kecepatan Spesifik Turbin... 11

3.1 Contoh Tabel untuk Pengambilan Data ... 32

4.1 Data hasil Variasi berat roda gila (flywheel) dan beban lampu untuk

kecepatan air 0,8 m/s... 36

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Turbin aliran tangensial ... 8

2.2 Turbin aliran aksial ... 8

2.3 Turbin aliran aksial- radial ... 9

2.4 Berbagai jenis roda gerak turbin konvensional... 12

2.5 Turbin helik dengan dua sudu ... 13

2.6 Aliran gaya padaairfoil ... 17

2.7 Perhitunganairfoil... 20

2.8 Roda gila (flywheel) ... 24

3.1 Mesin las listrik dan elektroda ... 26

3.2 Palu dan meteran... 26

3.3 Mesin Gerinda... 26

3.4 Mistar siku, busur, spidol, dan jangka ... 27

3.5 Pelat 5 mm ... 27

3.6 Tachometer, MultimeterdanClamp meter... 28

3.7 Sketsa Roda Gila (Flywheel) ... 29

3. 8 Sistem Pengujian Turbin Helik Menggunakan Roda Gila (Flywheel) ... 31

3.9 Diagram Alur Proses Penelitian... 33

4.1 Sistem Pengujian Turbin Helik ... 34

4.2 Grafik Hubungan Antara Torsi TerhadapTip Speed Ratio... 41

4.3 Grafik Hubungan Antara Daya Poros TerhadapTip Speed Ratio... 44

(15)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Penelitian ... 3

C. Batasan Masalah ... 4

D. Sistematika Penulisan Laporan ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga MikroHidro ... 6

B. Klasifikasi Turbin ... 7

(16)

1.1 Turbin Aliran Tangensial……….. 8

1.2 Turbin Aliran Aksial………. 8

1.3 Turbin Aliran Aksial - Radial……… 9

2. Berdasarkan Perubahan Momentum Fluida Kerjanya…………... 9

2.1 Turbin Implus………. 9

2.2Turbin Reaksi………. 10

3. Berdasarkan Kecepatan Spesifik (ns)……….. 10

4. Berdasarkan Head dan Debit………... 11

C. Turbin Helik ... 12

D. Model Matematik untuk Perhitungan Daya Turbin Helik ... 14

E. Airfoil... 16

F. Roda Gila (Flywheel) ... 21

1. Pengertian Roda Gila (Flywheel)………. 21

2. Koefisien Fluktuasi………... 21

3. Menentukan Berat Roda gila………... 22

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 25

B. Tahapan Penelitian ... 25

1. Alat ... 25

2. Bahan ... 27

3. Alat yang Digunakan untuk Pengambilan Data ... 27

(17)

5. Metode Pengambilan Data ... 29

6. Analisa Hasil Pengujian ... 30

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... 34

B. Pembahasan ... 37

1. Perhitungan Data Pengujian ... 37

2. Hubungan Antara Torsi (Nm) TerhadapTip Speed Ratio(TSR)... 41

3.Hubungan Antara Daya Poros (Watt) TerhadapTip Speed Ratio (TSR)………...43

4. Hubungan Antara Efisiensi (%) TerhadapTip Speed Ratio(TSR)…46 V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 48

B. Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA

(18)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan tenaga listrik dari waktu ke waktu semakin bertambah. Sampai saat

ini pembangkit listrik dengan tenaga air merupakan pembangkit yang ramah

lingkungan, sehingga potensi tenaga air perlu dimanfaatkan. Pemanfaatan energi

aliran air sebagai pembangkit listrik merupakan salah satu cara penggunaan

sumber energi terbarukan. Energi terbarukan memberikan harapan besar sebagai

alternatif yang bebas polusi untuk menggantikan instalasi tenaga berbahan bakar

fosil untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan energi listrik. Salah satu kategori

energi terbarukan yang sangat menjanjikan adalah hidrokinetik yang

menawarkan cara untuk menyediakan energi dari air yang mengalir seperti

saluran irigasi tanpa memerlukan bendungan (dam) atau pengarah sebagaimana

pada kebanyakan fasilitas hidroelektrik konvensional.

Di Indonesia telah banyak dikembangkan pembangkit listrik dengan

menggunakan turbin, namun kebanyakan turbin tersebut memanfaatkan tinggi

jatuh air (head) sebagai penggeraknya, seperti air terjun dan bendungan.

(19)

2

memutar turbin kemudian turbin menggerakan generator untuk menghasilkan

listrik.

Kenyataannya air yang digunakan sebagai sumber tenaga mengalami kecepatan

yang tidak konstan sehingga mengakibatkan perubahan kecepatan putaran dan

torsi pada turbin, hal ini akan mempengaruhi kualitas listrik yang dihasilkan oleh

generator. Selain itu pemakaian listrik yang melebihi beban secara mendadak

dari kemampuan generator juga akan menurunkan putaran dari generator tersebut

sehingga bisa mengakibatkan padamnya listrik. Perubahan putaran yang terjadi

juga bisa merusak turbin dan generator karena mendapat tekanan yang tidak

stabil, untuk itu diperlukan suatu alat penyimpan energi pada pembangkit yang

akan memberikan tambahan energi jika diperlukan untuk mempertahankan

putaran turbin maupun generator dan meningkatkan torsinya. Dari sekian banyak

media penyimpan energi yang ada salah satu media yang dapat menyimpan

energi yang berlebih kemudian menggunakannya kembali saat diperlukan adalah

menggunakan roda gila (flywheel). Selain roda gila (flywheel) juga dapat

memperbaiki kualitas daya listrik yang dihasilkan sehingga mencegah terjadinya

pemadaman listrik (black out) akibat beban puncak tidak dapat dipenuhi.

Roda Gila (flywheel) adalah sebuah komponen yang terdapat pada semua

kendaraan roda empat, dan merupakan sebuah piringan yang karena beratnya

dapat menahan perubahan kecepatan yang drastis sehingga gerak putaran poros

mesin menjadi lebih halus. Yang jarang diketahui adalah roda gila (flywheel)

(20)

3

dengan baterai yang ada saat ini serta dapat menyimpan dan melepaskan energi

dengan lebih cepat.

Dari sinilah muncul ide yang mendorong pengembangan lebih dalam mengenai

pembangkit listrik tenaga mikro hidro dengan mengunakan roda gila (flywheel)

sebagai penyimpan energi untuk mendapatkan pencapaian hasil yang lebih baik.

Dimana alat ini menggunakan prinsip generator pada umumnya dengan

konstruksi yang dibuat berskala kecil serta kumparan dan magnet permanen arah

radial, sehingga dapat membangkitkan voltase listrik yang maksimal dan dengan

penambahan system roda gila (flywheel) akan menghasilkan voltase bangkitan

yang relatif konstan. Dalam penelitian ini dilakukan penelitian lanjutan yang

sebelumnya telah dilakukan oleh Andareas (2014) dan Rapa’i (2014). Pada

penelitian sebelumnya diperoleh efisiensi variasi bentuk sudu yang terbaik adalah

bentuk NACA 0030 dengan panjang chord 25 cm yaitu sebesar 33,97 %. Hal

inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan kajian eksperimental dengan

mevariasikan beban roda gila (flywheel), sehingga diperoleh unjuk kerja yang

lebih baik.

B. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

pembebanan roda gila terhadap unjuk kerja turbin helik sebagai model

pembangkit listrik mikro hidro, dimana untuk mengetahui unjuk kerja turbin

(21)

4

1. Mengetahui pengaruh berat roda gila(flywheel) terhadap torsi yang dihasilkan

2. Mengetahui pengaruh berat roda gila (flywheel) terhadap daya poros yang

dihasilkan.

3. Mengetahui pengaruh berat roda gila (flywheel) terhadap nilai efisiensi dari

turbin.

C. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bentuk sudu yang diuji yaitu dengan bentuk sudu simetri, yaitu sudu NACA

0030 dengan panjang chord 25 cm serta jumlah sudu 3.

2. Variasi pembebanan roda gila (flywheel) adalah 10 kg, 15 kg, 20 kg 25 kg dan

30 kg

3. Pengujian dilakukan pada saluran irigasi Way Tebu 1 dan 2 Desa Banjaragung

Udik,Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus.

D. Sistematika Penulisan Laporan

Laporan penelitian ini disusun menjadi lima bab, adapun sistematika

penulisannya adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Berisikan tentang latar belakang masalah yang diambil, tujuan, batasan masalah,

(22)

5

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan tentang teori – teori yang berhubungan dengan perihal yang akan

diangkat pada laporan ini.

BAB III : METODE PENELITIAN

Berisikan tentang metode, langkah-langkah, alat dan bahan yang digunakan

untuk mencapai hasil yang diharapkan.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisikan tentang hasil dan pembahasan dari penelitian yang dilakukan.

BAB V : PENUTUP

Berisikan simpulan dari data yang diperoleh dan pembahasan, serta saran yang

(23)

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu pembangkit

listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya,

seperti : saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan

tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air. Mikrohidro merupakan sebuah istilah

yang terdiri dari kata mikro yang berarti kecil dan hidro yang berarti air. Secara

teknis, mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air (sebagai sumber

energi), turbin dan generator. Mikrohidro mendapatkan energi dari aliran air

yang memiliki perbedaan ketinggian tertentu. Pada dasarnya, mikrohidro

memanfaatkan energi potensial jatuhan air (head) (Wikipedia, 2013).

Semakin tinggi jatuhan air maka semakin besar energi potensial air yang dapat

diubah menjadi energi listrik. Di samping faktor geografis (tata letak sungai),

tinggi jatuhan air dapat pula diperoleh dengan membendung aliran air sehingga

permukaan air menjadi tinggi. Air dialirkan melalui sebuah pipa pesat ke dalam

rumah pembangkit yang pada umumnya di bagian tepi sungai untuk

menggerakkan turbin atau kincir air mikrohidro. Energi mekanik yang berasal

(24)

7

generator. Mikrohidro bisa memanfaatkan ketinggian air yang tidak terlalu besar,

misalnya dengan ketinggian air 2.5 meter dapat dihasilkan listrik 400 W.

(Hendar. 2007). Beberapa keuntungan yang terdapat pada pembangkit listrik

tenaga mikro hidro adalah sebagai berikut:

1. Dibandingkan dengan pembangkit listrik jenis yang lain, PLTMH ini cukup

murah karena menggunakan energi alam.

2. Memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat dioperasikan di daerah

terpencil dengan tenaga terampil penduduk daerah setempat dengan sedikit

latihan.

3. Tidak menimbulkan pencemaran.

4. Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti irigasi dan perikanan.

5. Dapat mendorong masyarakat agar dapat menjaga kelestarian hutan sehingga

ketersediaan air terjamin.

B. Klasifikasi Turbin

Pada uraian berikut akan dijelaskan pengklasifikasian turbin air berdasarkan

beberapa kriteria.

1. Berdasarkan Model Aliran Air MasukRunner.

Berdasaran model aliran air masuk runner, maka turbin air dapat dibagi

(25)

8

1.1 Turbin Aliran Tangensial

Pada kelompok turbin ini posisi air masuk roda gerak dengan arah

tangensial atau tegak lurus dengan poros runner mengakibatkan roda

gerak berputar, contohnya turbin Pelton danturbin cross-flow.

Gambar 2.1.Turbin aliran tangensial (Bass, 2009)

1.2 Turbin Aliran Aksial

Pada turbin ini air masuk roda gerak dan keluar roda gerak sejajar

dengan poros roda gerak, turbin Kaplan atau propeller adalah salah satu

contoh dari tipe turbin ini.

(26)

9

1.3 Turbin Aliran Aksial - Radial

Pada turbin ini air masuk ke dalam roda gerak secara radial dan

keluar roda gerak secara aksial sejajar dengan poros. Turbin Francis

adalah termasuk dari jenis turbin ini.

Gambar 2.3. Turbin aliran aksial- radial (Wikipedia, 2004)

2. Berdasarkan Perubahan Momentum Fluida Kerjanya. Dalam hal ini turbin air dapat dibagi atas dua tipe yaitu :

2.1 Turbin Implus

Turbin Impuls merupakan turbin air yang memiliki tekanan sama pada

setiap sudu geraknya (runner). Energi potensial air diubah menjadi

energi kinetik pada Nosel. Air keluar Nosel yang mempunyai kecepatan

tinggi membentur sudu turbin. Setelah membentur sudu arah kecepatan

aliran berubah sehingga terjadi perubahan momentum (Impuls).

Akibatnya roda turbin akan berputar. Turbin Impuls adalah turbin

tekanan sama karena aliran air yang keluar dari nosel tekanannya adalah

(27)

10

dan tekanan ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah menjadi energi

kecepatan. Turbin Impuls merupakan turbin air yang memiliki tekanan

sama pada setiap sudu geraknya (runner). contohnya adalah turbin

Pelton, turbin Turgo dan turbincrossflow.

2.2 Turbin Reaksi.

Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil khusus yang menyebabkan

terjadinya penurunan tekanan air selama melalui sudu. Perbedaan

tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga runner(bagian turbin

yang berputar) dapat berputar. Turbin yang bekerja berdasarkan prinsip

ini dikelompokkan sebagai turbin reaksi. Runner turbin reaksi

sepenuhnya tercelup dalam air dan berada dalam rumah turbin.Turbin

reaksi bekerja dengan cara penggerak turbin air secara langsung

mengubah energi kinetik juga energi tekanan secara bersamaan menjadi

energi mekanik, contohnya adalah turbin Francis, turbin baling-baling,

dan turbin Kaplan.

3. Berdasarkan Kecepatan Spesifik (ns)

Yang dimaksud dengan kecepatan spesifik dari suatu turbin ialah kecepatan

putar roda gerak yang dapat dihasilkan daya effektif 1 BHP untuk setiap

tinggi jatuh 1 meter atau dengan rumus dapat ditulis (Patty, 1995):

ns= n.Ne1/2/Hefs5/4……….(2.1)

Dimana :

(28)

11

n adalah kecepatan putar turbin (rpm)

Hefsadalah tinggi jatuh effektif (m)

Neadalah daya turbin effektif (HP)

Setiap turbin air memiliki nilai kecepatan spesifik masing-masing, Tabel 2.1

menjelaskan batasan kecepatan spesifik untuk beberapa turbin kovensional.

Tabel 2.1 Kecepatan Spesifik Turbin

No Jenis Turbin Kecepatan Spesifik

1. Pelton dan kincir air 10 - 35

2. Francis 60 - 300

3. Cross-Flow 70 - 80

4. Kaplan dan propeller 300 - 1000

4. Berdasarkan Head dan Debit.

Dalam hal ini pengoperasian turbin air disesuaikan dengan potensi headdan

debit yang ada yaitu :

1. Tinggi jatuh yang rendah yaitu dibawah 40 meter tetapi debit air yang

besar, maka turbin Kaplan atau propeller cocok digunakan untuk kondisi

seperti ini.

2. Tinggi jatuh yang sedang antara 30 sampai 200 meter dan debit relatif

cukup, maka untuk kondisi seperti ini gunakanlah turbin Francis atau

(29)

12

3. Tinggi jatuh yang tinggi yakni di atas 200 meter dan debit sedang, maka

gunakanlah turbin impuls jenis Pelton.

Gambar 2.4 menunjukan bentuk kontruksi tiga macam roda gerak turbin

konvensional.

Kaplan Pelton

francis

Gambar 2.4. Berbagai jenis roda gerak turbin konvensional (Sayersz, 1992)

C. Turbin Helik

Turbin helik adalah turbin yang digunakan untuk memanfaatkan energi kinetik

dan tenaga air pada head yang rendah ditunjukkan pada Gambar 2.5. Turbin ini

tidak memerlukan air yang dalam untuk instalasi horisontal, memungkinkan

(30)

13

terletak dipinggiran rotasi berbeda dengan baling-baling. Turbin helik bekerja

dengan memanfaatkan aliran air yang akan melewati airfoil ( sudu turbin helik)

karena bentuk sudu airfoil dan sudunya terpilin memungkinkan jika dilewati

aliran air akan mengakibatkan putaran.

Gambar 2.5. Turbin helik dengan dua sudu (Gorlov, 1998)

Turbin helik terdiri dari sudu di sepanjang permukaan silinder seperti ulir. Sudu

dapat memberikan reaksi dorong dari arus yang baik tanpa getaran yang

(31)

14

D. Model Matematik untuk Perancangan Turbin Helik

Putaran suatu turbin tergantung pada geometri dari turbin itu sendiri seperti

diameter, panjang turbin, dan jenis sudu. Karakteristik geometris yang paling

umum digunakan pada putaran turbin adalah soliditas relatif yang didefinisikan

sebagaiσ= nb / D, dimana nadalah jumlah sudu,b-chord dari masing-masing

sudu, dan D - diameter turbin. Soliditas relatif dapat digunakan untuk perhitungan drag. Namun, untuk perhitungan drag yang lebih tepat, yang

menunjukkan soliditas dari turbin helik olehS(proyeksi sudu pada poros turbin), dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini, (Gorlov, 2010) :

S = d + sin d sin …….………(2.2)

Dimana :

S adalah proyeksi sudu pada poros turbin

n adalah jumlah sudu

H adalah tinggi / panjang turbin ( m)

r adalah jari-jari (m)

d adalah setengah dari sudu chord dalam radian terhadap sumbu rotasi (radian)

σ = S/2Hr adalah soliditas relatif dari turbin. Dengan demikian, dapat dihitung

sebagai

= d + sin d sin ………...………(2.3)

Untuk turbin dua sudu dapat dihitung dengan:

= [d 1 + sin d + cos d]……….….………(2.4)

(32)

15

= 3 + sin + 3 cos ……...…….………...(2.5)

Untuk menghitung gayadrag, dapat dihitung dengan:

D = C AV (N)…..………...………...………..……….………(2.6)

Untuk menghitung gayalift, dapat dihitung dengan:

L = (N)…...…………..……….….(2.7)

Dimana:

Cd adalah koefisiendrag(N)

Cl adalah koefesianLift (N)

ρ adalah densitas fluida (kg/m³)

A = 2hr adalah daerah frontal turbin (m²)

V adalah kecepatan air (m/s)

F adalah gaya air pada turbin (N)

Atau juga sebagai sebuah pendekatan, bahwa sudu memiliki bentuk suatu persegi

panjang tipis dengan panjang sama dengan b chord dari airfoil itu mengubah proporsi antaraliftdandrag. (Gorlov, 1998):

Perhitungan Torsi yang dihasilkan turbin:

T = F. R (N.m)………...…………..………(2.8)

Dimana:

T adalah torsi (N.m)

F adalah gaya air pada turbin (N)

R adalah jari-jari turbin (m)

(33)

16

P = . Q. V …….………..………..………….(2.9)

Dimana:

Pwadalah daya hidro ( Watt)

ρ adalah kerapatan massa fluida ( 1000 kg/m3)

Q adalah debit (m³/s)

V adalah kecepatan aliran air ( m/s)

Untuk mengetahui daya output yang dihasilkan turbin diperoleh dengan:

P = Tω(Watt)……….…...(2.10)

Dimana :

T adalah torsi ( Nm)

ω adalah kecepatan sudut turbin, (rad / sec)

Dengan mensubstitusikan putaran turbin n (rpm) kedalam Persamaan 2.10, maka

Pt= 0,105Tn……...………(2.11)

Efisiensi turbin diperoleh dengan :

= x 100%...………..…(2.12)

Dimana:

Pt adalah daya poros (Watt)

Pwadalah daya hidro ( Watt)

E. Airfoil

(34)

bantuan penyelesaia

berapa besarnya gay

standar dataNACA,ai

Gambar 2.

aian matematis sangat memungkinkan untuk

gaya angkat yang dihasilkan oleh suatu bodiairfoil

,airfoiltersebut mempunyai data-data teknis tiap be

r 2.6. Aliran gaya padaairfoil(Wikipedia, 2007)

(35)

Dari gambar aliran

bervariasi, begitu jug

terbentuk antara ke

Dari pertimbangan

dimanaλadalahtip s

Untuk airfoil NAC

aerodinamikanya yan

digit, yang mana seti

an gaya pada Gambar 2.6 tersebut dihasilkan ke

u juga dengan α (sudut serang). Sudut serang adala

kecepatan resultan (W) dengan kecepatan kelili

n geometris, vektor kecepatan resultan (W) dan

Gambar 2.7. Bagian–bagianairfoil

CA, telah dikeluarkan standar data beserta yang dinyatakan dalam bentuk serial number yang

etiap digitnya mempunyai arti sebagai berikut:

(36)

19

 Angka pertama: menunjukkan harga maksimumchamberdalam prosentase

terhadapchord.

 Angka kedua: menunjukkan lokasi dari maksimum chamber dalam

persepuluhchord.

 Dua angka terakhir: menunjukkan maksimum thickness dalam prosentase

chord.

Dengan pengertian variabel geometrisairfoilsebagai berikut :

Leading edge(LE) adalah ujung depan dariairfoil

Trailling edge(TE )adalah ujung belakangairfoil

Chord(c) adalah jarak antaraleading edgedengantrailing edge

Chord line adalah garis lurus yang menghubungkan leading edge dengan

trailing edge

Chamber line adalah garis yang membagi sama besar antara permukaan

atas dan permukaan bawah dariairfoil.

 Maksimum chamber (zc) adalah jarak maksimum antara mean chamber

line dan chord line. Posisi maksimum chamber diukur dari leading edge

dalam bentuk persentasechord.

 Maksimum thickness (t) adalah jarak maksimum antara permukaan atas

dan permukaan bawahairfoil yang juga diukur tegak lurus terhadap chord

line.

Kebanyakan turbin memakai sudu (sirip baling-baling), Airfoil berbentuk

(37)

20

beda tekanan yang besar di antara kedua sisi blade untuk berputar dengan

momen gaya yang cukup besar. Airfoil adalah suatu sudu berpenampang

lengkung parabolik dengan bagian depan cukup halus dan bagian ujung runcing.

Angin melewatiairfoillebih cepat di bagian atas daripada bagian bawahnya. Hal

ini akan menimbulkan tekanan yang lebih besar pada bagian bawah sehingga

terjadi gaya angkat. Bila sudut airfoilterhadap horisontal (pitch) melebihi sudut

kritik (10º- 16º) maka lapisan batas akan terbentuk di ujung airfoil. Hal ini akan

menimbulkan olakan (turbulen) yang dapat menurunkanliftdan menaikkandrag,

kejadian ini dinamakan stall, Stallini dapat juga terjadi bila kecepatan air terlalu

besar. Untuk itu kebanyakan disain turbin dilengkapi dengan pengontrol sudut

(pitch) pada blade. Pada saat kecepatan angin turun, blade bergerak memutar

menghadap arah angin, tetapi pada saat kecepatan angin sangat besar maka

bergerak memutar menjauhi arah angin. Hal ini dibuat agar disain turbin dapat

menghasilkan daya yang optimal dan konstan.

(38)

21

= . 0.2969 0.1260 0.3516 + 0.2843 0.1015 ….

………..(2.16)

Dimana:

x adalah posisi sepanjangchorddari 0 sampai c

y adalah setengah ketebalan pada nilai tertentu x

t adalah tebal maksimum sebagai sebagian kecil dari chord ( persentase dari

chordyang diambil dari dua digit terakhir dalam naca 4 digit).

F. Roda Gila (Flywheel)

1. Pengertian Roda Gila (Flywheel)

Roda gila adalah sebuah massa yang berputar, dan digunakan sebagai

penyimpan tenaga mesin. Tenaga yang disimpan dalam roda gila berupa

energi kinetik yang besarnya.

T = 1 2 I ………...…….…(2.17)

Dimana:

I adalah momen inersia roda gila terhadap sumbu putarnya.

Pada saat tenaga bertambah, putarannya bertambah, dan tenaga tersebut

tersimpan dalam roda gila. Pada saat mesin kekurangan tenaga maka roda

gila tersebut akan memberikan tenaganya.

2. Koefisien Fluktuasi

Koefisien fluktuasi adalah variasi kecepatan yang diperlukan roda gila yang

(39)

22

=

=

………...………..(2.18)

Dimana:

ω1adalah kecepatan sudut maksimal roda gila (flywheel)

ω2adalah kecepatan sudut minimal roda gila (flywheel)

ω adalah kecepatan sudut rata–rata roda gila (flywheel)

V1adalah kecepatan maksimal suatu titik pada roda gila (flywheel)

V2adalah kecepatan minimal suatu titik pada roda gila (flywheel)

adalah kecepatan rata–rata suatu titik pada roda gila (flywheel)

Nilai kefisien fluktuasi yang biasa dipakai (umum) dalam praktek, adalah

berkisar antara 0,002 untuk generator listrik.

3. Menentukan Berat Roda gila Apabila :

ω1adalah kecepatan sudut maksimal roda gila (flywheel)

ω2adalah kecepatan sudut minimal roda gila (flywheel)

I0 adalah momen kelembaman roda gila terhadap sumbu putarnya

Maka perubahan energi kinetik pada roda gila, pada kecepatan maksimum

dan minimum dapat dituliskan dalam persamaan berikut

= ………..………..(2.19)

= ……….………….(2.20)

= ( + )( )………..…(2.21)

= ( + )( ) ………...(2.22)

(40)

Bila:

dius girasi roda gila terhadap sumbu putarnya

at roda gila

gganti nilai = , maka:

= = ………

………

berupa disk, maka , sehingga harga E m

E = R = R δ ………

W = ………...………

pertimbangkan bagian – bagian yang lain ikut be

a hanya 90 %, dari berat hasil perhitungan.

(41)

24

Dengan mempertimbangkan gaya sentrifugal yang diambil akibat putaran, maka

kecepatan maksimum untuk roda gila dengan material baja adalah, v = 40

m/detik dan material besi tuang adalah v = 30 m/detik.

Pada analisa roda gila disini terdapat beberapa asumsi antara lain :

• Beban dianggap konstan

• Kecepatan mesin dianggap konstan, jadi percepatan mesin dianggap nol.

• Kecepatan rata – rata roda gila dianggap sama dengan kecepatan kerja mesin.

(42)

25

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Pembuatan roda gila (flywheel) dilakukan di Laboraturium Mekanika Fluida

Fakultas Teknik Universitas Lampung (UNILA), serta pengujian turbin helik

menggunakan variasi pembebanan roda gila (flywheel) akan dilakukan disaluran

irigasi way tebu 1 dan 2 di Desa Banjaragung Udik, Kecamatan Pugung

Kabupaten Tanggamus.

B. Tahapan Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan roda gila (flywheel) model

pengujian PLTMH menggunakan turbin helik serta alat yang akan digunakan

untuk pengambilan data seperti pada gambar berikut:

1. Alat

Alat yang digunakan dalam pembuatan roda gila (flywheel) adalah mesin las,

elektroda, gerinda, palu, meteran, mistar siku, busur, spidol, dan jangka.

(43)

26

Gambar 3.1 Mesin las listrik dan elektroda

Gambar 3.2 Palu dan meteran

(44)

27

Gambar 3.4 Mistar siku, busur, spidol, dan jangka

2. Bahan

Bahan yang digunakan untuk pembuatan roda gila (flywheel) adalah pelat

baja 5 mm. Bahan ini dapat dilihat pada Gambar 3.6.

Gambar 3.5 Pelat 5 mm

3. Alat Yang Digunakan Untuk Pengambilan Data Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Tachometeruntuk mengukur putaran (rpm)

2. Multimeteruntuk mengukur tegangan listrik (V)

3. Clamp Ampereuntuk mengukur arus listrik (A)

(45)

28

(a) (b) (c)

Gambar 3.6 (a).Tachometer, (b).Multimeterdan (c).Clamp Ampere.

4. Proses Pembuatan Roda Gila (Flywheel)

Pembuatan roda gila (flywheel) ini dimulai dengan menentukan berat dan

diameter roda gila. Berat roda gila yang ditentukan adalah 10 kg, 15 kg, 20

kg, 25 kg dan 30 kg. Sedangkan panjang diameternya adalah 52,3 mm.

Tahapan pengerjaan roda gila (flywheel):

Bahan yang digunakan adalah pelat dan besi cor dengan ukuran yang telah

ditentukan dimana langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan bahan.

2. Sketsa roda gila yang akan dibuat seperti pada gambar 3.7.

3. Memotong pelat dengan bentuk lingkaran yang telah ditentukan.

4. Mengebor plat yang sudah ditentukan.

5. Mengelas besi cor pada besi plat lingkaran dengan panjang dan

kemiringan yang telah ditentukan.

(46)

29

7. Mengamplas sisi besi plat yang sudah dibentuk kemudian dibersihkan.

Gambar 3.7 sketsa roda gila (flywheel)

5. Analisa data pengujian

Untuk mendapatkan hasil unjuk kerja dari turbin helik, dapat diperoleh

dengan menghitung daya poros (Pt), daya hidro (Pw) dan efisiensi dari

turbin helik. Persamaan yang digunakan dalam menghitung unjuk kerja

turbin helik adalah :

Daya Hidro

………...……….…...(2.9)

Dimana:

Pw adalah daya hidro ( Watt)

ρ adalah kerapatan massa fluida ( 1000 kg/m3)

Q adalah debit (m

V adalah kecepatan aliran air ( m/s)

Daya Poros

……….……….……….(2.10)

(47)

30

T adalah torsi (Nm)

ω adalah kecepatan sudut turbin (rad / s)

Dalam hal ini n = rpm, ω = 2πn/60

……….………..………..….(2.11)

Pt adalah daya poros (Watt)

Pw adalah daya hidro ( Watt)

6. Metode Pengambilan Data

Adapun data yang akan di ambil dalam penelitian turbin helik di saluran

irigasi way tebu 1 dan 2 di Desa Banjaragung Udik, Kecamatan Pugung

Kabupaten Tanggamus adalah kecepatan yang dihasilkan oleh turbin helik

(rpm), tegangan dan arus yang dihasilkan dari turbin helik. Proses

pengambilan data terbagi menjadi beberapa tahap, antara lain dalam

penelitian ini akan dilakukan pembuatan sistem pengujian turbin helik,

(48)

31

Gambar 3.8 Sistem pengujian turbin helik menggunakan roda gila

Adapun langkah-langkah dalam pengujian turbin helik menggunakan roda

gilapada sistem pengujian adalah sebagai berikut:

1. Memasang rangka pada saluran

2. Memasang turbin helik dengan menggunakan roda gila dengan berat 10

kg.

3. Membuka pintu air sesuai dengan kecepatan aliran 0,8 m/s.

4. Mencatat putaran turbin dan putaran generator

5. Mengambil data dengan menggunakan multimeter dan tang amper

(49)

32

Tabel 3.1 contoh tabel untuk pengambilan data

No Berat roda

gila

(flywheel)

Voltase (volt) Arus (amper) Putaran

Geneator

(rpg)

Putaran poros

(rpp)

1

2

3

4

7. Mengulang langkah–langkah di atas dengan menggunakan variasi

pembebanan berat roda gila (flywheel) masing–masing berat yaitu 15 kg,

(50)

33

Gambar 3.9 Diagram Alur Proses Penelitian Mulai

Studi Literatur

Selesai Kesimpulan dan

saran Analisa Data :

Melakukan pengolahan data yang diperoleh dari pengujian yang dilakukan

Merakit dan menyiapkan bentuk model PLTMH secara lengkap

Pembuatan model roda gerak turbin helik dan roda gila

(51)

48

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada model turbin helik dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengujian pembebanan roda gila (flywheel) pada turbin helik

NACA 0030 menghasilkan torsi maksimum sebesar 40,11 Nm,

menghasilkan daya poros maksimum sebesar 112,59 watt, efisiensi

maksimum yang diperoleh sebesar 36,65 % pada berat roda gila

(flywheel) 20 kg dan kecepatan air 0,8 m/s.

2. Hasil pengujian ini menunjukan peningkatan unjuk kerja dari hasil

pengujian sebelumnya yang dilakukan oleh Andareas (2014) dan Rapa’i

(2014) yang diperoleh nilai efisiensi sebesar 33,97 %.

3. Dengan melihat hasil pengujian maka unjuk kerja model turbin helik

NACA 0030 dengan menggunakan roda gila (flywheel) mendekati nilai

efisiensi turbin helik yang diuji oleh US Department of Energy and the

(52)

49

B. Saran

Untuk mendukung penelitian dan pengujian selanjutnya, maka penulis

memberikan saran perlu dilakukan variasi pembebanan roda gila (flywheel)

(53)

DAFTAR PUSTAKA

Bass, R. 2009. Hydroelectric Feasibility Study.Oregon InstituteOfTechnology.Oregon

City.

Dietzel, F.1996. Turbin Pompa dan kompresor.PT. GeloraAksaraPratama, Jakarta.

Gorlov, A.M, 1998. Development Of The Helical Reaction Hydraulic Turbin. PI MIME Departement Northeastern University Boston, MA 02115. Diunduh dari http://www.osti.gov/scitech/servlests/purl/666280 pada tanggal 03 Juli 2014

Hendar, Ujang. 2007. Desain, Manufacturing dan Instalasi Turbin Propeller Open Flume Ø 125 Mm di Cv Cihanjuang Inti Teknik Cimahi-Jawa Barat. Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Bogor.

IBEKA. 2002. Panduan Pemasangan, Pengoperasian dan Perawatan Turbin Cross Flow. Yayasan Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan . Bandung

Mairi.2010.Penelitian Pengembangan Mikro Hidro Elektrik Dengan Pemanfaatan Hasil

Air DAS di Sulawesi Utara.Departemen Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Balai Penelitian Kehutanan Manado.

Minas.Ingeniero.1998.Layman's HandbookOn how to develop small hydro site. U.Politécnica de Madrid

(54)

Patty. O.F. 1995,Tenaga Air,Erlangga, Jakarta.

Robert W. Fox, Alan T Mcdonald.2011. introduction to Fluid Mechanics 8rdedition.John Willey & Sons. USA.

Suga, K. 2004. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. PradnyaParamita, Jakarta.

Sitepu, W Andareas. 2014.Kajian Eksperimental Pengaruh Bentuk Sudu Terhadap Unjuk Kerja Turbin Helik Untuk Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).Universiats Lampung Bandar Lampung.

http://id.wikepedia.org/wiki/2013/Mikrohidro.html diunduh pada tanggal 12 Juli 2014

http://wikipedia.org/wiki/2007/file:ossberger_turbine.jpg diunduh pada tanggal 11 Juli 2014

Gambar

Gambar 2.2. Turbin aliran aksial (Patty, 1995).
Gambar 2.3. Turbin aliran aksial- radial (Wikipedia, 2004)
Tabel 2.1 Kecepatan Spesifik Turbin
Gambar 2.4. Berbagai jenis roda gerak turbin konvensional (Sayersz, 1992)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari pengujian yang telah dilakukan didapatkan unjuk kerja terbaik dari turbin helik yaitu pada turbin helik yang memiliki panjang chord 25 cm dengan soliditas 0,42, hal

Turbin Francis merupakan turbin jenis reaksi yang bekerja karena tekanan pada roda turbin yang menyebabkan roda turbin berputar dimana aliran air melalui rumah keong yang

Setelah dilakukan pengujian pada pemodelan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hdiro dengan Turbin Ulir (Archimedean Screw), maka didapatkan hasil output meliputi putaran turbin,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik unjuk kerja dari model turbin air ultra low head dan alat ini dapat menjadi pengujian model untuk

Pembahasan dalam artikel ini meliputi perancangan Prototype Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro menggunakan turbin tipe crossflow di Sungai Kuncir serta melakukan

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang mengubah energi potensial air menjadi kerja mekanis, memutar turbin dan generator

Mikro Hidro merupakan istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit listrik yang menggunakan energi air, kondisi air yang bias dimanfaatkan sebagai sumber daya

Bagaimana cara kerja pembangkit listrik dengan menggunakan flywheel Komponen apa saja yang digunakan pada pembangkit listrik menggunakan flywheel Berapa daya yang dihasilkan dari