Penyusunan dan Pengembangan
STANDAR PENDIDIKAN NASIONAL
Prof. Richardus Eko Indrajit
Sekretaris Badan Standar Nasional Pendidikan
Postur Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan memberikan tantangan tersendiri bagi pengelolaannya di segala bidang kehidupan masyarakat
Tantangan Benua Kepulauan
18,677
pulau ‐33
provinsi ‐497
kab/kota –5,263
kecapamatan –62,806
desa237
juta jumlah penduduk ‐2
juta km2 area –55,000
km garis pantaiSebaran perguruan �nggi yang �dak merata di tanah air membawa dampak perkembangan pembangunan yang �dak merata di seluruh wilayah negara
Tercatat kurang lebih baru 1 dari 4 orang (26.34%) usia mahasiswa/i yang mengenyam pendidikan �nggi di seluruh wilayah nusantara tercinta
Components Year
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2010
Age 19 ‐ 23 21.190.000 21.184.100 21.174.900 21.171.200 21.170.300 21.184.000 19.844.485 Students 3.868.358 4.285.645 4.375.505 4.501.543 4.657.547 5.226.450 5.226.450
Public 805.479 824.693 978.739 965.970 1.011.721 1.030.403 1.030.403
Private 2.243.760 2.567.879 2.392.417 2.410.276 2.451.451 2.886.641 2.886.641
Special 48.493 51.318 47.253 47.253 66.535 92.971 92.971
Religious based 508.545 518.901 506.247 556.763 503.439 571.336 571.336
Open University 262.081 322.854 450.849 521.281 624.401 645.099 645.099
GER(%) 18,26% 20,23% 20,66% 21,26% 22,00% 24,67% 26,34%
3,868,358 4,285,645 4,375,505 4,501,543 4,657,547
5,226,450
2,000,000 4,000,000 6,000,000
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Development of Student Popula�on
Disparitas peserta pendidikan �nggi pun memperilhatkan bagaiaman pincangnya kesempatan memperoleh pendidikan �nggi di Indonesia ‐
0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600 0.700 0.800
Jumlah lulusan perguruan �nggi terutama yang mendarmabak�kan dirinya untuk menjadi pengajar pun menjadi permasalahan utama yang serius
Year
2007 2008 2009
Qualifica�on
State Private State Private State Private
Bachelor
17.280 58.419 16.102 58.226 14.907 54.863
Master
35.900 30.984 37.365 31.159 38.281 38.174
Doctor
8.133 2.646 9.396 2.764 10.167 3.268
Total
61.313 92.049 62.863 92.149 63.355 96.305
Disinyalir baru terdapat kurang lebih 11% pelajar yang sanggup menyelesaikan studinya se�ngkat perguruan �nggi di seluruh wilayah nusantara
18.42% 18.42% 24.37% 22.28% 21.67% 21.06% 20.47% 19.89% 37.99% 35.48% 28.27% 29.22% 28.42% 27.63%
26.85% 26.09% 18.84% 18.57% 18.49% 18.90% 18.75% 18.59% 18.42% 18.22% 18.55% 20.69%
21.76% 22.32% 23.01%
23.63% 24.22%
24.80%
6.20% 6.58% 7.10% 7.20% 8.14% 9.09% 10.04% 11.01%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Tamat PT Tamat SM Tamat SMP Tamat SD Tidak Tamat SD
Secara umum, terdapat sejumlah masalah utama yang kerap dan senan�asa membayangi kondisi sektor pendidikan di seluruh wilayah tanah air
Tantangan Pendidikan Nasional
Problema
Utama
Masalah Disparitas
Masalah Keberagaman dan Keadilan
Masalah Ketertabasan Sumber Daya
Masalah Kesempatan Akses Pendidikan
Masalah Kuan�tas dan Kualitas Pembelajaran
Masalah Infrastruktur dan Sarana‐Prasarana
Sementara itu, terlepas dari permasalahan yang dihadapi, kondisi global memberikan tekanan yang serius terhadap seluruh negara di dunia
Kondisi Globalisasi
Tantangan
Utama
Sumber Daya Manusia yang Kompeten
Paradigma Pendidikan Abad XXI
Sistem Pendidikan yang Berkualitas dan Terjangkau
Ilmu Pengetahuan dan Lulusan yang Relevan
Tingkat Literasi Teknologi yang Tinggi
Sebagai sebuah negara yang berdaulat, telah ditetapkan visi pendidikan nasional yang menjadi pegangan seluruh pemangku kepen�ngan di masyarakat
Visi Pendidikan Nasional
“terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokra�s,
berakhlak, berkeahlian, berdaya saing, maju dan sejahtera
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri,
beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air,
berdasarkan hukum dan lingkungan, menguasai
Untuk menjamin tercapainya visi pendidikan nasional yang dicanangkan, perlu dikembangkan standar nasional pendidikan sebagai tolak ukur pembangunan
Pentingnya Keberadaan Standar
> UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 35:
> Pengembangan standar nasional pendidikan (SNP) serta pemantauan dan pelaporan pencapaiannya
secara nasional dilaksanakan oleh suatu badan standarisasi, penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan
> Ketentuan lebih lanjut diatur dengan Peraturan Pemerintah
> PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) pasal 73:
> Dalam rangka pengembangan, pemantauan dan
pelaporan pencapaian SNP dengan PP ini dibentuk
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
> Dalam menjalankan tugas dan fungsinya BSNP bersifat mandiri dan profesional
Visi
Pendidikan Bermutu
Standar merupakan komponen tak terpisahkan dari sebuah Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi karena sifat dan karakteris�k keberadaannya
Definisi dan Pengertian Standar
> Standar: suatu ukuran formal terkait dengan kriteria pencapaian
entitas atau proses terhadap tingkatan kualitas tertentu
ukuran formal : satuan, pengakuan kriteria pencapaian : syarat, komponen tingkat kualitas : kondisi, komparasi
> Standar Pendidikan Tinggi = ”Suatu ukuran formal terkait dengan
kriteria pemenuhan tingkat kualitas penyelenggaraan pendidikan
tinggi”
> Standar merupakan komponen tak terpisahkan dari sebuah Sistem
Standar banyak dipakai berbagai industri dan sektor kehidupan manusia untuk memas�kan tersedianya atau terkelolanya en�tas/proses dengan baik
Filosofi Keberadaan Standar
> Orang bijak mengatakan:
“Sesuatu yang tidak dapat diukur, sulit untuk dikendalikan” “Sesuatu yang tidak dapat dikendalikan, sulit untuk dikelola”
“Sesuatu yang tidak dapat dikelola, sulit untuk dipastikan mutunya”
> Standar dibutuhkan karena memiliki dimensi untuk:
Dengan ditetapkannya kriteria minimum, maka nischaya asas kesamaan dan keadilan gerakan mencerdaskan kehidupan bangsa dapat terjamin adanya
Standar Nasional Pendidikan
> UU Nomor 20 Tahun 2003; Pasal 35 ; Ayat (1) “Standar nasional pendidikan terdiri atas
standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus
ditingkatkan secara berencana dan berkala”
Keberadaan standar dapat dijadikan sebagai acuan dalam berbagai kegiatan maupun ak�vitas yang berhubungan langsung dengan kualitas pendidikan
Prinsip Pengembangan Standar
> PP Nomor 19 Tahun 2005; Pasal 2; Ayat (3)
”Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan
berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.”
> PP Nomor 19 Tahun 2005; Pasal (3)
”Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.”
> PP Nomor 19 Tahun 2005; Pasal (4)
”Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan
Dalam mengembangkan standar, diimplementasikan sebuah metodologi yang melibatkan beragam pemangku kepen�ngan dari berbagai pihak terkait
Langkah Pengembangan Standar
1.
Penyusunan Desain
2.
Kajian Bahan Dasar
3.
Penyusunan Draf Standar
4.
Reviu dan Perbaikan Draf Standar
5.
Validasi Draf Standar
6.
Analisis Hasil Validasi Draf Standar
7.
Pembahasan Draf Standar dengan Unit Utama
8.
Uji Publik Draf Standar
Standar Kompetensi Lulusan
1. Permendiknas No 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah
Standar Isi
1. Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah
2. Permendiknas No 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL
3. Permendiknas No 14 Tahun 2007 tentang Standar Isi untuk Program Paket A,
Paket B, dan Paket C
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Permendiknas No 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah 2. Permendiknas No 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/ Madrasah
3. Permendiknas No 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Guru
4. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah 5. Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboratorium
6. Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan
7. Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi
Konselor
8. Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah
9. Permendiknas No 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL
10. Permendiknas No 14 Tahun 2007 tentang Standar Isi untuk Program Paket A, Paket B,
dan Paket C
11. Draft Standar Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi
Standar Proses
1. Permendiknas No 41 Tahun 2007 Standar Proses untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah
2. Permendiknas Nomor 1 Tahun 2008 tentang Standar Proses Pendidikan
Khusus
3. Permendiknas Nomor 3 Tahun 2008 tentang Standar Proses Pendidikan
Kesetaraan Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C
Standar Penilaian Pendidikan
Standar Pengelolaan
1. Permendiknas No 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan oleh Satuan
Standar Sarana Prasarana
1. Permendiknas No 24 Tahun 2007 Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI,
SMP/MTs, dan SMA/MA
2. Permendiknas Nomor 33 Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana
SLB
3. P Permendiknas Nomor 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana
SMK
Standar Pembiayaan
Standar Terkait Lainnya
1. Standar Pendidikan Non Formal
Perkiraan Pemetaan Standar
Universitas Kelas Dunia (1000 Besar)
Akreditasi A
Akreditasi B
Akreditasi C atau Belum Diakreditasi
Tidak Terakreditasi
Perlu dilakukan harmonisasi dan sinkronisasi dalam berbagai usaha terpadu untuk menjamin pelaksanaan standar mutu pendidikan �nggi
Melalui proses penjaminan mutu terpadu diharapkan terjadi harmonisasi antara berbagai pihak yang terkait langsung dengan usaha dimaksud
Penutup
“pada akhirnya, standar bukanlah sebuah tujuan,
melainkan cara untuk mencapai sebuah tujuan,
yang dalam hal ini adalah tercapainya visi
dan misi pendidikan nasional yang
TERIMA KASIH
Diskusi dan Tanya Jawab