TUGAS PELATIHAN PAJAK BUMI dan
BANGUNAN (PBB)
ANDI SHAFIRA AYU AMALIA RUSLAN
23.1478 – 3
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
1. Apa saja keuntungan atau manfaat Pajak Bumi dan Bangunan dialihkan ke Daerah Kabupaten/Kota ? Jawaban :
Adapun keuntungan atau manfaat Pajak Bumi dan Bangunan dialihkan ke Daerah adalah sebagai berikut :
Memperluas objek Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ;
Menambah jenis Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah (termasuk pengalihan PBB Perdesaan dan Perkotaan dan BPHTB menjadi Pajak Daerah) ;
Memberikan diskresi penetapan tarif Pajak
kepada Daerah ;
Menyerahkan fungsi Pajak sebagai
instrumen penganggaran dan pengaturan pada Daerah ;
Penyeimbangan kepentingan budgeter dan reguler karena diskresi kebijakan ada di Kabupaten/Kota ;
Penggalian potensi penerimaan yang lebih
optimal karena jaringan birokrasi yang lebih luas ;
Peningkatan kualitas pelayanan kepada WP ;
Peningkatan akuntabilitas penggunaan penerimaan
PBB ;
Proses pengalihan berjalan lancar dengan biaya
yang minimal ;
Stabilitas penerimaan PBB-P2 tetap terjaga dengan
tingkat deviasi yang dapat diterima ;
Pemerintah Kabupaten/Kota. Saat dikelola oleh Pemerintah Pusat (DJP) Pemerintah Kabupaten/Kota hanya mendapatkan bagian sebesar 64,8% .
2. Kebijakan apa saja yang akan anda ambil untuk meningkatkan Pajak Bumi dan Bangunan di Daerah ? Jawaban :
Penerimaan daerah dari sektor PBB telah diatur dalam undang undang nomor 12 Tahun 1986 tentang Pajak Bumi dan Bangunan, sebagimana telah
disempurnakan dalam Undang Undang Nomor 12 tahun 1994 tentang Pajak Bumi Dan Bangunan,
dimana pembagiannya ditetapkan untuk pemerintah pusat 10 %, Pemerintah Provinsi 16,2 %, Pemerintah Kabupaten 64,8 % dan Upah Pungut 9 %. Pemasukan dari pembagian pemasukan PBB ini cukup penting dalam menopang jalannya penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan di daerah .
Oleh karena itu dibutuhkan adanya menajemen yang baik untuk mengendalikan penagihan PBB ini. Penyusunan kebijakan dan strategi yang tepat
membutuhkan informasi yang cukup dan akurat mengenai hambatan-hambatan dalam proses
Implementasi Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan dikalangan masyarakat .
Daripada itu, untuk meningkatkan keberhasilan
Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan adalah sebagai berikut :
Perlu ada shock therapy berupa sanksi yang tegas
terhadap wajib Pajak yang menunggak PBB terutama bagi yang menunggak lebih dari 1 tahun. Sanksi
Perlu adanya penyempurnaan sistem administrasi pertanahan yang mengatur kewajiban dan
kewenangan Pejabat Pembuat Akte Tanah, Badan Pertanahan Nasional (BPN), dan KP PBB agar setiap mutasi kepemilikan dan pemanfaatan tanah diikuti dengan mutasi SPPT PBB ;
Perlunya peningkatan koordinasi lintas sektoral antara Dipenda, Kantor KP PBB, Kecalamatan dan Desa ;