• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akuntansi syariah 001

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Akuntansi syariah 001"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Kelompok: Adib Abdillah / 232013108 Wahyu Nurdiansyah / 232013134

TUGAS AKUNTANSI SYARIAH

Contoh kasus transaksi dan jurnal akuntansi salam

Pada tanggal 1 Agustus 2015, seorang petani datang pada bank syariah untuk mendapatkan pembiayaan salam.dia memiliki sawah 2 ha yang bisa ditanami.Dia mengajukan dana sebesar Rp. 10.000.000. yg digunakan untuk memebeli bibit padi dan pemeliharaan. Perkiraan untuk 2 ha sawah, bisa menghasilkan 6 ton beras sudah digiling, bila dijual per-kg nya Rp. 4000. dia akan menyerahkan beras 3 bulan lagi.

Jawab:

Bank akan mendapatkan beras Rp. 10.000.000/4.000=Rp. 2500kg. beras tersebut dapat dijual kembali pada pihak ke 3 dengan harga Rp/4.400/kg. jadi total pendapatan Rp. 4.400 x 2.500kg=Rp.11.000.000. Jadi keuntunganya: Rp. 11.000.000-Rp. 10.000.000= Rp. 1.000.000.

Dijurnal:

Saat bank membayarkan dana:

Piutang salam Rp. 10.000.000

Kas Nasabah Rp.10.000.000

Pada saat bank menerima beras 2500kg Barang dagangan salam Rp.10.000.000

Piutang salam Rp. 10.000.000

Pada saat penjualan pada puhak ke 3

Kas Rp. 11.000.000

(2)

Contoh kasus transaksi dan jurnal akuntansi istishna

Pembayaran Oleh Pemesanan Dilakukan Pada Saat Penyerahan Barang Istishna

PT. Usman Jaya membutuhkan rumah tipe 70/150 dengan sertifikasi khusus untuk kantor. Harga rumah Rp. 200 juta, dana yang dibayarkan PT. Usman Jaya untuk uang muka Rp. 50 juta. Perusahaan mengajukan pembiayan pada bank syari’ah. Setelah akad ditanda tangani antara PT. Usman Jaya dan bank syari’ah dengan nilai akad Rp. 200 juta, bank syariah memesan pada pengembang dan pengembang akan menyelesaikan pesanannya selama 9 bulan. Bank membayar biaya pra-akad sebesar Rp. 1 juta dan akad ditanda tangani antara bank dan PT. Usman Jaya pada 1 Juli 2015. PT. Usman Jaya menyerakan uang muka sebesar Rp. 50 juta. Disamping itu, bank menandatangani akad pembelian/ pesanan kepada

pengembang pada 1 juli 2015, dengan harga beli Rp. 170 juta. Berikut ini data dan tangihan yang dilakukan oleh pengembang sampai per 1 maret 2016:

2 Juli 2015 : bank membayar uang muka kepada pengembang Rp. 50 Juta

1 Agustus 2015 : pengembang menagih untuk pembangunan pengembang istishna Rp.30 Juta

1 nopember 2015 : pengembang menagih untuk pembangunan pengembang istishna Rp.50 Juta

1 febuari 2016 : pengembang menagih untuk pembangunan pengembang istishna Rp.40 Juta

1 Maret 2016 : pengembang menyerahkan aktiva istishna yang telah selesai kepada bank syariah.

1 Maret 2016 : bank syariah menyerahkan aktiva istishna yang telah selesai kepada tuan Usman. Tuan Usman mengangsur pembayaran rumah tersebut selama 2 tahun.

Bank syariah mengenakan keuntungan istishna 10% dari pembiayaan, dan membebankan stabilizer daya beli 2 X 5%= 10% selama tahun.

Diminta :

Buatlah perhitungan untuk pengakuan, pengukuran, dan penyajian untuk transaksi istishna paralel tersebut:

a. Bila menggunkan % penyelesaian untuk pengakuan pendapatannya. b. Bila menggunkan kontrak selesai untuk pengakuan pendapatannya. Jawab :

Perhitungan

(3)

Berikut ini jurnal yang dibuat oleh Bank syari’ah :

1. Pada saat bank syari’ah menerima uang muka dari PT Usman: 1 Juli 2015

Kas Rp 50.000.000,00

Uang muka istishna Rp 50.000.000,00 2. Pada saat bank mencatat biaya pra-akad Rp

1.000.000,-Beban pra-akad yg ditangguhkan Rp 1.000.000,00

Kas Rp 1.000.000,00

3. Pada saat ada kepastian akad istishna dengan nasabah PT. usman, bank mencatat : Aktiva istishna dlm penyelesaian Rp 1.000.000,00

Beban pra-akad yg ditangguhkan Rp 1.000.000,00

4. Pada saat bank menerima tagihan dari pengembang dan membayarannya: Tanggal 1 Agustus 2015 sebesar Rp. 30.000.000,00

Aktiva istishna dlm penyelesaian Rp. 30.000.000,00 Hutang istishna Rp. 30.000.000,00 Pada saat bank syariah membayar hutang istishna: Hutang istishna Rp. 30.000.000,00

Kas Rp. 30.000.000,00

Tanggal 1 Nopember 2015 sebesar Rp. 50.000.000,00 Aktiva istishna dlm penyelesaian Rp. 50.000.000,00

Hutang istishna Rp. 50.000.000,00

Pada saat bank syariah membayar hutang istishna: Hutang istishna Rp. 50.000.000,00

Kas Rp. 50.000.000,00

Tanggal 1 Febuari 2016 sebesar Rp. 70.000.000,00 Aktiva istishna dlm penyelesaian Rp. 40.000.000,00

Hutang istishna Rp. 40.000.000,00

(4)

Kas Rp. 40.000.000,00

5. Pada saat bank menerima barang pesanan dari pembangunan yang sudah selesai 100%, bank syariah akan menjual jurnal sebagai berikut:

Persediaan barang Alistishna Rp. 171.000.000,00

Aktiva istishna dlm penyelesaian Rp. 171.000.000,00

6. Pada saat penyerahan barang istishna dan penagihan bank kepada nasabah PT. Usman:

Piutang istishna Rp. 150.000.000,00 Uang muka istishna Rp. 50.000.000,00

Persediaan barang Al-istishna Rp. 171.000.000,00 Pendapatan istishna Rp. 29.000.000,00 7. Penyajiaan akhir tahun

Apabila metode kontrak selesai diterapkan dalam transaksi istishna dan pada akhir tahun/periode akutansi barang istishna belum selesai 100%, maka di neraca akan dilaporkan “akutansi istishna dalam penyelesaian” dan laporan laba rugi belum dialami adanya bagiaan pendapatan istishna pada periode berjalan. Aktiva istishna adalah penyelesaian dilaporkan dineraca per-31 Desember 2015 adalah sebesar = Rp. 1.000.000,00 + Rp. 30.000.000,00 + Rp. 50.000.000,00

Referensi

Dokumen terkait

Akuntansi Syariah (Akuntansi Islam) adalah proses akuntansi yang menyediakan informasi yang sesuai (tidak terbatas mengenai data keuangan saja) untuk pemangku kepentngan pada

Bank Syariah Mandiri Area Aceh murabahah yang diterapkan dalam pembiayaan pemilikan rumah, pihak Bank Syariah harus memberitahukan harga perolehan atau harga asal

Hasil dari Tugas Akhir ini menunjukkan bahwa, perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode harga pokok proses pada Rumah Racik Roti Bobby sebesar Rp 5.063,21 untuk

overhead pabrik yang dikonsumsi untuk produksi, serta berakhir dengan disajikannya harga pokok produk jadi yang diserahkan oleh bagian produksi ke bagian.

Persediaan Rp. 10.300.000,00,- persediaan barang dagang yang membuat persediaan akhir menjadi besar dan harga pokok penjuaaln akan menjadi kecil. Kecilnya harga pokok

Pada umumnya, biaya produksi atau harga pokok produk rusak yang bersifat normal diperlakukan sebagai bagian dari harga pokok produk selesai, karena adanya produk rusak

(pemesan) dengan harga jual senilai harga beli plus keuntunganya. Dalam kaitan ini bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang

Tabel Biaya Produksi Ayam Per Kg Kemitraan No Biaya – Biaya Jumlah Rp Standar Aktual 1 Biaya Bahan Baku Per ekor Harga 13.300 11.295 2 Biaya Kontrak Per ekor 13 12 3 Harga Kontrak