SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan
Program studi strata satu pada Jurusan Manajemen Informatika
Oleh :
CEPI MULKI J. 1.05.04.042
JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
vi DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACK ... ii
KATA PENGANTAR. ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR. ... xii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR SIMBOL ... xviii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4
1.4. Kegunaan Penelitian ... 5
1.4.1. Kegunaan Akademis ... 5
1.4.2. Kegunaan Praktis ... 5
1.5. Batasan Masalah ... 6
vii
BAB II. LANDASAN TEORI ... 8
2.1. Konsep Dasar Sistem ... 8
2.2. Konsep Dasar Informasi ... 12
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 13
2.4. Konsep Dasar Sistem Aplikasi ... 13
2.5. Konsep Analisis Sistem ... 14
2.5.1.Analisis Persayaratan ... 15
2.6. Permasalahan yang Dibahas ... 16
2.6.1 Definisi Pelayanan ... 16
2.6.2 Sistem Pengiriman Paket ... 17
2.7. Konsep Jaringan Komputer ... 17
2.7.1 Lokal Area Network ( LAN )... 18
2.7.2 Topologi Jaringan ... 19
2.7.3 Client Server ... 21
2.7.4 Manfaat Jaringan Komputer... 22
2.8 Perangkat Luanak Pendukung ... 22
2.8.1. Microsoft Visual Basic 6.0 ... 22
2.8.1.1. Mengenal Tampilan IDE Visual Basic 6.0 ... 24
2.8.2. Microsoft SQL Server 2000 ... 29
2.8.2.1 Database Default ... 29
2.8.2.2. Layanan Microsoft SQL Server 2000 ... 30
2.8.2.3. Objek Dalam SQL Server 2000 ... 31
viii
2.8.2.5. Data Definition Language (DDL) ... 34
2.8.2.6. Data Manipulation Language (DML) ... 35
BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 36
3.1. Objek Penelitian ... 36
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 36
3.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan ... 37
3.1.3. Struktur Organisasi ... 37
3.1.4. Deskripsi Tugas ... 38
3.2. Metode Penelitian ... 39
3.2.1 Desain Penelitian ... 39
3.2.2. Jenis Dan Metode Pengumpulan Data ... 40
3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 40
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder ... 40
3.2.3. Metode Pendekatan/Pengembangan Sistem ... 41
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 41
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 41
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 43
a. Flow Map ... 44
b. Diagram Kontek ... 44
c. Data Flow Diagram ... 44
d. Kamus Data ... 45
ix
1. Normalisasi ... 46
2. Tabel Relasi ... 47
3. Entity Relationship Diagram ... 47
3.3. Faktor Pengujian Software ... 48
BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 50
4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 50
4.1.1. Analisis Dokumen ... 50
4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan ... 51
4.1.2.1. Flow Map ... 53
4.1.2.2. Diagram Kontek ... 55
4.1.2.3. Data Flow Diagram ... 56
4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan ... 58
4.2. Perancangan Sistem ... 59
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 59
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 60
4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 60
4.2.3.1. Flow Map ... 61
4.2.3.2. Diagram Kontek ... 63
4.2.3.3. Data Flow Diagram ... 63
4.2.3.4. Kamus Data ... 65
4.2.4. Perancangan Basis Data ... 68
x
4.2.4.2. Relasi Tabel ... 71
4.2.4.3. Entity Relationship Diagram ... 72
4.2.4.4. Struktur File ... 74
4.2.4.5. Kondifikasi ... 77
4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 79
4.2.5.1. Struktur Menu ... 79
4.2.5.2. Perancangan Input ... 80
4.2.5.3. Perancangan Output ... 88
4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan ... 91
BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 94
5.1. Implementasi ... 94
5.1.1. Batasan Implementasi ... 94
5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 95
5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ... 97
5.1.4. Implementasi Basis Data ... 98
5.1.5. Implementasi Antar Muka ... 101
5.1.6. Implementasi Instalasi Program ... 104
5.1.7. Penggunaan Program ... 108
5.2 Pengujian ... 120
5.2.1. Rencana Pengujian ... 120
5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 121
xi
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 134
6.1. Kesimpulan ... 134
6.2. Saran... 135
8
2.1 Konsep Dasar Sistem
Menurut Zulkifli (2003:4) “sistem adalah himpunan suatu “benda” nyata
atau abstrak (a set of things) yang terdiri dari bagian – bagian atau komponen –
komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berkegantungan, dan saling
mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam kesatuan (unity) untuk
mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif. Contohnya adalah sistem tata
surya, sistem irigasi, dan sistem informasi. Sistem tubuh manusia dengan
subsistem – subsistem seperti peredaran darah, syaraf, otak, pencernaan, dan
sebagainya”. Dan Zulkifli (2003:27) menggambarkan modul sistem sebagai
contoh yang jelas mengenai hubungan dari elemen – elemen yang secara bersama
– sama membentuk satu kesatuan yang disebut sistem. Modul sistem terdiri dari
empat elemen subsistem, yaitu:
1. Masukan
2. Pengolahan
3. Keluaran
Sedangkan menurut Jogianto (2001:1) “…sistem dapat didefinisikan sebagai suatu
kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.
Dari pengertian – pengertian diatas maka dapat dilihat karekteristik/sifat
dari sistem yang menurut Jogianto (2001:4) sistem memiliki beberapa
karakteristik yaitu:
1. Memiliki komponen – komponen (components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen
sistem atau elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian dari sistem
yang mempunyai sifat – sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi
tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Memiliki batas sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
MASUKAN PENGOLAHAN KELUARAN
[image:9.612.162.480.138.235.2]Umpan Balik/Kontrol
Gambar 2.1Modul Sistem
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu
sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Adanya lingkungan luar sistem (environments)
Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem.
4. Memiliki penghubung (interface)
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem lainnya, yang memungkinkan sumber – sumber daya mengalir
dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Dengan penghubung satu
subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk
satu kesatuan.
5. Memiliki masukan (input)
Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem.
6. Memiliki keluaran (output)
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan, Keluaran dapat merupakan
masukan untuk subsistem lainnya.
7. Memiliki pengolah (process) dan
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu
sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan
8. Memiliki sasaran (objectives) atau tujuan (goal)
Suatu sistem pasti akan mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objectives).
Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran , maka operasi sistem tidak
akan ada gunanya. Sasaran sistem sangat menentukan masukan yang
dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Dan sistem
dapat dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
Secara lebih detil karakteristik sistem digambarkan pada Gambar 2.2
[Sumber : Jogiyanto. HM: “Pengenalan Komputer” Th 2001 hal: 6] Sub
sistem
Sub sistem Sub
sistem
Sub sistem
Sub sistem
[image:11.612.192.459.320.645.2]INPUT INPUT INPUT
Gambar 2.2 Karakteristik sistem
penghubung
boundary
2.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam
suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian – kejadian (event) yang nyata (fact) yang
digunakan untuk pengambilan keputusan Jogianto (2001:8).
Informasi menurut Gordon B.Davis Zulkifli (2003:5) “informasi adalah
data yang sudah diproses menjadi bentuk yang berguna bagi pemakai, dan
mempunyai nilai pikir yang nyata bagi pembuatan keputusan pada saat sedang
berjalan atau untuk prospek masa depan”.
Menurut Jogianto (2001:10) Kualitas dari informasi yang dihasilkan haruslah
berisikan tiga hal berikut, yaitu :
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan
tidak bias atau menyesatkan.
2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak
boleh terlambat.Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai
lagi.
3. Informasi harus relevan, artinya informasi tersebut mempunyai manfaat
untuk pemakainya.
Suatu informasi dapat mempunyai nilai. Nilai dari informasi dapat
ditentukan dengan dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu
informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam
organisasi yang merupakan kombinasi dari orang – orang, fasilitas, teknologi,
media, prosedur–prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk
mendapatkan jalur komunikasi penting,memproses tipe transaksi rutin tertentu,
memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian –
kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar
informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik, menurut Jogianto
(2001:11).
2.4 Konsep Dasar Sistem Aplikasi
Sistem aplikasi adalah sistem buatan yang diterapkan pada proses
pengolahan data untuk tujuan tertentu, dengan harapan dapat mempermudah
pekerjaan dalam meyelasaikan masalah tertentu secara lebih spesifik berdasarkan
pada kebutuhan.
Tujuan sebuah organisasi menerapkan sistem aplikasi (perangkat lunak
aplikasi) adalah karena keuntungan – keuntungan yang didapatnya, menurut
Zulkifli (2003:6) beberapa keuntungan menggunakan sistem aplikasi (perangkat
lunak aplikasi) baik buatan sendiri atau perangkat lunak aplikasi buatan
perusahaan perangkat lunak lain adalah :
1. Akan menghasilkan keseragaman
2. Kespesialisasian / kekhususan
4. Instalisasi cepat
5. Fungsinya jelas
6. Harga murah
7. Pembaruan dan revisi
8. Familiaritas.
Untuk mengembangkan sistem aplikasi (perangkat lunak aplikasi) sendiri
dapat dilakukan dengan bantuan bahasa pemrograman (language software)
yang banyak beredar saat ini. Language software berfungsi untuk dapat
menulis program dengan bahasa yang lebih mudah, dan akan
menterjemahkannya kedalam bahasa mesin supaya dapat dimengerti oleh
komputer .
2.5 Konsep Analisis Sistem
Pemahaman yang lengkap mengenai persyaratan perangkat lunak sangat
penting bagi keberhasilan usaha pengembangan perangkat lunak. Tidak peduli
bagaimana perangkat lunak dirancang atau dikodekan, program yang dianalisis
dan ditentukan secara tidak baik akan mengecewakan pemakainya dan akan
membawa kegagalan bagi pengembangnya.
Tugas analisis persyaratan merupakan sebuah proses penemuan,
perbaikan, pemodelan dan spesifikasi. Ruang lingkup perangkat lunak, yang
secara mendasar dikembangkan oleh perekayasa sistem dan diperbaiki selama
perencanaan proyek perangkat lunak, diperbaiki secara detail. Model – model data
diciptakan. Pemecahan alternatif dianalisis dan dialokasikan ke berbagai
perangkat lunak ( Presman, 2002:319 ).
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem
informasi utuh kedalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan
– kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan
yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikannya.
Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami
sistem yang ada dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users),
proses bisnis (business process), ketentuan/aturan yang ada (business rules),
masalah dan mencari solusinya(business problems & solution), business tools dan
rencana – rencana perusahaan (business plans).
2.5.1 Analisis Persyaratan
Pengertian analisis persyaratan menurut Pressman (2002:320) sebagai
berikut :
Analisis persyaratan adalah sebuah tugas rekayasa perangkat lunak yang
menjembatani jurang antara alokasi perangkat lunak tingkat sistem dan
perancangan perangkat lunak (Gambar 2.3). Analisis persyaratan memungkinkan
perekayasa sistem menentukan fungsi dan kinerja perangkat lunak, mentukan
interface perangkat lunak dengan elemen – elemen sistem yang lain, dan
2.6 Permasalahan Yang Dibahas
2.6.1 Definisi Pelayanan
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam
interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik dan
menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan
melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan
seseorang. [http://www.damandiri.or.id/file/nurhasyimadunairbab2.pdf/ 25 Juni
2009].
Desain Perangkat
Lunak Rekayasa
Sistem
Analisis Persyaratan
[image:16.612.215.419.121.266.2]Perangkat Lunak
Gambar 2.3 Analisis dan kesenjangan antara rekayasa sistem dan desain perangkat lunak
[Sumber : Roger S.Pressman: “Rekayasa Perangkat Lunak:Pendekatan Praktisi”
2.6.2 Sistem Pengiriman Paket
Sistem informasi sangat identik dengan sistem informasi berbasis
komputer, ada banyak keuntungan dari tata cara pengelolaan data, informasi serta
dokumen yang didukung oleh perlengkapan keras dan lunak komputer.
Menurut Wayan Kemara Giri [2008 : 17] ”Paket adalah barang yg
dikirimkan dalam bungkusan melalui berbagai perusahaan ekspedisi, dikirimkan
atau dijual secara keseluruhan sebagai satu nomor atau jatah atau bagian tugas
paket”.
Sistem pengiriman paket merupakan suatu sistem pengiriman barang yang
dikemas sedemikian rupa untuk disampaikan ke penerima dengan menggunakan
media komputer sebagai alat pengolahan data yang dikirim sebagai
2.7 Konsep Jaringan Komputer
Untuk mendistribusikan data dan informasi secara cepat dibutuhkan jalur
pengiriman data yang efektif dan efisien. Didalam jaringan komputer dikenal
beberapa piranti khusus, yaitu :
a. Server
Server adalah piranti khusus didalam jaringan komputer yang menjadi
tempat bagi semua nodes di dalam jaringan untuk bisa melakukan
b. Repeater
Repeater berfungsi untuk memperpanjang rentang jaringan dengan cara
memperkuat isyarat elektronis.
c. Bridge
Sesuai dengan namanya, alat ini dipergunakan untuk menjembatani dua
jaringan.
d. Gateway
Gateway dipergunakan untuk menghubungkan dua jenis jaringan
komputer yang arsitekturnya sama sekali berbeda.
Jika dilihat dari skala geografisnya, jaringan komputer dapat dibagi
menjadi tiga macam, yaitu:
a. Multiprocessor, yaitu bersifat tightly coupled, karena jaraknya sangat
dekat dan berpola paralel,dalam satu tempat.
b. Local Area Network (LAN), yaitu rentang jaringan terbatas, private
owned, high-speed dalam satu gedung atau lokasi perusahaan.
c. Wide Area Network (WAN), yaitu skala rentang jaringan luas, biasanya
dimiliki oleh organisasi (pemerintah) dan disewakan.
2.7.1 Lokal Area Network ( LAN )
Menurut Jogianto (1999:334) “Local Area Network (LAN) adalah suatu
network atau jaringan yang terbatas dalam jarak / area setempat (lokal)”. Di
dalam LAN, komputer pusat disebut network server yang dapat dihubungkan
Di dalam LAN, komputer mikro dapat dihubungkan dengan network
server menggunakan kabel biasa atau dengan coaxial cable. Karena network
server dihubungkan dengan beberapa terminal yang dapat berupa komputer
mikro, untuk dapat menggunakan data yang berada di network server, maka
trminal harus dapat berhubungan terlebih dahulu dengan server.
2.7.2 Topologi Jaringan
Terdapat beberapa tipe bentuk dari jaringan atau topologi jaringan,
yaitu:
1. Star Network
Menurut Jogianto (2005:237)cara membangun star network adalah :
“Beberapa node dihubungkan dengan suatu node pusat (central node atau host
node) yang membentuk jaringan seperti bentuk bintang (star). Semua
komunikasi ditangani dan diatur langsung oleh central node. central node
melakukan semua tanggung jawab untuk mengatur arus informasi diantara
node yang lainnya. Jika node yang satu ingin berkomunikasi dengan node yang
lainnya, maka harus melewati central node. Central node biasanya berupa
komputer besar (large computer) atau mainframe computer yang dihubungkan
dengan node lainnya yang berupa beberapa terminal atau komputer mini atau
2. Hierarchical Tree Network
Dari namanya network ini berbentuk seperti pohon yang bercabang, yang
terdiri dari Central node dihubungkan deng node yang lain secara berjenjang.
Central node biasanya berupa large computer atau mainframe computer
sebagai host computer yang merupakan jenjang tertinggi (top hierarchical)
yang bertugas mengkoordinasi dan mengendalikan node jenjang dibawahnya
[image:20.612.245.404.101.275.2]yang dapat berupa mini coputer atau micro computer. Gambar 2.4 Star Network
[Sumber : Jogiyanto Hartono : “Analisis & Desain” Th 2005 hal: 241]
Gambar 2.5 Hierarchical Tree Network
[image:20.612.236.434.509.656.2]3. Bus Network
Bentuk ini menghubungkan beberapa node dalam jalur data (bus). Masing
– masing node dapat melakukan tugas – tugas operasi yang berbeda –
beda, tidak ada central node sehingga semua node mempunyai status yang
sama.
2.7.3 Client Server
Client server adalah sebuah sistem jaringan yang dibangun dengan
tujuan untuk mempercepat proses yang dilakukan oleh banyak komputer
dengan cara pembagian waktu (time sharing), berkaitan dengan pengertian
client server Jogianto (1999:330) mempunyai pendapat sebagai berikut:
“Komputer pusat yang berfungsi sebagai penyedia data dan program ini
disebut dengan server. Sedangkan komputer – komputer mikro yang Gambar 2.6 Bus Network
[image:21.612.228.411.256.415.2]berfungsi sebagai terminal disebut dengan client dan sistem jaringan ini
disebut dengan client server system”.
2.7.4 Manfaat Jaringan Komputer
Jaringan komputer memiliki beberapa manfaat atau kegunaan yaitu
sebagai berikut :
1. Pemrosesan yang bersifat waktu nyata ( real Time Processing )
2. Pemrosesan berbagai waktu ( Time Sharing Computing Service
System )
3. Jaringan pemrosesan data terdistribusi (Distributed Data Processing)
4. Sistem surat elektronik ( Electronic Mail - Email )
5. Konferensi elektronik ( Teleconfrence )
6. Pengambilan data jarak jauh
7. Sistem perbankan jarak jauh
2.8 Perangkat Lunak Pendukung
Berikut akan dijelaskan mengenai perangkat pendukung yang penulis
gunakan dalam menyelesaikan penelitian ini :
2.8.1. Microsoft Visual Basic 6.0
Visual basic merupakan salah satu bentuk program yang berbasis visual.
Dari puluhan jenis bahasa pemograman, di dalam visual basic atau yang sering
disebut dengan VB memiliki banyak fitur yang mengarah pada bentuk
bentuk objek yang diciptakan dalam form/proyek, maka bentuk mentah
tersebutlah nantinya akan didapatkan pada program akhirnya.
Bentuk dari pemrograman visual akan menghasilkan output yang sama
dengan objek saat kita mengerjakan desain, sehingga apapun yang kita lakukan
saat menciptakan desain maka tampilan desain tersebutlah yang akan kita
dapatkan pada bentuk keluarannya. Dengan adanya kemampuan tersebut berarti
akan semakin mempermudah dan membantu kita dalam melakukan pembuatan
program.
Semua bahasa pemrograman yang berupa visual telah memiliki
dukungan OOP (Object Oriented Programming) atau yang disebut dengan
pemrograman berorentasi objek. Bahasa ini disebut OOP karena semua kode
program yang diketikan akan tergabung dalam kelompok-kelompok yang
dinamakan procedure.
Visual basic merupakan bahasa yang termasuk dalam kelompok visual
studio yang berada dibawah lisensi Microsoft. Dengan adanya dukungan pihak
Microsoft yang juga merupakan vendor utama maka bahasa ini telah berkembang
pesat sampai tingkatan berbasis jaringan, untuk visual basic terbaru saat ini yang
didesain khusus untuk dapat berinteraksi dengan internet dinamakan dengan
Visual Basic.Net, dengan menggunakan versi terbaru dari VB ini dapat membuat
2.8.1.1. Mengenal Tampilan IDE Visual Basic 6.0
Agar dapat menggunakan Visual Basic harus memahami IDE (Integrated
Development Environment) atau lingkungan kerja dari Visual Basic itu sendiri.
Untuk melihat IDE Visual Basic 6.0 dari menu Start – Program – Microsoft
[image:24.612.165.476.243.436.2]Visual Basic 6.0 dan pilih Microsoft Visual Basic 6.0.
Gambar 2.7 Tampilan IDE Visual Basic 6.0 ]
[Sumber : Kusrini, M.Kom & Andri Koniyo :”Tutunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL
Server”Th.2007 hal: 172 ]
1. Menu
Bagian menu Visual Basic 6.0 terlihat seperti Gambar 2.8
Gambar 2.8 Menu Utama Visual Basic 6.0
[Sumber : Kusrini, M.Kom & Andri Koniyo :”Tutunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL
Pada bagian menu terdapat 13 menu utama, yaitu menu File, Edit, View,
Project, Format, Debug, Run, Query, Diagram, Tools, Add-Ins, Windows,
dan Help. Untuk menggunakan menu itu anda dapat mengklik pada menu
utama dan kemudin memilih submenunya.
2. Toolbar
Toolbar memiliki fungsi yang sama dengan menu. Hanya saja pilihannya
berbentuk ikon. Untuk memilih suatu proses yang akan dilakukan. Berikut
adalah gambar dari toolbar yaitu :
Gambar 2.9 Toolbar
[Sumber : Kusrini, M.Kom & Andri Koniyo :”Tutunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL
Server”Th.2007 hal: 173]
Ikon-ikon pada toolbar adalah pilihan-pilihan pada menu yang sering
digunakan dalam pembuatan program aplikasi. Toolbar memudahkan dalam
memilih perintah yang sering digunakan tanpa harus memilihnya pada menu.
3. Toolbox
Toolbox adalah tempat di mana control-kontrol diletakkan. Control-kontrol
yang terdapat pada toolbox dipakai dalam pembuatan program aplikasi. Objek
kontrol yang dibuat pada form aplikasi diambil dari kontrol-kontrol yang ada
Gambar 2.10 Toolbox
[Sumber : Kusrini, S.Mom & Andri Koniyo :”Tutunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL
Server”Th.2007 hal: 173]
4. Project Explorer
Project explorer adalah tempat untuk melihat daftar form dan modul yang
digunakan dalam proyek. Melalui project explorer juga dapat memilih form
yang akan dipakai. Berikut adalah gambar dari project explorer yaitu : Picturee Box
TextBox
CommandButton
OptionButton
ListBox
VScrolBar
DriveListBox
FileListBox
Line
Data Pointer
Label
Frame
CheckBox
ComboBox
HscrolBar
Timer
DirListBox
Shape
Gambar 2.11 Project Explorer
[Sumber : Kusrini, M.Kom & Andri Koniyo :”Tutunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL
Server”Th.2007 hal: 173]
5. Properties Window
Properties window adalah tempat property setiap objek kontrol. Properties
window juga dipakai untuk mengatur property dari objek kontrol yang
dipakai. Dengan properties window dapat mengubah property yang nantinya
akan dipakai sebagai default objek kontrol pada waktu program pertama kali
diekseskusi. Berikut adalah gambar dari properties window yaitu :
Gambar 2.12 Properties Window
[Sumber : Kusrini, M.Kom & Andri Koniyo :”Tutunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL
[image:27.612.260.381.463.595.2]6. Form Layout Window
Form layout berfungsi untuk melihat posisi form pada layar monitor pada
waktu program dieksekusi. Untuk menggeser posisi form, klik dan geser form
pada form layout window sesuai dengan posisi yang diinginkan. Berikut
[image:28.612.261.375.233.299.2]adalah gambar dari form layout window yaitu :
Gambar 2.13 Form Layout Window
[Sumber : Kusrini, M.Kom & Andri Koniyo :”Tutunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL
Server”Th.2007 hal: 174]
7. Form
Form adalah tempat untuk membuat tampilan (user interface) bagi program
aplikasi. Pada form dapat meletakkan atau menambahkan objek kontrol.
Berikut adalah gambar dari form yaitu :
Gambar 2.14 Form
[Sumber : Kusrini, M.Kom & Andri Koniyo :”Tutunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL
[image:28.612.240.398.510.583.2]8. Kode Editor
Kode editor adalah tempat dimana meletakkan atau menuliskan kode program
[image:29.612.239.401.185.272.2]dari program aplikasi. Berikut adalah gambar dari kode editor yaitu :
Gambar 2.15 Code Editor
[Sumber : Kusrini, M.Kom & Andri Koniyo :”Tutunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL
Server”Th.2007 hal: 175]
2.8.2. Microsoft SQL Server 2000
Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak relational database
management system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi
database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL Server 2000
merupakan produk andalan Microsoft untuk database server. Kemampuannya
dalam manajemen data dan kemudahan dalam pengoperasiannya membuat
RDMBS ini menjadi pilihan para database administrator.
2.8.2.1. Database Default
Database default ialah database yang sudah tersedia dalam Microsoft
1. Master, fasilitas untuk gabungan dari tabel-tabel sistem yang mencatat
instalasi server secara keseluruhan di mana seluruh database secara
konsekuen.
2. Model, template untuk setiap proses pembuatan database.
3. Pups, database contoh.
4. Nortwind, database contoh.
5. Msdb, database yang berisi penjadwalan dan pesan.
6. Tempdb, database yang digunakan untuk menyimpan tabel temporer dibuat
oleh SQL Server.
2.8.2.2. Layanan Microsoft SQL Server 2000
Microsoft SQL Server 2000 mempunyai layanan sebagai berikut :
1. Web Assisten Wizard, membentuk file html dari hasil query untuk
dipublikasikan ke internet.
2. SQL Server Profiler, memonitor dan merekam seluruh aktivitas database.
3. SQL Server Manager, alat bantu administratif.
4. SQL Server Enterprise Manajer, alat bantu administratif.
5. SQL Query Analyzer, menjalankan perintah query yang dapat memproses
database, mulai dari menampilkan data, mengedit, menghapus dan lain
2.8.2.3. Objek Dalam SQL Server 2000
Objek-objek yang ada di dalam SQL Server 2000 adalah sebagai berikut :
1. Database
Database berisi berbagai objek yang digunakan untuk mewakili, menyimpan
data, dan mengakses data.
2. Tabel
Tabel berisi baris-baris atau record data yang saling berhubungan satu sama
lain.
3. Data Diagram
Data diagram secara grafis menampilkan database sehingga bisa
memanipulasi tanpa harus menggunakan perintah Transact-SQL.
4. Indeks
Indeks merupakan file-file tambahan yang dapat meningkatkan kecepatan
akses baris tabel.
5. View
View menyediakan cara untuk melihat data yang berbeda dengan melibatkan
satu atau lebih tabel.
6. Stored Procedure
Stored procedure merupakan program-program Transact-SQL yang disimpan
dalam server untuk menjalankan tugas-tugas yang telah ditentukan.
7. Fungsi
Kumpulan perintah yang mengandung input atau tidak menggunakan input
maupun tabular (berbentuk tabel). Contoh fungsi SUM untuk menambah
beberapa nilai.
8. Trigger
Sebuah jenis prosedur yang disimpan dan dijalankan secara event-driven
apabila operasi tertentu dilakukan pada tabel.
2.8.2.4. Tipe Data
Tipe data digunakan untuk mendefinisikan tipe data yang dimiliki oleh
objek server, seperti variabel, parameter, kolom (field). Data yang dapat
dimasukan ke dalam database tentu bermacam-macam. MS SQL Server 2000
mendukung berbagai macam tipe data, tipe data yang ada dalam SQL Server 2000
[image:32.612.132.507.490.698.2]tampak dalam table berikut
Tabel 2.1 Tipe Data SQL Server 2000
Tipe Data Isi Ukuran
Bigint Bilangan bulat dari 2 63
s.d 2 63-1 8 byte
Binary Data biner dengan panjang tetap,
maksimal 8000 byte
Jumlah byte yang
ditetapkan + 4
Bit Integer Nilai 0 dan 1
tetap, maksimal 8000 karakter
Datetime 1 januari 1753 s.d 31 des 9999 8 byte
Decimal Bilangan dari 10 38
+1 s.d 10 38-1 5 byte s.d 12 byte
tergantung panjang
angka
Float -1.79E+308 s.d 1.79E+308 4 byte s.d 8 byte
Image Data biner dengan panjang tidak
tetap
Int Bilangan bulat -2 31
s.d 2 31-1 4 byte
Money Nilai -2 63
s.d 2 63-1 8 byte
Nchar Data Unicode panjang tetap, max
4000 karakter
N kali 2 byte dengan n
jumlah karakter
Ntext Data Unicode dengan panjang
tidak tetap, max 2030-1
2 kali jumlah karakter
yang ditetapkan
Numeric Sama dengan type Decimal
Nvarchar Data Unicode panjang tidak tetap,
max 4000 karakter
N kali 2 byte dengan n
jumlah karakter
Smalldatetime 1 januari 1900 s.d 6 juni 2079 4 byte
Smallint Bilangan bulat 2 15
s.d 2 15-1 2 byte
Smallmoney -214.748.3648 s.d +214.748.3647 4 byte
Tinyint Bilangan bulat 0 s.d 255 1 byte
Text Data non-unicode panjang tidak
tetap, max 2 31-1 karakter
1 byte per karakter
Varbinary Data biner panjang tidak tetap,
max 2 31-1
N byte yang
dimasukan +4
Varchar Data karakter non-unicode dengan
panjang tidak tetap, max 8000
1 byte per karakter
sejumlah isi data
2.8.2.5. Data Definition Language (DDL)
Data Definition Language (DDL) adalah bahasa yang mempunyai
kemampuan untuk mendefinisikan data yang berhubungan dengan pembuatan dan
2.8.2.6. Data Manipulation Language (DML)
Data Manipulation Language (DML) adalah bahasa yang berhubungan
dengan proses manipulasi data pada tabel, record, misalnya INSERT, UPDATE,
134 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dan uraian yang telah dikemukakan penulis
mulai dari bab pertama sampai bab terakhir yaitu berkaitan dengan inti
permasalahan yang terletak pada perancangan sistem sampai pembuatan program
aplikasi, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan dibangunnya sistem yang baru penyimpanan data-data transaksi
pengiriman barang dapat tersimpan dengan baik didalam suatu database
sehingga diharapkan dapat memudahkan pegawai dalam mengolah data.
2. Dengan dibangunnya sistem yang baru diharapkan dapat meminimalisasi
kesalahan dan memudahkan kinerja pegawai dalam pelayanan terhadap
customer.
3. Sistem yang dibangun diharapkan dapat mengatasi permasalahan
pembuatan laporan, pencetakan pembuatan laporan dapat dilakukan
kapan saja dan lebih akurat.
4. Pada tahapan pengujian sistem informasi pelayanan pengiriman paket pada
X-Trans Bandung menggunakan pengujian black box dengan faktor
pengujian fungsional, diharapkan perangkat lunak yang dihasilkan dapat
6.2. Saran
Pada kesempatan ini penulis ingin memberi sedikit saran yang kiranya
dapat lebih membangun, berikut saran-saran yang ingin penulis beritahukan :
1. Diharapkan untuk para pengembang dapat membuat Sistem Informasi
pelayanan pengiriman paket pada X-Trans secara utuh dengan
mengintegrasikan seluruh pelayanan/fasilitas yang terdapat di X-Trans
Courier seperti pelayanan pemesanan oleh – oleh (Buah Tangan).
2. Selain itu diharapkan dapat membuat Sistem Informasi Pelayanan
xx
DAFTAR PUSTAKA
JogiyantoHartono. 2001. Pengenalan Komputer. Andi. Yogyakarta
JogiyantoHartono. 2005. Analisis & Desain. Andi. Yogyakarta
Kusrini, M.Kom,Andri Koniyo.2007.Tutunan Praktis Membangun Sistem
Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server.Andi
Yogyakarta
RogerS.Pressman. 1997. Rekayasa Perangkat Lunak. Andi. Yogyakarta.
Roger S.Pressman,Ph.D.2002.Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktis
(Buku 1). Andi dan McGraw-Hill Book Co.Yogyakarta
Wayan Kemara Giri. 2008. Packets Product Knowledge.September.p.17-18.
Zulkifli Amsyah. 2003. Manajemen Sistem Informasi. PT.Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Sumber Internet
BIODATA
NIM : 10504042
Nama Lengkap : Cepi Mulki J
Tempat / TGL Lahir : Bandung, 3 Juni 1986
Agama : Islam
Jenis Kelamin : laki-laki
Alamat : Jl. Bangbayang No. 150/157C
Kota : Bandung
Telp : 085659637879
Mahasiswa anak ke : 2 dari 5 Bersaudara
PENDIDIKAN
1. SDN Sekeloa 1 : 1992 – 1998