• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan manajemen ta'lim almuhajirin dalam menambah wawasan para IBU Untuk mendidik agama anak di Rw 01 Rangkapan Jaya Baru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan manajemen ta'lim almuhajirin dalam menambah wawasan para IBU Untuk mendidik agama anak di Rw 01 Rangkapan Jaya Baru"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

AGAMA ANAK DI RW 01 RANGKAPAN JAVA BARU

OLEH.:

NENENG SUMIY ATI

.JlJRUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS lLMU TARBIYAH

&

KEGURUAN

(2)

AGAMA ANAK DI RW 01 KELURAHAN RANGKAPAN JAVA BARU

Skripsi

Diajukan Kepada Fa1 ultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguman Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

NENENG SUMIYATI· NIM. 0011017660

Di Bawah Bimbingan

Drs. H. Abd. Rahman Ghazalv. MA NIP. 150063509

JURUSAN PENDIDIKAN AG AMA ISLAM

F AKULT AS ILMU T ARBIY AH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(3)

Sknp.'1 1111 b,'IJt1d11J "PERANAN MA.JELIS TA'LIM AL MIVllAJIRIN D,\L\M ,\IENAMfl.\11 WAWASAN PARA IBlJ UNTlJK MENDIDIK AGAIYL\ ANAK

Di R\\ iii RANGKAi'AI' JAYA BAitU", 1dah C:1uJtl.a11 dalam S1J<mg \111n:iq:i·,,·:ilt Fakultccs !111111 T:irh1vah dan Kegurwm UIN "Syanf lhda\alullalt"

s\ar;u unt11k n1cr11rero!eh !j.el:ir Sarjana Proeran1 Strata I (S I) pad:l jオイオZセ。ョ@

Jakarta, 7 Agustus 200.J

SID ANG MUNAQASY AH

Ketua rne<angkap !111ggota,

Penguji I

Dr-s.11. Ahcl. Fntnh Wibisono,MA

NIP.

150236009

Sekretaris merangkap anggota,

oゥャセセセ@

>IA NIP. 0231356

Anggota,

Penguji II

(4)

Alhamdulillah, penulis bersyukur kepada Allah Yang Maha Esa. Segala puji hanya milik Allah, Tuhan pencipta dan pemelihara alam semesta. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad saw, keluarga, sahabat-sahabat, dan para pengikutnya, yang setia hingga hari kiamat.

Salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan mencapai gelar sarjana Strata Satu (S I), di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta adalah membuat karya tulis ilmiah dalam bentuk skripsi. Oleh karena itu, untuk memenuhi persyaratan tersebut penulis membuat slrripsi ini deng:an judul " Peranan Maj/is Ta '/im Al Muhajirin dalam l'vfenambah Wawasan Para Ibu untuk Mendidik

Agama Anak ".

(5)

Jakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penu!is untuk melanjutkan studi di almamater ini.

2. Bapak Ketua dan Sekretaris Jurusan PAI , yang telah banyak memberi

pengarahan yang bermanfaat.

3. Seluruh dosen dan asisten dosen Fakultas !lmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah , yang penuh keikhlasan membimbing dan membekali penulis dengan berbagai ilmu yang sangat berguna.

4. Pimpinan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan pelayanan dan kesempatan kepada penulis untuk menelaah dan meminjinn buku-buku yang diperlukan.

'>.

Kepada !bu Jariyah (Ketua majelis ta'lim) dan seluruh anggota majelis ta'lim

Al Muhajirin yang telah membantu penulis dalam pencarian data-data, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Ayah dan ibu tercinta (Nija dan Sutinah) yang dengan penuh kasih sayang senantiasa mendorong dan mendo'akan penulis dalam penyusunan skripsi ini.Serta kepada adik-adikku yang !ersayang ( Suherman, A.Supriadi, Sudarmaji).

(6)

maupun materil, sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik

9 Kawan-kawan dan sahabat-sahahat rnahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Kelas "A", penulis ucapkan terima kasih, karena dengan motivasi dan saran-sarannya sangat mendukung dalam pemilisan ini.

Akhirnya, hanya kepada Allah jualah penulis berdo'a, semoga segala

ban!uao dan ja::;a baik dari berbagai pihak rr1endapatkan bal-asan yang sempurna dan

bc:rlipai ganda haik di dunia maupun di akhirat. Amiin.

dセZQNイ\NQォN@ 21 Juni 2004

Rahiul Tsani J 425 H

(7)

KATA PENGANTAR ... IV

DAFTAR ISi ... . VII

DAFTAR TA BEL. IX

BAB I PENDAHULUAN ... .

A. Latar Belakang Masai ah dan Alasan Pemilihan Judul . . . .. . I

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... . 4

C. Metode Pembahasan . 5 D. Sistematika Penulisan ... . 6

BAB II KAJIAN TEORITIS ... . 7

A. Majelis Ta'lim . . . .. . . .. . . ... . . .. .. . . .. 7

1. Pengertian dan Tujuan Maj el is Ta'lim . . . ... . . 7

2. Materi yang Diberikan di Majelis Ta'lim . . . .. ... . .. . . . .. . . 8

3. Metode yang Digunakan di Majelis Ta'lim ... ... ... ... ... ... 10

4. Pera.nan Majelis Ta'lim . . . ... . . .. .. . . .. .. . . 11

B. Pendidikan Agama Anak dalam Keluarga . . . ... 13

I. Pengertian Pendidikan agama . . . 13

2. Tujuan Pendidikan Agama . 16 3. Ibu sebagai Pendidik Pertama dalam Keluarga ... . 18

(8)

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian .. .. .. .... .. . .. .. .. . .. .. .. . .... 23 C. Populasi dan Sampel ...

D. Teknik Pengumpulan Data .. . .. . . . ... .. E. Tcknik Analisa Data ..

BAB JV HAS IL PENELITIAN ... .

A. Garnbaran Um um Majelis Ta'lim Al Muhajirin ... .

B. Peranan Majelis Ta'lim Al Muhajirin dalam Menambah Wawasan Para !bu .

BABY PENUTUP ... A. Kesimpulan B. Saran- Saran DAFTAR PUST AKA .. LAMPIRAN ... .

24 24 25 27 27

30

55

55 56 58

(9)

Tabel l

Tabel 2

Tabel3 Tabel4

Tabel 5 Tabel6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel9 Tabel 10 Tabel 11

Tabel 12

Tabel 13

Tabel 14 Tabel 15

:Majelis Ta'lim Digunakan sebagai Tempat Penyelenggaraan Pendidikan Agama. (hal.31)

:Majelis Ta'lim Digunakan sebagai Tempa.t Penyelenggaraan Pendidikan agan1a untuk Anak-anak. (hal.32)

:Pengajaran Agama di Majelis Ta'lim. (hal.33) :Silaturahmi Antar Anggota Majelis Ta'lim. (hal.34) :Metode yang Digunakan di Majelis Ta'lim. (hal.35) :Materi yang Diberikan Menarik untuk Dipelajari. (hal.36) :Pengetahuan Agama !bu Setelah Mengikuti Pengajian. (hal.3 7)

:Pengajaran Tentang Bertaqwa dan Peningkatannya. (hal.38) :Pemberian Materi Tentang Cara Mendidik Ana.k. (hal.39) :Pentingnya Mengikuti Pengajian di Majelis Ta.'lim. (hal.40)

:Para Ibu Menambah Wawasan Lainnya di Luar Pengajian di Majelis Ta'lim. (hal.41)

:Intensitas Ibu dalam Mengajarkan dan Memb('ri Petunjuk Kepada Anak Tentang Aja.ran Agama. (hal.42)

:Ibu Memerintahkan Kepada Anak untuk Menjalankan Ajaran Agama. (hal.43)

[image:9.595.60.467.166.619.2]
(10)

Tabel 18

Tabel 19

Tabel20 Tabel2l

Tabel 22

Tabel23

Tabel 24

(hal.47)

:Cara Ibu Memberikan dorongan Kepada Anak Agar Mau Melaksanakan Ajaran Agama. (hal.48)

:Ibu Memerintahkan Anak untuk Berdo'a Ketika Memulai Pekerjaan. (hal.49)

:Wawasan Thu dalam Mendidik Anak Bertambah. (hal.50)

:Tindakan Thu Jika Anak Bertingkah Laku Menyimpang dari Ajaran Agama. (hal. 51)

:Ibu Memberikan Teladan Terlebih Dahulu Terhadap Hal-ha! yang Diperintahkannya. (hal.52)

:Thu Menanamkan Kepada Anak Tentang Akidah atau Keyakinan Terhadap Allah. (hal.53)

[image:10.595.55.465.132.559.2]
(11)

A. Latar Belakang Masalah dan Alasan Pemilihan Jndul

Orang tua adalah orang yang pertama kali mendidik anak dalam keluarga. Oleh karena itu, bimbingan dan arahan orang tua dalam keluarga khususnya ibu mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pendidikan anak

Kesadaran untuk mendidik analc, tentulah dimiliki oleh setiap orang tua yang bijak Betapa banyaknya orang tua bekerja keras, membanting tulang, mencari biaya untuk menyekolahkan anak-anaknya agar menjadi cerdas. Tetapi, persoalannya adalah pengorbanan dan kerja keras para orang tua yang mengharapkan anak-anak cerdas ini, seringkali tidak disertai dengan kesadaran dan pengetahuan yang memadai tentang mencerdaskan anak itu sendiri.

(12)

セ@

'..iJ ,

J:l

';11

• ,

.:::JJ

Y'

· '·

I.JI'

c.,

f' U"" ,

.il.i1

(J' ·

>"'.)

セ@

r ,. '

.J:UA セ@

r '··

LP (.'"-'

t1

G..:.

セ@

1 '··

t,JC

C:.:..it:o '.1

G:ir

l

.iiil '.

r ' •

G

91' • • 1

w

.u\.!>' .,., . .u\' • "'"

TNjiセG@

. '

セQᄋ@

·1.9

o'

NQ⦅セQQ@

y , .) , Uy;>.) , c...i::-.) U • • セ@ J .. セj@ .. セ@

J-1

..)'""!-'

Artinya : " Dari Abi Shalih dari Abi Hurairah ia berkata, Rasulullah Sm1' bersabda: tidak ada seorang bayipun melainkan di/ahirkan dalam keadaan fitrah, maim orang tuanyalah yang menjadikan ia yahudi, nasrani dan musyrik, la!u seorang laki-laki berkata: Ya Rasu!ullah, bagaimana menurutmu seandainya ia mati sebe/11111 itu (sebe/11111 dibentuk yalmdi, nasrani aft;lU nm;yrik), jmmb Rasul, Allah !ebih mengetahui terhadap apa yang mere/m /a!wkan . " (HR. M11sli111)2

Kesadanm bahwa tugas utama mendidik anak adalah tugas para orang tua akan memberikan pengaruh positif dalam pembentukan tanggung jawab dan pengkondisian lingkungan keluarga di dalam mendukung proses pendidikan anak. Allah SWT berfirman di dalam surat At Tahrim ayat 6:

Artinya : " Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya ma!aikat-malaikat yang kasar, yang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan sela/11 mengerjakan apa yang diperintahkan." (Q.S. At Tahrim : 6)

Melihat kondisi saat ini, yaitu kondisi lingkungan yang kurang kondusif di dalam proses pendidikan anak, terkadang orang tua kurang memperhatikan dalam hal ini. Bahkan di dalam keluarga sendiri kondisinya kurang mendukung pendidikan

'Muslim, Shohih Muslim, セBケョイ。ィ@ Nawawi, (Beirut: Dnrn! ihyn Al Turats al Arnbi,1984), eel.

(13)

anak, yaitu dengan semakin kuatnya arus infonnasi yang masuk ke dalam rum!\h, baik melalui media cetak, radio, televisi VCD dan lain sebagainya Pada arus informasi dan hiburan tersebut anak sangat bebas menerimanya tanpa adanya kontrol sena pengawasan dari orang tua, sehingga di dalam proses pendidikannya pun anak akan terhambat. Dan lingkungan keluarga (rumah) menjadi tidak kondusif lagi dalam mendukung proses pendidikan anak

Orang tua terdiri dari ayah dan ibu merupakan bagian terpenting di dalan1 kehidupan anak. Ayal1 berh1gas mencari nafkah untuk menghidupi keluarga Oleh sebab itu, kegiatan ayah akan lebih banyak berada di luar rumah. Sedangkan ibu sebagai ibu rumah tangga adalah orang yang mengurus rumah dan anak-anak dalam keluarga. Oleh karena itu, intensitas keberadaan ibu akan lebih banyak berada di dalam rumah. Secara otomatis ibulah yang lebih sering berinteraksi dengan anak. Dari ha! di atas dapat diketahui bahwa anak peltama kali akan mendapatkan pendidikan dari dalam keluarga terutama dari ibu. Pendidikan anak harus dimulai sejak anak masih berada dalam buaian.

Mengingat begitu pentingnya peranan ibu di dalam pendidikan anak, maka setiap ibu dituntut untuk memiliki wawasan keilmuan dalam mendidik anak.

(14)

Di antara majelis ta'lim yang memberikan wawasan kepada para ibu rumah tangga untuk mendidik agama anak dan meningkatkan pemberdayaan sebagai ibu rumah tangga adalah majelis ta'lim Al Muhajirin yang berada di RW 01 kelurahan Rangkapan Jaya Barn Depok. Namun, majelis ta'Jim tersebut belum dapat diketahui secara pasti tentang kegiatan dan peranannya. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik unt1tlc meneliti masalah tersebut yang akan clin1angkan dalam skripsi denganjudul:

" PERANAN MAJELIS TA'Lll\1 AL MUHAJIRIN DALAM MENAMBAH WAWASAN PARA JBlJ UNTUK MENDIDIK AGAMA ANAK DI RW 01

RANGKAPAN JAYA BARlJ ."

Adapun alasan untuk memilih judul diatas adalah sebagai berikut : I. Pentingnya pendidikan agama anak sejak dini.

2. Banyak keluarga yang mempunyai anak, tetapi tidak dididik agan1a sehingga menyebabkan perilaku yang menyimpang.

3. Anal' sejak lahir belum mampu apa-apa. Oleh karena itu, perlu bimbingan dan arahan daii orang tua.

4. Dipilihnya majelis ta'lim Al Muhajirin sebagai objek penelitian, karena majelis ta'lim tersebut

permasalahannya.

memungkinkan untuk cliteliti dari seg1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah I. Pembatasan Masalal1

(15)

a. Penman majelis ta'lim Al Muhajirin dalam menambah wawasan para ibu untuk mendidik agama anak. Yang dimaksud dengan anak di sini yaitu pendidikan

agama yang diberikan kepada anak usia SD.

b. Maje!is ta'lim tersebut berlokasi di RW 01 kelurahan Rangkapan Jaya Baru

Depok

2. J>ernn1usan Masalah

Dari pembatasan masalah di atas, dapat dibuat perumusan masalahnya sebagai berikut: Apa peranan yang dilakukan maje!is ta'lim Al Muhajirin di RW OJ Ke!urnhan Rangkapan Jaya Barn dalam menambah wawasan para ibu untuk mendidik agama anak?

C. Metode Pembahasan

Metode yang digunakan dalam membahas skripsi ini adalah metode deskriptif analitis yang ditunjang oleh data-data yang diperoleh melalui kepustakaan (library research) dalam rangka pembahasan kajian teoritis dan pene!itian lapangan (field research).

Kepustakaau dimaksud yaitu membaca, menelaah dan mengkaji berbagai

referensi yang erat kaitannya dengan masalah yang dibahas.

(16)

D. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab dengan sistematika penulisan sebagai: berikut:

Bab I. Pendahuluan, Dalam bab ini dikemukakan : Latar belakang masalah dan alasan pemilihan judul, pembatasan dan perumusan masalah, metode pembahasan dan sistematika penulisan.

Bab II . Kajian teoritis tentang Majelis Ta'lim dan Pendidikan Agama Anak. Tentang majelis ta'lim dibahas: Pengertian dan Tujuan Majelis Ta'lim, Materi yang dikaji di l\fajelis Ta'lim, Metode yang digunakan di Majelis Ta'lim, Peranan Majelis Ta'lim. SedPJ1gkan mengenai Pendidikan Agama Anak dibahas: Pengertian Pendidikan Agama, Tujuan Pendidikan Agama, Ibu sebagai Pendidik pertama Dalam Keluarga, Pentingnya Pendidikan Agama Anak Dalam Keluarga.

Bab HI. Metodologi Penelitian meliputi: tempat dan waktu

pene!itian;rujuan dan 1vfanfaat PeneJitian, populasi dan sampel, teknik pengun1pulan

data, teknik analisa data.

Bab IV. Hasil Penelitian meliputi : Gan1baran Umum Majelis Ta'lim Al Muhajirin

RW 0 l

Rangkapan Jaya

Barn,

analisa data dan Interpretasi Data.
(17)

A. Majelis Ta'lim

1. Pengertian dan Tujuan Majelis Ta' Jim

Majelis ta 'Jim menurut bahasa terdiri dari dua kata yaitu:

"majelis" dan "ta'lim", yang keduanya berasal dari bahasa arab. Kata majelis adalah bentuk isim makan dari akar kata:

yang berarti "tempat duduk, tempat sidang, dewan." Sedangkan ta'lim berasal dari akar kata:

yang berarti "pengajaran. "1

Dari pengertian di atas tentang majelis ta'lim dapat diarnbil pengertian bahwa majelis adalah:"suatu tempat atau wadal1 yang di dalanmya berkumpul sekelompok orang atau manusia untuk melakukan aktifitas atau perbuatan . " 2

Bila kata majelis dan ta'lim dirangkaikan menjadi satu yaitu majelis ta'lim, maim dapat diartikan dengan; "tempat pengajaran atau tempat memberikan dan

mengajarkan ilmu agama". 3

1

Achn1ad Warson 1v1una\V\vir, .Al 1\Junawwir Ka111us Arab Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka

Prog1essil; 1997), cet ke-4, h.202. 2

Dewan Rcdaksi Ensiklopedi !slum, Ensiklopedi l,/am, (Jaku1ta: P.T. Ichtiar Bumi Van Hoeve, 1999), jilid 3, Cet. VI, h. 120.

3

Dcpdikbud, Kamus Besar Bahasa bulonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), cct kc-JO, h.

(18)

Perkembangan selanjutnya menunjukkan bahwa majelis ta'lim tidak hanya terbatas sebagai tempat saja, tetapi lebih maju lagi menjadi Jembaga atau institusi yru1g menyelenggarakan pelajaran atau pengajaran.

Musyawarah majelis ta'lim se-DKI Jakarta yang berlangsung tanggal 9-10 juli 1980 memberikan batasan (ta'rif) majelis ta'lim :

" Y aitu lembaga pendidikan non formal islrun yang memiliki kurikulum tersendiri, diselenggarakan secara berkala dan teratur, dan diil..'Uti oleh jama'all yru1g relatif banyak , dan bertujuan untuk membina dan mengembangkan hubw1gan yang srultun dru1 serasi ru1tru·a manusia dengrnl Allah .11vt, ru1tara manusia sesru11anya, dan antara mrumsia dengru1 lingkWlgannya, dalru11 rrulgka membina masyarakat yrulg bertalcwa kepada Allah swt''. 4

2. Materi yang diberikan di Majelis Ta'lim

Materi atau bahan ialal1 apa yang hendak diajarkan dalam majelis ta'lim. Dengru1 sendirinya materi itu adalah ajaran Islam dengan segala keluasannya. Islam memuat ajaran tentru1g tata hidup yru1g meliputi segala aspek kehidupru1, maka pengajaran Islru11 berarti pengajarrul tentang tata hidup yrnlg berisi pedoman pokok yang digunakrul oleh manusia dalam menjalani kehiduprulnya di dW1ia dan untuk menyiapkan hidup yrnlg sejahtera di akhirat nanti. Dengan demikian materi pelajaran agama Islam luas sekali meliputi seluruh aspek kehidupan_

Secara garis besrunya, ada dua kelompok pelajarM dalam majelis ta'lim, yaitu kelornpok pengetalman agru11a drul kelompok pengetallurul umum:

- - -

-4 Nurul Huda,

Pedoman Maje/is Ta '/im, (Jakarta: Koordinasi Dakwah Islam (KODJ), 1990),

(19)

a. kelompok pengetahuan agama

Bidang pengajaran yang masuk kelompok ini antara lain adalah tauhid, fiqih, tafsir, hadits, akhlak, tarikh dan bahasa arab.

b. kelompok pengetahuan umum

Karena banyalmya pengetahuan umum, maka tema-tema yang disampaikan hendaknya hal-hal yang langsung ada kaitannya dengan kehidupan masyarakat. Kesemuanya itu dikaitkan dengan agama, artinya dalam menyan1paikan uraian-uraian tersebut henda.knya jangan dilupakan dalil-dalil agruna baik berupa ayat-ayat Al Qur'an atau hadits-hadits atau contoh dari kehidupan Rasulullah sm1>. 5

Menurut Tuti Alawiyah bahwa kategori pengajian itu dik!asifikasikan menjadi

5 bagian:

a. Majelis ta'lim tidak mengajarkan secara rutin tetapi hanya sebagai tempat berkumpul , membaca shalawat berjama' ah dan sebulan sekali pengurus majelis ta'lim mengundang seseorang guru lllltuk berceramah, itulah isi maj el is ta' lim.

b. Majelis ta'lim mengajarkan pengetahuan dan keterrunpilan dasar ajaran agama seperti belajar mengaji Al Qur'an atau penerangan fiqih.

c. Majelis ta'lim mengajarkan agama tentang fiqih, tauhid, atau akhlak yang diajarkan dalam pidato-pidato muballigh yang kadang-kadang dilengkapi tanya jawab.

d. Majelis ta'lim seperti butir ke-3 dengan menggllllakan kitab sebagai pegangan, ditambah dengan pidato atau ceramah.

e. Majelis ta'lim dengan pidato/ ceramal1 dan dengan pelajaran pokok yang diberikan teks tertulis. Materi pelajaran disesuaikan dengan situasi hangat berdasarkan ajaran Islam. 6

Penambahan dan pengembangan materi dapat dilakukan di majelis ta'lim seiring dengan semalcin majllllya zaman

dan

semakin kompleks permasalahan yang perlu penanganan yang tepat. Wujud program yang tepat

dan

alctual

sesuai dengan kebutuhM jama' ah itu sendiri merupakan suatu IMgkall yang baik agar majelis ta'lim

5 Ibid., h.29-33.

6

(20)

tidal< terkesan kolot dan terbelalrnng. Karena majelis ta'lim merupakan salah satu struktur dakwah yang berperan penting dalam memberdayakan umat, maka selain pelaksanaannya harus teratur dan periodik juga harus man1pu membawa jama' ah ke aral1 ym1g lebih baik lagi. Terutama bagi para ibu rumah tangga yang berpendidikan rendah, sehingga dapat menambah wawasm1 sebagai ibu rumah tm1gga dm1 dapat mendidik agama lmak menja<li lebih baik.

3. Metode ym1g digunal<m1 di Majelis Ta'lirn

lVletode adalah cara, dalam ha! ini cara penya31m1 balrnn penga3arm1 dalm11 majelis ta'lim untuk mencapai tujum1 yang telah ditetapkan. Makin baik metode ym1g digtU1al<m1 semakin efektif dalm11 mencapai tujt1m1.

Metode mengajar bmwak sekali macamnya, namun bagi majelis ta'lim tidak semua rnetode itu dapat dipakai. Ada metode mengajar di kelas yang tidak dapat dipakai di majelis ta'lim. Hal ini disebabkan karena perbedaan kondisi dan situasi antara sekolal1 dengan majelis ta'lim.

Ada berbagai metode yang digunakan di majelis ta'lim, yaitu:

a. Metode ceramah. Yang dimaksud dengan metode 1I1I adalah

penerangan/penjelasan dengan penuturan lisan oleh guru terhadap peserta.

b. Metode Tanya jawab. Metode ini membuat pese1ia lebih

aktif,

keaktifan dirm1gsm1g melalui pertm1yaan ym1g disajikan.

c. Metode latihm1. Metode ini sifatnya melatih untuk menimbulkan keterampilan dan ketangkasan.

d. Metode disknsi. Metode ini al<an dipalrni harus ada terlebih dahulu masalal1 atau pertm1yaan yangjawabannya dapat didiskusikan.7

(21)

Ada beberapa metode yang digunakan di majelis ta'lim, diantaranya :

a. Majelis ta'lim yang diselenggarakan dengan metode ceramah. Metode ini dilaksanakan dengan dua earn. Pertama, ceramah muum, dimana pengajar atau ustadz bertindak aktif dengan memberikan pelajaran atan ceramah, sedangkan peserta pasif,yaitu hanya mendengar atan menerima materi yang diceranmhkan. Kedua, ceramah terbatas, dimana biasanya terdapat kesempatan l!lltuk bertimyajawab. Jadi baik pengajar/ ustadz maupm1 peserta /jama' ah san1a-sama aktif

b. Majelis ta'lim yang diselenggarakan dengan metode halaqah. Dalam ha!

ini pengajar atau ustadz memberikan pelajaran biasanya dengan memegang suatu kitab tertentu. Peserta mendengarkan keterangan pengajar sambil menyimak kitab yang sanm atau melihat ke papan tulis dimana pengajar mennliskan apa-apa yang hendak diterangkan.

c. Majelis ta'lim yang diselenggarakan dengan metode mudzakarah. Metode ini dilaksanakan dengan cara tnl'ar menukar pendapat atau diskusi mengenai suatu masalah yang disepakati untuk dibahas.

d. Majelis ta'lim yang diselenggarakan dengan metode campuran. Artinya satu majelis ta'lim menyelenggarakan kegiatan pendidikan atau pengajian tidak dengan satu macam metode sa3a, melainkan dengan berbagai metode secara berselang seling. 8

Setelah diketahui berbagai metode yang dapat digunakan di majelis ta'lim, diharapkan para ustadz/guru/pemberi materi dapat memilih metode yang sesuru dengan taraf pendidikan para jamaah sehingga dapat dimengerti dan difahan1i oleh seluruh jamaah yang terdiri dari berbagai macam tingkat pendidikannya. Di sinilah diperlukan kemampuan dan keteran1pilan para pemberi materi dalam menyampaikan pelajarannya.

4. Peranan Majelis Ta'lim

Majelis ta'lim adalah lembaga pendidikan Islam non formal. Dengan demikian majelis ta'lim bukan lembaga pendidikan Islam formal seperti madrasah,

(22)

sekolah, atau perguruan tinggi. Majelis ta'lim juga bukan organ1sas1 massa atau organisasi politik. Namun, majelis ta'lim mempunyar · kedudukan yang penting karena ia langsung berada di tengah-tengah masyarakat, yaitu antara lain :

a. Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragan1a dalam rar1gka membentuk masyarakat yang bertaqwa kepada Allah swt.

b. Sebagai taman rekreasi rohaniah karena penyelenggaraannya bersifat

santai.

c. Wadal1 silaturahmi yang menghidupsuburkan syiar Islam.

d. Media penyampaian gagasan-gagasM yang bermanfaat bagi pembMgunM umat dM ba11gsa . 9

Secara strategis majelis ta'lim menjadi sarMa dakwal1 dan tabligh yMg islami coraknya yang berperar1 sentral pada pembinaa11 dan. peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai tuntutan ajaran agama Di samping itu guna menyadarkM umat Islam dalam rar1gka menghayati, memahami dan mengamalka11 aJaran agama11ya ya11g kontekstual kepada lingktmga11 hidup sosial budaya da11 alam sekitar mereka, sehingga dapat menjadikM umat Islam sebagai 11111111atan washatan yang meneladani kelompok umat lain.

Dalam kaitM ini HM. Arifin mengatal(aJl :

Jadi pera11ar1 secara fimgsional majelis ta'lim adalah mengokohka11 lar1dasan hidup marmsia Indonesia pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaa11 islam dalamra11gka meningkatka11 kualitas hidupnya secara integral, lahiriah dan batiniahnya, duniawial1 dM ukhrawiah bersamaa11 (simultal1), sesuai dengar1 tuntutM ajara11 agama islam yaitu imM dar1 taqwa yang melar1dasi kehidupa11 duniawi, dalam segala bida11g kegiatarmya. Fungsi demikia11 sejalan denga11 pembanguna11 nasional kita. 10

9

Dc\van Redaksi Ensiklopedi Is!am, loc. cit., Jilid 3

w H.M. J\.rifin, Kapita ::-.,e/ekta J>cnulidikan (lslan1 dan tllJJt(fn), (Jakarta: Bumi J\ksani,

(23)

B.Pendidikan Agarna Anak dalarn Keluarga

1. Pengertian Pendidikan Agarna

Istilal1 pendidikan berasal dari kata "didik" dengan m1imberinya awalan "pe" dan akhiran "kan", rnengandung arti perbuatan (ha!, cara dan sebagainya). Istilah pendidikan ini sernula berasal dari bahasa Yunani, yaitu "Paedagogie" yang berarti birnbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemalikan ke dalam bahasa inggris dengan "education" yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalarn bahasa arab istilah ini sering diterjernalikan dengan " 11 yang

berarti pendidikan. Kata ini rnerniliki akar kata :

0 J 0 セ@

w

a. セ@

Y.- . .)

yang artinya bertambah dan berkembang

mengandung arti tumbuh dan berkembang

.

-

'

c.(S/

Y.

yang berarti, memperbaiki, mengurusi kepentingan,

mengatur, menjaga dan mempematikan.12

Setelah diungkapkan secara etimologis, maka selanjutnya penulis menjelaskan secara teffilinologis dari berbagai macarn pendapat dan beberapa pakar pendidikan, diantaranya:

1) Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional (UUSPN) 1989, pendidikan adalah usaha sadar untu.k menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,

11

Ramnyulis, I/mu Pendidikan Is/m11, (Jakarta: Kalam Mttlia, 1998), cet. ke-2,h. 1.

12

Abdurrahman An Nahlawi, Pendidikan Islm11 di R1mwh, Sekolah dm1 Masyarakat,

(24)

pengajaran dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. 13

2) Menurnt Ahmad. D. Marimba, pendidikan adalah bimbingan atau ptmpman secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju kepribadian yang utama 14

3) Menurut Poerbakawatja dan Harahap (1981) sebagaimana yang dikutip oleh

Muhibbinsyah dalam bukunya, bahwa pendidikan adalah: Usaha secara sengaja

dariorang dewasa untuk dengan pengarnhnya meningkatkan st anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya 15

4) Menurnt S. Brodjonegoro, pendidikan adalah tuntunan kepada manusia yang belum dewasa untuk menyiapkan agar dapat memenuhi sendiri tugas hidupnya atau dengan secara singkat pendidikan adalah tuntunan kepada pertumbuhan manusia mulai la11ir sampru tercapainya kedewasaru1 dalam arti jasmaniah dM rohanial1.

5) Menurnt Ki Hajar Dewantoro, pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti (kekuatan batin),pikiran (intelek) dan jasmani anak-mmk. Maksudnya ialah upaya l'.ita dapat memajukM kesempurnaan hidup, yaitu

QS ャゥGョ、。ョァセオョ、。ョァ@

Tenlang Sisteftt Pendklikan JVasional, (Jakarta: Sinar Grafika. 1993).,cet

ke-4, h. 2-3

"' Ahmad. D. Marimba, Pengamar Filsajal Pendidikan Islmn, (Bandung: PT. Al Ma'arif, I 989), cct ke-8, h. 19

15

Muhibbinsyah, Psiko!ogi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja

(25)

kehidupan dan penghidupan anak-anak, selaras dengan alarnnya

dan

rnasyaralrntnya

6) Sedangkan menurut M. J. Langeveld, Prof. Idrak Jassin M.A. mengemukakan: rnendidik adalah memberi pertolongan secara sadar dan sengaja kepada seorang anak (yang belum dewasa) dalam pertumbuhannya menuju kearah kedewasaan clalam arti dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab susila atas segala tindalrnnnya menurut pilihannya sendiri.16

Setelah mengemukakan beberapa penclapat tentang definisi pendidikan, maka penulis berkesimpulan bahwa pendidikan adala11 ·proses bimbingan, pengarahan, pembinaan jasmani

dan

rohani yang dilakukan oleh si pendidik kepada si terdidik secara sadar memrju kedewasaan clan membentuk kepribadian utuh.

Karena dalam pembahasan skripsi

ini

menyinggung masalah pendidikan agama khususnya pendidikan agama Islam, perlu kiranya dikemukakan pengertian pendidikan agama dan pendidikan agama Islam.

Menurut Zuhairini dalam bukunya " Metodik Khusus Pendidikan Agama" yaitu: "Pendidikan agan1a berarti usaha-usalm secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam". 17

Sedangkan istilah pendidikan agama Islam timbul sebagai akibat logis dari sudut pandang ba11wa Islam adala11 nama bagi agama yang menjadi anutan dan pandangan hidup umat Islam. Pendidikan agarna Isliun, dalan1 hal

ini

bisa difaharni

h.27

16

Suwarno, Penganrar U11111m Pendidikm1, (Jakarta: PT. Rincka Cipta, 1992), cct kc-4, h. 2-4

17

(26)

sebagai : "Proses dan upaya serta cara mendidikkan ajaran-ajaran agama islam tersebut, agar menjadi anutan dan pandangan hidup (way oflife) bagi seseorang.18

Mohamad Athiyah Al Abrasyi memberikan pengertian bahwa pendidikan islarn rnempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan baha&>ia, mencintai tanah air, tegap jasmaninya, sempurna budi pekertinya (akhlaknya), teratur pikirannya, ha! us perasaannya, mahir dalam pekerj aannya, manis tutur katanya baik dengan lisan atau tulisan.

2. Tujuan Pendidikan Agama

Tujuan merupakan suatu ha! yang sangat penting dan oleh karena itu penulis perlu mengemukakan tajuan pendidikan. Tujuan pendidikan nasional yang tedapat dalan1 UUSPN 1989, pada Bab II, pasal 4 yang berbunyi :

"Pendidikan nasional betujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahwm dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tangg\lllgjawab kemasyaralrntan dan kebangsaan"19.

Pada halrnkatnya t1tjuan pendidikan itu terdapat pada definisi pendidikan itu sendiri. Menurut Langeveld yang dikutip oleh Suwamo menyatakan bahwa untuk merumuskan tujuan pendidikan yang universil maka tujuan tersebut harus mengand1mg 3 inti

hakiki

kemanusiaan yaitu: Manusia pada hakekatnya makhluk

" Tim Doscn IAIN Sunan Ampel-Malang, Dasar-dasar Kependidikan Islam, (Surabaya: Karya Abditama,1996), cet kc-I, h.2

19lllJSPN,I989,

(27)

individu, manusrn pada hakekatnya makhluk sosial, manusm pada hakekatnya makhluk susila, sehingga tujuan pendidikan menurutnya adalal1: "untuk membimbing anak kearah kedewasaan". Lain halnya dengan John Dewey yang dikutip juga oleh suwamo merumuskan tujuan pendidikan sebagai pembentukru1 anggota masyarakat

b "k 70

yang a1

.-Hasan Langgulung dalam bukunya "Manusia dan Pendidikan (suatu analisa psikologi dan pendidikan)" membagi tujuan pendidikan dalam Islam menjadi dua yaitu ttyuan umum dan khusus pendidikan dalan1 Islam.

Tttjuan um um pendidikan Islam di antaranya adalah:

l ). Untuk mengadakan pembentukan aldi.lak yoog mulia, kaum muslimin dari dahulu kala sampai sekarang setuju bahwa pendidikru1 akhlak adalah inti pendidikru1 Islam , dan bahwa mencapai akhlak yru1g sempuma adalah tujuan pendidikan yang sebenan1ya.

2). Persiapoo untuk kehidupoo dunia dan kehidupan akhirat. 3). Persiapoo untuk mencari rizki dan pemeliharaM segi manfaat.

4).Menumbuhkoo semoogat ihniah pada pelajar dan memuaskan keingintahuoooo doo memungkinkru1 ia mengkaji ilmu demi ilmu itu sendiri.

(28)

5). Menyjapkan pelajar dari segi professional, teknikal dan pertukangan supaya dapat menguasai profesi tertentu. 21

Sedangkan tujuan khusus pendidikan Islam adalah : Yang dimaksudkan dengan tujuan khusus adalah perubahan-perubahan yang diingini yang merupakan bahagian yang termasuk di bawah tiap tujuan umum pendidikan. Dengan kata lain gab1mgan pengetahuan, keterarnpilan, pola-pola tingkah laku, sikap, nilai-nilai dan kebiasaan yang terkandung dalan1 tujuan akhir atau tujuan umum pendidikan, yang tanpa terlaksananya malca tujuan akhir dan tujuan umum juga tidak akan terlaksana

dengan sempuma. 22

3. Ibu sebagai Pendidik Pertarna dalarn Keluarga

Seorang ibu pada dasamya adalah seorang yang dapat diteladani sehingga scmgal w;tjm bila agama me111beriktm peran (kewajilnm) kepadanya untuk rnendidik <mak-anaknya dengan sebaik-bailmya. Sebab, keteladanan adalah sesuatu yang harus acla clru1 rnelekat pada diri seorru1g pendidik yang mMa seluruh aktifitas dM geral( geriknya akan ditiru dan dicontoh oleh anak didilmya

Ibu sebagai pengatur rumah tangga, maka 1a hmus menyadari bahwa ia mempw1yai tanggung jawab lll1tuk membina dan mewujudkan keluarga bahagia, yang merupakan tugas yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, terutarna dalarn menclidik Mak-anal( yang mernpal(M arnanat dari Allah swt. Bahwasanya seorang ibu yang sadar ialah yang berusal1a keras untuk menjalankan amanah yang dibebankan kepadanya , seperti Firman Allah dalam surat Al Ma' arij ayat 32 :

セQ@ iセ「ウ。ョ@

Langgulung, 1\1anusia dan Pendidikan suatu analisa psikologi dan pendidikan,

(.Tnkarta: Al Hus1m Zikra, 1995), cet kc-3, h. 60-61 22

(29)

Artinya: ''Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya".73

Sestmgguhnya seorang anak itu bagaikan radar yang menangkap apa sa3a yang terjadi di sekitamya. Maka jika ibunya adalah seorang yang benar, jujur dan berbudi luhur, murah hati, menjaga diri dari perbuatan tercela, maka anak tersebut akan tumbuh dengan akhlak yang terpuji ini. Hal sebalilmya akan terjadi bila seorang ibu memiliki sifat-sifat yang sebaliknya dari apa-apa yang telah disebutkan. Anak terlahir mambawa fitralmya yang sempuma dan bersih, namun faktor-faktor pendidikan dan arahan-arahan yang bempa qudwah (suri teladan) yang diperlihatkan di hadapan matanya itulah yang memainkan peran penting dan efektif guna menjadikan anak terns berada di dalam fitrahnya yang di ridhai oleh Allah 5Wl.24

Ibu yang dipandang sebagai teladan, maka ia hams selalu berkata benar dalam setiap perkataannya baik terhadap anak dan suarninya dan orang lain dari kalangan keluarga atau kerabatnya, atau siapapun dari anggota masyarakat lainnya Sebenamya tanggung jawab seorang ibu amat besar agar ia menjadi sosok teladan yang baik

Kesimpularmya, bahwa agar seorang ibu dapat mendidik analmya, baik pendidikan jasmani, akhlal< dan rohaninya dan agar menjadi teladan yang hidup dan bergerak di di.lam rumah tangganya, serta meizjadi contoh yang mulia dari apa yang mereka terima dari nilai-nilai dan prinsip-prinsip serta apa-apa yang ada dalarn

23

(30)

gambarannya berupa nilai dan akhlak yang mulia, maka ia haruslah menjadi gambaran hidup yang mencenninkan hakikat prilaku yang diserukannya dan mendorong anaknya agar berpegang teguh dengannya.

4. Pentini,>nya Pendidikan Agama Anak dalam Keluarga

Penclidikan Agama tennasuk bidang pendidikan yang harus mendapat perhatian penuh oleh keluarga terhadap anak-anaknya. Pendiclikan agama ini berarti membangkitkan kekuatan dan kesediaan spiritual yang bersifat naluri yang ada pada anak-anak melalui bimbingan agama yang sehat dan mengamalkan ajaran-ajaran agama dan upacara-upacaranya. Begitu juga membekalkan anak-anak clengan pengetalman-pengetahuan agama dan kebudayaan Islam yang sesuai dengan umurnya clalam biclang-bidang akidah, ibadat, muamalat dan sejarah. Begitu juga dengan mengajarkan kepadanya cara-cara yang betul untuk menunaikan syiar-syiar dan kewajiban-kewajiban agama, dan menolongnya mengembangkan sikap agama yang betul, yang pertama kali diberikan in1an yang !mat kepada Allah, malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasttlNya, ha1i akhirat, kepercayaan agama yang kuat, takut kepada Allal1 dm1 selalu mendapat pengawasan daripadaNya dalam segala perbuatan dan perkataan.

Di antara cara-cara praktis yang patut digunalcan oleh keluarga untuk menanamkm1 semangat keagamaan pada diri anak-anak, yaitu :

a. Memberi tauladan yang baik kepada mereka tentm1g kekuatan iman kepada Allah dan berpegang dengan ajaran-ajaran aganm dalmn bentuknya yang sempuma dalam walctu tertentu.

[image:30.595.62.471.185.574.2]
(31)

melakukannya dengan kemauan sendiri dan merasa tentram sebab mereka melakukannya

c. Menyiapkan suasana agama yang sesuai di rumah mereka.

d. Membimbing mereka membaca bacaan-bacaan agama yang berguna dan memikirkan ciptaan-ciptaan Allah dan makhluk-mal<hluk untuk menjadi bukti kehalusan sistem ciptaan itu dan atas wujud dan keagunganNya.

e. Menggalakkan mereka turut serta dalam aktivitas-aktivitas agama dan sebagainya 25

Banyak alasan mengapa pendidikan agama di rumah tangga paling penting.

Alasan pertama, pendidikan di tempat lain seperti di sekolah dan masyarakat frekuensinya rendah. Pendidikan agama di masyarakat hanya berlangsung beberapa jam saja setiap minggu, di sekolah hanya duajan1 pelajaran setiap minggu.

Alasan kedua, dan ini paling penting, inti pendidikan agama (islan1) ialah penanaman iman. Penanaman iman itu hanya mungkin dilaksanakan secara maksin1al dalam kehidupan sehari-hari dan itu hanya dilakukan di rumal1 Orang tua khususnya ibu adalal1 pendidik utama dan pertama Utama karena pengaruh mereka amat mendasar dalan1 perkembangan kepribadian anaknya, pertama ka.rena orang tua adalah orang pertama dan paling banyak melakukan kontal( dengan anaknya. 26

Dilihat dari ajaran Islam, anak adalah amanat Allah. Amanat adalah sesuatu yang wajib dipertanggungjawabkan. Jelas, tanggung jawab orang tua terhadap analmya tidaklah kecil. Secara umum tanggung jawab itu ialah berusaha mendewasakan anak. Dalam mendewasakan anak, yang terpenting adalah

"Hnsan lnnggttltmg Op Cit., h.371-372

::::.:; Ahmad Ta!:Sir, .Aletcx/o/ogi Pengajaran Agan1a Jslatn, (Bandung: Remaja H.osyda Karya,

(32)

menanamkan nilai-nilai dasar yang Jlkan mewamai bentuk kehidupan anak itu pada kehidupan selanjutnya Hal ini terdapat dalam firman Allah surat At Talillm ayat 6:

Artinya: Hai Orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakamya adalah manusia dan batu, penjaganya ma/aikat-malaikat yang kasar, yamg tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan se/alu 111enge1jaka11 apa yang diperintahkan. 27

27

(33)

A. Tempat dan Waktu Peuelitian

Tempat yang menjadi Japangan penelitian adalah majelis ta'lim kaum ibu Al Muhaji1in yang berlokasi di RW 01 Kelura11an Rangkapan Jaya Barn Kecamatan Pancoran Mas Depok. Adapun waJ,tu penelitian ini dilaksanakm1 sejak tanggal 26 April - 22 Mei 2004.

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. T ujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan:

a. Untuk mengetahui lebih mendalam tentang pelaksanaan kegiatan majelis ta'Iim Al 1mtlmjirin di RW 01 Kelural1an Rangkapan Jaya Baru Depok, sehingga dapat memberikan informasi, terutama kepada para ibu tentm1g pentingnya mengikuti kegiatan majelis ta'Jim.

b. Untuk mengetalmi peranm111ya dalam menambah wawasan para ibu untuk mendidik agama anak di dalam kel uarga

2.Manfaat Penelitian

Manfaat dmi penelitian ini, antara lain:

(34)

b. Untuk lebih mengetahui pelaksanaan kegiatan keagamaan di majelis

ta'Jim Al Muhajirin.

c. Untuk meningkatkan pengetahuan keagamaan, baik bagi pengurus

majelis ta'lim tersebut maupun para jamaahnya.

C. Populasi dan Sampel

l. Populasi

Yang dimaksud populasi adalah :"Keseluruhan obyek penelitian yang terdiri

dari manusia, benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, peristiwa sebagai sumber data yang

menilai karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian"1.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh anggota majelis

ta'lim Al Muhajirin yang berjumlah 70 Orang.

2. Sampel

Sampel adalah "Sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik

ymig sama sehingga betul-betul mewakili populasi".2

Adapun besarnya san1pel yang penulis ambil sebarwak 50 % dari jumlah populasi anggota majelis ta'lim Al Muhajirin. Jadi; sampelnya adalah 50 % x 70 orang セ@ 3 5 orang.

D. Telmik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dari penelitiar1 lapangar1 ini penulis menggunal'M

teknik-teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dar1 penyebarar1

angket.

1

iセi・ョQQ。|カョョ@ Rasito, Pengantar Atfetodologi Penelitian, (Jo.karta: Clramedia Pustaka lJtamo., 1992),

h.'19.

(35)

1. Observasi, diartikan sebagai "Pengan1atan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki dalam arti yang lebih luas, observasi sebenarnya tidak hanya terbatas pada pengamatan yang dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung". Dalam mengadakan observasi ini penulis mendatangi langsung serta mengamati dari dekat kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya yang dilakukan majelis ta'lim Al Muhjairin yang tujuannya untuk menambah informasi secara nyata bagaimana peranan dan pelaksanaan pendidikan yang dilakukan di majelis ta'lim ini dalarn menarnbah wawasan para ibu untuk mendidik agamaanak.

2. Wawancara, yaitu teknik pengun1pulan data dengan cara mengadakan komunikasi dengan sumber data Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan data atau informasi tentang sejarah berdirinya, struktur organ1sas1 , keadaan jamaah dan kegiatan majelis ta'lim tersebut. Responden wawancara ini adalah pengurus majelis ta'lim Al Muhajirin. 3. Angket, yalmi berisi item pertanyaan yang telah tersedia altematif

jawabannya. Penulis menyebarkan angket kepada anggota majlis taklim Al Muhajirin untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalarn penelitian

ini.

E. Telmik Analisa Data

(36)

A.Gambaran Umum Majelis Ta'lim Al Muhajiriu

l .Sejarah Berdiiinya Majelis Ta'lim Al Muhajitin

Majelis ta'lim Al Muhajirin terletak di kelurahan Rangkapan Jaya Baru Depok, tepatnya di TI. Keadilan Raya Gg. I-LKimah Rawadenok Rt 06 Rw 01.

Majelis ta'lim Al Muhajirin berdiri sejak tahun 1987 yang diprakarsai oleh

ibu Hj Annanih (Alm) dan dibantu oleh ibu Hj. Nurhayati (Alm). Pada awalnya majelis ta'lim ini adalah pengajian yang sangat sederhana yang ditempatkan di mmah !bu Hj. Armanil1. Tqjuan awal dibentuknya pengajian ini agar para ibu yang berada di linghmgan Rt 06 dan Rt 04 mempunyai kegiatan yang bemianfaat. Jadi, ketika ada perkumpulan tidak hanya membuang walctu dengan sia-sia Seiring dengan

be1jalannya waldu anggota pengajian m1 semakin bertambah, sehingga tidak memungkinkan untuk dilaksanakan di rumah. Akhimya diputuskan bahwa pengajian ini dipindahkan ke mushalla Al Muhajirin yang berdekatan dengan tempat tinggal ibu Hj. Armanih (Alm).

Nama majelis ta'lim Al Muhajirin diambil dari nama mushalla yang digunakan sebagai tempat pengajian. Saat ini anggota majelis ta'lim Al Muhajirin berjumlah 70 orang yang mempakan gabungan dari beberapa Rt yang berada di lingkungan Rw OL 1

1

(37)

2.Susunan Kepengurusau Majelis Ta'lim Al Muhajirin

Berdasarkan basil wawancara penulis dengan pengurus majelis ta'lim Al Muhajirin, yaitu ibu Jariyah (ketua majelis ta'lim), didapatkan informasi bahwa susunan pengurus majelis ta'lim Al Muhajirin adalah sebagai berikut:

Pembina Ketua Sekretaris Bendahara I Bendahara Il

II

friENDAHARA I

Nani

: Ibu Hj. Nurhati : lbu Jaiiyah : !bu Fatimah : lbu Nani : Ibu Suminah

STRUKTIJR KEPENGURUSAN MAJELIS TA' LIM AL MUHAJIRIN

PEMBINA Ustd. Hj. Nurhati

II

KE TUA Jariyah

II

SEKRETARIS Fatimah

II

II

BENDAHARA Suminah

I

ANGGOTA

I

(38)

3. Kegiatan Majelis Ta'lim Al Mnhajirin

Majelis ta'lim Al Muhajirin mempunyai kegiatan yang terbagi menjadi dua yaitu :

a. Kegiatan rutin

Majelis ta'lim mengadakan pengaJ1an rutin satu mmggu sekali, yang dilaksm1akan pada hari senm, Pkl. 13.00 s.d selesai. Pada kegiatan rutin ini para ibu dilatih untuk berbicara menyan1paikm1 materi di depM anggota (muhadhoroh), sehingga para ibu akan terbiasa menyampaikan ide dm1 gaga5Mnya dihadapM para anggota majelis ta 'lim. Pada pengajiM rutin ini yang memberikan materi tetap adalah ibu Hj. Nurhati.

b. Kegiatm1 tahllllan

Selain kegiatm1 rutin majelis ta'lim JUga mengadakm1 kegiatan tahllllan sebagai berikut :

a. Melaksanal'an qurban setiap hari raya ldul Adha, kegiatan ini dilaksanakM satu tahun sekali.

b. Memberikan sm1tunan kepada yatim piatu yang berada. di lingkllllgan majelis ta'lim Al Muhajirin . Kegiatan ini dila!Qlanakan menjelang hari raya Idul Fithri dan pada tanggal I 0 Muharram.

(39)

Dalam pelaksanaan berbagai macam kegiatan tersebut majelis ta'lim Al Muhajirin juga menghadapi beberapa kendala, di antaranya adalah:

a. Kurang koordinasi antara pengurus dengan anggota b. Dalan1 menggalang dana kegiatan selalu mengulur waktu c. Masih kurangnya pengetahuan para anggota majlis ta'lim. 2

Walaup1m demikian, kegiatan yang telah direncanakan oleh pengurus majelis ta'lim Al Muhajirin dapat berjalan dengan baik. Karena kcjrja keras dan usaha dari para pengurus untuk menjalankan kegiatan tersebut.

R Penman Majelis Ta'lim Al Muhajirin dalmn Menambah Wawasan Para lbu

l'vfengenai peranan majelis ta'lim al Muhajirin dalan1 menambah wawasan para ibu untuk mendidik agama anak di RW 01 kelurahan Rangkapan Jaya Barn dapat dilihat dari hasil wawancara dan angket yang telah disebarkan kepada para responden.

1. Hasil wawancara

Dari basil wawancara yang telah dilakukan peranan majelis ta'lim tersebut pada garis besamya adalah :

a. Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama b. Sebagai tempat menyelenggarakan pendidikan agama

c. Sebagai wadah silaturahmi

cl. Sebagai media penyampaian ide-ide yang bermanfaat. 3

'Ibid.,

3

(40)

2. Hasil penyebaran angket

Berdasarkan angket yang telah disebarkan peranan majelis ta'lim tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel sebagai berikut :

Tabel 1

Majelis Ta'lim Digunalmn sebagai Tern pat Penyelenggaraau Pendidikau Agama nntuk Ibu

N=35

-·---- - - - ·

Altematif Jawaban Frekuensi Persentase

a. Ya 34 97,14%

b. Tidak 1 2, 86%

· - - - - · '---·

Jumlah 35 100%

[image:40.595.55.472.188.542.2]
(41)
[image:41.595.61.474.186.530.2]

Tabel 2

Majeli& Ta'lim Digunakan sebagai Tern pat Penyelenggaraan Pendidikan agama nntuk Anak-anak

N=35

イMMMMMMMMMMMMMMセMMMᄋMMMMMᄋᄋᄋMᄋMMᄋM -

-A!tematif Jawaban Frekuensi Persentase

a. Ya 31 88,57 %

b. Tidak 4 11,43 %

Jumlah 35 100%

Tabel 2 di atas menunjukkan sebagian besar responden menyatakan bahwa majelis ta'lim digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan agama untuk anak-anak (88,57 %) dan hanya sebagian kecil responden yang menyatakan bahwa majelis ta'lim tidak digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan agama tmtuk anak-anak ( 4 orang) . Dari data ini diketahui bahwa majelis ta'lim Al Muhajirin berperan sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan agama bagi

(42)
[image:42.595.61.472.192.540.2]

Tabel3

Pengajaran Agama di Majelis Ta'Jim

N=35

Alter natif Jawaban Frekuensi Persentase

a. S elalu 21 60,00 %

b.

s

ermg 12 34,28 %

c. K adang-Kadang 2 5,72%

idak Pernah 0 0,00%

Jumlah 35 100%

---·---·· .•

(43)

Tabet 4

Silaturahmi Antar Anggota Majelis Ta'lim

N=35

Al ternatif Jawaban Frekuensi Persentase

a.

.

.. Selalu·-··· 20 57,14%

b. Sering 9 25,72 %

C. Kadang-kadang 6 17,14%

d. Tidal< Pemah 0 0,00%

·-··-·--··-·-- .

Jumlah 35 100%

(44)

Dari keempat tabel di atas dapat diketahui bahwa peranan majelis ta'lim Al Muhajirin adalah :

a. Sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan agama baik untuk para ibu maupun untuk anak-anak

b. Sebagai wadah silaturalrmi antar anggota majelis ta'lim

c. Sebagai wadalr untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama

[image:44.595.59.470.171.564.2]

Tabel5

Metode yang Digunakan di Majelis Ta'lim

N=35

Alternatif J aw a ban Frekuensi Persentase

- ..•

a. Ceramah 21 60,00%

b. Diskusi 0 0,00%

wab

c. TanyaJa 0 0,00 %

d. Campm an 14 40,00 %

Jumlah

35

100%

MᄋᄋMᄋMMMMMMセᄋ@ --···---·

Dari tabel di atas terungkap bahwa sebagian besar responden menyatakan metode yang paling sering digunalrnn di majelis ta'lim adalah metode ceramah (60 %). Sedangkan sebagian kecil responden menyatakan bahwa metode yang digunakan

(45)
[image:45.595.60.475.190.584.2]

cerarnah saja, tetapi divariasikan dengan metode-rnetode yang lain secara bergantian ( 40 % ). Metode campuran ini digunakan agar tidak terjadi kejenuhan para jamaah dalam menerima materi yang diberikan.

Tabel 6

Materi yang Diberikan Menarik untuk Dipelajari

N=35

Alternatif Jawaban Frekuensi Pei·sentase

_._. · - - - ·

a. Selalu 18 51,43 %

b. Sering 5 14,29%

C. Kadang-kadang 12 34,28 %

d. Tidal< Perna11 0 0,00%

·-·-·· ---- .•. -...

Jumlah 35 100%

(46)

Tabel 7

Pengetahuan Agama lbu Setelah Mengikuti Pengajian

N=35

·

-Alternatif Jawaban Freknensi Persentase

a. Sangat bertambah 17 48,57 %

b. Bertambah 17 48,57%

c. Tetap I 2,86 %

cL

Tidak bertmnbah 0 0,00%

セᄋ@

Jumlah 35 100%

' - - - ·

[image:46.595.58.470.178.540.2]
(47)

Tabel 8

Pengajaran Tentang Bertaqwa dan Peningkatannya

N=35

' ---- --- ---"'·-···-... _. ______ .. ---.--., ... --- ·----..

---Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

-a. Selalu 27 77,14 %

b. Sering 5 14,29%

c. Kadang-kadang 3 8,57%

cl. Tidak pemal1 0 0,00%

Jumlal1 35 100%

·

-Hasil penelitian yang ada pada tabel 8 1111, dapat digambarkan ballwa

[image:47.595.64.472.168.566.2]
(48)

-Tabel9

Pemberian Materi Tentang Cara Mendidik Anak

N=35

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

a. Selalu 7 20.00%

b. Sering 20 57,14%

c. Kadang-kadang 8 22,86 %

d. Tidak pernal1 0 0,00 %

Jumlal1 35 100%

Pada tabel 9 dapat digarnbarkan bahwa 20,00 % responden menyatakan materi tentru1g cara mendidik anak selalu diberikan di majelis ta'lim, dan 57,14 %

[image:48.595.63.470.169.540.2]
(49)
[image:49.595.58.471.179.534.2]

Tabel 10

Pentingnya Mengilmti Pengajian di Majelis Ta'lim N=35

IA!ternatif

Jawaban Frekuensi Pe1·sentase

-··-a. Ya 35 100,00 %

b. Tidak 0 00,00 %

Jumlah 35 JOO%

(50)
[image:50.595.61.470.189.538.2]

Tabel 11

Para ibu Menambah Wawasan Lainnya

l⦅セャエ・イョ。エヲイj。セカ。「。ョ@

a. Ya

b. Tid:ik

Jumlah

di Luar Pengajian Majelis Ta' lim N=35

Frekuensi

32

3 35

Persentase

91,43 % 8,57%

100 %

(51)
[image:51.595.62.471.184.534.2]

Tabel 12

Intensitas Ibu dalam Mengajarkan dan Memberi Petunjuk Kepada Anak Tentang Ajaran Agama

N=35

- - ---·--- -- ---·· --- MMセMᄋᄋMM "···-... ---'"-

---Alte rnatif Jawaban Frekuensi Persentase

---·--- --- ---·

a. S elalu 23 65,72 %

b.

s

enng 9 25,71 %

c.

K

-adang-kadang 3 8,57%

d. T idal< pemal1 0 0,00%

Jumlal1 35 100%

[

___ _

(52)
[image:52.595.53.469.204.543.2]

mengaj arkan agama kepada anaknya. OJ eh karena itu para ibu menganggap sangat penting untuk menanamkan ajaran agama kepada anak sejak dini.

Tabel 13

llm Memerintahkan Kepada Anak nntuk Menjalankan Ajaran Agama

N=35

Altematif Jawaban F1·ekuensi Pe1·sentllse

a. Selalu 25 71,43 %

b. Sering 9 25,71 %

C. Kadang-kadang 1 2,86

d. Tidak Pernah 0 0,00 %

セᄋ@

Jumlah 35 100%

(53)
[image:53.595.53.465.192.534.2]

memerintahkan a11almya untuk menjalankm1 iuanu1 agmna tidak mendapatkm1 persentase.

Tabel 14

lbu Memerintahkan Kepada Anak untuk Shalat 5 Waktu

N=35

セMMM Aiternatif Jawaban

-a:--se1a1u

b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidtli< Pernal1

Jumlah Frekuensi 23 12 0 0 35 . ll'ersentase

65,72 % 34,28 %

0,00% 0,00% 100%

Pada tabel 14 di atas diperoleh data bal1wa 65, 72 % responden selalu memerintahkan kepada anak untuk shalat 5 waktu, dan 34,28 % responden menyatakan sering memerintahkan anaknya untuk shalat 5 waktu. Sedangkan responden yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pemah memerintahkan anak Lmtuk shalat 5 waktu tidak mendapat persentase sama sekali. Dari data di atas dapat diketahui para responden mempunyai kesadaran yang tinggi dalam memerintahkan kepada Mak untuk melaksMakM kewajiban shalat 5 waktu. Oleh karena itu

(54)

--Tabel 15

lbu Membiasakan Anak Berpuasa Pada Bulan Ramadhan

N=35

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

a. Selalu 25 71,43 %

b_ Sering 7 20,00%

c_ Kadang-kadang 2 5,71 %

cL

Tidak pernah I 2,86%

Jumlah

35

100%

Data yang penulis peroleh pada tabel 15 ini dapat ditmgkapkan bahwa 71,43 % responden menyatakan bahwa mereka selalu membiasakan kepada anak tmtuk berpuasa dibulan Ramadhan, 20 % responden menyatakan bahwa mereka sermg membiasakan anaknya untuk berpuasa dan hanya 5, 71

%

responden yang kadang-kadang saja membiasakan anak untuk berpuasa W alaupun demikian, terdapat 2,86 % responden yang tidak pemah membiasakan anak berpuasa pada bulan Ramadhan_ Dari data tersebut terungkap bahwa kesadaran para responden cukup tingt,>i unruk melatih

dan

membiasakan anak-anaknya bempuasa pada bulan Ramadhan_ Karena kewajiban puasa ini memerlukan latihan sejak dini, sehingga anak akan senantiasa terbiasa untuk melaksanakan puasa hingga dewasa tanpa rasa berat. [image:54.595.57.473.167.600.2]
(55)

I

Tabel 16

lbu Mengajarkan Tentang Zakat Fitrah

N=35

Alternatif Jawaban Frekuensi

a. Selalu 20

b. Sering 13

c. Kadang-kadang 2

d. Tidal' pemal1 0

Jumlal1 35

Persentase

57,14 % 37, 14 % 5,72 %

0,00 % 100%

[image:55.595.58.466.186.532.2]
(56)

Tabet 17

Ibu Mengajarkan kepada

Anak

So pan Santw1

Terhadap Orang Tua

N=35

---_. ____ .. ________

-· -- ·--- ---· ----.----·. ··--···--

--Altematif Jawabau Frekuensi Pe1·sentase

--- ---

----··---

---a. Selalu 27 77,14 %

b. Sering 8 22,86 %

c. Kadang-kadang 0 0,00%

d. Tidak Pernah 0 0,00%

Jumlah 35 100%

MMMMMMMMMセMMM

(57)
[image:57.595.56.476.183.531.2]

Tabel 18

Cara Ibu Memberikan Dorongan Kepada Anak

Agar Mau MelaksanalGlll Ajaran Agama

N=35 , _ , ___ ,, _ _. _______ .

___

,,_.,

________

---··--·"-Altcrnatif Jawaban Frekuensi Persentase

a. Memberikan ptrjian 14 40,00 %

b. Memberikan hadiah 0 0,00 %

c. Memberikan hukuman I 2,86%

d. Memberikan

perlengkapan ibadah 20 57,14 %

Jmnlah 35 .

100%

(58)

Tabet 19

Ibu Memerintahkan Anak Untuk Berdoa Ketika Memulai Pekerjaan

N=35

Altematif Jawaban Frckuensi Persentasc

MセᄋᄋMMMMᄋMセM -·-- ..

a. Selah1 25 71,43 %

b. Sering 7 20,00 %

I

c. Kadang-kadang 3 8,57 %

I

I

d. Tidak pem<tl1 0 0,00%

I

- . - - - -..

Jumlah 35 100 %

I

i

·---Dari data di alas diperoleh bahwa 71,43 % responden selalu memerintahkan anaknya untuk berdoa ketika memulai pekerjaan yang baik, 20

%

responden

menyatakan sering memerintahkan anak untuk berdoa dan 8,57

%

responden kadang memcrintahkan dan kadang tidak. Setiap pekerjaan yang baik seharnsnya dimulai

dengan berdoa agar memperoleh keberhasilan dalatn pekerjaan. Oleh karena itu

sebelurn mernerintahkan anak berdoa, ibu juga hams rnengajarkan do'a-do'a pada

setiap pekerjaan. Misalnya do' a sebehun dan sesudah makan, do' a akan tidur dan

(59)
[image:59.595.56.477.111.534.2]

Tabel 20

Wawasan Ibn dalam Mendidik Anak Bertambal1

N=35

Alternatif jawaban Frekuensi Persentase

f---··

a. Ya 35 100,00 %

b. Tidal< 0 0,00%

Jumlah 35 100 %

Dari data di alas dapat diketahui bahwa seluruh responden yaitu I 00 %

(60)

a.

b. c. d.

Tabet 21

Tindakan Ibu jika Anak Bertingkah laku Menyimpang dari Ajaran Agama

N=35

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

menegur dengan

memberikan nasihat 34 97,14 %

Memarahi I 2,86%

Membe1ikan hukwnan 0 0,00%

Membiarkan 0 0,00%

Jumlah 35 100%

(61)

Tabel 22

Thu Memberikan Teladan Terlebih Dahulu Terhadap

Hal-ha! Yang Diperintahkannya

N=35

セ@

Alternatif jawaban Frekuensi Persentase

a. Selalu 26 74,29%

b. Sering 6 17,14 %

c. Kadang-kadang 3 8,57%

d. Tidal' pemal1 0 0,00%

Jumlah 35 100%

[image:61.595.54.467.190.551.2]
(62)
[image:62.595.55.468.182.537.2]

Tabel 23

Ibu Menauamkan kepada Anak Tentang Akidah

atau Keyaltinau Terhadap Allah

N=35 --· - - - · ----MMMセMMMM

_________ .,,

---. "" --- ···---··· --________________ ,.,, _______

---.---Altematif jawabau Frekuensi Persentase

a. Selalu 29 82,85 %

b. Sering 4 11,43 %

c. Kadang-kadang 2 5,72%

I

d. Tidal< pemah 0 0,00%

t

Jumlal1 35 100%
(63)
[image:63.595.54.468.168.536.2]

Tabel24

Ibu Mcmcrintahkun Anak Belajar Membaca Al Qur'an

N=35

---· -- .. ---... _ ---.---····---- ... --MMセMᄋ@ ··"'·-.. ·--- MMMMMMMMMMᄋMᄋᄋMᄋMMMMMMMMセMMᄋᄋᄋMᄋᄋM

Altematif Jawaban Frekuensi Pcrscntase

a. Selalu 26 74,29 %

b. Sering 9 25,71 %

c. Kadang-kadang 0 0,00%

cl. Tidak Pernah 0 0,00%

Jumlah 35 100%

(64)

A. Kesimpuhm

Sesuai dengan perumusan masalah yang diajukan dan berdasarkan penelitian yang dilakukan, kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: !. Peranan Majelis ta'lim Al Muhajirin RW. 01 Kelurahan Rangkapan Jaya Baru

adalah:

a. Sebagai 1.vadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan beragama dalam rangka membentuk masyarakat yang bertaqwa kepada Allah swt.

b. Sebagai tempat menyelenggarakan pendidikan agama baik untuk para ibu maupun anak-anak.

c. Sebagai wadah silaturahmi yang menghidupsuburkan syi'ar Islam. d Sebagai media penyampaian gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi

pembangunan umat dan bangsa.

2. Setelah mengikuti pengajian di Majelis Ta'lim Al Muhajirin, wawasan para ibu di RW 01 Kelurahan Rangkapan Jaya Barn dalam mendidik agarna untuk anak-anaknya bertarnbah, yaitu :

a. Ibu mengajarkan dan rnemberi petunjuk kepada anak tentang a1aran agama.

(65)

d. Thu membiasakan anak berpnasa pada bulan ramadhan. e. lbn mengajarkan tentang zakat fitrah.

f Tbu mengajarkan kepada anak sopan santun terhadap orang tua. g. !bu memerintahkan anak untuk berdo'a ketika memulai pekerjaan. h. Thu memberikan teladan terlebih dahulu 1"erhadap hal-hal yang

diperintahkannya.

1. lbu menanamkan kepada anak tentang keyakinan terhadap Allah.

J. Ibu memerintahkan anak belajar membaca Al-Qur'an, bagi ibu yang dapat membaca Al Qur'an mengajarkan sendiri anaknya membaca Al Qur'an, sedangkan bagi ibu yang tidak dapat membaca Al Qur'an, dia memerintahkan anak mengaji pada guru Al Qur'an atau TPA.

B. Saran - saran

I. Kepada pembina majelis ta'lim Al Muhajirin disarankan :

a. Hendaknya terus mengawasi dan mengontrol segala kegiatan yang dilaksanakan di majelis ta'lim, agar rencana kegiatan majelis ta'lim berjalan dengan baik.

(66)

2. Kepada jajaran pengurus majelis ta'lim Al Muhajirin hendaknya:

a. Berusaha untuk lebih meningkatkan kualitas dari kegiatan-kegiatan majelis ta'lim yang akan dilaksanakan, sehingga akan bermanfaat bagi anggota majelis ta'lim dalam kehidupan sehari-hari.

b Mempererat koordinasi antara pengurus dengan anggota, agar segala hambatan yang dihadapi dapat diselesaikan dengan ba.ik.

c. Terns memperhatikan dan membina anggotanya baik diminta maupun tidak.

(67)

PT. Mizan, 1997. Cet ke-4.

An Nahlawi, Abdunalunan, Pendidikan Islam di Rmnah,Sekolah dan Masyarakat, Jakarta: Gemma Insani Press, 1995. Cet ke-1

Arifin, H.M, M.Ed., Km>it,1_ seNォ}|H。⦅iGZセd|ャゥNLA⦅セォ\ゥイQjセjゥャャAゥ@ Qi!!Lll!!i\!!.!!, Jaka.cta . Bmni

Aksara, 1990.

Depdikbud, K;im1!§..'B.esar Bal:@;.<tlndonesi_!!, Jakarta : Balai Pustaka, 1999. Cet ke-10. Departemen Agama Rl, Al Om'an dan Terjemahnya, Surabaya : CV. Jaya Sakti,

1997.

Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, Jakarta: PT. Ichtiar Bumi Van Hoevc, 1999. Jilid 3. Cet ke-6.

Buda, Numl, H., Pedoman Maielis Ta'lim, Jakarta : Koordinasi Dakwah Islam (KODI), 1990. Cet ke- 2.

Imam Muslim, Shill1i!1Jvfm;)im .. SYN<i!1J:i<i.wawi, Beirut . Darul Ihya Al Turats Al Arabi, 1984. Cet ke-3.

Langgul ung, Hasan, Prof. Dr., JYfll!1.!1_sia

A@.

pセQ、ゥ⦅」IAヲ\ZゥAAャ@ s|ャNAAQセlaAャ\AエゥᄃAAイセゥセRィI⦅ァゥ⦅ゥZA\イョ@ Pendidikan, Jakarta : Al Husna Zikra, 1995. Cet ke-3.

Marimba, Ahmad .D, Drn., !'.5'£1KlJntar __ f_i\;;;;Jf<1L!'9.mljdikap Islam, Bandung : PT. Al Ma'arif, 1989. Cet ke-8.

Munawwir, Ahmad W a.c·son,

AL

ャGカヲNオョ。スvwゥNlNi\ZゥAANij|jセ@ aイョャZゥN」ヲ。T」ZjNャNセ・ゥ。L@ Y ogyakarta

Pustaka Progressif, 1997. Cot kc-4.

Ramayulis, Prof. Dr., ll111g_J:'.!)_11didikan ls lam, Jakarta: Kalam Mulia, I 998. Cet ke-2.

Shabir, Khairiyah Husain Toha, f!"J:i!!JJJm_.;lalam M1wskc!i1 GenIT'15i セヲオヲゥャゥュL@ Jakarta: CV. Firdaus,200 l. Cet ke-1.

(68)

Suwamo, Ors., Pengantar Umum Pendidikan, Jakarta : PT. Ri.neka Cipta, 1992. Cet ke-4.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Barn, Bandung : Pt. Remaja Rosda Karya, 1997. Cet ke-3.

Tafair, Ahmad, Prof. Dr., Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung :PT. Remaja Rosda Karya, 1997, Cet ke-3.

Tim Dosen IAIN Sunan Ampel-Malang, Dasar-dasar Kependidikan Islam, Surabaya : Karya Abditama, 1996. Cet ke-1.

Ulwan, Abdullah Nashih, Dr., Pendidikan Anak dalam Islam, Jakarta Pustaka Amani, 2002. Cet ke-3.

Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional ( UURI No.2 Th. 1989), Jakarta: Sinar Grafika, 1993. Cet ke-4.

Yunus, Malunud, ProfDr.,Kamus Arab-Indonesi!l, Jakarta PT. Hidakarya Agung, 1989. Cet ke-8.

(69)

FA!< ULT/\S !! .MU TAR B!Y AH DAN KEGURUAN

Ir. H .. h. a.n<l.1 Ncmor 9 5. Cipu\;i\ l 5 4 12, In jョョ\Zセゥ。@

Nomor: ET/PP.02-2/ .. [ ./2004 Lamp : A b.1·1raksil Outline

Hal : BIMBTJ\GAN SKR!PSI

Assala111u 'a/cukurn H1r. YVh.

,_

T.:lp · ((12·2 I) WQᄋdセRxL@ 7.\01915. Fnx.((,2·21) 7401')81

l·.111,111 • オゥョェォエZャセゥ」。「ゥNョ」エNゥ\ャ@

Jakarta, 23 Januari 2004

Kepada Yth .

. J)rs. !Yl.t\bdurnhrnan (;hozali, I\1.Ag. Doscn Fak. llnrn Tarbiyah & Kegu>".ian

UI N Syarif Hidayatullah Jakarta

Dengan ini diharapkan l;esediaan Saudan1 untuk n1enjadi Pen1birnbing I/II (rnateri/t

Gambar

Tabel l :Majelis
Tabel 17 :Ibu Mengajarkan Kepada Anak Sopan Santun Terhadap Orang Tua.
gambaran hidup
Majelis Tabel 1 Ta'lim Digunalmn sebagai Tern pat Penyelenggaraau
+7

Referensi

Dokumen terkait

Melalui kegiatan membaca teks tentang “Gelang Benang, Kreatif Mengisi Waktu Luang” yang ditayangkan melalui zoom meeting siswa mampu mengidentifikasi berbagai

Dilihat berdasarkan masing-masing subround, penurunan luas panen terbesar secara absolut terjadi pada bulan September-Desember 2015, yaitu turun sebesar 395 hektar atau

a) Penilaian lomba Teamwork akan menggunakan metode nilai tertinggi per sub- kategori. b) Lomba Teamwork akan berlangsung selama 6 jam dan setiap tim harus

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bahan pakan sumber protein (bungkil kedelai dan daun lamtoro) yang disusun dalam pakan suplemen terhadap

Merumuskan program kerja dan anggaran Bidang Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;e. Membagi

Hasil penelitian adalah sebagai berikut : (1) Terdapat perbedaan yang signifikan setelah dilakukan proses penelitian, maka dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai kadar pektin maka akan tinggi nilai kuat tarik, penambahan asam sitrat juga menambah kuat tarik.. Semakin tinggi suhu maka

Sebetulnya pengurangan kemiskinan dapat terwujud dengan pengelolaan sumber daya alam yang baik dari pemerintah, selain itu faktor pendidikan pun penting dalam