• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI

PROVINSI

RIAU

(Angka Sementara 2015)

.

No. 15/03/14/Th. XVII, 1 Maret 2016

A. PADI

Angka Sementara (ASEM) produksi padi tahun 2015 adalah sebesar 393.917 ton padi Gabah Kering Giling (GKG) atau meningkat sebesar 8.442 ton (2,19 persen) dibandingkan produksi tahun 2014. Peningkatan produksi padi terjadi karena adanya peningkatan luas panen sebesar 1.509 hektar atau 1,42 persen disertai dengan peningkatan produktivitas yang cukup siginifikan, yaitu sebesar 0,28 kuintal/hektar (0,76 persen) dibanding tahun 2014.

Berdasarkan musim panen tahun 2015, peningkatan luas panen terbesar secara absolut terjadi pada realisasi panen periode Januari-April sebesar 7.690 hektar (naik 13,81 persen) dibandingkan dengan luas panen pada periode yang sama tahun sebelumnya (year on year).

B. JAGUNG

Produksi jagung tahun 2015 (ASEM) sebesar 30.870 ton pipilan kering, atau meningkat sebesar 2.219 ton atau 7,74 persen dibanding tahun 2014. Peningkatan produksi jagung disebabkan karena meningkatnya luas panen jagung sebesar 368 hektar atau naik 3,05 persen disertai dengan meningkatnya produktivitas jagung sebesar 1,09 kuintal per hektar, (naik 4,59 persen) dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Berdasarkan musim panen tahun 2015, luas panen jagung meningkat secara absolut pada periode September-Desember sebesar 2.334 hektar, atau naik sebesar 85,90 persen dibandingkan dengan luas panen pada periode yang sama tahun sebelumnya (year on year). Sementara penurunan terbesar terjadi pada subround Mei-Agustus sebesar 1.526 hektar atau turun 20,95 persen.

C. KEDELAI

Berdasarkan Angka Sementara (ASEM), produksi kedelai tahun 2015 adalah sebesar 2.145 ton biji kering atau turun sebesar 187 ton (turun 8,02 persen) dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan produksi ini terjadi karena adanya penurunan luas panen sebesar 514 hektar atau turun 25,32 persen. Akan tetapi produktivitas mengalami peningkatan sebesar 2,66 kuintal per hektar, (naik 23,15 persen) dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Berdasarkan periode panen, penurunan luas panen terbesar secara absolut terjadi pada subround Januari-April sebesar 174 hektar (turun 57,62 persen), terjadi juga penurunan pada periode September-Desember sebesar 395 ha (turun 41,67 persen) dibandingkan dengan luas panen di periode yang sama tahun sebelumnya.

(2)

1. Pendahuluan

Data produksi tanaman pangan yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini mencakup produksi padi, jagung dan kedelai Provinsi Riau. Penyajian data produksi tanaman pangan tahun tertentu dilakukan oleh BPS sebanyak 4 (empat kali dengan status angka yang berbeda. Angka Ramalan (ARAM) I terdiri dari realisasi produksi Januari-April dan angka ramalan/perkiraan Mei-Desember berdasarkan luas tanaman kondisi akhir bulan April. Angka Ramalan (ARAM) II terdiri dari realisasi produksi Januari-Agustus dan angka ramalan/perkiraan September-Desember berdasarkan keadaan luas tanaman akhir bulan Agustus. Angka Sementara (ASEM) merupakan realisasi produksi Januari-Desember tetapi belum final karena mengantisipasi kelengkapan laporan. Angka Tetap (ATAP) adalah realisasi produksi selama satu tahun (Januari-Desember) dan merupakan angka final. Jadwal rilis ARAM, ASEM, dan ATAP melalui Berita Resmi Statistik (BRS) adalah seperti berikut:

Para konsumen data perlu mencermati status angka tersebut dalam penggunaannya baik untuk evaluasi/monitoring maupun perencanaan. Diharapkan konsumen data selalu mengacu pada hasil penghitungan dengan status angka yang terakhir. Saat ini, yang dirilis melalui BRS adalah Data produksi tanaman pangan tahun 2015 (ASEM) dihitung berdasarkan realisasi luas panen dan produktivitas Januari-Desember 2015.

2. PRODUKSI PADI

2.1. Angka Sementara Tahun 2015

Angka Sementara (ASEM) 2015 yang dihasilkan berdasarkan realisasi data bulan Januari-Desember 2015, memberikan gambaran bahwa produksi padi di Riau tahun 2015 mencapai 393.917 ton gabah kering giling (GKG). Produksi tersebut meningkat sekitar 2,19 persen (naik sebesar 8.442 ton GKG) bila dibandingkan dengan produksi padi tahun 2014.

Peningkatan produksi padi dipengaruhi oleh luas panen padi tahun 2015 yang sebesar 107.546 hektar, yang meningkat sekitar 1,42 persen (naik 1.509 hektar) bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selain itu, tingkat produktivitas padi juga meningkat sebesar 0,77 persen (naik 0,28 kuintal per hektar GKG). Berdasarkan periode/subround, peningkatan luas panen terbesar secara absolut terjadi pada subround Januari-April tahun 2015 sebesar 7.690 hektar atau naik sebesar 13,81 persen. Sementara untuk produksi padi, peningkatan terbesar secara absolut juga terjadi pada periode Januari-April sebesar 28.837 ton GKG (naik 15,62 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun

Status Angka

Jadwal Rilis BRS

(tahun t)

Subround

Januari-April Mei-Agustus September-Desember

1. ARAM I (t) Awal Juli REALISASI RAMALAN

2. ARAM II (t) Awal November REALISASI RAMALAN

3. ASEM (t-1) Awal Maret REALISASI (angka belum final)

(3)

Tabel 1. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Menurut Subround di Provinsi Riau Tahun 2013-2015

ABSOLUT % ABSOLUT %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

a. Luas Panen (ha)

- Januari – April 55.658 55.697 63.387 39 0,07 7.690 13,81 - Mei – Agustus 41.211 31.108 25.110 (10.103) (24,52) (5.998) (19,28) - September - Desember 21.649 19.232 19.049 (2.417) (11,16) (183) (0,95) - Januari – Desember 118.518 106.037 107.546 (12.481) (10,53) 1.509 1,42 b. Produktivitas (ku/ha) - Januari – April 33,37 33,15 33,67 (0,22) (0,67) 0,52 1,57 - Mei – Agustus 53,12 40,72 41,70 (12,40) (23,34) 0,98 2,41 - September - Desember 43,17 38,57 39,77 (4,60) (10,65) 1,20 3,11 - Januari – Desember 36,63 36,35 36,63 (0,28) (0,76) 0,28 0,77 c. Produksi (ton) - Januari – April 185.862 184.612 213.449 (1.250) (0,67) 28.837 15,62 - Mei – Agustus 165.253 126.678 104.708 (38.575) (23,34) (21.970) (17,34) - September - Desember 83.029 74.185 75.760 (8.844) (10,65) 1.575 2,12 - Januari – Desember 434.144 385.475 393.917 (48.669) (11,21) 8.442 2,19 URAIAN 2013 (ATAP) 2014 2015 (ASEM) PERKEMBANGAN 2013-2014 2014-2015

2.2. Pola Panen Padi Tahun 2011-2015

Pola panen padi tahun 2015 cenderung mengikuti pola panen tahun 2014. Pada Januari-April terjadi puncak panen di bulan Februari. Selain itu di bulan Desember terjadi peningkatan luas panen menyerupai keadaan di tahun 2014.

(4)

3. PRODUKSI JAGUNG

3.1. Angka Sementara Tahun 2015

Produksi jagung tahun 2015 (ASEM) sebesar 30.870 ton pipilan kering. Produksi tersebut mengalami peningkatan, yaitu sekitar 7,74 persen (2.219 ton pipilan kering) dibandingkan tahun 2014. Peningkatan produksi terjadi karena ada peningkatan luas panen sebesar 368 hektar, atau naik sekitar 3,05

persen dibandingkan dengan luas panen tahun 2014 (12.057 hektar). Selain itu, terjadi peningkatan

produktivitas jagung dari 23,76 kuintal per hektar pada tahun 2014 menjadi 24,85 kuintal per hektar pada tahun 2015 atau meningkat sebesar 4,59 persen.

Jika dilihat dari masing-masing subround, terjadi peningkatan produksi jagung secara absolut terbesar pada subround September-Desember, yaitu naik 5.776 ton pipilan kering (naik 93,74 persen). Sementara itu, pada subround Mei-Agustus terjadi penurunan sebesar 16,02 persen atau turun 2.786 ton pipilan kering.

Tabel 2. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung Menurut Subround di Provinsi Riau Tahun 2013-2015

ABSOLUT % ABSOLUT %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

a. Luas Panen (ha)

- Januari – April 1.819 2.056 1.616 237 13,03 (440) (21,40) - Mei – Agustus 6.970 7.284 5.758 314 4,51 (1.526) (20,95) - September - Desember 2.959 2.717 5.051 (242) (8,18) 2.334 85,90 - Januari – Desember 11.748 12.057 12.425 309 2,63 368 3,05 b. Produktivitas (ku/ha) - Januari – April 21,61 24,78 26,76 3,17 14,70 1,98 7,99 - Mei – Agustus 23,22 23,88 25,37 0,66 2,83 1,49 6,24 - September - Desember 24,76 22,68 23,63 (2,08) (8,41) 0,95 4,19 - Januari – Desember 23,88 23,76 24,85 (0,12) (0,48) 1,09 4,59 c. Produksi (ton) - Januari – April 4.442 5.095 4.324 653 14,70 (771) (15,13) - Mei – Agustus 16.902 17.394 14.608 492 2,91 (2.786) (16,02) - September - Desember 6.708 6.162 11.938 (546) (8,14) 5.776 93,74 - Januari – Desember 28.052 28.651 30.870 599 2,14 2.219 7,74 URAIAN 2013 (ATAP) 2014 (ATAP) 2015 (ASEM) PERKEMBANGAN 2013-2014 2014-2015

3.2. Pola Panen Jagung Tahun 2011-2015

Pola panen jagung tahun 2015 cenderung sama dibandingkan dengan pola panen tahun 2014. Puncak panen jagung pada tahun 2015 tejadi pada bulan Juli, sama dengan tahun sebelumnya. Sedangkan pada tahun 2011, 2012 dan 2013 puncak panen jagung terjadi pada bulan Juni.

(5)

Gambar 2. Pola Panen Jagung di Provinsi Riau , Tahun 2011-2015

4. PRODUKSI KEDELAI

4.1. Angka Sementara Tahun 2015

Produksi kedelai Riau tahun 2015 (Angka Sementara (ASEM)) adalah sebesar 2.145 ton biji kering atau mengalami penurunan sebesar 8,02 persen (turun sebesar 187 ton biji kering) bila dibandingkan dengan tahun 2014. Penurunan produksi ini disebabkan karena menurunnya luas panen sebesar 514 hektar atau turun 25,32 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Tabel 3. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kedelai Menurut Subround di Provinsi Riau Tahun 2013-2015

ABSOLUT % ABSOLUT %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

a. Luas Panen (ha)

- Januari – April 507 302 128 (205) (40,43) (174) (57,62) - Mei – Agustus 1.187 780 835 (407) (34,29) 55 7,05 - September - Desember 255 948 553 693 271,76 (395) (41,67) - Januari – Desember 1.949 2.030 1.516 81 4,16 (514) (25,32) b. Produktivitas (ku/ha) - Januari – April 18,74 11,23 15,94 (7,51) (40,08) 4,71 41,94 - Mei – Agustus 17,38 11,76 15,62 (5,62) (32,35) 3,86 32,82 - September - Desember 3,04 11,35 11,52 8,31 273,10 0,17 1,50 - Januari – Desember 11,34 11,49 14,15 0,14 1,26 2,66 23,15 c. Produksi (ton) - Januari – April 566 339 204 (227) (40,11) (135) (39,82) - Mei – Agustus 1.356 917 1.304 (439) (32,37) 387 42,20 - September - Desember 289 1.076 637 787 272,32 (439) (40,80) - Januari – Desember 2.211 2.332 2.145 121 5,47 (187) (8,02) URAIAN 2013 (ATAP) 2014 (ATAP) 2015 (ASEM) PERKEMBANGAN 2013-2014 2014-2015

(6)

Dilihat berdasarkan masing-masing subround, penurunan luas panen terbesar secara absolut terjadi pada bulan September-Desember 2015, yaitu turun sebesar 395 hektar atau turun 41,67 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Begitu pula dengan produksi kedelai, penurunan terbesar juga terjadi pada subround September-Desember sebesar 439 ton atau turun 40,80 persen.

4.3. Pola Panen Kedelai Tahun 2011-2015

Pola panen kedelai pada tahun 2015 memiliki pola panen yang berbeda dibanding tahun sebelumnya. Panen tertinggi tanaman kedelai tahun 2015 terjadi pada bulan Juli, berbeda dengan tahun 2014, dimana luas panen tertingginya terjadi di bulan September. Puncak bulan panen tahun 2015 sama dengan puncak panen pada tahun 2013.

Gambar

Tabel 1. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Menurut Subround di  Provinsi Riau Tahun 2013-2015
Tabel 3. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kedelai Menurut Subround            di Provinsi Riau Tahun 2013-2015
Gambar 3. Pola Panen Kedelai di Provinsi Riau, Tahun 2011-2015

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal Perseroan terlambat menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi dan memberi instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Rekening Efek, maka Perseroan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan

80.. memiliki kemampuan bernegosiasi dengan supplier dan pelanggan, kemampuan untuk memerintah karyawan dengan tepat.. Berdasarkan hasil jawaban narasumber, maka dapat

Sebelum dilakukan analisis perhitungan biaya terlebih dahulu dilakukan analisis tehnik terhadap ide-ide alternatif tiang pancang terpilih pada

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa deskripsi kemandirian siswa Reguler SDN Ketawanggede dari jumlah total ukuran sampel 7 siswa adalah 1 siswa Reguler atau dengan

Besarnya penurunan indeks yang diterima petani pada bulan ini terutama dipicu oleh turunnya harga beberapa jenis komoditas pertanian, antara lain harga gabah turun 4,81 persen dengan

Setelah siswa berada dalam kelompoknya, guru kemudian memberikan nomor pada setiap siswa dalam tiap kelompok (satu sampai lima). Setelah siswa mendapatkan

Sedangkan skor angket siswa memiliki respon positif terhadap motivasi belajar melalui penerapan media pembelajaran berbasis macromedia flash 8.0 karena dari siklus