• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kiprah Dakwah Islam Guru Muhammad Mansur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kiprah Dakwah Islam Guru Muhammad Mansur"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah clan Komanikasi llnluk Mcmcnuhi Pcrsyaral:tn Mcmpcrolch

Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh:

BADRU ZAMAN

NIM: 104051001819

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATlJLLAH

JAKARTA

(2)

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan komunikasi

Untuk Memenuhi Persyarnt<ltl Memperoleh

Gelar Smjana Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh:

BADIHJ ZAMAN

NIM: 104051001819

DI Bawah Birnbingan:

I

Dr. H. Daud Effendi AM

NIP: 15017889

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKUL TAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNTVERSTTAS ISLAM NEGERI

SY ARIF HIDAYATlJLLAH

(3)

MANSUR lclah diujikan cblam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah clan Komunikasi U!N Syarif Hidayatullah Jakarta pada 17 September 2008. skripsi ini telah cliterima sebagai salah satu syarat memperoleh gela Saijana Ilnrn Sosial Islam (S.Sos.I) pacla Jurusan Komunikasi clan Penyiaran Is!am.

Ketua Siclang,

Dr. Murodi. M.A

NIP: 150 262 442

Penguji iセ@

Jakarta, 17 September 2008 Sidang Munaqasyah

Sekretari:; Siclang,

Penguji,

l::ierr1bi111bingJ

\

dセN@ H. Daud Effendi. A.M

(4)

I. Skripsi ini merupakaii. hasil karya asli saya yang diajukan untuk memennhi salah satu persyaratan memperoleh Gelar Strata Satu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengnn ketentuan yang berlaku di UIN SyarifHidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti hasil karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerimr. sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 18 September 2008

(5)

islam pada masyarakat. Para ulama meyakinkan masyarakat bahwa setiap bangsa dan Negara berhak merdeka dan tidak ditindas oleh penjajah. Salah satu ulama yang berpengaruh pada saat itu adalah KH. Muhammad Mansur atau yang lebih akrab dikenal dengan sebutan Guru Muhammad Mansur.

Bagaimana kiprah dakwah Guru Muhammad Mansur? Apa hasil kiprah Dakwah Guru Muhammad Mansur terhadap masyarakat?

Guru Muhammad Mansur menyerukan agar bangsa Indonesia memasang dan mengibarkan bendera merah putih, beliau menyerukan persatuan umat dalam selogannya yang cukup terkenal yaitu "Rempuk". Guru Muhammad Mansur merupakan ahli falaq yang terkemuka di Indonesia, beliau telah membuat karya tulis kurang lebih sebanyak 19 kitab mengenai ilmu falaq dan syariah.

Dalam pcnulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriftif kualitatif. Penulis menggambarkan Ki;>rah Dakwah Islam Guru

Muhammad Mansur dan hasilnya terhadap masyarakat Jakarta. Metode ini

didukung olehfield Research (penelitian lapangan), observasi dan wawancara. Dakwah yang dilakukan Guru Muhammad Mansur lebih bersifat subtansi yakni menyeru manusia untuk mengamalkan dan menghayati nilai ajaran islam.beliau juga membuat teklmologi tapi bukan berbentuk mesin yang banyak memakai alat-alat berat, akan tetapi beliau membuat kitab yang dihadirkan untuk kemajuan umat.

Guru Muhammad Mansur sangat tegas dalam menegakan amar ma'ruf nahyi munkar beliau berkata "Saya ngga mau ngelonin kebatilan" ha! ini menanadakan bahwa Guru Muhammad Mansur mempunyai cita-cita luhur terhadap dakwah islam di Jakarta.

(6)

memberikan limpahan rahmat serta hidayahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "Konsepsi Dakwah Islam Guru Muhammad Mansur" yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Smjana Strata satu pada Fakulta Dakwah dan Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.

Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, dan pengikutnya sampai yaumul qiyamah. sebagai pembawa risalah untuk menegakkan amar ma'ruf nahi munkar, dan mendidik umat mmmsia kejalan kebenaran.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menjumpai berbagai kesulitan terutama karena objek i::enelitian saya yang telah wafat. Akan tetapi berkat bantuan dari salah seorang keturunan beliau yaitu KH. Fatahillah Achmadi selaku cicit Guru Muhammad Mansur. Kesulitan tersebut bisa diatasi. Alhamdulillah berkat bimbingan, bantuan dan saran-saran dari berbagai pihak, penulisan sekripsi ini dapat penulis selesaikan.

(7)

2. Bapak Dr. H. Daud Effendi A.M. Dosen Pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu mencurahkan segenap perhatian untuk memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk yang sangat berharga.

3. Drs. Wahidin Saputra, M.A. Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah berkenan memberikan kesempatan yang sangat berharga dalam menyelesaikan skripsi.

4. Umi Musyarofah. M.A. Sekertaris Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi.

5. Segenap Bapak dan ibu dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah menuangkan ilmu dan pengalaman kepa<la penulis, tidak lupa pula staf perpustakaan baik umum maupun fakultas, yang telah memberikan pelanyanan kepada penulis selama menjalankan studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. KH. Fatahillah Achmadi Selaku Pimpinan pondok pasentren Daar el Mansur sekaligus cicit Guru Mansur, yang bersedia untuk diwawancarai sehingga tersusun menjadi sebuah skripsi.

(8)

Maryati S.Sos.I, Murniati S.Sos.I, Khususnya kepada Ahmad Awliya S.Sos.I, Iskandar, Luthfi Anwar, Mardiyan Rizkiyanti, S.E. yang banyak membantu memberikan motivasi dan semangat dalam menyusun skripsi

In!.

9. Rekan-rekan mahasiswa maupun mahasiswi KPI C angkatan 2004 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan motivasi, dan semangat sehingga skripsi ini bisa selesai.

10. Muadin, Anisul Muttaqin, dan Ahmad Syamsudin yang secara khusus memberikan bantuan yang sangat berharga.

Kiranya demikianlah, hanya ucapan terima kasih tiada hlngga yang dapat penulis haturkan kepada semua pihak yang telah turut membantu dalam ptnulisan skripsi ini. Mudah-mudahan Allah SWT membalasnya atas segala budi baik dan bantuan semua pihak yang telah diberikan kepada penulis. Amin.

Jakarta, Setember 2008 Ramadhan 1429 H

(9)

Kata Pcngantar ...

ii

Daftar lsi ... v

Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah ... I B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... : ... 3

D. Metodeologi Penelitian ... 4

E. Sistematika Penulisan ... 5

Bab II. Kajian Teoritis A. Pengertian Kiprah I aktifitas ... 7

B. Dakwah ... 8

a. Pengertian Dakwah ... 8

b. Unsur-unsur Dakwah ... 13

Bab III. Riwayat Hidup Guru Muhammad Mansur A. Kehidupan Guru Muhan1mad Mansur ... 32

B. Aktifitas Dakwah Guru Muhammad Mansur ... 34

(10)

Bab V. Penutup

A. Kesimpulan ... 46

B. Saran ... 47

Daftar Pustaka ... .48

(11)

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Siapa bilang Jakarta adalah kota maksiat. Buktinya hampir setiap ada peringatan Hari Besar Islam warga Jakarta beramai-ramai mendatangi berbagai masjid atau musholla untuk menghadiri pengajian atau acara keagamaan yang diselenggarakan.

Begitu banyak masjid atau musholla yang ada membuat Habib Umar Al-Hafidzh dari Darul Mustofa, Hadramaut, Yaman menyebut Jakarta sebagai kota seribu masjid. "Begitu banyak masjid ataupun langgar yang ada disini membuat kota ini terhindar dari adzab Allah, ha! inilah yang menjadikan Jakarta kota seribu masjid'', begitu katanya dalam sebuah pengajian di Pancoran.

Salah satu masjid yang begitu banyak dihadiri jama'ah bila diselenggarakannya Peringatan Hari Besar Islam adalah Masjid Al-Mansuriyah, Jembatan Lima, Jakarta Baral. Masjid ini tidak terlepas dari sejarah pendirinya yakni Guru Mansur.

Guru Mansur adalah seorang ahli falak terkemuka yang menulis 19 judul buku yang berbahasa Arab. Begitu tegasnya dalam menegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar dia berkata "Saya enggak mau ngelonin kebatilan ". 1

(12)

Generasi Guru Mansur merupakan pelanjut Ulama Betawi Guru Mujtaba dari kampung Meester, Jatinegara. Guru Mujtaba Meester adalah syaikhul Mansyaikh,

d . 1 , 2

'guru an sega a guru .

Guru Mansur juga mempunyai hubungan biologis dengan trah Mataram, kita akan mendapatkan hubungan tersebut dari garis ayah. Guru Mansur adalah petera Imam Abdul Hamid bin Imam Muhamad Damiri bin Imam Habib bin Abdul Mukhit.Abdul Mukhit adalah Pangeran Tjokrodjojo Tumenggung Mataram.

Jika kita menyimak lebih lanjut fakta kedatangan ulama besar abad ke-18 Syekh Arsyad al Banjari ke masjid Kampung Sawah, Jembatan Lima, Jakarta Barat, kharisma masjid ini telah tersiar dikalangan kontingen jawa di Mekkah (Meminjam istilah C. Snouckhurgrounye ). dari masjid inilah Guru Mallsur bin Abdul Hamid mulai dibina pengetahuan keagamaannya langsung dari ayahandanya sendiri.

(13)

setanah-air, Guru Mansur juga berguru pada Sayyid Muhammad Hamid, Syekh Sa'id Yamani, Umar al Hadromy, dan Syekh Ali al Mukri.

Guru Mansur adalah penganjur kemerdekaan Indonesia. Beliau menyerukan agar bangsa Indonesia memasang atau mengibarkan bend'!ra Merah Putih. Beliau menyerukan persatuan umat dengan slogannya yang terkenal,

rempuk! Yang artinya musyawarah (perkataan ini kemungkinan besar sama

maksudnya dengan rembuk). Beliau menuntut agar hari jum'at dinyatakan sebagai hari libur bagi umat Islam.

B. Pembatasan dan Pcrumusan Masalah

Penulis membatasi penulisan ilmiah ini pada bahasan pemikiran dakwah Guru Mansur yang dalam perjalanan Dakwahnya banyak digunakan sebagai landasan dalam kehidupan sehari-hari. Dari batasan tersebut penulis merumuskan

masalah kedalam: n

/

1. Bagaimana kiprah Dakwah islam •Guru Muhammad Mansur? 2. Apa hasil kiprah Dakwah islam Guru Muhammad Mansur terhadap

masyarakat Jernbatan Lima? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah:

(14)

Manfaat Penelitian: I. Secara Akademis

Menambah khazanah atau referensi bagi pengembangan dakwah Islam

2. Secara Ilmiah

a. Memunculkan konsepsi baru hasii dakwah Guru

Mansur

b. Memberikan kontribusi bagi para muballigh dalam mengembangkan dakwah Islam

D. Mctodeologi Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif, metode ini berusaha menggambarkan profil Guru muharnmad Mansur dalam kiprah dakwah Islam di Jakarta. Untuk memperoleh data tersebut penulis menggunakan:

I. Field Research ( Penelitian Lapangan)

(15)

2. Wawancara

Interview adalah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisanjuga3.

Sehubungan dengan sudah meninggalnya Guru Mansur maka penulis akan mewawancarai beberapa narasumber yang memiliki keterkaitan dengan Guru Mansur baik itu sanak keluarga, kerabat, maupun para penulis buku yang pemah menulis tentang Guru Mansur.

3. Observasi

Karl Werleck (dikutip dari Seltiz, Wrighstman, dan Cook 1976:253) mendefinisikan observasi sebagai "pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengodean serangkaian prilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisme in situ, dan untuk tujuan empiris4.

Penulis akan menganmti, mencatat dan menggambarkan kiprah dakwah Guru Muhammad Mansur semasa hidup ditempat kediaman beliau yang bertempat di jalan sawah lio.

D. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai skripsi ini maka penulis akan rncnguraikan dalam lima bab.

Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi

(16)

penelitian, ser sistematika penulisan. Bab ini memberikan gambaran atau kerangka dari penelitian yang dilakukan.

Bab II Tinjauan Tcoritis, pada bab ini penulis menjelaskan landasan teori yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan. Bab ini meliputi pengertian kiprah I aktifitas, dakwah berikut pengertian dan unsur-unsur dakwah Bab III Riwayat Hidup Guru Muhammad Mansur, pada bab ini berisikan

tentang kehidupan Guru Mansur, aktifitas dakwah dan karya-karya gurn mansur.

Bab IV Analisa Data meliputi kiprah dan hasil kiprah Guru Mansur serta faktor pendukung dan penghambat Dakwah islam Guru Mansur

(17)

BABII

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian kiprah/ aktifitas.

Segala sesuatu yang berhubungan dengan tindakan atau kegiat. m yang dilakukan oleh manusia merupakan aktifitas, yang mana aktifitas tidak bisa dipisahkan dengan organ keseluruhan yang melekat pada diri.

Aktifitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang diterbitkan oleh Departeman Pendidikan Nasional talmn (2000). Aktifitas berarti keaktifan; kegiatan; kerja; atau salah satu kegiatan kerja yang dilakukan dalam tiap bagian.

Sedangkan aktifitas dakwah adalah salah satu aktifitas keberagamaan yang sangat urgan dalam dunia Islam, memiliki posisi strategis, sentral dan menentukan. Didalamnya mengandung seruan atau ajalcan kepada keinsafan atau usaha mengubah situasi yang buruk kepada situasi ya11g lebih baik dan sempuma, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Dalam ajaran Islam, dakwah merupakan suatu kewajiban yang dibebankan oleh aga.'lla kepada pemeluknya.

(18)

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang artinya:

" barang siapa yang menyeru kepada petunjuknya, maka baginya pahala seperti yang diperoleh orang yang telah mengikutinya. Dan tidak dikurangkan sedikitpun dari padanya (pengikutnya)."1

Dari pengertian hingga hadits tentang mengenai aktifitas dakwah maka didalam dakwuh tuk menyeru manusia kejalan kebanaran maka dakwah itu haruslah atau hendaknya tidak dilakukan pemaksaan dan k.ekarasan.

B. Pcngcrtian dan Teori Umum Mengenai Dakwah

1. Mcnurut Bahasa

Ditinjau dari segi etimologi atau asal kata (bahasa), dakwah berasal dari bahasa arab, (da 'a, - yad'u, - da'watan) yang berarti "panggilan, ajakan, atau seruaan". Dalam ilmu tarn bahasa arab, kata dakwah berbentuk sebagai (isim masdar). Kata ini berasal dari fiil (kata kerja) yaitu, "da 'a -yad'u",yang artinya memanggil, mengajak, atau menyeru.2

Ada beberapa pendapat dari kamus dan pemyataan ulama mengenai arti asal kata dakwah. Dintaranya :

A. Menurut kamus Munjid, dakwah berasal dari fiil madi (da 'a) yang mempunyai arti nadah yaitu menyeru atau memanggil.

B. Menurut pendapat Prof. H. Mahmud Yunus dalam kmnus bahasa arab

karanganya mempunyai dua akar kata yaitu:

a. da 'a - yad 'u - da 'watan (menyeru, memanggil, mengajak, menjamu)

1

Imam Muslim, Shahih Muslim, (Indonesia; Dar Ihya al-Kutub al-Arabiyah, tth), Juz II. (Kitab al-ihni, bab Man Sanna Saunnatan Hasanatan), h, 466

(19)

b. da 'a - yad'u - da 'an (memanggil,mendo'a, memohon).

Orang yang berdakwah disebut da'i yaitu menyeru, yang memanggil yang mendo'a. Da'i (orang yang berdakwah ) disebut juga mubaligh (yang menyampaikan) diambil dari kata (balago ).3

Dari dua asal kata yang diungkapkan diatas tidak ada perbedaan yang jauh antara asal kata dakwah yang diungkap oleh Mahmud Yunus dan yang terdapat dalam kamus Munjid. Hanya saja Mahmud Yunus lebih luas dalam mengungkapkan asal kata dakwah dibandingkan yang terdapat didalam kamus Muajid.

2. Mcnurut istilah

Secara terminologis, kata dakwah mempunyai definisi-definisi yang Variatif sebagai berikut :

A. Menurut prof. Toha Yahya Oemar, MA dalam bukunya yang berjudul Ilnm Dakwah yang ditukil oleh H. Hasanuddin didalam bukunya Retorika Dakwah dan publisistik dalam kepimpinan mengemukakan pengertian tentang dakwah dari dua segi:

1. Dakwal1 secara umum adalah suatu ilmu pengetalman yang berisikan cara-cara dan tuntunan bagaimana seharusnya dakwah bisa menarik perhatian manusia untuk menganut, menyetujui, melaksanakan suatu ideologi, pendapat, pekerjaan yang tertentu.

2. Dakwah menurut ajaran Islam ialah mengajak manusia dengan cara bijaksan kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk kemaslahataan dan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat. 4

3 H. Munzier Suparta dan Harjuni Hefni,

(20)

B. Menurut H. Endang Sefuddin Ashari didalam bukunya KH. Zainuddin M.Z, yang berjudul Rahasia Keberhasilan Dakwah, menyebutkan bahwah dakwah mempunyai dua arti yaitu:

I . Dakwah dalam arti terbatas ialah menyampaikan islam kepada manusia secara Iisan, maupun secara te1tulis, ataupun secara lukisan (panggilan, seruan, ajakan kepada manusia kejalan yang islami).

2. Dakwah dalam arti luas yaitu penjabaraan, penterjemahan dan pelaksanaan islam dalam kehidupan manusia (pengetahuan, kesenian, kekeluarg.1an dan sebagainya).

C. Menurut Muhammad Natsir, dalam tulisannya yang berjudul Fungsi Dakwah Dalam Rangka Perjuangan mendefinisikan pengertian <lakwah sebagai berikut:

Usaha-usaha untuk menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan dan seluruh umat manusia tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini, yang meliputi amar ma'ruf nahi munkar, dengan berbagai macam media dan cara yang biperbolehkan dan membimbing pengalamannya dalam peri kehidupan perseorangan peri kehidupan berumah tangga (usrah), peri kemsyarakatan, dan peri kehidupan bernegara.

D. Menurut Hamzah Ya'qub dalam bukunya puhlisistik Islam memberikan

pengertian dakwah dalam islam ialah mengajak manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasulnya.

(21)

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhan-mu Dia/ah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari

jalannya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk. "(QS.An-Nahl: 125)

Kedua pengertian tersebut diatas, bila ditelaah terdapat beberapa

kesanrnan. Dimana persamaanya yaitu menyerukan dakwah dengan lemah lembut

dan bijaksana supaya orang mau mengikuti apa yang diserukan kepada mereka.

Sedangkan Asmuni Syukir menyimpulkan bahwa dakwah itu sendiri dapat diartikan dari dua segi atau dua sudut pandang, yakni pengertian dakwah yang bersifat pembinaan artinya suatu kegiatan untuk mempertahankan dan menyempurnakan sesuatu hal yang telah ada sebelumnya. Sedangkan pengembangan berarti suatu kegiatan ケ。ョセ@ mengarah kepada pembaharuaan atau mengadakan sesuatu ha! y'1ng belum ada."

Farid Ma'ruf Noor memberikan pengertian lebih luas lagi, dalam konteks m1 dia mengatakan bahwa: "Dakwah Islamiah ialah suatu upaya membanguu kehidupan umat yang lebih menitikberatkan kepada pembangunan nilai-nilai hidup manusianya, baik perorangan maupun masyarakat, agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah. Atau dengan kalimat lain berdakwah itu sebagai suatu usalrn untuk membanguan manusia-manusia yang bertaqwa kepada Allah dimana seluruh aktivitas hidupnya diharapkan untuk mencapai keridhaanya semata.7

Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa dakwah Islamiah

diharapkan bisa membangun manusia baik individu maupun kelompok, supaya

(22)

ditetapkan Allah Swt. Supaya tercipta manusia yang bertaqwa sehingga dalam meajalakan kehidupannya diharapkan untuk selalu dekat kepadanya.

Oleh karena itu, dakwah pada hakikatnya adalah mengajak orang kepada jalan Allah, yang dimulai dari da'i lalu disampaikan kepada orang lain. Untuk berbuat kebaikan berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasulnya.

Dari beberapa definisi seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya, kiranya dapat disimpulkan bahwa dakwah adalah suatu usaha atau proses yang diselenggarakan secara sadar atau terencana, usaha yang dilakukan adalah mengajak manusia kejalan Allah, memperbaiki situasi yang lebih baik, usaha tersebut dilakukan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, yakni hidup berbahagia didunia maupun diakirat. 8

Dari definisi-definisi diatas meskipun banyak persamaan dan perbedaan dalam merumuskan tentang dakwah, maka dapatlah ditarik benang hijau sebagai berikut:

Dakwah adalah merupakan suatu proses penyelenggaraan suatu usaha atau akti vi tas yang dilakukan dengan sabar, berdasarkan Al-Qur' an dan As-sunnah. Usaha yang disenggarakan itu berupa:

a. Mengajak manusia untuk beriman dan mentaati Allah SWT dan Rosulnya, dengan pendekatan secara individu atau kelompok.

b. memperbanyak amar ma'ruf dalam pembangunan masyarakat atau islah. c. Nahi munkar, mencegah perbuatan yang dilarang Allah.

(23)

B. Unsur-unsur Dakwah

Berbicara tentang dakwah tidak エ・イャ・ー。セ@ dengan apa yang disebut dengan unsur-unsur dakwah, unsur-unsur dakwah terdiri dari:

1. Da'i

Di dalam sebuah misi penyebaran agama khususnya agama islam tidak terlepas dari penyampainya yang sering disebut dengan dai, dai adalah orang yang melakukan dakwah.9 Atau dapat diartikan sebagai orang yang menyampaikan pesan dakwah kepada khlayak (mad'u). Seseorang dapat dikatakan da'i apabila secara keilmuan ia telah menguasai tentang ajaran-ajaran Islam. Dari segi wawasan intelektual, pengalaman spritual, sikap mental dan kewibawaannya. Seo rang yang disebut da' i bias an ya akan terlihat lebih matang tentang keilmuan dibandingkan mad'unya.10karna seorang dai haruslah bisa mengarahkan orang yang diajak agar tidak ada kekeliruan dalam menjalani ibadah dan ke'.1idupan agar selamat dunia dan akhirat.

(24)

Berkaitan dengan subjek dakwah (da'i), maka dapat dibedakan menjadi dua bagian, pertama yakni da'i dalam kriteria umum dan kedua da'i dalam pengertian khusus. Dalam pengertian umum, maka tiap-tiap pribadi muslim menjadi da'i bagi dakwah Islamiyah.11

Dengan pernyataan ini, maka dapat disimpulkan bahwa da'i mengandung dua pengertian:

a. Secara umum adalah setiap muslim/muslimat yang berdakwah sebagai kewajiban yang melekat sesuai dengan misinya sebagai penganut Islam, sesuai dengan perintah "ballighu anni walau ayat" yang artinya; sampaikanlah walaupun satu ayat.

b. Secara khusus adalah "mereka yang mengambil keahlian

khusus(mutakhssis) dalam bidang dakwah Islam, dengan kesungguhan yang luar biasa dan dengan qudrah hasanah" (kehendak yang baik).12 Dalam Al-qur'an (surat Ali Imran ayat 160-161). Bahwa seorang da'i haruslah memiliki sifat-sifat mahmudah sebagai berikut:

Artinya: "Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat

(25)

pertolongan), maka siapa yang dapat menolong setelah itu? Karena itu,

hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal." "Dan tidak

mungkin seorang nabi berkhianat (dalam urusan harta rampasan perang).

Barang siapa berkhianat, niscaya pada hari kiamat dia akan datang

membawa apa yang dikhianatkannya itu. Kemudian setiap orang akan diberi

balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang dilakukannya, dan mereka

tidak dizalimi ".

Ayat diatas menyebutkan bahwa da'i (Orang yang menyampaikan dakwah) haruslah mempunyai sifat-sifat yang baik dalam bermasyarakat dan

bernegara yaitu:

I. Lemah Jembut dalam menjalankan dakwahnya sebagai セ・ッイ。ョァ@ da'i 2. Bermusyawarah dalam semua urusan, termasuk urusan dakwah. 3. Kebulatan tekat (Azam) dalam menjalankan dakwah.

4. Tawakkal kepada Allah Swt.

5. Memohon pertolongan Allah sebagai aspek konsekuensial dari tawakkal.

6. Menjauhi kecurangan atau keculasaan dan lain sebagainya.

Sebenarnya secara tekstual, ayat tersebut tertuju pada Rasulullah Saw. Namun mengingat tugas dakwah juga tugas umat Islam, maka keberlakuan ayat tersebut berarti terarah pula kepada umat Islam, khususnya pada da'i sebagai subyek dakwah.

(26)

Sehubungan dengan kenyataan-kenyataan diatas, maka dalam pelaksanaan program kegiatan dakwah perlu mendapatkan konsiderasi yang tepat yaitu meliputi hal-hal sebagai berikut:

I. Sasaran yang menyangkut kelompok masyarakat dilihat dari segi sosiologis, berupa masyarakat !erasing, pedesaan, kota besar maupun kota kecil serta masyarakat didaerah marginal dari kota besar.

2. Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat 、ゥャゥィ。セ@ dari struktur kelembagaan, berupa masyarakat desa, pemerintah dan keluarga.

3. Sasaran yang berhubungan dengan golongan masyarakat dilihat dari tingkat usia, berupa anak-anak, remaja,dan orang tua.

4. Sasaran yang dilihat dari segi tingkat hidup sosial ekonomis berupa golongan orang kaya, menengah, miskin dan seterusnya.15

Didalam menyebarkan misi-misi dakwah islam tidaklah terlepas dari para da'i yang menyampaikan dan tidak itu saja mad'u dalam ha! ini sangatlah berperan dalam kelangsungan misi dakwah, mad'u adalah seseorang yang mendengarkan suatu apapun yang diucapkan oleh seorang da'i untuk dilaksanakan dalam kihidupan bermasyarakat didalam beribadah kepada Allah SWT dan dengan dasar Al-Qur'an dan hadits.

3. Materi Dakwah

(27)

4. Metode Dakwah.

Al-Qur'an merupakan sumber utama rujukan dakwah. Al-Qur'an banyak mengemukakan tentang metode dakwah untuk dijadiakan panduan oleh para da'i tiga cara berdakwah yang dikemukakan firman Allah Swt dalam surat An-Nahl ayat 125, yang berbunyi :

Artinya ; Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantah !ah mereka dengan cara yang baik

Sesungguhnya Tuhan-mu Dia/ah yang lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan Dia/ah yang lebih mengetahui orang-orang yang

mendapat petunjuk" (Q. S. An-Nahl : 125).

Ayat tersebut mengandung arti tentang cara menjalankan dakwah atau seruan terhadap manusia, agar mereka berjalan diatas jalan Allah dengan memakai tiga macam cara, yaitu:

a. Al-Hikmah (kebijaksanaan).

(28)

engkau memberikan nasehat dan menghendaki manfaat kepada mereka dengan

al-Qur' an.

Mau 'izahah hasanah dapat diartikan sebagai ungkapan yang mengandung

unsure bimbingan, pendidikan, pengajaran, kisah-kisah, berita gembira, peringatan, pesan-pesan positif (wasiat) yang bisa dijadikan pedoman dalam kehidupan agar mendapat keselaniatan dunia dan akhirat.

Nasehat biasanya dilakukan kepada orang yang lebih tinggi ilmu agama semisal gum memberikan nasehat yang baik kepada muridnya.

Maka kesimpulan tentang mau 'izahah hasanah adalah suatu ungkapan-ungkapan atau ucapan yang baik untuk dismpaikan dalam bentuk lisan maupun tulisan kepada perorangan maupun kepada banyak orang.

c. Al-Mujadalah Bi-al Lati Hiya Ahsan (berdebat dengan cara yang baik). Dari segi etimologi (bahasa) lapazh mujadalah dari kata "jada/11" yang bermakna memintal, melilit. Apabila ditambahkan alif pada humf jim yang mengikuti wajan faala, "njaa dala" dapat bermakna berdebat, dan "mujadalah" perdebatan. 18

Kata "jadala" dapat bermakna menarik tali da.'1 mengikatnya guna menguatkan sesuatu. Orang yang berdebat bagaikan menarik, dengan ucapan untuk menyakinkan lawannya dengan menguatkan pendapatnya melalui argumentasi yang disampaikan.19

(29)

pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, tanpa adanya suasana yang mengharuskan lahirnya perumusan diantara keduanya.20

Apabila ada suatu perbantahan antara da'i dengan mad'u, yang disebut polemic, maka dapat diluruskan dengan bantahan yang bersumber dari Al-Qur'an dan assunah dengan penyampaian yang baik, sehingga mad'u tersebut dapat menerimanya. Tujuan berdebat bukan untuk bertengkar dan menyakiti hati Iawan, tetapi untuk meluruskan akidah yang melenceng dari aturan-aturan agama.

Dari pengertian diatas maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa

Al-Mujadalah merupakan tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara

sinergis, yang tidak melahirkan permusuhan diantara keduanya, sehingga apa-apa yang menjadi permasalahan bisa ditangani dengan baik.

4. Media Dakwah

Kata media berasal dari kata Iatin dan bentuk jamak dari kata "medium", yang secara harfiahnya berarti peranan atau pengantar. Menurut Association for

Education Technology (AECT), mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang

dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Jadi media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.

Media dakwah adalah sasaran atau perantara, yang mcmbantu juru dakwah (da'i) dalam mennyampaikan dakwah secara efektif dan efisien.21 Dari segi bentuk media dakwah dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

(30)

Mimbar adalah salah satu media dakwah yang sangat tua sekali usianya, dan media mimbar dalam dakwah erat kaitannya dengan khutbah dan pidato, dengan kata lain bisa disebut dengan dakwah billisan. Lewat mimbar para mubaligh atau da'i dapat menyampaikan khotbahnya kepada umat manuasia. Media mimbar ini bisa disebut media tradisional, akan tetapi sangat berperan dalam penyabaran dakwah Islam, hampir setiap masjid atau majlis ta'lim media

ini menjadi unggulan. 2. Media Cetak

Banyaknya media sekarang ini, khususnya media cetak seperti surat kabar, tabloid, dan majalah, merupakan salah satu wujud dari era reformasi dan keterbukaan. Berbagai pandangan pun berkembang seakan tidak henti-hentinya. Semua pesan dari media masa di konsumsi oleh masyarakat serata menjadi bahan informasi dan referensi pengetahuan mereka. 22

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa yang dimaksud dengan media adalah sarana dan saiuran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas. Dan media cetak adaiah sarana media massa yang dicetak dan diterbitkan secara berkala seperti surat kabar dan majalah.23

Hartono Ahmad Jaiz menjelaskan tiga fungsi dakwah bi! qaiam (lewat tulisan), sebagaimana yang telah dikutip oleh Suf Kasman, yaitu:

a. Melayani kebutuhan masyarakat akan lnformasi Islam yang dimaksud disini adalah i1;formasi yang bersumber dari Al-qur'an dan hadits.

22

(31)

b. Berupaya mewujudkan/menjelaskan seruan Al-qur'an secara cermat melalui berbagai media cetak untuk mengembalikannya kepada fikrah dan keuniversalannya serta menyajikan produk-produk Islam yang selaras dengan pemikirannya

c. Menghidupkan bidang-bidang bernuansa pemikiran, politik, budaya, "Id 1· 1· 24

sosia , an am- am.

Selain itu dengan media cetak pesan dakwah yang disampaikan akan memberi pengaruh yang lebih dalarn dibandingkan dengan suara lisan seorang ahli pidato, karena pidato lisan dari seorang orator dapat mengikat jutaan massa dalam waktu sesaat, tetapi bisa tiada membekas dan menyerap dalarn hati. Sedangkan dengan media cetak, tulisan atau sari pena dari seorang pengarang cukup berbicara satu kali dan akan melekat terus menerus dalarn hati serta bisa menjadi bual1 tutur tiap hari.25

Jadi dengan demikian bahwa media sangatlah berpengaruh bagi kelangsungan dakwah di indonesia khususnya media cetak yang banyak membari kontribusi didalam sebuah misi dakwah.

3. Media Elektronik

Media elektronik telah menjadi makanan pokok bagi masyarakat dunia

,

diera- globalisasi dan komunikasi yang semakin pesat dan canggih ini. Di dalarn kehidupan yang modem ini, da'i dalarn menyampaikan ajaran agarna Islam tidak hanya menggunakan media mimbar atau media cetak saja, tetapi bisa juga dilakukan melalui media elektronik, seperti radio dan televisi.

Seperti halnya media cetak, media elektronik pun termasuk kedalarn media dakwah, seperti radio yang bernuansa Islami banyak yang menjarnur di negeri ini. Assafi'iyah dan Attahiriyah ialah sebagai contoh kecil radio yang berlandaskan di kota Jakarta.

(32)

Televisi adalah suatu benda yang belakangan ini sangat berpengaruh didunia. Dengan bermunculan berbagai macam program televisi atau saluran media yang dikonsumsi oleh masyarakat, maka semakin banyak pula perolehan

11 · 1 · · b 2 6

seseorang me a m te ev1s1 terse ut.

Akan tetapi siaran di televisi tidak semuanya mendidik bahkan banyak yang memsak moral remaja. Oleh karena itu seorang da'i hams mampu berdakwah melalui televisi untuk mengimbangi informasi-informasi yang tidak mendidik khususnya bagi remaja Islam. Dakwah melalui elektronik sangat efektif disaat ini, karena dalam waktu singkat dapat didengar dan dapat dilihat oleh berjuta-juta manusia dan dapat mendoktrinkan ajaran agama Islam.

S. Tujuan dakwah

Dakwah adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan, suatu kegiatan tidak akan bermakna jika tanpa tujuan yang jelas. Tujuan dakwah Islam tidak kata lain adalah mengubah pandangan hidup seseorang, dari pembahan pandanga.1 hidup ini alrnn bembah pula pada pola fikir dan pola sikap.27

Dal(wah dapat dilaksanakan hams mempunyai tujuan tertentu. Tujuan ini dapat dimnrnskan sedemikian mpa sehingga jelas apa yang hP,ndak dicapai. Didalam proses dakwah, tujuan adalah mempakan salah satu faktor yang sangat

penting. Dengan tujuan itulah dapat dirumuskan suatu landasan tindakan dalam pelaksanaan dakwah.

26 Onong Uchjana Effendy, Televisi Siaran Teori dan Praktek, (Bandung: CV. Mundur

(33)

Sedangkan tujuan dakwah adalah untuk menumbuhan pengertian, kesadaran, penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang dibawakan oleh juru dakwah atau penerang agama. Oleh karena itu ruang lingkup dakwah adalah menyangkut masalah sikap mental dan pengembangan motivasi yang bersifat fositif dalam segala lapangan hidup manusia.

Dengan demikian tujuan dakwah ada lima perkara yaitu:

a. Menyebarkan tuntunan Islam, membentuk aqidah dan meluruskan amal perbuatan manusia terutama budi perketinya

b. Merubah hati yang tadinya kurang baik menjadi lebih baik

c. Membentuk persaudaraan dan mempererat tali persatuan diantara kaum muslimin

d. Menolalc pemahaman secara ateisme, dengan mengimbangi cara-cara mereka kerja

(34)

khususnya yang dihadapi oran kepada agama Islam dan menghilangkan keraguan . I 1 2s

tentang syanat s am.

M. Natsir, juga menambahkan bahwa tujuan dakwah adalah "Ingin mengubah situasi bukan sebaliknya. Dari situasi jahiliyah kesituasi tat.hid dan situasi tak bermoral menjadi situasi be1moral, untuk mengharap ridho A"lah Swt semata.29

Asmuni Syukir berpendapat bahwa tujuan dakwah dapat dibagi menjadi empat macam yaitu:

a. Mengajak orang yang sudah memeluk agama Islam untuk lebih meningkatkan taqwanya kepada Allah Swt.

b. Membina mental agama Islam bagi kaum muallaf

c. Mengajak umat Islam yang kurang beriman kepada Allah untuk lebih beriman kepada Allah

d. Mendidik dan mengajarkan anak-anak agar tidak menyimpang dari firahnya. 30

Jadi jelaslah bahwa dakwah tidak sekedar dakwah saja akan tetapi dakwah JUga mempunym tujuan untuk kelangsungan misi-misi dakwah khususnya di

Indonesia.

6. Hukum Dakwah

Para ulama sepakat bahwa dalam berdakwah wajib hukumnya. baik secara individu maupun kelompok, meskipun ada yang berpendapat waib kifayah dan ada yang berpendapa pula wajib ain karena dengan berdakwah, Islam bisa tersebar

28 Wardi Bakhtiar, Meiodeologi Penelitian Dakwah, (Jakarta:Logis Wcana Jlmu, 1999),

cet.ke.11, ha!. 37

(35)

keseluruh pelosok dunia. Ada beberapa pendapat ulam yang mewajibkan

berdakwah yaitu:

Menurut Toha Jahja Omar kewajiban dakwh Islam berdasarkan firman Allah Swt yang tersirat dalam Al-Qur'an surat An-Nahl ayat 125:

,., (. ( ..:,J .,. be .,. ,J . . ,,, .,.,, " ' .,. .,. ,J .,, .. ... j. .,. ,J

セi@

:-·1

-

-IL,,

"..b-'

セ|セᄋセアMセlLLNQエLG@

I -

Gi|HZセ|@

(), •...-.:>-,.. u . _lb <...S: • セL@ • J , , , _,...., J, , ,' ,U セ@

u,

セM ... .,,

;,.

®

HケNセセ@

;..1.Cf

;.j

セセ@

., -..

セ@ セ@

セ@

%f;.

.ltj

Artinya: "Serulah (manusia) kepadajalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhan-mu Dialah yang lebih mengetahui tentang apa siapa yang tersesat dari

jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk. "(QS. An-Nahl: 125)

Menµrut Prof. Toha Jahja Omar MA, didalam bukunya H. Hassanudidin yang berjudul Hukum Dakwah menyebutkan bahwa ayat tersebut menerangkan teori atau cara-cara dakwah. Disamping itu ayat tersebut menujukan wajidnya melaksanakan dakwah. Hal ini diketahui dari kata (Ud'u) yang diterjemahkan dengan ajaklah adalah fi'il amer. Menurut aturan ushul Fiqh, setiap fi'il amer menjadi perintah wajib yang hams dipatuhi selama tidak ada dalil-dalil lain yang memalingkannya dari wajib itu kepada sunnah dan lain-lian.31

(36)

Artinya: "kamu adalah sebaik-baik um at dilahirkan untuk(kemaslahatan)

manusia, kamu mengajak kepada kebaikan, dan kamu mencegah dari

kemunkaran, serta kamu beriman kepada Allah." (QS. Ali-Imran: 110)

Dalam ayat diatas menunjukan bahwa melaksanakan dakwah dalam arti

luas adalah kewajiban yang harus dipikul dan dilaksnakan oleh setiap muslim

maupun muslimat. Tidak boleh seorangpun dari kamu muslimin atau muslimah

menghindari diri daripadanya.32

Abdul Karim Zaidan mengatakan didalam tulisannya yang berjudul

Dasar-dasar Ilmu Dakwah bahwa, sebenarnya dakwah adalah merupakan tugas pokok

para Rasul, dan mereka dibangkitkan untuk berdakwah agar umatnya beriman

kepada Allah Swt.

Walaupun perintah dakwah ditunjukan Allah Swt kepada Rasullah Saw,

namun perintah tersebut mencakup umat Islam seluruhnya. Tugas dan beban ini

setelah Allah Swt memberikan penghormatan kepada Rasullah Saw dan umat

Islam untuk melaksanakan wajib berdakwah, sehingga penyebaran agama Islam

(37)

Dari ketiga pendapat diatas menujukan bahwa melaksanakan dakwah hukumnya wajib. Ada yang mengatakan bahwa itu wajib 'ain dan kifa'i adalah berada dalam menafsirkan pengertian (min) dalam surat Ali Imran ayat 104 yaitu:

Artinya: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kcbajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung."

Melaksanakan dakwah hukumnya wajib kifayah karena (min) menunjukan

li tab 'id sedangkan yang mengatakan wajib 'ainiyah, (min) dalam ayat di atas berarti Ii! bayan. 33

Islam adalah agama risalah untuk manusia keseluruhannya. Umat Islam adalah pendukung amanah, untuk meneruskan risalah dengan dakwah, baik sebagai umat kepada umat-umat yang lain, ataupun selaku perseorangan ditempat manapun mereka berada menurut kemampuan masing-masing.

"sampaikanlah apa yang kamu ketahui walaupun hanya satu ayat ".

Dari ayat dan hadits di atas dapatlah diambil kesimpulan, bahwa dakwah dalam arti yang luas, adalah kewajiban yang harus dipikul oleh tiap-tiap muslim dan muslimah. Tidaklah boleh seorang muslim dan muslimah menghindarkan diri dari padanya.

(38)

yang ditegaskan oleh Risalah oleh kitabullah dan sunnah Rasul, bukan monopoli golongan yang disebut "ulama" atau cerdik cendikiawan ". 34

(39)

BABllI

RIWAYAT HIDUP GURU MUHAMMAD MANSUR

A. Kchidupan Guru Muhammad Mansur

Guru Mansur lahir pada tahun 1878 di Kampung Sawah, Jembatan Lima, yang dahulu masih termasuk kawasan hunian orang-orang asal kepulauan Banda. Nama asli beliau adalah KH. Muhammad Mansur. mengapa KH. Muhammad Mansur lebih terkenal dengan sebutan Guru Mansur, karena menurut orang betawi tempo dulu Guru adalah ulama yang mempunyai keahlian dalam suatu disiplin ilmu tertentu, mempunyai otoritas untuk mengeluarkan fatwa dan memiliki kemampuan mengajar kitab, seorang Guru biasanya menghabiskan seluruh waktunya di masjidnya saja, biasanya di dekat masjidnya itu berdiri komplek madrasah. Guru tidak keluar dari lingkungannya karena masyarakatlah

d . I

yang men atangmya.

Silsilah kehidupan beliau sampai kepada Rasulullah dari pihak kedua orang tuanya yakni dari pihak Ayahnya yaitu Abdul Hamid bin Imam Damiri bin Imam Habib bin Abdul Muhith bin Pangeran Cakrajaya bin Pangeran Paningkir bin Pangeran Ronggosumo bin Sunan Parapen bin Sunan Giri Dalam bin Raden Paku bin Maulana Ishak bin Jamaludin Husein bin Ahmad Syah bin Abdullah Khon bin Alawy bin Muhammad bin Ali bin Alawy bin Abdul Malik bin Muhammad bin Alawy bin Abdullah bin Muhammad Muhajir bin Isa Basry bin Muhammad Rumi bin Aly Uraidhi bin Ja'far Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Zaenal Abidin bin Sayyidina Husein bin Fatimah az-Zahra binti Rasulullah Saw.2

Sedangkan dari pihak lbunya yaitu Rafiah binti Margan bin Uyuth Kunten bin Maulana Sanusi bin Maulana Fatah bin Maulana Hasanudin bin Sunan Gunung Jati bin Maulana Ishak. 3

Beliau adalah orang yang tegas dan memiliki disiplin yang tinggi, sepanjang hayatnya beliau selalu menjaga shalat berjamaah di masjid sehingga

1

Ridwan saidi. Projil Orang Betawi, Asal Muasal, Kebudayaan dan Ada/ Jstiadatnya,

Gunara kata, Jakarta, 200 I, ha! 200-202.

2 Disamnri.ikan o!P:h K H F::it::ihill::ih Ar_hn1::iili

(40)

beliau sclalu bcrw<isiat kcpada muridnya bahwa kcridhaan Allah tcrletak di dalam

"d 4

masjl .

Guru Mansur mendapat pendidikan sejak dini dari orang tuanya yang pada saat itu juga merupakan ulama yang disegani di Jakarta. Beliau sangat taat sekali dengan kedua orang tuanya. Sejak mulai belajar, Guru Mansur sudah menampakan hasrat yang kuat dan keinginan yang keras untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya. 5

Untuk itulah Guru Mansur suka mendatangi guru-gurunya sendirian. Guru-gum beliau antara lain: Imam Mahbub yang juga kakanda Gurn Mansur, Imam Thabrani, dan Imam Mujtaba Mesteer. 6

Semasa muda Guru Mansur sudah tertarik dengan Ilmu Hisab dan Ilmu Falak. Ketika usia 16 tahun, tepatnya pada tahun 1894 M/1311 H. Beliau pergi bersama Ibunya ke Mekkah untuk menunaikan Ibadah Haji. Namun setelah sampai disana, Guru Mansur malah bermukim selama empat tahun. Keinginan yang kuat untuk belajar kepada Ulama-Ulama membuatnya tidak pulang ke Tanah Air. Kemungkinan dirinya ingin membawa bekal yang cukup da:am ha! agama hingga bisa diajarkan sepulangnya ke Tanah Air.7

Guru-guru beliau disana yakni Syeikh Mukhtar at-Tarid al-Bogori, Syeikh Umar Bajunaid al-Hadrami, Syeikh Ali Maliki, Syeikh Said al-Yamani, Syeikh Umar Sumbawa serta Ulama-ulama lainnya. Karena tertarik dengan keilmuan yang dimiliki oleh Guru Mansur maka Syeikh Umar Sumbawa menjadikannya sebagai sekretaris pribadi. Tulisan yang rapi dan sistematis menjadi alasan tersendiri mengapa Syeikh Umar Sumbawa percaya akan tanggung jawab yang diberikan kepada Guru Mansur.8

Di dalam kehidupan memanglah sangat berat, susah senang, suka duka, selalu menyelimuti hati setiap manusia. Lain halnya Guru Mansur didalam

4 Wawancara Dengan K.H. Fatahillah Achmadi, pada tanggal I 9 juli 2008.

' Disampaikan oleh. K.H Fatahillah Achmadi, pada seminar songsong Ramadhan Tahun 1428.H, Jakarta Islamic Center.

(41)

kehidupannya yang sangat-sangat sulit untuk memperjuangkan Negara ini, beliau memang seorang kiayi yang senang sekali dalam Ilmu-ilmu khususnya Ilmu Hisab dan sekaligus seorang pejuang yang memperjuangkan tanah Indonesia dari sabang sampai mauroke khususnya dikediaman beliau yaitu kampung sawab lio, beliau sangatlah barani untuk mengibarkan bendera merah putih diatas menara masjidnya, beliau sangatlah tidak suka ada penjajab di negri ini untuk membodohi bangsa Indonesia, maka beliau pernab mengatakan dalam sair fatwanaya yaitu "bila sakit berobat, bila bodoh belajar, bila pinter mengajar."9

Dari sumber yang diperoleh tentang Guru Mansur maka dapatlah diam:)i! kesimpulan yaitu sejak kecil Guru Mansur sangatlab suka kepada Ilmu-ilmu khususnya llmu hisab/Ilmu falakiyah sehingga beliau membuat sebuah karya yang saat ini masih dipakai untuk menentukan awal dan akhir puasa, semasa hidupnya beliau habiskan dengan mengajar murid-muridnya dimasjid maupun dimadrasab.

B. Aktifitas Dakwah Guru Muhammad Mansur

Ilmu yang dipelajari selama belajar di Mekkab merupakan ilmu standar dunia Islam saat itu. Dengan referensi yang standar namun cukup r,1emadai, semasa di Mekkah Guru Mansur mendalami ihnu Al-Qur'an dalam fga jenis bacaan yakni versi Imam Hafs, Imam Warasy dan Abi Amr. Bel"au juga mendalami llrnu Fiqh (legal maxims) beberapa cabang ilmu babasa Arab, Tafsir Al-Qur' an, Hadits, serta Ilmu Falak (Hisab ). Dari kesemua displin ilmu yang dipelajari Guru Mansur sangat menggemari ilmu Falak hingga di Tanah Air ia kerap kali dikenal sebagai ahli ilmu ini.10

Dari semenjak muda Guru Mansur sudab mulai mengajar, apalagi setelah mendapat mandat dari gurunya di Mekkab untuk mengajar di Tanab Air. Selain di tempatnya sendiri yakni Al-Mansuriyah Kampung Sawah, ia juga mengajru: di

9 Wawancara Dengan KH. Fatatahilah Achmadi, pada tanggal I 9 Juli 2008.

(42)

madrasah Jami'atul Khair Pekojan pada tahun 1907 M/1324 H. Disamping mengajar, be!iau juga menjadi penasihat syar'I dalam organisasi ijtimatul

Kh . · h amya . 11

Dalam mcrnberika11 pclajaran kepada santri-santrinya, Guru Mansur tak pemah menghentikannya walau dalam keadaan apapun. Meskipun pada saat itu penjajah (Belanda) terus memberikan ultimatum untuk tidak meneruskan aktifitas dakwah di Tanah Air.

Setiap Jum'at pagi, Guru Muhammad Mansur membuka pengajian umum. Kaum muslimin dari berbagai daerah banyak yang mengahdiri pengajian ini. para kyai, ustad, asatidz juga banyak yang datang guna memperdalam agama Islam kepada beliau. Tidak ada yang memisahkan seluruh jama'ah yang datang ke majelisnya. Semua tingkatan dan strata sosial dihapuskan, entah itu orang awam, para ulama, atau masyarakat biasa bersama-sama menghadiri pengajian tersebut.

Setelah sholat shubuh beliau mengajar kepada santri-santrinya cara beliau mengajar, bekiau menyerahkan tanggung jawab pengajaran kepada santri senior untuk mengajari santri yang junior, kemudian beiiau periksa atau menanyakan kembali pelajaran atau hafalan yang santri senior ajarkan, dan beiiau menanyakan hafalannya, apabila tidak hafal maka beliau menanayakan siapa yang mengajar, maka yang menerima sanksi hukumanya adalah santri yang mengajamya

(43)

Santri-santri beliau banyak berdatangan dari berbagai daerah pulau jawa barat, Iampung, madura dan kalimantan.

Jalinan komunikasi dan silaturahrni-pun beliau lakukan dengan para tokoh pergerakan Islam pada saat itu, seperti H.O.S Cokroaminoto, KH. Ahmad Dahlan, KH. Mas Mansur, KB. Hasyim As'ari, Ahmad Syirkati, di!. Peran serta Guru

Mansur melahirkun bebcrupa organisasi Islam di Indonesia. Tidaklah

mengherankan kalau pribadi Guru Mansur dikenal seluruh lapisan masyarakat Islam di Indonesia. Beliau pemah menjabat sebagai Rais Aam Nadhatul Ulama cabang Betawi ketika masa KH. Hasyim As'ari. 12

Di zaman pemerintahan kolonial belanda beliau sering ditakuti karena fatwa-fatwanya seperti hari ェオュセ。エ@ libur resmi bagi umat Islam dan memasang bendera merah putih disetiap masjid-masjid. Beliau juga memasang bendera merah putih dipuncak menera masjid al-Mansur dikampung sawah yang menjulang tinggi terpancanglah bendera merah putih pada siang-malam berkibar-kibar dengan megahnya, sehingga suatu malam menara Masjid tersebut ditembaki oleh sedadu Nica, namun beliau melarang dan memarahi siapapun yang menurunkan bendera itu, pada akhirnya beliau diseret "HOOFD BUREAU VAN POLITIE". Ketika diajukan pertanyaan kenapa berani memasang bendera meran putih ? Maka beliau menjawab dengan tegas dan tandas " Pemasangan bendera kebangsaan adalah haknya bangsa itu sendiri, jadi saya sebagai bangsa Indonesia berhak untuk memasangnya dan tak ada seorang pun yang berhak rnenggangu dan melarangnya".

(44)

bangsa Indonesia agar menurur saja apa yang dikehendaki oleh belanda maka dengan tegasnya beliau menolak mentah-mentah bujukan mereka.

Discnja hari pada tahun 1967 M tepatnya pada tanggai 12 mei /2 shofar 1387 H jam 16.40 beliau pulang kerahmatullah untuk selama-lamanya dan beli<iu

dihantarkan oleh ribuan umat islam untuk menyaksikan pemakamannya.13

Guru Mansur dimakamkan didepan pengimaman masjid Al-Mansur yang sekarang ini masih dipakai untuk tempat peribadatan bagi umat islam yang berada disekitar lingkunganya, dan tidak hanya itu saja Masjid Al-Mansur juga sudah menjadi masjid yang dilindungi oleh Negara atau sudah dimusiumkan.

C. Karya-karya Guru Muhammad Mansnr.

Karya-karya yang ditulis oleh guru mansur ini cukup banyak yaitu kurang lebih ada 19 buah kitab. I 0 berisikan tentang ilmu falakiyah atau sering disebut ilmu hisab (ilmu perbintangan). Dan 9 buah buku berisikan tentang masalah ilmu-ilmu lainnya namun buku yang di karang beliau berbahasa arab yaitu

1. Sulamunnayyiron. (Ilmu Falaq) 2. Khulasah al jadawil. (Ilmu Falaq)

3. Kaifiyatu al amal ijtima, Khusufwa al kusuf. (Ilmu Falaq) 4. Mizanul I'tidal.(Ilmu Falaq)

5. washilatu at thullab. (Ilmu Falaq) 6. Jadwal dawairul falaqiyah.(Ilmu Falaq)

7. Majmu'arba'rasail fi mas'alatil hilal.(Ilmu Falaq) 8. Rub'ul Mujayyab.(Ilmu Fiqih)

9. Mukhtasar ijtima'u an narain. (Ilmu Falaq)

(45)

I. Cara untuk mengetahui Ijtima' /Conjungsi 2. Cara untuk mengctahui Gerhana bulan 3. Cara untuk mengetalmi Gerhana matahari.

(46)

BABIV

ANALISIS DATA.

A. Kiprah Dakwah Guru Muhammad Mansur.

Paradigma dakwah Guru Muhammad Mansur ternyata sedikit berbeda dengan para pakar ilmu dakwah lainya pada intinya sama yakni menyeru kapada kalimat Allah SWT.

Dakwah yang dilakukan Guru Muhammad Mansur secara hemat penulis lebih kepada hal yang bersifat kewajiban menyeru manusia untuk mengamalkan dan menghayati nilai ajaran islam. Namun yang perlu digaris bawahi pendapat beliau perihal tujuan beliau untuk bedakwah adalah "Bertujuan untuk melaksanakan tuj uan is lam yang suci, mengangkat harkat martabat umat, dan menyatukan umat dalam masyarakat islam yang bersifat dinamis saling menghargai sesama umat.

(47)

al-Qur'an dan assunah rasullulah. Begitu pula masalah perjalanan benda-benda langit diangkasa tak luput dari perhatiaan mereka.

Pada zaman khalifah Ma'mun dinasti abbasiyah beliau berambisi untuk membangun observatorium didamaskus pada tahun 227 H./842 M. untuk penelitian kitab "Majesty" karya ptolemous,tentang ilmu perbintangan yang sangat sulit untuk difahami. Maka dikumpulkanlah para ilmuwan-ilmuwan dari berbagai bidang keilmuan untuk merealisasikan ambisinya itu, namun ambisinya belum terselesaikan dengan sempuma beliau wafat. Kemudian usaha khalifah ma 'mun diselesaiknn oleh pakar astronomer pada masanya yaitu; yahya bin mansur, kholid bin abdul malik mawazir, snad bin ali, abbas bin safid aljauhari, sehingga berhasil menyusun daftar data astronomi. Dan inilah observatorium yang pertama kali didalam dunia islam.

Pada tahun 657 HI 1259 M. Nashiruddin atthusi atas perintah Hulaku Khan membangun sebuah observatorium di daerah Bajarbaizan. Kemudian disusul oleh Ulugh Beik membangun observatorium di irak pada tahun 863. H./1459 M.

(48)

perhitungan bulan), para ulama fiqih banyak membahas persoalan tentang hukum-hukum yang berkaitan dengan ilmu hisab, namun tak sedalam yang 、ゥ「セィ。ウ@ oleh Guru Muhammad Mansur.

Tak hanya itu saja Guru Mansur adalah seorang ulama dan kiayi yarg sangat jenius,buktinya beliau membuat fatwa- fatwa agar umat islam ini agar tidak pesimis dalam mempertahankan pe1juangan pada saat itu, tidak hanya itu saja Guru Mansur juga merupakan pejuang kemerdekaan Indonesia. Ia menyerukan agar rakyat Indonesia mengibarkan bendera merah putih. Dalan1 menyerukan persatuan ummat ia menggunakan selogan yang terkenal, yaitu rempuk yang berarti musyawarah. Guru mansur menuntut agar hari jum'at dinyatakan sebagai hari libur bagi umat islam. Pada tahun 1925 ketika Masjid Cikini di Raden Saleh hendak dibongkar dan pembongkaran ini di setujui oleh Raad Aganm (pengadilan agama), ia melancarkan perotes keras sehingga pembongkaran masjid tersebut akhirnya dibatalkan.1 Dan sampai saat ini Masjid ini masih dipakai untuk peribadatan umat islam

B. Hasil kiprah Dakwah Guru Muhammad Mansur

(49)

Indonesia, beliau terkenal dengan keteguhan dan kegigihan dalam mengajarkan

nilai-nilai kebenaran.

Dalam kehidupan guru mansur banyak sekali konsepsi dan hasil pemikiran beliau tuangkan dalam berdakwah baik secara lisan dan tulisan. Salah satunya dalam bentuk lisan beliau pernah mengatakan dalam salah satu fatwa beliau adalah : bila sakit berobat, bila bodoh belajar, bila pinter mengajar. Namun tak hanya itu saja beliau pula telah banyak menuangkan pemikirannya dalam bidang keilmuan, beliau menulis beberapa bidang keilmuBn secara global ada 19 buah buku yang beliau tulis yaitu bidang ilmu hisab (Ilmu tentang perhitungan bulan), dan ilmu fiqih (llmu tentang tata cara beribadah dengan baik).2

Dari hasil konsepsi beliau banyak sekali membantu umat islam khususnya ditempat kediamannya dalan1 memajukan ilmu-ilmu secara umum untuk dipelajari bersamaan, dan dapat dipahami oleh umat islan1 khususnya dalam bidang keilmuan perbintangan.

Namun tak hanya disitu saja beliau enggan melihat adanya kebatilan yang terjadi pada masanya beliau sangat berani dalam menegakan amar ma'ruf nahyi munkar melawan penjajah dan mengusirnya dari negri ini.

A. Faktor pendukung dan penghambat dalam kiprah dakwah islam

Guru Muhammad Mansur.

Islam adalah agama dakwah yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi

Muhammad SAW untuk mengatur interaksi antara manusia dengan Allah,

sesamanya dan juga dengan dirinya, kehadiran dakwah islam yang merupakan risalah ilahiah yang telah mewujudkan perubahan-perubahan besar, khususnya pada bidang-bidang pandangan hidup (akidah), nilai hidup dan tata pergaulan umat manusia, penyampain pesan-pesan risalah ilahiah, penjelasan tentang maksud dan tqjuannya serta pembelaan dari segala rinta."lgan akan jalanya risalah

(50)

ilahiah tersebut dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW sendiri sebagai pelaku

3

pertama dan utama.

Pesan-pesan dakwah islam yang sedang berkembang secara luas dan cepat disebabakan oleh peranan para pelaku dakwah. Keberhasilan dan kegagalan pada setiap manusia atau pun cialam suatu organisasi dalam mensiarkan dakwah islam untuk menuju sukses tidaklah mudah seperti membalikan telapak tangan tapi butuh perjuangan dan kesabaran itu semua tidak terlepas dari adanya faktor pendukung dan faktor penghambat. Begitu pula yang dirasakan oleh Guru Muhammad Mansur dalam memperjuangkan agama, nusa dan bangsa.

I. Faktor pendukung

Guru Muhammad Mansur dalam menyampaikan dan memperjuangkan agama, beliau ingin sekali umat islam khususnya yang berada dijakarta agar bisa

mendapatkan pengaJaran pada waktu beliau sedang mempe1juangkan

kemerdekaan Indonesia, "namun dalam perjuangan banyak sekali ulama-ulama betawi pada saat itu yang membantu beliau dari segi mengusir penjajah dan memberi pengaj aran kepada masyarakat"4, sehingga dalam perjuangan me la wan

belanda masyarakat masih bisa mengenyam pendidikan dasar ilmu agama yang tclah diajarkan olch Guru Muhammad Mansur.

Tidak hanya itu saja Guru Muhammad Mansur juga mengajarkan ilmu hisab yang pada saat itu pula murid-murid yang beliau ajarkan tertarik dengan ilmu hisab yang beliau tuangkan dalam sebuah kitab yang bernama sulamunnm a yin.

(51)

2. Faktor penghambflt.

Didalam melaksanakan dakwah tidak terlepas pula hambatan-hambatan dakwah yang beliau rasakan pada saat memperjuangkan kemerdekaan melawan belanda pada waktu itu, sekaligus dalam melaksanakan misi dakwahnya yaitu "ketiada mampuan ulama-ulama betawi tempo <lulu yang ingin memberikan pengajaran kepada masyarakat selama penjajahan belangsung secara menyeluruh dan keterbatasan waktu"5 yang menjadikan hal yang sangat penting dalam melaksanakan atau memperjuangkan antara agama dan bangsa.

Dari berbagai hambatan-hambatan yang dialami oleh Guru Muhammad Mansur bias ditangani dengan mengajarkan murid-muridnya di rnasjid maupun yayasan yang tersedia.

(52)

BAB IV

ANALISIS DATA.

A. Kiprah Dakwah Guru Muhammad Mansur.

Paradigma dakwah Guru Muhammad Mansur ternyata sedikit berbeda dengan para pakar ilmu dakwah Jainya pada intinya sama yakni menyeru kapada kalimat Allah SWT.

Dakwah yang dilakukan Guru Muhammad Mansur secara hemat penulis lebih kepada hal yang bersifat kewajiban menyern manusia untuk mengamalkan dan menghayati nilai ajaran islam. Namun yang perlu digaris bawahi pendapat beliau perihal tujuan beliau untuk bedakwah adalah "Bertujuan untuk melaksanakan tujuan islam yang suci, mengangkat harkat martabat umat, dan menyatukan umat dalam masyarakat islam yang bersifat dinamis saling menghargai sesama umat.

(53)

al-Qur'an dan assunah rasullulah. Begitu pula masalah perjalanan benda-benda langit diangkasa tak luput dari perhatiaan mereka.

Pada zaman khalifah Ma'mun dinasti abbasiyah beliau berambisi untuk membangun observatorium didamaskus pada tahun 227 H./842 M. untuk penelitian kitab "Majesty" karya ptolemous,tentang ilmu perbintangan yang sangat sulit untuk difaharni. Maka dikumpulkanlah para ilmuwan-ilmuwan dari berbagai bi dang keil muan untuk merealisasikan ambisinya itu, namun ambisinya belum terselesaikan dengan sempurna beliau wafat. Kemudian usaha khalifah ma'mun diselesaikan oleh pakar astronomer pada masanya yaitu; yahya bin mansur, kholid bin abdul malik mawazir, snad bin ali, abbas bin safid aljauhari, sehingga berhasil menyusun daftar data astronomi. Dan inilah observatorium yang pertama kali didalam dunia islam.

Pada tahun 657 HI 1259 M. Nashiruddin atthusi atas perintah Hulaku Khan membangun sebuah observatorium di daerah Bajarbaizan. Kemudian disusul oleh Ulugh Beik membangun observatorium di irak pada tahun 863. H./1459 M.

Dengan pcsalnya pcnclilian pcrjalanan benda langit dalam dunia Islam, maka mulailah peranan hisab untuk menentukan kegiatan ibadah umat islam. Disinilah kemudian Guru Muhammad Mansur menulis beberapa kitab yang bersumber dari data astronomi (Data tcntang perbintangan) yang dikarang oleh Ulugh Beik dan menurut guru Muhammad Mansur inilah data yang terbaik yang ditemukan oleh beliau. Kemudian data tersebut diperbaharui pada tahun 1234

HI

(54)

perhitungan bulan), para ulama fiqih banyak membahas persoalan tentang hukum-hukum yang berkaitan dengan i!mu hisab, namun tak sedalam yang dibahas oleh

Guru Muhammad Mansur.

Tak hanya itu saja Guru Mansur adalah seorang ulama dan kiayi yang sangat jenius,buktinya beliau membuat fatwa- fatwa agar umat islam ini agar tidak pesimis dalam mempertahankan perjuangan pada saat itu, tidak hanya itu saja Guru Mansur juga merupakan pejuang kemerdekaan Indonesia. Ia menyerukan agar rakyat Indonesia mengibarkan bendera merah putih. Dalam menyerukan persatuan ummat ia menggunakan selogan yang terkenal, yaitu rempuk yang berarti musyawarah. Guru mansur menuntut agar hari jum'at dinyatakan sebagai

hari libur bagi umat islam. Pada tahun 1925 ketika Masjid Cikini di Raden Saleh hendak dibongkar dan pembongkaran ini di setujui oleh Raad Agama (pengadilan agama), ia melancarkan perotes keras sehingga pembongkaran masjid tersebut akhirnya dibatalkan.1 Dan sampai saat ini Masjid ini masih dipakai untuk peribadatan umat islam

B. Hasil kiprah Dakwah Guru Muhammad Mansur

Perkembangan tekhnologi di jaman ini sangat begitu pesat sampai-sampai tekhnologi dijaclikan tuhan,namun semua itu ada masanya. Berbeda dengan halnya guru Muhammad Mansur, beliau juga membuat tekhnologi tapi bukan berbentuk

(55)

ilahiah tersebut dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW sendiri sebagai pelaku

3

pertama dan utama.

Pesan-pesan dakwah islam yang sedang berkembang secara luas dan cepat disebabakan oleh peranan para pelaku dakwah. Keberhasilan dan kegagalan pada setiap manusia atau pun dalam suatu organisasi dalam mensiarkan dakwah islam untuk menuju sukses tidaklah mudah seperti membalikan telapak tangan tapi butuh pe1juangan dan kesabaran itu semua tidak terlcpas dari adanya faktor pendukung dan faktor penghambat. Begitu pula yang dirasakan oleh Guru Muhammad Mansur dalam memperjuangkan agama, nusa dan bangsa.

I. Faktor pendukung

Guru Muhammad Mansur dalam menyampaikan dan memperjuangkan agama, beliau ingin sekali umat islam khususnya yang berada dijakarta agar bisa

mendapatkan penga1aran pada waktu beliau sedang memperjuangkan

kemerdekaan Indonesia, "namun dalam perjuangan banyak sekali ulama-ulama betawi pada saat itu yang membantu beliau dari segi mengusir penjajah dan memberi ー・ョァ\セェ。イ。ョ@ kcpada masyarakal"4, sehingga dalam pcrjuangan melawan

belanda masyarakat masih bisa mengenyam pendidikan dasar ilmu agama yang telah diajarkan oleh Guru Muhammad Mansur.

Tidak hanya itu saja Guru Muhammad Mansur juga mengajarkan ilmu hisab yang pada saat itu pula murid-murid yang beliau ajarkan tertarik dengan ilmu hisab yang beliau tuangkan dalam sebuah kitab yang bernama sulamunnurayin.

3

(56)

A. Kesimpulau

BABV

PENUTUP

Puji bagi Allah yang maim sempurna, pentabir alam semesta, dialah yang maha kuasa, manusia hanya mampu berusaha. Pada akhirnya dengan segala keterbatasan. Setelah penelitian ini dilakukan banyak sekali penulis menemukan hal-hal yang bisa membuat kemajuan dibidang keilmuan khususnya dalam bidang yang di geluti oleh guru mansur yaitu ilmu hisab, walaupun beliau tela'J wafat namun karya-karya beliau masih dipergunakan sampai saat ini, dengan d1:mikian maka penulis dapat rnenyimpulkan dari bcberapa rujukan maupun sumb :r yang ada, adapun kesimpulannya sebagai berikut :

I. KH. Mohammad Mansur atau lebih sering disebut Guru Mansur adalah putra Jakarta yang telah banyak berjasa untuk kepentingan bangsa dan Negara. 2. KH. Mohammad Mansur bukan hanya memiliki silsilah garis keturunan

sampai kepada Rosulullah saja tapi juga dari keturunan Guru-gurunya sampai timur tengab.

3. Buah karya beliau berupa tulisan-tulisan sampai saat ini masih dimanfaatkan oleh ummat, khususnya yang membahas masalah penentuanan awal bulan hijriyah dan menentukan kapan gerhana matahari maupun gerhana bulan 4. Konsepsi dakwah yang beliau pergunakan adalah dengan cara mengajar di

(57)

5. Guru Muhammad Mansur memiliki potensi keilmuan yang sangat tidak diragukan !agi bagi umat khususnya bagi orang yang ingin menggali ilmu-ilmu yang beliau tuangkan dalam buah karyanya.

B. Saran.

Bertolak pad a kesimpulan diatas maka penulis merasa per! u untuk memberikan saran-saran yang mungkin berharga dan berguna bagi dalam pelaksanaan dakwah dimasakini dan dimasa akan datang. Pada point terakhir ini penulis memberikan saran-saran yang penulis anggap perlu, diantaranya:

I. Bagi para da'i agar terns be1juang dalam mensiarkan agama islam tidak saja dengan perkataan akan tetapi dengan perbuatan didalam kehidupan sehingga agama islam tetap jaya sampai hari akhir.

2. Para da'i maupun pemerintah agar tidak melupakan jasa-jasa beliau atas pe1juangan dalam mempertahankan Negara Indonesia ini.

(58)

DAFT AR PUST AKA

Abdullah, Aceng, Press Relations: Kial Berhubungan Dengan Media Massa,

(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000) ha!, 9

Asmara, Toto, Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997, Cet, I

Arifin, M, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Study, (Jakarta : Bumi Aksar, 1998), ha!. 3

Aziz, Abdul, Islam dan Masyarakat Betawi,(Iogos, Jakarta, 2002), ha!. 49 Bagus, Lorens, Kamus Filsafat, (Jakarta: Gramedia pustaka Utama. 1996),

ha! 481

Bakhtiar, Wardi, Metodeologi Penelitian Dakwah, (Jakaita:Logis Wcana Ilmu, 1999), cet.ke.Il, ha!. 37

Departemen Pendidiksn Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Putaka, 2002), edisi ke 3, ha!. 726

Disainpaikan pada Seminar Songsong Ramadhan 1428 h, Jakarta Islamic Center. Oleh, KH. Fatahilah achmadi

Effendy, Onog Uchjana, Televisi Siaran Teori dan Praktek, (Bandung: CV. Mundur Maju 1993)

Habib, Syafaat, M, Buku Pedoman Dakwah. Jakarta Wijaya. 1. 982. cet.1

Hasanudin, A, Retorika Dakwah dan Publisistik dalam Kepemimpinan, (Surabaya, Usaha Nasional, 1982), Cet. Ke-1, ha!. 34

Kasman, Suf, Jurnalisme Universal: Menelusuri prisip-prinsip Dakwah bil al-qolam dalam Al-qur 'an, (Jakarta: Teraju, 2004), hal.188

Ma'ruf Noor, Farid, Dinamika dan Akhlaq Dakwah. (Surabaya:PT.Bina Ilmu, 1981), cet.ke-1. ha! 47

Margono,S,. Mtodologi Research, jilid I (Yogyakarta:Gajah Mada University), 1993,hal.159

Muhyidin, Asep, 1Vfetode Pengembangan Dakwah,(Bandung: Pustaka Setia,

(59)

Muriah, Siti, Jvfetodeologi Dakwah Kontemporer,(Yogyakarta:Mitra

Pustaka,2000), hal 23-24

Natsir, Mohammad, Fiqhud Da 'wah, (Jakarta:Media Da'wah, 2000), hal.109 Rakmat, Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi, Pt. Remaja Rosdakarya,

Jakarta, 2005, cet. I. hal. 84

Saidi, Rid wan, Profil Orang Betawi, Asal Muasal, Kebudayaan dan Adat Jstiadatnya, Gunara kata, Jakarta, 2001.

Shaleh, Abd, Rosyad, Mcmcljemen Dakwah Islam,(Jakarta: Bulan Bintang, 1986) Cet. Ke-2, hal. 8

Snouckhurgrounye, C, Mekkaa in Lal/er Part of I 9"· Centwy, ha!, 263-264

Souyb, Joesof , Agama-agama Besar di Dunia, ( Jakarta PT Al-husna Zikra, 1996), hal. 409

Suparta, H. Munzier dan Hmjuni Hefni, Metode Dakwah, (Jakarta: Pernada Media, 2003), hal. 7

Syukir, Asmuni, Dasar-dasar Strategi Dakwh Jslam,(Surabaya: Al-Ikhlas, 1983) Tohir Luth, M. Nasir, Dakwah dan Pemikirannya, (Jakmta:Gema Insani Pers,

1999), hal.17

Umam, Choirul. Rahasia Keberhasilan Dalovah K.H Zainuddin MZ, (Surabaya : Ampel Suci, 1994), cei- l, hal. 121, dan hal. 133

(60)

'erilrnl : Pennohonan .Judul Skipsi

:cpa<la Yth,

:etua .Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam 'akultas Dakwah dan Komnnikasi

fnivcrsitas Islam Ncgcri (UIN) Syarif Hidayatullah .Jakarta Ii Tcmpat

,ssalamu'alaikum \Vr.Wb.

I"

i1lam teriring <loa scmoga

Referensi

Dokumen terkait

Sebagian besar hambatan dalam menjalankan usaha bagi perusahaan-perusahaan manufaktur dianggap bertambah buruk.Dibandingkan dengan survei yang dilaksanakan pada tahun 2010,21

Materi juga tetap dipersiapkan untuk membantu mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah ‘quantitative analysis for management’ atau disebut juga dengan ‘operation research’

Dari analisis terhadap pengolahan data yang dilakukan, didapatkan kesimpulan yaitu: sikap kerja yang paling besar menimbulkan terjadinya cidera musculoskeletal disorders

Pengujian dilakukan dalam hari yang sama dengan pengujian sebelumnya (pada Sub Bab 3.5) dan proses pengambilan data juga sama. Ketepatan antara alat ukur kelajuan dan arah

Berdasarkan Gambar 1, terdapat beberapa aktor yang dapat berperan serta dalam konversi maupun rehabilitasi mangrove di Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu,

Peringkat kedua ialah membuat kajian empirikal dengan mendapatkan maklumbalas dan pandangan daripada mereka yang terlibat dalam industri pembinaan yang melibatkan perlaksanaan

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan pengamat yang berpedoman pada lembar pengamatan guru dan siswa yang dilakukan selama pembelajaran, terlihat aktivitas