• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Nilai dan Jumlah Anak Pada Keluarga Terhadap Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Nilai dan Jumlah Anak Pada Keluarga Terhadap Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PEN GARUH N I LAI D AN JUM LAH AN AK P AD A KELUARGA TERH AD AP N ORM A KELUARGA KECI L BAH AGI A D AN SEJAH TERA ( N KKBS)

D r . FAZI D AH A. SI REGAR

Fa k u lt a s Ke se h a t a n M a sya r a k a t Un ive r sit a s Su m a t e r a Ut a r a

I . PEN D AH ULUAN .

Dalam Sist em Kesehat an Nasional ( SKN) 1982 dikat akan bahw a salah sat u t uj uan dari Pem bangunan Jangka Panj ang Bidang Kesehat an adalah pem bangunan keluarga sej aht era t erm asuk m eningkat kan keluarga kecil yang bahagia dan sej aht era. Pem bangunan Keluarga Sej aht era diarahkan kepada t erw uj udnya nilai- nilai luhur budaya bangsa guna m eningkat kan kesej aht eraan keluarga dan m em bina ket abanan keluarga agar m am pu m endukung kegiat an pem bangunan. Usaha m ew uj udkan t uj uan t ersebut , salah sat unya m elalui program Keluarga Berencana.

Program Keluarga Berencana m erupakan bagian program pem bangunan Nasional di I ndonesia yang sudah dim ulai sej ak aw al pem bangunan lim a t ahun ( 1969) yang bert uj uan m eningkat kan kesej aht eraan ibu dan anak dalam m ew uj udkan keluarga bahagia dan sej aht era dengan t ara pengat uran kelahiran dan j uga pengendalian laj u pert um buhan penduduk sehingga t idak m elam paui kem am puan produksi hasil pem bangunan.

Penduduk lndonesia pada 1993 berj um lah 1891 j ut a orang dan pada t ahun 1998 diperkirakan sebanyak 204,4 j ut a orang. Laj u pert um buhan penduduk t ahun 1993 adalah 1,66% dan diperkirakan pada t ahun 1998 m enurun m enj adi 1,51% ( BKKBN 1993) . Jum lah penduduk yang besar dengan laj u pert um buhan penduduk yang t inggi m erupakan t ant angan yang berat bagi keberhasilan pem bangunan Kesehat an. Unt uk it u perlu dit um buhkem bangkan kesadaran m asyarakat akan pent ingnya Norm a Keluarga Kecil Bahagia Sej aht era yang dilandasi oleh rasa t anggung j aw ab, kesukarelaan, nilai- nilai agam a dan nilai- nilai luhur budaya, bangsa.

Pada m asa yang lalu banyak t erdapat pandangan m asyarakat t ent ang j um lah anak yang t idak sepenuhnya benar. Pendapat t radisional bahw a " Banyak Anak Banyak Rezeki" dan keluarga besar adalah suat u pelayanan luhur t erhadap m asyarakat t elah digant i dengan pendapat bahw a banyak anak banyak susah dan m elahirkan banyak anak adalah t indakan yang t idak bert anggung j aw ab t erhadap anak dan m asyarakat . Perubahan t elm ologi, perubahan ekonom i dan perubahan nilai, sem uanya t erlibat dalam perubahan besarnya j um lah anggot a keluarga.

Program KB harns dilaksanakan secara int ensif unt uk m enurunkan angka fert ilit as dan m em budayakan Norm a Keluarga Kecil Bahagia dan Sej aht era ( NKKBS) . Salah sat u Donna dalam NKKBS adalah Donna t ent ang j um lah anak yang sebaiknya dim iliki yait u 2 anak cukup, laki- laki at au perem puan sam a saj a. Ham bat an dalam pelaksanaan program pem budayaan NKKBS di m asyarakat disebabkan karena adanya pandangan orang t ua t erhadap anak dalam keluarga, bahw a anak t idak saj a m erupakan kebanggaan orang t ua t et api dibalik kebanggaan- kebanggaan it u t ersem bunyi harapan- harapan yang dibebankan diat as pundak anaknya.

(2)

I I .GERAKAN KELUARGA BEREN CAN A N ASI ON AL. 1 . Pe n ge r t ia n da n Tu j u a n Ge r a k a n KB N a sion a l.

Dalam usaha unt uk m eningkat kan kesej aht eraan bangsa, pem erint ah t elah dan sedang m elakukan pem bangunan di segala bidang, t erm asuk usaha-usaha unt uk m engat asi m asalah kependudukan. Berbagai m asalah kependudukan t ersebut m eliput i ant ara lain pert um buhan penduduk yang t inggi, penyebaran penduduk yang t idak m erat a, penduduk usia m uda yang besar, dan kualit as sum ber daya m anusia yang m asih relat if rendah.

Unt uk m engat asi salah sat u m asalah kependudukan t ersebut , pem erint ah sej ak Pelit a I t elah m elakukan usaha m endasar m elalui program Keluarga Berencana ( KB) , yang sej ak Pelit a V berkem bang m enj adi gerakan KB Nasional.

Gerakan KB adalah Gerakan Masyarakat yang m enghim pun dan m engaj ak segenap pot ensi m asym arakat unt uk berpart isipasi akt if dalam m elem bagakan dan m em budayakan. Norm a Keluarga Kecil yang Bahagia dan Sej aht era ( NKKBS) dalam rangka m eningkat kan m ut u sum ber daya m anusia I ndonesia.

Pada dasarnya t uj uan Gerakan KB Nasional m encakup 2 ( dua) hal yait u: 1. Tuj uan kuant it at if yait u m enurunkan dan m engendalikan pert um buhan

penduduk.

2. Tuj uan kualit at if yait u m encipt akan at au m ew uj udkan norm a Keluarga Kecil yang Bahagia dan Sej aht era ( NKKBS) .

Tuj uan Gerakan KB ini dapat dirincikan sebagai berikut :

1. Menurunkan t ingkat kelahiran dengan m engikut sert akan seluruh lapisan m asyarakat dan pot ensi yang ada.

2. Meningkat kan j um lah pesert a KB dan t ercapainya pem erat aan sert a kualit as pesert a KB yang m enggunakan alat kont rasepsi efekt if dan m ant ap dengan pelayanan berm ut u.

3. Mengem bangkan usaha- usaha unt uk m em bant u m eningkat kan kesej aht eraan ibu dan anak, m em perpanj ang harapan hidup, m enurunkan t ingkat kem at ian bayi dan anak balit a sert a m em perkecil kem at ian ibu karena resiko keham ilan dan persalinan.

4. Meningkat kan kesadaran m asyarakat t erhadap m asalah kependudukan yang m enj urus ke arab penerim aan, penghayat an dan pengam alan NKKBS sebagai cara hidup yang layak dan bert anggungj aw ab.

5. Meningkat kan peranan dan t anggung j aw ab w anit a, pria dan generasi m uda dalam pelaksanaan upaya- upaya penanggulangan m asalah kependudukan. 6. Mencapai kem ant apan, kesadaran dan peran sert a Keluarga dan Masyarakat

dalam pelaksanaan gerakan KB Nasional sehingga lebih m am pu m enigkat kan kem andiriannya di w ilayah m asing- m asing.

7. Mengem bangkan usaha- usaha peningkat an m ut u sum ber daya m anusia unt uk m eningkat kan t araf hidup, kecerdasan dan kesej aht eraan keluarga dan m asyarakat dalam m em percepat kelem bagaan nilai- nilai Keluarga Kecil.

8. Mem erat akan penggarapan Gerakan KB ke seluruh w ilayah t anah air dan lapisan m asyarakat perkot aan, pedesaan, t ransm igrasi, kum uh, m iskin dan daerah pant ai.

9. Meningkat kan j um lah dan m ut u t enaga dan at au pengelola Gerakan KB yang m am pu m em berikan pelayanan KB yang dapat m enj angkau seluruh lapisan m asyarakat diseluruh pelosok t anah air dengan kualit as yang t inggi dan kenyam anan yang m em enuhi harapan.

2 . M e t ode - M e t ode Ke lu a r ga Be r e a n ca n a

Dengan Keluarga Berencana, keham ilan ( konsepsi) yang akan t erj adi karena adanya pert em uan ant ara sperm at ozoa dan ovum akan dapat dicegah. Met ode- m et ode yang dipakai adalah :

a. Met ode sederhana ( sim ple m et oda) .

(3)

Misalnya: Kondom , Jelly, Diafragm a, Kap Cervic. b. Pant ang Berkala.

Dalam hal ini berdasarkan fakt a biologis bahw a w anit a t idak selam anya subur dalam set iap siklus m enst ruasinya. Unt uk m encegah keham ilan, m aka perset ubuhan dilakukan hanya pada m asa t idak subur.

c. Menggunakan horm on dapat berupa pil yang dim akan at an obat yang disunt ikkan.

d. Menggunakan I rt ra Ut erine Device ( I UD) .

Mem asukkan suat u benda yang inert kedalam ut erus at au rahim sebagai pencegah keham ilan.

e. Dengan St erilisasi.

Yait u dengan cara operasi yang dapat dilakukan baik pada pria ( vasekt om i) m aupun pada w anit a ( t ubellt om i) yang sifat nya perm anen.

3 . Sa sa r a n Ke lu a r ga Be r e n ca n a .

Yang m enj adi Sasaran KeluargaBerencana, adalah . a. Pasangan Usia Subur ( PUS) .

Yait u pasangan suam i ist ri yang hidup bersam a dalam sat u rum ah at an t idak, dim ana ist ri berum ur ant ara 15- 49 t ahun.

b. Yang Tidak Term asuk PUS.

Yait u sem ua anggot a m asyarakat selain dari PUS pem udi- pem udi yang belum m enikah, pasangan diat as usia 45 t ahun, orang t ua dan t okoh m asyarakat . e. Sasaran I nst it usional.

Yait u organisasi- organisasi dan lem baga m asyarakat baik pem erint ah m anpun swast a.

d. Wilayah yang kurang pencapaian t arget KB- nya.

I I I . N ORM A KELUARGA KECI L BAH AGI A D AN SEJAH TERA

Apabila laj u pert um buhan penduduk t idak dapat dikendalikan pada bat as t ert ent u dan t idak diim bangi pert um buhan ekonom i yang m em adai m aka akan t erj adi penurunan kualit as hidup m anusia. Konsekuensi pert um buhan penduduk m elebihi pert um buhan ekonom i ant ara lain:

a. Bert am bahnya beban hidup keluarga, m asyarakat dan bangsa.

b. Penyediaan fasilit as ekonom i harus lebih besar unt uk dapat hidup dengan layak.

c. Bert am bahnya angkat an kerj a.

d. Tunt ut an perluasan lapangan pekerj aan.

Dengan alasan t ersebut m aka program KB di I ndonesia harus dilaksanakan secara int ensif unt uk m enanam kan fert ilit as dan m em budayakan Norm a Keluarga Kecil Bahagia dan Sej aht era ( NKKBS) .

Pelem bagaan dan pem budayaan NKKBS di m asyarakat m em berikan Norm a : 1. Norm a j um lah anak yang sebaiknya dim iliki 2 ( dua) anak.

2. Norm a j enis kelam in anak, laki- laki at au perem puan sam a saj a.

3. Norm a saat yang t epat seorang w anit a unt uk m elahirkan, um ur 20- 30 t ahun.

4. Norm a pem akaian alat kont rasepsi unt uk m encegah keham ilan. 5. Norm a usia yang t epat unt uk m enikah, unt uk w anit a, 20 t ahun. 6. Norm a m enyusui anaknya sam pai um ur 2 t ahun.

Perkem bangan dan pem budayaan NKKBS m em erlukan st rat egi yang t epat dengan m em perhat ikan t ipologi budaya dan karakt erist ik m asyarakat sasaran.

I V. H AM BATAN D ALAM PEN ERI M AAN N ORM A KELUARGA KECI L.

(4)

a. Alasan Agam a.

Bagi para pem eluk agam a m erencanakan j um lah anak adalah m enyalahi kehendak Tuhan. Kit a t idak boleh m endahului kehendak Tuhan apalagi m encegah kelahiran anak dengan m enggunakan alat kont rasepsi supaya t idak ham il. Langkah ut am a unt uk m engat asi hal ini adalah m enem ui t okoh- t okoh at au ulam a dari agam a t ersebut unt uk m enj elaskan bahw a m erencanakan keluarga unt uk m em bant u Keluarga Kecil adalah t idak bert ent angan dengan Agam a.

b. Sosial Ekonom i.

Anak dipandang sebagai t enaga kerj a yang dapat m em bant u m eningkat kan ekonom i keluarga sehingga m em punyai banyak anak akan banyak t am bahan pendapat an yang akan diperoleh. Hal ini m em ang suat u kenyat aan dan benar, t et api belum diperkirakan nasib anak it u sendiri apakah anak it u m em ang bisa diharapkan pendidikannya dan m asa depannya. Kalan hal ini dipert im bangkan, m em punyai banyak anak m alah m enj adi beban dan m asalah.

c. Adat lst iadat .

Adat kebiasaan at an adat dari suat u m asyarakat yang m em berikan nilai anak laki- laki lebih dari anak perem puan at au sebaliknya. Hal ini akan m em ungkinkan sat u keluarga m em punyai banyak anak Bagaim ana kalau keinginan unt uk m endapat kan anak laki- laki at au perem puan t idak t erpenuhi m ungkin akan m enceraikan ist rinya dan kaw in lagi agar t erpenuhi keinginan m em iliki anak laki- laki at aupun anak perem puan. Disini norm a adat ist iadat perlu diluruskan karena t idak banyak m engunt ungkan bahkan banyak bert ent angan dengan kem anusiaan.

V. N I LAI AN AK D ALAM KELUARGA.

Tidak dapat dipungkiri bahw a anak m em punyai nilai t ert ent u bagi orang t ua. Anak yang diibarat kan sebagai t it ipan Tuhan bagi orang t ua m em iliki nilai t ert ent u sert a m ent ut ut dipenuhinya beberapa konsekuensi at as kehadirannya.

Lat ar belakang sosial yang berbeda t ingkat pendidikan, kesehat an, adat ist iadat at au kebudayaan suafu kelom pok sosial sert a penghasilan at au m at a pencaharian yang berlainan, m enyebabkan pandangan yang berbeda m engenai anak.

Anak m em iliki nilai universal nam un nilai anak t ersebut sangat dipengaruhi oleh fakt or sosio kult ural dan lain- lain. Yang dim aksud dengan persepsi nilai anak oleh orang t ua adalah m erupakan t anggapan dalam m em aham i adanya anak, yang berw uj ud suat u pendapat unt uk m em iliki diant ara pilihan- pilihan yang berorient asi pada suat u hal yang pada dasarnya t erbuka dalam sit uasi yang dat angnya dari luar. Pandangan orang t ua m engenai nilai anak dan j um lah anak dalam keluarga dapat m erupakan ham bat an bagi keberhasilan program KB.

Di daerah pedesaan anak m em punyai nilai yang t inggi bagi keluarga. Anak dapat m em berikan kebahagiaan kepada orang t uanya selain it u akan m erupakan j am inan di hari t ua dan dapat m em bant u ekonom i keluarga, banyak m asyarakat di desa di I ndonesia yang berpandangan bahw a banyak anak banyak rej eki. Dari penelit ian Moham ad Koesnoe di daerah Tengger, pet ani yang m em punyai t anah luas akan m encari anak angkat sebagai t am bahan t enaga kerj a. St udi lain yang dilakukan oleh proyek VOC ( Value Of Children) m enem ukan bahw a keluarga-keluarga yang t inggal di pedesaan Taiw an, Philipina, Thailand m em punyai anak yang banyak dengan alasan bahw a anak m em berikan keunt ungan ekonom i dan rasa am an bagi keluarganya.

(5)

sering dilupakan dalam penelit ian- penelit ian ekonom i. Berbagai laporan m enggali perbedaan- perbedaan ant ar sam pel nasional dan j uga ant ar kelom pok dalam set iap sam pel it u. Secara um um disim pulkan bahw a orang t ua desa lebih m enit ikberat kan m anfaat ekonom i dan kegunaan prakt is ( t erm asuk t unj angan hari t ua) dari anak- anak, sedangkan orang t ua dikot a ( t erut am a yang berpendidikan t inggi) m enekankan aspek em osional dan psikologisnya.

Pada negara berkem bang didaerah pedesaan beban ekonom i biasanya j auh lebih rendah bila anak t idak sekolah. Pada usia yang sangat dini anak m ulai dapat m enyokong penghasilan keluarga dengan bekerj a di saw ah, m engem bala t ernak dan m engerj akan pekerj aan lain. Dengan bert am bahnya usia orang t ua anak- anak dapat m em berikan bant uan ekonom i, m ungkin dengan bekerj a disaw ah m ilik orang t ua. Ca dw e ll ( 1 9 7 9 ) m engat akan hal ini dengan cara lain yait u di negara m aj u, kekayaan m engalir dari orang t ua ke anak, sedangkan negara berkem bang sebaliknya kekayaan m engalir dari anak ke orang t ua. Jika anak m erupakan sum ber ut am a j am inan ekonom i m aka m asyarakat t ersebut akan m engalam i fert ilit as yang t inggi.

M a sr i Sin gm im bu n ( 1 9 7 4 ) m elakukan penelit ian pada penduduk di sekit ar Yogyakart a m enunj ukkan bahw a j um lah anak yang dianggap ideal 4 dan 5 orang anak. Mot ivasi unt uk m em punyai j um lah anak yang sedikit dan nilai- nilai t ent ang anak m erupakan aspek yang pent ing. Kadang- kadang j um lah anak yang diinginkan lebih besar daripada j um lah anak yang m am pu diraw at dengan baik.

Sem ent ara it u Ar n old dan Fa w ce t t ( 1 9 7 5 ) sebagaim ana dikut ip oleh Jam aluddin Ancok ( 1985) konsep anak m em iliki dim ensi :

a . M a n fa a t Posit if Um u m ( M a n fa a t ) .

1. Manfaat Em osional.

Anak m em baw a kegem biraan dan kebahagiaan ke dalam hidup orang t uanya. Anak adalah sasaran cint a kasih, dan sahabat bagi orang t uanya.

2. Manfaat Ekonom i dan Ket enagaan.

Anak dapat m em bant u ekonom i orang t uanya dengan bekerj a di saw ah at au di perusahaan keluarga lainnya. at au dengan m enyum bangkan upah yang m ereka dapat di t em pat lain. Mereka dapat m engerj akan banyak t ugas dirum ah ( sehingga ibu m ereka dapat m elakukan pekerj aan yang m enghasilkan uang) .

3. Mem perkaya dan Mengem bangkan diri sendiri.

Mem perkaya m em elihara anak adalah suat u pengalaI l1an belaj ar bagi orang t ua. Anak m em buat orang t ua lebih m at ang, lebih bert anggungj aw ab. Tanpa anak, orang yang t elah m enikah t idak selalu dapat dit erim a sebagai orang dew asa dan anggot a m asyarakat sepenuhnya.

4. Mengenali Anak.

Orang t ua m em peroleh kebanggaan dan kegem biraan dari m engaw asi anak-anak m ereka t um buh dan m engaj ari m ereka hal- hal baru, m ereka bangga kalau bisa m em enuhi kebut uhan anak- anaknya.

5. Kerukunan dan Kelanj ut an Keluarga.

Anak bisa m em bant u m em perkuat ikat an perkaw inan ant ar suam i ist ri dan m engisi kebut uhan suat u perkaw inan. Mereka m eneruskan garis keluarga, nam a keluarga, dan t radisi keluarga.

b. N ila i N e ga t if Um u m ( Bia ya ) .

1. Biaya Em osional.

Orang t ua sangat m engkhaw at irkan anak- anaknya t erut am a t ent ang prilaku anak- anaknya, keam anan dan kesehat an m ereka. Dengan adanya anak- anak, rum ah akan ram ai dan kurang rapi. Kadang- kadang anak- anak it u m enj engkelkan.

2. Biaya Ekonom i.

(6)

3. Ket erbat asan dan Biaya Alt ernat if

Set elah m em punyai anak kebebasan orang t ua berkurang. 4. Kebut uhan Fisik.

Begit u banyak pekerj aan rum ah t am bahan yang diperlukan unt uk m engasuh anak. Orang t ua m ungkin lebih lelah.

5. Pengorbanan kehidupan pribadi suam i ist ri.

Wakt u unt uk dinikm at i oleh orang t ua sendiri berkurang dan orang t ua berdebat t ent ang pengasuhan anak.

c. N ila i Ke lu a r ga Be sa r .

1. Hubungan Sanak Saudara.

Anak m em but uhkan kakak dan adik ( sebaliknya anak t unggal dim anj akan dan kesepian) .

2. Pilihan j enis kelam in.

Mungkin orang t ua m em punyai keinginan khusus unt uk seorang anak laki -laki at au anak perem puan, at au suat u kom binasi t ert ent u.

3. Kelangsungan Hidup Anak.

Orang t ua m em but uhkan banyak anak unt uk m enj am in agar beberapa anak akan hidup t erus sam pai dew asa dan m em bant u m ereka pada m asa t ua.

d. N ila i Ke lu a r ga Ke cil.

1. Kesehat an I bu.

Terlalu sering ham il t idak baik unt uk kesehat an ibu. 2. Beban m asyarakat .

Dunia ini m enj adi t erlalu padat . Terlalu banyak anak m erupakan beban m asyarakat . Sem ent ara it u Hoffm an dan Hoffm an ( 1973) dalam st udinya t ent ang hal- hal yang m em ot ivasi seseorang sehingga ingin m em iliki anak ant ara lain:

1. I ngin m em bukt ikan bahw a ia seorang dew asa.

2. Mem iliki beberapa perluasan pribadi dan m ungkin dari seorang leluhur yang akan berakhir pada suat u w akt u.

3. Mem uaskan sej um lah st andard yang past i oleh keluarganya sendiri m aupun religi.

4. Mencipt akan suat u kem esraan, afeksi dalam kehidupan kelom pok m elebihi dari sekedar keluarganya sendiri.

5. Mengalam i pet ualangan dari kem am puan m em iliki anak dan m em besarkan anak.

6. Mencipt akan m anusia baru.

7. Mem iliki seseorang unt uk bergant ung dan m eraw at .

8. Unt uk m em m j ukkan bahw a seseorang m am pu m elakukan sesuat u dibanding orang lain.

9. Mem iliki anggot a keluarga yang lain unt uk berbagai kerj a dan unt uk m enj am in di hari t ua.

Masalah yang t im bul dalam m encapai Norm a Keluarga Kecil Bahagia dan Sej aht era sebagaim ana diuraikan diat as adalah m enekankan dan m enggiring j um lah ideal ke arab cat urw arga at aupun keluarga dengan 2 anak. Dua anak dalam keluarga dua laki- laki, dua perem puan at au sat u laki- laki dan sat u perem puan sudah cukup. Disini t erdapat dua perm asalahan secara garis besar. yait u:

a. Masalah m em asyarakat kan Norm a Keluarga Kecil at an Norm a Keluarga dua anak yang j elas rapat kait annya dengan nilai- nilai sosial, ekonom i dan psikologi dari anak, begit u j uga dengan t ingkat kem at ian yang relat if m asih t inggi.

(7)

Bagaim anapun j uga keput usan unt uk m enam bah anak at au t idak t erserah pada keput usan pasangan suam i ist ri dan keput usan t ersebut t idak dapat dilepaskan dari kont eks sosial budaya. Tet api yang j elas, perubahan sosial m ut lak diperlukan unt uk m endukung NKKBS yang dikam panyekan dalam program Keluarga Berencana di I ndonesia.

KESI M PULAN

Gerakan Keluarga Berencana yang t elah dilaksanakan di I ndonesia sej ak Pelit a I m erupakan program yang secara langsung diarahkan unt uk m engat asi m asalah pert um buhan penduduk di I ndonesia.

Gerakan Keluarga Berencana bert uj uan unt uk m eningkat kan kesej aht eraan ibu dan anak sert a m ew uj udkan Norm a Keluarga Kecil Bahagia Sej aht era ( NKKBS) yang m enj adi dasar bagi t erw uj udnya m asyarakat yang sej aht era m elalui pengendalian kelahiran. Nilai dan j um lah anak sangat m em pengaruhi dalam m encapai t erw uj udnya NKKBS dim ana salah sat u Norm a dalam NKKBS adalah norm a t ent ang j um lah anak yang sebaiknya dim iliki yait u 2 anak cukup, dan laki- laki at au perem puan sam a saj a.

Anak yang diibarat kan sebagai t it ipan Tuhan bagi orang t ua m em iliki nilai t ert ent u sert a m enunt ut dipenuhinya konsekuensi at as kehadirannya. Anak m em iliki nilai universal nam un nilai anak t ersebut sangat dipengaruhi oleh fakt or sosiokult ural dan lain- lain. Lat ar belakang sosial yang berbeda, t ingkat pendidikan, kesehat an, adat ist iadat at au kebudayaan suat u kelom pok sosial sert a penghasilan at au m at a pencaharian yang berlainan m enyebabkan pandangan yang berbeda t erhadap anak.

Ham bat an dalam pelaksanaan program pem budayaan NKKBS dim asyarakat adalah adanya pandangan orang t ua t erhadap anak dalam keluarga, dim ana anak selain m erupakan kebanggaan orangt ua j uga sebagai t enaga kerj a yang m em bant u m eningkat kan ekonom i keluarga. Selain it u adanya kebiasaan dari suat u kelom pok m asyarakat yang m em beri nilai lebih pada sat u j enis kelam in t ert ent u.

Dengan program Keluarga Berencana yang dilaksanakan secara int ensif selam a 20 t ahun unt uk m em budayakan NKKBS, m aka diharapkan t erj adi perubahan pola pikir m asyarakat dim ana m endidik dan m em elihara anak j auh lebih pent ing daripada m enam bah j um lah anak.

D AFTAR PUSTAKA

BKKBN; I nform asi Gerakan KB Nasional, Sasaran Pem bangunan Jangka Panj ang I , Jakart a; 1994.

_____ ; Sum ber Pendidikan KB, Jakart a, 1989.

Depkes RI ; Sist em Kesehat an Nasional, Jakart a, 1982.

Faw cet t , Jam es T; Psikologi dan Kependudukan, CV Raj aw ali, Jakart a, 1984. Hort on, Paul B, Hunt Chest er L; Sosiologi, Penerbit Air Langga, Jakart a, 1991. Kart oyo, Azw ini, Munir Rozi; Survei Nilai Anak Serpong, Lem baga Dem ografi

Fakult as Ekonom i Universit as I ndonesia, Jakart a, 1983.

Lukas David; Pengant ar Kependudukan, Gaj ah Mada Universit as Press, Yogyakart a, 1990.

Sudart i, Dra, SKM, MA; Pengant ar Ant ropologi Medis, Depart em en P dan K Universit as I ndonesia, Jakart a, 1984.

Referensi

Dokumen terkait

Pokja Pengadaan Barang Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk

Given the high barriers to entry and Pelindo III’s first mover advantage, it is well placed to maintain its position as the largest port operator in Central and Eastern

 Gambaran luaran bayi pasien preeklamsi/eklamsi di RS “X” Provinsi Banten periode Januari 2012 – Desember 2014 berdasarkan komplikasi pada bayi.. Universitas

Hidrolisis pati ubi kayu (manihot Esculenta) dan Ubi Jalar (Impomonea balatas) menjadi glukosa secara Cold prosess dengan Acid Fungal Amylase dan Glucoamylase.. Bio

Fenomena suhu udara kota yang semakin panas didaerah pusatnya dibanding dengan daerah ditepi kota (daerah pinggiran/rural), adalah sebagai masalah yang membuat penghuni kota

Berdasarkan hasil evaluasi administrasi, teknis , evaluasi harga serta evaluasi penilaian kualifikasi penawaran oleh Pokja Pengadaan Barang/Jasa Bidang Cipta Karya

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari Entitas-entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang

Hasil belajar siswa kelompok kontrol (VIII G) dan kelompok eksperimen I (VIII E), eksperimen II (VIII F), eksperimen III (VIII H) pada sub pokok bahasan pembiasan cahaya dapat